Anda di halaman 1dari 4

01.02.

3-T4-8 Aksi Nyata

Nama : RISKI SEPRTIYANTO


NIM : 223161918139
Mata Kuliah : Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya

1. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari prinsip: (1)
Pembelajaran Berdiferensiasi (Developmentally Appropriate Practice), (2) Pengajaran
yang Responsif Kultur (Culturally Responsive Pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai
Level (Teaching at the Right Level)?
Pembelajaran berdiferensiasi (Developmentally Appropriate Practice) adalah
pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Gurumemfasilitasi murid
sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang
berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi guruperlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang
nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran
denganmemberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun
pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar denganyang kurang pintar.
Pengajaran yang responsive kultur atau Culturally Responsive Teaching yang
dikembangkan Gay (2000) merupakan model pembelajaran yang berfokus pada integrasi
dan eksplorasi budaya, pengalaman belajar, identitas budaya dan latar belakang
siswa untuk menciptakan proses pembelajaran yang bermakna. Penerapan model
pembelajaran pada penelitian ini, akan diadaptasi sesuai dengan karakter danbudaya di
Indonesia yang sejalan dengan penerapan Kurikulum 2013. Pengajaran Sesuai Level
(Teaching at the Right Level) adalah pengajarandenganmenggunakan pendekatan
TaRL adalah mengatur peserta didik tidak terikat pada tingkatan kelas. Namun
dikelompokkan berdasarkan fase perkembanganataupun sesuai dengan tingkat
kemampuan peserta didik yang sama. Sehingga acuannya pada capaian pembelajaran,
namun disesuaikandengankarakteristik, potensi, kebutuhan peserta didiknya.
Demikianpun denganhasil belajarnya, juga ditentukan oleh berdasarkan evaluasi
pembelajaran sesuai dengan fase/levelnya. Peserta didik yang belum mencapai capaian
pembelajaran di fasenya, akan mendapatkan pendampingan oleh pendidikuntuk bisa
mencapai capaian pembelajarannya

2. Bagian manakah dari prinsip: (1) Pembelajaran Berdiferensiasi (Developmentally


Appropriate Practice), (2) Pengajaran yang Responsif Kultur (Culturally Responsive
Pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai Level (Teaching at the Right Level) yang paling
menantang untuk diaplikasikan di lapangan?
Menurut saya prinsip dari pengajaran sesuai level (Teaching at the Right
Level) yang palingmenantang untuk diaplikasikan karena pendidik dituntut untuk tepat
dalam menetukan fase serta capaian dari peserta didik yang akan diajari. Fase dan capaian
dari peserta didik adalah hal yang paling mendasar dan akan menjadi acuan keberhasilan
peserta didik dalam belajar.

3. Hal-hal lain apakah yang ingin Anda pelajari lagi terkait dengan prinsip: (1)
Pembelajaran Berdiferensiasi (Developmentally Appropriate Practice), (2) Pengajaran
yang Responsif Kultur (Culturally Responsive Pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai
Level (Teaching at the Right Level)?
Hal lain yang ingin saya pelajari adalah saya ingin lebih memahami konsep
dasar perbedaanyang paling menunjukkan perbedaan antara pembelajaran
berdiferensiasi (Developmentally Approiate Practie) dengan pengajaran sesuai level
(Teaching at the Right Level) dan bagaimana cara menentukan Langkah-langkah yang
tepat serta pengaplikasiannya di dalam kelas.

Tujuan Aksi Nyata


a. Mengetahui kebutuhan belajar peserta didik dengan menggunakan asesmen
diagnostik dan selanjutnya melakukan pemetaan kesiapan awal peserta didik.
b. Menentukan capaian pembelajaran.
c. Menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan merancang modul ajar yang
disesuaikan berdasarkan capaian pembelajara, pemetaan kesiapan awal peserta
didik, dan strategi pembelajaran yang berdiferensiasi.
d. Menciptakan lingkungan belajar yang ‘mengundang’ peserta didik untuk belajar dan
bekerja keras mencapai tujuan pembelajaran.
e. Melakukan asesmen penilaian berkelanjutan sesuai tujuan pembelajaran, strategi
pembelajaran, dan kebutuhan belajar peserta didik.

Tolak Ukur
Tolak ukur dalam tercapainya pembelajaran yang berdiferensiasi adalah:
a. Terlaksananya asesmen diagnostik yang berguna untuk pemetaan kesiapan belajar dan
kebutuhan peserta didik.
b. Terlaksananya rencana pelaksanaan pembelajaran dan proses pembelajaran
berdiferensiasi yang menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan belajar setiap
individu peserta didik sesuai kebutuhan belajar dan tujuan pembelajaran.
c. Terciptanya lingkungan belajar yang berpusat pada peserta didik.
d. Terlaksananya penilaian berkelanjutan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
didasarkan pada kebutuhan belajar peserta didik.

Linimasa Tindakan yang Akan Dilakukan


a. Menyiapkan asesmen diagnostik yang akan digunakan untuk mendiagnosa peserta
didik yang nantinya akan dijadikan sebagai dasar pemetaan kesiapan belajar dan
kebutuhan peserta didik.
b. Melakukan pemetaan kesiapan belajar dan kebutuhan peserta didik.
c. Membuat perencanaan pembelajaran dan modul ajar yang sesuai dengan capaian
pembelajaran dan berpihak pada peserta didik dengan menerapkan strategi
pembelajaran yang berdiferensiasi. peserta didik.
d. Menyiapkan media pembelajaran.
e. Berdiskusi dan meminta saran dari guru pamong, guru pendamping, dan rekan
sesama PPL.
f. Melaksanakan penilaian berkelanjutan dari hasil/proses pembelajaran yang
berdiferensiasi.
g. Melaksanakan, menganalisis, dan melakukan tindakan perubahan yang positif
dengan perbaikan-perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan.
h. Melakukan refleksi, evaluasi, dan perbaikan agar tercipta tujuan pembelajaran dan
terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai