Anda di halaman 1dari 162

PENGARUH SUASANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Skripsi
Diajukan Untuk Melegkapi
Persyaratan Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan

Nama : ERLINA FITRIANINGRUM


NPM : 201913500322

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA

2023
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI

Nama : Erlina Fitrianingrum

NPM : 201913500322

Program Studi : Pendidikan Matematika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Judul Skripsi : Pengaruh Suasana Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap

Prestasi Belajar Matematika

Telah diperiksa dan disetujui untuk

diujikan Pada tanggal ....................

Pembimbing Materi Pembimbing Teknik

Dr. Nurdeni, S.Pd., M.Si Ihwan Zulkarnain, M.Pd

i
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Erlina Fitrianingrum

NPM : 201913500322

Program Studi : Pendidikan Matematika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Judul : Pengaruh Suasana Belajar dan Motivasi Belajar

Terhadap Prestasi Belajar Matematika

Panitia Ujian

Ketua : Prof. Dr. H. Sumaryoto ............................

Sekretaris : Dr. Tatan Zenal Mutakin, M.Pd. ............................

Anggota :

No. Nama Tanda Tangan

1. Dr. Nurdeni, S.Pd., M.Si

2. Ihwan Zulkarnain, M.Pd.

3. Huri Suhendri, M.Pd.

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Erlina Fitrianingrum

NPM : 201913500322

Program Studi : Pendidikan Matematika

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Pengaruh Suasana

Belajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika beserta seluruh

isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan

atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku

dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung

resiko/sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika

keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini sesuai

dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional Bab IV Pasal 25 Ayat 2 Dan Bab XX Pasal 70. Demikian

pernyataan ini saya buat untuk dimanfaatkan sesuai dengan keperluan.

Jakarta, 28 Agustus 2023

Yang menyatakan,

Erlina Fitrianingrum

iii
ABSTRAK

A. Erlina Fitrianingrum:201913500322
B. Pengaruh Suasana Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Matematika. Skripsi: Program Studi Pendidikan Matematika. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indraprasta PGRI
Jakarta. Agustus 2023.
C. XXIX + 5 bab + 160 halaman
D. Kata Kunci: Suasana Belajar, Motivasi Belajar, dan Prestasi Belajar
Matematika
E. Penelitian yang dilaksanakan di SMP Negri wilayah Kecamatan Ciputat
Timur Kota Tangerang Selatan, memiliki tujuan untuk mengetahui: (1)
Pengaruh Suasana Belajar dan Motivasi Belajar secara bersama-sama
terhadap prestasi belajar matematika; (2) Pengaruh Suasana belajar terhadap
Prestasi belajar matematika: dan (3) Pengaruh motivasi belajar terhadap
prestasi belajar matematika. Metode Penelitian yang digunakan adalah
metode survai korelasional dengan teknik analisis regresi ganda. Populasi
target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 10
Tangerang Selatan. Sampel yang diambil dalam penelitian ini berasal dari
populasi terjangkau yang diambil dengan teknik random sampling,
diperoleh sebanyak 84 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan instrumen tes dan non tes yang sudah di validasi secara empiris.
Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif dan secara inferensial yang
terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis berupa uji normalitas, uji
linearitas, dan uji multikolinieritas. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa:
(1) Terdapat pengaruh positif yang signifikan Suasana belajar dan Motivasi
belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika sebesar
14,34. (2) Terdapat pengaruh positif yang signifikan suasana belajar
terhadap prestasi belajar, dengan kontribusi sebesar 4,77. (3) Terdapat
pengaruh positif yang signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi
belajar matematika, dengan kontribusi 5,04.
F. Daftar Pustaka: 1. 5 Buku
2. 10 Jurnal
3. 6 Skripsi
G. Dosen Pembimbing: (Dr. Nurdeni, S.Pd., M.Si) Pembimbing Materi,
(Ihwan Zulkarnain, M.Pd) Pembimbing Teknik.

iv
LEMBAR MOTTO

“ Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah bener”


(Qs. Ar-Ruum:60)

“ Belajarlah adab sebelum ilmu, sebab ilmu tanpa adab hanya akan
membuatmu sombong”
(Habib Nabiel Al Musawa)

“ Gonna Fight and don’t stop , until you are proud of yourself ”

“Dengan mengucap syukur atas rahmat allah swt, skripsi ini saya
persembahkan sebagai tanda bukti kepada orangtua tercinta, adik-
adikku, sahabat, dan teman-teman yang selalu memberikan
support untuk menyelesaikan skripsi ini”

v
KATA PENGANTAR

Peneliti memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada peneliti dapat menyelesaikan skripsi

ini tepat pada waktunya.

Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Suasana Belajar dan Motivasi Belajar

Terhadap Prestasi Belajar Matematika” ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat

guna memperoleh gelar sarjana di Universitas Indraprasta PGRI. Pada kesempatan

yang baik ini, izinkanlah peneliti menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima

kasih Kepada semua pihak yang dengan tulus iklas telah memberikan bantuan dan

dorongan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada

1. Ibu Dr. Nurdeni, S.Pd M.Si., selaku Dosen Pembimbing Materi Universitas

Indraprasta PGRI.

2. Bapak Ihwan Zulkarnain, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Teknik

Universitas Indraprasta PGRI.

3. Bapak Prof. Dr. H. Sumaryoto, selaku Rektor Universitas Indraprasta PGRI.

4. Bapak Dr. Tatan Zenal Mutakin, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Matematika dan

IPA Universitas Indraprasta PGRI.

5. Bapak Endang Suhendar, M.T., selaku Wakil Dekan Fakultas Matematika dan

IPA Universitas Indraprasta PGRI.

6. Bapak Huri Suhendri, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Matematika dan IPA

Universitas Indraprasta PGRI.

vi
7. Ibu Mal Alfahnum, S.Pd.I., M.Pd., selaku Dosen Penasihat Akademik kelas

R8D Matematika angkatan 2019.

8. Seluruh Dosen dan Karyawan Universitas Indraprasta PGRI.

9. Bapak Kurnadi, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Negri 10 Tangerang

Selatan.

10. Bapak H. Sukirno Atmojo, S.Pd, selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas

SMP Negri 10 Tangerang Selatan.

11. Ibu Oom, S.Pd, selaku guru matematika, dan seluruh guru dan staff SMP Negri

10 Tangerang Selatan.

12. Orang tua, adik-adik, penulis selaku keluarga tercinta yang selalu memberikan

dukungan dan doa untuk menyelesaikan penelitian ini.

13. Kepada sahabat dan teman-teman peneliti yang senantiasa memberikan

motivasi dan dukungan tiada henti dan membantu peneliti agar dapat

menyelesaikan penelitian ini pada tepat waktu.

14. Teman-teman kelas R8D 2019 yang telah bersama-sama berjuang menempuh

dan menyelesaikan pendidikan di Universitas Indraprasta PGRI.

15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

peneliti baik langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.

16. Erlina Fitrianingrum, last but no least, for my self. Apresiasi sebesar-besarnya

karna telah bertanggung jawab untuk menyelesaikan apa yang telah dimulai.

Terima kasih karna terus berusaha dan tidak menyerah.

vii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik bentuk,

isi, maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun dari berbagai pihak diterima dengan tangan terbuka demi kebaikan

penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, 28 Agustus 2023

Erlina Fitrianingrum

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI ................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii

LEMBAR PERNYATAAN ................................... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK .............................................................. Error! Bookmark not defined.

MOTTO .................................................................. Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ............................................ Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .............................................. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN .......................................... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ...................................... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang ................................ Error! Bookmark not defined.

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 7

C. Batasan Masalah .............................................................................. 8


D. Rumusan Masalah ............................................................................ 8

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 9

F. Kegunaan Penelitian ....................................................................... 10

G. Sistematika Penulisan ..................................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR,DAN HIPOTESIS13

A. Landasan Teori .............................................................................. 13

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ....... Error! Bookmark not defined.

C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 29

D. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 31

viii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 32

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 32

B. Desain penelitian ............................................................................ 33

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel ........................................... 34

D. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 37

E. Instrumen Penelitian ...................................................................... 39

F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 51

G. Hipotesis Statistik .......................................................................... 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 74

A. Karakteristik Responden ................................................................ 74

B. Deskripsi Data ................................................................................ 74

C. Pengujian Persyaratan Analisis ...................................................... 88

D. Pengujian Hipotesis Penelitian .................................................... 112

E. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 122

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 127

A. Simpulan ...................................................................................... 127

B. Saran ............................................................................................ 127

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 128

LAMPIRAN ..................................................................................................... 130

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rata-rata nilai UN SMP Kota Tangsel....................................... 2


Tabel 2. Rata-rata nilai UN SMPN 10 Kota Tangsel............................... 2
Tabel 3. Penelitian terdahulu.................................................................... 27
Tabel 4. Jadwal kegiatan Penelitian......................................................... 32
Tabel 5. Populasi Kelas VIII SMPN 10 Tangsel..................................... 35
Tabel 6. Sumber Data Skor...................................................................... 38
Tabel 7. Teknik Pengumpulan Data……................................................. 38
Tabel 8. Data Nilai ulangan harian.......................................................... 40
Tabel 9. Penskoran Instrumen Suasana Belajar....................................... 41
Tabel 10. Kisi – Kisi Angket Suasana Belajar........................................... 42
Tabel 11. Uji coba Validitas Angket Suasana Belajar .............................. 44
Tabel 12. Kriteria Reliabilitas Suasana Belajar......................................... 45
Tabel 13. Penskoran Instrumen Motivasi Belajar...................................... 46
Tabel 14. Kisi – Kisi Angket Motivasi Belajar.......................................... 47
Tabel 15. Uji coba Validitas Angket Motivasi Belajar.............................. 49
Tabel 16. Kriteria Reliabilitas Motivasi Belajar........................................ 50
Tabel 17. Tabel Penolong ANAVA untuk Uji Linearitas Regresi............ 61
Tabel 18. Pedoman Interprestsi terhadap Koefisien Korelasi................... 65
Tabel 19. Skor suasana belajar………...................................................... 75
Tabel 20. Distribusi Frekuensi Suasana Belajar....................................... 76
Tabel 21. Data Skor Motivasi Belajar………………………………….. 79
Tabel 22. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar………………………... 81
Tabel 23. Data skor Prestasi Belajar……………………………………. 84
Tabel 24. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar…………………………. 85
Tabel 25. Daftar Nilai Siswa……………………………………………. 88
Tabel 26. Distribusi Frekuensi Suasana Belajar………………………… 91
Tabel 27. Uji Normalitas Suasana Belajar……………………………….... 92
Tabel 28. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar………………………...... 92
Tabel 29. Uji Normalitas Motivasi Belajar…………………….................. 93

x
Tabel 30. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar…………………………... 93
Tabel 31. Uji Normalitas Prestasi Belajar………………………………… 94
Tabel 32. Perhitungan Regresi Sederhana………………………………… 96
Tabel 33. JK Galat/Error Suasana belajar terhadap prestasi belajar………. 99
Tabel 34. Uji Linearitas Regresi Suasana belajar terhadap prestasi belajar 102
Tabel 35. Perhitungan Regresi Suasana belajar terhadap prestasi belajar… 103
Tabel 36. JK Galat/Error motivasi belajar terhadap prestasi belajar……… 106
Tabel 37. Uji Linearitas Regresi motivasi belajar terhadap prestasi belajar 109
Tabel 38. Multikolinieritas X1, X2, Y…………………………………….. 110

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Desain Penelitian ......................................................................... 34


Gambar 2. Histogram dan Poligon Suasana
Belajar.......................................................................................... 79
Gambar 3. Histogram dan Poligon motivasi Belajar.................................... 83
Gambar 4. Histogram dan Poligon prestasi Belajar……………………….. 87

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Kuesioner Tentang Suasana Belajar Di SMPN 10


Tangsel................................................................................ xiv
Lampiran 2 Lembar Kuesioner Tentang Motivasi Belajar Di SMPN 10
Tangsel............................................................................... xvi
Lampiran 3 Tabel Chi Kuadrat .............................................................. xviii
Lampiran 4 Tabel T ............................................................................... xix
Lampiran 5 Tabel F ............................................................................... xxi
Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian ..................................................... xxiv
Lmapiran 7 Surat Permohonan Melakukan Penelitian .......................... xxv
Lampiran 8 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................. xxvi
Lampiran 9 Kartu Asistensi Bimbingan Skripsi (Dosen Pembimbing
Materi) ................................................................................ xxvii
Lampiran 10 Kartu Asistensi Bimbingan Skripsi (Dosen Pembimbing
Teknik) ........................................................................... xxviii
Lampiran 11 Riwayat Hidup ................................................................. xxix

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib

mendapatkan perhatian lebih. Menurut sebagian besar pelajar di Indonesia

berpendapat bahwa Matematika adalah pelajaran yang sulit dan kurang

menarik. Pada pelajaran matematika secara umum condong menggunakan

rumus dan siwa diharuskan untuk memahami serta menghafal rumus yang

telah diberikan. Asumsi siswa seperti inilah yang membuat mata pelajaran

matematika menjadi momok yang menakutkan dan selalu tertanam pada diri

pribadi siswa, sehingga secara tidak disadari mereka akan malas untuk

belajar dan otomatis prestasi belajar siswa akan ikut menurun. Salah satu

masalah pendidikan yang masih menjadi perhatian internasional dan

menjadi topik yang hangat selama beberapa dekade terakhir adalah

mengenai Prestasi belajar siswa. Penelitian mengungkapkan bahwa banyak

siswa khawatir tentang hasil belajar mereka. Danisa (dalam Mclnerney et

all, 2020: 3) menjelaskan bahwa kekhawatiran muncul dikarenakan masalah

belajar, tuntutan sekolah termasuk manajemen waktu untuk belajar, takut

gagal dalam ujian dan nilai yang kurang menggembirakan.

Permasalahan rendahnya Prestasi belajar siswa juga dapat dilihat

pada rata-rata nilai Ujian Nasional (UN) Se Tangerang Selatan.

1
Tabel 1.
Rata-Rata Nilai Ujian Nasional Mata Pelajaran Matematika
Tahun 2015-2019 Kota Tangerang Selatan
Rerata Nilai Ujian Nasional Tangerang Selatan
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
77,82 65,05 55,51 52,96 53,18
Sumber: data sekolah 2023

Dari data di atas dapat dilihat bahwa Rata- rata nilai ujian nasional

SMPN 10 Tangerang Selatan Berdasarkan Tabel 1 Rata-Rata Nilai Ujian

Nasional Mata Pelajaran Matematika Tahun 2015-2019 di SMP Negeri 10

Kota Tangerang Selatan menunjukkan bahwa nilai Ujian Nasional (UN)

dari tahun 2015 sampai tahun 2019 mengalami penurunan yang

berfluktuatif. Terutama pada tahun 2015 dan 2016 59,14 dan 57,95 berada

pada kategori rendah. Berikut rata-rata nilai Ujian Nasional yang diperoleh

dari tahun 2015 sampai tahun 2019.

Tabel 2.
Rata-Rata Nilai Ujian Nasional Mata Pelajaran Matematika
Tahun 2015-2019 di SMP Negeri 10 Kota Tangerang Selatan
Rerata Nilai ujian nasional

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

59,14 57,95 56,86 57,74 60,90

Sumber: http://puspendik.kemdikbud.go.id/hasil-un/

Hal ini dapat terjadi pada siswa karna memiliki keterampilan yang

berbeda-beda dalam hal belajar, seperti keterampilan membaca, mendengar,

dan menulis yang mereka peroleh dari pengalaman belajarnya yang sudah

pasti akan berpengaruh dengan prestasi belajar. Setiap siswa mempunyai

2
karakter yang berbeda-beda ketika mereka harus mengikuti proses belajar

di kelas. Siswa yang cenderung asyik dengan dunianya sendiri, mereka lebih

suka mengobrol dengan teman duduknya dari pada harus mendengarkan

materi yang diberikan oleh guru, ada siswa yang hanya bisa fokus terhadap

pelajaran jika suasana tenang, dan sejenisnya. Siswa hendaknya mampu

berkonsentrasi saat proses belajar mengajar berlangsung.

Sirait, (2019:37) berpendapat bahwa prestasi belajar matematika

adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan

dalam bidang studi matematika yang diperoleh melalui proses usaha siswa

dalam interaksi aktif subjek dengan lingkungannya yang dapat dilihat dari

hasil belajar matematika siswa. Prestasi belajar matematika tidak mungkin

terlepas dari proses belajar itu sendiri. Belajar sejatinya adalah suatu proses

yang mampu mengubah tingkah laku siswa, dan faktor lain yang

mempengaruhinya. Dari banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi

belajar itu dapat digolongkan kedalam golongan faktor internal (dalam) diri

subyek tersebut dan faktor eksternal (luar) diri subyek tersebut.

Menurut Slameto (2018: 54), keberhasilan belajar dipengaruhi oleh

dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor inilah

yang sangat penting diketahui seorang guru dalam meningkatkan kualitas

belajar dan hasil belajar peserta didik. Pembahasan mengenai faktor yang

mempengaruhi kegiatan belajar mengajar ini terfokuskan pada faktor

internal, dimana faktor internal ini mencakup faktor fisiologis dan

psikologis yang memiliki andil yang cukup penting. meliputi intelegensi,

3
perhatian, minat, kedisiplinan, motivasi belajar, intensitas belajar, bakat,

kemalangan, dan kelelahan. Faktor eksternal meliputi faktor keluarga,

faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor keluarga meliputi cara orang

tua mendidik, relasi antara keluarga, suasana belajar, keadaan ekonomi

keluarga, pengertian keluarga, latar belakang budaya. Faktor sekolah

meliputi metode mengajar, kurikulum, kelengkapan fasilitas belajar, relasi

guru dengan anak, metode belajar, sarana prasarana dan lain-lain. Faktor

masyarakat meliputi kegiatan anak dalam masyarakat, massa media, teman

bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat yang berpengaruh terhadap

prestasi belajar matematika yang dicapai anak.

Dari segi faktor internal, motivasi belajar adalah salah satu faktor

yang mempunyai peranan penting dalam proses belajar, khususnya pada

pelajaran matematika. Suatu keinginan dan usaha untuk memperoleh

prestasi belajar yang memuaskan tergantung pada motivasi anak untuk

berprestasi. Menurut Emda (2018: 93) motivasi merupakan salah satu faktor

yang mendorong siswa untuk mau belajar. Salah satu faktor psikologis yang

diperlukan dalam kegiatan belajar adalah motivasi. Thomas F. Staton

(dalam Tiara 2019: 29) menguraikan, motivasi adalah perubahan energi

dalam diri seseorang yang di tandai dengan munculnya felling dan di

dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Bahwa motivasi itu

mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia.

Seseorang akan berhasil belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan

untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan pendidikan

4
dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut

dengan motivasi. Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal: (1) mengetahui

apa yang akan dipelajari; dan (2) memahami mengapa hal tersebut patut

dipelajari. Persoalan motivasi ini tergantung pada unsur pengalaman dan

interest. Kurangnya motivasi belajar membuat anak malas bahkan acuh

terhadap pelajaran matematika yang mungkin akan berpengaruh pada

menurunnya prestasi belajar matematika sebab itulah motivasi belajar perlu

diteliti apakah memang benar-benar berpengaruh terhadap prestasi belajar

matematika.

Dari segi faktor eksternal, suasana belajar dimaksudkan adalah

suasana kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung baik yang

berhubungan dengan guru, siswa, media maupun metode pembelajaran

yang digunakan. Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang ada di luar

diri individu. Lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat adalah

beberapa lingkungan yang sering kita jumpai di mana seseorang akan

berinteraksi untuk melakukan aktivitas belajar. Menurut Arif Rochman

(dalam MAULIDIA, 2022:3) Upaya pendidikan tidak cukup hanya

disandarkan kepada sikap dan tenaga pendidik, akan tetapi juga harus

disertai suasana atau atmosfir yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

Suasana belajar yang tenang, intensif dan kondusif akan membuat anak

senang dan bersemangat untuk belajar. Proses belajar mengajar erat sekali

kaitannya dengan lingkungan atau suasana dimana proses itu berlangsung,

meskipun prestasi belajar juga dipengaruhi oleh banyak aspek, seperti gaya

5
belajar, fasilitas yang tersedia, pengaruh suasana belajar di kelas dan

suasana belajar dirumah masih sangat penting. Hal ini beralasan karena

ketika para siswa belajar di ruangan kelas, lingkungan kelas, baik itu

lingkungan fisik maupun nonfisik kemungkinan mendukung mereka

bahkan malah mengganggu mereka. Oleh karena itu, suasana yang kondusif

antara lain dapat mendukung (1) interaksi yang bermanfaat di antara siswa;

(2) memperjelas pengalaman pengalaman guru dan siswa; (3)

menumbuhkan semangat yang memungkinkan kegiatan-kegiatan di kelas

berlangsung dengan baik; (4) mendukung saling pengertian antara guru dan

siswa. Lebih lanjut, menurut Jumrawarsi dan Suhaili (2020:51) lingkungan

belajar yang kondusif adalah lingkungan belajar di sekolah dalam suasana

berlangsungnya interaksi pembelajaran. Suasana belajar yang kondusif ini

perlu diciptakan dan dipertahankan agar pertumbuhan dan perkembangan

peserta didik efektif dan efisien, sehingga tujuan tercapai optimal. Situasi

belajar mengajar yang kondusif ini penting dirancang dan diupayakan oleh

guru sengaja agar dapat dihindarkan kondisi yang merugikan peserta didik.

Permasalahan yang timbul dan perlu dipecahkan bagaimana peran seorang

guru dalam meciptakan suasana belajar yang kondusif.

Adanya permasalahan tersebut, maka penulis bermaksud untuk

melakukan penelitian guna menguji faktor-faktor yang mungkin berpotensi

memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa terutama pada bidang

matematika. Adapun faktor yang diuji adalah suasana belajar dan motivasi

belajar.

6
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan

menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung suasana belajar dan

motivasi belajar, pada prestasi belajar matematika pada siswa Kelas VII

SMP N 10 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2023/2024.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas,

maka timbul beberapa pertanyaan antara lain:

1. Suasana belajar dan motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi

belajar matematika siswa Kelas VII SMP Negri 10 Tangerang Selatan

Tahun Pelajaran 2023/2024.

2. Suasana belajar dan motivasi belajar berpengaruh langsung terhadap

intensitas belajar siswa Kelas VII SMP Negri 10 Tangerang Selatan

Tahun Pelajaran 2023/2024.

3. Intensitas belajar berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar

matematika siswa Kelas VII SMP Negri 10 Tangerang Selatan Tahun

Pelajaran 2023/2024.

7
C. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah tersebut di atas maka peneliti perlu

membatasi masalah agar tidak terlampau meluas. Batasan masalah dalam

penelitian ini dibatasi pada:

1. Apakah terdapat pengaruh suasana belajar dan motivasi belajar secara

bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa Kelas VII SMP Negri 10

Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2023/2024.

2. Apakah terdapat pengaruh suasana belajar terhadap prestasi belajar

siswa Kelas VII SMP Negri 10 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran

2023/2024.

3. Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar

siswa siswa Kelas VII SMP Negri 10 Tangerang Selatan Tahun

Pelajaran 2023/2024.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas,

maka dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini:

1. Apakah terdapat pengaruh suasana belajar dan motivasi belajar

terhadap prestasi belajar matematika siswa Kelas VIII SMP Negri 10

Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2023/2024?

8
2. Apakah terdapat pengaruh suasana belajar terhadap prestasi belajar

siswa Kelas VIII SMP Negri 10 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran

2023/2024?

3. Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar

matematika siswa Kelas VIII SMP Negri 10 Tangerang Selatan Tahun

Pelajaran 2023/2024?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitan ini

bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui pengaruh suasana belajar dan motivasi belajar

terhadap prestasi belajar matematika siswa Kelas VIII SMP Negri 10

Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2023/2024.

2. Untuk mengetahui pengaruh suasana belajar terhadap prestasi belajar

siswa Kelas VIII SMP Negri 10 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran

2023/2024.

3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar

matematika siswa Kelas VIII SMP Negri 10 Tangerang Selatan Tahun

Pelajaran 2023/2024.

9
F. Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat, baik

manfaat teoritis maupun praktis yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran

teoritis tentang pengaruh suasana belajar dan motivasi belajar

belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa, serta dapat

dijadikan referensi yang relevan bagi peneliti lain.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan agar siswa dapat memahami

pengaruh suasana belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi

belajar yang telah mereka capai terutama pada pelajaran matematika.

b. Bagi Orang Tua

Hasil penelitian ini diharapkan agar orang tua menjadikan

pedoman dan masukan agar bisa lebih memperhatikan suasana

belajar, dukungan dan motivasi belajar anak di lingkungan rumah.

c. Bagi Peneliti

Peneliti diharapkan untuk bisa menerapkan teori yang telah

diperoleh selama perkuliahan serta menambah pengetahuan dan

pengalaman sebagai calon guru. Selain itu penelitian ini diharapkan

mampu meningkatkan kualitas pemahaman peneliti terhadap

10
pengaruh suasana belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi

belajar matematika siswa.

d. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pedoman dan

masukan dalam pembelajaran di kelas, terutama dalam hal pengaruh

suasana belajar dan motivasi belajar prestasi belajar matematika

siswa kelas VIII SMPN 10 Tanggerang Selatan Tahun Pelajaran

2023/2024.

e. Bagi Lembaga

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi

baru untuk warga sekolah khususnya di SMPN 10 Tanggerang

Selatan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh

suasana belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar

matematika siswa.

G. Sistematika Penelitian

BAB I : Bab ini memuat latar belakang, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan

skripsi.

BAB II : Bab ini memuat landasan teori, hasil penelitian yang

relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.

11
BAB III : Bab ini memuat tentang tempat dan waktu penelitian,

metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode

pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis

data, dan hipotesis statistik.

BAB IV : Bab ini memuat tentang tempat dan waktu penelitian,

metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode

pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis

data, dan hipotesis statistik.

BAB V : Dalam bab ini memuat kesimpulan dan saran.

12
BAB II

LANDASAN TEORI KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

A. Landasan Teori

Sebagai landasan berfikir dalam membandingkan antara teori yang

ada dengan fakta, maka penulis akan menggunakan bebera teori dalam

rangka pemecahan masalah yang telah dirumuskan, sehingga lebih terarah

dan jelas dalam menyampaikan konsep dalam karya ilmiah ini.

1. Suasana Belajar

a. Pengertian Suasana Belajar

Suasana belajar yang dimaksud disini adalah lingkungan

belajar siswa akan berinteraksi dengan lingkungan pada saat proses

belajar. Belajar merupakan kegiatan yang membutuhkan ligkungan

dan suasana khusus. Hal ini bermaksud agar prestasi belajar siswa

dapat mencapai semaksimal mugkin. Pada lingkungan di sekolah

maupun di rumah, siswa akan dapat belajar dengan baik apa bila

tempat belajar hendaknya tenang, jangan diganggu oleh

perangsangperangsang dari sekitar. Artinya, suasana yang

dimaksud adalah suasana pembelajaran yang kondusif. Kondusif

berarti benar-benar mendukung keberlangsungan proses

pembelajaran. Suasana saat proses belajar dapat mempengaruhi

efisiensi waktu belajar. Dengan suasana yang kurang kondusif akan

13
membuat siswa tidak fokus terhadap proses pembelajaran sehingga

waktu belajar pun tidak efektif.dengan suasana lingkungan yang

kondusif. Suasana dan lingkungan khusus yang dimaksud adalah

ligkungan belajar dan kondisi yang kondusif yaitu suasana yang

nyaman dan menyenagkan. Nyaman dalam artian jauh dari

gangguan suara dan bunyi yang dapat merusak konsentrasi siswa

dalam belajar. Menyenagkan dalam arti suasana belajar yang

gembira dan antusias. Keadaan suasana belajar yang, tenang, jauh

dari kebisingan dan tentunya harus mendukung untuk belajar.

Suasana belajar yang nyaman memungkinkan siswa untuk

memusatkan perhatian dan fikirannya kepada apa yang sedang

dipelajari. Sebaliknya, suasana belajar yang tidak nyaman dan

membosankan akan membuat konsentrasi belajar siswa terganggu.

Ini akan menyebabkan tidak ada gunanya untuk berharap hasil

belajar yang optimal.

Lingkungan belajar merupakan wilayah dengan segenap

isinya yang saling berhubungan dengan kegiatan belajar.

Lingkungan belajar perlu didesain agar mendukung kegiatan

belajar sehingga dapat meningkatkan kenyamanan individu-

individu yang menempati lingkungan tersebut untuk melakukan

kegiatan belajar. Lingkungan belajar memberi pengaruh kepada

proses dan hasil perilaku siswa, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Penyediaan lingkungan belajar bagi siswa hendaknya

14
mendapat prioritas utama. Ini merupakan faktor penentu

keberhasilan dalam membangun kemampuan perilaku siswa.

Menurut Arif Rochman (dalam Lestari 2018:33),

lingkungan pendidikan diartikan sebagai segala sesuatu yang

melingkupi proses berlangsungnya pendidikan. Menurut Rita

Mariyana (dalam 2019), lingkungan belajar merupakan: sarana

bagi siswa dapat mencurahkan dirinya untuk beraktivitas, berkreasi,

hingga mereka mendapatkan sejumlah perilaku baru dari

kegiatannya itu. Dengan kata lain, lingkungan belajar dapat

diartikan sebagai “laboratorium” atau tempat bagi siswa untuk

bereksplorasi, bereksperimen dan mengekspresikan diri untuk

mendapatkan konsep dan informasi baru sebagai wujud dari hasil

belajar.

Doni, D (2020:14) mendefinisikan lingkungan merupakan

salah satu faktor penunjang, tempat dan lingkungan belajar yang

nyaman dan kondusif memudahkan siswa untuk berkonsentrasi.

Kondisi disekitar lingkungan yang dapat mempengaruhi proses

belajar mengajar merupakan suasana lingkungan belajar. Beberapa

penelitian terdahulu mengidentifikasi, untuk mecapai hasil yang

memuaskan dalam belajar dipengaruhi oleh lingkungan belajar

sebagai salah satu faktornya.

Menurut Golmen (dalam Setyawan & Simbolon, 2018)

menjelaskan lingkungan keluarga dan lingkungan non keluarga

15
sebagai beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan

emosional. Dalam penelitian Setyawan dan Simbolon (2018:58)

kecerdasan merupakan salah satu faktor dari banyaknya faktor

untuk mendapatkan hasil belajar yang tinggi.

b. Indikator Suasana Belajar

Dengan adanya lingkungan atau suasana yang baik, tentu

akan dapat mendukung lancarnya kegiatan belajar. Berikut

indikator lingkungan atau suasana belajar yang baik:

1) Interaksi guru dan siswa

Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara

intim menyebabkan proses belajar mengajar itu kurang lancar,

demikian juga siswa merasa jauh dengan guru, maka segan

berpartisipasi secara aktif dalam belajar.

2) Hubungan antar siswa

Dalam kegiatan belajar harus dapat menampakkan

hubungan kebersamaan diantara siswa. Siswa harus bergaul

bersama teman-teman dengan baik dan siswa akan dapat

berinteraksi dengan baik dan benar.

3) Sarana belajar

Belajar juga memerlukan sarana secukupnya, jika

sarana belajar yang dibutuhkan siswa tidak tercukupi, maka

siswa dapat terganggu belajarnya. Sebab sarana belajar yang

16
memadai akan dapat mendorong siswa bersemangat dalam

belajar.

4) Peraturan sekolah dan sanksi

Banyak sekolah yang dalam pelaksana disiplin

peraturan sekolah kurang bertanggung jawab, karena banyak

siswa tidak melaksanakan tugas tidak ada sanksi. Hal ini dalam

proses belajar siswa perlu disiplin dalam peraturan sekolah,

untuk mengembangkan motivasi yang kuat.

5) Interaksi dengan keluarga

Hubungan dengan anggota keluarga yang kurang baik

akan menyebabkan suasana kaku, tegang di dalam keluarga.

Hal tersebut menyebabkan anak kurang semangat dalam

belajar. Suasana yang menyenangkan, akrab dan penuh kasih

sayang akan memberi semangat yang mendalam pada anak.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Suasana Belajar

Arianti (2019: 51) Ada 2 faktor penentu tercipta atau

tidaknya suasana belajar yang kondusif, antara lain:

1) Suasana Dalam Kelas

Guru menjadi pihak yang paling bertanggung jawab

dalam pengelolaan pembelajaran di ruang kelas. Strategi dan

metode pembelajaran yang digunakan sangat menentukan

kondusif atau tidaknya suasana belajar. Kemudian bagaimana

guru menguasai situasi belajar siswa. Guru tidak hanya

17
menguasai materi pelajaran, namun juga harus mampu

menguasai dinamika kelas yang dihuni oleh berbagai sifat dan

watak siswa. Jika guru tidak mampu menguasai dinamika

kelas, suasana kelas akan gaduh dan ribut oleh sikap dan

perbuatan siswa yang beraneka ragam.

2) Lingkungan di sekitar kelas atau sekolah

Suasana belajar yang kondusif akan tercipta apabila

didukung suasana yang nyaman dan tentram disekitar kelas

atau sekolah. Lokasi sekolah yang berada terlalu dekat dengan

keramaian, seperti pasar, pinggiran pabrik cenderung

mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar. Tidak hanya

persoalan bunyi, bau tak sedap pun biasanya dapat

mengganggu konsentrasi belajar siswa. Sekolah yang berada

dekat dengan area peternakan atau perkebunan karet misalnya,

akan membuat suasana belajar tidak kondusif.

Jadi, suasana belajar yang kondusif akan tercipta

apabila suasana di ruang kelas dan di lingkungan sekitarnya

mendukung terlaksananya proses belajar siswa. Proses belajar

yang kondusif akan menghantarkan siswa pada prestasi belajar

yang optimal.

Dalam hal ini penulis mengasumsikan ada tiga faktor

yang menentukan suasana belajar yang optimal yaitu faktor

keluarga, sekolah dan masyarakat:

18
3) Suasana belajar di rumah

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama

dan utama. Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari

keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara

anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi

keluarga.

4) Suasana belajar di sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar meliputi

metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi

siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu

sekolah.

5) Suasana belajar di masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga

berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi

karena keberadaannya siswa dalam masyarakat, yaitu:

kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul

dan bentuk kehidupan masyarakat.

19
2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Dalam proses pembelajaran motivasi merupakan hal yang

penting karena dengan adanya motivasi belajar pada anak, berarti

ada dorongan untuk belajar. Menurut Susanti (2020:152) motivasi

adalah suatu dorongan untuk menggerakan, menggarahkan, dan

menjaga tingkah laku seseorang untuk bertindak melakukan

sesuatu sehingga mencapai tujuan tertentu. Pengertian ini dapat

dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks. Motivasi

akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada

pada diri manusia, sehingga akan bersangkutan dengan persoalan

gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, dan kemudian bertindak

atau melakukan sesuatu.

Menurut Ginting (2021:20) mendefinisikan motivasi

sebagai suatu energi penggerak dan pengarah yang dapat

memperkuat dan mendorong seseorang untuk bertingkah laku.

Berarti perbuatan seseorang tergantung motivasi yang

mendasarinya. Sedangkan secara harfiah motivasi adalah sebagai

dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak

sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.

Menurut Sadirman (2018:100) motivasi belajar adalah

keseluruhan daya penggerak pada diri siswa yang menimbulkan,

menjamin kelangsungan dan memberi arah kegiatan belajar,

20
sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Sadirman (2018: 75),

Motivasi belajar dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha

untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang

mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka

akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak

suka itu.

b. Indikator Motivasi Belajar

Menurut Sadirman (2018: 105), indikator motivasi belajar

dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan

4) Adanya penghargaan dalam belajar

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif

c. Ciri-Ciri Motivasi Belajar

Menurut Sadirman (2018: 105), berikut ini adalah ciri-ciri

motivasi belajar:

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam

waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai)

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak

memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik

21
mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah

dicapainya)

3) Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah

4) Lebih senang bekerja mandiri

5) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat

mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif)

6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan

sesuatu)

7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini

8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

d. Macam-Macam Motivasi Belajar

Motivasi itu kita ketahui bersama ada yang datang dari luar

dan dari dalam diri. Sebagaimana beberapa ahli psikologi ada yang

membagi motivasi menjadi dua, yaitu:

1) Motivasi intrinsik

Yang dimaksud motivasi intrinsik adalah motif-motif

yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang

dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan

untuk melakukan sesuatu. Motivasi itu intrinsik bila tujuannya

berhubungan erat dengan situasi belajar dan bertemu dengan

kebutuhan dan tujuan anak didik untuk menguasai nilai-nilai

yang terkandung di dalam pelajaran itu. Anak didik

termotivasi untuk belajar semata-mata untuk menguasai nilai-

22
nilai dan pemahaman yang mendalam yang terkandung dalam

bahan pelajaran, bukan karena keinginan lain seperti ingin

mendapat pujian, prestasi yang tinggi atau hadiah dan

sebagainya.

2) Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi

intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif

dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi

belajar dikatakan ekstrinsik bila anak didik menempatkan

tujuan belajarnya di luar faktor-faktor situasi belajar. Anak

didik belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak dari

luar hal yang dipelajarinya. Misalnya, untuk mencapai angka

tinggi, diploma, gelar, kehormatan dan sebagainya.

Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak

diperlukan dan tidak baik dalam pendidikan. Motivasi

ekstrinsik diperlukan agar siswa mau belajar. Guru yang

berhasil mengajar adalah guru yang pandai membangkitkan

minat siswa dalam belajar, dengan memanfaatkan motivasi

dalam berbagai bentuknya. Kesalahan penggunaan bentuk-

bentuk motivasi ekstrinsik akan merugikan siswa. Akibatnya

motivasi ekstrinsik bukan berfungsi sebagai pendorong, tetapi

menjadikan siswa malas belajar. Karena itu, guru harus bisa

dan pandai mempergunakan motivasi ekstrinsik dengan akurat

23
dan benar dalam rangka menunjang proses interaksi edukatif

di kelas.

3. Prestasi Belajar Matematika

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua

lapisan masyarakat. bagi para pelajar atau mahasiswa kata “belajar”

merupakan kata yang tidak asing bahkan sudah merupakan bagian

yang tidak bisa dipisahkan dari semua kegiatan mereka dalam

menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal. Kegiatan belajar

mereka laksanakan setiap waktu sesuai keinginan, entah malam hari,

siang hari, sore hari, dan pagi hari.

Muhibbin Syah dalam ( Haryaka dan Haslidia 2019:737)

belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu

relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dalam

lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Perubahan yang

diperoleh dari hasil belajar merupakan sebuah yang sifat menetap

atau konstan jadi, Perubahan yang sifatnya tidak menetap seperti

perubahan karena suatu keadaan atau kondisi tertentu tidak bisa

disebut dengan perubahan hasil belajar.

b. Pengertian Matematika

Menurut Basuki dalam (Andriana dan Leonard 2017: 540)

Matematika adalah ilmu universal, matematika menopang kemajuan

teknologi kontemporer, memainkan peran penting di banyak bidang,

24
dan mendorong pertumbuhan kognisi manusia. Matematika

mengajarkan kita bagaimana membiasakan diri untuk memecahkan

masalah dalam kehidupan sehari-hari. Namun, banyak siswa tidak

menyukai kelas matematika karena mereka percaya bahwa hanya

bermain dengan angka dan melakukan operasi berhitung, membuat

pelajaran matematika menjadi sulit dan monoton.

Matematika merupakan ilmu yang diperoleh dari hasil

berpikir atau penalaran manusia. Seperti yang diungkapkan oleh

Dewi (2017:725) seseorang dituntut untuk memiliki ketelitian agar

mendapatkan hasil yang benar dalam mempelajari matematika.

Matematika merupakan ukuran kecerdasan dalam kehidupan

sehari-hari.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

matematika merupakan ilmu universal yang dapat berguna bagi

kehidupan sehari-hari.

c. Pengertian Prestasi Belajar Matematika

Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh dari

suatu proses belajar. Jadi, prestasi itu adalah besarnya skor tes yang

dicapai siswa setelah mendapat perlakuan selama proses belajar

mengajar berlangsung. Sedangkan pengertian belajar adalah suatu

proses yang mengakibatkan adanya perubahan dalam diri individu,

yaitu perubahan tingkah laku. Menurut Sudjana (2020) belajar

menghasilkan suatu perubahan pada siswa, perubahan yang terjadi

25
akibat proses belajar yang berupa pengetahuan, pemahaman,

keterampilan dan sikap.

Jadi, prestasi belajar adalah sikap atau perubahan tingkah

laku yang dinyatakan dalam bentuk kemampuan sebagai

pencerminan hasil belajar yang telah dicapai oleh seseorang dalam

waktu tertentu.

Prestasi belajar matematika adalah keberhasilan yang telah

dicapai oleh anak setelah melalui suatu proses belajar matematika

yang ditunjukkan dengan kecakapan (kemampuan) dalam

menguasai materi pelajaran matematika.

d. Indikator Prestasi Belajar

Berikut adalah indikator prestasi belajar dan kategorinya

berdasarkan teori taksonomi bloom:

Prestasi
No. Kategori
Belajar
- Pengetahuan
Ranah - Pemahaman
Kognitif - Penerapan
1.
(Pengetahuan - Analisa
/ Konwledge) - Sintesa
- Evaluasi
- Penerimaan
- Responsif
Ranah Afektif
- Nilai yang dianut
2. (Sikap /
(Nilai diri)
Attitude)
- Organisasi
- Karakterisasi

26
Prestasi
No. Kategori
Belajar
- Persepsi
- Kesiapan
- Reaksi yang
Ranah diarahkan
Psikomotorik - Reaksi natural
3.
(Keterampilan (mekanisme)
/ Skill) - Reaksi yang
kompleks
- Adaptasi
- Kreativitas

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Tabel 3.
Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu
NO Penulis Judul, Tahun dan Kesimpulan
Publikasi

1. Sri Ayem dan Pengaruh Hasil penelitian


Samsi Haryanto, Kemampuan Awal, menunjukkan bahwa
2019, Pengaruh Perhatian terdapat pengaruh
Kemampuan Orang Tua Dan positif yang
Awal, Perhatian Suasana Belajar signifikan antara (1)
Orang Tua Dan Terhadap Prestasi kemampuan awal
Suasana Belajar Belajar Matematika terhadap prestasi
Terhadap Siswa (Kelas VII belajar matematika
Prestasi Belajar SMP Negeri se sebesar 29,90%, (2)
Matematika Kecamatan Kepil), perhatian orang tua
Siswa (Kelas VII 2019, terhadap prestasi
SMP Negeri se http://jurnal.ustjogja. belajar matematika
Kecamatan ac.id/index.php/jkpp sebesar 21,15%, (3)
Kepil) suasana belajar
terhadap prestasi
belajar matematika
sebesar 10,53%.
Secara
bersama-sama
kemampuan awal,
perhatian orang tua
dan suasana belajar

27
NO Penulis Judul, Tahun dan Kesimpulan
Publikasi

berpengaruh
terhadap prestasi
belajar matematika
siswa sebesar
61,6%.
2. Idham Syaputra Pengaruh Minat dan minat belajar dan
Motivasi Belajar motivasi belajar
terhadap Prestasi berpengaruh secara
Belajar Matematika” bersama-sama
(SMP VIII Negri terhadap prestasi
Kota Serang), 2019, belajar siswa pada
Jurnal Pendidikan pelajaran
MIPA matematika.

3. Wahid Mustofa, Pengaruh Suasana Hasil penelitian


2014, Pengaruh Belajar dan Motivasi menunjukkan bahwa
Suasana Belajar Belajar Terhadap terdapat pengaruh
dan Motivasi Intensitas Belajar positif yang
Belajar Terhadap serta Dampaknya signifikan (1)
Intensitas Belajar pada Prestasi Belajar terdapat pengaruh
serta Dampaknya Matematika (Pada tidak langsung
pada Prestasi Kelas VII Semester suasana belajar dan
Belajar Gasal SMP N I motivasi belajar
Matematika Trangkil Tahun terhadap prestasi
(Pada Kelas VII Ajaran 2014/2015), belajar matematika
Semester Gasal 2014, melalui intensitas
SMP N I http://eprints.ums.ac. belajar. Suasana
Trangkil Tahun id/id/ belajar berpengaruh
Ajaran tidak langsung
2014/2015) terhadap prestasi
belajar matematika
melalui intensitas
belajar dengan nilai
IE = 0,081,
motivasi belajar
berpengaruh tidak
langsung terhadap
prestasi belajar
matematika melalui
intensitas belajar
dengan nilai IE =
0,084. (2) terdapat

28
NO Penulis Judul, Tahun dan Kesimpulan
Publikasi

pengaruh langsung
suasana belajar
dan motivasi belajar
terhadap intensitas
belajar. Suasana
belajar berpengaruh
langsung
terhadap intensitas
belajar dengan nilai
DE = 0,215,
motivasi belajar
berpengaruh
langsung
terhadap intensitas
belajar dengan nilai
DE = 0,225. (3)
terdapat pengaruh
langsung
intensitas belajar
terhadap prestasi
belajar matematika
dengan nilai DE =
0,375.

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dibuat pada tahap

sebelumnya, maka tahap kerangka pemikiran berguna untuk

memperjelas kerangka tentang apa yang menjadi sasaran dari penelitian

ini. Agar diketahui arah dan tujuan dari penelitian ini, maka peneliti

akan memberikan gambaran tentang variabel dari judul penelitian ini,

berikut penjelasannya:

29
Suasana belajar adalah faktor penentu keberhasilan

mencapaisasaran belajar. Prinsip belajar orang dewasa dan anak-anak

pada hakekatnya sama yaitu melalui penjelajahan (eksplorasi) dan

suasa hati gembira. Seorang guru idealnya kreatif mendesain

lingkunganbelajar agar tercipta suasana yang menyenangkan. Suasana

belajar yangnyaman memungkinkan siswa untuk memusatkan pikiran

dan perhatiankepada apa yang sedang dipelajari. Selain itu baik di

sekolah atau dirumah, siswa akan dapat belajar dengan baik apabila

dalam suasana yang kondusif.

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak pada diri

siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberi arah

kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Motivasi

belajar dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk

menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan

ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka maka akan berusaha

untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.

