Anda di halaman 1dari 128

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI

PENERAPAN METODE JIGSAW PADA PELAJARAN


PKN MATERI PERUNDANG-UNDANGAN
TINGKAT PUSAT DAN DAERAH
SISWA KELAS V SDN PONDOK KACANG TIMUR 03

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatulah Jakarta

Oleh :

FAHMI DARMAWAN

NPM : 1812018300197

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016 M / 1437 H
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING PTK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN


METODE JIGSAW PADA PELAJARAN PKN MATERI PERUNDANG-
UNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH SISWA KELAS V SDN
PONDOK KACANG TIMUR 03

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.I)

Yang Mengesahkan,
Pembimbing

Kholis Ridho, M.Si


NIP. 19780114 200912 1 002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016 M / 1437 H

i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi berjudul “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan


Metode Jigsaw Pada Pelajaran Pkn Materi Perundang-Undangan Tingkat
Pusat Dan Daerah Siswa Kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03” Disusun
oleh Fahmi Darmawan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 1812018300197
diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi DMS PGMI UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan Lulus dalam Ujian Munaqasah pada
tahun 2016 di hadapan dewan penguji, karena itu penulis berhak memperolah
gelar sarjana S1 (S.Pd.I) dalam bidang pendidikan guru.
Jakarta, 20 Juli 2016
Panitia Ujian Munaqasah
Tanggal Tanda Tangan
Ketua Panitia ( ketua Jurusan / Program Studi PGMI )
Dr. Khalimi, M.Ag
NIP. 19650515 199403 1 006 …………... ………………

Sekretaris Jurusan / Program Studi PGMI


Asep Ediana Latif, M.Pd …………... ………………
19810623 200912 1 003

Penguji I
Dr. Khalimi, M.Ag
NIP. 19650515 199403 1 006 …………... ………………

Penguji II
Drs. H. Jafar Sanusi, MA …………... ………………
NIP. 19580417 199203 1 001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. H. Ahmad Thib raya, MA


NIP. 19550421 198203 1 007

ii
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Fahmi Darmawan
Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 29 Juli 1991
NIM : 1812018300197
Jurusan Prodi : PGMI
Judul Skripsi : “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui
Penerapan Metode Jigsaw Pada Pelajaran Pkn
Materi Perundang-Undangan Tingkat Pusat
Dan Daerah Siswa Kelas V SDN Pondok
Kacang Timur 03”

Dosen Pembimbing : Kholis Ridho, M.Si


Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Skripsi merupakan hasil karya saya dan
diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Strata Satu (S1) di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gurnakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Negeri Syarif
Hidaytullah Jakarta.
3. Jika dikedian hari terbukti karya ini bukan karya saya atau jiplakan dari
karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi berdasarkan
undang-undang yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Jakarta,

Fahmi Darmawan

iii
NIM. 1812018300197
ABSTRAK

Nama : Fahmi Darmawan, “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa


Melalui Penerapan Metode Jigsaw Pada Pelajaran Pkn Materi Perundang-
Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah Siswa Kelas V SDN Pondok Kacang
Timur 03”, Jurusan Pendidikan Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual maupun daya
emosional atau perasaan yang di arahkan kepada tabiat manusia dan kepada
sesamanya.
Selama ini pendidikan hanya tampak dari kemampuan peserta didik
menghafal fakta – fakta, meskipun banyak peserta didik yang mampu menyajikan
tingkat hafala yang baik terhadap materi yang diterimanya, akan tetapi pada
kenyataannya mereka sering sekali tidak memahami secara mendalam substansi
materi yang dipelajari.
Penelitian ini mengunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adapun
tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui
penerapan metode Jigsaw pada pelajaran PKN materi Perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan penulis
memberikan pretest dan posttest.
Pada saat pretest diperoleh rata-rata nilai sebesar 62,6. Nilai yang tertinggi
adalah 85 sedangkan nilai terendah yang dicapai siswa 25. Sedangkan pada
Postest diperoleh rata-rata nilai yang dicapai siswa adalah 73,15. Nilai tertinggi
yang dicapai siswa adalah 95, sedangkan nilai terendah yang dicapai siswa adalah
50. Dari data tersebut diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar siswa meningkat
setelah menggunakan metode Jigsaw.

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ungkapkan kehadirat Allah SWT karena atas
Rahmat dan Ridho-Nya skripsi yang berjudul “ Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Melalui Penerapan Metode Jigsaw Pada Pelajaran Pkn Materi
Perundang-Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah Siswa Kelas V SDN
Pondok Kacang Timur 03”, dapat diselesaikan dengan lancar. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I) dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
PTK ini berisikan hasil penelitisn yang telah dilaksanakan di SDN Pondok
Kacang Timur 03 Pondok Aren Tangerang Selatan yang bertujuan untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Jigsaw Pada
Pelajaran Pkn Materi Perundang-Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah Siswa
Kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03. Penulis menyadari bahwa dalam
penyelesaian skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan kesempatan,
bimbingan, dukungan serta arahan baik moril maupun materiil kepada penulis.
Untuk itu sebagai ungkapan rasa hormat dan terima kasih yang sedalam-
dalamnya, penulis menyampaikan penghargaan kepada semua pihak dan orang-
orang yang telah berjasa yaitu :
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA Selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Khalimi, M.Ag, Selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Kholis Ridho, M.Si, Selaku Dosen pembimbing dalam penulisan skripsi
ini, atas bimbingan, arahan, serta bantuannyalah skripsi ini dapat
diselesaikan dengan lancar.
5. Bapak dan Ibu Guru beserta Staf dan Karyawan SDN Pondok Kacang
Timur 03 Pondok Aren Tangerang Selatan. Terutama Bpk. Abedih, S.Pd

v
selaku Kepala Sekolah SDN Pondok Kacang Timur 03 yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di
sekolah tersebut.,
6. Anak-anakku Para Peserta didik kelas V yang saya kasihi dan sayangi
terima kasih telah menghilangkan rasa bosan dan penat karena candaan
dan kecerian kalian.
7. Istri dan anakku, yang selalu menemaniku di kala suka maupun duka.
8. Kepada semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu, yang
telah memberikan dukungan dan bantuan dengan tulus sehingga penulis
dapat menyelesaikan PTK ini.
Semoga Karya tulis dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca yang
peduli terhadap perkembangan dunia pendidikan. Oleh Karena itu penulis
berharap kepada semua pihak untuk memberikan saran dan usulan bagi
penyempurnaan PTK ini. Akhirnya hanya Allah SWT Jualah penulis
memohon semoga PTK ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Jakarta, 17 Januari 2016

Fahmi Darmawan
NIM. 1812018300197

vi
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi ............................................... i


Lembar Pengesahan Penguji Skripsi .......................................................... ii
Surat Pernyataan Karya Ilmiah ................................................................ iii
Abstrak ..................................................................................................... iv
Kata Pengantar .......................................................................................... v
Daftar Isi ................................................................................................... vii
Daftar Tabel .............................................................................................. ix
Daftar Lampiran ........................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 6
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 6
D. Perumusan Masalah Penelitian ............................................. 6
E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ........................... 6

BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL


INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang diteliti ............................ 8
1. Hakikat Kewarganegaraan ................................................ 8
2. Pengertian pendidikan Kewarganegaran ........................... 9
3. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan .................... 10
4. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ........ 10
5. Pengertian Belajar ............................................................. 11
6. Pengertian Pembelajaran ................................................... 12
7. Metode Pembelajaran ........................................................ 13
a. Pengertian Metode Pembelajaran .................................. 13
b. Metode Jigsaw .............................................................. 14

vii
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Jigsaw .................. 16
d. Langkah – langkah Pembelajaran Metode Jigsaw ........ 16
8. Pengertian Hasil Belajar ................................................... 17
9. Ciri – ciri Prestasi Belajar ................................................. 19
10.Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .......... 20
11.Hipotesa Tindakan ............................................................ 21

BAB III METODE PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 22
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ............ 22
C. Subyek Penelitian .................................................................. 23
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ........................... 23
E. Tahapan Intervensi tindakan ................................................. 24
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ......................... 25
G. Data dan Sumber Data .......................................................... 26
H. Instrument Pengumpulan Data .............................................. 26
I. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 27
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan .................................... 27
K. Analisis Data dan Interpretasi Data ...................................... 28
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ................................. 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Data ......................................................................... 30
B. Analisis Data Penelitian ........................................................ 34
C. Pembahasan ........................................................................... 44

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan ............................................................................... 52
B. Saran ..................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA

viii
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Table 4.1 Data Keadaan Guru ..................................................................... 31


Tabel 4.2 Data Jumlah Siswa ...................................................................... 32
Tabel 4.3 Sarana dan Prsarana Sekolah ...................................................... 33
Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I Pertemuan I ..................................... 34
Tabel 4.5 Hasil Tes Formatif Siklus I pertemuan II ................................... 36
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Aktifitas Belajar Siswa
pada pertemuan I ( 19-11-2015) ................................................ 39
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Aktifitas Belajar Siswa
pada pertemuan II ( 20-11-2015) ............................................... 43
Tabel 4.8 Analisis Data Hasil Pretest dan Postest ...................................... 45
Tabel 4.9 Pengolahan data Lembaran Observasi Aktifitas Belaajar
Siswa pada pertemuan I dan II ................................................... 48
Tabel 4.10 Pengolahan Kuesioner .............................................................. 49

ix
LAMPIRAN - LAMPIRAN

1. RPP
2. SILABUS
3. KKM
4. Lembar Pretest dan Postest
5. Foto – Foto
6. Validasi Data Sekolah tahun Ajaran 2015/2016
7. Lembar Wawancara Guru kelas V
8. Lembar Wawancara Sisiwa kelas V
9. Lembar Observasi Pembelajaran siswa kelas V ( Pertemuan I )
10. Lembar Observasi Pembelajaran Guru ( Pertemuan I )
11. Lembar Observasi Pembelajaran Pengelolaan Kelas V ( Pertemuan I )
12. Lembar Observasi Pembelajaran siswa kelas V ( Pertemuan II )
13. Lembar Observasi Pembelajaran Guru ( Pertemuan II )
14. Lembar Observasi Pembelajaran Pengelolaan Kelas V ( Pertemuan II )
15. Surat Izin Penelitian
16. Lembar Uji Referensi
17. Biodata Penulis

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual, maupun daya
emosional atau perasaan yang diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada
sesamanya.1
Seluruh lembaga pendidikan mempunyai fungsi dan tanggung jawab
yang sama dalam melaksanakan proses pendidikan yang di dalamnya terdapat
perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi. Semua itu dilakukan bertujuan
untuk mencetak generasi yang matang dalam segala bidang, baik sains,
agama dan pengetahuan lainnya sehingga diharapkan anak didik sepagai
pusat pembelajaran mampu menjadi manusia bermoral dan berpengetahuan.
Selama ini pendidikan hanya tampak dari kemampuan peserta didik
diarahkan untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat
dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi
yang didapat.2 Meskipun banyak peserta didik mampu menyajikan tingkat
hafalan yang baik terhadap materi yang diterimanya, akan tetapi pada
kenyataannya mereka sering sekali tidak memahami secara mendalam
subtansi materi yang dipelajari. Fakta di lapangan menunjukkan metode
pembelajaran yang digunakan pada umumnya berpusat pada guru (teacher
oriented) yang terlihat dari metode ceramah secara dominan pada setiap
materi. Walaupun metode ceramah tidak selamanya buruk, namun tidak
semua materi cocok menggunakan metode tersebut. Dalam metode ceramah
peserta didik hanya bisa menerima apa yang diberikan oleh guru sehingga
siswa menjadi malas bahkan bosan dalam belajar. Akibatnya motivasi peserta
didik untuk belajar menjadi berkurang dan hasil belajar yang diperoleh
kurang memuaskan.
1
Syaiful Sagala, Konsep Dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung, 2006, hlm. 3
2
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, Kencana Prenada media Grup, Jakarta, 2006
hlm. i

1
2

Dalam pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergi, yakni guru


mengajar dan siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa harus
belajar. Sementara siswa belajar bagaimana seharusnya belajar melalui
berbagai pengalaman belajar sehingga terjadi perubahan dalam dirinya dari
aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Guru yang kompeten akan lebih
mampu menciptakan lingkungan yang efektif dan akan lebih mampu
mengelola proses belajar mengajar, sehingga hasil belajar siswa berada pada
tingkat yang optimal.
Trianto (2007: 4) menyatakan sebagai berikut “salah satu masalah
pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini
adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini nampak dari hasil
belajar peserta didik yang masih sangat memprihatinkan. Peserta didik hanya
menghafal konsep dan kurang mampu menggunakan konsep tersebut jika
menemui masalah dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep
yang dimiliki. Lebih jauh lagi peserta didik kurang mampu menentukan
masalah dan merumuskannya”.3
Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran dewasa
ini masih memberikan dominasi bagi guru untuk menuntut peserta didik agar
belajar dan jarang memberikan pelajaran tentang bagaimana siswa belajar.
Guru juga menuntut peserta didik untuk menyelesaikan masalah tapi jarang
mengajarkan bagaimana siswa seharusnya menyelesaikan masalah sehingga
dalam hal ini guru kurang memberikan akses bagi peserta didik untuk
berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berfikirnya. Di
samping itu, situasi kelas sebagian besar berfokus pada guru (teacher) sebagai
sumber utama ilmu pengetahuan, serta penggunaan metode ceramah sebagai
pilihan utama strategi belajar mengajar. Oleh karena itu perlunya peningkatan
kualitas pembelajaran dengan melakukan berbagai cara. Salah satunya dengan
mengembangkan pendekatan, strategi, model, dan metode pembelajaran yang
sudah ada.
3
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Konsep,
Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta,
2007. Hlm. 4
3

Untuk meningkatkan motivasi peserta didik secara aktif dalam proses


belajar (student centered) dan merubah paradigma peserta didik terhadap
pelajaran PKN bukanlah suatu hal yang mudah. Bagaimana membuat peserta
didik tertarik untuk mengikuti pelajaran, bagaimana membuat peserta didik
menunggu-nunggu (merindukan) pertemuan selanjutnya. Menemukan cara
yang menarik untuk menyampaikan materi pelajaran PKN dengan konsep
yang diajarkan, sehingga bisa dapat menggunakan dan mengingat konsep
lebih lama tersebut. Salah satu upaya untuk mendidik generasi penerus agar
memiliki ilmu pengetahuan tinggi sesuai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Serta memiliki keterampilan untuk bekal hidupnya di masyarakat. Dalam hal
ini terjadi perubahan paradigma dalam belajar. Pembelajaran yang semula
berpusat pada guru (teacher centered) beralih kepada siswa (student
centered)4 dan pendekatan yang semula lebih bersifat tekstual berubah
menjadi kontekstual. Demikian juga dengan pemilihan strategi, rancangan
pembelajaran, pemilihan media, serta evaluasi yang merupakan satu kesatuan
dalam pelaksanaan pembelajaran yang saling melengkapi sehingga
pembelajaran PKN dapat tersampaikan dengan baik.
Nurhadi (2003: 13) menyatakan bahwa pembelajaran kontekstual
adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas
dan mendorong siswa membuat hubungan antar pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, sementara
siswa memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang
terbatas, sedikit demi sedikit dan dari proses mengkonstruksi sendiri sebgai
bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota
masyarakat.5
Selain itu untuk mendapatkan hasil belajar yang baik, guru harus
pandai memilih metode yang cocok untuk tujuan dan bahan mengajar serta
sesuai dengan kemampuan siswa, disamping itu dapat meningkatkan minat
siswa atau semangat belajar siswa, guru juga harus menciptakan proses
4
Rusman. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2010. hlm.v
5
Nurhadi, Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan
penerapannya dalam KBK. Universitas Negeri Malang, Malang, 2003, hlm. 13
4

belajar mengajar yang melibatkan siswa, guru harus memahami dan


mengembangkan berbagai media keterampilan dalam mengajar, serta harus
tepat dalam menggunakan metode yang akan diterapkan.
Fenomena yang telah diuraikan, juga terjadi di SDN Pondok Kacang
Timur 03, menunjukkan bahwa nilai para siswa kurang memenuhi standar
penilaian khususnya untuk pelajaran PKN. Disamping itu kegiatan belajar
mengajar cenderung berpusat pada guru, sebagaian besar aktivitas dilakukan
oleh guru sedangkan siswa hanya menerima sejumlah informasi. Keadaan
seperti itu tidak membiasakan siswa mengembangkan keterampilan proses
berfikir kritis hingga pada akhirnya hasil belajar peserta didik khususnya
pelajaran PKN kurang optimal.
Dilihat dari permasalah tersebut, perlu adanya perbaikan dalam
pembelajaran di kelas melalui penelitian tindakan kelas. Di dalam penelitian,
peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas karena ada permasalahan
yang harus disembuhkan dalam pembelajaran di kelas sesuai dengan data
yang didapatkan sebelumnya. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh
peneliti adalah menggunakan model pembelajaran Jigsaw. Peneliti
menggunakan model pembelajaran ini karena disesuaikan dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar, menekankan siswa untuk lebih aktif dan
bertanggung jawab baik secara individual maupun secara kelompok.
Dalam mengajarkan suatu pokok bahasan (materi) tertentu harus
dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai.6 Oleh karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus
memiliki pertimbangan-pertimbangan. Misalnya materi pelajaran dan tingkat
perkembangan kognitif siswa, sehingga tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dapat tercapai.
Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan penelitian dengan
menerapkan model pembelajaran Jigsaw. Pembelajaran ini merupakan
pengembangan pengajaran PKN untuk meningkatkan hasil belajar peserta

6
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Konsep,
Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta,
2007, hlm. 9.
5

didik terhadap pelajaran PKN. Kompetensi yang dimaksud adalah perpaduan


dari pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak secara terus-menerus dan konsisten sehingga
menjadi kompeten. Bertolak dari pemikiran diatas, maka perlu diadakan
penelitian tentang “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan
Metode Jigsaw Pada Pelajaran PKN Materi Perundang-Undangan
Tingkat Pusat dan Daerah Siswa Kelas V SDN Pondok Kacang Timur
03”.

