Anda di halaman 1dari 108

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TEMA 2

SELALU BERHEMAT ENERGI DENGAN


MENGGUNAKAN MEDIA POP UP BOOK
SISWA KELAS IV SDN 278 PELALAN

NURHALIMA SARA’PANG
1701414175

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2021

i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TEMA 2 SELALU
BERHEMAT ENERGI DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA POP UP BOOK SISWA KELAS IV
SDN 278 PELALAN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Cokroaminoto Palopo

NURHALIMA SARA’PANG
1701414175

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2021

ii
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul : Peningkatan Hasil Belajar IPA Tema 2 Selalu Berhemat
Energi dengan Menggunakan Media Pop Up Book Siswa
Kelas IV SDN 278 Pelalan
Nama : Nurhalima Sara’pang
NIM : 170141475
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Tanggal Ujian :
Tempat :

Menyetujui,

Pembimbing II, Pembimbing I,

Erni, S.Pd. SD., M.Pd. Dr. Ma’rufi., M.Pd.

Mengesahkan,

Ketua Program Studi Dekan Fakultas


Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Erni, S.Pd. SD., M.Pd. Dr. Sehe Madeamin., M.Pd


Tanggal: Tanggal:

iii
ABSTRAK

Nurhalima Sara’pang. 2021. Peningkatan Hasil Belajar IPA Tema 2 Selalu


Berhemat Energi dengan Menggunakan Media Pop Up Book Siswa Kelas IV SDN
278 Pelalan. (dibimbing oleh Ma’rufi dan Erni).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA


Tema 2 selalu berhemat energi siswa kelas IV SDN 278 Pelalan. Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam kegiatan
bentuk bersiklus, terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi
da refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 278 Pelalan yang
berjumlah 17 siswa meliputi 8 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, tes dan dokumentasi. Instrumen
penelitian meliputi lembar observasi dan soal tes. Data dianalisis secara statistik
menggunakan rumus persentase, apabila ≥85% siswa tuntas belajar maka siklus
dihentikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pop up book
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 278 Pelalan. Peningkatan hasil
belajar siswa yang tuntas belajar dari siklus I ke siklus II. Hal ini dapat dilihat dari
perolehan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 1 sebanyak 3 siswa (18%) dari
17 siswa yang memperoleh nilai 70 keatas atau dalam kategori tuntas. Sedangkan
pada siklus II sebanyak 15 siswa (88%) dari 17 siswa yang memperoleh nilai 70
keatas atau dalam kategori tuntas.

Kata kunci: Hasil belajar IPA, Media pop up book

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan,


segala karunia, nikmat iman, dan nikmat kesehatan yeng berlimpah kepada penulis.
Salam dan shalawat semoga tetap tercurahkan kepada hamba Rasulullah Muhammad
SAW, keluarga beliau, para sahabatnya dan seluruh ummatnya. Sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik yang berjudul “ Peningkatan Hasil
Belajar IPA Tema 2 Selalu Berhemat Energi dengan Menggunakan Media Pop-Up
Book Siswa Kelas IV SDN 278 Pelalan”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama dalam menyusun skripsi ini
tidak mungkin terwujud tanpa bantuan pihak-pihak yang terkait yang selalu
memberikan motivasi, kesabaran dan membimbing kepada penulis dalam
menghadapi banyak hambatan, namun akhirnya dapat diselesaikan berkat bantuan
dan kerjasama dari berbagai pihak sehingga dengan lancar. Penulis menyampaikan
banyak terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis yaitu
Bapak Bala Patialo Pata’dungan dan Ibu Nurhaeda Pasindang yang telah merawat ,
membesarkan, mendidik dan menyayangi, serta iringan do’a yang tulus demi
kesuksesan penulis dalam menuntut ilmu dan meraih cita-cita, serta tak lupa saudara
dan keluarga penulis yang senantiasa mendukung segala aktivitas yang dilakukan
penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Rahman Hairuddin, S. P., M, Si. Rektor Universitas Cokroaminoto
Palopo.
2. Bapak Irwan Ramly, Ph. D. Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas
Cokroaminoto Palopo.
3. Bapak Dr. Sehe Madeamin, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Cokroaminoto Palopo.
4. Ibu Erni S.Pd, M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Cokroaminoto Palopo sekaligus pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, saran dan arahannya kepada penulis.

v
5. Ibu Dr. Ma’rufi., M.Pd. Selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, saran dan arahannya kepada penulis.
6. Semua dosen dan staf Universitas Cokroaminoto Palopo yang telah memberikan
kemudahan penulis dalam menyelesaikan pendidikan selama ini.
7. Sahabat-sahabatku dan rekan seperjuangan mahasiswa Program Guru Sekolah
Dasar angkatan 2017 yang selalu berjuang bersama-sama dalam penyusunan
skripsi.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, meskipun telah berusaha menyelesaikan skripsi ini sebaik mungkin. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Akhir kata,
penulis berharap semoga skripsi penelitian ini berguna bagi para pembaca dan pihak-
pihak lain yang berkepentingan.

Palopo, 08 November 2021

Nurhalima Sara’pang

vi
vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nurhalima Sara’pang, lahir di Kanna pada tanggal 01 Mei


1999. Anak bungsu dari empat bersaudara buah pernikahan
dari pasangan Bala Patialo Pata’dungan dan Nurhaeda
Pasindang. Penulis mulai memasuki jenjang pendidikan
formal pada tahun 2004 di SDN 307 Beuma dan lulus pada
tahun 2011. Kemudian pada tahun yang sama penulis
melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Bastem dan lulus pada tahun 2014.
Selanjutnya pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMA
Negeri 5 Palopo dan lulus pada tahun 2017. Alhamdulillah melalui berbagai
rintangan dan izin-Nya akhirnya pada tahun 2017, penulis melanjutkan
pendidikan kejenjang Srata Satu (SI) di Universitas Cokroaminoto Palopo
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar. Pada akhir studi penulis menulis skripsi dengan judul “ Peningkatan Hasil
Belajar IPA Tema 2 Selalu Berhemat Energi dengan Menggunakan Media Pop
Up Book Siswa Kelas IV SDN 278 Pelalan”.

vii
viii

DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL ..................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iii
ABSTRAK .................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori ............................................................................... 5
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................... 16
2.3 Kerangka Pikir ............................................................................ 18
2.4 Hipotesis Tindakan ..................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................... 20
3.2 Lokasi dan Waktu Penelian ......................................................... 20
3.3 Subyek penelitian ....................................................................... 20
3.4 Desain dan Rancangan Penelitian ............................................... 20
3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 22
3.6 Instrumen Penelitian ................................................................... 23
3.7 Teknik Analisis Data .................................................................. 23
3.8 Indikator Keberhasilan Penelitian ................................................ 25

viii
ix

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian ........................................................................ 26
4.2 Pembahasan .............................................................................. 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 KESIMPULAN .......................................................................... 50
7.2 SARAN ...................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 52
LAMPIRAN ................................................................................................ 54

ix
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Kriteria keterlaksanaan pembelajaran ...................................................... 24
2. Kriteria aktivitas siswa ............................................................................ 24
3. Kriteria hasil belajar ................................................................................. 25
4. Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran siklus I ............................... 30
5. Kriteria kterlaksanaan pembelajaran siklus I ............................................ 31
6. Hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran siklus I ........ 32
7. Kriteria aktivitas pembelajaran siswa siklus 1 .......................................... 32
8. Nilai hasil tes belajar siswa siklus I ......................................................... 33
9. Persentase ketuntasan klasiklal siklus I .................................................... 34
10. Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran siklus II ............................ 39
11. Kriteria keterlaksanaan pembelajaran siklus II ....................................... 40
12. Hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran siklus II ..... 41
13. Kriteria aktivitas pembelajaran siswa siklus II ....................................... 41
14. Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran siklus I dan II ...................... 42
15. Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus I dan II ............................. 42
16. Nilai hasil tes belajar siswa siklus II ...................................................... 43
17. Persentase ketuntasan klasikal siklus 1I ................................................. 43
18. Hasil belajar siswa siklus I dan II .......................................................... 44

x
xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman
1. Kerangka pikir ......................................................................................... 19
2. Desain penelitian ..................................................................................... 21
3. Diagram ketuntasan secara klasikal siklus I ............................................. 34
4. Diagram ketuntasan secara klasikal siklus II ............................................ 44

xi
xii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I pertemuan I ............... 55
2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I pertemuan II .............. 61
3. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II pertemuan I .............. 67
4. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II pertemuan II ............. 73
5. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran siklus I ........................... 79
6. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran siklus II ......................... 81
7. Lembar observasi aktivitas siswa siklus I ................................................. 83
8. Lembar observasi aktivitas siswa siklus II ............................................... 85
9. Lembar jawaban hasil belajar siswa siswa siklus I .................................. 87
10. Lembar jawaban hasil belajar siswa siklus II ......................................... 88
11. Surat meneliti ........................................................................................ 90
12. Surat keterangan penelitian ................................................................... 91
13. Dokuenntasi penelitian .......................................................................... 92

xii
1
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah usaha yang dilakukan secara sadar. Usaha sadar berarti
bahwa kegiatan kependidikan yang dilakukan harus didahului oleh suatu kegiatan
perencanaan yang matang, sistematis dan terarah dengan menggunakan prosedur
serta mekanisme dan alat tertentu untuk menunjang kelancaran prosedur
pelaksaan yang dilakukan. Menurut UU No. 20 tahun 2003 pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Konsep IPA di sekolah dasar merupakan konsep yang masih terpadu
karena belum dipisahkan secara tersendiri, seperti mata pelajaran kimia, biologi
dan fisika.
Terkait dengan pembelajaran IPA, tidak semua yang dipelajari oleh siswa
hal-hal yang konkret. Pembelajaran IPA memiliki konsep-konsep abstrak yang
menuntut pemahaman siswa dalam mempelajarinya. Untuk mempermudah siswa
dalam mempelajari hal-hal abstrak dapat digunakan media. Media juga dapat
membantu guru dalam mempermudah serta mengatasi masalah komunikasi yang
dialami oleh guru ketika mengajarkan suatu materi.
Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran yang
merangsang proses berfikir siswa, media pembelajaran merupakan salah satu
pendukung dalam proses pembelajaran, dengan adanya media pembelajaran dapat
membantu siswa dalam belajar dan dapat mempermudah guru untuk
menyampaikan materi. Dengan adanya media pembelajaran tidak hanya akan
mempermudah guru, namun juga membantu siswa untuk berpikir mengenai hal-
hal konkret.
Media pop-up book merupakan sebuah buku yang memiliki unsur 3
dimensi dan dapat bergerak ketika halamanya dibuka, memilki tampilan gambar
yang indah dan dapat ditegakkan, memberikan pengembangan kreativitas siswa
2

serta merangsang daya imajinasi. Media pembelajaran sangat diperlukan guru


untuk membantu pemahaman siswa terhadap pembelajaran di kelas. Salah satu
media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA adalah media
pop-up book.
Berdasarkan observasi dan wawancara guru kelas IV SDN 278 Pelalan
diperoleh informasi bahwa ada beberapa masalah seperti siswa kurang aktif dalam
pembelajaran, siswa masih suka bermain di dalam kelas dan berbicara dengan
temannnya sehingga sangat menggangu dalam proses pembelajaran dan
mengakibatkan hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini disebabkan karena siswa
hanya sebagai pendengar saat megikuti pembelajaran, sehingga siswa merasa
bosan dan tidak tertarik dengan materi yang diajarkan.
Berdasarkan permasalahan di atas menyebabkan hasil belajar IPA siswa
kelas IV B terdiri dari 28 siswa, hanya 15 (54%) siswa yang memenuhi kriteria
ketuntasan dan 13 (47%) siswa tidak tuntas. Kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yang ditetapkan oleh sekolah dan guru adalah 75%. Dapat disimpulkan bahwa
banyak siswa yang belum tuntas atau masih rendah dalam mencapai hasil belajar
yang di harapkan meskipun ada beberapa siswa yang sudah memenuhi kriteria
ketuntasan
Banyaknya siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran diakibatkan
karena siswa belum mampu menanggapi penjelasan guru, mengungkapkan
pendapat, bertanya jawab, bekerjasama dalam kelompok dan belum mampu
menyimpulkan materi. Hal ini disebabkan karena guru belum menggunakan
media pembelajaran yang bervariasi mengakibatkan proses pembelajaran menjadi
kurang menarik dan kurang inovatif sehingga siswa kurang antusias dalam
mengikuti pembelajaran. Sehingga menyebabkan motivasi belajar rendah serta
mempengaruhi hasil belajar siswa. Selain itu kurangnya penggunaan media
pembelajaran yang menarik minat siswa untuk belajar khususnya dalam
pembelajaran IPA. Pemilihan media pembelajaran juga harus dipertimbangkan
dan disesuaikan dengan berbagai aspek seperti tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran dan hal lain yang terkait dengan pembelajaran.
Ada beberapa media yang dapat dipakai untuk meningkatkan hasil belajar
dalam kegiatan belajar mengajar. Media yang sesuai digunakan pada
3

pembelajaran IPA khususnya pada materi sumber energi adalah media buku yang
memuat materi IPA yaitu tentang selalu berhemat energi yang dikemas dalam
bentuk pop-up book yang saat ini merupakan media yang sudah cukup diminati.
Buku ini didukung dengan visualisai 3 dimensi, karena biasanya buku-buku yang
ada saat ini hanya tampilan 2 dimensi. Dengan adanya tampilan 3 dimensi ini
akan membuat siswa semakin tertarik dalam mengikuti pembelajaran, sehingga
pesan yang nantinya akan disampaikan oleh guru akan dengan mudah diterimah
oleh siswa dan diharapkan hasil belajar siswa juga meningkat.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengangkat
judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Tema 2 Selalu Berhemat Energi dengan
Menggunakan Media Pop-Up Book Siswa Kelas IV SDN 278 Pelalan”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dipeoleh rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan media pembelajaran pop-up book dapat meningkatkan
hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 278 Pelalan?
2. Bagaimana hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 278 Pelalan melalui
pembelajaran dengan menggunakan media pop-up book melalui setiap siklus?

1.3. Tujuan penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan dari
penelitian adalah:
1. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar IPA dengan menggunakan media
pop-up book siswa kelas IV SDN 278 Pelalan.
2. Mendeskripsikan hasil belajar IPA kelas IV SDN 278 Pelalan dengan
menggunakan media pembelajaran pop-up pook.

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat
sebagai berikiut:
4

1. Secara Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan yang ada serta sebagai salah satu sumber
pengetahuan mengenai upaya guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa
menggunakan media pembelajaran.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi penliti
yang akan datang.

