Anda di halaman 1dari 94

ABSTRAK

Anindita Chairilina (109013000093). Pengaruh Minat Membaca terhadap


Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMA Negeri 12 kota
Tangerang Selatan. Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2016.
Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minat membaca terhadap
hasil belajar bahasa Indonesia. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 12 kota
Tangerang Selatan pada bulan Januari sampai bulan Maret 2014.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan
experiment methode. Sampel sebanyak 42 orang diambil dengan menggunakan
teknik pengambilan sampel simple random sampling. Instrumen yang digunakan
adalah skala sikap dari Likert untuk mendapatkan data minat belajar siswa. Uji
validitas dengan product moment, Uji reliabilitas dengan perhitungan Alpha
Cronbach. Hasil perhitungan koefisien reliabilitas untuk variabel minat membaca
siswa 0,943, dengan demikian instrumen variabel minat membaca siswa tersebut
adalah reliabel sebagai instrumen penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh minat membaca
terhadap hasil belajar bahasa, koefisien rata-rata t’ = 2,17, dan lebih besar dari
w t  w2 t 2
t'  1 1 diperoleh hasil sebesar 1,72. Dan rata-rata hasil belajar membaca
w1  w2
pelajaran bahasa Indonesia lebih tinggi dari pada minat membaca.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Minat Membaca

i
ABSTRACT

Anindita Chairilina (109013000093). Reading Interests Influence on Yield


Learning Indonesian Class X SMAN 12 South Tangerang City. Thesis
Department of Education Indonesian Language and Literature Faculty of MT and
teacher Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. 2016.
This research aims to determine the effect on learning outcomes interest
in reading Indonesian. This research was conducted in SMA Negeri 12 South
Tangerang city in January to March 2014.
The method used is quantitative methode with the experimental
methode. A sample of 42 people were taken using a sampling technique is simple
random sampling. The instrument used was the attitude of the Likert scale to
obtain data student interest. Test the validity of product moment, Test reliability
with Cronbach Alpha calculation. The result of the calculation of the reliability
coefficient for variable interest in students 'reading 0.943, thus the instrument
variable interest in the students' reading is reliable as a research instrument.
The results showed that: there is the influence of Indonesian learning
outcomes through student interest in reading is an average coefficient of t '= 2.17,
and greater than the result by 1.72. And the average result of learning to read the
Indonesian language teaching is higher than the interest in reading.

Keywords: Learning Outcomes, Reading Interests

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat yang telah

diberikan-Nya sehingga skripsi dengan judul pengaruh minat membaca terhadap

hasil belajar bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 12 kota Tangerang Selatan

dapat diselesaikan dengan baik.

Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW

yang telah membimbing umatnya ke jalan yang diridhoi Allah SWT. Adapun

penulisan ini dimaksudkan sebagai salah satu tugas akademis di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan,

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dengan tulus dan rasa

hormat, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Makyun Subuki, M.Hum., Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
3. Drs. Cecep Suhendi, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan
ketulusan, keikhlasan, dan kesabaran telah memberikan bimbingan,
petunjuk, arahan, saran dan nasihat, hingga akhirnya penulisan skripsi ini
dapat diselesaikan. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberikan
kesehatan dan kebaikannya dibalas dengan berlipat ganda.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya
jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, semoga berbagai ilmu
yang diberikan membawa manfaat kepada saya khususnya dan kebaikan
bagi semuanya.
5. Kepala SMA Negeri 12 kota Tangerang Selatan beserta jajaran yang telah
membantu penulis dengan memberikan izin untuk mengadakan penelitian
tersebut.

iii
6. Teristimewa untuk orang tua saya, Ayahanda Drs. H. Nana Suryana, M.Si.
dan Ibunda Hj. Ikah Laily Mulkah yang penulis sayangi dan cintai, yang
tiada hentinya mencurahkan kasih sayang, doa serta dukungan moril dan
materil kepada penulis.
7. Kakak tercinta, Astyani Chairunnisa, M.Si. yang selalu memberikan
motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan pendidikan S1 ini.
8. Suami, Safrizal yang setiap harinya sabar, dan memberikan doa serta
motivasi. Dan Putra tercinta, Qeis Rashied yang telah menyemangati penulis
untuk segera menyelesaikan pendidikan S1 ini.
Kepada semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, penulis
ucapkan terima kasih. Semoga budi baik yang telah diberikan kepada penulis
menjadi amal soleh dan mendapat pahala dari Allah SWT. Amin.

Jakarta, Juni 2016


Penulis

AC

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING


LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG SKRIPSI
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK ................................................................................................................ i
ABSTRACT .............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................. v

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1


B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 4
D. Perumusan Masalah............................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian................................................................................ 4
F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5

BAB II : KAJIAN TEORI

A. Hakikat Minat
1. Pengertian Minat............................................................................ 9
2. Macam-Macam Minat ................................................................... 11
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Membaca .................... 12
4. Cara Menumbuhkan Minat Membaca ........................................... 13
B. Hakikat Membaca
1. Pengertian membaca ...................................................................... 13
2. Tujuan Membaca ........................................................................... 16
3. Komponen Kegiatan Membaca ..................................................... 17
4. Proses Membaca ............................................................................ 17
C. Hasil Belajar Bahasa Indonesia
1. Pengertian Hasil Belajar ................................................................ 20
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ......................... 23
D. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................ 28
E. Hipotesis Tindakan ............................................................................. 29

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian............................................................................... 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 31
C. Metode Penelitian ............................................................................... 31
D. Populasi dan Sampel .......................................................................... 32
E. Teknik Pengambilan Sampel .............................................................. 32
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ........................ 32
G. Teknik Analisa Data ........................................................................... 35

v
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian


1. Minat membaca ............................................................................... 36
2. Hasil belajar siswa ........................................................................... 37
B. Pengujian Persyaratan Pengolahan Data
1. Uji Normalitas .................................................................................. 39
2. Variabel hasil belajar (Y) ................................................................. 40
C. Pengujian Hipotesis Penelitian ............................................................. 40
D. Interpretasi Hasil Penelitian dan Pembahasan ...................................... 41
E. Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 41

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan............................................................................................. 42
B. Saran ................................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
RIWAYAT PENULIS

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah aspek yang sangat penting dalam menunjang kemajuan

masa depan bangsa. Manusia sebagai subjek pembangunan perlu dididik, dibina,

serta dikembangkan potensinya dengan tujuan terciptanya subjek pembangunan

yang berkualitas.

Minat membaca adalah kemauan dan keinginan seseorang untuk mengenali

huruf dan dapat menangkap makna dan tulisan tersebut. Mengartikan minat

membaca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan

perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan

seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri.

Minat membaca juga diartikan sebagai sikap positif dan adanya rasa

keterikatan dalam diri terhadap aktivitas membaca dan tertarik terhadap buku

bacaan. Tidak diragukan lagi, bahwa membaca merupakan sarana penting bagi

setiap orang yang ingin maju. Begitu pula dengan para pelajar, membaca

merupakan suatu keharusan untuk meningkatkan tidak hanya pengetahuan tetapi

juga hasil belajar. Membaca membuat mereka menjadi cerdas, kritis dan

mempunyai daya analisa yang tinggi.

Siswa tidak akan tertarik untuk membaca. Minat merupakan faktor yang

sangat penting yang ada dalam diri setiap manusia, faktor yang mempengaruhinya

terdapat dari faktor eksternal dan internal. Meskipun motivasinya sangat kuat,

1
2

tetapi jika minat tidak ada tentu kita tidak akan melakukan sesuatu yang

dimotivasikan pada kita. Begitu pula halnya kedudukan minat dalam membaca

menduduki tingkat teratas, karena tanpa minat seseorang sukar akan melakukan

kegiatan membaca.

