Anda di halaman 1dari 63

TOPIK 4

KERANGKA STRATEGI

Nama : Shindy Silvianti


Group : 01-Kimia-002

PROGRAM PROFESI GURU


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
Aksi Nyata
1. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari prinsip :
(1) Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice), (2)
Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy), dan (3)
Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level)?
Jawab :
Pemahaman baru yang saya dapatkan setelah mempelajari ketiga topik diatas adalah
(1) Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice),
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian usaha yang dibuat oleh guru untuk
menyesuaikan proses pembelajaran di kelas dalam memenuhi kebutuhan belajar
peserta didik dan membantu mereka mencapai hasil belajar yang optimal.
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa atau
student centered. Hal ini dikarenakan pembelajaran berdiferensiasi menekankan pada
pemenuhan kebutuhan belajar setiap individu, sehingga bisa belajar sesuai dengan
profil belajar, minat dan juga kesiapannya, dan guru berperan melakukan
pembimbingan
(2) Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy),
Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy) adalah rasa saling
menghormati terhadap latar belakang dan keadaan peserta didik tanpa memandang
status individu dan kekuasaan, dan ketika ada perencanaan pembelajaran yang
mencakup berbagai kebutuhan, kepentingan, danorientasi di ruang kelas. Pengajaran
yang responsif secara budaya adalah pedagogi yang mengakui pentingnya
memasukkan referensi budaya siswa dalam semua aspek pembelajaran.
(3) Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level) adalah Pengajaran Sesuai
Level (Teaching at the Right Level) merupakan pendekatan pedagogis atau
pendekatan belajar yang tidak mengacu pada tingkat kelas, melainkan memperhatikan
persamaan level kemampuan peserta didik berdasarkan evaluasi. Peserta didik
dikelompokkan berdasarkan tingkat pembelajaran dari usia dan kelas. Pendidik harus
secara konsisten mengukur kemampuan membaca, menulis dan memahami. Jika
dalam prosesnya siswa tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka guru harus
menyiapkan program remedial.
Setelah mempelajari ketiga topik bahasan ini saya paham bahwa ketiga topik ini
menjadi dasar bagi seorang guru untuk menentukan strategi dalam pembelajaran.
Strategi yang disusun diharapkan benar benar dapat membuat peserta didik merdeka
dalam belajar dan terciptanya pengajaran student centered.
2. Bagian manakah dari prinsip : (1) Pembelajaran Berdiferensiasi
(developmentally appropriate practice), (2) Pengajaran yang Responsif Kultur
(culturally responsive pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai Level (teaching at the
right level) yang paling menantang untuk diaplikasikan di lapangan?
Jawab :
Menurut saya hal yang paling menantang untuk diaplikasikan di lapangan adalah
pembelajaran berdiferensiasi. Hal ini dikarenakan, untuk melakukan pembelajaran
guru harus menyiapkan media yang beragam sesuai dengan karakteristik peserta didik
. seperti charta, PPT, Modul, Animasi , Video dan lain sebagainya. Selain itu guru harus
benar-benar mendalami materi dan paham betul akan kebutuhan peserta didik.
3. Hal-hal lain apakah yang ingin Anda pelajari lagi terkait dengan prinsip :
(1) Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice), (2)
Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy), dan (3)
Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level)?
Jawab :
Hal lain yang ingin saya pelajari lagi terkait Pembelajaran Berdiferensiasi
(developmentally appropriate practice), Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally
responsive pedagogy), dan Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level) adalah
bagaimana cara mengaplikasikan ketiga prinsip ini kedalam modul ajar secara
mendetail. Karna penerapan ketiga prinsip memerlukan pemahaman yang mendalam
agar bisa mengintegrasikannya kedalam pembelajaran.

Setelah melakukan refleksi, tuliskan rancangan / rencana aksi nyata terkait


prinsip : (1) Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice), (2)
Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy), dan (3)
Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level), yaitu kegiatan yang bisa Anda
lakukan ketika mengapilikasikan prinsip : (1) Pembelajaran Berdiferensiasi
(developmentally appropriate practice), (2) Pengajaran yang Responsif Kultur
(culturally responsive pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai Level (teaching at the
right level) secara efektif di kelas Anda
Jawab :
Kegiatan yang dapat saya lakukan untuk mengaplikasikan ketiga prinsip ini dikelas
adalah
1. Melaksanakan Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberi


keleluasaan pada peserta didik untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan
kesiapan belajar, minat, dan profil belajar peserta didik tersebut. Pembelajaran
berdiferensiasi tidak hanya berfokus pada produk pembelajaran, tapi juga fokus pada
proses dan konten/materi.
Dalam kegiatan pembelajaran, guru dapat mempersiapkan modul ajar yang
berdiferensiasi. Modul ajar tersebut menyajikan konten/materi berdasarkan gaya
belajar (visual, audio dan kinestetik) peserta didik. Pada pembelajaran
berdiferensiasi, peserta didik dibagi kedalam beberapa kelompok heterogen sesuai
dengan gaya belajar yang berbeda beda. Setiap peserta didik dengan gaya belajarnya
yang berbeda akan melakukan peran yang berbeda dalam kelompok. Contohnya
dalam praktikum seperti yang terlihat pada modul ajar yang dilampirkan. Peserta
didik yang memiliki gaya belajar kinestetik akan melakukan eksperimen, yang visual
akan mengamati hasil perubahan warna sedangkan yang audio nanti akan
mempresentasikan hasil praktikum.
Selain itu pembelajaran berdifferensiasi terhadap proses, guru juga dapat
melakukan differensiasi terhadap produk hasil belajar. Peserta didik diberikan
kebebasan untuk memilih jenis produk hasil belajar seperti infografis, ppt, makalah,
video dan lain sebagainya tergantung kemampuan minat dan bakat peserta didik.
2. Melaksanakan Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif mendorong peserta didik untuk bekerja sama


dengan membentuk kelompok. Melalui pembelajaran kelompok peserta didik dapat
mengekspresikan ide-ide secara verbal dan menanggapi orang lain. Hal ini akan
mendorong peserta didik untuk mengembangkan kepercayaan diri serta
meningkatkan komunikasi dan keterampilan berpikir kritisnya. Contohnya adalah
melakukan eksperimen ilmiah dan diskusi kelompok untuk menemukan sebuah
konsep.
3. Menggunakan Model Pembelajaran yang Sesuai dengan Karakteristik
Peserta Didik
Model pembelajaran didefinisikan sebagai suatu pola pembelajaran yang
dapat menerangkan proses, menyebutkan dan menghasilkan lingkungan belajar
tertentu sehingga peserta didik dapat berinteraksi yang selanjutnya berakibat
terjadinya perubahan tingkah laku peserta didik secara khusus. Dalam merancang
pembelajaran, Guru dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik, kondisi, dan intelektual peserta didik.
Model pembelajaran berfungsi untuk membantu menciptakan interaksi
antara guru dan peserta didik yang diinginkan selama proses pembelajaran
berlangsung.
Salah satu model pembelajaran yang dapat mendukung partisipasi aktif
peserta didik adalah model pembelajaran discovery learning. Model ini dapat
membuat peserta didik memiliki motivasi yang tinggi untuk mengikuti proses
pembelajaran, karena memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
melakukan eksperimen dan menemukan konsepnya sendiri.
4. Menggunakan Media Pembelajaran yang Bervariasi dan Interaktif

Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan gaya


belajarnya akan membuat peserta didik lebih antusias dan semangat dalam belajar.
Media pembelajaran interaktif akan membuat proses belajar- mengajar menjadi tidak
monoton dan tidak membosankan karena terjadinya interaksi yang aktif antara peserta
didik dengan guru. Dengan begitu media pembelajaran interaktif digital ini mampu
membangkitkan minat belajar peserta didik
Pembelajaran akan lebih menarik jika media pembelajaran tersebut
benar-benar disiapkan untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan peserta didik
sehingga peserta didik dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar.
Media pembelajaran disesuaikan dengan gaya belajar peserta didik. Peserta didik
yang memiliki gaya belajar visual diberikan media pembelajaran berupa PPT dan
bahan ajar. Peserta didik yang memiliki gaya belajar audio diberikan media berupa
video pembelajaran. Peserta didik yang memiliki gaya belajar kinestetik diberikan
media pembelajaran berupa charta yang ditempel di dinding kelas.
5. Penggunaan Teknologi dalam Kelas

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran merupakan salah satu cara


efektif yang dapat ditempuh untuk membuat peserta didik lebih aktif mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Hal ini karena media digital sangat akrab dengan peserta
didik di abad ke-21. Proyektor dapat digunakan untuk menampilkan gambar dan
video yang dapat membantu peserta didik dalam memvisualisasikan materi yang
dipelajari. Pembelajaran dapat menjadi lebih interaktif ketika teknologi digunakan
karena peserta didik dapat terlibat secara langsung dalam penyampaian materi
pembelajaran.
6. Instruksi Berbasis Pertanyaan

Kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan dapat mendorong


peserta didik untuk berpikir sendiri dan menjadi pembelajar yang lebih mandiri.
Kegiatan pembelajaran seperti ini dapat membantu meningkatkan keterampilan
peserta didik dalam memecahkan suatu masalah serta peserta didik akan
mendapatkan pemahaman yang lebih dalam terkait materi yang dipelajari. Pemberian
instruksi berbasis pertanyaan dapat memusatkan perhatian peserta didik pada
pelajaran atau materi yang sedang didiskusikan. Pertanyaan ini dapat digunakan untuk
menentukan apa yang telah dipelajari oleh peserta didik serta untuk memotivasi dan
menumbuhkan minat belajar peserta didik.
7. Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru


mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik.
Pembelajaran seperti ini dapat mendorong peserta didik membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga pembelajaran akan menjadi lebih bermakna.

