OLEH
AULIA RAHMAN, S. Pd
NIM. A1E3113940
i
ii
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI
PERUBAHAN SIFAT BENDA
MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
TIPE INKUIRI PADA SISWA KELAS V C
SDN SN ANTASAN BESAR 7
KECAMATAN BANJARMASIN TENGAH
OLEH :
AULIA RAHMAN, S. Pd
NIM. A1E3113940
iii
ABSTRAK
Rahman, Aulia. 2011. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Perubahan
Sifat Benda Menggunakan Pendekatan Kontekstual Tipe
Inkuiri Pada Siswa Kelas V C SDN SN Antasan Besar 7
Kecamatan Banjarmasin Tengah. Penelitian Tindakan
Kelas Pendidikan Profesi Guru Sekolah Dasar Jurusan
Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin. Pembimbing (I) Drs. Kaspul, M. Si,
Pembimbing (II) Dra. Hj. Ike Hananik, M. Pd
Kata Kunci: Perubahan Sifat Benda, IPA, Pendekatan Kontekstual, dan Inkuiri.
Permasalahan dalam proses pembelajaran, pembelajaran IPA masih
menekankan pada konsep-konsep yang terdapat di dalam buku dan juga belum
memanfaatkan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran secara maksimal dan
lebih mengutamakan hasil daripada proses pembelajaran yang bermakna
(meaningfull). selain itu, masalh khusus adalah siswa kurang dapat membedakan
materi “perubahan wujud benda” dengan “perubahan sifat benda”. Oleh karena
itu, perlu dicari strategi baru untuk melibatkan proses pembelajaran yang
melibatkan siswa secara aktif. Penyampaian pembelajaran tidak sekedar ceramah
seperti yang selama ini dilakukan oleh guru. Pendekatan kontekstual tipe inkuiri
merupakan salah satu alternatif yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA. Tujuannya adalah untuk meningkatkan aktivitas guru,
meningkatkan aktivitas siswa, dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang dilaksanakan dalam dua siklus, dimana tiap siklus terdiri dari dua
pertemuan. Setting penelitian adalah siswa kelas V C SDN SN Antasan Besar 7
Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin tahun ajaran 2011/2012,
dengan jumlah siswa 26 orang yaitu terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 18 siswa
perempuan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi
aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran, dan tes evaluasi siswa untuk
mengetahui hasil belajar siswa setiap akhir pertemuan. Teknik analisis data
digunakan, distribusi, frekuensi, persentasi, dan interpretasi.
Hasil penelitian membuktikan bahwa pendekatan kotekstual tipe inkuiri dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perubahan sifat benda di kelas V C
SDN SN Antasan Besar 7 Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin.
Aktivitas guru meningkat, yakni rata-rata siklus I 72,75% meningkat menjadi
87,72% pada siklus II. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah 85%
meningkat menjadi menjadi 97,50% pada siklus II. Hasil belajar siswa meningkat
yakni pada evaluasi siklus I 77,11 meningkat menjadi 96,92 pada evaluasi siklus
II. Ketuntasan klasikal pada siklus I mencapai 61,54% meningkat menjadi 100%
pada siklus II.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka disimpulkan bahwa hasil belajar IPA
materi Perubahan Sifat Benda menggunakan Pendekatan Kontekstual Tipe Inkuiri
pada siswa kelas V C SDN SN Antasan Besar 7 Kecamatan Banjarmasin Tengah
Kota Banjarmasin meningkat dan hipotesis dapat diterima. Disarankan untuk
menjadikan pendekatan kontekstual tipe inkuri ini sebagai alternatif pembelajaran
IPA dikelas khususnya pada materi perubahan sifat benda.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat-
Nya jualah sehingga penulis berhasil melaksanakan penelitian dan membuat
laporan akhir ini untuk penyelesaian skripsi yang berjudul : “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Sifat Benda Menggunakan
Pendekatan Kontekstual Tipe Inkuiri Pada Siswa Kelas V C SDN SN Antasan
Besar 7 Kecamatan Banjarmasin Tengah”.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan dengan
segala kerendahan hati telah mempersiapkan dan menyusun laporan hasil
penelitian ini banyak menerima bimbingan, masukan dan dukungan dari Bapak
Drs. Kaspul, M. Si selaku dosen pembimbing.
Penulis dengan kerendahan hati ingin menyampaikan terima kasih yang
memberikan arahan dan bimbingan. Oleh karena itu penulis dalam kesempatan ini
3. Bapak Drs. H. Ahmad Sofyan, MA, selaku Dekan FKIP Unlam Banjarmasin.
5. Bapak Dr. H. Karyono Ibnu Ahmad selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
6. Ibu Dra. Hj. Aslamiah, M. M.Pd, selaku Ketua Program Strata-1 PGSD-PG
v
7. Bapak Drs. H. Zulkifli, M. Pd, selaku Ketua Program Pendidikan Profesi
8. Bapak Drs. H. Fansuri, M.Pd, selaku Ketua UPP PGSD FKIP Unlam
Banjarbaru.
9. Seluruh Dosen Program S1 PGSD FKIP Unlam yang telah banyak memberi
10. Bapak Drs. H. Soemidjan, B.Sc, selaku Ketua Asrama PGSD Unlam
Banjarmasin Tengah.
14. Seluruh dewan guru dan staf SDN SN Antasan Besar 7 Banjarmasin Tengah.
15. Guru dan siswa siswi kelas V C SDN SN Antasan Besar 7 Banjarmasin
Tengah.
16. Kepada orang tua yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materi.
penulisan laporan ini dan berharap kiranya ada kritik dan saran yang membangun.
Semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan oleh semua pihak
bermanfaat bagi saya dan bagi kita semua untuk meningkatkan keprofesionalan
guru.
vi
Banjarmasin, Desember 2011
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
LEMBAR LOGO .............................................................................................. ii
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... iii
LEMBAR ABSTRAK ....................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
D. Tujuan ............................................................................................ 10
E. Manfaat .......................................................................................... 11
viii
C. Hipotesis ........................................................................................ 48
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 137
ix
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Rencana Pemecahan ............................................................................. 7
Tabel 2.1 Kompetensi Dasar, Materi Pokok, dan Indikator ................................. 33
Tabel 2.2 Perbedaan Pendekatan CTL dengan Pendektan Konvensional ............ 36
Tabel 3.1 Rencana Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 .............................................. 57
Tabel 3.2 Indikator dan Tujuan Siklus I Pertemuan 1 .......................................... 57
Tabel 3.3 Indikator dan Tujuan Siklus I Pertemuan 2 .......................................... 60
Tabel 4.1 Tanggal Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I ..................................... 71
Tabel 4.2 Perbandingan Aktivitas Guru Siklus I .................................................. 77
Tabel 4.3 Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus I ................................................. 86
Tabel 4.4 Distribusi Nilai Hasil Belajar Kelompok Siklus I................................. 90
Tabel 4.5 Distribusi Nilai Hasil Belajar Individu Siklus I .................................... 92
Tabel 4.6 Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siklus I ........................................... 94
Tabel 4.7 Tanggal Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II .................................... 100
Tabel 4.8 Perbandingan Aktivitas Guru Siklus II ................................................. 107
Tabel 4.9 Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus II ................................................ 116
Tabel 4.10 Distribusi Nilai Hasil Belajar Kelompok Siklus II ............................. 119
Tabel 4.11 Distribusi Nilai Hasil Belajar Individu Siklus II................................. 121
Tabel 4.12 Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siklus II........................................ 122
x
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ........................................................ 51
Gambar 4.1 Perbandingan Aktivitas Guru Pada Tiap Pertemuan Siklus I ........... 85
Gambar 4.2 Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus I ............................................. 89
Gambar 4.3 Hasil Belajar Kelompok Siklus I....................................................... 91
Gambar 4.4 Persentasi Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siklus I ...................... 94
Gambar 4.5 Perbandingan Aktivitas Guru Pada Tiap Pertemuan Siklus II .......... 115
Gambar 4.6 Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus II ............................................ 118
Gambar 4.7 Hasil Belajar Kelompok Siklus II ..................................................... 120
Gambar 4.8 Persentasi Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siklus II..................... 123
Gambar 4.9 Perbandingan Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II ......................... 127
Gambar 4.10 Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ...................... 130
Gambar 4.11 Perbandingan Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ...... 133
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Pertama Siklus I ........ 142
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Kedua Siklus I ........... 166
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Pertama Siklus II ....... 191
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Kedua Siklus II ......... 220
Foto-Foto Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ............................................... 244
Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan Pertama Siklus I ...................... 251
Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan Kedua Siklus I......................... 252
Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan Pertama Siklus II..................... 253
Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan Kedua Siklus II ....................... 254
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus I..................... 255
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus I ....................... 257
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus II ................... 259
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus II ...................... 261
Rekapitulasi Nilai Evaluasi Siswa ................................................................... 263
Hasil Kerja Siswa ............................................................................................. 265
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
1
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang dilakukan dengan cara mencocokkan fenomena, ide atau aktivitas yang
baru dengan pengetahuan yang telah ada dan sudah pernah dipelajari.
