SKRIPSI
Diajukan Oleh
NAHRI SALJI
NIM. 180205083
Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Program Studi Pendidikan Matematika
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis serta segala daya dan upaya serta pikiran yang
dapat berjalan dengan lancar. Selanjutnya shalawat dan salam semoga tercurah
kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang merupakan sosok yang amat mulia
tentu tidak terlepas dari adanya dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu,
1. Bapak Prof. Safrul Muluk, S.Ag., M.A., Ph.D selaku Dekan Fakultas
Raniry.
vi
4. Ibu Vina Apriliani, M.Si selaku Penasehat Akademik yang telah
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, saya sebagai penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat
kesalahan dalam skripsi yang telah saya susun. Kritik dan saran sangat
diharapkan demi penyempurnaan skripsi ini dan semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Akhirul kalam, kepada Allah penulis berserah diri semoga selalu
‘alamin.
vii
DAFTAR ISI
viii
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .................................................... 44
B. Analisis Hasil Penelitian .................................................................. 45
C. Pembahasan ..................................................................................... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 62
A. Kesimpulan ..................................................................................... 62
B. Saran ................................................................................................ 62
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Kain Batik Aceh berbentuk motif Tolak Angin ................... 20
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar
berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang.
Dengan demikian, syarat paling penting yaitu meningkatkan mutu SDM yang
harus diberi perhatian serta dirancang sedemikian rupa yang diimbangi dengan
kemajuan bidang ilmu pengetahuan serta teknologi yang relevan dengan tujuan
didik akan terasah melalui berbagai masalah, sehingga peserta didik dapat
1
Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta:
ArRuzz Media, 2014), h. 15-16.
2
Tina Sri Sumartini,. “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta
didik melalui Pembelajaran Berbasis Masalah”. Jurnal Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
STKIP Garut. Vol. 5, No. 2, Mei 2016, h. 148-149.
1
2
secara tepat, efektif, luwes, serta benar untuk memecahkan permasalahan; (2)
simbol, diagram, tabel, atau perantara lain untuk menjelaskan keadaan atau
permasalahan.3
Salah satu hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran matematika
kurikulum 2013. Dalam kemampuan ini sebagai dasar bagi siswa jika
3
Kemendikbud, Silabus Mata Pelajaran Sekolah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Mata
Pelajaran Matematika, 2016, h. 3.
3
Indonesia dibuktikan dengan adanya hasil tes yang dilakukan oleh dua studi
tahun 2018 dan Trends in Internasional Mathematics and Science Study (TIMSS)
pada tahun 2015. Hasil studi PISA Indonesia selalu menempati urutan 10
terbawah selama lebih dari satu dekade terakhir. Data hasil studi PISA Indonesia
yaitu.
Hal ini juga diperkuat oleh hasil studi TIMSS (Trends In International
4
Nurul Fathimah Zahro dan Haerudi. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta
Didik Dalam Menyelesaikan Soal PISA. Jurnal Didactical Mathematics, Vol. 4, No. 1, April 2022
h. 148-155.
5
Arjuna Yahdil Fauza Rambe dan Lisa Dwi Afri. Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis Peserta didik Dalam Menyelesaikan Soal Materi Barisan dan Deret. AXIOM:
Jurnal Pendidikan dan Matematika, Vol 9, No. 2, 2020. h. 175-177.
6
Puspendik. 2016. Asesmen Kompetensi Peserta didik Indonesia (AKSI)/ Indonesia
National Assessment Programme (INAP). [Online]. Diakses dari https://puspendik
.kemdikbud.go.id/inap-sd/.
4
rerata 411 dari 46 negara yang berpartisipasi, sementara rerata nilai internasional
peserta yang memiliki nilai rata-rata 397, hasil studi TIMSS 2011, Indonesia
mendapat peringkat 38 dari 42 negara peserta dengan nilai rerata 386, sedangkan
skor rata-rata internasional 500. Hasil TIMSS 2011 menempatkan Indonesia pada
posisi rendah yakni di bawah Palestina, negara yang hingga saat ini masih dalam
keadaan perang. Dan hasil terbaru, yaitu TIMSS 2015 Indonesia meraih urutan
ke-44 dari 49 negara.7 Terungkap bahwa pada studi TIMSS dan PISA peserta
didik Indonesia dinilai lemah dalam melakukan penyelesaian soal-soal non rutin
data ataupun fakta yang ada. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan peserta
cenderung rendah. Peserta didik hanya dapat mengerjakan latihan soal yang mirip
dengan contoh soal yang diberikan guru. Jika latihan soal yang diberikan tidak
sama dengan contoh soal yang diberikan guru peserta didik kebingungan.8 Selain
7
Syamsul Hadi dan Novaliyosi, TIMSS Indonesia (Trends In International Mathematics
and Science Study), Jurnal: Program Studi Magister Pendidikan Matematika Universitas
Siliwangi, 2019. h. 1-2.
8
Sri Wahyuni dan Budi Halomoan. Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta didik SMP Negeri 18
Medan, In: Seminar Nasional Pendidikan Dasar Tahun 2017. h. 206-207.
5
bahkan rumus yang lebih singkat akan lebih digunakan dari pada cara lain yang
lebih panjang.9
rendah. Hal ini dikarenakan kegiatan belajar di sekolah masih sekedar bergantung
pada guru sebagai pemberi seluruh informasi materi matematika. Peserta didik
cenderung terpaku pada guru sementara peserta didik sangat pasif dalam proses
pembelajaran, sehingga ketika dihadapkan dengan soal non rutin peserta didik
memecahkan masalah jika diberikan pertanyaan yang berbeda dari contoh selama
kemampuan peserta didik dalam memahami maksud dari soal, sulit melakukan
nyata.
9
Zulkipli dan Hidayah Ansori. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta
didik SMP Muhammadiyah 1 Banjarmasin Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik,
Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 6, No. 1, 2018. h. 34-44.
6
yang inovatif dan kreatif sebagai alternatif yang baik untuk menyikapi hal
tersebut.
bahan ajar agar terciptanya suasana belajar yang dapat memberikan peningkatan
dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu bahan ajar yang dapat dikembangkan
10
Maulana, A. 2014. “Penerapan Etnomatematika pada Pembelajaran Matematika
Tingkat SMP”.(Online),(www.academia.edu/18090110).