Membaca melibatkan pemahaman memahami apa yang dibacanya, apa

maksudnya. Ketika siswa mengalami kesukaran memahami suatu teks bacaan,

tugas pengajaran membaca semakin kompleks. Bagaimana siswa bisa belajar dari

suatu teks jika mereka tidak bisa memahami tugas membaca yang diberikan

kepada mereka.

Hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang diperoleh individu setelah

proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik

pengetahuan, pemahaman, sikap, dan keterampilan siswa sehingga lebih baik

daripada sebelumnya. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan pula oleh

rendahnya minat membaca dan rendahnya kemampuan guru dalam memotivasi

siswa untuk membuat kegiatan membaca merupakan hal yang menyenangkan.

Setiap proses belajar mengajar (PBM) mempunyai tujuan untuk

meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran. Dalam proses tersebut, terdapat

indikasi yang menunjukkan berhasil atau tidaknya sebuah penyelenggaraan dalam

kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu, seorang guru bertugas sebagai mediator

yang berwenang merancang bagaimana agar tercipta sebuah proses pembelajaran

sehingga tercapai sebuah tujuan yang diinginkan.


3

Interaksi antara guru dengan peserta didik merupakan hal terpenting dalam

proses pembelajaran. Selain menerima materi pelajaran dari guru, siswa

diharapkan dapat berpartisipasi aktif untuk mendukung terciptanya komunikasi

pembelajaran yang interaktif karena salah satu penentu dalam keberhasilan belajar

adalah adanya partisipasi aktif dari siswa. Semakin tinggi tingkat partisipasi siswa

dalam proses pembelajaran, maka pencapaian keberhasilan belajar akan dicapai

dengan mudah pula. Dengan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas,

maka penulis mengajukan judul penelitian yaitu: “Pengaruh Minat Membaca

Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa kelas X SMAN 12 Kota

Tangerang Selatan”. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memacu motivasi

siswa untuk meningkatkan minat membaca, khususnya dalam hasil belajar bahasa

Indonesia.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, identifikasi masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya minat siswa dalam membaca buku pelajaran bahasa

Indonesia di . SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan

2. Peran guru untuk meningkatkan minat siswa dalam membaca buku

pelajaran bahasa Indonesia

3. Kurangnya minat siswa yang dipengaruhi oleh faktor eksternal dan

internal diri siswa.


4

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah merupakan masalah yang sangat penting agar

permasalahan yang diteliti menjadi terarah. Berdasarkan identifikasi masalah di

atas maka penelitian ini dibatasi pada “Pengaruh Minat Membaca terhadap Hasil

Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan

Tahun Pelajaran 2014/2015”.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan

masalahnya sebagai berikut: “Bagaimanakah pengaruh minat membaca terhadap

hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas X di SMA Negeri 12 Kota Tangerang

Selatan?”.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah penelitian dan tujuan penelitian yang dikemukakan

sebelumnya, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai

berikut :

1. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan bisa membantu siswa mengatasi

masalah minat baca dan mengetahui hasil belajar memahami bacaan yang

masih rendah.

2. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan

baru yang bisa dimanfaatkan oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia

untuk meningkatkan minat baca dan hasil kemampuan memahami bacaan

dengan menerapkan program minat membaca


5

3. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai acuan untuk

menerapkan program minat membaca di sekolah dan memaksimalkan

fungsi perpustakaan sekolah.

4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai rujukan dalam

melakukan penelitian yang sejenis.

5. Bagi pengembangan teori, hasil penelitian ini bermanfaat dalam

pengembangan ilmu tentang metode peningkatan minat baca dan hasil

belajar bahasa Indonesia

6. Bagi orang tua peserta didik mereka diharapkan memiliki perpustakaan kecil

di rumah sebagai bahan bacaan siswa yang ditujukan untuk menambah

wawasan serta minat baca siswa di rumah

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu:

Manfaat penelitian yang penulis lakukan ini adalah menjadi pengalaman,

dan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis

maupun praktis. Oleh karena itu, untuk lebih jelas kedua manfaat tersebut dapat

diuraikan sebagai berikut :

Manfaat teoritis

1. Sebagai bahan pembelajaran bagi guru dalam mengetahui minat membaca

siswa.

2. Sebagai panduan para guru dan pengajar bahasa Indonesia untuk lebih
6

mengetahui tingkat pemahaman membaca siswa dalam membaca buku

bahasa Indonesia

Manfaat Praktis

1. Bagi siswa yang mempelajari pelajaran bahasa Indonesia agar lebih

mengetahui kekurangan serta kelemahan yang ada pada dirinya, sehingga

siswa mengetahui manfaat membaca.

2. Bagi guru untuk lebih memotivasi siswa dalam belajar bahasa Indonesia

melalui kegiatan gemar membaca baik buku pelajaran sekolah maupun

buku buku secara umum untuk meningkatkan kemampuan berpikir,

menambah ketertarikan atau minat membaca siswa baik di rumah maupun

di sekolah dan sebagai petunjuk untuk pengajaran dan pengelola

pendidikan khususnya bahasa Indonesia

3. Peneliti

Untuk peneliti sendiri, penelitian ini sangat bermanfaat sebagai ilmu

pengetahuan dalam mengetahui pengaruh minat membaca siswa terhadap

hasil belajar belajar bahasa Indonesia

4. Peneliti Lain

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat membantu para peneliti yang

lain sebagai bahan rujukan ataupun untuk data relevan.

5. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam mengetahui kemampuan

membaca siswa.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Hakikat Minat

1. Pengertian Minat

Minat berperan sangat penting dalam kehidupan peserta didik dan

mempunyai dampak yang besar terhadap sikap dan perilaku. Siswa yang berminat

terhadap kegiatan belajar akan berusaha lebih keras dibandingkan siswa yang

kurang berminat terhadap kegiatan belajar.

Minat atau interest sering disebut juga dengan rasa ketertarikan seseorang

terhadap sesuatu. Slameto mengatakan bahwa “minat adalah kecenderungan yang

tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”.1 Kegiatan yang

diminati sesorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang.

Minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh

kepuasan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran

yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan

sebaik-baiknya. Kesimpulannya bahwa minat merupakan suatu sikap batin dari dalam

diri seseorang terhadap suatu hal tertentu yang tercipta dengan penuh kemauan dan

perasaan senang yang timbul dari dorongan batin seseorang. Minat dapat dikatakan

sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam

mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya.

1
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: RinekaCipta,
1987), h. 57

7
8

Selain itu minat sangat erat kaitannya dengan kehidupan diri pribadi

manusia, kaitan ini adalah bahwa seorang memiliki atau tidak memiliki minat

terhadap sesuatu yang dapat ditentukan oleh keadaan dirinya. Penentuan itu

biasanya terjadi karena pengaruh dari berbagai faktor, baik yang langsung yaitu

ada dalam diri pribadi seorang maupun faktor dari luar.

Keberadaan minat dalam diri seseorang biasanya dimanfaatkan sebagai

upaya untuk pengembangan pengetahuannya. Minat juga dipandang sebagai

sesuatu landasan paling meyakinkan demi keberhasilan seseorang melakukan

sesuatu. Di sisi lain minat juga merupakan salah satu aspek fisik yang mendorong

manusia untuk mencapai tujuan karena menunjukkan pada kecenderungan

perhatian pada suatu objek, apakah objek tersebut memberikan kesenangan

kepada dirinya.

