PENDAHULUAN
Republik Indonesia Nomor 67 tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-
pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa
saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui
potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik; 8) pola pembelajaran ilmu
1
jamak (multidisciplines); dan 9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran
kritis.
103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingungan
atau diobservasi untuk kompetensi dasar (KD) pada kompetensi inti (KI-3) dan
Indonesia Nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik
autentik (authentic intraction) dan belajar autentik (authentic learning). Hal ini
2
informasi/eksperimen, mengasosiasikan/mengolah informasi dan
masyarakat sebagai sumber belajar; 3) memberi waktu yang cukup leluasa untuk
kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran; 5)
3
menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahami. Fokus perhatian
dalam pembelajaran tematik terletak pada proses yang tempuh siswa saat
pendekatan diskoveri inkuiri, yaitu siswa terlibat secara aktif dalam proses
evaluasi.
tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar atau
4
holistik, bermakna, autentik dan aktif. Cara pengemasan pengalaman belajar yang
disekolah dasar karena pada umumnya siswa pada tahap ini masih melihat segala
sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik), perkembangan fisiknya tidak pernah bisa
B. Rumusan Masalah
5
3. Bagaimanakah pengaruh metode belajar aktif model Metode Pembelajaran
2019/2020?
C. Tujuan Penelitian
2019/2020.
D. Kegunaan Penelitian
6
E. Penjelasan Istilah
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka
Merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat
tujuan.
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor,
F. Batasan Masalah
yang meliputi:
palajaran 2019/2020.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. PRESTASI BELAJAR
Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu
dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses
pembelajaran.
berlangsung.
aktivitas belajar yang telah dilakukan. Prestasi belajar merupakan hal yang
8
Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik
tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli
yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita
criteria tersebut.”
dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses
9
belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan
belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan
faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang
berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal
dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat
1. Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri
a. Kecerdasan/intelegensi
kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya,
sebayanya.
10
Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal
tinggi.”
b. Bakat
dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang
11
berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-kesanggupan
tertentu.”
dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. Apalagi seorang
anak tersebut.
d. Minat
12
dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.” Selanjutnya
belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang
mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus
e. Motivasi
13
melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar
menjadi dua macam yaitu (a) motivasi instrinsik dan (b) motivasi
14
2. Faktor Ekstern
a. Keadaan Keluarga
15
sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup
b. Keadaan Sekolah
dan memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar.” Oleh sebab
16
c. Lingkungan Masyarakat
dengan lingkungan dimana anak itu berada. Dalam hal ini Kartono
terpengaruh pula.
17
B. Pembelajaran Visual
mana ide-ide, konsep, data dan informasi lainnya yang berhubungan dengan
dengan peserta didik. Hal ini dapat kita fahami karena media pembelajaran
visual (seperti gambar diam, gambar bergerak, televise, objek tiga dimensi,
mudah melihat dan menyerap materi yang disampaikan oleh guru. Hingga
Oleh karena itu, guru hendaknya lebih banyak memberikan gambar, contoh
Ada beberapa jenis jenis media pembelajaran visual yang dapat kita
18
• sketsa:
• grafik
pembelajaran visual yang berupa benda nyata dan media grafis. Dalam
sebagai media pembelajaran visual. Media grafis dan model pun bisa
yang cukup berat, dan dibutuhkannya aliran listrik, tentu penggunaan media
kelas.
19
dibutuhkan. Para pendidik dapat menyesuaikan jenis media visual apa yang
1. Menarik
Seperti yang telah dibahas diatas, bentuk nyata, gambar, atau gambar
bergerak akan lebih mudah diingat oleh para peserta didik. Apabila
20
3. Variatif
jenis media visual yang ada. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang
lebih dekat, dan diminta untuk menunjukan satu bagian yang diminta
oleh pendidiknya.
