SKRIPSI
Oleh :
MOHAMMAD FARHAN SAIN
NIM. 1.2019.1.0324
NIRM. 007.14.4009.19
Masalah utama dalam penelitain ini yaitu rendahnya hasil belajar siswa yang
disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran yang masih konvensional yaitu
ceramah di kelas IX SMPN 1 Nagrak, sehingga siswa tidak bisa terlibat aktif dalam
pembelajaran, hal tersebut menyebabkan rendahnya hasik belajar siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran
di luar kelas (outdoor learning) terhadap hasil belajar pendidikan agama islam dan
budi pekerti siswa kelas ix di SMPN 1 Nagrak.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif
dengan jenis penelitian PreExperimental Design dengan one group pretest-posttest
design. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik simple random sampling
yaitu berjumlah 72 orang siswa. Teknik pengumpulan data ini menggunakan tes,
angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan
analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik
pada pembelajaran PAI sebelum menggunakan metode pembelajaran di luar kelas
(outdoor learning) adalah 49,79 dan rata-rata hasil belajar setelah menggunakan
metode pembelajaran di luar kelas (outdoor learning) 80. Angka tersebut
menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran di luar kelas (outdoor
learning) memiliki pengaruh untuk diterapkan terhadap peserta didik pada
pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas IX di SMPN 1 Nagrak dan hasil uji
hipotesis (t-tes) menunjukkan signifikansi yaitu 0,001 < 0,05 dengan demikian H1
diterima dan H0 ditolak. Jadi, penggunaan metode pembelajaran di luar kelas
(outdoor learning) berpengaruh untuk diterapkan terhadap siswa pada mata
pelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas IX SMPN 1 Nagrak. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut di atas, dapat disimpullkan metode pembelajaran di luar kelas
(outdoor learning) berpengaruh terhadap hasil belajar pendidikan agama islam dan
budi pekerti siswa kelas ix di SMPN 1 Nagrak
i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Oleh :
MOHAMMAD FARHAN SAIN
NIM : 1.2019.1.0324
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Rektor Institut Madani Nusantara
ii
LEMBAR PENGESAHAN
pada tanggal 23 Oktober 2022. Skripsi ini telah diterima sebagaisalah satu syarat
Sidang Munaqosah
Anggota Sidang
Penguji I Penguji II
iii
LEMBAR PERNYATAAN
sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana dari Program Studi Pendidikan Agama
Islam (S.Pd) Institut Madani Nusantara (IMN), seluruhnya merupakan hasil karya
saya sendiri.
dari hasil karya orang lain telah dituliskan secara jelas sesuai dengan norma, kaidah
Apabila kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Skripsi ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya dan sanksi-sanksi
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan
ini tanpa hambatan dan kesulitan. Shalawat serta salam semoga senantiasa
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
1. Bapak Prof. Dr. H. Endin Nasrudin, M.Si selaku Rektor Institut Madani
2. Bapak Ikin Sadikin, S.Pd.I. M.Pd. selaku dosen pembimbing II skripsi yang
5. Orang tua yang sudah memberikan izin dan selalu mendoakan setiap proses
perkuliahan
6. Siti Fatonah yang sudah menemani, mendukung dan membantu langkah demi
v
langkah perkuliahan
7. Nurul Imania selaku kakak saya yang sudah menjadi tempat bercerita
Dan kepada semua pihak yang membantu penyusunan skripsi ini yang tidak
mungkin penulis sebutkan satu persatu mudah-mudahan amal baik bapak dan ibu
semua mendapat balasan yang setimpal dari Allah Swt. Penulis mohon maaf
apabila dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan,
tentu dengan harapan adanya masukan perbaikan dari semua pihak. Besar
NIM.1.2019.1.0324
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……………………………………………………………………… i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI…………………………………...…… ii
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………. iii
LEMBAR PERNYATAAN………………………………………...………….. iv
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. v
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… vii
DAFTAR TABEL…………………………………..………………………….. ix
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………... xi
BAB I…………………………………………………………………………..... 1
PENDAHULUAN………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang …………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………... 4
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian………………………………………… 4
D. Kerangka Berpikir……………………………………………………….. 6
E. Hipotesis ………………………………………………………………… 8
BAB II……...…………………………………………………………………... 10
KAJIAN PUSTAKA…………………………………………………………... 10
A. Metode Pembelajaran di Luar Kelas (Outdoor Learning)……………… 10
B. Hasil Belajar…………………………………………………………….. 24
C. Studi-Studi Terdahulu ………………………………………………….. 27
BAB III…………………………………………………………………………. 30
METODOLOGI PENELITIAN……………………………………………… 30
A. Pendekatan Penelitian ………………………………………………….. 30
B. Desain Penelitian ……………………………………………………….. 31
C. Variabel Penelitian……………………………………………………… 31
D. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………………….. 32
E. Populasi dan Sampel……………………………………………………. 33
F. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………… 36
G. Instrumen Penelitian…………………………………………………….. 39
H. Aalisis Butir Soal ……………………………………………………….. 42
I. Teknik Analisis Data……………………………………………………. 47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian …………………………..…………………………….. 53
B. Pembahasan Penelitian …………………………………………………. 81
BAB V………………...………………………………………………………… 85
SIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………. 85
vii
A. Simpulan …………………………………………………………….….. 85
B. Saran……………………………………………………………………..85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
viii
DAFTAR TABEL
ix
Tabel 4.20 Paired Sampel Statistics……… ………………………..……... 80
Tabel 4.21 Paired Sampel Test …………………………………………… 80
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal yang penting dalam memajukan suatu Bangsa atau
nasional adalah dengan mengembangkan mutu tenaga pendidik. Guru atau tenaga
pendidik dituntut untuk membawa pendidikan kearah yang lebih maju dan lebih
baik lagi. Agar pendidikan di Indonesia mampu menjadi ujung tombak perubahan
1
2
siswa saja, akan tetapi membutuhkan keterlibatan siswa secara mental maupun
fisik. Oleh karena itu, suatu pengetahuan tidak akan bertahan lama jika proses
belajar siswa hanya sekedar menerima informasi dari guru atau menghafal buku
materi. Namun, kondisi hari ini banyak sekali tenaga pendidik atau guru yang
belum mengerti cara mengelola kelas dengan baik, sehingga murid sangat pasif
yang pada akhir nya proses belajar mengajar tidak berjalan dengan baik.