2. Secara Praktis
a. Bagi guru
Sebagai masukan bagi guru untuk dapat menggunakan media
pemebelajaran yang menarik, atau dapat melakukan inovasi dalam pembelajaran
yaitu salah satunya dengan menggunakan media pop-up book dalam proses
pemebelajaran. Sehingga dapat mengembangkan kemampuan dan kreatifitas guru.

b. Bagi siswa
Hasil penelitian ini diharapkan akan mempermudah siswa dalam
memahami materi tentang selalu berhemat energi. Selain itu mereka juga akan
memperoleh pengalaman baru dalam pembelajaran IPA.

c. Bagi peneliti
Dapat menambah pengalaman dan wawasan serta pengetahuan mengenai
penggunaan media pop-up book.
5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


1. Hasil Belajar
a. Pengertian hasil belajar
Hasil belajar merupakan tingkat puncak dari proses pembelajaran,dimana
hasil belajar adalah bukti yang didapatkan dari proses belajar. Guru bertujuan agar
bisa mengajarkan atau mentransformasikan ilmu serta pengetahuannya ke pada
siswa dengan proses belajar mengajar.Dengan harapan siswa mendapatkan hasil
pemahaman dari proses ini.
Menurut Hamalik (2014:30), hasil belajar merupakan suatu bukti bahwa
seseorang telah belajar, yang dilihat dari prubahan tingkah laku pada orang
tersebut dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil
belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi pada seseorang yang
menerima pembelajaran,dari kondisi tidak tahu dan tidak mengerti akan sesuatu,
karena ia belajar sehingga menghasilkan pengetahuan dan mengerti tentang hal
yang ia pelajari.
Menurut Susanto (2015:5) hasil belajar siswa adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri
merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu
bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran
atau kegiatan intruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang
berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran
atau intruksional.
Menurut Purwanto (2014:44), hasil belajar dapat dijelaskan dengan
memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil”dan “belajar”. Pengertian
hasil (product) menunjukkan pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu
aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional.
Hasil produksi adalah perolehan yang didapatkan karena adanyan kegiatan
mengubah bahan (row materials) menjadi barang jadi (finished goods).
6

Berdasarkan pengertian beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa hasil


belajar adalah sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pelajaran disekolah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau
intruksional.

b. Macam-macam hasil belajar


Bloom dalam Kurniawan (2011:15) bahwa hasil belajar digolongkan
menjadi tiga bagian yaitu kognitif,afektif, dan psikomotorik.
1) Hasil belajar kognitif
Hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar yang ada kaitannya dengan
ingatan, kemampuan berpikir atau intelektual. Pada kategori ini belajar terdiri dari
enam tingkatan yang sifatnya hieraktis. Keenam hasil belajar ranah kognitif
meliputi:
a) Pengetahuan
b) Pemahaman
c) Aplikasi
d) Analisis
e) Sintesis
f) Evaluasi
2) Hasil belajar afektif
Hasil belajar afektif yaitu menyimak pada hasil belajar yang berupa
kepekaan rasa atau emosi. Jenis hasil belajar ranah ini terdiri dari lima jenis yang
membentuk tahapan pula. Kelima jenis ranah akfektif meliputi:
a) Kepekaan.yaitu sensitivitas mengenai situasi dan kondisi tertentu serta mau
memperhatikan keadaan tersebut.
b) Partisipasi,mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan berpartipasi
dalam suatu kegiatan.
c) Penilaian dan penentuan sikap, mencakup menerima suatu nilai,
menghargai,mengakui dan menentukan sikap.
d) rganisasi, kemampuan membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman atau
pegangan hidup.
e) Pembentukan pola hidup, mencakup kemepuan menghayati nilai dan
membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi.
7

3) Hasil belajar psikomotorik


Hasil belajar psikomotorik berupa kemapuan gerak tertentu. Kemampuan
gerak ini bertingkat mulai dari gerak sederhana yang mungkin dilakukan secara
refleks hingga gerak kompleks yang terbimbing hingga gerak kreativitas. Melalui
proses belajar diharapkan yang bisa terbentuk adalah gerak-gerak yang kompleks
menurut suatu kaidah tertentu hingga gerak kreativitas.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar


Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran
di kelas tidak terlepas dari faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri,
Susanto (2013:12) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar,
sebagai berikut:
1) Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri siswa, yang
mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi:
kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan
belajar,serta kondisi fisik dan kesehatan.
2) Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat,keadaan
keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

2. Pembelajaran Ilmu Pengertahuan Alam ( IPA)


a. Pengertian Ilmu Pengetaahuan Alam ( IPA)
Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan salah satu pelajaran wajib
disekolah dasar. Dengan belajar IPA siswa akan dapat mempelajari diri sendiri
dan alam sekitar. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pemahaman
langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi agar siswa
mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA
diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Menurut Wahyana dalam Trianto (2015:136) IPA adalah suatu kumpulan
pengetahuan tersusun secara sistematis dan dalam penggunaannya secara umum
terbatas pada gejalah-gejalah alam. Perkembangan tidak hanya ditandai oleh
adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.
8

Samatowa (2011;3) menerangkan bahwa pembelajaran IPA yang baik


harus mengaitkan ide-ide siswa, membangun rasa ingin tahu tentang segala
sesuatu yang ada dilingkungannya, membangun keterampilan yang diperlukan
dan menimbulkan kesadaran siswa bahwa belajar IPA menjadi sangat perlu
danpenting untuk dipelajari. Pembelajaran IPA disekolah dasar seharusnya
difokuskan pada pengembangan kemampuan berpikir siswa dan keterlibatan siswa
secara aktif dalam pembelajaran. Tetapi hal tersebut belum sepenuhnya
dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan pengertian beberapa pengertian ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa IPA adalah hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan,gagasan dan
konsep yang terstruktur tentang alam sekitar yang dialami dan diperoleh dari
pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan,
penyususnan dan penyajian gagasan. Pembelajaran IPA disekolah hendaknya
memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk menemukan sendiri
sebagai proses lebih lanjut mengembangkan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar


Secara khusus fungsi dan tujuan IPA berdasarkan kurikulum berbasis
kompetensi menurut Depdikmas (Dalam Trianto 2015:138) adalah sebagai
berikut:
1) Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengembangkan keterampilan, sikap dan nilai ilmiah.
3) Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang melek sains dan teknologi .
4) Menguasai konsep sains untuk bekal hidup di dalam masyarakat dan
melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
Upaya terpenting yang bertujuan memperoleh keberhasilan proses belajar
IPA siswa yang optimal yaitu:
1) Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
2) Menuntaskan hasil belajar siswa secara serentak
3) Mencegah terjadinya miskonsepsi
4) Lebih memperdalam konsep pengertian dan fakta yang dipelajari
5) Mengembangkan pengetahuan teori, kemudian mengaitkan dengan kehidupan
6) Memecahkan berbagai permasalahan dalam kehidupan
9

Dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional ( Permendiknas) Nomor 22


Tahun 2006 tentang standar isi (SI). Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) disekolah dasar bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebersaran Tuhan Yang Maha Esa berdarkan
keberadaan, keindahan, keteraturan alam ciptaNya.
2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling memengaruhi anatara IPA, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat.
4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara menjaga dan
melestarikan lingkungan alam.
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala aturannya sebagai
salah satu ciptaan tuhan.
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.

3. Materi Pembelajaran
Sumber energi adalah segala sesuatu disekitar kita yang mampu
menghasilkan energi. Sumber energi secara garis besar dapat dibedakan menjadi
dua kelompok, yaitu sumber enrgi yang terbarukan dan sumber energi yang tidak
terbarukan.
Salah satu sumber energi yang ada dan banyak digunakan disekitar kita
adalah listrik. Saat sakelar lampu ditekan, energi listrik mengalir kelampu
sehingga arus listrik berubah menjadi cahaya dan panas. Dari peristiwa tersebut
terjadi peruabahan untuk energi. Energi listrik berubah menjadi energi cahaya dan
panas. Energi listrik adalah energi yang paling banyak digunakan dirumah, setiap
rumah yang menggunakan energi listrik, harus megeluarkan baiaya untuk
membayar daya listrik yang diperlukan.
10

Energi listrik diperoleh dari sumber pembangkit listrik. Energi listrik dapat
diubah untuk menghasilkan energi lain. Misalnya menjadi energi gerak,energi
panas, dan energi cahaya. Banyak peralatan rumah tangga yang menggunakan
energi listrik. Misalnya, setrika, kipas angin, blender dan mixer menghasilkan
energi gerak. Lampu menghasilkan cahaya.
Matahari sebagai sumber energi terbesar memancarkan panas dan
cahayanya ke bumi. Cahaya matahari menerangi bumi sehingga kita dapat melihat
semua mahluk hidup dan berada disiang hari. Panas matahari mengakibatkan
adanya kehidupan dibumi. Berikut beberapa peran matahari bagi kehidupan di
bumi:
1. Seiring dengan perputaran bumi pada porosnya, matahari membuat terjadinya
siang dan malam
2. Seiring dengan kemiringan posisi bumi saat melakukan revolusi, matahari
mengakibatkan terjadinya 4 musim dibelahan bumi utara dan selatan yaitu
musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi.
3. Berperan pada siklus/ perputaran air, sehingga terjadi perubahan cuaca
mendung, panas dan hujan.
4. Berperan pada proses terjadinya awan hingga terjadinya hujan yang
membasahi daratan hingga semua tumbuhan didarat dapat bertahan hidup. Air
hujan yang tersimpan di tanah juga dimanfaatkan hewan dan manusia untuk
keberlangsungan hidupnya.
5. Berperan pada proses fotosintesis sehingga semua tumbuhan baik di darat dan
di laut dapat hidup, berkembang, dan membuat cadangan makanan untuk
dikonsumsi hewan dan manusia. Panas matahari mengakibatkan perbedaan
suhu udara yang memicu terjadinya angin topan angin kemudian juga dapat
dimangfaatkan sebagai sumber energi.
6. Panas matahari mengakibatkan air laut menguap, peristiwa ini dimanfaatkan
pada proses pembuatan garam.
7. Cahaya dan panas matahari digunakan sebagai sumber energi pada panel surya
yang mengubah energi cahaya matahari menjadi energy listrik.
8. Cahaya matahari dipagi hari juga membantu proses terjadinya vitamin D yang
berguna bagi pertumbuhan tulang pada anak-anak.
11

Matahari merupakan sumber energi terbesar bagi bumi. Energi matahari


dapat berupa energi panas dan energi cahaya, yang keduanya langsung dapat kita
gunakan. Energi cahaya ini dapat langsung kita nikmati. Bumi menjadi terang
berderang pada siang hari sehingga kita tidak perlu menyalakan lampu.
Tumbuhan hijau juga memanfaatkan energi cahaya untuk membuat makananya.
Energi cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik dengan alat
yang disebut surya. Sel surya dibuat dari lembaran silikon tipis. Saat cahaya
matahari jatuh mengenai silikon terjadi arus listrik yang mengalir lewat kawat
yang menghubungkan bagian atau dengan bagian bawah. Pada saat sekarang, sel
surya mulai digunakan untuk menggerakkan mobil dan pesawat terbang bertenaga
matahari.
Energi panas matahari dapat juga digunakan sebagai pemanas air
dirumah,dengan menggunakan suatu alat yang disebut panel surya. Panel surya
biasanya diletakkan diatas atap rumah. Panel surya tersusun atas lapisan kaca dan
bawahnya terdapat lapisan tembaga yang dicat hitam. Panas yang dikumpulkan
lapisan ini akan memanaskan rangkaian pipa di bawahnya. Di dalam pipa ini ada
cairan yang ikut menjadi panas. Dengan ini memanaskan air dalamtangki. Denga
demikian, air dalam tangki pun selurunya menjadi panas bantuan pompa, cairan
itu mengalir kearah yang kita inginkan.
Angin termasuk kedalam sumber energi yang dapat diperbarui, artinya
angin selalu tersedia dan tidak akan habis digunakan. Angin terjadi karena peran
penting dari energi panas matahari. Saat sesuatu wilayah memliki suhu udara yang
sangat panas dan diwilayah lai berubah dingin, maka udara didaerah panas akan
naik dan diisi oleh udara dari wilayah bersuhu dingi,pergerakan udara ini
kemudian disebut sebagai angin. Angin memiliki banyak peranan dalam
kehidupan. Pada proses hujan, angin membuat awan-awan bergerak ke berbagai
wilayah diatas daratan, sehingga banyak wilayah akan terhindar dari kekeringan.
Angin membantu suhu udara di musim panas menjadi lebih sejuk. Angin
juga sangat menyenagkan bagi anak-anak. Angin membuat anak-anak dapat
bermain laying-layang, bermain kincir atau bermain gelembung sabun yang
beterbangan keberbagai arah karena tiupannya.seiring dengan perkembangan
teknologi, saat ini angin juga dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik.
12

Tenaga angin sebenarnya sudah dimanfaatkan orang sejak zaman dahulu.


Kapal layar dapat berkeliling dunia dengan hanya menggunakan energi angin.
Kincir angin tradisional juga masih dapat ditemui di neagara belanda saat ini ,
teanaga angin dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik dengan munggunakan alat
yang disebut aerogenerator. Aerogenerator pada umumnya dipasang dilapangan
terbuka yang sangat luas. Jumlah aerogenerator yang dipasang sangat banyak.
Semakin banyak aerogenerator, semakin banyak energi listrik yang dihasilkan.

4. Media Pop-Up Book


a. Pengertian media pop-up book
Pop-up book adalah buku berisi gambar yang bisa ditegakkan dan
bergerak ketika halamannya dibuka serta menampilkan gambar yang menarik dan
indah. sebuah kartu atau buku yang ketika dibuka bisa menyajikan konstruksi 3
dimensi atau timbul.
Menurut Sylvia dan Hariani ( 2015:1) pop-up book adalah sebuah buku
cerita yang begambar dengan gambar yang lucu atau yang bentuknya menarik
karena dapat bergeraka ketika halamanya dibuka. Dengan adanya media pop-up
pembelajaran dapat menjadikan suasana belajar yang kondusif, menyenangkan
dan imajinatif. Penggunaan media pop-up diharapkan siswa semakin aktif dan
memiliki minat dalam diri siswa saat mengikuti pembelajaran.
Menurut Ann Montanaro dalam Masna, (2015:12) menjelaskan bahwa
sekilas pop-up mirip dengan origami dimana kedua seni menggunakan teknik
melipat kertas. Buku pop-up memiliki kelebihan tersendiri dari media lainnya
diantaranya seperti menampilkan bentuk yang dibuat dengan melipat dan
memiliki dimensi.
Menurut Dzuada (2011:1), mengemukakan pengertian buku pop-up yakni
sebuah buku yang mempunyai 3 bagian yang dapat bergerak atau memiliki 3
unsur dimensi serta memberikan visualisasi cerita yang lebih menarik, mulai dari
tampilan gambar yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka.
Menurut Nancy dan Rondha (2012:1), Pop-up book adalah buku yang
menawarkan gerakan serta interaktif melalui penggunaan mekanisme kertas
seperti lipatan, gulungan, slide, tab, atau putaran.
13

Berdasarkan para pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa pengertia media


pop-up book adalah buku yang mempunyai 3 unsur dimensi yang memiliki
tampilan gambar yang menarik yang dapat bergerak sehingga memberikan
visualisai cerita yang lebih menarik.

b. Jenis-jenis pop-up book


Pop-up book merupakan salah satu media pembelajaran yang
menarik,karena pop-up memiliki bermacam-macam jenis. Menurut Bernadette
(2010:41) terdapat beberapa teknik pop-up diantaranya sebagai berikut:
1) Flaps
Flaps adalah salah satu bentuk paling awal dan paling sederhana dalam
teknik pop-up. Ketika flap diangkat ilustrasi tersembunyi terungkap.
2) V-folding
Teknik v-folding menambahkan panel lipat pada sisi gambar yang akan
ditempelkan. Panel ini diletakkan disisi dalamkaru sehingga tidak tampak dari
luar. Sudut harus diperhatikan agar tidak terjadi kemiringan
3) Internal stand
Biasanya digunakan sebagai sandaran kecil, sehingga pada saat dibuka,
gembarnya akan berdiri. Dibuat dengan cara potongan kertas yang dilipat tegak
lurus dan diberi panel untuk ditempelkan pada kartu.
4) Transformation
Transformation menunjukkan bentuk tampilan yang berdiri dari potongan-
potongan pop-up yang disusun secara vertikal. Apabila menarik lembar halaman
kesamping atau ke atas sehingga tampilan dapat beruabah kebentuk yang berbeda.
5) Volvelles
Volvelles adalah bentuk tampilan yang menggunakan unsure lingkaran
dalam pembuatannya, tampilan ini memiliki bagian-bagian yang dapat berputar.
6) Peepshow
Peepshow menunjukkan tampilan yang tersusun dari serangkaian
tumpukan kertas yang disusun bertumpuk menjadi satu sehingga menciptakan
ilusi kedalaman dan perspektif.
14