B. Identifikasi Area Dan Fokus Penelitian


Berdasarkan latar belakang masalah dan hasil pengamatan pada kelas V
SDN Pondok Kacang Timur 03 selama tiga bulan, teridentifikasi fokus-fokus
penelitian guna meningkatkan prestasi belajar siswa secara optimal :
1. Hasil belajar siswa kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03 pada Mata
Pelajaran PKN masih rendah.
2. Proses pembelajaran yang monoton, karena guru kurang menerapkan
model pembelajaran yang variatif dan menarik.
3. Rendahnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran karena
kurangnya dilibatkan dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Siswa kurang mendapatkan informasi Ilmu dari teman
5. Metode yang diterapkan selama ini kurang mengembangkan Akademik
Siswa
6. Hubungan antara sesama siswa kurang erat dalam pembelajaran

C. Pembatasan Fokus Penelitian


Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka penelitian ini hanya
difokuskan pada masalah yang berkenaan dengan penerapan metode Jigsaw
yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN
Pondok Kacang Timur 03.
6

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan fokus masalah, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bagaiamanakah proses penerapan Model Pembelajaran Jigsaw dalam
upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran PKN materi
Perundang-Undangan Tingkat Pusat dan Daerah Kelas V SDN Pondok
Kacang Timur 03?
E. Tujuan Dan Kegunaan Hasil Penelitian
1. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Memperoleh gambaran tentang proses penerapan model Jigsaw dalam
pembelajaran PKN di kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03.
b. Menganalisis pengaruh keberhasilan model Jigsaw terhadap
meningkatnya hasil belajar siswa kelas V SDN Pondok Kacang Timur
03.

2. Kegunaan Penelitian
Sedangkan kegunaan penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua kategori:
a. Kegunaan Praktis, meliputi :
1) Bagi guru, penelitian ini dapat menjadi bahan informasi untuk

meningkatkan hasil belajar PKn dengan menggunakan metode

pemberian penguatan.

2) Bagi Siswa, khususnya kelas V Sekolah Dasar, mendorong siswa

aktif dan mampu berkreatifitas dalam belajar serta merasa senang

dalam proses pembelajaran.

3) Bagi sekolah, dapat menjadi bahan pertimbangan dan mendorong

bagi para guru agar lebih focus, berperan aktif, dan professional
7

dalam menyelenggarakan serta memperhatikan proses belajar

siswa di sekolah, hingga siswa termotrivasi belajar.

4) Bagi peneliti, memberikan masukan kepada para peneliti lain yang

berminat lebih variabel yang diselidiki pada penelitian ini baik

untuk bidang PKn dimasa yang akan datang.

b. Kegunaan Teoritis, meliputi :

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi


pengembangan ilmu pengetahuan terutama di bidang pendidikan
2) Hasil penelitian ini digunakan sebagai salah satu referensi dalam
penggunaan model pembelajaraan Jigsaw dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa.
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI
TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus Yang di Teliti


1. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan pendidikan di Indonesia diharapkan dapaat mempersiapkan
perserta didik menjadi warga Negara yang memiliki komitmen kuat dan
konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).1
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
maka secara otomatis pola pikir masyarakat berkembang dalam setiap
aspek. Hal ini sangat berpengaruh besar terutama dalam dunia
pendidikan yang menuntut adanya inovasi baru yang dapat menimbulkan
perubahan, secara kualitatif yang berbeda dengan sebelumnya.
Tanggungjawab melaksanakan evaluasi di antaranya terletak pada
penyelenggaraan pendidikan di sekolah, dimana guru memegang peran
utama dan bertanggung jawab menyebarluaskan gagasan baru, baik
terhadap siswa maupun masyarakat melalui proses pengajaran dalam
kelas.
Kenyataan tersebut di atas belum sepenuhnya dipahami kalangan
pendidikan, khususnya guru sekolah dasar. Proses pembelajaran di kelas
sangat membosankan dan membuat peserta didik tertekan. Hal ini juga
terjadi pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Mata
pelajaran PKn ini merupakan suatu mata pelajaran yang bertujuan untuk
menjadikan warga Negara Indonesia yang cerdas, bermartabat, dan aktif
dalam kehidupan dan bernegara.2

1
Ahmad Susanto. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kencana
Prenadamedia Group. Jakarta. 2013. hlm. 223
2
A Ubaedillah dan abdul Rozak. Pancasila, Demokrasi, Ham, dan Masyarakat
Madani. Kencana Prenadamedia Group. Jakarta. 2012. hlm. 6

8
9

Istilah pendidikan kewarganegaraan apabila dikaji secara


mendalam berasal dari kepustakaan asing, yang memiliki dua istilah 3,
yakni :
1. Civic education, diartikan sebagai :….the foundational course work
in school designed to prepare young citizens for an active role in
their communities in their adult lives (suatu mata pelajaran dasar di
sekolah yang dirancang untuk mempersiapkan warga Negara muda
agar kelak setelah dewasa dapat berperan aktif dalam masyarakatnya)
2. Citizenship education atau education for citizenzship, diartikan
sebagai: ….the more inclusive term and encompasses both these in-
school experience as well as out-of-school or non-formal/informal
learning which takes place in the family, the religious organizations,
the media etc., which help ti shape the totality of the citizen
(merupakan istilah generic yang mencakup pengalaman belajar di
sekolah dan di luar sekolah, seperti yang terjadi di lingkungan
keluarga, dan dalam media yang membantunya untuk menjadi warga
Negara seutuhnya)

2. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan


Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang
digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai
luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Nilai luhur
dan moral ini diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku
kehidupan siswa sehari-hari, baik sebagai individu maupun anggota
masyarakatm dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang
merupakan usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan
kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antarwarga dengan
Negara serta pendidikan pendahuluan bela Negara agar menjadi warga
Negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara.4
Menurut Azyumardi Azra (2005), pendidikan kewarganegaraan
adalah pendidikan yang mengkaji dan membahas tentang pemerintah,
konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, HAM, hak dan
kewajiban warga Negara serta proses demokrasi. 5

3
Ahmad Susanto. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kencana
Prenada media Group. Jakarta. 2013. hlm. 224
4
Ibid, hlm 225
5
Ibid. hlm. 226
10

Adapun menurut Zamroni, pendidikan kewarganegaraan adalah


pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga
masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis. 6
Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang
bertujuan untuk mendidik generasi muda menjadi warga Negara yang
demokratis dan partisipatif melalui suatu pendidikan yang dialogial.

3. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan


Pembelajaran PKn di sekolah dasar dimaksudkan sebagai suatu
proses belajar mengajar dalam rangka membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik dan membentuk manusia Indonesia yang seutuhnya
dalam pembentukan karakter bangsa yang diharapkan mengarah pada
pancasila, UUD, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat yang
diselenggarakan selama enam tahun.
Kenapa PKn itu perlu diajarkan kepada anak, sedikitnya ada tiga
alas an yang melandasinya, sebagaimana dikemukakan oleh Djahiri
(1996) yang telah dikutip oleh Ahmad Susanto (2013:228), yaitu :
1. Bahwa sebagai makhluk hidup, manusia bersifat multikodrati dan
multifungsi-peran (status); manusia bersifat multikompleks atau
neopluralistis. Manusia memiliki kodrat ilahi, social, budaya,
ekonomi, dan politik.
2. Bahwa setiap manusia memiliki : sense of.. atau value of.. dan
conscience of… sense of.. menunjukkan integritas atau keterkaitan
atau kepedulian manusia akan sesuatu. Sesuatu ini bias materi,
immaterial, atau kondisional atau waktu.
3. Bahwa manusia ini unik (uniqe human). Hal ini karena potensinya
yang multipotensi dan fungsi peran serta kebutuhan atau human
desire yang multiperan serta kebutuhan.

4. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)


Tujuan pembelajaraan PKn di sekolah dasar adalah untuk
membentuk watak atau karateristik warga Negara yang baik. Tujuan

6
A Ubaedillah dan abdul Rozak. Pancasila, Demokrasi, Ham, dan Masyarakat
Madani. Kencana Prenadamedia Group. Jakarta. 2012. hlm. 15
11

mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menjadikan


siswa agar :
1. Mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi
persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya.
2. Mampu berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan
bertanggungjawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam
semua kegiatan.
3. Bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mamou
hidup bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi,
serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
dengan baik. Hal ini akan mudah tercapai jika pendidikan nilai dan
norma tetap ditanamkan pada siswa sejak usia dini karena jika siswa
sudah memiliki nilai norma yang baik, maka tujuan untuk mencapai
warga Negara yang baik akan mudah terwujudkan.7

5. Pengertian Belajar
“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.8
Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada
saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila
ia tidak belajar maka responnya menurun. Sedangkan menurut Gagne
belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa
kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan,
sikap, dan nilai.”9
Menurut R. Gagne (1989), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu
proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak
dapat di pisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam

7
Ibid. hlm. 233
8
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.
Jakarta. 2010. hlm. 2
9
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.
2009. hlm. 9
12

satu kegiatan di mana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta
siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. 10
Setiap siswa memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lain
dalam aspek fisik, pola berpikir, dan cara-cara merespons atau
mempelajari sesuatu yang baru. Dalam konteks belajar, setiap siswa
memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menyerap pelajaran. Anak-
anak dapat belajar dengan baik dari pengalaman mereka, mereka belajar
dengan cara melakukan, menggunakan indera mereka, menjelajahi
lingkungan, baik lingkungan berupa benda, tempat serta peristiwa-
peristiwa di sekitar mereka.
Mereka belajar dari pengalaman langsung dan pengalaman tidak
nyata maupun juga belajar dari bentuk-bentuk pengalaman yang
menyentuh pengalaman mereka. Keterlibatan yang aktif dengan obyek-
obyek atau gagasan-gagasan tersebut dapat mendorong aktivitas mental
mereka untuk berfikir, menganalisa, menyimpulkan dan menemukan
pemahaman konsep baru dan mengintegrasikannya dengan konsep yang
mereka ketahui sebelumnya.

6. Pengertian Pembelajaran
Kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar
dan mengajar. Aktivitas belajar secara metodologis cenderung lebih
dominan pada siswa, sementara mengajar secara instruksional dilakukan
oleh guru. Jadi istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar
dan mengajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah penyederhanaan
dari kata belajar mengajar (BM), proses belajar mengajar (PBM), atau
kegiatan belajar mengajar (KBM). 11

10
Ahmad Susanto. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kencana
Prenadamedia Group. Jakarta. 2013. hlm. 1
11
Ibid. hlm. 18
13

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003,


pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.12
Berdasarkan pengertian di atas, pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik kepada peserta didik agar terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat,
serta pembentukan sikap dan keyakinan kepada peserta didik.

7. Metode Pembelajaran
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Menurut Nana Sudjana Metode pembelajaran ialah cara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran. Menurut M. Sobri Sutikno menyatakan bahwa
Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang
dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa
dalam upaya untuk mencapai tujuan. Menurt Gerlach dan Elly Metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai rencana yang sistematis untuk
menyampaikan informasi.13
Berdasarkan definisi/pengertian metode pembelajaran yang
dikemukakan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh
seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai
tujuan.
Untuk melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, guru harus
menentukan metode pembelajaran yang tepat. Pertimbangan pokok dalam
menentukan metode pembelajaran terletak pada keaktifan proses
pembelajaran. Tentu saja, orientasinya pada siswa belajar secara optimal.
Jadi, metode pembelajaran yang digunakan pada dasarnya hanya berfungsi
sebagai bimbingan agar siswa belajar. Metode pembelajaran ini ditujukan

12
Ibid. hlm. 19
13
Ahmad. Definisi Metode Pembelajaran.
http://mtk2012unindra.com/2015/25/definisi-metode-pembelajaran-
menurut.html. Diakses pada Jum’at, 25 September 2015, pukul 09.46 WIB
14

untuk bimbingan belajar dan memungkinkan setiap individu siswa dapat


belajar sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing.
Metode pembelajaran menekankan proses belajar siswa secara aktif
dalam upaya memperoleh kemampuan hasil belajar. Pemilihan metode
pembelajaran tentunya harus menghindari upaya penuangan ide kepada
siswa. Guru seharusnya memikirkan cara (metode) yang membuat siswa
dapat belajar secara optimal. Dalam arti sesuai dengan tingkat kemampuan
masing-masing. Belajar secara optimal dapat dicapai jika siswa aktif di
bawah bimbingan guru yang aktif pula. 14
Proses pembelajaran menuntut guru dalam merancang berbagai
metode pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran
pada diri siswa. Rancangan ini merupakan acuan dan panduan, baik bagi
guru itu sendiri maupun bagi siswa. Keaktifan dalam pembelajaran
tercermin dari kegiatan, baik yang dilakukan guru maupun siswa dengan
menggunakan ciri-ciri berikut15 :
1) Adanya keterlibatan siswa dalam menyusun atau membuat
perencanaan, proses pembelajaran, dan evaluasi.
2) Adanya keterlibatan intelektual-emosional siswa, baik melalui
kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap.
3) Adanya keikutsertaan siswa secara kreatif dalam menciptakan situasi
yang cocok untuk berlangsungnya proses pembelajaran.
4) Guru bertindak sebagai fasilitator (pemberi kemudahan) dan
koordinator kegiatan belajar siswa, bukan sebagai pengajar
(instruktur), yang mendominasi kegiatan kelas. Biasanya
menggunakan berbagai metode, media, dan alat secara bervariasi.

b. Metode Jigsaw
Model ini dikembangkan dan di uji coba oleh Elliot Aronson
dan teman-temannya di Universitas Texas.
Arti Jigsaw dalam bahasa Inggris adalah gergaji ukir dan ada
juga yang menyebutnya dengan istilah puzzle yaitu sebuah teka-teki
menyusun potongan gambar. Pembelajaran kooperatif model Jigsaw
ini mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji ( zig-zag ), yaitu

14
Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. 2011. hlm.
82.
15
Ibid. hlm. 82.
15

siswa melakukan suatu kegiatan dengan cara bekerja sama dengan


siswa lain untuk mencapai tujuan bersama.
Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi
yang menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya, guru
membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri
dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggung jawab
terhadap penguasaan setiap komponen/subtopic yang ditugaskan
guru dengan sebaik-baiknya.
Model pembelajaran kooperatif model Jigsaw adalah sebuah
model belajar kooperatif yang menitikberatkan pada kerja kelompok
siswa dalam bentuk kelompok kecil. Seperti diungkapkan oleh Lie
bahwa “Pembelajaran kooperatif model Jigsaw ini merupakan model
belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil
yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan
siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung
jawab secara mandiri”. 16
Pembelajaran dengan metode Jigsaw ini banyak memiliki
kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi
yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi,
anggota kelompok bertanggung jawab terhadap keberhasilan
kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat
menyampaikan informasinya kepada kelompok lain.
Pembelajaran dengan metode Jigsaw berebeda dengan metode
pembelajaran yang lain. Proses pembelajaran jigsaw yang lebih
menekankan kepada proses kerjasama dalam kelompok. Tujuan yang
dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian
penguasaan materi tersebut, tetapi adanya kerja sama yang menjadi
ciri khas dari pembelajaran kooperatif metode Jigsaw.

16
Rusman. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2010.
hlm. 218.
16

c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Jigsaw


Setiap metode pembelajaran mempunyai keunggulan dan
kelemahan masing-masing. Tidak ada suatu metode pembelajaran
pun yang dianggap ampuh untuk segala situasi. Suatu metode
pembelajaran dapat dipandang ampuh untuk suatu situasi, namun
tidak ampuh untuk situasi lain. Oleh karena itu, sering terjadi
pembelajaran dilakukan dengan berbagai metode pembelajaran
secara bervariasi. Kelebihan dan kekurangan metode jigsaw adalah
sebagai berikut 17:
1) Kelebihan metode jigsaw
a. Dapat mengembangkan tingkah laku kooperatif
b. Menjalin/mempererat hubungan yang lebih baik antar siswa
c. Dapat mengembangkan kemampuan akademis siswa
d. Siswa lebih banyak belajar dari teman mereka dalam belajar
kooperatif dari pada guru
2) Kelemahan metode jigsaw
a. Guru dan siswa kurang terbiasa dengan metode ini karena
masih terbawa kebiasaan menggunakan metode
konvensional, dimana pemberian materi terjadi secara satu
arah.
b. Memerlukan waktu yang relatif lama.
c. Tidak efektif untuk siswa yang banyak
d. Memerlukan perhatian dan pengawasan ekstra ketat dari guru
e. Memerlukan persiapan yang matang

d. Langkah-Langkah Pembelajaran Jigsaw


Langkah-langkah pembelajaran jigsaw sebagai berikut :18
1) Pilihlah materi yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen
2) Bagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah
segmen yang ada
3) Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami materi
yang berbeda-beda

17
Nurhadi, dkk. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK,
Malang: UM Press. 2004. hal. 56.
18
Ibid. hlm. 60
17

4) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain


untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari dikelompok.
5) Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan
sekiranya ada persoalan dalam kelompok
6) Beri siswa beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman
mereka terhadap materi
Jadi dari perpaduan metode ini menghasilkan langkah-langkah seperti
dibawah ini:
1) Siswa dibentuk menjadi lima kelompok
2) Setiap anak mendapat bahan ajar dari guru untuk dipelajari
3) Setiap anak harus membuat 1-2 pertanyaan untuk dikumpulkan di
depan kelas.
4) Setiap kelompok mendapat materi yang berbeda
5) Setiap kelompok mempelajari materi tersebut
6) Semua kelompok saling mengirimkan anggota kelompoknya ke
kelompok lain untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di
kelompok awal
7) Kemudian kelompok kedua ini dinamakan kelompok ahli
8) Setelah kelompok ahli berdiskusi, maka pertanyaan yang tadi di
kumpulkan di depan kelas dibahas satu persatu
9) Guru memberikan klarifikasi

8. Pengertian Hasil Belajar


Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar.19 Kernampuan berprestasi atau unjuk hasil
belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Pada tahap ini siswa
membuktikan keberhasilan belajar. Siswa menunjukkan bahwa ia telah
mampu memecahkan tugas-tugas belajar, atau mentransfer hasil belajar.20
Pembelajaran berdasarkan masalah (Prolem Based Learning)
dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-
banyaknya kepada siswa. Pembelajaran PBL dikembangkan untuk

19
Ahmad Susanto. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kencana
Prenadamedia Group. Jakarta. 2013. Hlm. 5.
20
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depertemen
P&K dan Rineka Cipta, 1999, hal. 243
18

membantu siswa mengembangkan kemampuan perfikir, pemecahan


masalah dan keterampilan intelektual.21
Semua hasil belajar merupakan bahan yang berharga bagi guru dan
siswa. Bagi guru hasil belajar siswa di kelas berguna untuk melakukan
perbaikan tindak mengajar dan evaluasi. Dalam hal ini dapat dilihat dari
ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik sebagai berikut:22
a) ranah kognitif (cognitive domain), ranah ini berkenan dengan hasil
belajar yang meliputi enam aspek yaitu pengetahuan (knowledge),
pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis
(analysis), sintesis (synthesis) dan evaluasi (evaluation).
b) ranah afektif, ranah ini berkaitan dengan hasil belajar yang meliputi
aspek penerimaan, partisipasi, penilai/penentu sikap, organisasi, dan
pembentukan pola hidup.
c) ranah Psikomotorik, ranah ini berkenaan dengan hasil belajar yang
meliputi, persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang
terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan
kreativitas.