dipahami oleh siswa karena metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi
pembelajaran yaitu cara untuk mentransfer ilmu yang tepat sesuai dengan peserta
didik sehingga menghasilkan pemahaman yang maksimal bagi peserta didik dan
yang kesulitan dan tidak memahami pembelajaran yang guru itu ajarkan, terutama
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sehingga hasil belajar siswa
kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses, hasil belajar adalah hasil
yang dapat dicapai seseorang yang mengalami proses belajar. Hasil belajar mengacu
learning) bisa menjadi pilihan model untuk meningkatkan hasil brlajar siswa karena
outdoor learning dapat membuat peserta didik lebih tertarik mengikuti kegiatan
3
baik peserta didik maupun guru, dari rutinitas belajar yang selalu berlangsung
Belajar dengan cara mempelajari alam juga dijelaskan Allah Swt. dalam firman-
Nya yang terdapat dalam Q.S. Al-Ghasyiyah ayat 17-20 sebagai berikut:
ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ َ ََْ ْ َ َ ْ ْ َ َ ََ
ال َ َ
ِ الجبِ واِ لى١٨ ْۗ واِ لى السما ِۤء كيف ر ِفعت١٧ ْۗافلا ينظرون ِالى ال ِا ِب ِل كيف خ ِلقت
ْ َ ََْ ْ َْ َ َ ْ َ ََْ
٢٠ ْۗ واِ لى الار ِض كيف س ِطحت١٩ ْۗكيف ن ِصبت
“17) Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,
Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ini, materi yang dibahas sangat
banyak dan siswa dituntut untuk bisa menghafal dalil, hukum, kriteria hukum,
dan tidak adanya suatu inovasi terhadap metode pembelajaran yang digunakan
guru berdasarkan karakteristik materi yang diajarkan sehingga tidak jarang banyak
siswa yang merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran ini dan pada akhirnya
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka suasana kelas perlu direncanakan dan
secara aktif, berinteraksi satu sama lain, memecahkan masalah, dapat diterapkan
dalam kegiatan pembelajaran agar materi yang disampaikan bisa dimengerti dan
dipahami oleh peserta didik sehingga nantinya dapat berdampak pada motivasi
4
belajar peserta didik. Salah satu metode pembelajaran yang yang masih
memungkinkan dalam hal ini adalah pembelajaran yang dirancang untuk mendidik
kerja sama dan interaksi antar siswa salah satunya dengan menggunakan metode
B. Rumusan Masalah
SMPN 1 Nagrak ?
SMPN 1 Nagrak ?
terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Kelas
IX di SMPN 1 Nagrak.
1. Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas IX
di SMPN 1 Nagrak.
learning) terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
2. Kegunaan Penelitian
a. Secara Teoritis
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas
IX di SMPN 1 Nagrak.
b. Secara Praktis
1) Bagi Pendidik
Agama Islam.
3) Bagi Umum/Pembaca
D. Kerangka Berpikir
komprehensif. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat banyak sekali manfaat yang
dapat kita peroleh dengan outdoor learning. Salah satu manfaat yang terdapat pada
dan sikap.
7
Outdoor activities adalah suatu kegiatan pembelajaran di luar kelas yang dapat
seorang anak yang sedang bermain di alam bebas. Outdoor learning juga dapat
menumbuhkan rasa cinta akan lingkungan, karena dengan mengamati sendiri siswa
akan mengetahui keindahan alam dan cara untuk menjaga atau melestatikan
kelas, tetapi dilakukan dengan mengajak siswa menyatu dengan alam dan
Menurut (Sudjana, 2019) hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki atau
(bertindak).
yang menjadi faktor menurunnya hasil belajar siswa pada matapelajaran Pendidikan
8
Agama Islam. Metode guru yang kurang bervariasi dan suasana kelas yang
mendapatkan suasana baru yang lebih segar ketika belajar, sehingga materi lebih
mudah diterima. Pada akhirnya hasil belajar siswa akan meningkat dengan
Tabel 1.1
Indikator Penelitian
Variabel X
Variabel Y
(Model Pembelajaran Outdoor
(Hasil Belajar)
Learning)
Indikator : Indikator :
1. Aspek kegembiraan 1. Kemampuan kognitif (intelektual)
2. Kecintaan terhadap 2. Kemampuan afektif (sikap)
lingkungan 3. Kemampuan psikomotorik
3. Mengamati sendiri (bertindak)
4. Mewujudkan nilai-nilai
spiritual
(Widiasworo, 2017: 80) (Sudjana, 2019: 22-23)
E. Hipotesis
dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntut atau mengarahkan
penyelidikan selanjutnya.
jawaban sementara yang mungkin benar tetapi mungkin juga salah. Hipotesis
9
sebenarnya suatu dugaan, tidaklah hanya asal membuat dugaan tetapi dugaan-
dugaan yang didasarkan atas teori-teori atau hasil-hasil penelitian yang pernah
dilakukan. Karena sifatnya masih dugaan, maka hipotesis ini mungkin diterima
atau mungkin juga ditolak. Jadi Hipotesis dalam penelitian merupakan dugaan
ini yang kebenarannya harus dibuktikan maka dirumuskan hipotesis penelitian ini
sebagai berikut:
terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Kelas IX
di SMPN 1 Nagrak.
terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Kelas IX
di SMPN 1 Nagrak.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Salah satu dasar mengajar yang sukses yaitu seorang guru harus
memilih metode tertentu dan memilih teknik yang baik. Ia akan menentukan
metode yang sesuai serta berusaha untuk menentukan jalan yang baik dalam
metode pembelajaran adalah suatu cara atau alat yang dipakai oleh seorang
belajar dan mendasari aktivitas guru dan peserta didik. Adapun Subur (2015:
(rencana yang sudah disusun) dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
10
11
metode mengajar mulai dari yang paling tradisonal sampai yang paling
resitasi.
1) Metode Ceramah
2) Metode Diskusi
arah antara guru dengan peserta didik, maupun antar peserta didik. 3)
3) Metode Laboratorium
didik berinteraksi dengan sumber belajar berupa alat, bahan, dan kejadian
secara nyata.
