Anda di halaman 1dari 123

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP

HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPA


DI UPT SD NEGERI SRIRAHAYU

SKRIPSI

Oleh :

RISMA RIVANA DEWI


18060094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
2022
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP
HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPA
DI UPT SD NEGERI SRIRAHAYU

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan


Pada Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

RISMA RIVANA DEWI


18060094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
2022
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP
HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPA
DI UPT SD NEGERI SRIRAHAYU

Risma Rivana Dewi


18060094

ABSTRAK

Rendahnya hasil belajar peserta didik disebabkan karena peserta didik cenderung
tidak tertarik untuk belajar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan rata-rata hasil belajar IPA peserta didik kelas V UPT SD Negeri
Srirahayu yang melakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran mind
mapping dengan rata-rata hasil belajar IPA peserta didik yang melakukan
pembelajaran sebelum menggunakan model pembelajaran mind mapping.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode


eksperimen. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas V UPT
SD Negeri Srirahayu yang terdiri dari kelas V A dengan jumlah peserta didik 19
orang yang menjadi kelas eksperimen dan kelas V B dengan jumlah peserta didik
20 orang yang menjadi kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini untuk mengumpulkan data yaitu soal pilihan ganda sebanyak 20 butir soal
yang telah di validasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji
Independent Sample T-Test dan uji Paired Sample T-Test.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran mind mapping


berpengaruh positif terhadap hasil belajar. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji
Independent Sample T-Test yaitu thitung = 10,265 > ttabel = 1,740 yang berarti ada
perbedaan rata-rata hasil belajar IPA peserta didik yang menggunakan model
pembelajaran mind mapping dengan rata-rata hasil belajar IPA peserta didik
menggunakan model pembelajaran cooperative learning dan. Uji Paired Sample
T-Test menunjukkan bahwa thitung = 8,824 > ttabel = 1,734 yang berarti rata-rata hasil
belajar IPA peserta didik yang menggunakan model pembelajaran mind mapping
lebih baik dari rata-rata hasil belajar IPA peserta didik menggunakan model
pembelajaran cooperative learning.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Mind Mapping, Hasil Belajar IPA, Siklus Air

iii
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping


Terhadap Hasil Belajar Pada Pembelajaran IPA
di UPT SD Negeri Srirahayu
Nama Mahasiswa : Risma Rivana Dewi
Nomor Pokok Mahasiswa : 18060094
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Menyetujui
Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs.Jean Amorie, M.Pd. Afri Mardicko, M.Pd.


NIP. 19601130 199011 1 001 NIDN. 0214049201

Ketua Program Studi,

Yunni Arnidha, M.Pd.


NIDN. 0229097801

iv
HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP


HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPA
DI UPT SD NEGERI SRIRAHAYU

1. Tim Penguji

Penguji : Dra. Noerhasmalina, M.Pd. (.............................)

Pembimbing I : Drs. Jean Amorie, M. Pd. (.............................)

Pembimbing II : Afri Mardicko, M.Pd. (.............................)

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Rahma Felasofi. S.Si., M.Sc.


NIP. 19850202 201504 2 001

Tanggal Lulus Ujian:

v
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Risma Rivana Dewi
NPM : 18060094
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar murni gagasan,
penilaian dan rumusan saya sendiri. Tanpa bantuan tidak sah dari pihak lain,
kecuali arahan dari tim pembimbing.

Karya tulis yang saya buat ini, tidak terdapat hasil karya maupun pendapat yang
telah ditulis maupun dipublikasikan orang lain, kecuali dikutip secara tertulis
dengan jelas dan dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah saya dengan
disebutkan nama pengarangnya serta dicantumkan pada daftar kepustakaan.

Pringsewu, 2022
Peneliti,

Risma Rivana Dewi


NPM. 18060094

vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Sebagai sivitas akademik FKIP Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung,


saya bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Risma Rivana Dewi
NPM : 18060094
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jenis Karya : Skripsi
Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap
Hasil Belajar Pada Pembelajaran IPA di UPT SD Negeri
Srirahayu

Guna pembangunan ilmu pengetahuan pendidikan, menyetujui memberikan


kepada Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung tanpa menuntut ganti
rugi berupa materi atas skripsi saya yang berjudul: “Pengaruh Model
Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Pada Pembelajaran IPA di
UPT SD Negeri Srirahayu.”

Dengan pernyataan ini Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung berhak


menyimpan, mengalihmediakan dalam bentuk format yang lain, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik hak atas karya. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-
benarnya.

Dibuat di : FKIP UMPRI


Pada tanggal :
Yang menyatakan

Risma Rivana Dewi


NPM. 18060094

vii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap rasa syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala
nikmat yang telah diberikan oleh-Nya dan juga ridho-Nya saya
mempersembahkan skripsi ini kepada:
1. Bapak Drs. Jean Amorie. M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan BapakAfri
Mardicko. M.Pd selaku pembimbing II yang selalu meluangkan waktu
memberikan bimbingan, bantuan, sumbangan pemikiran dan bijaksana serta
kontribusinya kepada penulis dengan penuh ketulusan dan kesabaran
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
2. Ayah, ibu, kakak, dan adik tercinta yang telah banyak memberikan
dorongan dan motivasi serta do’a sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
3. Sahabat-sahabat tercintaku, seperjuangan, sepermainan yang telah sabar dan
selalu memberikan motivasi semangat serta dukungannya dalam
menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
4. Almamaterku tercinta Universitas Muhammadiyah Pringsewu yang telah
memberikan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman untuk menghadapi
kehidupan sesungguhnya.

viii
MOTTO

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui
sedangkan kamu tidak mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 216)

“If something is destined for your,


never in million years it will be somebody else.”
(Raudhatul Muhibbin)

ix
RIWAYAT HIDUP

Peneliti bernama Risma Rivana Dewi, dilahirkan di Sukamulya, pada tanggal 03


Desember 1999. Peneliti merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, putri dari
pasangan Bapak Sobari dan Ibu Parminah.
Pendidikan formal yang telah diselesaikan peneliti, yaitu:
1. TK PKK Banyumas lulus pada tahun 2006
2. SD Negeri 3 Banyumas lulus pada tahun 2012
3. MTsN 2 Pringsewu lulus pada tahun 2015
4. SMA Negeri 2 Pringsewu lulus pada tahun 2018

Pada tahun 2018, peneliti terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD) Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung.

x
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping
Terhadap Hasil Belajar Pada Pembelajaran IPA Di UPT SD Negeri Srirahayu”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Lampung.

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini tentunya
tidak mungkin diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
peneliti menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. H. Munawir Am., M.M.,M.Pd, Rektor Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
2. Ibu rahma Faelasofi, S.Si.,M.Se., Dekan fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
3. Ibu Yuni Arnidha, M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung yang telah
memberikan sumbangan saran untuk membantu peneliti dalam
menyelesaikan surat guna syarat skripsi.
4. Bapak Drs. Jean Amorie. M.Pd, Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, saran, nasihat, dan bantuan selama proses
penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Afri Mardicko. M.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, saran, nasihat, dan bantuan selama proses penyelesaian skripsi
ini.
6. Ibu Drs. Noer Hasmalina., M.Pd, Dosen Pembahas Penguji yang telah
memberikan kritik, saran, dan masukan serta gagasan yang sangat
bermanfaat untuk penyempurnaan skripsi ini.

xi
7. Kedua orangtua saya, Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa
memberikan do’a serta dukungan yang tidak henti-hentinya diberikan
kepada penulis.
8. Kepada kedua saudara saya Rizky Vandera dan Eza Al Havis yang
senantiasa menghibur dan memberikan dukungan kepada penulis.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan skripsi ini sebaik mungkin, penulis


menyadari bahwa skripsi ini masih ada kekurangan. Oleh, karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Akhir kata,
penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi para pembaca dan pihak-
pihak lain yang berkepentingan.

Pringsewu, 2022
Peneliti

Risma Rivana Dewi


NPM. 18060094

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
ABSTRAK iii
HALAMAN PERSETUJUAN iv
HALAMAN PENGESAHAN v
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI vii
HALAMAN PERSEMBAHAN viii
MOTTO ix
RIWAYAT HIDUP x
KATA PENGANTAR xi
DAFTAR ISI xiii
DAFTAR TABEL xv
DAFTAR GAMBAR xvi
DAFTAR LAMPIRAN xvii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 5
D. Ruang Lingkup Penelitian 5
E. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Kajian Teori 7
B. Penelitian Yang Relevan 20
C. Kerangka Konsep 22
D. Hipotesis 23

xiii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian 24
B. Populasi 24
C. Definisi Operasional Variabel 25
D. Tempat dan Waktu Penelitian 25
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 26
F Validitas dan Reliabilitas Instrumen 26
G. Teknik Analisis Data 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian 31
B. Pembahasan 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan 41
B. Saran 41

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Nilai Ulangan Harian IPA Siswa Kelas V A dan V B Semester
Genap UPT SD Negeri Srirahayu 3
Tabel 2. Indikator Tingkat Tujuan Aspek Kognitif Berdasarkan Taksonomi Bloom
dan Anderson 10
Tabel 3. Posttest-Only Control Design 24
Tabel 4. Kriteria Reliabilitas 27
Tabel 5.Deskripsi Data Hasil Belajar IPA Peserta Didik 31
Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas 34
Tabel 7. Uji Normalitas Data 35
Tabel 8. Uji Homogenitas Data 36
Tabel 9. Uji Hipotesis 36

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Konsep 22


Gambar 2. Contoh Jawaban Kelas Eksperimen 32
Gambar 3. Contoh Jawaban Kelas Kontrol 32
Gambar 4. Perbandingan Rata-rata Nilai Post-Test Kelas VA dan VB 33

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran. 1 Profil Sekolah 44


Lampiran. 2 Surat Izin Penelitian dari Fakultas 46
Lampiran. 3 Surat Keterangan dari Fakultas 47
Lampiran. 4 Surat Pemberian Izin Penelitian 48
Lampiran. 5 Surat Pernyataan Teman Sejawat Kelas VA 49
Lampiran. 6 Surat Pernyataan Teman Sejawat Kelas VB 50
Lampiran. 7 Surat Keterangan Penelitian 51
Lampiran. 8 Blangko Konsultasi Mahasiswa 52
Lampiran. 9 Pemetaan KD 54
Lampiran. 10 Silabus 55
Lampiran. 11 RPP Kelas Eksperimen 58
Lampiran. 12 RPP Kelas Kontrol 63
Lampiran. 13 LKPD 67
Lampiran. 14 Soal Uji Instrumen 68
Lampiran. 15 Kunci Jawaban Uji Instrumen 77
Lampiran. 16 Soal Posttest 78
Lampiran. 17 Kunci Jawaban Posttest 84
Lampiran. 18 Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar 85
Lampiran. 19 Nilai Posttest Eksperimen dan Kontrol 86
Lampiran. 20 Tabel Product Moment 87
Lampiran. 21 Hasil Uji Validitas 88
Lampiran. 22 Hasil Uji Coba Reliabilitas 89
Lampiran. 23 Rekapitulasi Posttest Kelas Eksperimen 90
Lampiran. 24 Rekapitulasi Posttest Kelas Kontrol 91
Lampiran. 25 Hasil Uji Normalitas 92
Lampiran. 26 Hasil Uji Homogenitas 93
Lampiran. 27 Hasil Uji Independent Sample-test 94
Lampiran. 28 Hasil Uji Paired Sample T-test 95
Lampiran. 21 Tabel Distribusi T 96

xvii
Lampiran. 29 Dokumentasi Kelas Eksperimen 97
Lampiran. 30 Dokumentasi Kelas Kontrol 100

xviii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemendikbud nomor 65 tahun 2013 mengamanatkan bahwa proses

pembelajaran pada kurikulum 2013 dilakukan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk lebih

mengembangkan kreativitas sesuai dengan pengalaman. Untuk itu setiap

satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi.

