Anda di halaman 1dari 68

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING


TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Disusun Oleh :

ZAHRA SEPTI DAMAYANTI


NPM. 2005100031

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS LABUHANBATU
2023

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahi rabbil’alamin, puji syukur kerhadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Project
Based Learning Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Pada
Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel DI SMP Negeri 2 Rantau Selatan”.
Skripsi ini disusun guna untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar
akademik S1 di bidang ilmu pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan
Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Labuhanbatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak mengalami kesulitan
yang dihadapi, namun berkat bantuan, bimbingan, arahan, motivasi serta
dukungan dari pihak serta berkah dari Allah SWT sehingga kesulitan yang
dihadapi dapat teratasi. Untuk itu penulis banyak mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Assoc.Prof. Ade Parlaungan Nasution, PH.D, selaku Rektor Universitas
Labuhanbatu.
2. Ibu Dr.Sakinah Ubudiyah Siregar, S.Pd.I,M.Si, selaku Dekan Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan dan selaku sebagai Dosen Penguji yang telah
membimbing dan mengarahkan saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Laili Habibah Pasaribu S.Pd,M.Pd, selaku Kepala Prodi Pendidikan
Matematika dan selaku sebagai Dosen Pembimbing II yang telah mengarahkan
dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Nurlina Ariani Harahap S.Pd,M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
mengarahkan dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Supratman dan Ibu Endang selaku kedua orang tua peneliti yang selalu
memberikan doa dan support dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Kepada kakakku Okky Hartati dan adikku Tria Febri serta keponakanku
Zulaikha Novia yang selalu mendukung peneliti.
7. Kepada Arjuna Akbar Ramadhan yang membantu serta mendukung peneliti
dalam menyelesaikan skripsi.
8. Teman-teman serta sahabat saya yang telah mendukung dalam menyelesaikan
skripsi ini
9. Semua pihak yang pernah membantu dalam penyusunan skripsi yang peneliti
tidak dapat sebutkan satu persatu.
Peneliti sangat bersyukur dan berterimakasih kepada semua pihak. Dalam
penyusunan skripsi ini tentulah banyak kekurangan. Kritik dan saran yang
membangun sangat peneliti harapkan demi perbaikan dan motivasi kedepannya.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan diberkahi oleh Allah SWT. Aamiin.

Rantauprapat, 23 November 2023

Zahra Septi Damayanti


NPM.2005100031

2
iai
PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING


TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
DI SMP NEGERI 2 RANTAU SELATAN

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

Nama : ZAHRA SEPTI DAMAYANTI


NPM : 2005100031
Program Studi : Pendidikan Matematika

Telah dipertahankan di depan


Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di
Rantauprapat pada tanggal 24 Januari 2024 dan dinyatakan telah
memenuhi syarat untuk melanjutkan penelitian.

SUSUNAN TIM PENGUJI PROPOSAL SKRIPSI


Pembimbing I
Nama : Nurlina Ariani Harahap, S.Pd,M.Pd ………………………
NIDN : 0115028801
Pembimbing II
Nama : Laili Habibah Pasaribu, S.Pd,M.Pd ………………………
NIDN : 0114078701
Penguji
Nama : Dr. Sakinah Ubudiyah Siregar, S.Pd.I,M.Si ………………………
NIDN : 0109048702

Rantauprapat, 31 Januari 2024


Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan
Dekan,

Dr.Sakinah Ubudiyah Siregar, S.Pd.I,M.Si


NIDN : 0109048702

iaii3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
PROPOSAL SKRIPSI.................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1...................................................................................................................Latar
Belakang...................................................................................................1
1.2...................................................................................................................Identifi
kasi Masalah.............................................................................................4
1.3...................................................................................................................Batasa
n Masalah.................................................................................................4
1.4...................................................................................................................Rumus
an Masalah................................................................................................4
1.5...................................................................................................................Tujuan
Penelitian..................................................................................................4
1.6...................................................................................................................Manfa
at Penelitian..............................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................6
2.1. Model Pembelajaran Project Based Learning.........................................6
2.2. Kemampuan Pemahaman Konsep...........................................................8
2.3. Materi Sistem Persamaan Linear Dua Varibel (SPLDV)........................9
2.4. Penelitian Yang Relevan..........................................................................13
2.5. Kerangka Berfikir....................................................................................14
2.6. Hipotesis..................................................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................16
3.1. Jenis Penelitian........................................................................................16
3.2. Lokasi Penelitian.....................................................................................16
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian..............................................................17
3.4. Prosedur Penelitian..................................................................................18
3.5. Instrumen Penelitian................................................................................18
3.6. Teknik Pengumpulan Data......................................................................18
3.7. Teknik Analisis Data................................................................................19

4
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................21
LAMPIRAN..................................................................................................23

iaiii

5
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan harus mengikuti perkembangan zaman dan kemajuan


teknologi. Kemajuan ilmu pengetahuan di bidang teknologi menjadikannya salah
satu sarana kemajuan dalam dunia pendidikan. Siswa harus mampu beradaptasi
dengan perubahan zaman jika diperlukan. Di masa seperti sekarang ini, pendidik
harus tanggap terhadap kebutuhan peserta didiknya. Oleh karena itu, pendidikan
matematika perlu diubah untuk mencapai hasil belajar yang optimal bagi siswa.
Perubahan pengembangan pendidikan matematika untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan mencapai hasil pembelajaran yang bermutu dilakukan seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dan komunikasi
1
.
Dalam dunia pendidikan, pendidikan matematika dilaksanakan mulai dari
sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Pendidikan matematika juga
diberikan di Perguruan Tinggi. Hal ini menunjukskan bahwa konsep matematika
sangatlah penting dan berperan besar dalam kehidupan 2. Matematika sangat erat
kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, dan segala macam aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari selalu memerlukan penguasaan matematika atau aritmatika.
Sebsagian besar siswa beranggapan bahwa matematika adalah mata pelajaran
yang sulit dipelajari dan dipahami 3.
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang
dipelajari di sekolah. Pelajaran matematika tidak hanya tentang angka, tetapi jauh
lebih dalam dari itu. Banyak kemampuan yang bisa dikembangkan dari
pembelajaran matematika, antara lain penyelesaian masalah, komunikasi
matematis, dan koneksi matematis 4. Matematika juga memiliki peran yang
penting namun, pentingnya ilmu matematika tidak membuat peseta didik
menyukai pelajaran matematika. Kebanyakan peserta didik tidak menyukai
pelajaran matematika dikarenakan mereka berpendapat bahwa matematika itu
sulit untuk dipahami. Sehingga dalam proses pembelajaran matematika,
diperlukan suatu pemahaman dan penguasaan perserta didik terhadap konsep
matematika yang sedang dipelajari karena matematika bukan hanya sekedar untuk
dihafalkan saja 5.
Pemahaman konsep sangatlah penting, penguasaan konsep memudahkan
siswa dalam mempelajari matematika. Setiap pelajaran berfokus pada penguasaan
konseptual untuk membangun landasan yang kuat bagi siswa untuk menguasai
keterampilan penting lainnya seperti berpikir logis, komunikasi, koneksi, dan
pemecahan masalah. Penguasaan konseptual adalah tingkat pencapaian belajar
siswa yang memungkinkan mereka mendefinisikan atau menjelaskan bagian-
bagian materi pembelajaran dan mendefinisikan materi pembelajaran dalam

1
tulisannya sendiri. Jika siswa mempunyai kemampuan menjelaskan dan
mendefinisikan, maka akan mampu memahami konsep atau prinsip pelajaran
meskipun penjelasan yang diberikan memiliki struktur kalimat yang bertentangan
dengan konsep yang diberikan, namun maknanya sama6.
Adapun indikator pemahaman konsep yang biasa digunakan dalam tujuan
pembelajaran ini menurut Heris (2018) adalah sebagai berikut :
1) Menjelaskan ulang sebuah konsep.
2) Memberi contoh dan bukan contoh dari konsep.
3) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.
4) Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu.
5) Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah matematis
Berdasarkan observasi peneliti di SMP Negeri 2 Rantau Selatan diketahui
bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika cenderung relatif rendah.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah satu guru matematika di SMP
Negeri 2 Rantau Selatan memperoleh informasi bahwa pada saat peserta didik
diberikan soal yang berbeda dengan contoh soal yang sebelumnya telah diberikan
peserta didik mengalami kebingungan dan kesulitan dalam mengerjakan soal
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep
matematika pada peserta didik belum maksimal. Hal ini di buktikan dengan
Terlihat juga dari data 33 peserta didik dari mereka, atau 8 peserta didik, termasuk
dalam kategori tinggi dengan skor di atas 24,24% Kategori sedang mencakup 61%
atau 20 peserta didik kategori rendah hanya mencakup 15,15%, atau 5 peserta
didik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa para peserta didik belum
sepenuhnya memahami konsep tentang materi sistem persamaan linear dua
variabel. Penyebabnya mungkin karena kebiasaan para peserta didik yang hanya
menghafal rumus tanpa benar-benar memahami konsep tersebut. Sulit bagi guru
untuk memahami siswa sebagaimana mereka memahami materi pelajaran. Guru
harus mengulangi penjelasan agar siswa memahami pelajaran. Hal ini dapat terjadi
karena siswa kurang antusias dalam belajar dan kurang tertarik dengan model
pembelajaran.
Kurangnya model pembelajaran yang bervariasi, siswa cenderung pasif
dan hanya mendengarkan guru sehingga mudah melupakan materi yang
disampaikan. Memperkenalkan metode pembelajaran yang mendorong siswa
berpikir dan bertanya, atau model pembelajaran yang memungkinkan siswa
berpartisipasi aktif dalam proses belajar mengajar. Salah satunya dengan
mengembangkan model pembelajaran yang sudah ada. Perubahan model
pembelajaran merupakan salah satu alternatif strategi untuk meningkatkan
pemahaman matematis siswa salah satu model pembelajaran yang diduga dapat
meningkatkan pemahaman matematis siswa adalah model pembelajaran Project
Based Learning.

2
Project Based Learning adalah metode pembelajaran yang dapat
diterapkan pada semua jenjang pendidikan. Dalam metode pembelajaran ini
pendidik berperan sebagai fasilitator. Project Based Learning bertujuan untuk
menemukan pemecahan masalah, disamping itu juga agar peserta didik
mempelajari konsep cara pemecahan masalah dan mengembangkan kemampuan
berpikir kritis 8. Pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran yang
mengutamakan pada aktivitas siswa untuk memahami suatu konsep dengan
melakukan investigasi mendalam tentang suatu masalah dan menemukan solusi
dengan pembuatan proyek 9.

Keunggulan metode pembelajaran dengan Project Based Learning


menurut 10 adalah sebagai berikut :
1) Melatih peserta didik untuk menggunakan reasoning dalam mengatasi
persoalan bisnis
2) Melatih peserta dalam membuat hipotesis dalam pemecahan masalah
berdasarkan konsep bisnis yang sederhana
3) Melatih kemampuan berpikir kritis dan kontekstual dengan permasalahan-
permasalahan bisnis real yang dihadapi
4) Melatih peserta didik melakukan uji coba dalam pembuktian hipotesis
5) Melatih dalam pengambilan keputusan tentang pemecahan masalah dengan
cara:
a) Mendorong peserta didik ikut berpartisipasi aktif dan konsentrasi dalam
diskusi
b) Merangsang peserta didik untuk berpikir dengan mengembalikan pertanyaan
kepada mereka
c) Mendorong peserta didik membuat analisis masalah, sintesis masalah,
melakukan evaluasi, dan menyusun ringkasan hasil evaluasi
d) Membantu peserta didik dalam mengidentifikasi sumber, referensi, dan
prinsip (materi) salam mengkajipermasalahan dan alternative pemecahan
masalah.
Pada tingkat sekolah menengah pertama, materi sistem persamaan linear
dua variabel merupakan salah satu materi ajar yang wajib dipelajari. Sitem
persamaan linear dua variabel berfungsi dalam menyelesaikan kejadian di
kehidupan, seperti menghitung keuntungan atau laba, mencari harga dasar atau
harga pokok suatu barang dan membandingnkan harga barang. Tujuannya adalah
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam merangkai permasalahan cerita ke
dalam bentuk matematis atau simbolik dan menyelesaikannya dengan
menggunakan teknik grafis, eliminasi, substitusi, dan gabungan (eliminasi dan
substitusi).
Dengan model pembelajaran Project Based Learning diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman konsep matematis peserta didik pada materi sistem
persamaan linear dua variabel. Oleh karena itu, peneliti mengambi judul :

3
“Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap
Kemampuan Konsep Matematis Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel Di SMP Negeri 2 Rantau”.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang pembahasan di atas, dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Kemampuan pemahaman konsep yang sangat rendah pada siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 Rantau Selatan.
2. Model pembelajaran yang biasa digunakan guru di SMP Negeri 2 Rantau
Selatan kurang bervariasi dan konvensional
3. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran matematika

1.3 Batasan Masalah


Penelitian ini dibatasi pada masalah rendahnya kemampuan pemahaman konsep
siswa di SMP Negeri 2 Rantau Selatan dan pengaruh model pembelajaran project
based learning terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis pada materi
sistem persamaan linear dua variabel di SMP Nageri 2 Rantau Selatan.