4) Metode Latihan
1) Metode Ceramah
2) Metode Diskusi
dengan interaksi tanya jawab antara guru dan peserta didik tentang materi
pembelajaran.
13
Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah, tetapi dapat dilakukan dimana
saja, karena belajar merupakan proses perubahan yang belum mampu menjadi
mampu yang terjadi dalam waktu tertentu. Belajar dapat dikatakan berhasil jika
terjadi perubahan jika terjadi perubahan dalam diri seseorang yang melibatkan
perubahan intensional, perubahan positif dan aktif, serta perubahan efektif dan
sekolah sebagai sumber belajar dalam penelitian ini. Peneliti memilih metode
outdoor learning karena dengan metode ini maka hakikat belajar lebih
bermakna.
14
activity, outing class atau metode mengajar di luar kelas. Menurut Husamah
(2013: 23) metode outdoor learning adalah metode dimana guru mengajak
kelas memiliki arti yang sangat penting untuk perkembangan peserta 38 didik
konkret atau nyata yang berarti pembelajaran akan lebih bermakna. Menurut
peserta didik.
1) Langkah Persiapan
2) Langkah Pelaksanaan
memahami materi
1) Tahap Perencanaan
outdoor learning.
diinginkan.
perizinan atau tidak. Hal ini dilakukan agar tidak ada pihak yang
merasa keberatan.
2) Tahap Pelaksanaan
18
telah ditentukan.
1) Tahap Persiapan
akan menarik minat peserta didik dan dapat digunakan sebagai sumber
belajar. Selanjutnya, dari hasil survey dibuat Lembar Kerja (LK) yang
sesuai dengan tujuan dan konsep yang akan ditanamkan pada peserta
tersebut.
2) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, peserta didik membuat laporan yang memuat data
materi pembelajaran.
kekurangan, begitu pula metode outdoor learning. Menurut Vera (2012: 28-
2) Gangguan konsentrasi.
sebagai berikut.
kebenarannya akurat.
(2013: 31) yang sering terjadi dalam pelaksanaan kegiatan outdoor learning
berkisar pada teknis pengaturan waktu dan kegiatan belajar, antara lain
sebagai berikut.
main-main.
di dalam kelas.
dengan masyarakat.
dan keterampilan.
akhlak mulia.
kelompok lain.
learning dapat diminimalisasi oleh guru dengan cara lebih kreatif, inovatif,
learning ini apabila diterapkan secara maksimal, maka dapat membantu guru
B. Hasil Belajar
perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat diamati, dan dapat diukur
25
(Arikunto, 2009: 133) pendapat lain juga mengatakan bahwa hasil belajar
Menurut Oemar Malik (2002:45) hasil belajar itu dapat terlihat dari
Menurut Nana Sudjana dalam penilaian hasil proses belajar mengajar, hasil
baru.
sikap.
Jadi yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah suatu kemampuan
yang diperoleh siswa yang terjadi setelah malalui proses belajar yang
26
a. Faktor Internal
1) Faktor Fisiologis
prims, tidak dalam keadaan lelah atau capek, tidak dalam keadaan
2) Faktor Psikologis
yang meliputi:
b. Faktor Eksternal
1) Faktor Lingkungan
2) Faktor Instrumental
27
C. Studi-Studi Terdahulu
kelompok eksperimen jauh lebih tinggi. Hal ini berarti bahwa metode
belajar siswa.
Study terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep IPA Kelas IV Sekolah
Mata Pelajaran IPA Kelas V Semester II Materi Pokok Daur Air dan
relevan dalam melakukan penelitian ini. Dalam penelitian yang relevan di atas para
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Proses ini merupakan kegiatan pengumpulan
data, analisis dan juga interpretasi yang terkait dengan tujuan penelitian.
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
angka dan dianalisis menggunakan statistik serta bermaksud menguji hipotesis. Pendekatan
data secara empirik dan objektif. (Prof. Dr.H. Endin Nasrudin, M.Si, 2021:59)
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu dalam kondisi yang terkontrol. Dalam
yang digunakan apabila peneliti ingin melakukan percobaan atau eksperimen untuk
30
31
B. Desain Peneltian
sehingga hasil perlakukan dapat diketahui lebih akurat karena pada penelitian ini
dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakukan. Desain ini dapat
O1XO2
Keterangan:
C. Variabel Penelitian
Menurut Sugiono (2019:57) variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat atau
nilai dari orang, objek, organisasi atau kegiatan yang mempunyai varians tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Learning
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
dengan surat keputusan (SK) izin dari Institut Madani Nusantara yang di
1. Populasi
suatu daerah, jumlah orang atau pribadi yang mempunyai ciri-ciri yang sama,
jumlah penghuni baik manusia ataupun makhluk hidup lainnya pada satuan
ruangan tertentu, sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber
pengambilan sampel.
wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi
34
merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi
penelitianini, yang menjadi populasi target ialah para peserta didik kelas IX
di SMPN 1 Nagrak yang masih tercatat aktif sebagai peserta didik di sekolah
No Kelas L P Jumlah
1 IX A 15 15 30
2 IX B 15 16 31
3 IX C 12 17 29
4 IX D 10 17 27
5 IX E 14 15 29
6 IX F 13 16 29
7 IX G 14 15 29
8 IX H 10 16 26
9 IX I 13 13 26
Jumlah 116 143 256
2. Sampel
dan berperan sebagai responden. Jadi, dapat diambil kesimpulan bawa sampel
dengan jenis sample acak atau atau random sampling. Pengambilan sampel
menggunakan rumus dari Taro Yamane yang dikutip oleh riduwan (2015:65)
N
n= 𝑁.𝑑 2 +1
N = Jumlah populasi
Kabupaten Sukabumi.