Berdasarkan kerangka yang telah dibuat, maka disusunlah sebuah rancangan/


modul ajar yang disesuaikan dengan ketiga prinsip yang telah dipelajari

INFORMASI UMUM
Identitas Penulis Modul
Penyusun : Kelompok 4
Jenjang Sekolah : SMA
Kelas/Fase : XI/F
Alokasi Waktu : 3 x Pertemuan
Kompetensi awal
Kompetensi awal yang perlu dimiliki dalam mempelajari kesetimbangan
kimia adalah sebagai berikut:
1. Peserta didik mampu memahami konsep laju reaksi.
2. Peserta didik mampu memahami konsep stoikiometri (molaritas dan
pereaksi pembatas).
3. Peserta didik mampu memahami konsep termokimia (reaksi eksoterm dan
reaksi endoterm).
Profil Pelajar Pancasila
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, gotong royong, kreatif, mandiri dan bernalar kritis.
Sarana dan Prasarana
1. Sarana:
Buku Teks Kimia SMA kelas XI yang relevan, internet, Modul ajar, LKPD,
PPT, dan video pembelajaran
2. Prasarana:
Laptop, Proyektor, Android, ruang kelas, dan laboratorium kimia
Target peserta didik
1. Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas
hanya satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa
dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi
jangka panjang, dsb.
2. Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan
cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS), dan
memiliki keterampilan memimpin.
Model pembelajaran yang digunakan
Model pembelajaran yang digunakan adalah Discovery learning
KOMPETENSI INTI

A. Capaian Pembelajaran
Menentukan konsep kesetimbangan kimia
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengkonsepkan pengertian kesetimbangan kimia dengan
benar.
2. Peserta didik mampu menentukan jenis kesetimbangan kimia dengan benar.
3. Peserta didik mampu menentukan pergeseran kesetimbanagan dan
faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan dengan benar.
4. Peserta didik mampu menentukan pengaruh konsentrasi, tekanan, volume,
suhu, dan katalis terhadap pergeseran kesetimbangan dengan benar.
5. Peserta didik mampu menentukan tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp) dengan
benar.
6. Peserta didik mampu menghitung nilai tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp)
dengan benar.
Pemahaman bermakna
Materi kesetimbangan kimia diharapkan mampu membuat peserta didik
memahami siklus oksigen di dalam tubuh manusia.
Pertanyaan pemantik
1. Pernahkah kalian bermain jungkat-jungkit?
2. Apakah untuk memainkankannya kalian harus berdua?
3. Apakah kedua pemainnya harus mempunyai berat badan yang sama?
4. Bagaimana jika berat badan salah satu pemain jauh melebihi berat badan
pemain lainnya? Apa yang terjadi?
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 1)
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Orientasi
 Peserta didik memberi salam, berdo’a, dan membaca Asmaul Husna
sebelum memulai kegiatan pembelajaran.
 Peserta didik diminta mengacungkan tangan ketika guru memeriksa
kehadiran.
b. Apersepsi
 Peserta didik diingatkan kembali pada materi sebelumnya, yaitu: konsep
laju reaksi.
c. Motivasi
 Peserta didik menerima informasi mengenai manfaat mempelajari
kesetimbangan.
d. Pemberian Acuan
 Peserta didik diberikan pretest untuk melihat kemampuan awal peserta
didik.
 Peserta didik menerima informasi mengenai materi yang akan dipelajari
 Peserta didik menerima informasi mengenai tujuan pembelajaran yang
harus dicapai.
 Peserta didik menerima informasi mengenai metode pembelajaran dan
teknik penilaian yang akan digunakan.
2. Kegiatan Inti (100 menit)
a. Stimulasi

Gambar 1. Jungkat jungkit


(www.google.com)

 Peserta didik diminta untuk memperhatikan gambar di atas


 Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik
 Pernahkah kalian bermain jungkat-jungkit?
 Apakah untuk memainkankannya kalian harus berdua? Kenapa
demikian?
 Temukanlah jawabanmu dengan melihat bahan ajar atau PPT,
mendengarkan video, dan melihat carta yang telah di tempel di dinding
kelas.
b. Problem Statement (Identifikasi masalah)
Peserta didik menemukan permasalahan terkait:
 Apa yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia dan kapan kesetimbangan
itu terjadi?
 Apa saja jenis kesetimbangan kimia?
c. Data Collection/Pengumpulan Data
 Peserta didik dibagi kedalam beberapa kelompok heterogen, dalam satu
kelompok terdapat beberapa gaya belajar
- Guru menyediakan berbagai media yang akan digunakan oleh peserta didik
berupa ppt, video (https://youtu.be/oDR1CJHEq9A,
https://youtu.be/FxYq7zR6Pp8) , charta dan modul.
- Peserta didik bebas memilih media yang akan digunakan. Contoh anak visual
tidak terbatas menggunakan video, tetapi mereka juga bisa menggunakan
modul dan lain sebagainya
 Peserta didik mengumpulkan informasi terkait permasalahan yang diberikan
guru untuk menemukan konsep kesetimbangan kimia dan jenis-jenis
kesetimbangan kimia.
d. Data Processing (Pengolahan Data)
 Peserta didik mendiskusikan data-data yang didapatkan dalam kelompok
dengan didampingi guru.
 Peserta didik mengerjakan LKPD terkait materi yang dipelajari.
 Peserta didik merangkum hasil diskusi lalu ditulis dalam buku catatan.
 Peserta didik diberikan kebebasan dalam menentukan dan memilih jenis
produk hasil belajar seperti infografis, ppt, makalah, video dan lain
sebagainya tergantung kemampuan minat dan bakat peserta didik
e. Verification/Pembuktian
 Peserta didik dalam kelompoknya mempresentasikan hasil diskusi kepada
kelompok lain dan saling memberikan tanggapan. Peserta didik dengan gaya
belajar audio diminta melakukan presentasi, peserta didik yang kinestetik bisa
mencatat hasil presentasi
 Peserta didik membandingkan hasil diskusi kelompoknya dengan kelompok
lain.
 Guru mengklarifikasi setiap jawaban dari peserta didik untuk setiap setiap
soal yang dikerjakan sehingga peserta didik mampu menyimpulkan apakah
informasi yang didapatkan benar atau keliru.
f. Generalization/Menarik Kesimpulan
 Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi
kelompoknya terkait konsep kesetimbangan kimia dan jenis-jenis
kesetimbangan kimia.
3. Penutup (20 menit)
a. Peserta didik dengan bimbingan guru membuat kesimpulan
b. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap proses belajar yang telah
dilaksanakan.
c. Peserta didik diberi apresiasi oleh guru karena telah bekerjasama dengan baik
dalam kelompok.
d. Guru memberikan posttest terkait pembelajaran hari itu
e. Peserta didik diberikan informasi mengenai kegiatan pada pertemuan
berikutnya
f. Peserta didik berdoa dan mengucapkan salam.
Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 2)
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Orientasi
 Peserta didik memberi salam, berdo’a, dan membaca Asmaul Husna sebelum
memulai kegiatan pembelajaran.
 Peserta didik diminta mengacungkan tangan ketika guru memeriksa
kehadiran.
b. Apersepsi
 Peserta didik diingatkan kembali pada materi sebelumnya, yaitu: konsep
kessetimbangan kimia dan jenis-jenis kesetimbangan.
c. Motivasi
 Peserta didik menerima informasi mengenai manfaat mempelajari
faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan kimia.
d. Pemberian Acuan
 Peserta didik diberikan pretest untuk melihat kemampuan awal peserta didik
 Peserta didik menerima informasi mengenai materi yang akan dipelajari
 Peserta didik menerima informasi mengenai tujuan pembelajaran yang harus
dicapai.
 Peserta didik menerima informasi mengenai metode pembelajaran dan teknik
penilaian yang akan digunakan.
2. Kegiatan Inti (100 menit)
a. Stimulasi

 Peserta didik diminta kembali untuk memperhatikan gambar di atas


 Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik
 Apakah kedua pemainnya harus mempunyai berat badan yang sama?
 Bagaimana jika berat badan salah satu pemain jauh melebihi berat
badan pemain lainnya? Apa yang terjadi?
 Bagaimana jika jumlah anak di sebelah kiri bertambah menjadi 2 orang?
Apa pengaruhnya?
 Temukanlah jawabanmu dengan melihat bahan ajar atau PPT,
mendengarkan video, dan melihat carta yang telah di tempel di dinding
kelas.
b. Problem Statement (Identifikasi masalah)
Peserta didik menemukan permasalahan terkait:
 Apa yang dimaksud dengan pergeseran kesetimbangan kimia?
 Apa saja faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan tersebut?
 Bagaimana pengaruh konsentrasi, tekanan, volume, suhu, dan katalis terhadap
pergeseran kesetimbangan
c. Data Collection/Pengumpulan Data
 Peserta didik dibagi kedalam beberapa kelompok heterogen. Didalam satu
kelompok terdapat beberapa gaya belajar (Peserta didik dengan gaya belajar
kinestetik melakukan praktikum, Peserta didik dengan gaya belajar Visual
nantinya mengamati perubahan warna yang terjadi dan mencatat hasil
pengamatan. Peserta didik dengan gaya belajar audio mempresentasikan hasil
praktikum kepada kelompok lain.)
 Peserta didik diminta untuk melaksanakan kegiatan praktikum terkait
faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan (konsentrasi dan
volume).
 Peserta didik mengumpulkan data dan mencatat hasil pengamatannya di LKPD
yang telah diberikan guru.
 Peserta didik diminta untuk memahami pengaruh pergeseran kesetimbangan
(Suhu dan tekanan) menggunakan bahan ajar yang telah diberikan.
d. Data Processing (Pengolahan Data)
 Peserta didik mendiskusikan data-data yang didapatkan dalam kelompok
dengan didampingi guru.
 Peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKPD
 Peserta didik merangkum hasil diskusi lalu ditulis dalam buku catatan.
 Peserta didik diberikan kebebasan dalam menentukan dan memilih jenis
produk hasil belajar seperti infografis, ppt, makalah, video dan lain
sebagainya tergantung kemampuan minat dan bakat peserta didik

e. Verification/Pembuktian
 Peserta didik dalam kelompoknya mempresentasikan hasil diskusi kepada
kelompok lain dan saling memberikan tanggapan. Peserta didik dengan gaya
belajar audio diminta melakukan presentasi, peserta didik yang kinestetik bisa
mencatat hasil presentasi
 Peserta didik membandingkan hasil diskusi kelompoknya dengan kelompok
lain.
 Guru mengklarifikasi setiap jawaban dari peserta didik untuk setiap setiap
soal yang dikerjakan sehingga peserta didik mampu menyimpulkan apakah
informasi yang didapatkan benar atau keliru.
f. Generalization/Menarik Kesimpulan
 Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi
kelompoknya terkait pergeseran kesetimbangan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
3. Penutup (20 menit)
a. Peserta didik dengan bimbingan guru membuat kesimpulan
b. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap proses belajar yang telah
dilaksanakan.
c. Guru memberikan posttest terkait pembelajaran hari itu
d. Peserta didik diberi apresiasi oleh guru karena telah bekerjasama dengan
baik dalam kelompok.
e. Peserta didik diberikan informasi mengenai kegiatan pada pertemuan
berikutnya
f. Peserta didik berdoa dan mengucapkan salam.
3. Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 3)
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Orientasi
 Peserta didik memberi salam, berdo’a, dan membaca Asmaul Husna
sebelum memulai kegiatan pembelajaran.
 Peserta didik diminta mengacungkan tangan ketika guru memeriksa
kehadiran.
b. Apersepsi
 Peserta didik diingatkan kembali pada materi sebelumnya, yaitu: konsep
molaritas.
c. Motivasi
 Peserta didik menerima informasi mengenai materi tetapan
kesetimbangan.
d. Pemberian Acuan
 Peserta didik diberikan pretest untuk melihat kemampuan awal peserta
didik
 Peserta didik menerima informasi mengenai materi yang akan dipelajari
 Peserta didik menerima informasi mengenai tujuan pembelajaran yang
harus dicapai.
 Peserta didik menerima informasi mengenai metode pembelajaran dan
teknik penilaian yang akan digunakan.
2. Kegiatan Inti (100 menit)
a. Stimulasi
 Peserta didik diminta untuk memperhatikan persamaan reaksi kesetimbangan
Reaksi I: Reaksi II:
C(s) + H2O(g) ⇆ CO(g) + H2(g) NH3(aq) + H2O(l) ⇆ NH4+(aq) + OH-(aq)
[CO][H2] [NH+ −
4 ][OH ]
K= K=
[H2 O] [H2 O]

 Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik


 Apakah perbedaan reaksi kesetimbangan 1 dan II?
 Bagaimana cara menentukan tetapan kesetimbangan dari reaksi tersebut?
 Apakah fasa zat mempengaruhi tetapan kesetimbangan?
 Temukanlah jawabanmu dengan melihat bahan ajar atau PPT,
mendengarkan video, dan melihat carta yang telah di tempel di dinding
kelas.
b. Problem Statement (Identifikasi masalah)
Peserta didik menemukan permasalahan terkait:
 Apakah fasa zat mempengaruhi tetapan kesetimbangan?
 Bagaimana cara menetukan tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp)?
 Bagaimana cara menghitung tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp)?
c. Data Collection/Pengumpulan Data
 Peserta didik dibagi kedalam beberapa kelompok heterogen, dalam satu
kelompok terdapat beberapa gaya belajar
- Guru menyediakan berbagai media yang akan digunakan oleh peserta didik
berupa ppt, video https://www.youtube.com/watch?v=GS3_rDMizWg,
charta dan modul.
- Peserta didik bebas memilih media yang akan digunakan. Contoh anak visual
tidak terbatas menggunakan video, tetapi mereka juga bisa menggunakan
modul dan lain sebagainya
d. Data Processing (Pengolahan Data)
 Peserta didik mendiskusikan data-data yang didapatkan dalam kelompok
dengan didampingi guru.
 Peserta didik mengerjakan LKPD terkait materi yang dipelajari.
 Peserta didik merangkum hasil diskusi lalu ditulis dalam buku catatan.
 Peserta didik diberikan kebebasan dalam menentukan dan memilih jenis
produk hasil belajar seperti infografis, ppt, makalah, video dan lain
sebagainya tergantung kemampuan minat dan bakat peserta didik
e. Verification/Pembuktian
 Peserta didik dalam kelompoknya mempresentasikan hasil diskusi kepada
kelompok lain dan saling memberikan tanggapan.
 Peserta didik membandingkan hasil diskusi kelompoknya dengan kelompok
lain.
 Guru mengklarifikasi setiap jawaban dari peserta didik untuk setiap setiap
soal yang dikerjakan sehingga peserta didik mampu menyimpulkan apakah
informasi yang didapatkan benar atau keliru.
f. Generalization/Menarik Kesimpulan
 Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi
kelompoknya terkait cara menentukan dan menghitung tetapan
kesetimbangan (Kc dan Kp)
3. Penutup (20 menit)
a. Peserta didik dengan bimbingan guru membuat kesimpulan
b. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap proses belajar yang telah
dilaksanakan.
c. Peserta didik diberi apresiasi oleh guru karena telah bekerja sama dengan baik
dalam kelompok.
d. Peserta didik diberikan posttest diakhir pembelajaran.
e. Peserta didik diberikan informasi mengenai kegiatan pada pertemuan
berikutnya
f. Peserta didik berdoa dan mengucapkan salam.

Refleksi peserta didik dan guru


Refleksi bagi peserta didik dengan menjawab pertanyaan refleksi berikut ini !
No Informasi yang Pertanyaan Jawaban
diharapkan
1. Mengetahui apa yang telah Apa saja yang sudah Ananda
dipahami setelah proses pahami selama kegiatan
pembelajaran pembelajaran ?
2. Mengetahui pertanyaan apa Pertanyaan apa saja yang
saja yang muncul, selama muncul selama proses
proses pembelajaran. pembelajaran?
Apakah sudah dijawab?
3. Mengetahui media, alat, Apakah media, alat, dan
dan bahan mempermudah bahan yang digunakan guru
pembelajaran dapat mempermudah kamu
dalam pembelajaran
4. Mengetahui seberapa Apakah materi yang
paham peserta didik disampaikan, didiskusikan,
terhadap materi yang telah dan dipresentasikan selama
dipelajari pembelajaran dapat kamu
pahami?
5. Mengetahui sikap positif Sikap positif apa yang kamu
yang diperoleh selama peroleh selama mengikuti
pembelajaran pembelajaran?
6. Mengetahui kesulitan yang Kesulitan apa yang kamu
dialami peserta didik alami dalam pembelajaran?
dalam pembelajaran

Refleksi bagi guru


No Informasi yang Pertanyaan Jawaban
diharapkan
1. Mengetahui kesesuaian Apakah tujuan pembelajaran
antara tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan materi
dengan materi ajar yang yang disampaikan ?
sudah disampaikan
2. Mengetahui kesesuaian Apakah alokasi waktu sudah
alokasi waktu sesuai dengan yang
direncanakan?
3. Mengetahui efektivitas Apakah pembelajaran
pembelajaran menggunakan model
discovery learning efektif
diterapkan pada pembelajaran
materi ini ?
4. Mengetahui hasil belajar Apakah pembelajaran hari ini
peserta didik mampu meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman
peserta didik ?
LAMPIRAN

Lampiran 1. Bahan Ajar


KESETIMBANGAN DINAMIS
1. Pengertian Kesetimbangan
Pernahkah kalian membeli beras di warung atau pasar? Apakah penjual
beras menimbang beras yang kalian beli? Jika kalian membeli beras 1 kg, maka
anak timbangan yang dipakai juga mempunyai massa 1 kg. Beras sama dengan 1
kg jika telah terjadi kesetimbangan dengan anak timbangan tersebut.

Gambar 1. Timbangan merupakan alat yang menerapkan prinsip


kesetimbangan statis

Secara garis besar kesetimbangan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu


kesetimbangan statis dan kesetimbangan dinamis. Apakah kesetimbangan
statis dan dinamis itu? Jawaban pertanyaan tersebut akan kalian dapat jika
mempelajari subbab ini dengan baik.
Mengapa benda yang diletakkan di atas meja tidak jatuh? Mengapa kita
dapat berdiri di atas tanah? Semua benda yang diam dan tidak bergerak dikatakan
dalam keadaan setimbang. Keadaan setimbang benda-benda yang tidak bergerak
merupakan keadaan setimbang statis. Dalam kesetimbangan statis jumlah gaya
yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol atau tidak ada kerja dalam
kesetimbangan. Coba kalian dorong buku di atas meja. Pasti buku tersebut
bergerak, bukan?
Perhatikan proses pendidihan air di rumah kalian. Amati dengan baik pada
saat air mendidih, maka terjadi perubahan dari wujud cair menjadi wujud gas,
yaitu uap air. Uap air yang te rj adi j ik a te rke na t utu p at au be nda lain
da pa t berubah menjadi air lagi. Proses berubahnya air berbentuk cair menjadi
uap dan sesudahnya dapat menjadi air lagi merupakan proses dapat balik. Jika
kecepatan berubahnya air menjadi uap air sama dengan proses berubahnya
uap air menjadi air, maka peristiwa tersebut merupakan proses kesetimbangan.
Kesetimbangan yang terjadi karena adanya perubahan dua arah inilah yang
dinamakan kesetimbangan dinamis .

Gambar 2. Kesetimbangan air dalam bentuk cair dan gas dalam sistem tertutup

2. Reaksi Irreversibel dan Reversibel


Coba lakukan kegiatan pembakaran kertas atau kayu. Apa yang terjadi jika
kertas atau kayu dibakar? Kayu atau kertas yang dibakar akan menghasilkan
arang dan abu. Arang dan abu tidak akan dapat kembali lagi menjadi kertas.
Proses berubahnya kayu atau kertas menjadi arang dan abu dinamakan reaksi
kimia yang berkesudahan atau reaksi satu arah, karena reaksi tersebut tidak
dapat kembali seperti semula. Reaksi ini disebut juga reaksi irreversibel.
Apakah ada reaksi yang dapat balik? Dalam kehidupan sehari-hari sulit
menemukan reaksi yang dapat balik. Proses-proses alami umumnya berlangsung
searah, tidak dapat balik. Namun di laboratorium maupun dalam proses industri,
banyak reaksi yang dapat balik. Reaksi yang dapat balik ini disebut reaksi
reversibel.
Contoh reaksi reversibel sebagai berikut:
Jika campuran gas nitrogen dan hidrogen dipanaskan akan menghasilkan amonia:
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) ……(reaksi 1)
Sebaliknya, jika amonia dipanaskan akan terurai membentuk nitrogen dan
hidrogen:
2NH3(g) N2(g) + 3H2(g) ……(reaksi 2)
Apabila diperhatikan ternyata reaksi 1 di atas merupakan kebalikan dari
reaksi 2. Kedua reaksi itu dapat digabung sebagai berikut:
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Tanda dimaksudkan untuk menyatakan reaksi dapat balik. Reaksi ke
kanan disebut reaksi maju, sedangkan reaksi ke kiri disebut reaksi balik.
3. Kesetimbangan Kimia
Suatu reaksi dapat digolongkan ke dalam reaksi kesetimbangan dinamis
(equilibrium reaction) jika reaksi yang dapat balik (reversibel) berlangsung
dengan kecepatan yang sama, baik kecepatan ke arah hasil reaksi maupun
kecepatan ke arah pereaksi dan reaksinya tidak bergantung pada waktu.
Dalam sistem kesetimbangan dinamis, reaksi yang menuju hasil reaksi dan
reaksi yang menuju pereaksi berlangsung secara bersamaan dengan laju yang
sama sehingga konsentrasi masing-masing zat dalam sistem kesetimbangan tidak
berubah (tetap). Jika kita dapat melihat sistem kesetimbangan dinamis secara
molekuler, akan tampak partikel-partikel dalam sistem kesetimbangan tidak tetap
sebagai pereaksi atau hasil reaksi, melainkan bereaksi terus dalam dua arah secara
dinamis. Pereaksi akan berubah menjadi hasil reaksi diimbangi oleh hasil reaksi
berubah menjadi pereaksi. Jadi, kesetimbangan kimia disebut kesetimbangan
dinamis karena secara mikroskopis zat-zat tersebut berubah setiap saat, tetapi
secara makroskopis tidak ada perubahan yang dapat diamati atau diukur, tidak
ada perubahan wujud maupun perubahan konsentrasi masing-masing zat.
Kesetimbangan dinamis dapat dianalogikan dengan gerakan eskalator. Laju
dimana orang pindah dari lantai 1 ke lantai 2 (eskalator naik) sama dengan laju
dimana orang pindah dari lantai 2 ke lantai 1 (eskalator turun). Jadi meskipun
perpindahan orang terus terjadi, jumlah orang pada tiap lantai tetap.