7
etnomatematika suatu materi yang dipelajari akan lebih mudah dan menarik.
dalam proses pembelajaran untuk dapat menfasilitasi siswa dengan baik dalam
memahami materi.12
dalamnya memuat nilai-nilai kearifan lokal. Adapun budaya setempat yang akan
dikembangkan dalam penelitian ini adalah kain batik Aceh berbentuk motif Tolak
Angin yang mana di dalamnya memuat materi dan soal cerita berkaitan dengan
pola bilangan. Hal tersebut mampu menarik perhatian peserta didik sehingga
karena berkaitan langsung dengan kearifan lokal yang terdapat pada daerah
pola pikiran peserta didik sekaligus dapat menciptakan kemandirian peserta didik
11
Euis Fajriyah, “Peran Etnomatematika Terkait Konsep Matematika dalam Mendukung
Literasi”, PRISMA: Prosiding Seminar Nasional Matematika 1, 2018, h. 114-115.
12
Georgius Rocki Agasi, Yakobus Dwi Wahyuono, “Kajian Etnomatematika: Studi
Kasus Penggunaan Bahasa Lokal Untuk Penyajian Dan Penyelesaian Masalah Lokal Matematika”,
Jenis Artikel: Hasil Penelitian, Tt, h. 529.
8
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
itu juga dapat dijadikan acuan dalam pembelajaran matematika kontekstual yang
berbasis kebudayaan.
2. Manfaat Praktis
b. Bagi guru
merupakan produk penelitian ini dapat dijadikan pedoman bagi guru untuk
c. Bagi sekolah
d. Bagi peneliti
LKPD matematika.
E. Definisi Operasional
yaitu:
LKPD merupakan bahan ajar cetak berupa lembaran kertas yang berisi
harus dikerjakan oleh peserta didik yang mengacu pada kompetensi dasar yang
kerja yang berisi tugas materi pola bilangan dalam konteks budaya Aceh yaitu
kain batik Aceh motif Tolak Angin untuk dikerjakan oleh peserta didik.
13
Windy Setyorini dan Pratiwi Dwijananti. Pengembangan LKPD Fisika Terintegrasi
Karakter Berbasis Pendekatan CTL untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Unnes Physics
Journal Education, Vol. 3, No.3, 2014, h. 63-71.
14
George. Polya, How to Solve It: A New Aspect of Mathematics Method (2nd Ed)
(Princenton, New Jersey: Princeton University Press, 1945)
11
BAB II
LANDASAN TEORITIS
LKPD merupakan alternatif pembelajaran yang tepat bagi peserta didik karena
dapat membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang
LKPD merupakan bahan ajar cetak berupa lembaran kertas yang berisi
harus dikerjakan oleh peserta didik yang mengacu pada kompetensi dasar yang
1
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2012), h. 111.
2
Farida Aryani dan , Cecil Hiltrimartin. Pengembangan LKPD Untuk Metode Penemuan
Terbimbing Pada Pembelajaran Matematika Kelas VIII Di SMP Negeri 18 Palembang”. Jurnal
Pendidikan Matematika. Vol. 5, No. 2, Juli 2011, h. 129-143.
3
Windy Setyorini dan Pratiwi Dwijananti. Pengembangan LKPD Fisika Terintegrasi
Karakter Berbasis Pendekatan CTL untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Unnes Physics
Journal Education, Vol. 3, No.3, 2014, h. 63-71.
11
12
bahwa LKPD adalah lembaran-lembaran yang berisi panduan atau petunjuk untuk
Lembar Kerja Peserta Didik adalah merupakan salah satu media pendidikan
belajar dan juga merupakan variasi pengajaran agar siswa tidak menjadi bosan.
a. LKPD sebagai bahan ajar yang meminimkan peran pendidik namun lebih
mengaktifkan siswa
c. LKPD sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk latihan
4
Wagimun dan Lestariningsih. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik dengan
Pendekatan PMRI pada Pokok Bahasan Kubus dn Balok di Kelas VIII, Jurnal Pendidikan
Matematika. Vol 3, No. 2, 2015. h. 27-30.
5
Andi Prastowo. Pengembangan Bahan Ajar Tematik, (Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group, 2014), h. 206.
13
kepada siswa.
LKPD yang berkualitas baik. Syarat-syarat didaktik, konstruksi, dan teknis yang
universal dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang lamban atau yang
dan yang terpenting dalam LKPD ada variasi stimulus melalui berbagai
6
Andi Prastowo. Pengembangan Bahan Ajar Tematik…., h 207.
7
Andi Prastowo. Pengembangan Bahan Ajar Tematik…., h 208.
14
pribadi siswa
LKPD.
melalui LKPD kita mendapat kesempatan untuk memancing siswa agar secara
aktif terlibat dengan materi yang dibahas. 8 Selain itu menurut salirawati kegunaan
LKPD aadalah:
centered”.
alam sekitarnya.
belajar.
8
Andi Prastowo. Pengembangan Bahan Ajar Tematik, (Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group, 2016), h. 440.
15
materi.
1) Soal-soal yang tertuang pada lembar kerja siswa cenderung monoton, bisa
9
Adriantoni, Syafruddin. Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada, 2016), h. 116-117.
10
Adriantoni, Syafruddin. Kurikulum dan Pembelajaran …., h 117-118.
16
4) LKS hanya melatih siswa untuk menjawab soal, tidak efektif tanpa ada
5) Di dalam LKS hanya bisa menampilkan gambar diam tidak bisa bergerak,
6) Media cetak hanya lebih banyak menekankan pada pelajaran yang bersifat
B. Etnomatematika
D’Ambrosio.11
today accepted as a very broad term that refers to socialcultural context and
therefore includes language, jargon, and codes of behavior, myths, and symbols.
11
Georgius Rocki Agasi dan Yakobus Dwi Wahyuono. Kajian Etnomatematika: Studi
Kasus Penggunaan Bahasa Lokal untuk Penyajian dan Penyelesaian Masalah Lokal Matematika,
Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, Vol. 7, No. 1, 2015, h. 528-529.
17
inferring and modeling. The suffix tics is derived from techne, and has the same
root as technique.12
memahami matematika, dan lebih memahami budaya mereka, dan nantinya para
pendidik lebih mudah untuk menanamkan nilai budaya itu sendiri dalam diri
siswa, sehingga nilai budaya yang merupakan bagian karakter bangsa tertanam
sehingga pemahaman susatu materi oleh siswa menjadi lebih mudah karena materi
tersebut terkait langsung dengan budaya mereka yang merupakan aktivitas mereka
sehari-hari dalam lingkunganya. Hal ini sangat membantu guru dalam proses
suatu budaya. matematika yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan
pembelajaran dan metode pengajaran, walaupun masih relatif baru dalam dunia
pendidikan.
12
Rosa & Orey. Ethnomathematics: The Cultural Aspect Of Mathematics. Revista
Latinoamericana De Etnomatemática¸ Vol. 4, No. 2, 2011, h. 32-54.