Pencapaian kompetensi pada satuan pendidikan dilaksanakan melalui kegiatan

pembelajaran. Proses pembelajaran yang terjadi di sekolah termasuk dalam hal

terpenting, berhasilnya pendidikan dengan tercapainya tujuan pendidikan

dapat dilihat dari hasil belajar. Hasil belajar bukan menjadi ukuran, tetapi

dapat diukur setelah peserta didik melakukan kegiatan belajar melalui kegiatan

evaluasi. Berhasil atau tidaknya peserta didik dalam proses pembelajaran akan

terlihat dari hasil belajar tersebut. Guna mencapai mutu pendidikan dan

pengajaran salah satunya adalah dengan memilih model pembelajaran yang

dapat menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan hasil belajar

siswa khususnya pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat

berperan dalam pengembangan IPTEK karena IPA pada dasarnya adalah ilmu

1
2

yang mempelajari lingkungan alam sekitar manusia. Pembelajaran IPA

memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta

memfokuskan pada peningkatan pengetahuan peserta didik tentang dirinya

dan alam sekitar. Dalam IPA banyak materi yang harus dipelajari, tidak semua

peserta didik mudah memahami materi. Materi yang tidak dapat diberikan

melalui kegiatan langsung, guru biasanya mengandalkan ceramah saat

kegiatan belajar mengajar dan menuntut peserta didik untuk mengingat

pelajaran yang disampaikan. Kegiatan pembelajaran tersebut menjadikan

peserta didik pasif dan berdampak pada hasil belajar yang didapatkan yang

relatif rendah.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bahwa hasil belajar IPA

peserta didik di kelas V masih rendah. Hal ini disebabkan karena peserta didik

cenderung tidak tertarik untuk belajar IPA, peserta didik menganggap IPA

pelajaran yang sulit karena banyaknya penggunaan bahasa ilmiah . Banyaknya

materi dalam pelajaran IPA, sehingga menyebabkan peserta didik kesulitan

dalam merespon pembelajaran yang disampaikan guru. Ketika proses

pembelajaran berlangsung masih berpusat pada guru, sehingga menyebabkan

peserta didik menjadi pasif dan tidak berani dalam menyampaikan

pendapatnya. Selain itu peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan

kemampuan dalam menguasi materi karena keterbatasan model pembelajaran

yang digunakan, sehingga menyebabkan peserta didik mendapatkan nilai yang

rendah. Hal-hal tersebut berdampak pada hasil belajar peserta didik kelas V

UPT SD Negeri Srirahayu. Hal ini dapat dilihat dari tabel dibawah.
3

Tabel 1.
Data Nilai Ulangan Harian IPA Siswa Kelas V A dan V B Semester
Genap UPT SD Negeri Srirahayu
Jumlah Rata- Tuntas Belum Tuntas
Kela
KKM Seluruh Rata Jumlah Jumlah
s Presentase Presentase
Siswa Kelas siswa Siswa
VA 75 19 65 7 36,84% 12 63,15%
VB 75 20 67 9 45% 11 55%
(Sumber: Dokumentasi Ulangan Tengah Semester kelas V A dan V B)

Dari tabel tersebut terlihat bahwa kelas V A dan V B terdapat beberapa siswa

yang belum mencapai KKM yang telah ditentukan. Persentase ketuntasan

yang dicapai peserta didik kelas V A hanya sebanyak 7 peserta didik (36,84%)

dan peserta didik yang nilainya dibawah KKM sebanyak 12 peserta didik

(63%). Sedangkan kelas V B hanya sebanyak 9 peserta didik (45%) dan

peserta didik yang nilainya dibawah KKM sebanyak 11 peserta didik (55%).

Adanya beberapa permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

dibutuhkan adanya solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Salah

satu solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan model

pembelajaran yang mampu melakukan tindakan melibatkan seluruh peserta

didik untuk lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran dengan tujuan untuk

meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu peserta

didik adalah Mind Mapping. Mind Mapping merupakan model pembelajaran

yang memanfaatkan otak untuk mengasosiasi pengetahuan menjadi sebuah

gagasan berupa gambar atau peta pikiran yang bertujuan untuk meningkatkan

peserta didik dalam meguasai materi dengan menghasilkan catatan yang unik.
4

Dalam penelitian ini akan menerapkan model pembelajaran mind mapping

sebagai upaya memberikan variasi pembelajaran agar mempermudah

pemahaman materi peserta didik dalam pelajaran IPA agar berdampak pada

hasil belajar peserta. Kelebihan model pembelajaran mind mapping adalah

mampu mengelola informasi secara keseluruhan melalui pemetaan pikiran

yang berbentuk percabangan yang dituangkan langsung ke dalam media tulis.

Dengan demikian hasil belajar peserta didik akan mengalami peningkatan dan

tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Berdasarkan dari latar belakang serta permasalahan yang ada di sekolah

tersebut maka, peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Pada

Pembelajaran IPA di UPT SD Negeri Srirahayu.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar IPA peserta didik

dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran mind mapping

dan model pembelajaran cooperative learning?

2. Apakah rata-rata hasil belajar IPA peserta didik dalam pembelajaran

menggunakan model pembelajaran mind mapping lebih baik dari model

pembelajaran cooperative learning?


5

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar IPA peserta didik

dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran mind mapping

dan model pembelajaran cooperative learning.

2. Untuk mengetahui rata-rata hasil belajar IPA peserta didik dalam

pembelajaran menggunakan model pembelajaran mind mapping lebih

baik dari model cooperative learning.

D. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk membatasi agar penelitian ini tidak menyimpang dari judul

penelitian, maka penulis menentukan ruang lingkup penelitian sebagai

berikut :

1. Model pembelajaran mind mapping merupakan model pembelajaran

yang dapat mengembangkan kreativitas, daya hafal, pengetahuan, dan

kemandirian siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

2. Materi pokok dalam penelitian ini adalah siklus air.

3. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V UPT SD Negeri

Srirahayu.

4. Tempat penelitian ini dilakukan di UPT SD Negeri Srirahayu.


6

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta

pengalaman belajar tentang model pembelajaran mind mapping,

sehingga dapat memperbanyak model pembelajaran dalam

pembelajaran IPA.

2. Manfaat Secara Praktis

Dapat memberikan pengalaman belajar yang berbeda, dapat

memotivasi perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran dan

meningkatkan hasil belajar peserta didik.

a. Bagi Pendidik

Dapat menambah wawasan pendidik untuk menggunakan model

pembelajaran yang lebih bervariasi agar tercapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan.

b. Bagi Sekolah

Menjadi informasi dan sumbangan pemikiran dalam upaya

meningkatkan kualitas pendidikan.

c. Bagi Mahasiswa

calon guru profesional Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat

dan menambah wawasan, pengalaman, dan bekal yang berharga untuk

peneliti sebagai calon guru professional.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Hamalik (Fauhah & Rosy, 2021) belajar adalah suatu proses, suatu

kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Sardiman (Fauhah &

Rosy, 2021) menyatakan bahwa belajar itu senantiasa merupakan

perubahan tingkah laku atas penampilannya dengan serangkaian

kegiatan misalnya dengan membaca, mendengarkan, meniru dan lain

sebagainya. Sedangkan Febryananda (Fauhah & Rosy, 2021)

menyatakan hasil belajar merupakan sebuah penguasaan yang didapat

siswa atau seseorang selepas mereka dapat menyerap dari sebuah

pengalaman belajar.

Wingkel (Octavia, 2020: 1) belajar adalah suatu aktivitas mental atau

psikis dalam interaksi lingkungan, yang menghasilkan perubahan

dalam pengetahuan, pemahaman, dan nilai sikap. Selamet (Octavia,

2020:1) pengertian belajar yaitu suatu proses usaha yang dilakukan

individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan sebagai hasil individu sendiri dalam interaksi

dengan lingkungan.

7
8

Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu proses yang merubah serta meningkatkan tingkah laku

seseorang sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.

b. Pengertian Hasil Belajar

Wahyuningsih (2020: 65) menyatakan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang dimiliki siswa setelah mereka menerima

pengalaman belajar dalam proses pembelajaran. Adapun hasil belajar

siswa dapat diartikan sebagai nilai yang diperoleh siswa selama

kegiatan belajar mengajar. Wahyuningsih (2020: 65) secara umum

perubahan perilaku dan kemampuan secara keseluruhan yang dimiliki

oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotorik yang disebabkan oleh pengalaman

dan bukan hanya salah satu aspek potensi saja.

Wahyuningsih (2020: 65) menyatakan bahwa hasil belajar seseorang

dapat ditunjukkan dengan perubahan tingkah laku yang ditampilkan

dan dapat diamati antara sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan

belajar. Jadi hasil belajar merupakan penilaian hasil-hasil kegiatan

belajar pada diri siswa setelah melakukan proses kegiatan belajar.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai peserta didik melalui proses

sehingga menghasilkan kemampuan kognitif yang dimiliki peserta

didik dan dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi.


9

c. Indikator Hasil Belajar

Terdapat beberapa indikator yang digunakan dalam mengukur hasil

belajar siswa. Sukmadinata Degeng (Hasan et al., 2021: 38) telah

merumuskan tingkatan tujuan ke dalam tiga ranah sebagai berikut :

1. Kognitif

Domain kognitif merupakan suatu bentuk tujuan pendidik yang

berhubungan dengan aspek intelektual atau kemampuan berpikir

siswa.Aspek kognitif terdiri dari 6 tingkatan, yaitu pengetahuan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

2. Afektif

Afektif berkaitan dengan aspek sikap, nilai-nilai, dan apresiasi.

Krathwohl mengatakan aspek afektif memiliki tingkatan

(Muhammad Hasan, n.d, 2021: 43-44) yaitu; penerimaan,

merespon, menghargai, mengorganisasi, dan karakteristik.

3. Psikomotorik

Psikomotorik meliputi semua tingkah laku yang menggunakan

saraf dan otot badan. Ada lima tingkatan yang termasuk dalam

psikomotorik yaitu: keterampilan meniru, menggunakan,

ketepatan, merangkaikan, dan keterampilan naturalisasi

(Muhammad Hasan, n.d, 2021: 45).


10

Tabel 2.
Indikator Tingkat Tujuan Aspek Kognitif
Berdasarkan Taksonomi Bloom dan Anderson
Taksonomi Taksonomi
Indikator
Bloom Anderson
Pengetahuan Mengingat (C1) Dapat menjelaskan
Pemahaman Memahami (C2) Dapat menggambarkan
Penerapan Menerapkan (C3) Dapat memberikan contoh
Analisis Menganalisis (C4) Dapat menganalisis
Sintesis Mengevaluasi (C5) Dapat membandingkan
Evaluasi Mencipta (C6) Dapat menilai
Sumber: (Hasan et al., 2021:42)

d. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar M. Dalyono (Wahyuningsih,

2020: 69) menyangkut faktor internal maupun eksternal, sebagai

berikut:

1. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang ada dalam diri siswa yang

berpengaruh dalam meraih hasil belajar. Adapun faktor internal

tersebut adalah:

a. Faktor Intelegensi (Kecakapan)

Intelegensi atau kecakapan seseorang merupakan faktor

pembawaan. Ada dua hal yang berkaitan dengan kecakapan

kognitif ini yaitu (1) menghafal prinsip-prinsip yang

terkandung dalam materi, (2) mengaplikasikan prinsip-

prinsip materi.
11

b. Faktor Minat dan Motivasi

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada

suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.

Sedangkan motivasi sebagai sesuatu yang kompleks, yang

akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang

ada pada diri manusia, sehingga akan menyebabkan

timbulnya perasaan dan juga emosi, untuk kemudian

bertindak atau melakukan sesuatu.

c. Faktor Cara Belajar

Cara belajar adalah bagaimana siswa melaksanakan belajar.

Hal ini mencakup; 1) konsentrasi dalam belajar, 2) usaha

mempelajari kembali materi yang telah dipelajari. 3)

membaca dengan teliti dan berusaha menguasai dengan baik,

4) selalu mencoba menyelesaikan dan berlatih mengerjakan

soal.