Berdasarkan tiga ranah yang telah diijabarkan diatas maka yang


diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif dan afektif. Hasil
belajar kognitif ini dapat diketahui melalui hasil belajar siswa yang
diperoleh dari tes formatif yang diberikan pada akhir 1 dan siklus II.
Sedangkan hasil belajar afektif ini dapat diperoleh dari pengamatan yang
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung berupa keaktifan
siswa dalam diskusi baik dalam bertanya atau menjawab pertanyaan dari
guru ataupun teman.
Hasil belajar antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya tidak
sama. Perbedaan hasil belajar ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-
faktor yang menyebabkan perbedaan hasil belajar meliputi faktor intemal
dan eksternal.
a) Faktor Internal, faktor intemal ini terdiri dari:

21
Muslim Ibrahim dan Mohammad Nur. Pembelajaran Berdasarkan Masalah.
Surabaya: Unesa Press, 2005, hal. 7
22
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Departemen
P&K dan Rineka Cipta, 1999, hlm. 256-257
19

1) Psikologi, yang meliputi intelegensi, motivasi belajar, minat,


perasaan kondisi akibat keadaan sosial, kultural, dan ekonomi.
2) Fisiologi, meliputi kesehatan jasmani.

b) Faktor Eksternal, faktor eksternal terdiri dari:


1) Proses belajar di sekolah meliputi: kurikulum pembelajaran,
disiplin sekolah, fasilitas belajar, dan pengelompokan siswa.
2) Sosial, meliputi: sistem, sekolah, status sosial sekolah siswa,
interaksi pengajar dengan siswa.

9. Ciri-Ciri Prestasi Belajar


Jadi secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan
tingkah laku yang terbentuk dari hasil interaksi seseorang dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-
perubahan itu akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku. Salah
satu indikator wujud perubahan dari hasil belajar di sekolah adalah
prestasi belajar yang diformulasikan menjadi angka-angka di dalam rapor
atau daftar nilai siswa. Djamarah mengungkapkan pengertian ciri-ciri
prestasi belajar sebagai berikut :
a) Prestasi belajar merupakan tingkah laku yang dapat diukur. Untuk
mengukur tingkah laku tersebut dapat digunakan tes prestasi belajar.
b) Prestasi menunjuk kepada individu sebagai sebab, artinya individu
sebagai pelaku.
c) Prestasi belajar dapat dievaluasi tinggi rendahnya, baik berdasarkan
atas kriteria yang ditetapkan terlebih dahulu atau ditetapkan menurut
standar yang dicapai oleh kelompok.
d) Prestasi belajar menunjuk kepada hasil dari kegiatan yang dilakukan
secara sengaja dan disadari.

Dari uraian prestasi dan belajar di atas, penulis dapat menyimpulkan


bahwa prestasi belajar adalah hasil maksimal yang diperoleh siswa
setelah mengalami proses belajar di sekolah berupa perubahan atau
pengembangan aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan
penerapan (psikomotorik) yang dinyatakan dengan angka.
20

10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Dalam proses belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor,
yang dapat memepengaruhi prestasi belajar siswa. faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajar23 yaitu:
a. Faktor Internal, yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani;
b. Faktor Eksternalm, kondisi lingkungan di sekitar siswa;
c. Faktor Pendekatan Belajar, upaya belajar siswa yang meliputi
strategi dan metode yang digunakan;

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar baik berasal dari


dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal) hakikatnya
merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena
itu, pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar penting sekali dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi
belajar yang seoptimal mungkin dengan kemampuannya masing-masing.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan


Sebagai bahan penguat penilaian tentang implementasi pembelajaran
dengan penerapan metode Jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar PKn
siswa kelas V (lima) SDN Pondok Kacang Timur 03, penulis mengutip 2
(dua) penelitian yang relevan, antara lain :
a) Dalam skripsi yang berjudul: “Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada
Materi Koperasi dengan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Bagi Siswa Kelas
IV SD Negeri 2 Traji” disusun oleh Rizky Dwi Putranto (08108244129),
Jurusan pendidikan Pendidikan Pra Sekolah Dan Sekolah Dasar Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2012. Hasil
penelitian itu menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunkan
metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV
(empat) di SD Negeri 2 Traji.24

23
Muhibbinsyah. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2011
hlm 129
24
Skripsi, Rizky Dwi Putranto. Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IV SDN
21

b) Dalam skripsi yang berjudul: “Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan


Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IV
SDN Mojosari 03 Puger-Jember Tahun Pelajaran 2011-2012” disusun
oleh Ferry Krisdiantoro (090210204128), Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember 2011.
Berdasarkan Hasil penelitian itu dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik di SDN Mojosari 03 Puger-Jember.25

C. Hipotesis Tindakan
Dengan memperhatikan landasan teori sebagaimana telah dipaparkan di atas,
maka hipotesis dari penelitian ini adalah: “Meningkatnya Prestasi Belajar
Siswa dengan menerapkan metode Jigsaw pada pelajaran PKn Materi
Perundang-Undangan Tingkat Pusat dan Daerah Siswa Kelas V SDN Pondok
Kacang Timur 03”.

Mojosari 03 Puger-Jember Tahun Pelajaran 2011-2012 Universitas Jember,


2012.
25
Skripsi, Ferry Krisdiantoro. Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IV SDN
Mojosari 03 Puger-Jember Tahun Pelajaran 2011-2012. Universitas Jember,
2011.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di SDN Pondok Kacang Timur 03, yang
beralamat di Jl. Pondok Kacang Timur No. 06. Waktu penelitian dilaksanakan
pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 pada Tanggal 19 sampai dengan
20 bulan Oktober 2015.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian


1. Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian
yang dilakukan oleh seorang guru di dalam kelas yang tujuannya untuk
meneliti dan memperbaiki system pembelajaran yang ada di kelas. Dengan
melakukan penelitian tindakan kelas, guru juga dapat memperbaiki praktik
pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih berkualitas dan lebih efektif.1
2. Rancangan Siklus Penelitian
Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari berbagai
model penelitian tindakan (action research), terutama penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research). Dialah orang pertama yang
memperkenalkan istilah action research. konsep pokok action research
menurut Kurt Lewin yang dikutip oleh Wijaya Kusumah dan Dedi
Dwitagama terdiri empat komponen, yaitu : Perencanaan (Planning),
tindakan (Acting), pengamatan (observing), dan refleksi (Reflecting).2
Hubungan keempat komponen itu dipandang sebagai satu siklus.
Sedangkan menurut model Kemmis & McTaggart merupakan
pengembangan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan Kurt
Lewin seperti yang diuraikan diatas, hanya saja komponen tindakan
1
M. Asrori. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung, Wacana Prima, 2009, hlm. 4.
2
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta, Indeks, 2012, hlm. 27

22
23

(acting) dan pengamatan (observing) dijadikan satu kesatuan karena


keduanya merupakan tindakan yang tidak terpisahkan, terjadi dalam waktu
yang sama.3
Model kurt Lewin dan Kemmis & McTaggart pada saat ini banyak
digunakan oleh para guru. Selain mudah pelaksanaannya, juga sangat
sederhana sehingga banyak guru yang memakai kedua model itu. Namun
yang lebih banyak dipakai pada saat ini adalah model PTK dari Kurt
Lewin. Mengapa ? Karena model Kurt Lewin sangat mudah
dipahami oleh guru dalam meneliti melalui PTK di sekolah. 4
Dengan demikian dari berbagai rancangan siklus penelitian ini yang
peneliti gunakan adalah rancangan penelitian yang dikembangkan oleh
Kurt Lewin.

C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03,
Jumlah Siswa Sebanyak 39 siswa terdiri dari 22 siswa laki-laki, dan 17 siswa
perempuan.

D. Peran Dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian


Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaksana utama, maka
pada prapenelitian, peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran
PKN di kelasnya, kemudian membuat perencanaan tindakan yang akan di
lakukan di kelas tempat mengajar.
Adapun posisi peneliti dalam PTK ini adalah sebagai posisi utama. Peneliti
melakukan langsung apa yang akan di tingkatkan di kelas tersebut. Peneliti
merasakan dan melakukan refleksi dari pembelajaran yang dilakukan
sehingga berdasarkan itulah peneliti melakukan penelitian. Selain itu juga
peneliti berperan sebagai pembuat laporan dari apa yang dilaksanakan dan
observasi yang dibantu teman sejawat dan Kepala Sekolah.

3
Ibid. Hlm. 28
4
Ibid. Hlm. 29
24

E. Tahapan Intervensi Tindakan


Tahapan pelaksanaan tindakan terdiri dari dari beberapa siklus, yang
tergantung pada tingkat penyelesaian masalah. Tiap siklus terdiri dari empat
kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pada
setiap siklus dilakukan beberapa tindakan , yang digambarkan sebagai berikut
:
1. Pra Tindakan
 Penelitian melakukan pengamatan kegiatan belajar mengajar terlebih
dahulu tehadap kegiatan pembelajaran PKN di kelas V SDN Pondok
Kacang Timur 03
 Wawancara guru yang mengajar bidang studi PKN kelas V untuk
mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa
2. Tindakan Riil
 Tahap Perencanaan
Peneliti membuat acuan program pembelajaran berupa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan pembelajaran
kooperatif jigsaw, membuat instrument berupa tes, pembagian
kelompok, menyiapkan sumber belajar, menyiapkan alat peraga.
 Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan dalam penelitian ini yaitu menerapkan
tindakan yang mengacu pada scenario pembelajaran atau Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tindakan pertama yaitu
pembukaan di lanjutkan dengan kegiatan inti yaitu pembagian
kelompok , membagikan tugas/materi, membentuk kelompok ahli,
mendiskusikan tugas/materi pada kelompok ahli, menjelaskan
materi/tugas kepada kelompok asal, mempresentasikan hasil
kelompok, memberikan pertanyaan atau tanggapan atau evaluasi lalu
dilanjutkan dengan kegiatan penutup menyimpulkan pelajaran dan di
akhir siklus diadakan tes berupa posttest dan refleksi. Pada saat
bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan observasi.
25

 Tahap Pengamatan
Pada tahap ini melakukan pengamatan terhadap pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw. Pengamatan menggunakan lembar observasi
siswa , lembar observasi guru, dan catat lapangan untuk mengamati
tindakan selama proses pembelajaran. Lembar observasi digunakan
untuk mengamati semua yang terjadi ketika pembelajaran
berlangsung. Pengamatan dilakukan pula dengan foto sebagai bukti
otentik.
 Tahap Refleksi
Refleksi pada proses pembelajaran dilakukan apabila hasil yang di
dapat kurang maksimal. Tahap refleksi pada penelitian ini meliputi:
1. Melakukan analisis data mengenai proses, masalah dan hambatan
yang terjadi ketika proses pembelajaran
2. Memperbaiki pelaksanaan tindaka sesuai hasil analisis atau
evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya.
 Keputusan
Pada tahap ini dilakukan pengambilan keputusan ketercapaian hasil
intervensi penelitian. Siklus II dilakukan dengan segala perbaikan
kekurangan yang ada pada siklus I yang dibahas pada refleksi. Jika
belum ada peningkatan hasil belajar dan belum memenuhi syarat
KKM yang ditentukan maka siklus dilanjutkan, akan tetapi jika sudah
ada peningkatan hasil belajar dan sudah memenuhi KKM maka
penelitian dihentikan atau tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang di Harapkan


Hasil yang diharapkan dari tahapan intervensi tindakan kelas meliputi:
1. Hasil Belajar PKN
Dari intervensi tindakan kelas diperoleh data hasil belajar yang diambil
dari hasil tes yang meliputi pencapaian penguasaan konsep materi PKN
melalui metode Jigsaw. Keberhasilan pencapaian tindakan intervensi kelas
26

bila pencapaian standar ketuntasan kompetensi minimal (KKM) mencapai


nilai minimal 7.
2. Metode Jigsaw
Berdasarkan hasil observasi dan angket yang menyangkut proses
pembelajaran melalui Metode Jigsaw diharapkan keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran untuk aktif dan mau mengikuti dengan antusias
melalui pembelajaran dengan pedoman LKS. Tingkat keberhasilan
penerapan metode Jigsaw tercapai apabila aktivitas guru dalam
mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, serta
keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran meningkat dalam setiap
siklusnya yang dilaksanakan sesuai dengan target dan tujuannya.

G. Data dan Sumber Data


1. Data
Data hasil penelitian meliputi:
(a) Hasil belajar PKN berupa skor hasil tes.
(b) Pembelajaran melalui metode Jigsaw berupa hasil observasi lapangan
dan angket baik untuk aktivitas guru maupun siswa.
2. Sumber Data
a) Hasil belajar PKN yang diperoleh dari instrument/tes hasil belajar
siswa.
b) Pembelajaran melalui metode Jigsaw yang diperoleh dari observasi
lapangan dan angket baik untuk aktivitas guru maupun siswa.
H. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini ada beberapa instrument pengumpulan data yang
digunakan yaitu:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan ada dua macam:
a. Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung
27

b. Lembar observasi guru


Lembar observasi diisi oleh seorang observer guna mengamati
kegiatan peneliti dalam penerapan problem based learning
2. Lembar Test
Test merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa
dalam memahami dan menguasai materi yang sudah dipelajari.
I. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Test Hasil Belajar
Data hasil belajar diperoleh dari hasil evaluasi dengan menggunakan test
yang telah disiapkan.
2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Guru
3. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai data
tentang metode yang digunakan guru dalam menyampaikan bahan
pembelajaran PKN, serta situasi dan lingkungan sekolah dan
latarbelakang objek penelitian seperti sejarah singkatnya berdirinya SDN
Pondok Kacang Timur 03.
4. Data mengenai aktivitas siswa diperoleh dengan menggunakan lembar
observasi siswa yang diisi oleh observer ketika proses pembelajaran
berlangsung dan dituliskan di lembar observasi yang telah dibuat.
Sedangkan, data aktivitas guru dalam mengajar diisi oleh teman sejawat,
mengamati dan melihat kekurangan - kekurangan pada saat proses
pembelajaran berlangsung.

J. Teknik Pemeriksaan Ketercapaian


Untuk mengetahui tingkat ketercapaian setelah menggunakan metode
Jigsaw, peneliti melakukan observasi langsung ke kelas selama dua kali
pertemuan atau dua kali siklus. Karena dalam penelitiian Tindakan kelas
jangka waktu untuk satu siklus tergantung dari materi yang dilaksanakan.
28

Setelah itu, peneliti memberikan posttest dan pretest pada setiap siklus.
Instrumennya berupa pertanyaan soal pilihaan ganda sebanyak 15 butir.

K. Analisis Dan Interpretasi Data


Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisis data, yaitu
peneliti memberi uraian mengenai hasil penelitian. Menganalisis data
merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang
diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya orang yang meneliti, tetapi juga
orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian.
Data yang didapat berupa hasil belajar siswa pada ranah kognitif,
lembar observasi kegiatan siswa dan guru pada proses pembelajaran, catatan
lapangan, dan respon siswa terhadap pembelajaran dengan penerapan metode
jigsaw. Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau
penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif dari siklus menggunakan
gain skor. Gain adalah selisih antara nilai post-test dan pre-test. Gain
menunjukan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah
pembelajaran yang dilakukan guru.