7) Pull-tabs
Pull-tabs yaitu sebuah tab kertas geser atau bentuk yang ditarik dan
didorong untuk memperlihatkan gerakan gambaran baru.
8) Carousel
Teknik ini didukung dengan tali, pita atau kancing yang apabila dibuka
dan dilipat kembali berbentuk benda yang komplek.
9) Box and cylinder
Box and cylinder atau kotak dan slinder adalah gerakan sebuah kubus, atau
tabung yang bergerak naik dari tengah halaman ketika halaman dibuka.

c. Manfaat media pop-up book


Media pop-up book memiliki berbagai manfaat dalam proses kegiatan
belajar mengajar. Menurut Dzuanda (2011:5-6) media pop-up book memiliki
berbagai manfaat yang sangat berguna, yaitu:
1) Mengajarkan anak untuk lebih menghargai buku dan memperlakukannya
dengan lebIh baik, sehingga anak menjaga buku yang dimilikinya dengan baik
tanpa ada paksaan.
2) Mendekatkan anak dengan orang tua karena pop-up book memilki bagian yang
halus sehingga memberi kesempatan untuk orang tua untuk duduk bersama
dengan putra-putri mereka dan menikamti cerita.
3) Mengembangkan kreatifitas anak, sehingga anak mampu memiliki kreatifitas
dalam berfikir dalam menciptakan sesuatu yang baru.
4) Merangsang imajinasi anak, sehingga anak mampu berimajinasi tentang materi
yang diberikan.
5) Menambah pengetahuan hingga memberikan penggambaran bentuk suatu
benda (pengenalan benda)
6) Dapat digunakan sebagai media untuk menanamkan kecintaan anak terhadap
membaca.
Sedangkan menurut Bluemel dan Taylor (2012:4) beberapa kegunaan
media pop-up book, yaitu:
1) Untuk mengembangkan kecintaan anak muda terhadap buku dan membaca
2) Bagi peserta didik anak usia dini untuk menjembatani hubungan antara situasi
kehidupan nyata dan simbol yang mewakilinya.
15

3) Bagi siswa yang lebih tua atau siswa berbakat dan memiliki kemampuan dapat
berguna untuk mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif.
4) Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
5) Bagi yang enggan membaca, anak-anak dengan ketidakmampuan belajar
bahasa inggris sebagai bahasa kedua (ESL) dapat membantu siswa untuk
menangkap makna melalui perwakilan gambar yang menarik dan untuk
memunculkan keinginan serta dorongan membaca secara mandiri dengan
kemampuannya untuk melakukan hal tersebut secara terampil.

d. Kelebihan media pop-up book


Kelebihan media pop-up book seperti yang dikemukakan oleh Dzuanda
(2011:1-2) antara lain:
1) Memberikan visualisasi cerita yang lebih menarik mulai dari tampilan gambar
yang terlihat lebih memiliki dimensi hingga gambar yang dapat bergerak ketika
halamannya dibuka atau bagianya di geser.
2) Memberikan kejutan-kejutan dalam setiap halamannya yang dapat
mengundang ketakjuhan ketika halamannya dibuka sehingga pembaca menanti
kejutan apa lagi yang akan diberikan dihalaman selanjutnya.
3) Memperkuat kesan yang ingin disampaikan dalam sebuah cerita
4) Tampilan visual yang lebih berdimensi membuat cerita semakin terasa nyata
ditambah lagi dengan kejutan yang diberikan dalam setiap halamannya.

e. Kekurangan media pop-up book


Menurut Sylvia dan Hariani (2015:11), media pop-up memiliki
kekurangan yaitu:
1) Waktu pengerjaannya cenderung lebih lama karena menuntut ketelitian yang
lebih ekstra, dan
2) Harganya relatif mahal
Hal lain yang membuat pop-up book menarik dan berbeda dari buku cerita
ilustrasi biasa adalah ia memberikan kejutan-kejutan dalam setiap halamanya yang
dapat mengundang ketakjuban ketika halamanya dibuka. “pembaca seperti
menjadi bagian dari hal yang menakjubkan itu karena mereka memiliki andil
ketika nereka membuka halaman buku”. Hal ini membuat pembaca memancing
16

antusias pembaca dalam mengikuti ceritanya karena mereka menanti kejutan apa
lagi yang akan diberikan dihalaman selanjutnya.

2.2 Penelitian yang Relevan


1. Hasanah (2020). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa
kelas VA yang diajarkan menggunakan media pembelajaran pop-up book lebih
baik dari pada tanpa menggunakan media pop-up book. Hal tersebut dibuktikan
pada hasil posttest siswa kelas VA yang menggunakan media pop-up book
yaitu dalam kategori sedang dan tinggi sebanyak 16 orang siswa (80%)
mendapatkan nilai 60 sampai 90 sedangkan hasil belajar kelas VB yang tidak
menggunakan media pop-up book sebanyak 15 orang siswa (75%)
mendapatkan nilai 52,42 samapai 79,58.Persamaan penelitian ini adalah sama-
sama menggunakan media yang jenisnya tiga dimensi. Sedangkan perbedaanya
adalah dalam penelitian ini peningkatan hasil belajar IPA menggunakan media
pop-up book, Sedangkan penelitian Hasanah yaitu pengaruh penggunaan media
pop-up book.
2. Mustofa (2018). Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pop-up book yang
dikembangkan dinyatakan layak dengan perolehan rata-rata skor 4,44 dari ahli
materi dan rata-rata skor 4,80 dari ahli media , dan rata-rata skor 4,72 dari ahli
pengguna, dimana keseluruhan hasil perolehan rata-rata skor masuk dalam
kategori sangat baik. Sedangkan respon siswa terhadap media pop-up book
pada uji coba terbatas mendapatkan rata-rata 95% dengan kategori snagat
baik.Persamaan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan mata pelajaran
IPA, dengan menvalidasi oleh ahli media dan ahli materi. Sedangkan
perbedaannya adalah terletak pada materi pelajarannya, dalam penelitian ini
materinya yaitu sumber energi, sedangkan penelitian Mustofa materinya
kenampakan permukaan bumi.
3. Firdaus (2019). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media pop-up
book sudah diterapkan sesuai perencanaan. Hal ini dibuktikan dari peningkatan
hasil observasi aktivitas guru pada siklus I memperoleh skor 80,5 menjadi 87,5
pada siklus II dengan kategori “Baik”. Sedangkan hasil obervasi aktivitas siswa
pada siklus I memperoleh skor 77,5 pada siklus II mengalami peningkatan
menjadi 82,95, dengan kategori baik. Hasil belajar setelah menggunakan media
17

pop-up juga mengalami peningkatan yaitu dengan nilai rata-rata siswa pada
siklus I sebesar 63,6 dan mengalami peningkatan sebesar 79,9 pada siklus II
dengan kategori “ Baik”. Persamaan penelitian ini adalah menggunakan
metode penelitian tindakan kelas (PTK). Sedangkan perbedaanya pada mata
pelajarannya, dalam penelitian ini menggunakan mata pelajaran IPA,
sedangkan penelitian Firdaus menggunakan mata pelajaran Matematika.
4. Fadillah & Ninawati (2020). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil
pengembangan produk adalah media pembelajaran pop-up book materi
perkembangbiakan hewan. Hasil vasilidasi ahli materi mendapat skor rata-rata
94% dengan kategori “ sangat layak”. Hasil validitasi ahli media mendapat
skor rata-rata 95% dengan kategori “sangat layak”. Hasil tanggapan siswa
berdasarkan uji coba lapangan mendapatkan skor rata-rata 82% yang termasuk
kategori “sangat layak”. Persamaan penelitian ini adalah sama-sama
menggunakan materi pembelajaran IPA. Sedangkan perbedaannya terletak
pada metode penelitian di mana dalam penelitian ini menggunakan penelitian
tindakan kelas (PTK), sedangkan penelitian Fadilla & Ninawati menggunakan
penelitian dan pengembangan (R&D).
5. Safrina & Munzir (2020). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan
perolehan nilai hasil belajar siswa pada posttest dengan presentase 86,2% siswa
termasuk dalam kategori “ Tuntas”. Sedangkan pada pretest tidak ada siswa
yang dinyatakan “Tuntas”. Hasil motivasi belajar siswa terhadap media pop-up
book sangat tinggi yaitu 87,6%. Persamaan penelitian ini adalah sama-sama
menngunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan menngunakan materi
pembelajaran IPA. Sedangkan perbedaanya terletak pada teknik pengumpulan
data di mana penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu
observasi, tes dan dokumentasi. Sedangkan penelitian Junita & Munzir
menngunakan teknik anaisis data yaitu dengan menggunakan soal posttest dan
pretest
18

2.3 Kerangka Pikir


Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, guru sudah berupaya
untuk meningkatkan hasil belajar siswa, namun pada kenyataannya berbeda,
dalam kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA) siswa masih belum
bisa menguasai materi yang disampaikan oleh guru, karena pembelajaran yang
kurang menarik sehingga siswa merasa bosan, sulit memahami pelajaran dan
monoton. Pembelajaran terasa membosankan karena dalam pembelajaran tidak
menggunakan media pembelajaran yang menarik sehingga pembelajaran terasa
monoton dan membuat pembelajaran yang sedang dilakukan kurang
menyenangkan yang membuat siswa kurang aktif dan kurang memahami materi
yang disampaikan oleh guru.
Dalam hal ini, seorang guru harus melakukan perubahan sehingga
keaktifan dan hasil belajar ipa diharapkan menjadi lebih baik. Salah satu cara yang
biasa dilakukan yaitu dengan menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan
pembelajaran agar siswa tidak membayangkan dari penjelasan yang diberikan
oleh guru dan tidak lagi berpikir abstrak, karena pada usia anak SD tahap
berpkirnya berada pada tahap berpikir konkrit.
19

P Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam


(IPA)

Pembelajaran tanpa
Pembelajaran
menggunakan media
menggunakan media pop-
pembelajaran
up book pembelajaran IPA

 Pembelajaran kurang
menyenangkan Siklus 1

 Sulit dipahami
 Abstak Siklus n

Analisis Data

Hasil belajar
meningkat
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

2.3 Hipotesis Tindakan


Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penggunaan media
pembelajaran pop-up book dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV
SDN 278 Pelalan .
20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas ( PTK). PTK adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan jelan merancang,
melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif serta partispasif
yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas)
pembelajaran dikelasnya melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus. PTK
merupakan penelitian pembelajaran untuk memecahkan masalah-masalah
pemebalajaran.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian ini adalah di SDN 278 Pelalan yang teletak di Desa
Seriti, Kecamatan Lamasi Timur, Kabupaten Luwu. Waktu penelitian ini akan
dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022 pada bulan Agustus
sampai bulan September tahun 2021.

3.3 Subjek Penelitian


Subjek penelitian adalah siswa kelas IV B SDN 278 Pelalan semester 1
tahun ajaran 2021/2022 yang terdiri dari 17 orang yang terdiri dari 8 siswa
perempuan dan 9 siswa laki-laki.

3.4 Desaian dan Rancangan Penelitian


Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka peneliti ini cocok dikemas
dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas. Model penelitian yang dipilh adalah
model dari Suharsimi Arikunto, yaitu model siklus yang dilakukan secara
berulang dan berkelanjutan, demi peningkatan hasil pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam satu kegiatan
pemebelajaran/siklus tindakan kelas. Pelaksanaan kegiatan pemebalajaran pertama
menjadi dasar penentu kegiatan pemebelajaran kedua dan seterusnya sampai
hasilnya meningkat. Jika pada akhir pemebalajaran dalam siklus pertama belum
menunjukkan peningkatan dan masih dijumpai kesulitan-kesulitan maka harus
dilakukan siklus kedua untuk mengetahui efektivitas dalam pemebelajaran.
21

Berdasarkan desain yang telah ditentukan, tahapan penelitian dijelaskan sebagai


berikut:
z

Gamabar 2. Desain Penelitian Tindakan Kelas Arikunto,S. (2010:17)

1. Perencanaan
Perencanaan adalah persiapan yang dilakukan peneliti untuk
melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. Langkah-langkah pada tahap
perencanan adalah sebagai berikut:
a. Melakukan penelitian awal yaitu observasi untuk mendapatkan data.
b. Mengembangkan indikator pembelajaran sumber energi
c. Membuat Rencana Pelaksanaan (RPP) dengan media pop-up book.
d. Menyiapkan insrtumen penelitian yang terdiri dari soal tes isian.

2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan adalah pelaksaan pemebalajaran yang berpedoman
pada rencana pelaksanaan pemebelajaran yang telah disusun dengan
menggunakan media pop-up book.

3. Observasi
Observasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh penulis untuk mengamati
dampak atas tindakan yang dilakukan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara
22

mengamati aktivitas siswa bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dalam proses


pemebalajaran menggunakan media pop-up book.

4. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan evaluasi tentang perubahan yang terjadi atau
hasil yang diperoleh atas data yang terhimpun sebagai bentuk dampak tindakan
yang telah dirancang. Refleksi dilakukan untuk mengetahui adanya kelebihan dan
kekurangan yang terjadi pada saat pembelajaran. Refleksi disini untuk mengetahui
kekurangan, kelemahan dan ketidak berhasilan tindakan yang telah dilakukan
kemudian menyusun rekomendasi dan saran-saran untuk menglangkah pada siklus
berikutnya jika belum tuntas.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dapat digunakan peneliti
dalam mengumpulkan data agar dapat bekerja lebih mudah dan hasilnya lebih
baik artinya lebih cermat, lengkap, dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan penelitian adalah:

1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara
langsung maupun tidak tentang hal-hal yang diamati dan mencatatnya pada alat
observasi. Observasi merupakan pengamatan secara lansung kegiatan yang
dilakukan, tujuan observasi ini adalah untuk data-data tentang proses
pembelajaran didalam kelas. Data yang diambil oleh peneliti adalah aktivitas guru
dan siswa dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

2. Tes
Pengumpulan data untuk hasil belajar siswa melalui pemberian tes. Tes
digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
terhadap materi yang telah diajarkan menggunakan media pop-up book.

3. Dokumentasi
Selama proses belajar mengajar berlangsung peneliti akan mengabadikan
berbagai peristiwa yang dianggap penting dan mendukung hasil penelitian.
23

Dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil gambar atau foto kegiatan belajar
mengajar didalam kelas maupun diluar kelas.

3.6 Instrumen Penelitian


1. Lembar Observasi
Lembar observasi ini terdiri dari lembar observasi guru dan siswa. Lembar
observasi guru digunakan untuk mengamati aktivitas guru ketika sedang mengajar
di dalam kelas sedangkan lembar observasi siswa untuk mengamati aktivitas
siswa pada saat mengikuti proses belajar di dalam kelas pada pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan media pop-up book. Lembar observasi dalam
penelitian ini dengan menggunakan tanda (√) pada setiap indikator penilaian
aktivitas guru dan siswa. Peneliti menggunakan skala 1-4 untuk aspek yang
diamati,di mana 4 adalah sangat baik, 3 adalah baik, 2 adalah cukup, dan 1 adalah
kurang.

2. Tes Hasil Belajar


Tes yang digunakan untuk mengatahui hasil belajar siswa sebagai tindak
lanjut dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan. Tes dilakukan pada tiap
akhir siklus untuk mengetahui tingkat efektifitas pembelajaran.

3.7 Teknik Analisis Data.


Analisis data merupakan hal penting bagi proses penelitian tindakan kelas,
teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kulitatif
dan kuantitatif.

