Armita Nufauziaturrohmi
Kelas : IV A PAI
Strategi pembelajaran kooperatif siswa tidak tergantung pada guru, sehingga dapat
menambah kepercayaan dan kemapuan siswa untuk berfikir sendiri dan menemukan
informasi.
Dengan adanya strategi pembelajaran kooperatif ini siswa dapat mengungkapkan
pendapat atau ide dengan kata-kata verbal dan membandingkan pendapatnya dengan
orang lain.
Dengan adanya strategi pembelajaran kooperatif siswa tidak egois dan dapat
menerima perbedaan pendapat dari teman lain.
Strategi pembelajaran kooperatif dapat memperdaya setiap siswa dapat bertangung
jawab.
Strategi pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi siswa dan kemampuan
sosial.
Dengan adanya strategi pembelajaran kooperatif siswa dapat mengetahui dan
mengukur kemampuan diri sendiri.
Dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan
belajar
Metode yang dikembangkan oleh Robert Slavin ini bisa digunakan oleh guru
dalam memberikan tugas mingguan pada peserta didiknya. Adapun langkah-langkah
penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode STAD ini adalah sebagai berikut.
a. Guru membagi peserta didik dengan berbagai kemampuan dalam kelompok kecil
yang berisi 4-5 anggota. Artinya, peserta didik dalam satu kelompok harus
beragam tingkat kemampuannya.
b. Setiap peserta didik dalam satu kelompok harus memahami serta mempelajari
materi dengan cara saling membantu satu sama lainnya.
c. Setiap peserta didik harus melakukan evaluasi terhadap kawannya.
d. Guru memberikan penilaian berdasarkan tingkat pemahaman setiap peserta didik
terhadap materi yang ditugaskan.
Metode Jigsaw
a. Guru membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 peserta didik.
b. Setiap kelompok kecil diberi penugasan berupa analisis materi pada bagian
tertentu.
c. Hasil analisis kelompok kecil didiskusikan lebih lanjut dalam kelompok besar
yang cakupan materinya berbeda-beda.
d. Di akhir pembelajaran, guru melakukan evaluasi terkait hasil diskusi.
Metode ini menekankan pada penggunaan gambar agar peserta didik semakin
tertarik dengan materi yang sedang dibahas. Lebih optimalnya lagi jika metode ini
digunakan untuk mata pelajaran sains.
Kemungkinan sebagian siswa tidak berperan serta aktif dalam metode inquiri ini
sehingga justru menghambat jalannya pengajaran melalui metode ini.
Tingkat kedewasaan siswa kurang mencukupi untuk metode inquiri ini. Tuntutan
peran terlalu tinggi sehingga siswa tidak mampu menjalankan peran ini dengan
baik.
Persiapan dan penjelasan yang kurang dari guru bisa membuat metode inquiri ini
terhambat. Siswa harus diberi penjelasan yang cukup sebelum acara dimulai. Guru
harus membantu persiapan sematang mungkin supaya proses pembelajaran bisa
berjalan dengan lancar.
Adanya keengganan siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam metode inquiri
ini. Siswa sering kali tidak bersedia untuk ikut serta dalam metode inquiri ini yang
telah dirancang, walaupun guru menganggap siswa tersebut mampu berperan serta.
Kurang kompetennya guru dalam merancang dan mengendalikan metode inquiri
ini dapat menyebabkan terhambatnya proses pembelajaran.
Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah awal untuk membangun suasana
pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini, guru akan mengkondisikan siswa
agar siap melaksanakan proses pembelajaran. Beberapa hal yang dapat dilakukan
guru dalam tahap orientasi adalah:
a. Menjelaskan topik yang akan dipelajari beserta tujuan dan hasil belajar yang
diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
b. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan siswa untuk
mencapai hasil belajar yang baik. Disini, guru dapat menjelaskan langkah-
langkah inkuiri serta tujuan dari setiap langkahnya, mulai dari langkah
merumuskan masalah sampai merumuskan kesimpulan.
c. Menjelaskan pentingnya topik pembelajaran dan kegiatan belajar. Hal
tersebut dilakukan untuk memberikan motivasi belajar pada siswa.
Merumuskan masalah
Merumuskan masalah adalah langkah untuk membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan tentunya yang
menantang siswa untuk berpikir dalam memecahkan teka-teki sesuai rumusan
masalah yang ingin dikaji. Sebab, masalah tersebut ada jawabannya, dan siswa
didorong untuk mencari jawaban yang tepat.
Merumuskan hipotesis
Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan
kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap siswa adalah dengan mengadakan
berbagai pertanyaan yang mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban
sementara, atau merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari
permasalahan yang dibahas.
Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas mencari informasi untuk menguji
hipotesis yang diajukan. Dalam model pembelajaran inkuiri, pengumpulan data
merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan kemampuan
intelektual.
Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat
dalam belajar, tapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan
potensi berpikir. Oleh karena itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah
mengajukan pertanyaan-pertanyaan pemicu, agar siswa berfikir untuk mencari
informasi yang dibutuhkan.
Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap
diterima, sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data. Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan
berfikir secara rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya
berdasarkan argumentasi, tapi harus didukung oleh data yang dapat dipertanggung
jawabkan.
Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
telah diperoleh dari hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan
merupakan goals-nya dalam pembelajaran. Untuk mencapai kesimpulan yang
akurat, maka sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana saja
yang relevan.
Buku teks: Buku teks dapat menjadi sumber informasi awal yang membantu siswa
dalam memahami konsep dasar mengenai topik yang akan dipelajari.
Multimedia interaktif: Multimedia interaktif seperti video pembelajaran, simulasi,
animasi, dan percakapan audio dapat memperkaya pengalaman belajar siswa dan
memudahkan pemahaman konsep yang kompleks.
Sumber informasi daring: Sumber informasi daring seperti website, database, e-
book, artikel ilmiah, dan kumpulan sumber belajar online dapat digunakan oleh
siswa untuk mendapatkan informasi tambahan, melakukan penelitian mandiri, dan
mengembangkan keterampilan penelitian.