SKRIPSI
Oleh :
USWATUN HASANAH
NIM. 1803407029
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada
Program Studi Matematika Pada Jurusan Ilmu Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Jember
Oleh :
USWATUN HASANAH
NIM. 1803407029
ii
SURAT PERNYATAAN
Bismillahirrohmaanirrahiem,
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Uswatun Hasanah
NIM : 1803407029
Program Studi : Pendidikan Matematika
Alamat : Ranuyoso, Ranuyoso, Lumajang.
Uswatun Hasanah
NIM. 1803407029
iii
PERSEMBAHAN
iv
MOTTO
Qs. Al-Ankabut: 6
v
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada
Program Studi Pendidikan Matematika Pada Jurusan Ilmu Pendidikan
FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Jember
Oleh :
Nama Mahasiwa : Uswatun Hasanah
NIM :1803407029
Angkatan Tahun :2018
Tempat Tanggal Lahir : Lumajang, 30 Desember 1999
Program Studi : Pendidikan Matematika
Di Setujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
vi
HALAMAN PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Tempat : FKIP Universitas Islam Jember
Tim Penguji
1. (Ketua) ……………………....
2. Tri Novita Irawati M.Pd (Sekertaris) …………………........
3. Sholahuddin Al Ayubi M.Pd (Anggota) ……………………....
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Islam Jember
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, taufik, dan
hidayah serta inayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini dengan baik dan lancar. Dengan terselesaikannya skripsi ini, peneliti
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
semua pihak yang telah banyak membantu dan memberi dorongan bagi peneliti
dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.
Ucapan terima kasih tersebut terutama peneliti sampaikan kepada :
1. Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya tak terhingga
2. Bapak Drs. Abdul Hadi, S.H., M.M selaku Rektor Universitas Islam
3. Dekan Arifin Nur Budiono S.Pd.,M.Si Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Islam Jember
4. Bapak Sholahuddin Al Ayubi, M.Pd selaku Pembimbing I dan Ibu Tri Novita
Irawati selaku Pembimbing II yang tak bosan-bosannya memberikan arahan
dan bimbingan hingga skripsi ini selesai.
5. Bapak/Ibu Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademik di lingkungan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Jember yang telah
memberikan dan membekali ilmu pengetahuan.
6. Kepala sekolah MTs Darul Mukhlasin Bapak Umar Fathur Rozy, M.Pd serta
guru bidang studi matematika dan staff MTs Darul Mukhlasin.
7. Ayahanda dan Ibunda atas ketulusannya dalam mendidik, membesarkan serta
membimbing dengan penuh kasih sayang serta keikhlasan di dalam iringan
do’a.
8. Teman seperjuangan Pendidikan Matematika 2018, yang selalu menjadi
penyemangat dan tempat bertukar pikiran selama menjadi mahasiswa di
Universitas Islam Jember.
9. Siswa siswa MTs Darul Mukhlasin, khususnya kelas VII yang senantiasa
mendukung proses penelitian penulis.
10. Seluruh pihak yang membantu penulis selama menjadi mahasiswa di
Universitas Islam Jember sampai penelitian ini terselesaikan.
viii
11. Almamaterku tercinta Universitas Islam Jember.
Penulis mengucapkan terimakasih yang tak terkira kepada semua pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga amal baik dan jasa-jasa
yang telah diberikan, dibalas oleh Allah subhanallahuwata’ala dengan balasan
yang sebaik-baiknya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis berharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
untuk karya yang lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk berbagai
pihak. Aamiin.
Akhirnya hanya ridho Allah SWT yang dapat membalas atas semuanya,
kritik dan saran yang membangun penulis harapkan, semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis dan pembaca, Aamiin.
ix
RINGKASAN
x
DAFTAR ISI
hal
HALAMAN JUDUL DEPAN................................................................................i
HALAMAN JUDUL DALAM..............................................................................ii
PERNYATAAN.....................................................................................................iii
PERSEMBAHAN..................................................................................................iv
MOTTO..................................................................................................................v
PERSETUJUAN....................................................................................................vi
PENGESAHAN....................................................................................................vii
KATA PENGANTAR.........................................................................................viii
RINGKASAN.........................................................................................................x
DAFTAR ISI..........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
Latar Belakang 1
Penegasan Judul 4
Batasan Masalah 5
Rumusan Masalah 5
Tujuan Penelitian 5
Kegunaan Penelitian5
BAB II KAJIAN PUSTAKA..............................................................................7
Model Pembelajaran Saintifik............................................................................................7
Alat Peraga 13
Hasil Belajar 20
Balok dan Kubus 23
Kerangka Pemikiran 31
Hipotesis 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................33
Rancangan Penelitian.......................................................................................................33
Indikator Keberhasilan dan Siklus.........................................................34
Prosedur Penelitian 34
Variabel Penelitian 37
Definisi Operasional38
Subjek Penelitian 39
Metode Pengumpulan Data..............................................................................................39
Metode Analisis Data.......................................................................................................40
xi
DAFTAR ISI
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
hal
Gambar 2.1 Alat Peraga dari Karton Kubus dan Balok ..................................... 19
Gambar 2.2 Sisi-sisi Balok................................................................................. 23
Gambar 2.3 Unsur-unsur Balok ........................................................................ 24
Gambar 2.4 Diagonal Kubus.............................................................................. 26
Gambar 2.5 Diagonal Kubus.............................................................................. 27
Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 32
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian......................................................................... 34
Gambar 4.1 Hasil Alat Peraga yang Digunakan dalam Model Pembelajaran ... 54
Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siswa ............................................................ 54
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
kurang dari KKM. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa
dalam belajar adalah aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan
dalam waktu yang singkat dapat membuat mereka berfikir tentang materi
pelajaran terutama matematika, pada saat siswa belajar.
Siswa dengan metode belajar yang tidak tepat dapat mengakibatkan
ketidak aktifan serta demotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran,
sehingga hal terebut menjadi sebab dari rendahnya rata-rata hasil belajar. Siswa
lebih banyak mengobrol sendiri saat guru menjelaskan pelajaran. Pendekatan yang
dilakukan oleh guru dirasa belum mampu untuk membuat siswa tertarik,
sedangkan siswa memerlukan cara belajar dengan metode pendekatan seperti
halnya model pembelajaran saintifik. Guru lebih sering menggunakan metode
ceramah dan siswa mencatat, sehingga siswa tidak dilibatkan terlalu banyak
(hanya menjadi objek) dalam proses pembelajaran. Metode ceramah membuat
siswa kurang berperan aktif dan bersemangat. Model pembelajaran yang sedikit
juga menjadi faktor penghambat lain yang membuat siswa menjadi kurang tertarik
belajar dan hanya mengobrol dengan kawan sebangku.
Saat pembelajaran berlangsung, siswa jarang bertanya ataupun memberi
tanggapan tentang materi yang disampaikan oleh guru. Siswa belum terdorong
untuk memperdalam pelajaran matematika khususnya materi bangun ruang,
mengingat materi bangun ruang memiliki rumus yang tergolong banyak, bahkan
siswa pun merasa malas untuk menghafal rumus secara keseluruhan. Proses
pembelajaran yang kurang bervariasi dapat berakibat tujuan pembelajaran tidak
tercapai sempurna. Diskusi kelompok merupakan strategi belajar mengajar yang
tepat untuk meningkatkan kualitas interaksi antar siswa. Diskusi dapat mendorong
partisipasi peserta, mereka yang aktif secara fisik dan mental dalam diskusi,
belajar lebih banyak daripada mereka yang hanya duduk dan mendengarkan.
Selain itu diskusi mendorong seseorang untuk mendengarkan dengan baik,
mendengarkan secara aktif membantu menghilangkan rasa jenuh, karena dengan
adanya diskusi maka ruang interaksi akan berjalan dengan baik.
Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, maka peneliti akan
mengangkat penelitian dengan judul “Penerapan model pembelajaran saintifik
4
berbantuan alat peraga untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kubus
dan balok kelas VII A MTs. Darul Mukhlashin”
lain yaitu bidang enam yang beraturan. Contoh kubus seperti kotak kardus
yang sama ukuran, dadu, dll.
e. Siswa Kelas VII
Pelajar kelas 7 atau Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Batasan Masalah
Untuk mengatasi agar permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini
terarah dan tidak menimbulkan penafsiran yang kurang jelas, maka peneliti perlu
memberikan batasan-batasan permasalahan. Perbatasan ini bertujuan agar
penelitian yang akan dilakukan mencapai sasaran dan tujuan dengan baik. Adapun
perbatsan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
a) Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan model pembelajaran saintifik.
b) Kategori adanya peningkatan hasil belajar siswa dikategorikan berdasarkan
nilai siswa
c) Penelitian ini dilakukan pada kelas VII A MTs Darul Mukhlashin dengan
materi bangun ruang kubus dan balok.