Gambar 3. Eskalator (McMurry, 2003: 530)


Persamaan kimia untuk reaksi kesetimbangan dinyatakan dengan dua arah
anak panah, misalnya pada reaksi pembentukan amonia, persamaan reaksi
kimianya ditulis sebagai berikut:
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Perhatikan kembali reaksi pembentukan amonia di atas. Jika konsentrasi
masing-masing zat dalam sistem diukur, kemudian hasilnya dituangkan ke dalam
bentuk grafik hubungan antara konsentrasi zat dan waktu reaksi maka kurva yang
terbentuk seperti pada gambar 4 berikut:

Gambar 4. Grafik perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi menuju


keadaan setimbang untuk reaksi: N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)

Konsentrasi N2 dan H2 (pereaksi) turun, konsentrasi NH3 (hasil reaksi)


naik. Pada keadaan setimbang konsentrasi masing-masing zat tetap.

Gambar 5. Grafik perubahan laju reaksi terhadap waktu pada reaksi bolak-balik:
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
v1 = laju reaksi dari reaktan ke produk
v2 = laju reaksi dari produk ke reaktan
Kesetimbangan tercapai pada saat v1 = v2

Kesetimbangan kimia hanya dapat berlangsung dalam sistem tertutup.


Sementara itu, pada umumnya proses alami berlangsung dalam sistem terbuka.
Sebagaimana kita saksikan, berbagai proses alami, seperti perkaratan logam,
pembusukan, dan pembakaran, merupakan reaksi yang berlangsung searah. Akan
tetapi, jika sistemnya kita perbesar, misalnya mencakup atmosfir secara
keseluruhan, kita dapat melihat berbagai kesetimbangan. Misalnya
kesetimbangan yang mengatur komposisi atmosfir yang relatif konstan dari waktu
ke waktu. Proses kesetimbangan juga terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Darah
manusia, sebagai contoh, mempunyai suatu sistem yang mengatur pH tetap
sekitar 7,4. Hal ini penting, karena perubahan kecil saja pada pH darah akan
menggangu fungsinya, misalnya dalam pengikatan oksigen.
4. Kesetimbangan Homogen dan Heterogen
Suatu kesetimbangan seringkali terdapat dalam fase yang berlainan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa fase atau wujud zat secara garis besar ada 3
macam, yaitu padat, cair, dan gas. Berdasarkan wujud zat tersebut,
kesetimbangan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Kesetimbangan Homogen
Homogen mempunyai arti serba sama, sehingga yang dimaksud dengan
kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan dimana komponennya (produk
dan reaktan) dalam fasa yang sama. Perhatikan contoh persamaan reaksi
berikut:
 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
 H2O(l) H+(aq) + OH-(aq)
 Fe3+(aq) + SCN-(aq) Fe(SCN)2+(aq)
2. Kesetimbangan Heterogen
Reaksi reversibel yang melibatkan reaktan dan produk yang fasanya
berbeda menghasilkan kesetimbangan heterogen (heterogeneous equilibrium).
Sebagai contoh, ketika kalsium karbonat dipanaskan dalam sebuah wadah
tertutup, kesetimbangan berikut akan tercapai.
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
Dua gas dan satu gas ini membentuk tiga fasa yang terpisah. Pada
kesetimbangan dapat menuliskan konstanta kesetimbangan berikut :
[𝐶𝑎𝑂][𝐶𝑂2 ]
𝐾𝑐 =
[𝐶𝑎𝐶𝑂3 ]
(Chang,Raymond. 2003: 72)
PERGESERAN KESETIMBANGAN

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan

Secara alamiah semua benda baik makhluk hidup maupun benda mati
menginginkan dalam kondisi setimbang. Tetapi, adanya perubahan-perubahan alam
menyebabkan tidak ada satu makhluk atau benda yang tetap dalam kondisi sama.
Banyak faktor yang dapat menimbulkan terjadinya perubahan. Demikian pula halnya
dengan kesetimbangan kimia. Kesetimbangan kimia merupakan keadaan setimbang
yang diukur pada suhu tetap. Sehingga pada suhu yang berbeda akan terjadi
kesetimbangan yang berbeda pula. Tidak hanya suhu, banyak faktor lain yang dapat
mempengaruhi kesetimbangan kimia. Factor apa sajakah itu?
Ilmuan Prancis, Henry Le Chatelier (1850-1936) berpendapat bahwa jika pada
kesetimbangan kimia dilakukan gangguan, maka akan terjadi pergeseran
kesetimbangan, tetapi sistem akan berusaha mempertahankan
kesetimbangan ,sehingga pengaruhnya jadi sekecil mungkin. Pendapat Henry Le
Chatelier ini dikenal sebagai asas Le Chatelier, yang berbunyi:

“Bila suatu keadaan setimbang menerima aksi, maka keadaan setimbang


tersebut akan bereaksi untuk menghilangkan/ meminimalisasi aksi tersebut.”

Secara singkat, asas Le Chatelier dapat disimpulkan sebagai berikut :

Reaksi = - Aksi

Beberapa aksi yang dapat menimbulkan perubahan pada sistem kesetimbangan


antara lain, perubahan konsentrasi, perubahan tekanan dan perubahan suhu.
1. Perubahan konsentrasi
Perubahan konsentrasi baik produk maupun reaktan mengakibatkan
terjadinya pergeseran kesetimbangan sistem. Berdasarkan asas Le Chatelier,
apabila pereaksi atau produk reaksi berubah, maka kesetimbangan akan bergeser
untuk mengurangi pengaruh perubahan konsentrasi yang terjadi sampai diperoleh
kesetimbangan yang baru. Jika konsentrasi produk ditambah, maka
kesetimbangan akan bergeser kearah reaktan dan sebaliknya. Jika
konsentrasi produk dikurangi, maka kesetimbangan bergeser kearah
produk. Simak pengaruh perubahan konsentrasi terhadap kesetimbangan berikut
ini.
Konsentrasi pereaksi atau produk reaksi diperbesar/diperkecil
Misal karbon dioksida direaksikan dengan air akan berada dalam
kesetimbangan berikut.
CO2(g) + H2O(l) H2CO3(aq)
Jika konsentrasi gas karbon dioksida diperbesar, maka kesetimbangan
akan terganggu. Kesetimbangan reaksi bergeser kearah hidrogen karbonat,
kemudian akan terbentuk kembali kesetimbangan baru dalam rangka mengatasi
adanya perubahan tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi hydrogen karbonat
diperbesar, maka akan terjadi pergeseran kesetimbangan ke arah gas karbon
dioksida. Perlu diketahui bahwa selama suhu dijaga tetap, maka nilai tetapan
kesetimbangan tidak akan berubah. Kesetimbangan hanya mengalami pergeseran
sedangkan nilai tetapan akan tetap.
2. Perubahan suhu
Perubahan konsentrasi, tekanan, atau volume dapat mengubah posisi
kesetimbangan, tetapi tidak mengubah nilai konstanta kesetimbangan. Hanya
perubahan suhu yang dapat mengubah konstanta kesetimbangan (Chang,
Raymond. 2003: 83).
Kenaikan suhu reaksi dalam kesetimbangan kimia secara termodinamika
akan menaikkan kecepatan reaksi. Pergeseran kesetimbangan akibat perubahan
suhu harus dilihat dari sifat reaksi tersebut apa merupakan reaksi eksoterm atau
endoterm. Sebagaimana dengan perubahan konsentrasi, maka menurut asas Le
Chatelier, bahwa apabila suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke arah
reaksi yang memerlukan panas (endoterm). Sebaliknya, jika suhu
diturunkan, maka reaksi akan bergeser kearah reaksi yang mengeluarkan
panas (eksoterm). Misal reaksi pembentukan gas SO3 yang bersifat eksoterm.
Persamaan reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut.
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) + kalor
Pada reaksi kesetimbangan ini, reaksi pembentukan SO3 merupakan reaksi
yang mengeluarkan panas (eksoterm). Apabila pada kesetimbangan tersebut
dilakukan perubahan suhu, misal suhu dinaikkan, maka sistem berusaha
mengatasi perubahan suhu tersebut dengan cara menyerap panas yang diberikan.
Dengan demikian, kesetimbangan akan bergeser ke arah endoterm, yaitu ke arah
reaktan. Sedangkan, jika suhu diturunkan, maka sistem kesetimbangan akan
bergeser ke arah eksoterm, dalam hal ini ke arah pembentukan produk, yaitu gas
SO3.
Pada suhu tetap nilai tetapan kesetimbangan akan tetap sekalipun dilakukan
perubahan konsentrasi dan tekanan. Tetapi, jika suhu berubah nilai tetapan
kesetimbangan akan ikut berubah.
3. Perubahan tekanan dan Volume
Perubahan tekanan pada kesetimbangan reaksi akan mempengaruhi
keadaan kesetimbangan. Pada suhu tetap, jika tekanan diubah, maka akan terjadi
pergeseran kesetimbangan. Kesetimbangan yang dipengaruhi oleh tekanan adalah
kesetimbangan homogen fase gas. Karena fase gas sangat mudah dipengaruhi
tekanan. Menurut asas Le Chatelier, jika tekanan dalam sistem kesetimbangan
diubah, maka sistem akan mengadakan aksi agar pengaruh tersebut berkurang.
Perubahan tekanan tidak akan mengubah nilai tetapan kesetimbangan, karena
pada sistem ini suhu dijaga tetap.
Sebagai contoh:
2NO2(g) N2O4(g) + energi
Pada sistem ini, jika tekanan diperbesar (volume diperkecil), maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang memiliki jumlah mol lebih
kecil (N2O4). Sebaliknya, jika tekanan diperkecil (volume diperbesar), maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah gas NO2, karena jumlah mol yang
lebih banyak.
Bagaimana jika jumlah mol reaktan sama dengan produk? Jika jumlah mol
reaktan sama dengan produk, maka perubahan tekanan tidak akan mempengaruhi
kesetimbangan.
Contoh :
2HI(g) I2(g) + H2(g)
Untuk reaksi tersebut jika tekanan diperbesar atau diperkecil, maka tidak akan
menyebabkan terjadinya pergeseran kesetimbangan, karena jumlah mol reaktan
adalah 2, jumlah mol produk juga 2 (dari 1 mol I2 dan 1 mol H2).
Jadi, P dan V berbanding terbalik: Semakin besar tekanan, semakin kecil
volume dan sebaliknya. Perhatikan juga, bahwa suku (n/V) ialah konsentrasi gas
dalam mol per liter dan konsentrasinya ini berbanding lurus dengan tekanan
(Chang, Raymond. 2003: 81).
4. Katalis
Katalis meningkatkan laju terjadinya reaksi. Untuk reaksi reversibel, katalis
mempengaruhi laju reaksi maju sama besar dengan reaksi balik. Jadi keberadaan
katalis tidak mengubah konstanta kesetimbangan, dan tidak menggeser posisi
sistem kesetimbangan. Penambahan katalis pada campuran reaksi yang tidak
berada pada kesetimbangan akan mempercepat laju reaksi maju dan reaksi balik
sehingga campuran kesetimbangan tercapai lebih cepat. Campuran
kesetimbangan yang sama dapat diperoleh tanpa katalis, tetapi kita mungkin
harus menunggu lebih lama agar kesetimbangan terjadi.
Ringkasan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi posisi kesetimbangan
Perubahan konsentrasi, tekanan dan volume dapat mengubah
konsentrasi-konsentrasi kesetimbangan dari campuran yang bereaksi, tetapi
ketiga faktor ini tidak dapat mengubah konstanta kesetimbangan apabila suhunya
tidak berubah. Katalis dapat membantu mencapai kesetimbangan lebih cepat,
tetapi tidak mempunyai pengaruh apa-apa terhadap konstanta kesetimbangan atau
terhadap konsentrasi kesetimbangan dari spesi-spesi yang bereaksi (Chang,
Raymond. 2003: 83-84).
TETAPAN KESETIMBANGAN