1. Keterlaksanaan Pembelajaran
Data hasil observasi keterlaksaan pembelajaran selama pembelajaran
berjalan dan dianalisis dengan melihat skor rata-rata aktivitas hasil pengamatan
yang dilakukan observer. Data yang didapatkan selama proses pembelajaran
berlangsung.
Teknik analisis keterlaksanaan pembelajaran menggunakan media pop-up
book menggunakan analisis kualitatif untuk mengetahui bagaimana keterlaksaan
pembelajaran kita berlangsung didalam kelas dengan menggunakan media pop-up
book. Adapun rumus keterlaksanaan pembelajaran yang digunakan yaitu:
24

jumlah skor yang diperoleh


𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 = x 100
jumlah skor maksimal

Tabel 1. Kriteria keterlaksanaan pembelajaran menggunakan media pop-up book


Pencapaian Tujuan Kualifikasi Peningkatan Keberhasilan
Pembelajaran Pembelajaran
85-100% Sangat Baik Berhasil
65-84% Baik Berhasil
55-84% Cukup Tidak Berhasil
0-54% Kurang Tidak Berhasil
Sumber: Aqib (2010:41)

Jika data hasil perhitungan observasi keterlaksaan pembelajaran hasilnya


berupa bilangan pecahan, maka harus dibulatkan menjadi bilangan utuh. Jika
hasilnya 0,49 kebawah maka dibulatkan kebawah, sedangkan jika hasilnya 0,5 ke
atas maka dibulatkan ke atas.

2. Aktivitas Siswa
Data yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa dalam mengikuti
pembelajaran yang dilakukan oleh seorang pengamat. Data hasil pengamatan pada
proses pembelajaran menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dalam proses
Pembelajaran dianalisis dengan rumus:
∑P
𝐴𝑃 = ∑ p x 100

Keterangan:
AP : Nilai persen yang dicari
∑P : Banyaknya siswa melakukan aktivitas
∑p : Jumlah seluruh siswa

Tabel 2. Kriteria aktivitas siswa


Aktivitas (%) Kriteria
76-100 Sangat Baik
51-75 Baik
26-50 Cukup
≤ 25 Kurang
Sumber: Trianto (2011:243)

3. Hasil Tes
Berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis deskriptif dengan menentukan presentasi ketuntasan belajar dan mean (
25

rata-rata) kelas. Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk


presentasi dan angka mengacu pada referensi Aqib ( 2010:41) sebagai berikut:
a. Rumus untuk menghitung presentase ketuntasan belajar adalah sebagai berikut:
Ʃ Siswa yang tuntas belajar
𝑃= × 100%
ƩSiswa
b. Rumus untuk menghitung nilai rata-rata adalah sebagai berikut:
ƩX
𝑥 = ƩN

Keterangan:

X = Nilai Rata-rata
ƩX = Jumlah semua nilai siswa
ƩN = Jumlah siswa
Perhitungan persentase dengan menggunakan rumus di atas harus sesuai
dan memperhatikan kriteria ketuntasan belajar siswa kelas IV di 278 Pelalan.
Yang di kelompokkan dalam dua kategori yaitu tuntas dan tidak tuntas dengan
kriteria sebagai berikut:
Tabel 3. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran IPA
No Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
1. ≥ 70 Tuntas
2. < 70 Tidak tuntas
Sumber: Tata Usaha SDN 278 Pelalan.

3.8 Indikator Keberhasilan Penelitian


Penelitian ini dikatakan berhasil apabila peningkatan hasil belajar siswa
kelas IV SDN 278 Pelalan mencapai 75% dari jumlah keseluruhan siswa dengan
kriteria tuntas.
26

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penitian


Berdasarkan hasil data yang penulis dapatkan dilapangan dengan
melakukan observasi, wawancara, serta dokumentasi maka gambaran tentang
penggunaan media pembelajaran pop up book pada mata pelajaran IPA di kelas
IV B SDN 278 Pelalan dapat penulis jelaskan bahwa dalam penggunaan media
pembelajaran pop up book sudah berjalan dengan tahapan-tahapan sebagai
berikut:

1. Deskripsi Hasil Pengamatan Siklus I


Siklus 1 terdiri atas dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 02 September
dan 04 September 2021. Pembelajaran berlangsung selama 2 x 35 menit untuk
setiap kali pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 terdiri atas empat
tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Keempat tahapan
tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan
Sebelum melaksanakan proses pembelajaran pada siklus 1 peneliti terlebih
dahulu melakukan perencanaan. Perencanaan ini dilakukan pada hari kamis
tanggal 02 Agustus 2021 yang meliputi:
a. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan
dalam mata pelajaran IPA pada materi Selalu Berhemat Energi.
b. Membuat alat evaluasi berupa tes dan kunci jawaban serta rubrik penilian yang
akan diberikan kepada siswa disetiap akhir siklus. Tes yang diberikan berupa
tes tertulis dalam bentuk essay sebanyak 10 nomor.
c. Menyiapkan lembar observasi keterlasanaan pembelajaran dan lembar
observasi aktivitas siswa.

b. Pelaksanan Tindakan
Tindakan siklus 1 disusun 2 kali pertemuan, setiap pertemuan terdiri dari
tiga tahapan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup.
27

1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama siklus 1 dilaksanakan pada hari kamis 02 September
2021, kegiatan berlansung selama 2 x 35 menit. Implementasi siklus pertama
sebagai berikut:
a) Kegiatan awal
Kegiatan ini berlansung selama 10 menit diawali dengan guru memberikan
salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-
masing, menanyakan kabar dan mengabsen siswa. Sebelum memulai
pembelajaran guru mengajak siswa untuk menghafal Pancasila terlebih dahulu
karena merupakan rutinitas yang dilakukan di SDN 278 Pelalan setiap harinya,
kemudian guru menyampaikan materi, tujuan pembelajaran dan memberikan
sedikit motivasi kepada siswa agar siswa memiliki semangat lebih untuk belajar.
b) Kegiatan inti
Kegiatan inti berlangsung selama 50 menit. Pada bagian ini, siswa
mengamati gambar tentang peran matahari bagi kehidupan di bumi yang ada pada
buku siswa. Selanjutnya guru membagai siswa yang ada didalam kelas menjadi
beberapa kelompok yang terdiri dari 3 kelompok. masing-masing kelompok akan
diberikan media pembelajaran pop up book tersebut. Kemudian guru menjelaskan
materi tentang sumber energi matahari menggunakan media pop up book setiap
kelompok memperhatikan materi tentang sumber energi matahari yang ada pada
media pop up book yang telah diberikan. Setelah menjelaskan guru memberikan
kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk menjelaskan tentang
pengertian energi matahari bagi kehidupan di bumi menggunakan media. Setelah
semua dijelaskan guru memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya
tentang pembahasan ini.
c) Kegiatan akhir
Kegiatan akhir dilakukan selama 10 menit. Kegiatan yang dilakukan
adalah guru membimbing siswa untuk pembelajaran hari itu dan meminta seorang
siswa untuk menyampaikan hasil kesimpulan materi dan terakhir peneliti menutup
pembelajaran dan mengucap salam.
28

2) Pertemuan ke dua (siklus I)


Pertemuan kedua siklus 1 dilaksanakan pada hari sabtu, 04 September
2021, kegiatan berlangsung selama 2 x 35 menit. Adapun kegiatan yang dilakukan
sebagai berikut:
a) Kegiatan awal
Kegiatan ini berlansung selama 10 menit diawali dengan guru memberikan
salamdan mangajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-
masing, menanyakan kabar, dan mangabsen siswa. Sebelum memulai
pembelajaran guru mengajak siswa untuk menghafal Pancasila terlebih dahulu
karena merupakan rutinitas yang dilakukan di SDN 278 Pelalan setiap harinya,
kemudian peneliti menyampaikan materi, tujuan pembelajaran dan memberikan
sedikit motivasi kepada siswa agar siswa memiliki semangat lebih untuk belajar.
b) Kegiatan inti
Kegiatan inti berlangsung selama 50 menit. Guru menyuruh siswa duduk
sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Sebagai kegiatan pembuka guru
memperlihatkan contoh kincir angin dari kertas/ plastik. Sealnjutnya guru
mengajukan pertanyaan tentang bagaiamana cara membuat kincir ini berputar
kencang, siswa yang mengajukan tangan diminta mempraktikkan cara yang
diajukan menggunakan kincir tersebut. kemudian siswa membaca teks singkat
tentang kegiatan yang akan mereka lakukan. Sembari guru akan menjelaskan
materi tentang sumber energi angin dengan menggunakan media pop-up book,
siswa menyimak penjelasan guru mengenai sumber energi angin. Setelah guru
menjelaskan pengertian sumber energi angin dan memberikan contoh manfaat
sumber energi angin, selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk membuat kincir berdasarkan intruksi di buku. Setelah siswa membuat
kincir, selanjutnya siswa melakukan percobaan menggunakan air mengalir untuk
kincir plastik dan menggunakan tiupan angin untuk kincir kertas. Kemudia siswa
mendiskusikan perbedaan kecepatan putaran baling-baling pada kedua jenis kincir
tersebut.
Penelitian siklus 1 pertemuan ke dua pada 30 menit terakhir diberikan tes
ujian siklus 1. Tes ujian ini bertujuan untuk melihat perbedaan nilai siswa
sebelum menggunakan media pop-up book dan setelah dilaksanakan siklus 1.
29

c) Kegiatan akhir
Kegiatan akhir dilakukan selama 5 menit. Kegiatan yang dilakukan adalah
mengumulkan lembar kerja siswa, kemudian siswa dan peneliti menyimpulkan
pembelajaran dan diakhiri dengan salam.
c. Observasi tindakan silklus I
Pengamatan atau observasi dilakukan secara bersamaan pada saat
pelaksanaan tindakan pada proses pembelajaran berlansung menggunakan lembar
observasi yang telah peneliti siapakan. Observasi pada siklus I yaitu dari
pertemuan pertama sampai pertemuan kedua dan diamati oleh observer. Observasi
dilaksanakan dengan mengamati setiap keterlaksanaan aktivitas siswa dan
kegiatan pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung berdasarkan hal
yang diobservasi pada setiap pertemuan. Data yang diperoleh dari semua
pertemuan akan dirangkum pada pertemuan terakhir. Ketika semua hal-hal yang
dilaksanakan dengan efektif dan sungguh-sungguh, melalui penggunaan media
pop up book sudah diterapkan atau dilaksanakan dengan baik, maka hasil belajar
IPA materi tentang sumber energi akan meningkat.
30

1) Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran selama proses pembelajaran


berlangsung.

Tabel 4. Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran siklus I


No Aspek yang diamati Pertemuan Jumla
h
1 2
1. Guru memberikan salam 4 4 8
2. Guru meminta siswa membaca do’a dipimpin oleh 3 3 6
ketua kelas
3. Guru mengecek kehadiran siswa 4 4 8
4. Guru memberikan motivasi terhadap siswa agar 3 3 6
siswa siap dan aktif dalam pembelajaran
5. Guru melakukan apersepsi 3 3 6
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2 3 5
7. Guru mengintruksi siswa untuk membaca dan 3 3 6
memahami materi tentang sumber energi
8. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa 2 2 4
9. Guru mengintruksikan siswa untuk membentuk 4 4 8
kelompok
10. Guru menjelaskan materi kepada siswa menggunakan 3 3 6
media pop up book
11. Guru melibatkan siswa dengan media pop up book 3 3 6
dengan baik dan benar
12. Guru mengintruksikan setiap perwakilan kelompok 2 3 5
menjelaskan materi menggunakan media pop up
book.
13. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa 2 3 5
14. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk 3 3 6
menyampaikan jawaban dari pertanyaan yang
diberikan guru
15. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk 3 3 6
saling berbagi pendapat bersama guru
16. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan 3 3 6
pembelajaran yang telah dilakukan
17. Guru menginformasikan rencana kegiatan 3 4 7
pembelajaran selanjutnya
18. Guru menutup pelajaran dengan salam 4 4 8
Jumlah skor 54 58 112
Peresentase 75% 81%
Kualifikasi Baik
Sumber: Data primer setelah diolah (2021)

Tabel 4 menunjukkan bahwa hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran


selama proses pembelajaran siklus I pertemuan pertama ada 3 aspek yang
mendapatkan nilai 4, ada 9 aspek yang mendaptkan nilai 3, dan ada 4 aspek yang
mendapatkan nilai 2. Sedangkan pada pertemuan kedua ada 4 aspek yang
mendapatkan nilai 4, ada 12 aspek yang mendapatkan nilai 3, dan 1 aspek yang
mendapatkan nilai 2.
31

Tabel 5. Keterlaksanaan pembelajaran siklus I


No Pertemuan Skor Persentase Kriteria
1. I 54 75% Baik
2. II 58 81% Baik
Rata-rata keterlaksanaan siklus 78% Baik
Sumber: Data primer setelah diolah (2021)
Tabel 5 menunjukkan bahwa Keterlaksanaan pembelajaran dalam proses
pembelajaran siklus I pertemuan pertama 54 (75%) aspek keterlaksanaan
pembelajaran yang terlaksana dengan kriteria baik. Sedangkan pertemuan kedua
58 (81%) aspek keterlaksanaan pembelajaran yang terlaksana dengan kriteria
baik. Rata-rata keterlasanaan pembelajaran siklus I adalah 78% dengan kategori
baik.
32

2) Hasil pengamatan pelaksanaan terhadap aktivitas siswa selama proses


pembelajaran berlangsung

Tabel 6. Hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran siklus I


No Aspek yang diamati Pertemuan Jumlah
1 2
1. Siswa menjawab salam dari guru 4 4 8
2. siswa berdo’a bersama-sama 3 3 6
3. Siswa menjawab absen 4 4 8
4. Siswa memperhatikan guru ketika menyampaikan 3 3 6
tujuan pembelajaran dan materi yang akan dipelajari
5. Siswa memperhatikan apersepsi dari guru dan 3 3 6
menjawab pertanyaan sesuai dengan pengetahuannya.
6. Ketertarikan siswa terhadap pembelajaran 4 4 8
7. Respon siswa terhadap guru saat menyampaikan 2 3 5
materi.
8. Tingkat kepemahaman siswa saat memahami materi 2 3 5
9. Keterlibatan siswa saat memahami materi 2 2 4
10. Siswa aktif bertanya jawab dengan guru 3 3 6
11. Siswa mendengarkan penjelasan guru 2 2 4
12. Siswa aktif dalam penggunaan media pembelajaran 3 3 6

13. Siswa mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang 2 2 4


diberikan guru
14. Siswa bertanya mengenai materi yang belum 2 2 4
dipahami
15. Siswa mengerjakan soal yang telah diberikan oleh 3 3 6
guru
16. Siswa menghargai temanya yang sedang menjawab 2 2 4
pertanyaan.
17. Siswa dapat menyimpulkan materi yang telah 3 3 6
dipelajari
18. Siswa mengakhiri pembelajaran dengan do’a 4 4 8
Jumlah 47 49 96
Sumber: Data primer setelah diolah (2021)
Tabel 6 menujukkan bahwa hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran siklus I petemuan pertama ada 4 aspek yang mendapatkan nilai 4,
ada 7 aspek yang mendapatkan nilai 3, dan ada 7 aspek yang mendapatkan nilai 2.
Sedangkan pada pertemuan kedua ada 4 aspek yang mendapatkan nilai 4, ada 9
aspek yang mendapatkan nilai 3, dan ada 2 aspek yang mendapatkan nilai 2.
Tabel 7. Kriteria aktivitas belajar siswa siklus I
No Pertemuan Skor Persentase Kriteria
1 I 47 65% Baik
2 II 49 68% Baik
Skor rata-rata 67% Baik
Sumber: Data primer setelah diolah (2021)
33

Pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran siklus I pertemuan


pertama 48 (67%) aspek aktivitas siswa yang terlaksana dengan kriteria baik.
Sedangkan pertemuan kedua 50 (69%) aspek aktivitas siswa yang terlaksana
dengan kriteria baik. Jadi nilai rata-rata yang diperoleh pada pelaksanaan
pembelajaran dari pertemuan pertema sampai kedua yaitu 68% dengan kriteria
baik.
3) Tes hasil belajar siswa
Pada saat berlansungnya tes siklus I, siswa mengerjakan soal sesuai
dengan waktu yang telah disediakan. Perolehan hasil belajar siswa dapat dilihat
pada tabel 8 di bawah ini.
Tabel 8. Nilai hasil tes belajar siswa pada siklus I
No Nama siswa KKM Nilai Keterangan
1. AF 70 56 Tidak tuntas
2. AL 70 53 Tidak tuntas
3. DN 70 65 Tidak tuntas
4. DS 70 60 Tidak tuntas
5. DA 70 50 Tidak tuntas
6. DI 70 85 Tuntas
7. FS 70 56 Tidak tuntas
8. GS 70 60 Tidak tuntas
9. HK 70 78 Tuntas
10. JA 6 50 Tidak tuntas
11. MS 70 50 Tidak tuntas
12. PM 70 65 Tidak tuntas
13. RS 70 67 Tidak tuntas
14. RS 70 65 Tidak tuntas
15. RM 70 50 Tidak tuntas
16. RF 70 50 Tidak tuntas
17. SS 70 80 Tuntas
Jumlah 1040
Rata-rata 61 % Tidak tuntas
Presentase ketuntasan 18%
Sumber: Data primer, setelah diolah (2021)
Tabel 8 di atas dapat dikatakan jika pengetahuan siswa dari tes siklus I
mengenai materi sumber energi belum cukup baik, hal ini dilihat dari nilai rata-
rata yang diperoleh siswa 61% dengan presentase ketuntasan 18% berarti siswa
yang mendapatkan nilai tuntas ada 3 siswa yang nilainya mencapai KKM (tuntas),
sedangkan 13 siswa lainnya tidak mencapai nilai KKM (tidak tuntas), hal ini
menujukkan bahwa tindakan siklus I belum berhasil. Dari hasil siklus I di atas
maka peneliti menyusun strategi yang akan dilaksanakan pada tahap siklus
selanjutnya.
34

Tabel 9. Persentase ketuntasan klasikal siklus 1


Perolehan nilai Kategori ketuntasan Frekuensi Persentase
70-100 Tuntas 3 18%
0-69 Tidak tuntas 14 82%
Sumber: Data primer setelah diolah (2021)
Hasil pencapaian KKM siswa dalam penggunaan media pop up book
untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi sumber energi siswa kelas IV SDN
278 Pelalan siklus 1, siswa yang memperoleh nilai 70 keatas sebanyak 3 (18%)
dengan kategori tuntas dan siswa yang memperoleh nilai 70 kebawah sebanyak 14
(82%) dengan kategori tidak tuntas. Berdasarkan data di atas dapat dikatakan
bahwa siswa kelas IV SDN 278 Pelalan pada siklus 1 belum berhasil apabila
dikonfirmasikan dengan nilai KKM sekolah pada mata pelajaran IPA, yaitu kelas
dinyatakan berhasil apabila siswa yang mencapai 75% yang memperoleh nilai 70
keatas. Berikut ini akan disajikan dalam diagram lingkaran ketuntasan siswa kelas
IV B SDN 278 Pelalan pada siklus 1 meningkatkan hasil belajar IPA dengan
menggunakan media pop up book.

Tuntas 18%
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
Tidak tuntas
82%

Gambar 3. Diagram ketuntas secara klasikal siklus I


Redahnya pengetahuan siswa materi tentang sumber energi melalui
penggunaan media pop up book pada siswa kelas IV B SDN 278 Pelalan siklus 1
secara klasikal belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥70
hanya mencapai 18% dari jumlah seluruh siswa yang yang tuntas belajar, maka
peneliti melanjutkan penelitian atau tindakan pada siklus berikutnya atau siklus II.
35

d. Refleksi
Refleksi adalah tahap akhir dari penelitian tindakan. Refleksi adalah
aktivitas yang dilakukan untuk mengkaji data yang diperoleh, data yang dikaji
meliputi data hasil observasi aktivitas siswa, observasi keterlaksanaan
pembelajaran dan hasil tes belajar siswa. Data hasil observasi aktivitas
Hasil tes belajar IPA materi sumber energi siswa kelas IV B pada siklus I
menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 59 dan belum
mencapai KKM yaitu 70. Berdasarkan hasil refleksi, masih ada siswa yang kurang
dalam mengikuti pembelajaran. Melalui hal tersebut peneliti akan melanjutkan
tindakan kesiklus II, maka perlu adanya perbaikan pada kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan catatan lapangan, dapat diketahui adanya kendala-kendala yang
terjadi pada tindakan siklus I yang menjadi penyebab belum maksimalnya
pelaksanaan tindakan. Kendala-kendala tersebut antara lain:
1) Siswa kurang fokus mendengarkan dan menyimak pelajaran.
2) Pada saat pembelajaran masih ada siswa yeng mengganggu siswa lainnya atau
mengajak bercerita
3) Penggunaan media pembelajaran belum optimal
4) Media yang digunakan guru pada penulisan dan gambar terlalu kecil sehingga
pada saat guru menjelaskan siswa tidak dapat membaca dan melihat gambar
dengan jelas.
Untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada siklus I maka peneliti
akan melakukan perbaikan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil
belajar siswa pada siklus I sehigga peneliti berharap lebih banyak hasil belajar
siswa yang mencapai KKM. Adapun rencana perbaikan tersebut adalah masih
tetap menggunakan media pop up book, hanya saja pada siklus II guru harus
mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran, serta memberikan motivasi
dan stimulus agar siswa lebih semangat belajar.

2. Deskripsi Hasil Pengamatan Siklus II


Pelaksanaan pembelajaran siklus II terdiri atas empat tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Keempat tahapan tersebut
dapat dipaparkan sebagai berikut:
36

a. Perencanaan
Perencanaan pada siklus II berdasarkan pada hasil analisis data lembar
observasi dan hasil tes yang diberikan pada siklus II. Perencanaan pada siklus II
sama seperti siklus I, meliputi pembuatan rencana pembelajaran (RPP) sebagai
tindak lanjut dari RPP pada siklus I dan penyusunan intrumen tes yang diberikan
kepada siswa diakhir siklus II, dengan bentuk tes yang sama dengan pada siklus I
yaitu soal essay terdiri dari 10 nomor.

b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan siklus II dilakukan 2 kali pertemuan, setiap pertemuan terdiri
dari tiga tahap yaitu kegiatan pembuka, kegiatan inti dan penutup.
1) Pertemuan pertama (siklus II)
Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari selasa, 07 September
2021. Pembelajaran berlangsung selama 2 x 35 menit yang diimplementasikan
sebagai berikut:
a) Kegiatan awal
Kegiatan ini berlangsung selama 10 menit diawali dengan guru
memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
kepercayaan masing-masing, menanyakan kabar dan mengabsen siswa. Sebelum
memulai pembelajaran guru mengajak siswa untuk menghafal Pancasila terlebih
dahulu karena merupakan rutinitas yang dilakukan di SDN 278 Pelalan setiap
harinya, kemudian guru menyampaikan materi, tujuan pembelajaran dan
memberikan sedikit motivasi kepada siswa agar siswa memiliki semangat lebih
untuk belajar.
b) Kegiatan inti
Kegiatan ini berlansung selama 50 menit. Guru bertanya kepada siswa
tentang berbagai sumber energi pada pembelajaran sebelumnya. Selanjutnya
siswa mengamati gambar/ foto beragam benda elektronik yang ada pada media
pop-up book. Lalu guru menjelaskan tentang bagaimana cara menghemat energi
listik dalam kehidupan sehari-hari. Setelah guru memberikan penjelasan tersebut
selanjutnya siswa mengamati gambar beragam aktifitas, dan mengidentifikasi
sumber energi dan perubahan bentuk energi yang terjadi. Siswa menuliskan dalam
37

tabel yang tersedia. Setelah itu guru dan siswa membahas jawaban dari peserta
didik.
c) Kegiatan akhir
Kegiatan ini berlangsung selama 10 menit, yang dimana guru
membimbing siswa untuk pembelajaran hari itu, dan meminta seorang siswa
untuk menyimpulkan hasil kesimpulan materi dan terakhir guru menutup
pembelajaran dan mengucap salam.
2) Pertemuan kedua (siklus II)
Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari kamis, 09 September
2021 dan berlangsung selama 2 x 35 menit yang diimplementasikan sebagai
berikut:
a) Kegiatan awal
Kegiatan ini berlangsung selama 10 menit diawali dengan guru
memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing, menanyakan kabar dan mengabsen siswa. Sebelum
memulai pembelajaran guru mengajak siswa untuk menghafal Pancasila terlebih
dahulu karena merupakan rutinitas yang dialkukan di SDN 278 Pelalan setiap
harinya. Kemudian guru menyampaikan materi tujuan pembelajaran dan
memberikan sedikit motivasi kepada siswa agar siswa memiliki semangat lebih
untuk beajar.
b) Kegiatan inti
Kegiatan ini berlangsung selama 50 menit, pada bagian ini, siswa
mengamati gambar seorang anak yang bemain layangan didekat tiang dan kabel
listrik. Kemudian siswa menganalisis kegiatan tersebut, kemudian menuliskan
pendapatnya tentang perilaku tersebut serta dampak negatif yang dapat terjadi.
Selanjutnya guru memberikan penguatan tentang bahaya arus litrik. Setelah guru
menjelaskan tentang tentang bahaya arus litrik. Siswa mengamati gambar rumah
dengan setiap bagian ruangannya. Siswa mengidentifikasi beragam benda
elektronik yang biasa terdapat didalam setiap ruangan dan bahaya yang dapat
ditimbulkan dari benda tersebut. Siswa menganalisis cara aman menggunakan
benda-benda elektronik tersebut. Siswa menuliskan hasil analisis dan
38

mendiskusikan bersma dengan guru. Kemudian guru menjelaskan bagaimana cara


menggunakan benda-benda elektronik tersebut dengan benar.
Penelitian siklus II pertemuan kedua pada 30 menit terakhir diberikan tes
ujian siklus II. Tes ujian ini bertujuan untuk melihat perbedaan nilai siswa
sebelum menggunakan media pop-up book dan dan setelah dilaksanakan siklus II.
c) Kegiatan akhir
Kegiatan akhir berlangsung 5 menit. Kegiatan yang dilakukan yaitu
mengumpulkan lembar kerja siswa, kemudian siswa dan guru meyimpulkan
pembelajaran dan diakhiri dengan salam.

c. Observasi
Pengamatan atau observasi dilakukan secara bersamaan pada saat
pelaksanaan tindakan saat proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan siklus
II, peneliti lebih banyak memperhatikan perilaku siswa yang memberikan respon
kurang baik pada pembelajaran siklus I. Guru mengamati apakah siswa tersebut
mengalami perubahan perilaku menjadi lebih baik dari siklus 1. Siswa yang
memeperlihatkan sikap baik diberikan motivasi untuk mempertahankan sikap baik
tersebut, sedangkan siswa yang berpeilaku kuarang baik diberikan pengertian dan
dorongan agar mengikuti pembelajaran dengan baik selama proses pembelajaran
berlangsung. Adapaun aspek-aspek yang diamati yaitu:
1) Perubahan perilaku siswa selama proses pembelajaran.
2) Kesungguhan siswa memperhatikan guru saat menjelaskan materi.
3) Keatifan siswa dalam proses pembelajaran.
Observasi pada siklus II dilakukan untuk mengertahui tingkah laku dan
aktivitas siswa selama proses pembelajaran IPA materi tentang sumber energi
berlangsung. Melaui observasi, tingkah laku siswa dapat diamati ketika proses
pembelajaran dimulai dengan menggunakan lembar observasi yang telah peneliti
siapkan. Hasil observasi menujukkan bahwa siswa semakin memahami cara
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media pop up book.
Data hasil observasi dianalisis berdasarkan kriteria keterlaksaanan
pembelajaran dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus II dari
pertemuan pertama sampai dengan pertemuan kedua, yang diamati oleh guru,
kelas dan teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Data yang diperoleh
39

dari semua peremuan akan dirangkum pada pertemuan akhir. Hasil observasi
keterlaksanaan pembelajaran dan aktivitas siswa pada lembar observasi dapat
dilihat pada tabel berikut.
1) Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran selama proses pembelajaran
berlansung

Tabel 10. Hasil observasi keterlaksanaan pembelajarann siklus II


No Aspek yang diamati Pertemuan Jumlah
1 2
1. Guru memberikan salam 4 4 8
2. Guru meminta siswa membaca do’a dipimpin oleh 4 4 6
ketua kelas
3. Guru mengecek kehadiran siswa 4 4 8
4. Guru memberikan motivasi terhadap siswa agar 3 3 6
siswa siap dan aktif dalam pembelajaran
5. Guru melakukan apersepsi 3 3 6
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4 4 5
7. Guru mengintruksi siswa untuk membaca dan 3 3 6
memahami materi tentang sumber energi
8. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa 3 3 4
9. Guru mengintruksikan siswa untuk membentuk 4 4 8
kelompok
10. Guru menjelaskan materi kepada siswa menggunakan 4 4 6
media pop up book
11. Guru melibatkan siswa dengan media pop up book 4 4 6
dengan baik dan benar
12. Guru mengintruksikan setiap perwakilan kelompok 3 3 5
menjelaskan materi menggunakan media pop up
book.
13. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa 2 3 5
14. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk 3 3 6
menyampaikan jawaban dari pertanyaan yang
diberikan guru
15. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk 3 3 6
saling berbagi pendapat bersama guru
16. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan 3 3 6
pembelajaran yang telah dilakukan
17. Guru menginformasikan rencana kegiatan 3 4 7
pembelajaran selanjutnya
18. Guru menutup pelajaran dengan salam 4 4 8
Jumlah skor 61 63 124
Persentase 85% 88%
Kualifikasi Sangat baik
Sumber: Data primer setelah diolah (2021)
Tabel 10 hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran selama proses
pembelajaran siklus I pertemuan pertama ada 8 aspek yang mendapatkan nilai 4,
ada 9 aspek yang mendaptkan nilai 3, dan ada 1 aspek yang mendapatkan nilai 2.s
40

Sedangkan pada pertemuan kedua ada 9 aspek yang mendapatkan nilai 4, ada 9
aspek yang mendaptkan nilai 3.
Tabel 11. Kriteria keterlaksanaan pembelajaran siklus II
No Petemuan Skor Persentase Kriteria
1. I 61 85% Sangat baik
2. II 63 88% Sangat baik
Rata-rata keterlaksanaan siklu II 87% Sangat baik
Sumber: Data primer setelah diolah (2021)
Tabel 11 menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran dalam proses
pembelajaran siklus II pertemuan pertama 61 (85%) aspek keterlaksanaan
pembelajaran yang terlaksana dengan kategori sangat baik. Sedangkan pada
pertemuan kedua 63 (88%) aspek keterlaksanaan pembelajaran yang terlaksana
dengan kategori sangat baik. Rata-rata keterlasanaan pembelajaran siklus II adalah
87% dengan kategori sangat baik.
41

2) Hasil Pengamatan pelaksanaan terhadap aktivitas siswa selama proses


pembelajaran

Tabel 12. Hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran siklus II
No Aspek yang diamati Pertemuan Jumlah
1 2
1. Siswa menjawab salam dari guru 4 4 8
2. siswa berdo’a bersama-sama 4 4 6
3. Siswa menjawab absen 4 4 8
4. Siswa memperhatikan guru ketika menyampaikan 3 3 6
tujuan pembelajaran dan materi yang akan dipelajari
5. Siswa memperhatikan apersepsi dari guru dan 3 4 7
menjawab pertanyaan sesuai dengan pengetahuannya.
6. Ketertarikan siswa terhadap pembelajaran 4 4 8
7. Respon siswa terhadap guru saat menyampaikan 3 3 6
materi.
8. Tingkat kepemahaman siswa saat memahami materi 3 3 6
9. Keterlibatan siswa saat memahami materi 4 4 8
10. Siswa aktif bertanya jawab dengan guru 3 3 6
11. Siswa mendengarkan penjelasan guru 3 4 7
12. Siswa aktif dalam penggunaan media pembelajaran 3 4 7