18
pembelajaran adalah bahan ajar berupa Lembar Kerja Peserta Didik. Dalam
penelitian ini, peneliti fokus pada bahan ajar berupa Lembar Kerja Peserta Didik
pertama. LKPD dipilih karena lebih praktis, muatannya fleksibel karena dapat
didesain sesuai tujuan dan kondisi siswa setempat dan dapat dibuat sendiri baik
mudah untuk memahami materi yang berhubungan dengan materi pola bilangan
dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu diharapkan siswa dapat lebih mengenal
budaya dari Aceh, di mana di Aceh banyak sekali budaya masyarakat seperti tari
daerah, kain batik dan rumah adat. Budaya tersebut merupakan panduan kegiatan
13
M. Rosa, 2016. Current and Futurepers Pectives of Ethomathematics as a Program
Hamburg: Springer Open. h. 11-12.
19
siswa dan masyarakat dapat memahami lebih tepat keterkaitan antara matematika
sehingga matematika tidak lagi distigma sebagai sesuatu yang sulit bahkan
belajar matematika tidak hanya terkungkung di dalam kelas tetapi dunia luar
tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa dimana tugas-tugas yang terdapat di
kain batik khas Aceh berbentuk motif Tolak Angin. Aceh adalah salah satu
14
Suwarsono. Modul perkuliahan Landasan Pendidikan Matematika Etnomatematika
(Ethnomathematics). (Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2015). h. 68.
20
tersendiri. Bentuk kebudayaan khas Aceh sangat beragam, mulai dari bahasa,
rumah adat, kain, tarian, makanan dan lainnya. Bentuk-bentuk kebudayaan itu
berkembang ilmu matematika. Hanya saja pada masa itu masyarakat belum
mengetahui teori yang mendasari pola tematik yang diaplikasikan. Adapun kain
Salah satu motif kain batik Aceh yaitu batik motif Tolak Angin. Pada kain
batik Aceh berbentuk motif Tolak Angin memiliki kekhasan beruba geometri
merancang kain batik Aceh terdapat proses abstraksi yang berhubungan dengan
pembuatan pola-pola motif batik, baik pola bilangan maupun pola geometri
seperti faktor bilangan genap/ganjil atau bilangan kelipatan yang terdapat pada
masalah baru.
aktivitas untuk keluar dari suatu masalah matematika atau mencari penyelesaian
dari suatu masalah matematika dengan bekal pengetahuan matematika yang siswa
miliki.16 Pemecahan masalah matematika adalah proses yang dilakukan oleh siswa
15
Gunantara, dkk. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas V. Jurnal Mimbar
PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, Vol.2, No.1, 2014. h. 21-28
16
Ahmad Susanto. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. (Jakarta : Prenada
Media Group, 2016). h. 57.
22
untuk menemukan jawaban dari suatu masalah atau persoalan matematika baik
unsur yang diperlukan, mampu membuat atau menyusun model matematika, dapat
masalah tersebut membutuhkan ketelitian dan dan kesabaran, yakni pada setiap
tahap.
matematika, yaitu:
harus dibaca dengan cermat dan teliti, jika perlu bisa baca secara berulang
agar mampu memahami isi dari suatu masalah yang diberikan. Sehingga
dapat dinyatakan sendiri seperti beberapa hal yaitu mengetahui apa yang
ditanyakan pada masalah, apa saja petunjuk yang diketahui maupun yang
langkah apa saja yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah. Mulai
c. Melaksanakan rencana (Carry out the plan). Pada tahap ini siswa akan
17
Saleh Haji, Masalah-Masalah Dalam Pembelajaran Matematika Di Sekolah Saat Ini
dan Penyelesaiannya, (FKIP Universitas Bengkulu, 2011), h. 8.
24
akan mulai mengerjakan soal sesuai dengan rencana yang telah dibuat,
sebelumnya.
d. Memeriksa kembali jawaban (look back). Pada tahap ini siswa memeriksa
masih ada yang belum sesuai maka siswa dapat membenarkan jawabannya
kembali. Pada tahap ini sangat penting, karena mengajarkan siswa untuk
18
George. Polya, How to Solve It: A New Aspect of Mathematics Method (2nd Ed)
(Princenton, New Jersey: Princeton University Press, 1945), h. 5.
25
Melaksanakan rencana
Penyelesain a. Mampu menyelesaikan masalah
Masalah yang sesuai dengan strategi, rumus,
serta konsep yang telah dipilih
b. Mampu menjalankan rencana yang
telah dibuat dengan benar
Memeriksa kembali jawaban a. Mampu memeriksa kembali
jawaban yang diperoleh secara
sistematis
b. Mampu menuliskan kesimpulan
jawaban yang diperoleh
Sumber: Adaptasi Modifikasi dari Rany Widyastuti, Jurnal Pendidikan
Matematika19
Materi dalam penelitian ini adalah Pola Bilangan, kompetensi inti dan
kompetensi dari materi tersebut. Adapun kompetensi dasar yang hendak dicapai
3.1 Menentukan pola pada barisan bilangan dan barisan konfigurasi objek
4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola barisan dan barisan
konfigurasi objek
19
Rany Widyastuti, Proses Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika
Berdasarkan Teori Polya Ditinjau Dari Adversity Quotient Tipe Climber, Al-Jabar : Jurnal
Pendidikan Matematika Vol. 6, No. 2. 2015, h. 183-193.
20
Aksin, Nur dkk. Matematika SMP/MTs Kelas VIII Semester 1.(Klaten: Intan Pariwara,
2017). h. 18.
26
induktif yang biasa ditemui dalam matematika.21 Peserta didik bisa memakai
materi pola. Materi pola bilangan yaitu suatu materi yang di ajarkan peserta didik
Pola bilangan ganjil yaitu pola bilangan yang terbentuk dari bilangan-
arti suatu bilangan asli yang tidak habis dibagi dua ataupun kelipatannya .
ganjil ke n adalah Un = 2n – 1.
Pola bilangan genap yaitu pola bilangan yang terbentuk dari bilangan-
bilangan genap. Bilangan genap yaitu bilangan asli yaitu bilangan asli yang
Pola bilangan persegi yaitu suatu barisan bilangan yang membentuk suatu
21
Ariyanti, S. N., & Setiawan, W. Analisis Kesulitan Siswa SMP Kelas VIII dalam
Menyelesaikan Soal Pola Bilangan Berdasarkan Kemampuan Penalaran Matematik. Journal on
Education, Vol. 1, No. 2, 2019. h. 390-399.