Rumusan Masalah
Bagaimanakah penerapan model pembelajaran saintifik berbantuan alat
peraga untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kubus dan balok kelas
VII A MTs. Darul Mukhlashin?
Tujuan Penelitian
Untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran saintifik berbantuan
alat peraga untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kubus dan balok
kelas VII A MTs. Darul Mukhlashin
Kegunaan Penelitian
a. Bagi siswa, Penelitian ini dapat membantu siswa lebih mengaktifkan dirinya
dalam proses belajar mengajar sehingga keinginan siswa untuk belajar
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
7
8
informasi dari berbagai sumber dan observasi, bukan hanya informasi yang diberi
tahu langsung oleh guru.
Kondisi pembelajaran pada saat ini diharapkan diarahkan agar siswa
mampu merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya
menyelesaikan masalah dengan menjawab saja. Proses pembelajaran diharapkan
diarahkan untuk melatih berpikir analitis (siswa diajarkan bagaimana mengambil
keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin dengan hanya mendengarkan dan
menghafal semata) (Majid et al., 2015:70).
Dari penjelasan menurut beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
metode pembelajaran saintifik adalah pembelajaran yang menggunakan model
pembelajaran saintifik seperti kemampuan observasi, menanya, eksperimen,
mengolah informasi atau data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan
hasilnya. Serangkaian hal tersebut nantinya diharapkan mampu mendorong
kemampuan berpikir kritis, analitis, dan sistematis siswa.
b. Hakikat Model pembelajaran saintifik Pendekatan
Pendekatan pembelajaran ilmiah menekankan pada pentingnya kolaborasi
dan kerja sama diantara siswa dalam menyelesaikan setiap permasalahan dalam
pembelajaran. Oleh karena itu, guru sedapat mungkin menciptakan pembelajaran
selain dengan tetap mengacu pada standar proses di mana pembelajarannya
diciptakan dengan suasana yang memuat eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi,
juga dengan mengedepankan kondisi siswa yang berperilaku ilmiah dengan
bersama-sama diajak mengamati, menanya, menalar, merumuskan,
menyimpulkan, dan mengkomunikasikan (Majid et al., 2015:71). Dengan
demikian, siswa dapat mengkontruksi pengetahuannya secara mandiri dan dapat
berkerja sama dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran saintifik artinya pembelajaran itu dilakukan
secara ilmiah. Oleh karena itu, model pembelajaran saintifik disebut juga sebagai
pendekatan ilmiah. Kegiatan pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses
ilmiah. Oleh karena itu, kurikulum 2013 mengamanatkan esensi model
pembelajaran saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah diyakini sebagian
9
Alat Peraga
a. Pengertian Alat Peraga
Alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyatakan pesan merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong proses belajar (Ali dalam Sundayana, 2014, h. 7).
Ruseffendi (dalam Sundayana, 2014, h. 7) menyatakan, “Alat peraga adalah alat
yang menerangkan atau mewujudkan konsep matematika”, sedangkan menurut
Pramudjono (dalam Sundayana, 2014, h. 7), “Alat peraga adalah benda konkret
14
yang dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja digunakan untuk membantu
menanamkan atau mengembangkan konsep matematika. Alat peraga merupakan
media pengajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang
dipelajari (Estiningsih, 1994, h. 7).
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah
media pengajaran yang diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara
untuk membantu menanamkan dan memperjelas konsep dalam proses
pembelajaran seuai dengan tujuan yang diharapkan.
b. Fungsi Alat
Peraga Alat peraga merupakan media pengajaran yang diartikan sebagai
semua benda yang menjadi perantara untuk membantu menanamkan dan
memperjelas Konsep. Menurut Ruseffendi (dalam Ramlan, 2012, h. 40) ada
beberapa fungsi penggunaan alat peraga dalam pengajaran matematika,
diantaranya sebagai berikut:
1. Proses belajar mengajar termotivasi
2. Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkret
3. Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan benda-benda di alam
sekitar akan lebih dapat dipahami
4. Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkret, yaitu dalam
bentuk model matematika yang dapat dipakai sebagai obyek penelitian
maupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide baru dan relasi baru.
Ruseffendi (1984, h. 384) menyatakan, alat peraga matematika itu berguna
untuk 1) Supaya anak-anak lebih besar minatnya, 2) Supaya anak-anak dapat
dibantu daya tiliknya sehingga lebih mengerti dan lebih besar daya ingatnya, 3)
Supaya anak-anak dapat melihat hubungan antara ilmu yang dipelajarinya dengan
alam sekitar. Secara umum, Sadiman (dalam Sundayana, 2014, h, 7) menyatakan,
1. Alat peraga mempunyai fungsi.
2. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalisme.
3. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera.
4. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dengan
sumber belajar.
15
Di dalam penelitian ini, alat peraga kertas karton berwarna akan diberi
pola yakni berupa lingkaran yang dipotong-potong dengan besaran yang sama
dalam satu lingkaran namun dengan nilai yang berbeda dibandingkan lingkaran
yang lain. Sebagai contoh: membuat pecahan dengan nilai seperempatan maka
pola lingkaran yang sudah digambarkan kemudian diberi pola lagi sehingga
membagi lingkaran tersebut tepat menjadi empat bagian sama besar.
f. Implementasi Alat Peraga Kertas Karton Berwarna dalam Pembelajaran
Matematika
Penerapan pembelajaran matematika menggunakan alat peraga kertas
karton berwarna diimplementasikan pada materi balok dan kubus. Balok dan
kubus merupakan materi yang cukup mudah akan tetapi susah bagi siswa untuk
memahami materi tersebut sehingga memerlukan media berupa alat peraga kertas
karton berwarna.
Pembelajaran menggunakan alat peraga kertas karton berwarna merupakan
metode yang dipandang tepat dalam pembelajaran materi balok dan kubus.
Penekanan pembelajaran menggunakan alat peraga kertas karton berwarna ini
lebih pada proses aktifitas memahamkan siswa terhadap konsep bangun ruang.
Dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk lebih aktif.
Kertas karton berwarna yang berbentuk bangun ruang kubus dan balok
terbuat dari potongan karton yang berukuran 15 x 15 cm pada kubus dan 30 cm
(panjang), 15 cm (lebar), dan 10 cm (tinggi) pada balok. Setiap sisi-sisi nya
mempunyai warna yang berbeda, yaitu: putih, hijau, coklat, biru, kuning, dan
merah. Beberapa karton tersebut berwujud seperti berikut.
Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar siswa merupakan salah satu tujuan dari penerapan model
pembelajaran yang dilakukan oleh tenaga pendidik. Tujuannya untuk melihat
pengaruh dari model pembelajaran yang digunakan apakah berhasil atau tidak.
Sehinggal banyak peneliti mencoba menerapkan berbagai model pembelajaran
untuk meningkatkan hasil belajar.
21
siswa. Berkaitan dengan hal tersebut penggunaan media pembelajaran yang baik
akan menghasilkan hasil belajar siswa yang baik pula.
b. Sifat-sifat Balok
1. Sisi-sisi balok berbentuk persegi panjang.
2. Rusuk-rusuk yang sejajar memiliki ukuran sama panjang.
3. Setiap diagonal bidang pada sisi yang berhadapan memiliki ukuran sama
panjang.
4. Setiap diagonal ruang pada balok memiliki ukuran sama panjang.
5. Setiap bidang diagonal pada balok memiliki bentuk persegi panjang.
c. Unsur-unsur Balok
Titik Sudut adalah titik potongan antara dua atau 3 rusuk. Balok memiliki 8
titik sudut. Perhatikan gambar diatas, yang merupakan titik sudut yaitu A, B, C,
D, E, F, G, dan H.
4. Diagonal Bidang atau Diagonal Sisi
Diagonal Bidang atau Diagonal Sisi adalah ruas garis yang menghubungkan
dua titik sudut yang berhadapan pada setiap bidang atau sisi balok. Sama
halnya dengan kubus, balok memiliki 12 Diagonal bidang. Perhatikan gambar
diatas, yang merupakan diagonal bidang yaitu AF, BE, BG, CF, CH, DG, DE,
AH, AC, BD, EG, dan HF.
5. Diagonal Ruang
Diagonal Ruang adalah garis yang menghubungkan 2 titik sudut yang saling
berhadapkan dalam satu ruang. Sama halnya dengan kubus, balok memiliki 4
diagonal ruang. Perhatikan gambar diatas, yang merupakan diagonal ruang
yaitu AG , BH , CE , dan DF.
6. Bidang Diagonal
Bidang diagonal adalah bidang yang dibatasi oleh dua rusuk dan dua diagonal
bidang. Sama halnya dengan kubus, balok memiliki 6 bidang diagonal.
Perhatikan gambar diatas, yang merupakan bidang diagonal yaitu ACGE,
AFGD, CDEF, BFHD, dan BEHC.