2. Faktor Eksternal

Selain dipengaruhi faktor dalam diri siswa, hasil belajar juga

dipengaruhi faktor eksternal. Yang termasuk faktor eksternal

(Wahyuningsih, 2020: 70) yaitu faktor keluarga, sekolah, dan

masyarakat.
12

a. Lingkungan Keluarga

Sekiranya keluarga itu merupakan keluarga harmonis,

hubungan siswa tua dengan anak-anak, antara anak dengan

anak dapat berjalan lancar, maka cenderung memberi

stimulus respon yang baik dari anak sehingga perilaku dan

hasilnya menjadi baik.

b. Lingkungan Sekolah

Adapun faktor di sekolah yang berpengaruh terhadap

peningkatan hasil belajar mamateritika adalah guru, sarana

dan prasarana pembelajaran serta kurikulum yang

digunakan.

2. Model Pembelajaran Mind Mapping

a. Pengertian Model Pembelajaran

Salah satu perangkat pembelajaran yang dapat menunjang

keberhasilan kegiatan belajar mengajar adalah model pembelajaran.

Menurut Joyce, dkk (Octavia, 2020:13) model pembelajaran adalah

suatu deskripsi dari lingkungan pembelajaran, termasuk perilaku guru

menerapkan dalam pembelajaran. Udin (Octavia, 2020:13)

menyatakan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual

yang melukiskan prosedur yang sismateritis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

belajar tertentu.
13

Sedangkan Trianto (Octavia, 2020:13) menyatakan bahwa model

pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan

sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau

pembelajaran tutorial.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran adalah seluruh rangkaian konsep pembelajaran

yang dirancang atau dibuat untuk melakukan kegiatan belajar

mengajar dari awal hingga akhir, serta model pembelajaran pula

dapat disebut dengan pola pilihan yang artinya guru dapat memilih

model pembelajaran yang akan digunakan untuk melakukan kegiatan

pembelajaran yang efektif dan efisien serta mencapai tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

b. Pengertian Mind Mapping

Lubis (2020: 123) mind mapping berasal dari bahasa Inggris, yang

terdiri dari dua kata, yaitu mind yang berarti pikiran dan mapping

berarti pemetaan, sehingga mind mapping dapat diartikan sebagai

pemetaan pikiran atau peta pikiran.

Model mind mapping (Lubis, 2020: 123) asal mulanya diperkenalkan

oleh Tony Buzan tahun 1970-an yang menyatakan bahwa mind

mapping adalah sistem penyimpanan, penarikan data, dan akses yang

luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada di dalam

otak manusia yang menakjubkan


14

L. Octavia, dkk (2017) mind mapping adalah model pembelajaran

yang meminta peserta didik membuat gambar atau diagram tentang

konsep utama yang saling berhubungan, ditandai oleh garis

melengkung yang menghubungkan ke cabang-cabang yang kedua dan

ketiga.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran mind mapping merupakan suatu model

pembelajaran inovatif yang memanfaatkan otak untuk mengasosiasi

pengetahuan menjadi sebuah gagasan berupa gambar atau peta

pikiran yang bertujuan untuk meningkatkan peserta didik dalam

menguasai materi dengan menghasilkan suatu catatan yang unik

dibandingkan dengan catatan pada umumnya.

c. Langkah-Langkah Mind Mapping

Proses pembelajaran dari model mind mapping memiliki beberapa

sintaks (L. Octavia et al., 2017) sintaks tersebut sebagai berikut:

1. Pemberian masalah/ konsep

2. Pembentukan kelompok

3. Mencatat alternatif jawaban

4. Pembacaan hasil diskusi

5. Mengidentifikasi hasil diskusi

Buzan (Juri & Suparno, 2020:96) ada beberapa langkah yang dapat

ditempuh dalam membuat mind mapping, diantaranya:


15

1) Mulailah dari tengan kertas kosong

2) Gunakan gambar atau foto untuk ide sectral

3) Gunakan warna

4) Hubungkan cabang-cabang ke gambar pusat

5) Buatlah garis hubung yang melengkung

6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis

7) Gunakan gambar

d. Manfaat Mind Mapping

Suyanto (Juri & Suparno, 2020: 98) model pembelajaran mind

mapping mempunyai manfaat membantu dalam mengingat,

mendapatkan ide, menghemat waktu, berkonsentrasi, mendapatkan

nilai yang lebih bagus, mengatur pikiran dan hobi, media bermain,

bersenang-senang dalam menuangkan imajinasi yang tentunya

memunculkan kreativitas.

Manfaat lain dari model pembelajaran mind mapping juga dijelaskan

Buzan menurutnya , mind mapping dapat membantu kita dalam

banyak hal seperti: 1) merencanakan, 2) berkomunikasi, 3) menjadi

lebih kreatif, 4) menyelesaikan masalah, 5) memusatkan perhatian, 6)

menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, 7) mengingat dengan

baik, 8) belajar lebih cepat dan efisien, 9) melatih “gambar

keseluruhan”.
16

e. Kelebihan Dan Kekurangan Mind Mapping

Adapun kelebihan dan kekurangan model pembelajaran mind

mapping Mariyaningsih & Hidayati (2018: 88-89) sebagai berikut:

1) Kelebihan dari Mind Mapping antara lain:

a) Meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa karena

memaksimalkan otak kanan dan otak kiri.

b) Mengakomodasikan berbagai sudut pandang terhadap

informasi yang diterima siswa.

c) Meningkatkan dan mempermudah daya ingat.


d) Memusatkan seluruh perhatian siswa dan menyenangkan.

2) Kekurangan dari Mind Mapping antara lain:

a) Memerlukan banyak alat tulis.

b) Memerlukan waktu yang relatif lama karena belum terbiasa.

c) Diperlukan latihan khusus untuk menjadikan siswa mahir

dalam membuat mind mapping.

d) Diperlukan keahlian untuk menghubungkan kata kunci

sebagai pengingat, kalau belum terbiasa sering terjadi siswa

membuang waktu menuliskan kata-kata yang tidak

berhubungan dengan ingatan.


17

3. Model Pembelajaran Cooperative Learning

a. Pengertian Model Pembelajaran Cooperative Learning

Krismanto et al., (2022: 150) Kooperatif berasal dari kata

cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama

dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok

atau satu tim. Hayati (2017: 14) Pembelajaran Cooperative

dilakukan membentuk kelompok kecil yang anggotanya heterogen

untuk bekerja sebagai sebuah tim dalam menyelesaikan masalah,

tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama.

Anitha (2017: 14) Belajar kooperatif adalah pembelajaran yang

menggunakan kelompok kecil sehingga pembelajar bekerja bersama

untuk memaksimalkan kegiatan belajarnya sendiri atau juga anggota

lainnya.

Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran cooperative learning adalah model pembelajaran yang

dapat meningkatkan pencapaian akademik dan sikap sosial peserta

didik melalui kerja sama di antara mereka.

b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Cooperative Learning

Adapun langkah-langkah model pembelajaran Cooperative Learning

(Hayati, 2017: 15) sebagai berikut:

1. Menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Menyajikan informasi
18

3. Menjelaskan cara membentuk kelompok belajar

4. Membimbing kelompok-kelompok belajar

5. Mengevaluasi hasil belajar

6. Memberikan motivasi atau penghargaan

c. Kelebihan dan Kelemahan

Setiap model pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dalam

sebuah pembelajaran. Adapun kelebihan model pembelajaran

cooperative learning yaitu, meningkatkan harga diri setiap individu,

penerimaan terhadap setiap individu yang lebih besar sehingga

konflik antar pribadi berkurang, menambah rasa senang berada

ditempat belajar serta menyenangi teman-teman sekelasnya

(Shoimin, 2014: 48).

Namun model pembelajaran ini berpusat terhadap siswa yang

mengakibatkan adanya kesenjangan antara siswa. Dengan demikian

penggunaan model pembelajaran ini membuat guru khawatir akan

terjadi kekacauan di kelas karena banyak yang malas kerjasama

dengan siswa lain, dan banyak siswa yang tidak akan terbagi secara

adil (Shoimin: 48).

Perlunya penggunaan model pembelajaran yang lebih

mengutamakan kebermaknaan saat proses pembelajaran dengan

siswa dapat lebih memahami materi yang telah dipelajari dengan

belajar sesuai dengan pengalaman sendiri.


19

Oleh karena itu peneliti akan menggunakan model pembelajaran

yang lebih baik dari model sebelumnya yaitu penggunaan model

pembelajaran Mind Mapping, diharapkan lebih baik dari penggunaan

model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran

IPA di sekolah dasar.

4. Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

a. Hakikat Pembelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan

bagian dari ilmu pengetahuan atau sains yang semula berasal dari

bahasa inggris “science”. Kata “science” sendiri berasal dari bahasa

latin „scientia” yang berarti saya tahu. Science sering diterjemahkan

sebagai sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam (Dewi et al.,

2021)

Pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan Alam dibangun atas dasar

ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Selain itu menurut Trianto

(Dewi et al., 2021: 1). IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai

produk, dan sebagai prosedur.

Bundu (Dewi et al., 2021: 1) sains atau yang biasa diterjemahkan

Ilmu Pengetahuan Alam, sedangkan science artinya ilmu

pengetahuan. Artinya, sains IPA dipandang sebagai ilmu

pengetahuan yang mempelajari tentang alam atau yang mempelajari

peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.


20

Sedangkan Supriyadi (Dewi et al., 2021: 2) menjelaskan bahwa

sains adalah suatu cara berpikir untuk memahami suatu gejala alam,

dan sebagai batang tubuh keilmuan yang diperoleh dari suatu

penyelidikan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah

ilmu pengetahuan sistematis yang berhubungan dengan gejala-gejala

alam yang didapatkan melalui penyelidikan-penyelidikan dan

penemuan.

B. Penelitian Yang Relevan

Berdasarkan kajian teori yang dilakukan, berikut ini dikemukakan

beberapa penelitian terdahulu, yaitu:

1. Rizki Nur Istiqomah yang berjudul, “Pengaruh Model Pembelajaran

Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata

Pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Kelas V SDN Sidoharjo

Pringsewu”. Dalam penelitiannya dapat disimpulkan bahwa, hasil

belajar dalam kelompok eksperimen diperoleh rata-rata= 82,2 dan

dalam kelompok kontrol diperoleh rata-rata= 74,9. Sehingga

menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran mind mapping

terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN Sidoharjo.

2. Niswatul Khaira yang berjudul, “Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Mind Mapping dan Keterampilan Proses Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Materi Koloid di Man Darussalam Aceh Besar”.


21

Dalam penelitiannya dapat disimpulkan bahwa. Berdasarkan data yang

diperoleh dan dianalisis dengan menggunakan uji-t, serta dilakukan

pengujian hipotesis pada taraf signifikan α = 0,05 dan derajat

kebebasan (dk) = 55, diperoleh thitung = 2.17 dan ttabel = 1,66 sehingga

thitung yaitu 2.17 > 1,67. Dengan demikian Ho ditolak dan diterima Ha.

Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi koloid

lebih tinggi dengan model Mind Mapping dan keterampilan proses

dibanding pembelajaran berlangsung.

3. Arfan yang berjudul, “Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping

Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 107 Setiarejo

Kabupaten Luwu”. Dalam penelitiannya dapat disimpulkan bahwa.

Hasil belajar sebelum penerapan model pembelajaran mind mapping

yaitu kategori sedang berjumlah 2 orang, kategori rendah sebanyak 5

orang, dan yang memperoleh kategori sangat kurang sebanyak 13

orang. Setelah penerapan model pembelajaran mind mapping yaitu

kategori tinggi sebanyak 6 orang, kategori sedang sebanyak 12 orang,

dan kategori rendah berjumlah 12 orang.


22

C. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dari penelitian ini, peneliti menggambarkannya dalam

bentuk sebagai berikut.

Peserta Didik

Hasil Belajar

Pembelajaran menggunakan Pembelajaran menggunakan


Mind Mapping Cooperative Learning

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Terdapat perbedaan rata-rata hasil Rata-rata hasil belajar IPA dalam


belajar IPA dalam pembelajaran pembelajaran menggunakan model
menggunakan model pembelajaran pembelajaran mind mapping lebih
mind mapping dan model baik dari model pembelajaran
pembelajaran cooperative learning. cooperative learning.
µ1 ≠ µ2 µ1 > µ2

Gambar 1. Kerangka Konsep


23

D. Hipotesis

Berdasarkan pada teori yang diteliti serta kerangka konsep maka hipotesis

pada penelitian ini yaitu:

1. Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar IPA dalam pembelajaran

menggunakan model pembelajaran mind mapping dan menggunakan

model cooperative learning.