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran project based learning terhadap
pemahaman konsep matematis siswa pada materi sistem persamaan linear dua
variabel di SMP Negeri 2 Rantau Selatan ?
2. Bagaimana pengaruh penerapan model project based learning terhadap
kemampuan pemahaman konsep matematis pada materi sistem persamaan
linear dua variabel di SMP Negeri 2 Rantau Selatan ?

1.5 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh project based learning terhadap
pemahaman konsep matematis siswa pada materi sistem persamaan linear dua
variabel di SMP Negeri 2 Rantau Selatan
2. Mengetahui penerapan model project based learning terhadap kemampuan
pemahaman konsep matematis pada materi sistem persamaan linear dua variabel
di SMP Negeri 2 Rantau Selatan

4
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi siswa
Sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan siswa, membangun hubungan
yang lebih baik dengan siswa lain, dan meningkatkan pemahaman konsep
matematis siswa ketika pembelajaran matematika
2. Bagi guru
Digunakan sebagai bahan masukan untuk mempertimbangkan dan memilih
model pembelajaran pendidikan matematika yang lebih baik sehingga
meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa.
3. Bagi peneliti
Sebagai masukan untuk penerapan model pembelajaran yang lebih tepat dalam
kegiatan belajar mengajar dimasa yang akan datang.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Model Pembelajaran Project Based Learning


2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran Project Based Learning
Project Based Learning adalah metode pembelajaran yang dapat
diterapkan pada semua jenjang pendidikan. Dalam metode pembelajaran ini
pendidik berperan sebagai fasiliator. Project Based Learning bertujuan untuk
menemukan pemecahan masalah, disamping itu juga agar peserta didik
mempelajari konsep cara pemecahan masalah dan mengembangkan kemampuan
berpikir kritis 8. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang
menggambarkan prosedur sistematik dalam pengorganisasian pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Model pembelajaran menggambarkan
keseluruhan urutan alur atau langkah-langkah yang pada umumnya diikuti oleh
serangkaian kegiatan pembelajaran 11.
Project Based Learning merupakan suatu keterampilan yang meliputi
kemampuan untuk mencari informasi, menganalisis situasi dan mengidentifikasi
masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif sehingga dapat mengambil
suatu tindakan keputusan untuk mencapai sasaran. Model Project Based Learning
adalah salah satu model mengajar yang digunakan oleh guru dalam kegiatan
proses pembelajaran. Model ini dapat menstimulasi peserta didik dalam berpikir
yang dimulai dari mencari data sampai merumuskan kesimpulan sehingga peserta
didik dapat mengambil makna dari kegiatan pembelajaran. Project Based
Learning merupakan pembelajaran pada siswa memahami konsep dan prinsip
matematika dengan menyelidiki masalah secara menyeluruh dan mencari solusi
yang relevan 10.
2.1.2 Langkah-langkah Pembelajaran Project Based Learning
Menurut 12 model pembelajaran Project Based Learning memiliki langkah-
langkah (sintaks) yang menjadi ciri khasnya dan membedakannya dari model
pembelajaran lain seperti model pembelajaran penemuan (discovery learning
model) dan berbasis masalah (problem based learning model). Langkah-langkah
pembelajaran Project Based Learning, meliputi :
1. Menentukan pertanyaan dasar
Pada tahap ini peneliti memberikan pertanyaan awal yang berkaitan dengan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV), guru menjelaskan materi
terkait definisi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV), kemudian
guru memberikan contoh soal terkait materi yang sudah dijelaskan.

2. Menyusun rencana proyek


Pada tahap ini peneliti membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 32
siswa, dimana satu kelompok terdiri dari 8 orang siswa, kemudian peneliti

6
memberikan soal/proyek dan mengarahkan siswa terkait tugas yang akan
dikerjakan oleh masing-masing kelompok.

3. Penyusunan jadwal perencanaan proyek


Pada tahap ini peneliti memberikan arahan kepada siswa untuk berdiskusi
terkait proyek yang diberikan, kemudian peneliti memberikan informasi terkait
jadwal pelaksanaan proyek selama 40 menit.

4. Memonitor kemajuan proyek dan kemajuan proyek


Pada tahap ini peneliti berkeliling pada setiap kelompok dari 4 kelompok untuk
menanyakan terkait kendala yang dialami oleh setiap siswa.

5. Penilaian hasil
Pada tahap ini, peneliti menyuruh siswa untuk mempersentasikan hasil diskusi
dan peneliti memberikan kesimpulan terkait hasil pengerjaan proyek siswa

6. Evaluasi pengalaman
Pada tahap ini, peneliti bertanya kepada siswa terkait apa saja kesulitan atau
kendala yang dialami selama prosesnterkait cara menyelesaikan proyek.

2.1.3 Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Project Based Learning


Seperti yang kita ketahui, setiap model pembelajaran pasti memiliki
kelebihan dan kekurangan. Menurut10, kelebihan model project based learning
antara lain:
1. Dapat membuat peserta didik lebih menghayati kehidupan sehari-hari.
2. Dapat melatih dan membiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan
memecahkan masalah secara terampil.
3. Dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik secara kretaif.
4. Peserta didik sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya.
5. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
6. Berpikir dan bertindak kreatif.
7. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.
8. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
9. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
10. Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi dengan tepat.
11. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khusunya
dunia kerja
Adapun kekurangan Model Pembelajaran Project Based Learning ialah
sebagai berikut :
1. Memerlukan cukup banyak waktu.
2. Melibatkan lebih banyak orang.
3. Dapat mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima
informasi dari guru.

7
4. Dapat diterapkan secara langsung yaitu untuk memecahkan masalah.
5. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan model ini. Misal
terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan
mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
6. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode
pembelajaran yang lain.

2.2 Kemampuan Pemahaman Konsep


2.2.1 Pengertian Kemampuan Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep matematika sangat penting bagi siswa yang
mempelajari matematika. Pembelajaran harus runtut dan berkesinambungan,
karena satu konsep matematika berkaitan dengan konsep matematika lainnya.
Setelah siswa memahami konsep matematika dasar, mereka dapat dengan mudah
mempelajari konsep matematika yang lebih kompleks. Pemahaman terhadap
konsep ini perlu ditanamkan pada siswa sekolah dasar dan sekolah menengah
pertama. Mereka akan dituntut untuk memahami definisi dan makna,
memecahkan masalah, dan menerapkan matematika dengan benar. Hal ini
merupakan prasyarat untuk mempelajari matematika pada jenjang pendidikan
tinggi 2.

Pemahaman konsep terdiri dari dua kata, yaitu pemahaman dan konsep.
Pemahaman merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami
sesuatu yang diperoleh dengan mengingat hal tersebut sehingga dapat
mengeksplorasi kemungkinan – kemugkinan yang berkaitan 13. Konsep
merupakan ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk dapat
mengelompokkan objek atau kejadian dan menerangkan apakah objek atau
kejadian itu merupakan contoh atau bukan contoh dari ide tersebut. Pemahaman
konsep merupakan unsur penting dalam belajar matematika. Penguasaan terhadap
banyak konsep, memungkinkan seseorang dapat memecahkan masalah dengan
lebih baik, sebab untuk memecahkan masalah perlu aturan-aturan, dan aturan-
aturan tersebut didasarkan pada konsep-konsep yang dimiliki 14.
Siswa harus mempunyai kemampuan memahami matematika. Guru adalah
pendidik karena kemampuan memahami matematika adalah apa yang ingin
dicapai guru dengan materi apa pun yang disajikan, memastikan siswa memenuhi
harapan yang diinginkan. Pemahaman matematika selanjutnya dapat diartikan
sebagai pengetahuan siswa dalam menerapkan strategi pemecahan masalah yang
memperhatikan konsep, prinsip, proses, dan keterampilannya 15. Pemahaman
konsep adalah kemampuan untuk memahami, merepresentasikan, dan
menghubungkan konsep-konsep dan ide-ide abstrak secara rinci untuk
menciptakan gambaran yang koheren dan bermakna. Hal ini mencakup
kemampuan untuk mengenali hubungan antara konsep-konsep yang berbeda dan
menerapkan pengetahuan tersebut pada situasi yang berbeda

8
2.2.2 Indikator Kemampuan Pemahaman Matematis

Salah satu kemampuan matematika yang penting bagi siswa adalah


kemampuan memahami matematika. Agar siswa dapat mengalami proses
pembelajaran yang dinamis dan bermakna, pembelajaran harus didasarkan pada
pengembangan pemahaman konsep matematika. Menurut Heris (2018)indikator
yang digunakan dalam survei ini adalah sebagai berikut:

1) Menjelaskan ulang sebuah konsep


2) Memberi contoh dan bukan contoh dari konsep
3) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.
4) Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu.
5) Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah matematis.

2.3 Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)


2.3.1 Pengertian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
Menurut Dris dan Tasari16 di dalam buku matematika jidil 2 untuk SMP
dan MTS kelas VIII Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) merupakan
persamaan yang memiliki dua variabel dimana setiap variabelnya mempunyai
pangkat paling besar satu dan tidak terdapat operasi perkalian pada kedua
variabelnya.Persamaan linear dua variabel mempunyai himpunan penyelesaian
dalam bentuk pasangan berurutan. Meisaroh dan Nugroho mengatakan jika dalam
persamaan terdapat dua persamaan linear dua variabel yang bentuknya 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 =
𝑐 dan 𝑝𝑥 + 𝑞𝑦 = 𝑟 dan antar persamaannya tidak dipisah, maka dapat diketahui
bentuk persamaannya adalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).
Bentuk umum dari sistem persamaan linear dua variabel, yaitu :
{ ax +by =c }
{ px+ qy=r }

Pada sistem persamaan linear dua variabel yang telah dituliskan tersebut,
𝑎, 𝑏, 𝑝, dan 𝑞 adalah koefisien, sedangkan 𝑥 dan 𝑦 merupakan variabelnya, dan 𝑐
dan 𝑟 adalah konstanta. Sedangkan nilai dari 𝑥 dan 𝑦 pada kedua persamaan
tersebut merupakan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel. Semua
variabel, koefisien, dan konstanta yang ada pada sistem persamaan linear dua
variable adalah bilangan real.
2.3.2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Metode dalam penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel ada empat
metode, yaitu :
1) Metode grafik
Penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel yaitu menjadikan grafik
sebagai penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel. Adapun
langkah-langkahnya, yaitu:
• Tentukan koordinat titik potong masing-masing persamaan terhadap sumbu X

9
dan sumbu Y.
• Gambarkan grafik dari masing-masing persamaan pada sebuah bidang
Cartesius.

2) Metode Eliminasi
Menurut Nugroho dan Meisaroh17 penyelesaian sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode eliminasi pada dasarnya adalah menghilangkan salah
satu variabel dari sistem. Untuk menentukan variabel y, maka hilangkan
terlebih dahulu variabel x, untuk menentukan variabel x, maka hilangkan
terlebih dahulu variabel y. untuk menghilangkan variabel x atau y maka
koefien dari masing-masing variabel dalam sistem persamaan haruslah sama.
Jika salah satunya tidak sama maka harus disamakan dahulu. Caranya
mengalikan dengan bilangan bulat tertentu sehingga koefisiennya menjadi
sama.
Contoh sistem persamaan linear dua variabel dengan penyelesaian metode
eliminasi sebagai berikut :

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan dengan menggunakan


metode eliminasi dari persamaan x + y = 1 dan x + 5y = 5.