Lpermukaan= 2× (𝑝 × 𝑙 + 𝑝 × 𝑡 + 𝑙 × 𝑡)
V= 𝑝 × 𝑙 × 𝑡
Dr = √𝑝2 + 𝑙2 + 𝑡2
Panjang Diagonal Bidang
Db1 = √𝑠2 + 𝑠2
26
Db2 = √𝑠2 + 𝑠2
Db3 = √𝑠2 + 𝑠2
Luas Bidang Diagonal
Lb1 = Db1×t
Lb2 = Db2×l
Lb3 = Db3×p
b. Pengertian Kubus
Kubus adalah bangun ruang yang semua
sisinya berbentuk persegi dan semua rusuknya
sama panjang. Contoh benda berbentuk bangun
ini antara lain rubik, dadu, dan kotak hadiah.
1. Rusuk Kubus
Perhatikan kembali kubus pada gambar 1 di atas.
Berapa banyak rusuk pada kubus ABCD.EFGH?
a. Pada kubus tersebut terdapat 12 rusuk.
b. Rusuk-rusuk pada kubus memiliki ukuran yang sama panjang.
c. Rusuk AB sejejar dengan rusuk CD, EF, dan GH.
d. Rusuk BC sejajar dengan rusuk AD, EH, dan FG.
e. Rusuk AE sejajar dengan rusuk BF, CG, dan DH.
2. Diagonal Ruang Kubus
Perhatikan gambar berikut.
Kubus memiliki empat diagonal ruang yang menghubungkan dua titik sudut
yang berhadapan.Terdapat ruang tersebut antara lain AG, BH, CE, dah DF.
Misalkan panjang rusuk pada kubus tersebut adalah r, maka panjang diagonal
ruang kubus yaitu
AC = √(AB2 + BC2) = √(r2 + r2) = √(2r2) = r √2
AG = √(AC2 + CG2) = √((r √2)2 + r2) = √(3r2) = r √3
Jadi, panjang diagonal ruang kubus dengan rusuk r adalah r √3.
3. Bidang Diagonal Kubus
Perhatikan salah satu bidang diagonal kubus berikut.
c) Panjang AH
3. Sebuah balok memiliki panjang 12 cm, lebar 8 cm dan tinggi 4 cm. Hitunglah
berapa panjang diagonal ruang balok?
4. Diketahui suatu kubus dengan panjang rusuk 8 cm. Tentukan volume kubus?
5. Diketahui suatu kubus dengan panjang rusuk 8 cm. Tentukan luas permukaan
kubus?
Penyelesaian :
1. Diketahui : p = 5 cm, l = 3 cm, t = 4 cm
Ditanya:
a) Luas permukaan (L)?
b) Volume (V)?
Jawab:
a) Luas Permukaan Balok
L= 2× (𝑝 × 𝑙 + 𝑝 × 𝑡 + 𝑙 × 𝑡)
L= 2× (5 × 3 + 5 × 4 + 3 × 4)
L= 2× (15 + 20 + 12)
L= 2× (47)
L = 94
Jadi luas permukaan balok adalah 94 cm2.
b) Volume
Balok V= 𝑝
×𝑙×𝑡
V= 5 × 3 × 4= 60
Jadi Volume balok tersebut adalah 60 cm3.
2.
30
AF = √𝐴𝐵2 + 𝐵𝐹2
AF = √122 + 52
AF = √144 + 25
AF = √169
AF = 13 cm
AF = √25 + 64
AF = √89 cm
3. Diketahui :p = 12 cm,l = 8 cm, t = 4 cm
Ditanya : Diagonal ruang (Dr)?
Ditanya : Lp ?
Jawab : Lp = 6 x r2 = 6 x 82 = 6 x 64 cm2 = 384 cm2
Kerangka Pemikiran
Pelajaran matematika dilakukan dengan metode ceramah, Tanya jawab, dan
penugasan baik secara individu maupun kelompok. Pembelajaran matematika
tersebut bersifat membosankan, dan menyebabkan siswa ngantuk, tidak berminat
siswa aktif dalam proses pembelajaran, siswa malas berfikir, mengerjakan tugas,
dan malas mendengarkan penjelasan guru, penugasan dirumah banyak yang tidak
diselesaikan sendiri, selama proses pembelajaran siswa banyak yang pasif.
Kondisi tersebut menandakan siswa kurang berminat belajar matematika.
Guru menyediakan suatu permasalahan materi kemudian siswa yang
mencari solusinya, sehingga siswa termotivasi untuk belajar dan terlibat aktif
dalam proses pembelajaran. Proses penyelidikan dalam saintifik tentang
bagaimana mengeksplorasi, menemukan, dan pemahaman. Guru sebagai
fasilitator dan motivator bagi siswa dalam melangsungkan proses pembelajaran
dan diharapkan siswa dapat memahami konsep materi yang telah diajarkan
sehingga menimbulkan rasa senang dan termotivasi terhadap pembelajaran
sehingga akan berdampak terhadap hasil belajar siswa. Peran guru dalam model
pembelajaran saintifik adalah menciptakan pembelajaran yang menantang
sehingga melahirkan interaksi antara gagasan yang sebelumnya diyakini siswa
dengan bukti baru untuk mencapai pemahaman baru yang lebih melalui pengujian
gagasan baru. Guru diharapkan dapat menggunakan berbagai alat bantu atau cara
dalam membangkitkan semangat siswa, termasuk menggunakan lingkungan
sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran lebih menarik,
menyenangkan dan cocok
Tahapan model pembelajaran saintifik yang dapat meningkatkan hasil
belajar siswa, yaitu (1) Mengamati siswa pada masalah. Tahap ini dilakukan
untuk memfokuskan siswa mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran
(2) Menanya (3) Mengumpulkan (4) Mengasosiasi (5) Mengkomunikasikan
proses pemecahan masalah.
32
Kerangka berpikir dalam penelitian ini disajikan pada Bagan 2.1 sebagai berikut.
Hipotesis
Penerapan model pembelajaran saintifik berbantuan alat peraga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kubus dan balok kelas VII A MTs.
Darul Mukhlashin
33
BAB III
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diartikan sebagai proses pengkajian
masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk
memecahkan masalah tersebut dengan melakukan tindakan terencana serta
menganalisanya. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Suyanto (dalam
Masnur 2019:9) adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan / atau
meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara professional.
Menurut Zaenal (2019:12) dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdapat
tiga unsur atau konsep , yaitu
a. Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui
metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk
menyelesaikan suatu masalah.
b. Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu yang terbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki
suatu masalah dalam proses belajar mengajar.
c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
pelajaran yang sama dari seorang guru.
Jenis penelitian ini ditujukan bagi guru untuk memecahkan permasalahan
yang terjadi selama kegiatan belajar mengajar, dan guru dapat menemukan
tindakan yang dianggap efektif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Pelaksanaan pada penelitian ini terdapat dua siklus yaitu siklus satu dan siklus
dua. Yang dimulai dari tahap perencanaan kemudia tahap pelaksanaan dan yang
terakhir refleksi. Pada tahap perencanaan peneliti membuat perangkat
pembelajaran dan membuat instrument penelitian . kemudian tahap pelaksanaan
peneliti menerapkan rencana yang telah dibuat. Dan pada tahap refleksi peneliti
mengamati kembali tindakan yang sudah dilakukan dan bagaimana hasilnya,
peneliti menganalisis serta mendeskripsikan kelemahan apa yang telah ditemui.
33
34
Begitu juga pada tahapan siklus dua. Setelah siklus satu dan dua dilakukan
kemudia peneliti menganalisis data hasil penelitiannya apakah ada peningkatan
atau tidak hasil belajar siswa yang telah ditelitinya.
Prosedur Penelitian
Secara lebih rinci prosedur penelitian tindakan kelas untuk siklus I dan
siklus II dijabarkan sebagai berikut:
Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan objek penelitian atau sumber asal
penelitian suatu penelitian. Menurut Sugiono (2017) variabel penelitian
merupakan atribut, sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai pola tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Pada penelitian ini variabel penelitian terdiri dari:
1. Variabel X dalam penelitian ini adalah saintifik
2. Variabel Y dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa
kelas VII pada materi operasi bangun ruang balok dan kubus.
38
Definisi Operasional
Definisi operasional untuk membatalkan kesalahpahaman dan perbedaan
yang berkaitan dengan interpretasi istilah-istilah ini dalam skripsi. Sesuai dengan
judul penelitian yaitu " tentang “Penerapan model pembelajaran saintifik
berbantuan alat peraga untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kubus
dan balok kelas VII A MTs. Darul Mukhlashin”. Definisi operasional perlu
dijelaskan, yaitu:
Model pembelajaran saintifik pada dasarnya memberi pengalaman kepada siswa
untuk memperoleh pengetahuan berdasarkan metode ilmiah secara mandiri.
1. Model pembelajaran saintifik
Siswa menjadi subjek utama pada model pembelajaran saintifik, yang
dapat aktif dalam belajar, serta memberikan kesempatan untuk membangun
konsep dengan membiasakan siswa dalam merumuskan, menghadapi, dan
menyelesaikan permasalahan yang ditemukan. Model pembelajaran saintifik
bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam mengenal,
memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah.