Prestasi belajar matematika adalah keberhasilan yang telah

dicapai oleh siswa setelah melalui proses belajar matematika yang

ditunjukkan dengan kecakapan (kemampuan) dalam menguasai

pelajaran matematika.

30
D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara atau masalah yang perlu

diteliti lebih lanjut melalui penelitian yang bersangkutan. Dari kerangka

pemikiran di atas, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut.

Dalam penelitian ini hipotesis penelitiannya adalah:

1. Terdapat pengaruh suasana belajar dan motivasi belajar secara

bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas

VIII SMP Negri 10 Tanggerang Selatan Tahun Pelajaran

2023/2024.

2. Terdapat pengaruh suasana belajar terhadap prestasi belajar

matematika siswa VIII SMP Negri 10 Tanggerang Selatan Tahun

Pelajaran 2023/2024.

3. Terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar

matematika siswa VIII SMP Negri 10 Tanggerang Selatan Tahun

Pelajaran 2023/2024.

31
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan direncanakan dilaksanakan di SMP Negeri

10 Tangerang Selatan pada kelas VIII tahun ajaran 2023/2024.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun akademik

2023/2024 yang dilaksanakan pada lima bulan yaitu pada bulan Maret

2023 sampai dengan bulan Juli 2023. Adapun deskripsi kegiatan dan

waktu penelitian dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.
Jadwal Kegiatan Penelitian
No Jenis Maret April Mei Juni Juli Agustus
Kegian 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penentuan ✓ ✓ ✓
Judul
Proposal
2 Pengesahan ✓
Judul
3 Perizinan ✓
Tempat
Penelitian
4 Penyusuna ✓ ✓ ✓
n Proposal
5 Penyusuna ✓ ✓ ✓
n Instrumen
6 Uji Coba ✓
Instrumen
7 Pengumpul ✓ ✓
an Data
8 Pengolahan ✓ ✓
Data
9 Penyusuna ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
n Laporan
10 Ujian ✓
Skripsi

32
B. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan

pendekata kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian

yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dua atau

beberapa variabel. Penelitian ini menggunakan metode Jenis penelitian

ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif

kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan

mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta

dan sifat populasi tertentu atau mencoba menggambarkan fenomena

secara detail. Atau penelitian deskriptif kuantitatif dapat diartikan juga

yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam

bentuk angka-angka, meskipun juga berupa data kualitatif sebagai

pendukungnya, seperti kata-kata atau kalimat yang tersusun dalam

angket.

2. Desain Penelitian

Pada penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah

analisis regresi ganda. Dalam regresi ganda ada beberapa variabel bebas

yang merupakan bagian dari analisis multivariant dengan tujuan untuk

menduga besarnya koefisien regresi yang akan menunjukkan besarnya

pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel tidak bebas

(supardi, 2016: 239). Adapun desain untuk menggambarkan hubungan

dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

33
Gambar 1 Desain Penelitian
Keterangan :

X1 = Suasana Belajar

X2 = Motivasi Belajar

Y = Prestasi Belajar Matematika

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

(Sugiono, 2019:117) Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dibedakan menjadi dua,

yaitu:

a. Populasi Target

Populasi target adalah seluruh subjek penelitian yang

terdapat pada suatu perkumpulan tertentu. Dalam penelitian ini,

populasi targetnya adalah seluruh peserta didik kelas VIII di SMPN

10 Tangerang Selatan.

34
b. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau yaitu populasi yang dikelola peneliti

dalam melaksanakan penelitian. Adapun populasi terjangkau

dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMPN

Tangerang Selatan dengan jumlah populasi terjangkau sebanyak 82

peserta didik.

Tabel 5.
Data Jumlah Siswa Kelas VIII Pada Populasi Target
NO Kelas Jenis Kelamin Jumlah
L P Siswa
1 VIII.1 22 24 46
2 VIII.2 24 24 48
3 VIII.3 24 24 48
4 VIII.4 24 24 48
5 VIII.5 24 26 50
6 VIII.6 25 24 49
7 VIII.7 21 26 47
8 VIII.8 22 26 48
9 VIII.9 22 24 46
10 VIII.10 24 24 48
11 VIII.11 22 25 47
Jumlah Seluruh Siswa 254 271 525

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. Penelitian ini peneliti mengambil 84 sampel dari

525 populasi yang tersebar dalam 11 kelas, yaitu siswa kelas VIII.1,

VIII.2, VIII.3, VIII.4, VIII.5, VIII.6, VIII.7, VIII.8, VIII.9, VIII,10,

VIII.11 siswa kelas VIII SMPN 10 Tanggerang Selatan Tahun

Pelajaran 2022/2023. Dalam penelitian ini, penentuan ukuran sampel

menggunakan rumus slovin, yaitu:

35
𝑁
𝑆=
𝑁 ⋅ 𝑑2 + 1

Keterangan:

S = Ukuran Sampel

D = taraf signifikasi yang dikehendaki (1%, 5%, atau 10%). Penelitian

ini menggunakan 10% sebagai taraf signifikasi

N = Ukuran Populasi

Alasan yang mendasari penentuan tingkat signifikasi 10%

adalah ukuran sampel. Semakin kecil tingkat signifikasi maka peneliti

akan membutuhkan data yang besar. Sebaliknya semakin besar tingkat

signifikasi maka peneliti membutuhkan data yang semakin kecil.

Berdasarkan rumus slovin tersebut, maka dapat diperoleh besarnya

sampel sebagai berikut:

525
𝑆=
525 ⋅ (0.1)2 + 1

525
𝑆=
6,25

𝑆 = 84

Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan adalah

teknik acak atau teknik proportional random sampling. Pengambilan

sampel secara acak berarti setiap individu dalam populasi mempunyai

peluang yang sama untuk dijadikan sampel.

36
D. Metode Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah karakteristik yang akan diobservasi dari satuan

pengamatan menurut Supardi (dalam Winarni, 2019: 264). Adapun

variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau

penyebab bagi variabel terikat. Dalam penelitian ini terdapat dua

variabel bebas, yaitu:

1. Variabel bebas pertama (X1 ) adalah Suasana Belajar

2. Variabel bebas kedua (X2 ) adalah Motivasi Belajar

b. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karna adanya variabel bebas. adapun variabel

terikat dari penelitian ini adalah Prestasi belajar matematika.

2. Sumber Data

a. Suasana Belajar dan Motivasi Belajar

Data tentang suasana belajar ini diperoleh dari siswa yang

dijadikan sampel penelitian dengan cara pemberian angket.

37
b. Prestasi belajar siswa

Data tentang prestasi belajar matematika ini diperoleh dari

siswa yang dijadikan sampel penelitian dengan cara nilai ulangan

harian matematika.

Tabel 6.
Sumber Data
Variabel Penelitian Sumber Data
Suasana Belajar Siswa
Motivasi Belajar Siswa
Prestasi Belajar Matematika Siswa

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui:

a. Angket digunakan untuk data suasana dan motivasi belajar

b. Data dokumen hasil ulangan harian matematika sebagai data

prestasi belajar matematika.

Tabel 7.
Teknik Pengumpulan Data
Variabel Penelitian Teknik Pengumpulan Data
Suasana Belajar Angket
Motivasi Belajar Angket
Prestasi Belajar Matematika Nilai Ulangan Harian

38
E. Instrumen Penelitian

1. Prestasi Belajar Matematika

a. Definisi Konseptual

Prestasi belajar matematika adalah perubahan tingkah laku

yang diperoleh melalui pengalaman-pengalaman siswa dari

berbagai kegiatan pemecahan masalah, seperti kegiatan

mengumpulkan data, mencari hubungan antara dua hal,

menghitung, menyusun hipotesis, menggeneralisasikan dan lain-

lain.

b. Definisi Operasional

Prestasi belajar matematika merupakan hasil yang dicapai

siswa berupa angka atau nilai setelah berakhirnya pembelajaran

yang berlangsung. Kisi-kisi dari variabel prestasi belajar

matematika ini adalah data dokumen yang peneliti ambil dari guru

berupa nilai ulangan harian matematika siswa kelas VIII SMPN

Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2023/2024.

39
c. Data Dokumen Prestasi belajar matematika

Tabel 8.
Data Penilaian Ulangan Harian Siswa Kelas VIII

No No No
Nilai Nilai Nilai
Responden Responden Responden
1. 74 29. 80 57. 78
2. 92 30. 72 58. 80
3. 82 31. 78 59. 76
4. 80 32. 82 60. 72
5. 85 33. 78 61. 90
6. 90 34. 83 62. 85
7. 85 35. 79 63. 81
8. 75 36. 88 64. 85
9. 77 37. 80 65. 79
10. 77 38. 83 66. 72
11. 88 39. 78 67. 74
12. 86 40. 74 68. 73
13. 88 41. 80 69. 83
14. 73 42. 80 70. 79
15. 82 43. 77 71. 80
16. 90 44. 78 72. 79
17. 83 45. 75 73. 78
18. 80 46. 75 74. 75
19. 87 47. 83 75. 87
20. 80 48. 85 76. 80
21. 78 49. 76 77. 79
22. 81 50. 76 78. 78
23. 80 51. 72 79. 90
24. 84 52. 84 80. 73
25. 88 53. 85 81. 75
26. 80 54. 85 82. 77
27. 90 55. 87 83. 78
28. 80 56. 73 84. 80

2. Suasana Belajar

a. Definisi Konseptual

Suasana belajar adalah suatu lingkungan belajar untuk

memusatkan pikiran dan perhatian kepada apa yang sedang

dipelajari, baik di lingkungan sekolah dan lingkungan luar sekolah.

40
b. Definisi Operasional

Suasana belajar adalah faktor penentu keberhasilan

mencapai sasaran belajar. Prinsip belajar orang dewasa dan anak-

anak pada hakikatnya sama yaitu melalui penjelajahan (eksplorasi)

dan suasana hati gembira. Seorang guru idealnya kreatif mendesain

lingkungan belajar agar tercipta suasana yang menyenangkan.

Suasana belajar yang nyaman memungkinkan siswa untuk

memusatkan pikiran dan perhatian kepada apa yang sedang

dipelajari. Selain itu baik di sekolah atau di rumah, siswa akan

dapat belajar dengan baik apabila dalam suasana yang kondusif.

Tabel 9.
Teknik Penskoran Instrumen Suasana Belajar

Skor Untuk Skor Untuk


Interpretasi
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
4 1 Selalu
3 2 Sering
2 3 Kadang-Kadang
1 4 Tidak Pernah

c. Kisi-Kisi Instrumen

Berdasarkan definisi operasional dan defenisinya,

selanjutnya disusun kisi-kisi instrument untuk mengukur variabel

suasana belajar pada siswa. Tiap butir pertanyaan positif diberi

skor oleh peneliti dalam skala 4,3,2,1. Sedangkan tiap butir

pernyataan negatif diberi skor oleh peneliti dalam skala 1,2,3,4.

41
Kisi-kisi final instrument untuk mengukur kemampuan siswa

disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 10.
Kisi – Kisi Angket Suasana Belajar
Dimensi/ Indikator Butir Peryataan Jumlah
Aspek Bulir Soal
Positif Negatif
Lingkungan Orang tua 1,2,3 - 3
Sosial
Teman sekolah 6,7 4,5 4
Guru dan Tenaga 8,9,10,11,25, 12 8
Kependidikan 26,30
Lingkungan Tempat belajar 13,14,15,16, - 6
non sosial 17,28,29

Alat-alat belajar 18,19,20,27 21 5


Sumber belajar 22,24 23 3
Jumlah 29

d. Uji coba Instrumen

1) Uji Validitas

Uji coba instrumen bertujuan untuk mengetahui mutu

instrument yang dikembangkan. Dalam penelitian ini,

instrument yang digunakan berupa angket yang berjumlah 29

butir soal melalui dua tahap validasi instrument berdasarkan

saran dari dosen pembimbing, yaitu validasi ahli dan uji coba

skala besar (responden) dilakukan dengan cara memberikan

instrument tersebut kepada responden diluar sampel penelitian,

yaitu siswa kelas VIII dengan jumlah responden sebanyak 35

siswa. Setelah dilakukan uji coba skala besar (responden),

42
langkah selanjutnya menghitung uji validitas bulir angket, dan

uji reabilitas angket. Adapun uraiannya sebagai berikut:

Adapun yang digunakan untuk menguji validitasnya

adalah dengan rumus korelasi “product moment” dengan

angka kasar, yaitu:

𝑛∑𝑋𝑌 − (𝛴𝑋)(𝛴𝑌)
𝑟𝑋𝑦 =
√{𝑛 𝛴 𝑋 2 − (𝛴𝑋)2 }{𝑛 𝛴𝑌 2 − (𝛴 𝑌)2 }
Keterangan:

𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 : koefisien toleransi

n : jumlah sampel

∑𝑥 : jumlah skor dalam sebaran X

∑𝑦 : jumlah skor dalam sebaran Y

∑ 𝑥2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam X

Kemudian membandingkan 𝑟𝑋𝑦 atau 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 hasil

perhitungan dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 product moment untuk α = 0,05 dan

derajat kebebasan (dk = n – 2). Pada penelitian ini yang

dilibatkan adalah dengan jumlah n (responden) yang

berjumlah 35 siswa, sehingga pada dk = 35 – 2 = 33, maka

𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,344 dengan demikian pengambilan keputusan

dirumuskan sebagai berikut:

Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Valid

𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Tidak Valid

43
Tabel 11.
Uji Coba Validitas Angket Suasana Belajar

No. 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 Keterangan No. 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 Keterangan


1 0,3472 Valid 16 0,2667 Valid
2 0,3698 Valid 17 0,3966 Valid
3 0,4321 Valid 18 0,3923 Valid
4 0,3666 Valid 19 0,3893 Valid
5 0,3872 Valid 20 0,3886 Valid
6 0,3571 Valid 21 0,4193 Valid
7 0,3999 Valid 22 0,3441 Valid
8 0,3545 Valid 23 0,3355 Valid
9 0,3589 Valid 24 0,4642 Valid
10 0,4547 Valid 25 0,3444 Valid
11 0,461 Valid 26 0,3513 Valid
12 0,369 Valid 27 0,3529 Valid
13 0,3598 Valid 28 0,3622 Valid
14 0,3911 Valid 29 0,5252 Valid
15 0,3732 Valid

Setelah dihitung dengan menggunakan Microsoft

Excel 2016 didapat nilai-nilai seperti diatas dan hasilnya

dikonsultasikan dengan harga 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,0.344 dengan

ketentuan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka terdapat 29 butir yang valid.

Butir soal yang valid akan digunakan untuk penelitian.

2) Uji Reliabilitas

Konsep mengenai relibilitas atau reliable dapat

diartikan sebagai kepercayaan atau tetap memberikan data

yang sesuai dengan kenyataan. Adapun rumus yang digunakan

untuk mengukur relibilitas suatu tes yang berbentuk uraian

adalah dengan menggunakan rumus Alpha, yaitu:

(∑𝑥𝑡 )2
𝑘 ∑𝜎𝑏2 ∑𝑥𝐼2 −( )
𝑁
𝑟11 = (𝑘−1) (1 − ) dengan 𝜎̇𝑡2 =
𝜎𝑡2 𝑁

44
Keterangan :

𝑟11 : reliabilitas instrument

𝑘 : banyaknya butir pertanyaan yang valid

atau banyaknya soal

∑𝜎𝑏2 : jumlah varians butir

𝜎𝑡2 : varians total

Interpretasi terhadap nilai 𝑟11 adalah sebagai berikut:

Tabel 12.
Kriteria Reliabilitas
R Keterangan
𝑟11 ≤ 0,20 Relibilitas sangat rendah
0,20 < 𝑟11 ≤ 0,40 Relibilitas rendah
0,40 < 𝑟11 ≤ 0,70 Relibilitas sedang
0,70 < 𝑟11 ≤ 0,90 Relibilitas tinggi
0,90 < 𝑟11 ≤ 1,00 Relibilitas sangat tinggi
Sumber: Evaluasi Pembelajaran Matematika(2023 )

Hasil perhitungan reliabilitasnya Suasana belajar adalah

sebagai berikut:

k ∑σ2b
r11 =( ) (1 − 2 )
k−1 σt

29 23,8857
= (29 – 1) (1 − 355,3025)

29
=( ) (0,9327)
28

= 0,9660

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan diatas, dan

hasilnya setelah dihitung ternyata nilai reabilitas angket

45
suasana belajar sebesar 0,9660. Maka dapat disimpulkan

reliabilitas angket memiliki interprestasi sangat tinggi.

3. Motivasi Belajar

a. Definisi Konseptual

Motivasi belajar adalah suatu dorongan dalam diri

seseorang, baik itu dipengaruhi oleh faktor dalam diri seseorang

tersebut maupun dari luar orang itu, untuk melakukan belajar.

b. Definisi Konseptual

Motivasi belajar adalah penilaian melalui skor tentang

dorongan yang mengarahkan individu untuk bertingkah laku

dengan tujuan agar dapat mencapai taraf hasil tertentu melakukan

sesuatu yang lebih baik dari orang lain. Yang akan diukur dengan

menggunakan angket berjumlah 30 soal.

Tabel 13.
Teknik Penskoran Instrumen Motivasi Belajar

Skor Untuk Skor Untuk


Interpretasi
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
4 1 Selalu
3 2 Sering
2 3 Kadang-Kadang
1 4 Tidak Pernah

c. Kisi-Kisi Instrumen

Kisi-kisi adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara

hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang

disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen

menunjukkan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber

46
data dari data yang diambil dan metode yang digunakan. Adapun

kisi-kisi tes kedisiplinan adalah sebagai berikut:

Tabel 14.
Kisi – Kisi Angket Motivasi Belajar
Dimensi/Aspek Indikator Butir Peryataan Jumlah
Positif Negatif Butir
Soal
Ketekunan Kehadiran di sekolah 1 2 2
dalam belajar Mengikuti PBM di
3, 4 5, 6 4
kelas
Belajar di luar jam
7 8, 9 3
sekolah
Ulet dalam Sikap terhadap
- 12, 13 2
menghadapi kesulitan
kesulitan Usaha mengatasi
10, 11, 14 15 4
kesulitan
Minat dan Kebiasaan dalam
16, 18 17 3
ketajaman mengikuti pelajaran
perhatian dalam Semangat dalam
19 20, 21 3
belajar mengikuti PBM
Berprestasi Keinginan untuk
22 23, 24 3
dalam belajar berprestasi
Kualitas Hasil 25 26 2
Mandiri dalam Penyelesaian tugas
27 28 2
belajar atau PR
Menggunakan
kesempatan di luar
jam pelajaran saat di 29 30 2
sekolah
Jumlah 30

d. Uji Coba Instrumen

1) Uji Validitas

Uji coba instrumen bertujuan untuk mengetahui mutu

instrument yang dikembangkan. Dalam penelitian ini,

instrument yang digunakan berupa angket yang berjumlah 30

butir soal melalui dua tahap validasi instrument berdasarkan

saran dari dosen pembimbing, yaitu validasi ahli dan uji coba

47
skala besar (responden) dilakukan dengan cara memberikan

instrument tersebut kepada responden diluar sampel penelitian,

yaitu siswa kelas VIII dengan jumlah responden sebanyak 35

siswa. Setelah dilakukan uji coba skala besar (responden),

langkah selanjutnya menghitung uji validitas bulir angket, dan

uji reabilitas angket. Adapun uraiannya sebagai berikut:

Adapun yang digunakan untuk menguji validitasnya

adalah dengan rumus korelasi “product moment” dengan

angka kasar, yaitu:

𝑛∑𝑋𝑌 − (𝛴𝑋)(𝛴𝑌)
𝑟𝑋𝑦 =
√{𝑛 𝛴 𝑋 2 − (𝛴𝑋)2 }{𝑛 𝛴𝑌 2 − (𝛴 𝑌)2 }
Keterangan:

𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 : koefisien toleransi

n : jumlah sampel

∑𝑥 : jumlah skor dalam sebaran X

∑𝑦 : jumlah skor dalam sebaran Y

∑ 𝑥2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam X

Kemudian membandingkan 𝑟𝑋𝑦 atau 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 hasil

perhitungan dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 product moment untuk α = 0,05 dan

derajat kebebasan (dk = n – 2). Pada penelitian ini yang

dilibatkan adalah dengan jumlah n (responden) yang

berjumlah 35 siswa, sehingga pada dk = 35 – 2 = 33, maka

48
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,344 dengan demikian pengambilan keputusan

dirumuskan sebagai berikut:

Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Valid

𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Tidak Valid

Tabel 15.
Uji Coba Validitas Angket Motivasi Belajar
No. 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 Keterangan No. 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 Keterangan
1 0,4747 Valid 16 0,429 Valid
2 0,5762 Valid 17 0,4261 Valid
3 0,4476 Valid 18 0,4233 Valid
4 0,3882 Valid 19 0,3486 Valid
5 0,4627 Valid 20 0,3531 Valid
6 0,5229 Valid 21 0,4129 Valid
7 0,4037 Valid 22 0,3777 Valid
8 0,3456 Valid 23 0,4002 Valid
9 0,4097 Valid 24 0,4147 Valid
10 0,3933 Valid 25 0,3451 Valid
11 0,4106 Valid 26 0,4175 Valid
12 0,3486 Valid 27 0,3468 Valid
13 0,4295 Valid 28 0,3542 Valid
14 0,4178 Valid 29 0,4218 Valid
15 0,4716 Valid 30 0,531 Valid

Setelah dihitung dengan menggunakan Microsoft

Excel 2016 didapat nilai-nilai seperti diatas dan hasilnya

dikonsultasikan dengan harga 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,0.344 dengan

ketentuan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka terdapat 30 butir yang valid.

Butir soal yang valid akan digunakan untuk penelitian.

49
2) Uji Reliabilitas

Konsep mengenai relibilitas atau reliable dapat

diartikan sebagai kepercayaan atau tetap memberikan data

yang sesuai dengan kenyataan. Adapun rumus yang digunakan

untuk mengukur relibilitas suatu tes yang berbentuk uraian

adalah dengan menggunakan rumus Alpha, yaitu:

(∑𝑥𝑡 )2
𝑘 ∑𝜎𝑏2 ∑𝑥𝐼2 −( )
𝑁
𝑟11 = (𝑘−1) (1 − ) dengan 𝜎̇𝑡2 =
𝜎𝑡2 𝑁

Keterangan :

𝑟11 : reliabilitas instrument

𝑘 : banyaknya butir pertanyaan yang valid atau

banyaknya soal

∑𝜎𝑏2 : jumlah varians butir

𝜎𝑡2 : varians total

Interpretasi terhadap nilai 𝑟11 adalah sebagai berikut:

Tabel 16.
Kriteria Reliabilitas
R Keterangan
𝑟11 ≤ 0,20 Relibilitas sangat rendah
0,20 < 𝑟11 ≤ 0,40 Relibilitas rendah
0,40 < 𝑟11 ≤ 0,70 Relibilitas sedang
0,70 < 𝑟11 ≤ 0,90 Relibilitas tinggi
0,90 < 𝑟11 ≤ 1,00 Relibilitas sangat tinggi
Sumber: Evaluasi Pembelajaran Matematika (2023)
Hasil perhitungan reliabilitasnya Motivasi Belajar

adalah sebagai berikut:

50
𝑘 ∑𝜎𝑏2
𝑟11 = ( ) (1 − 2 )
𝑘−1 𝜎𝑡

30 27,6638
=( ) (1 − )
30 − 1 425,0756

30
= ( ) (0,9349)
29

= 0,9671

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan diatas, dan

hasilnya setelah dihitung ternyata nilai reabilitas angket

suasana belajar sebesar 0,9660 dan nilai relibialitas angket

motivasi belajar sebesar 0,9671. Hal ini menunjukkan

reliabilitas kedua angket memiliki interprestasi sangat tinggi.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini, tujuannya adalah untuk menggetahui pengaruh

Suasana Lingkungan Belajar dan Motivasi Diri. Data yang telah tersedia

perlu dianalisis. Data yang dimaksud adalah data kuantitatif yang berupa

angka-angka yang menunjukkan niali atau skor dari setiap variabel. Teknik

analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi analisi

deskriptif, analisis korelasi ganda, analisis regresi, linier ganda.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan suatu cara pengumpulan data,

penelitian dan pengolahannya tanpa memberikan suatu kesimpulan.