27
Pola bilangan persegi Panjang yaitu suatu barisan bilangan yang membentuk
Pola bilangan segitiga yaitu suatu barisan bilangan yang membentuk sebuah
f. Pola Bilangan Fibonacci pola bilangan fibonacci adalah suatu bilangan yang
setiap sukunya merupakan jumlah dari dua suku di depannya. Pola bilangan
g. Pola Bilangan Segitiga Pascal pola bilangan pascal adalah suatu pola yang
Pola bilangan aritmatika adalah pola bilangan dimana bilangan sebelum dan
aritmatika disebut dengan awal (a), dan selisih dalam barisan aritmatika
disebut dengan beda (b). Rumus untuk mencari 19 suku ke-n adalah 𝑈n = 𝑎
(2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏).
28
Pola bilangan geometri adalah barisan bilangan yang tersusun dari suku-
Soal 1
Banyaknya segitiga yang dibuat Tono untuk membuat pola ke-24 adalah?
Penyelesaian
Memahami masalah
Diketahui :
Pola 1 = 1
Pola 2 = 3
Pola 3 = 6
Ditanya : Banyaknya segitiga yang dibuat Tono untuk membuat pola ke-24?
Merencanakan penyelesaian
29
Untuk menyelesaikan soal bisa dengan menggunakan rumus pola ke-𝑛 bilangan
segitiga yaitu: 𝑈 = 𝑛 n + 1)
𝑈 = 24 + 1)
𝑈 =12 24 + 1)
𝑈 = 25)
𝑈 = 300
𝑈 = 24 + 1)
Jadi, banyaknya pola bilangan segitiga pada pola ke-24 adalah 300
Soal 2
Jika diketahui pola bilangan 4, 7, 10, 13, … maka angka pada pola ke-7 adalah…
Penyelesaian
Memahami masalah
Diketahui :
Beda (b) = 7 – 4 = 10 – 7 = 3
Merencanakan penyelesaian
Untuk menyelesaikan soal bisa dengan menggunakan rumus pola ke-𝑛 bilangan
aritmatika yaitu:
𝑈 =
𝑈 =
𝑈 = 4 + (6)(3)
𝑈 = 22
Soal 3
Dalam setiap 20 menit, amoeba membelah diri menjadi 2, jika mula- mula ada 35
Penyelesaian
Memahami masalah
Diketahui :
Dik. 𝑎 = 35
𝑟=2
Merencanakan penyelesaian
Untuk menyelesaikan soal bisa dengan menggunakan rumus pola ke-𝑛 bilangan
geometri yaitu 𝑈𝑛 = 𝑎𝑟𝑛−1
𝑈𝑛 = 35x26−1
31
𝑈𝑛 = 35x25
𝑈𝑛 = 35x32
𝑈𝑛 = 1.120
1. Hasil penelitian Paramartha dkk, pada tahun 2020, tentang penerapan Lembar
tiga siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Saraswati Singaraja
sarana upacara hindu (banten upacara) di Bali yang berkaitan dengan konsep-
saat berdiskusi, dan (3) siswa bersemangat dan memiliki rasa ingin tahu
terhadap kebudayannya. Rata rata skor tanggapan siswa berada pada kategori
penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus dan peneliti
pada Materi Pola Bilangan. Penelitian ini bertujuan untuk (i) menghasilkan
bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis etnomatematika tenun
Timor pada topik pola bilangan yang valid dan praktis; (ii) mengetahui efek
bahwa : (i) penelitian ini telah menghasilkan Lembar Kerja Siswa yang
valid dan praktis. Kriteria kevalidan diperoleh dari penilaian validator yang
menguji tiga aspek yaitu konstruk, isi dan bahasa; kriteria praktis berdasarkan
hasil ujicoba pada tahap small group yang melibatkan 4 orang siswa dan 31
orang siswa pada tahap field test; dan (ii) LKS yang dikembangkan memiliki
efek potensial terhadap hasil belajar siswa dalam memahami konsep dan
dalam kategori telah tuntas sedangkan hanya 5 siswa (16,12%) belum tuntas.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi pola bilangan
lebih tinggi dari kriteria ketuntasan minimal (70%) yang ditetapkan sekolah.23
pada materi bangun datar pada sekolah menengah pertama. Tujuan penelitian
ADDIE, karena memiliki tahapan yang sederhana namun jelas dan mudah
dipahami. Model ini terdiri dari lima tahapan, yaitu (Analysis, Design,
memenuhi kriteria valid dan praktis. Analisis kevalidan terlihat skor rata-rata
yang diperoleh 91,6. Kriteria kepraktisan dilihat dari hasil analisis penilaian
guru mata pelajaran dengan perolehan skor rata-rata 96.24 Adapun kesamaan
dan mudah dipahami. Model ini terdiri dari lima tahapan, yaitu (Analysis,
test and post- test desain dan variabel kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa.
24
Argarini dkk. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Etnomatematika
dengan Pendekatan Scientific pada Materi Bangun Datar pada Sekolah Menengah Pertama.
Prosiding Seminar Nasional Ikip Budi Utomo. Vol. 2, No. 1, 2021. h. 7-17.
35
G. Hipotesis Penelitian
kajian penelitian yang relevan maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian
25
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif. Kualitatif, dan R&D.
(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 99.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
one group pretest posttest design (tes awal tes akhir kelompok tunggal).
Menurut Arikunto, one group pretest posttest design adalah kegiatan penelitian
baru diberikan posttest.1 Pada penelitian ini hanya menggunakan satu kelas
saja yaitu kelas eksperimen, siswa diberikan tes awal (pretest) untuk melihat
Setelah selesai proses pembelajaran, siswa diberikan tes akhir (posttest) untuk
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h. 124.
2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D), (Bandung: Alfabeta, 2017), h.13
36
37
generalisasi dimana elemen populasi adalah keseluruhan objek yang akan diukur,
yang merupakan unit yang diteliti.4 Jadi, populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas VIII SMPN 8 Banda Aceh tahun ajaran 2022/2023 yang
terdiri dari enam kelas, yaitu VIII1, VIII2, VIII3, VIII4, VIII5, VIII6, dan VIII7.
sampel.5 Sampel merupakan bagian dari populasi yang dapat menjadi perwakilan
dari populasi yang akan diteliti. Adapun teknik pengambilan sampel dalam
sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.6 Adapun yang
menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII-1.
3
Rukminingsih, Gunawan Adnan, dkk. Metode Penelitian Pendidikan Penelitian
Kuantitatif, Penelitian Kualitatif, Penelitian Tindakan Kelas. Cet ke-1, (Yogyakarta: Erhaka
utama. 2020). h.49
4
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: Alfabeta CV, 2018), h.130
5
Sugiyono, Metode Penelitian ... , h.131
6
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung: Alfabeta,
2018), h. 80.