2. Alat Peraga
Alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyatakan pesan merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong proses belajar, peneliti menggunakan alat peraga
seperti kertas karton berwarna yang berbentuk kubus dan balok
3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan tujuan utama dilaksanakan pembelajaran yang
berdasarkan pola pembelajaran menggunakan cara tertentu oleh tenaga pendidik.
Hasil belajar yang inginkan oleh tenaga pendidik memiliki perbedaan tersendiri
sesuai dengan tujuan awal pembelajaran. Sehingga dalam pelaksanaannya hasil
belajar terpengaruh oleh model pembelajaran tenaga pendidik.
4. Bangun ruang
Bangun ruang yang sisinya berbentuk datar (tidak lengkung). Jika sebuah
bangun ruang memiliki satu saja sisi lengkung maka ia tidak dapat
dikelompokkan menjadi bangun ruang sisi datar. Sebuah bangun ruang sebanyak
39
apapun sisinya jika semuanya berbentuk datar maka ia disebut dengan bangun
ruang sisi datar. Ada banyak sekali bangun ruang sisi datar mulai yang paling
sederhana seperti kubus, balok, limas sampai yang sangat kompleks seperti limas
segi banyak atau bangun yang menyerupai kristal. Namun yang akan dibahas
peneliti disini yaitu : kubus dan balok.
Subyek Penelitian
Penelitian akan dilakukan di MTs Darul Mukhlashin yang bertempat di
Desa Tegalsiwalan Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo. Subjek
penelitiannya adalah siswa kelas VII A MTs Darul Mukhlashin Tahun pelajaran
2021/2022 dengan jumlah siswa 28 anak, terdiri dari 19 siswa perempuan dan
siswa 9 siswa laki-laki.
3. Observasi
Menurut pendapat Sugiyono (2018:229) menjelaskan dalam bukunya
bahwa observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi juga tidak terbatas
pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain. Melalui kegiatan observasi
peneliti dapat belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Peneliti
melakukan pengamatan langsung untuk menemukan fakta-fakta di lapangan.
Melakukan observasi dilakukan untuk mendapatkan hasil penunjang data yang
diberikan dari hasil sumber data lain.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini meliputi deskripsi proses pelaksanaan penelitian yang
secara umum terdiri dari deskripsi tindakan pra siklus, deskripsi proses
42
43
Jumlah 1979
Berdasarkan pada tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa masih
rendah karena siswa yang tuntas belajar hanya terdapat 13 orang siswa atau hanya
42,8% , sedangkan siswa yang tidak tuntas dalam belajar terdapat 15 siswa atau
53,5% , dapat dilihat rata-rata siswa adalah 70,6%. Sedangkan KKM yang telah
ditentukan oleh guru yaitu 75, artinya tingkat ketuntasan dalam belajar siswa
masih rendah dari yang seharusnya yaitu 75. Rendahnya hasil belajar matematika
siswa MTs Darul Mukhlashin. perlu ditingkatkan. Model pembelajaran Saintifik
merupakan solusi yang bisa dilakukan guna meningkatkan hasil belajar.
9. DFA 70
10. EMP 72
11. EF 70
12. H 80
13. IK 76
14. IR 80
15. IL 100
16. KDU 70
17. MRAMTK 70
18. MA 80
19. MA 100
20. MF 80
21. NDNA 90
22. NLK 76
23. QA 80
24. SED 92
25. SA 100
26. SH 80
27. UJH 70
28. UF 90
Jumlah 2198
1. Nilai rata-rata siswa
j𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛i𝑙𝑎i 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠i𝑠𝑤𝑎 219
= × 100% = 8 = 78,5%
j𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠i𝑠𝑤𝑎
28
siswa mengalami peningkatan pada siklus I tetapi masih belum dikatakan berhasil
karena tidak mencapai ketuntasan klasikal yang di inginkan peneliti.
e. Refleksi Siklus I
Berdasarkan data hasil belajar dan lembar hasil observasi pada siklus I
terungkap beberapa kendala dan hambatan yang dijadikan sebagai refleksi untuk
siklus II terkait dengan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran
saintifik terbimbing yang diterapkan di kelas VII A MTs Darul Mukhlashin. tahun
pelajaran 2022/2023, yaitu sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran pada siklus I belum berjalan dengan optimal, hal ini
dikarenakan siswa masih terbiasa dengan pola pembelajaran sebelumnya,
dimana dalam pola pembelajaran tersebut siswa hanya menerima informasi
langsung dari
2. guru dan ketika peneliti menerapkan model pembelajaran baru, siswa belum
mampu menyesuaikan diri dengan model pembelajaran tersebut.
3. Pada saat diskusi kelompok, terlihat ada beberapa siswa yang hanya diam
tanpa ikut serta dalam menjawab permasalahan yang terdapat pada LKPD dan
hanya menyerahkan tugas tersebut kepada teman sekelompoknya
4. Masih sedikit siswa yang bertanya saat diskusi
5. Kurangnya ketelitian siswa dalam mengerjakan soal yang telah diberikan
Dalam upaya untuk memperbaiki atas kekurangan siklus I agar hasil
belajar siswa dapat meningkat maka perlu dilanjutkan ke siklus II dengan
melakukan perbaikan- perbaikan sebagai berikut :
1. Siswa dibimbing untuk dapat mengidentifikasi masalah yang diberikan pada
soal yang telah disajikan.
2. Peneliti memberikan pengertian kepada siswa bersangkutan agar saling
menghargai sesama teman serta peneliti memberikan motivasi kepada siswa
untuk membangkitkan antusiasme siswa dalam belajar.
3. Guru membimbing dan membantu siswa dalam menyimpulkan konsep belajar.
4. Guru mengikatkan siswa agar lebih teliti dan tidak tergesa-gesa dalam
mengerjakan soal yang diberikan
50
menggunakan model saintifik ini pada awalnya guru mengaplikasikan alat peraga
yang telah di siapkan kemudian guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
dan memberikan bahan untuk melakukan tugas diskusi berupa LKPD .
Tujuan dari adanya pelaksanaan ini agar siswa yang berada di dalam kelas dapat
berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran dan akan meningkatkan hasil
belajar siswa. Selanjutnya pertemuan terakhir untuk siklus II, siswa diberi test
untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran
yang telah diajarkan. Test yang diberikan kepada siswa pada siklus II berbentuk
objektif (pilihan ganda) yang berjumlah 15 soal. Butir soal sesuai dengan materi
yang telah diajarkan.
c. Pengamatan / observasi
1. Pertemuan Pertama
Hasil observasi pada pertemuan ini sudah meningkat dari pada pertemuan
sebelumnya, terlihat dari hasil observasi pembelajaran dengan menerapkan model
saintifik sudah berjalan dengan baik dan kondusif terutama dengan menggunakan
diskusi kelompok.
2. Pertemuan Kedua
Saat melaksanakan kegiatan tes siswa sudah tertib. Hampir semua siswa sudah
mengerjakan soal dengan usahanya sendiri meskipun masih ada sedikit siswa
yang masih menunggu jawaban dari teman-temannya. Pada tes kedua ini sudah
lebih baik dari pelaksanaan tes pertama
d. Evaluasi Hasil Belajar Siklus II
Adapun pengambilan hasil belajar siswa diambil dari siklus 1 setelah
berlangsungnya proses belajar menggunakan model saintifikberdasarkan evaluasi
yang dilakukan saat pertemuan ke 2 diakhir pembelajaran didapatkan data sebagai
berikut :
Tabel 4.3. Nilai Siswa Kelas 7A Pada Siklus II
No. Nama Nilai
1. AR 70
2. AFS 80
3. AH 80
4. AM 80
52
5. AW 80
6. ADM 80
7. BR 60
8. DNLY 80
9. DFA 80
10. EMP 80
11. EF 80
12. H 80
13. IK 80
14. IR 80
15. IL 90
16. KDU 80
17. MRAMTK 80
18. MA 90
19. MA 90
20. MF 80
21. NDNA 90
22. NLK 80
23. QA 80
24. SED 90
25. SA 80
26. SH 80
27. UJH 80
28. UF 90
Jumlah 2270
Pembahasan
Pada penelitian ini terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus menggunakan
model pembelajaran saintifik. Pembahasan hasil penelitian ini menunjukkan
adanya peningkatan pada hasil belajar dalam pembelajaran luas permukaan dan
volume pada bangun kubus dan balok melalui model saintifik. Data tersebut dapat
diketahui dari hasil observasi dan refleksi untuk aktivitas siswa dan tes evaluasi
untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa pada hasil belajarnya. Dari data yang
diperoleh indikator dan persenatse ketuntasannya mengalami peningkatan pada
tiap siklusnya. Berikut ini adalah pembahasan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran luas permukaan dan volume pada bangun kubus dan balok melalui
model saintifik. Berikut beberapa gambar hasil alat peraga yang peneliti gunakan
pada waktu pembelajaran berlangsung
54
menafsirkan data dalam bentuk tabel dan menafsirkan data dalam bentuk diagram
melalui model saintifik siklus I dan II mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-
rata hasil belajar siswa secara klasikal diperoleh setelah dilakukan penelitian yaitu
sebesar 78,5 . Dari 28 siswa sebanyak 20 siswa berhasil mendapatkan nilai di atas
KKM dan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 8 siswa.