Penyelesaian :
• Mengeliminasi variabel y (untuk mencari x)

x + y=1|x 5|→ 5 x+ 5 y =5
x +5 y=5|x 1|→ x+ 5 y =5−¿
4 x+ 0=0
• Eliminasi variabel x (untuk mencari y )

x + y=1
x +5 y=5−¿
0+ (−4 )=−4
y=1

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(0, 1)}.


3) Metode Subtitusi
Penyelesaian dengan metode substitusi dalam sistem persamaan linear dua
variabel tidak memerlukan menggambar, tetapi menggunakan penyelesaian
bentuk aljabar dengan menggabungkan persamaan.

Langkah-langkah penyelesaian dengan metode substitusi dalam sistem persamaan


linear dua variabel sebagai berikut :
a. Ubahlah salah satu persamaan ke dalam bentuk x = ... atau y = ...
b. Masukkan (substitusi) nilai x atau y yang diperoleh ke dalam persamaan yang
kedua
c. Nilai x atau y yang diperoleh kemudian disubstitusikan ke dalam salah satu
persamaan untuk memperoleh nilai variabel lainnya yang belum diketahui (x
atau y)

10
Contoh sistem persamaan linear dua variabel dengan penyelesaian metode
substitusi sebagai berikut :
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan menggunakan metode
substitusi dari persamaan 2x + y = 4 dan –x + 2y = –7.
Penyelesaian:
Langkah 1 (mengubah ke dalam bentuk x = ... atau y = ...)
2x + y = 4 ⇒ y = 4 – 2x
Langkah 2 (substitusi y = 4 – 2x ke persamaan –x + 2y = –7)
–x + 2y = –7 ⇔ –x + 2(4 – 2x) = –7
⇔ –x + 8 – 4x = –7
⇔ –x – 4x = –7 – 8
⇔ –5x = –15
⇔ x = –15 –5 x = 3
Langkah 3 (substitusi x = 3 ke 2x + y = 4 atau –x + 2y = –7)
2x + y = 4 ⇔ 2(3) + y = 4
⇔6+y=4
⇔ y = 4 – 6 = –2
Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 2x + y = 4 dan –x + 2y = 7
adalah {(3, -2)}
4) Metode campuran (eliminasi dan substitusi )
Metode campuran, yaitu menentukan salah satu variabel x atau y dengan
menggunakan metode eliminasi. Hasil yang diperoleh dari x atau y kemudian
disubstitusikan ke salah satu persamaan linear dua variabel tersebut.

Contoh sistem persamaan linear dua variabel dengan penyelesaian metode


campuran sebagai berikut :

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan menggunakan metode


campuran dari persamaan x + 2y = 7 dan 2x + 3y = 10.

Penyelesaian:
• Mengeliminasi variabel x (untuk mencari y)
x +2 y=7|x 2|→ 2 x+ 4 y=14
2 x+3 y =10|x 1|→ 2 x +3 y=10−¿
y=4

• Substitusi y = 4 ke persamaan 2x + 3y = 10
2x + 3y = 10 ⇔ 2x + 3(4) = 10
⇔ 2x + 12 = 10

11
⇔ 2x = –2
⇔ x = –1
Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan tersebut adalah (-1, 4)

3.3.3 Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dalam Kehidupan Sehari-hari


Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan solusi permasalahan
yang berhubungan dengan sistem persamaan linear dua variabel. Ada dua langkah
cara untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan sistem
persamaan linear dua variabel yaitu sebagai berikut :
1) Membuat Model Matematika
Menurut Nugroho dan Meisaroh17 model matematika ini merupakan
penjabaran soal ke dalam kalimat matematika. Dalam hal ini kalian harus
mengetahui mana yang menjadi variabel, mana yang menjadi koefisien, dan mana
yang menjadi konstanta dari soal cerita yang diberikan.

2) Mencari Himpunan Penyelesaian


Setelah soal tersebut diubah ke dalam bentuk model matematika maka carilah
himpunan penyelesaiannya. Maka untuk mencari himpunan penyelesaian ini dapat
menggunakan empat metode penyelesaian sisten persamaan linear dua variabel.

Contoh sistem persamaan linear dua variabel dalam kehidupan sehari-hari.

Seseorang membeli 4 buku tulis dan 3 pensil, ia membayar Rp19.500,00. Jika


dia membeli 2 buku tulis dan 4 pensil, ia harus membayar Rp16.000,00. Tentukan
harga sebuah buku tulis dan sebuah pensil.

Penyelesaian :
• Misalkan harga buku tulis x dan harga pensil y.
• Dari soal di atas, dapat dibentuk model matematika sebagai berikut:
Harga 4 buku tulis dan 3 pensil Rp19.500,00 sehingga 4x + 3y = 19.500.
Harga 2 buku tulis dan 4 pensil Rp16.000,00 sehingga 2x + 4y = 16.000. Dari sini
diperoleh sistem persamaan linear dua variabel berikut.
4x + 3y = 19.500
2x + 4y = 16.000

• Dengan menggunakan metode eliminasi, maka penyelesaian dari SPLDV


tersebut adalah sebagai berikut.
Untuk mengeliminasi variabel x, maka kalikan persamaan pertama dengan 1
dan persamaan kedua dengan 2 agar koefisien x kedua persamaan sama.
Selanjutnya kita selisihkan kedua persamaan sehingga kita peroleh nilai y sebagai
berikut.

12
4 x+3 y =19.500| x 1|→ 4 x +3 y=19.500
2 x+ 4 y=16.000| x 2|→ 4 x +8 y=32.000−¿
−5 y=−12.500
y=2.500
Untuk mengeliminasi variabel y, maka kalikan persamaan pertama dengan
4 dan kalikan persamaan kedua dengan 3 lalu selisihkan kedua persamaan
sehingga diperoleh nilai x sebagai berikut.
4 x+3 y =19.500| x 4|→ 16 x +12 y=78.000
2 x+ 4 y=16.000| x 3|→ 6 x+12 y=48.000−¿
10 x=30.000
x=3.000

Jadi, penyelesaian persamaan itu adalah x = 3.000 dan y = 2.500. Dengan


demikian, harga sebuah buku tulis adalah Rp3.000,00 dan harga sebuah pensil
adalah Rp2.500,00.

2.4 Penelitian Yang Relevan


Penelitian relevan digunakan untuk menghasilkan penelitian yang lebih
baik dan lengkap. Oleh karena itu, penelitian ini didasarkan pada referensi dari
penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini
merupakan penelitian terdahulu yang telah dilakukan sebelum penelitian ini.
Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk mendukung penelitian.
1. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Project Based
Learning Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Mahasiswa Mata Kuliah
Kapita Selekta Matematika Pendidikan Dasar FKIP UMSU” yang
menyimpulkan bahwa Pelaksanaan pembelajaran menggunakan Model
Pembelajaran Project Based Learning berjalan dengan baik sesuai dengan
rencana18.
2. Penelitian yang berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran PjBL terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa” yang menyimpulkan kemampuan
pemahaman konsep dapat dipengaruhi karena diterapkannya model PjBL dalm
pembelajaran. Kemampuan pemmahaman konsep yang maksimal akan
didapatkan salah satunya menggunakan PjBL dengan langkah-langkah yang
sesuai19.
3. Penelitian yang berjudul “ Penerapan Pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahamn Konsep Matematis Siwa
SMA” menyimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemahman matematis
siswa yang mendapatkan model pembelajaran PjBL lebih baik dari pada
pembelajaran konvenional20.
4. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Project Based

13
Learning Terhadap Kemampuan Pemahaman Matematis siswa Kelas VIII Pada
Materi Bangun Ruang Sisi Datar MTs Ma’Arif Nu 04 Tamansari Kabupaten
Purbalingga” yang menyimpulkan bahwa kemampuan pemahaman konsep
matematika siswa kelas ekesperimen lebih meningkat dibandingkan kelas
kontrol. Pada hasil N-Gain menunjukkan N-Gain kelas eksperimen
mendapatkan nilai rata-rata yang termasuk kategori tinggi, sedangkan di kelas
kontrol mendapatkan nilai rata-rata yang termasuk kategori sedang21.
5. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Project Based Learning (PjBL)
Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMP
N 02 Koto Baru” menyimpulkan bahwa model pembelajaran PjBL
berpengaruh terhadap pencapaian kemampuan pemahamn konsep matematis
siswa22.

2.5 Kerangka Berfikir


Kerangka berpikir adalah sebuah model atau gambaran yang berupa
konsep yang didalamnya menjelaskan tentang hubungan antara variabel yang satu
dengan variabel yang lainnya. Sebaiknya kerangka berpikir dibuat dalam bentuk
diagram atau skema, dengan tujuan untuk mempermudah memahami beberapa
variabel data yang akan dipelajari pada tahap selanjutnya. Kerangka berpikir dapat
dikatakan sebagai rumusan-rumusan masalah yang sudah dibuat berdasarkan
dengan proses deduktif dalam rangka menghasilkan beberapa konsep dan juga
proposisi yang digunakan untuk memudahkan seorang peneliti merumuskan
hipotesis penelitiannya23.
Adapun kerangkan pemikiran yang peneliti akan paparkan sebagai berikut :

Pree-test

Model Pembelajaran PjBL

Kemampuan Pemahaman
Matematis Siswa

Post-test

14
Gambar 2.5 Bagan Kerangka Berfikir
2.6 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atau kemungkinan pernyataan yang
dapat menjelaskan dari rumusan masalah yang diajukan. Hipotesis yang diambil
hendaknya berdasar pada teori yang berlaku sehingga akan menggiring pada
kesimpulan yang final 24.
Hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut :
H0 : Tidak dapat pengaruh model pembelajaran Project Based Learning
terhdap kemampuan pemahaman konsep matamtis pada materi sistem persamaan
linear dua variabel di SMP Negeri 2 Rantau Selatan
H1 : Terdapat pengaruh model pembelajaran Project Based Learning
terhdap kemampuan pemahaman konsep matamtis pada materi sistem persamaan
linear dua variabel di SMP Negeri 2 Rantau Selatan

15
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Metode penelitian adalah serangkaian kegiatan untuk mencari kebenaran
suatu penelitian, dimulai dengan berpikir untuk merumuskan suatu masalah
dengan menggunakan bantuan dan wawasan penelitian sebelumnya, dan
menghasilkan hipotesis awal sehingga dapat diperoleh hasil penelitian diolah dan
dianalisis dan akhirnya diambil kesimpulan 25. Metode penelitian bermacam-
macam, termasuk metode kuantitatif. Menurut 25 metode penelitian kuantitatif
adalah survei yang menggunakan alat pengolahan data statistik, sehingga data dan
hasil yang diperoleh diperoleh dalam bentuk nilai numerik. Penelitian kuantitatif
menekankan pada hasil yang obyektif. Dengan menyebarkan survei, data dapat
dikumpulkan secara objektif dan diuji dengan menggunakan proses validitas dan
reliabilitas.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen atau percobaan sehingga
dapat uji coba dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan desain pretest-
posttest kontrol group desain. Desain ini dapat digambar sebagai beritut :
Tabel 3.1
Pretest-Posttest Kontrol Group Desain

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O1 - O2

Keterangan :
X1 : Perilaku dengan menggunakan model Project Based Learning
O1 : Pre-test
O2 : Post-test

3.2 Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Rantau Selatan yang berada
di Kelurahan Perdamean, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Rantau Selatan,
Provinsi Sumatera Utara.