2. Rata-rata hasil belajar IPA dalam pembelajaran menggunakan model

pembelajaran mind mapping lebih baik dari model pembelajaran

cooperative learning.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan

metode eksperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah True

Experimental Design dan menggunakan model Posttest-Only Control Design.

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara

random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain

tidak. Kelompok yang diberikan perlakuan disebut kelompok eksperimen dan

yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol (Sugiyono, 2015: 75-

76).

Tabel 3
Posttest-Only Control Design

R X O2

R O4

(Sumber: Sugiyono, 2019: 76)

Keterangan:

R = Responden secara random


X = Perlakuan pada kelas eksperimen
O2 = Nilai post-test kelas eksperimen
O4 = Nilai post-test kelas kontrol

B. Populasi

Populasi dalam penelitian yaitu seluruh siswa kelas V SD Negeri 1 Srirahayu

terdiri dari 2 kelas yaitu kelas V A berjumlah 19 siswa dan kelas V B

berjumlah 20 siswa.

24
25

C. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA

peserta didik kelas V UPT SD Negeri Srirahayu setelah melakukan

pembelajaran menggunakan model pembelajaran mind mapping dan setelah

dilakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative

learning. Hasil belajar IPA yang dimaksud adalah kemampuan menguasai

materi yang diperoleh peserta didik setelah proses belajar mengajar dalam

bentuk skor atau nilai berdasarkan hasil tes belajar IPA pada pokok bahasan

IPA materi siklus air.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di UPT SD Negeri Srirahayu Kecamatan

Banyumas, Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung

.
2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap terhadap peserta didik

kelas V UPT SD Negeri 1 Srirahayu.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

instrumen tes.

Tes
26

Instrumen tes yang terdiri dari soal pilihan ganda yang berjumlah 20 butir

soal. Dalam soal yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana peserta

didik paham dengan materi siklus air.

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas

Untuk mengkorelasikan skor butir instrumen dengan skor total. Teknik

perhitungan uji validitas sebuah instrumen dapat menggunakan Microsoft

excel 2007 rumus product moment.

Rumus validitas :

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

(Riyano & Hatmawan, 2020: 63)

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara skor butir dan skor total


N = Jumlah subyek penelitian
∑x = Jumlah skor butir
∑y = Jumlah skor total
∑xy = Jumlah perkalian antara skor butir dengan skor total
2
x = Jumlah kuadrat skor butir
∑y2 = Jumlah kuadrat skor total

Selanjutnya untuk mengetahui apakah butir soal tersebut valid atau tidak

valid terdapat dalam tabel statistik product moment dari pearson dengan

db (derajat bebas) = N ₋ 2 pada taraf signifikan 5% jika rhitung < rtabel maka

butir tes tersebut tidak valid, namun apabila rhitung > rtabel maka butir tes

tersebut valid.
27

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Perhitungan uji reliabilitas sebuah

instrumen dapat menggunakan rumus Cronbach Alpha α dengan rumus

sebagai berikut:

Rumus reliabilitas:


( )( )

(Unaradjana & Sihotang, 2019: 177)

Keterangan :

r11 = Koefisien reliabilitas internal seluruh item


p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = Proporsi subjek yang menjawab item yang salah ( q = 1₋ p )
∑pq = Jumlah hasil perkalian p dan q
k = Banyaknya item
s = Standar deviasi dari tes

Adapun kriteria dari reliabilitas suatu penelitian dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.
Kriteria Reliabilitas
Interval Koefisien Reliabilitas Tingkat Hubungan
0,800-1,000 Sangat reliabel
0,600-0,800 Reliabel
0,400-0,600 Cukup reliabel
0,200-0,400 Kurang reliabel
0,00-0,200 Tidak reliabel
(Sumber: Zamzam, 2021: 21)
28

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat

Sebelum dilakukan uji hipotesis perlu dilakukan terlebih dahulu uji

prasyarat yaitu pengkonversian skor menjadi nilai, uji normalitas dan

uji homogenitas. Langkah-langkah uji prasyarat yang digunakan dalam

penelitian ini sebagai berikut:

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya data

skor posttest. Untuk uji normalitas pengolahan data menggunakan

Uji Kolmogorov Smirnov dengan taraf signifikan α= 0,05. Jika

data dari kedua kelas berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan

uji homogenitas. Pedoman untuk mengambil kesimpulan adalah

sebagai berikut:

1) Jika nilai Sig. atau signitifikansi < 0,05 maka data tidak

berdistribusi normal.

2) Jika nilai Sig. atau signitifikansi ≥ 0,05 maka data

berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari

kedua kelas homogen atau tidak. Uji homogenitas yang dilakukan

pada penelitian ini adalah uji Levene dengan taraf signifikansi α=

0,05.
29

Pedoman untuk mengambil kesimpulan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai Sig. atau signitifikansi < 0,05 maka data memiliki

varians yang tidak homogen.

2) Jika nilai Sig. atau signitifikansi ≥ 0,05 maka data memiliki

varians yang homogen.

( Jufri : 2017)

c. Uji Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu anggapan atau pernyataan yang

mungkin benar atau tidak mengenai suatu populasi. Hipotesis yang

akan diuji adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis pertama

Pada uji hipotesis ini peneliti menggunakan Uji independent

sample t-test. Independent sample t-test adalah jenis uji

statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua

grup yang tidak saling berpasangan atau tidak saling

berkaitan. Pada uji hipotesis pertama peneliti menggunakan

aplikasi spss 23.

2) Hipotesis kedua

Pada uji ini peneliti menggunakan uji paired sample t-test.

Paired sample t-test adalah pengujian yang berpasangan

dengan asumsi data berdistribusi normal. Uji ini juga disebut

uji t berpasangan. Pada uji hipotesis kedua peneliti


30

menggunakan aplikasi spss. Pedoman untuk mengambil

kesimpulan sebagai berikut:

a) Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis nol (H0)

diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.

b) Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis nol (H0)

ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data

Data tes hasil belajar peserta didik yang diajar dengan model

pembelajaran mind mapping dan model cooperative learning yang

diperoleh dideskripsikan menurut rata-rata, standar deviasi, nilai

minimum, dan nilai maksimum. Deskripsi data mengenai hasil belajar

IPA peserta didik dapat dilihat pada tabel 5 berikut. Tes hasil belajar IPA

peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol secara lengkap dapat

dilihat pada lampiran 23 dan lampiran 24.

Tabel 5.
Deskripsi Data Hasil Belajar IPA Peserta Didik
No Statistik Hasil Belajar
Eksperimen Kontrol
1. Rata-rata (mean) 86,32 59,00
2. SD 7,235 9,262
3. Varians 52,339 85,789
4. Minimum 75 45
5. Maksimum 95 75
6. N 19 20

Dari tabel 5 terlihat bahwa rata-rata nilai hasil belajar IPA peserta didik

yang menggunakan model pembelajaran mind mapping lebih tinggi

daripada rata-rata hasil belajar peserta didik kelas kontrol yang

menggunakan model pembelajaran cooperative learning, ini berarti ada

perbedaan hasil belajar antara peserta didik yang diajar dengan model

pembelajaran mind mapping dan menggunakan cooperative learning

dengan selisih 27,32.

31
32

Berdasarkan standar deviasi, maka nilai tes hasil belajar IPA dengan

menggunakan model pembelajaran mind mapping lebih menyebar

dibandingkan nilai tes hasil belajar dengan menggunakan model

pembelajaran cooperative learning karena standar deviasi peserta didik

dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping lebih tinggi dari

pada peserta didik menggunakan model pembelajaran cooperative

learning Tes hasil belajar IPA peserta didik dapat dilihat secara lengkap

pada lampiran 19.

Gambar 2. Contoh Gambar 3. Contoh


Jawaban Kelas Eksperimen Jawaban Kelas Kontrol

Skor rata-rata kemampuan hasil belajar IPA peserta didik eksperimen

lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik kelas kontrol.

Perbandingan peningkatan hasil belajar di kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat dilihat pada gambar 4.


33

Gambar 4. Perbandingan Rata-rata


Nilai Post-Test Kelas VA dan VB

Berdasarkan hasil rata-rata post-test peserta didik diketahui bahwa rata-

ratanya adalah 86,32 dan 59,00. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai

posttest kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai posttest kelas kontrol.

2. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar

Uji coba instrumen telah dilaksanakan di SD Negeri 1 Banyuurip

Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu tahun pelajaran 2021/ 2022.

Adapun uji coba ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 21 siswa dengan

instrumen tes berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 30 soal. Pada

pelajaran IPA materi Siklus Air.

a. Uji Validitas

Validitas berarti instrumen yang telah diuji cobakan dapat

digunakan mengukur apa yang seharusnya diukur. Hasil analisis

tersebut, diperoleh 20 item soal yang valid dan 10 item soal yang
34

tidak valid. Soal berjumlah 20 item pilihan ganda yang digunakan

untuk soal post-test, soal tersebut sudah mewakili indikator yang

akan dicapai dalam pembelajaran. Hasil uji validitas dapat dilihat

secara lengkap pada lampiran 21.

b. Uji Reliabilitas

Instrumen pengukuran dikatakan reliabilitas jika pengukurannya

konsisten dan cermat akurat. Menghitung reliabilitas soal tes

dengan rumus Cronbach Alpha menggunakan program excel

2013 sebagai berikut:

Tabel 6.
Hasil Uji Reliabilitas
Karakteristik Uji Hasil Keputusan
Reliabilita
r11 0,680 Sangat Tinggi Reliabel
(Sumber: Hasil perhitungan menggunakan Ms. Excel 2013)

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas soal tes uji coba, untuk

soal tes didapat r11 = 0,680. Soal tes memiliki reliabilitas yang

tinggi, hasil perhitungan reliabilitas tersebut secara lengkap dapat

dilihat pada lampiran 22.

3. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas yang digunakan pada penelitian menggunakan

kolmogorov-smirnov dengan bantuan SPSS versi 23 untuk

mengetahui hasil data terhadap hasil belajar siswa, adapun hasil uji

normalitas diperoleh sebagai berikut.


35

1) Jika nilai Sig. atau signitifikansi < 0,05 maka data tidak

berdistribusi normal.

2) Jika nilai Sig. atau signitifikansi ≥ 0,05 maka data berdistribusi

normal.

Tabel 7.
Uji Normalitas Data
Hasil Sig. A Kesimpulan
Post-test 0,161 0,05 Normal
Eksperimen
Post-test 0,156 0,05 Normal
Kontrol
(Sumber: Hasil perhitungan menggunakan SPSS versi 23)

Berdasarkan hasil diatas diketahui nilai sig. skor post-test kelas

eksperimen sebesar 0.161 >0,05. Nilai sig. skor post-test kelas

kontrol sebesar 0,156 > 0,05. Maka berdasarkan kaidah pengambilan

keputusan dalam uji normalitas dapat disimpulkan bahwa data

tersebut berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat secara

lengkap dilihat pada lampiran 25.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel

penelitian tersebut terdiri dari kondisi yang homogen (sama). Adapun

dasar pengambilan keputusan uji homogenitas sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikansi pada based on mean > 0,05 maka varian

data homogen.

2) Jika nilai signifikansi pada based on mean < 0,05 maka varian

data tidak homogen.


36

Tabel 8.
Uji Homogenitas Data
Varians Nilai Sig. Keterangan
Post-test 0,172 Homogen
(Sumber: Hasil perhitungan menggunakan SPSS versi 23)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh nilai sig. data pada

Based on Mean sebesar 0,172 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

data homogen. Hasil uji homogenitas dapat dilihat secara lengkap

pada lampiran 26.

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini dilakukan apabila data sudah berdistribusi normal

dan homogen. Peneliti menghitung uji hipotesis ini menggunakan

program SPSS 23.