Untuk mengetahui nilai tersebut, menggunakan Normalized Gain,


yaitu :

N – Gain =
Dengan

kategori :
G tinggi : nilai (g) > 0,70
G sedang : 0,70 > (g) > 0.3
G rendah : nilai (g) < 0.3

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan


Seperti yang telah dikemukakan, bahwa penelitian yang dilakukan oleh
peneliti merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang memiliki
29

tahapan-tahapan dalam siklusnya. Tahapan tersebut meliputi perncanaan,


tindakan, pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Sedangkan prosedur
pelaksanaan perbaikan apabila setelah tindakan siklus I selesai dan jika hasil
penelitian telah mencukupi indikator keberhasilan maka dicukupkan dan
dianggap penelitian tindakan kelas telah berhasil dilaksanakan.
BAB IV

DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Lokasi Penelitian


Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Pondok
Kacang Timur 03 Pondok Aren, Tangerang Selatan. Sedangkan yang
dijadikan sebagai kelas pelaksanaan penelitian adalah kelas V B yang
berjumlah 39 Orang.

a. Visi dan Misi SDN Pondok Kacang Timur 03


Di bawah ini adalah Visi dan Misi SDN Pondok Kacang Timur 03
Sebagai berikut :
1) Visi
“Menciptakan Generasi Bangsa Yang Cerdas, Disiplin, dan
Berakhlak Mulia”

2) Misi
“Menanggulangi kebodohan untuk meraih cita-cita dan
membangun komunikasi yang baik di antara warga sekolah”

b. Keadaan Guru dan Siswa SDN Pondok Kacang Timur 03

1) Guru dan Jumlah Karyawan


Jumlah tenaga pengajar berikut kepala sekolah, staf pengurus
tata usaha, dan tenaga lainnya yang ada di SDN Pondok
Kacang Timur 03 berjumlah 27 Orang. Rinciannya adalah 25
Orang tenaga pengajar Termasuk kepala sekolah, satu orang
tenaga tata usaha, satu orang pesuruh dan satu orang penjaga
sekolah. Guru kelas V adalah Ibu Siti Solechah, S.Pd.SD

30
31

Tabel 4.1
Data Kedaan Guru
No Nama Pendidikan Jabatan

1 Abedih, S.Pd S1 Kepala Sekolah

2 Sutinah, S.Pd.SD S1 Guru

3 Kamelia, S.Pd.SD S1 Guru

4 Erdinah, S.Pd.SD S1 Guru

5 Romenih, S.Pd.SD S1 Guru

6 Icih Sunarsih, S.Pd.SD S1 Guru

7 Amsari, A.Ma.Pd S1 Guru

8 Mistar Setiawan, A.Ma.Pd S1 Guru

9 Rakmawati, S.Pd.SD

10 Siti Solechah, S.Pd.SD

11 Siti Fatimah, S.Pd.SD S1 Guru

12 Rosadah, S.Pd S1 Guru

13 Atiah, S.Pd.SD S1 Guru

14 Rohmat, S.Pd.I S1 Guru

15 Dian Widiastuti, S,Pd.SD S1 Guru

16 Hendra, S.Pd.I S1 Guru

17 Cahyani Andayani, S.Pd S1 Guru

18 Taufik Komar, S.Pd S1 Guru

19 Mumul Gusdiyana, S,Pd.SD S1 Guru

20 Emiluddin S,Kom S1 Guru

21 Yunisah Nurhikmah SMA Guru

22 Siti Mutmainnah, S.Pd.I S1 Guru


32

23 Suci Mayasari DIII Guru

24 Dwi Oktaviani, S,Pd S1 Guru

25 Fahmi Darmawan SMK Guru

25 Rachmat Firdaus SMA Penjaga Sekolah

26 H. Nursin SD Penjaga Sekolah

2) Keadaan Siswa
Jumlah siswa SDN Pondok Kacang Timur 03 adalah sebanyak 568 siswa
yang terdiri dari kelas I sebanyak 104, kelas II sebanyak 101, kelas III
sebanyak 99, kelas IV sebanyak 97, kelas V sebanyak 88, kelas VI sebanyak
85

Table 4.2

DAFTAR JUMLAH SISWA SDN PONDOK KACANG TIMUR 03

Jenis Kelamin
No Kelas Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 IA 15 18 33
2 IB 16 19 35
3 IC 18 17 35
4 II A 10 20 30
5 II B 11 18 29
6 II C 20 22 42
7 III A 15 17 32
8 III B 13 16 29
9 III C 21 17 38
10 IV A 16 12 28
11 IV B 16 17 33
12 IV C 15 16 31
13 VA 28 21 49
14 VB 22 17 39
15 VI A 14 14 28
16 VI B 15 12 27
17 VI C 16 14 30
Jumlah 281 287 568
33

3) Sarana dan Prasarana


Tabel 4.3
Sarana Dan Prasarana SDN Pondok Kacang Timur 03

No Jenis Fasilitas Jumlah Kondisi

1 Ruang kepala Sekolah 1 Ruang Baik

2 Ruang Guru 1 Ruang Baik

3 Ruang TU 1 Ruang Baik

4 Ruang Kelas I 3 Ruang Baik

5 Ruang Kelas II 3 Ruang Baik

6 Ruang Kelas III 3 Ruang Baik

7 Ruang Kelas IV 3 Ruang Baik

8 Ruang Kelas V 2 Ruang Baik

9 Ruang Kelas VI 3 Ruang Baik

10 Ruang Lab Komputer 1 Ruang Baik

11 Ruang Ibadah 1 Ruang Baik

12 Ruang Toilet Guru 3 Ruang Baik

13 Ruang Toilet Murid 18 Ruang Baik

14 Ruang Gudang 1 Ruang Baik

2. Analisis Data

Pada penelitian ini jumlah siswa kelas V B SDN Pondok Kacang Timur 03
Pondok Aren, Tangerang Selatan Sebanyak 39 Siswa. Dari 39 Siswa
tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Ada siswa yang
pendiam dan ada yang aktif dan juga berani bertanya pada saat
pembelajran. Jika dilihat dari kecerdasan kemampuan yang berbeda, yaitu
34

ada yang berkemampuan tinggi sedang bahkan rendah. Sedangkan dari


latar belakang ekonomi, siswa tersebut tergolong dalam kelompok standar,
yaitu menengah ke bawah.

Bedasarkan tujuan yang telah dirumuskan, data yang telah terkumpul


meliputi nilai pretest dan posttest dari 39 siswa tersebut. Data tersebut di
analisis dan dibahas sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa
melalui penerapan metode jigsaw pada pelajaran PKN materi perundang-
undangan,. Dari hasil data nilai pretest dan posttest siswa, dapat dilihat
pada table dibawah ini :

a. Data pretest

Tabel 4.4
Hasil Tes Formatif Siklus I KEMAMPUAN

KK
NO NAMA SISWA NILAI KET
M

1 Alexandrian Zaneti A. 70 50 - TT
2 Anggi Romadhan 70 70 + T
3 Afrizal 70 65 - TT
4 Alvia Alamsyah 70 60 - TT
5 Aidilla Fitri Sabila 70 75 + T
6 Anis Sinta 70 50 - TT
7 Alya Azhari 70 50 - TT
8 Astika Putri 70 75 + T
9 Arman Maulana 70 60 - TT
10 Abdul Rahman 70 75 + T
11 Damar Ramadhan 70 60 - TT
35

12 Devina Damayanti 70 75 + T
13 Devi Oktaviani 70 70 + T
14 Fanni Akbar Fadilah 70 40 - TT
15 Genta Dwi Andika 70 50 + TT
16 Ivan Hakim 70 70 + TT
17 Ivana Revalina 70 85 + T
18 M. Fadhil Akbar 70 40 - TT
19 M. Jibran Alkahfi 70 80 + T
20 Marsya Muizz 70 80 + T
21 M. Andiika S. 70 60 - TT
22 Nurania Zulfa N. I 70 60 - TT
23 Nabila 70 50 - TT
24 Putra Ibrahim P. K 70 68 - TT
25 Trias Okky Riyadi 70 85 + T
26 Saipul Abdullah 70 25 - TT
27 Samuel Caturwidodo 70 80 + T
28 Widia Dwi Safitri 70 75 + T
29 M. Zahnul Nizam 70 55 - TT
30 Andrean Febriansyah 70 70 + T
31 Audrey Selviana Putri 70 60 - TT
32 Nia Zabania 70 60 - TT
33 Rahmawati 70 75 + T
34 M. Fauzan Albana 70 60 - TT
35 Saskia Pricilia Ramadhani 70 80 + T
36 Riska Putu Aulia Sari 70 70 + TT
37 Armando Oka Varlesia 70 60 - TT
38 Muh. Muamar Mayendra 70 35 + TT
39 Prasetyo 70 30 - TT
Jumlah 2483
Rata-rata 63.6
36

Jumlah Siswa yang Tuntas 15


Jumlah Siswa yang Belum Tuntas 24
Persentase Ketuntasan Belajar 33,3 %

Dari Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dapat diketahui bahwa jumlah
siswa yang tuntas lebih sedikit dibanding siswa yang belum tuntas. Dari
jumlah 39 siswa, hanya 15 siswa yang mencapai KKM, 24 siswa belum
mencapai KKM sehingga persentase ketuntasan belajar yang diperoleh
sebesar 33,3 %. Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 85 sedangkan
nilai terendah yang dicapai siswa adalah 25. Nilai rata-rata yang dicapai
siswa adalah 63,6. jadi masih belum mencapai KKM yang ditentukan
sekolah. Nilai Rata-rata tersebut harus mencapai 70 atau lebih dari 70 jika
dapat dikatakan berhasil atau tuntas. Dengan melihat hasil diatas maka
perlu adanya tindakan perbaikan dalamdalam pembelajaran melalui
pembelajaran kooperttaif metode Jigsaw sehingga diharapkan hasil belajar
siswa dapat meningkat.

b. Data Postest
Tabel 4.5
Hasil Tes Formatif Pertemuan II
KEMAMPUAN

NO NAMA SISWA KKM NILAI KET

1 Alexandrian Zaneti A. 70 75 + T
2 Anggi Romadhan 70 75 + T
3 Afrizal 70 75 + T
4 Alvia Alamsyah 70 75 + T
37

5 Aidilla Fitri Sabila 70 75 + T


6 Anis Sinta 70 85 + T
7 Alya Azhari 70 80 + T
8 Astika Putri 70 75 + T
9 Arman Maulana 70 78 + T
10 Abdul Rahman 70 74 + T
11 Damar Ramadhan 70 75 + T
12 Devina Damayanti 70 72 + T
13 Devi Oktaviani 70 83 + T
14 Fanni Akbar Fadilah 70 75 + T
15 Genta Dwi Andika 70 55 - TT
16 Ivan Hakim 70 80 + T
17 Ivana Revalina 70 90 + T
18 M. Fadhil Akbar 70 75 + T
19 M. Jibran Alkahfi 70 90 + T
20 Marsya Muizz 70 80 + T
21 M. Andiika S. 70 80 + T
22 Nurania Zulfa N. I 70 95 + T
23 Nabila 70 85 + T
24 Putra Ibrahim P. K 70 60 - TT
25 Trias Okky Riyadi 70 75 + T
26 Saipul Abdullah 70 50 - TT
27 Samuel Caturwidodo 70 71 + T
28 Widia Dwi Safitri 70 65 - TT
29 M. Zahrul Nizam 70 75 + T
30 Andrean Febriansyah 70 60 - TT
31 Audrey Selviana Putri 70 75 + T
32 Nia Zabania 70 75 + T
33 Rahmawati 70 50 - TT
34 M. Fauzan Albana 70 75 + T
38

35 Saskia Pricilia Ramadhani 70 75 + T


36 Riska Putu Aulia Sari 70 65 - TT
37 Armando Oka Varlesia 70 75 + T
38 Muh. Muamar Mayendra 70 70 - T
39 Prasetyo 70 85 + T
Jumlah 2903
Rata-rata 74.43
Jumlah Siswa yang Tuntas 32
Jumlah Siswa yang Belum Tuntas 7
Persentase Ketuntasan Belajar 82,1 %

Dari Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Nilai tertinggi yang dicapai
siswa adalah 95, sedangkan nilai terendah yang dicapai siswa adalah 50.
Dari 39 siswa, sebanyak 7 siswa tidak tuntas karena nilai yang belum
mencapai KKM yang diharapka. Nilai KKm yang ditentukan sekolah yaitu
70 sehingga persentase ketuntasan belajar siswa 82,1 %. Jadi, dapat
diketahui dari hasil belajar tiap siswa sudah banyak mengalami ketuntasan
karena nilai yang diperoleh siswa telah mengalami ketuntasan sesuai KKM
yang ditentukan Sekolah.

1) Pemantauan Pelaksanaan Tindakan


Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu dalam rangka mengupayakan
meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif Jigsaw, maka pemantauan
dengan menggunakan instrumen sebagai berikut:
1. Lembaran Observasi
2. Catatan Lapangan

Berikut ini dipaparkan satu persatu:


A. Lembaran Observasi
1) Pertemuan I
39

Observasi ini peneliti lakukan bersama dengan teman sejawat pada


tanggal 19 November 2015 Pukul 07.00-08.20. Aktivitas yang
diamati adalah:
1. Mengajukan pertanyaan
2. Menjawab pertanyaan siswa maupun guru
3. Membari saran
4. Mengemukakan pendapat
5. Menyelesaikan tugas kelompok
6. Mempresentasikan hasil kerja kelompok
7. Hasil observasi dapat kita lihat pada Tabel dibawah ini

Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa pada Pertemuan I (19-11-2015 )

Jumlah
No. Aktifitas Yang Di Amati
Siswa Persentase
1 Mengajukan pertanyaan 6 15%

2 Menjawab pertanyaan siswa maupun guru 7 18%


3 Memberi saran 1 2,5%
4 Mengemukakan pendapat 7 18%
5 Menyelesaikan tugas kelompok 15 38,5%
6 Mempresentasikan hasil kerja kelompok* 4 10,5%
*Presentasi dalam bentuk kelompok

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa pada pertemuan I aktivitas siswa
masih rendah. Pada pertemuan 1 ini peneliti telah menggunakan model
pembelajaran kooperatif Jigsaw, yang paling rendah aktivitasnya adalah dalam
hal memberi saran. Ini disebabkan karena tingkat pengetahuan siswa yang
masih rendah. Kemudian peningkatan aktivitas yang agak tinggi adalah dalam
menjawab pertanyaan siswa maupun guru. Ini disebabkan karena siswa diberi
40

dorongan atau motivasi, sehingga secara bertahap timbul keberanian siswa


untuk menjawab pertanyaan.

2) Catatan Lapangan
Pada awal pembelajaran terlihat siswa dapat mengikuti pelajaran dengan
baik. Prasyarat pengetahuan dan motivasi yang diberikan guru saat
membuka pelajaran membuat siswa terbawa ke suasana belajar. Setelah
siswa terpancing dengan suasana belajar, barulah peneliti memberi tahu
topik atau KD yang akan dipelajari. Namun setelah guru memberi tugas
sesuai dengan model pembelajaran yang dibawakan, mulai timbul
permasalahan. Berikut ini diuraikan masalah-masalah tersebut.
a. Siswa tidak mampu menyelesaikan tugas dengan waktu yang telah
ditentukan,
b. Masih banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan
guru,
c. Siswa cenderung mencatat saja tanpa diskusi pada tahap kelompok
ahli,
d. Frekuensi bertanya maupun menjawab pertanyaan masih rendah,
e. Pada tahap presentasi hanya satu orang yang berani memberi saran.

3) Refleksi Pertemuan I
Berdasarkan kumpulan data yang diperoleh dari kolaborasi dengan teman
sejawat serta catatan lapangan yang ada pada peneliti, ternyata sebagian besar
siswa belum mampu menyelesaikan tugas dengan optimal.
Tingkat keaktifan siswa sangat rendah dalam pembelajaran. Hal ini
menunjukkan bahwa tujuan yang hendak dicapai sehubungan dengan
pelaksanaan tindakan ini belum tercapai secara optimal.
Menurut pengamatan peneliti kegagalan siswa tampak dengan jelas dalam
memanfaatkan waktu. Siswa belum mampu memanfaatkan waktu sesuai
dengan yang dialokasikan untuk setiap tahapan.
41

Agar siswa dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan tersebut, maka


perlu diberikan perpanjangan waktu. Akibat dari perpanjangan waktu ini
adalah sedikitnya waktu yang tersedia untuk kegiatan presentasi hasil kerja
kelompok.
Bila dicermati, penyebab dari kegagalan siswa dalam mengerjakan tugas saat
proses pembelajaran bersumber dari hal-hal berikut:
1. Siswa belum memahami tentang langkah-langkah kerja atau tahapan –
tahapan pembelajaran yang harus dilalui. Misalnya apa yang seharusnya
dilakukan dalam tahapan I (kooperatif asal), tahapan II (kooperatif ahli),
dan seterusnya.
2. Pada tahap III, ada siswa yang tidak mampu menyampaikan ilmu yang
diperdapatnya dari kelompok ahli secara sistematis, sehingga teman
sekelompoknya tidak dapat menyerap pelajaran sebagaimana mestinya.
3. Masih ada siswa yang suka mengganggu teman, sehingga terkendala
dalam menyelesaikan tugas.
Berdasarkan permasalahan dan kegagalan di atas, maka peneliti mencarikan
solusinya yaitu dengan memberikan arahan kembali kepada siswa tentang
langkah-langkah kerja kelompok pada model pembelajaran kooperatif Jigsaw,
sehingga kegiatan pada siklus berikutnya dapat berjalan dengan lancar seperti
yang diharapkan.

B. Deskripsi Pelaksanaan Pertemuan II


1) Perencanaan Pertemuan II
Pada siklus II ini dilakukan tindakan seperti pada siklus pertama.
Pertemuan kedua ini terdiri dari satu kali tatap muka 2 × 40 menit. Seluruh
perangkat pembelajaran disusun sesuai dengan tindakan yang dilakukan.
Sedangkan rencana tindakan yang dilaksanakan adalah:
a. Menyiapkan Rencana Pembelajaran,
b. Menyiapkan wacana / tugas dalam bentuk LKS,
c. Menyiapkan format observasi aktivitas siswa dalam PBM,
42

d. Membagi kelompok siswa, untuk kelompok kooperatif asal terdiri dari


enam orang anggota kelompok dan kelompok ahli terdiri dari tujuh
orang anggota kelompok.
Berdasarkan hasil refleksi Pertemuan I, maka tindakan tambahan yang
direncanakan pada siklus dua ini adalah:
 Memberikan arahan kembali tentang langkah-langkah kerja kelompok
 Kepada siswa, diinformasikan topik pelajaran yang akan dibahas
minggu depan dengan tujuan agar siswa lebih siap lagi melakukan
kegiatan pembelajaran
 Kelompok siswa direvisi sehingga dalam kelompok tersebut benar-
benar heterogen dalam berbagai hal.

2) Pemantauan Pelaksanaan Tindakan


Berikut ini dipaparkan seluruh alat pengumpul data yang digunakan, serta
hasil yang diperoleh dari data tersebut, baik data siklus I maupun data
siklus II. Tujuannya agar dapat dilihat kemajuan apa yang dialami selama
penelitian dilaksanakan.