51
statistika yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi

gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau

populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum.

a. Penyajian Data

Data yang telah dikumpulkan, kemudian disajikan dalam

bentuk tabel distribusi data berkelompok. Kegunaan data yang

masuk dalam tabel distribusi frekuensi untuk memudahkan data

dalam penyajian agar lebih sederhana.

Pada tabel distribusi frekuensi, ada beberapa langkah yang

perlu dilakukan didalam menentukan katagori kelas, diantaranya:

1. Urutkan data dari yang terkecil sampai terbesar

2. Menentukan jarak atau rentang ( R )

R = data terbesar – data terkecil

3. Menentukan banyaknya kelas dengan aturan struges, yaitu:

K = 1 + 3,3 Log n

Keterangan:

K = Banyak Kelas

n = Banyaknya Data

52
4. Menentukan panjang kelas interval (P), yaitu:

𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅
P = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 = 𝐾

Keterangan:

P = Panjang interval kelas

R= Jangkauan (selisih data terbesar dengan data terkecil)

K= Panjang Interval Kelas

b. Pengolahan Data

Data yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

dikembangkan menjadi ukuran penyebaran data dan pemusatan

data. Ukuran pusat, letak dan simpangan diantaranya ditentukan

dengan rumus-rumus berikut:

1. Menentukan mean (𝑋̅), dengan rumus:

∑𝑋𝑖 ⋅ 𝑓𝑖
𝑋̅ =
𝑛

Keterangan:

∑𝑋𝑖 ⋅ 𝑓𝑖 = Jumlah data variabel 𝑋𝑖 . 𝑓𝑖

N = banyaknya data sampel

53
2. Menentukan median (Me)

1
𝑛−𝐹
𝑀ⅇ = 𝑏 + 𝑝 [2 ]
𝑓

Keterangan:

𝑏 = Tepi bawah pada kelas median

𝑝 = Interval kelas

𝐹 = Frekuensi komulatif sebelum kelas median

𝑓 = Frekuensi pada kelas median.

3. Menentukan Modus (Mo)

𝑏1
𝑀𝑂 = 𝑏 + 𝑝 ( )
𝑏1 + 𝑏2

Keterangan:

𝑏 = Tepi bawah pada kelas modus

I = Interval kelas

𝑏1 = Frekuensi kels modus dikurangi frekuensi kelas sebelum

kelas modus

𝑏2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sesudah

kelas modus

54
4. Menentukan Varian

𝛴𝐹𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑆2 =
𝐹𝑖 − 1

Keterangan:

𝑆 2 = Variasi sampel

𝑥𝑖 = Titik tengah ke i

𝑥̅ = Rata-rata sampel

5. Simpangan Baku

SD = √𝑆 2

Keterangan:

SD =Simpangan Baku

𝑠 2 = Varians

2. Uji persyaratan analisis data

Sebelum melakukan uji analisis data maka dilakukan pengujian

persyaratan data yaitu uji normalitas, uji linearitas, dan uji

multikolinearitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal

tidaknya data yang akan dianalisis. uji normalitas ini dilakukan

dengan menggunakan penaksiran rata-rata dan simpangan baku

55
yaitu dengan uji Chi kuadrat. Supardi (2016:138) berikut adalah

langkah-langkah untuk melakukan uji Chi kuadrat:

pertama-tama diawali dengan menentukan taraf

signifikansi, misalnya

𝛼 = 0,05 untuk menguji hipotesis

𝐻0 = Sampel berasal dari Populasi berdistribusi normal

𝐻1 = Sampel tidak berasal dari populasi berdistriusi normal

Dengan kriteria pengujian:

2 2
Jika 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 terima 𝐻0 dan

2 2
Jika 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 tolak 𝐻0

Kedua, laukan langkah-langkah uji normalitas dengan Chi

Kuadrat (𝑥 2 ) sebagai berikut:

1) Membuat daftar distribusi frekuensi dari data yang

berserakan ke dalam distribusi frekuensi data kelompok (Jika

data belum disajikan dalam tabel distribusi frekuensi)

2) Kelompok mencari rata-rata (mean) data kelompok

3) Mencari simpangan baku data kelompok

4) Menentukan batas nyata tepi kelas tiap interval kelas dan

jadikan sebagai

𝑿𝟏 (𝑿𝟏 , 𝑿𝟐 , 𝑿𝟑,…, , 𝑿𝒏 )

56
Kemudian lakukan konversi, setiap nilai tepi kelas

(𝑥𝑖 ) menjadi nilai baku 𝒁𝟏 , 𝒁𝟐 , … , 𝒁𝒏 . Dimana nilai baku 𝑍𝑖

ditentukan dengan rumus


𝑥𝑖̇ −𝑥
𝑧1 = .
𝑠

5) Menentukan besar peluang setiap nilai Z berdasarkan tabel Z

(luas lengkungan dibawah Kurva Normal Standar dari 0 ke

Z, dan disebut dengan 𝐹(𝑍𝑖 ), dengan ketentuan :

Jika 𝑍𝑖 < 0, maka 𝐹(𝑍𝑖 ) = 0,5 – 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ; dan

Jika 𝑍𝑖 < 0, maka 𝐹(𝑍𝑖 ) = 0,5 + 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

6) Menentukan luas permukaan normal (𝐿𝑖 ) tiap kelas interval

dengan cara mengurangi nilai 𝐹(𝑧𝑖 ) yang telah lebih besar di

atas atau di bawahnya, yaitu:

𝐿𝑖 = 𝐹(𝑍𝑖 ) − 𝐹(𝑍𝑖−1 ).

7) Menentukan 𝑓𝑒 (frekuensi ekspetasi) dengan cara

mengalikan luas peluang normal kelas tiap interval ( 𝐿𝑖 )

dengan number of cases (n/banyaknya sampel), yaitu:

𝑓𝑒 = 𝐿𝑖 × 𝑛.

8) Memasukkan frekuensi observasi (faktual) sebagai 𝑓𝑜 .

9) Mencari nilai 𝑋 2 setiap interval dengan rumus:

(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒 )2
𝑥2 =
𝑓𝜖

57
2
10) Menentukan nilai 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan rumus:

2
(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒 )2
∑ 𝑋 =∑
𝑓𝜖

2
11) Menentukan nilai 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikasi 𝛼 dan derajat

kebebasan (dk) = K – 1 dengan K= banyaknya

kelas/kelompok interval .
2 2
12) Membandingkan jumlah total 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .

2 2
13) Apabila 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Maka data berdistribusi normal,

dan jika
2 2
14) 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Maka data tidak berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas Regresi

Supardi (2016:149) Setelah data diuji kenormalannya maka

untuk langkah selanjutnya adalah uji linearitas regresi jika nanti

data yang diuji terbukti berpola linier maka proses analisis dapat

dilanjutkan pada tahap selanjutnya yaitu uji korelasi ganda dan uji

regresi ganda. Uji kelinieran dilakukan untuk menguji hipotesis:

𝐻0 : Y = a + 𝑏X (linier)

𝐻1 : Y ≠ a + 𝑏X (tidak linier)

58
Langkah-langkah uji linearitas regresi Y dengan X1 dan Y

dengan X2 sebagai berikut:

1) Sajikan data X dan Y dalam tabel penolong

2) Menentukan persamaan regresi Y dan X, atau 𝑌̂ = 𝑎 + 𝑏𝑋,

dengan terlebih dahulu menentukan nilai rerata X (x), rerata

Y (𝑌̅), a dan b dengan rumus antara lain sebagai berikut:

𝑛𝛴𝑋𝑌−∑𝑋∑𝑌
𝑏= dan 𝑎 = 𝑌̅ − 𝑏𝑥
𝑛𝛴𝑋 2 −(𝛴𝑋)2

3) Menentukan nilai jumlah kuadrat (JK) setiap sumber varians,

yaitu :

a) Jumlah kuadrat total dengan rumus:

𝐽𝑘𝑡𝑜𝑡 = 𝛴𝑌 2

b) Jumlah kuadrat Regresi a:

(∑𝑌)2
𝐽𝑘𝑅𝑒𝑔 (𝑎) =
𝑛

c) Jumlah Kuadrat Regresi b terhadap a:

(∑𝑋 ⋅ 𝛴𝑌)
𝐽𝑘𝑅𝑒𝑔 (𝑎) = 𝑏 ⋅ (∑𝑋𝑌 − )
𝑛

d) Jumlah Kuadrat Residu:

𝐽𝑘𝑟𝑒𝑠 = 𝛴𝑌 2 − 𝐽𝑘𝑅𝑒𝑔 (𝑎|𝑏) − 𝐽𝑘𝑅𝑒𝑔 (𝑎)

59
e) Jumlah Kuadrat Error:

(𝛴𝑌)2
𝛴𝑘 𝑌 2 −
𝑛

f) Jumlah kuadrat Tuna Cocok:

𝐽𝑘𝑇𝐶 = 𝐽𝑘𝑟𝑒𝑠 − 𝐽𝑘𝐸

4) Menentukan nilai derajat kebebasan (dk) untuk setiap sumber

varians, yaitu:

a) dk total: dk (t) = n

b) dk regresi a: dk (reg a) = 1

c) dk regresi b terhadap a: dk (reg b/a) = 1 (banyaknya variabel

bebas)

d) dk residu: dk (res) = n – 2

e) dk error: dk (err) = n – k

f) dk tuna cocok: dk (TC) = k – 2

(dalam hal ini, n = banyaknya pasang data dan k = banyaknya

kelompok data Y berdasarkan kategori X).

5) Membuat tabel penolong ANAVA untuk uji kelinieran regresi,

serta sekaligus tentukan nilai rerata jumlah kuadrat (RJK) tiap

sumber varians yang diperlukan, 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 untuk uji

kelinearan seperti berikut:

60
Tabel 17.
Tabel Penolong ANAVA untuk Uji Linearitas Regresi
Sumber
Dk JK RJK 𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝑭𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍
Varians (SV)
Total N 𝛴𝑌 2
Regresi (a) 1 𝐽𝑘𝑅𝑒𝑔 (𝑎) 𝑅𝐽𝑘𝑅𝑒𝑔 (𝑎)
Regresi (b|a) 1 𝐽𝑘𝑅𝑒𝑔 (𝑏|𝑎 ) 𝑅𝐽𝑘𝑅𝑒𝑔 (𝑏|𝑎 )
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝐹(1−𝑎,𝑑𝑘1,𝑑𝑘2)
Residu n-2 𝐽𝑘𝑟𝑒𝑠 𝑅𝐽𝑘𝑟𝑒𝑠
Tuna Cocok k-2 𝐽𝑘 𝑇𝐶 𝑅𝐽𝑘 𝑇𝐶
Kesalahan (error) n-k 𝐽𝑘 𝐸 𝑅𝐽𝑘𝐸

a) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi (𝑅𝐽𝑘𝑅𝑒𝑔 (𝑎))

dengan rumus:

𝑅𝐽𝑘𝑅𝑒𝑔 (𝑎) = 𝐽𝑘𝑅𝑒𝑔 (𝑎)

b) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi

( 𝑅𝐽𝑘𝑅𝑒𝑔 (𝑎|𝑏 ) ) dengan rumus:

𝑅𝐽𝑘𝑟𝑒𝑔 (𝑏|𝑎 ) = 𝐽𝑘𝑟𝑒𝑔 (𝑏 |𝑎)

c) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu ( 𝑅𝐽𝑘𝑟𝑒𝑠 )

dengan rumus:

𝐽𝑘𝑟𝑒𝑠
𝑅𝐽𝑘𝑟𝑒𝑠 =
𝑛−2

d) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok ( 𝑅𝐽𝑘𝑇𝐶 )

dengan rumus:

𝐽𝑘 𝑇𝐶
𝑅𝐽𝑘𝑇𝐶 =
𝑘−2

61
e) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat eror ( 𝑅𝐽𝑘𝐸 ) dengan

rumus:

𝐽𝑘
𝐸
𝑅𝐽𝑘𝐸 = 𝑛−𝑘

f) Mencari nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan rumus:

𝑅𝐽𝑘𝑇𝐶
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
2𝑅𝐽𝑘𝐸

g) Mencari nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 menggunakan tabel F dengan rumus:

𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(1−𝑎)(𝑑𝑏𝑇𝐶,𝑑𝑏𝐸)

= 𝐹(1−0,05)(𝑑𝑏=𝑘−2,𝑑𝑏=𝑛−𝑘)

6) Membandingkan nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , kemudian

simpulkan:

Terima 𝐻0 jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 → regresi berpola linier

Tolak 𝐻0 jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 → regresi berpola tidak linier

c. Uji Kolinearitas/ Multikolinearitas

Supardi (2016:156) Pengujian kolinearitas atau

multikolinearitas dalam rangka menguji apakah dalam model

ganda ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas untuk

mengetahui terjadi multikolinearitas diantara variabel bebas dalam

suatu model regresi dilihat dengan melihat atau menguji nilai VIF

62
(Variance Inflation Factor) atau nilai Tol (Tolerance). Rumus

untuk menentukan nilai VIF dan Tol seperti berikut:


1
VIF = 1− 𝑅2 ; j = 1,2,3,….,k
𝑗

1
𝑇𝑜𝑙𝑗 = 𝑉𝐼𝐹 = 1 − 𝑅𝑗2

Keterangan:

VIF: Nilai Variance Inflation Factor

𝑇𝑜𝑙𝑗 : Nilai Tolerance variabel bebas-j

𝑅𝑗 : Koefisien korelasi antara variabel bebas-j dengan variabel

bebas lainnya.

Hipotesis yang diuji:

𝐻0 : Terjadi kolinearitas/ multikolinearitas antara variabel

bebas,

𝐻1 : Tidak terjadi kolinearitas/ multikolinearitas antara

variabel bebas.

Kriteria pengujian untuk mengetahui terjadinya atau

tidaknya kolinearitas/ multikolinearitas sebagai berikut. “ Jika nilai

Tol ≤ 0,1 atau nilai VIP ≥ 10, terima 𝐻0 atau dikatakan terjadi

kolinearitas/ multikolinearitas”.

3. Teknik Pengujian Hipotesis Penelitian

Setelah keseluruhan uji persyaratan analisis data telah dipenuhi,

maka kemudian dapat dilakukan uji hipotesis akan diuji melalui metode

63
statistik berupa uji korelasi ganda, koefisien determinasi, dan uji regresi

ganda.

a. Uji Korelasi Ganda

Supardi (2016:189) Korelasi ganda (multiple correlation)

adalah korelasi antara dua atau lebih variabel bebas (independent)

secara bersama-sama dengan satu variabel terikat (dependen).

Angka yang menujukkan arah dan besar kuatnya hubungan antara

dua atau lebih variabel bebas dengan satu variabel terikat disebut

koefisien korelasi ganda, dan biasa disimbolkan R.

Rumus korelasi ganda dari dua variabel bebas (𝑥1 dan 𝑥2 )

dengan satu variabel terikat (Y) sebagai berikut:

√𝑟𝑦21 + 𝑟𝑦22 − 2𝑟𝑦1 . 𝑟𝑦2 . 𝑟12


𝑟𝑦.12 = 2
1 − 𝑟12

Dimana:

𝑟𝑦.12 = Koefisien korelasi ganda antara 𝑋1 dan 𝑋2 bersama-sama

dengan Y,

𝑟𝑦1 = Koefisien korelasi antara 𝑋1 dengan Y

𝑟𝑦2 = Koefisien korelasi antara 𝑋2 dengan Y

𝑟12 = Koefisien korelasi antara 𝑋1 dengan 𝑋2

Menurut Sugiono (2016 :189), untuk dapat memberikan

penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut

64
besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan sebagai

berikut:

Tabel 18.
Pedoman untuk Memberikan Interpresi terhadap Koefisien
Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Hipotesis yang diuji yaitu hipotesis uji dua pihak:

𝐻0 ∶ 𝜌𝑦⋅12 = 0

𝐻0 ∶ 𝜌𝑦⋅12 ≠ 0

Pengujian hipotesis korelasi ganda menggunakan uji F

(tabel distribusi F) dengan derajat kebebasan (dk) terdiri atas:

d𝑘1 = dk pembilang = k (k = banyaknya variabel bebas), dan

d𝑘2 = dk penyebut = n – k – 1 (n = banyaknya pasang

data/sampel)

Mencari keberartian korelasi ganda ( R) ke dalam nilai

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 meggunakan rumus:

𝑅 2 ⁄𝑘
𝐹ℎ =
(1 − 𝑅 2 ) − ( 𝑛 − 𝑘 − 1)

65
Kriteria pengujian hipotesis yaitu:

Terima 𝐻0 jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka tidak signifikan

Tolak 𝐻0 jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka signifikan

b. Koefisien Determinasi

Supardi (2016:188) Koefisien determinasi dilambangkan

dengan 𝑟 2 . Nilai menyatakan proporsi variabel keseluruhan dalam

nilai variabel dependent yang dapat diterangkan atau diakibatkan

oleh hubungan linier dengan variabel dependent Selain itu (sisanya)

diterangkan oleh variabel yang lain (galat Atau peubah lainnya).

Nilai koefisien determinasi dinyatakan dalam kuadrat dari nilai

koefisien korelasi 𝑟 2 X 100% = n%, memiliki makna bahwa nilai

variabel dependent dapat diterangkan oleh variabel dependent

sebesar n% sedangkan sisanya sebesar (100 – n)% diterangkan

oleh galat (error) atau pengaruh variabel yang lain. sedangkan

untuk analisis korelasi dengan jumlah variabel dependent lebih

dari satu (ganda/majemuk) terdapat koefisien determinasi

penyesuaian (adjustment) yang dapat sensitif dengan jumlah

variabel . Biasanya untuk analisis korelasi majemuk / ganda yang

sering dipakai adalah koefisien determinasi penyesuaian (koefisien

determinasi sederhana tidak memperhatikan jumlah variabel

dependent).

66
Rumus yang dipakai adalah:

𝐾𝐷 = 𝑟 2 × 100 %

Keterangan:

KD = Koefisien Determinan

R = Koefisien Korelasi

c. Uji Regresi Ganda

1) Uji Hipotesis 1 ( Pengaruh 𝑋1 dan 𝑋2 terhadap Y )

Uji regresi ganda adalah analisis peramalan nilai

pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu Variabel

terikat (untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan yang

fungsional atau hubungan kausal antara dua variabel bebas

atau lebih dengan satu Variabel terikat).

Menurut Supardi (2016:239) jika terdapat dua variabel

bebas ( 𝑋1 ) dan ( 𝑋2 ) serta variabel tidak bebas Y maka

persamaan regresi ganda diselesaikan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a) Menentukan skor deviasi ukuran deskriptif seperti berikut:

(∑𝑋1 )2
(1) ∑𝑋12 = ∑𝑋12 − ,
𝑛

(∑𝑋2 )2
(2) ∑𝑋22 = ∑𝑋12
2
− ,
𝑛

(∑𝑌)2
(3) ∑𝑦 2 = ∑𝑌 2 − ,
𝑛

(∑𝑋2 )(∑𝑌)
(4) ∑𝑥1 𝑦 = ∑𝑋1 𝑌 − 𝑛

67
(∑𝑋2 )(∑𝑌)
(5) ∑𝑥2 𝑦 = ∑𝑋2 𝑌 − 𝑛

(∑𝑋1 )(∑𝑥2 )
(6) ∑𝑥1 𝑥2 = ∑𝑥1 𝑥2 − 𝑛

b) Menentukan koefisien-koefisien dan konstanta persamaan

regresi ganda:

(1) Koefisien regresi 𝑋1

(∑𝑥22 )(∑𝑥1 𝑦) − (∑𝑥1 𝑥2 )(𝛴𝑥2 𝑦)


𝑏1 =
(∑𝑥12 )(∑𝑥22 ) − (∑𝑥1 𝑥2 )2

(2) Koefisien regresi 𝑋2

(∑𝑋12 )(𝛴𝑋2 𝑌) − (∑𝑋1 𝑋2 )(∑𝑋1 𝑌)


𝑏2 =
(∑𝑋12 )(∑𝑋22 ) − (∑𝑋1 𝑋2 )1

(3) Konstanta regresi ganda

𝑦 ∑𝑥1 𝛴𝑥2
𝑎 = 𝛴𝜋 − 𝑏1 ( ) − 𝑏2 ( )
𝑛 𝑛

c) Persamaan umum regresi ganda dengan dua variabel

bebas dan satu variabel tidk bebas sebagai berikut:

𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2

d) Menentukan Jumlah Kuadrat (JK) sumber variant yang

diperlukan:

(a) 𝐽𝑘𝑟𝑒𝑔 , yaitu jumlah kuadrat regresi Y atas 𝑋1 dan 𝑋2,

diperoleh dari:

𝐽𝑘𝑟𝑒𝑔 = 𝑏1 ∑𝑥1 𝑦 + 𝑏2 ∑𝑥2 𝑦

68
(b) Jk Res , yaitu jumlah kuadrat Residu/sisa, diperoleh

dari:

𝐽𝑘𝑟𝑒𝑔 = ∑𝑦 2 − 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔

e) Menentukan derajat kebebasan (dk) sumber varian yang

diperlukan, yaitu:

(a) 𝑑𝑘𝑟𝑒𝑔 = 𝑘,

(b) 𝑑𝑘𝑟𝑒𝑔 = 𝑛 − 𝑘 − 𝑙

𝑘 = banyaknya variabel prediktor,

𝑛 = banyaknya pasangan data (banyaknya subjek

sampel)

f) Menentukan Rerata Jumlah Kuadrat (RJK) sumber varian

yang diperlukan:

Jkreg
(a) RJk reg =dk
reg

(b) RJk res= Jkres


dkres

𝑅𝐽𝑘𝑟𝑒𝑔
g) Menentukan harga 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 , yaitu 𝐹ℎ = 𝑑𝑘𝑟𝑒𝑠

h) Menentukan harga 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan penguji hipotesis penelitian.

Hipotesis yang diuji, yaitu:

69
𝐻0 : 𝛽1 = 𝛽2 = 0,

H1 : selain H0.

Hipotesis tersebut diuji menggunakan uji-F dengan

kriteria pengujian: terima H0 jika Fh < Ftabel , dan tolak H0

jika Fh > Ftabel .