Tabel 9
Uji Hipotesis
Uji Hipotesis thitung ttabel Kesimpulan
Hipotesis I 10,265 1,740 Hipotesis
diterima
Hipotesis II 8,824 1,734 Hipotesis
diterima
(Sumber: Hasil perhitungan menggunakan SPSS versi 23)

a) Hipotesis pertama

Hipotesis I menggunakan uji kesamaan dua rata-rata atau Uji-t dua

pihak. Berikut hipotesis pertama:

1) Ho : µ1 = µ 2 : Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar IPA

peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan model

pembelajaran mind mapping


37

2) H1 : µ 1 ≠ µ2 : Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar IPA

peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan model

pembelajaran mind mapping.

Pada uji kesamaan dua rata-rata atau peneliti menggunakan

aplikasi spss 23. Dari hasil perhitungan didapatkan thitung 10,265.

Selanjutnya dibandingkan dengan t tabel = 1,740 dengan dk = n1 +

n2 dan taraf nyata (α) 5%. Karena thitung 10,265 > ttabel 1,740 makan

Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan rata-rata hasil belajar IPA peserta didik dengan

menggunakan model pembelajaran mind mapping dan model

pembelajaran cooperative learning.

Perhitungan uji kesamaan dua rata-rata menunjukkan ada

perbedaan rata-rata hasil belajar IPA peserta didik menggunakan

model pembelajaran mind mapping dan cooperative learning. Hasil

uji Independent Sample T-Test dapat dilihat secara lengkap pada

lampiran 27.

b) Hipotesis kedua

Uji hipotesis kedua penelitian ini menggunakan uji perbedaan dua

rata-rata atau uji-t satu pihak. Berikut hipotesis kedua:

1) H0 : µ1 ≤ µ2 : Rata-rata hasil belajar IPA peserta didik sebelum

menggunakan pembelajaran mind mapping kurang dari atau


38

sama dengan rata-rata hasil belajar sebelum menggunakan

model pembelajaran mind mapping.

2) H1 : µ1 < µ2 : Rata-rata hasil belajar IPA peserta didik setelah

menggunakan model pembelajaran mind mapping lebih besar

dari rata-rata hasil belajar peserta didik sebelum menggunakan

model pembelajaran mind mapping.

Dari hasil perhitungan uji t test diperoleh thitung = 8,824 lalu

selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel = 1,734 dan taraf

nyata= 5%. Karena thitung = 8,824 > ttabel = 1,734 maka H0 ditolak

dan H1 diterima. hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar

IPA peserta didik setelah menggunakan model pembelajaran mind

mapping lebih besar dari rata-rata hasil belajar peserta didik

menggunakan model pembelajaran cooperative learning. Hasil uji

Paired Sample T-Test dapat dilihat secara lengkap pada lampiran

28.
39

B. Pembahasan

1. Perbedaan Hasil Belajar

Berdasarkan penyajian data dan analisis data, hasilnya menunjukkan

adanya perbedaan yang signifikan antara thitung dengan ttabel. Thitung yang

diperoleh dari perhitungan yaitu 10,265, sedangkan pada ttabel taraf

signifikansi 5% adalah 1,740. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

perbedaan hasil belajar peserta didik kelas V UPT SD Negeri Srirahayu

dengan model pembelajaran mind mapping dan cooperative learning.

Mind mapping adalah salah satu model pembelajaran yang mampu

menggali ide-ide kreatif dan aktif dalam mengikuti kegiatan pelajaran

sehingga pelajaran yang dilakukan akan menjadi lebih hidup, variatif, dan

membiasakan siswa memecahkan permasalahan dengan cara

memaksimalkan pikiran. Tujuan pelajaran yang sudah ditentukan dapat

tercapai, dengan model ini diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat

(Buzan, T 2014:2).

Pada pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran mind mapping

peserta didik menyampaikan bahwa pembelajaran sangat membantu

peserta didik dalam memahami dan mengingat materi IPA karena proses

pembelajarannya yang menekankan kepada student center. Saat

pembelajaran menggunakan mind mapping peserta didik cenderung aktif

dan memperhatikan pembelajaran, berbeda saat dilakukannya


40

pembelajaran cooperative learning atau tanpa bantuan mind mapping

peserta didik cenderung pasif.

Perbedaan tingkat keaktifan peserta didik dalam pembelajaran akan

menghasilkan perbedaan hasil belajar antara peserta didik satu dengan

yang lainnya. Peserta didik yang aktif dalam pembelajaran akan mengikuti

pembelajaran semaksimal mungkin sehingga hasil belajar akan optimal,

namun peserta didik yang pasif akan mengikuti pembelajaran kurang

maksimal (Aziz, 2010).

2. Perbandingan Hasil Belajar

Berdasarkan penyajian data analisis data, terdapat perbandingan dari hasil

belajar sebelumnya dan sesudah menggunakan model pembelajaran mind

mapping. Dari hasil perhitungan pada uji-t test diperoleh thitung = 8,824 lalu

selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel= 1,734 dan taraf nyata 5%.

Karenga thitung =8,824 > ttabel= 1,734 maka hal ini menunjukkan bahwa

rata-rata hasil belajar IPA peserta didik menggunakan model pembelajaran

mind mapping lebih besar dari rata-rata hasil belajar dengan model

pembelajaran cooperative learning.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di UPT SD Negeri Srirahayu

pada kelas V semester genap, diperoleh beberapa kesimpulan yang

merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam

rumusan masalah. Selain itu, dalam kesimpulan ini diungkapkan pula

beberapa hasil yang ditemukan dalam penelitian.

1. Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar IPA peserta didik dalam

pembelajaran menggunakan model pembelajaran mind mapping dan model

pembelajaran cooperative learning.

2. Rata-rata hasil belajar IPA peserta didik dalam pembelajaran

menggunakan model pembelajaran mind mapping lebih baik dari model

pembelajaran cooperative learning.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam menerapkan model

pembelajaran mind mapping, maka ada beberapa saran yang dapat

dikemukakan oleh peneliti, antara lain:

1. Siswa, model pembelajaran mind mapping perlu ditingkatkan dengan cara

melibatkan siswa dalam pembelajaran yang dapat mengembangkan

pengetahuan dan kemampuan berpikir siswa dalam menguasai materi.

Sehingga siswa dapat antusias berperan aktif dalam pembelajaran serta

berani dalam menyampaikan pendapat.

41
42

2. Guru, diharapkan dapat mendukung dan memfasilitasi penerapan model

pembelajaran mind mapping agar siswa lebih antusias dalam

pembelajaran, dalam memfasilitasi kegiatan diskusi dengan cara

mengembangkan pengetahuan dan kemampuan berpikir siswa dalam

pembelajaran. Guru sebaiknya juga selalu memberikan apresiasi positif

terhadap respon siswa dan memotivasi siswa agar lebih giat belajar.

3. Sekolah, dapat mendukung dan memfasilitasi penerapan model

pembelajaran yang bervariasi, salah satunya model pembelajaran mind

mapping. Dengan demikian proses pembelajaran tidak hanya berfokus

pada apa yang harus diperoleh siswa, melainkan bagaimana memberikan

pengetahuan dan pengalaman bermakna bagi siswa dan sekolah.

4. Peneliti, berdasarkan hasil penelitia. Peneliti merekomendasikan bagi

peneliti lain untuk dapat menerapkan model pembelajaran mind mapping

dalam pembelajaran yang berbeda. Selain itu, model pembelajaran mind

mapping dapat diterapkan melalui kolaborasi denga pendekatan, strategi,

dan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.


LAMPIRAN
42
43

DAFTAR PUSTAKA

Buzan, T. (2012). Buku Pintar Mind Map. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Dewi, P. Y. A., Kusumawati, N., Pratiwi, E. N., Sukiastini, I. G. A. N. K., Arifin,


M. M., Nisa, R., Widyasanti, N. P., Kusumawati, P. R. D., & others. (2021).
Teori dan Aplikasi Pembelajaran IPA SD/MI .Aceh. Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini.

Fauhah, H., & Rosy, B. (2021). Analisis Model Pembelajaran Make A Match
terhadap Hasil Belajar Siswa No Title. Jurnal Pendidikan Administrasi
Perkantoran.

Hasan, M., Rahmatullah, Inanna, Nahriana, Musyaffa, RIFATI, B., & Khasanah,
U. (2021). Strategi Pembelajaran. Jawa Tengah. Tahta Media Grup.

Hayanti, S. (2017). Belajar dan pembelajaran Berbasis Cooperative Learning.


Yogyakarta. Graha Cendekia.

Juri, & Suparno. (2020). Pendidikan & Politik. Jawa Timur. Pustaka Abadi.

Lubis, M. A. (2020). Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan:(PPKN) DI SD/MI: Peluang dan Tantangan di Era
Industri 4.0. Jakarta. Kencana.

Octavia, L., Putri, L., Pendidikan, U., Inventories, C., Evolution, O., View, S. B.,
& Map, M. (2017). Mind Map Sebagai Model Pembelajaran Menilai
Penguasaan Konsep Dan Alat Evaluasi Menilai.

Octavia, S. A. (2020). Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta. Deepublish.

Riyanto, S., & Hatmawan, A. A. (2020). Metode Riset Penelitian Kuantitatif


Penelitian Di Bidang Manajemen, Teknik, Pendidikan Dan Eksperimen.
Yogyakarta. Deepublish.

Sugiyono, P. D. (2019). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Shoimin. (2014). Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta. Deepublish.

Unaradjan, D. D., & Sihotang, K. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta.


Unika Atma Jaya Jakarta.

Wahyuningsih, E. S. (2020). Model Pembelajaran Mastery Learning Upaya


Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa. Yogyakarta. Deepublish.

Zamzam.,&Marnisah. (2021)/ Model Penulisan Tesis Manajemen Kuantitatif.


Yogyakarta. Deepublish.DAFTAR PUSTAKA
44

Lampiran 1. Profil Sekolah UPT SD Negeri Srirahayu

UPT SD Negeri Srirahayu merupakan salah satu kelompok

penyelenggaraan pendidikan atau sekolah yang terletak di Jalan

Wongsodiharjo, Sri Rahayu, Kecamatan Banyumas, Kabupaten

Pringsewu. UPT SD Negeri Srirahayu berada di bawah naungan

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang memiliki areal luas 2.214

m2. UPT SD Negeri Srirahayu dipimpin oleh Bapak Lasiman, A.Ma.Pd.

Adapun profil singkat UPT SD Negeri Srirahayu sebagai berikut.

1. Visi dan Misi

a. Visi
Mewujudkan UPT SDN Srirahayu “MAJU DIDEPAN”

MA : Mampu melaksanakan dalam segala aktivitas/ kegiatan

kurikuler dan ekstra kurikuler maupun bersosialisasi dengan

masyarakat lingkungan.

JU : Junjung tinggi nilai-nilai Ilmu Pengetahuan dan teknologi

serta ilmu sosial budaya.

DI : Disiplin dalam mengemban tugas sesuai dengan

bidangnya masing-masing.

DE : Dedikasi tinggi sesuai dengan jabatan yang disandang.

PAN : Pancasila, mampu mempraktekkan dalam kehidupan

sehari-hari, berbuat sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung

dalam pancasila sebagai Dasar Negara kita.


45

b. Misi

1. Maju dibidang pembelajaran, peningkatan perolehan NEM,

ekstrakulikuler, dan keagamaan.

2. Meningkatkan kedisiplinan dalam interaksi sehari-hari, baik

guru maupun siswa.

3. Meningkatkan kerjasama dengan masyarakat, Komite sekolah,

serta Instansi terkait.