3) Lembaran Observasi
Observasi dilaksanakan pada tanggal 20 November 2015. Aktivitas yang
diamati sama dengan Pertemuan I, yaitu:
a. Mengajukan pertanyaan,
b. Menjawab pertanyaan siswa maupun guru,
c. Memberi saran,
d. Mengemukakan pendapat,
e. Menyelesaikan tugas kelompok,
f. Mempresentasikan hasil kerja kelompok.
43

Tabel: 4.7
Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa
pada Pertemuan II (20-11-2015)

Jumlah
No. Aktifitas Yang Di Amati
Siswa Persentase
1 Mengajukan pertanyaan 16 41%
2 Menjawab pertanyaan siswa maupun guru 28 71%
3 Memberi saran 6 15%
4 Mengemukakan pendapat 12 30,8%
5 Menyelesaikan tugas kelompok 30 76%
6 Mempresentasikan hasil kerja kelompok* 6 100%
*Presentasi dalam bentuk kelompok

Dari tabel di atas terlihat sudah terjadinya perubahan yang cukup berarti
untuk semua aktivitas yang diteliti. Khusus aktivitas yang ke enam, yaitu
mempresentasikan hasil kerja kelompok memang tidak ada perubahan, karena
presentase berdasarkan kelompok yang terdiri dari lima kelompok, sehingga
yang tampil satu orang per kelompok.

4) Catatan Lapangan
Sebagaimana pada Pertemuan I, pada Pertemuan II saat membuka
pelajaran secara keseluruhan siswa tertarik mengikuti pelajaran.
Permasalahan yang muncul pada Pertemuan I, pada Pertemuan II sudah
jauh berkurang. Secara rinci kondisi proses pembelajaran dan keaktifan
siswa sebagai berikut:
a. Siswa sudah dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan alokasi waktu
yang telah ditentukan.
b. Secara komprehensif siswa sudah mampu menyelesaikan konsep-
konsep yang dibahas secara utuh.
44

c. Pada kegiatan kelompok tahap II (kelompok ahli) maupun tahap III


(penyatuan hasil dari kelompok ahli), siswa sudah dapat berdiskusi
dengan baik dan mencatat hasil diskusinya.
d. Frekuensi bertanya dan menjawab sudah meningkat.

5) Refleksi Pertemuan II
Sebagaimana yang dilakukan pada Pertemuan I, pada Pertemuan II juga
dilakukan diskusi yang mendalam terhadap deskripsi data yang dipaparkan
di atas. Di mana pada lembaran observasi aktivitas belajar siswa terjadi
perubahan keaktifan yang cukup berarti. Pada awalnya (siklus I) siklus
belum berani dan ragu-ragu untuk menyampaikan pendapat, namun pada
siklus II sudah ada keberanian. Demikian juga dalam mengerjakan tugas
kelompok atau diskusi, secara keseluruhan siswa sudah menunjukkan
aktivitas yang baik.

3. Pembahasan
a. Hasil Pretest dan Postest
Hasil pretest di dapat dengan memberikn soal kepada siswa sebelum
pembelajaran dimulai dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan
awal siswa tentang materi yang dipelajari. Sedangkan hasil Postets
didapat dengan memberikan soal yang sama kepada siswa pada akhir
pembahasan materi dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan
akhir siswa setelah mempelajari materi dengan menggunakan
kooperatif tipe Jigsaw.
45

Tabel 4.8
Analisis Data Hasil Pretest dan Postest

PENINGKATAN
NILAI NILAI
NO NAMA SISWA
PRETEST POSTEST

1 Alexandrian Zaneti A. 50 75 

2 Anggi Romadhan 70 75 

3 Afrizal 65 75 

4 Alvia Alamsyah 60 75 

5 Aidilla Fitri Sabila 75 75

6 Anis Sinta 50 85 

7 Alya Azhari 50 80 

8 Astika Putri 75 75

9 Arman Maulana 60 78 

10 Abdul Rahman 75 74

11 Damar Ramadhan 60 75 

12 Devina Damayanti 75 72

13 Devi Oktaviani 70 83 

14 Fanni Akbar Fadilah 40 75 

15 Genta Dwi Andika 50 55 

16 Ivan Hakim 70 80 

17 Ivana Revalina 85 90 

18 M. Fadhil Akbar 40 75 
46

19 M. Jibran Alkahfi 80 90 

20 Marsya Muizz 80 80

21 M. Andiika S. 60 80 

22 Nurania Zulfa N. I 60 95 

23 Nabila 50 85 

24 Putra Ibrahim P. K 68 60

25 Trias Okky Riyadi 85 75

26 Saipul Abdullah 25 50 

27 Samuel Caturwidodo 80 71

28 Widia Dwi Safitri 75 65

29 M. Zahnul Nizam 55 75 

30 Andrean Febriansyah 70 60

31 Audrey Selviana Putri 60 75 

32 Nia Zabania 60 75 

33 Rahmawati 75 50

34 M. Fauzan Albana 60 75 

35 Saskia Pricilia Ramadhani 80 75

36 Riska Putu Aulia Sari 70 65

37 Armando Oka Varlesia 60 75 

38 Muh. Muamar Mayendra 35 70 

39 Prasetyo 30 85 

Jumlah 2483 2903


Rata-rata 63.6 74.43
Siswa yang Tuntas 15 32
Siswa yang Belum Tuntas 24 7
47

Persentase ketuntasan 33,3 % 82,1 %

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pembahasan mata


pelajaran PKN tenatang perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jgsaw pada siswa kelas V
SDN Pondok Kacang Timur 03, ketuntasan dari penilaian tes hasil belajar
siswa menunjukkan nilai rata-rata kelas pada prestest yaitu 63,6 dengan siswa
yang tuntas sebanyak 15 siswa dari jumlah 39 siswa. Sedangkan pada saat
postest siswa mulai terlihat terbiasa menggunakan pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw. Terlihat dari kenaikan rata-rata kelas yaitu sejumlah 74.43 yang
sudah mencapai KKM dengan siswa yang tuntas sebanyak 32 dari 39 siswa.
Persentase ketuntasan memperoleh 82.1%

b. Hasil Observasi Aktifitas Guru


Data hasil pelaksanaan observasi aktifitas guru pada pertemuan I dan II yang
meliputi persiapan, kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir, pengolahan
waktu dan suasana kelas yang telah diamati selama proses pembelajaran
diperoleh jumlah skor 88 dan skor maksimalnya 96 sehingga persentase
diperoleh sebesar 91,67 %. Dilihat dari table observasi guru selama proses
pembelajaran masih banyak aspek dengan nilai 3 yang berarti baik dan 4 yang
berarti sangat bai. Dilihat dari nilai yang didapat pada tiap aspek aktifitas
guru selama proses pembelajaran terlihat adanya peningkatan pada pertemuan
II. Guru menunjukkan kemampuannya secara maksimal dan kekurangan
pada pertemuan I telah diperbaiki dengan memperhatikan refleksi pada
pertemuan I, sehingga diperoleh persentase sebesar 91,67 % yang termasuk
dalam kategori sangat baik.

c. Hasil Observasi Aktifitas Siswa


Data hasil observasi pelaksanaan aktifitas siswa pada pertemua I dan II
meliputi persiapan, keigiatan awal, kegiatan akhir yang telah diamati selama
proses pembelajaran
48

Tabel: 4.9
Pengolahan Data Lembaran Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Pada Pertemuan I dan II

Pertemuan Pertemuan
No. Aktifitas Yang Di Amati Peningkatan
I (%) II (%)

1 Mengajukan pertanyaan 15% 41% 26 %


Menjawab pertanyaan siswa
2 18% 71% 53 %
maupun guru
3 Memberi saran 2,5% 15% 12.5 %
4 Mengemukakan pendapat 18% 30,8% 12.8 %
5 Menyelesaikan tugas kelompok 38,5% 76% 37.5 %
Mempresentasikan hasil kerja
6 10,5% 100% 100
kelompok*
*Mempresentasikan hasil kerja kelompok

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa dari
Pertemuan I ke Pertemuan II. Aspek dalam mengajukan pertanyaan pada awal
(Pertemuan I) sangat kurang sekali, yaitu hanya enam orang siswa yang berani
mengajukan pertanyaan dari 39 siswa yang ada (15%). Kemudian dengan
memberikan penjelasan-penjelasan dan motivasi dalam proses pembelajaran,
maka terjadilah peningkatan aktivitas belajar pada pertemuan berikutnya.
Selanjutnya aktivitas yang sangat kurang bahkan tidak sama sekali pada awal
(Pertemuan I) yaitu dalam hal memberi saran. Menurut pengamatan peneliti hal
ini terjadi karena keterbatasan ilmu dan pemahaman siswa terhadap konsep
yang dipelajari. Dan yang sangat menentukan sekali adalah siswa tidak terbiasa
dan tidak berani tampil untuk mengajukan pendapat, menjawab pertanyaan,
apalagi memberi saran. Namun setelah penerapan model pembelajaran tipe
Jigsaw ini secara perlahan timbul keberanian siswa, sehingga aktivitas siswa
49

dalam proses pembelajaran dapat ditingkatkan. Dilihat dari nilai yang didapat
pada tiap aspek lembar aktifitas siswa selama kegiatan belajar sudah
menunjukkan peningkatan yang signifikan dari pertemuan ke II. Hal ini juga
terlihat dengan aktifnya siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya. Sehingga diperoleh persentase sebesar 100% yang termasuk
kategori sangat baik dan sudah sesuai dengan harapan yang ditentukan.

d. Kuesioner
Setelah berakhirnya Perttemuan II, diedarkan kuesioner kepada 39 orang siswa
(kuesioneris). Kuesioner ini dilaksanakan untuk melihat bagaimana tanggapan
siswa setelah mengikuti model pembelajaran kooperatif Jigsaw, dan juga untuk
melihat apakah siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran PKn. Hasil
dari kuesioner siswa ini dapat kita lihat pada lampiran 5.
Untuk mengetahui hasil dari kuesioner yang telah diedarkan pada siswa, di
bawah ini peneliti paparkan pada tabel berikut:

Tabel: 4.10
PENGOLAHAN DATA KUESIONER
Jawaban
No. Pertanyaan Tidak Jumlah
Ya Tidak
Menjawab %
Apakah anda tahu tentang topik yang  100%
1
anda pelajari setiap Belajar ?
Apakah tujuan pembelajaran yang  100%
2
hendak anda pahami ?
Apakah model pembelajaran yang  100%
3
dibawakan oleh guru anda senangi ?
Apakah cara belajar yang dibawakan  100%
4 oleh guru mendorong anda untuk
belajar?
50

Apakah informasi yang anda perdapat  50%


bisa anda jelaskan pada teman  25%
5 sekelompok anda?  25%

Anda memahami informasi pelajaran  75%


6 yang diberikan oleh teman?  15%
 10%
Anda termotivasi bertanya pada saat  80%
7 diskusi kelas?  15%
 5%
Anda termotivasi untuk menjawab  60%
8 soal diskusi kelas?  25%
 15%
Model pelajaran yang diterapkan  85%
9 melatih anda untuk bertanggung  15%
jawab?
Model pembelajaran yang diterapkan  100%
10 meningkatan minat dan aktivitas anda
dalam belajar?

Dari data kuesioner di atas, peneliti melihat bahwa pada umumnya siswa tahu
tentang topik atau kompetensi dasar yang akan dipelajari. Ini terjadi karena setiap
akan memasuki pelajaran, peneliti selalu menginformasikan Kompetensi Dasar
(KD) atau Indikator apa yang akan dicapai. Selanjutnya data yang menunjukkan
memperoleh hasil yang baik adalah mengenai model pembelajaran yang
diterapkan. Menurut pengakuan siswa, model pembelajaran kooperatif Jigsaw
disenangi oleh siswa. Sehingga membawa dampak positif terhadap yang lain,
seperti dapat melatih siswa untuk bertanggungjawab. Kemudian dampak lain yang
sangat berpengaruh dengan disenanginya model pembelajaran yang diberikan
adalah siswa menjadi termotivasi untuk bertanya, terutama saat berdiskusi.
51

Dengan termotivasinya siswa saat berdiskusi, akhirnya aktivitas belajar siswa


menjadi meningkat, sehingga dapat mendorong siswa untuk belajar lebih baik.
Data yang menunjukkan memperoleh hasil yang rendah adalah dalam hal
menyampaikan informasi pelajaran kepada teman, maupun menerima informasi
pelajaran dari teman. Hal ini peneliti sadari bahwa bagi siswa SD kelas V,
memang masih sulit bagi mereka untuk menerangkan atau menyampaikan
informasi pelajaran maupun menerima keterangan atau informasi pelajaran dari
teman. Hal ini terjadi karena tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh siswa masih
rendah. Dengan melihat data kuesioner siswa yang telah dilaksanakan, peneliti
berencana untuk dapat melaksanakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw
dalam proses pembelajaran selanjutnya sesuai dengan materi yang cocok.
Setelah melakukan berbagai diskusi dengan teman sejawat, maka penulis
mencoba mendesain pola pembelajaran yang lebih kreatif yaitu disamping
menerapkan pola penguatan sistem verbal dan non verbal, penulis juga
menyampaikan pembelajaran dengan sistem diskusi dan tanya jawab antara guru
dan siswa. Dengan demikian penulis mendapatkan hasil temuan yaitu
meningkatnya tingkat hasil belajar siswa, maka dari itu proses penelitian penulis
cukupkan pada Pertemuan II karena pada siklus ini hasil belajar siswa sudah
didapatkan dengan hasil yang baik.
52

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar PKn Konsep Organisasi Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03
Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan diperoleh peningkatan
yang signifikan.

B. Saran
Sebagai tindak lanjut terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti
dapat memberikan beberapa saran, antara lain:
1. Kepada guru hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw agar dapat meningkatn hasil belajar siswa.
2. Kepada siswa agar lebih meningkatkan lagi aktivitasnya pada materi ini
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw,
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
3. Kepada kepala sekolah hendaknya dapat meningkatkan penggunaan
model-model pembelajaran agar dapat meningkatkan kualitas proses dan
hasil belajar siswa.
4. Kepada teman-teman sejawat yang ingin melakukan Penelitian Tindakan
Kelas terutama yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw, hendaknya menjadikan penelitian ini sebagai bahan masukan.
DAFTAR PUSTAKA

Asrori, Muhammad. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. Wacana Prima. 2009.

Dedi Dwigatama, dan Wijaya Kusumah. Mengenal penelitian tindakan kelas.


Jakarta. Indeks. 2012

Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Depertemen P&K dan
Rineka Cipta. 1999

Doantara, Yasa. Pembelajaran Kooperatif TipeJigsaw.


www.ipotes.wordpress.com/2015/07/05pembelajarankooperatif-tipe-jigsaw
diakses tanggal 05 Juli 2015.

Eveline Siregar, Teori Belajar dan Pembelajaran. Ghalia Indonesia

Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung. Pustaka Setia. 2011.

Krisdiantoro, Ferry. Skripsi : “Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Penerapan


Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IV SDN Mojosari
03 Puger-Jember Tahun Pelajaran 2011-2012”. Universitas Jember. 2011.

Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.


Jakarta, Indeks. 2012.

Munadi, yudhi. Media pembelajaran sebuah pendekatan baru. Jakarta. GP Press


Group. 2013

Muhammad Nur, Ibrahim Muslim. Pembelajaran Berdasarkan Masalah.


Surabaya. Unesa Press, 2005

Muhibbinsyah. Psikologi Belajar. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. 2003.

Nurhadi. Pembelajaran Kontekstual (contextual Teaching and Learning/CTL) dan


penerapannya dalam KBK. Malang. Universitas Negeri Malang. 2004.

Putranto, Rizky. Skripsi : “Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Penerapan


Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IV SDN Mojosari
03 Puger-Jember Tahun Pelajaran 2011-2012”. Universitas Jember. 2012.

Purwanto, Ngalim. Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung. PT.


Remaja Rosdakarya. 2009
Rusman, Model – model Pembelajaran, Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2010
Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung, 2006.

Sanjaya, Wina. Strategi pembelajaran. Berorientasi standar proses pendidikan.


Jakarta. Kencana Prenada Media Grup. 2008

Susanto, Ahmad. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta.


Kencana Prenadamedia Group. 2013.

Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempeengaruhnya, Rineka Cipta.


Jakarta. 2010

Trianto. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,


Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Jakarta. Prestasi
Pustaka Publisher. 2010
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SDN PONDOK KACANG TIMUR 03


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : V (Lima)
Semester : I (Satu)
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit ( Pertemuan I ).