Persentase ketuntasan klasikal yang didapat pada siklus I adalah sebesar 71,4%.
Pada siklus II, rata-rata hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 81 Dari 28
siswa, sebanyak 26 siswa mendapatkan nilai yang di atas KKM dan siswa yang
mendapatkan nilai di bawah KKM adalah 2 siswa. persentase klasikal hasil belajar
siswa sebesar 92,8% atau mengalami peningkatan sebesar 21,4% dari siklus I.
Berdasarkan peningkatan hasil belajar tersebut membuktikan proses
pembelajaran model Saintifik memberikan pengalaman belajar yang bermakna
bagi siswa. Melalui proses pemecahan masalah siswa akan mengetahui situasi
dimana konsep materi diterapkan., serta meningkatkan pemahaman konsep materi
ajar yang nantinya akan berimbas pada hasil belajar yang lebih optimal. Hal ini
seperti yang dikatakan Moffit (dalam Rusman, 2012: 241), bahwa Saintifik
merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia
nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan
keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan
konsep yang esensi dari materi pelajaran. Hal ini sesuai yang dikemukakan Rifa‟I
dan Anni (2011:85), “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami kegiatan belajar”.
56
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah
terlaksana, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran saintifik membantu dalam meningkatkan hasil
belajar siswa. Dikarenakan siswa akan lebih tertarik untuk belajar dan siswa akan
menjadi lebih aktif. Model pembelajaran saintifik sangat berperan dalam
meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang
peneliti lakukan dari siklus I dan siklus II yang menunjukkan adanya peningkatan
hasil belajar yang didapat setiap siklusnya. Hasil observasi pada hasil belajar pada
saat prasiklus atau sebelum dilakukannya tindakan nilai ratar- rata siswa yaitu
70,6% dengan banyak siswa yang tuntas 13 siswa (42,8% dalam persentase
persen), dan setelah dilakukannya tindakan siklus I nilai rata-rata siswa
mengalami kenaikan menjadi 78,5% dengan jumlah siswa yang tuntas kkm 20
siswa (71,4% dalam persentase persen), dan selanjutnya mengalami peningkatan
yang signifikan pada siklus II dengan rata-rata nilai 81% dengan jumlah siswa
yang berhasil 26 siswa dari 28 siswa (92,8% dalam persentase persen) .
Saran
Berdasarkan hasil dari pembahasan dan kesimpulan yang dikemukakan
diatas, saran yang dapat ditemukan bagi pihak-pihak terkait yang antara lain :
1. Sekolah : disarankan pada guru mata pelajaran matematika di MTs Darul
Mukhlashin untuk menerapkan model pembelajaran saintifik agar mengikuti
dalam proses pembelajaran dan juga untuk meningkatkan hasil belajar.
2. Kepada guru : disarankan menggunakan model pembelajaran saintifik untuk
senantiasa memperhatikan siswa pada kegiatan pembelajaran yang
berlangsung sehingga pembelajaran yang dilaksanakan dapat tercapai hasil
yang maksimal.
3. Bagi peneliti yang lain diharapkan melakukan penelitian sejenis pada mata
56
57
DAFTAR PUSTAKA
MATRIK PENELITIAN
59
60
PEDOMAN WAWANCARA
2. Pedoman wawancara terhadap wakil kepala sarana dan prasarana MTs Darul
mukhlashin
INSTRUMENT TEST
1. Balok adalah bangun ruang yang dibentuk oleh bangun datar ....
a. persegi
b. persegi dan persegi panjang
c. persegi panjang dan lingkaran
d. persegi panjang dan segitiga
d. V = p x l x t , L = 6 (p x l)
4. Sebuah balok memiliki panjang 28 cm, lebar 14 cm, dan tingginya 12 cm.
Volume balok tersebut adalah.....cm³
a. 4.700
b. 4.702
c. 4.704
d. 4.706
5. Volume suatu balok dengan panjang 17 cm, lebar 11 cm, dan tinggi 8 adalah ....
cm³
a. 1.496
b. 1.498
c. 1.502
d. 1.516
6. Volume sebuah balok adalah 3.600 cm³. Jika panjang dan tinggi balok tersebut
berturut-turut 24 cm dan 10 cm, maka lebarnya adalah.....cm.
a. 12
b. 14
c. 15
d. 18
7. Sebuah balok memiliki panjang 23 cm, dan lebarnya 14 cm. Jika volume
balok tersebut 5.152 cm³, maka tingginya cm.
a. 12
b. 13
c. 14
d. 1
63
11.
Volume dan luas permukaan bangun seperti pada gambar di atas adalah ....
a. V = 2.100 cm³ dan L = 1.164 cm²
b. V = 2.100 cm³ dan L = 1.166 cm²
12. Diketahui sebuah balok panjang sisinya 16 cm, lebarnya 8 cm, dan
tingginya 12 cm. Luas permukaan balok tersebut adalah cm²
a. 830
b. 832
c. 834
d. 836
13. Sebuah balok berukuran panjang 14 cm, lebar 9 cm, dan tinggi 11 cm.
Volume dan luas permukaan balok tersebut adalah ....
a. V = 1.386 cm³ dan Luas = 756 cm²
b. V = 1.386 cm³ dan Luas = 758 cm²
c. V = 1.386 cm³ dan Luas = 760 cm²
d. V = 1.386 cm³ dan Luas = 762 cm²
65
14. Sebuah kolam renang berbentuk balok memiliki luas alas 250 m². Jika
volume kolam renang tersebut 1.000.000 liter, maka kedalaman kolam renang
tersebut adalah m
a. 1,4
b. 1,5
c. 2,5
d. 4
15. Sebuah balok mempunyai luas permukaan 696 cm². Jika panjang balok 18 cm
dan lebar balok 6 cm. maka tinggi balok tersebut adalah.....cm
a. 10
b. 12
c. 14
d. 16
16. Bak mandi berbentuk balok luas alasnya 1,2 m². Jika air yang dimasukkan
1.080 liter agar bak terisi sampai penuh, maka kedalaman bak mandi tersebut
adalah.....m.
a. 0,75
b. 0,85
c. 0,9
d. 1,18
17. Suatu tandon air memiliki luas permukaan 14,4 m². Jika lebar dan tinggi
tandon air masing-masing 1,2 m dan 1,5 m, maka panjang tandon air tersebut
adalah.....m
a. 1
b. 1,5
c. 1,75
66
d. 2
18. Bak mandi di rumah Arman berbentuk balok memiliki kedalaman 90 cm,
panjang sisinya 160 cm dan lebarnya 80 cm. Bak tersebut telah berisi 2/3 nya.
Untuk memenuhi bak tersebut, Arman harus mengisinya sebanyak.....liter
a. 382
b. 384
c. 386
d. 388
19.19.
Paman memiliki kandang kelinci berbentuk balok dengan kerangka terbuat dari
besi dan permukaannya dari bahan kawat. Jika panjang sisi kandang 150 cm,
lebarnya 75 cm, dan tingginya 85 cm, maka keliling dan luas permukaan kandang
adalah ....
a. K = 1.200 cm dan L = 30.375 cm²
b. K = 1.220 cm dan L = 50.250 cm²
c. K = 1.230 cm dan L = 60.160 cm²
d. K = 1.240 cm dan L = 60.750 cm²
20. Sebuah penampungan air berbentuk balok volumenya 9.000 liter. Jika luas
alas penampungan air tersebut 6 m², maka tinggi penampungan air tersebut.....m.
a. 1,15
67
b. 1,25
c. 1,5
d. 1,75
21. Diketahui luas alas balok 396 cm². Hitunglah volume balok tersebut jika
tingginya 12 cm…
a. 4572 cm³
b. 4275 cm³
c. 4475 cm³
d.4752 cm³
22. Sebuah balok memiliki panjang 32 cm, lebar 20 cm, dan tinggi 12 cm.
Berapa volumenya….
a. 7680 cm³
b. 7860 cm³
c. 8670 cm³
d.8760 cm³
23. Volume sebuah balok adalah 12.600 cm³. Jika panjang dan tinggi balok
tersebut berturut-turut 35 cm dan 24 cm, berapakah lebarnya…..
a. 45 cm
b. 15 cm
c. 14 cm
d.25 cm
24. Sebuah kardus berbentuk balok berukuran panjang 75 cm, lebar 50 cm, dan
tinggi 40 cm akan di isi dengan kotak kue berukuran panjang 20 cm, lebar 15 cm,
dan tinggi 10 cm. Tentukan banyaknya kotak kue yang dapat dimasukkan pada
kardus …..