Populasi Sampel
Kelas
L P J L P J
VIII A 15 15 30 𝟏𝟓 𝟏𝟓 8
x 72 = 4 x 72 = 4
𝟐𝟓𝟔 𝟐𝟓𝟔
VIII B 15 16 31 𝟏𝟓 𝟏𝟔 8
x 72 = 4 x 72 = 4
𝟐𝟓𝟔 𝟐𝟓𝟔
VIII C 13 17 30 𝟏𝟑 𝟏𝟕 8
x 72 = 4 x 72 = 5
𝟐𝟓𝟔 𝟐𝟓𝟔
VIII D 10 17 27 𝟏𝟎 𝟏𝟕 8
𝟐𝟓𝟔
x 72 = 3 𝟐𝟓𝟔
x 72 = 5
VIII E 14 15 29 𝟏𝟒 𝟏𝟓 8
x 72 = 4 x 72 = 4
𝟐𝟓𝟔 𝟐𝟓𝟔
VIII F 13 16 29 𝟏𝟑 𝟏𝟔 8
x 72 = 4 x 72 = 4
𝟐𝟓𝟔 𝟐𝟓𝟔
VIII G 14 15 29 𝟏𝟒 𝟏𝟓 8
x 72 = 4 x 72 = 4
𝟐𝟓𝟔 𝟐𝟓𝟔
VIII H 10 15 25 𝟏𝟎 𝟏𝟓 8
x 72 = 3 x 72 = 4
𝟐𝟓𝟔 𝟐𝟓𝟔
VIII I 13 13 26 𝟏𝟑 𝟏𝟑 8
x 72 = 4 x 72 = 4
𝟐𝟓𝟔 𝟐𝟓𝟔
Jumlah 117 139 256 34 34 72
36
tekhnik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk memngumpulkan
data. Guna memperoleh data dan informasi yang akurat, dalam penelitian ini di
1. Kuesioner (Angket)
dengan opsi jawaban yang tersedia. Kalau metode pengamatan dan metode
media, yaitu daftar pertanyaan yang dikirim kepada responden. Sering terjadi
bahwa kuesioner yang dikirim itu tidak diisi dan tidak dikembalikan oleh
responden. Dalam hal seperti ini maka peneliti mendatangi sendiri responden
dan menyampaikan kepada mereka daftar pertanyaan untuk diisi. Ini berarti
(Gulo, 2010:122)
Learning). Dan untuk mengetahui apakah ada pengaruh metode di luar kelas
37
2. Tes (Test)
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan kognitif
berupa pilihan ganda. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan peserta
didik. Dalam penelitian ini tes yang dilakukan adalah tes awal (pretest) dan
Skor yang digunakan untuk soal pilihan ganda bernilai satu (5) untuk jawaban
3. Observasi
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan
lain, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam
penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala alam, dan
bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2017: 145).
38
yang terjadi di kelas VIII SMPN 1 Nagrak. Hasil observasi yang diperoleh
dari melihat guru kelas VIII mata pelajaran PAI adalah dalam proses
pembelajaran pendidik mengajar hanya berpatokan pada buku paket yang ada
4. Wawancara
harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan secara langsung maupun tidak
5. Dokumentasi
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
2013:274)
prasarana sekolah, foto peneliti bersama kepala sekolah, foto kegiatan siswa
G. Instrumen Penelitian
instrument berupa tes hasil belajar peserta didik. Tes hasil belajar dengan jenis
1. Instrumen Angket
b. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Metode Outdoor Learning
Variabel Indikator No Item APD Sumber
Aspek 1,2,4,6,7 Angket Siswa kelas IX
kegembiraan
Kecintaan 3, 10, 11, Angket Siswa kelas IX
Model terhadap 14, 16
Pembelajaran lingkungan
Outdoor Mengamati 5, 8, 13, Angket Siswa kelas IX
Learning sendiri 15, 17
Mewujudkan 9, 11, 18, Angket Siswa kelas IX
nilai-nilai 19, 20
spiritual
Tabel 3.5
Dari tabel 3.5 di atas, dapat diketahui bahwa untuk pernyataan yang
3 poin, tidak setuju mendapat 2 poin dan sangat tidak setuju mendapat 1
poin.
2. Instrumen Tes
kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi pada diri siswa akibat
beberapa tes atau ujian. Dalam hal ini secara khusus hasil belajar
dan bukan pada mata pelajaran yang lainnya, ini tentunya adalah
b. Kisi-Kisi Instrumen
Materi
Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal
Pokok
Meyakini adanya 1, 3, 4, 5,
Meyakini adanya Hari
Hari Akhir sebagai 6, 7, 8, 9,
Akhir sebagai
implementasi dari 10, 11, 12,
implementasi dari
pemahaman Rukun 16, 17, 18,
pemahaman Rukun Iman
Iman. 20
Hikmah Memiliki perilaku
beriman Memiliki perilaku yang yang
kepada mencerminkan iman mencerminkan 2, 15, 19
hari kepada Hari Akhir iman kepada Hari
akhir Akhir.
Memahami hikmah
Memahami hikmah
beriman kepada
beriman kepada Hari
Hari Akhir yang
Akhir yang dapat 13, 14
dapat membentuk
membentuk perilaku
perilaku akhlak
akhlak mulia
mulia
Tes hasil belajar PAI ini berupa tes objektif dalam bentuk pilihan ganda.
Skor yang digunakan pada pilihan ganda adalah bernilai (1) untuk jawaban yang
benar dan bernilai (0) untuk jawaban yang salah. Tes dilakukan sebelum
1. Uji Validitas
kebenaran suatu alat ukur. Instrumen dapat dikatakan valid jika alat ukur yang
product moment, uji ini dilakukan dengan melihat kolerasi atau skor masing-
masing item pertanyaan atau soal yang diberikan. Metode analisis kolerasi
Keterangan :
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas Instrument Variabel X
Metode Outdoor Learning
No Pernyataan r hitung r tabel Kriteria
Item Pertanyaan Metode di Luar Kelas (Outdoor Learning)
1 metode ini menjadikan kegiatan
belajar mengajar menjadi 0,259 0,235 Valid
menyenangkan
2 metode ini adalah metode yang
0,285 0,235 Valid
membosankan
3 belajar diluar kelas menambah
0,436 0,235 Valid
kepekaan dalam pembelajaran
4 metode ini menambah daya
0,249 0,235 Valid
semangat dalam belajar
5 belajar menjadi lebih mudah
0,272 0,235 Valid
karena banyak objek lingkungan
6 metode ini tidak merubah 0,244 0,235 Valid
44
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Validitas Instrument Variabel Y
Hasil Belajar Siswa
2. Uji Reabilitas
pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu
𝑘 𝑆𝑖
r11 = x (1 - )
𝑘−1 St
Keterangan :
St = Varians total
K = Jumlah item
Tabel 3.9
Hasil Uji Realibilitas Variabel X dan Varibel Y
No Variabel Alfa croambatch Kriteria
berikut:
Tabel 3.10
Interpretasi nilai r
Interval
Tingkat Hubungan
Koefisien
0,80-1,000 Sangat Kuat
0,60-0,799 Kuat
0,40-0,599 Sedang
0,20-0,399 Rendah
Hasil dari uji reliabilitas variabel Y (Hasil Belajar) adalah r=0,83767 jika
dilihat pada tabel Interpretasi Koefisien Korelasi di atas, bahwa nilai r berada
Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis
statistik deskriftif dan analisis statistik inferensial. Data yang terkumpul berupa
nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua nilai
48
ini mengajukan pertanyaan apakah terdapat perbedaan antara nilai pretest dengan
nilai posttest. Pengujian perbedaan nilai hanya dilakukan atas rata-rata kedua nilai
saja, dan untuk keperluan tersebut diperlukan teknik yang disebut uji-t (t-test) yakni
dengan menggunakan tabel t. Uji t tabel menggunakan dua arah. Pengujian dua arah
telah ada dan tidak bermaksud menarik kesimpulan yang berlaku untukumum
siswa(mean).