Ftabel ditentukan dari tabel distribusi F untuk a tertentu

(misal a = 0,05) serta dk Pembilang = k dan dk Pembilang

= n − k − 1.

2) Uji Hipotesis 2 ( Pengaruh X1 terhadap Y )

Menurut Supardi (2016: 239) Uji koefisien korelasi

dengan person Product Moment Correlation digunakan untuk

data interval/rasio dengan rumus sebagai berikut:

a) Korelasi antara variabel X1 dengan Y

𝑛 ⋅ 𝛴𝑋𝑌 − ∑𝑋 ⋅ ∑𝑌
𝑟𝑋𝑦 =
√[𝑛 ⋅ ∑𝑋 2 − (𝛴𝑋)2 ] [𝑛 ⋅ ∑𝑌 2 − (𝛴𝑌)2 ]

b) Uji koefisien determinasi

KD = 𝑟𝑥𝑎 2 X 100%

Keterangan:

KD = Koefisien Determinan ,

𝑟 = Koefisien Korelasi

70
c) Uji signifikan korelasi

𝑟𝑥 √𝑛−2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1

√1−𝑟𝑥.22

Dengan syarat :

jika 𝐹ℎ ≥ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 signifikan (ditolak)

jika 𝐹ℎ < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 signifikan (ditolak).

3) Uji Hipotesis 3 ( Pengaruh X2 terhadap Y )

Menurut Supardi (2016: 240) Uji koefisien korelasi

dengan Person Product Moment Correlation digunakan untuk

data interval/rasio dengan rumus sebagai berikut:

a. Korelasi antara variabel Pengaruh X2 terhadap Y

𝑛 ⋅ 𝛴x2 𝑦 − ∑x2 ⋅ ∑𝑦
𝑟𝐗 𝟐 𝑦 =
√[𝑛 ⋅ ∑𝑥22 − (𝛴x2 )2 ] [𝑛 ⋅ ∑𝑦 2 − (𝛴𝑦)2 ]

b. Uji koefisien determinasi

KD = 𝑟𝑥2 2 X 100%

KD = Koefisien Determinan ,

𝑟 = Koefisien Korelasi

c. Uji signifikan korelasi

𝑟𝑥 √𝑛−2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1

√1−𝑟𝑥.22

71
Dengan syarat :

jika 𝐹ℎ ≥ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 signifikan (ditolak)

jika 𝐹ℎ < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻1 signifikan (ditolak).

G. Hipotesis Statistik

Dalam rangka menguji hipotesis penelitian, dirumuskan hipotesis

statistik sebagai berikut:

1. H0 : β1 = β2 = 0

H1 : β1 ≠ 0, β2 ≠ 0

2. H0 : β1 = 0

H1 : β1 ≠ 0

3. H0 : β2 = 0

H1 : β2 ≠ 0

Keterangan:

1. H0 : regresi ganda Y atas X1 dan X2 tidak signifikan,

H1 : regresi ganda Y atas X1 dan X2 signifikan.

2. H0 : regresi ganda Y atas X1 tidak signifikan,

H1 : regresi ganda Y atas X1 signifikan.

72
3. H0 : regresi ganda Y atas X2 tidak signifikan,

H1 : regresi ganda Y atas X2 signifikan.

73
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Data

Karakteristik responden dalam penelitian ini disajikan sebagai

bagian untuk mengungkapkan berbagai kondisi yang menyangkut objek

penelitian, dalam hal ini siswa kelas VIII SMPN 10 Tanggerang Selatan.

Karakteristik responden ini menyajikan perlakuan survei yang ditetapkan

kepada seluruh siswa yang menjadi sampel penelitian tentang pengaruh

suasana belajar dan Motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika.

Seluruh siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah

perwakilan dari seluruh kelas VIII SMPN 10 yang diambil dengan cara

simple random sampling karakteristik responden juga dapat menunjang

homogenitas hasil penelitian yang dilakukan kepada siswa yang menjadi

sampel penelitian.

B. Deskriptif Data

Data penelitian dikelompokkan menjadi dua bagian yang terdiri dari

data variabel bebas yaitu Suasana Belajar (X1 ) dan Motivasi Belajar (X2 )

dan data variabel terikat yaitu prestasi belajar matematika (Y). Jumlah

sumber data sebanyak 84 responden yang terdiri dari siswa kelas VIII

SMPN 10 Tangerang Selatan. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh data

sebagai berikut:

74
1. Suasana Belajar

Dari data yang diperoleh penulis melalui angket Suasana

Belajar siswa kelas VIII SMPN 10 Tangerang Selatan tahun ajaran

2023/2024 sebanyak 84 siswa diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 19.
Data Skor Suasana Belajar
No No No
Skor Skor Skor
Responden Responden Responden
1. 75 29. 84 57. 71
2. 84 30. 79 58. 90
3. 80 31. 68 59. 82
4. 82 32. 71 60. 90
5. 75 33. 68 61. 78
6. 79 34. 70 62. 70
7. 81 35. 75 63. 84
8. 65 36. 80 64. 68
9. 66 37. 78 65. 84
10. 80 38. 77 66. 72
11. 77 39. 71 67. 90
12. 80 40. 74 68. 58
13. 76 41. 71 69. 80
14. 80 42. 88 70. 61
15. 77 43. 85 71. 83
16. 83 44. 76 72. 75
17. 76 45. 89 73. 63
18. 67 46. 90 74. 71
19. 76 47. 76 75. 73
20. 72 48. 77 76. 78
21. 70 49. 65 77. 80
22. 67 50. 63 78. 89
23. 62 51. 67 79. 69
24. 81 52. 71 80. 72
25. 76 53. 82 81. 56
26. 77 54. 84 82. 59
27. 81 55. 81 83. 68
28. 90 56. 75 84. 90

Data yang telah dikumpulkan kemudian disajikan bentuk

diagram dan tabel distribusi dengan langkah-langkah berikut:

75
a. Penyajian data

1) Rentang atau jangkauan

Nilai tertinggi = 90

Nilai terendah = 56

𝑅 = 𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋𝑚𝑖𝑛 = 90 – 56 = 34

2) Jumlah Kelas

K = 1 + 3,322 log n

= 1 + 3,322 log 84

= 7,3 ~ dibulatkan menjadi 7

3) Panjang kelas interval

𝑅 34
𝑃= = = 4,8 ~ 5
𝐾 7

4) Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel 20.
Distribusi Frekuensi Suasana Belajar
No Interval ̅]
𝒇𝒊 𝑿𝒊 𝒇𝒊 . 𝑿𝒊 [𝑿𝒊 − 𝑿 ̅ ]𝟐
[𝑿𝒊 − 𝑿 ̅ ]𝟐
𝒇𝒊 [𝑿𝒊 − 𝑿
Kelas
1 56 - 60 3 58 174 -17,7 313,29 939,87
2 61 - 65 6 63 378 -12,7 161,29 967,74
3 66 - 70 12 68 816 -7,7 59,29 711,48
4 71 - 75 16 73 1168 -2,7 7,29 116,64
5 76 - 80 23 78 1794 2,3 5,29 121,67
6 81 - 85 15 83 1245 7,3 53,29 799,35
7 8 6 - 90 9 88 792 12,3 151,29 1361,61
𝛴 84 - 6367 - 751,03 5018,36

76
b. Pengolahan data

Berdasarkan tabel penolong tersebut diatas kemudian

disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dikembangkan menjadi

ukuran penyebaran data dan ukuran pemusatan data dan rumus

statistik sebagai berikut diperoleh:

̅)
1) Menentukan Mean (X

∑𝑋𝑖 ⋅ 𝑓𝑖
𝑋̅ =
∑𝑓𝑖

6367
𝑋̅ = = 75,7
84

2) Menentukan Median (Me)

1
𝑛−𝐹
𝑀ⅇ = 𝑏 + 𝑝 [2 ]
𝑓

1
84 − 37
𝑀ⅇ = 75, 7 + 5 [2 ]
23

= 80,7 + 5[0,217]

= 80,7 + 1,085

= 81,78

3) Menentukan Modus (Mo)

b1
MO = b + p ( )
b1 + b2

77
7
= 75,7 + 5 ( )
7+ 8

= 75,7 + 2,3

= 78

4) Menentukan Varian

ΣFi (xi − x̅)2


S2 =
Fi − 1

5018,36
=
84 − 1

= 60,462

5) Simpangan Baku (Standar Deviasi)

𝑠 = √𝑆𝐷

= √60,462

= 7,775

6) Histogram dan Polygon Frekuensi

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi suasana belajar

maka dapat dibuat histogram dan polygon sebagai berikut:

78
25

20

15

10

0
0 55,5 60,5 65,5 70,5 75,5 80,5 85,5

Histogram Poligon

Gambar 2
Histogram dan Poligon Suasana Belajar

2. Motivasi Belajar

Dari data yang diperoleh penulis melalui angket Motivasi

Belajar siswa kelas VIII SMPN 10 Tangerang Selatan tahun ajaran

2023/2024 sebanyak 84 siswa diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 21.
Data Skor Motivasi Belajar
No No No
Skor Skor Skor
Responden Responden Responden
1. 72 29. 76 57. 72
2. 69 30. 72 58. 78
3. 72 31. 87 59. 74
4. 78 32. 83 60. 78
5. 70 33. 64 61. 80
6. 73 34. 77 62. 76
7. 70 35. 69 63. 79
8. 73 36. 71 64. 69
9. 74 37. 77 65. 85
10. 76 38. 68 66. 61
11. 64 39. 72 67. 73
12. 72 40. 70 68. 69
14. 77 42. 68 70. 67
15. 78 43. 73 71. 68
16. 81 44. 75 72. 69
17. 74 45. 68 73. 58
18. 78 46. 71 74. 74
19. 77 47. 64 75. 75
20. 48. 68 76. 70
77

79
No No No
Skor Skor Skor
Responden Responden Responden
21. 75 49. 75 77. 74
22. 59 50. 73 78. 83
23. 58 51. 64 79. 73
24. 74 52. 69 80. 73
25. 77 53. 78 81. 56
26. 77 54. 70 82. 65
27. 82 55. 74 83. 95
28. 74 56. 77 84. 70

Data yang telah dikumpulkan kemudian disajikan bentuk

diagram dan tabel distribusi dengan lagkah-langkah berikut:

a. Penyajian Data

1) Rentang atau jangkauan

Nilai tertinggi = 95

Nilai terendah = 56

𝑅 = 𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋𝑚𝑖𝑛 = 95-56 = 39

2) Jumlah Kelas

K = 1 + 3,322 log n

= 1 + 3,322 log 84

= 7,3 ~ dibulatkan menjadi 7

3) Panjang kelas interval

𝑅 39
𝑃= = = 5,5 ~ 5
𝐾 7

80
4) Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel 22.
Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar
No Interval ̅]
𝒇𝒊 𝑿𝒊 𝒇𝒊 . 𝑿𝒊 [𝑿𝒊 − 𝑿 ̅ ]𝟐
[𝑿𝒊 − 𝑿 ̅ ]𝟐
𝒇𝒊 [𝑿𝒊 − 𝑿
Kelas
1 57 - 61 5 59 295 -13,8 190,44 952,2
2 62 - 66 6 64 384 -8,8 77,44 464,64
3 67 - 71 20 69 1725 -3,8 14,44 361
4 72 - 76 29 74 1776 1,2 1,44 34,56
5 77 - 81 18 79 1422 6,2 38,44 691,92
6 82 - 86 4 84 336 11,2 125,44 501,76
7 87 - 91 2 89 178 16,2 262,44 524,88
𝛴 84 - 6116 - 710,08 3530,96

b. Pengolahan data

Berdasarkan tabel penolong tersebut diatas kemudian

disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dikembangkan menjadi

ukuran penyebaran data dan ukuran pemusatan data dan rumus

statistik sebagai berikut diperoleh:

1) Menentukan Mean

∑𝑋𝑖 ⋅ 𝑓𝑖
𝑋̅ =
𝑛

6116
𝑋̅ = = 72,8
84

2) Menentukan Median (Me)

1
𝑛−𝐹
𝑀ⅇ = 𝑏 + 𝑝 [2 ]
𝑓

81
1
84 − 31
𝑀ⅇ = 72,8 + 5 [2 ]
29

= 72,8 + 5[0,379]

= 72,8 + 1,895

= 74,69

3) Menentukan Modus (Mo)

𝑏1
𝑀𝑂 = 𝑏 + 𝑝 ( )
𝑏1 + 𝑏2

9
= 72,8 + 5 ( )
9 + 11

= 72,8 + 5 (0,45)

= 75,05

4) Menentukan Varian

𝛴𝐹𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑆2 =
𝐹𝑖 − 1

3530,96
=
84 − 1

= 42,541

5) Simpangan Baku (Standar Deviasi)

𝑠 = √𝑆𝐷

82
= √42,541

= 6,522

6) Histogram dan Polygon Frekuensi

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi suasana belajar

maka dapat dibuat histogram dan polygon sebagai berikut:

35
30
25
20
15
10
5
0
0 56,5 61,5 66,5 71,5 76,5 81,5 86,5

Histogram Poligon

Gambar 3
Histogram dan Poligon Motivasi Belajar

3. Prestasi Belajar

Dari data yang diperoleh penulis melalui nilai ulangan harian

Prestasi Belajar siswa kelas VIII SMPN 10 Tangerang Selatan tahun

ajaran 2023/2024 sebanyak 84 siswa diperoleh data sebagai berikut:

83
Tabel 23.
Data skor Prestasi Belajar
No No No
Skor Skor Skor
Responden Responden Responden
1. 74 29. 80 57. 87
2. 92 30. 72 58. 80
3. 82 31. 78 59. 85
4. 80 32. 82 60. 72
5. 85 33. 78 61. 83
6. 90 34. 83 62. 75
7. 85 35. 79 63. 81
8. 75 36. 88 64. 72
9. 77 37. 80 65. 78
10. 77 38. 83 66. 72
11. 88 39. 78 67. 76
12. 73 40. 74 68. 73
13. 88 41. 80 69. 83
14. 73 42. 80 70. 83
15. 77 43. 77 71. 79
16. 90 44. 78 72. 79
17. 83 45. 75 73. 78
18. 80 46. 75 74. 75
19. 87 47. 83 75. 87
20. 80 48. 85 76. 80
21. 78 49. 76 77. 79
22. 81 50. 75 78. 78
23. 80 51. 72 79. 75
24. 84 52. 84 80. 73
25. 88 53. 85 81. 88
26. 80 54. 78 82. 77
27. 90 55. 80 83. 73
28. 80 56. 74 84. 86

Data yang telah dikumpulkan kemudian disajikan bentuk

diagram dan tabel distribusi dengan lagkah-langkah berikut:

a. Penyajian Data

1) Rentang atau jangkauan

Nilai tertinggi = 92

Nilai terendah = 72

84
𝑅 = 𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋𝑚𝑖𝑛 = 92-72 = 20

2) Jumlah Kelas

K = 1 + 3,322 log n

= 1 + 3,322 log 84

= 7,3 ~ dibulatkan menjadi 7

3) Panjang kelas interval

𝑅 20
𝑃= = = 2,85 ~ 3
𝐾 7

4) Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel 24.
Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar
No Interval ̅]
𝒇𝒊 𝑿𝒊 𝒇𝒊 . 𝑿𝒊 [𝑿𝒊 − 𝑿 ̅ ]𝟐
[𝑿𝒊 − 𝑿 ̅ ]𝟐
𝒇𝒊 [𝑿𝒊 − 𝑿
Kelas
1 72 -74 13 73 949 -6,96 47,61 6,189
2 75 - 77 14 76 1064 -3,96 15,21 2,129
3 78 - 80 26 79 2054 -0,96 0,81 2,106
4 81 - 83 11 82 902 2,04 4,41 4,851
5 84 - 86 8 85 680 5,04 26,01 2,080
6 87 - 89 8 88 704 8,04 65,61 5,2488
7 90 - 92 4 91 364 11,04 123,21 4,9284
𝛴 84 6717 282,87 212,724

b. Pengolahan data

Berdasarkan tabel penolong tersebut diatas kemudian

disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dikembangkan menjadi

85
ukuran penyebaran data dan ukuran pemusatan data dan rumus

statistik sebagai berikut diperoleh:

1) Menentukan Mean

∑𝑋𝑖 ⋅ 𝑓𝑖
𝑋̅ =
∑𝑓𝑖

6717
𝑋̅ = = 79,9
84

2) Menentukan Median (Me)

1
𝑛−𝐹
𝑀ⅇ = 𝑏 + 𝑝 [2 ]
𝑓

1
84 − 27
𝑀ⅇ = 79,9 + 3 [2 ]
26

= 79,9 + 3[0,576]

= 79,9 + 1,728

= 81,628

3) Menentukan Modus (Mo)

𝑏1
𝑀𝑂 = 𝑏 + 𝑝 ( )
𝑏1 + 𝑏2

12
= 79,9 + 3 ( )
12 + 15

= 79,9 + 3 (0,4) = 81,1

86
4) Menentukan Varian

𝛴𝐹𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑆2 =
𝐹𝑖 − 1

2127,24
=
84 − 1

= 25,629

5) Simpangan Baku (Standar Deviasi)

𝑠 = √𝑆𝐷

= √25,629

= 5,062

6) Histogram dan Polygon Frekuensi

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi suasana belajar

maka dapat dibuat histogram dan polygon sebagai berikut:

30

25

20

15

10

0
0 71,5 74,5 77,5 80,5 83,5 86,5 89,5

Histogram Poligon

Gambar 4
Histogram dan Poligon Prestasi Belajar

87
C. Persyaratan Analisis Data

Uji yang digunakan untuk menguji persyaratan data adalah uji

normalitas, uji linearitas, dan uji multikolinearitas.

1. Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis

berdistribusi normal atau tidak. Dilakukan uji normalitas. Uji

normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji chi-kuadrat.

Tabel 25.
Daftar Nilai Siswa
No. Resp. 𝑿𝟏 𝑿𝟐 Y
1. 75 72 74
2. 84 69 92
3. 80 72 82
4. 82 78 80
5. 75 70 85
6. 79 67 90
7. 81 70 85
8. 65 73 75
9. 66 74 77
10. 80 76 77
11. 77 64 88
12. 80 72 73
13. 76 76 88
14. 80 77 73
15. 77 78 77
16. 83 81 90
17. 76 74 83
18. 67 78 80
19. 76 77 87
20. 72 77 80
21. 70 75 78
22. 67 59 81
23. 62 58 80

88
No. Resp. 𝑿𝟏 𝑿𝟐 Y
24. 81 74 84
26. 77 77 80
27. 81 82 90
28. 95 74 80
29. 84 76 80
30. 79 72 72
31. 68 87 78
32. 71 83 82
33. 68 64 78
34. 70 77 83
35. 75 69 79
37. 78 77 80
38. 77 68 83
39. 71 71 78
40. 74 70 74
41. 71 79 80
42. 88 68 80
43. 85 71 77
44. 76 75 78
45. 89 68 75
46. 90 71 75
47. 76 64 83
48. 77 68 85
49. 65 75 76
50. 63 73 75
51. 67 64 72
52. 71 69 84
53. 82 78 85
54. 84 70 78
55. 81 74 80
56. 75 77 74
57. 71 72 87
58. 94 78 80
59. 82 74 85
60. 91 78 72
61. 78 80 83
62. 70 70 75
63. 84 79 81

89
No. Resp. 𝑿𝟏 𝑿𝟐 Y
64. 68 69 72
65. 84 85 78
67. 91 73 76
68. 58 69 73
69. 80 63 83
71. 83 68 79
72. 75 69 79
73. 63 58 78
74. 71 74 75
75. 73 75 87
76. 78 70 80
77. 80 74 79
78. 89 83 78
79. 69 67 75
80. 72 73 73
81. 55 57 88
82. 59 65 77
83. 68 91 73
84. 94 70 86

Keterangan:

X1 : Suasana Belajar

X2 : Motivasi Belajar

Y : Prestasi Belajar Matematika

Dengan Hipotesis:

H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

H1 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

90
Kriteria Pengujian :

2 2
Jika 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 terima 𝐻0 dan

2 2
Jika 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 tolak 𝐻0

Kriteria pengujian menggunakan taraf nyata 𝑎 = 0,05 dengan

2
jumlah responden 84 dan dk = 6 maka 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 12,591.

a. Uji Normalitas Suasana Belajar

Tabel 26.
Distribusi Frekuensi Suasana Belajar
Interval ̅]
No 𝒇𝒊 𝑿𝒊 𝒇𝒊 . 𝑿𝒊 [𝑿𝒊 − 𝑿 ̅ ]𝟐
[𝑿𝒊 − 𝑿 ̅ ]𝟐
𝒇𝒊 [𝑿𝒊 − 𝑿
Kelas
1 56 - 60 3 58 174 -17,7 313,29 939,87
2 61 - 65 6 63 378 -12,7 161,29 967,74
3 66 - 70 12 68 816 -7,7 59,29 711,48
4 71 - 75 16 73 1168 -2,7 7,29 116,64
5 76 - 80 23 78 1794 2,3 5,29 121,67
6 81 - 85 15 83 1245 7,3 53,29 799,35
7 8 6 - 90 9 88 792 12,3 151,29 1361,61
𝛴 84 - 6367 - 751,03 5018,36

∑𝑓 ⋅𝑥
Dari tabel diatas terdapat niali mean = 𝑋̅ = 𝑓𝑖 𝑖 =
𝑖

𝛴𝐹𝑖 (𝑥𝑖 −𝑥̅ )2


75,7 Dan simpangan baku = 𝑆 = 𝑛−1
= 60,46

91
Tabel 27.
Perhitungan Uji Normalitas Suasana Belajar
𝑭𝒐 − 𝒇𝒆 𝟐
Interval Batas Kelas z Tabel Z F(𝒛𝒊 ) fe ( )
fo 𝒇𝒆
kelas
Bawah Atas Bawah Atas Bawah Atas
56-60 3 55,5 60,5 -2,62 -1,97 0,004 0,023 0,019 1,64 1,11
61-65 6 60,5 65,5 -1,97 -1,33 0,023 0,091 0,067 5,66 0,01
66-70 12 65,5 70,5 -1,33 -0,68 0,091 0,246 0,155 13,03 0,08
71-75 16 70,5 75,5 -0,68 -0,03 0,246 0,484 0,238 20,00 0,80
76-80 23 75,5 80,5 -0,03 0,60 0,484 0,728 0,243 20,48 0,30
81-85 15 80,5 85,5 0,60 1,25 0,728 0,895 0,166 14,00 0,07
86-90 9 85,5 90,5 1,25 1,90 0,895 0,971 0,076 6,39 1,06
𝛴 84 3,461

Dari hasil perhitungan dalam tabel tersebut didapat nilai


2
𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 3,461 sedangkan dari tabel Chi-kuadrat dengan jumlah

2
responden 84 dan dk = 6 didapat nilai 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 12,591. Karena
2 2
𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 diterima dan disimpulkan data suasana

belajar berdistribusi normal.