a. 45 buah
b. 42 buah
68
c. 50 buah
d.60 buah
25. Diketahui sebuah balok panjangnya 23 cm, lebar 17 cm, dan tingginya 15
cm. Tentukan volume dan luas permukaan balok tersebut …..
a. 1982 cm²
b. 1892 cm²
c. 1298 cm²
d.1289 cm²
26. Sebuah bak mandi berbentuk balok dengan panjang 1,5 m, lebarnya 1 m,
dan tingginya 1,2 m . Bak tersebut telah berisi 4/5 nya. Berapa liter lagi untuk
memenuhi bak mandi tersebut ....
a. 350 liter
b. 360 liter
c. 370 liter
d.380 liter
27. Sebuah kolam ikan berbentuk balok mula-mula berisi air sebanyak 2000 liter.
Kolam dikuras hingga volume air tersisa 2/5 dari sebelumnya. Berapa cm
kedalaman air yang tersisa di dalam kolam jika luas alas kolam 10 m² ….
a. 7 cm
b. 5 cm
c. 8 cm
d. 9 cm
d.23.050 cm²
29. Pak dalang memiliki kotak wayang berbentuk balok. Panjang kotak
wayang 1,4 meter, lebarnya 0,5 dan tingginya 0,75 meter. Kotak wayang
tersebut akan dicat. Tiap m² menghabiskan biaya sebesar Rp 22.500,00. Berapa
biaya yang harus dikeluarkan pak dalang untuk mengecat kotak wayang
tersebut …..
a. 95.625,00
b. 96.725,00
c. 97.525,00
d.98.25,00
30. Adik memiliki kotak pensil berbentuk balok dengan ukuran 20 cm, 10 cm, dan
6 cm. Tentukan volume dan luas permukaan kotak pensil tersebut …..
a. 780 cm²
b. 760 cm²
c. 770 cm²
d.750 cm²
70
V=pxlxt
3.600 = 24 x l x 10
3.600 = 240 l
l = 3.600 : 240 = 15 cm
Jawaban : c
Pembahasan Soal Nomor 7
Diketahui p = 23 cm, l = 14 cm, V = 5.152 cm³
Ditanyakan tinggi ?
V=pxlxt
5.152 = 23 x 14 x t
5.152 = 322 t
t = 5.152 : 322 = 16 cm
Jawaban : d
Pembahasan Soal Nomor 8
Diketahui p = 28 cm, l = 12 cm, t = 18 cm
Ditanyakan volume?
V=pxlxt
V = 28 x 12 x 18 = 6.048 cm³
Jawaban : a
Pembahasan Soal Nomor 9
Diketahui V = 21 cm, l = 11 cm, V = 3.927 cm³
Ditanyakan tinggi ?
V=pxlxt
3.927 = 21 x 11 x t
3.927 = 231 t
t = 3.927 : 231 = 17 cm
Jawaban : c
Pembahasan Soal Nomor 10
Diketahui V = 4.032 cm³, p = 32 cm, t = 14 cm
Ditanyakan lebar ?
V=pxlxt
72
4.032 = 32 x l x 14
4.032 = 448 l
l = 4.032 : 448 = 17 cm
Jawaban : a
Pembahasan Soal Nomor 11
Diketahui p = 25 cm, l = 6 cm, t = 14 cm
Ditanyakan volume dan luas
permukaan? V = p x l x t
V = 25 x 6 x 14 = 2.100 cm³
L = 2 (p x l + p x t + l x t)
L = 2 (25 x 6 + 25 x 14 + 6 x 14)
L = 1.168 cm²
Jawaban : c
Pembahasan Soal Nomor 12
Diketahui p = 16 cm, l = 8 cm, t = 12 cm
Ditanyakan luas permukaan?
L = 2 (p x l + p x t + l x t)
L = 2 (16 x 8 + 16 x 12 + 8 x 12)
L = 832 cm²
Jawaban : b
Pembahasan Soal Nomor 13
Diketahui p = 14 cm, l = 9 cm, t = 11 cm
Ditanyakan volume dan luas permukaan?
V=pxlxt
V = 14 x 9 x 11 = 1.386 cm³
L = 2 (p x l + p x t + l x t)
L = 2 (14 x 9 + 14 x 11 + 9 x 11)
L = 758 cm²
Jawaban : b
Pembahasan Soal Nomor 14
Diketahui luas alas = 250 m², V = 1.000.000 liter = 1.000 m³
73
Ditanyakan tinggi ?
V = luas alas x t
1.000 = 250 x t
1.000 = 250 t
t = 1.000 : 250 = 4 m
Jawaban : d
Pembahasan Soal Nomor 15
Diketahui L = 696 cm², p = 18 cm, l = 6 cm
Ditanyakan tinggi?
L = 2 (p x l + p x t + l x t)
696 = 2 (18 x 6 + 18 x t + 6 x t)
696 = 2 (108 + 24 t)
696 = 216 + 48 t
696 – 216 = 48 t
480 = 48 t
t = 480 : 48 = 10 cm
Jawaban : a
Pembahasan Soal Nomor 16
Diketahui luas alas = 1,2 m², V = 1.080 liter = 1,08 m³
Ditanyakan kedalaman (tinggi)?
V = luas alas x t
1,08 = 1,2 t
t = 1,08 : 1,2
t = 0,9 m
Jawaban : c
Pembahasan Soal Nomor 17
Diketahui L = 14,4 m², l = 1,2 m, t = 1,5 m
Ditanyakan panjang tandon air ?
L = 2 (p x l + p x t + l x t)
14,4 = 2 (p x 1,2 + p x 1,5 + 1,2 x 1,5)
14,4 = 2,4p + 3p + 1,8
74
Ditanyakan tinggi ?
V = luas alas x t
9= 6 x t
9=6t
t = 9 : 6 = 1,5 m
Jawaban : c
Jawaban : a
L = 4,25 m²
Biaya pengecatan = L. kotak wayang x biaya per m²
Biaya pengecatan = 4,25 m² x Rp 22.500,00/m2 = Rp 95.625,00
Jadi, biaya yang dikeluarkan untuk mengecat kotak wayang sebesar Rp 95.625,00
Jawaban : a
Pembahasan Soal Nomor 30
Diketahui p = 20 cm, l = 10 cm, t = 6 cm
Ditanyakan volume dan luas
permukaan? V = p x l x t
V = 20 x 10 x 6 = 1.200 cm³
L = 2 (p x l + p x t + l x t)
L = 2 (20 x 10 + 20 x 6 + 10 x 6)
L = 760 cm²
Jadi, volume kotak pensil adik 1.200 cm³, dan luas permukaannya 760 cm²
Jawaban : b
80
A. Kompetensi Inti
KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
3.9 Menentukan luas permukaan dan volume kubus dan balok.
Indikator
1. Menyatakan situasi, gambar, diagram atau benda nyata yang
berhubungan dengan sifat-sifat dan unsur-unsur kubus dan balok ke dalam
bahasa, simbol, ide atau model matematik.
2. Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika yang berhubungan dengan
sifat-sifat dan unsur-unsur kubus dan balok secara lisan dan tulisan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan benda–benda yang berbentuk kubus.
2. Siswa dapat mendiskusikan unsur-unsur kubus.
3. Siswa dapat menyebutkan titik sudut, rusuk-rusuk, bidang sisi, diagonal
bidang, diagonal ruang, bidang diagonal, tinggi, kubus dan balok.
81
4. Siswa dapat menentukan ukuran salah satu atau beberapa unsur kubus dan
balok.
D. Materi
(Terlampir)
E. Pendekatan /Model /Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : M-APOS (Modification – Action, Proccess,
Object, Schema)
Metode : Diskusi
Pendekatan Pembelajaran : Model pembelajaran saintifik
F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Menganalisis
82
Mengkomunikasikan
Mengasosiasi 10 menit
Penilaian Sikap
Aspek Teknik Waktu Penilaian
Penilaian
Sikap Pengamatan Selama kegiatan
Indikator Penilaian: pembelajaran
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran berlangsung
b. Bekerja sama dalam kegiatan
kelompok
c. Toleran dalam perbedaan pendapat
berpikir dalam memilih dan
menerapkan pendapat dalam
menyelesaikan masalah.
d. Jujur dan disiplin dalam
mengerjakan tugas belajar
matematika
Penilaian Pengetahuan
Indikator pencapaian kompetensi Teknik Penilaian Instrumen
Penilaian Keterampilan
Aspek Teknik Waktu Penilaian
Penilaian
Keterampilan Pengamatan Menyelesaikan
penskoran tugas kelompok
Indikator : Terampil dalam menjelaskan saat diskusi.
ide, situasi, dan relasi matematika yang
berhubungan dengan sifat-sifat dan
unsur-unsur kubus dan balok secara
lisan dan tulisan.