4. Melengkapi sarana dan prasarana yang menunjang KBM.

5. Meningkatkan kesejahteraan guru dan karyawan.


46

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian dari Fakultas


47

Lampiran 3. Keterangan dari fakultas


48

Lampiran 4. Surat Pemberian Izin Penelitian


49

Lampiran 5. Surat Pernyataan Teman Sejawat kelas V A


50

Lampiran 6. Surat Pernyataan Teman Sejawat Kelas V B


51

Lampiran 7. Surat Keterangan Penelitian


52

Lampiran 8. Blangko Konsultasi Mahasiswa


53
54

Lampiran 9. Pemetaan KD

PEMETAAN KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR TAHUN


PELAJARAN 2021/ 2022

Satuan Pendidikan : UPT SD Negeri Srirahayu


Kelas/ Semester : V (lima) A/ 2
Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita
Sub Tema 2 : Perubahan Lingkungan

Kompetensi Dasar (KD) Indikator


3.8 Menganalisis siklus air dan 3.8.1 Mengkaji faktor-faktor yang
dampaknya pada peristiwa di bumi mempengaruhi siklus air dalam
serta kelangsungan makhluk hidup tanah. (Kognitif C4)

3.8.2 Merangkum prosedur daur air.


(Kognitif C5)
3.8.3 Merancang kegiatan yang
dapat menjaga keberlangsungan
proses daur air. (Kognitif C6)

4.8.1 Mengemukakan urutan siklus


air tanah. (Kognitif C3)

4.8.2 Mengidentifikasi faktor yang


mempengaruhi siklus air tanah.
(Kognitif C2)

4.8.3 Menganalisis dampak aktivitas


manusia terhadap siklus air tanah.
(Kognitif C4)

Srirahayu, 2022
Mengetahui
Peneliti
Kepala UPT SD Negeri Srirahayu

Lasiman, A.IMa.Pd Risma Rivana Dewi


NIP. 196205151982071002 NPM. 18060094
55

Lampiran 10. Silabus


SILABUS
Satuan Pendidikan : UPT SD Negeri Srirahayu
Kelas/ Semester : V (lima) A/ 2
Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita
Sub Tema 2 : Perubahan Lingkungan

Kompetensi inti (KI) :


KI 1 :Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianautnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,

guru, dan tetangga.

KI 3 :Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya

dirumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 :Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak bermain dan berakhlak mulia.
56

Mata Pelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Belajar


dan Waktu
Kompetensi
Dasar
IPA 3.8.1 Mengkaji faktor- Pengetahuan 6 x 30 ❖ Buku Guru
3.8 faktor yang 1. Guru menyampaikan Tes (posttest) menit Tema: 8
Menganalisis mempengaruhi siklus kompetensi dan “Lingkungan
siklus air dan air dalam tanah. memberikan penjelasan Sahabat Kita”
dampaknya pada (Kognitif C4) singkat mengenai materi Kelas V SD/MI
peristiwa di pelajaran. (buku tematik
bumi serta 3.8.2 Merangkum 2. Pemberian masalah/ terpadu
kelangsungan prosedur daur air. konsep kurikulum
makhluk hidup. (Kognitif C5) 3. Membagi siswa dalam 2013, Jakarta:
beberapa kelompok untuk Kementerian
3.8.3 Merancang membuat mind mapping. Pendidikan dan
kegiatan yang dapat 4. Siswa mencatat alternatif Kebudayaan
menjaga jawaban Republik
keberlangsungan 5. Pembacaan hasil diskusi Indonesia
proses daur air. 6. Mengidentifikasi hasil (2017).
(Kognitif C6) diskusi ❖ Buku Siswa
Tema: 8
4.8.1 Mengemukakan “Lingkungan
urutan siklus air tanah. Sahabat Kita”
(Kognitif C3) Kelas V SD/MI
(buku tematik
4.8.2 Mengidentifikasi terpadu
faktor yang kurikulum
mempengaruhi siklus 2013, Jakarta:
57

air tanah. (Kognitif Kementerian


C2) Pendidikan dan
Kebudayaan
4.8.3 Menganalisis Republik
dampak aktivitas Indonesia
manusia terhadap (2017).
siklus air tanah.
(Kognitif C4)

Srirahayu, Mei 2022

Mengetahui
Peneliti
Kepala UPT SD Negeri Srirahayu

Lasiman, A.IMa.Pd Risma Rivana Dewi


NIP. 196205151982071002 NPM. 18060094
58

Lampiran 11. RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : UPT SD Negeri Srirahayu


Kelas / Semester : V (lima) A/ 2
Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita
Sub Tema 2 : Perubahan Lingkungan
Pembelajaran :1
Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
Kurikulum : 2013 (K13)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 :Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianautnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangga.
KI 3 :Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 :Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis, dalam karya estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak bermain dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
IPA
Kompetensi Dasar (KD) Indikator

3.8 Menganalisis siklus air dan 3.8.1 Mengkaji faktor-faktor yang


dampaknya pada peristiwa di bumi mempengaruhi siklus air dalam
serta kelangsungan makhluk hidup tanah. (Kognitif C4)

3.8.2 Merangkum prosedur daur air.


(Kognitif C5)
3.8.3 Merancang kegiatan yang
dapat menjaga keberlangsungan
59

proses daur air. (Kognitif C6)

4.8.1 Mengemukakan urutan siklus


air tanah. (Kognitif C3)

4.8.2 Mengidentifikasi faktor yang


mempengaruhi siklus air tanah.
(Kognitif C2)

4.8.3 Menganalisis dampak aktivitas


manusia terhadap siklus air tanah.
(Kognitif C4)

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan membaca, siswa dapat mengkaji sekurang-kurangnya
tiga informasi peristiwa yang terjadi pada teks “Siklus Air” dengan tepat.
Kognitif (C4)
2. Melalui kegiatan mengkaji, siswa dapat membuat kesimpulan atau
rangkuman urutan peristiwa yang terdapat pada teks “Siklus Air” dalam
bentuk mind mapping dengan baik dan tepat. Kognitif (C5)
3. Melalui presentasi, siswa dapat Merancang kegiatan yang dapat menjaga
keberlangsungan proses daur air. Kognitif (C6)
4. Melalui pengamatan video, siswa dapat mengemukakan urutan siklus air .
Kognitif (C3)
5. Melalui penugasan sesuai LKPD, siswa dapat mengidentifikasikan 3
faktor yang mempengaruhi siklus air dengan tepat. Kognitif (C2)
6. Melalui pengamatan video, siswa dapat menganalisis dampak aktivitas
manusia terhadap siklus air sehingga dapat diterapkan pada kehidupan
sehari-hari. Kognitif (C4)
D. MATERI PELAJARAN
1. Mengkaji informasi peristiwa yang terjadi pada siklus air.
2. Membuat kesimpulan urutan peristiwa yang terjadi pada siklus air.
3. Menyajikan kesimpulan urutan peristiwa yang terjadi pada siklus air.
4. Mengemukakan urutan siklus air.
5. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi siklus air.
6. Menganalisis dampak aktivitas manusia terhadap siklus air.
E. MODEL, METODE, PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Model : Mind Mapping
2. Metode : Diskusi, Presentasi, dan Penugasan
3. Pendekatan : Saintifik
F. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Video siklus air.
60

G. SUMBER BELAJAR
Buku Pedoman Guru Tema: 8 Lingkungan Sahabat Kita Kelas V SD/MI

(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, 2013).

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI


WAKTU

Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan mengajak 10 menit


semua siswa berdo’a. (Religius)
2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang
kabar dan mengecek kehadiran siswa.
(Integritas)
3. Siswa mengucapkan yel yel “ABITA”.
(Nasionalisme)
4. Siswa memperhatikan botol yang berisi
air yang telah disediakan oleh guru.
Kemudian siswa dan guru bertanya
jawab mengenai apa saja manfaat air
bagi makhluk hidup. (Apersepsi)
5. Siswa memperhatikan penyampaian
guru mengenai materi yang akan
diajarkan pada pertemuan tersebut.
(Orientasi)
6. Siswa memperhatikan penyampaian
guru mengenai tujuan pembelajaran
yang akan dicapai. (Motivasi)

Inti Orientasi Peserta didik pada masalah 50 menit


7. Guru menyampaikan kompetensi dan
memberikan penjelasan singkat
mengenai materi pelajaran.
8. Guru memberikan masalah/ konsep
9. Membagi siswa dalam beberapa
kelompok untuk membuat mind
mapping.
10. Siswa mengamati gambar yang berisi
keadaan banjir di musim hujan dan
keadaan kering di musim kemarau.
(Mengamati-Saintifik)
61

11. Siswa dan guru melakukan tanya jawab


mengenai apa dampak dari banjir dan
kekeringan yang terjadi? (Menanya-
Saintifik)
12. Guru mengenalkan permasalahan pada
siswa, “ Apa yang menjadi penyebab
terjadinya banjir saat musim hujan dan
kekeringan saat musim kemarau?”

Mengorganisasi siswa untuk belajar


13. Siswa membaca secara bergantian dan
menggali informasi peristiwa yang
terdapat pada teks bacaan tersebut.
(Mengumpulkan informasi- Saintifik)

Membimbing kelompok
14. Siswa memperhatikan video yang
ditampilkan guru mengenai daur siklus
air.

15. Siswa secara bergantian mengemukakan


urutan daur siklus air.
(Communication)
16. Siswa bekerja dalam kelompok membuat
mind mapping.
17. Siswa dibimbing oleh guru dalam
membuat catatan materi siklus air dalam
bentuk mind mapping.
18. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas. (Collaboration)
19. Membuat kesimpulan dari pembelajaran
yangtelah berlangsung.
20. Guru memberikan penguatan mengenai
62

pentingnya mengembangkan sikap dan


perilaku yang memberikan dampak
positif bagi siklus air.
21. Memberikan evaluasi pada akhir
pembelajaran.

22. Menyanyikan lagu “Air Sumber


Penutup Kehidupan” 10 menit
23. Salam dan doa penutup.
I. PENILAIAN
1. Aspek yang dinilai : Aspek kognitif
2. Teknik Penilaian : Tertulis
3. Bentuk Instrumen Penilaian : Soal evaluasi melalui tes tertulis

Srirahayu, Mei 2022

Mengetahui
Peneliti
Kepala UPT SD Negeri Srirahayu

Lasiman, A.IMa.Pd Risma Rivana Dewi


NIP. 196205151982071002 NPM. 18060094
63

Lampiran 12 RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


KELAS KONTROL V B

Satuan Pendidikan : UPT SD Negeri Srirahayu


Kelas / Semester : V (lima) B/ 2
Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita
Sub Tema 2 : Perubahan Lingkungan
Pembelajaran :1
Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
Kurikulum : 2013 (K13)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 :Menerima,menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianautnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangga.
KI 3 :Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 :Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis, dalam karya estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak bermain dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
IPA
Kompetensi Dasar (KD) Indikator
3.8 Menganalisis siklus air dan 3.8.1 Mengkaji faktor-faktor yang
dampaknya pada peristiwa di bumi mempengaruhi siklus air dalam
serta kelangsungan makhluk hidup tanah. (Kognitif C4)

3.8.2 Merangkum prosedur daur air.


(Kognitif C5)
64

3.8.3 Merancang kegiatan yang


dapat menjaga keberlangsungan
proses daur air. (Kognitif C6)

4.8.1 Mengemukakan urutan siklus


air tanah. (Kognitif C3)

4.8.2 Mengidentifikasi faktor yang


mempengaruhi siklus air tanah.
(Kognitif C2)

4.8.3 Menganalisis dampak aktivitas


manusia terhadap siklus air tanah.
(Kognitif C4)

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati video siklus air, siswa mampu menganalisis
terjadinya siklus air di bumi dengan benar.
2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan proses terjadinya
siklus air.
3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat mengidentifikasikan faktor-faktor
yang mempengaruhi berkurangnya ketersediaan air tanah.
4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menuliskan kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari yang dapat dilakukan untuk menjamin ketersediaan
air.
D. MATERI PELAJARAN
1. Mengkaji informasi peristiwa yang terjadi pada siklus air.
2. Membuat kesimpulan urutan peristiwa yang terjadi pada siklus air.
3. Menyajikan kesimpulan urutan peristiwa yang terjadi pada siklus air.
4. Mengemukakan urutan siklus air.
5. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi siklus air.
6. Menganalisis dampak aktivitas manusia terhadap siklus air.
E. MODEL, METODE, PENDEKATAN, STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Model : Cooperative Learning.
2. Metode : Tanya jawab, Demonstrasi,dan Diskusi
3. Pendekatan : Saintifik
F. MEDIA PEMBELAJARAN
Teks bacaan berjudul “Siklus Air”.
G. SUMBER BELAJAR
65

Buku Pedoman Guru Tema: 8 Lingkungan Sahabat Kita Kelas V SD/MI


(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2013).