b. Uji Normalitas Motivasi Belajar

Tabel 28.
Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar
Interval ̅]
No 𝒇𝒊 𝑿𝒊 𝒇𝒊 . 𝑿𝒊 [𝑿𝒊 − 𝑿 ̅ ]𝟐
[𝑿𝒊 − 𝑿 ̅ ]𝟐
𝒇𝒊 [𝑿𝒊 − 𝑿
Kelas
1 57 - 61 5 59 295 -13,8 190,44 952,2
2 62 - 66 6 64 384 -8,8 77,44 464,64
3 67 - 71 20 69 1725 -3,8 14,44 361
4 72 - 76 29 74 1776 1,2 1,44 34,56
5 77 - 81 18 79 1422 6,2 38,44 691, 92
6 82 - 86 4 84 336 11,2 125,44 501,76
7 87 - 91 2 89 178 16,2 262,44 524,88
𝛴 84 - 6116 - 7,1008 35,3096

92
∑𝑓 ⋅𝑥
Dari tabel diatas terdapat niali mean = 𝑋̅ = 𝑓𝑖 𝑖 = 72,8 dan
𝑖

𝛴𝐹𝑖 (𝑥𝑖 −𝑥̅ )2


simpangan baku = 𝑆 = = 42,54
𝑛−1

Tabel 29.
Perhitungan Uji Normalitas Motivasi Belajar
𝑭𝒐 − 𝒇𝒆 𝟐
Interval Batas Kelas z Tabel Z F(𝒛𝒊 ) fe ( )
fo 𝒇𝒆
kelas
Bawah Atas Bawah Atas Bawah Atas
57 - 61 5 56,5 61,5 -0,37 -0,30 0,352 0,378 0,02582 1,16 2,41
62 - 66 6 61,5 66,5 -0,30 -0,24 0,378 0,405 0,02637 1,20 1,20
67 - 71 20 66,5 71,5 -0,24 -0,17 0,405 0,431 0,02681 1,24 1,29
72 - 76 29 71,5 76,5 -0,17 -0,10 0,431 0,458 0,02713 1,27 2,14
77 - 81 18 76,5 81,5 -0,10 -0,03 0,458 0,486 0,02732 1,28 1,08
82 - 86 4 81,5 86,5 -0,03 0,03 0,486 0,513 0,02739 1,29 1,27
87 - 91 2 86,5 91,5 0,03 0,10 0,513 0,541 0,02732 1,28 0,03
𝛴 84 12,15

Dari hasil perhitungan dalam tabel tersebut didapat nilai


2
𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 12,15 sedangkan dari tabel Chi Kuadrat dengan jumlah

2
responden 84 dan dk = 6 didapat nilai 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 12,591. Karena
2 2
𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 diterima dan disimpulkan data motivasi

belajar berdistribusi normal.

c. Uji Normalitas Suasana Belajar

Tabel 30.
Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar
No Interval ̅]
𝒇𝒊 𝑿𝒊 𝒇𝒊 . 𝑿𝒊 [𝑿𝒊 − 𝑿 ̅ ]𝟐
[𝑿𝒊 − 𝑿 ̅ ]𝟐
𝒇𝒊 [𝑿𝒊 − 𝑿
Kelas
1 72 -74 13 73 949 -6,96 47,61 6,189
2 75 - 77 14 76 1064 -3,96 15,21 2,129
3 78 - 80 26 79 2054 -0,96 0,81 2,106
4 81 - 83 11 82 902 2,04 4,41 4,851
5 84 - 86 8 85 680 5,04 26,01 2,080
6 87 - 89 8 88 704 8,04 65,61 5,2488

93
No Interval ̅]
𝒇𝒊 𝑿𝒊 𝒇𝒊 . 𝑿𝒊 [𝑿𝒊 − 𝑿 ̅ ]𝟐
[𝑿𝒊 − 𝑿 ̅ ]𝟐
𝒇𝒊 [𝑿𝒊 − 𝑿
Kelas
7 90 - 92 4 91 364 11,04 123,21 4,92
𝛴 84 6717 282,87 212,724

∑𝑓𝑖 ⋅𝑥𝑖
Dari tabel diatas terdapat niali mean = 𝑋̅ = = 79,9 dan
𝑓𝑖

𝛴𝐹𝑖 (𝑥𝑖 −𝑥̅ )2


simpangan baku = 𝑆 = = 25,629
𝑛−1

Tabel 31.
Perhitungan Uji Normalitas Prestasi Belajar
𝑭𝒐 − 𝒇𝒆 𝟐
Interval Batas Kelas z Tabel Z F(𝒛𝒊 ) fe ( )
fo 𝒇𝒆
kelas
Bawah Atas Bawah Atas Bawah Atas

72 -74 13 71,5 74,5 -0,15 -0,11 0,437 0,378 0,014825 0,905 1,10
75 - 77 14 74,5 77,5 -0,11 -0,08 0,452 0,405 0,014891 0,925 1,29
78 - 80 26 77,5 80,5 -0,08 -0,04 0,467 0,431 0,014937 0,937 1,88
81 - 83 11 80,5 83,5 -0,04 -0,06 0,482 0,458 0,014961 0,956 1,55
84 - 86 8 83,5 86,5 -0,06 0,03 0,497 0,486 0,014965 0,967 1,61
87 - 89 8 86,5 89,5 0,03 0,06 0,512 0,513 0,014947 0,9658 1,62
90 - 92 4 89,5 92,5 0,06 0,10 0,527 0,541 0,014909 0,975 1,63
𝛴 84 10,68
Dari hasil perhitungan dalam tabel tersebut didapat nilai
2
𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 10,68 sedangkan dari tabel Chi Kuadrat dengan jumlah

2
responden 84 dan dk = 6 didapat nilai 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 12,591. Karena
2 2
𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 diterima dan disimpulkan data motivasi

belajar berdistribusi normal.

2. Uji Linearitas Regresi

Regresi adalah bentuk hubungan fungsional antara variabel-

variabel. Sedangkan analisi regresi adalah mempelajari bagaimana

antar variabel saling berhubungan. Regresi linier adalah regresi yang

variabel bebasnya (variabel x) berpangkat paling tinggi satu.

94
Persyaratan uji statistik parametrik analisis asosiasi lainnya

yang diperlukan yaitu uji kelinieran regresi. Pengujian kelinieran

regresi dilakukan dalam rangka menguji model persamaan suatu

variabel Y atas suatu variabel X. Persyaratan uji kelinieran, diperlukan

untuk melakukan analisis inferensial dalam uji asosiasi. Uji kelinieran

dilakukan untuk menguji hipotesis:

𝐻0 : Y = a + bX (Persamaan regresi berpola linier)

𝐻1 : Y ≠ a + bX (Persamaan regresi tidak berpola linier)

Dengan kriteria pengujian :

2 2
Jika 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 terima 𝐻0 dan

2 2
Jika 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 tolak 𝐻0

a. Linieritas Regresi Suasana Belajar peserta didik ( X1 ) terhadap

Prestasi Belajar Peserta Didik ( Y ).

Perhitungan uji linieritas regresi dapat dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Membuat data X1 dan Y dalam tabel penolong, serta sekaligus

menentukan harga-harga yang diperlukan untuk membentuk

persamaan regresi.

95
Tabel 32.
Perhitungan Regresi Sederhana 𝐗 𝟏 Terhadap Y
No X Y XY 𝑿𝟐 𝒀𝟐
1 75 74 5550 5625 5476
2 84 92 7728 7056 8464
3 80 82 6560 6400 6724
4 82 80 6560 6724 6400
5 75 85 6375 5625 7225
6 79 90 7110 6241 8100
7 81 85 6885 6561 7225
8 65 75 4875 4225 5625
9 66 77 5082 4356 5929
10 80 77 6160 6400 5929
11 77 88 6776 5929 7744
12 80 73 5840 6400 5329
13 76 88 6688 5776 7744
14 80 73 5840 6400 5329
15 77 77 5929 5929 5929
16 83 90 7470 6889 8100
17 76 83 6308 5776 6889
18 67 80 5360 4489 6400
19 76 87 6612 5776 7569
20 72 80 5760 5184 6400
21 70 78 5460 4900 6084
22 67 81 5427 4489 6561
23 62 80 4960 3844 6400
24 81 84 6804 6561 7056
25 76 88 6688 5776 7744
26 77 80 6160 5929 6400
27 81 90 7290 6561 8100
28 90 80 7200 8100 6400
29 84 80 6720 7056 6400
30 79 72 5688 6241 5184
31 68 78 5304 4624 6084
32 71 82 5822 5041 6724
33 68 78 5304 4624 6084
34 70 83 5810 4900 6889
35 75 79 5925 5625 6241
36 80 88 7040 6400 7744
37 78 80 6240 6084 6400
38 77 83 6391 5929 6889
39 71 78 5538 5041 6084
40 74 74 5476 5476 5476
41 71 80 5680 5041 6400
42 88 80 7040 7744 6400
43 85 77 6545 7225 5929
44 76 78 5928 5776 6084
45 89 75 6675 7921 5625
46 90 75 6750 8100 5625
47 76 83 6308 5776 6889
48 77 85 6545 5929 7225
49 65 76 4940 4225 5776
50 63 75 4725 3969 5625
51 67 72 4824 4489 5184

96
No X Y XY 𝑿𝟐 𝒀𝟐
52 71 84 5964 5041 7056
53 82 85 6970 6724 7225
54 84 78 6552 7056 6084
55 81 80 6480 6561 6400
56 75 74 5550 5625 5476
57 71 87 6177 5041 7569
58 90 80 7200 8100 6400
59 82 85 6970 6724 7225
60 90 72 6480 8100 5184
61 78 83 6474 6084 6889
62 70 75 5250 4900 5625
63 84 81 6804 7056 6561
64 68 72 4896 4624 5184
65 84 78 6552 7056 6084
66 72 72 5184 5184 5184
67 90 76 6840 8100 5776
68 58 73 4234 3364 5329
69 80 83 6640 6400 6889
70 61 83 5063 3721 6889
71 83 79 6557 6889 6241
72 75 79 5925 5625 6241
73 63 78 4914 3969 6084
74 71 75 5325 5041 5625
75 73 87 6351 5329 7569
76 78 80 6240 6084 6400
77 80 79 6320 6400 6241
78 89 78 6942 7921 6084
79 69 75 5175 4761 5625
80 72 73 5256 5184 5329
81 56 88 4928 3136 7744
82 59 77 4543 3481 5929
83 68 73 4964 4624 5329
84 90 86 7740 8100 7396
𝛴 6284 6630 481062 531706 502395

Data Tersebut diperoleh,

∑𝑋 6284
𝑋̅ = = = 74,80
𝑛 84

∑𝑌 6630
𝑌̅ = = = 78,95
𝑛 84
𝑛⋅∑𝑋𝑌−𝛴𝑋⋅∑𝑌 (42.8513)−(42.8077)
𝑏= = = 1,0565469
𝑛⋅∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 (41.0896)−(40.6278)

𝑎 = 𝑌̅ − 𝑏𝑋̅ = 79,95 − 0,094(75,88) = -0,111196

97
Sehingga didapat persamaan regresi :

𝑌̂ = −0,111196 + 1,0565469𝑋 Menghitung jumlah kuadrat

(JK) dan derajat kebebasan (dk) setiap sumber varians.

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

a) Jk tot = ∑𝑌 2

Jk tot = 502395

(∑𝑦)2
b) JK reg a = 𝑛

(6630)2
JK reg a =
84

JK reg a = 6770,201

∑𝑋⋅∑𝑌
c) JK reg b|a = 𝑏 ⋅ [∑𝑋𝑌 − ]
𝑛

6284 ⋅ 6630
JK reg b|a = 1,056 ⋅ [481062 − ]
84

JK reg b|a = −15760,9508

d) Jk res = Jk tot − JK reg b|a − JK reg a

Jk res = 5023— 15760 − 6770

Jk res = 14013

98
e) Menghitung Jk err =

Tabel 33.
Tabel Penolong Hitung JK Galat/Error
Kelp X Y 𝒀𝟐 ∑𝒀𝒊 ∑𝒀𝟐𝒊 𝒏𝒊 𝑱𝑲𝑬𝒊
1 56 88 7744 88 7744 1 0,00
2 58 73 5329 73 5329 1 0,00
3 59 77 5929 77 5929 1 0,00
4 61 83 6889 83 6889 1 0,00
5 62 80 6400 80 6400 1 0,00
6 63 75 5625
63 78 6084 153 23409 2 1,17
7 65 75 5625
65 76 5776 151 22801 2 1,14
8 66 77 5929 77 5929 2 2,96
9 67 80 6400
67 81 6561
67 72 5184 233 54289 3 3,61
10 68 78 6084
68 78 6084
68 72 5184
68 73 5329 301 90601 4 6,79
11 69 75 5625 75 5625 1
12 70 78 6084
70 83 6889
70 75 5625 236 55696 3 3, 71
13 71 82 6724
71 78 6084
71 80 6400
71 84 7056
71 87 7569
71 75 5625 486 236196 6 1,96
14 72 80 6400
72 72 5184
72 73 5329 225 50625 3 3,37
15 73 87 7569 87 7569 1 0,00
16 74 74 5476 74 5476 1 0,00
17 75 74 5476
75 85 7225

99
Kelp X Y 𝒀𝟐 ∑𝒀𝒊 ∑𝒀𝟐𝒊 𝒏𝒊 𝑱𝑲𝑬𝒊
75 79 6241
75 74 5476
75 79 6241 391 7744 5 6,19
18 76 88 7744
76 83 6889
76 87 7569
76 88 7744
76 78 6084
76 83 6889 507 257049 6 2,14
19 77 88 7744
77 77 5929
77 80 6400
77 83 6889
77 85 7225 413 170569 5 1,364
20 78 80 6400
78 83 6889
78 80 6400 243 59049 3 3,93
21 79 90 8100
79 72 5184 162 26244 2 1,31
22 80 82 6724
80 77 5929
80 73 5329
80 73 5329
80 88 7744
80 83 6889
80 79 6241 555 308025 7 2,64
23 81 85 7225
81 84 7056
81 90 8100
81 80 6400 339 114921 4 8,619
24 82 80 6400
82 85 7225
82 85 7225 250 62500 3 4,166
25 83 90 8100
83 79 6241 169 28561 2 1,428

100
Kelp X Y 𝒀𝟐 ∑𝒀𝒊 ∑𝒀𝟐𝒊 𝒏𝒊 𝑱𝑲𝑬𝒊
26 84 92 8464
84 80 6400
84 78 6084
84 81 6561
84 78 6084 409 167281 5 1,338
27 85 77 5929 77 5929 1 0
28 88 80 6400 80 6400 1 0
29 89 75 5625
89 78 6084 153 23409 2 1,170
30 90 80 6400
90 75 5625
90 80 6400
90 72 5184
90 76 5776
90 86 7396 469 219961 6 1,833

(∑𝑦)2
Jadi 𝐽𝑘𝐸 = ∑𝑘 = (∑𝑌 2 − ) = 8409,5714
𝑛

dan 𝐽𝑘𝑇𝐶 = 𝑗𝑘𝑟𝑒𝑠 − 𝑗𝑘𝑒 = -5603,43

Sedangkan nilai dk untuk setiap sumber varians yaitu :

1) 𝑑𝑘𝑡𝑜𝑡 = 84

2) 𝑑𝑘𝑟𝑒𝑔 𝑎 = 1

3) 𝑑𝑘𝑟𝑒𝑔 𝑎|𝑏 = 1

4) 𝑑𝑘𝑟𝑒𝑠 = 82

5) 𝑑𝑘𝑇𝐶 = 3

6) 𝑑𝑘𝐸 = 5

101
7) Selanjutnya buatlah tabel penolong untuk

menghitung nilai RJK

Dan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang diperlukan sebagai berikut:

Tabel 34.
Uji Linearitas Regresi

Sumber Varian (SV) dk JK RJK 𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝑭𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍

Total 84 539102
Regresi (a)
1 6770,201 6770,201
Regresi (b|a)
1 4,874 4,874
Residu
82 1639,37 19,99232
Tuna Cocok
3 1,566 0,522
Kesalahan (error)
5 15,422 30844
3,386 5,41
Catatan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ditetapkan untuk 𝑎 = 0,05

Karena 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 3,386 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 5,41 maka

𝐻0 diterima, dan disimpulkan model regresi berpola

linier.

b. Linieritas Regresi Motivasi Belajar peserta didik (X2 ) terhadap

Prestasi Belajar (Y) Perhitungan uji linieritas regresi dapat

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Membuat dataX 2 dan Y dalam tabel penolong, serta sekaligus

menentukan harga-harga yang diperlukan untuk membentuk

persamaan regresi.

102
Tabel 35.
Perhitungan Regresi 𝐗 𝟐 Terhadap Y
No 𝑿𝟐 Y 𝑿𝟐 𝒀 𝑿𝟐𝟐 𝒀𝟐
1 72 74 5184 5476 5328
2 69 92 4761 8464 6348
3 72 82 5184 6724 5904
4 78 80 6084 6400 6240
5 70 85 4900 7225 5950
6 73 90 5329 8100 6570
7 70 85 4900 7225 5950
8 73 75 5329 5625 5475
9 74 77 5476 5929 5698
10 76 77 5776 5929 5852
11 64 88 4096 7744 5632
12 72 73 5184 5329 5256
13 76 88 5776 7744 6688
14 77 73 5929 5329 5621
15 78 77 6084 5929 6006
16 81 90 6561 8100 7290
17 74 83 5476 6889 6142
18 78 80 6084 6400 6240
19 77 87 5929 7569 6699
20 77 80 5929 6400 6160
21 75 78 5625 6084 5850
22 59 81 3481 6561 4779
23 58 80 3364 6400 4640
24 74 84 5476 7056 6216
25 77 88 5929 7744 6776
26 77 80 5929 6400 6160
27 82 90 6724 8100 7380
28 74 80 5476 6400 5920
29 76 80 5776 6400 6080
30 72 72 5184 5184 5184
31 87 78 7569 6084 6786
32 83 82 6889 6724 6806
33 64 78 4096 6084 4992
34 77 83 5929 6889 6391
35 69 79 4761 6241 5451

103
No 𝑿𝟐 Y 𝑿𝟐 𝒀 𝑿𝟐𝟐 𝒀𝟐
36 71 88 5041 7744 6248
37 77 80 5929 6400 6160
38 68 83 4624 6889 5644
39 72 78 5184 6084 5616
40 70 74 4900 5476 5180
41 79 80 6241 6400 6320
42 68 80 4624 6400 5440
43 73 77 5329 5929 5621
44 75 78 5625 6084 5850
45 68 75 4624 5625 5100
46 71 75 5041 5625 5325
47 64 83 4096 6889 5312
48 68 85 4624 7225 5780
49 75 76 5625 5776 5700
50 73 75 5329 5625 5475
51 64 72 4096 5184 4608
52 69 84 4761 7056 5796
53 78 85 6084 7225 6630
54 70 78 4900 6084 5460
55 74 80 5476 6400 5920
56 77 74 5929 5476 5698
57 72 87 5184 7569 6264
58 78 80 6084 6400 6240
59 74 85 5476 7225 6290
60 78 72 6084 5184 5616
61 80 83 6400 6889 6640
62 76 75 5776 5625 5700
63 79 81 6241 6561 6399
64 69 72 4761 5184 4968
65 85 78 7225 6084 6630
66 61 72 3721 5184 4392
67 73 76 5329 5776 5548
68 69 73 4761 5329 5037
69 63 83 3969 6889 5229
70 67 83 4489 6889 5561
71 68 79 4624 6241 5372

104
No 𝑿𝟐 Y 𝑿𝟐 𝒀 𝑿𝟐𝟐 𝒀𝟐
72 69 79 4761 6241 5451
73 58 78 3364 6084 4524
74 74 75 5476 5625 5550
75 75 87 5625 7569 6525
76 70 80 4900 6400 5600
77 74 79 5476 6241 5846
78 83 78 6889 6084 6474
79 73 75 5329 5625 5475
80 73 73 5329 5329 5329
81 56 88 3136 7744 4928
82 65 77 4225 5929 5005
83 95 73 9025 5329 6935
84 70 86 4900 7396 6020
𝛴 6116 6716 448820 539102 488891

Data Tersebut diperoleh,

∑𝑋 6116
𝑋̅ = = = 72,80
𝑛 84

∑𝑌 6716
𝑌̅ = = = 79,95
𝑛 84
𝑛⋅∑𝑋𝑌−𝛴𝑋⋅∑𝑌 (42.8513)−(42.8077)
𝑏= = = 0,027797
𝑛⋅∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 (41.0896)−(40.6278)

𝑎 = 𝑌̅ − 𝑏𝑋̅ = 79,95 − 0,094(75,88) = 81,976292

Sehingga didapat persamaan regresi : 𝑌̂ = 0,027797 +

81,976292𝑋 Menghitung jumlah kuadrat (JK) dan derajat

kebebasan (dk) setiap sumber varians. Perhitungannya adalah

sebagai berikut:

a) Jk tot = ∑𝑌 2

Jk tot = 539102

105
(∑𝑦)2
b) JK reg a = 𝑛

(6716)2
JK reg a =
84

JK reg a = 536,960

∑𝑋⋅∑𝑌
c) JK reg b|a = 𝑏 ⋅ [∑𝑋𝑌 − ]
𝑛

6116 ⋅ 6716
JK reg b|a = = 0,027797 ⋅ [448820 − ]
84

JK reg b|a = 1116,571

d) Jk res = Jk tot − 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔 𝑏|𝑎 − JK reg a

Jk res = 539102 − 1116,571 − 536,960

Jk res = 537448,469

e) Menghitung 𝐽𝑘𝑒𝑟𝑟 :

Tabel 36.
Tabel Penolong Hitung JK Galat/Error
Kelp X Y 𝒀𝟐 ∑𝒀𝒊 ∑𝒀𝟐𝒊 𝒏𝒊 𝑱𝑲𝑬𝒊
1 56 88 7744 88 7744 1 0,00
58 80 6400
2
58 78 6084 158 24964 2 12482
3 59 81 6561 81 6561 1 0,00
4 61 72 5184 72 5184 1 0,00
5 63 83 6889 83 6889 1 0,00
64 88 7744
64 78 6084
6
64 83 6889
64 72 5184 321 103041 4 77280,75
7 65 77 5929 77 5929 1 0,00
8 67 83 6889 83 6889 1 0,00
9 68 83 6889
68 80 6400
68 75 5625

106
Kelp X Y 𝒀𝟐 ∑𝒀𝒊 ∑𝒀𝟐𝒊 𝒏𝒊 𝑱𝑲𝑬𝒊
68 85 7225
68 79 6241 402 161604 5 129283,2
69 92 8464
69 79 6241
69 84 7056
10
69 72 5184
69 73 5329
69 79 6241 479 229441 6 191200,8333
70 85 7225
70 85 7225
70 74 5476
11
70 78 6084
70 80 6400
70 86 7396 488 238144 6 198453,3333
71 88 7744
12
71 75 5625 163 26569 2 13284,5
72 74 5476
72 82 6724
13 72 73 5329
72 72 5184
72 78 6084
72 87 7569 466 217156 6 180963,3333
14 73 90 8100
73 75 5625
73 77 5929
73 75 5625
73 76 5776
73 75 5625
73 73 5329 541 292681 7 250869,4286
15 74 77 5929
74 83 6889
74 84 7056
74 80 6400
74 80 6400
74 85 7225
74 75 5625
74 79 6241 643 413449 8 361767,875
16 75 78 6084
75 78 6084

107
Kelp X Y 𝒀𝟐 ∑𝒀𝒊 ∑𝒀𝟐𝒊 𝒏𝒊 𝑱𝑲𝑬𝒊
75 76 5776
75 87 7569 319 101761 4 76320,75
17 76 77 5929
76 88 7744
76 80 6400
76 75 5625 320 102400 4 76800
18 77 73 5329
77 87 7569
77 80 6400
77 88 7744
77 80 6400
77 83 6889
77 80 6400
77 74 5476 645 416025 8 364021,875
19 78 80 6400
78 77 5929
78 80 6400
78 85 7225
78 80 6400
78 72 5184 474 224676 6 187230
20 79 81 6561 161 25921 2 12960,5
21 80 83 6889 83 6889 1 0,00
22 81 90 8100 90 8100 1 0,00
23 82 90 8100 82 6724 1 0,00
83 82 6724
24
83 78 6084 160 25600 2 12800
25 85 78 6084 78 6084 1 0,00
26 87 78 6084 78 6084 1 0,00
27 95 73 5329 73 5329 1 0,00

(∑y)2
Jadi Jk E = ∑k = (∑Y 2 − ) = 2141,8095, Jk TC =
n

jk res − jk e = 535306,7

108
Sedangkan nilai dk untuk setiap sumber varians yaitu :

1) 𝑑𝑘𝑡𝑜𝑡 = 84

2) 𝑑𝑘𝑟𝑒𝑔 𝑎 = 1

3) 𝑑𝑘𝑟𝑒𝑔 𝑎|𝑏 = 1

4) 𝑑𝑘𝑟𝑒𝑠 = 82

5) 𝑑𝑘𝑇𝐶 = 3

6) 𝑑𝑘𝐸 = 5

7) Selanjutnya buatlah tabel penolong untuk menghitung

nilai RJK

Dan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang diperlukan sebagai berikut:

Tabel 37.
Uji Linearitas Regresi
Sumber Varian dk JK RJK 𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝑭𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍
(SV)
Total 84 2141,81 -
Regresi (a) 1 536,960
Regresi (b|a) 1 1116,571
Residu 82 10353,81 126,266 2,743604
5,41
Tuna Cocok 3 535306,7 178435,6

Kesalahan (error) 5 2141,8095 428,3619

Catatan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ditetapkan untuk 𝑎 = 0,05

Karena 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,7436 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 5,41 maka 𝐻0

diterima, dan disimpulkan model regresi berpola linier.