Hal ini dapat dilihat dari definisi yang dikemukakan oleh Bimo Walgito

dalam psikologi umum mengatakan minat adalah:”suatu keadaan di mana seorang

mempunyai perhatian terhadap objek disertai dengan keinginan untuk mengetahui

dan mempelajarinya maupun membuktikannya lebih lanjut, kecenderungan lebih

aktif terhadap objek tersebut”.2 Minat yang dimiliki seseorang bukanlah bawaan

sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian melalui pengalaman dan belajar,

sedangkan Witherringthon mengartikan minat adalah: “Kesadaran seseorang

bahwa sesuatu objek atau suatu situasi yang mengandung sangkut paut dengan

dirinya”3

2
Bimo Walgito, Psikologi Umum, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1977) , h. 38
3
M.C. Witherington, Psycology Pendidikan, ( Jakarta: Aksara Baru, 1967), h. 124
9

Minat dapat dipandang sebagai suatu landasan yang paling meyakinkan

demi keberhasilan seseorang dalam melakukan sesuatu, karena minat datangnnya

dari individu untuk berinteraksi dalam melakukan sesuatu menjadi tujuaannya, hal

ini sesuai dengan definisi minat menurut Doy Les Foyer “Gejala psikis yang

berkaitan dengan obyek atau akitivitas perasaan yang menstimulir perasaan

senang pada individu”.4

Jadi yang dimaksud dengan minat adalah dorongan kuat bagi seseorang
untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita
yang menjadi keinginannya. Minat merupakan salah satu faktor psikis yang
membantu dan mendorong individu dalam memberi stimulus suatu kegiatan
yang dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan yang hendak dicapai. Minat
timbul apabila individu tertarik kepada sesuatu yang mereka anggap penting
bagi dirinya dan dapat memenuhi kebutuhan yang mereka inginkan.

2. Macam-Macam Minat

Minat dapat digolongkan menjadi beberapa macam, ini tergantung pada

sudut pandang dan cara penggolongan misalnya berdasarkan timbulnya minat,

berdasarkan arahnya minat, dan berdasarkan cara mendapatkan atau

mengungkapkan minat itu sendiri.

Minat kultural atau minat sosial, adalah minat yang timbulnya karena

proses belajar, minat ini tidak secara langsung berhubungan dengan diri kita.

Sebagai contoh: minat membaca, individu punya pengalaman bahwa masyarakat

atau lingkungan akan lebih menghargai orang-orang terpelajar dan pendidikan

tinggi, sehingga hal ini akan menimbulkan minat individu untuk belajar dan

4
Wayan Nurkencana dan P.P.N. Sumarlan, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Aksara Baru,
1967), h. 124
10

berprestasi agar mendapat penghargaan dari lingkungan, hal ini mempunyai arti

yang sangat penting bagi harga dirinya.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Membaca

a. Beberapa prinsip-prinsip yang mempengaruhi minat membaca sebagai

berikut. Seseorang atau siswa dapat menemukan kebutuhan dasarnya lewat

bahan-bahan bacaan jika topik, isi, pokok persoalan, tingkat kesulitan, dan

cara penyajiannya sesuai dengan kenyataan individunya. Isi dari bahan

bacaan yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan individu, merupakan

salah satu faktor yang berpengaruh terhadap minat membacanya.

b. Kegiatan dan kebiasaan membaca dianggap berhasil atau bermanfaat jika

siswa memperoleh kepuasan dan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan

dasarnya, yaitu rasa aman, status, kedudukan tertentu, kepuasan efektif dan

kebebasan yang sesuai dengan kenyataan serta tingkat perkembangannya.

Jika kegiatan membaca dianggap menguntungkan seseorang, maka

membaca merupakan suatu kegiatan yang dianggap sebagai salah satu

kebutuhan hidupnya.

c. Tersedianya sarana buku bacaan dalam keluarga merupakan salah satu

faktor pendorong terhadap pilihan bahan bacaan dan minat membaca.

Ragam bacaan yang memadai dan beranekaragam dalam keluarga akan

sangat membantu anak dalam meningkatkan minat membaca.

d. Tersedianya sarana perpustakaan sekolah yang relatif lengkap dan sempurna

serta kemudahan proses peminjamannya merupakan faktor besar yang

mendorong minat membaca siswa.


11

4. Cara Menumbuhkan Minat Membaca

Pengajaran membaca tidak saja diharapkan untuk meningkatkan

keterampilan membaca agar membaca menjadi pekerjaan yang menyenangkan

bagi para siswa, maka diperlukan kerjasama yang erat antara orang tua dan guru,

yaitu memberikan motivasi dan mengusahakan buku-buku bacaan.

Selain itu, anak juga perlu dibawa ke perpustakaan dan ditunjukkan

bagaimana cara membaca di ruangan membaca di perpustakaan. Membaca bahan

bacaan, baik itu surat kabar, buku-buku pelajaran, atau buku-buku bacaan

merupakan hal penting untuk mendisiplinkan diri agar rajin membaca. Jika

disiplin ini telah berjalan, maka minat membaca akan terbentuk dan akhirnya

kebiasaan membaca akan tercapai.

B. Hakikat Membaca

1. Pengertian Membaca

Membaca adalah salah satu cara terbaik untuk mengisi otak dan jiwa.

Seseorang yang banyak membaca akan lebih luas pengetahuannya dari pada orang

yang lebih sedikit membaca. Intelektual seseorang yang akan tumbuh sempurna

tanpa membaca bahan bacaan yang cukup. Membaca adalah “melihat serta

memahami isi dari apa yang tertulis. Membaca merupakan suatu proses yang

dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang

hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.”5 Dengan

kata lain, membaca adalah memetik serta memahami arti atau makna yang

terkandung didalam bahan tulis. “Membaca berasal dari kata “baca” yang berarti

5
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke III, (Jakarta: Balai Pustaka,
2005), h. 83
12

melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau hanya

dilihat.”6

Anderson (Tarigan) mengemukakan bahwa “membaca adalah proses

dekoding (decoding). Artinya, suatu kegiatan untuk memecahkan lambang-

lambang verbal. Proses dekoding atau pembacaan sandi dapat diartikan pula

sebagai proses menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan bahasa lisan

(oral language meaning) yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi

bunyi yang bermakna.”7

Menurut Farida Rahim mengemukakan bahwa definisi membaca

mencakup:

a. Membaca merupakan suatu proses

Membaca merupakan suatu proses dimaksudkan informasi dari teks dan

pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama

dalam membentuk makna.

b. Membaca adalah strategis

Pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi membaca yang

sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengkonstruk makna ketika

membaca.

c. Membaca merupakan interaktif

Orang yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat, akan menemui

beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus

6
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet. 1, h. 62.
7
Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung :
Angkasa, 2008), h.7
13

mudah dipahami sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan teks.8

Jadi, Membaca adalah aktivitas berpikir untuk memahami tulisan demi


tulisan.
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak

hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas

visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Menurut pandangan tersebut,

membaca sebagai proses visual merupakan proses menerjemahkan simbol tulis ke

dalam bunyi. Sebagai suatu proses berpikir, membaca mencakup pengenalan kata,

pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis (critical reading), dan membaca

kreatif (creative reading).

Henry Guntur Tarigan berpendapat, “Membaca adalah suatu proses yang

dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang

hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis”.9

Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan

akan terlihat dalam pandangan sekilas, dan agar makna kata secara individual

akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan

yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak

terlaksana dengan baik.