38
C. Instrumen Penelitian
fenomena alam maupun sosial yang diamati.7 Instrumen dalam penelitian ini yang
akan digunakan untuk memperoleh data adalah perangkat pembelajaran dan tes
1. Perangkat Pembelajaran
oleh peneliti beserta kelengkapannya. Kemudian divalidasi oleh satu orang dosen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yakni berupa soal tes
matematis. Soal tes tersebut diambil dari berbagai sumber dengan memodifikasi
7
Sugiyono, Metode Penelitian ... , h.166
39
dahulu soal tes tersebut dikonsultasikan pada dosen pembimbing, dan divalidasi
8
Ana Ari Wahyu Suci dan Abdul Haris Rosyidi. Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa pada Pembelajaran Problem Posing Berkelompok. MathEdunes. Vol. 1, No 2,
2012. h. 1-8.
40
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes.9
Tes dilakukan untuk mengetahui pengaruh lembar kerja peserta didik berbasis
terdiri dari soal essay sebanyak 4 (empat) butir soal. Sebelum melakukan tes
terhadap siswa, soal-soal diuji validitasnya terlebih dahulu. Tujuan dari validasi
adalah untuk melihat soal tes tersebut sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran
Pada penelitian ini validator yang dipilih yaitu ahli media, ahli materi, dan
ahli bahasa. Ahli media bertugas untuk memvalidasi media pembelajaran, ahli
materi bertugas untuk memvalidasi materi dan soal untuk pengevaluasian yang
disajikan pada media pembelajaran, ahli bahasa untuk memvalidasi bahasa yang
digunakan pada media pembelajaran. Peserta didik kelas VIII-1 akan digunakan
data. Tahap yang paling penting dalam penelitian ini adalah tahap analisis data.
Adapun data yang akan dianalisis adalah data pretest dan posttest
teknik analisis data yang akan digunakan adalah statistik uji-t satu pihak. Adapun
4) Memilih ujung bawah interval pertama. Untuk ini bisa diambil sama
dengan nilai data yang lebih kecil dari data terkecil tetapi selisihnya
harus kurang dari panjang kelas yang telah ditentukan. Selanjutnya daftar
baku. Untuk mencari rata-rata skor pretest dan posttest siswa dihitung dengan
menggunakan rumus:10
10
Sudjana, Metode ... , h. 70
42
∑
̅= ∑
Keterangan :
̅ = skor rata-rata siswa
fi = frekuensi kelas interval data
xi = nilai tengah
Selanjutnya menghitung nilai simpangan baku, maka digunakan rumus:11
∑ ∑
Keterangan:
n = Banyak data
s = Varians
berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data yang telah
berikut:12
χ2=∑
Keterangan :
χ2= statistik chi-kuadrat
Oi = frekuensi pengamatan
Ei = frekuensi yang diharapkan
11
Sudjana, Metode ... , h. 95
12
Sudjana, Metode ... , h. 273
43
taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1, dengan kriteria
pengujian tolak H0 jika χ2≥χ21- α)(k-1). Dalam hal lainnya H0 diterima. Apabila
3. Pengujian Hipotesis
keterangan:
t = Nilai t hitung
= rata-rata posttest
= Nilai KKM (69,9)
s = Standar deviasi
n = jumlah sampel13
dengan taraf signifikan α = 0,05.14 Adapun rumusan hipotesis yang akan diuji
13
Sudjana, Metoda Statistika. . ., h. 227.
14
Sudjana, Metoda Stasistika ..., h. 227.
44
BAB IV
terlebih dulu berkonsultasi dengan guru bidang studi matematika tentang siswa
data untuk materi pola bilangan yang terdiri dari RPP, LKPD, soal pretest, dan
yang dilakukan peneliti setelah berkonsultasi dengan guru studi matematika yang
bersangkutan.
4.1 berikut.
44
45
Data yang dianalisis pada penelitian ini adalah data tes awal (pretest) dan
a) Menentukan Rentang
= 78 – 38
= 40
Diketahui n = 26
= 1 + (3,3) log 26
= 1 + 3,3 (1,41)
= 5,65 (dibulatkan 6)
Rentang
Panjang kelas =
Banyak kelas
40
=
6
= 6,66 (dibulatkan 7)
47
x
fx i i
f i
1.329
26
56,03
∑ ∑
48
3) Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data dari kelas
dalam penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas tersebut dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat. Adapun hipotesis dalam uji
Keterangan:
= 38- 0,5
= 37,5
= 79 + 0,5
= 79,5
Kolom 3 Z skor :
= -1,50
Kolom 4 : Untuk menghitung batas luas daerah dapat dilihat pada tabel Z
dengan nilai -1,5 (atas ke bawah) dan kolom 5 (ke samping kanan)
χ2= ∑
2
χ = + + + + +
χ 2 = 8,50
Dk = k 1
=6 1
=5
Sehingga : =
= 11,1
ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa sebaran data pretest mengikuti distribusi
normal.
51
a) Menentukan Rentang
= 95 – 55
= 40
Diketahui n = 26
= 1 + (3,3) log 26
= 1 + 3,3 (1,41)
= 5,65 (dibulatkan 6)
Panjang kelas =
40
=
6
= 6,66 (dibulatkan 7)
52
x
fx i i
f i
1.942
26
74,69
∑ ∑
53
3) Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data dari kelas
dalam penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas tersebut dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat. Adapun hipotesis dalam uji
Keterangan:
= 55- 0,5
= 54,5
= 96 + 0,5
= 96,5
Kolom 3 Z skor :
= = -1,45
55
Kolom 4 : Untuk menghitung batas luas daerah dapat dilihat pada tabel Z
dengan nilai -1,5 (atas ke bawah) dan kolom 5 (ke samping kanan)
χ2= ∑
2
χ = + + + + +
χ 2 = 7,73
Dk = k 1
=6 1
=5
56
Sehingga : =
= 11,1
distribusi normal.