109
3. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas yaitu untuk menguji hubungan langsung

antara variabel X1 dan X 2 , untuk mengetahuinya dengan menghitung

nilai korelasi terlebih dahulu antara X1 dan X2 .

Tabel 38.
Multikolinieritas
No 𝐗𝟏 𝐗𝟐 Y 𝐗 𝟐𝟏 𝐗 𝟐𝟐 𝐘𝟐 𝐗𝟏 𝐘 𝐗𝟐 𝐘 𝐗𝟏 𝐗𝟐
1 75 72 74 5625 5184 5476 5550 5328 5400
2 84 69 92 7056 4761 8464 7728 6348 5796
3 80 72 82 6400 5184 6724 6560 5904 5760
4 82 78 80 6724 6084 6400 6560 6240 6396
5 75 70 85 5625 4900 7225 6375 5950 5250
6 79 73 90 6241 5329 8100 7110 6570 5767
7 81 70 85 6561 4900 7225 6885 5950 5670
8 65 73 75 4225 5329 5625 4875 5475 4745
9 66 74 77 4356 5476 5929 5082 5698 4884
10 80 76 77 6400 5776 5929 6160 5852 6080
11 77 64 88 5929 4096 7744 6776 5632 4928
12 80 72 73 6400 5184 5329 5840 5256 5760
13 76 76 88 5776 5776 7744 6688 6688 5776
14 80 77 73 6400 5929 5329 5840 5621 6160
15 77 78 77 5929 6084 5929 5929 6006 6006
16 83 81 90 6889 6561 8100 7470 7290 6723
17 76 74 83 5776 5476 6889 6308 6142 5624
18 67 78 80 4489 6084 6400 5360 6240 5226
19 76 77 87 5776 5929 7569 6612 6699 5852
20 72 77 80 5184 5929 6400 5760 6160 5544
21 70 75 78 4900 5625 6084 5460 5850 5250
22 67 59 81 4489 3481 6561 5427 4779 3953
23 62 58 80 3844 3364 6400 4960 4640 3596
24 81 74 84 6561 5476 7056 6804 6216 5994
25 76 77 88 5776 5929 7744 6688 6776 5852
26 77 77 80 5929 5929 6400 6160 6160 5929
27 81 82 90 6561 6724 8100 7290 7380 6642
28 90 74 80 8100 5476 6400 7200 5920 6660
29 84 76 80 7056 5776 6400 6720 6080 6384
30 79 72 72 6241 5184 5184 5688 5184 5688
31 68 87 78 4624 7569 6084 5304 6786 5916
32 71 83 82 5041 6889 6724 5822 6806 5893
33 68 64 78 4624 4096 6084 5304 4992 4352
34 70 77 83 4900 5929 6889 5810 6391 5390
35 75 69 79 5625 4761 6241 5925 5451 5175
36 80 71 88 6400 5041 7744 7040 6248 5680
37 78 77 80 6084 5929 6400 6240 6160 6006
38 77 68 83 5929 4624 6889 6391 5644 5236
39 71 72 78 5041 5184 6084 5538 5616 5112
40 74 70 74 5476 4900 5476 5476 5180 5180

110
No 𝐗𝟏 𝐗𝟐 Y 𝐗 𝟐𝟏 𝐗 𝟐𝟐 𝐘𝟐 𝐗𝟏 𝐘 𝐗𝟐 𝐘 𝐗𝟏 𝐗𝟐
41 71 79 80 5041 6241 6400 5680 6320 5609
42 88 68 80 7744 4624 6400 7040 5440 5984
43 85 73 77 7225 5329 5929 6545 5621 6205
44 76 75 78 5776 5625 6084 5928 5850 5700
45 89 68 75 7921 4624 5625 6675 5100 6052
46 90 71 75 8100 5041 5625 6750 5325 6390
47 76 64 83 5776 4096 6889 6308 5312 4864
48 77 68 85 5929 4624 7225 6545 5780 5236
49 65 75 76 4225 5625 5776 4940 5700 4875
50 63 73 75 3969 5329 5625 4725 5475 4599
51 67 64 72 4489 4096 5184 4824 4608 4288
52 71 69 84 5041 4761 7056 5964 5796 4899
53 82 78 85 6724 6084 7225 6970 6630 6396
54 84 70 78 7056 4900 6084 6552 5460 5880
55 81 74 80 6561 5476 6400 6480 5920 5994
56 75 77 74 5625 5929 5476 5550 5698 5775
57 71 72 87 5041 5184 7569 6177 6264 5112
58 90 78 80 8100 6084 6400 7200 6240 7020
59 82 74 85 6724 5476 7225 6970 6290 6068
60 90 78 72 8100 6084 5184 6480 5616 7020
61 78 80 83 6084 6400 6889 6474 6640 6240
62 70 76 75 4900 5776 5625 5250 5700 5320
63 84 79 81 7056 6241 6561 6804 6399 6636
64 68 69 72 4624 4761 5184 4896 4968 4692
65 84 85 78 7056 7225 6084 6552 6630 7140
66 72 61 72 5184 3721 5184 5184 4392 4392
67 90 73 76 8100 5329 5776 6840 5548 6570
68 58 69 73 3364 4761 5329 4234 5037 4002
69 80 63 83 6400 3969 6889 6640 5229 5040
70 61 67 83 3721 4489 6889 5063 5561 4087
71 83 68 79 6889 4624 6241 6557 5372 5644
72 75 69 79 5625 4761 6241 5925 5451 5175
73 63 58 78 3969 3364 6084 4914 4524 3654
74 71 74 75 5041 5476 5625 5325 5550 5254
75 73 75 87 5329 5625 7569 6351 6525 5475
76 78 70 80 6084 4900 6400 6240 5600 5460
77 80 74 79 6400 5476 6241 6320 5846 5920
78 89 83 78 7921 6889 6084 6942 6474 7387
79 69 73 75 4761 5329 5625 5175 5475 5037
80 72 73 73 5184 5329 5329 5256 5329 5256
81 56 56 88 3136 3136 7744 4928 4928 3136
82 59 65 77 3481 4225 5929 4543 5005 3835
83 68 95 73 4624 9025 5329 4964 6935 6460
84 90 70 86 8100 4900 7396 7740 6020 6300
𝛴 6374 6116 6716 489162 448820 539102 510135 488891 465313

111
𝑛∑𝑋1 ∑𝑋2 − (𝛴𝑋1 )(𝛴𝑋2 )
𝑟12 =
√𝑛𝛴𝑋12 − (∑𝑋1 )2 √𝑛𝛴𝑋22 − (∑𝑋2 )2

84(465313)−(6374)(6116)
= = 0,9519844
√84.489162−(6374)2 √84.448820−(6116)2

Setelah didapat VIF dan Tolerance berikut.

1 1
VIF = 1−𝑟 2 = 1−0,9519844 = 20,82656
𝑋1 𝑋2

1 1
Tol = 𝑉𝐼𝐹 = 20,82656 = 0,0480156

Dari perhitungan di atas diperoleh niali VIF = 20,82656 > 10

dan nilai Tolerance = 0,0480156 < 0,1 ; sehingga disimpulkan terdapat

kolinearitas/ multikolinearitas antara 𝑋1 dan 𝑋2 dalam model regresi di

atas.

D. Pengujian Hipotesis Penelitian

1. Koefisien Korelasi ganda

Hipotesis yang diuji:

H0 : Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara Suasana belajar

dengan prestasi belajar matematika.

H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara suasana belajar

dengan prestasi belajar matematika.

Atau secara statistik ditulis:

𝐻0 : 𝜌𝑦1 = 0

𝐻𝐼 : 𝜌𝑦1 ≠ 0

Koefisien korelasi ganda Y atas 𝑋1 dan 𝑋2:

112
𝑟𝑦21+ 𝑟𝑦22− 2𝑟𝑦1 . 𝑟𝑦2 . 𝑟12
𝑅𝑌12 = √ 2
1 − 𝑟12

(0,022)2 +(0,005)2 −2(0,022).(0,005).(0,951)


=√ 1 –(0,951)2

= 0,9125

2. Koefisien Determinasi ganda

𝑅 2 = (𝑟𝑦12 )2 X 100%

= (0,9125)2 X 100%

= 0,832656

= 63,26%

Koefisien korelasi ganda antara suasana belajar ( X1 ) dan

Motivasi Belajar (X2 ) terhadap prestasi belajar matematika (Y) sebesar

0,055. Kontribusi variabel atas X1 dan X2 secara bersama-sama

terhadap Y sebesar 63,26% dan 36,74% ditentukan oleh variabel lain.

3. Analisis Regresi Ganda

Menurut (supardi, 2016), jika terdapat dua variabel bebas (X1 )

dan (X2 ) serta variabel tidak bebas (Y) maka persamaan regresi ganda

diselesaikan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

113
a. Membuat tabel penolong untuk menghitung regresi ganda

terlampir

b. Menentukan skor deviasi ukuran deskriptif seperti berikut:

(∑𝑥1 )2
1) ∑𝑥12 = ∑𝑥12 − 𝑛

(6374)2
= 489162 − 84

= 5496,8095

(∑𝑥2 )2
2) ∑𝑥22 = ∑𝑥22 −
𝑛

(6116)2
= 448820 − 84

= 3516,9523

(𝛴𝑌)2
3) 𝛴𝑌 2 = 𝛴𝑌 2 − 𝑛

(6716)2
= 539102 −
84

= 2141,8095

(∑X1 )(∑Y)
4) ΣX1 Y = Σx1 y − n

(6374)(6716)
= 510135 −
84

= 518,5238

(∑X2 )(∑Y)
5) ∑X2 Y = ∑X2 Y − n

(6116)(6716)
= 488891 − = 597,7619
84

114
(∑x1 )(Σx2 )
6) Σx1 x2 = Σx1 x2 − n

(6374)(6116)
= 465313 − 84

= 1225,0952

c. Menentukan koefisien-koefisien dan konstanta persamaan regresi

ganda:

1) Koefisien regresi X1

(∑𝑥22 )(∑𝑥1 𝑦) − (∑𝑥, 𝑥2 )(𝛴𝑥2 𝑦)


b1 =
(∑𝑥𝐼2 )(∑𝑋22 ) − (∑𝑋, 𝑋2 )2

(448820)(510135) − (465313)(488891)
=
(489162)(448820) − ( 465313)2

= 0,485708

2) Koefisien regresi X2

(∑x12 )(∑x2 y) − (∑x, x2 )(Σx1 y)


b2 =
(∑xI2 )(∑X22 ) − (∑X, X2 )2

(489162)(488891) − (465313)(465313)
=
(489162)(448820) − ( 465313)2

= 0,53011

3) Konstanta regresi ganda

∑𝑌 ∑𝑥1 ∑𝑥2
𝑎= − 𝑏1 ( ) − 𝑏2 ( )
𝑛 𝑛 𝑛

115
6716 6374 6116
= − 0,48 ( ) − 0,53 ( )
84 84 84

= 49,40

d. Membentuk Persamaan regresi ganda

𝑌̂ = 𝑎 + 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2

= 49,40 + 0,48𝑥1 + 0,53𝑥2

4. Signifikasi Korelasi Ganda

Untuk menguji keberartian koefisien korelasi 𝑅𝑦12 dilakukan

dengan uji sebagai berikut:

𝑅2
𝑘
(1 − 𝑅 2 )
𝐹ℎ =
(𝑛 − 𝑘 − 1)

0,92852
2
(1 − 0,92852 )
=
(84 − 2 − 1)

0,47
= 6,43 = 0,0730

Harga 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikan 0,05 dengan d𝑘𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 = 2

dan d𝑘𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡 = 𝑛 − 𝑘 − 1 = 83 adalah 3,11. Koefisien korelasi

secara bersama-sama antara Suasana belajar ( X1 ) dan Motivasi Belajar

( X2 ) terhadap prestasi belajar matematika ( Y ) sebesar 0,9125

tergolong sangat kuat. Keberadaan skor prestasi belajar matematika

dapat dijelaskan oleh variabel Suasana belajar (X1 ) dan Motivasi

116
Belajar ( X2 ) sebesar 63,26% ditentukan oleh faktor (variabel lain).

Tingkat keberartian koefisien korelasi ganda diuji dengan uji F, dan

diperoleh 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,0730 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,11 pada taraf signifikan 0,05,

sehingga disimpulkan bahwa terdapat korelasi (hubungan) yang

signifikan antara Suasana belajar ( X1 ) dan Motivasi Belajar ( X2 )

terhadap prestasi belajar matematika (Y).

5. Signifikasi Regresi

Didalam untuk menguji keberartian variabel independent

(variabel prediktor) terhadap variabel independent (terikat), dilakukan

dengan uji sebagai berikut:

a. Menentuan jimlah kuadrat (JK) sumber varian yang diperlukan

1) JK TR = ∑Y 2

= 539102

2) JK reg , yaitu jumlah ganda Y terhadap X1 dan X2

JK reg = b1 ∑x1 y + b2 ∑x2 y

= (0,48)(510135) + (0,53)(488891)

= 503977,03

3) JK res , yaitu jumlah kuadrat residu/sisa

JK res = ∑Y 2 − JK reg

= 539102,00 - 503977,03

117
= 35124,97

b. Menentukan derajat kebebasan (dk) sumber varian yang

diperlukan, yaitu:

1) 𝑑𝑘𝑇𝑅 = n – 1 = 83

2) 𝑑𝑘𝑇𝑟𝑒𝑔 = k = 2

3) 𝑑𝑘𝑟𝑒𝑠 = n – k -1 = 80

c. Menentukan Rerata Jumlah Kuadrat (RJK) sumber varian yang

diperlukan:
𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔
1) 𝑅𝐽𝐾𝑟ⅇ𝑔 = 𝑘

503977,03
= 2

= 251988,515

JKres
2) RJK res = k

35124,97
= 2

= 17562,485

d. Menentukan nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠

251988,515
= 17562,485

= 14,34

118
e. Menentukan harga 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan menguji hipotesis penelitian,

hipotesis yang diuji, yaitu

H0 : regresi ganda Y atas 𝑋1 dan 𝑋2 tidak signifikan

H1 : regresi ganda Y atas 𝑋1 dan 𝑋2 signifikan

Atau secara statistik diuji

𝐻0 : 𝛽1 = 𝛽2 = 0

𝐻1 : selain 𝐻0
Hipotesis itu diuji menggunakan uji F dengan kriteria

pengujian: Terima 𝐻0 jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , dan tolak 𝐻0 jika

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , ditentukan dari tabel distribusi F untuk a

tertentu ( misal a = 0,05) serta 𝑑𝑘𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 = 2 dan 𝑑𝑘𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡 =

83 , 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,11, ternyata 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 14,34 > 3,11

maka tolak 𝐻0 dan terima 𝐻1 , artinya terdapat pengaruh yang

positif signifikan suasana belajar dan motivasi belajar terhadap

prestasi belajar matemkatika.

f. Uji Lanjut (pengujian koefisien regresi parsial)

Dilakukan untuk menguji keberartian masing-masing

variabel independent (variabel prediktor) seara parsial/individual

terhadap variabel independent (terikat). Langkah-langkahnya:

1) Menentukan variant error (variant kekeliruan) regresi

ganda:

119
∑𝑌 2 − 𝑏1 ∑𝑥1 𝑦 + 𝑏2 ∑𝑥2 𝑦
𝑠𝑒2 =
𝑛−𝑘−1

539102−(0,48)(510135) + (0,53)(488891)
= 84−2−1

= 6831,474

2) Menentukan kekeliruan baku koefisien regresi variabel

bebas X1

(𝑆𝑒2 )(∑𝑥22 )
𝑠𝑏1 = √
(∑𝑥12 )(∑𝑥22 ) − (𝛴𝑥1 𝑥2 )2

(6831,474)(448820)
= √(489162)(448820)−(465313)2

= 1,00602

3) Menentukan kekeliruan baku koefisien regresi variabel

bebas X2

(𝑆𝑒2 )(∑𝑥12 )
𝑠𝑏2 = √
(∑𝑥12 )(∑𝑥22 ) − (𝛴𝑥, 𝑥2 )2

(6831,474)(489162)
= √(489162)(448820)−(465313)2

= 1,05026

Menentukan niali 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (𝑡ℎ ) untuk masing- masing

koefisien regresi:

(a) 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 untuk koefisien regresi 𝑏1

120
𝑏1
𝑡𝑏1 =
𝑠𝑏1

0,48
= 1,00602

= 4,77

(b) 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 untuk koefisien regresi b2

𝑏2
𝑡𝑏2 =
𝑠𝑏2

0,53
= 1,05026

= 5,04

4) Menentukan nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 :

Pada a = 0,05 dan dk = 83 untuk uji dua pihak

diperoleh harga 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,11

5) Menguji hipotesis keberartian koefisien regresi parsial

(masing-masing)

(a) Menguji keberartian koefisien regresi 𝑏1 : Hipotesis yang

diuji:

𝐻0 : 𝛽1 = 0

𝐻𝐼 : 𝛽1 ≠ 0

Dari hasil diatas, ternyata (4,77 > 3,11) maka

𝐻0 ditolak, dan disimpulkan terdapat pengaruh yang

121
signifikan suasana belajar ( 𝑥1 ) terhadap prestasi belajar

matemkatika ( Y ).

(b) Menguji keberartian koefisien regresi 𝑏2 :

𝐻0 : 𝛽1 = 0

𝐻𝐼 : 𝛽1 ≠ 0

Dari hasil diatas, ternyata (5,04 > 3,11) maka

𝐻0 ditolak, dan disimpulkan terdapat pengaruh yang

signifikan Motivasi belajar (𝑥2 ) terhadap prestasi

belajar matemkatika ( Y ).

E. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Terdapat pengaruh belajar dan motivasi belajar matematika

secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika.

Berdasarkan hasil perhitungan analisis korelasi sederhana

menunjukkan bahwa pengujian hipotesis menerima H1 dan menolak

H0 , sebesar hasil 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 14,34 > 3,11, hal ini

membuktikan bahwa terdapat pengaruh suasana belajar dan motivasi

belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika pada

sebesar

Suasana belajar merupakan keadaan dimana seseorang bisa

fokus memahami pembelajaran dengan perasaan yang nyaman, tenang,

122
rileks tanpa gangguan atau pun tekanan. Hal ini akan bermanfaat bagi

seseorang untuk menghadapi berbagai tekanan dan kondisi yang sulit

dari soal – soal matematika. Hal ini sejalan dengan pendapat Çetin-

Dindar et al.(2017: 481) mendefinisikan lingkungan belajar sebagai

tempat dimana siswa dapat saling membantu dan mendukung dalam

menggunakan berbagai alat dan sumber informasi untuk mencapai

tujuan belajarnya. Kondisi disekitar lingkungan yang dapat

mempengaruhi proses belajar mengajar merupakan suasana lingkungan

belajar.

Selain meningkatkan suasana belajar dalam lingkungan, peserta

didik juga harus meningkatkan motivasi belajar. Motivasi belajar

merupakan faktor intern yang mendukung proses keberhasilan peserta

didik dalam meningkatkan semangat belajar. Hal ini sesuai dengan

pendapat Arianti (2018:128) berpendapat bahwa “ Semakin mengetahui

bahwa grafik hasil belajar meningkat,maka akan ada motivasi pada diri

siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus

meningkat sehingga prestasi belajar matematika akan bisa tercapai

dengan maksimal.

Suasana belajar dan motivasi belajar merupakan hal yang saling

mendukung kehidupan untuk menjadi lebih baik lagi. Berdasarkan

fakta tersebut bahwa sebenarnya untuk meningkatkan prestasi belajar

matematika harus terlebih dahulu dimulai dari kondisi suasana belajar

yang baik dalam lingkungan dan motivasi belajar yang baik sehingga

123
prestasi belajar matematika siswa akan semakin baik juga. Maka dapat

disimpulkan terdapat pengaruh suasana belajar dan motivasi belajar

secara bersama – sama terhadap prestasi belajar.

2. Terdapat pengaruh Suasana Belajar terhadap Prestasi belajar

siswa.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis maka

disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan suasana belajar

terhadap Prestasi belajar matematika pada siswa kelas VIII SMPN 10

Tangerang Selatan sebesar hasil 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 4,77 > 3,11, Hal

ini menunjukkan bahwa ada keterkaitan antara Prestasi belajar dengan

suasana belajar.

Hal ini sesuai dengan pendapat Ardianti (2021:18) berpendapat

bahwa “Motivasi belajar dan Lingkungan belajar berhubungan secara

simultan terhadap prestasi belajar siswa”. Hal ini berarti bahwa

motivasi belajar dan lingkungan belajar mempengaruhi prestasi belajar,

semakin tinggi motivasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar

dan semakin baik suasana lingkungan belajar, maka prestasi belajar

akan semakin tinggi pula.

Suasana belajar yang bersih dan nyaman membuat anak

dapat belajar dengan intensif dan kondusif. Keadaan seperti ini

menjadikan keinginan anak untuk belajar semakin besar dalam

meningkatkan kualitas belajarnya sehingga aktivitas belajar anak pun

124
akan meningkat. Meningkatnya aktivitas belajar anak membuat rajin

dan rutin belajar secara konsisten. Aktivitas belajar anak yang

dilakukan secara rutin dan konsisten akan menjadikan hasil belajar pada

anak akan meningkat dan akan berpengaruh baik terhadap prestasi

belajar anak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa suasana

belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar.