Banyak campuran yang terdapat di alam berupa kesetimbangan antara satu


komponen dengan komponen yang lain. Oleh sebab itu, apabila ingin mengetahui
perbandingan jumlah zat hasil reaksi dan pereaksi pada keadaan setimbang, maka kita
perlu mempelajari hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan
setimbang.
1. Cara menyatakan Kesetimbangan Kimia
Hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang
dinyatakan dengan tetapan kesetimbangan, yaitu perbandingan antara konsentrasi
pereaksi dengan hasil reaksi. Tetapan kesetimbangan untuk setiap reaksi berbeda-beda
dan diperoleh melalui percobaan. Contoh percobaan yang sering dilakukan adalah
reaksi kesetimbangan antara H2 dan I2 menjadi HI.
Reaksi : H2(g) + I2(g) 2HI(g) pada temperatur 4580C. Banyaknya H2,I2
dan HI yang mula-mula dicampurkan bervariasi dan sistem dibiarkan setimbang.
Konsentrasi pada saat setimbang ditunjukkan pada tabel berikut
Konsentrasi Kesetimbangan HI  HI 2
No.
[H2] M [I2] M [HI] M H 2 I 2  H 2 I 2 
1 0,00421 0,00421 0,0294 1.658,76 48,76
2 0,0110 0,00420 0,0473 1.023,81 48,43
3 0,0110 0,0550 0,173 285,95 49,47
4 0,0430 0,0620 0,358 134,28 48,07
Fraksi konsentrasi kolom manakah yang menunjukkan harga konstan?

Tentunya pada kolom


HI 2 . Dari tabel diatas, terlihat bahwa berapa pun harga
H 2 I 2 
konsentrasi zat-zat pereaksi maupun hasil reaksi pada saat keadaan setimbang,
perbandingan antara konsentrasi zat-zat pereaksi pangkat koefisien reaksi dengan
konsentrasi zat-zat hasil reaksi pangkat koefisien adalah konstan. Perbandingan yang
konstan itu disebut tetapan kesetimbangan (K). Tetapan kesetimbangan berharga
tetap dan hanya bergantung pada stoikiometri reaksi dan temperatur. Hal tersebut

dapat dituliskan dalam bentuk persamaan matematika K


HI 
2

H 2 I 2 
Selanjutnya, persamaan matematika itu disebut sebagai tetapan kesetimbangan
konsentrasi yang dilambangkan dengan Kc.
mA + nB pC + qD

Kc 
C  D
p q

Am Bn
Contoh : Tuliskan ungkapan tetapan kesetimbangan untuk reaksi berikut
H2(g) + Br2(g) 2 HBr(g)

Kc 
HBr 
2

H 2 Br2 
2. Menuliskan Kc untuk kesetimbangan heterogen
Kesetimbangan heterogen adalah reaksi kesetimbangan yang mengandung
zat-zat yang berada dalam beberapa fase. Dalam kesetimbangan kimia, persamaan
kesetimbangan Kc ditentukan oleh zat yang konsentrasinya berubah selama reaksi
berlangsung. Konsentrasi zat padat (s) dan zat cair murni (l) tidak mengalami
perubahan selama reaksi berlangsung sehingga zat yang berfase padat (s) dan cair
murni(l) tidak dilibatkan dalam persamaan reaksi. Jadi pada kesetimbangan heterogen,
penentuan Kc tidak melibatkan zat yang berfase padat dan cair murni.

Contoh: BiCl3(aq) + H2O(l) BiOCl(s) + 2HCl(aq) Kc 


H C l2
B i C3 l
CaO(s) + SO2(g) CaSO3(s) K c  SO2 
3. Prediksi Perbandingan Hasil Reaksi dan Pereaksi Menggunakan Nilai Kc
Dengan melihat nilai Kc, kita dapat memperkirakan perbandingan antara hasil
reaksi dan pereaksi.
a. Jika Kc > 1 (nilai Kc sangat besar), zat-zat hasil reaksi lebih banyak daripada
pereaksi. Amati contoh reaksi dan grafik berikut :
H2(g) + Br2(g) 2HBr(g)

Kc 
HBr 
2
 sangat besar
H 2 Br2 
b. Jika Kc < 1 (nilai Kc sangat kecil), zat-zat hasil reaksi lebih sedikit daripada
pereaksi. Amati gambar berikut

N2(g) + O2(g) 2NO(g)

Kc 
NO 
2
 sangat kecil
N 2 O2 
4. Menghitung Kc dalam suatu reaksi kesetimbangan
Kc dalam suatu reaksi kesetimbangan dapat diketahui, jika data mol pereaksi
awal dan sisa atau yang bereaksi diketahui. Agar lebih mudah, ikuti langkah-langkah
menentukan Kc dalam contoh soal berikut
Ke dalam wadah bervolume 10 liter, dimasukkan 8 mol NH3 sehingga terjadi reaksi
2NH3(g) N2(g)+3H2(g). Jika dalam keadaan setimbang terdapat 4 mol NH3,
hitunglah harga Kc.
Penyelesaian:
a. Tuliskan reaksi lengkapnya: 2NH3(g) N2(g) + 3H2(g)
b. Masukkan data mol dalam soal seperti berikut
2NH3(g) N2(g) + 3H2(g)
m : 8 mol m : mula-mula
t : t : terurai
s : 4 mol s : setimbang
c. Carilah mol setimbang dengan mencari mol di tabel t(terurai), kemudian mol
yang lain dapat dicari dengan membandingkan koefisien reaksi. Agar
memudahkan beri tanda minus(-) pada ruas pereaksi dan tambah(+) pada ruas
hasil reaksi.
2NH3(g) N2(g) + 3H2(g)
m : 8 mol - -
t : -4 +2 +6
s : 4 mol 2 mol 6 mol
d. Ubahlah mol pada saat setimbang (s) ke dalam satuan M(molar) dengan cara
membagi mol dengan volume.

NH 3   4
 0,4M ; N 2  
2
 0,2M ; H 2  
6
 0,6M
10 10 10
e. Tentukan nilai Kc dengan memasukkan nilai molar ke persamaan

Kc 
N 2 H 2 3  0,2M 0,6M 3  0,27 jadi nilai K c  0,27 M 2
NH 3 2 0,4M 2

5. Hubungan antara dua Kc dari reaksi yang berkaitan

 Jika reaksi dibalik, maka Kc menjadi 1/Kc


 Jika reaksi dikali x, maka Kc menjadi (Kc)x
 Jika reaksi dibagi x, maka Kc menjadi 𝑥
√𝐾𝑐
 Jika reaksi-reaksi kesetimbangan dijumlahkan, maka nilai tetapan
kesetimbangannya adalah hasil kali tetapan kesetimbangan dari
reaksi-reaksi yang dijumlahkan

Contoh :
Jika tetapan kesetimbangan (Kc) untuk reaksi A + B C dan reaksi 2A + D
C berturut-turut adalah 4 dan 8, tetapan kesetimbangan untuk reaksi C + D
2B adalah
Penyelesaian:
A + B C Kc1 = 4
2A + D C Kc2 = 8
C + D 2B Kc = .........

2
1 1
2C 2A + 2B (reaksi dibalik K c    lalu dikali 2 K c   
4 4

2A + D C Kc  8
+
2
1 1
C + D 2B Kc    x 8 
4 2
TETAPAN KESETIMBANGAN GAS

Tetapan Kesetimbangan Tekanan Parsial ( Kp )

Tetapan kesetimbangan untuk sistem kesetimbangan gas juga dapat


dinyatakan dengan tekanan parsial gas:

2NH3(g) N2(g) + 3H2(g)

Kp 
PNO 
2

PN 2 PO2 
P = tekanan parsial senyawa gas
Perbandingan tekanan parsial = Perbandingan mol saat setimbang

Jika diketahui tekanan total suatu reaksi gas maka tekanan parsial tiap-tiap
zatnya dapat ditentukan :

mol zat saat setimbang


Tekanan Parsial Zat × Tekanan total
mol total saat setimbang

Jumlah mol total saat reaksi gas mencapai kesetimbangan dapat dicari dengan
rumus gas ideal :

Hubungan Kc dan Kp :

Kp = Kc (RT)∆n
Keterangan :
P = tekanan (atm)
V = volume (m)
n = mol
R = 0,082 L.atm/mol.K
T = Suhu ( K )
∆n = Jumlah koefisien gas kanan - Jumlah koefisien gas kiri

Contoh Soal:
Sebanyak 10 mol gas N2 dicampurkan dengan 40 mol gas H2 dalam suatu ruangan 10
liter kemudian dipanaskan pada suhu 427 C sehingga bereaksi membentuk
NH3 menurut reaksi kesetimbangan :
Apabila tekanan total campuran pada keadaan setimbang adalah 230 atm. Tentukanlah
harga Kp!
Jawab :
Dengan menggunakan persamaan gas ideal jumlah mol gas dalam campuran saat
setimbang dapat dihitung sebagai berikut :

Hati-hati!!! Suhu harus dalam Kelvin ( K ) maka T = 427 C + 273 = 700 K

Misal jumlah mol N2 yang bereaksi = x mol maka susunan kesetimbangan dapat
dihitung sebagai berikut :

karena jumlah mol totalnya = 40 mol, maka x dapat dicari :


(10 - x) + (40 - 3x) + 2x = 40
-2x = -10
x =5

Susunan mol saat kesetimbangan sebagai berikut :


N2 = 10 - x = 5 mol
H2 = 40 - 3x = 25 mol
NH3 = 2x = 10 mol

Tekanan Parsial gas saat setimbang :


tekanan parsial N2 = 5/40 . 230 atm = 28,75 atm
tekanan parsial H2 = 25/40 . 230 atm = 143,75 atm
tekanan parsial NH3 = 10/40 . 230 atm = 57,50 atm

Aplikasi konsep kesetimbangan kimia dalam kehidupan

a. Siklus oksigen di tubuh manusia


Saat manusia bernapas, kita menggunakan konsep sistem kesetimbangan kimia
dimana oksigen bebas yang kita hirup kemudian akan masuk ke dalam paru – paru
dan kemudian diikat hemoglobin, dimana terjadi reaksi yang melalui sistem
kesetimbangan reaksi yaitu:
Hb(aq) + O2(aq) ↔ HbO2(aq)
b. Industri ammonia
Reaksi pembuatan ammonia (NH3) menggunakan gas hidrogen (H2) dan gas
nitrogen (N2), dimana untuk meningkatkan efisiensi reaksi, konsentrasi reaktan
ditingkatkan, suhu diturunkan dan tekanan ditingkatkan sehingga kemudian reaksi
akan bergeser ke kanan, dimana reaksi yang terjadi adalah:

N2(g) + 3H2(g) ↔ 2NH3(g)


Lampiran 2. Lembar Kerja Peserta Didik
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

Nama Peserta Didik : .......................................................


Kelas/No Absen : .......................................................

Capaian Pembelajaran : Kesetimbangan Kimia


Alur Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian
kesetimbangan kimia dan tetapan kesetimbangan
2. Peserta didik mampu menentukan jenis
kesetimbangan kimia
Materi Pokok : Kesetimbangan kimia dan Jenis – Jenis
Kesetimbangan Kimia
Kelas / Semester : XI (Fase F)/ Satu
Waktu : 3 x 45 menit

Kegiatan 1 : Kesetimbangan Dinamis


1. Untuk memperoleh gambaran tentang konsep setimbang, dapat kita ambil
contoh proses kesetimbangan air dengan uap air dalam sebuah botol. Jika air
diletakkan di dalam botol terbuka dan dibiarkan dalam waktu yang cukup lama,
air di dalam botol akan berkurang karena butir-butir air menguap dari
permukaan air dan keluar dari botol. Pada botol tertutup, uap air yang terjadi
pada proses penguapan tidak keluar dari botol. Akibatnya, jika uap telah menjadi
jenuh, ada sebgaian uap air yang akan mengembun kembali menjadi butir-butir
air yang akan menempel pada botol dan akhirnya mengalir kembali ke dalam
botol. Proses ini terjadi secara terus-menerus.
Perhatikan gambar berikut!

Tidak terjadi Belum terjadi Terjadi kesetimbangan,


kesetimbangan, air kesetimbangan, laju laju penguapan sama
menguap dan keluar dari penguapan lebih besar dengan laju
botol daripada laju pengembunan
pengembunan
Gambar 1. Kesetimbangan dinamis pada penguapan air
1. Berdasarkan penjelasan dan gambar di atas, jelaskan apa yang dimaksud dengan
kesetimbangan dinamis?
Jawab :

..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................

2. Tentukan ciri – ciri terjadinya reaksi kesetimbangan dinamis!


Jawab :

................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
..............................
Kegiatan 2 : Jenis – Jenis Kesetimbangan
1. Jelaskanlah jenis-jenis kesetimbangan kimia!
Jawab :

......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..................................................................

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kesetimbangan homogen dan heterogen?


Jawab :

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
........................................................................................................................................

1. Jelaskan termasuk kedalam kesetimbangan homogen atau heterogen ?


a. 2SO3(g) ⇌ 2SO2(g) + O2(g)
b. PCl5(g) ⇌ PCl3(g) + Cl2(g)
c. CaCO3 (s) ⇌ CaO(s) + CO2 (g)
d. Ag2CrO4(s) ⇌ 2Ag+ (aq) + CrO42- (aq)
Jawab :

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
........................................................................................................................................ ..............
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Nama Peserta Didik : .......................................................
Kelas/No Absen : .......................................................

Capaian Pembelajaran : Memahami kesetimbangan kimia


Alur Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu menjelaskan pergeseran
kesetimbanagan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi pergeseran kesetimbangan
2. Peserta didik mampu mengamati pengaruh
konsentrasi, tekanan, volume, suhu, dan katalis
terhadap pergeseran kesetimbangan
Materi Pokok :
Menjelaskan pergeseran kesetimbanagan dan
faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan.
Kelas / Semester : XI / Satu
Waktu : 3 x 45 menit

A. Tujuan
Melalui kegiatan praktikum ini diharapkan peserta didik dapat menjelaskan dan
memahami pengaruh konsentrasi dan volume terhadap pergeseran kesetimbangan.
B. Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
Tabung reaksi : buah Larutan FeCl3 1 M
Rak tabung : 1 buah Larutan KSCN 1 M
Pipet tetes : 5 buah Larutan NaH3PO4 1 M
Gelas kimia 150 ml : 2 buah Akuades
Gelas ukur 25 ml : 1 buah
Pengaduk : 1 buah
C. Prosedur Kerja
1. Ambil 25 ml akuades dan masukkan ke dalam gelas kimia.
2. Tambahkan kedalam akuades tersebut 5 tetes larutan FeCl3 1 M dan 5 tetes
larutan KSCN 1 M, kemudian campuran tersebut dibagi sama banyak kedalam
lima tabung reaksi.
3. Tabung 1 disimpan sebagai pembanding
4. Tambahkan:
1 tetes KSCN pada tabung kedua
1 tetes FeCl3 pada tabung ketiga
1 tetes NaH3PO4 pada tabung keempat
5 ml akuades pada tabung kelima
5. Amati perubahan warna yang terjadi dengan membandingkannya dengan
tabung pertama.
6. Catatlah hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.

D. Tabel hasil pengamatan


a. Hasil pengamatan awal

b. Hasil pengamatan setelah percobaan


E. Pertanyaan
1. Bagaimana pengaruh perubahan konsentrasi pereaksi terhadap sistem
kesetimbangan, jika:
a. Ditambahkan 1 tetes FeCl3 1 M
b. Ditambahkan 1 tetes KSCN 1 M
c. Ditambahkan 1 tetes NaH3PO4 1 M
Jawab :

…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

2. Bagaimana……………………………………………………………………………………………………………
pengaruh perubahan volume akibat penambahan air terhadap
sistem dalam keadaan kesetimbangan?
Jawab :

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………
3. Diketahui reaksi setimbang:
Fe2O3(s) + 3 CO(g) ⇆ 2Fe(s) + 3CO2(g) ∆𝐻 = +24,8 kJ
Agar kesetimbangan bergeser kearah Fe, apa tindakan yang dapat kamu
lakukan?
Jawab :

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
Nama Peserta Didik : .......................................................
Kelas/No Absen : .......................................................

Capaian Pembelajaran : Memahami kesetimbangan kimia


Alur Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu menentukan tetapan
kesetimbangan (Kc dan Kp) dengan benar.
2. Peserta didik mampu menghitung nilai tetapan
kesetimbangan (Kc dan Kp) dengan benar.
Materi Pokok : Tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp)
Kelas / Semester : XI (Fase F) / Satu
Waktu : 3 x 45 menit

Kegiatan 3 : Tetapan Kesetimbangan Kimia


1. Tuliskan tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp) pada
reaksi kesetimbangan berikut!
a. 2BrCl2(g) ⇆ Br2(g) dan Cl2(g)
b. 2N2O5(g) ⇆ 4NO2(g) + O2(g)
c. SF6(g) + 2SO3(g) ⇆ 3SO2F(g)
d. N2O(g) + 4H2(g) ⇆ 2 NH3(g) + H2O(g)
Jawab :

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Ke dalam ruangan tertutup yang bervolume 10 Liter direaksikan dengan
masing-masing 0,5 mol gas nitrogen dan 0,5 mol gas oksigen hingga membentuk
reaksi setimbang :
2 N2 (g) + O2 (g) ⇆ 2 N2O (g)
Jika pada saat tercapai kesetimbangan terdapat 0,3 mol gas nitrogen, hitunglah nilai
tetapan kesetimbangannya.
Jawab :

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

3. Ke dalam wadah 1 liter dimasukkan 0,100 mol PCl5, kemudian dipanaskan sampai
suhunya 250o C sehingga terurai menurut reaksi :
PCl5 (g) ⇆ PCl3 (g) + Cl2 (g)
Nilai tetapan kesetimbangan pada suhu tersebut adalah 0,030. Tentukan komposisi
masing-masing gas pada saat tercapai kesetimbangan.
Jawab :

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Lampiran 3. Asesmen
I. Assesmen diagnostik
 Asesmen diagnostik non kognitif

Berilah tanda (√) pada kolom yang telah disediakan jika jawabanmu benar!
Beri tanda
Informasi yang digali
centang (√)
1. Saya perlu satu ilustrasi dari apa yang diajarkan supaya bisa
memahaminya.
2. Saya tertarik pada obyek yang mencolok, berwarna, dan yang
merangsang mata.
3. Saya lebih menyukai buku-buku yang menyertakan gambar atau
ilustrasi.
4. Saya terkesan sedang “melamun”, saat membayangkan apa yang
sedang saya dengar.
5. Saya mudah mengingat apabila saya bisa melihat orang yang sedang
berbicara.
6. Apa yang harus saya ingat harus saya ucapkan dulu.
7. Saya harus membicarakan suatu masalah dengan suara keras untuk
memecahkannya.
8. Saya akan mudah menghafal dengan mengucapkannya berkali-kali.
9. Saya mudah mengingat sesuatu apabila itu didendangkan
10. Saya lebih suka mendengarkan rekamannya daripada duduk dan
membaca bukunya
11. Saya tidak bisa duduk diam berlama-lama
12. Saya lebih mudah belajar apablla ada keterlibatan sejumlah anggota
tubuh.
13. Saya hampir selalu melakukan gerakan tubuh.
14. Saya lebih suka membaca buku atau mendengarkan cerita-cerita action.
Bila lebih banyak memilih pernyataan :
a. Nomor 1 s.d 5 : Tipe Auditori
b. Nomor 6 s.d 10 : Tipe Visual
c. Nomor 11 s.d 14 : Tipe Kinestetik

 Assesmen diagnostik kognitif

1. Laju reaksi 𝐶3 𝐻8(𝑔) + 5𝑂2(𝑔) → 3𝐶𝑂2(𝑔) + 4𝐻2 𝑂(𝑔) dapat dinyatakan


sebagai laju bertambahnya konsentrasi…..
A. 𝐶3 𝐻8 setiap satuan waktu
B. 𝑂2 setiap satuan waktu
C. 𝐶𝑂2 setiap satuan waktu
D. 𝐶𝑂2 dan 𝐻2 𝑂 setiap satuan waktu
E. 𝐶3 𝐻8 dan 𝐻2 𝑂 setiap satuan waktu
2. Suatu reaksi pada umumnya akan menjadi lebih cepat berlangsung apabila
konsentrasi pereaksinya semakin besar. Penjelasan yang paling tepat dari fakta
tersebut adalah…

A. Semakin besar konsentrasi pereaksi, semakin besar pula energi aktivasinya


B. Tumbukan antarpartikel akan menghasilkan energi yang besar bila konsentrasi
pereaksi meningkat
C. Bertambahnya konsentrasi pereaksi akan menyebabkan orde reaksi bertambah
D. Semakin besar konsentrasi, peluang terjadinya tumbukan yang menghasilkan
reaksi juga semakin besar
E. Semakin besar konsentrasi akan menyebabkan suhu reaksi juga semakin tinggi

3. Serbuk besi sejumlah 28 g (Ar Fe = 56) direaksikan dengan 20 gram belerang (Ar S
= 32) sesuai reaksi Fe + S → FeS. Zat yang tersisa sesudah reaksi selesai adalah…

