Anda di halaman 1dari 177

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP

HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA


TEMA 2 SELALU BERHEMAT ENERGI KELAS IV SD INPRES 13
KABUPATEN SORONG

SKRIPSI

Oleh :
Brian Matitaputty
NIM : 148620617026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SORONG
TAHUN 2022

i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA
TEMA 2 SELALU BERHEMAT ENERGI KELAS IV SD INPRES 13
KABUPATEN SORONG

SKRIPSI
Untuk memperoleh derajat sarjana pada
Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong (UNIMUDA)

Dipertahankan dalam ujian


Skripsi Pada tanggal 15 November 2022

Oleh
Brian Matitaputty

Lahir
Di Ambon

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui tim Pembimbing.

Pada Tanggal : …………… 2022

Pembimbing I

Asrul, M.Pd. …………………..

NIDN. 1413069201

Pembimbing II

Yannika Nidiasari, M.Pd. …………………..

NIDN. 1427019101

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah disahkan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong.

Pada : …………… 2022

DEKAN FKIP

NURSALIM, M.Pd.
NIDN.

Tim Penguji Skripsi

.................................. …………………..
NIDN.

................................. …………………..
NIDN.

................................ …………………..
NIDN.

iv
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan di sebutkan dalam daftar pustaka.

Sorong, 15 November 2022


Yang membuat pertanyaan,

Brian Matitaputty
NIM. 148620617026

v
MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO
 “ Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan
bertekunlah dalam doa!”

 “ Apabila kamu benar-benar menginginkan sesuatu, setidaknya mencoba


dan berusaha, kamu pasti akan segera menemukan caranya”.

PERSEMBAHAN

1. Kupersembahkan untuk Ayah dan ibu terima kasih atas do’a dan kasih
sayang yang telah diberikan dengan ketulusan kepada saya.

2. Kupersembahkan Kepada Almamater tercinta “Universitas


Muhammadiyah Sorong (UNIMUDA).”

3. Tugas Akhir ini juga saya persembahkan untuk teman-teman yang selalu
bertanya “Kapan nyusul sidang?”, ini adalah bukti perjuangan saya.
Godblessus!

vi
ABSTRAK

Brian Matitaputty / 148620617026. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN


MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
MATA PELAJARAN IPA TEMA 2 SELALU BERHEMAT ENERGI
KELAS IV SD INPRES 13 KABUPATEN SORONG. Jurusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Pendidikan Muhammadiyah Sorong, November 2022.

Masalah utama dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh Model
Pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar Peserta didik pada mata
pelajaran IPA Tema 2 selalu berhemat energi, Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil
belajar Peserta didik mata pelajaran IPA Tema 2 Selalu Berhemat Energi tahun
ajaran 2021/2022. Jenis penelitian ini adalah pre-eksperimental dengan rancangan
penelitian One Group Pretest-Posttest Design. Pengumpulan data dengan
menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan
analisis deskriptif dan analisis inferensial. Subyek dalam penelitian ini adalah
peserta didik kelas IV SD Inpres 13 kabupaten Sorong. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas IV sebelum digunakan Model
Pembelajaran Mind Mapping adalah 66 dan hasil belajar setelah digunakan Model
Pembelajaran Mind Mapping adalah 81,2. Angka tersebut menunjukkan bahwa
ada Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar Peserta
Didik Pada Mata Pelajaran IPA Siswa kelas IV SD Inpres 13 kabupaten Sorong.
dan hasil uji hipotesis (t-tes) menunjukkan angka signifikansi 0,000 dengan
demikian hipotesis h1 dalam penelitian ini diterima. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut di atas, dapat disimpulkan ada Pengaruh Model Mind Mapping terhadap
hasil belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran IPA Tema 2peserta didik kelas IV
SD Inpres 13 kabupaten Sorong.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Mind Mapping, Hasil Belajar, dan Mata
Pelajaran IPA Tema 2.
vii
ABSTRACT

Brian Matitaputty / 148620617026. EFFECT OF MIND MAPPING LEARNING


MODEL ON LEARNING OUTCOMES OF STUDENTS IN SCIENCE LESSON
THEME 2 ALWAYS SAVES ENERGY CLASS IV SD INPRES 13 SORONG
REGENCY. Department of Elementary School Teacher Education, Faculty of
Teacher Training and Education, Muhammadiyah University of Education,
Sorong, November 2022.

The main problem in this study is whether there is an effect of the Mind Mapping
Learning Model on the learning outcomes of students in the Science subject
Theme 2 always save energy. Always Save Energy for the 2021/2022 academic
year. This type of research is pre-experimental with a research design of One
Group Pretest-Posttest Design. Collecting data using observation, tests, and
documentation. Data analysis used descriptive analysis and inferential analysis.
The subjects in this study were fourth grade students of SD Inpres 13, Sorong
district. The results showed that the learning outcomes of fourth grade students
before using the Mind Mapping Learning Model were 66 and the learning
outcomes after using the Mind Mapping Learning Model was 81.2. This figure
shows that there is an influence of the Mind Mapping Learning Model on the
learning outcomes of students in science subjects for fourth grade students of SD
Inpres 13, Sorong district. and the results of the hypothesis test (t-test) showed a
significance value of 0.000, thus the hypothesis h1 in this study was accepted.
Based on the results of the research above, it can be concluded that there is an
influence of the Mind Mapping Model on the learning outcomes of students in the
Science Subject Theme 2 for the fourth grade students of SD Inpres 13, Sorong
district.

Keywords: Mind Mapping Learning Model, Learning Outcomes, and Science


Subjects Theme 2.

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan

kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

Skripsiini. Skripsi ini dibuat dengan judul “PENGARUH MODEL

PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA

DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA TEMA 2 SELALU BERHEMAT

ENERGI DI KELAS IV SD INPRES 13 KABUPATEN SORONG”, Selama

proses penulisan Skripsi ini penulis mendapat banyak masukan dan saran dari

beberapa pihak, karena itu pada kesempatan ini ijinkan penulis menyampaikan terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Dr.Rustamadji, M.Si., Selaku Rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah

(UNIMUDA) Sorong.

2. Nursalim, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) yang telah memberikan

izin penelitian

3. Desti Rahayu, M.Pd., Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Muhammadiyah

(UNIMUDA) Sorong.

4. Asrul, M.Pd., Selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu

untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan motivasi kepada saya selama

penyusunan Skripsi ini.

ix
5. Yannika Nidiasari, M.Pd., Selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan motivasi

kepada saya selama penyusunan Skripsi ini.

6. Kedua orang tuaku; Mama tercinta (Stevani warella) dan Ayah (Amos matitaputty)

yang telah memberi dorongan dan doa untuk saya dapat menyelesaikan penulisan

Skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan

Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong

8. Ibu Karolina Jitmau,S.Pd., Selaku Kepala Sekolah SD Inpres 13 Kabupaten

Sorong yang telah memberikan izin penelitian serta guru & teman teman yang

telah memberikan masukan dalam pembuatan Skripsi ini;

9. Staf Administrasi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong;

Penulis menyadari sungguh bahwa dalam proses penulisan proposal ini

masih sangat jauh dari kesempurnaan sebagai wujud ciri khas penulis sebagai

makhluk sosial yang tak luput dari kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena itu

saran dan masukan yang bersifat konstruktif sangat penulis harapkan demi proses

penyempurnaan penulisan Skripsi ini.

Sorong, September 2022

Penulis

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iv

HALAMAN PERYATAAN.............................................................................. v

HALAMAN MOTO.......................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ vi

KATA PENGANTAR....................................................................................... x

DAFTAR ISI...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 7

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 8

1.4 Hipotesis Penelitian................................................................................. 8

1.5 Manfaat Penelitian.................................................................................. 8

1.5.1. Manfaat Secara Teoritis .................................................................. 8

xi
1.5.2. Manfaat Secara Praktis ................................................................... 9

1.6. Defenisi Operasional ............................................................................ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 11

2.1. Kajian Teori ......................................................................................... 11

2.1.1. Pengertian Model Pembelajaran MindMapping ............................. 11

2.1.2. Karakteristik Mind Mapping........................................................... 14

2.1.3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Mind Mappin.... 15

2.1.4. Langkah-langkah Membuat Mind Mapping................................... 15

2.1.5. Pembelajaran Dengan Model Mind Mapping................................. 17

2.2. Pengertian Belajar ................................................................................ 18

2.2.1. Jenis –jenis Hasil Belajar ............................................................... 19

2.2.2. Pengukuran Hasil Belajar Ranah Kognitif..................................... 23

2.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi HasilBelajar ............................ 24

2.3. Ilmu Pengetahuan Alam(IPA) SD ........................................................ 30

2.3.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam(IPA) SD ................................ 30

2.3.2. Pembelajaran Ilmu pengetahuan Alam (IPA) SD............................ 31

2.4. Penelitian Relevan ................................................................................ 33

2.5. Kerangka berpikir ................................................................................ 40

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 43

3.1. Jenis dan Desain Penelitian .................................................................. 43

3.1.1. Jenis Penelitian ............................................................................. 43

3.1.2. Desain Penelitian........................................................................... 43

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 44

xii
3.2.1. Tempat Penelitian .......................................................................... 44

3.2.2. Waktu Penelitian.............................................................................. 44

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian........................................................... 45

3.4.1. Populasi Penelitian......................................................................... 45

3.4.2. Sampel Penelitian.......................................................................... 45

3.4. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian........................... 46

3.4.1. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 46

3.4.2. Instrumen Penelitian........................................................................ 48

3.5. Teknik Analisis Data ............................................................................ 48

3.5.1. Uji Normalitas ................................................................................ 50

3.5.2. Uji Homogenitas ............................................................................. 50

3.5.3 Uji Hipotesis .................................................................................... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN........................................................................ 52

4.1. Hasil Penelitian..................................................................................... 52

4.1.1. Hasil Analisis Statistik Desktiptif.................................................... 52

4.1.2. Pembahasan..................................................................................... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 69

5.1. Simpulan............................................................................................... 69

5.2. Saran...................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 71

LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 76
xiii
DAFAR TABEL

2.1 Penggunaan Otak Pada Mind Maping............................................................. 12

2.2 Kisi Kisi Hasil Belajar .................................................................................... 27

3.1 One Grup Pretest – Posttest ............................................................................ 44

3.2 Jumlah Murid Kelas IV SD Inpres 13 Kab. Sorong........................................ 45

3.3 Sempel Penelitian Murid Kelas IV ................................................................. 46

3.4 Interpretasi Kategori Nilai Hasil Belajar ........................................................ 49

3.5 Kategori Nilai Ketuntasan Murid................................................................... 50

4.1 Hasil Uji Validitas Baru Soal Pretest dan Posttest.......................................... 53

4.2.Statistik Nilai Beljar Ilmu Pengetahuan Alam Pretest ................................... 55

4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Subyek Penelitian...................................... 56

4.4 Dekripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa IV A....................................... 57

4.5 Statistik Nilai Hasil Belajar IPA Posttest ....................................................... 59

4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Subyek Penemuan................................... 60

4.7 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Peserta didik Kelas IV A................ 61

4.8 Distribusi Hasil Belajar IPA Murid Hasil Pretest dan Posttest....................... 62

4.9 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik mata Pelajaran IPA Kelas IV

Hasil Pretest dan Posttest ............................................................................... 63

4.10 Hasil Ujian Normalitas nilai Prestest dan Posttest........................................ 65

4.11 Hasil Ujian Hipotesis Subyek Penelitian....................................................... 66

xiv
DAFTAR GAMBAR

2.1 Bagan Kerangka Berfikir................................................................................. 42

4.1 Diagram Lingkaran Hasil Nilai Pretest........................................................... 57

4.2 Diagram Lingkaran Hasil Posttest Subyek...................................................... 61

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Surat Ijin Penelitian............................................................................................... 77

Lampiram A.1 - Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I.................. 78

- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan II................. 83

- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan III............... 88

Lampiran A.2 - Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan I............................. 94

- Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan II............................. 96

- Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan III............................ 98

Lampiran A.3 - Soal Prestest dan Posttest....................................................... 100

- Pedoman Penilaian................................................................. 105

Lampiran A.4 - Lembar Observasi Kegiatan Peserta Didik

berciri Mind Mapping............................................................ 111

- Lembar Observasi Kegiatan Guru

berciri Mind Mapping............................................................ 113

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan suatu bangsa tidak terlepas dari peran pendidikan.

Pendidikan yang tepat dapat mengarahkan generasi bangsa menjadi lebih baik.

Pendidikan sangat berperan penting dalam kehidupan manusia, manusia yang

terdidik memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif, kritis, unggul yang

memiliki nilai tambah, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

(SDM) dalam menyikapi tantangan di eraglobalisai. Tantangan di era

globalisasi ini ditandai perkembangan ilmu pengetahuan yang berkembang,

telah merubah hubungan antar bangsa dan negara.Semakin ketat persaingan di

era globalisasi saat ini diperlukan generasi-generasi muda yang berkualitas.

Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas akan menjadi tumpuan utama

suatu bangsa. Dalam pembangunan dan pengembangan bangsa Indonesia sudah

seharusnya menjadi prioritas utama yang harus dilakukan pemerintah agar

melahirkan generasi bangsa yang berintelektual dalam dunia

Pendidik memiliki peran yang sangat besar dalam proses merancang

kegiatan pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai pelaku

(subyek) belajar. Jika pembelajaran berjalan secara efektif tentu akan tercapai

tujuan pembelajaran dengan hasil yang maksimal. Dalam proses pembelajaran,

peserta didik akan memperoleh hasil belajar yang merupakan kemampuan yang

dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya yaitu proses

1
2

pembelajaran akan berhasil jika berjalan dengan baik dan lancar pada seluruh

mata pelajaran. Hasil belajar bukan menjadi ukuran, dapat diukur setelah

peserta didik melakukan kegiatan belajar melalui kegiatan evaluasi. Berhasil

atau tidaknya peserta didik dalam proses pembelajaran akan terlihat dari hasil

belajar tersebut. Apabila terdapat hasil belajar yang kurang optimal disebabkan

karena berbagai faktor yang mempengaruhinya.

Pembelajaran yang dilakukan disekolah yang dipelajari, baik dari

pembelajaran tingkat dasar maupun tingkat atas sangat banyak ilmu-ilmu yang

dipelajari, salah satunya yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA merupakan

ilmu pengetahuan yang berisi konsep-konsep yang berhubungan dengan alam

sebagai hasil eksperimen/ percobaan dan observasi. Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) tidak hanya mempelajari tentang gejala-gejala alam yang terjadi, tetapi

mempelajari segala sesuatu yang ada dan terjadi di alam semesta beserta isinya.

IPA bukan hanya mempelajari tentang hewan dan tumbuhan saja, melainkan

mempelajari semua benda yang ada di alam baik peristiwa maupun gejala-gejala

alam yang terjadi di alam. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada dasarnya adalah

ilmu yang mempelajari lingkungan alam di sekitar manusia. Pembelajaran IPA

memiliki peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta

memfokuskan pada peningkatan pengetahuan peserta didik tentang diri sendiri

dan alam sekitarnya. Pembelajaran IPA merupakan bekal bagi peserta didik agar

mempunyai pengetahuan tentang hal-hal yang terjadi dalam kehidupan dan sangat

melekat dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam pembelajaran IPA, peserta didik

didorong untuk menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi


3

kompleks. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik

untuk mempelajari diri sendiri, dan alam sekitar serta prospek pengembangan

lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pendidik

berkesempatan untuk memudahkan peserta didik dalam pembelajaran.,

menuangkan idenya dan mengembangkan sesuai kreativitas yang dimiliki peserta

didik. Pembelajaran bagi peserta didik harus diubah dari pendidik sebelumnya

selalu memberi tahu diubah menjadi peserta didik aktif mencari tahu.

Manusia memang sulit untuk melepas ketergantungannya terhadap energi

listrik. Hampir seluruh sektor perekonomian hingga rumah tangga mengandalkan

energi tersebut agar bisa berjalan dengan normal setiap harinya. Energi adalah

sebuah hal yang wajib ada dan selalu dibutuhkan agar seluruh kegiatan sehari –

hari bisa tetap berlangsung. Karena semakin tingginya kebutuhan atas energi

tersebut, membuat manusia menjadi terus mengeksploitasi berbagai sumber daya

yang ada agar bisa tetap bertahan hidup. Namun, terkadang kita lupa bahwa

sumber daya tersebut mempunyai batasan yang bisa kita pakai sebelum akhirnya

habis tidak bersisa.

Seiring waktu akhirnya membuat satu per satu menjadi sadar bahwa

energi yang kita pakai setiap harinya akan habis dan tidak bisa dibuat kembali.

Hingga akhirnya mulailah bermunculan berbagai pilihan energi alternatif yang

bisa digunakan berulang kali dan diperbarui tanpa harus khawatir jumlahnya akan

berkurang. Meskipun demkian, hal ini juga akhirnya memunculkan kesadaran

untuk melakukan kegiatan hemat energi.


4

Energi dibutuhkan untuk beraktivitas sehari-hari. Misal saja, ketika

berolahraga tentu kita merasa lelah. Setelah merasa lelah, kita tentunya

beristirahat, mulai dari duduk, minum atau bahkan mengkonsumsi makanan.

Semua kegiatan di atas memerlukan energi. Jam bergerak setiap detik

membutuhkan energi dari alat yang kita sebut baterai. Baterai pun juga harus

diganti seiring waktu, karena mereka hanya mempunyai energi untuk jangka

waktu tertentu. Ada banyak sekali jenis-jenis energi, mulai dari energi buatan

sampai energi alami. Energi alami yang bisa digunakan oleh manusia adalah

angin, air, minyak bumi, cahaya. Energi cahaya terbesar saat ini adalah

matahari. Energi matahari juga dapat membantu proses tumbuhan untuk

berfotosintesis, membuat hujan dan lain-lain. Energi buatan manusia salah

satunya adalah energi nuklir. Namun butuh tenaga ahli untuk menstabilkan

radiasi yang dihasilkan. Di bawah ini akan lebih dijelaskan tentang energi.