Standar Kompetensi**
2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.
Kompetensi Dasar
2.1. Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah.
Indikator
 Menyebutkan pasal 1 ayat 3 UUD 1945 bahwa Negara Indonesia adalah
negara hukum
 Menuliskan sanksi jika melanggar hukum
 Menyebutkan bahwa UUD 1945 adalah bentuk peraturan perundang-
undangan yang tertinggi sebagai hukum dasar
 Menuliskan peraturan yang sifatnya dibuat oleh pusat
 Menuliskan peraturan yang sifatnya dibuat oleh daerah
 Menyebutkan siapa yang berhak menetapkan Undang-undang
 Memberikan contoh tentang peraturan pemerintah
A. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat mengetahui dan nenyebutkan berbagai macam perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia, tingkat pusat dan daerah.( NK.
Menghargai Prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain. )
 Siswa dapat mengetahui dan menyebutkan perbedaan fungsi tiap peraturan
yang berlaku di tingkat pusat dan daerah. ( NK. Bersahabat / Komuniktif :
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,bergaul, dan bekerja
sama dengan orang lain )
 Karakter siswa yang diharapkan :
 Menghargai, Prestasi
 Bersahabat / Komuniktif
B. Materi Ajar
 Pengertian perundang-undangan.
 Fungsi peraturan perundang-undangan.
C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontruktivisme
Metode : Cooperatif Learning
Model : Jigsaw (Model Tim Ahli)
D. Media Pembelajaran
1. Handout materi
2. Kertas kerja
3. Kartu soal
4. Kolom jawaban
E. Sumber Pembelajaran
1. Buku PKN Kelas 5
2. Internet

D. Langkah-langkah Kegiatan

Tahapan Kegiatan Alokasi Model


Kegiatan Pendidik Peserta Didik Waktu
Kegiatan 1) Guru membuka pelajaran Siswa mendengarkan 10 menit Ceramah
Awal dengan memberikan penjelasan guru dan tanya
motivasi dan ice jawab
breaking
2) Guru menyampaikan
materi yang akan
dibahas
Kegiatan 1) Guru menjelaskan 1) Siswa 15 menit Diskusi
inti tentang metode jigsaw memperhatikan dan
yang akan dipakai mendengarkan
penjelasan guru
2) Guru Mengelompokkan 2) Siswa membentuk 5 menit Diskusi
Siswa Ke Dalam 5 kelompok dan
Anggota Tim menempati tempat
duduk yang sesuai
dengan
kelompoknya
3) Guru memberikan 3) Siswa mendapatkan 20 menit Ceramah
materi, soal-soal yang materi dan soal-soal dan
berbeda tentang Peraturan diskusi
Peraturan perundang-
undangan tingkat pusat
dan daerah dengan soal
yang berbeda, dan kertas
untuk jawaban siswa
untuk didiskusikan dan
dikerjakan tiap anggota
dalam tim
4) Guru memerintahkan 4) Tiap siswa dalam 20 menit Jigsaw
setiap siswa dalam tim tim mengerjakan
untuk membahas materi materi dan soal yang
dan mengerjakan soal telah ditugaskan
yang telah diberikan
(guru memantau dan
mengecek siswa)

5) Setelah semua soal 5) Anggota dari tim


dikerjakan oleh setiap yang berbeda dan
tim, maka guru telah mengerjakan
memerintahkan kepada soal dan materi yang
tiap anggota dari tim sama, bertemu
membuat kelompok baru dalam kelompok
dengan anggota yang baru (kelompok
mengerjakan soal yang ahli) untuk
sama. Kemudian mendiskusikan soal
kelompok/tim baru itu dan materi mereka
berdiskusi dan saling
menjelaskan
pengetahuan mereka
tentang materi dan soal
yang telah mereka
kerjakan di tim
sebelumnya, sehingga
mereka dapat menjadi
tim ahli dalam salah satu
subbab dalam metode
pencatatan Peraturan
perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah
(Guru terus memantau
siswa-siswanya)

6) Setelah selesai diskusi


6) Setelah selesai
sebagai tim ahli, maka
guru memerintahkan tiap diskusi sebagai tim
siswa untuk kembali ke ahli, tiap anggota
kelompoknya masing- kembali ke
masing (kelompok awal) kelompok asal dan
dan bergantian bergantian mengajar
menjelaskan ke teman teman satu tim
tim awal mereka tentang mereka tentang
materi yang telah mereka materi yang telah
kuasai di tim ahli (guru mereka kuasai dan
memantau dan mengecek tiap anggota lainnya
keaktifan siswa) mendengarkan
dengan sungguh-
sungguh

7) Guru memerintahkan 7) Siswa


setiap tim untuk mempresentasikan
mempresentasikan hasil hasil diskusi
diskusi dan mereka mereka
masing-masing
kelompok diberi waktu
5 menit (guru menilai
semua siswa)

8) Guru memberikan 8) Siswa


evaluasi dan mendengarkan dan
menjelaskan materi mencatat
yang kurang dipahami penjelasan guru
tiap tim

9) Guru menyimpulkan 9) Siswa


materi yang dibahas mendengarkan
dengan sungguh-
sungguh
Kegiatan 1) Guru memberikan soal 1) Siswa mencatat 5 menit Ceramah
akhir pekerjaan rumah untuk soal untuk dan tanya
siswa Pekerejaan Rumah jawab
2) Guru menutup 2) Siswa 5 menit Ceramah
pelajaran mendengarkan dan tanya
dengan sungguh- jawab
sungguh

E. Sumber/Bahan Belajar
 Artikel yang menceritakan berbagai peraturan perundang-undangan daerah,
misalnya artikel tentang hak asasi manusia, keuangan daerah, atau larangan
merokok di tempat umum.
 Rekaman siaran berita televisi atau radio yang berhubungan dengan
berbagai peraturan perundang-undangan daerah.
 Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar
Kelas V, terbitan Narasumber umum.)

F. Penilaian
Indikator
Teknik Bentuk
Nilai Karakter Pencapaian Instrumen/ Soal
Penilaian Instrumen
Kompetensi
 Menghargai  Menjelaskan  Tugas  Penilaian  Mengapa perlu
Prestasi: Sikap pengertian individu. tertulis dibuat peraturan
dan tindakan perundang-undanan (kemampuan perundang-undang-
yang pusat dan daerah. analitis). an?
mendorong  Memahami  Penilaian  Mengapa hak asasi
dirinya untuk perbedaan fungsi unjuk kerja manusia perlu
menghasilkan tiap peraturan yang (keberanian diatur berdasakan
sesuatu yang berlaku di tingkat anak undang-uundang?
berguna bagi pusat dan daerah. bercerita)
masyarakat, dan  Mengetahui  Penilaian
mengakui, serta berbagai hal yang tertulis
menghormati perlu diatur dengan (kemampuan
keberhasilan undang-undang. analitis).
orang lain.  Memahami sebab  Penilaian
 Bersahabat / dan asas pembuatan unjuk kerja
Komuniktif : undang-undang (keberanian
Tindakan yang anak
memperlihatkan menjelaskan
rasa senang pemikirannya
berbicara,berga )
ul, dan bekerja
sama dengan
orang lain

Format Kriteria Penilaian


 PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1

 PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan * Pengetahuan 4
* kadang-kadang Pengetahuan 2
* tidak Pengetahuan 1

2. Sikap * Sikap 4
* kadang-kadang Sikap 2
* tidak Sikap 1

Lembar Penilaian
Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan Sikap Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
 Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
Remedial.
Pondok Aren, 19 Oktober 2015
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru
SDN Pondok Kacang Timur

ABEDIH, SPd FAHMI DARMAWAN


NIP. 19640712 198803 1 016 NIM. 1812018300197
Nama Sekolah : SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : V (Lima)
Semester : 1 (satu)
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit ( Pertemuan II ).

Standar Kompetensi**
2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.

Kompetensi Dasar
2.2.Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan
daerah, seperti pajak, antikorupsi, lalu lintas, dan larangan merokok.
Indikator
 Menuliskan pengertian arti korupsi
 Menyebutkan lembaga yang bertugas untuk menyelidiki perkara korupsi
 Menyebutkan tempat penyebrangan bagi pejalan kaki
 Memberikan contoh akibat pengguna jalan bila tidak menaati peraturan
lalu lintas
 Menuliskan sanksi jika melanggar peraturan lalu lintas
A. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat mengetahui dan nenyebutkan berbagai macam perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia, tingkat pusat dan daerah.( NK.
Menghargai Prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain. )
 Siswa dapat mengetahui dan menyebutkan perbedaan fungsi tiap peraturan
yang berlaku di tingkat pusat dan daerah. ( NK. Bersahabat / Komuniktif :
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,bergaul, dan bekerja
sama dengan orang lain )
 Karakter siswa yang diharapkan :
 Menghargai, Prestasi
 Bersahabat / Komuniktif

B. Materi Ajar
 Pengertian perundang-undangan.
 Contoh peraturan perundang-undangan.
C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontruktivisme
Metode : Cooperatif Learning
Model : Jigsaw (Model Tim Ahli)
F. Media Pembelajaran
5. Handout materi
6. Kertas kerja
7. Kartu soal
8. Kolom jawaban
G. Sumber Pembelajaran
3. Buku PKN Kelas 5
4. Internet
H. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahapan Kegiatan Alokasi Model


Kegiatan Pendidik Peserta Didik Waktu
Kegiatan 1) Guru membuka 1) Siswa 10 menit Ceramah
Awal pelajaran dengan mendengarkan dan tanya
mengingatkan siswa penjelasan guru jawab
dan mereview ulang
materi yang telah
disampaikan minggu
lalu yaitu tentang
pengertian dan
pentingnya peraturan
perundang-undangan
tingkat pusat dan
daerah
2) Guru menyampaikan 2) Siswa
materi yang akan mendengarkan
dibahas penjelasan guru

Kegiatan 1) Guru menjelaskan 1) Siswa 15 menit Diskusi


inti tentang metode jigsaw memperhatikan
yang akan dipakai dan mendengarkan
penjelasan guru
2) Guru Mengelompokkan 2) Siswa membentuk 5 menit Diskusi
Siswa Ke Dalam 5 kelompok dan
Anggota Tim menempati tempat
duduk yang sesuai
dengan
kelompoknya
3) Guru memberikan 3) Siswa mendapatkan 20 menit Ceramah
materi, soal-soal yang materi dan soal-soal dan
berbeda tentang Peraturan diskusi
Peraturan perundang-
undangan tingkat pusat
dan daerah dengan soal
yang berbeda, dan
kertas untuk jawaban
siswa untuk
didiskusikan dan
dikerjakan tiap anggota
dalam tim
4) Guru memerintahkan 4) Tiap siswa dalam 20 menit Jigsaw
setiap siswa dalam tim tim mengerjakan
untuk membahas materi materi dan soal yang
dan mengerjakan soal telah ditugaskan
yang telah diberikan
(guru memantau dan
mengecek siswa)

5) Setelah semua soal 5) Anggota dari tim


dikerjakan oleh setiap yang berbeda dan
tim, maka guru telah mengerjakan
memerintahkan kepada soal dan materi yang
tiap anggota dari tim sama, bertemu
membuat kelompok dalam kelompok
baru dengan anggota baru (kelompok
yang mengerjakan soal ahli) untuk
yang sama. Kemudian mendiskusikan soal
kelompok/tim baru itu dan materi mereka
berdiskusi dan saling
menjelaskan
pengetahuan mereka
tentang materi dan soal
yang telah mereka
kerjakan di tim
sebelumnya, sehingga
mereka dapat menjadi
tim ahli dalam salah
satu subbab Peraturan
perundang-undangan
tingkat pusat dan
daerah (Guru terus
memantau siswa-
siswanya)

6) Setelah selesai diskusi 6) Setelah selesai


sebagai tim ahli, maka diskusi sebagai tim
guru memerintahkan ahli, tiap anggota
tiap siswa untuk kembali ke
kembali ke kelompok asal dan
kelompoknya masing- bergantian mengajar
masing (kelompok teman satu tim
awal) dan bergantian mereka tentang
menjelaskan ke teman materi yang telah
tim awal mereka mereka kuasai dan
tentang materi yang tiap anggota lainnya
telah mereka kuasai di mendengarkan
tim ahli (guru dengan sungguh-
memantau dan sungguh
mengecek keaktifan
siswa)
7) Guru memerintahkan 7) Siswa
setiap tim untuk mempresentasikan
mempresentasikan hasil hasil diskusi
diskusi dan mereka mereka
masing-masing
kelompok diberi waktu
5 menit (guru menilai
semua siswa)

8) Guru memberikan 8) Siswa


evaluasi dan mendengarkan dan
menjelaskan materi mencatat
yang kurang dipahami penjelasan guru
tiap tim

9) Guru menyimpulkan 9) Siswa


materi yang dibahas mendengarkan
dengan sungguh-
sungguh
Kegiatan 1) Guru memberikan soal 1) Siswa mencatat 5 menit Ceramah
akhir pekerjaan rumah untuk soal untuk dan tanya
siswa Pekerejaan Rumah jawab
2) Guru menutup 2) Siswa
pelajaran mendengarkan 5 menit Ceramah
dengan sungguh- dan tanya
sungguh jawab

E. Sumber/Bahan Belajar
 Artikel yang menceritakan berbagai peraturan perundang-undangan daerah,
misalnya artikel tentang hak asasi manusia, keuangan daerah, atau larangan
merokok di tempat umum.
 Rekaman siaran berita televisi atau radio yang berhubungan dengan
berbagai peraturan perundang-undangan daerah.
 Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar
Kelas V, terbitan Narasumber umum.)

F. Penilaian
Indikator
Teknik Bentuk
Nilai Karakter Pencapaian Instrumen/ Soal
Penilaian Instrumen
Kompetensi
 Menghargai  Menjelaskan  Tugas  Penilaian  Mengapa perlu
Prestasi: Sikap pengertian individu. tertulis dibuat peraturan
dan tindakan perundang-undanan (kemampuan perundang-undang-
yang pusat dan daerah. analitis). an?
mendorong  Memahami  Penilaian  Mengapa hak asasi
dirinya untuk perbedaan fungsi unjuk kerja manusia perlu
menghasilkan tiap peraturan yang (keberanian diatur berdasakan
sesuatu yang berlaku di tingkat anak undang-uundang?
berguna bagi pusat dan daerah. bercerita)
masyarakat, dan  Mengetahui  Penilaian
mengakui, serta berbagai hal yang tertulis
menghormati perlu diatur dengan (kemampuan
keberhasilan undang-undang. analitis).
orang lain.  Memahami sebab  Penilaian
 Bersahabat / dan asas pembuatan unjuk kerja
Komuniktif : undang-undang (keberanian
Tindakan yang anak
memperlihatkan menjelaskan
rasa senang pemikirannya
berbicara,berga )
ul, dan bekerja
sama dengan
orang lain
Format Kriteria Penilaian
 PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1

 PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan * Pengetahuan 4
* kadang-kadang Pengetahuan 2
* tidak Pengetahuan 1

2. Sikap * Sikap 4
* kadang-kadang Sikap 2
* tidak Sikap 1

Lembar Penilaian
Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan Sikap Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
 Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
Remedial.
Pondok Aren, 20 Oktober 2015
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru.
SDN Pondok Kacang Timur

ABEDIH, SPd FAHMI DARMAWAN


NIP. 19640712 198803 1 016 NIM. 1812018300197
SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SDN PONDOK KACANG TIMUR 03


Mata Pelajaran : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ( PKN )
Kelas : V
Semester : 1
STANDAR KOMPETENSI : 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.

Materi Pokok Penilaian


Indikator Pencapaian Alokasi Sumber/
Kompetensi Dasar dan Uraian Pengalaman Belajar Jenis Bentuk Contoh
Kompetensi Waktu Bahan/ Alat
Materi Tagihan Instrumen Instrumen
 Pengertian  Mengidentifikasi macam-  Menyebutkan pasal 1  Tugas  Penilaian  Sebutkan isi 4 x 35  Buku paket
perundang- macam peraturan di rumah ayat 3 UUD 1945 Kelomp tertulis pasal I ayat 3 (Buku
2.1. Menjelaskan bahwa Negara menit.
pengerti-an dan undangan dan di sekolah. ok (kemampuan UUD 1945 Pendidikan
Indonesia adalah negara analitis). Kewarganegar
pen-tingnya  Fungsi /  Menjelaskan pengertian  Tugas  Jelaskan
hukum aan untuk
peraturan pentingnya perundang-undangan. individu.  Penilaian pengertian
 Menuliskan sanksi jika Sekolah Dasar
perundang- peraturan  Mendiskusikan perbedaan melanggar hukum unjuk kerja perundang-
undangan perundang- (keberanian undangan Kelas V,
fungsi peraturan tingkat  Menyebutkan bahwa terbitan ESIS,
tingkat pusat undangan pusat dan tingkat daerah. UUD 1945 adalah anak bercerita)  Apa fungsi
dan daerah. karangan Dra.
 Mengidentifikasi berbagai bentuk peraturan  Penilaian peraturan Dyah
hal yang perlu diatur perundang-undangan tertulis tingkat pusat Sriwilujeng,
dengan undang-undang. yang tertinggi sebagai (kemampuan dan daerah ? M.Pd.) hlm.
hukum dasar analitis).  Mengapa 30—33.
 Menjelaskan sebab
 Menuliskan peraturan  Penilaian perlu dibuat
beberapa hal perlu diatur  Berbagai
yang sifatnya dibuat unjuk kerja peraturan
dengan undang-undang peraturan di
oleh pusat (keberanian perundang-
 Menuliskan peraturan sekolah.
anak undang-an?
yang sifatnya dibuat menjelaskan  Berbagai
 Mengapa
oleh daerah pemikirannya) peraturan di
hak asasi rumah.
 Menyebutkan siapa
manusia
yang berhak
perlu diatur
menetapkan Undang-
berdasakan
undang
Materi Pokok Penilaian
Indikator Pencapaian Alokasi Sumber/
Kompetensi Dasar dan Uraian Pengalaman Belajar Jenis Bentuk Contoh
Kompetensi Waktu Bahan/ Alat
Materi Tagihan Instrumen Instrumen
 Memberikan contoh undang-
tentang peraturan uundang?
pemerintah
 Tata urutan  Membaca informasi dan  Menuliskan pengertian  Tugas  Penilaian  Jelaskan arti 4 x 35  Buku paket
peraturan menjelaskan UUD 1945. arti korupsi tertulis korupsi ! hlm. 35—42.
2.2. Memberikan
perundang-  Menyebutkan lembaga  kelompo (kemampuan
menit.
contoh  Membaca informasi dan k.  Apakah  Teks UUD
undangan di yang bertugas untuk analitis).
peraturan menjelaskan undang- menyelidiki perkara Lembaga 1945.
perundang- Indonesia. undang atau peraturan  Penilaian yang
korupsi  Teks Undang-
undangan pengganti undang-undang.  Menyebutkan tempat unjuk kerja menangani Undang atau
tingkat pusat  Membaca informasi dan penyebrangan bagi (keberanian Tindak Per-aturan
dan daerah, menjelaskan Peraturan pejalan kaki anak pidana Pengganti
seperti pajak, Pemerintah.  Memberikan contoh menjelaskan korupsi ? Undang-
antikorupsi, lalu akibat pengguna jalan pemikirannya)  Tempat Undang.
 Membaca informasi dan
lintas, dan bila tidak menaati penyebranga
menjelaskan Peraturan  Teks Pe-
larangan peraturan lalu lintas n disebut ….
merokok. Presiden. raturan
 Menuliskan sanksi jika  Berikan Pemerintah.
 Membaca informasi dan
melanggar peraturan contoh
menjelaskan Peraturan  Teks Pe-
lalu lintas akibat
Daerah. raturan
melanggar Presiden.
peraturan
 Teks Pe-
lalu lintas !
raturan Daerah.
 Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility )
Berani ( courage ), Integritas ( integrity ), Peduli ( caring ), Jujur ( fairnes ) dan Kewarganegaraan ( citizenship )
Pondok aren, 19 Oktober 2015
Mengetahui,

Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03 Guru

ABEDIH, SPd FAHMI DARMAWAN


NIP. 19640712 198803 1 016 NIM. 1812018300197
PERHITUNGAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM

Nama Sekolah : SDN Pondok Kacang Timur 03 Kelas/semester : V (Lima) 1 ( Satu)