Konsekuensi dari konsep belajar seperti itu adalah siswa dengan sungguh-
pengetahuan dalam pikirannya. Cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah
gaya belajar yang unik, dan setiap manusia memiliki kekuatan sendiri dalam
2
rangsangan kepada siswa agar ia dapat mencapai tingkat tertinggi, namun
harus diupayakan siswa sendiri yang mencapai tingkatan tertinggi itu dengan
kreatifitas anak. Dalam hal ini, guru yang berperan penting dalam proses
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan yang berupa fakta, konsep dan
Hakikat belajar IPA memiliki dimensi proses dan dimensi hasil yang
saling terkait satu sama lain, dimensi proses berkaitan dengan cara
yang diperoleh sewaktu belajar IPA. Di SD, kadangkala “apa yang dipelajari
3
percobaan/ penelitian, melaksanakan percobaan/ penelitian, membuat
cenderung menyebabkan kebosanan kepada siswa. Hal ini dapat dilihat dari
hasil belajar yang ada di SDN Antasan Besar 7 yaitu hanya 42,5% saja yang
mendapatkan nilai 70 dan sisanya masih dibawah angka 70 (hasil UAS tahun
ajaran 2009/2010). Selain itu, khusus materi yang diangkat sebagai masalah
dalam penelitian ini, yakni perubahan sifat benda ada masalah tersendiri yang
benda sama dengan perubahan wujud benda. Hal ini dikarenakan konsep
keduanya yang belum tertanam secara kuat pada siswa. Hal tersebut mungkin
4
Oleh karena itu, perlu dicari strategi baru untuk melibatkan proses
tidak sekedar ceramah seperti yang selama ini dilakukan dalam pembelajaran.
Guru harus merubah proses pembelajaran yang berpusat dari guru menjadi
antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang
bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas
(siswa). Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa
kata guru. Begitulah peran guru di kelas yang dikelola dengan pendekatan
kontekstual
5
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Sifat Benda
B. Rumusan Masalah
Tengah.
Rendahnya hasil belajar IPA siswa sekolah dasar yang disebabkan oleh
konkrit. Siswa hanya belajar fakta dan konsep IPA secara abstrak, membaca
dan menghafal. Padahal, pelajaran IPA berisi materi-materi yang pasti atau
6
Peneliti memilih Pendekatan Kontekstual Tipe Inkuiri sebagai alternatif
Alasan pemilihan tersebut karena materi Perubahan Sifat Benda adalah materi
yang konkrit dan kontekstual yang sering ditemui anak dalam kehidupannya
mengeras bila dicampur dengan air, dan pembusukan buah. Hal itulah yang
selain alasan yang disebutkan di atas juga karena Pendekatan Kontekstual ini
7
Afektif
Mengembangkan
perilaku berkarakter,
meliputi: kreatif, rasa
ingin tahu, mandiri, dan
komunikatif.
Mengembangkan
keterampilan sosial,
meliputi: bertanya,
menjadi pendengar yang
baik, komunikasi.
8
pembakaran.
Afektif
Mengembangkan
perilaku berkarakter,
meliputi: kreatif, rasa
ingin tahu, mandiri, dan
komunikatif.
Mengembangkan
keterampilan sosial,
meliputi: bertanya,
menjadi pendengar yang
baik, komunikasi.
antara lain:
sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan lebih
baik.
sendiri.
9
9) Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional.
Inkuiri tersebut diharapkan dapat membuat perubahan sikap dari peserta didik
dipertanggungjawabkan.
D. Tujuan Penelitian
10
2. Bagaimana peningkatan aktivitas siswa di kelas V C SDN SN Antasan
1. Bagi Guru
2. Bagi Siswa
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek
12
Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada anak didik.
(Krisna,2009:online).
13
perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana
b. Hakikat Belajar
c. Tujuan Belajar
Ditinjau secara umum, maka tujuan belajar itu ada tiga jenis:
14
mengembangkan cara berpikir dalam rangka memperkaya
pengetahuannya.
3. Pembentukan sikap
15
segala sesuatu yang sudah dipelajarinya (Sardiman, 2006 :26-
28).
belajar.
masalah.
16
4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian
standar prilaku.
17
sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau
lain:
1. Faktor Lingkungan
2. Faktor Instrumental
18
guna dan berhasil guna bagi kemajuan belajar anak didik di
sekolah.
3. Kondisi Fisiologis
dan tubuh), terutama mata sebagai alat untuk melihat dan telinga
4. Kondisi Psikologis
berdiri sendiri, terlepas dari faktor lain seperti faktor dari luar
19
faktor luar itu akan kurang signifikan. Oleh karena itu, minat,
2008: 176-191).
2. Teori-Teori Belajar
1) Menurut Thorndike
20
dan respon, antara aksi dan reaksi. Antara stimulus dan respons
ini akan terjadi suatu hubungan yang erat bila sering dilatih.
2008:24).
21
perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah laku
(Madziatul,2009:online).
22
b. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD
magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana. (d) Bumi dan alam
membuat.
Hakikat IPA ada tiga yaitu IPA sebagai proses, produk, dan
pengembangan sikap.
(http://masmint.blogspot.com/2008/03/hakikat-ipa.html)
23
1) Konsep hakikat IPA sebagai proses
a) Observasi
gelap.
b) Klasifikasi
gelap
a. Bentuk daun
b. Batang tumbuhan
c. Warna tumbuhan
d. Tinggi tumbuhan
24
c) Interpretasi
kegiatan observasi.
terang.
d) Prediksi
gelap.
e) Hipotesis
f) Mengendalikan variabel
25
Variabel bebas/variabel peubah: faktor yang menjadi
dibutuhkan
Contoh:
pelaksanaan: penanaman.
26
penyelesaian: penimbangan dan pengukuran
bentuk daun
tinggi tumbuhan
warna tumbuhan
atau terjadi
berhubungan
ekosistem.
27
3) IPA sebagai sikap ilmiah
(http://marianiportofolio.blogspot.com/2008/12/hakikat-ipa_10.html)
28
Ilmu pengetahuan alam mempelajari alam dengan menggunakan
(http://lukenququ.blogspot.com/2009/01/pengertian-ipa.html)
IPA sendiri berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains
teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau
demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara
yang lain”.
(http://izzatinkamala.wordpress.com/2008/06/19/pengertian-
pendidikan-ipa/)
29
c. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD
2) biologi
3) fisika
kompetensi yang harus dimiliki oleh guru IPA sekolah dasar yang
cakupan bidang studi IPA. Guru-guru ini juga harus melibatkan siswa
30
Sedangkan untuk guru yang memiliki latar belakang IPA untuk
data.