C. Materi Pembelajaran
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
yaitu: (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan
(2000) (dalam Sukidin, dkk. 2002:55), ciri-ciri dari setiap penelitian tergantung
pada: (1) tujuan utamanya atau pada tekanannya, (2) tingkat Metode Pembelajaran
Visual antara pelaku peneliti dan peneliti dari luar, (3) proses yang digunakan
dalam melakukan penelitian, dan (4) hubungan antara proyek dengan sekolah.
guru sangat berperan sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk
ini, tujuan utama penelitian tindakan kelas ialah untuk meningkatkan praktik-
praktik pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara
22
penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kehadiran
pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat kecil.
suatu siklus meliputi perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refleksi. Siklus
ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah
cukup.
1. Tempat Penelitian
2019/2020.
2. Waktu Penelitian
23
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian
24
3. Subyek Penelitian
B. Rancangan Penelitian
25
3. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien, artinya terpilih
dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga.
4. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci, dan terbuka, setiap langkah
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning
Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada
gambar berikut.
26
Puta
ran 1
Refleksi Rencana
awal/rancangan
Puta
ran 2
Tindakan/
Observasi
Rencana yang
Refleksi direvisi
Puta
ran 3
Tindakan/
Observasi
Rencana yang
Refleksi direvisi
Tindakan/
Observasi
27
3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
berikutnya.
kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri
dengan tes formatif di akhir masing putaran. Siklus ini berkelanjutan dan
akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup.
Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes buatan guru yang
fungsinya adalah: (1) untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai
bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu, (2) untuk menentukan
apakah suatu tujuan telah tercapai, dan (3) untuk memperoleh suatu nilai
mana TPK yang belum tercapai. Untuk memperkuat data yang dikumpulkan
28
teman sejawat untuk mengetahui dan merekam aktivitas guru dan siswa dalam
D. Analisis Data
maka digunakan analisis data kuantitatif dan pada metode observasi digunakan
terdapat dalam buku petunjuk teknis penilaian yaitu siswa dikatakan tuntas
klasikal dikatakan tuntas belajar jika jumlah siswa yang tuntas secara
individu mencapai 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari sama
dengan 65%.
29
BAB IV
Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data
aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran, dan data tes formatif siswa pada
setiap siklus.
Data hasil uji coba item butir soal digunakan untuk mendapatkan tes yang
betul-betul mewakili apa yang diinginka. Data ini selanjutnya dianalisis tingkat
Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1, dan alat-
30
b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses
berikut:
Penilaian Rata-
No Aspek yang diamati
P1 P2 rata
I Pengamatan KBM
A.Pendahuluan
1. Memotivasi siswa 2 2 2
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 2 2
3. Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya 2 2 3
4. Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok 2 2 2
belajar
B. Kegiatan inti
1. Mempresentasikan langkah-langkah metode
pembelajaran kooperatif 2 2 2
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan 3 3 3
3. Melatih keterampilan kooperatif 2 2 2
4. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran 3 3 3
5. Memberikan bantuan kepada kelompok yang
mengalami kesulitan
31
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman 3 3 3
2. Memberikan evaluasi 3 2 3
II Pengelolaan Waktu 2 2 2
III Antusiasme Kelas
1. Siswa antusias 2 2 2
2. Guru antisias 3 2 2
Jumlah 30 29 30
Keterangan :
Nilai : Kriteria
1) : Tidak Baik
2) : Kurang Baik
3) : Cukup Baik
4) : Baik
yang terjadi pada siklus I dan akan dijadikan bahan kajian untuk
Nama Keterangan
No PKn PKn BI Mat Rata2
Siswa T TT
1. Siswa 1 80 90 87 82 85 √
2. Siswa 2 87 97 94 89 92 √
3. Siswa 3 89 99 96 91 94 √
4. Siswa 4 67 77 74 69 72 √
5. Siswa 5 56 66 63 58 61 √
6. Siswa 6 78 88 85 80 83 √
32
7. Siswa 7 83 93 90 85 88 √
8. Siswa 8 82 92 89 84 87 √
9. Siswa 9 90 100 97 92 95 √
10. Siswa 10 78 88 85 80 83 √
11. Siswa 11 77 87 84 79 82 √
12. Siswa 12 62 72 69 64 67 √
13. Siswa 13 90 100 97 92 95 √
14. Siswa 14 80 90 87 82 85 √
15. Siswa 15 83 93 90 85 88 √
16. Siswa 16 81 91 88 83 86 √
17. Siswa 17 73 83 80 75 78 √
18. Siswa 18 74 84 81 76 79 √
19. Siswa 19 75 85 82 77 80 √
20. Siswa 20 80 90 87 82 85 √
21. Siswa 21 62 72 69 64 67 √
22. Siswa 22 55 65 62 57 60 √
23. Siswa 23 80 90 87 82 85 √
24. Siswa 24 62 72 69 64 67 √
25. Siswa 25 61 71 68 63 66 √
26. Siswa 26 62 72 69 64 67 √
27. Siswa 27 60 70 67 62 65 √
28. Siswa 28 60 70 67 62 65 √
Jumlah 2185 19 9
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 19
Jumlah siswa yang belum tuntas :9
Klasikal : Belum tuntas
33
Tabel 4.3. Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I
bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar,
Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS 2, soal tes formatif II, dan alat-
34
b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan
siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses
belajar mengajar.
digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada
Penilaian Rata
No Aspek yang diamati
P1 P2 -rata
I Pengamatan KBM
D.Pendahuluan
1. Memotivasi siswa 3 3 3
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 4 3
3. Menghubungkan dengan pelajaran 4 3 3
sebelumnya 3 3 3
4. Mengatur siswa dalam kelompok- 3 4 4
kelompok belajar
E. Kegiatan inti
35
1. Mempresentasikan langkah-langkah 3 3 3
metode pembelajaran kooperatif
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan 3 4 4
2. Melatih keterampilan kooperatif 4 3 4
3. Mengawasi setiap kelompok secara 3 4 4
bergiliran
4. Memberikan bantuan kepada kelompok 3 3 3
yang mengalami kesulitan
A.Penutup
1. Membimbing siswa membuat 3 3 3
rangkuman 3 4 3
2. Memberikan evaluasi
II Pengelolaan Waktu 3 3 3
Antusiasme Kelas
III 1. Siswa antusias 4 3 3
2. Guru antisias 4 4 4
Jumlah 50 51 50
Keterangan :
Nilai : Kriteria
1) : Tidak Baik
2) : Kurang Baik
3) : Cukup Baik
4) : Baik
merupakan hasil yang optimal, untuk itu ada beberapa aspek yang
36
perlu mendapatkan perhatian untuk penyempurnaan penerapan
Nama Keterangan
No PKn PKn BI Mat Rata2
Siswa T TT
1. Siswa 1 88 98 95 90 93 √
2. Siswa 2 87 97 94 89 92 √
3. Siswa 3 90 100 97 92 95 √
4. Siswa 4 67 77 74 69 72 √
5. Siswa 5 56 66 63 58 61 √
6. Siswa 6 78 88 85 80 83 √
7. Siswa 7 83 93 90 85 88 √
8. Siswa 8 85 95 92 87 90 √
9. Siswa 9 90 100 97 92 95 √
10. Siswa 10 84 94 91 86 89 √
11. Siswa 11 83 93 90 85 88 √
12. Siswa 12 62 72 69 64 67 √
13. Siswa 13 89 99 96 91 94 √
14. Siswa 14 88 98 95 90 93 √
15. Siswa 15 83 93 90 85 88 √
37
16. Siswa 16 90 100 97 92 95 √
17. Siswa 17 83 93 90 85 88 √
18. Siswa 18 74 84 81 76 79 √
19. Siswa 19 83 93 90 85 88 √
20. Siswa 20 80 90 87 82 85 √
21. Siswa 21 80 90 87 82 85 √
22. Siswa 22 55 65 62 57 60 √
23. Siswa 23 65 75 72 67 70
24. Siswa 24 80 90 87 82 85 √
25. Siswa 25 80 90 70 65 76 √
26. Siswa 26 62 72 69 64 67 √
27. Siswa 27 60 60 57 52 57 √
28. Siswa 28 80 90 87 82 85 √
Jumlah 2302 23 5
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 23
Jumlah siswa yang belum tuntas :5
Klasikal : Belum tuntas
adalah 82 dan ketuntasan belajar mencapai 82% atau ada 23 siswa dari
38
28 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada
berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 3, LKS 3, soal tes formatif 3, dan
jumlah siswa 28 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.
belajar mengajar.