84
UNSUR-UNSUR KUBUS
a. Mengenal Kubus
Gambar 1 Gambar 2
Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam bidang persegi yang
kongruen.
b. Unsur-unsur kubus
Bidang/Sisi
Kubus terdiri atas enam daerah persegi yang kongruen. Keenam daerah
persegi itu dinamakan bidang atau sisi kubus. Pada Gambar 3 bidang (sisi)
ABCD dinamakan bidang alas atau dasar. Bidang (sisi) ini berpasangan dan
kongruen dengan bidang (sisi) EFGH. Bidang (sisi) EFGH dinamakan
bidang atas atau tutup kubus. Bidang (sisi) yang lainnya dinamakan bidang
(sisi) tegak yaitu bidang (sisi) BCEH, ABHG, ADFG, dan CDFE.
Rusuk Kubus
Pertemuan dua bidang (sisi) berupa ruas garis dalam suatu kubus dinamakan
rusuk kubus. Sebagai contoh pada Gambar 3, pertemuan antara sisi ABCD
dan sisi ABHG adalah rusuk AB, pertemuan antara sisi BCEH dan sisi
EFGH adalah rusuk HE, dan sebagainya. Sebuah kubus memiliki 12 rusuk.
Titik Sudut
85
Pertemuan tiga rusuk dalam suatu kubus dinamakan titik sudut. Sebagai
contoh pada Gambar 3, pertemuan antara rusuk AB, AD, dan AG adalah
titik sudut A, pertemuan antara rusuk AD, DF, dan DC adalah titik sudut D,
dan sebagainya. Sebuah kubus memiliki 8 titik sudut.
Diagonal Bidang/ Diagonal Sisi
Pada sisi kubus, garis yang menghubungkan dua titik sudut yang
berhadapan dinamakan diagonal bidang (diagonal sisi). Perhatikan sisi
BCEH pada Gambar 3, garis-garis CH dan BE dinamakan diagonal bidang
BCEH. Sebuah kubus memiliki 12 diagonal bidang (diagonal sisi).
Diagonal Ruang
Dalam kubus, garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan
dinamakan diagonal ruang kubus. Diagonal ruang kubus pada Gambar 5
adalah AE, BF, GC, dan FB. Sebuah kubus memiliki 4 diagonal ruang
kubus.
Bidang Diagonal
Bidang diagonal suatu kubus adalah bidang yang melalui dua buah rusuk
yang berhadapan dalam kubus. Pada gambar 6, perhatikan rusuk AF dan BE.
Dalam kubus ABCD.EFGH kedua rusuk ini saling berhadapan. Apabila
melalui kedua rusuk tersebut dibuat sebuah bidang, maka akan terbentuk
bidang ABEF. Bidang diagonal kubus lainnya adalah bidang GDCH, bidang
EHAD, dan bidang FGBC. Bidang-bidang diagonal kubus merupakan
persegi panjang yang kongruen.
86
UNSUR-UNSUR BALOK
a. Mengenal Balok
Gambar 11 Gambar 12
Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam bidang persegi panjang,
dimana setiap pasangan bidangnya sejajar dan kongruen (sama dan sebangun).
b. Unsur-unsur balok
Pertemuan tiga rusuk balok dinamakan titik sudut. Balok memiliki 8 titik
sudut, yaitu A, B, C, D, E, F, G, H.
Diagonal bidang/ Diagonal sisi
Pada sisi balok, garis yang menghubungkan dua titik sudut yang
berhadapan dinamakan diagonal bidang atau diagonal sisi. Contohnya
pada sisi ABCD, garis AC dan BD dinamakan diagonal bidang ABCD.
Diagonal ruang
Garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan dalam balok
dinamakan diagonal ruang balok. Banyaknya diagonal ruang yang dimiliki
sebuah balok ada 4 buah. Keempat diagonal ruang itu adalah GC, HD, FB,
EA.
Bidang diagonal
Bidang diagonal suatu balok adalah bidang yang melalui dua buah rusuk
yang berhadapan dalam kubus. Pada Gambar 14 pada balok ABCD.EFGH
rusuk BC dan EH saling berhadapan dan membentuk bidang diagonal
ABEF.
88
A. Kompetensi Inti
KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
Kompetensi Kompetensi Dasar
3.9 Menentukan luas permukaan dan volume kubus dan balok
Indikator
1. Menyatakan situasi, gambar, diagram atau benda nyata yang
berhubungan dengan jaring-jaring kubus dan balok ke dalam bahasa,
simbol, ide atau model matematik.
2. Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika yang berhubungan dengan
jaring-jaring kubus dan balok secara lisan dan tulisan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membuat jaring-jaring kubus dan balok.
2. Siswa dapat menentukan cara yang harus dilakukan untuk megubah posisi
bidang/sisi kubus dan balok yang ditentukan.
89
D. Materi
JARING-JARING KUBUS
Jika kamu melakukan kegiatan 8.1 dengan benar, pada dus pertama akan
diperoleh bentuk berikut.
hasil rebahan dus makanan pada gambar 8.8 disebut jaring-jaring kubus,
jaring-jaring kunus adalah rangkaian sisi-sisi suatu kubus yang jika
dipadukan akan membentuk suatu kubus. Terdapat berbagai bentuk jaring-
jaring kubus . diantaranya:
90
JARING-JARING BALOK
Gambar 15 Gambar 16
Untuk mengetahui jaring-jaring balok pada Gambar 15, lakukanlah langkah-
langkah berikut ini.
Irislah pada Gambar 15 balok ABCD.EFGH sepanjang rusuk-rusuk GC,
FB, FG, GH, DH, EA, EF.
Rebahkan di atas bidang datar, sehingga diperoleh bangun datar seperti
Gambar 16. Bangun datar itulah yang merupakan jaring-jaring balok
ABCD.EFGH.
Untuk memperoleh jaring-jaring balok yang lainnya, irislah balok itu sepanjang
rusuk-rusuk yang berbeda dengan rusuk-rusuk yang telah diiris sebelumnya.
F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Menanya
Menganalisis
Mengkomunikasikan
Mengasosiasi 10 menit
Penilaian Sikap
Aspek Teknik Waktu Penilaian
Penilaian
Sikap Pengamatan Selama kegiatan
Indikator Penilaian: pembelajaran
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran berlangsung
b. Bekerja sama dalam kegiatan
kelompok
c. Toleran dalam perbedaan pendapat
berpikir dalam memilih dan
menerapkan pendapat dalam
menyelesaikan masalah.
d. Jujur dan disiplin dalam
mengerjakan tugas belajar
matematika
Penilaian Pengetahuan
Indikator pencapaian kompetensi Teknik Penilaian Instrumen
Penilaian Keterampilan
Aspek Teknik Waktu Penilaian
Penilaian
Keterampilan Pengamatan Menyelesaikan
penskoran tugas kelompok
Indikator : Terampil dalam menjelaskan saat diskusi.
ide, situasi, dan relasi matematika yang
berhubungan dengan jaring-jaring
kubus dan balok ke dalam bahasa,
simbol, ide atau model matematika.
94
A. Kompetensi Inti
KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
Kompetensi Kompetensi Dasar
3.9 Menentukan luas permukaan dan volume kubus dan balok
Indikator
1. Menyatakan situasi, gambar, diagram atau benda nyata yang
berhubungan dengan luas permukaan kubus ke dalam bahasa, simbol, ide
atau model matematik.
2. Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika yang berhubungan dengan
luas permukaan kubus secara lisan dan tulisan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menemukan rumus luas permukaan kubus.
2. Siswa dapat menghitung luas permukaan kubus jika ukuran unsur-
unsurnya diketahui.
3. Siswa dapat menentukan ukuran salah satu pada kubus jika luas
95
Menanya
Menganalisis
Mengkomunikasikan
Mengasosiasi 10 menit
Penutup
12. Guru membimbing peserta didik membuat
97
Penilaian Sikap
Aspek Teknik Waktu Penilaian
Penilaian
Sikap Pengamatan Selama kegiatan
Indikator Penilaian: pembelajaran
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran berlangsung
b. Bekerja sama dalam kegiatan
kelompok
c. Toleran dalam perbedaan pendapat
berpikir dalam memilih dan
menerapkan pendapat dalam
menyelesaikan masalah.
d. Jujur dan disiplin dalam
mengerjakan tugas belajar
matematika
Penilaian Pengetahuan
Indikator pencapaian kompetensi Teknik Penilaian Instrumen
Penilaian Keterampilan
Aspek Teknik Waktu Penilaian
Penilaian
Keterampilan Pengamatan Menyelesaikan tugas
penskoran kelompok saat diskusi.
Indikator : Terampil dalam menjelaskan
ide, situasi, dan relasi matematika yang
berhubungan dengan luas permukaan
kubus secara lisan dan tulisan.