31
3) berfokus pada pemahaman siswa dan menggunakan
pemahaman siswa.
(http://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/25/pembelajaran-
ipa-yang-bersifat-konstruktif-di-sd/)
32
Tabel 2.1 Kompetensi Dasar, Materi Pokok, dan Indikator Materi
33
Proses
Melaksanakan percobaan
perubahan sifat benda akibat
pemanasan dan pembakaran.
Psikomotorik
Melakukan kegiatan percobaan
perubahan sifat benda dengan
pemanasan dan pembakaran.
Afektif
Mengembangkan perilaku
berkarakter, meliputi: kreatif, rasa
ingin tahu, mandiri, dan
komunikatif.
Mengembangkan keterampilan
sosial, meliputi: bertanya,
menjadi pendengar yang baik,
komunikasi.
Perubahan Kognitif
Sifat Benda Produk
(Pencampuran Mengindentifikasi tentang sifat
dengan air dan benda, seperti bentuk, warna,
Pembusukan) kelenturan, kekerasan, dan bau,
sebelum dan sesudah mengalami
proses perubahan.
Proses
Melaksanakan percobaan
perubahan sifat benda akibat
pencampuran dengan air dan
pembusukan.
Psikomotorik
Melakukan kegiatan percobaan
34
perubahan sifat benda dengan
pencampuran dengan air dan
pembusukan.
Afektif
Mengembangkan perilaku
berkarakter, meliputi: kreatif, rasa
ingin tahu, mandiri, dan
komunikatif.
Mengembangkan keterampilan
sosial, meliputi: bertanya,
menjadi pendengar yang baik,
komunikasi.
Assessment).
Konvensional:
35
Tabel 2.2 Perbedaan Pendekatan CTL dengan Pendekatan Konvensional
36
Karakteristik pembelajaran CTL meliputi kerjasama, saling
siswa aktif, sharing dengan teman, siswa kritis guru kreatif, dinding
artikel, humor dan lain-lain, laporan kepada orang tua bukan hanya
rapor tetapi hasil karya siswa, laporan hasil pratikum, karangan siswa
b. Inkuiri
(Mulyasa , 2003:234).
dialami. Karena itu inkuiri menuntut peserta didik berfikir. Metode ini
37
melibatkan mereka dalam kegiatan intelektual. Metode ini menuntut
(Mulyasa,2005:235).
sebelumnya.
38
kelas, dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas.
terakhir bila masih ada tindak lanjut yang harus dilaksanakan, hal itu
perlu diperhatikan.
39
bersama. Bila siswa melakukan semua kegiatan di atas berarti siswa
hipotesanya sendiri.
40
eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa
Peserta didik usia SD/MI adalah semua anak yang berada pada
kira-kira sebelas atau dua belas tahun. Usia ini ditandai dengan
sekolah”. Tetapi bisa juga dikatakan bahwa masa usia sekolah adalah
41
Disebut masa sekolah, karena anak sudah menamatkan taman kanak-
Disebut masa matang untuk belajar, karena anak sudah berusaha untuk
fase, yaitu:
Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini antara lain adalah
42
6) Pada masa ini (terutama pada umur 6-8 tahun) anak
berikut.
3) Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan
memang beralasan pada saat umur anak antara umur 7 sampai dengan 12
43
Para ahli psikologi dan ahli pendidikan banyak yang telah melakukan
mental anak. Hasil penelitian yang paling popular adalah Jean Piaget.
Piaget adalah ahli ilmu jiwa anak dari Swiss. Ia berkeyakinan bahwa
dengan memahami proses berpikir yang terjadi pada anak, dia dapat
yaitu: Tahap Sensori Motoris, tahap ini dialami pada usia 0-2 tahun. Pada
tahap ini anak berada dalam suatu masa pertumbuhan yang ditandari oleh
intuitif; dalam arti semua perbuatan rasionalnya tidak didukung oleh tapi
tuanya. Tahap operasional konkrit, tahap ini berlangsung antara usia 7-11
tahun. Pada tahap ini anak mulai menyesuaikan diri dengan realitas konkrit
dan sudah mulai berkembang rasa ingin tahunya. Pada tahap ini, menurut
44
sudah semakin berkembang dengan baik karena egosentrisnya sudah
tahap ini dialami oleh anak pada usia 11 tahun ke atas. Pada masa ini anak
merupakan hasil dari berpikir logis. Aspek perasaan dan moralnya juga
(Asrori, 2007:49).
menyesuaikan gaya mengajar terhadap gaya belajar siswa. Oleh karena itu
ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagi setiap guru dalam
45
(Sanjaya, 2010: 263). Ajarkanlah siswa sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
dianggap aneh dan baru. Oleh karena itu belajar bagi mereka
problems).
46
b. Guru sebagai pelaksana (organizer), yang harus dapat menciptakan
(education,2010:Online)
47
sebesar 7,86 dan ketuntasan belajar siswa sebanyak 28 orang (100 %)
(Jumiyem,2008:68).
B. Kerangka Berpikir
Usia siswa kelas V pada umumnya berkisar 10-11 tahun. Menurut Piaget
anak dalam rentang umur tersebut masuk dalam tahap operasional konkrit.
Salah satu ciri dari anak yang masuk pada tahap tersebut adalah anak mulai
menyukai hal-hal yang bersifat konkrit dan sifat egosentrisnya yang sudah
mulai berkurang, sehingga anak lebih mudah dalam bekerja sama. Kelas V
termasuk dalam kelas tinggi, dimana anak pada kelas ini umumnya menyukai
Hakikat IPA ada tiga yaitu IPA sebagai proses, produk, dan
yang mencakup 3 hal tersebut dan juga sesuai dengan perkembangan anak
Salah satu pendekatan belajar yang dapat digunakan dan sesuai dengan
ini siswa lebih aktif belajar bersama dengan teman-temannya, peranan guru
lebih kepada fasilitator dan siswa menjadi subjek belajar. Selain itu, dengan
komponen/tipe dan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe Inkuiri.
48
siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan lebih baik,
sendiri, mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,
bersifat jujur, obyektif, dan terbuka dan dapat mengembangkan bakat atau
Hal ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Jumiyem
Pesawat Sederhana.
C. Hipotesis
49
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu (Wiriaatmadja, 2008: 13).
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah sebuah kegiatan refleksi diri yang
(Kunandar, 2010:46).
50
Selain itu, dengan melakukan penelitian tindakan kelas dapat mengubah
tindakan kelas adalah sebagai salah satu cara untuk meningkatkan cara
mengajar.
dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan
yang lazim dilalui, yaitu tahap: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-
Perencanaan
Perencanaan
Pengamatan
51
Tahap 1: Perencanaan tindakan
catatan lapangan. Yang perlu diingat bahwa pengamatan yang diarahkan pada
dilakukan terhadap hal-hal yang berada di luar diri, karena adanya unsur
kelas yang diteliti. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap 2 ini
pelaksana guru harus ingat dan berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan
dalam rencana tindakan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak kaku dan tidak
52
Tahap 3: Pengamatan terhadap tindakan
dilakukan oleh pengamat (baik oleh orang lain maupun guru sendiri). Seperti
guru pelaksana yang berstatus juga sebagai pengamat, yang mana ketika guru
peristiwanya ketika sedang terjadi. Oleh karena itu kepada guru pelaksana
pengamatan balik ini guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang
terjadi.
pengamat tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dn bagian mana
yang belum. Apabila guru pelaksana juga berstatus sebagai pengamat, maka
53
refleksi dilakukan terhadap diri sendiri. Dengan kata lain guru tersebut
sudah dirasakan memuaskan hati karena sudah sesuai dengan rancangan dan
mengenali hal-hal yang masih perlu diperbaiki. Dalam hal seperti ini maka
ulang atau divalidasi oleh orang lain, misalnya guru/teman sejawat yang
diminta mengamati, ketua jurusan, kepala sekolah atau nara sumber yang
membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, dari tahap
disebutkan dalam uraian ini, maka yang dimaksud dengan bentuk tindakan
B. Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPA kelas
54
Antasan Besar 7 adalah 26 orang yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 18
dimana anak pada usia tersebut rasa ingin tahunya sangat besar terhadap hal-
hal yang ada disekitarnya. Selain itu, anak pada usia tersebut sudah mulai
dari rasa ingin tahunya dan mengaitkan materi yang ada dengan kehidpuan
sekaligus bermain. sehingga hakikat IPA yang mencakup proses, produk, dan
meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA dengan materi
2. Faktor Siswa. Adapun aspek siswa yang diamati adalah sebagai berikut:
55
c. Melakukan uji coba sifat benda.
d. Membuat kesimpulan.
e. Melakukan presentasi.