13 Siswa mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang 3 4 7


diberikan guru
14. Siswa bertanya mengenai materi yang belum 3 3 6
dipahami
15. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa 3 3 6
16. Siswa mengerjakan soal yang telah diberikan oleh 3 3 6
guru.
17. Siswa dapat menyimpulkan materi yang telah 4 4 8
dipelajari
18. Siswa mengakhiri pembelajaran dengan do’a 4 4 8
Jumlah 61 65 124
Sumber: Data primer setelah diolah (2021)
Tabel 12 menujukkan bahwa hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pembealajaran siklus I pertemuan pertama ada 7 aspek yang mendapatkan nilai 4,
dan ada 11 aspek yang mendapatkan nilai 3. Sedangkan pertemuan kedua ada 11
aspek yang mendaptkan nilai 4, dan ada 6 aspek yang mendapatkan nilai 3.
Tabel 13. Kriteria observasi aktivitas belajar siswa siklus II
No Pertemuan Skor Persentase Kriteria
1. I 61 81% Sangat baik
2. II 65 90% Sangat baik
Skor rata-rata 86% Sangat baik
Sumber: Data primer setelah diolah (2021)
42

Pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran siklus II


pertemuan pertama 56 (78%) dengan kriteria sangat baik. Sedangkan pertemuan
kedua 62 (86%) dengan kriteria sangat baik. Jadi nilai rata-rata pelaksanaan
pembelajaran dari pertemuan pertama sampai pertemuan kedua yaitu 82% dengan
kriteria sangat baik.
Terlihat bahwa observasi siswa selama pelaksanaan pembelajaran siklus II
aktivitas belajar siswa meningkat dalam mengikuti proses pembelajaran IPA
materi tentang sumber energi dengan menggunakan media pop up book, baik dari
segi keaktifan keseriusan belajar, dan telah memperhatikan guru pada saat
menyampaikan materi pembelajaran. Hal ini didasarkan pada jumlah siswa yang
masuk dalam kategori tuntas sudah meningkat pada siklus II dibandingkan dengan
siklus I.
Berdasarkan analisis data hasil observasi pelaksanaan pembelajaran IPA
materi selalu berhemat energi setiap siklus, maka diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 14. Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran siklus I dan II
No Siklus Rata-rata Kategori
1. I 75% Baik
2. II 85% Sangat baik
Sumber: Data primer setelah diolah (2021)
Berdasarkan tabel 15 nilai perolehan aktivitas belajar siswa pada siklus I
nilai rata-rata aktivitas belajar pada siklus I yaitu 75% dengan kategori baik.
Siklus II nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus II yaitu 85% dengan
kategori sangat baik.
Berdasarkan analisis data hasil observasi aktivitas belajar siswa selama
proses pembelajaran IPA materi sumber energi, maka diperoleh data sebagai
berikut:
Tabel 15. Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus I dan siklus II
No Siklus Rata-rata Kategori
1. I 67 Baik
2. II 86 Sangat baik
Sumber: Data primer setelah diolah (2021)
Berdasarkan tabel 15 nilai perolehan aktivitas belajar siswa pada siklus I
nilai rata-rata aktivitas belajar pada siklus I yaitu 67% dengan kategori baik.
Siklus II nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus II yaitu 86% dengan
kategori sangat baik.
43

3) Tes hasil belajar siswa


Pada saat berlangsungnya tes siklus II, siswa mengerjakan soal sesuai
dengan waktu yang telah disediakan. Perolehan hasil belajar siswa dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 16. Nilai hasil tes belajar siswa pada siklus II
No Nama siswa KKM Nilai Keterangan
1. AF 70 75 Tuntas
2. AL 70 87 Tuntas
3. DN 70 87 Tuntas
4. DS 70 85 Tuntas
5. DA 70 65 Tidak tuntas
6. DI 70 93 Tuntas
7. FS 70 70 Tuntas
8. GS 70 85 Tuntas
9. HK 70 87 Tuntas
10. JA 70 87 Tuntas
MS 70 10. 85 Tuntas
12. PM 70 76 Tuntas
13. RS 70 70 Tuntas
14. RS 70 87 Tuntas
15. RM 70 80 Tntas
16. RF 70 60 Tidak tuntas
17. SS 70 90 Tuntas
Jumlah 1369
Rata-rata 8I% Tuntas
Presentase ketuntasan 88%
Sumber: Data primer setelah diolah (2021)
Tabel 16 di atas dapat dikatakan jika pengetahuan siswa dari tes siklus II
mengenai materi sumber energi sudah cukup baik, hal ini dilihat dari nilai rata-
rata yang diperoleh siswa yaitu 81% dengan persentase ketuntasan 88% berarti
siswa yang mendapatkan nilai tuntas ada 15 siswa dan yang tidak tuntas ada 2
siswa, menujukkan jika pada tindakan siklus II sudah baik namun ada 2 orang
siswa yang belum mencapai KKM.
Tabel 17. Presentase ketuntasan klasikal siklus II
Perolehan nilai Kategori ketuntasan Frekuensi Presentase
70-100 Tuntas 15 88%
0-69 Tidak tuntas 2 12%
Sumber: Data primer setelah diolah (2021)
Hasil pencapaian KKM siswa dalam penggunaan media pembelajaran pop
up book untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi tentang sumber energi siswa
kelas IV B SDN 278 Pelalan siklus II, siswa yang memperoleh nilai 70 keatas
sebanyak 15 (88%) dengan kategori tuntas dan siswa yang memperoleh nilai 70
44

kebawah sebanyak 2 (12%) dengan kategori tidak tuntas. Proses pembelajaran


siswa kelas IV B SDN 278 Pelalan materi tentang sumber energi siklus II dapat
dikatakan telah berhasil. Meningkatnya hasil belajar IPA materi sumber energi
melalui penggunaan media pop up book pada siswa kelas IV B SDN 278 Pelalan
siklus II apabaila dikonfirmasikan dengan nilai KKM sekolah pada mata pelajaran
IPA , yaitu siswa dinyatakan berhasil apabila mencapai angka 75% yang
memperoleh nilai 70 keatas. Berikut ini akan disajikan dalam diagram lingkaran
ketuntasan siswa kelas IV B SDN 278 Pelalan pada siklus II.

Tidak
tuntas
12%
Tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
88%

Gambar 4. Ketuntasan secara klasikal siklus II


Berdasarkan diagram lingkaran diatas, menggambarkan bahwa siswa kelas
IV B SDN 278 Pelalan pada siklus II telah berhasil meningkatkan hasil belajar
IPA materi tentang sumber energi melalui penggunaan media pembelajaran pop
up book. Berikut dibawah ini akan disajikan hasil rekapitulasi hasil belajar IPA
materi sumber energi melalui penggunaan media pop up book pada siswa kelas IV
B SDN 278 Pelalan.
Berdasarkan analisis data belajar siswa selama proses pembelajaran IPA
materi selalu berhemat energi setiap siklus, maka diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 18. Hasil belajar siswa siklus I dan siklus II
No Siklus Rata-rata Ketuntasan
1. I 61% 18%
2. II 81% 88%
Sumber: Data primer setelah diolah (2021)
Tabel 18 nilai perolehan hasil belajar IPA materi sumber energi siswa dari
setiap siklus, pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar IPA siswa pada siklus I
45

yaitu 61 dan nilai ketuntasan secara klasikal 18% dengan kategori kurang. Nilai
hasil belajar IPA pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar IPA siswa pada siklus II
yaitu 81 dengan nilai ketuntasan secara klasikal 88% dengan kategori baik.
Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat pembelajaran berlangsung
sudah cukup baik, terlihat dari siswa yang merasa senang dengan cara guru
mengajar menggunakan media pop up book, siswa tidak merasa bosan dan tidak
merasa tertekan ketika pembelajaran sedang berlangsung.

d. Refleksi siklus II
Peningkatan hasil belajar IPA materi sumber energi melalaui penggunaan
media pembelajaran pop up book yang digunakan peneliti pada siklus II dapat
diikuti dengan baik oleh siswa. Hal ini disebabkan karena siswa sudah terbiasa
menggunakan media pop up book. Pembelajaran IPA materi sumber energi
melalui penggunaan media pembelajaran pop up book berdasarkan hasil tes
diakhir siklus II menunjukkan peningkatan dari siklus I. Nilai rata-rata
pembelajaran IPA materi sumber energi melalui pengguanaan media
pembelajaran pop up book pada siklus II mencapai 81% dan mengalami
peningkatan 20% dari siklus I.
Ketuntasan siswa berdasarkan KKM mulai dari siklus I ke siklus II yaitu
dari nilai ketuntasan 18% menjadi 88%. Terlihat bahwa siklus II telah berhasil
meningkatkan hasil belajar IPA materi sumber energi melalui penggunaan media
pembelajaran pop up boook, yang mencapai batas ketuntasan klasikal sebesar
88%. Berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran siklus II, tingkah laku
siswa yang bersifat negatif telah berkurang. Melalui siklus II siswwa mulai
menunjukkan adanya keseriusan untuk mengikuti pembelajaran. Siswa dengan
senang mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Keadaan ini sebagai
bukti adanya perubahan perilaku positif. Selain itu, rasa percaya diri siswa
semakin meningkat hal itu dibuktikan dari meningkatnya jumlah siswa yang aktif
dalam mengikuti proses pembelajaran dan bahkan siswa bersemangat mengikuti
pembelajaran, sehingga pembelajaran IPA materi sumber energi melaui
penggunaan media pembelajaran pop up book sudah berhasil diterapkan dengan
baik pada siklus II, sangat berbeda dengan siklus I dimana pada siklus I masih ada
siswa yang kurang merespon materi pembelajaran. Menyikapi dari hasil yang
46

dicapai oleh siswa selama proses pembelajaran IPA materi sumber energi melalui
penggunaan media pembelajaran pop up book pada akhir siklus II, maka tidak
perlu lagi dilakukan tindakan berikutnya atau siklus berikutnya. Oleh karena itu,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa melalui penggunaan media pembelajaran pop
up book dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi sumber energi. Dengan
demikian proses penelitian yang peneliti lakukan dengan jenis penelitian tindakan
kelas telah berhasil/tuntas sehingga tidak perlu untuk melanjutkan pada siklus
selanjutnya.

4.2 Pembahasan
Hasil penelitian yang diuraikan pada bagian ini, menyajikan hasil temuan
yang diperoleh melalui penelitian. Berdasarkan hasil analisis diatas menunjukkan
bahwa setelah pemberian tindakan selama dua siklus nilai rata-rata peningkatan
hasil belajar siswa melalui penggunaan media pop up book pada siswa kelas IV
SDN 278 Pelalan.
Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan observasi guru pada siklus 1
menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media pop up book kurang
maksimal karena persentase yang diperoleh adalah 78%. Dilihat dari lembar
observasi guru selama proses pembelajaran masih banyak aspek yang belum
dilaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat pada saat proses pembelajaran
dilaksanakan peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang tidak terstruktur
sehingga membuat siswa tidak termotivasi dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, peneliti tidak mengntruksikan setiap perwakilan kelompok untuk
untuk menjelaskan materi menggunakan media pop up book, dan tidak
memberikan pertnyaan kepada siswa.
Dalam pembelajaran siklus II observasi keterlaksanaan pembelajaran
dengan nilai rata-rata yang diperoleh dari observasi keterlaksanaan pembelajaran
yaitu sebesar 87%. Pelaksanaan siklus II disusun dengan memperbaiki
kekurangan-kekurangan pada siklus I. Peneliti sudah menyampaikan tujuan
pembelajaran secara terstruktur secara efesien, sehingga siswa siap untuk
melakukan pelaksanaan proses pembelajaran, peneliti melibatkan siswa dalam
menggunakan media pop up book dan memberikan pertanyaan kepada siswa
diakhir pembelajaran.
47

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran


siklus I Pertemuan pertama dan kedua, nilai rata-rata yang diperoleh dari
observasi aktivitas siswa yaitu sebesar sebesar 67%. Dilihat dari lembar observasi
aktifitas siswa selama proses pembelajaran masih banyak aspek dengan nilai 2
yang berarti cukup dan nilai 3 yang berarti baik. Terlihat ketika proses
pembelajaran siswa kurang konsentrasi sehingga respon siswa pada saat guru
menyampaikan materi sehingga siswa kurang bisa menjawab pertanyaan-
pertanyaan dari guru dan kurang aktif dalam mempresentasikan hasil diskusi serta
kurang aktif dalam bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui. Temuan-
temuan ini perlu dilakukan perbaikan pada siklus II.
Dalam pembelajaran siklus II aktivitas siswa meningkat dengan nilai rata-
rata yang diperoleh dari observasi aktivitas siswa yaitu sebesar 86%.
Pelaksanaan siklus II disusun dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan pada
siklus I. Pada kegiatan awal guru melakukan kegiatan untuk menfokuskan dan
mengkondisikan konsentrasi siswa supaya pembelajaran berlangsung dengan
kondusif, guru memberikan reward kepada siswa yang aktif dalam
mempersentasikan hasil diskusinya agar siswa lebih aktif selama proses
pembelajaran berlangsung. Setelah dilakukan tindakan pada siklus II terlihat pada
aktivitas siswa yang sudah banyak peningkatan, dalam penyampaian pendapat dan
bertanya siswa terlihat aktif serta mampu menyimpulkan inti dari permasalahan
tersebut.
Keterlaksanaa pembelajaran melalui penggunaan media pop up book
dalam pembelajaran, mengenai hasil penelitian dari dua siklus yaitu siklus I dan II
mengalami peningkatan, dikatakan meningkat karena telah mencapai KKM yang
telah ditetapkan yaitu 70. Ketuntasan siswa siklus I, siswa memperoleh nilai ≥70
sebanyak 3 siswa atau (18%) dengan kategori tuntas dan siswa yang memperoleh
nilai ≤70 sebanyak 14 siswa atau (82%) dengan kategori tidak tuntas, dengan
demikian siswa dikatakan belum tuntas apabila dikonfirmasikan nilai KKM
sekolah, yaitu siswa dinyatakan tuntas apabila mencapai 75% yang memperoleh
nilai ≥70. Sehingga melalui hal tersebut hasil ketuntasan pada siklus I lebih di
tingkatkan lagi pada siklus II. Ketuntasan siklus II, siswa yang memperoleh ≥70
sebanyak 15 siswa atau (88%) dengan kategori tuntas dan siswa yang memperoleh
48

nilai ≤70 sebanyak 2 siswa atau (12%) dengan kategori tidak tuntas. Siswa
dikatakan tidak tuntas apabila dikonfirmasikan dengan nilai KKM sekolah yaitu
siswa dinyatakan tuntas apabila mencapai 75% yang memperoleh nilai ≥70 .
melalui penggunaan media pop up book pada tindakan siklus II telah
meningkatkan hasil belajar IPA materi selalu berhemat energi siswa kelas IV
SDN 278 Pelalan, sehingga siklus II menjadi acuan bagi peneliti untuk tidak
melanjutkan pada siklus berikutnya.
Menurut Sylvia dam Hariani (2015:1) pop up book adalah sebuah buku
cerita yang bergambar dengan gambar yang lucu atau yang bentuknya menarik
karena dapat begerak ketika halamannya dibuka, media pop up book dapat
menjadikan suasana belajar yang kondusif, menyenangkan dan imajinatif,
sehingga siswa semakin aktif dan memiliki minat dalam diri siswa saat mengikuti
pembelajaran. Pop up book yang dibuat harus sesuai dengan materi pembelajaran
sehingga siswa tidak telihat bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan
menggunaan media pop up book dapat memperjelas informasi/pesan yang
disampaikan sehingga dapat meningkatkan proses dan hasil belajar, dapat
mengarahkan minat belajar siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa,
menarik perhatian siswa dalam proses belajar, siswa akan lebih aktif dalam
kegiatan belajar.
Hasil penelitian yang peneliti lakukan sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Firdaus Y.W (2019) yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar
Pembelajaran Matematika Pada Materi Volume kubus dan Balok dengan
Menngunakan Media Pop Up Book di Kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombang”.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan media pop up book pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Aulad
Jombang. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa hasil belajar siswa dengan
menggunakan media pop up book mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata
siswa pada siklus I sebesar 63,3 kemudian pada siklus II mengalami peningkatan
sebesar 79,9.
Penelitian ini dilakukan bukan tanpa kendala yang dialami peneliti adalah
sulitnya memfokuskan siswa dalam belajar, terdapat siswa yang asik bermain
sendiri, dan sulitnya memahamkan materi kepada siswa. Sehingga untuk
49

mengatasi hal tersebut peneliti memberikan ice breaking kepada siswa, memilih
contoh konkrit yang dapat memudahkan siswa dalam menerima materi
pembelajaran, menegur siswa yang bermain dan diminta untuk berdiskusi bersama
dengan temannya, dan menggunakan media pembelajaran yang inovatif dan
sesuai dengan karakteristik siswa. Salah satu media pembelajaran yang dapat
digunakan adalah pop up book.
50