Membaca sebagai proses linguistik, schemata pembaca membantunya

membangun makna, sedangkan fonologis, semantik, dan fitur sintaksis

membantunya mengkomunikasikan dan menginterpretasikan pesan-pesan. Proses

metakognitif melibatkan perencanaan, pembetulan suatu strategi, pemonitoran,

8
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h.
3
9
Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa 1979), h. 7
14

dan pengevaluasian. Pembaca pada tahap ini mengidentifikasi tugas membaca

untuk membentuk strategi membaca yang sesuai, memonitor pemahamannya, dan

menilai hasilnya.

Pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi membaca yang sesuai

dengan teks dan konteks dalam rangka mengkonstruk makna ketika membaca.

Strategi ini bervariasi sesuai dengan jenis teks dan tujuan membaca.

Membaca adalah interaktif. Keterlibatan pembaca dengan teks tergantung

pada konteks. Orang yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat, akan

menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dimembaca seseorang

harus mudah dipahami (readable) sehingga terjadi interaksi antar pembaca dan

teks. Dengan demikian, membaca merupakan penangkapan dan pemahaman ide,

aktivitas pembaca yang diiringi curahan jiwa dalam menghayati bacaan.

2. Tujuan Membaca

Membaca hendaknya mempunyai tujuan, karena seseorang yang membaca

dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang

yang tidak mempunyai tujuan. Dalam kegiatan membaca di kelas, setiap guru

seharusnya menyusun tujuan membaca dengan menyediakan tujuan khusus yang

sesuai atau dengan membantu mereka menyusun tujuan membaca siswa itu

sendiri. Tujuan utama kegiatan membaca adalah menikmati pembacaan itu dan

menjadikan kegiatan membaca sebagai kebiasaan yang menyenangkan.

Selayaknya, membaca tidak mengandung pengertian tugas atau kewajiban.


15

3. Komponen Kegiatan Membaca

Pada dasarnya kegiatan membaca terdiri atas dua bagian, yaitu proses dan

produk. Proses membaca mencakup sembilan aspek untuk menghasilkan

produk.

4. Proses Membaca

Membaca merupakan proses yang kompleks. Proses ini melibatkan

sejumlah kegiatan fisik dan mental.

Proses membaca dimulai dengan sensori visual yang diperoleh melalui

pengungkapan simbol-simbol grafis melalui indra penglihatan. Anak-anak belajar

membedakan secara visual di antara simbol-simbol grafis (huruf atau kata) yang

digunakan untuk merepresentasikan bahasa lisan.

Kegiatan berikutnya adalah tindakan perseptual, yaitu aktivitas mengenal

suatu kata sampai pada suatu makna berdasarkan pengalaman yang lalu. Kegiatan

persepsi melibatkan kesan sensori yang masuk ke otak. Ketika seseorang

membaca, otak menerima gambaran kata-kata, kemudian mengungkapkannya dari

halaman cetak berdasarkan pengalaman pembaca sebelumnya dengan objek,

gagasan, atau emosi yang dipresentasikan oleh suatu kelas.

Pembaca mengenali rangkaian simbol-simbol tertulis, baik yang berupa

fakta, frasa maupun kalimat. Kemudian pembaca memberikan makna dengan

menginterpretasikan teks yang dibacanya. Pembaca satu dengan yang lainnya

dalam mempersepsi suatu teks mungkin saja tidak sama. Walaupun membaca teks

yang sama, mungkin mereka memberikan makna yang berbeda.


16

Pengalaman merupakan aspek penting dalam proses membaca. Anak-anak

yang memiliki pengalaman yang banyak akan mempunyai kesempatan yang lebih

luas dalam mengembangkan pemahaman kosakata dan konsep yang mereka

hadapi dalam membaca dibandingkan dengan anak-anak yang mempunyai

pengalaman terbatas.

Oleh sebab itu, guru atau orang tua sebaiknya memberikan pengalaman

langsung atau tidak langsung kepada anak-anaknya, misalnya pengalaman tempat,

benda, dan proses yang dideskripsikan dalam materi bacaan sehingga materi

bacaan akan lebih mudah mereka serap. Pengalaman konkret (pengalaman

langsung) dan pengalaman tidak langsung akan meningkatkan perkembangan

konseptual anak, namun pengalaman langsung lebih efektif daripada pengalaman

tidak langsung.

Guru dan orang tua bisa membantu anak belajar bahasa baku yang

umumnya ditemukan pada buku-buku dengan menceritakan dan membacakan

cerita, mendorong kegiatan show and tell, dan mendorong permainan drama.

Membaca merupakan proses berpikir, untuk dapat memahami bacaan,

pembaca terlebih dahulu harus memahami kata-kata dan kalimat yang

dihadapinya melalui proses asosiasi dan eksperimental sebagaimana dijelaskan

sebelumnya. Kemudian ia membuat simpulan dengan menghubungkan isi

preposisi yang terdapat dalam materi bacaan. Untuk itu, dia harus mampu berpikir

secara sistematis, logis, dan kreatif.


17

Bertitik tolak dari kesimpulan itu, pembaca dapat menilai bacaan. Kegiatan

menilai menuntut kemampuan berpikir kritis. Peningkatan kemampuan berpikir

melalui membaca seharusnya dimulai sejak dini.

Mengenal hubungan antara simbol dengan bunyi bahasa dan makna

merupakan aspek asosiasi dalam membaca. Anak-anak belajar menghubungkan

simbol-simbol grafis dengan bunyi bahasa dan makna. Tanpa kedua kemampuan

asosiasi tersebut siswa tidak mungkin dapat memahami teks.

Aspek afektif merupakan proses membaca yang berkenaan dengan kegiatan

memusatkan perhatian, membangkitkan kegemaran membaca (sesuai dengan

minatnya), dan menumbuhkan motivasi membaca ketika sedang membaca tanpa

perhatian yang penuh ketika membaca, siswa sulit mendapatkan sesuatu dari

membaca. Motivasi dan kesenangan membaca sangat membantu siswa untuk

memusatkan perhatian pada membaca

Aspek kesembilan adalah aspek pemberian gagasan. Aspek gagasan dimulai

dengan penggunaan sensori dan perseptual dengan latar belakang pengalaman dan

tanggapan afektif serta membangun makna teks yang dibacanya secara pribadi.

Makna dibangun berdasarkan pada teks yang dimembacanya, tetapi tidak

seluruhnya. Teks ditemui dalam tersebut ditransformasikan oleh pembaca dari

informasi yang diambil dari teks. Pembaca dengan latar belakang pengalaman

yang berbeda dan reaksi efektif yang berbeda akan menghasilkan makna yang

berbeda dari teks yang sama.


18

C. Hasil Belajar Bahasa Indonesia

1. Pengertian Hasil Belajar

Setelah siswa melaksanakan kegiatan atau proses belajar, maka

dilaksanakanlah suatu evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar ini

dilaksanakan untuk melihat apakah terdapat perubahan atau tidak pada diri

siswa, atau pembelajaran yang dilaksanakan berhasil atau tidak.

Menurut Dimyati dan Mudjiono Hasil belajar adalah : “ hasil yang dicapai

dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberi tes hasil belajar pada setiap

akhir pelajaran.”10 sehingga mereka menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah

suatu bentu penilaian yang berbentuk angka angka sebagai alat ukur untuk

mengetahui hasil akhir perkembangan dan kemajuan setiap siswa.