16
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya 26. Dalam penelitian ini populasi
yang digunakan adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rantau Selatan
yang berjumlah 8 kelas, yaitu seperti pada tabel berikut :

Tabel 3.2
Jumlah Kelas Dan Jumlah Siswa

No Kelas Jumlah Siswa


1 VIII1 32
2 VIII2 31
3 VIII3 34
4 VIII4 34
5 VIII5 33
6 VIII6 33
7 VIII7 31
8 VIII8 32

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi 26. Dari delapan kelas tersebut di ambil dua kelas sebagai sampel
penelitian pengambilan sampel terpilih siswa kelas VIII1 sebagai kelas eksperimen
dan dan siswa kelas VIII6 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen yaitu kelas
yang mengikuti pemebelajaran menggunakan model pembelajaran project based
learning dan kelas kontrol yaitu kelas yang mengikuti pembelajaran konvensional
yang biasanya digunkan oleh guru yaitu memberikan ringkasan materi kemudian
di berikan penjelasan maateri 26.
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini
adalah teknik simple random sampling atau pengambilan sampel secara karena
populasi dianggap memiliki karakteristik yang sama 26. Teknik ini dilakukan
dengan undian. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Membuat undian dari delapan kelas yaitu dengan menuliskan nomor subjek
kelas seperti VIII-1 sampai VIII-8, dibuat satu nomor untuk setiap kelas yang
dituliskan pada kertas.
2. Kertas digulung dan akan di undi dengan cara melakukan dua kali pengambilan
sehingga terpilih dua buah nomor
3. Kemudian dua nomor diundi lagi untuk menentukan kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
4. Diambil dari kesimpulan di atas bahwasnya penelitian ini siswa kelas VIII1
sebagai kelas eksperimen dan dan siswa kelas VIII6 sebagai kelas kontrol.

17
3.4 Prosedur Penelitian
Prosedur dalam pelaksanan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan observasi untuk melihat karakteristik populasi yang ada.
b. Memilih sampel penelitian.
c. Menyusun proposal penelitian.
d. Menyusun perangkat pembelajaran dan instrumen tes yang sesuai dengan
model pembelajaran yang akan digunakan selama penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan
a. Melakukan pretest pada kedua kelas yaitu pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol untuk mengetahui kondisi awal pemahaman siswa tentang materi
yang akan di ajarkan
b. Melakukan perlakuan (treatment) model pembelajaran project based
learning pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol tidak dilakukan
treatment
c. Melakukan posttest pada kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol untuk menilai pemahaman konsep matematis siwa setelah diberikan
treatment agar dapat diketahui perbedaannya.
3. Tahap Pengolahan Data
a. Mengumpulkan data hasil pretest dan posttest kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa.
b. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian.
c. Membuat kesimpulan dari hasil analisis

3.5 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam ataupun sosial yang diamati secara spesifik. Instrumen penelitian
yang digunakan adalah :
1. Lembar Observasi
Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar observasi yang keterlaksanaan pembelajaran berisi langkah-langkah
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL).
2. Tes Soal
Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa, peneliti memberikan soal tes dengan intrumen diberikan satu
kali kepada masing-masing siswa, yaitu soal pretest dan soal posttest. Adapun
jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis tes uraian (essay)

3.6 Teknik Pengumpulan Data


1. Teknik Observasi

18
Observasi dilakukan untuk memantau prose pembelajaran yang sedang
berlangsung dikelas. Observasi ini bertujuan untuk mengamati kegiatan yang
dilakukan guru dan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rantau Selatan di dalam kelas
saat pelaksanaan tindakan sampai akhir tindakan. Peneliti mengamati pelaksanaan
pembelajaran didalam kelas.
2. Teknik Tes
Tes merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui apa yang
memenuhi pedoman yang telah disepakati. Untuk mengetahui perbedaan
pemahaman matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, dibagikan tes
berupa pre-test yang dibagikan sebelum diberikan perlakuan, dan post-tes yang
dibagikan setelah diberikan perlakuan, post-test bertujuan untuk mengetahui
kemampuan komunikasi matematis siswa setelah diterapkan Model Pembelajaran
Project Based Learning.

3.7 Teknik Analisis Data


1. Uji Normalitas
Sebelum melakukan uji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian
normalitas data. Uji normalitas yang digunakan dalam pengolahan data pada
penelitian ini yaitu uji Kolmogorov-Smirnov. Diuji statistik dengan menggunakan
program SPSS, uji normalitas hipotesis yang di uji adalah :
H0 : data sampel berdistribusi normal
Ha : data sampel tidak berdistribusi normal
Taraf signifikan yang digunakan yaitu α =0,05. Bila signifikan data
menghasilkan data yang lebih besar dari 0,05 maka, berdistribusi normal dan H 0
diterima. Sebaliknya, jika taraf signifikan data menghasilkan data yang lebih kecil
dari 0,05 maka sampel tidak berdistribusi normal dan H0 ditolak.

2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas merupakan salah satu syarat analisis data statistik parametrik
dengan teknik komprasional (membandingkan). Uji homogenitas dilakukan untuk
mengetahui apakah kelompok mempunyai varians yang sama atau berbeda.
• Hipotesis pengujian
H0 = Kedua data mempunyai varians yang sama (homogen)
Ha = Kedua data mempunyai varians yang berbeda (tidak homogen)

3. Uji Hipotesis
a. Uji t
Uji hipotesis digunakan untuk mencari seberapa besar pengaruh metode
pembelajaran terhadap pemahaman konsep siswa, maka harus membandingkan
rata-rata hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan model
pembelajaran. Uji-t yang digunakan pada penelitian ini adalah uji-t sampel
berpasangan (paired sample t test). Uji hipotesis dilakukan dengan uji t, dengan
rumus :

19
X 1−X 2
t=

√ ( )( √ )
2 2
s1 s2 s s2
+ −2 r 1
n1 n 2 √ n1 n2
Keterangan :
X 1 =B a n y a k siswa p a da p o stt e st
X 2 =B a n y a k siswa p a da p r e test
n1= Korelasiantara dua sampel
s1=Standar deviasi pada pretest
s2=Standar deviasi pada postest
2
s1=Simpangan baku pretest
2
s2=Simpangan baku postest

Untuk mencari korelasi product moment person dapat menggunakan rumus :

n Σ x i y i− ( Σ x i ) ( Σ y i )
r xy=
√ {n Σ x i
2
−( Σ x i ) }{ n Σ y i2−( Σ y i )
2 2
}

20
BAB IV
HASIL DAN PENELITIAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian
Pada bab ini, peneliti membahas tentang mengolah dan menganalisis data
yang diperoleh melalui penelitian yang dilakukan, yaitu dengan menggunakan
metode dan instrumen yang peneliti lakukan pada bab sebelumnya. Adapun data-
data tersebut merupakan data hasil pre-test dan post-test.
1. Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berikut ini adalah tabel data nilai pretest kelas ekperimen dan kelas
kontrol :
Tabel 4.1
Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Inisial Kelas Eksperimen Inisial Kelas Kontrol


1 X1 60 X1 66
2 X2 73 X2 76
3 X3 60 X3 53
4 X4 66 X4 56
5 X5 70 X5 66
6 X6 73 X6 76
7 X7 56 X7 73
8 X8 56 X8 60
9 X9 60 X9 60
10 X10 53 X10 83
11 X11 80 X11 83
12 X12 73 X12 76
13 X13 70 X13 70
14 X14 70 X14 76
15 X15 80 X15 73
16 X16 73 X16 76
17 X17 60 X17 70
18 X18 63 X18 56
19 X19 63 X19 60
20 X20 73 X20 80
21 X21 83 X21 80
22 X22 70 X22 73
23 X23 63 X23 70
24 X24 66 X24 63
25 X25 70 X25 66

21
26 X26 73 X26 66
27 X27 56 X27 73
28 X28 60 X28 66
29 X29 53 X29 60
30 X30 60 X30 60
31 X31 53 X31 53
32 X32 73 X32 80

Selanjutnya untuk mnegetahui rata-rata dari kedua kelas, data diolah


menggunakan statistik deskriptif untuk mencari nilai maksimal,
minimal, mean dan standar devisiansi. Hasil descriptive statistic nilai
pretest kelas eksperimen adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2
Descriptive Statistic Nilai Pretest Kelas Eksperimen

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pretest Kelas
32 53 83 66.00 8.336
Eksperimen
Valid N (listwise) 32

Berdasarkan tabel diatas, nilai maksimal siswa kelas eksperimen adalah 83 dan
nilai minimalnya adalah 53. Sedangkan nilai rata-ratanya adalah 66.

Tabel 4.3
Descriptive Statistic Nilai Pretest Kelas Kontrol

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pretest Kelas
32 53 83 68.72 8.800
Kontrol
Valid N (listwise) 32

Berdasarkan tabel diatas, nilai maksimal siswa kelas kontrol adalah 83 dan nilai
minimalnya adalah 53. Sedangkan nilai rata-ratanya adalah 68,72. Dari data yang
diolah yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat bahwa nilai rata-rata
kedua kelas tersbut tidak jauh berbeda.

2. Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol


Berikut adalah tabel nilai posttest kelas ekperimen dan kelas kontrol :

22
Tabel 4.4
Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Inisial Kelas Eksperimen Inisial Kelas Kontrol


1 X1 88 X1 76
2 X2 80 X2 80
3 X3 90 X3 60
4 X4 83 X4 61
5 X5 77 X5 75
6 X6 77 X6 74
7 X7 78 X7 82
8 X8 76 X8 64
9 X9 79 X9 65
10 X10 89 X10 90
11 X11 85 X11 90
12 X12 79 X12 86
13 X13 75 X13 80
14 X14 78 X14 75
15 X15 89 X15 79
16 X16 83 X16 78
17 X17 76 X17 77
18 X18 86 X18 64
19 X19 81 X19 74
20 X20 88 X20 81
21 X21 89 X21 79
22 X22 87 X22 74
23 X23 86 X23 74
24 X24 73 X24 64
25 X25 88 X25 71
26 X26 93 X26 75
27 X27 93 X27 82
28 X28 97 X28 88
29 X29 88 X29 68
30 X30 82 X30 65
31 X31 91 X31 63
32 X32 88 X32 81

Selanjutnya untuk mnegetahui rata-rata dari kedua kelas, data diolah


menggunakan statistik deskriptif untuk mencari nilai maksimal,
minimal, mean dan standar devisiansi. Hasil descriptive statistic nilai
pretest kelas eksperimen adalah sebagai berikut :

23
Tabel 4.5
Descriptive Statistic Nilai Postest Kelas Eksperimen

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Postest Kelas
32 73 97 84.12 6.142
Eksperimen
Valid N (listwise) 32

Berdasarkan tabel diatas, nilai maksimal siswa kelas eksperimen adalah


97 dan nilai minimalnya adalah 73. Sedangkan nilai rata-ratanya adalah
84,12. Adapun descriptive statistic nilai posttest kelas kontrol adalah
sebagai berikut :

Tabel 4.6
Descriptive Statistic Nilai Postest Kelas Kontrol

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Posttest Kelas Kontrol 32 60 90 74.84 8.428
Valid N (listwise) 32
Berdasarkan tabel diatas, nilai maksimal siswa kelas kontrol adalah 90, dan nilai
minimalnya adalah 60. Sedangkan nilai rata-ratanya adalah 74,84. Dari tabel
diatas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas ekperimen lebih tinggi dari
pada kelas kontrol.
3. Observasi Pembelajaran
Observasi ini bertujuan untuk mengamati cara mengajar peneliti dan
pembelajaran untuk siswa. Pada lembar observasi berisi langkah-langkah
menggunakan model pembelajaran Projct Based Learning (PjBL0 yang
dilaksanakan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru. Adapun hasil analisis
keterlaksanaan pembelajaran untuk guru dan siswa sebagai berikut :

24
Tabel 4.7
Nilai Pengamatan Aktivitas Siswa

Penilaian
No Aspek yang dinilai Ya Tida Catatan
k
Pendahuluan
1 Siswa menjawab salam dan √
berdoa
2 Siswa mendengarkan penjelasan √
guru
3 Siswa memperhatikan √
penyampaian guru
Kegiatan Inti
4 Tahap 1 √
Siswa menjawab pertanyaan yang
diberi guru
5 Siswa memperhatikan guru dan √
mendengarkan
6 Siswa memperhatikan contoh √
yang diberikan oleh guru dan
mencoba menjawab contoh soal
yang diberikan
7 Tahap 2
Siswa membentuk kelompok
sesuai dengan arahan guru √
8 Siswa menerima tugas dan √
mengerjakan tugas yang diberikan
guru secara berkelompok
9 Tahap 3 √
Siswa memperhatikan arahan
yang diberikan oleh guru dan
mendikusikan proyek yang sudah
diberikan guru
10 Tahap 4 √
Siswa mengerjakan proyek secara
berkelompok dan mennayakan
kendala yang di alami kepada
guru selama pengerjaan proyek
11 Tahap 5 √
Siswa mempersentasikan hasil