99
A. Kompetensi Inti
KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
Kompetensi Kompetensi Dasar
3.9 Menentukan luas permukaan dan volume kubus dan prisma
Indikator
1. Menyatakan situasi, gambar, diagram atau benda nyata yang
berhubungan dengan luas permukaan balok ke dalam bahasa, simbol, ide
atau model matematik.
2. Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika yang berhubungan dengan
luas permukaan balok secara lisan dan tulisan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menemukan rumus luas permukaan balok.
2. Siswa dapat menghitung luas permukaan balok jika ukuran unsur-
unsurnya diketahui.
3. Siswa dapat menentukan ukuran salah satu pada balok jika luas permukaan
100
Menanya
Menganalisis
Mengkomunikasikan
Mengasosiasi 10 menit
Penilaian Sikap
Aspek Teknik Waktu Penilaian
Penilaian
Sikap Pengamatan Selama kegiatan
Indikator Penilaian: pembelajaran
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran berlangsung
b. Bekerja sama dalam kegiatan
kelompok
c. Toleran dalam perbedaan pendapat
berpikir dalam memilih dan
menerapkan pendapat dalam
menyelesaikan masalah.
d. Jujur dan disiplin dalam
mengerjakan tugas belajar
matematika
Penilaian Pengetahuan
Indikator pencapaian kompetensi Teknik Penilaian Instrumen
Penilaian Keterampilan
Aspek Teknik Waktu Penilaian
Penilaian
Keterampilan Pengamatan Menyelesaikan tugas
penskoran kelompok saat diskusi.
Indikator : Terampil dalam menjelaskan
ide, situasi, dan relasi matematika yang
berhubungan dengan luas permukaan
balok secara lisan dan tulisan.
104
A. Kompetensi Inti
KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
Kompetensi Kompetensi Dasar
3.9 Menentukan luas permukaan dan volume kubus dan balok
Indikator
1. Menyatakan situasi, gambar, diagram atau benda nyata yang
berhubungan volume kubus ke dalam bahasa, simbol, ide atau model
matematik.
2. Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika yang berhubungan dengan
volume kubus secara lisan dan tulisan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menemukan dan menentukan rumus volume kubus.
2. Siswa dapat menghitung volume kubus jika unsur-unsurnya diketahui.
3. Siswa dapat menentukan ukuran salah satu unsur pada kubus jika volume
dan ukuran unsur-unsur lainnya diketahui.
105
F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Menanya
Menganalisis
Mengkomunikasikan
Mengasosiasi 10 menit
selanjutnya.
16. Peserta didik ditugaskan untuk mengidentifikasi
dan mengerjakan beberapa soal dalam LKT di
luar waktu pembelajaran di kelas.
17. Guru menutup pelajaran dengan doa bersama
dan mengucapkan salam.
Penilaian Pengetahuan
Indikator pencapaian kompetensi Teknik Penilaian Instrumen
Penilaian Keterampilan
Aspek Teknik Waktu Penilaian
Penilaian
Keterampilan Pengamatan Menyelesaikan tugas
penskoran kelompok saat diskusi.
Indikator : Terampil dalam menjelaskan
ide, situasi, dan relasi matematika yang
berhubungan dengan volume kubus
secara lisan dan tulisan.
109
A. Kompetensi Inti
KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
Kompetensi Kompetensi Dasar
3.9 Menentukan luas permukaan dan volume kubus dan balok
Indikator
1. Menyatakan situasi, gambar, diagram atau benda nyata yang
berhubungan volume kubus ke dalam bahasa, simbol, ide atau model
matematik.
2. Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika yang berhubungan dengan
volume kubus secara lisan dan tulisan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menemukan dan menentukan rumus volume balok.
2. Siswa dapat menghitung volume balok jika unsur-unsurnya diketahui.
3. Siswa dapat menentukan ukuran salah satu unsur pada balok jika volume
dan ukuran unsur-unsur lainnya diketahui.
110
F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Menanya
Menganalisis
Mengkomunikasikan
Penilaian Sikap
Aspek Teknik Waktu Penilaian
Penilaian
Sikap Pengamatan Selama kegiatan
Indikator Penilaian: pembelajaran
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran berlangsung
b. Bekerja sama dalam kegiatan
kelompok
c. Toleran dalam perbedaan pendapat
berpikir dalam memilih dan
menerapkan pendapat dalam
menyelesaikan masalah.
d. Jujur dan disiplin dalam
mengerjakan tugas belajar
113
matematika
Penilaian Pengetahuan
Indikator pencapaian kompetensi Teknik Penilaian Instrumen
Penilaian Keterampilan
Aspek Teknik Waktu Penilaian
Penilaian
Keterampilan Pengamatan Menyelesaikan tugas
penskoran kelompok saat diskusi.
Indikator : Terampil dalam menjelaskan
ide, situasi, dan relasi matematika yang
berhubungan dengan volume balok
secara lisan dan tulisan.
113
113
113
114
115
115
balok, prisma, dan limas) bahan dan
Menggali informasi tentang literatur
luas, volume ataupun unsur berkaitan
lainnya yang berkaitan dengan dengan bangun
bangun ruang sisi datar (kubus, ruang sisi datar
balok, prisma, dan limas) dan (kubus, balok,
bangun datar tidak beraturan prisma, dan
Menggali informasi tentang limas) dan
sketsa bangun ruang beraturan penerapannya
atau bangun geometri dasar dalam
yang memiliki kesamaan atau kehidupan
kemiripan ukuran dengan sehari-hari
bangun ruang tidak beraturan kemudian
disusun,
Menggali informasi tentang didiskusikan
menaksir luas dan volume dan
bangun ruang tidak direfleksikan
beraturan
Projek
Menalar/Mengasosiasi
Membuat
Menganalisis masalah sehari- bangun ruang
hari yang berkaitan dengan luas sisi datar (kubus,
dan volume bangun ruang sisi balok, prisma,
datar (kubus, balok, prisma, dan dan limas) dari
limas) bahan kardus,
Menganalisis konsep dan atau kartos, atau
rumus luas dan volume bangun bahan bekas
datar dan bangun ruang
116
sederhana
117
Mengomunikasikan
Menyajikan secara tertulis atau
lisan hasil pembelajaran, apa
yang telah dipelajari,
keterampilan atau materi yang
masih perlu ditingkatkan, atau
strategi atau konsep baru
yang ditemukan berdasarkan
apa yang dipelajari mengenai
luas permukaan dan volume
kubus, balok, prisma, dan
limas, serta menaksir luas
permukaan dan volume
bangun ruang sisi datar tidak
beraturan
117
117
118
119
Wawancara terhadap guru mata pelajaran matematika kelas VII MTs Darul
Mukhlashin
No Pertanyaan Jawaban
1 Model pembelajaran apa yang Sesekali memakai model PBL, tapi
sering bapak gunakan dalam lebih sering saya menerangklan di
pembelajaran matematika? depan dan anak-anak menyimak
2 Kendala-kendala apa saja yang Beberapa anak tidak memperhatikan
sering bapak hadapi selama dan mengobrol dengan teman
menggunakan model tersebut? sebelahnya
3 Bagaimana menurut bapak jika Ya bisa dicoba terlebih dahulu, kalau
model pembelajaran yang biasa dirasa lebih meningkatkan nilai, model
bapak gunakan menggantinya tersebut dapat digunakan
dengan model pembelajaran yang
lain? Seperti model pembelajaran
Saintifik?
4 Media apa yang biasa bapak Jarang bahkan tidak pernah, saya selalu
gunakan dalam proses berpedoman pada buku LKS dan buku
pembelajaran dikelas? paket
5 Kendala-kendala apa saja yang Seperti yang saya bilang tadi, beberapa
ditemui bapak selama proses anak tidak memperhatikan, mungkin
pembelajaran menggunakan bosan
media tersebut?
6 Bagaimana aktivitas siswa dalam Tidak terlalu aktif, terkadang diminta
proses pembelajaran di kelas? maju saja kedepan kelas mereka susah
7 Bagaimana untuk hasil belajar Ada banyak siswa medapat nilai
siswa (ulangan) selama ini bapak? dibawah KKM
8 Bagaimana menurut bapak jika Itu akan sangat membantu siswa
dalam proses pembelajaran di meningkatkan aktivitas dan agar tidak
kelas menggunakan media mudah bosan
pembelajaran?
120
Hasil wawancara terhadap wakil kepala sarana dan prasarana MTs Darul
Mukhlashin
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana ketersediaan fasilitas Sekolah memang kurang
disekolah MTs Darul mukhlashin menyediakan fasilitas belajar seperti
menurut bapak? media pembelajaran. Biasanya hanya
berupa buku paket dan LKS
2 Berdasarkan ketersediaan fasilitas Sekolah membebaskan guru untuk
pada MTs Darul mukhlashin, menggunakan model apapun, yang
apakah bapak mengenankan jika terpenting nantinya ada peningkatan
saya menerapkan model nilai pada pembelajaran.
pembelajaran Saintifik di MTs
Darul mukhlashin ?
121
RIWAYAT HIDUP