D. Skenario Tindakan
siklus. Satu siklus terdiri dari empat bagian, yakni perencanaan tindakan,
1. Perencanaan Tindakan
dikerjakan, yakni:
56
Tabel 3.1 Rencana Pelaksanaan Tindakan Siklus I
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini terdiri dari dua kali pertemuan
atau tatap muka yang tergabung dalam satu siklus dengan skenario
sebagai berikut:
Siklus 1 Pertemuan 1
Indikator Tujuan
Kognitif Produk Produk
Mengindentifikasi Siswa dapat mengindentifikasi
tentang sifat benda, tentang sifat benda, seperti
seperti bentuk, warna, bentuk, warna, kelenturan,
kelenturan, kekerasan, kekerasan, dan bau.
dan bau.
57
Proses Proses
Melakukan identifikasi Siswa dapat melakukan
sifat benda dengan identifikasi sifat benda dengan
percobaan. percobaan.
Psikomotorik Melakukan kegiatan Siswa dapat melakukan
percobaan sifat-sifat kegiatan percobaan sifat-sifat
benda (pisang, karet benda (pisang, karet gelang,
gelang, paku, dan tangkai paku, dan tangkai kering).
kering).
Afektif Mengembangkan Terlibat dalam proses belajar
perilaku berkarakter, mengajar yang berpusat pada
meliputi: kreatif, rasa siswa, paling tidak siswa dapat
ingin tahu, mandiri, dan menunjukkan kemajuan dalam
komunikatif. menunjukkan perilaku
berkarakter, meliputi: kreatif,
rasa ingin tahu, mandiri, dan
komunikatif.
Mengembangkan Terlibat dalam proses belajar
keterampilan sosial, mengajar yang berpusat pada
meliputi: bertanya, siswa, paling tidak siswa dapat
menjadi pendengar yang menunjukkan kemajuan dalam
baik, komunikasi. menunjukkan keterampilan
sosial, meliputi: bertanya,
menjadi pendengar yang baik,
komunikasi
2. Melakukan apersepsi:
58
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran, yakni:
Sifat-Sifat Benda.
Tahap Eksplorasi
kelompok terlampir)
Tahap Elaborasi
Tahap Konfirmasi
presentasi siswa.
59
13. Guru memberikan penghargaan kelompok.
telah dibahas.
berikutnya.
Siklus 1 Pertemuan 2
Pembakaran
Indikator Tujuan
Kognitif Produk Produk
Mengindentifikasi Siswa dapat mengindentifikasi
tentang sifat benda, tentang sifat benda, seperti
seperti bentuk, warna, bentuk, warna, kelenturan,
kelenturan, kekerasan, kekerasan, dan bau, sebelum
dan bau, sebelum dan dan sesudah mengalami proses
60
sesudah mengalami perubahan.
proses perubahan.
Proses Proses
Melaksanakan percobaan Siswa dapat melaksanakan
perubahan sifat benda percobaan perubahan sifat
akibat pemanasan dan benda akibat pemanasan dan
pembakaran. pembakaran.
Psikomotorik Melakukan kegiatan Siswa dapat melakukan
percobaan perubahan kegiatan percobaan perubahan
sifat benda dengan sifat benda dengan pemanasan
pemanasan dan dan pembakaran.
pembakaran.
Afektif Mengembangkan Terlibat dalam proses belajar
perilaku berkarakter, mengajar yang berpusat pada
meliputi: kreatif, rasa siswa, paling tidak siswa dapat
ingin tahu, mandiri, dan menunjukkan kemajuan dalam
komunikatif. menunjukkan perilaku
berkarakter, meliputi: kreatif,
rasa ingin tahu, mandiri, dan
komunikatif.
Mengembangkan Terlibat dalam proses belajar
keterampilan sosial, mengajar yang berpusat pada
meliputi: bertanya, siswa, paling tidak siswa dapat
menjadi pendengar yang menunjukkan kemajuan dalam
baik, komunikasi. menunjukkan keterampilan
sosial, meliputi: bertanya,
menjadi pendengar yang baik,
komunikasi
61
2. Melakukan apersepsi:
Tahap Eksplorasi
kelompok terlampir)
Tahap Elaborasi
62
7. Guru meminta masing-masing kelompok untuk
Tahap Konfirmasi
presentasi siswa.
telah dibahas.
berikutnya.
3. Observasi Tindakan
63
b. Pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap jalannya
4. Refleksi Tindakan
guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan hasil tes evaluasi, yang
syarat yaitu aktivitas guru sudah mencapai ≥ 70% atau pada kriteria baik,
aktivitas siswa sudah mencapai ≥ 70% atau pada kriteria baik, dan hasil
64
cara mengumpulkan hasil pekerjaan siswa setiap akhir pertemuan untuk
1. Sumber Data
yang berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 18 siswa
perempuan.
2. Jenis Data
c. Data hasil belajar siswa diperoleh dari tes tertulis pada akhir proses
65
4. Analisis Data
a. Data Kuantitatif
b. Data Kualitatif
Nilai Perolehan
Y= X 100%
Nilai Maksimum
Keterangan:
guru.
66
Tabel 3.4 Interpretasi persentasi keaktifan guru dan siswa
F. Indikator Keberhasilan
67
BAB IV
PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN
26 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Siswa
dikelas ini terdiri dari berbagai etnis, tetapi seluruhnya beragama Islam.
papan tulis hingga televisi dan DVD player. Selain itu kelas ini juga
dilengkapi 3 buah kipas angin dan satu buah dispenser. Didalam kelas, siswa
tidak menggunakan sepatu karena alas lantainya adalah karpet. Setiap siswa
dengan alat tulisnya adalah spidol. Didalam kelas juga banyak sekali dipajang
hasil karya siswa. Sehingga dapat disimpulkan sarana dan prasarana kelas V
dikelas.
Nilai rata-rata hasil belajar siswa masih belum mencapai SKBM yang
68
kurang memahami konsep dari perubahan sifat benda itu sendiri. Hal inilah
1. Persiapan Administrasi
Penelitian tindakan kelas ini merupakan salah satu tugas akhir dari
2. Persiapan Observer
Rahman, M. Pd. Beliau adalah Dosen Luar Biasa (DLB) Program PPG SD
69
C. Pelaksanaan Tindakan Kelas
a. Perencanaan
melaksanakan pembelajaran:
(observer).
70
Tabel 4.1 Tanggal Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I
b. Pelaksanaan
1) Siklus I Pertemuan ke 1
71
mengembangkan keterampilan sosial, meliputi: bertanya, menjadi
a) Kegiatan awal.
b) Kegiatan inti.