Di samping itu hal ini seperti yang telah diungkapkan juga oleh Bloom yang

dikutip oleh Daryanto, evaluasi adalah “pengumpulan kenyataan secara

sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan

dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam diri

siswa”.11 Sedangkan menurut Muhibin Syah evaluasi adalah “ penilaian terhadap

tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah

program”.12

10
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 3.
11
H. Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001), h.1.
12
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2001), h. 175
19

Adapun tujuan diadakannya evaluasi hasil belajar yaitu:

a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam

kurun waktu proses belajar tertentu

b. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok

siswa

c. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar

d. Untuk mengetahui hingga sejauh mana siswa telah mendayagunakan

kapasitas kognitifnya untuk keperluan belajar

e. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang

telah digunakan guru dalam proses belajar-mengajar.13

Di samping itu Muhibbin menambahkan, hasil belajar pada hakikatnya

adalah perubahan tingkah laku mencakup bidang kognitif, afektif,

psikomotorik.14 Hasil belajar adalah suatu istilah yang digunakan untuk

menunjukkan sesuatu yang dicapai seseorang setelah melakukan usaha. Bila

dikaitkan dengan belajar berarti hasil menunjukkan sesuatu yang dicapai oleh

seseorang yang belajar selang waktu tertentu. Hasil belajar termasuk dalam

kelompok atau atribut kognitif yang respon hasil pengukurannya tergolong

pendapat, yaitu respon yang dapat dinyatakan benar atau salah.

Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi dari kecakapan-

kecakapan potensi atau kepastian yang dimiliki oleh seseorang dapat dilihat dari

perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan

berpikir maupun keterampilan motorik. Hampir sebagian besar dari kegiatan atau
13
Muhibin Syah, Op.Cit., h.176-177
14
Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2001), h. 3
20

perilaku yang diperlihatkan oleh seseorang merupakan hasil belajar. Di sekolah

hasil belajar dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang

ditempuhnya.15 Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku

pada diri siswa, yang dapat diamati dan dapat diukur dalam bentuk perubahan

pengetahuan sikap dan keterampilan.

Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan

pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari

tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan dan sebagainya.16

Hasil belajar memerlukan metode-metode untuk memperoleh data, biasanya

berupa ulangan tertulis, ulangan lisan, ujian, observasi, dan tes. Sebenarnya

penggunaan kata metode untuk ulangan lisan, ulangan tertulis, dan sebagainya

tadi tidak tepat, oleh sebab itu kata tadi ditaruh di antara dua tanda kutip.

Dilihat dari sudut metodologi semua cara yang disebutkan di atas, kecuali

observasi, dapat disebutkan tes. Jadi baik ulangan tertulis, ulangan lisan dapat

disebutkan metode tes. Bahkan penilaian terhadap hasil-hasil pelajaran yang

dilakukan dengan memeriksa cara seorang murid melaksanakan suatu tindakan

yang demikian juga mempergunakan suatu keterampilan yang mempergunakan

metode tes.17 Hasil belajar merupakan hasil dari suatu tindakan mengajar. Dari

segi guru, tindak mengajar diakhiri dengan evaluasi belajar baik dengan ulangan

15
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), h. 102-103
16
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2005), h. 155
17
M. Buchori, Teknik-teknik Evaluasi dalam Pendidikan, (Bandung: Jemmars, 2000),
h.117.
21

maupun tes. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pembelajaran

dalam periode tertentu dan merupakan puncak dari proses belajar.18

Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil dari penguasaan

siswa terhadap sasaran belajar pada topik bahasan yang telah dicapai setelah siswa

mengalami proses belajar.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Purwanto, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor

dari dalam dan faktor dari luar.19

a. Faktor dari dalam terdiri dari:

1. Faktor Biologis (Jasmaniah)

Faktor biologis meliputi segala hal yang berhubungan dengan keadaan

fisik atas jasmani individu yang bersangkutan. Keadaan jasmani yang perlu

diperhatikan sehubungan dengan faktor biologis di antaranya adalah kondisi

fisik yang normal dan kondisi kesehatan fisik. Kedua kondisi tersebut sangat

mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang.

2. Faktor Psikologis (Rohaniah)

Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar ini

meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang. Sikap

mental yang positif dalam proses belajar di antaranya meliputi, tidak mudah

putus asa atau frustasi dalam menghadapi kesulitan dan kegagalan, tidak

terpengaruh untuk lebih mementingkan kesenangan daripada belajar,

18
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2006), h.
3-4
19
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991), h. 107
22

mempunyai inisiatif sendiri dalam belajar, berani bertanya, dan selalu

percaya diri sendiri.

Faktor psikologis lain, selain sikap mental yang positif adalah faktor sebagai

berikut:20

a. Intelegensi.

Intelegensi atau tingkat kecerdasan seseorang memang berpengaruh besar

terhadap keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang menpunyai tingkat

intelejensi jauh di bawah normal akan sulit diharapkan mencapai prestasi

tinggi dalam proses belajar. Tetapi perlu diingat bahwa intelegensi bukan

hanya satu-satunya faktor penentu keberhasilan belajar, melainkan hanya salah

satu faktor dari sekian banyak faktor.

b. Minat (kemauan).

Minat dapat dikatakan sebagai faktor utama penentu keberhasilan belajar

seseorang. Lebih dari itu, dapat dikatakan minat merupakan motor penggerak

utama yang menentukan keberhasilan seseorang dalam setiap segi kehidupan

serta suatu bentuk keinginan maupun hasrat terhadapat sesuatu hal baik yang ia

sukai maupun tidak sukai

c. Bakat.

Bakat memang merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang

keberhasilan belajar seseorang dalam suatu bidang tertentu. Perlu diketahui

bahwa bakat itu bukan menentukan mampu atau tidaknya seseorang dalam

20
Ibid, hlm. 107
23

suatu bidang, melainkan lebih banyak menentukan tinggi rendahnya

kemampuan seseorang terhadap suatu bidang tertentu.

d. Daya ingat.

Bagaimana daya ingat sangat mempengaruhi hasil belajar seseorang. Dalam

proses mengingat mempunyai tahapan-tahapan yaitu: pertama, memasukkan

kesan, kedua menyimpan kesan, ketiga, memproduksi kesan atau

mengeluarkan kembali kesan. Karena daya ingat dapat diartikan sebagai daya

jiwa untuk memasukkan, menyimpan, dan mengeluarkan kembali suatu kesan,

dan kesan itu sendiri adalah gambaran yang tertinggal di dalam jiwa atau

pikiran setelah melakukan pengamatan.

e. Daya konsentrasi.

Daya konsentrasi merupakan suatu kemampuan untu memfokuskan pikiran,

perasaan, kemampuan, dan segenap panca indera ke satu objek di dalam

aktivitas tertentu, dengan disertai usaha untuk tidak mempeduliakn objek-objek

lain yang tidak ada hubungannya dengan aktivitas itu. Sangat perlu diketahui

bahwa kemampuan untuk melakukan konsentrasi itu memerlukan kemampuan

dalam menguasai diri di sinilah sesorang dapat menguasai pikiran, perasaan,

kemauan, dan segenap panca inderanya untuk dikonsentrasikan serta

memahami sesuatu dalam suatu bentuk pemahaman.

3). Faktor dari luar terdiri dari:

Faktor eksternal bersumber dari luar individu itu sendiri. Faktor eksternal

meliputi faktor lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan waktu.21

21
Ibid, hlm. 112
24

a. Faktor lingkungan keluarga

Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan lingkungan

pertama dan utama dalam menentukan perkembangan pendidikan seseorang,

dan tentu saja faktor pertama dan utama dalam mencapai keberhasilan belajar

seseorang di antaranya adalah hubungan harmonis di antara sesama anggota

keluarga, tersedianya tempat dan peralatan belajar yang cukup memadai,

keadaan ekonomi keluarga yang cukup, suasana lingkungan rumah yang cukup

tenang, adanya perhatian yang besar dari orang tua terhadap proses belajar dan

pendidikan anak-anaknya.

b. Faktor lingkungan sekolah

Suatu hal yang mutlak harus ada di sekolah untuk menunjang

keberhasilan belajar adalah dengan adanya tata tertib dan disiplin yang

ditegakkan secara konsekuen dan konsisten serta menyeluruh, dari pimpinan

sekolah, para guru, para siswa, sampai karyawan sekolah lainnya. Dengan

cara inilah proses pembelajaran akan berjalan dengan baik.