25
proyeknya sesuai dengan
kelompok yang ditunjuk oleh
guru, kemudian kelompok lain
memperhatikan dan memberikan
masukan terhadap kelompok yang
persentasi
12 Tahap 6 √
Ssiwa menyampaikan
pengalaman mereka selama
proses pengerjaan proyek
Penutup
13 Guru mengakhiri pelajaran √
dengan berdoa dan memberikan
salam kepada siswa

Jumlah langkahterlaksana
Nilai = x 100 %
Total maksimal

11
Nilai = x 100 %
13

= 84,61%

Tabel 4.8
Nilai Pengamatan Aktivitas Peneliti

Penilaian
No Aspek yang diamati Catatan
Ya Tidak
Pendahuluan
1 Guru membuka pelajaran (memberi √
salam, berdoa, dan melakukan absensi)
2 Guru menyampaikan KD yang akan √
dicapai dan manfaat memperlajari
materi dalam kehidupan sehari-hari
3 Guru menyempaikan kegiatan yang √
akan dilakukan dan teknik penilaian
akan digunakan dalam pembelajaran
Kegiatan Inti
4 Tahap 1 (Penentuan pertanyaan √
mendasar )
Guru menanyakan kembali terkait
materi yang sudah di jelasakan pada
pertemuan sebelumnya
5 Guru menjelaskan materi tentang √

26
membuat model matematika dari
kehidupan sehari-hari yang melibatkan
SPLDV
6 Guru menjelaskan materi, dan √
memberikan contoh soal.
7 Tahap 2 ( Menyusun perencanaan √
proyek)
Guru memberikan LKPD dan
mengarahkan siswa terkai tugas yang
akan dikerjakan oleh masing-maing
kelompok
8 Guru memberikan informasi terkiat √
jadwal pelaksanaan proyek
9 Tahap 3 ( Menyusun jadwal √
perencanaan proyek)
Guru memberikan arahan kepada siswa
untuk berdiskusi terkait proyek yang
diberikan
10 Tahap 4 ( Monitoring siswa dan √
kemajuan proyek)
Guru berkeliling pada setiap kelompok
untuk menanyakan terkait kendala
yang dialami oleh setiap kelompok
11 Tahap 5 (Menguji hasil) √
Guru mempersilahkan kelompok untuk
mempersentasikan hasil diskusi
12 Guru memberikan kesimpulan terkait √
hasil pengerjaan proyek siswa
13 Tahap 6 ( Mengevaluasi pengalaman) √
Guru bertanya kepada siswa terkait apa
saja kesulitan/kendala yang di alami
elama proses diskusi terkait cara
menyelesaikan proyek
Penutup
14 Guru mengakhiri pekajaran dengan √
berdoa dan memberikan salam kepada
siswa

Jumlah langkahterlaksana
Nilai = x 100 %
Total maksimal

27
12
Nilai = x 100 %
14

= 85,71%

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis


1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan agar mengetahui bahwa data peneliti
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data menggunakan program SPSS
yaitu uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas nilai dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :

Tabel 4.10
Hasil Perhitungan Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
N
32 32
Normal Parametersa,b Mean 84.12 74.75
Std.
6.197 8.446
Deviation
Most Extreme Absolute .138 .141
Differences Positive .109 .118
Negative -.138 -.141
Test Statistic .138 .141
Asymp. Sig. (2-tailed) .127c .105c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Uji normalitas dengan metode Kolmogorov- Smirnov dapat dilihat


kereteria pengujian yaitu jika taraf signifikan < 0,05 maka sampel tidak
berdistribusi normal. Sebaliknya, jika taraf signifikan > 0,05 maka sampel
berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil tabel diatas untuk pengujian normalitas, dengan uji
Kolmogorov-Smirnov pada hasil belajar siswa yang menggunakan model
Project Based (kelas eksperimen) diperoleh nilai yang signifikan 0,127 > 0,05.
Untuk hasil belajt siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional
(kelas kontrol) diperoleh nilai signifikan 0,105 > 0,05. Maka hal ini berarti data
nilai hasil belajar yang menggunakan model Project Based Learning (kelas
eksperimen) maupun model pembelajaran konvensional (kelas kontrol)
berdistribusi normal.

28
2. Uji Hipotesis
Selain uji normalitas, uji homogenitas juga perlu dilakukan. Uji hipotesis
digunakan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian mempunyai
varians yang sama atau homogenitas.
Adapun Hipotesis pengujian :
H0 = Kedua data mempunyai varians yang sama (homogen)
Ha = Kedua data mempunyai varians yang berbeda (tidak homogen)
Dan dengan kreteria pengambilan sebagai berikut :
Jika sig > 0,05 maka dikatakan data homogen
Jika sig < 0,05 maka dikatakan data tidak homogen
Hasil analisis uji homogenitas dengan bebantuan SPSS dapat dilihat pada
tabel berikut :

Tabel 4.11
Hasil Perhitungan Uji Hipotesis

Test of Homogeneity of Variance Berd


asar Levene kan
Statistic df1 df2 Sig.
Based on Mean 1.794 1 62 .185
Based on Median 1.781 1 62 .187
Based on Median and with
1.781 1 53.689 .188
adjusted df
Based on trimmed mean 1.774 1 62 .188
Tabel 4.2 di atas, diperoleh hasil nilai signifikan lebih besar dari 0,05 artinya
bahwa data memiliki varians yang homogen.

4.3 Pengujian Hipotesis


Uji hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran Project Based Learning dalam pembelajaran matematika terhadap
kemampuan pemahaman konsep dengan membandingkan hasil pre-test dan post-
test dari kelas eksperimen (pembelajaran Project Based Learning) dan kelas
kontrol (pembelajaran konvensional). Peneliti menggunakan SPSS yang dapat
dijelaskan secara rinci pada Uji Paried Sampel T-Test.

Tabel 4.12

29
Hasil Uji Hipotesis

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence Sig.
Interval of the (2-
Std. Std. Error Difference tailed
Mean Deviation Mean Lower Upper T Df )
Pair 1 PreTestEkperimen - -
-18.116 10.691 1.890 -21.970 -9.586 31 .000
PostTestEksperimen 14.261
Pair 2 PreTestKontrol -
-6.031 4.786 .846 -7.757 -4.306 -7.128 31 .000
PostTestKontrol

Dasar pengambilan keputusan :


a. Jika nilai signifikan < 0,05%, maka terdapat pengaruh model pembelajaran
project based learning
b. Jika nilai signifikan > 0,05%, maka tidak terdapat pengaruh model
pembelajaran project based learning
Berdasarkan hasil perhotungan di atas, diketahui bahwa nilai signifikan 0,000
< 0,05 sehingga Ho ditolak Ha atau dengan membandingkan nilai t tabel dapat
diketahui dari nilai df dan nilai α dibagi dua. Diketahui bahwa df = 31 dan nilai α
5% : 2 = 2,5% artinya 0,025. Adapun nilai ttabel dari 0,025 dari nilai df yaitu 2,039.
Jika diperhitungkan sebelumnya menunjukkan nilai thitung lebih besar dari nilai
ttabel pada test untuk menguji hubungan antar variabel. Pada Pair 1 (kelompok
eksperimen) nilai thitung lebih besar dari ttabel (9,586 > 2,039). Sedangkan pada Pair 2
(kelompok kontrol) nilai thitung lebih besar dari ttabel (7,128 > 2,039). Dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Project Based
Learning terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa pada materi
sistem persamaan linear dua variabel.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian


Dalam penelitian ini pada dasarnya ialah mengetahui merupakan penelitian
eksperimen yang bertujuan mengetahui apakah terdapat pengaruh model
pembelajaran Project Based Learning terhadap pemahaman konsep matematis
siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Peneliti melakukan uji
persyarat analisis dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh atau tidak terhadap hasil belajar siswa. Pada
penelitian ini terdiri dari 2 kelas yaitu kelas ekperimen dengan diberikan
perlakuan berupa model pembelajaran Project Based Learning dan kelas kontrol

30
diberikan perlakuan pembelajaran konvensional. Sebelum dilakukan penelitian,
maka sebelumnya diberikan pre-test yang bertujuan untuk mengetahui
kemampuan awal masing-masing siswa pada setiap kelas. Setelah itu, maka siswa
kelas ekperimen maupun kontrol diberikan post-test yang bertujuan untuk
mengetahui kemampuan akhir siswa.
Setelah mendapatkan data pre-test dan post-test, kemudian data tersebut di
analisis. Pada kelas ekperimen saat diberikan soal pre-test menghasilkan nilai rata-
rata yaitu 66. Sedangkan nilai pada kelas kontrol pada saat diberikan soal pre-test
menghasilkan nilai rata-rata 68,72. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan
bahwa kemamppuan pemahaman matematis siswa kelas ekperimen dan kelas
kontrol tidak berbeda secara signifikan.setelah diberikan pre-test dua kelaas
tersebut diberi materi yang sama yaitu sistem persamaan linear dua variabel
dengan perlekuan yang berbeda. Pada kelas ekperimen diberi perlakuan
pembelajaran Project Based Learning, sedangkan paada kelas kontrol diberi
perlakuan pembelajaran konvensional.
Pada pertemuan terakhir masing-masing siswa diberi soal post-test dari kedua
kelas tersebut diberi perlakuan yang berbeda. Hasil analisis dari data post-test
kelas ekperimen mengasilkan nilai rata-rata 84,12. Sedangkan nilai pada kelas
kontrol saat diberi soal post-test menghasilkan nilai rata-rata 74,75. Dari hasil
analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak sama secara signifikan
karena adanya perlakuan yang berbeda yang diberikan kepada kedua kelas
tersebut.
Selain itu, hipotesis di uji dengan menggunakan uji paired sample t-test
menggunakan program SPSS, maka di peroleh hasil pada kelas eksperimen nilai
thitung lebih besar dari ttabel (9,586 > 2,039). Sedangkan pada kelas kontrol nilai t hitung
lebih besar dari ttabel (7,128 > 2,039). Dapat disimpulkan bahwa dapat pengaruh
model pembelajaran project based learning terhadap kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Model
pembelajaran Project Based Learning merupakan salah satu dari banyaknya
model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktifitas dan
kreatifitas siswa. Pembelajaran ini melatih siswa untuk lebih dinamis dan siap
mengkap materi, melatih imajinasi, dan berfikir secara kritis. Selama
pembelajaran siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan tugas untuk
membuat sebuah proyek, setelah itu proyek di tampilkan di depan kelas. Dalam
hal ini diharapkan siswa untuk berpartisipasi aktif dan memahami materi dengan
baik. Dengan model pembelajaran Project Based Learning siswa diharapkan
memiliki semnagat dalam belajar sehingga dapat memahami materi dengan baik.
Dibandingkan dengan kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan
pembelajaran konvensional, proses pembelajaran kelas eksperimen dengan model
pembelajaran Project Based Learning terlihat lebih aktif dan antusias. Model
pembelajaran Project Based Learning ternyata berpotensi meningktakan minat
belajar siswa selain memicu kemampuan pemahaman matematika.
BAB V

31
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil belajar siswa mengalami perbedaan setelah diterapkan model
pembelajaran Project Based Learning pada kelas ekperimen dan model
pembelajaran Konvensional pada kelas kontrol, hal ini dapat dilihat dari uji Paraid
Simple T-Test yang diolah menggunakan program SPSS. Pada kelas eksperimen
nilai thitung lebih besar dari ttabel (9,586 > 2,039). Sedangkan pada kelas kontrol nilai
thitung lebih besar dari ttabel (7,128 > 2,039). Dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran Project Based Learning terhadap kemampuan
pemahaman konsep matematis siswa pada materi sistem persamaan linear dua
variabel.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti dapat memberi saran


sebagai berikut :
1. Sekolah
Mempertimbangkan model pembelajaran Project Based Learning
dalam proses belajar mengajar pada pembelajaran matematika.
2. Siswa
Bagi siswa/siswi SMPN 2Rantau Selatan agar lebih giat dan lebih
semnagt dalam mengikuti proses belajar mengajar, khususnya pada
pelajaran matematika agar mampu meningkatkan pemahaman konsep
matematika dalam berbagai materi yang diberikan oleh guru.
3. Penelitian Lanjutan
Disarankan kepada pihak lain untuk menjadikan acuan atau
perbandingan bagi peneliti berikutnya, serta peneliti juga dapat
mengembangkan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