Jadi Dalam Penggunaan Model Pembelajaran Mind Mapping (peta

pikiran) untuk meningkatkan pembelajaran IPA kelas IV SD Inpres 13

kabupaten Sorong. Hasil observasi awal yang di lakukan peneliti di SD Inpres

13 kabupaten Sorong khususnya di kelas IV dalam pembelajaran IPA

ditemukan data dan bahwa banyak siswa mengalami kesulitan dalam proses

belajar. Siswa mengalami kesulitan dalam proses penerimaan, penyimpanan,

dan penggalian kembali informasi yang telah di dapat. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa penerapan Model Mind Mapping meningkat hasil belajar

IPA siswa kelas IV SD Inpres 13 kabupaten Sorong


5

Berdasarkan dengan observasi awal yang dilakukan ditemukan

bahwa terdapat masalah yang peserta didik hadapi pada saat proses

pembelajaran berlangsung IPA. Sebagian peserta didik memiliki hasil belajar

yang masihrendah, artinya nilai yang didapatkan peserta didik belum

mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM). Setelah melakukan

wawancara kepada guru mata pelajaran IPAdiketahui bahwa dalam proses

pembelajaran IPA di kelas IV SD Inpres13 Kabupaten Sorong, guru belum

menerapkan model pembelajaran yang bervariasi dalam pembelajaran, guru

mengatakan belum pernah menggunakan Model pembelajaran Mind

Mapping. Dalam pembelajaran IPA, proses pembelajaran di kelas IV belum

maksimal, kurang efektif dan tidak kondusif, banyak peserta didik yang

mengobrol, peserta didik kurang memperhatikan guru ketika sedang

menyampaikan materi, peserta didik cenderung pasif saat

kegiatanpembelajaran berlangsung, dalam proses pembelajaran berlangsung

peserta didik kurang berani dalam menyampaikan pendapatnya, apabila guru

tidak menunjuk peserta didik secara langsung maka peserta didik malu

bahkan tidak mau bertanya walaupun sebenarnya peserta didik belum

memahami materi yang telah dijelaskan. Sehingga perolehan nilai hasil

belajar yang diperoleh peserta didik tergolong masih rendah dan belum

mencapai KKM secara klasikal.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, peserta didik pembelajaran

masih berpusat pada pendidik dan pendidik belum banyak menggunakan

variasi model dalam pembelajaran peserta didik mudah bosan selama


6

kegiatan pembelajaran berlangsung. Kurang terlibatnya keaktifan pserta

didik dalam proses pembelajaran sehingga dapat mempengaruhi hasil

belajarnya. Perlu adanya model pembelajaran yang lebih efektif dalam

penyampaian materi pembelajaran IPA. Apabila menggunakan model

pembelajaran yang baik dan tepat tentu akan terwujud tujuan pembelajaran

yang direncanakan. Apabila pendidik hanya menggunakan Model

pembelajaran yang konvensional dengan metode ceramah, Tanyajawab dan

diskusi sebagai model utamanya, maka yang terjadi pada peserta didik akan

terasa membosankan dan tidak menyenangkan. Untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan, pendidik perlu menggunakan Model

pembelajaran yang dapat mencapai hasil belajar siswa yang maksimal.Salah

satu Model yang diharapkan yaitu Model Mind Mapping.

Model Mind Mapping, yaitu cara mencatat kreatif, efektif dan

memetakan pikiran-pikirankita secara menarik danmudahserta tidak

membosankan karena dalam pembuatannya terdiri dari kata-kata, warna, garis,

simbol, dan garis. Melalui model Mind Mapping peserta didik tidak hanya

mendengar penjelasan dari pendidik, tetapi dapat berperan aktif dalam proses

pembelajaran supaya lebih memahami dan menguasai materi yang telah

diperoleh. Dalam Syafrudin, menurut Carolin Edward (2009). Mengatakan

bahwa Mind Mapping adalah cara paling efektif dan efesien untuk memasukan,

menyimpan dan mengeluarkan data dari atau ke otak. Sistem ini bekerja sesuai

dengan cara kerja alami otak kita, sehingga dapat mengoptimalkan seluruh

potensi dan kapasitas otak manusia. Sedangkan menurut Buzan dalam


7

syafrudin, Mind Mapping adalah suatu bentuk yang mengajarkan siswa cara

belajar efektif dan menyenangkan bagi siswa karena membantu siswa untuk

lebih kreatif dan imajinatif. Mind Mapping termasuk cara kreatif, efektif, bagi

peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran

dengan harapan peserta didik dapat mengembangkan imajinasi secara bebas.

Hal ini dimaksudkan agar peserta didik mampu meningkatkan daya ingat

terhadap materi yang disampaikan oleh pendidik.

Pembelajaran dengan menggunakan Model Mind Mapping akan

memberikan kemudahan dalam pembuatan catatan yang kreatif, karena

pembuatannya dikombinasikan dengan gambar, simbol, dan warna-warni yang

menarik sehingga peserta didik akan mudah mengingat materi pelajaran yang ia

catat. Dengan penggunaan model pembelajaran Mind Mapping ini diharapkan

dapat memberikan dampak positif terhadap hasil belajar IPA peserta didik yang

masih rendah. Berdasarkan latar belakang di atas, mendorong penulis untuk

mengajukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Mind

Mapping Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran

IPATema 2 Selalu Berhemat Energi di Kelas IV SD Inpres 13 Kabupaten

Sorong”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, Rumusan masalah dalam

pendidikan iniApakah ada Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping

Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPA Tema 2

Selalu Berhemat Energi di Kelas IV SD Inpres 13 Kabupaten Sorong?


8

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan Rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini untuk mengetahuiada tidaknya Pengaruh Model

Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Tema 2

Selalu Berhemat Energi diKelas IV SD Inpres 13 Kabupaten Sorong.

1.4. Hipotesis Penelitian

H0: Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran Mind Mapping terhadap

hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA Tema 2 Selalu

Berhemat Energi di kelas IV di SD Inpres 13 Kabupaten Sorong

H1: Terdapat pengaruh Model pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil

belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA Tema 2 Selalu

Berhemat Energi di kelas IV SD Inpres 13 Kabupaten Sorong Manfaat

Penelitian

1.5. Manfaat Penelitian

Terdapat beberapa manfaat penelitian baik secara teoretis dan secara

praktis bagi guru, sekolah dan bagi para siswa yang dipaparkan dalam

pembahasan sebagai berikut:

1.5.1.Manfaat secara Teoretis

Memberikan wawasan secara nyata dalam dunia pendidikan bahwa

peningkatan hasil belajar IPA Kelas IV SD diantaranya dapat melalui

penerapan model Mind Mapping dalam proses pembelajarannya.

1.5.2 Manfaat secara Praktis


9

Berikut pembahasan mengenai manfaat secara praktis yang dapat

dirasakan bagi guru, bagi siswa, bagi sekolah dan bagi peneliti itu sendiri.

Pembahasan akan dipaparkan sebagai berikut:

a. Bagi Peserta Didik :

Dapat memberikan pengalaman belajar yang berbeda, dapat memotivasi,

perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran dan meningkatkan

hasil belajar kognitif peserta didik.

b. Bagi Pendidik :

Dapat menambah wawasan bagi pendidik untuk menggunakan model

pembelajaran yang lebih bervariasi agar tercapai tujuan pembelajaran

yang diharapkan.

c. Bagi Peneliti :

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat dan menambah wawasan,

pengalaman, dan bekal yang berharga untuk peneliti sebagai calon guru

profesional.

d. Bagi Sekolah :

Menjadi informasi dan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan

mutu atau kualitas pendidikan.

1.6. Definisi Operasional

1. Model Mind Mapping

Model Pembelajaran Mind Mapping merupakan model pembelajaran

yang dapat mengembangkan kreatifitas, keaktifan, daya hafal, pengetahuan

dan kemandirian siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Aris


10

Shoimin (2014: 105).Mind Mapping atau pemetaan pikiran adalah teknik

pemanfaatan seluruh otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana

grafis lainnya untuk membentuk kesan. Sedangkan menurut Michalko dalam

Tony Buzan (2013: 2). Mind Map adalah alternatif pemikiran keseluruhan

otak terhadap pemikiran linear. Mind Map menggapai ke segala arah dan

menangkap berbagai pikiran dari segala sudut.

2. Hasil BelajarIPA

Penggunaan Maind Mapping dalam meningkatkan hasil belajar

tentu dipilih guru sebagai salah satu alternatif. Menurut Dimyati dan

Mudjiono (2009 : 200). hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan yang

diperoleh oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran yang

ditandai dengan nilai. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan

melainkan pengubahan kelakuan Hamalik (2008: 27). Berdasarkan hasil

analisis data dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari

penelitian ini adalah penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan

hasil belajar siswa di lihat dari KKM.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran Mind Mapping

Istiqomah, Rizki Nur (2019) Mind Mapping pertama kali diperkenalkan

oleh Tony Buzan dari Inggris, seorang pakar pengembangan otak, kreativitas, dan

resolusi pendidikan sejak awal tahun 1970-an. Mind Mapping merupakan suatu

teknik mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan memetakan pikiran-

pikiran dengan sangat sederhana. Menurut Silberman, Mind Mapping atau

pemetaan pikiran merupakan cara kreatif bagi setiap peserta didik untuk

menghasilkan gagasan, mencatat apa yang akan dipelajari, atau merencanakan

tugas baru. Hernowo juga mengatakan bahwa pemetaan pikiran merupakan cara

yang sangat baik untuk menghasilkan dan menata gagasan sebelum menulis.

Mind Mapping merupakan cara mencatat yang kreatif, efektif, dan akan

memetakan pikiran peserta didik sehingga dapat mengidentifikasi dengan jelas

materi yang telah dipelajari.

Menurut Tony Buzan dalam Syafrudin (2011) mengatakan Mind

Mapping adalah suatu cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan

memetakan pikiran-pikiran. Sedangkan menurut Carolin Edward, mengatakan

bahwa Mind Mapping adalah cara paling efektif dan efesien untuk memasukan,

menyimpan dan mengeluarkan data dari atau ke otak. Sistem ini bekerja sesuai

dengan cara kerja alami otak kita, sehingga dapat mengoptimalkan seluruh

11
12

potensi dan kapasitas otak manusia. Mind Mappinga dalah suatu teknis grafis

yang memungkinkan kita untuk mengeksplorasi seluruh kemampuan otak kita

untuk keperluan berfikir dan belajar. Mind Mappingyang melibatkan secara aktif

dua belah otak manusia, yaitu otak kanan dan otak kiri.

Tony Buzan (2011:4)Seperti yang diketahui pemetaan pikiran (Mind

Mapping) adalah pemanfaatan seluruh otak dengan meggunakan citra visual dan

prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan. Otak sering kali mengingat

informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara, bentuk-bentuk dan perasaan. Peta

pikiran menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik ini dalam suatu

pola dari ide-ide yang berkaitan seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar,

mengorganisasikan, dan merencanakan. Peta ini dapat membangkitkan ide-ide

orisinil dan memicu ingatan yang mudah. Ini jauh lebih mudah daripada metode

pencatatan tradisonal karena dapat mengaktifkan kedua belahan otak. Cara ini

juga menyenangkan dan kreatif. Berikut adalah tabel penggunaan otak pada

Mind Mapping:

Tabel 2.1 Penggunaan Otak Pada Mind Mapping

Otak Kiri Otak Kanan

1. Tulisan 1. Warna

2. Urutan Penulisan 2. Gambar

3. Hubungan antar kata 3. Dimensi ( tata ruang )


13

Berdasarkan Tabel 2.1 di atas jelas bahwa Mind Mapping melibatkan

kedua belah otak kita, dimana otak kanan dan otak kiri mempunyai fungsi yang

berbeda. Secara umum, otak kiri memainkan peranan dalam pemrosesan logika,

kata-kata, matematika, dan urutan. Istilah mudahnya adalah berperan dalam

pembelajaran akademis. Sedangkan otak kanan berurusan dengan irama, rima,

musik, gambar dan imajinasi. Istilah sederhananya adalah aktivitas kreatif. Otak

belahan kiri berfungsi dalam memproses kata-kata, perkara-perkara, nalar

rasional, perihal angka, matematika dan urutan, sedangkan otak belahan kanan

berfungsi dalam memproses irama, rima, musik, gambar, dan imajinasi. Afrizal,

Afrizal (2017:119-137). Syahidah, Nuris (2015) Mind dengan memadukan dan

mengembangkan potensi kerja dua belahan otak dalam proses belajar sehingga

menjadi mudah untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi.

Anwar, M. Farid Nurul, & Ika Widayanti (2021 : 157-167)

Mengunakan Model Mind Mapping memfokuskan peserta didik agar tidak sulit

menguasai pelajaran, cekatan saat menemukan ide baru dengan pemahaman

peseta didik yang telah dipelajari memakai bahasa masing-masing dan

menjadikan kegiatan pembelajaran lebih bermakna. Menerapkan model ini

dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan motivasi, minat, kreativitas

dan hasil belajar peserta didik. Peserta didik akan lebih mudah dalam

memahami materi yang dipelajari karena Mind Mapping yang dibuat peserta

didik sesuai dengan bahan dan kreativitasnya sehingga dapat memberi

peningkatan minat, motivasi dan hsil belajarnya. Berdasarkan uraian tersebut,

penulis menyimpulkan bahwa model pembelajaran Mind Mapping adalah


14

model yang dirancang untuk membantu peserta didik dalam proses belajar,

Mind Mapping merupakan teknik mencatat yang dapat memetakan pikiran yang

kreatif, efektif, dan menyenangkan serta dapat menumbuhkan kegiatan berfikir

yang melibatkan kedua belah otak sehingga menghasilkan catatan yang yang

menarik, berwarna-warni serta mudah dipahami dan diingat.

2.1.2 Karakteristik Mind Mapping

Astuti, Pudji (2019) Pada dasarnya metode mencatat ini, berangkat

darihasil sebuah penelitian tentang cara otak memproses informasi. Semula para

ilmuan menduga tentang cara otak memproses dan menyimpan informasi secara

linier, seperti metode mencatat tradisional. Namun, sekarang mereka mendapati

bahwa otak mengambil informasi secara bercampuran antara gambar, bunyi,

aroma, pikiran dan perasaan dan memisah-misahkan ke dalam bentuk linier,

misalnya dalam bentuk tulisan. Saat otak mengingat informasi, biasanya

dilakukan dalam bentuk gambar warna-warni, simbol, bunyi, dan perasaan. Peta

pikiran dapat berfungsi secara maksimal ada baiknya dibuat warna-warni dan

menggunakan banyak gambar dan simbol sehingga seperti karya seni. Hal ini

bertujuan agar metode mencatat ini dapat membantu individu mengingat

perkataan dan bacaan, meningkatkan pemahaman , membantu

mengorganisasikan materi dan memberikan wawasan baru. Peta pikiran

menirukan proses berfikir ini, memungkinkan individu berpindah-pindah topik.

Individu merekam informasi melalui simbol, gambar, arti emosional, dan warna.

Mekanisme ini sama persis dengan cara otak memproses berbagai informasi yang
15

masuk. Dan karena peta pikiran melibatkan kedua belah otak sehingga dapat

mengingat informasi dengan lebih mudah.

2.1.3. Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Mind Mapping

1. Kelebihan :

a. Model pembelajaran Mind Mapping termasuk lumayan cepat

dipahami serta cepat dalam menyelesaikan permasalahan.

b. Mind mapping terbukti bisa dipakai untuk mengatur ide-ide yang

ada di kepala.

c. Proses menggambar diagram dapat menghasilkan ide lainnya.

d. Diagram yang sudah terbentuk dapat dijadikan arahan untuk

menulis.

2. Kelemahan :

a. Yang terlibat aktif hanya satu orang .

b. Peserta didik tidak sepenuhnya belajar .

c. Tidak bisa dimasukan jumlah detail informasi.

Kelebihan dan kelemahan tentu dimiliki setiap model pembelajaran,

jika tujuan pembelajaran akan tercapai maka seorang pendidik harus

bisa mendesain pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Istiqomah, rizki nur.(2019).

2.1.4. Langkah – langkah membuat Mind Mapping

a. Siapkan kertas putih polos.

b. Carilah gagasan utama atau pokok pembelajaran.

c. Pilih satu warna dan buatlah sebuah garis melengkung.


16

d. Tuliskan cabang utama dengan satu kata saja.

e. Tambahkan perincian cabang - cabang.

f. Buatlah gambar atau simbol.

Menurut Nurviyantati, Resma Selvia (2015)terdapat beberapa hal

yang perlu diperhatikan sebelum membuat catatan Mind Mapping, yaitu: a)

Kertas putih polos, b) Pulpen, spidol, pensil warna, c) Otak, d) Imanjinasi.

Berikut akan diuraikan beberapa langkah-langkah pembuatan Mind Mapping

menurutTony Buzan (2013:15) yaitu:

a. Dimulai dari bagian tengah kertas polos dengan sisi panjangnya

diposisikan mendatar. Karena memulai dari tengah akan memberi

kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk

mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami.

b. Gunakanlah gambar dan foto untuk ide sentral. Gambar akan berarti

seribu kata, membantu menggunakan imajinasi kita, membantu

mengaktifkan otak kita.

c. Gunakanlah warna. Warna bagi otak sama menariknya dengan gambar.

Pewarnaan menambah kreativitas dan menyenangkan sehingga

menjadikan Mind Mapping lebih hidup.

d. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan

cabang- cabang tingkat dua dan tiga tingkat satu, dua dan seterusnya.

Dengan menghubungkan cabang-cabang maka akan mempermudah untuk

mengerti dan mengingat.

e. Jangan buat garis lurus, buatlah garis hubung yang melengkung. Karena
17

dilihat lebih menarik jika dengan garis melengkung, dibandingkan garis

lurus.

f. Gunakanlah satu kata kunci pada setiap garisnya. Dengan kata kunci

tunggal akan memberikan banyak akal dan keluwesan Mind Mapping.

g. Gunakanlah gambar. Dengan menggunakannya akan menumbuhkan ide

dan imajinasi.

Berdasarkan langkah-langkah yang telah diuraikan, dsimpulkan bahwa

model Mind Mapping berbeda dengan mencatat biasa pada umumnya, Mind

Mapping merupakan mencatat yang kreatif memberikan peserta didik kebebasan

untuk mengembangkan pengetahuan dan kreativitasnya sesuai dengan imajinasi

setiap peserta didik dan dikombinasikan melalui warna, garis lengkung, gambar

dan bentuknya yang memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima

dibanding menggunakan catatan biasa

2.1.5. Pembelajaran Dengan Model Mind Mapping

Putra, Ardiansyah (2020) Yaitu pembelajaran ini memiliki langkah-

langkah saat menggunakan Model Mind Mapping Menurut Nana Zujana

(Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013) yaitu:

a. Pendidik memberikan tujuan pembelajaran yang ingindicapai.

b. Pendidik menyampaikan materi sebagaimanabiasanya.

c. Pesertadidik dikelompokkan sebanyak4 sampai 5 pesertadidik/ kelompok

(disesuaikan dengan kondisi kelasnya).

d. Peserta didik ditugaskan untuk membuat Mind Mapping dengan waktu

yang telah ditentukan.


18

e. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasilnya

didepan kelas secara bergantian.

f. Peserta didik dan guru bersama-sama membuat kesimpulan

Berdasarkan langkah tersebut, diketahui dalam menerapkan model Mind

Mapping saat pembelajaran peserta didik terlibat aktif dan tidak terfokus pada

pendidik, memudahkan peserta didik dalam mengingat materi yang cukup

banyak karena peserta didik dapat menyusun inti-inti yang penting dari

materinya ke dalam bentuk peta yang disertai gambar, simbol, dan berbagai

warna yang memudahkan peserta didik dalam mengingat dan memahami materi

dan proses pembelajaran dapat menyenangkan.

2.2. Hasil Belajar

Pengertian Hasil Belajar

Imansari, Nurulita, &Ina Sunaryanti ningsih (2017 :11-16)Hasil

belajar merupakan kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif,

afektif maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik

setelah mengikuti proses belajar mengajar. Menurut Hamalik (2012 :27)

Menjelaskan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, dan sikap-sikap serta kemampuan peserta didik.

Hasil belajar menurut Sudjana adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. belajar

dalam idealisme berarti kegiatan menuju ke perkembangan pribadi

seutuhnya, belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan. Hasil belajar

adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh pembelajar setelah


19

melakukan proses belajar. Perolehan aspek perubahan perilaku tersebut

tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Dalam pembelajaran,

perubahan perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melakukan

aktifitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.

Nasution, Dina Salmina (2016 / 2017) Hasil belajar juga adalah hasil

hasil yang dicapai oleh peserta didik berupa angka atau skor setelah

menyelesaikan tes yang diberikan. Untuk mengetahui tercapainya tujuan

pembelajaran, maka pendidik dapat melihat hasil belajar yang diperoleh

pembelajar. Oleh sebab itu hasil belajar dapat dijadikan sebagai patokan

atau tolak ukur untuk mengembangkan keterampilan dalam proses

pembelajaran. Keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran dapat

dilihat dari perolehan tinggi rendahnya hasil belajar peserta didik. Manusia

diharapkan dapat mengembangkan kemampuan akalnya untuk memperluas

wawasan pengetahuannya dengan cara belajar dan mengukur keberhasilan

suatu proses belajar mengajar melalui hasil belajar.

2.2.1. Jenis-jenis Hasil Belajar

Sulastri, Sulastri, Imran Imran, & Arif Firmansyah (2015)Horward

Kingsley membagi menjadi tiga macam hasil belajar, yakni: (a) keterampilan

dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita.

Damayanti, Ida (2014:1-12) Sedangkan menurut Bloom membagi tiga

ranah hasil belajar yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah

psikomotoris. Berdasarkan teori Taksonomi Bloom, perincian dari tiga ranah

hasil belajar yaitu:


20

1. Ranah Kognitif. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar

intelektual peserta didik, yang terdiri dari enam aspek diantaranya:

pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintetis dan

evaluasi. Berikut pemaparan aspek kognitif:

a. Pengetahuan (Knowledge), ialah kemampuan peserta didik untuk

mengingat informasi konkret maupun abstrak. Dengan demikian,

pengetahuan atau ingatan ini termasuk yang paling rendah dalam

kemampuan kognitif.

b. Pemahaman(Comprehension),ialah kemampuan peserta didik untuk

memahamiapa yang telah diketahuinya dan diingat. Dengan demikian,

memahami yaitu mengetahui tentang sesuatu dan dapat dilihatnya dari

beberapa aspek. Apabila peserta didik dapat memberikan penjelasan

atau memberikan uraian lebih rinci tentang suatu hal menggunakan

kata-katanya sendiri maka peserta didik tersebut dapat dikatakan

memahami sesuatu.

c. Penerapan (Application), ialah peserta didik dapat menerapkan

konsep yang sesuai pada suatu masalah atau situasi baru. Dengan

demikian, penerapan ini satu tingkat lebih tinggi dari pemahaman

karena menggunakan pengetahuan untuk memecahkan sesuatu.

d. Analisis (Analysis), ialah kemampuan peserta didik dapat

menguraikan informasi atau bahan menjadi beberapa bagian dan

mendefinisikan hubungan antar bagian. Dengan demikian, analisis

lebih tinggi tingkatannya dari penerapan karena menentukan bagian-


21

bagian dari suatu masalah dan penyelesaian atau gagasan serta

menunjukkan hubungan antar bagian itu.

e. Sintesis (Synthetics), ialah kemampuan peserta didik dapat

menghasilkan produk, menggabungkan beberapa bagian dari

pengalaman atau bahan atau informasi baru untuk menghasilkan

sesuatu yang baru. Dengan demikian, berpikir sintesis merupakan

proses berpikir setingkat lebih tinggi dari berpikir analisis.

f. Evaluasi (Evaluation), ialah kemampuan peserta didik memberikan

penilaian tentang ide atau informasi baru. Misalnya, peserta didik

mampu memilih yang terbaik dari beberapa pilihan yang disesuaikan

dengan patokan dan kriteria yang dipergunakan. Dengan demikian,

kemampuan mengevaluasi dapat diartikan mempertimbangkan dan

menilai benar salah, baik buruk, bermanfaat dan tidak bermanfaat.

2. Afektif. Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ciri-ciri hasil

afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku.

Ranah afektif sebagai hasil belajar ini terdiri dari lima kategori mulai dari

yang sederhana sampai yang kompleks,yaitu:

a. Receveiving (sikap menerima), yakni semacam kepekaan dalam

menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada peserta

didik dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan sebagainya. Dalam

tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus,

kontrol, dan seleksi gejala atau rangsangan dariluar.

b. Responding (memberikan respons), yakni reaksi yang diberikan oleh


22

seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Yang meliputi

ketelitian akibat, perasaan, kepuasan saat menanggapi stimulus yang

muncul dari luar terhadapdirinya.

c. Valuing (penilaian), yaitu menilai atau menghargai artinya

menyerahkan penghargaan kepada suatu aktivitas atau objek. Peserta

didik tidak hanya mau menerima nilai tetapi juga berkemampuan

untuk menilai konsep atau fenomena yaitu baik ataupunburuk.

d. Organization (organisasi), yaitu peserta didik membentuk suatu sistem

nilai yang dapat menuntun perilaku, meliputi konseptualisasi dan

mengorganisasikan.

e. Characterization (karakterisasi nilai), yaitu keteraturan sistem nilai

yang sudah seseorang miliki, berpengaruh pada pola ataupun tingkah

laku pribadinya. Yang tergolong ke dalamnya meliputi kelengkapan

nilai serta karakeristik pesertadidik.

3. Psikomotorik. Ranah psikomotorik ialah ranah yang berkaitan dengan

keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak individu. Berikut

beberapa tingkatan keterampilan,yaitu:

a. Gerakan spontan (keterampilan pada gerakan yang tanpasadar).

b. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.

c. Kemampuan perseptual, termasuk didalamnya membedakan visual,

membedakan aditif, motoris, dansebagainya.

d. Kemampuan di bidang fisik, seperti kekuatan, keharmonisan, dan

ketepatan.
23

e. Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada

keterampilan yang kompleks.

f. Keterampilan yang berhubungan dengan komunikasi non-decursive

seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.

Berdasarkan penjelasan jenis-jenis hasil belajar diatas, peneliti

dapat menyimpulkan bahwa jenis hasil belajar yang akan diamati oleh

peneliti difokuskan pada ranah kognitif untuk mengetahui kemampuan

peserta didik.

2.2.2. Pengukuran Hasil Belajar Ranah Kognitif

Ismail, Muhammad Ilyas (2021) Mengetahui apakah hasil belajar

yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikendali dapat diketahui

melalui evaluasi. Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dari

pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi atau data untuk menentukan

sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran. Evaluasi

merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan

seberapa efektif suatu program yang telah memenuhi kebutuhan peserta didik.

selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan

feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkat

penguasaan peserta didik. Kemajuan prestasi belajar peserta didik tidak hanya

diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan

keterampilan. Dengan melakukan evaluasi seorang guru akan mengetahui

bagaimana kemampuan peserta didik tidak hanya pada penguasaan

pengetahuannya tetapi sikap danketerampilannya.


24

Rosyidi, Dedi (2020)Dalam ranah kognitif ini terdapat enam jenjang

proses berpikir yaitu: (1) kemampuan menghafal, (2) kemampuan

memahami, (3) kemampuan menerapkan (4) kemampuan menganalisis, (5)

kemampuan mensintesis, dan (6) kemampuan mengevaluasi. Untuk tingkatan

hasil belajar dalam ranah kognitif yang cocok digunakan untuk jenjang

SD/MI yaitu: Pengetahuan atau knowledge (C1), Pemahaman atau

comprehension (C2), Penerapan atau application (C3). Berdasarkan ketiga

ranah kognitif di atas, ranah tersebutlah yang menjadi objek penilaian hasil

belajar. Pengukuran hasil belajar pada ranah kognitif ini adalah dengan

bentuk tes tertulis. Tes tertulis merupakan tes di mana soal dan jawaban yang

diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Bentuk tes tertulis terdiri

dari: (1) soal pilihan ganda, (2) isian, (3) jawaban singkat, (4) benar-salah (B-

S), (5) menjodohkan, dan(6) uraian. Dalam penelitian, bentuk tes kognitif

yang peneliti gunakan adalah tes tertulis yang berbentuk isian.

2.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Yulianti, Hesti, Cecep Darul Iwan, & Saeful Millah (2018).

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan

menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1) Faktor Internal, adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri peserta

didik dan dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik, yangmeliputi:

Faktor fisiologis atau jasmani individu, seperti kondisi kesehatan yang

prima, tidak dalam keadaan lelah dan cape, tidak dalam keadaan cacat

jasmani dan sebagainya. Kondisi umum jasmani dan tegangan otot


25

yang memadai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-

sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas peserta didik

dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh lemah, apalagi jika

disertai pusing kepala berat misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah

cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau

tidak berbekas. Begitu pun dengan kondisi organ-organ khusus peserta

didik, seperti tingkat kesehatan indra juga sangat mempengaruhi

kemampuan peserta didik dalam menyerap informasi pengetahuan,

khususnya yang disajikan di dalam kelas. Hal tersebut dapat

mempengaruhi peserta didik dalam menerima materi pelajaran. Faktor

psikologis, kondisi psikologis ini pada dasarnya berbeda-beda bagi

setiap peserta didik. Hal ini tentu dapat mempengaruhi hasil

belajarnya, Ada beberapa faktor yang psikologis diantarinya:

intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif dan

daya nalar peserta didik. Tingkat intelegensi/ kecerdasan peserta didik

dapat diartikan sebagai kemampuan psiki-fisik untuk mereaksi

rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara

yang tepat. Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa

kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang

relatif tetap terhadap objek orang, barang dan sebaiknya baik secara

potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada

masa yang akan datang. Minat berarti kecenderungan dan keinginan

yang besar terhadap sesuatu. Motivasi adalah keadaan internal


26

organisme baik yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dengan

demikian faktor internal dapat berpengaruh terhadap hasil belajar

peserta didik yang meliputi faktor fisiologis dan psikologis.

2) Faktor Eksternal, adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri peserta

didik dan dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik,

yangmeliputi:

a. Faktor sosial, yang terdiri atas: lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah, masyarakat dan kelompok.

b. Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK), kesenian dansebagainya.

c. Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar,

iklim dan sebagainya.

d. Faktor spiritual atau lingkungan keagamaan. Dengan demikian

faktor eksternal dapat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta

didik yang meliputi faktor sosial, budaya, lingkungan fisik

danagama.Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor internal dan

eksternal. Kedua faktor ini saling mempengaruhi antara satu sama

lain dalam proses pembelajaran.


27

Tabel. 2.2 Kisi-kisi Hasil Belajar

Tema : 2 Selalu Berhemat Energi

Subtema : 1

Pembelajaran : 3

Mata Pelajaran : IPA

Kompetensi inti :

1. Menerima, menjalankan, dan Menghargai ajaran Agama yang di anutnya

2. Memiliki perilaku Jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangga.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar,

melihat, membaca dan menannya Berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, Makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda – benda

yang dijumpai sekolah dan tempat bermain

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistemati, dan

logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang berakhlak mulia.


28

No. KD INDIKATOR MATERI

1. 3.5.Mengidentifikas Pertemuan I

i berbagai sumber 1. Peserta didik dapat Membuat Mind  Sumber

energi, perubahan Mapping (Peta pikiran) sumber energi

bentuk energi, dan energi.  Bentuk

sumber energi 2. Peserta didik dapat energi

alternatif (angin, Mengidentifikasi berbagai sumber  Sumber

air, Matahari, panas energi dalam kehidupan sehari-hari. energi

bumi, bahan bakar 3. Peserta didik dapat Menjelaskan alternatif

organik dan nuklir sumber energi Listrik

2. 4. Peserta Didik dapat Menyajikan

laporan hasil Pengamatan tentang

4.5.Menyajikan sumber energi

Laporan hasil Pertemuan II

Pengamatan 5. Peserta Didik Menjelaskan

dan penesuran berbagai bentuk energi dalam

informasi kehidupan sehari-hari.

tentang 6. Peserta Didik dapat Menyebutkan

berbagai berbagai bentuk energi di sekitarnya

perubahan 7. Peserta didik dapat Menyajikan

bentuk energi laporan hasil Pengamatan tentang

bentuk energi
29

Pertemuan III

8. Peserta Didik dapat

Mengidentifikasi berbagai sumber

energi alternatif (angin, air, matahari,

panas bumi, bahan bakar organik, dan

nuklir) dalam kehidupan sehari-hari.

9. Peserta Didik dapatMenyebutkan

sumber energi alternatif (angin, air,

matahari, panas bumi, bahan bakar

organik, dan nuklir) dalam kehidupan

sehari-hari.

10. Peserta Didik Menyajikan laporan

hasil Pengamatan tentang sumber

energi alternatif (angin, air, matahari,

panas bumi, bahan bakar organik, dan

nuklir) dalam kehidupan sehari-hari.


30

2.3. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )

2.3.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )

Menuru tSamatowa (2013:3) mengatakan Ilmu pengetahuan

alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa Inggris yaitu

Natural Science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Natural berarti

alamiah atau berhubungan dengan alam, science berarti ilmu

pengetahuan. Usman Samatowa mengatakan, IPA membahas tentang

gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis berdasarkan pada hasil

percobaan dan pengamatan yang manusia lakukan. Sedangkan menurut

Poler IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan

kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum

yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen. Dalam

PerMendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dikemukakan

mengenai pengertian IPA, bahwa: “Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau

prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu prosespenemuan”. IPA

merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang alam beserta

dengan isinya dan semua gejala yang terjadi di dalamnya. Berdasarkan

penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan alam

(IPA) merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam semesta dan

seluruh isinya baik gejala-gejala, peristiwa-peristiwa, dan kehidupan


31

makhluk hidup. Hijrah, Sitti.(2020).

2.3.2. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) SD

Menurut Sutrisno (Ahmad Susanto, 2013:165-169) Hakekat

pembelajaran sains yang didefinisikan sebagai ilmu tentang alam yang

dalam Bahasa Indonesia disebut dengan ilmu pengetahuan alam, dapat

diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu:

1. Ilmu Pengetahuan Alam Sebagai Produk

Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk, yaitu kumpulan

hasil penelitian yang telah ilmuan lakukan dan sudah membentuk

konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan analitis.

Bentuk IPA sebagai produk meliputi:

a. Fakta dalam IPA, berupa pernyataan-pernyataan atau peristiwa-

peristiwa yang benar-benar ada dan terjadi.

b. Konsep IPA, yaitu suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta

IPA. Konsep ialah penghubung antara fakta-fakta yang ada

kaitannya.

c. Prinsip IPA, yakni menyamaratakan mengenai hubungan

diantara konsep-konsepIPA.

d. Hukum-hukum Alam IPA, merupakan prinsip-prinsip yang telah

diterima walaupun masih bersifat sementara namun karena

percobaan berkali-kali maka hukum alam bersifat kekal selama

belum ada pembuktian yang akurat danlogis.

e. Teori ilmiah, ialah kerangka yang lebih luas dibanding fakta-


32

fakta, konsep-konsep, prinsip yang salingberhubungan.

2. Ilmu Pengetahuan Alam Sebagai Proses

Ilmu pengetahuan alam sebagai proses, yaitu untuk menggali

dan memahami pengetahuan tentang alam. Terdapat proses dalam

memahami IPA disebut dengan keterampilan proses sains (scientific

process skills). IPA sebagai scientific process skills maksudnya

adalah serangkaikan keterampilan ilmiah yang harus dikuasai

peserta didik saat melakukan eksperimen sains, seperti kemampuan

melakukan observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, mengajukan

pertanyaan, hipotesis,menggunakan alat dan lain-lain dalam rangka

mempelajari dan mengembangkan pengetahuan sains. Karena IPA

merupakan kumpulan fakta, maka IPA membutuhkan proses dalam

menemukan fakta dan teori yang akan digitalisasi oleh ilmuwan.

Adapun proses dalam memahami IPA disebut dengan

keterampilan proses sains (science process skills). Keterampilan

Proses Sains (KPS) meliputi kegiatan:

1. Mengamati, yaitu keterampilan mengumpulkan data atau

informasi melalui penerapan dengan Indera berdasarkan kegiatan

yangdilakukan.

2. Menafsirkan, yaitu keterampilan untuk menganalogikan suatu

eksperimen dengan konsep yang ada.

3. Mendiskusikan, yaitu keterampilan untuk dapat bekerja sama tim

untuk membahas permasalahan.


33

4. Menganalisis, yaitu kemampuan untuk dapat menganalisis

permasalahan berdasarkan keterampilan mengamati yang telah

dilakukan.

5. Menyimpulkan, hasil penelitian, yaitu keterampilan untuk

mengambil suatu kesimpulan dari serangkaikan kegiatan yang

telah dilaksanakan setelah dilakukan analisis dandiskusi.

6. Menerapkan, yaitu mengaplikasikan hasil belajar berupa

informasi, kesimpulan, konsep, hukum, teori, danketerampilan.

7. Mengkomunikasikan, yaitu menyampaikan perolehan atau hasil

belajar kepada orang lain dalam bentuk tulisan, gambar gerak,

tindakan, atau penampilan.

2.4. Penelitian Relevan

Penggunaan Mind Mapping (peta pikiran) untuk meningkatkan

pembelajaran IPA kelas IV SD Inpres 13 kabupaten Sorong. Hasil observasi

awal yang di lakukan peneliti di SD Inpres 13 kabupaten Sorong khususnya

di kelas IV dalam pembelajaran IPA ditemukan data dan bahwa banyak

siswa mengalami kesulitan dalam proses belajar. Siswa mengalami kesulitan

dalam proses penerimaan, penyimpanan, dan penggalian kembali informasi

yang telah di dapat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Mind Mapping

meningkat hasil belajar peserta didik mata pelajaran IPA Tema 2 Selalu

Berhemat Energidi kelas IV SD Inpres 13 kabupaten Sorong.


34

Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar

peserta didik pada mata pelajaran IPA Tema 2 selalu berhemat energi di

kelas IV SD Inpres 13 kabupaten Sorong

Adapun tema yang dipilih peneliti dalam penelitian ini adalah tema

selalu berhemat energi dengan subtema Energi alternatif. pada pembelajaran

ke-3 Tema ini terdapat di kelas IV semester ganjil Pembelajaran ke-3 pada

tema ini menjelaskan tentang energi matahari dan manfaatnya bagi

kehidupan.

Apa yang di maksud dari sumber energi alternatif. Energi alternatif

dapat disebut juga sumber energi terbaharui. Contoh dari sumber energi

terbaharui di antaranya matahari, angin, air, biomassa, dan panas bumi.

Melalui sumber energi tersebut, dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-

hari. Misalnya, panas matahari, gerak air, dan gerak angin/bayu, dapat

diubah menjadi energi listrik.

Jadi perubahan energi adalah berubahnya suatu bentuk energi

menjadi bentuk energi lainnya. Menurut sebuah hukum kekekalan energi,

sebuah energi memang tidak bisa dihilangkan begitu saja. Karena tidak bisa

dihilangkan, sumber energi diolah oleh manusia menjadi banyak bentuk

energi lainnya

1. Pengertian Energi

Kata “energi” berasal dari Bahasa Yunani “energia” yang berarti

kemampuan untuk melakukan usaha. Setiap kegiatan yang dilakukan

oleh manusia membutuhkan energi. Energi disebut juga sebagai


35

tenaga. Energi merupakan besaran yang kekal, artinya energi tidak

dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk

satu ke bentuk yang lain. Jadi dapat didefinisikan energi merupakan

kemampuan untuk melakukan usaha/kerja.

2. Sumber-Sumber Energi

Energi diperoleh dari sumber energi. Sumber energi bisa berasal dari

bahan bakar, baterai, maupun listrik. Bahan bakar meliputi gas,

bensin, minyak tanah, solar. Sumber energi yang digunakan untuk

menghasilkan panas misalnya pada panas kompor, setrika, dispenser.

Energi bunyi misalnya radio, televisi. Energi cahaya misalnya lampu,

lilin, dan senter.

a. Matahari

Matahari merupakan sumber energi terbesar di bumi. Energi

matahari memiliki banyak manfaat bagi bumi. Salah satunya

dengan adanya matahari dapat menyebabkan terjadinya

kehidupan di bumi, terjadinya siang dan malam, mengatur

peredaran planet, dan masih banyak lainnya. Panas

matahariBiasa digunakan untuk mengeringkan pakaian, hasil

bumi, pertanian, dan sebagainya.

b. Angin

Angin merupakan salah satu energi alternatif yang tersedia

secara alami di alam dengan jumlah yang tidak terbatas.

Energi angin biasa dimanfaatkan oleh nelayan untuk


36

menggerakkan kapal mereka. Pemanfaatan energi angin juga

terlihat pada kincir angin sebagai media pembangkit listrik

tenaga angin.

c. Air

Sumber daya air sangat dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup

demi kelangsungan hidupnya. Manfaat sumber daya air sangat

banyak, diantaranya: sebagai sumber pengairan dalam

pertanian, sebagai sumber tenaga listrik (PLTA), sebagai

bahan baku dalam proses produksi, dan sebagai pemenuhan

kebutuhan rumah tangga.

d. Listrik

Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi

peralatan listrik. Energi listrik biasa digunakan untuk

penerangan/lampu, mendinginkan atau menggerakkan

kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan energi

lain.Energi yang dihasilkan dapat berasal dariberbagai

sumber, seperti air, minyak, batubara, angin, panas bumi, dan

lainnya.

e. Minyak bumi

Minyakbumi merupakan energi yang tidak dapat diperbaharui.

Minyak bumi dapat digunakan untuk menghasilkan energy

lain. Contohnya Energi panas melalui pembakaran dan energi

gerak dengan pembakaran yang dilakukan dalam mesin


37

kendaraan bermotor.

f. Fosil

Bahan bakar fosil atau bahan bakar mineral adalah sumber

daya alam yang mengandung hidrokarbon seperti batubara,

minyak bumi, dan gas alam. Penggunaan bahan bakar fosil ini

yang telah menggerakkan pengembangan industri dan

menggantikan kincir angin, tenaga air, dan juga pembakaran

kayu/ peat untuk panas.

3. Perubahan bentuk energi

Berikut ini beberapa contoh perubahan energi:

a. Perubahan energi panas menjadi energi gerak, contohnya

kertas yang dibentuk spiral bergerak saat dipanaskan di atas

lilin.

b. Perubahan energi gerak menjadi energi panas. Contoh :

tangan kanan dan kiri kita ketika digosok-gosokkan terasa

hangat, ban sepeda/ sepeda motor setelah perjalanan cukup

jauh maka menjadi panas.

c. Perubahan energi cahaya menjadi energi listrik. Contoh: panel

surya

d. Perubahanenergi gerak menjadi energi listrik. Contoh:

dinamo, kincir angin, generator (PLTA)

4. Perubahan energi listrik menjadi energi gerak. Contoh: mixer, AC,

pompa air, mobil mainan, kipas angin listrik.


38

a. Perubahan energi gerak menjadi energi bunyi. Contoh: ketika

kita bertepuk tangan maka akan terdengar bunyi.

b. Perubahan energi kimia menjadi energi panas. Contoh: energi

makanan akan berubah menjadi panas setelah dimakan.

c. Perubahan energi listrik menjadi energi panas. Contoh:

penggunaan setrika listrik, solder, kompor listrik, oven,

microwave.

d. Perubahan energi listrik menjadi energi cahaya. Contoh : bola

lampu, tabung lampu, layar televisi, layar monitor komputer.

e. Perubahan energi listrik menjadi energi bunyi. Contoh: radio,

bel listrik, sirine, dan alarm.

5. Energi Matahari dan Manfaatnya

Matahari sebagai sumber energi terbesar memancarkan panas

dan cahayanya ke bumi. Cahaya matahari menerangi bumi sehingga

kita dapat melihat semua makhluk hidup dan benda di siang hari.

Panas matahari mengakibatkan adanya kehidupan di bumi. Berikut

beberapa peran matahari bagi kehidupan di bumi:

a. Seiring dengan perputaran bumi pada porosnya, matahari

membuat terjadinya siang dan malam.

b. Seiring dengan kemiringan posisi bumi saat melakukan

revolusi, matahari mengakibatkan terjadinya 4 musim di

belahan bumi utara dan selatan yaitu musim panas, musim

gugur, musim dingin dan musim semi.


39

c. Berperan pada siklus/perputaran air, hingga terjadi perubahan

cuaca: mendung, panas, dan hujan.

d. Berperan pada proses terjadinya awan hingga terjadinya hujan

yang membasahi daratan hingga semua tumbuhan di darat

dapat bertahan hidup.Air hujan yang tersimpan di tanah juga

dimanfaatkan hewan dan manusia untuk keberlangsungan

hidupnya.

e. Berperan pada proses fotosintesis sehingga semua tumbuhan

baik didarat dan dilaut dapat hidup, berkembang, dan

membuat cadangan makanan untuk dikonsumsi hewan dan

manusia. Panas matahari mengakibatkan perbedaan suhu

udara yang memicu terjadinya angin. Tiupan angin kemudian

juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.

f. Panas matahari mengakibatkan air laut menguap, peristiwa ini

dimanfaatkan pada proses pembuatan garam.

g. Cahaya dan panas matahari digunakan sebagai sumber energi

pada panel surya, yang mengubah energi cahaya matahari

menjadi energi listrik.

h. Cahaya matahari di pagi hari juga membantu proses terjadinya

vitamin DYang berguna bagi pertumbuhan tulang pada anak-

anak. Begitu banyak peran matahari bagi kehidupan. Tanpa

matahari maka tidak akan terjadi kehidupan di bumi.


40

2.5. Kerangka Berpikir

Simbolon, Dedi Holden, and Sahyar Sahyar (2015)Dalam proses

kegiatan belajar mengajar hasil belajar yang dicapai peserta didik berbeda-

beda. Dalam pembelajaran IPA masih rendahnya hasil belajar yang dicapai

oleh peserta didik. Pada proses pembelajaran, memungkinkan peserta didik

hanya menerima dan mendengarkan penjelasan dari pendidik saja, sehingga

proses belajar masih berpusat pada pendidik. Saat pembelajaran, pendidik

masih mendominasi pembelajaran dengan menggunakan Model

pembelajaran yang biasa dan belum bervariasi. Pada materi pelajaran yang

berisi teori-teori pendidik biasanya mengandalkan metode ceramah,

menugaskan peserta didik untuk mencatat materi tersebut kemudian

dilanjutkan dengan pemberian soal-soal latihan dan menuntut peserta didik

untuk mengetahui, memahami dan mengingat materi yang disampaikan.

Sehingga belum terciptanya kegiatan belajar yang aktif, peserta didik

cenderung pasif dan berkesulitan menguasai pelajaran karena hanya mencatat

secara tradisional serta kurang maksimal dalam pencapaian hasil belajar.

Berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran tergantung pada Model

pembelajaran yang digunakan oleh pendidik. Model pembelajaran sangat

dibutuhkan pendidik dalam pembelajaran, penggunaan Model pembelajaran

yang sesuai tentu akan menghasilkan pengaruh yang besar terhadap

keberhasilan pendidik dalam mengajar. Oleh karena itu, sebagai guru harus

mampu menggunakan model pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga

peserta didik dapat paham dan ingat materi pelajaran secara maksimal serta
41

menuntut peserta didik untuk terlibat aktif sehingga tercipta suasana belajar

yang menyenangkan. Dengan demikian, maka dibutuhkan Model

pembelajaran untuk mengatasinya, salah satu Model pembelajaran yang

digunakan.

Surani, Gita Tri (2011) Model pembelajaran Mind Mapping (peta

pemikiran). Mind Mapping merupakan metode mencatat yang berbeda

dengan mencatat secara tradisional karena Mind Mapping mengeluarkan

gagasannya dan mencatatnya dengan kreatif menggunakan kombinasi

gambar, simbol, bentuk, dan berwarna-warni sehingga peserta didik dapat

lebih mudah dalam menyerap informasi yang diterima dibandingkan dengan

catatan biasa. Peserta didik juga akan terlibat aktif untuk berdiskusi dengan

kelompoknya dalam mengekspor pengetahuannya. Jadi, Model pembelajaran

Mind Mapping diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV.

Berikut alur kerangka berpikir yaitu sebagai berikut :


42

Materi
Faktor Pembelajaran Faktor Permasalahan
Permasalahan guru siswa
Dalam proses Dalam proses
pembelajaran Guru pembelajaran peserta
tidak pernah Proses didik mudah bosan
melakukan atau pembelajaran selama kegiatan
menggunakan pembelajaran
model Mind berlangsung. Kurang
mapping. sehingga terlibatnya keaktifan
siswa merasa peserta didik dalam
bosan dalam Hasil belajar siswa proses pembelajaran
proses belajar rendah sehingga dapat
mengajar mempengaruhi hasil
belajarnya.

Kegiatan pembelajaran
menggunakan model
mind mapping

Tes

Akan ada pengaruh model pembelajaran


Mind Mapping terhadap hasil belajar
peserta Didik mata pelajaran IPA Tema
2 Selalu Berhemat Energi di kelas IV
SD Inpres 13 Kabaupaten Sorong

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpik


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Dan Desain Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Pada dasarnya jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian

kuantitatif. Definisi dari kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Pendekatan kuantitatif ini bertujuan

untuk menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variabel,

memberikan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya. Dengan

demikian, penelitian kuantitatif ini menggunakan angka, dimulai dari

pengumpulan data, penafsiran data, serta hasil yang diperoleh.

3.1.2 Desain Penelitian

Desain pada penelitian ini menggunakan bentuk One-Group Pretest-

Posttest Design. One-Group Pretest-Posttest Design Pada desain ini terdapat

pretest, sebelum diberi perlakuan. peneliti menggunakan jenis penelitian

desain pra eksperimen dengan desain One Group Pretest-Posttest Design.

Desain ini dilakukan dua kali pengukuran terhadap hasil belajar IPA pada

peserta didik kelas IV SD Inpres 13 kabupaten Sorong. Pengukuran pertama

(pretest) dilakukan untuk melihat kondisi sampel sebelum diberikan

43
44

perlakuan, yaitu hasil belajar IPA pada kelas IV sebelum digunakan Model

Mind Mapping dan pengukuran kedua (posttest) dilakukan untuk

mengetahui hasil belajar IPA pada kelas IV setelah digunakan Model

Pembelajaran Mind Mapping. Adapun rancangan One Group Pretest-

Posttest Design pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 One Group Pretest-Posttest Design

Prates Perlakuan Pascates

O1 X O2

Sumber(Sugiyono, 2017:74)

Keterangan:

O1=Observasihasilbelajarsebelummemberikanperlakuanberupa

penggunaan Model PembelajaranMind Mapping.

X =Perlakuan(penggunaan Model PembelajaranMindMapping)

O2=Observasihasilbelajarsetelahdiberikanperlakuanberupape

nggunaan Model PembelajaranMind Mapping.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

3.3.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Inpres 13 Kabupaten Sorong kelas IV

3.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian Ini akan dilaksanakan pada awal bulan Oktober 2022

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian


45

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas IV SD Inpres 13

kabupaten Sorong tahun pelajaran 2021/2022. Jumlah seluruh peserta

didik kelas IV yang ada di SD Inpres 13 kabupaten Sorong tahun

pelajaran 2021/2022 sebanyak 25 Peserta didik. Berikut adalah

Rincian peserta didik kelas IV SD Inpres 13 kabupaten Sorong :

Tabel 3.2 Jumlah Murid Kelas IV SD Inpres 13 kabupaten Sorong

tahunpelajaran2021/2022

Jenis Kelamin
No Kelas Jumlah
Laki-Laki Perempuan

1 IV 11 14 25

Sumber:( SD Inpres 13 kabupaten Sorong )

3.3.2. Sampel Penelitian

Dalam penelitian diperlukan adanya yang dinamakan sampel

penelitian atau miniatur dari populasi yang dijadikan sebagai

contoh. Dalam hal ini Sugiyono (2017: 81) mengemukakan bahwa

sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Adapun teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono

(2017: 85) Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Adapun


46

sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi yang

dijadikan sampel yaitu murid kelas IV SD Inpres 13 kabupaten

Sorong yang berjumlah 25 peserta didik. Berikut adalah tabel

keadaan sampel.

Tabel 3.3 Sampel Penelitian Murid Kelas IVSD Inpres 13

kabupaten Sorong tahun pelajaran 2021/2022

Sampel Jumlahmurid

Lakilaki:11
KelasIV
Perempuan:14

Jumlah 25

Sumber(SD Inpres 13 kabupaten Sorong)

3.4. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

3.4.1. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan oleh

peneliti untuk memperoleh data-data yang diperlukan untuk

menjawab masalah penelitian. Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.


47

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara

sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Dalam penelitian ini, peneliti

melakukan observasi mengenai keadaan awal di kelas IV SD Inpres 13

kabupaten Sorong tentang keadaan kelas, sarana belajar siswa, kegiatan

pembelajaran IPA di kelas, nilai UTS siswa, dan kondisi siswa saat proses

pembelajaran berlangsung

2. Tes

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur pengetahuan

peserta didik setelah diberikan perlakuan berupa penggunaan Mind Mapping

dan mencatat di papan tulis dalam menjelaskan materi. Teknik tes dalam

penelitian ini adalah melakukan tes hasil belajar sebanyak dua kali, yaitu

sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan setelah diberikan perlakuan

(posttest). Tes berupa tes pilihan ganda sebanyak 20 pilihan ganda. Tes yang

diberikan pada pretest dan posttest merupakan tes yang sama, hal tersebut

bertujuan untuk menghindari adanya pengaruh perbedaan kualitas instrumen

dari perubahan pengetahuan dan pemahaman peserta didik setelah adanya

perlakuan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model

Pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar peserta didik Mata

Pelajaran IPA Tema 2 Selalu Berhemat Energi.

3. Dokumentasi

Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian, meliputi foto-foto, film dokumenter dan data yang relevan dengan
48

penelitian. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh

data yang berupa foto-foto kegiatan pembelajaran, foto Mind Mapping, dan

nilai hasil belajar.

3.4.2. Instrumen Penelitian

Banyaknya instrumen penelitian bergantung pada banyaknya jumlah

variabel penelitian yang telah ditetapkan. Instrumen penelitian adalah alat

yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Pada penelitian ini,

instrumen yang digunakan peneliti berupa tes hasil belajar Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA).

1. Lembar Observasi

Instrumen keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model

pembelajaran konvensional berupa lembar observasi yang akan diisi oleh

observer selama proses pembelajaran berlangsung di kelas.

2. Soal Prestest dan Posttest

3.5. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan akan dianalisis secara kuantitatif dengan

menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial menggunakan

program SPSS forwindows versi 20.

1. Statistik Deskriptif Analisis data

statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar

IPA. Sugiyono (2017: 21) menjelaskan bahwa, statistik deskriptif adalah

statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara


49

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya, tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

umum atau generalisasi. Untuk keperluan analisis digunakan tabel

distribusi frekuensi, skor tertinggi, skor terendah, rentang skor, skor rata-

rata, dan standar deviasi. Guna mendapatkan gambaran yang jelas tentang

hasil belajar IPA Peserta didik, maka dilakukan pengelompokan.

Pengelompokan tersebut dilakukan ke dalam 5 kategori yaitu sangat

tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Pedoman yang

digunakan untuk mengubah skor mentah yang diperoleh peserta didik

menjadi skor standar (nilai) mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh

Depdiknas, terdapat pada tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Interpretasi Kategori Nilai Hasil Belajar

NilaiHasil Belajar Kategori

90-100 Sangattinggi

80-89 Tinggi

65-79 Sedang

55-69 Rendah

0-54 Sangatrendah

Sumber:(Sudjana,2011:38)

Sedangkan untuk kategori nilai ketuntasan murid terdapat pada

tabel 3.5 berikut:


50

Tabel 3.5 Kategori Nilai Ketuntasan Peserta Didik

Nilai Kategori

≥ 70 Tuntas

<70 Tidaktuntas

Sumber:(SD Inpres 13 kabupaten Sorong)

2. Statistik Inferensial

Pada bagian analisis data statistik inferensial digunakan untuk

menguji hipotesis penelitian, dalam hal ini digunakan program SPSS 16.0

forwindows. Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji Normalitas

dan uji homogenitas.

3.5.1. Uji Normalitas

Uji Normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data secara

spesifik. Untuk uji Normalitas ini, digunakan program SPSS 16.0 forwindows.

Pengujian dengan SPSS berdasarkan pada uji One-Sampel Kolmogorov-Smirnov

dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Jika 𝑃𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 ≥ 0,05 maka distribusinya

normal sedangkan Jika 𝑃𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒< 0,05 maka distribusinya tidak normal.

3.5.2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi -

variansi dua buah distribusi atau lebih. Pengujian homogenitas dilakukan dengan

bantuan program SPSS 16.0 forwindows menggunakan Univariate Analysis of

Variance dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Jika 𝑃𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 ≥ 0,05 maka
51

distribusinya homogen sedangkan Jika 𝑃𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒< 0,05 maka distribusinya tidak

homogen.

3.5.3. Uji Hipotesis

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian

dengan menggunakan uji-t pada aplikasi SPSS 16.0 forwindows. Setelah uji

prasyarat dilakukan dan terbukti bahwa data-data yang diolah berdistribusi normal

dan homogenitas, maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis/uji-t. Pengujian

hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dapat

diterima atau ditolak. Kriteria pengambilan keputusannya adalah Jika Sig. ≥ 0,05

maka H0 diterima dan H1 ditolak sedangkan jika Sig. < 0,05 maka H0 ditolak dan

H1 diterima.

H0 : tidak ada pengaruh yang signifikan pengaruh model pembelajaran

Mind Mapping terhadap hasil belajar peserta didik pada mata

pelajaran IPA Tema 2 Selalu Berhemat Energi Kelas IV SD Inpres

13 Kabupaten Sorong .

H1 : ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran Mind Mapping

terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA Tema

2 Selalu Berhemat Energi kelas IV SD Inpres 13 Kabupaten

Sorong.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari

kegiatan penelitian tentang hasil belajar siswa melalui pengaruh Model

Pembelajaran Mind Mapping yang telah dilaksanakan di SD Inpres 13

kabupaten Sorong. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 kali pertemuan.

Dengan melakukan tiga kali pertemuan dilaksanakan proses pembelajaran

menggunakan Pretest sebagai awal Pembelajaran dan Selanjutnya dalam

proses pembelajaran penelitian menggunakan Model Pembelajaran Mind

Mapping. dan untuk melihat hasil belajar peserta didik setelah

diberikannya perlakuan, maka diberikan posttest. Oleh karena itu peneliti

menyimpulkan bahwa data yang akan diukur oleh peserta didik adalah

pertemuan pertama dengan hasil pretest dan pertemuan terakhir dengan

hasil Posttest

4.1.1. Hasil Uji Validitas

Hasil Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya

butir soaltes yang akan digunakan pada saat penelitian. Instrumen

dalam penelitian iniadalah tes hasil belajar peserta didik. Sebelum

instrumen disajikan terlebih dahulu dilakukan penelaahan dan analisis

uji coba instrumen. Berdasarkan data hasil instrumen

52
53

Hasil belajar IPA diperoleh dengan melakukan uji coba tes hasil

belajar yang terdiri dari 30 butir soal pilihan ganda pretest dan posttest

Pada Mata pelajaran IPA Tema 2 Selalu Berhemat Energi. Uji coba

dilakukan pada 25peserta didik kelas IV SD Inpres 13 kabupaten

Sorong, yang ditunjukkan padalampiran.Hasil analisis uji validitas

instrumen tes hasil belajar IPA ini menggunakan rumus korelasi

product moment dengan menggunakan bantuan Microsoft excel, dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Butir Soal Pretest dan Posttest
No.
rtabel rhitung Kesimpulan
Soal
1. 0,444 0,155 TidakValid
2. 0,444 0,668 Valid
3. 0,444 0,503 Valid
4 0,444 0,364 Tidak Valid
5 0,444 0,630 Valid
6 0,444 0,610 Valid
7 0,444 -0,08 Tidak Valid
8 0,444 0,184 Tidak Valid
9 0,444 0,503 Valid
10 0,444 0,478 Valid
11 0,444 0,443 Tidak Valid
12 0,444 0,484 Valid
13 0,444 0,470 Valid
14 0,444 0,560 Valid
15 0,444 0,270 Tidak Valid
16 0,444 0,120 Tidak Valid
17 0,444 0,597 Valid
18 0,444 0,474 Valid
19 0,444 0,709 Valid
20 0,444 0,225 Tidak Valid
21 0,444 0,772 Valid
54

22 0,444 0,450 Valid


23 0,444 0,111 Tidak Valid
24 0,444 0,298 Tidak Valid
25 0,444 0,556 Valid
26 0,444 0,469 Valid
27 0,444 0,488 Valid
28 0,444 0,637 Valid
29 0,444 0,556 Valid
30 0,444 0,529 Valid
Sumber:perhitungan terlampir

Berdasarkan tabel, hasil perhitungan validitas butir soal tes

terhadap 30 soal pretest yang telah diujicobakan menunjukkan bahwa

item soal yang tergolong valid yaitu, 2, 3, 6, 9, 10, 12, 13, 14, 17, 18,

19, 21, 25, 26, 27, 28, 29,30 item soal tergolong tidak valid yaitu, 1, 4,

7, 8, 11, 15, 16, 20, 23, 24, Dengan demikian item soal yang di pakai

untuk soal Prestest dan Posttest yaitu sebanyak 20. Dan item yang

tidak valid tersebut dibuang dan tidak dapatdigunakan padaanalisis

penelitian.

4.1.2. Hasil Analisis Statistik Deskriptif  

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh

gambaran mengenai hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diterapkan

Model Pembelajaran Mind Mapping terhadap peserta didik kelas IV SD

Inpres 13 kabupaten Sorong.


55

a. Tingkat Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Sebelum

diberikan Perlakuan

Untuk memberikan gambaran awal tentang hasil belajar

Ilmu Pengetahuan alam peserta didik kelas IV yang dipilih sebagai

subyek penelitian, maka berikut disajikan statistik nilai hasil

pretest Ilmu Pengetahuan alam peserta didik kelas IV sebelum

diberikan perlakuan.

Tabel 4.2 Statistik Nilai Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan

Alam Pretest

Statistik NilaiStatistik

Pre-Test
N(Jumlah Sampel) 25

Skor Ideal 100

Nilai Tertinggi(Maximum) 90

Nilai Terendah(Minimum) 20

Rentang Nilai(Range) 70

Nilai Rata-Rata(Mean) 66

Titik Tengah (Median) 60

Simpangan Baku(StandardDeviation) 18,25

Jumlah (Sum) 1650

Sumber:(nilai statistik Pretest)


56

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat nilai rata-rata (mean) yang

diperoleh pada pretest adalah 66 dari nilai total 1650 dengan nilai standar

deviasi 18,25 (Lampiran B.4). Nilai hasil belajar dikelompokkan ke dalam

lima kategori. Kategori yang dimaksud disusun berdasarkan persamaan

kategori yang disajikan pada BAB III. Dengan demikian diperoleh

distribusi frekuensi nilai dan persentase seperti yang ditunjukkan pada

tabel 4.2.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest

Subyek Penelitian

NilaiPre-Test

Interval Kategori Freku Persentase

ensi

90-100 Sangattinggi 4 16%

80-89 Tinggi 6 24%

65-79 Sedang 2 8%

55-64 Rendah 7 28%

0-54 Sangatrendah 6 24%

Jumlah 25 100%

Sumber:(dataprimer2022 )

Berdasarkan tabel 4.3 tampak bahwa dari 25 orang responden

penelitian pada saat pretest telah diketahui bahwa ada 6 orang atau

24% yang berada pada kategori hasil belajar sangat rendah, 7 orang

atau 28% berada pada kategori rendah, 2 orang lainnya atau sekitar
57

8% berada pada kategori sedang, dan 6 orang atau sekitar 24% berada

pada kategori tinggi, sedangkan pada kategori sangat tinggi terdapat 4

orang atau sekitar 16%. Untuk lebih jelasnya data pada tabel di atas

dapat dibuat diagram pada gambar sebagai berikut.

Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil Nilai Pretest

Subyek Penelitian

Hasil Pretest

Sangat Tinggi
24%14%
24% Tinggi
SedangRendah
28%8% Sangat Rendah

Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan belajar Ilmu

Pengetahuan Alam, Peserta Didik sebelum diberikan perlakuan

(Pretest) dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini.


58

Tabel 4.4. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan

Alam Siswa Kelas IV A SD Inpres 13 kabupaten Sorong.

Skor Kategori Frekuensi Persentase(%)

70 -100 Tuntas 12 48%

0 -69 Tidak Tuntas 13 52%

Juml 25 100%

ah

Sumber: (data primer 2022)

Berdasarkan tabel 4.4 di atas untuk nilai ketuntasan hasil

belajar siswa sebelum diberi perlakuan (Pretest) dapat digambarkan

bahwa hanya sebanyak 12 orang siswa atau sebesar 48% dari jumlah

keseluruhan 25 orang murid yang mampu mencapai nilai tuntas,

sedangkan yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 13 orang

dari jumlah keseluruhan 25 murid dengan persentase 52%.

b. Tingkat Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Setelah

diberikan Perlakuan

Perlakuan yang diberikan pada kegiatan ini adalah

pembelajaran yang menggunakan Model Mind Mapping dan

setelahnya diberikan posttest. Berikut disajikan statistik nilai hasil

posttest Ilmu Pengetahuan Alam Siswa kelas IV setelah diberikan


59

perlakuan.

Tabel 4.5 Statistik Nilai Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam

Posttest

Nilai Statistik

Statistik Post-Test

N (Jumlah Sampel) 25

Skor Ideal 100

NilaiTertinggi (Maximum) 100

Nilai Terendah (Minimum) 40

Rentang Nilai (Range) 60

Nilai Rata-Rata (Mean) 81,2

Titik Tengah (Median) 80

Simpangan Baku (Standard Deviation) 15,36

Jumlah (Sum) 2030

Sumber: (nilai statistik Posttest)

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat nilai rata-rata (mean) yang

diperoleh pada posttest adalah 81,2 dari nilai total 2030 dengan nilai

standar deviasi 15,36 (Lampiran C.2). Nilai hasil belajar dikelompokkan

ke dalam lima kategori. Kategori yang dimaksud disusun berdasarkan

persamaan kategori yang disajikan pada BAB III. Dengan demikian

diperoleh distribusi frekuensi nilai dan persentase seperti yang ditunjukkan


60

pada tabel 4.6 di bawah ini.

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Subyek

Penelitian

Nilai Post-Test

Interval Kategori Frekuensi Persentase

90-100 Sangat 12 48%

tinggi

80-89 Tinggi 4 16%

65-79 Sedang 6 24%

55-64 Rendah 2 8%

0-54 Sangat 1 4%

rendah

Jumlah 25 100%

Sumber: (data primer 2022)

Berdasarkan tabel 4.6 tampak bahwa dari 25 peserta didik

responden penelitian pada saat posttest telah diketahui bahwa ada 1

peserta didik atau 4% yang berada pada kategori sangat rendah, 2 peserta

didik atau 8% yang berada pada kategori rendah, 6 peserta didik atau 24%

berada pada kategori sedang, 4 peserta didik atau sekitar 16% berada

pada kategori tinggi, dan sekitar 12 peserta didik atau 48% berada pada
61

kategori sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya data pada tabel di atas dapat

dibuat diagram pada gambar sebagai berikut.

Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Hasil Nilai Posttest Subyek

Penelitian Sebagai Berikut

Hasil Posttest

8%4% Sangat Tinggi


48% Tinggi Sedang Rendah
24% Sangat Rendah

16%

Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Alam, Peserta didik setelah diberikan. perlakuan (Posttest)

dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini.

Tabel 4.7 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam

peserta didik Kelas IV A SD Inpres 13 kabupaten Sorong

Skor Kategori Frekuensi Persentase(%)

70 -100 Tuntas 22 88%

0 -69 TidakTuntas 3 12%


62

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel 4.7 di atas untuk nilai ketuntasan hasil belajar

siswa setelah diberi perlakuan (Posttest) dapat digambarkan bahwa

sebanyak 22 murid atau sebesar 88% dari jumlah keseluruhan 25 orang

murid yang mampu mencapai nilai tuntas, sedangkan yang tidak mencapai

ketuntasan belajar sebanyak 3 orang murid dari jumlah keseluruhan 25

murid dengan persentase 12%.

c. Perbandingan Tingkat Hasil Belajar Murid antara Pretest dan

Posttest  

Dari pembahasan di atas, apabila disajikan dalam tabel akan

terlihat jelas perbedaan hasil belajar murid sebelum diberikan perlakuan

(Pretest) dan setelah diberikan perlakuan (Posttest) berupa penerapan

Model Pembelajaran Mind Mapping, yang ditunjukkan pada tabel 4.8

berikut ini.

Tabel 4.8 Distribusi Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam

Murid Hasil Pretest dan Posttest

NilaiStatistik

No. Statistik Pre-Test Post-Test

1. N (Jumlah Sampel) 25 25

2. Skor Ideal 100 100

3. Nilai Tertinggi (Maximum) 90 100


63

4. Nilai Terendah (Minimum) 20 40

5. Rentang Nilai (Range) 70 60

6. Nilai Rata-Rata (Mean) 66 81,2

7. Titik Tengah (Median) 60 80

8. Simpangan Baku (Standard 18,25 15,36

Deviation)

9. Jumlah (Sum) 1670 2030

Dari tabel 4.8 diatas digambarkan bahwa nilai rata-rata (mean)

peserta didik setelah dilaksanakan Model Pembelajaran MindMapping

(Posttest) lebih tinggi yaitu 81,2 dibanding sebelum diberikan perlakuan

(Pretest) yaitu 66. Selain itu, perbandingan ketuntasan belajar peserta didik

juga dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini.

Tabel 4.9 Deskripsi Ketuntasan hasil Belajar peserta didik

pada mata pelajaran IPA Kelas IV SD Inpres 13 kabupaten Sorong

Hasil Pretest dan Posttest

Pre-Test Post-Test

Skor Kategori Frek. % Frek. %

70 -100 Tuntas 12 48% 22 88%

0 –69 Tidak Tuntas 13 52% 3 12%

Jumlah 25 100% 25 100%


64

Berdasarkan tabel 4.9 diatas, dapat dilihat perbedaan ketuntasan hasil

belajar peserta didik sebelum perlakuan (Pretest) sebanyak 12 peserta

didik yang tuntas atau sebesar 48% dari jumlah keseluruhan 25 peserta

didik dan setelah diberikan perlakuan (Posttest) jumlah peserta didik yang

tuntas meningkat sebanyak 22 peserta didik dari 25 peserta didik atau

sebesar 88%. Dengan demikian hasil belajar peserta didik kelas IV SD

Inpres 13 kabupaten Sorong mengalami peningkatan setelah diberikan

perlakuan dengan menggunakan Model Pembelajaran MindMapping.

4.1.3. Hasil Analisis Statistik Inferensial

Analisis data statistik inferensial digunakan untuk menguji

hipotesis penelitian, dalam hal ini digunakan program SPSS forwindows

versi 16. Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas

dan uji homogenitas.

a. Hasil Uji Normalitas

Hasil Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Kriteria yang

digunakan yaitu data dikatakan normal apabila signifikansi atau

nilai koefisien (P-value) pada output One Sampel Kolmogorov-

Smirnov lebih besar dari alpha yang ditentukan yaitu 0,05 (𝑃𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒

≥ 0,05). Berikut hasil dari uji One Sampel Kolmogorov-Smirnov

dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows dapat dilihat pada tabel

berikut ini.
65

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest dan

Posttest Subyek Penelitian One-SampleKolmogorov-

SmirnovTest

PRETEST POSTTEST

N 25 25

Mean 66.0000 81.2000

NormalParametersa,b

Std.Deviation 18.25742 15.36229

Absolute .178 .197

MostExtremeDifferences Positive .149 .127

Negative -.178 -.197

Kolmogorov-SmirnovZ .892 .983

Asymp.Sig.(2-tailed) .404 .289

Berdasarkan tabel uji Normalitas One Sample Kolmogorov-

Smirnov Test dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for

Windows menunjukkan bahwa signifikansi (p) untuk subyek

penelitian nilai sebelum perlakuan/ pretest dan setelah perlakuan/

posttest adalah lebih besar dari signifikansi 0.05 yang berarti data

berdistribusi normal.

b. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji-t.

Berdasarkan uji prasyarat sebelumnya yakni data terbukti


66

berdistribusi normal, maka kegiatan selanjutnya adalah pengujian

hipotesis/uji-t. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui

apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah Jika Sig. ≥ 0,05 maka

H0 diterima dan H1 ditolak sedangkan jika Sig. < 0,05 maka H0

ditolak dan H1 diterima. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel

berikut.

Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat diketahui

bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05 (Sig. < 0,05 = 0,000 < 0,05) maka h1: “Ada

pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil

belajar peserta didik Pada mata pelajaran IPA Tema 2 Selalu

Berhemat Energi kelas IV SD Inpres 13 kabupaten Sorong”

dinyatakan diterima dan h0 ditolak.

Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Subyek

penelitian

Paired Samples Test

PairedDifferences t df Sig.

95% ConfidenceInterval (2-


Mean Std. Std. Error
of theDifference taile
Mean
Deviation
d)
Lower Upper

Pair PRE_TEST- 15.200


67

00 10.04988 2.00998 -19.34838 -11.05162 -7.562 24 .000


1 POST_TEST

4.2. Pembahasan  

Pembelajaran yang dilakukan disekolah yang dipelajari, baik dari

pembelajaran tingkat dasar maupun tingkat atas sangat banyak ilmu-ilmu yang

dipelajari, salah satunya yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA merupakan

ilmu pengetahuan yang berisi konsep-konsep yang berhubungan dengan alam

sebagai hasil eksperimen/ percobaan dan observasi. Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) tidak hanya mempelajari tentang gejala-gejala alam yang terjadi, tetapi

mempelajari segala sesuatu yang ada dan terjadi di alam semesta beserta isinya.

IPA bukan hanya mempelajari tentang hewan dan tumbuhan saja, melainkan

mempelajari semua benda yang ada di alam baik peristiwa maupun gejala-gejala

alam yang terjadi di alam. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada dasarnya adalah

ilmu yang mempelajari lingkungan alam di sekitar manusia. Pembelajaran IPA

memiliki peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta

memfokuskan pada peningkatan pengetahuan peserta didik tentang diri sendiri

dan alam sekitarnya.

Pembelajaran IPA merupakan bekal bagi peserta didik agar mempunyai

pengetahuan tentang hal-hal yang terjadi dalam kehidupan dan sangat melekat

dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam pembelajaran IPA, peserta didik didorong

untuk menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks.

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk

mempelajari diri sendiri, dan alam sekitar serta prospek pengembangan lebih
68

lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pendidik

berkesempatan untuk memudahkan peserta didik dalam belajar, menuangkan

idenya dan mengembangkan sesuai kreativitas yang dimiliki peserta didik.

Pembelajaran bagi peserta didik harus diubah dari pendidik sebelumnya selalu

memberi tahu diubah menjadi peserta didik aktif mencari tahu.

Namun demikian, seringkali ditemui suatu pembiasaan dalam

pembelajaran IPA yaitu pembelajaran IPA masih konvensional dimana guru

ceramah dan peserta didik hanya duduk, mendengarkan ceramah atau penjelasan

materi dari guru, belum memanfaatkan media pembelajaran, dan kegiatan

mencatat dilakukan secara biasa yang terkesan linier dan monoton. Hal ini

membuat peserta didik merasa bosan, jenuh, dan berkurangnya semangat belajar.

Pembelajaran IPA hendaknya menjadi pembelajaran yang bisa menarik perhatian

murid, menyenangkan, dan mampu melibat sertakan murid secara aktif dalam

pembelajaran. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, maka

diterapkanlah Model Pembelajaran Mind Mapping.

Mind Mapping atau peta pikiran adalah “teknik meringkas bahan

yang perlu dipelajari, dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke

dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah

memahaminya” (Sugiarto, 2011: 75). Buzan (2012: 4) mengartikan Mind

Mapping adalah “cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah

akan memetakan pikiran-pikiran kita”. Mind Mapping memungkinkan

peserta didik untuk membuat catatan tidak hanya dengan tulisan,

melainkan dapat menggunakan gambar, warna, simbol, garis yang dapat


69

meningkatkan kreativitas. Sehingga, Ketika murid mampu membuat

catatan dalam bentuk Mind Mapping dan dapat menjawab pertanyaan

dengan baik, maka berarti mencerminkan kemampuan peserta didik dalam

menguasai dan memahami materi pembelajaran IPA yaitu selalu berhemat

energi

Hasil penelitian dari penerapan Model Pembelajaran Mind

Mapping menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik setelah diberikan

perlakuan mengalami peningkatan dari sebelum diberikan perlakuan.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diperoleh perbandingan nilai

yang menunjukkan nilai pretest yang masih tergolong rendah, dan setelah

diberikan perlakuan dengan penerapan model pembelajaran Mind

Mapping terlihat dari nilai posttest yang mengalami peningkatan. Selain

itu, berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan SPSS yang diperoleh h0

ditolak dan h1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat ada

pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar

peserta didik Mata pelajaran IPA Tema 2 Selalu Berhemat Energi kelas IV

SD Inpres 13 kabupaten Sorong Kabupaten dan hasil belajar peserta didik

mengalami peningkatan setelah diberikan perlakuan.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan  

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dibahas pada

BAB IV dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran

Mind Mapping terhadap hasil belajar peserta didik tema 2 selalu berhemat

energi kelas IV SD Inpres 13 kabupaten Sorong. Hasil nilai rata-rata (mean)

menunjukkan hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan sebesar 66

sedangkan nilai rata- rata hasil belajar setelah diberikan perlakuan sebesar

81,2. Ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial setelah diberikan perlakuan. Dan untuk pengujian

hipotesis diperoleh hasil uji hipotesis output SPSS yaitu 0,000 < 0,05 maka

h0 ditolak dan h1 diterima yang artinya penerapan Model Pembelajaran Mind

Mapping dapat mempengaruhi dan meningkatkan hasil belajar Peserta didik

pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV SD Inpres 13

kabupaten Sorong.

5.2. Saran  

Saran yang dapat penulis rekomendasikan berdasarkan hasil penelitian

ini sebagai berikut.

1.  Bagi Sekolah

Mensosialisasikan Model Pembelajaran Mind Mapping kepada guru

agar mereka bisa menerapkan di dalam kelas sehingga pembelajaran menjadi

tidak monoton dan peserta didik lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran.

70
71

2.  Bagi Guru

Diharapkan dapat menggunakan Model Pembelajaran yang inovatif

salah satunya adalah Model Mind Mapping.

3. Bagi peserta didik

Agar dapat menerima segala jenis tugas yang diberikan oleh guru

karena ini dilakukan guru semata-mata untuk mencerdaskan anak bangsa.

4. Bagi Peneliti

Selanjutnya Disarankan untuk meneliti variabel-variabel lain seperti

model pembelajaran lain, metode pembelajaran, media pembelajaran, fasilitas

belajar, ruang belajar, gaya belajar, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi

hasil Ilmu Pengetahuan Sosial.


DAFTAR PUSTAKA

Afrizal, Afrizal. "Mengoptimalkan Potensi Hemister (Otak Kanan) dalam Proses


Pembelajaran." AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan 9.1 (2017): 119-137.

Anwar, M. Farid Nurul, & Ika Widayanti. "PENERAPAN PEMBELAJARAN


KOOPERATIF MODEL MIND MAPPING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SDN 1
LANDUNGSARI DI MASA PANDEMI COVID-19." JURNAL
ILMIAH PENDAS: PRIMARY EDUCATION JOURNAL 2.2
(2021): 157-167.

Ahmad, Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.


Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Astuti, Tri Pudji. "Model problem based learning dengan mind mapping dalam
pembelajaran IPA abad 21." Proceeding of Biology Education 3.1
(2019): 64-73.

Buzan, T. (2011). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Edward, Caroline. 2009. Mind Mapping Untuk Anak Sehat dan Cerdas.
Yogyakarta: Sakti.

Damayanti, Ida. "Penerapan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan


hasil belajar mata pelajaran IPA sekolah dasar." Jurnal Penelitian
Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2.3 (2014): 1-12.Edward,
Caroline. 2009. Mind Mapping untuk Anak Sehat dan
Cerdas.Yogyakarta: Sakti

Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013,


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014

Hamalik, Oemar.2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta: Bumi Aksara.

72
Ismail, Muhammad Ilyas. EVALUASI PEMBELAJARAN-Rajawali Pers. PT. Raja
Grafindo Persada, 2021.

Istiqomah, R. N. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping


Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ipa
Kelas V SDN 2 Sidoharjo Pringsewu (Doctoral dissertation, UIN
Raden Intan Lampung).

I Kadek Serijana dkk, Penerapan Model Mind Mapping Sebagai Upaya


Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas
V SDN 2 Penarukan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng
Tahun Pelajaran 2015/2016, e-Journal PGSD Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, Vol. 4 No. 1, 2016.

Imansari, Nurulita, and Ina Sunaryantiningsih. "Pengaruh penggunaan e-modul


interaktif terhadap hasil belajar mahasiswa pada materi kesehatan
dan keselamatan kerja." VOLT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik
Elektro 2.1 (2017): 11-16.

Ni Putu StyaPrahitadkk, Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping


Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV, e-Journal
MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD,
Vol. 2 No. 1, 2014.

Nurviyantati,Resma Selvia. "Perbedaan Metode Pembelajaran Mind Mapping


Dengan Menggunakan Media Power Point Dan Metode
Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1 Durenan Trengalek." (2015).

Nasution, Dina Salmina. Upaya meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran


ips materi proklamasi kemerdekaan indonesia dengan
menggunakan strategi jigsaw pada kelas v di misHidayatussalam
Desa Bandar Khalifah kec. PercutSei Tuan ta 2016/2017. Diss.
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2017.

Natriani Syam dan Ramlah, Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping


Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ilmu
pengetahuan Sosial Siswa Kelas IV SDN 54 Kota Parepare, Jurnal
Publikasi Pendidikan, Vol. 5 No. 3, September 2015.

Putra, Ardiansyah. Pengembangan Kompetensi Aparatur Perguruan Tinggi


Negeri (studi Pada Tenaga Kependidikan di Direktorat Pendidikan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya). Diss. Universitas
Brawijaya, 2020.

Rosyidi, Dedi. "Teknik dan Instrumen Asesmen Ranah Kognitif." Tasyri: Jurnal


Tarbiyah-Syariah-Islamiyah 27.1 (2020): 1-13.
73
Sugiyono.2017.MetodePenelitianPendidikanKuantitatif,Kualitatif,danR&D.Band
ung: Alfabeta.

Syahidah, Nuris."Metode pembelajaran mind mapping sebagai upaya


mengembangkan kreativitas siswa dalam pembelajaran
ekonomi." Prosiding Seminar Nasional. Vol. 9. 2015.

Sulastri, Sulastri, Imran Imran, and Arif Firmansyah. "Meningkatkan hasil belajar
siswa melalui strategi pembelajaran berbasis masalah pada mata
pelajaran IPS di kelas V SDN 2 Limbo Makmur Kecamatan Bumi
Raya." Jurnal Kreatif Online 3.1 (2015).

Samatowa, Usman. (2010). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks

Simbolon, Dedi Holden, and SahyarSahyar. "Pengaruh model pembelajaran


eksperimen riil dan laboratorium virtual terhadap hasil belajar
fisika siswa." Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 21.3 (2015):
299-316.

Surani, Gita Tri. Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping (Peta Pikiran)


Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Pada
Pembelajaran Ips Kelas Viii Di Smp Negeri 65 Bengkulu Utara
Tahun Ajaran 2020/2021. Diss. Iain Bengkulu, 2021.

Yulianti, Hesti, Cecep Darul Iwan, and Saeful Millah. "Penerapan Metode Giving
Question And Getting Answer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam." Jurnal
Penelitian Pendidikan Islam,[SL] 6.2 (2018): 197-216.

74
DAFTARLAMPIRA
N
LAMPIRAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
A Dan LEMBAR OBSERVASI

LAMPIRAN DATA HASIL PENELITIAN dan HASIL ANALI


B

LAMPIRAN DOKUMENTASI
C

75
LAMPIRAN A PERANGKAT
PEMBELAJARAN dan LEMBAR
OBSERVASI

A.1RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A.2 LEMBAR KERJA PESERTADIDIK(LKPD)

A.3 SOAL EVALUASI dan PEDOMAN PENILAIAN

A.4 LEMBAR OBSERVASI

76
LAMPIRANA.1
RENCANA PELAKSANANPEMBELAJARAN
(RPP)

Pertemuan I
Sekolah : SD Inpres 13 kab. Sorong
Kelas/Semester : IV (Empat) /1
Tema2 : Selalu BerhematEnergi
Sub Tema 1 : SumberEnergi
Pembelajaran :3
AlokasiWaktu : 2 × 35 Menit

1. KOMPETENSI INTI(KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama


yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,


peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan
berakhlakmulia.
2. KOMPETENSI DASAR (KD)
IPA
77
3.5 Memahami berbagai sumber energi, perubahan bentuk
energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari,
panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) dalam
kehidupan sehari-hari.
4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran
informasi tentang Sumber energi.
Indikator:
1. Siswa dapat Membuat Mind Mapping (Peta pikiran) sumber
energi.
2. Siswa dapat Mengidentifikasi berbagai sumber energi dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Siswa dapat Menjelaskan sumber energi Listrik
4. Siswa dapat Menyajikan laporan hasil Pengamatan tentang sumber
energi

3. TUJUANPEMBELAJARAN
1. Dengan melakukan percobaan kincir angin, Siswa dapat membuat
Mind Mapping ( peta pikiran ) dari sumber energi

2. Dengan Mengamati model pembelajaran Mind Mapping,


Siswa dapat Mengidentifikasi berbagai Sumber energi
dalam kehidupan sehari-hari.

3. Melalui pengamatan lampu dan kipas angin di ruangan


kelas, Siswa dapat menjelaskan minimal 3 ( Tiga ) sumber
energi listrik dengan benar.

4. Dengan bekerja sama dalam kelompok kecil, Siswa dapat


menyajikan laporan hasil Pengamatan tentang sumber energi
dalam kehidupan sehari-hari
4. Karakteristik Siswa yang diharapkan
 IPA: Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong, Royong, Integritas.
5. MATERIPEMBELAJARAN

78
 Sumber Energi
6. METODEPEMBELAJARAN

 Pendekatan :Saintifik
 Metode : simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan
dan ceramah
7. SUMBER DAN MEDIAPEMBELAJARAN
 Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Rev 2017, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev2017).
 Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Rev 2017, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev2017).
8. KEGIATANPEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru memberikan salam dan 10 menit
mengajak semua siswa berdoa
menurut agama dankeyakinan
masing-masing. Religius
 Guru mengecek kesiapan diri dengan
mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat dudukdisesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
 Menyanyi lagu Indonesia raya
(Nasionalis )
 Menginformasikan tema yang akan
dibelajarkan yaitu tentang ”Selalu
BerhematEnergi”.

79
Inti  Siswa diberi soal Pretest untuk 45 Menit
mengukur kemampuan peserta didik
tentang sumber energi.
 Siswa dibimbing berdiskusi mengenai
sumber energi.
 Siswa diberi penjelasan tentang cara
membuat Mind Mapping mengenai
sumber energi.
 Siswa diberi penjelasan mengenai
sumber energi dalam kehidupan
sehari-hari.
 Siswa membentuk kelompok kecil
dimanah tiap kelompok terdiri dari 5
orang .
 Siswa diberi Lembar kerja ( LKPD )
Sumber energi.
 Siswa mengerjakan lembar kerja
( LKPD ) bersama kelompoknya.
 Siswa membuat Mind Mapping
Mengenai sumber energi dalam
kelompoknya.
 Siswa mempresentasikan hasil kerja
kelompok
 Siswa dibimbing guru melakukan
evaluasi dari hasil kerja kelompoknya.

Penutup  Siswa bersama guru melakukan tanya 15 menit

jawab mengenai materi yang belum


dipahami

 Guru memberi kesempatan kepada

80
siswa untuk menyampaikan
pendapatnya tentang pembelajaran
yang telahdiikuti.

 Bersama-sama siswa membuat


kesimpulan / rangkuman hasil belajar.
Mengajak semua siswa berdoa menurut
agama dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran

9. Penilaian :
1. Penilaian :
o Tes tertulis
2. Bentuk Instrumen :
o Lembar kerja peserta didik / LKPD (Mind Mapping)
o Lembar Observasi

Sorong, ....Oktober 2022

Guru Kelas Penelitian

Siti Kustini, S.Pd Brian Matitaputty


NIP : 19670901 199808 2 001 NIM : 148620617026
Mengetahui
Kepala Sekolah SD Inpres 13 kabupaten Sorong

Korolina Jitmau, S.Pd


NIP : 197104061997112001

81
RENCANA PELAKSANANPEMBELAJARAN (RPP)
Pertemuan II

Sekolah : SD Inpres 13 kab. Sorong


Kelas/Semester : IV (Empat) /1
Tema2 : Selalu BerhematEnergi
Sub Tema 1 : SumberEnergi
Pembelajaran :3
AlokasiWaktu : 2 × 35 Menit

1. KOMPETENSI INTI(KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang


dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,


peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan
berakhlakmulia.

82
2. KOMPETENSI DASAR (KD)
IPA

3.5 Memahami berbagai sumber energi, perubahan bentuk


energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari,
panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) dalam
kehidupan sehari-hari.
4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran
informasi tentang Sumber energi.
Indikator:
3. Menjelaskan berbagai bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menyebutkan berbagai bentuk energi di sekitarnya
5. Menyajikan laporan hasil Pengamatan tentang bentuk energi
3. PEMBELAJARAN
1. mengamati gambar Siswa dapat Menjelaskan bentuk –
Bentuk energi dalam kehidupan sehari – hari
2. Dengan melakukan Peta Pikiran atau Mind Mapping Siswa
dapat Menyebutkan berbagai macam bentuk – bentuk
energi dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mempresentasikan hasil kerja kelompok, Siswa dapat
menyajikan laporan hasil Pengamatan tentang Bentuk
energi
4. Karakteristik Siswa yang diharapkan
 IPA: Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong, Royong, Integritas.
5. MATERIPEMBELAJARAN
 Bentuk – bentuk Energi dan perubahan energi
6. METODEPEMBELAJARAN
 Pendekatan :Saintifik
 Metode : simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah

83
7. SUMBER DAN MEDIAPEMBELAJARAN

 Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4


(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Rev 2017, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev2017).
 Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Rev 2017, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev2017).

8. KEGIATANPEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak 10 menit
semua siswa berdoa menurut agama
dankeyakinan
masing-masing. Religius
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat dudukdisesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
 Menyanyi lagu Daerah “ dari Sabang sampai
Merauke”
 Menginformasikan tema yang akan
dibelajarkan yaitu tentang ”Selalu
BerhematEnergi”.

Inti  Siswa dibimbing berdiskusi mengenai bentuk 45 Menit


energi.
 Siswa diberi penjelasan tentang cara membuat
84
MindMapping mengenai bentuk energi.
 Siswa diberi penjelasan mengenai bentuk
energi dalam kehidupan sehari-hari.
 Siswa membentuk kelompok kecil dimanah
tiap kelompok terdiri dari 5 orang .
 Siswa diberi Lembar kerja (LKPD) bentuk
energi.
 Siswa mengerjakan lembar kerja (LKPD)
bersama kelompoknya.
 Siswa membuat Mind Mapping Mengenai
bentuk energi dalam kelompoknya.
 Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
Siswa dibimbing guru melakukan evaluasi
dari hasil kerja kelompoknya

 Siswa bersama guru melakukan tanya jawab


Penutup mengenai materi yang belum dipahami 15 Menit

 Guru memberi kesempatan kepada siswa


untuk menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telahdiikuti.

 Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /


rangkuman hasil belajar.
Mengajak semua siswa berdoa menurut
agama dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran)
9. Penilaian :
1. Penilaian :
 Tes tertulis
2. Bentuk Instrumen :
 Lembar kerja peserta didik / LKPD (Mind Mapping)
 Lembar Observasi
85
Sorong, ....Oktober 2022

Guru Kelas Penelitian

Siti Kustini, S.Pd Brian Matitaputty


NIP : 19670901 199808 2 001 NIM : 148620617026
Mengetahui
Kepala Sekolah SD Inpres 13 kabupaten Sorong

Korolina Jitmau, S.Pd


NIP : 197104061997112001

RENCANA PELAKSANANPEMBELAJARAN
86
(RPP)

Pertemuan III

Sekolah : SD Inpres 13 kab. Sorong


Kelas/Semester : IV (Empat) /1
Tema2 : Selalu BerhematEnergi
Sub Tema 1 : SumberEnergi
Pembelajaran :3
AlokasiWaktu : 2 × 35 Menit

1. KOMPETENSI INTI(KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,

peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan

keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan

menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,

makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat

bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,

sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam

gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam


87
tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan

berakhlakmulia.

2. KOMPETENSI DASAR (KD)

IPA

3.5 Memahami berbagai sumber energi, perubahan bentuk

energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari,

panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) dalam

kehidupan sehari-hari.

4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran

informasi tentang Sumber energi.

Indikator:

1. Mengidentifikasi berbagai sumber energi alternatif (angin, air,

matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Menyebutkan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas

bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-

hari.

3. Menyajikan laporan hasil Pengamatan tentang sumber energi

alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik,

dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari.

88
3. TUJUANPEMBELAJARAN

6. Dengan Melakukan percobaan Mind Mapping, Siswa dapat

Mengidentifikasi berbagai manfaat sumber energi alternatif

dalam kehidupan sehari-hari.

7. Melalui pengamatan kincir angin yang guru bawakan ,

Siswa dapat menyebutkan manfaat sumber energi angin

8. Dengan bekerja sama dalam kelompok kecil, Siswa dapat

menyajikan laporan hasil Pengamatan tentang sumber energi

alternatif dalam kehidupan sehari-hari

1. Karakteristik Siswa yang diharapkan

 IPA: Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong, Royong, Integritas.

2. MATERIPEMBELAJARAN

 Sumber Energi alternatif

3. METODEPEMBELAJARAN

 Pendekatan :Saintifik

 Metode : simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan

ceramah

4. SUMBER DAN MEDIAPEMBELAJARAN

 Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4

(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Rev 2017, Jakarta:


89
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev2017).

 Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Rev 2017, Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev2017).

5. KEGIATANPEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Sebelum guru memasuki kelas, guru 10 menit
menyiapkan sebuah kincir angin
 Guru memberikan salam dan mengajak
semua siswa berdoa menurut agama
dankeyakinan
masing-masing.
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat dudukdisesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
 Menyanyi lagu Daerah “ Tanah Papua “
 Menginformasikan tema yang akan
dibelajarkan yaitu tentang ”Selalu
BerhematEnergi”.

Inti  Siswa dibimbing berdiskusi mengenai Sumber 45 Menit


energi alternatif dengan menggunakan kincir
angin.
 Siswa diberi penjelasan tentang cara membuat
MindMapping mengenai Sumber energi

90
alternatif.
 Siswa diberi penjelasan mengenai Kincir angin
yang dibawakan oleh guru dengan melakukan
sumber Energi Alternatif dalam kehidupan
sehari-hari.
 Siswa membentuk kelompok kecil dimanah
tiap kelompok terdiri dari 5 orang .
 Siswa diberi Lembar kerja ( LKPD ) bentuk
energi.
 Siswa mengerjakan lembar kerja ( LKPD )
bersama kelompoknya.
 Siswa membuat Mind Mapping Mengenai
sumber energi alternatif dalam kelompoknya.
 Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
 Siswa dibimbing guru melakukan evaluasi dari
hasil kerja kelompoknya.

 Siswa diberi soal Posttest tentang sumber


energi, bentuk energi dan energi alternatif
Penutup 15 Menit
 Siswa bersama guru melakukan tanya jawab
mengenai materi yang belum dipahami

 Guru memberi kesempatan kepada siswa


untuk menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telahdiikuti.

 Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /


rangkuman hasil belajar.

 Mengajak semua siswa berdoa menurut


agama dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran)

91
6. Penilaian :
3. Penilaian :
 Tes tertulis
4. Instrumen :
 Lembar kerja peserta didik / LKPD (Mind Mapping)
 Lembar Observasi

Sorong, ....Oktober 2022

Guru Kelas Penelitian

Siti Kustini, S.Pd Brian Matitaputty


NIP : 19670901 199808 2 001 NIM : 148620617026
Mengetahui
Kepala Sekolah SD Inpres 13 kabupaten Sorong

Korolina Jitmau, S.Pd


NIP : 197104061997112001

92
LAMPIRANA.2

Lembar kerja peserta didik ( LKPD )


Berciri Mind Mapping

Pertemuan :I
SatuanPendidikan :
Semester :
Tema2 : Selalu BerhematEnergi
Sub Tema 1 : SumberEnergi
Pembelajaran :3
AlokasiWaktu : 2 × 35 Menit

Nama Kelompok :

1.

2.

3.

4.

5.
Petunjuk :
 Tuliskan nama Kelompok dengan anggotanya.
 Diskusikan dengan kelompokmu
 Isilah jawabanmu sesuai dengan pertanyaan yang
diberikan

93
Pengertian Sumber Energi Macam – macam Sumber Energi
................................................................................. .............................................................................

................................................................................ ............................................................................

............................................................................... .............................................................................

............................................................................... .............................................................................

............................................................................... ............................................................................

“MIND MAPPING”
SUMBER ENERGI

Manfaat Sumber Energi Contoh hemat sumber energi


................................................................................ dalam kehidupan sehari-hari.
............................................................................... (Minimal 3 )
.............................................................
...............................................................................
.............................................................
...............................................................................
.............................................................
............................................................................... 94
.............................................................
Lembar kerja peserta didik (LKPD)
Berciri Mind Mapping

Pertemuan : II
SatuanPendidikan :
Kelas / Semester : (Empat) /1
Tema2 : Selalu BerhematEnergi
Sub Tema 1 : SumberEnergi
Pembelajaran :3
AlokasiWaktu : 2 × 35 Menit
Nama Kelompok :
1)
2)
3)
4)
5)
 Petunjuk :
o amatilah gambar tersebut dengan saksama
o garislah yang menurut pendapat kelompok kalian itu
benar
o Contoh :

95
Mind Mapping
Bentuk – bentuk Energi
Bentuk – bentuk Gambar Bentuk –
Perubahan energi bentuk Perubahan
energi

Energi listrik menjadi


energi cahaya dan
bunyi

Energi kimia menjadi


energi gerak

Energi listrik menjadi


energi panas

Energi gerak menjadi


energi bunyi

Energi kimia menjadi


energi cahaya

96
Lembar kerja peserta didik ( LKPD )
Berciri Mind Mapping

Pertemuan : III

SatuanPendidikan :

Kelas / Semester : (Empat) /1


Tema2 : Selalu BerhematEnergi

Sub Tema 1 : SumberEnergi

Pembelajaran :3

AlokasiWaktu : 2 × 35 Menit

Nama Kelompok :

1)

2)

3)

4)

5)

 Petunjuk :

1. Setiap kelompok membuat Mind Mapping dengantopik

yaitu sumber Energi alternatif

2. Isilah pada tiap – tiap kolom yang sudah sediakan pada

gambar Mind Mapping di bawa ini :

97
Manfaat sumber Energi Manfaat sumber Energi
air angin
....................................... Mind Mapping .........................................
....................................... ............
................................

Manfaat sumber
energi alternatif
dalam kehidupan
sehari-hari

Manfaat sumber Energi Manfaat sumber Energi


matahari panas bumi

.......................................... .........................................
.......................................... .........................................
................................. ...................................

Manfaat sumber Energi Manfaat sumber Energi


bahan bakar bio gelombang laut

.......................................... .........................................
.......................................... .........................................
................................. .................................

98
LAMPIRANA.3
Soal Prestest&Posttest

Nama : .................................

Kelas : .................................

Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c atau d pada jawaban
yang benar !
1. segala sesuatu yang menghasilkan energi disebut...
a. Sumber energi
b. Asal energi
c. Energi alternatif
d. Sumber daya alam
2. Energi utama panas bumi adalah...

a. Bensin
b. Angin
c. Matahari
d. Air
3. Matahari merupakan sumber energi...

a. Panas dan gerak


b. Panas dan cahaya
c. Cahaya dan listrik
dan kimia
4. Dibawa ini yang bukan merupakan manfaat energi panas bagi kehidupan
manusia adalah....
a. Memasak makanan

b. Mendinginkan badan

c. Untuk mengeringkan pakaian

99
d. Menyetrika pakaian

5. Untuk mengeringkan baju diperlukan energi .

a. Kimia

b. Listrik

c. Panas

d. Gerak

6. Contoh perubahan energi listrik menjadi energi panas pada kehidupan sehari-
hari yaitu ….
a. kulkas
b. Komputer
c. radio
d. oven
7. energi yang tidak dapat diperbaharui adalah ...
a. Angin
b. Air
c. Minyak bumi
d. Matahari
8. Pada kipas angin, energi listrik diubah menjadi energi ....
a. Gerak
b. Bunyi
c. Kalor
d. Kimia
9. Gambar tersebut merupakan sumber energi....

100
a. Panas dan Gerak.
b. Panas dan Cahaya
c. Cahaya dan Gerak
d. Bunyi dan Cahaya
10. Dari beberapa gambar tersebut, manakah yang termasuk sumber energi panas?
Pilihan jawaban

a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 1 dan 4
d. 3 dan 4
11. Contoh benda yang memanfaatkan matahari sebagai sumber energi yaitu …
a. Kincir angin
b. Kincir air
c. Sel surya
d. Sepeda listrik
12. Benda yang termasuk sumber energi yang tak terbatas adalah …
a. Bensin
b. Matahari
c. Batu Bara
d. Solar
13. Perubahan energi yang terjadi pada saat gambar difungsikan adalah …

101
a. Energi panas menjadi energi cahaya
b. Energi listrik menjadi energi cahaya
c. Energi cahaya menjadi energi panas
d. Energi cahaya menjadi energi listrik

14. Gambar tersebut merupakan pemanfaatan energi alternatif bertenaga …

a. Air
b. Kincir
c. Angin
d. Manusia

15. Contoh perubahan energi listrik menjadi bunyi


a. Lilin
b. Tv
c. Lampu
d. Kompor
16. Energi alternatif adalah sumber energi yang menggantikan energi ...

a. Matahari
b. Minyak Bumi
c. Air
d. Angin

17. Tenaga angin dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi gerak pada...

a. kapal layar
b. pesawat terbang

102
c. motor
d. kereta api

18. energi alternatif adalah sebagai berikut, kecuali . . . .


a. terpeliharanya lingkungan
b. menghemat biaya dan tenaga
c. tersedia sepanjang masa
d. penggunaannya praktis

19. Kincir air yang ada di daerah pedesaan yang belum terjangkau oleh listrik
menggunakan energi alternatif berupa ....
a. angin
b. air
c. panas bumi
d. nuklir
20. sumber energi alternatif yang tersedia sepanjang masa karena dapat
diperbaharui yaitu …

a. Batu bara
b. Air
c. Panas Bumi
d. Minyak tanah

103
PEDOMANPENILAIAN

Matapelajaran :IlmuPengetahuan Alam

Kelas : IV

TeknikPenilaian : Tes TertulisBentukSoal/Instrumen :Pilihan

Ganda

A.PilihanGanda
No Kunci Skor Ket.
Bunyi soal Jawaban

1. segala sesuatu yang menghasilkan


energi disebut... 1 = jika
a. Sumber energi A 1 jawaban tepat
b. Asal energi
c. Energi alternatif 0 = jika
d. Sumber daya alam jawaban salah
dan tidak
dijawab
2. Energi utama panas bumi adalah...
a. Bensin 1 = jika
b. Angin C 1 jawaban tepat
c. Matahari
d. Air 0 = jika
jawaban salah
dan tidak
dijawab

3. Matahari merupakan sumber energi...


a. Panas dan gerak
1 = jika
b. Panas dan cahaya B 1 jawaban tepat
c. Cahaya dan listrik
0 = jika
d. Bunyi dan kimia jawaban salah
dan tidak
dijawab
4 Dibawa ini yang bukan merupakan
manfaat energi panas bagi kehidupan

104
manusia adalah.... B 1 1 = jika
jawaban tepat
a. Memasak makanan
0 = jika
b. Mendinginkan badan jawaban salah
dan tidak
c. Untuk mengeringkan pakaian dijawab

d. Menyetrika pakaian

5. Untuk mengeringkan baju diperlukan


energi .
C 1 1 = jika
a. Kimia jawaban tepat
b. Listrik
0 = jika
c. Panas jawaban salah
dan tidak
d. Gerak
dijawab
6. Contoh perubahan energi listrik
menjadi energi panas pada kehidupan
D 1 1 = jika
sehari-hari yaitu …. jawaban tepat
a. kulkas
0 = jika
b. Komputer jawaban salah
dan tidak
c.radio
dijawab
d. oven

7. Energi yang tidak dapat diperbaharui


adalah ...
A 1 1 = jika
jawaban tepat
a. Angin
b. Air 0 = jika
jawaban salah
c. Minyak bumi dan tidak
d. Matahari dijawab
8. Pada kipas angin, energi listrik diubah
menjadi energi ....
A 1 1 = jika
a. Gerak jawaban tepat
b. Bunyi
0 = jika
105
c. Kalor jawaban salah
dan tidak
d. Kimia
dijawab
9. Gambar tersebut merupakan sumber
energi....

1 = jika
B 1 jawaban tepat

0 = jika
jawaban salah
dan tidak
dijawab
a. Panas dan Gerak.
b. Panas dan Cahaya
c. Cahaya dan Gerak
d. Bunyi dan Cahaya
10. Dari beberapa gambar tersebut,
manakah yang termasuk sumber energi
panas?
Pilihan jawaban
1 = jika
jawaban tepat
D 1

0 = jika
jawaban salah
dan tidak
dijawab

a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 1 dan 4
d. 3 dan 4
11. Contoh benda yang memanfaatkan
106
matahari sebagai sumber energi yaitu
… 1 = jika
C 1 jawaban tepat
a. Kincir angin
b. Kincir air 0 = jika
jawaban salah
c. Sel surya dan tidak
dijawab
d. Sepeda listrik
12. Benda yang termasuk sumber energi
yang tak terbatas adalah …
B 1 = jika
a. Bensin 1 jawaban tepat
b. Matahari
0 = jika
c. Batu Bara jawaban salah
dan tidak
d. Solar dijawab
13. Perubahan energi yang terjadi pada saat

B 1 1 = jika
jawaban tepat
gambar difungsikan adalah …
0 = jika
jawaban salah
a. Energi panas menjadi energi dan tidak
cahaya dijawab
b. Energi listrik menjadi energi
cahaya
c. Energi cahaya menjadi
energi panas
d. Energi cahaya menjadi
energi listrik
14. Gambar tersebut merupakan
pemanfaatan energi alternatif bertenaga

A 1 1 = jika
107
jawaban tepat

0 = jika
jawaban salah
dan tidak
dijawab

a. Air
b. Kincir
c. Angin
d. Manusia
15. Contoh perubahan energi listrik
menjadi bunyi
a. Lilin 1 = jika
b. Tv B 1 jawaban tepat
c. Lampu
d. Kompor 0 = jika
jawaban salah
dan tidak
dijawab
16. Energi alternatif adalah sumber energi
yang menggantikan energi ...
1 = jika
a. Matahari B 1 jawaban tepat
b. Minyak Bumi
0 = jika
c. Air jawaban salah
dan tidak
d. Angin
dijawab
17. Tenaga angin dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi gerak pada...
1 = jika
A 1 jawaban tepat
a. kapal layar
b. pesawat terbang 0 = jika
jawaban salah
c. motor dan tidak
d. kereta api dijawab

18. energi alternatif adalah sebagai berikut,

108
kecuali . . . . 1 = jika
jawaban tepat
a. terpeliharanya lingkungan
C 1
b. menghemat biaya dan tenaga 0 = jika
jawaban salah
c. tersedia sepanjang masa
dan tidak
d. penggunaannya praktis dijawab
19. Kincir air yang ada di daerah pedesaan
yang belum terjangkau oleh listrik
menggunakan energi alternatif 1 = jika
B 1 jawaban tepat
berupa ....
a. angin 0 = jika
jawaban salah
b. air
dan tidak
c. panas bumi dijawab
d. nuklir
20. sumber energi alternatif yang tersedia
sepanjang masa karena dapat
diperbaharui yaitu …

a. Batu bara C 1 1 = jika


jawaban tepat
b. Air
c. Panas Bumi 0 = jika
jawaban salah
d. Minyak tanah dan tidak
dijawab

jumlah skor perolehan siswa


Nilai Akhir = ×100
jumlah skor keseluruhan

Lampiran A.4

LEMBAROBSERVASIKEGIATANPESERTA DIDIK BERCIRI MIND


MAPPING

Kelas / semester :

109
Berilahtandaceklis(√)padakolomdibawahinidenganmelihatkualifikasipencapaiank
egiatansiswadalam pembelajaran!

SkorPerolehan
No. Kegiatan Aktivitas peserta didik Ket.
4 3 2 1

1. Awal Siswa berdoa membuka


Pembelajaran
Mengecek kehadiran
Siswa menyanyi lagu Indonesia raya
peserta didik
Siswa menyanyi lagu, yang
di pandu oleh guru

2. Inti Siswa mengerjakan soal


Prestest dengan baik
Siswa berdiskusi mengenai
sumber energi
Siswa diberi penjelasan cara
membuat MindMapping
menyangkut materi yang di
bahas.
Siswa mendengarkan
penjelasan dari guru
mengenai materi yang di
bahas.
Siswa membuat kelompok
kecil
Siswa mengerjakan lembar
kerja LKPD dengan baik

Siswa membuat
MindMapping dalam
kelompok dengan baik

Siswa mempresentasikan
hasil kerja kelompok
Siswa melakukan evaluasi
dari hasil kerja kelompok

110
3. Penutup
Siswa melakukan tanya
jawab dengan guru

Siswa menyampaikan
pendapat tentang
pembelajaran yang diikuti

Siswa membuat kesimpulan


dari proses pembelajaran

Siswa mengakhiri
pembelajaran Dengan doa.

Keterangan:

1=Kurang, diberikanjikaX≤30%

2 = Cukup, diberikan jika 30% < X ≤ 50%

3 = Baik, diberikan jika50% < X ≤ 80%

4=Sangatbaik, diberikan jikaX >80%

X=Jumlahsiswayangaktifmelakukanaktifitassesuaideskriptor

Sorong,.....Oktober 2022

Observer

111
LEMBAROBSERVASIKEGIATANGURU
BERCIRI MIND MAPPING

NamaGuru :
Kelas :

Berilahtandaceklis(√)padakolomdibawahinidenganmelihatkualifikasipencapaiank
egiatangurudalam pembelajaran!

SkorPerolehan
No. Kegiatan Aktivitas peserta didik Ket.
4 3 2 1

1. Awal Guru membuka


Pembelajaran dengan Doa
Guru Mengecek kehadiran
Siswa menyanyi lagu Indonesia raya
peserta didik
Dengan membuka pelajaran
siswa di minta
menyanyikan lagu Nasional
atau lagu daerah.

2. Inti Guru memberikan soal


Prestest kepada siswa
Guru membimbing Siswa
berdiskusi mengenai materi
yang akan dibbahas
Guru memberikan
penjelasan cara membuat
MindMapping mengenai
Materi yang di bahas.

Guru menjelaskan materi

Guru membuat kelompok


kecil kepada siswa
Guru memberikan lembar
kerja LKPD
Guru mengecek
kemampuan siswa membuat
MindMapping dalam tiap
Kelompok
Guru meminta siswa
mempresentasikan hasil
112
kerja kelompoknya
Guru membimbing siswa
melakukan evaluasi dari
hasil kerja kelompok
3. Penutup
Guru melakukan tanya
jawab dengan siswa

Guru menyuruh siswa


menyampaikan pendapat
tentang pembelajaran yang
diikuti
Guru dan Siswa membuat
kesimpulan dari proses
pembelajaran

Guru mengakhiri
pembelajaran Dengan doa.

Keterangan:1=Kurang

2 =Cukup

3=Baik

4=Sangat baik

Sorong,... Oktober 2022

Siti Kustini, S.Pd


NIP. 19670901 199808 2 001

113
LAMPIRANBDATAHAS

IL PENELITIAN

B.1DAFTAR HADIR MURID

B.2 DAFTAR NILAI PRETEST-POSTESTSISWA

B.3 HASIL OBSERVASI

B.4 HASIL ANALISIS DATA

114
Lampiran B.1
DAFTARHADIRPESERTA DIDIKKELAS IVSD INPRES
13 KABUPATEN SORONGTAHUNAJARAN 2021/2022

L/ Pertemuan
No. NamaSiswa P I II I Ket.
I
I
1. Adinda A. Virgina P √ √ √
s = sakit
2. Amaliana Zahwa P √ √ √
a = alfa
3. Ayu S. Walandari P √ √ √
4. Ayking Jose istia L √ √ √ i = izin
5. Bagus Hendrawan L √ √ √ P
P
6. Chataleya M. Brazare P √ √ √ O
7. Dirily E. Watti L √ R √ √
S
8. Dea F. Mirachel P √ E √ √
T
9. Felicha H. Nikijuluw P √
T √ √
10. F. Rifael. Latum L √ √ √ T
E
11. Frisilia Nadine Can P √ √ √ E
12. Galang A. Nugroho L √
S √ √
S
13. Ichada B. Zakiyah P √ √ √
T
14. Komang Y. Yudas L √
T √ √
15. Kayla azzarah F. P √ √ √
16. Geda Rahmat Purnama L √ √ √
17. Leony P. Ulin L √ √ √
18. Moch R. Sararas L √ √ √
19. Meylan alvionita P √ √ √
20. Nadine A. Nugroho P √ √ √
21. Putu Indira anaya P √ √ √
22. Rivangel E. Efruan L √ √ √
23. Reza rahyudin L √ √ √
24. Zhifalia Tien P √ √ √
115
25. Zahira assyabiyah P √ √ √

116
Lampiran B.2

DAFTARNILAIPRETEST-
POSTTESTPESERTA DIDIKKELASIVSD
INPRES 13 KABUPATEN
SORONGTAHUNAJARAN 2021/2022

HasilNi
No. NamaSiswa L/P lai
Pretest T/TT Posttest T/TT

1. Adinda A. Virgina P 80 T 80 T

2. Amaliana Zahwa P 60 TT 70 T

3. Ayu S. Walandari P 70 T 90 T

4. Ayking Jose istia L 60 TT 60 TT

5. Bagus Hendrawan L 80 T 80 T

6. Chataleya M. Brazare P 60 TT 90 T

7. Dirily E. Watti L 70 T 90 T

8. Dea F. Mirachel P 40 TT 80 T

9. Felicha H. Nikijuluw P 80 T 90 T

10. F. Rifael. Latu L 80 T 90 T

11. Frisilia Nadine Can P 50 TT 70 T

12. Galang A. Nugroho L 50 TT 60 TT

13. Ichada B. Zakiyah P 40 TT 70 T

14. Komang Y. Yudas L 60 TT 70 T

15. Kayla azzarah F. P 60 TT 70 T

16. Geda Rahmat Purnama L 90 T 100 T

17. Leony P. Ulin L 50 TT 70 T

117
18. Moch R. Sararas L 90 T 100 T

19. Meylan alvionita P 90 T 100 T

20 Nadine A. Nugroho P 80 T 90 T

21 Putu Indira anaya P 80 T 100 T

22 Rivangel E. Efruan L 60 TT 80 T

23 Reza rahyudin L 20 TT 40 TT

24 Zhifalia Tien P 60 TT 90 T

25 Zahira assyabiyah P 90 T 100 T

Total 1650 2030

Mean/Nilai Rata – rata 66,8 T = 12 81,2 T =22

Standar Deviasi 19.51 TT =13 15,36 TT=3

Keterangan:

T =Tuntas

TT=Tidak Tuntas

118
Hasil Nilai PretestSiswa SD Inpres 13 kabupaten Sorong

 Nilai Rendah Pretest

119
120
121
122
 Nilai Sedang Pretest

123
124
125
126
 Nilai Tinggi Pretest

127
128
129
130
131
Hasil Nilai Posttest Siswa SD Inpres 13 kabupaten Sorong

 Nilai Rendah Posttest

132
133
134
135
 Nilai SedangPosttest

136
137
138
139
140
 Nilai TinggiPosttest

141
142
143
144
145
Lampiran B.3

LEMBAROBSERVASIKEGIATANGURU
BERCIRI MIND MAPPING

NamaGuru :
Kelas :

Berilahtandaceklis(√)padakolomdibawahinidenganmelihatkualifikasipencapaiank
egiatangurudalam pembelajaran!

SkorPerolehan
No. Kegiatan Aktivitas peserta didik Ket.
4 3 2 1

1. Awal Guru membuka
Pembelajaran dengan Doa
Guru Mengecek kehadiran ✓
peserta didik
Dengan membuka pelajaran ✓
Siswa menyanyi lagu Indonesia raya

siswa di minta
menyanyikan lagu Nasional
atau lagu daerah.
Guru memberikan soal ✓
2. Inti
Prestest kepada siswa

Guru membimbing Siswa ✓


berdiskusi mengenai materi
yang akan dibbahas
Guru memberikan ✓
penjelasan cara membuat
MindMapping mengenai
Materi yang di bahas.

Guru menjelaskan materi

Guru membuat kelompok ✓


kecil kepada siswa
Guru memberikan lembar ✓
kerja LKPD
Guru mengecek ✓

146
kemampuan siswa membuat
MindMapping dalam tiap
Kelompok
Guru meminta siswa ✓
mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya
Guru membimbing siswa ✓
melakukan evaluasi dari
hasil kerja kelompok
Guru memberikan soal ✓
Posttest
3. Penutup ✓
Guru melakukan tanya
jawab dengan siswa

Guru menyuruh siswa ✓


menyampaikan pendapat
tentang pembelajaran yang
diikuti
Guru dan Siswa membuat ✓
kesimpulan dari proses
pembelajaran

Guru mengakhiri
pembelajaran Dengan doa.

Keterangan:

1=Kurang

2 =Cukup

3=Baik

4=Sangat baik

Sorong,... Oktober 2022

Siti Kustini, S.Pd


NIP. 19670901 199808 2 001

PEMBAHASAN
147
Berdasarkan data hasil observasi kegiatan guru di atas, menunjukkan

bahwa pada kegiatan awal cara guru membuka pelajaran, memotivasi siswa untuk

mengeluarkan pendapat, dan menyampaikan tujuan pembelajaran bisa dikatakan

baik. Sedangkan pada saat apersepsi, yaitu guru dan siswa saling bertanya jawab

tentang materi pelajaran bisa dikatakan baik. Kemudian saat kegiatan inti, guru

sangat baik dalam mempersiapkan Model pembelajaran, menjelaskan kompetensi

yang ingin dicapai, dan memberikan evaluasi. Sedangkan bisa dikategorikan baik

saat guru mengoptimalkan interaksi antar siswa dan membimbing siswa dalam

kegiatan diskusi. Pada kegiatan penutup, kegiatan yang dilakukan guru bisa

dikatakan baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan guru selama proses

pembelajaran berada dalam kategori baik. Meskipun demikian, tetap masih ada

beberapa yang perlu ditingkatkan lagi.

148
LEMBAROBSERVASIKEGIATANPESERTA DIDIK BERCIRI MIND
MAPPING

Kelas / semester :

Berilahtandaceklis(√)padakolomdibawahinidenganmelihatkualifikasipencapaiank
egiatansiswadalam pembelajaran!

SkorPerolehan
No. Kegiatan Aktivitas peserta didik Ket.
4 3 2 1

1. Awal Siswa berdoa membuka
Pembelajaran
Mengecek kehadiran ✓
peserta didik

Siswa menyanyi lagu Indonesia raya

Siswa menyanyi lagu, yang


di pandu oleh guru
Siswa mengerjakan soal ✓
2. Inti
Prestest dengan baik
Siswa berdiskusi mengenai ✓
sumber energi
Siswa diberi penjelasan cara ✓
membuat MindMapping
menyangkut materi yang di
bahas.
Siswa mendengarkan ✓
penjelasan dari guru
mengenai materi yang di
bahas.
Siswa membuat kelompok ✓
kecil
Siswa mengerjakan lembar ✓
kerja LKPD dengan baik
Siswa membuat ✓
MindMapping dalam
kelompok dengan baik
Siswa mempresentasikan ✓
hasil kerja kelompok
Siswa melakukan evaluasi ✓
dari hasil kerja kelompok
149
Siswa mengerjakan soal ✓
Posttest
3. Penutup ✓
Siswa melakukan tanya
jawab dengan guru

Siswa menyampaikan ✓
pendapat tentang
pembelajaran yang diikuti

Siswa membuat kesimpulan
dari proses pembelajaran

Siswa mengakhiri
pembelajaran Dengan doa.

Keterangan:

1=Kurang, diberikanjikaX≤30%

2 = Cukup,diberikan jika 30% < X ≤ 50%

3 = Baik, diberikan jika50% < X ≤ 80%

4=Sangatbaik, diberikan jikaX >80%

X=Jumlahsiswayangaktifmelakukanaktifitassesuaideskriptor

Sorong,.....Oktober 2022

Observer

150
PEMBAHASAN

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa kesiapan belajar Peserta didik baik.

Antusiasme siswa untuk mengikuti pembelajaran harus perlu dipertahankan lagi

karena berada dalam kategori baik. Sedangkan aktifitas siswa dalam melakukan

MindMapping baik. Ini ditunjukkan dengan saling bekerjasamanya siswa dalam

membuat Mind mapping. Bukan hanya itu, aktifitas siswa dalam memecahkan

yakni berupa mengerjakan LKPD sangat memuaskan dengan kategori sangat

baik. Siswa dapat bekerja sama dengan baik antar teman sebangkunya. Begitupun

saat mengerjakan soal latihan yang dikerjakan secara individu. Siswa

mengerjakan soal dengan baik dan tanpa mencontek. Dan pada saat kegiatan

penutup, antusiasme siswa untuk menyampaikan kesimpulan materi cukup bagus.

Sehingga disimpulkan bahwa sikap yang ditampilkan siswa selama pembelajaran

berada dalam kategori aman/baik.

151
LAMPIRANB.4

ANALISISDATASTATISTIKDESKRIPTIF

A. HasilBelajarIlmuPengetahuanAlamSebelumdiberiPerlakuan(Pret
est)

NilaiStatistik
Statistik
Pre-Test
N(JumlahSampel) 25
SkorIdeal 100
NilaiTertinggi(Maximum) 90
NilaiTerendah(Minimum) 20
RentangNilai(Range) 70
NilaiRata-Rata(Mean) 66
TitikTengah (Median) 60
Simpangan Baku(StandardDeviation) 18,25
Jumlah(Sum) 1650

 N(Jumlah Sampel)=25Orang
 Skorideal padapretest= 100
 Nilaitertinggipada pretest =90
 Nilaiterendah padapretest=20
 RentangNilai=NilaiTertinggi–Nilai Terendah
=90 – 20
=70
 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛𝑛i𝑙𝑎i𝑠i𝑠w𝑎
NilaiRata-Rata= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠i𝑠w𝑎

1650
X= 25
X=66

 Titiktengah/Medianpadapretest=60
Urutkandatadariyangterkecilkeyangterbesar:
152
20,40,40,50,50,50,60,60,60,60,60,60,60,70,70,80,80,80,80,80,
80, 90, 90, 90, 90.
 StandarDeviasi padapretest =18,25

(25).(116900)−(2722500)
Sehingga,S=√
25.24

20000
S=√
600

S=√333,3

S=18,25

 Jumlah(Sum) padapretest=1650
20+40+40+50+50+50+60+60+60+60+60+60+60+70+70
+80 +80 +80+80 +80+80+90 +90+ 90 +90 =1650

B. HasilBelajarIlmuPengetahuanAlam (IPA) Setelah


diberiPerlakuan(Posttest)

NilaiStatistik
Statistik
Post-Test
N(Jumlah Sampel) 25
SkorIdeal 100
NilaiTertinggi(Maximum) 100
NilaiTerendah(Minimum) 40
RentangNilai(Range) 60
NilaiRata-Rata(Mean) 81,2
TitikTengah (Median) 80
Simpangan Baku(StandardDeviation) 15,36
Jumlah(Sum) 2030

 N(Jumlah Sampel)=25 Orang

153
 Skoridealpadaposttest= 100
 Nilaitertinggipada posttest=100
 Nilaiterendah pada posttest =40
 RentangNilai=NilaiTertinggi–Nilai Terendah
=100 – 40
=60
 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛𝑛i𝑙𝑎i𝑠i𝑠w𝑎
NilaiRata-Rata 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠i𝑠w𝑎

2030
X= 25
X=81,2
 Titiktengah/
Medianpadaposttest=80Urut
kandatadariyangterkecilkeya
ngterbesar
40,60,60,70,70,70,70,70,70,80,80,80,80,90,90,90,90,90,90,90,
100, 100, 100, 100, 100
 StandarDeviasi padaposttest=15,36

(25).(170500)−(4120900)
Sehingga,S=√ 25.24

141600
S=√
600

S=√236

S=15,36
 Jumlah(Sum) padaposttest =2030
40+60+60+70+70+70+70+70+70+80+80+80+80+90+90
+90 +90 +90+90 +90+ 100+100 +100+100 +100 =2030

154
C. DeskripsiKetuntasanBelajarIlmu PengetahuanAlamPretest-
Posttest

Pre-Test Post-Test
Skor Kategori
Frek. % Frek. %
70 -100 Tuntas 12 48% 22 88%
0 -69 TidakTuntas 13 52% 3 12%

Jumlah 25 100% 25 100%

Hasilbelajarsebelumdansesudahdenganteknikanalisisp
ersentaseadalahrumusnyasebagaiberikut.
f
P= × 100
n

Ket.
P=Persentase
F=Frekuensiyangdic
aripersentasenyaN=J
umlah subyek
eksperimen

Contoh :

Kategori“Tuntas”nilaipretestdenganfrekuensi12orang.

12
P= ×100 %
25

P =0,48 x100%

P=48%

155
Lampiran C.
DOKUMENTASI

a. Pengantaran surat penelitian di SD Inpres 13 kabupaten Sorong

156
b. Peserta didik kelas IV SD Inpres 13 kabupaten Sorong mengikuti
Pretest

157
c. Proses Pembelajaran Model Mind Mapping

158
d. Kerja kelompok

159
e. Peserta didik kelas IV SD Inpres 13 kabupaten Sorong mengikuti
Posttest

160
Daftar Riwayat Hidup

Nama : Brian Matitaputty

Tempat, Tgl Lahir : Ambon, 01 Juli 2000

Jenis kelamin: Pria

Agama : Kristen protestan

Alamat : Jl. Aspend Banggau II

Nomor Telepon : 085244783280

RIWAYAT PENDIDIKAN

2006 – 2012 : SD Negeri 1 Ambon

2012 – 2014 : SMP Negeri 15 Ambon

2014 – 2017 : SMA Negeri 7 Ambon

2017 – Sekarang : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

161

Anda mungkin juga menyukai