∑ xi
x=
n
Keterangan :
x: Mean (Rata-rata)
n : Banyaknya subjek
Skor Kategori
90 – 100 Sangat Baik
81 – 89 Baik
75 – 80 Cukup
50 – 74 Kurang
0 – 45 Sangat Kurang
Sumber: Data Operator SMPN 1 Nagrak
nilai ≥ 75 dalam mengikuti proses belajar mengajar dan siswa yang tidak
dilakukan uji prasyarat data terlebih dahulu. Pada uji prasyarat data
a. Uji Normalitas
> 0,05 maka data dikatakan berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai
b. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian perlu diuji dengan bantuan SPSS untuk
nilai rata-rata dari kelas. Apakah kelas tersebut sebelum dan sesudah
1) Jika nilai t hitung lebih besar (>) dari nilai t tabel maka hipotesis nol
(H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima, yang berarti ada
2) Jika nilai t hitung lebih kecil (˂) dari nilai t tabel maka hipotesis nol
𝑡= 𝑋̅ 1 − 𝑋̅ 2
𝑠 2 𝑠 2 𝑆1 𝑆2
√ 𝑛1 + 𝑛2 - 2r ( ) ( )
1 2 √𝑛 1 √𝑛 2
Keterangan :
A. Hasil Penelitian
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI di kelas IX SMPN 1 Nagrak.
Untuk menunjukkan hal tersebut, digunakan analisis statistik deskriptif dan analisis
dengan cara mendeskripsikan atau mengambarkan melalui data angket yang telah
uji prasyarat data terlebih dahulu. Salah satu uji prasyarat data yang digunakan
berdistribusi normal atau tidak. Dikatakan normal apabila signifikansi pada output
One Sampel Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari pada α yang ditentukan yaitu
0,05. Sedangkan uji hipotesis perlu diuji dengan bantuan SPSS untuk membuktikan
kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya, yaitu apabila yang
dihasilan lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
Learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran PAI di kelas
IX SMPN 1 Nagrak.
53
54
Pengolahan data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, dimana data
yang diperoleh tersebut berasal dari hasil angket respon peserta didik dan hasil
tes pretest-posttest yang berupa soal pilihan ganda. Penelitian ini ingin menguji
apakah ada pengaruh metode Outdoor learning dan seberapa besar pengaruh
metode Outdoor Learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI di
sangat setuju = 5, setuju= 4, Netral= 3, tidak setuju= 2, dan sangat tidak setuju
=1, sedangkan skor negatif, sangat setuju = 1, setuju= 1, Netral= 3, tidak setuju=
4, dan sangat tidak setuju =5. Dengan mengacu pada teknik di atas diperoleh
Pada penelitian ini data metode outdoor learning diperoleh dari hasil
angket yang disebarkan kepada 72 siswa kelas VIII SMPN 1 Nagrak. Dari
hasil tersebut, Data dapat dilihat secara rincipada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1
Data Variabel Metode Outdoor Learning
Responden Nilai Model Ourdoor Learning
1 78
2 88
55
3 84
4 84
5 87
6 75
7 82
8 80
9 79
10 96
11 78
12 82
13 78
14 80
15 78
16 80
17 85
18 78
19 81
20 76
21 78
22 80
23 81
24 84
25 80
26 81
27 79
28 79
29 79
30 94
31 96
32 95
33 96
34 97
35 94
36 95
37 98
38 98
39 95
40 92
41 89
42 95
43 97
56
44 97
45 92
46 94
47 96
48 89
49 91
50 96
51 93
52 96
53 89
54 91
55 96
56 94
57 94
58 88
59 96
60 90
61 94
62 97
63 91
64 97
65 94
66 94
67 95
68 95
69 95
70 97
71 96
72 78
= 98 – 75
= 23
57
= 1+3,3.log 72
= 1+3,3. 1,9
= 1 + 6,27
= 7,27
=7
= 23 : 7
= 3,28
=3
Tabel 4.2
terdapat 5 orang, 84-87 terdapat 5 orang, 88-91 terdapat 9 orang, 92-95 terdapat
Gambar 4.1
Tabel 4.3
Dari tabel di atas, diketahui bahwanilai rata-rata dari varibel metode outdoor
learning adalah 88,69 sedangkan nilai tengah 91, nilai yang sering muncul 95,
= X < 81,295 = 81
= X > 96,085
Tabel 4.4
Tabel Kategorisasi
60
Gambar 4.2
Gambar Pengaruh Metode Outdoor Learning
Rendah; Tinggi;
25% 23,6%
Sedang;
51,4%
sedang.
Tabel 4.5
Kriteria Interpretasi Skor Angket
Interval Kriteria
1,00 – 1,80 Sangat tidak baik/sangat rendah
1,81 – 2,60 Tidak baik/ rendah
2,61 – 3,40 Cukup/ sedang
3,41 – 4,20 Baik/ tinggi
4,21 – 5,00 Sangat baik/sangat tinggi
Soal pretest dan posttest berupa soal pilihan ganda terdiri dari 20 butir soal,
skor untuk jawaban benar adalah (5) dan untuk jawaban salah adalah nol (0).