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Penggunaan media pembelajaran pop up book dapat meningkatkan hasil
belajar IPA siswa kelas IV SDN 278 Pelalan. Peningkatan tersebut dapat
dibuktikan dengan meningkatnya persentase hasil observasi keterlaksanaan
pembelajaran dan hasil observasi pada setiap siklusnya. Melalui penggunaan
media pop up book dalam pembelajaran, mengenai hasil penelitian dari dua siklus
yaitu siklus I dan II mengalami peningkatan, dikatakan meningkat karena telah
mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 70. Ketutasan siswa siklus I, siswa
memperoleh nilai ≥ 70 sebanyak 3 siswa atau (18%) dengan kategori tuntas dan
siswa yang memperoleh nilai ≤ 70 sebanyak 14 siswa atau (82%) dengan kategori
tidak tuntas, dengan demikian siswa dikatakan belum tuntas apabila
dikonfirmasikan nilai KKM sekolah, yaitu siswa dinyatakan tuntas apabila
mencapai 75% yang memperoleh nilai ≥70. Sehingga melalui hal tersebut hasil
ketuntasan pada siklus I lebih di tingkatkan lagi pada siklus II. Ketuntasan siklus
II, siswa yang memperoleh ≥70 sebanyak 15 siswa atau (88%) dengan kategori
tuntas dan siswa yang memperoleh nilai ≤70 sebanyak 2 siswa atau (12%) dengan
kategori tidak tuntas. Secara klasikal pembelajaran telah mencapai ketuntasan
belajar sesuai dengan target yang diharapkan.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai Peningkatan Hasil
Belajar IPA Tema 2 Selalu Berhemat Energi dengan Menggunakan Media pop up
book Siswa Kelas IV SDN 278 Pelalan, maka peneliti mengmukakan beberapa
saran yang sekiranya dapat dijadikan masukan/pertimbangan.
1. Guru hendaknya memilih media pembelajaran dalam melakukan proses belajar
mengajar untuk menarik perhatian siswa sehingga siswa tidak merasa bosan
saat proses pembelajaran berlangsung, disarankan guru menggunakan media
pembelajaran yang menarik seperti media pop up boook dengan adanya media
pop up book guru dapat mengembangkan materi yang lain. Selain itu, pendidik
51

juga harus memberikan motivasi kepada siswa untuk memunculkan rasa


percaya diri mereka dalam belajar.
2. Bagi siswa kelas IV SDN 278 Pelalan , hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi pedoman dan bahan pertimbangan dalam pengajaran khususnya
dengan menggunakan media pembelajaran.
3. Untuk peneliti sendiri sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang
menarik dalam penelitian agar siswa tertarik untuk belajar.
52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta:


Rineka Cipta

Ahmad, S. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Pranada


Media Group

Aqib, Z. (2010). Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan


Cindekia.

Bluemel,N.& Taylor, R. (2012). Pop-Up Book A Guide For Teacher and


Librarions. California: santa Barabara

Depdiknas, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Jakarta: Depdiknas

Depdiknas. (2003). Undang-undang RI No. 20 tahun 2003. Tentang Sistem


Pendidikan Nasional

Dzuanda. (2011). Design Pop-Up Child Book Puppet Figures Series? Gatotkaca?.
Tersedia di: http://library.its.undergrduete.ac.id. Diakses 14 Juni 2021

Firdaus, Y, W. (2019). Peningkatan Hasil Belajar Pembelajaran Matematika


Pada Materi Volume Kubus dan Balok dengan Menggunakan Media Pop-
Up Book di kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombang. Skripsi tidak diterbitkan.
PGMI. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Fadilla, M, R.& Ninawati, M. (2020). Pengembangan Media Pop-Up Book


Berbasis Kontekstual pada Materi Perkembangbiakan Hewan Kelas VI SDN
Anyelir 1 Depok. Jurnal Penelitian Pendidikan, 7 (2), 89-98.

Hasanah, U. (2020). Pengaruh Media Pop-Up Book Terhadap Hasil Belajar


Siswan pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri 99 Kota Bengkulu.
Skripsi tidak diterbitkan. Program Sarjana Pendidikan Guru Madrasa
Ibtidaiyah Bengkulu.

Junita,S. & Munzir. (2020). Penerapan Media Pop-Up Book untuk Pemahaman
Sub Tema Ketampakan Rupa Bumi di Skolah Dasar. Jurnal Tunas Bangsa.
7 (1), 127-132.

Kurniawan, D. ( 2011). Pembelajaran Terpadu. Bandung: Pusataka Cendikia


Utama

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Buku Guru kelas 4


Tema 2 Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi (Jakarta Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan,2017)

Masna, A, A. (2015). Pengemabangan Bahan Ajar Pop-Up Mata Pelajaran IPA


untuk Anak Tunarungu Kelas IV SDLB di Yogyakarta. Skripsi tidak
diterbitkan: FIP-UNY.
53

Mustofa, R. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Pop-Up Book Materi


Pokok Kenampakan Permukaan Bumi pada Mata Pelajaran IPA Kelas III
SDN Banaran. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
(vol.2 Nomor 2).

Nancy, L. B., & Rhonda, H, T. (2012). Pop-Up Books: A guide for Teachers and
Librariens . California: santa Barabara.

Oemar. H. (2014). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Purwanto. (2014). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Puleo, B. (2010). Next Stops: Pop-ups The Influence of Paper Engineering on


visual Media. Tersedia di: http//www.popuplady.com/pdf/
BernadetteThesisiHx.pdf. Diakses 14 Juni 2021

Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks

Susanto, A. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran Disekolah Dasar. Jakarta:


Prenada Media

Suriansyah, A. (2011). Landasan Pendidikan. Banjarmasin: Kalimantan.

Sylvia , I , N. & Hariana, S. (2015). Pengaruh Penggunaan Media Pop-Up Book


Terhadap Keterampilan Menulis Narasi Siswa Sekolah Dasar, JPGSD. 3(2).

Tandungan, E. (2020). Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring


Menggunakan Media Pop Up Book Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri 11 Dangerakko Kota Palopo.Skrispsi
tidak diterbitkan. PGSD. Universitas Cokroaminoto Palopo.

Trianto. ( 2011). Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasi


dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Trianto. (2015). Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara


54

L
A
M
P
I
R
A
N
55

Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan Pendidikan : SD NEGERI 278 PELALAN
Kelas/ Semester : IV ( Empat) / 1
Tema 2 : Selalu Berhemat Energi
Sub Tema 1 : Sumber Energi
Pembelajaran :1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan meghargai ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memilki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, mahluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya dirumah, sekolah,dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,dan
logis, dalam karya yang estetis,dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat,dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
IPA
Kompetensi Dasar ( KD)
3.5 Memahami berbagai sumber energi,perubahan bentuk energi,dan sumber
energi alternative ( angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan
nuklir) dalam kehidupan sehari-hari
4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi tentang
berbagai perubahan energi.
56

Indikator :
3.5.1 Menjelaskan manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari
4.5.1 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang perubahan bentuk energi
matahari
C. Tujuan Pembelajaran
 Dengan kegiatan pengamatan panas matahari, siswa mampu
mengidentifikasi pengaruh manfaat energi matahari dalam kehidupan
sehari-hari setelah kegiatan pencatatan dan hasil analisa dan menarik
kesimpulan.
 Dengan kegiatan membaca teks petualangan tentang energi, siswa mampu
menggali informasi tantang manfaat energi matahari.
 Dengan pengamatan bahan ajar energi siswa dapat mengenal energi itu
apa.
D. Materi Pembelajaran
 Mendiskusikan pentingnya manfaat energi matahari dalam kehidupan
sehari-hari
 Melakukan percobaan energi matahari
E. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : permainan/ simulasi,diskusi, Tanya jawab,penugasan dan
ceramah
 Media : pop-up book
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan  Siswa berdoa bersama sesuai dengan 10 menit
kepercayaan masing-masing dipimpin oleh
ketua kelas.
 Menyanyikan lagu“Indonesia Raya” bersama-
sama.
 Guru mejelaskan kegiatan yang akan dilakukan
 Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
57

yang ingin dicapai.


 Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan
Inti  Guru membagi siswa menjadi beberapa 45 menit
kelompok.
 Guru membagikan media pop-up book pada
masing-masing kelompok.
 Setelah guru membagi media, guru
mempersiapkan penjelasan dengan
menggunakan media pop-up book.
 Guru menjelaskan kepada siswa tentang
sumber energi menggunakan media pop-up
book.
 Guru mejelaskan tentang kompetensi yang
akan dicapai
 Setelah selesai, guru menyuruh salah satu
siswa pada masing-masing kelompok untuk
melakukan percobaan yaitu diminta untuk
menjelaskan manfaat energi matahari bagi
kehidupan di bumi menggunakan media.
 Guru memberikan kesempatan kepada salah
satu siswa untuk mewakili masing-masing
kelompok maju kedepan dan menjelaskan
materi yang sudah dipahami dengan
menggunakan media pop-up book dengan
bantuan arahan guru.
 Guru memberikan penguatan
 Siswa kemudian mengamati gambar tentang
peran matahari bagi kehidupan di bumi.
 Siswa menjawab pertanyaan berdasarkan
gambar.
58

 Siswa juga diminta untuk mengilustrasikan


tentang manfaat lain selain yang telah tertera
pada gambar.
 Siswa kemudian diminta untuk mengubah
gambar mereka dalam bentuk tulisan/ cerita
 Siswa diingatkan kembali tentang manfaat
panas matahari yaitu menguapkan zat cair yang
terdapat di bumi.
 Siswa digiring untuk berpikir secara luas,
dalam dan kritis untuk dapat memahami
hubungan antara matahari dengan kehidupan di
bumi.
 Siswa melakukan percobaan untuk
membuktikan penguatan zat cair, oleh panas
matahari, berdasarkan intruksi yang terdapat di
buku
 Siswa mengerjakan tugas membaca senyap
teks pendek “ Kisah Ali Si Biji Energi” yang
terdapat di buku
 Siswa kemudian menuliskan manfaat energi
matahari bagi kehidupan di bumi
 Siswa dibebaskan untuk membuat peta pikiran
mereka dalam bentuk tulisan maupun gambar
 Siswa menuliskan 4 pengaruh panas matahari
pada objek benda berdasarkan hasil percobaan
Penutup  Siswa dan guru bersama-sama merangkum 15 menit
materi pembelajaran
 Siswa dan guru merefliksi kegiatan
pembelajaran
 Guru memberikan gambaran mengenai
kegiatan pembelajaran pertemuan berikutnya.
59

 Ketua kelas memimpin doa akkhir pertemuan,

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku guru dan buku siswa,cetakan ke-3 (edisi revisi), tema selalu
berhemat energi, kementerian pendidikan dan kebudayaan, Jakarta:2016
 Tanaman jagung atau tanaman jenis lainnya
 Kertas, tissue,kain untuk percobaan IPA
 Media pop-up book
1. IPA
Peta pikiran dan loporan hasil percobaan siswa diperiksa menggunakan
rubrik. Beri tanda centang () sesuai pencapaian siswa.
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu
(4) (3) (2) Pendampingan
(1)

Manfaat Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan 1-2


energi 10 manfaat 5-9 manfaat 3-4 manfaat manfaat energi
matahari energi matahari energi dalam energi dalam dalam kehidupan
dalam dalam kehidupan kehidupan sehari-hari
kehidupan kehidupan sehari-hari sehari-hari dengan tepat
sehari-hari sehari-hari dengan tepat dengan tepat
Laporan hasil Mampu Mampu Mampu Mampu
pengamatan menyajikan menyajikan menyajikan menyajikan
tentang laporan hasil laporan hasil laporan laporan hasil
perubahan pengamatan pengamatan hasil pengamatan
bentuk energi tentang tentang pengamatan tentang
matahari perubahan perubahan tentang perubahan
bentuk energi bentuk energi perubahan bentuk energi
matahari matahari bentuk matahari
dengan tepat dengan cukup energi dengan kurang
tepat matahari tepat
dengan
60

kurang tepat
Sikap rasa Tanpak Tanpak cukup Tanpa Tanpa tidak
ingin tahu antusias dan antusias dan kurang nampak
mengajukan mengajukan antusias antusias dan
banyak ide banyak ide dan mengajukan
dan dan mengajuka banyak ide dan
pertanyaan pertanyaan n banyak pertanyaan
selama selama ide dan selama kegiatan
kegiatan kegiatan pertanyaan
selama
kegiatan

Penilaian ( skor) = Total Nilai Siswa x 10


Total Nilai Maksimal
Contoh: 11 x 10 = 9,1
12
Catatan: penghitungan nilai lihat contoh penilaian halaman lain

Pengayaan
Apabila memiliki waktu, siswa dapat menggunakan beragam benda
lainnya saat melakukan percobaan IPA, atau mencoba jenis percobaan lain untuk
membuktikan proses penguapan oleh panas matahari.
Remedial
Bagi siswa yang belum terampil menuangkan instruksi tertulis ke dalam bentuk
gambar, dan sebaliknya, akan diberikan pendampingan oleh guru. Siswa tersebut
dapat diberikan tugas rumah terkait materi.

Palopo,
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas IV

RUSLIN, S.Pd. NURHALIMA SARA’PANG


NIP NIP:1701414175
61

Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 278 PELALAN
Kelas/semeseter : IV ( empat) / I
Tema 2 : Selalu Berhemat Energi
Subtema 1 : Sumber Energi
Pembelajaran :3
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 :Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati ( mendengar,
melihat,membaca dan menanya) dan menanya berdarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, mahluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dari benda-
benda yang dijumpainya dirumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 :Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
IPA
KOMPETENSI DASAR (KD)
3.5 Memahami berbagai sumber energi perubahan bentuk energi dan sumber
energi alternative ( angin, air matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan
nuklir) dalam kehidupan sehari-hari.
4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi tentang
berbagai perubahan energi.
62

Indikator:
3.5.1 Menjelaskan manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari.
4.5.1 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang perubahan bentuk energi
matahari.
C. Tujuan Pembelajaran
 Dengan percobaan siswa mampu mengidentifikasi perubahan bentuk
energi angin dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
 Dengan percobaan siswa mampu menyajikan laporan hasil pengamatan
tentang perubahan bentuk energi angin menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif dengan sistematis.
D. Materi Pembelajaran
 Perubahan bentuk energi
 Perubahan bentuk energi angin dalam kehidupan sehari-hari.
E. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : saintifik
 Metode : permainan, simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah
 Media : Pop up book
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Siswa berdo’a bersama sesuai dengan 10 menit
kepercayaan masing-masing dipimpin oleh
ketua kelas
 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-
sama.
 Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan
 Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
yang ingin di capai.
 Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan
63

pertanyaan.
Inti  Guru mengajukan pertanyaan tentang: 50 menit
 Bagaimana cara membuat kincir ini
berputar kencang ? lakukan dengan
beberapa cara yang berebeda!
 Siswa yang mengajukan tangan diminta untuk
mempraktikkan cara yang diajukan
menggunakan kincir tersebut.
 Guru menjelaskan materi tentang energi angin
menggunakan media pop-up book.
 Siswa memperhatikan gambar manfaat energi
angin pada media pop-up book.
 Siswa kemudian membaca teks singkat tentang
kegiatan yang akan mereka lakukan.
 Siswa membuat contoh kincir angin
berdasarkan intruksi di buku.
 Siswa mengamati teks visual dan intruksi yang
ada di buku siswa.
 Siswa membaca dengan teliti panduan
keselamatan kerja sebelum mulai membuat
kincir.
 Siswa membuat kincir berdasarkan intruksi
yang terdapat di buku.
 Siswa melakukan percobaan menggunakan air
mengalir untuk kincir plastik dan
menggunakan tiupan angin untuk kincir kertas.
 Siswa mendiskusikan perbedaan kecepatan
putaran baling-baling pada kedua jenis kincir
tersebut. Siswa juga diharapkan menemukan
perbedaan lainnya.
 Siswa dalam kelompok yang sama
mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang
64

terdapat di buku siswa.