72
siswa mengambil dan menyediakan alat dan bahan yang
inti pembelajaran.
c) Kegiatan akhir.
pertemuan berikutnya.
73
2) Siklus I Pertemuan ke 2
a) Kegiatan awal.
74
mengindentifikasi tentang sifat benda, seperti bentuk, warna,
b) Kegiatan inti.
yakni kertas, korek api, lilin, dan es. Guru membimbing siswa
75
tanggapan terhadap percobaan yang telah dilakukan tiap
c) Kegiatan akhir.
pertemuan berikutnya.
c. Observasi
pengamat (baik oleh orang lain maupun guru sendiri) yang dilakukan
76
Tabel 4.2 Perbandingan Aktivitas Guru Siklus 1
Keterangan:
S1 = Siklus 1
P1 = Pertemuan ke 1
P2 = Pertemuan ke 2
Kegiatan Awal
2. Memberikan apersepsi
Kegiatan Inti
77
Kegiatan Akhir
78
Memberikan apersepsi yang
4
relevan dan kontekstual
3 Menyampaikan kompetensi Tidak menyampaikan
(tujuan) yang akan dicapai 1 kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai.
Menyampaikan sebagian kecil
2 kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai.
Menyampaikan sebagian besar
3 kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai
Menyampaikan seluruh
4 kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai.
4 Menjelaskan materi Tidak menjelaskan materi
pelajaran dan kegiatan yang 1 pelajaran dan kegiatan yang
akan dilakukan. akan dilakukan.
Hanya menjelaskan materi
2 pelajaran tapi tidak menjelaskan
kegiatan yang akan dilakukan.
Tidak menjelaskan materi
3 pelajaran, tetapi menjelaskan
kegiatan yang akan dilakukan.
Menjelaskan materi pelajaran
4 dan kegiatan yang akan
dilakukan.
5 Memberikan penjelasan Tidak memberikan penjelasan
1
materi materi
Memberikan penjelasan materi
2 yang sistematis tapi tidak
relevan
3 Memberikan penjelasan materi
79
yang relevan tapi tidak
sistematis
Memberikan penjelasan materi
4
yang relevan dan sistematis
6 Melakukan pembagian Tidak melakukan pembagian
1
kelompok secara heterogen kelompok secara heterogen
Melakukan pembagian
kelompok secara heterogen, tapi
2
hanya berdasarkan jenis kelamin
saja.
Melakukan pembagian
3 kelompok secara heterogen, tapi
hanya berdasarkan prestasi saja.
Melakukan pembagian
kelompok secara heterogen,
4
berdasarkan jenis kelamin dan
prestasi.
7 Memberikan penjelasan Tidak memberikan penjelasan
kegiatan yang akan 1 kegiatan yang akan dilaksanakan
dilaksanakan
Memberikan penjelasan kegiatan
2 yang akan dilaksanakan relevan
tapi tidak sistematis
Memberikan penjelasan kegiatan
3 yang akan dilaksanakan tidak
relevan tapi sistematis
Memberikan penjelasan kegiatan
4 yang akan dilaksanakan relevan
dan sistematis.
8 Membimbing siswa dalam Tidak membimbing siswa dalam
1
melakukan percobaan melakukan percobaan
2 Membimbing siswa dalam
80
melakukan percobaan, tapi
hanya sebagian kecil kelompok
saja.
Membimbing sebagian besar
3 kelompok dalam melakukan
percobaan.
Membimbing semua
4 kelompok/siswa dalam
melakukan percobaan
9 Membimbing siswa dalam Tidak membimbing siswa dalam
1
mengerjakan LKK mengerjakan LKK.
Membimbing siswa dalam
2 mengerjakan LKK, tapi hanya
sebagian kecil kelompok saja.
Membimbing sebagian besar
3 kelompok dalam mengerjakan
LKK.
Membimbing semua
4 kelompok/siswa dalam
melakukan percobaan
10 Melakukan presentasi. 1 Tidak melakukan presentasi
Sebagian kecil kelompok saja
2
yang melakukan presentasi.
Sebagian besar kelompok yang
3
melakukan presentasi.
Semua kelompok melakukan
4
presentasi
11 Memberikan tanggapan Tidak memberikan tanggapan
1
terhadap hasil diskusi siswa. terhadap hasil diskusi siswa.
Memberikan tanggapan yang
2
sistematis, tapi tidak relevan.
3 Memberikan tanggapan yang
81
relevan, tapi tidak sistematis.
Memberikan tanggapan yang
4
sistematis, dan relevan.
12 Memberikan penghargaan Tidak memberikan penghargaan
1
kelompok. kelompok.
Hanya memberikan penghargaan
2 kelompok pada tim terbaik
pertama.
Hanya memberikan penghargaan
3 kelompok pada tim terbaik
pertama dan kedua.
Memberikan penghargaan
4 kelompok kepada 3 kelompok
terbaik.
13 Membuat kesimpulan Tidak membuat kesimpulan.
1
bersama-sama siswa
Hanya guru yang membuat
2
kesimpulan.
Siswa membuat kesimpulan
3
tanpa dibimbing guru.
Guru dan siswa membuat
4
kesimpulan bersama-sama.
14 Melakukan evaluasi atau Tidak melakukan evaluasi atau
1
penilaian penilaian.
Evaluasi relevan tapi tidak jelas
2
dan tidak dipahami anak.
Evaluasi relevan dan jelas, tapi
3
tidak dipahami anak.
Evaluasi relevan, jelas, dan
4
dipahami anak.
15 Melakukan refleksi/umpan Melakukan refleksi/umpan balik
1
balik pembelajaran pembelajaran.
82
Memberikan umpan balik
2
positif, tapi tidak relevan
Memberikan umpan balik
3
relevan, tapi tidak positif
Memberikan umpan balik
4
relevan dan positif
16 Memberikan tindak lanjut 1 Tidak memberikan lanjut
Memberikan tindak lanjut
berupa PR yang relevan tapi
2
tidak jelas dan tidak dipahami
anak.
Memberikan tindak lanjut
3 berupa PR yang relevan dan
jelas, tapi tidak dipahami anak.
Memberikan tindak lanjut
4 berupa PR yang relevan, jelas,
dan dipahami anak.
17 Menyampaikan rencana Tidak menyampaikan rencana
1
pembelajaran berikutnya pembelajaran berikutnya.
Hanya menyampaikan judul
2 materi berikutnya yang akan
dipelajari.
Menyampaikan materi dan kisi-
3 kisi pelajaran yang akan
dipelajari berikutnya.
Menyampaikan materi, kisi-kisi
pelajaran yang akan dipelajari
4
berikutnya dan kegiatan yang
akan dilakukan.
83
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa aktivitas guru pada
84
masih perlu ditingkatkan Oleh karena itu, perlu diperbaiki dan
100.00% 100.00%
90.00% K. Awal 90.00% K. Awal
75.00% 72.00%
71.80%75% 75.00%
71.80%75%
73.50%
80.00% 80.00%
70.00% 70.00%
K. Inti K. Inti
60.00% 60.00%
50.00% 50.00%
40.00% K. Akhir 40.00% K. Akhir
30.00% 30.00%
20.00% 20.00%
10.00% Total 10.00% Total
0.00% Pembelajaran 0.00% Pembelajaran
Pertemuan 1 Pertemuan 2
85
Tabel 4.3 Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus I
S P A B C D E ∑ %
Kelompok 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
P1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 82 82
S1
P2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 4 4 4 4 4 89 89
Ṝ (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 87,5 62,5 62,5 87,5 62,5 62,5 50 50 62,5 50 100 100 100 100 100
Keterangan :
86
B = Mengamati sifat benda yang di uji coba.
kesimpulan
kesimpulan
E = Melakukan presentasi
87
Berdasarkan tabel perbandingan aktivitas siswa pada siklus I,
benda tersebut sehingga tidak perlu melakukan uji coba. Hal ini
kesimpulan hanya pada satu atau dua orang saja dan bahkan ada
88
memuaskan. Pada pertemuan pertama rata-rata aktivitas siswa
100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00% A
50.00% B
40.00% C
30.00% D
20.00% E
10.00%
0.00%
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5
Keterangan :
diperlukan.