Dengan mengacu pada teknik tersebut diperoleh skor tertinggi 20 x 5 = 100 dan
skor terendah 0 x 5 = 0.
Pada penelitian ini data hasil belajar diperoleh dari hasil pretest dan
posttest yang diujikan kepada 72 siswa kelas VIII SMPN 1 Nagrak. Dari
hasil tersebut, Data dapat dilihat secara rincipada tabel sebagai berikut:
1) Pretest
Tabel 4.6
Data Nilai Pretest Hasil Belajar
13 40
14 55
15 45
16 40
17 40
18 50
19 55
20 80
21 65
22 45
23 45
24 45
25 30
26 55
27 45
28 55
29 75
30 45
31 40
32 25
33 70
34 45
35 50
36 50
37 55
38 40
39 70
40 60
41 65
42 60
43 55
44 55
45 65
46 65
47 50
48 50
49 60
50 25
51 30
52 35
53 35
63
54 40
55 50
56 80
57 65
58 60
59 70
60 75
61 70
62 50
63 50
64 60
65 60
66 60
67 25
68 30
69 50
70 45
71 55
72 65
= 80 – 25
= 55
= 1+3,3.log 72
= 1+3,3. 1,9
= 1 + 6,27
= 7,27
=7
64
= 55 : 7
= 7,85
=8
Tabel 4.7
Tabel frekuensi pretest
berikut ini:
65
Gambar 4.3
Diagram Frekuensi Pretest
Tabel 4.8
66
pretest adalah 49,79 sedangkan nilai tengah 50,00, nilai yang sering
= X < 35,812 = 36
= X > 63,768
Tabel 4.9
Tabel Kategorisasi
67
Gambar 4.4
Gambar Hasil Belajar
Rendah; Tinggi;
20,8% 19,4%
Sedang;
59,7%
orang (20,8%), kategori sedang 43 orang (59,7%), dan kategori tinggi 14 orang
2) Posttest
Tabel 4.10
Data Nilai Posttest Hasil Belajar
Responden Nilai Posttest
1 65
2 60
3 80
4 65
5 90
6 70
7 95
8 80
9 70
10 75
11 70
12 95
13 90
14 85
68
15 85
16 85
17 75
18 60
19 90
20 95
21 95
22 95
23 90
24 90
25 90
26 65
27 65
28 65
29 90
30 95
31 85
32 65
33 85
34 90
35 80
36 75
37 85
38 95
39 70
40 85
41 85
42 85
43 70
44 80
45 80
46 100
47 65
48 80
49 80
50 80
51 80
52 75
53 85
54 90
55 70
69
56 100
57 70
58 60
59 80
60 100
61 75
62 75
63 85
64 75
65 75
66 70
67 75
68 80
69 70
70 75
71 75
72 80
= 100 – 60
= 40
= 1+3,3.log 72
= 1+3,3. 1,9
= 1 + 6,27
= 7,27
=7
70
(K=k)
= 40 : 7
= 5,71
=6
Tabel 4.11
Tabel frekuensi posttest
ini:
71
Gambar 4.5
Diagram Frekuensi Posttest
posttest adalah 80,00 sedangkan nilai tengah 80,00, nilai yang sering
a) Perhitungan nilai rata-rata idea (Mi) dan Standart Deviasi (Sdi)Nilai rata-rata
= X < 69,45 = 69
= X > 90,548
Tabel 4.13
Tabel Kategorisasi
73
Gambar 4.6
Gambar Hasil Belajar (Posttest)
Rendah; Tinggi;
13,9% 13,9%
Sedang;
72,2%
Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa perolehan skor
dianalisis dengan analisis statistik deskriptif dengan instrumem angket. Hal ini
terhadap hasil belajar peserta didik pada pembelajaran PAI. Berikut hasil data
deskriptif dapat di lihat pada tabel angket respon peserta didik di bawah ini:
Tabel 4.14
Skor jawaban
Pilihan jawaban
Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Netral 3 3
74
Tidak setuju 2 4
Sangat tidak setuju 1 5
Tabel 4.15
SS S N TS STS
No Pernyataan Positif
Tabel 4.16
SS S N TS STS
No Pernyataan Negatif
Metode ini adalah metode yang
2 3% 3% 15% 43% 36%
membosankan
Metode ini tidak merubah motivasi
6 dalam belajar 1% 1% 11% 47% 39%
Berdasarkan hasil tabel 4.16 di atas dapat dilihat bahwa hasil data pada angket
respon peserta didik terdapat adanya perbedaan yang signifikan karena pada
pertnyn pozitif kategori sangat setuju hasil rata-rata persentase yang didapatkan
60,1%, setuju 24,0% sedangkan pada kategori sangat tidak setuju hasil rata-rata
Dapat juga dilihat pebedaan hasil pada pertanyaan negatif, dimana hasil rata-
rata persentase pada kategori sangat setuju 5%, setuju 7,1% sedangkan hasil rata-
rata persentase pada kategori sangat tidak setuju adalah 59,5% dan tidak setuju
adalah 27,7%.
Dilihat dari hasil data angket respon peserta didik perbandingan rata- rata
76
persentase ketegori sangat setuju dengan kategori sangat tidak setuju dan juga
perbandingan antara kategori setuju dengan tidak setuju pada pertanyaan positif dan
negatif terdapat perbedaan yang sangat signifikan, hal ini menujukkan adanya
pengaruh metode Outdoor Learning terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran PAI
metode Outdoor Learning terhadap hasil belajar pesrta didik pada pembelajaran
IPS. Sebelum itu perlu dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu untuk
a. Uji Normalitas
normal atau tidak. Dikatakan normal apabila signifikansi pada output One
terkumpul yaitu 0,05. Berikut hasilnya dengan bantuan SPSS dapat dilihat pada
tabel di bawah:
77
Tabel 4.17
Hasil Uji Normalitas Nilai Pre-test dan Post-test Penelitian
membuktikan bahwa data hasil pretest sebesar 0,200 lebih besar dari sig
0,05 dan data hasil posttest sebesar 0,078 lebih besar dari sig 0,05, sehingga
Data Pretest-Posttest
pada mata pelajaran PAI. Untuk mengetahui besar pengaruh metode outdoor
Keterangan:
SK: Sangat Kurang K: Kurang C: Cukup
B: Baik SB : Sangat Baik
78
Tabel 4.18
Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Pretest-Posttest
Pretest Posttest
No Skor Kategori
Frek Persentase Frek Persentase
1 0–49 SK 32 44,4% 0 0%
2 50–74 K 36 50% 19 26,4%
3 75–80 C 4 5,5% 23 31,9%
4 81–89 B 0 0% 11 15,3%
5 90–100 SB 0 0% 19 26,4%
Jumlah 72 100% 72 100%
pada pretest dan posttest hasil belajar peserta didik memiliki perbedaan yang
signifikan. Hal ini yang menjadi tolak ukur besarnya pengaruh metode
kurang 0%. Pada persentase pretest kategori kurang 50% sedangkan posttest
26,4%.