32
1. Siregar NF, Nasution EYP. Pembelajaran Matematika Berbasis Higher
Order Thinking Skills. Pros Semin Nas Tadris Mat (Institut Agama Islam
Negeri Curup). Published online 2019:20-27.
http://prosiding.iaincurup.ac.id/index.php/cacm
2. Nasution EYP, Fitrianti A, Erita S. Konsep Matematis Siswa Pada Materi
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ( Spldv ). de Femat. 2021;4(2):125-
137.
3. Surur M, Oktavia ST, Prodi D, Ekonomi P, Prodi M, Ekonomi P. Pengaruh
Model Pembelajaran Discovery Learning. J Pendidik Edutama.
2019;6(1):11-18.
4. Puspaningtyas ND. Berpikir Lateral Siswa Sd Dalam Pembelajaran
Matematika. Mathema J. 2019;1(1):24-30.
5. Nasution HA, Muslim U, Al N. Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematika Siswa Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.
2022;5(1):34-39.
6. Rismawati W, A.H. RM, Ahmad A. Analisis Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematis Siswa SMP pada Materi Persamaan Linear Satu
Variabel. J Pendidik Guru Mat 6(11), 951–952. 2021;1(3):280-293.
7. Heris Hendriana. Hard Skills Dan Soft Skills.; 2018.
8. Murniati E. Penerapan Metode Project Based Learning Dalam
Pemmbelajaran. J Educ. 2021;3(1):1-18.
9. Winarto R. Efektivitas Model Problem Based Learning Ditinjau dari
Pemahaman Konsep Matematis Siswa. J Pendidik MIPA. 2018;6:1-12.
doi:10.23960/jpmipa/v19i1.pp1-12
10. Amaliyah N dkk. Model Pembelajaran Inovatif Abad 21.; 2019.
11. Sutikno MS. Metode & Model-Model Pembelajaran. Holistica Lomb.
Published online 2019:1-194.
12. Harwati C. Penerapan model pembelajaran problem based learning untuk
meningkatkan keaktifan belajar siswa. J Pendidik Profesi Guru.
2021;2(2):51-55. doi:10.22219/jppg.v2i2.14834
13. Utami AD, Suriyah P, Mayasari N. Level Pemahaman Konsep Komposisi
Fungsi Berdasar Taksonomi Solo.; 2020.
14. Fajar AP, Kodirun K, Suhar S, Arapu L. Analisis Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 17 Kendari. J Pendidik
Mat. 2019;9(2):229. doi:10.36709/jpm.v9i2.5872
15. Rosida N, Pujiastuti H. Analisis pemahaman konsep sistem persamaan
linear dua variabel. J Anal. 2020;6(2):163-172. doi:10.15575/ja.v6i2.8400
16. Dris.J T. Pusat Kurikulum Dan Perbukuan.; 2021.
17. Nugroho H, Meisaroh L. Matematika SMP dan MTs Kelas VIII. Pus
Perbukuan Dep Pendidik Nas. 2009;53(9):230.
18. Wahyuni S. Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning
Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Mahasiswa Mata Kuliah
Kapita Selekta Matematika Pendidikan Dasar Fkip Umsu. J EduTech.
2019;5(1):84-88.
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/edutech/article/view/2982
19. Nabila IS, Azizah D. Pengaruh Model Pembelajaran PjBL Terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Matematika. Univ Mulawarman. 2023;3:115-119.

33
https://jurnal.fkip.unmul.ac.id/index.php/psnpm
20. Linda. Penerapan Pembelajaran Project-Based Learning (Pjbl) Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa SMA. Pas J
Math Educ J Pendidik Mat. 2015;(Vol 5 No 2).
doi:10.23969/pjme.v5i2.2527
21. Amelia Yuniar Devita. Pengaruh Model Pembelajaran Project Based
Learning Terhadap Kemampuan Pemahaman Matematis siswa Kelas VIII
Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar MTs Ma’Arif Nu 04 Tamansari
Kabupaten Purbalingga. Published online 2023.
22. Putri SR, Hader AE, Putri A. Pengaruh Model Project Based Learning
(PjBL) Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas
VII SMP Negegri 02 Koto Baru. Dharmas Educ J. 2023;4(2):684-690.
doi:10.56667/dejournal.v4i2.1066
23. Sunarsi P. METODE PENELITIAN KUANTITATIF.; 2021.
24. Fauzi A, dkk. Metodologi Penelitian.; 2022.
25. Syafrida S hafi. Metodologi Penelitian.; 2021.
26. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif.; 2018.

LAMPIRAN

34
Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP Negeri 2 Rantau Selatan


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII/Ganjil
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Alokasi Waktu : 5 pertemuan ( 2 x 40 menit)

A. Kegiatan inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli, (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji secara konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menentukan nilai variabel 3.3.1 Menjelaskan konsep
pada sistem persamaan sistem persamaan linier
linear dua variabel dalam dua variable
masalah kontekstual 3.3.2 Menentukan nilai
variabel pada sistem
persamaan linier dua
variabel
3.3.3 Menjabarkan pemecahan
masalah yang berkaitan
dengan SPLDV
4.3 Menyelesaikan masalah 4.3.1 Membuat penyelesaian
sistem persamaan linear dua masalah sistem
variable persamaan linear dua
variabel

35
4.3.2 Membuat model
matematika dari
masalah sehari-hari
yang melibatkan
SPLDV

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah pelajaran ini berakhir siswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan konsep sistem persamaan linier dua variabel
2. Menentukan nilai variabel pada sistem persamaan linier dua
variabel
3. Menjabarkan pemecahan masalah yang berkaitan
dengan SPLDV
4. Membuat penyelesaian masalah sistem persamaan linear dua
variabel
5. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang
melibatkan SPLDV

C. Materi Ajar :
1. Mengenal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
2. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dalam
kehidupan sehari- hari.Model Matematika dalam SPLDV
3. Menentukan nilai variabel dalam SPLDV

D. Metode Pembelajaran : Project Based Learning

E. Media pembelajaran, alat dan sumber


Pembelajaran
Media, alat dan bahan :
LKPD,Spidol, Pulpen, Papan Tulis.
Sumber
Buku Pegangan Guru Kelas VIII

F. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Pertemuan pertama
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter

36
Kegiatan Awal 5 Menit
a. Guru membuka a. Siswa menjawab Religius,
pelajaran (memberi salam dan berdo’a Bersahabat,
salam, berdo’a dan dengan hikmat Disiplin
melakukan absensi) b. Siswa Bertanggung
b. Guru menyampaikan mendengarkan Jawab, Rasa
KD yang akan penjelasan guru ingin tahu
dicapai dan manfaat c. Siswa
mempelajari materi memperhatikan
dalam kehidupan penyampaian dari
sehari-hari guru
c. Guru menyampaikan
kegiatan yang akan
di lakukan dan
teknik penilaian
yang akan
digunakan dalam
pembelajaran

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter


Kegiatan Inti 70 menit
 Tahap 1 (Penentuan  Tahap 1 Mandiri,
pertanyaan a. Siswa menjawab Berani, Kritis,
mendasar) pertanyaan yang Kerjasama,
a. Guru memberikan diberikan guru Menghargai,
pertanyaan awal Tanggung
b. Siswa jawab
mengenai memperhatikan
-Apa itu guru dan
persamaan? mendengarkan
-Apa itu persamaan c. Siswa
linear? memperhatikan
-Apa itu sistem contoh yang
persamaan lianear? diberikan oleh
guru dan mencoba
-Apa itu SPLDV?
menjawab contoh
b. Guru menjelaskan soal yang
materi terkait diberikan
definisi SPLDV,
dan menjelaskan  Tahap 2
konsep sistem a. Siswa membentuk
persamaan linier dua kelompok sesuai
variabel dengan arahan

37
c. Guru memberikan guru
contoh soal terkait
b. Siswa menerima
materi yang sudah di
tugas dan
jelaskan
mengerjakan tugas
Contoh soal: yang diberikan
Fitria membeli 3 buku guu secara
dan 2 pensil seharga Rp berkelompok
11.500,00. Prilly  Tahap 3
 membeli 4 a. Siswa
buku dan 3 memperhatikan
pensil arahan yang
dengan diberikan oleh
harga guru dan
Rp16.000,00 mendiskusikan
. Jika ika proyek yang sudah
membeli 2 diberikan guru
buku dan 1 b. Guru
pensil, maka menyelesaikan
uang yang proyek dalam
harus waktu 40 menit
dibayarkan
adalah
Tahap 2  Tahap 4
(Menyusun a. Siswa
perencanaan mengerjakan
proyek) proyek secara
a. Guru membagi berkelompok dan
siswa menjadi 4 menanyakan
kelompok yang kendala yang di
terdiri dari 24 alamyang di alami
siswa, dimana satu kepada guru
kelompok terdiri selama pengerjaan
dari 6 orang siswa proyek
Guru memberikan
soal/proyek dan
mengarahkan siswa
terkait tugas yang akan
dikerjakan oleh
masing- masing
kelompok

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter

38
 Tahap 3  Tahap 5
(Menyusun jadwal a. Siswa
perencanaan mempersentasikan
proyek) hasil proyeknya
a. Guru memberikan sesuai dengan
arahan kepada kelompok yang
siswa untuk ditunjuk oleh
berdiskusi terkait guru, kemudian
proyek yang kelompok lain
diberikan memperhatikan
b. Guru memberikan dan memberi
informasi terkait masukan terhadap
jadwal kelompok yang
pelaksanaan persentasi
proyek selama 40 b. Siswa
menit memperhatikan
 Tahap 4 guru dalam
(Memonitor siswa menyimpulkan hasil
proyek
dan kemajuan
proyek)
a. Guru berkeliling
pada setiap
kelompok untuk
menanyakan terkait
kendala yang di
alami oleh setiap
kelompok

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter


 Tahap 5 (Menguji
hasil)

39
a. Guru memilih satu
kelompok dari 4
kelompok untuk
mempersentasikan
hasil diskusi
b. Guru memberikan
kesimpulan terkait
hasil pengerjaan
proyek siswa
 Tahap 6
(Mengevaluasi
pengalaman)
a. Guru bertanya
kepada siswa
terkait apa saja
kesulitan/kendala
yang di alami
selama proses
diskusi terkait cara
menyelesaikan
proyek

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter


Kegiatan Penutup 5 menit
Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa Mandiri Rasa
dan memberi salam kepada siswa Berani
Tanggung
jawab
Religius

b. Pertemuan kedua
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter
Kegiatan Awal 5 Menit

40
a. Guru membuka a. Siswa menjawab Religius,
pelajaran (memberi salam dan berdo’a Bersahabat,
salam, berdo’a dan dengan hikmat Disiplin
melakukan absensi) b. Siswa Bertanggung
b. Guru menyampaikan mendengarkan Jawab, Rasa
KD yang akan penjelasan guru ingin tahu
dicapai dan manfaat c. Siswa
mempelajari materi memperhatikan
dalam kehidupan penyampaian dari
sehari-hari guru
c. Guru menyampaikan Mandiri, Berani,
kegiatan yang akan  Tahap 1 Kritis,
di lakukan dan Kerjasama,
a. Siswa menjawab Menghargai,
teknik penilaian
pertanyaan yang Tanggung jawab
yang akan
diberikan guru
digunakan dalam
pembelajaran b. Siswa
memperhatikan
 Tahap 1
guru dan
(Penentuan
mendengarkan
pertanyaan
mendasar) c. Siswa
memperhatikan
a. Guru menanyakan contoh yang
kembali terkait diberikan oleh guru
materi yang sudah dan mencoba
di jelaskan pada menjawab contoh
soal yang diberikan
pertemuan
sebelumnya
b. Guru menjelaskan
materi terkait
bagaimana
menentukan nilai
variabel pada sistem
persamaan linier
dua variabel