D = Membuat kesimpulan.
E = Melakukan presentasi.
89
Tabel 4.4. Distribusi Nilai Hasil Belajar Kelompok Siklus I
Kelompok
Siklus Pertemuan
1 2 3 4 5
1 100 90 70 100 70
S1
2 80 70 70 100 60
Rata-Rata 90 80 70 100 65
90
100 100100
100 90
90 80
80 70 70 70 70
70 60
60
50 Pertemuan 1
40
30 Pertemuan 2
20
10
0
Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok
1 2 3 4 5
soal essay dan isian sebanyak 5 butir soal yang mencakup tujuan
tabel.
91
Tabel 4.5. Distribusi Nilai Hasil Belajar Individu Siklus 1
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Evaluasi Siklus I
No Nilai Keterangan
F (%) F (%) F (%)
1. 100 0 0 2 7.7 1 3.85 Tuntas
2. 95 0 0 0 0 0 0 Tuntas
3. 90 1 3.85 4 15.4 6 23.1 Tuntas
4. 85 0 0 3 11.55 2 7.7 Tuntas
5. 80 1 3.85 1 3.85 5 19.23 Tuntas
6. 75 1 3.85 0 0 2 7.7 Tuntas
7. 70 6 23 4 15.4 2 7.7 Tuntas
8. 65 3 11.55 2 7.7 5 19.23 Belum
9. 60 0 0 1 3.85 3 11.55 Belum
10. 55 4 15.40 1 3.85 0 0 Belum
11. 50 0 0 2 7.7 0 0 Belum
12. 45 1 3.85 0 0 0 0 Belum
13. 40 1 3.85 5 19.23 0 0 Belum
14. 35 2 7.70 0 0 0 0 Belum
15. 30 3 11.55 0 0 0 0 Belum
16. 25 1 3.85 1 3.85 0 0 Belum
17. 20 0 0 0 0 0 0 Belum
18. 15 2 7.70 0 0 0 0 Belum
Jumlah 26 100 26 100 26 100
Rata-rata 53,07 67,11 77,11
Ketuntasan
34,61% 53,84% 69,23%
Individual
Ketuntasan
11,53% 38,46% 61,53%
Klasikal
92
pertama ini masih belum mencapai indikator keberhasilan yang
nilai 75.
nilai ≥75.
93
mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan peneliti yakni
12%
38% 38%
94
d. Refleksi
pembelajaran dan kegiatan siswa serta nilai hasil belajar pada siklus I,
1) Aktivitas Guru
95
dua arah yakni antara kelompok siswa dengan guru. Hal tersebut
2) Aktivitas Siswa
dari hasil uji coba mereka. Akan tetapi, justru dua aspek yang
siswa karena uji coba yang dilakukan cukup sederhana dan sudah
96
diperlukan sesuatu untuk merangsang atau memotivasi anak
3) Hasil Belajar
evaluasi terbatas. Selain itu, ada 2 butir soal evaluasi yang lebih
dari 90% siswa tidak dapat menjawabnya atau salah, yakni soal
nomor 5. Soal tersebut terdiri lagi dari 5 butir soal yang berkaitan
butir saja atau bahkan tidak menjawab sama sekali. Hal ini
97
siswa pada pertemuan kedua mengalami peningkatan. Nilai rata-
sehingga tidak mutlak hanya pada satu soal saja. Sama pada
98
2) Memberikan motivasi lebih banyak dan memperbaiki pengelolaan
a. Perencanaan
melaksanakan pembelajaran:
99
3) Membuat atau menyusun lembar observasi guru untuk pengamat
(observer).
100
b. Pelaksanaan
1) Siklus II Pertemuan ke 1
a) Kegiatan Awal
101
sebelumnya yakni pemanasan dan pembakaran. Kemudian
b) Kegiatan inti.
102
tanggal 19 Nopember 2011. Siswa diminta mengamati dan
c) Kegiatan akhir.
pertemuan berikutnya.
103
2) Siklus II Pertemuan ke 2
baik, komunikasi.
a) Kegiatan Awal
104
tujuan pembelajaran kepada siswa yakni siswa dapat
b) Kegiatan inti.
yakni lilin, korek api dan tempat untuk meletakkan lilin. Guru
105
pengerjaan LKK. Untuk pertemuan pertama ini, kegiatan
c) Kegiatan akhir.
c. Observasi
pengamat (baik oleh orang lain maupun guru sendiri) yang dilakukan
106
1) Hasil Observasi Aktivitas Guru
S1 = Siklus 2
P1 = Pertemuan ke 1
P2 = Pertemuan ke 2
Kegiatan Awal
2. Memberikan apersepsi
Kegiatan Inti
107
9. Membimbing siswa dalam mengerjakan LKK
Kegiatan Akhir
108
2 Memberikan apersepsi 1 Tidak memberikan apersepsi
2 Memberikan apersepsi yang
relevan, tapi tidak kontekstual.
3 Memberikan apersepsi yang
tidak relevan, tapi kontekstual
4 Memberikan apersepsi yang
relevan dan kontekstual
3 Menyampaikan kompetensi 1 Tidak menyampaikan
(tujuan) yang akan dicapai kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai.
2 Menyampaikan sebagian kecil
kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai.
3 Menyampaikan sebagian besar
kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai
4 Menyampaikan seluruh
kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai.
4 Menjelaskan materi 1 Tidak menjelaskan materi
pelajaran dan kegiatan yang pelajaran dan kegiatan yang
akan dilakukan. akan dilakukan.
2 Hanya menjelaskan materi
pelajaran tapi tidak menjelaskan
kegiatan yang akan dilakukan.
3 Tidak menjelaskan materi
pelajaran, tetapi menjelaskan
kegiatan yang akan dilakukan.
4 Menjelaskan materi pelajaran
dan kegiatan yang akan
dilakukan.
5 Memberikan penjelasan 1 Tidak memberikan penjelasan
109
materi materi
2 Memberikan penjelasan materi
yang sistematis tapi tidak
relevan
3 Memberikan penjelasan materi
yang relevan tapi tidak
sistematis
4 Memberikan penjelasan materi
yang relevan dan sistematis
6 Melakukan pembagian 1 Tidak melakukan pembagian
kelompok secara heterogen kelompok secara heterogen
2 Melakukan pembagian
kelompok secara heterogen, tapi
hanya berdasarkan jenis kelamin
saja.
3 Melakukan pembagian
kelompok secara heterogen, tapi
hanya berdasarkan prestasi saja.
4 Melakukan pembagian
kelompok secara heterogen,
berdasarkan jenis kelamin dan
prestasi.
7 Memberikan penjelasan 1 Tidak memberikan penjelasan
kegiatan yang akan kegiatan yang akan dilaksanakan
dilaksanakan
2 Memberikan penjelasan kegiatan
yang akan dilaksanakan relevan
tapi tidak sistematis
3 Memberikan penjelasan kegiatan
yang akan dilaksanakan tidak
relevan tapi sistematis
4 Memberikan penjelasan kegiatan
110
yang akan dilaksanakan relevan
dan sistematis.
8 Membimbing siswa dalam 1 Tidak membimbing siswa dalam
melakukan percobaan melakukan percobaan
2 Membimbing siswa dalam
melakukan percobaan, tapi
hanya sebagian kecil kelompok
saja.
3 Membimbing sebagian besar
kelompok dalam melakukan
percobaan.