3. Terdapat pengaruh Motivasi belajar Terhadap prestasi belajar

matematika.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis maka

disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan suasana belajar

terhadap motivasi belajar matematika pada siswa kelas VIII SMPN 10

Tangerang Selatan sebesar 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 5,04 > 3,11, Hal ini

menunjukkan bahwa ada keterkaitan antara Prestasi belajar dengan

motivasi belajar.

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor internal yang

mendukung proses keberhasilan peserta didik dalam meningkatkan

semanggat belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Irvan (2018:52)

“semakin tinggi motivasi belajar siswa, semakin tinggi pula prestasi

belajar matematika yang diperoleh.”

Motivasi belajar merupakan perilaku seseorang dalam

belajar dilakukan atas kemauan sendiri tanpa adanya pengaruh dari

orang lain untuk mengembangkan kemampuan yang ia miliki. Motivasi

125
belajar apabila dimiliki siswa secara baik tentu akan meningkatkan

prestasi dalam belajarnya karena siswa sudah mampu mengkondisikan

dirinya untuk belajar atas inisiatif sendiri untuk mencapai keberhasilan

yang lebih baik.

Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi tidak akan pernah

bosan belajar matematika, karna siswa yang memiliki motivasi belajar

yang tinggi akan tetap bertahan menghadapi berbagai jenis soal yang

sulit. Dengan demikian semakin tinggi motivasi belajar yang dimiliki

peserta didik maka prestasi belajar akan semakin meningkat.

126
BAB V
KESIMPULAN
A. Simpulan

Berdasarkan pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh positif suasana belajar dan motivasi belajar secara

bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika.

2. Terdapat pengaruh positif suasana belajar terhadap prestasi belajar

matematika.

3. Terdapat pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar

matematika.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat

dikemukakan implikasi sebagai berikut:

1. Suasana belajar dan motivasi belajar mempunyai pengaruh positif yang

signifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa yang memiliki

suasana belajar dan motivasi belajar yang tinggi tentunya lebih mudah

menghasilkan prestasi belajar yang bagus untuk itu diharapkan kepada

pihak sekolah mengadakan suatu seminar tentang pentingnya suasana

belajar dan motivasi belajar pada pembelajaran matematika sehingga

masalah pada matematika akan dengan mudah terpecahkan.

127
2. Bagi peserta didik, Siswa hendaknya memiliki semangat belajar yang

tinggi dengan terus berlatih dan berupaya untuk memahami materi yang

telah dijelaskan oleh guru di kelas, meningkatkan minat dalam belajar

matematika, serta belajar dengan rutin dan disiplin untuk memperoleh

hasil belajar yang memuaskan.

3. Bagi peserta didik, Siswa hendaknya memiliki semangat belajar yang

tinggi dengan terus berlatih dan berupaya untuk memahami materi yang

telah dijelaskan oleh guru di kelas, meningkatkan minat dalam belajar

matematika, serta belajar dengan rutin dan disiplin untuk memperoleh

hasil belajar yang memuaskan.

128
DAFTAR PUSTAKA

A,M, Sardiman, (2018). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Depok :


Rajawali Pers.
Andriana, I., & Leonard, L. (2017). Pengaruh efikasi diri dan kemandirian belajar
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. JKPM (Jurnal Kajian
Pendidikan Matematika), 539-548.
Ardianti, A. D. (2021). Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Belajar
terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI MIPA di SMA Negeri Rambipuji
Jember (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad
Siddiq Jember).
Arianti, A. (2019). Urgensi lingkungan belajar yang kondusif dalam mendorong
siswa belajar aktif. Didakti ka: Jurnal Kependidikan, 11(1), 41-62.
Çetin-Dindar, A., Kırbulut, Z. D., & Boz, Y. (2017). Modelling between
epistemological beliefs and constructivist learning environment. European
Journal of Teacher Education, 37(4), 479-496.
DANISA, R. (2020). PENGARUH PEMBELAJARAN DARING MELALUI
GOOGLE CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (SURVEI
PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS X IPS I SMA NEGERI
1 CIPEUDEUY TAHUN AJARAN 2020/2021) (Doctoral dissertation, FKIP
UNPAS).
Dewi, M. (2017). Pengaruh kemandirian dan ketahanmalangan (adversity quotient)
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika.724-735.
Doni, D. (2018). Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Hasil Belajar Melalui
Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI SMA Negeri 4
Pekanbaru (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau).
Emda, A. (2018). Kedudukan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran.
Lantanida journal, 5(2), 172-182.
Ginting, E. (2021). Pengaruh Sikap dan Perilaku Persuasif Guru terhadap Motivasi
Berbahasa Arab Santri di Pesantren Ar Raudlatul Hasanah Medan (Doctoral
dissertation, Universitas Medan Area).
Haryaka, U., & Haslidia, H. (2019, February). Pengaruh Konsep Diri, Minat dan
Sikap Ilmiah Siswa terhadap Hasil Belajar Matematika. In PRISMA, Prosiding
seminar nasional matematika (Vol. 2, pp. 737-747).
Jumrawarsi, J., & Suhaili, N. (2020). Peran Seorang Guru Dalam Menciptakan
Lingkungan Belajar Yang Kondusif. Ensiklopedia Education Review, 2(3),
50-54.

128
Lestari, Y. (2018). Penanaman nilai peduli lingkungan dalam pembelajaran ilmu
pengetahuan alam. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 4(2). 332-337.
Lidia Susanti, S. P. (2020). Strategi pembelajaran berbasis motivasi. Elex Media
Komputindo.
MAULIDIA, S. (2022). Pengaruh Suasana Belajar dan Motivasi Belajar terhadap
Intensitas Belajar serta Dampaknya pada Prestasi Belajar Matematika Siswa
Kelas IX MTs Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022 (Doctoral
dissertation, UIN KH. Achmad Siddiq Jember).
Sirait, E. D. (2017). Pengaruh minat belajar terhadap prestasi Belajar
Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 6(1).35-43.
Slameto. (2018). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Sudjana, N. (2020). Penelitian dan penilaian pendidikan. Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Tiara, A. I. (2019). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
di MIS UMMI Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun
Ajaran 2018/2019 (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara).
Winarni, T. (2019). PENGARUH MINAT DAN KEMANDIRIAN BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH. Herodotus: Jurnal
Pendidikan , 2(3), 262-271.

129
Lampiran

130
Instrumen Suasana Belajar
I. Informasi Umum
Nama: …………………………
Kelas: …………………………

II. Petunjuk Mengerjakan:


1. Isilah data diri anda pada tempat yang telah disediakan
2. Bacalah dengan cermat setiap butir pertanyaan, kemudian jawablah
sesuai keadaan anda yang sebenarnya dengan cara memberi tanda ( ✓ )
pada kotak jawaban yang sesuai.
3. Kategori yang digunakan untuk menjawab soal adalah:
• SL (Selalu)
• S (Sering)
• KK(Kadang-Kadang)
• TP (Tidak Pernah)

III. Pernyataan Suasana Belajar


No Pernyataan SL S KK TP
1. Orang tua saya mendampingi saya ketika belajar
Matematika
2. Orang tua saya memfasilitasi dalam belajar
Matematika
3. Orang tua saya meminta saya supaya izin ketika
keluar rumah untuk belajar
4. Saya malu bertanya kepada teman saat saya belum
memahami pelajaran Matematika
5. Saat belajar Matematika, saya diajak bermain oleh
teman saya
6. Ketika jam istirahat, saya diajak beberapa teman saya
ke perpustakaan untuk berdiskusi Matematika
7. Saya berdiskusi dengan teman mengenai materi
Matematika
8. Saat pelajaran Matematika berlangsung, guru
berkeliling kelas untuk memantau siswa dalam
mengikuti pelajaran
9. Semua warga sekolah bekerja sama menciptakan
suasana belajar yang kondusif
10. Guru Matematika membantu saya ketika mengalami
kesulitan dalam mempelajari Matematika
11. Guru Matematika memberikan motivasi kepada
siswa baik di dalam maupun di luar kelas
12. Guru Matematika bersikap ramah ketika di luar kelas
saja

xiv
13. Ruang kelas di sekolah saya nyaman digunakan
untuk belajar Matematika
14. Saya membersihkan tempat belajar saya di rumah
setiap hari
15. Suasana di sekitar rumah saya kondusif untuk belajar
Matematika dengan tenang
16. Ruang kelas saya mempunyai penerangan yang baik
17. Fasilitas belajar di sekolah saya (alat peraga,
perpustakaan dan laboratorium) mendukung untuk
Matematika
18. Saya mempunyai peralatan belajar Matematika yang
lengkap
19. Saya membawa peralatan belajar didalam tas
20. Saya lupa membawa peralatan matematika
21. Selain buku utama untuk belajar Matematika, saya
mempunyai buku penunjang lain
22. Saya tidak tertarik menggunakan layanan belajar lain
selain guru untuk belajar Matematika
23. Saya mempelajari materi Matematika dari sumber
lain atau internet dahulu sebelum guru memberikan
materi tersebut
24. Saya bertegur sapa dengan tenaga kependidikan yang
ada di sekolah
25. Saya menggunakan jasa tenaga kependidikan untuk
membantu saya mencari referensi buku Matematika
di perpustakaan
26. Saya memanfaatkan perpustakaan untuk membaca
buku Matematika pada saat jam pelajaran kosong
27. Saya melakukan piket kelas sesuai dengan jadwal
untuk membersihkan dan mengatur tata ruang kelas
agar lebih terasa nyaman
28. Keadaan ruang kelas tempat saya belajar di sekolah
selalu bersih dan tertib
29. Lingkungan belajar di sekolah terasa nyaman dengan
adanya pihak-pihak sekolah memberikan pelayanan
kepada saya dengan suasana kehangatan, keakraban,
dan kekeluargaan

xv
Instrumen Motivasi Belajar
I. Informasi Umum
Nama: …………………………
Kelas: …………………………

II. Petunjuk Mengerjakan:


1. Isilah data diri anda pada tempat yang telah disediakan
2. Bacalah dengan cermat setiap butir pertanyaan, kemudian jawablah
sesuai keadaan anda yang sebenarnya dengan cara memberi tanda (✓)
pada kotak jawaban yang sesuai.
3. Kategori yang digunakan untuk menjawab soal adalah:
• SL (Selalu)
• S (Sering)
• KK(Kadang-Kadang)
• TP (Tidak Pernah)

III. Pernyataan Motivasi Belajar


No Pernyataan SL S KK TP
1. Saya hadir di sekolah sebelum bel masuk berbunyi
2. Jika malas belajar Matematika, saya tidak masuk sekolah
Saya mengikuti pelajaran Matematika di sekolah dengan
3.
senang hati
Saya tetap mengikuti pelajaran Matematika siapapun guru
4.
yang mengajarnya
Jika guru Matematika lebih dulu berada di kelas, maka
5.
saya cenderung memilih tidak masuk
Saya tidak mengikuti pelajaran Matematika, jika
6.
pelajaran itu tidak saya sukai
7. Saya belajar Matematika sendiri di rumah secara teratur
Saya belajar Matematika di rumah jika ada tugas dan
8.
ulangan saja
Saya suka mengulur-ngulur waktu belajar Matematika di
9.
luar kelas
10. Jika nilai Matematika saya jelek, maka saya
meningkatkan waktu belajar saya untuk menaikkan nilai
Saya mencoba mengerjakan soal Matematika yang sulit
11.
berulang kali
12. Jika saya remidial, saya malas belajar Matematika lagi
Jika materi pelajaran Matematika susah, maka saya akan
13.
mengabaikan pelajaran tersebut

xvi
Apabila menemui soal yang sulit maka saya akan
14. berusaha untuk mengerjakan sampai menemukan
jawabannya
Saya malu bertanya kepada guru saat mengalami
15. kesulitan untuk memahami materi Matematika yang
diajarkan
16. Saya mendengarkan penjelasan guru dengan baik
Saya lebih senang berbicara sendiri dengan teman saat
17.
pelajaran Matematika
Saya membaca materi Matematika yang akan diajarkan
18.
sebelum pembelajaran berlangsung
19. Saya aktif dalam berdiskusi Matematika secara kelompok
Saya mengantuk ketika guru menerangkan materi
20.
Matematika di depan kelas
Saya malas mengejakan soal Matematika yang diberikan
21.
guru
Saya merasa tidak puas dan ingin memperoleh hasil yang
22.
lebih baik lagi
Saya tidak terpengaruh ketika teman saya mencapai
23.
prestasi yang lebih tinggi
Saya cuek ketika memperoleh nilai Matematika yang
24.
kurang memuaskan
Prestasi tinggi dalam belajar Matematika yang saya
25.
peroleh adalah dari usaha keras saya sendiri
Saya mencontek teman saat ujian Matematika agar
26.
mendapat nilai bagus
Saya mengerjakan sendiri tugas Matematika yang
27.
diberikan guru
28. Saya malas mengerjakan PR Matematika dari guru
Saya lebih senang membaca buku Matematika di
29.
perpustakaan saat jam pelajaran kosong
Saya lebih senang ngobrol di kantin saat jam pelajaran
30.
Matematika kosong

xvii
TABEL CHI KUADRAT

Probabilitas
DF
0.5 0.1 0.05 0.01 0.05
1 0.45494 2.70554 3.84146 6.63490 3.84146
2 1.38629 4.60517 5.99146 9.21034 5.99146
3 2.36597 6.25139 7.81473 11.34487 7.81473
4 3.35669 7.77944 9.48773 13.27670 9.48773
5 4.35146 9.23636 11.07050 15.08627 11.07050
6 5.34812 10.64464 12.59159 16.81189 12.59159
7 6.34581 12.01704 14.06714 18.47531 14.06714
8 7.34412 13.36157 15.50731 20.09024 15.50731
9 8.34283 14.68366 16.91898 21.66599 16.91898
10 9.34182 15.98718 18.30704 23.20925 18.30704
11 10.34100 17.27501 19.67514 24.72497 19.67514
12 11.34032 18.54935 21.02607 26.21697 21.02607
13 12.33976 19.81193 22.36203 27.68825 22.36203
14 13.33927 21.06414 23.68479 29.14124 23.68479
15 14.33886 22.30713 24.99579 30.57791 24.99579
16 15.33850 23.54183 26.29623 31.99993 26.29623
17 16.33818 24.76904 27.58711 33.40866 27.58711
18 17.33790 25.98942 28.86930 34.80531 28.86930
19 18.33765 27.20357 30.14353 36.19087 30.14353
20 19.33743 28.41198 31.41043 37.56623 31.41043
21 20.33723 29.61509 32.67057 38.93217 32.67057
22 21.33704 30.81328 33.92444 40.28936 33.92444
23 22.33688 32.00690 35.17246 41.63840 35.17246
24 23.33673 33.19624 36.41503 42.97982 36.41503
25 24.33659 34.38159 37.65248 44.31410 37.65248
26 25.33646 35.56317 38.88514 45.64168 38.88514
27 26.33634 36.74122 40.11327 46.96294 40.11327
28 27.33623 37.91592 41.33714 48.27824 41.33714
29 28.33613 39.08747 42.55697 49.58788 42.55697
30 29.33603 40.25602 43.77297 50.89218 43.77297

xviii
TABEL T
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688

xix
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930
62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837
67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639
68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446
69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260
70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079
71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903
72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733
73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567
74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406
75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249
76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096
77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948
78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804
79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663
80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526

xx
TABEL F

Df untuk Df untuk pembilang (N1)


penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 30 40 50 120

1 161,45 199,50 215,71 224,58 230,16 250,10 251,14 252,20 253,25

2 18,51 19,00 19,16 19,25 19,30 19,46 19,47 19,48 19,49

3 10,13 9,55 9,28 9,12 9,01 8,62 8,59 8,57 8,55

4 7,71 6,94 6,59 6,39 6,26 5,75 5,72 5,69 5,66

5 6,61 5,79 5,41 5,19 5,05 4,50 4,46 4,43 4,40

6 5,99 5,14 4,76 4,53 4,39 3,81 3,77 3,74 3,70

7 5,59 4,74 4,35 4,12 3,97 3,38 3,34 3,30 3,27

8 5,32 4,46 4,07 3,84 3,69 3,08 3,04 3,01 2,97

9 5,12 4,26 3,86 3,63 3,48 2,86 2,83 2,79 2,75

10 4,96 4,10 3,71 3,48 3,33 2,70 2,66 2,62 2,58

11 4,84 3,98 3,59 3,36 3,20 2,57 2,53 2,49 2,45

12 4,75 3,89 3,49 3,26 3,11 2,47 2,43 2,38 2,34

13 4,67 3,81 3,41 3,18 3,03 2,38 2,34 2,30 2,25

14 4,60 3,74 3,34 3,11 2,96 2,31 2,27 2,22 2,18

15 4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 2,25 2,20 2,16 2,11

16 4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,19 2,15 2,11 2,06

17 4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,15 2,10 2,06 2,01

18 4,41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,11 2,06 2,02 1,97

19 4,38 3,52 3,13 2,90 2,74 2,07 2,03 1,98 1,93

20 4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,04 1,99 1,95 1,90

21 4,32 3,47 3,07 2,84 2,68 2,01 1,96 1,92 1,87

22 4,30 3,44 3,05 2,82 2,66 1,98 1,94 1,89 1,84

23 4,28 3,42 3,03 2,80 2,64 1,96 1,91 1,86 1,81

xxi
24 4,26 3,40 3,01 2,78 2,62 1,94 1,89 1,84 1,79

25 4,24 3,39 2,99 2,76 2,60 1,92 1,87 1,82 1,77

26 4,23 3,37 2,98 2,74 2,59 1,90 1,85 1,80 1,75

27 4,21 3,35 2,96 2,73 2,57 1,88 1,84 1,79 1,73

28 4,20 3,34 2,95 2,71 2,56 1,87 1,82 1,77 1,71

29 4,18 3,33 2,93 2,70 2,55 1,85 1,81 1,75 1,70

30 4,17 3,32 2,92 2,69 2,53 1,84 1,79 1,74 1,68

31 4,16 3,30 2,91 2,68 2,52 1,83 1,78 1,73 1,67

32 4,15 3,29 2,90 2,67 2,51 1,82 1,77 1,71 1,66

33 4,14 3,28 2,89 2,66 2,50 1,81 1,76 1,70 1,64

34 4,13 3,28 2,88 2,65 2,49 1,80 1,75 1,69 1,63

35 4,12 3,27 2,87 2,64 2,49 1,79 1,74 1,68 1,62

36 4,11 3,26 2,87 2,63 2,48 1,78 1,73 1,67 1,61

37 4,11 3,25 2,86 2,63 2,47 1,77 1,72 1,66 1,60

38 4,10 3,24 2,85 2,62 2,46 1,76 1,71 1,65 1,59

39 4,09 3,24 2,85 2,61 2,46 1,75 1,70 1,65 1,58

40 4,08 3,23 2,84 2,61 2,45 1,74 1,69 1,64 1,58

41 4,08 3,23 2,83 2,60 2,44 1,74 1,69 1,63 1,57

42 4,07 3,22 2,83 2,59 2,44 1,73 1,68 1,62 1,56

43 4,07 3,21 2,82 2,59 2,43 1,72 1,67 1,62 1,55

44 4,06 3,21 2,82 2,58 2,43 1,72 1,67 1,61 1,55

45 4,06 3,20 2,81 2,58 2,42 1,71 1,66 1,60 1,54

46 4,05 3,20 2,81 2,57 2,42 1,71 1,65 1,60 1,53

47 4,05 3,20 2,80 2,57 2,41 1,70 1,65 1,59 1,53

48 4,04 3,19 2,80 2,57 2,41 1,70 1,64 1,59 1,52

49 4,04 3,19 2,79 2,56 2,40 1,69 1,64 1,58 1,52

50 4,03 3,18 2,79 2,56 2,40 1,69 1,63 1,58 1,51

xxii
51 4,03 3,18 2,79 2,55 2,40 1,68 1,63 1,57 1,51

52 4,03 3,18 2,78 2,55 2,39 1,68 1,62 1,57 1,50

53 4,02 3,17 2,78 2,55 2,39 1,67 1,62 1,56 1,50

54 4,02 3,17 2,78 2,54 2,39 1,67 1,62 1,56 1,49

55 4,02 3,16 2,77 2,54 2,38 1,67 1,61 1,55 1,49

56 4,01 3,16 2,77 2,54 2,38 1,66 1,61 1,55 1,48

57 4,01 3,16 2,77 2,53 2,38 1,66 1,60 1,55 1,48

58 4,01 3,16 2,76 2,53 2,37 1,66 1,60 1,54 1,47

59 4,00 3,15 2,76 2,53 2,37 1,65 1,60 1,54 1,47

60 4,00 3,15 2,76 2,53 2,37 1,65 1,59 1,53 1,47

61 4,00 3,15 2,76 2,52 2,37 1,65 1,59 1,53 1,46

62 4,00 3,15 2,75 2,52 2,36 1,64 1,59 1,53 1,46

63 3,99 3,14 2,75 2,52 2,36 1,64 1,58 1,52 1,46

64 3,99 3,14 2,75 2,52 2,36 1,64 1,58 1,52 1,45

65 3,99 3,14 2,75 2,51 2,36 1,63 1,58 1,52 1,45

66 3,99 3,14 2,74 2,51 2,35 1,63 1,58 1,52 1,45

67 3,98 3,13 2,74 2,51 2,35 1,63 1,57 1,51 1,44

68 3,98 3,13 2,74 2,51 2,35 1,63 1,57 1,51 1,44

69 3,98 3,13 2,74 2,50 2,35 1,62 1,57 1,51 1,44

70 3,98 3,13 2,74 2,50 2,35 1,62 1,57 1,50 1,44

xxiii
DOKUMENTASI PENELITIAN

xxiv
SURAT PERMOHONAN PENELITIAN

xxv
SURAT PENELITIAN TELAH MELALUKAN PENELITIAN

xxvi
KARTU ASISTENSI BIMBINGAN SKRIPSI (DOSEN PEMBIMBING
MATERI)

xxvii
KARTU ASISTENSI BIMBINGAN SKRIPSI (DOSEN PEMBIMBING
TEKNIK)

xxviii
RIWAYAT HIDUP
Erlina Fitrianingrum lahir di Jakarta, tanggal 28

Desember Tahun 2000. Anak Pertama dari Tiga

bersaudara. Peneliti memperoleh pendidikan dasar di

Sekolah Dasar Negeri 14 Jakarta Selatan tamat tepat

waktu pada tahun 2013. Kemudian peneliti

melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP YPI Bintaro Jakarta Selatan

dan tamat tepat waktu pada tahun 2016. Pendidikan menengah atas diperoleh di

SMK Yanusa Jurusan Akuntansi Jakarta Selatan dan tamat tepat waktu pada tahun

2019. Pada tahun 2019, peneliti melanjutkan studi perguruan tinggi dan tercatat

sebagai mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam (FMIPA), program studi Pendidikan Matematika dan Lulus

dengan gelar sarjana pada tahun 2023.

xxix

Anda mungkin juga menyukai