A. 2 gram belerang
B. 4 gram belerang
C. 7 gram besi
D. 8 gram besi
E. 14 gram besi

4. Sebanyak 22,2 gram CaCl2 dilarutkan ke dalam 4 liter air. Molaritas CaCl2
tersebut adalah …. (Ar Ca = 40, Ar Cl = 35,5)

A. 0,05 M
B. 0,5 M
C. 0,02 M
D. 0,2 M
E. 0,04 M

5. Sebuah Kristal KNO3 dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditetesi


dengan air. Pada tabung reaksi terasa dingin. Reaksi ini dapat digolongkan….
a. Eksoterm, energi berpindah dari sistem ke lingkungan
b. Eksoterm, energi berpindah dari lingkungan kesistem
c. Endoterm, energi berpindah dari sistem ke lingkungan
d. Endoterm, energi berpindah dari lingkungan ke sistem
e. Endoterm, energi tidak berpindah
II. Formatif
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan :
Tahun pelajaran :
Kelas/Semester : 11 Fase F/ Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
Indikator sikap ilmiah
Rasa ingin Tanggung
Nama Peserta Bekerjasama Jujur
No. tahu jawab JumlahSkor
Didik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Jumlah Skor

Rubrik Penilaian
No Aspek yang dinilai Deskriptor

1 Rasa ingin tahu a. Mengajukan pertanyaan


b. Penuh perhatian
c. Memiliki banyak sumber belajar
2 Bekerjasama a. Aktif berdiskusi dalam kelompok
b. Membuat pembagian tugas dalam kelompok
c. Memberikan pendapat dalam pemecahan masalah
3 Tanggungjawab a. Menyelesaikan tugas tepat waktu
b. Mengerjakan tugas sesuai instruksi
c. Melakukan diskusi dengan aktif dalam kelompoknya.
4 Jujur a. Mandiri dalam menyelesaikan masalah
b. Mengemukakan data sesuai fakta
c. Melaksanakan evaluasi dengan benar
Penskoran:
Skor 4 bila tiga deskriptor muncul
Skor 3 bila dua deskriptor muncul
Skor 2 bila satu deskriptor muncul
Skor 1 bila tidak ada satupun deskriptor yang muncul

Kriteria Penilaian
Pedoman Penilaian: 85 – 100 = Sangat Baik
Skor Maksimal = 16 75 – 84 = Baik
65 – 74 = Cukup Baik
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai Produk = 𝑥 100 < 65 = Kurang Baik
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
Penilaian Presentasi
Lembar Observasi Kinerja Presentasi
Aspek Penilaian Presentasi
Nama Peserta Jumlah Nilai
No. Komunikatif Sistematika Kritis Demokratis Skor
Didik
Penyampaian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

No Aspek yang Deskripsi


dinilai

1 Komunikatif 1 = Tidak dapat berkomunikasi


2 = komunikasi agak lancar, tetapi sulit dimengerti
3 = komunikasi lancar, tetapi kurang dimengerti
4 = komunikasi sangat lancar, benar dan jelas, serta mudah dimengerti
2 Sistematika 1 = tidak sistematis, penjelasan materi kurang jelas
penyampaian 2 = tidak sistematis, penjelasan materi cukup jelas
3 = sistematis, penjelasan materi kurang jelas
4 = sistematis, penjelasan materi sangat jelas
3 Kritis 1 = tidak memberikan tanggapan
2 = memberikan tanggapan tanpa alasan yang tepat
3 = memberikan tanggapan dengan alasan yang kurang tepat
4 = memberikan tanggapan dengan alasan yang tepat
4 Demokratis 1 = tidak memberikan kesempatan berbicara
2 = memberikan kesempatan berbicara tetapi tidak menunjukkan respon
3 = memberikan kesempatan berbicara tetapi kurang menunjukkan respon
4 = memberikan kesempatan berbicara dan menunjukkan respon

Pedoman Penilaian: Kriteria Penilaian


Skor Maksimal = 16 85 – 100 = Sangat Baik
75 – 84 = Baik
Nilai Produk =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑥 100 65 – 74 = Cukup Baik
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
< 65 = Kurang Baik
PENILAIAN KINERJA PRAKTIK
Lembar Observasi Kinerja Praktik
No Persiapan Pelaksanaan Hasil

kelompok/

Langkah kerja
Pemilihan alat

Keselamatan

Laporan
Penggunaan

Jumlah skor
Kesimpulan
kebersihan
dan waktu
dan bahan

Kerja dan
Nama

Nilai
Data
alat
1
2

Rubrik Penilaian Kinerja Praktik


Kriteria Skor Indikator
3 Pemilihan alat dan bahan tepat
2 Pemilihan alat atau bahan tepat
Persiapan (Skor maks = 3)
1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
0 Tidak menyiapkan alat dan/atau bahan
3 semua alat digunakan sesuai fungsi dan tata caranya benar
2 Semua sesuai fungsi, tata cara masih ada yang salah
Penggunaan Sebagian alat digunakan sesuai fungsi dan tata caranya
1
alat benar
Semua alat yang digunakan tidak sesuai fungsi dan tata
0
Pelaksanaan cara salah
(Skor maks 7) Langkah 2 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat
kerja dan 1 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
waktu 0 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat
Keselamatan 2 Memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
Kerja dan 1 Memperhatikan keselamatan kerja atau kebersihan
kebersihan 0 Tidak memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
3 Mencatat dan mengolah data dengan tepat
Hasil
Data 2 Mencatat atau mengolah data dengan tepat
(Skor maks 6)
1 Mencatat dan mengolah data tidak tepat
Kriteria Skor Indikator
0 Tidak mencatat dan mengolah data
3 Simpulan tepat
2 Simpulan kurang tepat
Kesimpulan
1 Simpulan tidak tepat
0 Tidak membuat simpulan
Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan dan isi
3
laporan benar
Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan atau isi
Laporan 2
laporan benar
(Skor maks 3)
Sistematika tidak sesuai dengan kaidah dan isi laporan
1
tidak benar
0 Tidak membuat laporan
Skor Maksimal 19

jumlah skor
Nilai  x100
jumlah skor maksimum
PENILAIAN PORTOFOLIO
Aspek, kriteria dan rubrik penilaian

No Fokus Penilaian Kriteria Nilai


1 Visual laporan Terstruktur, rapi, 4 = semua terpenuhi, 3 = 2 terpenuhi, 2 = 1
mudah dibaca terpenuhi
2 Kelengkapan Komponen laporan/ 4 = lengkap, 3 = 1 tak terpenuhi, 2 = 2 tak
sistematika terpenuhi
3 Data/ hasil Sesuai tujuan dan teori 4 = tujuan, teori relevan; 3 = teori relevan, 2
= tujuan relevan
4 Jawaban Sesuai tujuan dan teori 4 = tujuan, teori relevan; 3 = teori relevan, 2
pertanyaan/ = tujuan relevan
pembahasan
5 Rancangan Rangkaian benar dan 4 = benar dan sesuai tujuan; 3 = benar, 2 =
percobaan sesuai tujuan sesuai tujuan
Skor maksimal = jumlah aspek x nilai jumlah skor
Nilai  x100
maksimal jumlah skor maksimum

Struktur laporan
a. Judul
b. Tujuan
c. Landasan teori
d. Alat dan bahan (sertakan dengan gambar atau foto)
e. Langkah kerja
f. Data percobaan
g. Jawaban pertanyaan
h. Kesimpulan
i. Referensi
PENILAIAN DIRI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab!
JAWABAN
NO PERTANYAAN
YA TIDAK
1 Saya mampu menjelaskan pengertian kesetimbangan kimia
2 Saya mampu menentukan jenis kesetimbangan kimia
3 Saya mampu menjelaskan pergeseran kesetimbanagan dan
faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan
4 Saya mampu menghitung tetapan kesetimbangan
berdasarkan Kc
5 Saya mampu menentukan tetapan tekanan parsial

Catatan:
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Tidak". Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat
melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

No Pernyataan Ya Tidak Nilai Kriteria


Selama diskusi, saya ikut berpastisipasi
1.
dan mengusulkan ide/gagasan
Ketika kami berdiskusi, setiap anggota
2. mendapatkan kesempatan untuk
berbicara
Saya ikut serta dalam pelaksanaan
3. praktikum serta ikut menganalisis hasil
yang didapatkan

Catatan:
o Skor penilaian ya= 100 dan tidak = 50

o jumlah skor
Nilai  x100
jumlah skor maksimum

Kriteria Penilaian
85 – 100 = Sangat Baik
75 – 84 = Baik
65 – 74 = Cukup Baik
< 65 = Kurang Baik
Penilaian Teman Sejawat
Nama teman yang diamati :
pengamat :

Aspek yang dinilai


Mengumpulkan Berpastisipasi Menghargai dan
Masuk kelas Mengerjakan tugas Jumlah Nilai
No. Nama Peserta Didik tugas tepat waktu aktif dalam mau menerima
tepat waktu yang diberikan Skor
pembelajaran pendapat
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1
2

Kriteria Penskoran
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Kriteria Penilaian
Pedoman Penilaian: 85 – 100 = Sangat Baik
Skor Maksimal = 16 75 – 84 = Baik
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
65 – 74 = Cukup Baik
Nilai Produk = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑥 100 < 65 = Kurang Baik
III. Sumatif (diisi format asesmen yang mengukur kompetensi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap untuk di akhir fase)
Kisi-Kisi Soal Sumatif
Sekolah :
Kelas/Semester :XI Fase F SMA/MA
Jumlah Soal :15 butir

No Alur Tujuan Ranah Kognitif No. Bentuk


Pembelajaran C1 C2 C3 C4 Soal
Soal

1. Peserta didik mampu √ 1,2 PG


menjelaskan pengertian
kesetimbangan kimia
dengan benar.
2. Peserta didik mampu √ 3,4 PG
menentukan jenis
kesetimbangan kimia
dengan benar.
3. Peserta didik mampu √ 5,6 PG
menjelaskan pergeseran
kesetimbangan dan
faktor-faktor yang
mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan dengan
benar.
4. Peserta didik mampu √ 7,8 PG
mengamati pengaruh
konsentrasi, tekanan,
volume, suhu, dan katalis
terhadap pergeseran
kesetimbangan dengan
benar,
5. Peserta didik mampu √ 9,10 PG
menentukan tetapan
kesetimbangan (Kc dan
Kp) dengan benar.
6. Peserta didik mampu √ 11-15 PG
menghitung nilai tetapan
kesetimbangan (Kc dan
Kp) dengan benar
SOAL TES SUMATIF SEMESTER GANJIL TP 2022/2023
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI
Waktu : 60 Menit
Bentuk Soal : Pilihan Ganda

1. Suatu reaksi reversible mencapai kesetimbangan apabila …


a. Volume reaktan = volume produk
b. Mol ruas reaktan = mol ruas produk
c. Berat reaktan = berat produk
d. Laju reaksi ke reaktan = laju reaksi ke produk
e. Konsentrasi produk = konsentrasi reaktan

2. Kesetimbangan yang terjadi dalam reaksi kimia merupakan kesetimbangan dinamis.


Hal ini menunjukkan bahwa ....
a. Laju reaksi pembentukan produk tidak sama dengan laju pembentukan kembali
reaktan
b. Secara mikroskopis reaksi berhenti dan konsentrasi zat zat tetap
c. Selalu ada perubahan menuju produk dan perubahan kembali menjadi reaktan.
d. Secara makroskopis reaksi berjalan terus menerus dan konsentrasi tetap
e. Konsentrasi zat-zat pereaksi sama dengan konsentrasi zat hasil reaksi (produk)

3. Perhatikanlah tabel berikut,


Reaksi Irreversibel:
NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
Reaksi Reversibel:
N2O4(g) 2NO2(g)
Berdasarkan tabel tersebut, pernyataan yang benar adalah …
a. Berdasarkan wujud zat, reaksi kimia dibedakan menjadi reaksi irreversibel dan
reversibel.
b. Reaksi reversibel meerupakan reaksi yang berlangsung searah.
c. Reaksi irreversibel merupakan reaksi yang berlangsung dua arah.
d. Perbedaan reaksi irreversibel dan reversibel yaitu tanda panah yang digunakan
dalam persamaan reaksi.
e. Perubahan gas N2O4 menjadi gas NO2 termasuk reaksi reversibel karena memiliki
fasa yang sama.