2. Pengujian Hipotesis
Hipotesis diuji dengan menggunakan statistik uji-t satu pihak. Analisis ini
sebagai berikut :
Uji yang digunakan adalah statistik uji-t satu pihak dengan taraf signifikan
Ha diterima jika 𝑡 < 𝑡1−α dan dk = (n - 1). Dalam hal lainnya H0 ditolak”.
n= 26 = 69,9
x = 7 ,6 = 12,69
̅
𝑡
√
𝑡
√
𝑡
√
𝑡 1,92
Dengan taraf signifikan = 0,05 dengan (dk = n-1) yaitu (dk = 26-1) = 25
t tabel = 𝑡
=𝑡
= t(0,95)
berdasarkan hasil perhitungan diperoleh thitung = 1,92 dan t tabel= 1,71. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai > atau 1,92 > 1,71 sehingga hipotesis
C. Pembahasan
bahan aja baru seperti bahan ajar LKPD berbasis Etnomatematika yang belum
atau 1,92 > 1,71 sehingga hipotesis alternatif H0 ditolak dan Ha dan dapat
59
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Pranita
dkk yang menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, sedangkan uji hipotesis
berpengaruh terhadap motivasi belajar, sedangkan hasil uji n-gain diperoleh skor
penelitian ini sesuai dengan hasil pengembangan LKPD yang dilakukan oleh
melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Para siswa lebih
dengan teman lain yang meungkinkan munculnya strategi jawaban yang bervariasi
dari siswa.3 Hal ini senada dengan temuan yang dilakukan oleh Firmasari dan
1
Pranita, Marta, Dinata, Anggit Grahito Wicaksono & Ema Butsi Prihastasari. Efektivitas
LKPD Berbasis Etnomatematika Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar di Era New Normal.
Jurnal Education, Vol, 8, No.3, 2022, h. 1128-1134.
2
Rahmawati, D.F, Marsigit. Pengembangan bahan ajar berbasis etnomatematika untuk
meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa SMP. Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 6,
No. 6, 2012, h. 112-122.
3
Ariaji, R., & Abubakar. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) kimia di SMA/MA
kelas X terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa. Jurnal Eksakta. Vol. 2, No. 2, 2017, h. 101-108.
60
Pramuditya dimana kehadiran bahan ajar siap pakai seperti LKPD dapat
bermakna.4
matematis peserta didik dan menjadikan peserta didik aktif dalam belajar serta
LKPD ini dapat melatih siswa dalam menyelesaikan masalah agar tercapai suatu
pemecahan masalah, apabila siswa mengalami kendala atau kesulitan maka guru
didesain sesuai tujuan dan kondisi siswa setempat dan dapat dibuat sendiri baik
diharapkan siswa lebih mudah untuk memahami materi yang berhubungan dengan
materi pola bilangan dan serta mudah dalam mengimplementasikan teori selama
4
Firmasari, S. & Pramuditya, S. A. Desain Bahan Ajar Analisis Real Dengan Taksonomi
Solo Dilengkapi Soal-Soal Bentuk Superitem. Jurnal Elemen. Vol. 4, No. 1, 2018, h. 20-33.
61
memahami matematika, dan lebih memahami budaya mereka, dan nantinya para
untuk tujuan praktis, estetika dan rekreasi. Banyak budaya telah mengembangkan
kan seni dan desain yang kaya simetris, transformasi, proporsi, dan lain
D. Keterbatasan Penelitian
matematis siswa SMP melalui materi pola bilangan. Penelitian ini kurangnya
ketelitian dalam pemilihan objek Etnomatematika yang benar dan pemilihan soal
kemampuan pemecahan masalah yang kurang tepat ketika membuat soal peneliti
tidak mempertimbangkan tingkatan level soal sehingga ada soal yang tidak sesuai
5
Arya Wulandari dan Kadek Rahayu Puspadewi, Budaya Dan Implikasinya Terhadap
Pembelajaran Matematika Yang Kreatif. Jurnal Santiaji Pendidikan, Vol. 6, No. 1, 2016, h. 31-37
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
t tabel= 1,71. Hal ini menunjukkan bahwa nilai > atau 1,92 > 1,71
B. Saran
matematika disekolah.
Etnomatematika sebagai salah satu alternatif pemilihan bahan ajar. Hal ini
62
63
3. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian ini lebih lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Ariaji, R., & Abubakar. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) kimia di
SMA/MA kelas X terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa. Jurnal Eksakta,
2(2). 2017, Diambil dari http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/eksakta
/article/view/176/163.
Ariyanti dan Setiawan, Analisis Kesulitan Siswa SMP Kelas VIII dalam
Menyelesaikan Soal Pola Bilangan Berdasarkan Kemampuan Penalaran
Matematik. Journal on Education, Vol. 1, No. 2, 2019.
Dyah, Satya Yoga dan Agustin. Penurunan Rasa Cinta Budaya dan Nasionalisme
Generasi Muda Akibat Globalisasi. Jurnal Sosial Humaniora. Vol 4 No. 2,
2011.
Firmasari, & Pramuditya, Desain bahan ajar analisis real dengan Taksonomi Solo
dilengkapi soal-soal bentuk superitem. Jurnal Elemen, 4(1), 20-33. 2018.
https://doi.org/10.29408/jel.v2i1.179.
George. Polya, 1945. How to Solve It: A New Aspect of Mathematics Method (2nd
Ed). Princenton, New Jersey: Princeton University Press.
64
65
Pranita, Marta, Dinata, Anggit Grahito Wicaksono & Ema Butsi Prihastasari.
Efektivitas LKPD Berbasis Etnomatematika Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar di Era New Normal. Jurnal Educatio, Vol, 8, No.3, 2022.
Prastowo, Andi. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
Rambe, Arjuna Yahdil Fauza dan Afri, Lisa Dwi. Analisis Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa Dalam Menyelesaik an Soal Materi
Barisan dan Deret. AXIOM: Jurnal Pendidikan dan Matematika, Vol 9, No.
2, 2020.
Rangkuti, Ahmad Nizar. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Citapustaka Media.
Rosa & Orey. Ethnomathematics: the cultural aspect of mathematics. Revista
Lati`noamericana de Etnomatemática¸ Vol. 4 No. 2, 2011.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 2: Surat Mohon Izin Pengumpulan Data dari Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Ar-Raniry
70
Lampiran 3: Surat Keterangan Izin Meneliti dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Banda Aceh
71
Lampiran 4: Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian dari SMP Negeri 8 Banda
Aceh
72
[[
A. Kompetensi Inti
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang /teori.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif learning
dengan segenap aktivitas memahami, menjelaskan, menyelesaikan, membandingkan dan
mendiskusikan, serta menyimpulkan, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menentukan konfigurasi objek yang berkaitan dengan pola bilangan
2. Menjelaskan keterkaitan antar suku pola bilangan atau antar bentuk pada konfigurasi
objek
3. Menggeneralisasi pola bilangan dan konfigurasi objek
4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola bilangan dan konfigurasi objek
73
D. Materi Pembelajaran
Pola bilangan Genap
2, 4, 6, 8, …
Pola ke-n = 2n
E. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
b. Model Pembelajaran : Kooperatif Learning
c. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan
Guru mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan
sebagai bentuk implementasi dari kepercayaan diri akan kemampuannya dan kepercayaan diri
untuk menyampaikan pendapatnya di kelas.