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Tahun Pelajaran : 2015/2016

KRITERIA
Hasil KKM
PENENTUAN
dalam Aspek
KKM

Komplek-sitas

Daya Dukung

Intake Siswa

Pemahaman
STANDAR KOMPETENSI KKM

Penerapan
Konsep
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

1. Memahami perundang-undangan tingkat pusat dan daerah


2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-
undangan tingkat pusat dan daerah
60 60 70 70 60 64
 Menyebutkan pasal 1 ayat 3 UUD 1945 bahwa Negara Indonesia
adalah negara hukum
70 66 70 70 60 68
 Menuliskan sanksi jika melanggar hukum
70 60 70 70 60 66
 Menyebutkan bahwa UUD 1945 adalah bentuk peraturan
perundang-undangan yang tertinggi sebagai hukum dasar
 Menuliskan peraturan yang sifatnya dibuat oleh pusat 60 60 70 70 50 62
 Menuliskan peraturan yang sifatnya dibuat oleh daerah 60 60 70 70 50 62
 Menyebutkan siapa yang berhak menetapkan Undang-undang 80 80 80 80 80 80

 Memberikan contoh tentang peraturan pemerintah 60 65 70 70 70 67

2.2 Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan


daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok
Menuliskan pengertian arti korupsi
 Menyebutkan lembaga yang bertugas untuk menyelidiki perkara
80 80 80 80 80 80
korupsi
 Menyebutkan tempat penyebrangan bagi pejalan kaki
80 70 70 70 70 70
 Memberikan contoh akibat pengguna jalan bila tidak menaati 70 70 70 70 70 70
peraturan lalu lintas
 Menuliskan sanksi jika melanggar peraturan lalu lintas 70 70 70 70 70 70

JUMLAH 759
RATA-RATA KESELURUHAN 69.5
Pondok aren, 19 Oktober 2015
Mengetahui,
Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03 Guru

ABEDIH, SPd FAHMI DARMAWAN


NIP. 19640712 198803 1 016 NIM. 1812018300197
LAMPIRAN 1

DATA SEKOLAH TAHUN AJARAN 2016 / 2017


UPT PENDIDIKAN KECAMATAN PONDOK AREN
KOTA TANGERANG SELATAN

A. DATA SEKOLAH
NAMA SEKOLAH : SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
ALAMAT SEKOLAH : JL. PONDOK KACANG TIMUUR NO 06
KEC. PONDOK AREN
TANGERANG SELATAN
NSS : 10128031117
NPSN : 20602826
NAMA KEPALA SEKOLAH : ABEDIH, S.Pd
NO HP : 081219751743

B. DATA SISWA

MURID JUMLAH
NO KELAS ROMBEL
L P JUMLAH

1 KELAS 1 57 55 112 3

2 KELAS 2 51 53 104 3

3 KELAS 3 40 61 101 3

4 KELAS 4 49 53 102 3

5 46 45 91 3
KELAS 5
6 KELAS 6 48 35 83 2

JUMLAH 291 302 593 17

C. DATA GURU PNS

NO NAMA GURU NIP GOL JABATAN

1 GURU
ABEDIH, S.Pd 19640712 198803 1 016 IV / a
PEMBINA
2 GURU
AMSARI, A.Ma.Pd 19570104 197803 1 006 IV / a
PEMBINA
3 GURU
MISTAR S, A.Ma.Pd 19630410 198410 1 009 IV / a
PEMBINA
4 GURU
SUTINAH, S.Pd.SD 19700528 199307 2 001 IV / a
PEMBINA
5 GURU
ERDINAH, S.Pd.SD 19700222 199307 2 002 IV / a
PEMBINA
6 GURU
SITI FATIMAH, S.Pd.SD 19710812 199803 2 007 III / c
DEWASA
7 GURU
KAMELIA, S.Pd.SD 19760520 200003 2 004 III / b
DEWASA
8 GURU
RAKHMAWATI, S.Pd.SD 19760915 199903 2 003 III / b
MUDA
9 GURU
ATIAH, S.Pd.SD 19680519 200801 2 002 III / b
MUDA
10 GURU
SITI SOLECHAH, S.Pd.SD 19730409 200604 2 001 III / b
MUDA
11 GURU
SUKIRNO, S.Pd 19630916 200701 1 004 III / b
MUDA
11 GURU
ROSADAH, S.Pd.SD 19800628 200801 2 006 III / a
MUDA
12 GURU
ROMENIH, S.Pd.SD 19760711 201408 2 001 III / a
MUDA
13 GURU
ICIH SUNARSIH, S.Pd.SD 19670106 201411 2 001 II / c
MADYA
14 PENGATUR
NURSIN 19590302 198802 1 001 II / a
MUDA
D. DATA GURU NON PNS

SUKWAN
NO NAMA JABATAN
SUDAH BELUM

1 ROHMAT, S.Pd.I GURU KELAS 


2 HENDRA, S.Pd.I GURU BID. STUDY 
3 CAHYANI ANDAYANI, S.Pd GURU BID. STUDY 
4 MUMUL GUSDIYANA, S.Pd.SD GURU KELAS 
5 DIAN WIDIASTUTI, S.Pd.SD GURU KELAS 
6 TAUFIK KOMAR, S.Pd GURU KELAS 
7 EMILUDIN, S.KOM GURU BID. STUDY 
8 YUNISAH NURHIKMAH GURU B. INGGRIS 
9 SITI MUTMAINNAH, S.Pd.I GURU BID. STUDY 
10 SUCI MAYASARI GURU BID. STUDY 
11 DWI OKTAVIANI, S.Pd.SD GURU KELAS 
12 UMAH KHOIRUNNISA GURU BID. STUDY 
13 FAHMI DARMAWAN TU 
14 RAHMAT FIRDAUS PENJAGA SEKOLAH 
Pondok Aren, 02 Agustus
2016
Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur
05

A B E D I H, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
LAMPIRAN 2

LEMBAR WAWANCARA DENGAN GURU KELAS V


SEBELUM MELAKUKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
DI SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
TAHUN AJARAN 2015 / 2016

Nama guru : Siti Solechah, S.Pd.SD


Tujuan : Memperoleh Informasi mengenai pembelajaran PKN sebelum
menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw
Hari / tanggal : Sabtu, 3 Oktober 2015
Pukul : 09.00 - Selesai
Tempat : Kantor SDN Pondok Kacang Timur 03

No Pertanyaan Wawancara Jawaban


1 Bagaimana cara mengajar yang Ibu terapkan Selama ini saya berusaha
selama ini ? menerapkan opembelajaran
menarik. Namun dalam
pelaksanaannya masih kesulitan
dan memakan waktu belajar
yang lebih lama. Dalam
mengajar biasanya saya
mengajar menggunakan metode
konvensional/ceramah
2 Adakah kesulitan yang Ibu temui dalam Ada, saya kesulitan dalam
mengajarkan PKN khususnya pada materi menggunakan model
Perundang-undangan Tingkat daerah dan pembelajaran inovatif yang
Pusat ? dapat membangkitkan keaktifan
siswa saya lebih suka
menggunakan model
konvensional seperti ceramah
dan menghafal. Karena dengan
cara itu, siswa tidak ramai dan
tidak memakan waktu belajar
yang lama.
3 Apakah Hasil Belajar siswa selama ini sudah Ada beberapa siswa yang
baik ? hasilbelajarnya sudah memnuhi
KKM. Namun ada juga yang
dibawah KKM yaitu nilainya 40.
Padahal KKM Mata Pelajaran
PKN di SDN Pondok Kacang
Timur 03 adalah 70.
4 Apakah siswa aktif dalam pembelajaran ? Ada beberapa siswa yang aktif
dalam pembelajaran misalnya
ada yang aktif bertanya apabila
mengalami kesulitan belajar.
Terkadang juga ada beberapa
siswa yang ramai dan bicara
sendiri saat saya sedang
menjelaskan materi
5 Apakah dalam pembelajaran PKN, Ibu Saya pernah menggunakan
Sudah menerapkan metode diskusi dalam metode diskusi kelompok. Tapi
kelompok ? dalam pelaksanaannya memakan
waktu yang lama. Siswa justru
ramai sendiri kurang bisa
bekerjasama dalam kelompok.
Sehingga apabila diterapkan
pembelajaran tidak akan efektif.
6 Menurut Ibu, bagaimana cara untuk Cara untuk meningkatkan
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam prestasi belajar siswa adalah
mata pelajaran PKN ? dengan memberikan soal-soal
yang bervariasi sehingga siswa
terbiasa mengerjakan soal-soal.
Selain itu, siswa yang mendapat
nilai dibawah KKM, harus
mendapat perhatian khusus.
Guru juga bisa menggunakan
model pembelajaran yang dapat
membangkitkan minat siswa
dalam belajar. Agar nantinya
siswa mudah memahami materi
yang diajarkan
KESIMPULAN / CATATAN :

Pondok Aren, 03 Oktober 2015


Mengetahui,
Guru, Peneliti,

Siti Solechah, S.Pd.SD Fahmi Darmawan


NIP. 19730409 200604 2 001 NIM. 181201830019

Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03

Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
LAMPIRAN 4

LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN SISWA


KELAS V SEMESTER I SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
SIKLUS I PERTEMUAN I

Mata Pelajaran : PKN


Standar Kompetensi : 2. Memahami peraturan perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah
Kompetensi Dasar : 2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya
peraturan perundang-undangan tingkat
pusat dan daerah
Hari/Tanggal Observasi : Senin, 19 Oktober 2015
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (  ) di skor 1, 2, 3, atau 4 pada
Tabel dibawah dengan keterangan pada
pedoman penskoran yang tersedia

No Hal yang Diamati Skor


Siswa 1 2 3 4
1 Keaktifan Siswa:
a. Siswa aktif mencatat materi pelajaran 
b. Siswa aktif bertanya 
c. Siswa aktif mengajukan ide 
2 Perhatian Siswa:
a. Diam, tenang 
b. Terfokus pada materi
c. Antusias  
3 Kedisiplinan:
a. Kehadiran/absensi 
b. Datang tepat waktu 
c. Pulang tepat waktu 

4 Penugasan/Resitasi:

a. Mengerjakan semua tugas
b. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai 
waktunya
c. Mengerjakan sesuai dengan perintah 
Total Skor 2 4 18 8
Skor Akhir 32
Skor Rata-rata 2.7
Kualifikasi Tidak Baik

Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik

Pondok Aren, 19 Oktober 2015


Mengetahui,
Pengamat, Guru

Siti Solechah, S.Pd.SD Fahmi Darmawan


NIP. 19730409 200604 2 001 NIM. 1812018300197

Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03

Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
LAMPIRAN 5

LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN GURU


KELAS V SEMESTER I SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
SIKLUS I PERTEMUAN I

Mata Pelajaran : PKN


Standar Kompetensi : 2. Memahami peraturan perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah
Kompetensi Dasar : 2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya
peraturan perundang-undangan tingkat
pusat dan daerah
Hari/Tanggal Observasi : Senin, 19 Oktober 2015
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (  ) di skor 1, 2, 3, atau 4 pada
Tabel dibawah dengan keterangan pada
pedoman penskoran yang tersedia

No Hal yang Diamati Skor


Guru 1 2 3 4
1 Pendahuluan
a. Guru menciptakan kesiapan belajar 
b. Guru melakukan bertanya jawab dengan 
materi yang akan dibahas
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 
yang akan dicapai oleh setiap siswa
2 Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi yang akan dibahas 
b. Guru menjelaskan metode pembelajaran
yang akan dilaksanakan 
c. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok,
tiap kelompok terdiri dari 7 orang secara 
heterogen
d. Guru membagi setiap kelompok menjadi
dua bagian ( Tim Asal dan Tim Ahli )
e. Guru menugaskan siswa untuk mempelajari 
dan mempertanggung jawabkan subbab
yang didapatkan 
f. Guru membimbing siswa dalam diskusi
kelompok ( tim Asal dan Tim Ahli)
g. Guru meminta tim ahli untuk kembali ke 
kelompok Asal
h. Guru meminta masing-masing kelompok 
menyampaikan hasil diskusinya

3 Kegiatan Penutup
a. Guru Bersama siswa membuat kesimpulan 
dari pembelajaran
4 Penerapan Metode:
a. Ketepatan pemilihan metode sesuai materi 
b. Keseuaian urutan sintaks dengan metode 
yang digunakan
c. Mudah diikuti siswa 
5 Performance:
a. Kejelasan suara yang diucapkan 
b. Kekomunikatifan guru dengan siswa 
c. Keluwesan sikap guru dengan siswa 
6 Pemberian Motivasi:
a. Keantusiasan guru dalam mengajar 
b. Kepedulian guru terhadap siswa 
c. Ketepatan pemberian reward dan punishman 

Total Skor 0 12 36 16
Skor Akhir 64
Skor Rata-rata 3.5
Kualifikasi Baik
Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik
Pondok Aren, 19 Oktober 2015
Mengetahui,
Pengamat, Guru

Siti Solechah, S.Pd.SD Fahmi Darmawan


NIP. 19730409 200604 2 001 NIM. 1812018300197

Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03

Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
LAMPIRAN 6

LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN PENGELOLAAN KELAS


KELAS V SEMESTER I SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
SIKLUS I PERTEMUAN I

Mata Pelajaran : PKN


Standar Kompetensi : 2. Memahami peraturan perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah
Kompetensi Dasar : 2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya
peraturan perundang-undangan tingkat
pusat dan daerah
Hari/Tanggal Observasi : Senin, 19 Oktober 2015
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (  ) di skor 1, 2, 3, atau 4 pada
Tabel dibawah dengan keterangan pada
pedoman penskoran yang tersedia

No Hal yang Diamati Skor


Komponen Pengelolaan Kelas 1 2 3 4
1 Tujuan :
a. Ketepatan 
b. Keefektifan 
c. Pencapaian target kompetensi 
2 Ruang:
a. Standarisasi ruangan 
b. Kebersihan ruangan 
c. Kenyamanan ruangan 
3 Tempat Duduk:
a. Kerapian tempat duduk 
b. Pengaturan tempat duduk 
c. Pengaturan jarak duduk antar siswa 

4 Siswa:
a. Kemampuan menstimulus untuk 
bertanya
b. Kemampuan memotivasi menjawab 
c. Kemampuan menciptakan interaksi 
Total Skor 0 4 24 8
Skor Akhir 36
Skor Rata-rata 3.0
Kualifikasi Baik

Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik

Pondok Aren, 19 Oktober 2015


Mengetahui,
Pengamat, Guru

Siti Solechah, S.Pd.SD Fahmi Darmawan


NIP. 19730409 200604 2 001 NIM. 1812018300197

Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03

Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016

LAMPIRAN 7
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN SISWA
KELAS V SEMESTER I SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
SIKLUS I PERTEMUAN II

Mata Pelajaran : PKN


Standar Kompetensi : 2. Memahami peraturan perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah
Kompetensi Dasar : 2.2 Memberikan contoh peraturan perundang-
undangan tingkat pusat dan daerah, seperti
pajak, antikorupsi, lalu lintas dan larangan
merokok
Hari/Tanggal Observasi : Selasa, 20 Oktober 2015
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (  ) di skor 1, 2, 3, atau 4 pada
Tabel dibawah dengan keterangan pada
pedoman penskoran yang tersedia

No Hal yang Diamati Skor


Siswa 1 2 3 4
1 Keaktifan Siswa:
a. Siswa aktif mencatat materi pelajaran 
b. Siswa aktif bertanya 
c. Siswa aktif mengajukan ide 
2 Perhatian Siswa:
a. Diam, tenang 
b. Terfokus pada materi 
c. Antusias 
3 Kedisiplinan:
a. Kehadiran/absensi 
b. Datang tepat waktu 
c. Pulang tepat waktu 
4 Penugasan/Resitasi:
a. Mengerjakan semua tugas 
b. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai 
waktunya
c. Mengerjakan sesuai dengan perintah 
Total Skor 0 0 15 28
Skor Akhir 43
Skor Rata-rata 3.6
Kualifikasi Baik

Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik

Pondok Aren, 20 Oktober 2015


Mengetahui,
Pengamat, Guru

Siti Solechah, S.Pd.SD Fahmi Darmawan


NIP. 19730409 200604 2 001 NIM. 1812018300197

Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03

Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
LAMPIRAN 8

LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN GURU


KELAS V SEMESTER I SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
SIKLUS I PERTEMUAN II

Mata Pelajaran : PKN


Standar Kompetensi : 2. Memahami peraturan perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah
Kompetensi Dasar : 2.2 Memberikan contoh peraturan perundang-
undangan tingkat pusat dan daerah, seperti
pajak, antikorupsi, lalu lintas dan larangan
merokok
Hari/Tanggal Observasi : Selasa, 20 Oktober 2015
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (  ) di skor 1, 2, 3, atau 4 pada
Tabel dibawah dengan keterangan pada
pedoman penskoran yang tersedia

No Hal yang Diamati Skor


Guru 1 2 3 4
1 Pendahuluan
a. Guru menciptakan kesiapan belajar 
b. Guru melakukan bertanya jawab dengan 
materi yang akan dibahas
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 
yang akan dicapai oleh setiap siswa
2 Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi yang akan dibahas 
b. Guru menjelaskan metode pembelajaran 
yang akan dilaksanakan
c. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok,
tiap kelompok terdiri dari 7 orang secara 
heterogen
d. Guru membagi setiap kelompok menjadi
dua bagian ( Tim Asal dan Tim Ahli )
e. Guru menugaskan siswa untuk mempelajari 
dan mempertanggung jawabkan subbab
yang didapatkan 
f. Guru membimbing siswa dalam diskusi
kelompok ( tim Asal dan Tim Ahli)
g. Guru meminta tim ahli untuk kembali ke 
kelompok Asal
h. Guru meminta masing-masing kelompok
menyampaikan hasil diskusinya 

3 Kegiatan Penutup
a. Guru Bersama siswa membuat kesimpulan 
dari pembelajaran
4 Penerapan Metode:
a. Ketepatan pemilihan metode sesuai materi 
b. Keseuaian urutan sintaks dengan metode 
yang digunakan
c. Mudah diikuti siswa 
5 Performance:
a. Kejelasan suara yang diucapkan 
b. Kekomunikatifan guru dengan siswa 
c. Keluwesan sikap guru dengan siswa 
6 Pemberian Motivasi:
a. Keantusiasan guru dalam mengajar 
b. Kepedulian guru terhadap siswa 

c. Ketepatan pemberian reward dan punishman 

Total Skor 0 2 33 32
Skor Akhir 67
Skor Rata-rata 3.7
Kualifikasi Baik

Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik
Pondok Aren, 20 Oktober 2015
Mengetahui,
Pengamat, Guru