 Siswa menuliskan jawaban di buku.
 Guru memberikan penguatan.
Penutup  Siswa dan guru bersama-sama merangkum 10 menit
materi pembelajaran.
 Siswa dan guru merefleksi kegiatan
pembelajaran
 Guru memberikan gambaran mengenai
kegiatan pembelajaran pertemuan berikutnya.
 Ketua kelas memimpin do’a di akhir
pertemuan

G. SUMBER DAN MEDIA


 Buku Pedoman Guru Tema 2 kelas 4 dan Buku Siswa Tema 2 Kelas 4
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2013).
 Media pop-up book
H. Penilaian
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru
untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dari
memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan
sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan
presentasi untuk kerja atau hasil karya proyek dengan rubric penilaian sebagai
berikut.
1. IPA
Peta pikiran dan laporan hasil percobaan siswa diperiksa menggunakan
rubrik. Beri tanda centang (√) sesuai pencapaian siswa.
65

Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu


(4) (3) (2) pendampingan
(1)
Laporan Mampu Mampu Mampu Belum
hasil menyajikan menyajikan menyajikan mampu
pengamatan laporan hasil laporan hasil laporan hasil menyajikan
tentang pengamatan pengamatan pengamatan laporan hasil
perubahan tentang tentang tentang pengamatan
bentuk perubahan perubahan perubahan tentang
energi angin bentuk energi bentuk energi bentuk energi perubahan
angin dengan angin dengan angin dengan bentuk energi
tepat cukup tepat. kurang tepat angin dengan
tepat
Perubahan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Belum
bentuk perubahan perubahan perubahan mampu
energi angin bentuk energi bentuk energi bentuk energi menjelaskan
angin dengan angin dengan angin dengan perubahan
tepat kurang tepat cukup tepat bentuk energi
angin dengan
tepat
Sikap rasa Tampak Tampak Tanpa kurang Tanpa tidak
ingin tahu antusias dan cukup antusias dan nampak
mengajukan antusias dan mengajukan antusias dan
banyak ide mengajukan banyak ide mengajukan
dan banyak ide dan banyak ide
pertanyaan dan pertanyaan dan
selama pertanyaan selama pertanyaan
kegiatan selama kegiatan selama
kegiatan kegiatan.

Penilaian ( skor) = Total Nilai Siswa x 100


Total Nilai Maksimal
66

Contoh: 11 x 10 = 9,1
12
Catatan: penghitungan nilai lihat contoh penilaian halaman lain

Pengayaan
Apabila memiliki waktu, siswa dapat menggunakan beragam benda
lainnya saat melakukan percobaab IPA, atau mencoba jenis percobaan lain untuk
membuktikan proses penguapan oleh panas matahari.
Remedial
Bagi siswa yang belum terampil menuangkan intruksi tertulis ke dalam
bentuk gambar, dan sebaliknya, akan diberikan pendampingan oleh guru. Siswa
tersebut dapat diberikan tugas rumah terkait materi.

Palopo,
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas IV

RUSLIN, S.Pd. NURHALIMA SARA’PANG


NIP NIM: 1701414175
67

Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 278 PELALAN
Kelas/ semester : IV (empat)/ 1
Tema 2 : Selalu Berhemat Energi
Subtema 2 : Manfaat Energi
Pembelajaran :1
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, mahluk ciptaan Tuhan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
IPA
Kompetensi Dasar (KD)
3.5 Memahami berbagai sumber energi , perubahan bentuk energi dan sumber
energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan
nuklir) dalam kehidupan sehari-hari.
4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi tentang
berbagai perubahan bentuk energi.
Indikator
68

3.5.2 Mengidentifikasi manfaat perubahan bentuk energi dalam kehidupan


sehari-hari.
4.5.3 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang berbagai perubahan bentuk
energi dalam kehidupan sehari-hari.
C. Tujuan Pembelajaran
 Setelah megamati gambar dan membaca teks petunjuk tertulis, siswa
mampu mempraktikkannya untuk membuat produk kipas (kipas) dengan
langkah yang benar.
 Setelah berdiskusi, siswa mampu menyajikan teks petunjuk tertulis tentang
cara membuat kipas dengan tepat
 Dengan pengamatan siswa mampu mengidentifikasi manfaat perubahan
bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
 Setelah pengamatan, siswa mampu menyajikan laporan hasil pengamatan
tentang berbagai perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari
dengan sistematis.
 Dengan diskusi dan pemecahan masalah, siswa mampu mengidentifikasi
sumber daya alam dan pemanfaatannya dengan tepat.
 Dengan diskusi dan pemecahan masalah, siswa mampu manyajikan hasil
identifikasi sumber daya alam dan pemanfaatannya dalam bentuk tulisan
dengan sistematis.
D. Materi Pembelajaran
 Cara membuat Kipas.
 Manfaat perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari.
E. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : scientific
 Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi, dan Ceramah
 Media : Pop up book
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Siswa berdo’a bersama sesuai dengan
kepercayaan masing-masing dipimpin oleh
69

ketua kelas.
 Menyanyikan lagu “ Indonesia Raya” bersama-
sama.
 Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan.
 Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
 Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan.
Inti  Siswa diingatkan kembali materi tentang
berbagai sumber energi pada pembelajaran
sebelumnya.
 Siswa menceritakan kembali pemahaman
mareka tentang beberapa jenis sumber energi
yang telah dipelajari.
 Siswa diminta untuk menuliskan beragam
benda elektronik dirumah yang menggunakan
energi listrik dan seberapa sering
menggunakan benda-benda resebut.
 Siswa secara berkelompok mendikusikan
jawaban.
 Guru memberikan penguatan
 Guru menjaskan tentang cara menghemat
energi dengan menggunakan media pop-up
book.
 Guru memperlihatkan contoh gambar
menghemat energi yang ada pada media pop-
up book
 Siswa membaca teks singkat yang beisi
himbauan untuk melakukan hemat energi.
 Siswa membuat kipas kertas berdasarkan teks
70

petunjuk tulis dan gambar/ visual yang ada


pada buku siswa.
 Siswa saling membandingkan kipas buatan
mereka untuk mengindentifikasi perbedaanya.
 Siswa menuliskan cara pembuatan satu jenis
kipas yang berbeda dengan miliknya.
Penutup  Siswa dan guru bersama-sama merangkum
materi pembelajaran.
 Siswa dan guru merefleksi kegiatan
pembelajaran.
 Guru memberikan gambaran mengenai
kegiatan pembelajaran pertemuan berikutnya.
 Ketua kelas memimpin do’a diakhir
pertemuan.

G. SUMBER DAN MEDIA


 Buku pedoman Guru Tema 2 Kelas 4 dan Buku Siswa Tema 2 Kelas 4
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2013).
 Kertas bekas
 Media pop-up book
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru
untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penelian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan
sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengeahuan dan presentasi
untuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubrik penilaian sebagai berikut.
1. IPA
Laporan hasil percobaan perubahan bentuk energi siswa diperiksa
menggunakan rubrik.
71

Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu


(4) (3) (2) perdampinga
n (1)
Perubahan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Belum
bentuk perubahan sebagagian sebagian kecil mampu
energi dan semua bentuk besar perubahan perubahan menjelaskan
mafaatnya energi dan semua bentuk semua bentuk perubahan
manfaatnya energi dan energi dan bentu energi
dengan tepat menfaatnya manfaatnya dan
dengan tepat dengan tepat. manfaatnya.
Laporan Mampu Mampu Mampu Belum
hasil menyajikan menyajikan menyajikan mampu
pengamatan laporan hasil laporan hasil laporan hasil menyajikan
laporan hasil.
Tentang Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan
perubahan tentang tentang tentang tentang
bentuk perubahan perubahan perubahan perubahan
energi bentuk energi bentuk energi bentuk energi bentuk
dengan tepat dengan cukup dengan kurang angindengan
tepat tepat tepat.
Sikap rasa Tampak Tampak cukup Tampak Tidak
ingin tahu antusias dan antusias dan kurang tampak
mengajukan terkadang antusias dan antusias dan
banyak ide mengajukan ide tidak perlu
dan dan pertanyaan mengajukan dimotivasi
pertanyaan selama kegiatan ide dan untuk
selama pertanyaan mengajukan
kegiatan. selama ide dan
kegiatan pertanyaan.
Penilaian ( skor) = Total Nilai Siswa x 10
Total Nilai Maksimal
Contoh: 11 x 10 = 9,1
16
Catatan: penghitungan nilai lihat contoh penilaian halaman lain
72

Pengayaan
Apabila memiliki waktu siswa dapat menggunakan beragam benda lainnya
saat melakukan percobaan IPA atau mencoba jenis percobaan lain untuk
membuktikan penguapan oleh panas matahari.
Remedial
Bagi siswa yang belum memahami materi perubahan bentuk energi akan
diberikan pendampingan oleh guru.

Palopo,
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas IV

RUSLIN, S.Pd NURHALIMA SARA’PANG


NIP: NIM:1701414175
73

Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 278 PELALAN
Kelas/semester : IV (empat)/ 1
Tema 2 : Selalu Berhemat Energi
Sub tema 2 : Manfaat Energi
Pembelajaran :3
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya baerdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kaegiatannya dan benda-benda yang
di rumah dan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gaerakan yang mencerminkan
anak sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
IPA
Kompetensi Dasar (KD)
3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan
sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar
organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari.
4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi tentang
berbagai perubahan bentuk energi.
74

Indikator
3.5.3 Mengidentifikasi manfaat perubahan berbagai bentuk energi dalam
kehidupan sehari-hari.
4.5.2 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang perubahan bentuk energi.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Dengan percobaan siswa mampu mengidentifikasi manfaat perubahan
bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
 Dengan percobaan siswa mampu menyajikan laporan hasil pengamatan
tentang perubahan bentuk energi dengan sistematis.
 Setelah berdiskusi, siswa mampu menyajikan teks petunjuk tertulis tentang
cara aman menggunakan listrik dengan sisitematis.
D. MATERI PEMBELAJARAN
 Pemanfaatan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
 Bahaya listrik
E. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Permainan/ simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah
 Media : Pop up book
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
waktu
Pendahulua  Siswa berdo’a bersama sesuai dengan
kepercayaan masing-masing dipimpin oleh
ketua kelas.
 Menyanyikan lagu “ Indonesia Raya” bersama-
sama.
 Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan.
 Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
 Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan
75

pertanyaan.
Inti  Siswa mengamati gambar seorang anak yang
bermain layangan di dekat tiang dan kabel
listrik yang ada pada buku siswa.
 Selanjutnya, siswa menganalisis kegiatan
tersebut, kemudian menuliskan pendapatnya
tentang perilaku tersebut serta dampak negatif
yang akan terjadii.
 Guru memberikan penguatan penguatan
tentang bahaya arus listrik dengan
menggunakan media pop-up book
 Siswa mengamati gambar rumah dengan setiap
bagian ruangannya.
 Siswwa mengidentifikasi beragam benda
elektronik yang biasa terdapat dalam setiap
ruangan dan bahaya yang dapat ditimbulkan
dari benda tersebut.
 Siswa menganalisis cara aman menggunakan
benda-benda elektronik tersebut. Siswa
menuliskan hasil analisis dan
mendiskusikannya bersama guru.
 Siswa membaca senyap teks yang berisi
tentang cara aman menggunakan listrik.
 Guru menjelaskan tantang cara menjaga
keselamatan diri dari bahaya listrik
menggunakan media pop-up book.
 Siswa memperhatikan gambar tentang cara
aman menggunakan listrik yang ada pada
media pop-up book.
 Siswa menuliskan teks petunjuk cara aman
menggunakan listrik berdasarkan bacaan dan
76

hasil diskusi.
Penutup  Siswa dan guru menyimpulkan hasil 10 menit
pembelajaran.
 Guru meberikan gamabaran mengenai kegiatan
pembelajaran pertemuan berikutnya.
 Kelas ditutup dengan do’a bersama dipimpin
oleh ketua kelas.

G. SUMBER DAN MEDIA


 Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV. Tema 2: Selalu Berhemat Energi,
Subtema 2: Manfaat energi, Pembelajaran 3, Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 (Revisi 2017), Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
 Media pop-up book
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru
untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penelitian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan
sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan
presentasi untuk kerja atau hasil karya projek dengan rubrik penilaian sebagai
berikut.
1. IPA
Tulisan hasil analisis siswa diperiksa menggunakan rubrik.
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu
(4) (3) (2) Pendamping
an
(1)
Manfaat Mengidentifik Mengidentifi Mengidentifik Mengidentifi
perubahan asi 5 manfaat kasi 3-4 asi 2 manfaat kasi 1
bentuk energi perubahan manfaat perubahan manfaat
dalam bentuk energi perubahan bentuk energi perubahan
kehidupan dalam benyuk dalam bentuk energi
77

sehari-hari kehidupan energi dalam kehidupan dalam


sehari-hari kehidupan sehari-hari kehidupan
dengan tepat sehari-hari dengan tepat. sehari-hari
dengan tepat. dengan tepat.
Laporan hasil Mampu Mampu Mampu Belum
pengamatan menyajikan menyajikan menyajikan mampu
tentang laporan hasil laporan hasil laporan hasil menyajikan
perubahan pengamatan pengamatan pengamatan laporan hasil
bentuk energi tentang tentang tentang pengamatan
perubahan perubahan perubahan tentang
bentuk energi bentuk bentuk energi perubahan
dengan tepat. energi dengan bentuk energi
dengan kurang tepat. dengan tepat.
cukup tepat
Sikap rasa Tampak Tampak Tampak Tidak tampak
ingin tahu antusias dan cukup kurang antusias dan
mengajukan antusias dan antusias dan perlu
banyak ide dan mengajukan tidak dimotivasi
pertanyaan ide dan mengajukan untuk
selama pertanyaan ide dan mengajukan
kegiatan selama pertanyaan ide dan
kegiatan selama pertanyaan.
kegiatan.
Penilaian ( skor) = Total Nilai Siswa x 10
Total Nilai Maksimal
78

***Pengayaan
Apabila memiliki waktu siswa dapat menggunakan beragam benda lainnya
saat melakukan percobaan IPA atau mencoba jenis percobaan lain untuk
membuktikan perubahan energi.

Remedial
Bagi siswa yang belum memahami materi perubahan bentuk energi, akan
diberikan pendampingan oleh guru.

Palopo,
Mengetahui
Kepala Sekola Guru Kelas IV

RUSLIN, S.Pd NURHALIMA SARA’PANG


NIP: NIM:
79

Lampiran 5
80
81

Lampiran 6
82
83

Lampiran 7
84
85

Lampiran 8
86
87
88

Lampiran 9

Lampiran 10
89
90
91

Lampiran 11
92

Lampiran 12
93

DOKUMENTASI
SIKLUS I
94

SIKLUS II
95

Anda mungkin juga menyukai