4 Membimbing semua
kelompok/siswa dalam
melakukan percobaan
9 Membimbing siswa dalam 1 Tidak membimbing siswa dalam
mengerjakan LKK mengerjakan LKK.
2 Membimbing siswa dalam
mengerjakan LKK, tapi hanya
sebagian kecil kelompok saja.
3 Membimbing sebagian besar
kelompok dalam mengerjakan
LKK.
4 Membimbing semua
kelompok/siswa dalam
melakukan percobaan
10 Melakukan presentasi. 1 Tidak melakukan presentasi
2 Sebagian kecil kelompok saja
yang melakukan presentasi.
3 Sebagian besar kelompok yang
melakukan presentasi.
4 Semua kelompok melakukan
presentasi
111
11 Memberikan tanggapan 1 Tidak memberikan tanggapan
terhadap hasil diskusi siswa. terhadap hasil diskusi siswa.
2 Memberikan tanggapan yang
sistematis, tapi tidak relevan.
3 Memberikan tanggapan yang
relevan, tapi tidak sistematis.
4 Memberikan tanggapan yang
sistematis, dan relevan.
12 Memberikan penghargaan 1 Tidak memberikan penghargaan
kelompok. kelompok.
2 Hanya memberikan penghargaan
kelompok pada tim terbaik
pertama.
3 Hanya memberikan penghargaan
kelompok pada tim terbaik
pertama dan kedua.
4 Memberikan penghargaan
kelompok kepada 3 kelompok
terbaik.
13 Membuat kesimpulan 1 Tidak membuat kesimpulan.
bersama-sama siswa
2 Hanya guru yang membuat
kesimpulan.
3 Siswa membuat kesimpulan
tanpa dibimbing guru.
4 Guru dan siswa membuat
kesimpulan bersama-sama.
14 Melakukan evaluasi atau 1 Tidak melakukan evaluasi atau
penilaian penilaian.
2 Evaluasi relevan tapi tidak jelas
dan tidak dipahami anak.
3 Evaluasi relevan dan jelas, tapi
112
tidak dipahami anak.
4 Evaluasi relevan, jelas, dan
dipahami anak.
15 Melakukan refleksi/umpan 1 Melakukan refleksi/umpan balik
balik pembelajaran pembelajaran.
2 Memberikan umpan balik
positif, tapi tidak relevan
3 Memberikan umpan balik
relevan, tapi tidak positif
4 Memberikan umpan balik
relevan dan positif
16 Memberikan tindak lanjut 1 Tidak memberikan lanjut
2 Memberikan tindak lanjut
berupa PR yang relevan tapi
tidak jelas dan tidak dipahami
anak.
3 Memberikan tindak lanjut
berupa PR yang relevan dan
jelas, tapi tidak dipahami anak.
4 Memberikan tindak lanjut
berupa PR yang relevan, jelas,
dan dipahami anak.
17 Menyampaikan rencana 1 Tidak menyampaikan rencana
pembelajaran berikutnya pembelajaran berikutnya.
2 Hanya menyampaikan judul
materi berikutnya yang akan
dipelajari.
3 Menyampaikan materi dan kisi-
kisi pelajaran yang akan
dipelajari berikutnya.
4 Menyampaikan materi, kisi-kisi
pelajaran yang akan dipelajari
113
berikutnya dan kegiatan yang
akan dilakukan.
114
Pertemuan 1 Pertemuan 2
93.75% 97.50%
100.00% K. Awal 100.00% K. Awal
90.00% 78.12% 77.94% 90.00%
80.00% 80.00%
70.00% K. Inti 70.00% K. Inti
60.00% 60.00%
50.00% 50.00%
40.00% K. Akhir 40.00% K. Akhir
30.00% 30.00%
20.00% 20.00%
10.00% 10.00%
0.00% Total 0.00% Total
Pertemuan 1 Pembelajaran Pertemuan 2 Pembelajaran
115
Tabel 4.9 Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus II
S P A B C D E ∑ %
Kelompok 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3
1 2 43 54 5 1 2 3 4 5 9 9
S P1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
4 4 34 34 4 4 4 4 4 4 5 5
2 P2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 44 44 4 4 4 4 4 4 1 1
0 0
Ṝ (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 87,5 87,5 87,5 87,5 87,5 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0 0
Keterangan :
116
B = Mengamati sifat benda yang di uji coba.
kesimpulan
kesimpulan
E = Melakukan presentasi
117
Berdasarkan tabel perbandingan aktivitas siswa pada siklus II,
100.00%
95.00%
90.00%
85.00%
80.00% A
75.00% B
70.00% C
65.00% D
60.00% E
55.00%
50.00%
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5
Keterangan :
diperlukan.
D = Membuat kesimpulan.
E = Melakukan presentasi.
118
Observasi pada hasil belajar kelompok siklus II pertemuan ke
Kelompok
Siklus Pertemuan
1 2 3 4 5
1 70 100 100 80 80
S2
2 100 80 80 100 100
Rata-Rata 85 90 90 90 90
119
100 100 100 100 100
100
90 80 80 80 80
80 70
70
60
50 Pertemuan 1
40
30 Pertemuan 2
20
10
0
Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok
1 2 3 4 5
soal essay dan isian sebanyak 5 butir soal yang mencakup tujuan
120
Tabel 4.11 Distribusi Nilai Hasil Belajar Individu Siklus 2
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Evaluasi Siklus I
No Nilai Keterangan
F (%) F (%) F (%)
1. 100 7 26.90 18 69.23 18 69.23 Tuntas
2. 95 0 0 0 0 0 0 Tuntas
3. 90 3 11.55 0 0 8 30.77 Tuntas
4. 85 1 3.85 0 0 0 0 Tuntas
5. 80 4 15.39 8 30.77 0 0 Tuntas
6. 75 0 0 0 0 0 0 Tuntas
7. 70 4 15.39 0 0 0 0 Tuntas
8. 65 1 3.85 0 0 0 0 Belum
9. 60 6 23.07 0 0 0 0 Belum
10. 55 0 0 0 0 0 0 Belum
11. 50 0 0 0 0 0 0 Belum
12. 45 0 0 0 0 0 0 Belum
13. 40 0 0 0 0 0 0 Belum
14. 35 0 0 0 0 0 0 Belum
15. 30 0 0 0 0 0 0 Belum
16. 25 0 0 0 0 0 0 Belum
17. 20 0 0 0 0 0 0 Belum
18. 15 0 0 0 0 0 0 Belum
Jumlah 26 100 26 100 26 100
Rata-rata 80 93.84 96,92
Ketuntasan
73,07% 100% 100%
Individual
Ketuntasan
57,69% 100% 100%
Klasikal
121
ini meningkat, tetapi ketuntasan klasikal masih belum mencapai
meningkat.
122
nilai ≥ 75 berhasil dipenuhi. Sehingga dapat disimpulkan hasil
0% 0%
27%
73% 100%
100%
d. Refleksi
pembelajaran dan kegiatan siswa serta nilai hasil belajar pada siklus
1) Aktivitas Guru
123
pengelolaan waktu yang efektif dan efisien oleh guru. Setiap sintak
sendiri.