Kondisi lingkungan sekolah yang juga dapat mempengaruhi kondisi

belajarantara lain adalah adanya guru yang professional dalam jumlah yang

cukup memadai, peralatan belajar yang cukup lengkap, gedung sekolah yang

memenuhi persyaratan untuk berlangsungnya proses pembelajaran, adanya

teman baik, adanya keharmonisan hubungan di antara personil-personil

sekolah.
25

a). Faktor lingkungan masyarakat

Faktor lingkungan masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan

belajar di antaranya adalah adanya lembaga-lembaga non-formal yang

menyediakan kursus-kursus tambahan, sanggar majlis ta’lim, organisasi

kemasyarakatan yang positif.

b). Faktor waktu

Waktu memang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar seseorang,

tergantung bagaimana seseorang dapat mengatur waktu sebaik mungkin.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan peserta didik

dalam belajar: faktor dari dalam diri dan faktor yang datang dari luar diri atau

disebut juga faktor endogen dan eksogen.22

Faktor endogen antara lain seperti minat belajar, kesehatan, perhatian,

ketenangan jiwa waktu belajar, motivasi, kegairahan diri, cita-cita, kebugaran

jasmani, kepekaan alat-alat indera dalam belajar. Dengan kata lain, alat-alat indera

berfungsi dengan baik atau sebaliknya seperti mata sakit, pendengaran terganggu,

dan lain-lain.

Faktor eksogen yang mempengaruhi keberhasilan peserta didik antara lain

seperti keadaan lingkungan belajar (suasana kelas), cuaca, letak sekolah (di

tempat ramai atau tidak), faktor interaksi sosial dengan teman sebangku, interaksi

peserta didik dengan pendidiknya. Faktor-faktor endogennya yang dapat

disebutkan adalah alat-alat belajar yang digunakan guru dalam proses belajar

22
Alex Sobur, Psikologi Umum, (Bandung : Pustaka Setia, 2009), hlm. 217
26

mengajar (seperti media pendidikan, metodologi mengajar yang digunakan, buku-

buku yang dipakai).

Di samping kedua faktor di atas, faktor lain yang tak kalah pentingnya erat

kaitannya dengan masalah belajar adalah sarapan pagi dan jajanan sekolah. Faktor

ini dapat dimasukkan ke dalam faktor endogen atau eksogen karena keduanya

berkaitan erat dengan lingkungan pendidikannya.23

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Pada penelitian ini peneliti berasumsi tidak ada persamaan yang signifikan

terhadap penelitian-penelitian terdahulu. Skripsi pertama yang peneliti ambil

untuk dijadikan penelitian yang relevan adalah skripsi Fajriah jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Adapun judul skripsi Fajriah yaitu “Minat Membaca Cerpen Siswa Kelas

X SMK Kartika X-2 Jakarta”..

Berdasarakan identifikasi dan tujuan masalah antara skripsi Fajriah dan

peneliti terdapat perbedaan. Dalam skripsi Fajriah meneliti minat membaca cerpen

sedangkan dalam skripsi peneliti yaitu meneliti hasil belajar bahasa Indonesia.

Sedangkan sisi kesamaan antara skripsi Fajriah dengan skripsi peneliti hanya

terletak pada minat membaca.

Skripsi selanjutnya yang peneliti ambil sebagai bahan penelitian yang

relevan adalah skripsi dari Yanti Fatimah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Pendidikan

Agama Islam.

23
Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Uhamka Press, 2003), h.
103-104.
27

Adapun judul skripsi Yanti Fatimah yaitu “Pengaruh Minat Membaca Buku

Sejarah Kebudayaan Islam dengan Prestasi Belajar Siswa”. Pada penelitian yang

Yanti Fatimah teliti adalah untuk mengetahui pengaruh minat membaca buku

Sejarah Kebudayaan Islam dengan prestasi belajar siswa. Penelitian tersebut

dilaksanakan di MTs Al-Islamiyah PUI Pancoran, Jakarta Selatan.

Persamaan penelitian yang peneliti laksanakan dengan skripsi Yanti

Fatimah terletak pada minat membaca sedangkan perbedaannya skripsi Yanti

Fatimah meneliti pengaruh minat membaca dengan prestasi belajar dan skripsi

peneliti yaitu meneliti pengaruh minat membaca terhadap hasil belajar bahasa

Indonesia.

Skripsi ketiga yang peneliti ambil untuk dijadikan penelitian yang relevan

adalah skripsi Ari Fatmawati jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun judul skripsi Ari

Fatmawati, yaitu “Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Bahasa

Indonesia Siswa Kelas XI MA Annida Al-Islamy Bekasi”.

Berdasarakan identifikasi dan tujuan masalah antara skripsi Ari Fatmawati

dan peneliti terdapat perbedaan yang signifikan. Dalam skripsi Ari Fatmawati

meneliti motivasi belajar siswa sedangkan dalam skripsi peneliti yaitu meneliti

minat membaca siswa. Sedangkan sisi kesamaan antara skripsi Ari Fatmawati

dengan skripsi peneliti hanya terletak pada hasil belajar bahasa Indonesia.
28

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesa adalah suatu anggapan yang sengaja dibuat oleh penulis sebagai

jawaban sementara atas permasalahan yang muncul. Hipotesa ini masih perlu

pembuktian kebenarannya, karena kebenarannya masih bersifat sementara. Untuk

itu diperlukan pengkajian dan penelitan secara seksama.

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah disebutkan, sekaligus untuk

memudahkan dalam penelitian permasalahannya, maka penulis kemukakan suatu

Hipotesis yaitu sebagai berikut: "Terdapat pengaruh minat membaca dan hasil

belajar bahasa Indonesia Siswa kelas X SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan data dan kesimpulan

tentang:

1. Data yang valid, benar dan dapat dipercaya untuk mengetahui sejauh mana

perbedaan antara minat membaca dan hasil belajar siswa

2. Sebagai bahan masukkan bagi sekolah dan khususnya para orang tua dalam

memilih sekolah

3. Sebagai sumbangsih pemikiran bagi sekolah, guru dan orangtua dalam

menambah wawasan dengan membaca.

4. Untuk mengetahui sejauh mana minat anak dalam membaca.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 101771 Tembung Pasar 3, dipilih

karena di samping dekat dengan lokasi tempat kediaman peneliti sehingga

menghemat biaya dan waktu.

C. Metode Penelitian

Berdasarkan variabel yang diteliti, masalah yang dirumuskan dan hipotesis

yang diajukan maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan

experiment methode.

29
30

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V Di SDN

101771 Tembung Pasar 3 tahun pelajaran 2022/2023 sebanyak 350 orang

siswa

2. Sampel

Sampel penelitian ini ditentukan sebanyak 25 orang kelas V .