Contoh Pertanyaan
a. Dapatkah kalian menemukan adanya pola di lingkungan sekitar kita?
b. Apakah susunan kursi di dalam kelas membentuk pola?
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari, salah
satunya yaitu: dapat membentuk suatu barisan bilangan dengan teratur atau aturan tertentu.
Contohnya: Sususan segitiga yang dapat dibuat dari kartu Remi.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Pemberian Acuan
1. Menginformasikan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan pertama.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
3. Pembagian kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 Peserta didik perkelompok.
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 95 Menit )
Kegiatan Pembelajaran
Mengamati
Peserta didik mengamati gambar motif batik yang terdapat dalam kegiatan LKPD berbasis
Etnomatematika.
Menanya
Menanyakan pola yang ada dalam gambar.
Menanyakan cara yang mudah dalam menentukan pola bilangan pada gambar.
Mencoba
Peserta didik berdiskusi dengan kelompok untuk menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada
LKPD-1.
Mengasosias
Peserta didik menentukan pola bilangan pada gambar motif batik yang terdapat pada LKPD berbasis
Etnomatematika
Mengomunikasikan
Salah satu kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, sedangkan kelompok
yang lain menanggapi dengan santun.
Guru memberikan penguatan terhadap materi pola bilangan yang telah dipelajari.
75
pembelajaran.
Mengamati
Peserta didik mengamati gambar motif batik yang ada dalam kegiatan LKPD berbasis etnomatematika.
Menanya
Menanyakan pola yang ada dalam gambar.
Menanyakan cara yang mudah dalam menentukan pola bilangan pada gambar.
Mencoba
Peserta didik berdiskusi dengan kelompok untuk menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada
LKPD-1.
Mengasosias
Peserta didik menentukan pola bilangan pada gambar motif batik yang terdapat pada LKPD berbasis
etnomatematika
Mengomunikasikan
Salah satu kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, sedangkan kelompok
yang lain menanggapi dengan santun.
Guru memberikan penguatan terhadap materi pola bilangan yang telah dipelajari.
Kegiatan Penutup ( 5 Menit)
Peserta didik membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang pola bilangan.
Guru memberitahukan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan Posstest
Peserta didik diminta untuk berdoa sebagai bentuk ketaqwaan kepada Allah SWT.
Guru mengucapkan salam penutup.
77
H. Penilaian
Nahri Salji
NIM. 180205083
78
Kompetensi Dasar
3.1 Menentukan pola pada barisan bilangan dan barisan konfigurasi objek
4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola barisan dan barisan konfigurasi
objek
Petunjuk
1. Bacalah LKPD berikut dengan cermat.
2. Diskusikanlah LKPD ini dengan teman sekelompokmu.
3. Ikuti semua petunjuk dan langkah kerja yang disajikan di dalam LKPD.
4. Jika mengalami kesulitan dalam mengumpulkan informasi dan memecahkan masalah
silahkan bertanya kepada guru.
5. Setelah selesai mengerjakan LKPD, setiap kelompok akan mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas.
6. Alokasi waktu 85 menit.
79
Aktivitas-1
Gambar tersebut merupakan salah satu motif batik khas Aceh, yaitu motif tolak angin.
Amati susunan motif pada gambar di bawah ini, tuliskan banyaknya motif pada setiap
gambar!
Tanpa menggambar dapatkah kalian menentukan banyaknya motif untuk susunan motif
b) Dari aktivitas diatas, tentukan banyaknya motif pada pola ke-18 tanpa menggambar!
Penyelesaian
Memahami masalah
(informasi apa saja yang kamu dapat dari soal)
a. Diketahui :
Melaksanakan rencana
(carilah hasil dengan menggunakan cara penyelesaian yang telah kamu tentukan)
Masukkan rumus pola ke ….. bilangan genap yaitu:
𝑈….. = 2 𝑥 …
𝑈….. = … 𝑥 …
𝑈….. = …..
Amati susunan motif pada gambar di bawah ini, tuliskan banyaknya motif pada setiap
gambar!
Tanpa menggambar dapatkah kalian menentukan banyaknya motif untuk susunan motif
b) Dari aktivitas diatas, tentukan banyaknya motif pada pola ke-10 tanpa menggambar!
Penyelesaian
Memahami masalah
(informasi apa saja yang kamu dapat dari soal)
b. Diketahui :
Untuk menyelesaikan soal bisa dengan menggunakan rumus pola ke-𝑛 bilangan ganjil
yaitu: 𝑈𝑛 = ……
Melaksanakan rencana
(carilah hasil dengan menggunakan cara penyelesaian yang telah kamu tentukan)
Aktivitas-3
Amati susunan motif pada gambar di bawah ini, tuliskan banyaknya motif pada setiap
gambar!
Tanpa menggambar dapatkah kalian menentukan banyaknya motif untuk susunan motif
b) Dari aktivitas diatas, tentukan banyaknya motif pada pola ke-30 tanpa menggambar!
Penyelesaian
Memahami masalah
(informasi apa saja yang kamu dapat dari soal)
c. Diketahui :
Pola bilangan segitiga : 𝑈1 = ….
𝑈2 = ….
𝑈3 = ….
𝑈4 = ….
Ditanya :…….?
Membuat rencana penyelesaian masalah
(bentuk sebuah model atau cara penyelesaiannya)
Untuk menyelesaikan soal bisa dengan menggunakan rumus pola ke-𝑛 bilangan segitiga
yaitu: 𝑈𝑛 = ……
Melaksanakan rencana
(carilah hasil dengan menggunakan cara penyelesaian yang telah kamu tentukan)
Kompetensi Dasar
3.1 Menentukan pola pada barisan bilangan dan barisan konfigurasi objek
4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola barisan dan barisan konfigurasi
objek
Petunjuk
1. Bacalah LKPD berikut dengan cermat.
2. Diskusikanlah LKPD ini dengan teman sekelompokmu.
3. Ikuti semua petunjuk dan langkah kerja yang disajikan di dalam LKPD.
4. Jika mengalami kesulitan dalam mengumpulkan informasi dan memecahkan masalah
silahkan bertanya kepada guru.
5. Setelah selesai mengerakan LKPD, setiap kelompok akan mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas.
6. Alokasi waktu 55 menit
86
Aktivitas-1
Gambar tersebut merupakan salah satu motif batik khas Aceh, yaitu motif tolak angin.
Amati susunan motif pada gambar di bawah ini, tuliskan banyaknya motif pada setiap
gambar!
Tanpa menggambar dapatkah kalian menentukan banyaknya motif untuk susunan motif
b) Dari aktivitas diatas, tentukan banyaknya motif pada pola ke-12 tanpa
menggambar!