H. KEGIATAN PELAJARAN

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI


WAKTU

Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan mengajak 10 menit


semua siswa berdo’a. (Religius)
2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang
kabar dan mengecek kehadiran siswa.
(Integritas)
3. Siswa mengucapkan yel yel “ABITA”.
(Nasionalisme)
4. Siswa memperhatikan botol yang berisi
air yang telah disediakan oleh guru.
Kemudian siswa dan guru bertanya
jawab mengenai apa saja manfaat air
bagi makhluk hidup. (Apersepsi)
5. Siswa memperhatikan penyampaian
guru mengenai materi yang akan
diajarkan pada pertemuan tersebut.
(Orientasi)
6. Siswa memperhatikan penyampaian
guru mengenai tujuan pembelajaran
yang akan dicapai. (Motivasi)

Inti 1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi 50 menit


peserta didik
2. Menyajikan informasi kepada peserta
didik

Ayo Membaca
3. Siswa membaca teks “Siklus Air”
4. Siswa bersama guru bertanya jawab
tentang isi teks (Communication)
Ayo Berdiskusi
5. Membentuk kelompok belajar
6. Membimbing kelompok pada saat
mengerjakan LKPD
7. Mengevaluasi hasil kerja tentang materi
yang telah dipelajari dan masing-
masing kelompok menyajikan hasil
66

kerjanya.
8. Guru memberikan cara untuk
menghargai, baik upaya maupun hasil
belajar individu dan kelompok.

9. Siswa dengan bantuan guru membuat


kesimpulan dengan mengacu pada hasil
diskusi masing-masing kelompok.
10. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Penutup 1. Siswa bersama guru menyimpulkan 10 Menit


hasil pembelajaran.
2. Guru merefleksi kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
3. Siswa diberi kesempatan berbicara /
bertanya dan menambahkan informasi.
4. Menyanyikan lagu “Air Sumber
Kehidupan”
5. Salam dan doa penutup.

I. PENILAIAN
1. Lingkup Penilaian : Pengetahuan
2. Teknik Penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk Instrumen Penilaian : Soal evaluasi melalui tes tertulis

Srirahayu, Mei 2022


Peneliti
Mengetahui
Kepala UPT SD Negeri Srirahayu

Lasiman, A.Ma.Pd Risma Rivana Dewi


NIP. 196205151982071002 NPM. 18060094
67

Lampiran 13. LKPD


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

A. Kelompok ke :
Anggota : 1……………………………………………..
2……………………………………………..
3……………………………………………..
4……………………………………………..
5……………………………………………..
6……………………………………………..
Kelas :

Petunjuk pengerjaan soal :.


1. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan cermat, gunakan referensi
yang ada.
2. Tulislah jawaban di buku gambar.
3. Kerjakan dengan menggunakan tulisan tangan diupayakan dapat
terbaca dengan jelas.
4. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu!
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan berdiskusi
bersama kelompokmu.
1. Apa yang kamu ketahui tentang siklus air?
2. Perhatikan gambar dibawah ini!

Jelaskan proses yang terjadi pada gambar tersebut!


1. Bagaimana dampak dari adanya siklus air yang terganggu?
2. Apa saja sumber air yang terdapat dalam gambar diatas?
3. Jelaskan manfaat air dari gambar dibawah ini!
a. Kapal
b. Sapi
c. Tanaman dalam pot
Tuliskan hasil diskusi kalian dalam bentuk mind mapping. Kemudian,
presentasikan hasil diskusi kelompok.
68

Lampiran 14. Soal Uji Instrumen

SOAL EVALUASI

Nama : …………………………………………………………….

No. Presensi : …………………………………………………………….

Kelas : …………………………………………………………….

Petunjuk Umum :
1. Berdoa terlebih dahulu.
2. Tulis nama dan nomor presensi anda pada lembar jawaban yang tersedia.
3. Kerjakanlah soal-soal yang anda anggap paling mudah terlebih dahulu.
4. Waktu untuk mengerjakan adalah 60 menit.
5. Teliti jawaban anda sebelum dikumpulkan..

PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang paling benar pada soal dibawah ini dengan memberi tanda
silang (x) pada huruf A, B, C, atau D.

1 Proses mengalirnya air ke dalam tanah melalui permukaan tanah itu


sendiri dinamakan ….

a. Respirasi
b. Kondensasi
c. Presipitasi
d. Infiltrasi
2 Air bumi tidak akan habis walaupun digunakan secara terus menerus,
hal ini dikarenakan adanya ….

a. Hujan
b. Air laut
c. Siklus air
d. Penguapan tumbuhan
69

3 Unsur yang paling berperan dalam daur air adalah ….

a.

b.

c.

d.

4 Daerah resapan air, terdapat di daerah yang memiliki banyak ….

a. Pohon
b. Air
c. Busa
d. Lubang

5 Akar tumbuh dan air hujan menyebabkan struktur tanah menjadi kokoh,
sehingga tidak mudah terjadi bencana ….

a. Longsor
b. Gempa bumi
c. Vulkanik
d. Abrasi
6 Jika tidak ada daerah resapan air, maka akan terjadi ….

a. Air mengalir ke sungai


70

b. Melimpahnya air dalam sumur


c. Kekeringan
d. Matinya banyak hewan

7 Salah satu kegiatan manusia yang bisa merusak hutan adalah ….

a. Mendirikan cagar alam


b. Memburu hewan di hutan
c. Pembukaan lahan untuk pertanian
d. Mengadakan penelitian di hutan
8 Kegiatan di bawah ini yang bisa dilakukan di rumah untuk menjaga
ketersediaan air tanah adalah ….

a. Menghindari menanam pohon di depan rumah


b. Membuat lubang resapan biopori di halaman
c. Menampung air hujan di atap rumah
d. Melapisi halaman rumah dengan keramik
9 Perhatikan gambar berikut !

Bencana kekeringan umumnya terjadi karena ulah manusia yaitu ….

a. Menebang pohon sembarangan


b. Membuang sampah sembarangan tempat
c. Berburu binatang di hutan
d. Merawat tanaman hias di halaman rumah
10 Perhatikan gambar berikut !

Proses evaporasi ditunjukkan pada nomor ….


71

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
11 Berikut ini yang bukan kegiatan manusia yang dapat mengganggu
kelestarian lingkungan …

a. Penebangan hutan terus menerus


b. Pengeboran minyak
c. Penanaman kembali hutan yang gundul
d. Pembuangan limbah pabrik di sungai
12 Proses daur air secara alamiah memiliki urutan-urutan. Berikut ini yang
merupakan urutan yang tepat tentang proses daur air tersebut adalah ….

a. Kondensasi → Presipitasi → Evaporasi


b. Presipitasi → Evaporasi → Kondensasi
c. Evaporasi → Kondensasi → Presipitasi
d. Evaporasi → Presipitasi → Kondensasi

13 Perhatikan gambar di bawah ini !

Urutan proses siklus hidrologi yang benar pada gambar adalah ….


a. 1, 2, 3, dan 4
b. 4, 1, 3, dan 2
c. 2, 3, 4, dan 1
d. 3, 4, 1, dan 2
14 Perhatikan gambar di bawah ini !

Jenis siklus air yang terjadi pada gambar tersebut adalah siklus ….

a. Panjang
b. Sedang
72

c. Pendek
d. Temporer
15 Perhatikan penjelasan berikut !
1) Menggunakan air cucian buah dan sayur untuk menyiram
tanaman
2) Mengisi bak air sampai penuh setiap hari
3) Mencuci pakaian atau kendaraan saat kotor
4) Menampung air hujan untuk mencuci atau menyiram tanaman
Salah satu upaya menghemat air antara lain ….

a. 1 dan 2
b. 2 dan 4
c. 1 dan 3
d. 3 dan 4

16 Pada musim kemarau di Lampung mengalami kekeringan. Para petani


mengalami gagal panen karena areal persawahan tidak memperoleh air.
Bagaimana alternative upaya yang harus dilakukan oleh masyarakat
Lampung agar kejadian tersebut tidak terulang lagi ?

a. Membuat terasering
b. Melakukan reboisasi
c. Membangun saluran irigasi
d. Membuat biopori
17 Perhatikan gambar berikut !

Bagaimana upaya yang dapat dilakukan masyarakat pesisir pantai untuk


menanggulangi dampak abrasi secara alami?

a. Menanam mangrove di pinggir pantai


b. Reklamasi pantai
c. Menambang pasir pantai
d. Membangun pemecah gelombang
18 Bapak wayan hendak membuka lahan pertanian di lereng perbukitan,
tetapi takut tanahnya akan longsor. Bagaimana upaya yang harus
dilakukan bapak Wayan agar lahan pertanian aman dari longsor?
73

a.

a.

b.

c.

d.

19 Berikut ini yang merupakan pasangan yang tepat mengenai jenis proses
yang terjadi dalam daur air dengan keterangannya yang tepat adalah ….

a. Evaporasi Proses perubahan wujud uap air menjadi air


akibat adanya pendinginan

b. Kondensasi Semua bentuk hujan dan atmosfer ke bumi yang


meliputi air, salju es
74

c. Presipitasi Proses penguapan air dari permukaan bumi yang


berasal dari danau, laut, sungai

d. Infiltrasi Perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah


melalui pori-pori tanah

20 Perhatikan pernyataan berikut !

1) Morfologi
2) Jenis tanah/ batuan
3) Jumlah vegetasi penutup
4) Permeabilitas sobtoil
5) Jenis vegetasi
Faktor yang tidak mempengaruhi infiltrasi adalah nomor ….

a. 1, 3, dan 4
b. 1, 3, dan 5
c. 2, 4, dan 5
d. 3, 4, dan 5

21 Faktor-faktor yang mempengaruhi infiltrasi tanah adalah ….

a. Tingkat resistensi batuan dan luas permukaan tanah


b. Luas permukaan tanah dan besarnya suhu udara
c. Kemiringan permukaan tanah dan vegetasi
d. Permukaan tanah dan vegetasi
22 Taman nasional Bali Barat adalah wilayah hutan yang menjadikan satu-
satunya Taman Nasional yang terdapat di Bali, selain sebagai tempat
penangkaran alam satwa endemic, yaitu Jalak Bali. Peranan vegetasi
hutan dalam siklus hidrologi adalah ….

a. Membantu penyerapan air dalam tanah


b. Mempercepat penjenuhan uap air
c. Mempercepat proses penguapan
d. Meningkatkan daya infiltrasi
23 Perhatikan gambar berikut !
75

Kegiatan menanam pohon pada


hutan gundul mempengaruhi proses
siklus hidrologi dan berdampak
positif bagi pencegahan banjir.
Fungsi pepohonan hutan dalam
siklus hidrologi adalah ….

a. Mempercepat aliran permukaan


b. Mengurangi curah hujan
c. Meningkatkan infiltrasi
d. Mengurangi penguapan
24 Presipitasi merupakan jatuhan air dari atmosfer dalam bentuk....
a. Air, batu es, batu vulkanik
b. Air, batu vulkanik, debu
c. Air, salju, batu es
d. Air, salju, batu vulkanik
25 Proses evaporasi yang tepat terjadi pada....
a. Laut, danau, hewan, air got
b. Laut, danau, air got, sungai
c. Sungai, danau, laut, manusia
d. sungai, danau, tumbuhan, manusia
26 Perhatikan gambar berikut !

Gambar di atas mempunyai peran penting dalam daur air yang berfungsi
untuk ...
a. Menahan air hujan sehingga meresap ke dalam tanah
b. Menurunkan penguapan air
c. Menghasilkan air
d. Mengendapkan air hujan
27 Penghijauan, membangun bendungan, dan membuat sumur resapan air
adalah upaya untuk menanggulangi bencana …
a. Gempa bumi
b. Kebakaran
c. Tanah longsor
76

d. Banjir
28 Kegiatan manusia di bawah ini yang berdampak positif terhadap daur air
di bumi yaitu ...
a. Terasiring
b. Penggundulan hutan
c. Reboisasi
d. Pembuatan bendungan
29 Salah satu jenis tanaman di perairan yang dapat menahan pengikisan air
adalah ...
a.

b.

c.

d.