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter


Kegiatan Inti 70 menit

41
c. Guru memberikan
contoh soal
mengenai
bagaimana
menentukan model
matematika dari
soal cerita SPLDV
dalam kehidupan
sehari hari.
Contoh Soal:
Seseorang membeli 4
buku tulis dan 3 pensil,  Tahap 2
ia membayar Rp a. Siswa menerima
19.500,00. Jika ia LKPD dan
membeli 2 buku tulis mengerjakan
dan 4 pensil, ia harus tugas yang
membayar Rp diberikan guru
16.000,00. Tentukan secara
harga sebuah buku tulis berkelompok
dan sebuah pensil!
b. Siswa
menyelesaikan
 Tahap 2 proyek dalam
(Menyusun waktu 40 menit
perencanaan
proyek)
a. Guru memberikan
LKPD dan
mengarahkan siswa
terkait tugas yang
akan dikerjakan
oleh masing-
masing kelompok

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter

42
b. Guru memberikan
informasi terkait
 Tahap 3
jadwal pelaksanaan
proyek selama 40 a. Siswa
menit memperhatikan
arahan yang
 Tahap 3
diberikan oleh
(Menyusun jadwal
guru dan
perencanaan
mendiskusikan
proyek)
proyek yang sudah
a. Guru memberikan diberikan guru
arahan kepada
 Tahap 4
siswa untuk
berdiskusi terkait a. Siswa mengerjakan
LKPD yang proyek secara
diberikan berkelompok dan
menanyakan
 Tahap 4
kendala yang di
(Memonitor siswa
alami kepada guru
dan kemajuan
selama pengerjaan
proyek)
proyek
a. Guru berkeliling
 Tahap 5
pada setiap
kelompok untuk a. Siswa
menanyakan terkait mempersentasikan
kendala yang di hasil proyeknya
alami oleh setiap sesuai dengan
kelompok kelompok yang
ditunjuk oleh
 Tahap 5 (Menguji
guru, kemudian
hasil)
kelompok lain
a. Guru memilih satu memperhatikan
kelompok dari 4 dan memberi
kelompok untuk masukan terhadap
mempersentasikan kelompok yang
hasil diskusi persentasi

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter

43
b. Guru memberikan b. Siswa
kesimpulan terkait memperhatikan
hasil pengerjaan guru dalam
proyek siswa menyimpulkan
 Tahap 6 hasil proyek
(Mengevaluasi  Tahap 6
pengalaman) a. Siswa
a. Guru bertanya menyampaikan
kepada siswa pengalaman
terkait apa saja mereka selama
kesulitan/kendala proses
yang di alami selama pengerjaan
proses diskusi terkait proyek
cara menyelesaikan
proyek

Kegiatan Penutup 5 menit


Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan Mandiri Rasa
memberi salam kepada siswa Berani
Tanggung
jawab
Religius

c. Pertemuan ketiga
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter
Kegiatan Awal 5 Menit
a. Guru membuka a. Siswa menjawab Religius,
pelajaran (memberi salam dan berdo’a Bersahabat,
salam, berdo’a dan dengan hikmat Disiplin
melakukan absensi) b. Siswa Bertanggung
b. Guru mendengarkan Jawab, Rasa
menyampaikan KD penjelasan guru ingin tahu
yang akan dicapai c. Siswa
dan manfaat memperhatikan
mempelajari materi penyampaian dari
dalam kehidupan guru
sehari-hari
c. Guru

44
menyampaikan
kegiatan yang akan
di lakukan dan
teknik penilaian
yang akan
digunakan dalam
pembelajaran

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter


Kegiatan Inti 70 menit
 Tahap 1  Tahap 1 Mandiri,
(Penentuan a. Siswa menjawab Berani, Kritis,
pertanyaan pertanyaan yang Kerjasama,
mendasar) diberikan guru Menghargai,
a. Guru menanyakan Tanggung
b. Siswa jawab
kembali terkait memperhatikan
materi yang sudah guru dan
di jelaskan pada mendengarkan
pertemuan
sebelumnya c. Siswa
memperhatikan
b. Guru menjelaskan contoh yang
materi tentang diberikan oleh
menjabarkan guru dan mencoba
pemecahan masalah menjawab contoh
yang berkaitan soal yang
dengan SPLDV diberikan
c. Setelah
 Tahap 2
menjelaskan
materi, guru a. Siswa menerima
memberikan LKPD dan
contoh soal mengerjakan tugas
yang diberikan
Contoh Soal:
guu secara
Sita memiliki uang
berkelompok
sebanyak Rp. 30.000.
Dia ingin membeli b. Siswa
buku dan pensil menyelesaikan
dengan harga 1 buku proyek dalam
yaitu Rp. 3000 dan 1 waktu 40 menit
pensil yaitu Rp. 2000.  Tahap 3
Carilah kemungkinan- a. Siswa
kemungkinan jumlah memperhatikan
buku dan jumlah arahan yang
pensil yang dapat Sita diberikan oleh
beli sehingga uangnya guru dan

45
habis. Minimal 2 mendiskusikan
kemungkinan! proyek yang sudah
a. Tahap 2 diberikan guru
(Menyusun  Tahap 4
perencanaan a. Siswa
proyek) mengerjakan
b. Guru memberikan proyek secara
LKPD dan berkelompok dan
mengarahkan menanyakan
siswa terkait tugas kendala yang di
yang akan alami kepada guru
dikerjakan oleh selama pengerjaan
masing-masing proyek
kelompok
 Tahap 5
c. Guru memberikan
a. Siswa
informasi terkait
jadwal mempersentasikan
pelaksanaan hasil
proyek selama 40 proyeknya
menit sesuai dengan
kelompok yang
• Tahap 3 ditunjuk oleh
(Menyusun guru
jadwal
perencanaan
proyek)

46
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter
a. Guru memberikan kemudian
arahan kepada kelompok lain
siswa untuk memperhatikan
berdiskusi terkait dan memberi
LKPD yang masukan terhadap
diberikan kelompok yang
persentasi
 Tahap 4
(Memonitor siswa b. Siswa
dan kemajuan memperhatikan
proyek) guru dalam
menyimpulkan
a. Guru hasil proyek
berkeliling pada
setiap kelompok
untuk menanyakan  Tahap 6
terkait kendala a. Siswa
yang di alami oleh menyampaikan
setiap kelompok pengalaman
 Tahap 5 mereka selama
(Menguji hasil) proses
pengerjaan
a. Guru memilih satu
proyek
kelompok dari 4
kelompok untuk
mempersentasikan
hasil diskusi
b. Guru memberikan
kesimpulan terkait
hasil pengerjaan
proyek siswa

 Tahap 6
(Mengevaluasi
pengalaman)
a. Guru bertanya
kepada siswa
terkait apa saja
kesulitan/kendala
yang di alami
selama proses
diskusi terkait
cara
menyelesaikan
proyek

47
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter
Kegiatan Penutup 5 menit
Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan Mandiri Rasa
memberi salam kepada siswa Berani
Tanggung
jawab
Religius

d. Pertemuan keempat
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter
Kegiatan Awal 5 Menit
c. Guru membuka d. Siswa menjawab Religius,
pelajaran (memberi salam dan berdo’a Bersahabat,
salam, berdo’a dan dengan hikmat Disiplin
melakukan absensi) e. Siswa Bertanggung
d. Guru mendengarkan Jawab, Rasa
menyampaikan KD penjelasan guru ingin tahu
yang akan dicapai f. Siswa
dan manfaat memperhatikan
mempelajari materi penyampaian dari
dalam kehidupan guru
sehari-hari
c. Guru
menyampaikan
kegiatan yang akan
di lakukan dan
teknik penilaian
yang akan
digunakan dalam
pembelajaran

48
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter
Kegiatan Inti 70 menit
 Tahap 1  Tahap 1 Mandiri,
(Penentuan d. Siswa menjawab Berani, Kritis,
pertanyaan pertanyaan yang Kerjasama,
mendasar) diberikan guru Menghargai,
a. Guru menanyakan Tanggung
e. Siswa jawab
kembali terkait memperhatikan
materi yang sudah guru dan
di jelaskan pada mendengarkan
pertemuan
sebelumnya f. Siswa
memperhatikan
b. Guru menjelaskan contoh yang
materi tentang diberikan oleh
menjabarkan guru dan mencoba
pemecahan masalah menjawab contoh
yang berkaitan soal yang
dengan SPLDV diberikan
c. Setelah
 Tahap 2
menjelaskan
materi, guru c. Siswa menerima
memberikan LKPD dan
contoh soal mengerjakan tugas
yang diberikan
Contoh Soal:
guu secara
Sita memiliki uang
berkelompok
sebanyak Rp. 30.000.
Dia ingin membeli d. Siswa
buku dan pensil menyelesaikan
dengan harga 1 buku proyek dalam
yaitu Rp. 3000 dan 1 waktu 40 menit
pensil yaitu Rp. 2000.  Tahap 3
Carilah kemungkinan- a. Siswa
kemungkinan jumlah memperhatikan
buku dan jumlah arahan yang
pensil yang dapat Sita diberikan oleh
beli sehingga uangnya guru dan
habis. Minimal 2 mendiskusikan
kemungkinan! proyek yang sudah
d. Tahap 2 diberikan guru
(Menyusun  Tahap 4
perencanaan
proyek) a. Siswa
mengerjakan
e. Guru memberikan proyek secara
LKPD dan berkelompok dan

49
mengarahkan menanyakan
siswa terkait tugas kendala yang di
yang akan alami kepada guru
dikerjakan oleh selama pengerjaan
masing-masing proyek
kelompok  Tahap 5
f. Guru memberikan c. Siswa
informasi terkait
jadwal mempersentasikan
pelaksanaan hasil
proyek selama 40 proyeknya
menit sesuai dengan
kelompok yang
• Tahap 3 ditunjuk oleh
(Menyusun guru
jadwal
perencanaan
proyek)

50
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter
a. Guru memberikan kemudian
arahan kepada kelompok lain
siswa untuk memperhatikan
berdiskusi terkait dan memberi
LKPD yang masukan terhadap
diberikan kelompok yang
persentasi
 Tahap 4
(Memonitor siswa d. Siswa
dan kemajuan memperhatikan
proyek) guru dalam
menyimpulkan
a. Guru hasil proyek
berkeliling pada
setiap kelompok
untuk menanyakan  Tahap 6
terkait kendala a. Siswa
yang di alami oleh menyampaikan
setiap kelompok pengalaman
mereka selama
 Tahap 5
proses
(Menguji hasil)
pengerjaan
a. Guru memilih satu proyek
kelompok dari 4
kelompok untuk
mempersentasikan
hasil diskusi
b. Guru memberikan
kesimpulan terkait
hasil pengerjaan
proyek siswa

 Tahap 6
(Mengevaluasi
pengalaman)
a. Guru bertanya
kepada siswa
terkait apa saja
kesulitan/kendala
yang di alami
selama proses
diskusi terkait
cara
menyelesaikan
proyek

51
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter
Kegiatan Penutup 5 menit
Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan Mandiri Rasa
memberi salam kepada siswa Berani
Tanggung
jawab
Religius

e. Pertemuan kelima
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter
Kegiatan Awal 5 Menit
e. Guru membuka g. Siswa menjawab Religius,
pelajaran (memberi salam dan berdo’a Bersahabat,
salam, berdo’a dan dengan hikmat Disiplin
melakukan absensi) h. Siswa Bertanggung
f. Guru mendengarkan Jawab, Rasa
menyampaikan KD penjelasan guru ingin tahu
yang akan dicapai i. Siswa
dan manfaat memperhatikan
mempelajari materi penyampaian dari
dalam kehidupan guru
sehari-hari
c. Guru
menyampaikan
kegiatan yang akan
di lakukan dan
teknik penilaian
yang akan
digunakan dalam
pembelajaran