Penyelesaian
Memahami masalah
(informasi apa saja yang kamu dapat dari soal)
Diketahui :
Pola bilangan persegi : 𝑈1 = ….
𝑈2 = ….
𝑈3 = ….
𝑈4 = ….
Ditanya :…….?
Membuat rencana penyelesaian masalah
(bentuk sebuah model atau cara penyelesaiannya)
Untuk menyelesaikan soal bisa dengan menggunakan rumus pola ke-𝑛 bilangan persegi
yaitu: 𝑈𝑛 = ……
Melaksanakan rencana
(carilah hasil dengan menggunakan cara penyelesaian yang telah kamu tentukan)
Masukkan rumus pola ke ….. bilangan persegi yaitu:
𝑈….. = …..2
𝑈….. =… 𝑥 …
𝑈….. =…..
Aktivitas-2
Amati susunan motif pada gambar di bawah ini, tuliskan banyaknya motif pada setiap
gambar!
Tanpa menggambar dapatkah kalian menentukan banyaknya motif untuk susunan motif
b) Dari aktivitas diatas, tentukan banyaknya motif pada pola ke-20 tanpa
menggambar!
Penyelesaian
Memahami masalah
(informasi apa saja yang kamu dapat dari soal)
a. Diketahui :
Pola bilangan persegi panjang : 𝑈1 =
𝑈2 = ….
𝑈3 = ….
𝑈4 = ….
Ditanya :…….?
Untuk menyelesaikan soal bisa dengan menggunakan rumus pola ke-𝑛 bilangan persegi
panjang yaitu: 𝑈𝑛 = ……
Melaksanakan rencana
(carilah hasil dengan menggunakan cara penyelesaian yang telah kamu tentukan)
PRE-TEST
Nama Siswa :
Petunjuk!
Soal
Pada gambar telah diketahui bahwa motif pertama berwarna putih dan
motif kedua berwarna biru. Warna apakah akan muncul pada motif ke-20?
2. Jika diketahui pola bilangan 4, 9, 14, 19, … maka angka pada pola ke-20
adalah…
91
3. Pak Sabar berencana merancang kain batik berbentuk motif tolak angin
….
Pada motif di atas dapat dilihat bahwa, terdapat pola bilangan Ganjil yaitu
POST-TEST
Petunjuk!
Soal
ke-25?
93
2. Dalam setiap 20 menit, pak andi merancang motif batik berbentuk tolak
angin sebanyak 4 motif, jika mula- mula ada 35 motif batik, banyak motif
3. Pak hamid berencana merancang kain batik berbentuk motif tolak angin
…….
Tentukan banyak motif yang dirancang pak hamid pada pola ke-24?
Pada gambar telah diketahui bahwa motif pertama berwarna putih dan
motif kedua berwarna biru. Warna apakah akan muncul pada motif ke-15?
94
Lampiran 10 : Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Soal Pre-Test
bilangan
2. Menentukan mampu Dalam setiap 20 menit, pak andi Memahami masalah C4
konfigurasi menentukan merancang motif batik berbentuk tolak (informasi apa saja yang kamu dapat dari soal)
objek yang konfigurasi angin sebanyak 4 motif, jika mula- mula Diketahui :
berkaitan objek yang
ada 35 motif batik, banyak motif batik 𝑎 = 35
dengan pola berkaitan
bilangan dengan pola setelah 2 jam adalah ? 𝑟=4
Menjelaskan bilangan 𝑛 = 2 𝑗𝑎𝑚 = 120 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = =6
keterkaitan Peserta didik
antar suku mampu Ditanya : ?
pola bilangan menjelaskan
atau antar keterkaitan Membuat rencana penyelesaian masalah
bentuk pada antar suku (bentuk sebuah model atau cara penyelesaiannya)
konfigurasi pola
objek bilangan Untuk menyelesaikan soal bisa dengan
Menggenerali atau antar menggunakan rumus pola ke-𝑛 bilangan geometri
sasi pola bentuk pada yaitu 𝑛 = 𝑎𝑟𝑛−1
bilangan atau konfigurasi
konfigurasi objek Melaksanakan rencana
objek Peserta didik (carilah hasil dengan menggunakan cara
penyelesaian yang telah kamu tentukan)
Menyelesaika mampu
n masalah menggeneral
𝑛 = 35x26−1
yang isasi pola
berkaitan bilangan 𝑛 = 35x25
dengan pola atau 𝑛 = 35x32
bilangan konfigurasi 𝑛 = 1.120
objek
Peserta didik Memeriksa kembali jawaban
mampu (cek kembali hasil dan tarik kesimpulan)
menyelesaik
an masalah Jadi, banyaknya amoeba setelah 2 jam adalah 1.120.
yang .
berkaitan
dengan pola
bilangan
.
100
3 Menentukan Peserta didik Pak hamid berencana merancang kain Memahami masalah C3
konfigurasi mampu batik berbentuk motif tolak angin dengan (informasi apa saja yang kamu dapat dari soal)
objek yang menentukan pola segitiga seperti dibawah ini!
berkaitan konfigurasi a. Diketahui :
dengan pola objek yang Pola bilangan segitiga =1
bilangan berkaitan =3
Menjelaskan dengan pola ……. =6
keterkaitan bilangan Ditanya : ?
antar suku Peserta didik Membuat rencana penyelesaian masalah
pola bilangan mampu Tentukan banyak motif yang dirancang (bentuk sebuah model atau cara penyelesaiannya)
atau antar menjelaskan pak hamid pada pola ke-24?
bentuk pada keterkaitan Untuk menyelesaikan soal bisa dengan
konfigurasi antar suku menggunakan rumus pola ke-𝑛 bilangan segitiga
objek pola bilangan yaitu: = 𝑛 n + 1)
Menggenerali atau antar
sasi pola bentuk pada Melaksanakan rencana
bilangan atau konfigurasi (carilah hasil dengan menggunakan cara
konfigurasi objek penyelesaian yang telah kamu tentukan)
objek Peserta didik
Menyelesaika mampu Masukkan rumus pola ke-24 bilangan segitiga yaitu:
n masalah menggeneralis = 24 + 1)
yang asi pola =12 24 + 1)
berkaitan bilangan atau = 25)
dengan pola konfigurasi = 300
bilangan objek Memeriksa kembali jawaban
Peserta didik (cek kembali hasil dan tarik kesimpulan)
mampu
menyelesaikan Rumus pola ke-24 bilangan segitiga yaitu:
masalah yang
berkaitan = 24 + 1)
dengan pola
bilangan Jadi, banyaknya pola bilangan segitiga pada pola ke-
24 adalah 300
101
NAHRI SALJI
NIM. 180205083