39
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III
digunakan adalah tes formatif III. Adapun data hasil peneitian pada
Penilaian Rata
No Aspek yang diamati P1 P2 -
rata
I Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa 4 4 4
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 4 4
3. Menghubungkan dengan pelajaran 4 4 4
sebelumnya
4. Mengatur siswa dalam kelompok- 4 4 4
kelompok belajar
B. Kegiatan inti
1. Mempresentasikan langkah-langkah 4 4 3
metode pembelajaran kooperatif
2. Membimbing siswa melakukan 4 3 3
kegiatan 3 4 4
3. Melatih keterampilan kooperatif
4. Mengawasi setiap kelompok secara 4 3 4
bergiliran
5. Memberikan bantuan kepada 3 4 4
kelompok yang mengalami kesulitan
40
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat 4 4 4
rangkuman 4 4 4
2. Memberikan evaluasi
II Pengelolaan Waktu 4 4 4
Antusiasme Kelas
III 1. Siswa antusia 4 4 4
2. Guru antisias 4 4 4
Jumlah 54 54 54
Keterangan : Nilai : Kriteria
1 : Tidak Baik
2. : Kurang Baik
3. : Cukup Baik
4. : Baik
Keterangan
No Nama Siswa PKn PKn BI Mat Rata2
T TT
1. Siswa 1 90 100 97 92 95 √
41
2. Siswa 2 90 100 97 92 95 √
3. Siswa 3 90 100 97 92 95 √
4. Siswa 4 80 90 87 82 85 √
5. Siswa 5 80 90 87 82 85 √
6. Siswa 6 78 88 85 80 83 √
7. Siswa 7 83 93 90 85 88 √
8. Siswa 8 90 100 97 92 95 √
9. Siswa 9 90 100 97 92 95 √
10. Siswa 10 90 100 97 92 95 √
11. Siswa 11 83 93 90 85 88 √
12. Siswa 12 80 90 87 82 85 √
13. Siswa 13 89 99 96 91 94 √
14. Siswa 14 88 98 95 90 93 √
15. Siswa 15 83 93 90 85 88 √
16. Siswa 16 99 90 87 82 90 √
17. Siswa 17 83 93 90 85 88 √
18. Siswa 18 80 90 87 82 85 √
19. Siswa 19 83 93 90 85 88 √
20. Siswa 20 90 100 97 92 95 √
21. Siswa 21 90 100 97 92 95 √
22. Siswa 22 80 90 87 82 85 √
23. Siswa 23 87 97 94 89 92 √
24. Siswa 24 90 100 97 92 95 √
25. Siswa 25 90 100 70 65 81 √
26. Siswa 26 62 72 69 64 67 √
27. Siswa 27 87 60 57 52 64 √
28. Siswa 28 92 102 99 94 97 √
Jumlah 2475 26 2
42
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 26
Jumlah siswa yang belum tuntas :2
Klasikal : Tuntas
sebesar 88 dan dari 28 siswa yang telah tuntas sebanyak 26 siswa dan
tuntas). Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik
dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini
dalam memahami materi yang telah diberikan. Pada siklus III ini
43
c. Refleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan
baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar
d. Revisi Pelaksanaan
dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa
44
pembelajaran Visual dapat meningkatkan proses belajar mengajar
B. Pembahasan
siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa
sklus I, II, dan II) yaitu masing-masing 67%, 82%, dan 92%. Pada siklus
45
2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus
mengalami peningkatan.
antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas
46
BAB V
A. Simpulan
siklus, hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat
ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (67%), siklus II
47
B. Saran
proses belajar mengajar Tematik lebih efektif dan lebih memberikan hasil
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya
48
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindon.
Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Victoria
Dearcin University Press.
Margono, S. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineksa Cipta.
49
Mursell, James ( - ). Succesfull Teaching (terjemahan). Bandung: Jemmars.
Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina
Aksara.
Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-
PPAI, Universitas Terbuka.
Wetherington. H.C. and W.H. Walt. Burton. 1986. Teknik-teknik Belajar dan
Mengajar. (terjemahan) Bandung: Jemmars.
50