E. Teknik Pengambilan Sampel

Sedangkan teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah

random sampling (sampel acak) dengan cara memberikan undian pada

populasi berupa nomor 1 - 25. Sampel acak digunakan dengan pertimbangan

sifat populasi homogen atau sejenis dalam hal ini kemampuan, kelas dan

tingkat umur. Sampel uji coba instrumen diambil 10 siswa di luar sampel

penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan dalam pengumpulan

data dengan menggunakan alat pengumpul data (instrumen penelitian). Dalam

penelitian ini dilaksanakan beberapa cara pengumpulan data dan penggunaan

instrumen yang tepat, yakni dengan menyebarkan angket yang digunakan

untuk memperoleh data yang berkaitan dengan pengaruh minat membaca dan

hasil belajar bahasa Indonesia siswa. Agar angket tersebut representatif

terhadap permasalahan yang diteliti maka angket tersebut didasarkan atas kisi-
31

kisi yang diambil dari batasan operasional pengaruh minat membaca dan hasil

belajar bahasa Indonesia siswa, Adapun format kisi-kisi tersebut dapat dilihat

pada lampiran II:

Adapun format atau bentuk angket berupa pemyataan berskala gradasi

yakni: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS),

Sangat Tidak Setuju (STS), dan berbentuk tertutup.1

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Likert yang menyatakan :"Subjek dapat

memberikan respon/menunjukkan apakah ia sangat setuju, setuju, tidak

mempunyai pilihan, tidak setuju atau sangat tidak setuju terhadap setiap

pernyataan".

Angket yang penulis susun untuk gradasi yang ketiga diubah menjadi

kurang setuju, sebab tidak mempunyai pilihan kurang tepat digunakan salah

satu gradasi untuk skor yang bertingkat. Selain itu gradasi tidak mempunyai

pilihan pada skala Likert memperoleh skor 0 yang dalam peneiitian ini tidak

digunakan.

Dalam hal pemberian skor terhadap jawaban angket yang semuanya

pernyataan positif agar siswa mudah mengisinya, pernyataan SS diberi skor 5,

S diberi skor 4, KS diberi skor 3, TS diberi skor 2 dan STS diberi skor 1, hasil

angket ditabulasi dalam bentuk tabulasi data hasil angket.

Agar angket yang digunakan memenuhi persyaratan angket tersebut lebih

dulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas validitas instrumen baik minat

membaca siswa digunakan rumus korelasi Product Moment.2

1
Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hlm.
139
32

n XY  ( X )(Y )
rxy 
{(nX 2
 ( X )2}{nY 2
 ( Y ) 2 }

rxy = Angka indeks korelasi Product Moment

X = Jumlah skor X

Y = jumlah skor Y

XY = Jumlah skor perkalian X dengan Y

X2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

Y2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

n = Banyaknya sampel

Guna memudahkan perhitungan validitas instrumen menggunakan rumus

product moment.Untuk menganalisa data hasil uji instrumen guna mengetahui

reliabilitasnya digunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:3

[k] [1   2b]
r11 
(k 1)  2t

Keterangan :

r11= Reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir soal atau pernyataan

t = Varians total

2
Tulus Winarsunu, Statistik dalam Penelitian Psikologi & Pendidikan, (Malang: UMM
Pers, 2010), cetakan kelima, hlm. 180.
3
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabet, 2012), hlm. 117.
33

Untuk uji signifikansi dengan derajad kebebasan α = 0,05, apabila r hitung

lebih besar dari r tabel maka angket dinyatakan reliabel. Dan apabila r hitung

lebih kecil dari r tabel maka angket tidak riliabel atau ditolak. Untuk menghitung

reliabilitas instrumen digunakan alat bantu kkomputer menggunakan program

Exel.

G. Tehknik Analisa Data

Untuk anaslisis data digunakan uji “ ” t’ “ rata-rata dengan rumus sebagai

berikut:4

x1  x 2
t' 
s
2
1
 
/ n 1  s 22 / n 2 

Keterangan

t” = rata-rata yang dicari

x1 = rata-rata X1

x 2 = rata-rata X2

n1 = Jumlah sampel kelompok 1

n2 = Jumlah sampel kelompok 2

Setelah diketahui “ t’ “ maka memenuhi ketentuan t’ harus:

w1t1  w2 t2
t' 
w1  w2

4
Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010),
hlm. 201.
34

Keterangan

t’ = hasil perhitungan dengan rumus t

w1 = varians kelompok 1 dibagi sampel kelompok satu (s2/n1)

w2 = varians kelompok 2 dibagi sampel kelompok dua (s2/n2)

t1 = tabel distribusi t (0,95), (n1-1)

t2 = tabel distribusi t (0,95), (n2-1)


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Minat Membaca

Secara keseluruhan skor yang diperoleh dari variabel X yaitu minat membaca

siswa berjumlah 1759 (tabel 13), dengan skor tertinggi 84 dan skor terendah 75. Dari

jumlah tersebut diperoleh rata-rata (mean) 80,05, median 80,93, modus 80 dan

varians sebesar 1316,63 dan standar deviasi sebesar 36,29. Apabila data data tersebut

digambarkan dalam bentuk grafik histogram dan poligon, maka akan terlihat gambar

seperti di bawah ini:

Tabel 1

Distribusi Frekuensi untuk Pembuatan Grafik Histogram dan Poligon Variabel

X Minat membaca siswa

Interval Kelas F Titik Tengah Batas Nyata

74 – 75 1 74,5 73,5 – 75,5

76 - 77 2 76,5 75,5 – 77,5

78 – 79 6 78,5 77,5 – 79,5

80 – 81 7 80,5 79,5 – 81,5

82 – 83 4 82,5 81,5 – 83,5

84 - 85 2 84,5 83,5 – 85,5

35
36

Frekwensi

10

7
6
5 4

2 2
1

0 73,5 75,5 77,5 79,5 81,5 83,5 85,5 Y

Gambar 1 Grafik Histogram dan Poligon Variabel X minat membaca siswa

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa frekwensi tertinggi terletak pada

kelas interval( 77,5 – 79,5 dan 79,5 – 81,5). Hal ini menunjukkan bahwa minat

membaca responden yang terletak pada rentangan 72 -79 tinggi pada sebagian

responden.

2. Hasil belajar siswa

Secara keseluruhan skor yang diperoleh dari variabel Y yaitu hasil belajar

pelajaran bahasa Indonesia siswa 1474 (tabel 14), dengan skor tertinggi 81 dan skor

terendah 66. Dari jumlah tersebut diperoleh rata-rata (mean) 74,05, median 72, modus

73,75 dan varians sebesar 1235,19 serta standar deviasi sebesar 35,11.

Apabila data tersebut digambarkan dalam bentuk grafik histogram dan poligon,

maka akan terlihat gambar seperti di bawah ini:


37

Tabel 2
Distribusi Frekuensi untuk Pembuatan Grafik Histogram dan Poligon Variabel
Y ( Hasil belajar )

Interval Kelas f Titik tengah Batas Nyata


66 – 68 2 67 65,5 – 68,5
69 – 71 3 70 68,5 – 71,5
72 -74 6 73 71,5 – 74, 5
75 – 77 5 76 74,5 – 77,5
78 – 80 3 79 77,5 – 80,5
81 – 83 1 82 80,5 – 83,5

Frekwensi

10

6
5
5
3
2 2
1

0 64,5 68.5 71,5 74,5 77,5 80,5 83,5 X

Gambar 2. Grafik Histogram dan Poligon Variabel Y ( Hasil belajar )

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa frekuensi tertinggi terletak pada

kelas interval (71,5 – 75,5dan 75,5 – 79,5). Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar

responden yang terletak pada rentangan 72 - 77 tinggi pada sebagian responden.


38

B. Pengujian Persyaratan Pengolahan Data

1. Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang

berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan ujinormalitas dengan uji (Liliefors).