4. Pernyataan berikut yang salah adalah…


a. Kesetimbangan homogen merupakan keadaan kesetimbangan yang melibatkan
zat dengan fasa yang sama.
b. Contoh kesetimbangan homogen yaitu N2O4(g) 2NO2(g).
c. Kesetimbangan heterogen merupakan keadaan kesetimbangan yang melibatkan
zat dengan fasa yang berbeda.
d. Berdasarkan fasa zat yang terlibat dalam kesetimbangan, reaksi kesetimbangan
dibagi menjadi kesetimbangan homogen dan heterogen.
e. Contoh kesetimbangan heterogen yaitu 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g).

5. Dari reaksi setimbang:


Fe3+(aq) + SCN-(aq) FeSCN2+(aq)
Jika ditambah 1 tetes larutan jenuh FeCl3 maka …
a. Jumlah ion SCN- akan bertambah
b. Jumlah ion Fe3+ akan berkurang
c. Jumlah ion FeSCN2+ akan bertambah
d. Jumlah ion FeSCN2+ akan berkurang
e. Jumlah ketiga ion tetap

6. Pada kesetimbangan:
2SO3(g) 2SO2(g) + O2 (g) ΔH = +380 kJ
jika suhu diturunkan, maka konsentrasi …
a. SO3 tetap d. SO2 tetap
b. SO3 bertambah e. O2 bertambah
c. SO2 dan O2 tetap
7. Menurut reaksi:
NH4Cl(aq) NH3(g) + HCl(g)
Jika volume sistem diperbesar, pernyataan yang benar adalah …
a. Gas NH3 berkurang
b. Gas NH3 bertambah
c. Gas NH3 tetap
d. Gas HCl berkurang
e. Gas HCl tetap

8. Reaksi kesetimbangan berikut bersifat eksoterm:


N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)
jumlah gas NH3 yang dihasilkan maksimal, maka tindakan yang diperlukan adalah …
a. Memperbesar volume
b. Menurunkan tekanan
c. Menambah konsentrasi NH3
d. Mengurangi konsentrasi H2
e. Menurunkan suhu

9. Pada reaksi kesetimbangan:


CO (g) + 3H2 (g) CH4 (g) + H2O (g)
tetapan kesetimbangan untuk reaksi tersebut adalah …
[CO][H2 ]
a. K = [CH
4 ][H2 O]

[CO][H2 ]3
b. K = [CH
4 ][H2 O]

[CO][H2 O]
c. K = [H 3 [CH ]
2] 4

[CH4 ][H2 O]
d. K = [CO][H2 ]3
[CH4 ][3H2 ]
e. K = [H2 O][CO]
10. Diketahui reaksi:
2A(s) + B(l) 3C(s) + 2D(g)
Rumus paling tepat untuk Kp adalah …
(P𝐶 )3
a. K p = (P𝐴 )2

(P𝐶 )3 (P𝐷 )2
b. K p = (P𝐴 )2 (P𝐵 )

c. K p = (PD )2
1
d. K p = (P𝐷 )2

(P𝐴 )2 (P𝐵 )
e. K p = (P𝐶 )3 (P𝐷 )2

11. Dalam volume 5 liter terdapat 4,0 mol asam iodida, 0,5 mol iodin dan 0,5 mol
hidrogen dalam suatu kesetimbangan. Maka tetapan kesetimbangan (Kc) untuk
reaksi pembentukan asam iodida dari iodin dan hidrogen adalah …
a. 50
b. 54
c. 56
d. 60
e. 64

12. Sebanyak 0,1 mol lantanum oksalat, La2(C2O4)3, diletakkan dalam ruang 10 liter dan
dibiarkan terurai hingga mencapai kesetimbangan:
La2(C2O4)3 (s) La2O3(s) + 3CO(g) + 3CO2(g)
pada temperatur tetap. Jika pada keadaan setimbang ini tekanan total dalam ruang
tersebut 0,2 atm, tetapan kesetimbangan (Kp) reaksi adalah …
a. A. 4,0 x 10-2
b. B. 6,4 x 10-5
c. 1,3 x 10-9
d. 1,0 x 10-2
e. 1,0 x 10-6
13. Pada suhu tertentu, nilai Kc dan Kp yang sama ditunjukkan pada reaksi
kesetimbangan …
a. 2SO2 (g) + O2 (g) 2SO3 (g)
b. H2 (g) + Cl2 (g) 2HCl (g)
c. N2 (g) + 3 H2 (g) 2NH3 (g)
d. N2O4 (g) 2NO2 (g)
e. 2NO (g) + O2 (g) 2NO2 (g)

14. Perhatikanlah reaksi berikut ini.


A+B C Kc = 4
2A + D C Kc = 8
Nilai tetapan kesetimbangan (Kc) untuk reaksi C + D 2B, adalah …
a. ½ d. 12
b. 2 e. 24
c. 8

15. Pada suhu tertentu dalam ruang tetutup yang bertekanan 10 atm terdapat dalam keadaan
setimbang 0,3 mol gas SO2 ; 0,1 mol gas SO3 ; dan 0,1 mol gas O2 dengan reaksi :

Harga Kp pada suhu tersebut adalah…


a. 36 atm
b. 18 atm
c. 9 atm
d. 4,5 atm
Kunci Jawaban
1. D
2. C
3. D
4. E
5. B
6. B
7. B
8. E
9. D
10. C
11. E
12. D
13. B
14. A
15. B

IV. Pengayaan dan remedial


1. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian pembelajarannya
nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan paling banyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan
tanpa tes tertulis kembali.

2. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum)
diberikan materi masih dalam cakupan capaian pembelajaran dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Peserta didik yang mencapai nilai n ≤ n maksimum diberikan materi
melebihi cakupan capaian pembelajaran dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
RANCANGAN PROGRAM PERBAIKAN DAN PENGAYAAN
Capaian Program
Tujuan Pembelajaran Ket
Pembelajaran Perbaikan Pengayaan
Menentukan 1. Peserta didik mampu Tutor teman sebaya  Mengaplikasikan
konsep mengkonsepkan dalam pemahaman
kesetimbangan pengertian mengkonsepkan tentang materi
kimia kesetimbangan kimia kesetimbangan
pengertian
dengan benar. kimia dalam
2. Peserta didik mampu kesetimbangan kimia
kehidupan
menentukan jenis  Tutor teman sebaya seharii-hari.
kesetimbangan kimia dalam menentukan
dengan benar. jenis kesetimbangan
3. Peserta didik mampu kimia
menentukan
pergeseran Tutor teman sebaya dalam
kesetimbangan dan menentukan
faktor-faktor yang pergeseran
mempengaruhi kesetimbangan dan
pergeseran faktor-faktor yang
kesetimbangan dengan mempengaruhi
benar. pergeseran
4. Peserta didik mampu kesetimbangan
menentukan pengaruh
konsentrasi, tekanan, Tutor teman sebaya
volume, suhu, dan dalam menentukan
katalis terhadap pengaruh konsentrasi,
pergeseran tekanan, volume,
kesetimbangan dengan suhu, dan katalis
benar. terhadap pergeseran
5. Peserta didik mampu kesetimbangan
menentukan tetapan
kesetimbangan (Kc Tutor teman sebaya
dan Kp) dengan benar. dalam menentukan
6. Peserta didik mampu tetapan kesetimbangan
menghitung nilai (Kc dan Kp)
tetapan kesetimbangan
(Kc dan Kp) dengan Tutor teman sebaya
benar. dalam menghitung
nilai tetapan
kesetimbangan (Kc
dan Kp)
 Melakukan remedial
teaching dan test.
Glosarium

Azas Le Chatelier
Azas yang menyatakan bahwa jika dalam suatu sistem kesetimbangan diberikan aksi,
maka sistem akan berubah sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi itu sekecil mungkin.

Kesetimbangan dinamis dan mikroskopis


Keadaan dimana pada saat kesetimbangan reaksi terus berjalan dalam tingkat partikel,
tetapi pada saat itu tidak ada perubahan konsentrasi dan perubahan lain yang dapat
teramati

Kesetimbangan heterogen
Reaksi kesetimbangan dimana zat-zat yang terlibat dalam reaksi kesetimbangan
mempunyai wujud (fasa yang tidak sama)

Kesetimbangan homogen
Reaksi kesetimbangan dimana zat-zat yang terlibat dalam reaksi kesetimbangan
mempunyai wujud (fasa yang sama)

Reaksi Irreversibel
Reaksi yang berlangsung tuntas (satu arah) dan akan berhenti apabila salah satu atau
semua reaktan habis dan zat hasil reaksi tidak dapat dikembalikan seperti zat mula-mula.

Reaksi Reversibel
Reaksi yang dapat berlangsung dari dua arah, yaitu dari zat reaktan dan dari zat produk.

Sistem tertutup
Zat pereaksi /hasil reaksi tidak ada yang meninggalkan sistem.

Hukum kesetimbangan
Bila suatu reaksi dalam kesetimbangan maka hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi
dipangkatkan koefisien dibagi dengan hasil kali konsentrasi zat pereaksi dipangkatkan
koefisiennya akan mempunyai harga yang tetap.
KEPUSTAKAAN

Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta : Erlangga

McMurry, J & Fay, R.C. 2003. Chemistry Fourth Edition. New Jersey : Prentice Hall

Syukri, S. (1999). Kimia Dasar Jilid 1. Bandung: ITB.

Utami, B. A. Nugroho C. Saputro, L. Mahardiani, S. Yamtinah, dan B. Mulyani. 2009. Kimia


2: Untuk SMA/MA Kelas XI, Program Ilmu Alam. Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 274

Anda mungkin juga menyukai