Siti Solechah, S.Pd.SD Fahmi Darmawan


NIP. 19730409 200604 2 001 NIM. 1812018300197

Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03

Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016

LAMPIRAN 9
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN PENGELOLAAN KELAS
KELAS V SEMESTER I SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
SIKLUS I PERTEMUAN II

Mata Pelajaran : PKN


Standar Kompetensi : 2. Memahami peraturan perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah
Kompetensi Dasar : 2.2 Memberikan contoh peraturan perundang-
undangan tingkat pusat dan daerah, seperti
pajak, antikorupsi, lalu lintas dan larangan
merokok
Hari/Tanggal Observasi : Selasa, 20 Oktober 2015
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (  ) di skor 1, 2, 3, atau 4 pada
Tabel dibawah dengan keterangan pada
pedoman penskoran yang tersedia

No Hal yang Diamati Skor


Komponen Pengelolaan Kelas 1 2 3 4
1 Tujuan :
a. Ketepatan 
b. Keefektifan 
c. Pencapaian target kompetensi 
2 Ruang:
a. Standarisasi ruangan 
b. Kebersihan ruangan 
c. Kenyamanan ruangan 
3 Tempat Duduk:
a. Kerapian tempat duduk 
b. Pengaturan tempat duduk 
c. Pengaturan jarak duduk antar siswa 

4 Siswa:
a. Kemampuan menstimulus untuk 
bertanya
b. Kemampuan memotivasi menjawab 
c. Kemampuan menciptakan interaksi 
Total Skor 0 0 18 20
Skor Akhir 38
Skor Rata-rata 3.2
Kualifikasi Baik

Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik

Pondok Aren, 20 Oktober 2015


Mengetahui,
Pengamat, Guru

Siti Solechah, S.Pd.SD Fahmi Darmawan


NIP. 19730409 200604 2 001 NIM. 1812018300197

Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03

Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
a. Data pretest
Tabel 4.4
Hasil Tes Formatif Siklus I Pertemuan I

KEMAMPUAN
NO NAMA SISWA KKM NILAI KET

1 Alexandrian Zaneti A. 70 50 - TT
2 Anggi Romadhan 70 70 + T
3 Afrizal 70 65 - TT
4 Alvia Alamsyah 70 60 - TT
5 Aidilla Fitri Sabila 70 75 + T
6 Anis Sinta 70 50 - TT
7 Alya Azhari 70 50 - TT
8 Astika Putri 70 75 + T
9 Arman Maulana 70 60 - TT
10 Abdul Rahman 70 75 + T
11 Damar Ramadhan 70 60 - TT
12 Devina Damayanti 70 75 + T
13 Devi Oktaviani 70 70 + T
14 Fanni Akbar Fadilah 70 40 - TT
15 Genta Dwi Andika 70 50 + TT
16 Ivan Hakim 70 70 + TT
17 Ivana Revalina 70 85 + T
18 M. Fadhil Akbar 70 40 - TT
19 M. Jibran Alkahfi 70 80 + T
20 Marsya Muizz 70 80 + T
21 M. Andiika S. 70 60 - TT
22 Nurania Zulfa N. I 70 60 - TT
23 Nabila 70 50 - TT
24 Putra Ibrahim P. K 70 68 - TT
25 Trias Okky Riyadi 70 85 + T
26 Saipul Abdullah 70 25 - TT
27 Samuel Caturwidodo 70 80 + T
28 Widia Dwi Safitri 70 75 + T
29 M. Zahnul Nizam 70 55 - TT
30 Andrean Febriansyah 70 70 + T
31 Audrey Selviana Putri 70 60 - TT
32 Nia Zabania 70 60 - TT
33 Rahmawati 70 75 + T
34 M. Fauzan Albana 70 60 - TT
35 Saskia Pricilia Ramadhani 70 80 + T
36 Riska Putu Aulia Sari 70 70 + TT
37 Armando Oka Varlesia 70 60 - TT
38 Muh. Muamar Mayendra 70 35 + TT
39 Prasetyo 70 30 - TT
Jumlah 2483
Rata-rata 63.6
Jumlah Siswa yang Tuntas 15
Jumlah Siswa yang Belum Tuntas 24
Persentase Ketuntasan Belajar 33,3 %

Pondok Aren, 19 Oktober 2015


Mengetahui,
Guru, Peneliti,

Siti Solechah, S.Pd.SD Fahmi Darmawan


NIP. 19730409 200604 2 001 NIM. 1812018300197

Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03

Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
b. Data Postest

Tabel 4.5
Hasil Tes Formatif Pertemuan II

KEMAMPUAN
NO NAMA SISWA KKM NILAI KET

1 Alexandrian Zaneti A. 70 75 + T
2 Anggi Romadhan 70 75 + T
3 Afrizal 70 75 + T
4 Alvia Alamsyah 70 75 + T
5 Aidilla Fitri Sabila 70 75 + T
6 Anis Sinta 70 85 + T
7 Alya Azhari 70 80 + T
8 Astika Putri 70 75 + T
9 Arman Maulana 70 78 + T
10 Abdul Rahman 70 74 + T
11 Damar Ramadhan 70 75 + T
12 Devina Damayanti 70 72 + T
13 Devi Oktaviani 70 83 + T
14 Fanni Akbar Fadilah 70 75 + T
15 Genta Dwi Andika 70 55 - TT
16 Ivan Hakim 70 80 + T
17 Ivana Revalina 70 90 + T
18 M. Fadhil Akbar 70 75 + T
19 M. Jibran Alkahfi 70 90 + T
20 Marsya Muizz 70 80 + T
21 M. Andiika S. 70 80 + T
22 Nurania Zulfa N. I 70 95 + T
23 Nabila 70 85 + T
24 Putra Ibrahim P. K 70 60 - TT
25 Trias Okky Riyadi 70 75 + T
26 Saipul Abdullah 70 50 - TT
27 Samuel Caturwidodo 70 71 + T
28 Widia Dwi Safitri 70 65 - TT
29 M. Zahrul Nizam 70 75 + T
30 Andrean Febriansyah 70 60 - TT
31 Audrey Selviana Putri 70 75 + T
32 Nia Zabania 70 75 + T
33 Rahmawati 70 50 - TT
34 M. Fauzan Albana 70 75 + T
35 Saskia Pricilia Ramadhani 70 75 + T
36 Riska Putu Aulia Sari 70 65 - TT
37 Armando Oka Varlesia 70 75 + T
38 Muh. Muamar Mayendra 70 70 - T
39 Prasetyo 70 85 + T
Jumlah 2903
Rata-rata 74.43
Jumlah Siswa yang Tuntas 32
Jumlah Siswa yang Belum Tuntas 7
Persentase Ketuntasan Belajar 82,1 %

Pondok Aren, 20 Oktober 2015


Mengetahui,
Guru, Peneliti,

Siti Solechah, S.Pd.SD Fahmi Darmawan


NIP. 19730409 200604 2 001 NIM. 1812018300197

Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03

Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa pada Pertemuan I (19-11-2015 )

Jumlah
No. Aktifitas Yang Di Amati
Siswa Persentase
1 Mengajukan pertanyaan 6 15%
2 Menjawab pertanyaan siswa maupun guru 7 18%
3 Memberi saran 1 2,5%
4 Mengemukakan pendapat 7 18%
5 Menyelesaikan tugas kelompok 15 38,5%
6 Mempresentasikan hasil kerja kelompok* 4 10,5%
*Presentasi dalam bentuk kelompok

Pondok Aren, 19 Oktober 2015


Mengetahui,
Guru, Peneliti,

Siti Solechah, S.Pd.SD Fahmi Darmawan


NIP. 19730409 200604 2 001 NIM. 1812018300197

Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03

Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
Tabel: 4.7
Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa
pada Pertemuan II (20-11-2015)

Jumlah
No. Aktifitas Yang Di Amati
Siswa Persentase
1 Mengajukan pertanyaan 16 41%
2 Menjawab pertanyaan siswa maupun guru 28 71%
3 Memberi saran 6 15%
4 Mengemukakan pendapat 12 30,8%
5 Menyelesaikan tugas kelompok 30 76%
6 Mempresentasikan hasil kerja kelompok* 6 100%
*Presentasi dalam bentuk kelompok

Pondok Aren, 20 Oktober 2015


Mengetahui,
Guru, Peneliti,

Siti Solechah, S.Pd.SD Fahmi Darmawan


NIP. 19730409 200604 2 001 NIM. 1812018300197

Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03

Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
Tabel 4.8
Analisis Data Hasil Pretest dan Postest

PENINGKATAN
NILAI NILAI
NO NAMA SISWA
PRETEST POSTETS

1 Alexandrian Zaneti A. 50 75 
2 Anggi Romadhan 70 75 
3 Afrizal 65 75 
4 Alvia Alamsyah 60 75 
5 Aidilla Fitri Sabila 75 75
6 Anis Sinta 50 85 
7 Alya Azhari 50 80 
8 Astika Putri 75 75
9 Arman Maulana 60 78 
10 Abdul Rahman 75 74
11 Damar Ramadhan 60 75 
12 Devina Damayanti 75 72
13 Devi Oktaviani 70 83 
14 Fanni Akbar Fadilah 40 75 
15 Genta Dwi Andika 50 55 
16 Ivan Hakim 70 80 
17 Ivana Revalina 85 90 
18 M. Fadhil Akbar 40 75 
19 M. Jibran Alkahfi 80 90 
20 Marsya Muizz 80 80
21 M. Andiika S. 60 80 
22 Nurania Zulfa N. I 60 95 
23 Nabila 50 85 
24 Putra Ibrahim P. K 68 60
25 Trias Okky Riyadi 85 75
26 Saipul Abdullah 25 50 
27 Samuel Caturwidodo 80 71
28 Widia Dwi Safitri 75 65
29 M. Zahnul Nizam 55 75 
30 Andrean Febriansyah 70 60
31 Audrey Selviana Putri 60 75 
32 Nia Zabania 60 75 
33 Rahmawati 75 50
34 M. Fauzan Albana 60 75 
35 Saskia Pricilia Ramadhani 80 75
36 Riska Putu Aulia Sari 70 65
37 Armando Oka Varlesia 60 75 
38 Muh. Muamar Mayendra 35 70 
39 Prasetyo 30 85 
Jumlah 2483 2903
Rata-rata 63.6 74.43
Siswa yang Tuntas 15 32
Sisw0 a yang Belum Tuntas 24 7
Persentase ketuntasan 33,3 % 82,1 %

Pondok Aren, 20 Oktober 2015


Mengetahui,
Guru, Peneliti,

Siti Solechah, S.Pd.SD Fahmi Darmawan


NIP. 19730409 200604 2 001 NIM. 1812018300197

Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03

Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
Tabel: 4.9
Pengolahan Data Lembaran Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Pada Pertemuan I dan II

Pertemuan Pertemuan
No. Aktifitas Yang Di Amati Peningkatan
I (%) II (%)

1 Mengajukan pertanyaan 15% 41% 26 %


Menjawab pertanyaan siswa
2 18% 71% 53 %
maupun guru
3 Memberi saran 2,5% 15% 12.5 %
4 Mengemukakan pendapat 18% 30,8% 12.8 %
5 Menyelesaikan tugas kelompok 38,5% 76% 37.5 %
Mempresentasikan hasil kerja
6 10,5% 100% 100
kelompok*
*Mempresentasikan hasil kerja kelompok

Pondok Aren, 20 Oktober 2015


Mengetahui,
Guru, Peneliti,

Siti Solechah, S.Pd.SD Fahmi Darmawan


NIP. 19730409 200604 2 001 NIM. 1812018300197

Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03

Abedih, S.Pd
NIP. 19640712 198803 1 016
Tabel: 4.10
PENGOLAHAN DATA KUESIONER
Jawaban
No. Pertanyaan Tidak Jumlah
Ya Tidak
Menjawab %
Apakah anda tahu tentang topik yang  100%
1
anda pelajari setiap Belajar ?
Apakah tujuan pembelajaran yang  100%
2
hendak anda pahami ?
Apakah model pembelajaran yang  100%
3
dibawakan oleh guru anda senangi ?
Apakah cara belajar yang dibawakan  100%
4 oleh guru mendorong anda untuk
belajar?
Apakah informasi yang anda perdapat  50%
bisa anda jelaskan pada teman  25%
5 sekelompok anda?  25%

Anda memahami informasi pelajaran  75%


6 yang diberikan oleh teman?  15%
 10%
Anda termotivasi bertanya pada saat  80%
7 diskusi kelas?  15%
 5%
Anda termotivasi untuk menjawab  60%
8 soal diskusi kelas?  25%
 15%
Model pelajaran yang diterapkan  85%
9
melatih anda untuk bertanggung  15%
jawab?
Model pembelajaran yang diterapkan  100%
10 meningkatan minat dan aktivitas anda
dalam belajar?

Pondok Aren, 03 Oktober 2015


Mengetahui,
Guru, Peneliti,

Siti Solechah, S.Pd.SD Fahmi Darmawan


NIP. 19730409 200604 2 001 NIM. 1812018300197

Kepala Sekolah
SDN Pondok Kacang Timur 03

Abedih, S.Pd
NIP. 196s40712 198803 1 016
LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Fahmi Darmawan


NIM : 1812018300197
Jurusan : DMS PGMI
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Judul Skripsi : “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan
Metode Jigsaw Pada Pelajaran Pkn Materi Perundang-
Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah Siswa Kelas V
SDN Pondok Kacang Timur 03”

No. No.
Paraf
No Nama Buku Halaman Halaman
Pembimbing
Buku Skripsi
1 Asrori, Muhammad. Penelitian Tindakan 4 23
Kelas. Bandung. Wacana Prima. 2009. 24
2 Dedi Dwigatama, dan Wijaya Kusumah. 27 23
Mengenal penelitian tindakan kelas.
Jakarta. Indeks. 2012
3 Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan 9 11
Pembelajaran. Jakarta. Depertemen P&K 18 18
dan Rineka Cipta. 1999 256
257
260
4 Doantara, Yasa. Pembelajaran Kooperatif 13
TipeJigsaw.
www.ipotes.wordpress.com/2015/07/05pe
mbelajarankooperatif-tipe-jigsaw diakses
tanggal 05 Juli 2015.
5 Eveline Siregar, Teori Belajar dan 5 19
Pembelajaran. Ghalia Indonesia 6
6 Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. 82 14
Bandung. Pustaka Setia. 2011.
7 Krisdiantoro, Ferry. Skripsi : “Peningkatan I 21
Hasil Belajar IPS dengan Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada
Siswa Kelas IV SDN Mojosari 03 Puger-
Jember Tahun Pelajaran 2011-2012”.
Universitas Jember. 2011.
8 Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 5 25
Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta, Indeks. 2012.

9 Munadi, yudhi. Media pembelajaran 12 18


sebuah pendekatan baru. Jakarta. GP Press
Group. 2013
10 Muhammad Nur, Ibrahim Muslim. 7 18
Pembelajaran Berdasarkan Masalah.
Surabaya. Unesa Press, 2005
18 Muhibbinsyah. Psikologi Belajar. Jakarta. 129 19
PT. Raja Grafindo Persada. 2003.
11 Nurhadi. Pembelajaran Kontekstual 56 16
(contextual Teaching and Learning/CTL) 60 17
dan penerapannya dalam KBK. Malang.
Universitas Negeri Malang. 2004.
12 Putranto, Rizky. Skripsi : “Peningkatan I 21
Hasil Belajar IPS dengan Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada
Siswa Kelas IV SDN Mojosari 03 Puger-
Jember Tahun Pelajaran 2011-2012”.
Universitas Jember. 2012.
13 Purwanto, Ngalim. Prinsip-prinsip dan 76 22
teknik evaluasi pengajaran. Bandung. PT.
Remaja Rosdakarya. 2009

14 Rusman, Model – model Pembelajaran, 3 2


Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2010
218 15

15 Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna 3 1


Pembelajaran. Alfabeta. Bandung, 2006.
16 Sanjaya, . Wina Strategi pembelajaran. i 1
Berorientasi standar proses pendidikan.
Jakarta. Kencana Prenada Media Grup.
2008
17 Susanto, Ahmad. Teori Belajar & 1 8
Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta. 5 9
Kencana Prenadamedia Group. 2013. 12 10
18 11
19 12
223 13
224 17
225 20
226
233
18 Muhibbinsyah. Psikologi Belajar. Jakarta. 129 19
PT. Raja Grafindo Persada. 2003.
19 Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang 2 11
mempeengaruhnya, Rineka Cipta. Jakarta.
2010
20 Trianto. Model-Model Pembelajaran 4 2
Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, 19 4
Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan
Implementasinya. Jakarta. Prestasi Pustaka
Publisher. 2010

Yang Mengesahkan,
Pembimbing

Kholis Ridho, M.Si


NIP. 19780114 200912 1 002
BIODATA PENULIS

Fahmi Darmawan, lahir di Tangerang pada Tanggal 29 Juli 1991. Orang tua, ibu
berasal dari Jakarta, ayah dari Tangerang, anak kelima dari lima bersaudara. Istri
berasal dari kuningan, memiliki satu anak putri. Alamat Jl. H. Bacek Rt 003 / 001
kelurahan Tajur, kecamatan Ciledug, Kota Tangerang Selatan

Pengalaman Pendidikan

1. Tamat Sekolah Dasar negeri ( SDN ) Sudimara Jaya 02 Tahun 2003,


2. Tamat SMP Nurul Iman Tahun 2006,
3. Tamat SMK An-Nurmaniyah Tahun 2009.

Pengalaman Mengajar

1. Mengajar di MI Nurul Muta’allimin II Sebagai Guru Agama Tahun 2011-


2015,
2. Mengajar di SDN Pondok Kacang Timur 03 Sebagai Guru Kelas tahun 2015-
2016 ( sekarang )

Jakarta, Juni 2016

Fahmi Darmawan
NIM. 1812018300197

Anda mungkin juga menyukai