30 Uap air naik ke udara membentuk ..


a. Pelangi
b. Awan
c. Es
d. Hujan
77

Lampiran 15. Kunci Jawaban Uji Instrumen


KUNCI JAWABAN

1. D 16. C
2. C 17. A
3. A 18. A
4. A 19. D
5. A 20. A
6. A 21. C
7. C 22. D
8. B 23. C
9. A 24. C
10. C 25. B
11. C 26. A
12. C 27. D
13. D 28. C
14. C 29. A
15. B 30. B
78

Lampiran 16. Soal Post-Test


SOAL INSTRUMEN HASIL BELAJAR

Nama : …………………………………………………………….

No. Presensi : …………………………………………………………….

Kelas : …………………………………………………………….

Petunjuk Umum :
1. Berdoa terlebih dahulu.
2. Tulis nama dan nomor presensi anda pada lembar jawaban yang tersedia.
3. Kerjakanlah soal-soal yang anda anggap paling mudah terlebih dahulu.
4. Waktu untuk mengerjakan adalah 60 menit.
5. Teliti jawaban anda sebelum dikumpulkan..

PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang paling benar pada soal dibawah ini dengan memberi tanda
silang (x) pada huruf A, B, C, atau D.

1. Prose mengalirnya air ke dalam tanah melalui permukaan tanah itu sendiri dinamakan
….

a. Respirasi
b. Kondensasi
c. Presipitasi
d. Infiltrasi

2. Air bumi tidak akan habis walaupun digunakan secara terus menerus, hal ini
dikarenakan adanya ….

a. Hujan
b. Air laut
c. Siklus air
d. Penguapan tumbuhan
79

3. Unsur yang paling berperan dalam daur air adalah ….

a.

b.

c.

d.

4. Akar tumbuh dan air hujan menyebabkan struktur tanah menjadi kokoh, sehingga tidak
mudah terjadi bencana ….

a. Longsor
b. Gempa bumi
c. Vulkanik
d. Abrasi

5. Salah satu kegiatan manusia yang bisa merusak hutan adalah ….

a. Mendirikan cagar alam


b. Memburu hewan di hutan
c. Pembukaan lahan untuk pertanian
d. Mengadakan penelitian di hutan

6. Perhatikan gambar berikut !

Bencana kekeringan umumnya terjadi karena ulah manusia yaitu ….


80

a. Menebang pohon sembarangan


b. Membuang sampah sembarangan tempat
c. Berburu binatang di hutan
d. Merawat tanaman hias di halaman rumah

7. Perhatikan gambar berikut !

Proses evaporasi ditunjukkan pada nomor ….

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

8. Berikut ini yang bukan kegiatan manusia yang dapat mengganggu kelestarian
lingkungan …

a. Penebangan hutan terus menerus


b. Pengeboran minyak
c. Penanaman kembali hutan yang gundul
d. Pembuangan limbah pabrik di sungai

9. Proses daur air secara alamiah memiliki urutan-urutan. Berikut ini yang merupakan
urutan yang tepat tentang proses daur air tersebut adalah ….

a. Kondensasi ˗₋ Presipitasi ˗₋ Evaporasi


b. Presipitasi ˗₋ Evaporasi ˗₋ Kondensasi
c. Evaporasi ˗₋ Kondensasi ˗₋ Presipitasi
d. Evaporasi ˗₋ Presipitasi ˗₋ Kondensasi

10. Perhatikan gambar di bawah ini !

Urutan proses siklus hidrologi yang benar pada gambar adalah ….

a. 1, 2, 3, dan 4
b. 4, 1, 3, dan 2
c. 2, 3, 4, dan 1
d. 3, 4, 1, dan 2
81

11. Perhatikan penjelasan berikut !

1) Menggunakan air cucian buah dan sayur untuk menyiram tanaman


2) Mengisi bak air sampai penuh setiap hari
3) Mencuci pakaian atau kendaraan saat kotor
4) Menampung air hujan untuk mencuci atau menyiram tanaman
Salah satu upaya menghemat air antara lain ….

a. 1 dan 2
b. 2 dan 4
c. 1 dan 3
d. 3 dan 4

12. Bapak wayan hendak membuka lahan pertanian di lereng perbukitan, tetapi takut
tanahnya akan longsor. Bagaimana upaya yang harus dilakukan bapak

Wayan agar lahan pertanian aman dari longsor?

a.

b.

c.

d.

13. Berikut ini yang merupakan pasangan yang tepat mengenai jenis proses yang terjadi
dalam daur air dengan keterangannya yang tepat adalah ….

a. Evaporasi Proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat adanya
82

pendinginan
b. Kondensasi Semua bentuk hujan dan atmosfer ke bumi yang meliputi
air, salju es
c. Presipitasi Proses penguapan air dari permukaan bumi yang berasal
dari danau, laut, sungai
d. Infiltrasi Perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui
pori-pori tanah
14. Perhatikan pernyataan berikut !

1) Morfologi
2) Jenis tanah/ batuan
3) Jumlah vegetasi penutup
4) Permeabilitas sobtoil
5) Jenis vegetasi
Faktor yang tidak mempengaruhi infiltrasi adalah nomor ….

a. 1, 3, dan 4
b. 1, 3, dan 5
c. 2, 4, dan 5
d. 3, 4, dan 5

15. Perhatikan gambar berikut !

Kegiatan menanam pohon pada hutan gundul mempengaruhi proses siklus hidrologi
dan berdampak positif bagi pencegahan banjir. Fungsi pepohonan hutan dalam siklus
hidrologi adalah ….

a. Mempercepat aliran permukaan


b. Mengurangi curah hujan
c. Meningkatkan infiltrasi
d. Mengurangi penguapan

16. Proses evaporasi yang tepat terjadi pada....

a. Laut, danau, hewan, air got


b. Laut, danau, air got, sungai
c. Sungai, danau, laut, manusia
d. sungai, danau, tumbuhan, manusia

17. Penghijauan, membangun bendungan, dan membuat sumur resapan air adalah upaya
untuk menanggulangi bencana …

a. Gempa bumi
b. Kebakaran
c. Tanah longsor
83

d. Banjir

18. Kegiatan manusia di bawah ini yang berdampak positif terhadap daur air di bumi yaitu
...

a. Terasiring
b. Penggundulan hutan
c. Reboisasi
d. Pembuatan bendungan

19. Salah satu jenis tanaman di perairan yang dapat


menahan pengikisan air adalah ...

a.

b.

c. d

d.

20. Uap air naik ke udara membentuk ..

a. Pelangi
b. Awan
c. Es
d. Hujan
84

Lampiran 17. Kunci Jawaban Posttest

KUNCI JAWABAN

1. D
2. C 11. B
3. A 12. A
4. A 13. D
5. C 14. A
6. A 15. C
7. C 16. B
8. C 17. D
9. C 18. C
10. D 19. A
20. B
85

Lampiran 18. Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar

Tabel Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar


Kompetensi Dasar Indikator Tingkat Bentuk Nomor Butir Soal
IPA IPA Ranah Penilaian Sebelum Baru
diuji
3.8 Menganalisis 3.8.1 mengkaji faktor- C4 Pilihan 20, 21, 20,
siklus air dan faktor yang Ganda 22, 23 23
dampaknya pada mempengaruhi siklus
peristiwa di bumi air dalam tanh
serta kelangsungan
makhluk hidup 3.8.2 Merangkum C5 Pilihan 10, 12, 10,
urutan peristiwa yang Ganda 13, 14, 12,
terjadi pada siklus air 15, 19, 13,
tanah 24, 25 15,
19,
24,
25

3.8.3 Merancang C6 Pilihan 16, 17, 18,


kegiatan yang dapat Ganda 18, 26, 27,
menjaga 27, 28, 29 28,
keberlangsungan 29
proses daur air
1, 2, 9, 30
C3 Pilihan 1, 2,
3.8.4 Mengemukakan Ganda 30
urutan siklus air tanah 3, 4, 5

3.8.5 Mengidentifikasi C2 Pilihan 3, 5


faktor yang Ganda
mempengaruhi siklus
air tanah 6, 7, 8, 11

3.8.6 Menganalisis C4 Pilihan 7, 11


dampak aktivitas Ganda
manusia terhadap
siklus air tanah
86

Lampiran 19. Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol


87
88

Lampiran 20. Tabel Product Moment


89

Lampiran 21. Hasil Uji Validitas


No rhitung rtabel Status
1 0,616 0,456 valid
2 0,586 0,456 valid
3 0,555 0,456 valid
4 -0,401 0,456 tidak valid
5 0,670 0,456 valid
6 0,371 0,456 tidak valid
7 0,516 0,456 valid
8 -0,782 0,456 tidak valid
9 0,430 0,456 tidak valid
10 0,556 0,456 valid
11 0,455 0,456 valid
12 0,586 0,456 valid
13 0,450 0,456 valid
14 -0,583 0,456 tidak valid
15 0,665 0,456 valid
16 -0,754 0,456 tidak valid
17 -0,567 0,456 tidak valid
18 0,606 0,456 valid
19 0,668 0,456 valid
20 0,456 0,456 valid
21 -0,782 0,456 tidak valid
22 -0,411 0,456 tidak valid
23 0,577 0,456 valid
24 0,586 0,456 valid
25 0,699 0,456 valid
26 -0,754 0,456 tidak valid
27 0,730 0,456 Valid
28 0,669 0,456 Valid
29 0,753 0,456 Valid
20 0,567 0,456 Valid
90

Lampiran 22. Hasil Uji Reliabilitas


91

Lampiran 23. Rekapitulasi Post-Test Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Statistics

VAR00001

N Valid 19

Missing 0

Mean 86.32

Median 85.00

Mode 95

Std. Deviation 7.235

Variance 52.339

Skewness -.268

Std. Error of Skewness .524

Kurtosis -1.218

Std. Error of Kurtosis 1.014

Range 20

Minimum 75

Maximum 95

Sum 1640

Percentiles 10 75.00

20 80.00

25 80.00

30 80.00

40 85.00

50 85.00

60 90.00

70 90.00

75 95.00

80 95.00

90 95.00
92

Lampiran 24. Rekapitulasi Post-Test Hasil Belajar Kelas Kontrol

Statistics

Var0001

N Valid 20

Missing 0

Mean 59.00

Median 58.57a

Mode 50b

Std. Deviation 9.262

Variance 85.789

Skewness .214

Std. Error of Skewness .512

Kurtosis -.908

Std. Error of Kurtosis .992

Range 30

Minimum 45

Maximum 75

Sum 1180

Percentiles 10 46.67c

20 50.00

25 51.43

30 52.86

40 55.71

50 58.57

60 61.43

70 64.29

75 66.00

80 68.00

90 72.50
93

Lampiran 25. Hasil Uji Normalitas


Tests of Normality

Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

kelas
Skor ,168 19 ,161 ,889 19 ,031
eksperimen
Soal
kelas kontrol ,165 20 ,156 ,930 20 ,156
94

Lampiran 26. Hasil Uji Homogenitas


Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Based on Mean 1,941 1 37 ,172

Based on Median 1,888 1 37 ,178

Skor Soal Based on Median and with


1,888 1 35,544 ,178
adjusted df

Based on trimmed mean 1,928 1 37 ,173


95

Lampiran 27. Hasil Uji Independent Sample T-Test

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means


Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference

Equal variances
,000 5,563 ,542
Skor assumed
Soal Equal variances
,000 5,563 ,538
not assumed
96

Lampiran 28. Hasil Uji Paired Sample T-Test


Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 PosttestEksperimen 85.26 19 6.556 1.504

Posttest Control 58.95 19 9.513 2.182


97

Lampiran 29. Tabel Distribusi


98

Lampiran 30. Dokumentasi Kelas Eksperimen

Gambar 1. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi

Gambar 2. Membuat Kelompok dan mengerjakan LKPD


99

Gambar 3. Presentasi Hasil Mind Mapping


100

Gambar 4. Mengerjakan Post-Test


101

Lampiran 31. Dokumentasi kelas control

Gambar 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan materi

Gambar 6. Membuat kelompok diskusi dan mengerjakan LKPD


102

Gambar 7. Mengerjakan Post-Test


103

Anda mungkin juga menyukai