kesimpulan bahwa hasil belajar peserta didik sebelum diberi perlakuan masih
belajar pretest-postest pesrta didik pada mata pelajaran PAI di kelas VIII
Tabel 4.19
Pencapaian Ketuntasan Pretest-Postest Hasil Belajar Siswa
pada posttest kriteria tidak tuntas sebanyak 19 orang dan nilai rata-rata
peserta didik pada pretes yaitu 49,79 sedangkan nilai rata-rata peserta didik
pada posttest yaitu 80. Ini membuktikan bahwa setalah penarapan metode
hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas IX SMPN 1 Nagrak.
80
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian perlu diuji dengan bantuan SPSS untuk
Dalam uji hipotesis nilai dapat dikatakan signifikan jika nilai α berada ˂ 0,05.
Berikut hasil uji hipotesis dengan bantuan SPSS versi 29.0 dapat dilihat pada
tabel di bawah:
Tabel 4.20
Tabel 4.21
Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel di atas, rata-rata nilai pretest
adalah 49,79 dan rata-rata nilai posttest adalah 80,00, secara deskriptif
Nilai signifikansi yang dihasilan adalah 0,001 lebih kecil dari 0,05,
pengambilan keputusannya adalah jika nilai t hitung > dari nilai t tabel, maka
H0 ditolak dan H1 diterima, sedangkan jika nilai t hitung < dari nilai t tabel,
Sedangkan besar t tabel adalah 1,994. Nilai t hitung = – 63,093 berarti uji
pihak kiri. Sehingga t hitung -63,093 < - t tabel = 1,994. Dari nilai t hitung
pemahaman yang diperoleh dari hasil penelitian. Hasil penelitian penulis akan
meneliti terdapat ada atau tidaknya pengaruh penggunaan metode outdoor learning
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas
IX SMPN 1 Nagrak.
menggunakan angket dan tes sebagai alat pengumpul data yang disebar ke seluruh
validitas angket yang berjumlah 20 soal dan tes yang berjumlah 20 soal pilihan
dicari hasil uji reliabilitas angket, untuk uji reliabilitas didapat r hitung metode
outdoor learning sebesar 0,83517 dan r hitung untuk hasil belajar sebesar 0,83767
dari perhitungan ini maka angket dinyatakan reliabel. Sedangkan jika dilihat pada
tabel Interpretasi Koefisien Kolerasi bahwa nilai r berada pada tingkat 0,80-1,000
yang menyatakan bahwa pernyataan pada hasil uji reliabilitas untuk metode
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar pada pembelajaran PAI sebelum
peserta didik dari jumlah keseluruhan 72 peserta didik atau 5,6% yang telah
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), dan 68 peserta didik atau 94,4%
yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dengan nilai rata-rata
49,79. Dengan kata lain hasil belajar peserta didik pada pembelajaran PAIsebelum
Selanjutnya hasil analisis data hasil belajar peserta didik pada pembelajaran
terdapat 53 peserta didik dari jumlah keseluruhan 72 siswa atau 73,6% yang telah
83
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), dan 19 siswa atau 26,4% yang
tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dengan nilai rata-rata 80.
Dengan kata lain hasil belajar siswa pada pembelajaran PAI setelah diterapkan
belajar peserta didik pada pembelajaran IPS dengan metode Outdoor Learning
(1) Kategori sangat kurang (0-49), persentase pada pre-test sebanyak 44,4%,
sedangan persentase pada post-test sebanyak 0%, (2) Kategori kurang (50-74),
sebanyak 26,4%, (3) Kategori cukup (75-80), pesrentase pada pre-test sebanyak
5,5%, sedangkan persentase pada post-test sebanyak 31,9%, (4) Kategori baik (81-
89), persentase pada pre-test sebanyak 0%, sedangkan persentase pada post- test
sebanyak 15,3%, (5) Kategori sangat baik (90-100), persentase pada pre- test
Selain itu hasil analisis statistik inferensial berdasarkan hasil uji hipotesis
menggunakan SPSS diperoleh nilai signifikansi dari uji hipotesis sebesar 0,001
dengan tarif signifikansi 0,05. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka
hitung dan t tabel. Adapun hasil t hitung Uji-T Paired Sampel adalah -63,093.
Sedangkan besar t tabel adalah 1,994. Nilai t hitung = -63,093 berarti uji pihak kiri,
sehingga t hitung = -63,093 < - t tabel, Dari nilai t hitung yang negatif menunjukkan
untuk digunakan terhadap peserta didik pada pembelajaran PAI di kelas IX SMPN
1 Nagrak dan hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan setelah diberi
perlakuan.
BAB V
A. Simpulam
Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas IX di SMPN 1 Nagrak
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa di kelas IX
SMPN 1 Nagrak yang dalam hal ini disebut sebagai variabel X, Setelah
dibuktikan bahwa pada angket respon siswa pada pertanyan positif dilihat
setuju adalah 24%, nertal adalah 10,6%, tidak setuju adalah 1,8% dan sangat
tidak setuju adalah 0,8%. Sementara pada pertanyaan negatif diperoleh rata-
rata persentase sangat setuju adalah 12,5%, setuju adalah 7,1%, netral
adalah 10,3%, tidak setuju adalah 27,7% dan sangat tidak setuju adalaj
59,5%.