2) Aktivitas Siswa
dengan baik. Hasilnya pun cukup memuaskan, hal ini dapat dilihat
peningkatan ini tidak lepas dari pemberian motivasi dari guru dan
yang tak kalah penting adalah guru dapat memancing rasa ingin
tahu siswa sehingga siswa lebih aktif Selain itu, siswa sudah mulai
124
3) Hasil Belajar
Meskipun pada pertemuan pertama ini masih ada tujuh siswa yang
dari dua hal yakni kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa. Dua
125
pembelajaran secara kontekstual dan inkuiri ini dan motivasi yang
D. Pembahasan
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, dimana
setiap siklusnya terdiri dari 2 pertemuan, dengan jumlah siswa 26 orang yakni
Pengetahuan Alam materi Perubahan Sifat Benda. Materi ini terbagi dalam 3
sub pokok bahasan yakni sifat-sifat benda meliputi bentuk, warna, kekerasan,
Perubahan sifat benda meliputi perubahan sifat benda yang bersifat sementara
dan perubahan sifat benda yang bersifat tetap. Adapun pembahasannya adalah
sebagai berikut:
1. Aktivitas Guru
126
Perbandingan Aktivitas Guru
Siklus I dan Siklus II
97.50%
100.00% 87.72%
90.00% 77.94%
72.00% 73.50% 72.75%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00% Aktivitas Guru
20.00%
10.00%
0.00%
yang dikatakan Gage dan Berliner salah satu peran guru dalam
127
perannya sebagai pelaksana yang baik, dalam hal ini mengarahkan
efisien.
menyesuaikan gaya mengajar terhadap gaya belajar siswa. Oleh karena itu
ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagi setiap guru dalam
Kegemaran anak adalah mencoba hal yang dianggap aneh dan baru. Oleh
penting dan memberikan tantangan pada siswa (Sanjaya, 2010: 263). Pada
melakukan pengelolaan waktu yang efektif dan efisien pada siklus II,
rata-rata aktivitas guru pun meningkat pada siklus II ini yakni sebanyak
128
87,72%. Nilai ini sudah termasuk dalam kategori sangat baik. Pengelolaan
itu, pada kegiatan ini keterlibatan guru dalam proses belajar mengajar
model pembelajaran CTL tipe inkuiri ini ini juga didukung dengan
(CTL) yang digunakan oleh guru berlangsung efektif selama 2 siklus yang
terdiri dari 4 kali pertemuan yang setiap pertemuan 2 X 35 menit, hal ini
dapat dilihat dari aktivitas pembelajaran guru yang meningkat dari 89,47%
129
2. Aktivitas Siswa
89%. Meskipun nilai ini masuk dalam kategori baik, namun masih perlu
coba terhadap sifat benda dan membuat kesimpulan. Kedua hal tersebut
130
pertemuan pertama, kegiatan percobaannya mengindentifikasi sifat-sifat
Pada siklus II, kegiatan percobaan yang dilakukan siswa dibuat lebih
lilin. Selain itu, pada siklus I siswa juga kurang dalam hal membuat
tidak hanya dibagikan pada kelompok saja, tetapi tiap individu dalam
diberikan. Namun, hal ini bukan berarti membuat kerja kelompok siswa
selain dari perbaikan di atas, peningkatan ini terjadi karena guru mulai
131
kelompok, sehingga terbentuk kelompok yang benar-benar heterogen. Hal
yang perlu digaris bawahi adalah ketika siswa sudah terbiasa dan pada
masa ini (masa kelas tinggi) gemar membentuk kelompok sebaya biasanya
tidak lagi terikat pada aturan permainan yang tradisional, mereka membuat
kelompoksangat cocok diterapkan pada anak pada masa usia kelas tinggi
(kelas V).
Hal tersebut juga didukung oleh beberapa hasil penelitian, antara lain:
siswa yang berada pada kualifikasi aktif dan sangat aktif pada siklus I
65,11%.
132
Selain itu penelitian yang dilakukan Jumiyem (2008) yang berjudul
(88,17%).
40
20 Nilai Hasil Belajar
0
Gambar 4.11 Perbandingan Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
(Suprijono, 2010: 5-7). Oleh karena itu, hasil belajar siswa diperoleh dari
tes evaluasi yang dilakukan pada tiap akhir pertemuan dan untuk
133
mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi yang diberikan
dilakukan dalam bentuk soal isian dan essay sebanyak 5 butir soal. Tujuan
Berdasarkan tabel 4.15, nilai hasil belajar siswa dari evaluasi pertemuan
80% siswa mendapat nilai ≥75 sedangkan pada evaluasi akhir siklus I
93,84 dan evaluasi siklus II rata-rata kelas meningkat lagi menjadi 96,92.
80% siswa mendapat nilai ≥75 berhasil dicapai bahkan melebihi indikator
terjadi pada siklus II tidak lepas dari aktivitas guru dan aktivitas siswa itu
134
sendiri. Guru berhasil membuat kegiatan pembelajaran yang bermakna
antusias dan aktif dalam belajar dan hal itulah yang pada akhirnya dapat
dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam menentukan intesitas
belajar seorang anak. Meski faktor dari luar mendukung, tetapi faktor
psikologis tidak mendukung, maka faktor luar itu akan kurang signifikan
hasil penelitian lain, yakni: Penelitian yang dilakukan oleh Nurliani (2011)
135
digunakan oleh guru berlangsung efektif selama 2 siklus yang terdiri dari 4
kali pertemuan yang setiap pertemuan 2 X 35 menit, hal ini dapat dilihat
dari aktivitas pembelajaran guru yang meningkat dari 89,47% pada siklus I
meningkatkan hasil belajar IPA materi Perubahan Sifat Benda pada siswa
136
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
menjadi 100%.
77,11. Pada siklus II, rata-rata nilai evaluasi pertemuan pertama adalah 80
lagi pada evaluasi siklus II yakni 96,92. Ketuntasan klasikal pada siklus I
137
B. Saran
2. Kepada siswa agar lebih meningkatkan lagi aktivitasnya pada materi ini
138
DAFTAR PUSTAKA
139
Suyatno.2009.Menjelajah Pembelajaran Inovatif.Surabaya: Masmedia Buana
Pustaka.
Takari, Enjah.2009.Pembelajaran IPA dengan SAVI dan Kontekstual. Sumedang:
PT Genesindo.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Wiriaatmadja, Rochiati.2008.Metode Penelitian Tindakan Kelas.Bandung:PT
Remaja Rosdakarya.
----------.2009. laporan penelitian tindakan kelas ptk pkn.(Online)
(http://ktiptk.blogspirit.com/archive/2009/01/02/laporan-penelitian-
tindakan-kelas-ptk-pkn.html, Diakses pada tanggal 15 Maret 2011
Pukul20.30 WITA).
----------.2010.peranan guru dalam proses pembelajaran.
(Online).(http://education-mantap.blogspot.com/2010/06/peranan-guru-
dalam-proses-pembelajaran.html, Diakses pada tanggal 20 Nopember
2010 Pukul 21.00 WITA).
---------.2010.pengertian pendidikan
ipa.(Online).(http://izzatinkamala.wordpress.com/2008/06/19/pengertian-
pendidikan-ipa/, Diakses pada tanggal 20 Nopember 2010 Pukul 21.00
WITA).
---------.2008.hakikat
ipa.(Online).(http://marianiportofolio.blogspot.com/2008/12/hakikat-
ipa_10.html, Diakses pada tanggal 20 Nopember 2010 Pukul 21.00
WITA).
---------.2008.hakikat ipa.(Online).(http://masmint.blogspot.com/2008/03/hakikat-
ipa.html, Diakses pada tanggal 20 Nopember 2010 Pukul 21.00 WITA).
---------.2008.pembelajaran ipa yang bersifat
konstruktif.(Online).(http://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/25
/pembelajaran-ipa-yang-bersifat-konstruktif-di-sd/, Diakses pada tanggal
20 Nopember 2010 Pukul 21.00 WITA).
---------.2009.pendekatan kontekstual.(Online).(http://pendekatan-
kontekstual.blogspot.com/2009/08/pendekatan-kontektual-dalam.html,
Diakses pada tanggal 2 Oktober 2010 Pukul 20.30 WITA).
--------.2008.pendekatan
kontekstual.(Online).(http://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/2
5/pendekatan-kontekstual-%E2%80%93-selayang-pandang/, Diakses
pada tanggal 2 Oktober 2010 Pukul 20.30 WITA).
140