Kriteria pengujian normalitas adalah Ho ditolak jika Lo hitung lebih besar dari Lt

tabel, atau Ho diterima jika Lo hitung lebih kecil dari Lt tabel. Dengan diterimanya Ho

berati data dalam penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal, jika H o

ditolak berarti data berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.

a. Variabel minat membaca (X)

Setelah dilakukan perhitungan diperoleh Lo hitung sbesar 0,128. Jika

dikonsultasikan dengan tabel Liliefors pada taraf signifikansi 0,05 dan N = 22

diperoleh Lt tabel = 0,190. Dengan demikian Ho diterima karena Lo hitung lebih kecil

dari Lt tabel (0,128 < 0,190). Sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada variabel

minat membaca siswa (X) dari populasi berdistribusi normal. Untuk jelasnya lihat

tabel di bawah ini:

Tabel 3

Uji Normalitas variabel Minat membaca Siswa (X) dari 22 Responden

N Α Lo Hitung Lt Tabel Keputusan

22 0,05 0,128 0,190 Ho diterima


39

b. Variabel hasil belajar (Y)

Setelah dilakukan perhitungan duperoleh Lo hitung sbesar 0,128. Jika

dikonsultasikan dengan tabel Liliefors pada taraf signifikansi 0,05 dan N=20

diperoleh Lt tabel = 0,190. Dengan demikian Ho diterima karena Lo hitung lebih kecil

dari Lt tabel (0,128 < 0,190). Sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada variabel

hasil belajar siswa ( Y ) berasal dari populasi berdistribusi normal. Untuk jelasnya

lihat tabel di bawah ini:

Tabel 4
Uji normalitas variabel hasil belajar (Y) dari 20 Responden

N Α Lo Hitung Lt Tabel Keputusan

20 0,05 0,128 0,190 Ho diterima

C. Pengujian Hipotesis Penelitian

Hasil dari perhitungan jumlah skor variabel X dan skor variabel Y,

dimasukkan ke dalam rumus Uji t’ untuk menghubungkan dua skor tersebut. Dari

hubungan dua skor antara variabel X dengan variabel Y diperoleh t’ = 2,17.

Untuk mengethaui signifikansi tidaknya uji rata-rata, dikonsultasikan dengan

w1t1  w2 t2
t'  diperoleh hasil sebesar 1,72, karena 2,17 ≥ 1,72, maka Ho ditolak dan
w1  w2

H1 diterima dan berarti bahwa hasil minat membaca siswa lebih besar dari hasil

belajar membaca siswa.


40

D. Interpretasi Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh t hitung lebih besar dar t tabel (2,17

≥ 1,72). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dengan minat

membaca siswa kelas X di SMA Negeri 12 kota Tangerang Selatan. Sehingga dapat

diinterpretasikan bahwa rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia siswa lebih tinggi

dibandingkan dengan minat membaca siswa.

E. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan secara optimal, namun disadari adanya

beberapa keterbatasan, antara lain:

1. Minat membaca siswa sangat beragam dan sulit dituangkan secara terbuka dalam

jawaban angket yang diberikan kepada responden.

2. Pengambilan sampling secara acak dan terbatas, sehingga memungkinkan

penelitian tidak berlaku pada sampel di tempat lain dan sampel yang lebih besar.

3. Keterbatasan dalam proses pelaksanaan di lapangan misalnya jawaban yang

diberikan responden dalam mengisi angket yang diberikan peneliti. Responden

dapat saja kurang dapat mengungkapakan tingkat minat membaca yang ada

dalam dirinya.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian mengenai “Pengaruh Minat Membaca Terhadap Hasil

Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan”

yang dibahas pada bab sebelumnya, penulis akan mengemukakan beberapa simpulan

dan saran.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, terdapat pengaruh antara minat

membaca siswa terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 12 kota Tangerang

Selatan. Hal ini menunjukkan semakin siswa memiliki minat yang tinggi untuk

membaca di sekolah maka semakin tinggi hasil belajar yang diperolehnya, sedangkan

semakin rendahnya minat siswa untuk membaca semakin rendah juga hasil

belajarnya.

B. Saran

Sehubungan dengan hasil penelitian tersebut, penulis memandang penting

untuk menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya orang tua di dalam lingkungan keluarga membiasakan anaknya agar

gemar membaca sejak dini

2. Guru memberikan dorongan dan rangsangan dengan memberikan strategi-

strategi agar siswa menyukai kegiatan membaca.

41
42

3. Hendaknya sekolah mefasilitasi siswanya untuk menyediakan bahan bacaan

selain buku paket pelajaran, sekolah menambah koleksi bahan bacaan yang

berkaitan dengan mata pelajaran.

4. Siswa diharapkan untuk mulai menumbuhkan niat membaca, siswa mau

menyediakan waktu luang untuk membaca dengan memilih bacaan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar
(dalam Perspektif Islam), (Jakarta : Prenada Media,2004).
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: Asdi Mahasatya,
2006).

Guntur Tarigan, Henry. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,


Bandung : Angkasa, 2008.

Hurlock, Elizabeth. Perkembangan Anak Jilid II. Jakarta : 1999 Erlangga.


Laeliyah.
H. Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001).

Hamalik, Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,


(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005).

M. Buchori, Teknik-teknik Evaluasi dalam Pendidikan, (Bandung: Jemmars,


2000).

Nurkencana, Wayan dan P.P.N. Sumarlan. Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Aksara


Baru, 1967).

Purwanto, Ngalim Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991).

Rahim, Farida Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar : Jakarta : Bumi Aksara :


2005.

Rasyad, Aminuddin Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Uhamka Press,


2003).

Singer, kurt Membina Hasrat Belajar di Sekolah. Remaja Rosdakarya. Bandung


1991.

Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung


: Remaja Rosda Karya.

Slameto Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: 1987,


Rineka Cipta.).
Sujana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2001).
Syaodih Sukmadinata, Nana. Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2004).

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke III : Balai Pustaka, 2005.

Walgito, Bimo. Psikologi Umum. (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1977)

Witherington, M.C. Psycology Pendidikan.( Jakarta: Aksara Baru, 1967)


RIWAYAT PENULIS

ANINDITA CHAIRILINA, yang biasa dipanggil Dita


lahir di Tangerang, 05 Oktober 1991. Ia telah berhasil
menuntaskan pendidikannya di SD Negeri Cilenggang I
lulus pada tahun 2003, SMP Negeri 1 Serpong (sekarang
SMP Negeri 1 Kota Tangerang Selatan) lulus tahun
2006, SMA Negeri 1 Serpong (sekarang SMA Negeri 7
Kota Tangerang Selatan) lulus pada tahun 2009. Setelah
itu ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Anak dari Drs. H. Nana Suryana, M.Si. dan Hj. Ikah Laily Mulkah ini
sejak kecil tinggal bersama orang tuanya di Jl. Cilenggang II RT 009 / RW 03
Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten. Ia
anak ketiga dari tiga bersaudara, kakak pertamanya bernama Dilles Andhika
Pradana (alm), dan kakak kedua bernama Astyani Chairunnisa, M.Si.

Penyuka makanan Rendang ini pernah menjadi salah satu anggota


Paskibraka tingkat Kecamatan Sepong pada tahun 2007. Ia mengakhiri masa
lajangnya pada 15 Agustus 2015 dengan pria bernama Safrizal, dan tanggal 22
Mei 2016 dianugerahi anak laki-laki sehat, sempurna, dan lucu yang diberi nama
Qeis Rashied. Tahun 2013, ia mengajar bidang studi Bahasa Indonesia di SMA
Negeri 12 Kota Tangerang Selatan sampai saat ini.

Anda mungkin juga menyukai