85
86
terdapat perbedaan pada hasil pretest dan posttest berupa soal pilihan ganda
outdoor learning. Maka dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata hasil
belajar siswa pada mata pelajan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi
menjadi 80. Hal itu membuktikan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti
signifikansi yang dihasilkan adalah 0,001 lebih kecil dari 0,05 sehingga
hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti siswa kelas
t hitung Uji-T Paired Sampel adalah -63,093. Sedangkan besar t tabel adalah
1,994. Nilai t hitung = -63,093 berarti uji pihak kiri, sehingga t hitung = -
63,093 < - t tabel, Dari nilai t hitung yang negatif menunjukkan bahwa nilai
B. Saran
sekitar.
89
90
Sudjana Nana. (2010). Penilaian Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Stark, J.S. & Thomas, A. (1994). Assessment and program evaluation. Needham
Heights: Simon & Schuster Custom Publishing
1. Angket
2. Soal Tes
5. Profil Sekolah
6. SK Bimbingan
8. Riwayat Hidup
ANGKET PENGGUNAAN METODE OUTDOOR LEANING PADA MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JAWABAN
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
Metode ini menjadikan kegiatan belajar mengajar menjadi
1 menyenangkan
2 Metode ini adalah metode yang membosankan
Belajar diluar kelas menambah kepekaan dalam
3 pembelajaran
4
Metode ini menambah daya semangat dalam belajar
Belajar menjadi lebih mudah karena banyak objek
5 lingkungan
Metode ini tidak merubah motivasi dalam belajar
6
7 Metode ini menambah daya tarik dalam pelajaran PAI
Belajar menjadi lebih lebih nyata karena langsung belihat
8 banyak objek
Saya merasa memiliki kewajiban dalam menjaga lingkungan
9
10 Belajar diluar kelas menambah rasa memiliki lingkungan
11 Saya menjadi pribadi yang harus melestarikan lingkungan
Belajar diluar kelas menjadi lebih peduli terhadap
12 lingkungan
Kelas :
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
2. Hari akhir adalah hari berakhirnya kehidupan di dunia. Hari akhir akan
merupakan salah satu rahasia Allah SWT. Senbagai orang yang beriman
b. Mempercayai dan meyakini bahwa hari akhir itu tidak akan terjadi
manusia di dunia
3. Setelah Malaikat Israfil meniup sangkakala untuk kali ke dua, maka seluruh
5. Meyakini dengan sepenuh hati, bahwa seluruh alam semesta beserta isinya
adalah ....
a. 1, 3, dan 4 c. 1, 2, dan 4
b. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 4
yang lebih berat antara amal baik dan amal buruknya. Bagi yang berat
bagi yang lebih berat amal buruknya, balasannya adalah siksa api neraka.
10. Hari dimana semua amal perbuatan manusia yang baik maupun yang
a. haq c. hisab
b. ba’ats d. mizan
11. Pada hari kiamat nanti semua manusia akan dikumpulkan di satu tempat
12. Iman kepada hari akhir merupakan rukun iman yang harusdiyakini oleh
dipertanggungjawabkan
b. Hanya perbuatan buruk yang dilakukan oleh setiap manusia yang akan
dipertanggung jawabkan
d. Setiap perbuatan baik atau buruk akan dipertanggung jawabkan oleh setiap
5) Memotivasi diri untuk selalu berpikir dengan mengkiaskan apa yang ada
Yang termasuk hikmah iman kepada hari akhir ditunnjukan oleh nomor …
a. 1,2,3,4
b. 1,2,5,6
c. 1,2,4,6
d. 1,2,3,5
Swt.
persaudaraan
kemalasan sekadarnya.
Yang termasuk hikmah iman kepada hari akhir adalah yang ditujukan oleh
nomor …
a. 1,2,4,6
b. 1,3,5,6
c. 1,2,3,4
d. 1,2,4,5
15. Balasan yang diberikan Allah Swt. sesuai dengan amal perbuatan manusia
surah . . .
a. Az-Zalzalah, 99:7-8
b. Al-Baqarah, 2:1-5
c. An-Nas. 112:1-3
d. Al-A’raf, 7:5
a. Tersebarnya perzinaan
17. Gambaran manusia pada waktu terjadinya hari kiamat kelak ditunjukkan oleh
pernyataan . . .
a. Orang saling bekerja sama untuk dapat keluar dari bencana yang dahsyat
orang lain
agar selamat
19. Baik/buruk balasan yang di terima manusia pada yaumul akhir tergantung
pada....
c. Keberuntungan saja
a. Kesungguhan hati
b. Kemantapan hati
1. D 6. C 11. D 16. D
2. B 7. A 12. D 17. C
3. D 8. A 13. A 18. D
4. B 9. B 14. D 19. D
5. A 10. C 15. C 20. C
Contoh Angket
Contoh Pengisian Soal Pretest
Contoh Pengisian Soal Posttest
Langkah-Langkah Uji Normalitas Data
Langkah-Langkah Uji Hipotesis
Data Nama Anggota Sampel
A. Identitas Sekolah
2. NPSN : 20202380
RT/RW : 4/6
Kelurahan : Cisarua
Kabupaten/Kota : Sukabumi
Negara : Indonesia
106.796201
B. Data Pelengkap
1. Laki-laki : 444
2. Perempuan : 533
3. Total : 977
VISI-MISI DAN SEJARAH SINGKAT SEKOLAH
A. Visi Sekolah
B. Misi Sekolah
bakat siswa
SMP Negeri 1 Nagrak pertama kali didirikan pada tahun 1975 dengan nama
SMP Cargil yang dipelopori oleh beberapa orang tokoh masyarakat sekitar.
Sebelum memperoleh status negeri, SMPN 1 Nagrak merupakan kelas jauh dari
SMP Negeri 1 Cibadak pada tahun 1976 dengan Kepala Sekolah Bpk. Anwar. Pada
tahun 1981/1982 berstatus negeri dengan kepala sekolah definitive pertama , Bpk
Acep Sadikin. Sampai saat ini penataan dan pembinaan masih terus dilakukan untuk
membangun sekolah ini supaya lebih baik lagi. Visi dan Misi dijadikan arah
bulan Mei tahun 2000 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara
Pagi Jakarta Selatan dan lulus pada tahun 2012, Madrasah Tsanawiyah di MTS
Jami’atul Khairot Cikidang dan lulus tahun 2015, Madrasah Aliayh di MA Al-
Pada tahun 2019 kemudian penulis melanjutkan kuliah pada Jurusan Pendidikan
Agama Islam di Institut Madani Nusantara (IMN), penulis juga telah melaksanakan