52
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter
Kegiatan Inti 70 menit
 Tahap 1  Tahap 1 Mandiri,
(Penentuan g. Siswa menjawab Berani, Kritis,
pertanyaan pertanyaan yang Kerjasama,
mendasar) diberikan guru Menghargai,
a. Guru menanyakan Tanggung
h. Siswa jawab
kembali terkait memperhatikan
materi yang sudah guru dan
di jelaskan pada mendengarkan
pertemuan
sebelumnya i. Siswa
memperhatikan
b. Guru menjelaskan contoh yang
materi tentang diberikan oleh
menjabarkan guru dan mencoba
pemecahan masalah menjawab contoh
yang berkaitan soal yang
dengan SPLDV diberikan
c. Setelah
 Tahap 2
menjelaskan
materi, guru e. Siswa menerima
memberikan LKPD dan
contoh soal mengerjakan tugas
yang diberikan
Contoh Soal:
guu secara
Sita memiliki uang
berkelompok
sebanyak Rp. 30.000.
Dia ingin membeli f. Siswa
buku dan pensil menyelesaikan
dengan harga 1 buku proyek dalam
yaitu Rp. 3000 dan 1 waktu 40 menit
pensil yaitu Rp. 2000.  Tahap 3
Carilah kemungkinan- a. Siswa
kemungkinan jumlah memperhatikan
buku dan jumlah arahan yang
pensil yang dapat Sita diberikan oleh
beli sehingga uangnya guru dan
habis. Minimal 2 mendiskusikan
kemungkinan! proyek yang sudah
g. Tahap 2 diberikan guru
(Menyusun  Tahap 4
perencanaan
proyek) a. Siswa
mengerjakan

53
h. Guru memberikan proyek secara
LKPD dan berkelompok dan
mengarahkan menanyakan
siswa terkait tugas kendala yang di
yang akan alami kepada guru
dikerjakan oleh selama pengerjaan
masing-masing proyek
kelompok  Tahap 5
i. Guru memberikan e. Siswa
informasi terkait
jadwal mempersentasikan
pelaksanaan hasil
proyek selama 40 proyeknya
menit sesuai dengan
kelompok yang
• Tahap 3 ditunjuk oleh
(Menyusun guru
jadwal
perencanaan
proyek)

54
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter
a. Guru memberikan kemudian
arahan kepada kelompok lain
siswa untuk memperhatikan
berdiskusi terkait dan memberi
LKPD yang masukan terhadap
diberikan kelompok yang
persentasi
 Tahap 4
(Memonitor siswa f. Siswa
dan kemajuan memperhatikan
proyek) guru dalam
menyimpulkan
a. Guru hasil proyek
berkeliling pada
setiap kelompok
untuk menanyakan  Tahap 6
terkait kendala a. Siswa
yang di alami oleh menyampaikan
setiap kelompok pengalaman
 Tahap 5 mereka selama
(Menguji hasil) proses
pengerjaan
a. Guru memilih satu
proyek
kelompok dari 4
kelompok untuk
mempersentasikan
hasil diskusi
b. Guru memberikan
kesimpulan terkait
hasil pengerjaan
proyek siswa

 Tahap 6
(Mengevaluasi
pengalaman)
a. Guru bertanya
kepada siswa
terkait apa saja
kesulitan/kendala
yang di alami
selama proses
diskusi terkait
cara
menyelesaikan

55
proyek

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter


Kegiatan Penutup 5 menit
Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan Mandiri Rasa
memberi salam kepada siswa Berani
Tanggung
jawab
Religius

56
Lampiran 2

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Matematika


Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Rantau Selatan


Tahun Pelajaran : 2024/2025
Kelas : VIII
Materi Pelajaran : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Berikan tanda( √ ) mengenai penilaian aktivitas siswa dalam pelajaran pada


kolom di bawah ini!
Penilaian
No Aspek yang dinilai Ya Tida Catatan
k
Pendahuluan
1 Siswa menjawab salam dan
berdoa
2 Siswa mendengarkan penjelasan
guru
3 Siswa memperhatikan
penyampaian guru
Kegiatan Inti
4 Tahap 1
Siswa menjawab pertanyaan yang
diberi guru
5 Siswa memperhatikan guru dan
mendengarkan
6 Siswa memperhatikan contoh
yang diberikan oleh guru dan
mencoba menjawab contoh soal
yang diberikan
7 Tahap 2
Siswa membentuk kelompok

57
sesuai dengan arahan guru
8 Siswa menerima tugas dan
mengerjakan tugas yang diberikan
guru secara berkelompok
9 Tahap 3
Siswa memperhatikan arahan
yang diberikan oleh guru dan
mendikusikan proyek yang sudah
diberikan guru
10 Tahap 4
Siswa mengerjakan proyek secara
berkelompok dan mennayakan
kendala yang di alami kepada
guru selama pengerjaan proyek
11 Tahap 5
Siswa mempersentasikan hasil
proyeknya sesuai dengan
kelompok yang ditunjuk oleh
guru, kemudian kelompok lain
memperhatikan dan memberikan
masukan terhadap kelompok yang
persentasi
12 Tahap 6
Ssiwa menyampaikan
pengalaman mereka selama
proses pengerjaan proyek
Penutup
13 Guru mengakhiri pelajaran
dengan berdoa dan memberikan
salam kepada siswa

58
Lampiran 3
Lembar Observasi Aktivitas Peneliti Dalam Pembelajaran
Matematika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Project Based Learning

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Rantau Selatan


Tahun Pelajaran : 2024/2025
Kelas : VIII
Materi Pelajaran : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Berikan tanda( √ ) mengenai penilaian aktivitas siswa dalam pelajaran pada


kolom di bawah ini!
Penilaian
No Aspek yang diamati Catatan
Ya Tidak
Pendahuluan
1 Guru membuka pelajaran (memberi
salam, berdoa, dan melakukan absensi)
2 Guru menyampaikan KD yang akan
dicapai dan manfaat memperlajari
materi dalam kehidupan sehari-hari
3 Guru menyempaikan kegiatan yang
akan dilakukan dan teknik penilaian
akan digunakan dalam pembelajaran
Kegiatan Inti
4 Tahap 1 (Penentuan pertanyaan
mendasar )
Guru menanyakan kembali terkait
materi yang sudah di jelasakan pada
pertemuan sebelumnya
5 Guru menjelaskan materi tentang
membuat model matematika dari
kehidupan sehari-hari yang melibatkan
SPLDV
6 Guru menjelaskan materi, dan
memberikan contoh soal.

59
7 Tahap 2 ( Menyusun perencanaan
proyek)
Guru memberikan LKPD dan
mengarahkan siswa terkai tugas yang
akan dikerjakan oleh masing-maing
kelompok
8 Guru memberikan informasi terkiat
jadwal pelaksanaan proyek
9 Tahap 3 ( Menyusun jadwal
perencanaan proyek)
Guru memberikan arahan kepada siswa
untuk berdiskusi terkait proyek yang
diberikan
10 Tahap 4 ( Monitoring siswa dan
kemajuan proyek)
Guru berkeliling pada setiap kelompok
untuk menanyakan terkait kendala
yang dialami oleh setiap kelompok
11 Tahap 5 (Menguji hasil)
Guru mempersilahkan kelompok untuk
mempersentasikan hasil diskusi
12 Guru memberikan kesimpulan terkait
hasil pengerjaan proyek siswa
13 Tahap 6 ( Mengevaluasi pengalaman)
Guru bertanya kepada siswa terkait apa
saja kesulitan/kendala yang di alami
elama proses diskusi terkait cara
menyelesaikan proyek
Penutup
14 Guru mengakhiri pekajaran dengan
berdoa dan memberikan salam kepada
siswa

60
Lampiran 4
Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttets Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen
SMP Negeri 2 Rantau Selatan

Indikator Kemampuan Indikator Soal No.Butir Bentuk


Pemahaman Konsep Soal Soal
Menjelaskan ulang 1 Uraian
Siswa mampu menuliskan
sebuah konsep sistem
kembali yang diketahui dan
persamaan linear dua
ditanyakan dari soal
variabel
Menyebutkan mana Siswa dapat mengidentifikasi 2 Uraian
yang contoh dan bukan contoh dan bukan contoh
contoh dari suatu sistem persamaan linear dua
konsep variabel
Siswa dmampu 3 Uraian
Menyajikan konsep dari menyelesaikan soal dengan
berbagai bentuk menyajikan model
representasi matamatis matematika kedalam
berbagai bentuk, misalkan
pada metode subsitusi
siswa dapat menyelesaikan 4 Uraian
Menggunakan,
masalah yang berkaitan
memanfaatkan, dan
dengansistem persamaan
memilih prosedur atau
linear dua variabel sesuai
operasi tertentu
dengan prosedur.
Siswa mampu melaksanakan 5 Uraian
rencana penyelesaian dan
Mengaplikasikan
dapat menyelesaikan
konsep atau algoritma
masalah menggunakan
dalam pemecahan
metode grafik, eliminasi,
masalah matematis
subsitusi, maupun gabungan
( eliminasi dan subsitusi)

61
Lampiran 5

Pedomana Penskoran Kemampuan Pemahaman Matematis

Indikator Keterangan Poin


Pemahaman
Matematis
Tidak ada jawaban 0
Menjelaskan sebuah konsep tapi belum
1
1. Menjelaskan ulang sesuai
sebuah konsep Menjelaskan sebuah konsep sesuai tapi
2
matematis belum lengkap
Menjelaskan sebuah konsep sesuai dan
3
lengkap
Tidak ada jawaban 0
Ada jawaban tapi tidak sesuai dengan
2. Menyebut mana 1
contoh dan bukan contoh
yang contoh dan
Dapat memberikan contoh dan bukan
bukan contoh dari 2
contoh tapi belum lengkap
suatu konsep
Dapat memberikan contoh dan bukan
3
contoh dengan benar dan lengkap
Tidak ada jawaban 0
Ada jawaban tetapi tidak sesuai dengan
3. Mempresentasikan 1
penyajian matematika
suatu konsep
Dapat menuliskan penyajian tetapi belum
matematika dalam 2
lengkap
berbagai penyajian
Dapat menuliskan penyajian dengan benar
3
dan lengkap
Tidak ada jawaban 0
Dapat menjawab tetapi belum sesuai
1
dengan prosedur dan opersi tertentu
4. Memilih,
Dapat menngunakan dan memanfaatkan
menggunakan dan
serta memilih prosedur atau operasi 2
memanfaatkan
dengan benar tetapi perhitungan salah
prosedur tertentu
Dapat menngunakan dan memanfaatkan
serta memilih prosedur atau operasi 3
dengan benar tatapi perhitungan benar
Tidak ada jawaban 0
Ada jawaban tetapi tidak sesuai dengan
1
alogaritma pecahan masalah
5. Memanfaatkan
Menggunakan alogaritma dalam
suatu konsep atau
pemecahan masalah dengan benar tetapi 2
algoritma ke
hasil akhir salah
pecahan masalah
Menggunakan alogaritma dalam
pemecahan masalah dengan benar tetapi 3
hasil akhir benar

62
Lampiran 6

Soal Tes Kemampuan Pemahaman Konsep (Pree-test)

Nama :
Kelas :
Mata Pelajaran : Matematika
Sekolah : SMP Negeri 2 Rantau Selatan
Kelas : VIII
Waktu : 45 Menit

Petunjuk Pengerjakan Soal :


1. Tulis Nama dan Kelas.
2. Bacalah soal dibawah ini dengan cermat dan teliti
3. Kerjakan secara individu dan tanyakan pada guru apabila terdapat soal
yang kurang jelas
4. Gunakan berbagai cara untuk menjawab soal
5. Periksalah pekerjaan anda sebelum dikumpul

Soal

1. Tentukan model matematika dari tabel dibawah ini!

Buku Pena Harga


3 4 15.000
5 6 25.000

2. Berikan sebuah contoh dari sistem persamaan linear dua variabel dengan
penyelesaiannya, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun matematis!
3. Pada sore hari, ibu riri dan rini belanja dipasar. Ibu riri membeli 2 kg gula
dan 2kg tepung dengan membayar seharga Rp.38.000,00. Sementara itu
ibu rini memberli 1 kg gula dan 3 kg tepung dengan membayar seharga
Rp. 43.000,00.
a. Tentukan berapa harga 1 kg gula dan harga 1 kg tepung ?
b. Jika ibu siti membeli 8 kg gula dan 10 kg tepung, maka berapakah
yang haru dibayar oleh ibu siti ?
4. Seorang pedagang buah-buahan mendapatkan uang sebesar Rp.50.000,00
dari penjualan 6 jambu dan 10 nanas, sedangkan dari menjual 8 jambu dan
4 nanas ia mendapatkan uang sebesar Rp.48.000,00. Jika ia menjual 20
jambu dan 30 nanas, maka berapakah uang yang akan ia peroleh ?
5. Tentukan penyelesaian dari SPLDV :
2x – 3y = 18 dan x + 4y = -2. Dengan metode substitusi dan eliminasi

63

Anda mungkin juga menyukai