OLEH :
HUSNIAWATI, S.Pd
Dengan Judul :
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan pencipta alam
semesta, pemberi petunjuk ke jalan yang lurus, pemilik ilmu yang telah memberikan
limpahan karunia, nikmat serta hidayahnya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
penelitian ini dengan tepat waktu.
Adapun masalah yang peneliti teliti dalam laporan penelitian ini berjudul
Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Mata Pelajaran IPA Energi Alternatif Kelas IV
di MIN 2 Kota Tangerang Selatan.
Dalam penyusunan laporan penelitian ini, peneliti mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Ibu Ratu Feti Fathiyati, S.Ag., selaku Kepala MIN 2 Kota Tangerang Selatan yang
telah memberi izin tempat, penggunaan sarana dan prasarana dalam melaksanakan
penelitian;
2. Ibu Diah Sugiartini, S.Pd, selaku guru pamong dan sekaligus sebagai observer dalam
penelitian;
3. Dewan Guru MIN 2 Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan inspirasi dan
motivasi;
4. Siswa siswi MIN 2 Kota Tangerang Selatan.
Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekuranagn dan kelemahan dalam
penyusunan laporan penelitian ini dengan tangan terbuka dan lapang dada, untuk itu
peneliti menerima saran dan kritiknya yang mendukung dan membangun demi perbaikan
dimasa yang akan datang. Semoga laporan penelitian ini bermanfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi yang membaca.
Akhirul kalam semoga Allah SWT. Menyertai dan me-Ridhoi setiap perbuatan
kecil yang kita laksanakan dalam mengabdi kepada bangsa dan negara melalui bidang
pendidikan dan pengajaran, Agar dapat mencerdaskan anak didik kita tentunya. Amin.
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI ................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... vi
Bab I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Proses Kognitif Sesuai Dengan Level Kognitif Bloom ............................. 17
Tabel 2.2 Ranah Afektif ............................................................................................ 18
Tabel 2.3 Ranah Psikomotor ..................................................................................... 18
Tabel 4.1 Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan MIN 2 Kota Tangsel .............. 35
Tabel 4.2 Nilai Tes Evaluasi Berbasis Hots (Berpikir Tingkat Tinggi)
Gambar 2.1 Perbedaan Pembelajaran Sebelum dan Saat Pelaksanaan PTK .............. 23
v
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1
RPP Siklus 1
LKPD
Soal Evaluasi
Pedoman Wawancara
Lembar Observasi PTK Siklus 1 komponen Guru
Lembar Observasi PTK Siklus I komponen Materi
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
2. Lampiran 2
RPP Siklus 2
➢ LKPD
➢ Soal Evaluasi
Pedoman Wawancara
Lembar Observasi PTK Siklus 2 komponen Guru
Lembar Observasi PTK Siklus 2 komponen Materi
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
3. Lampiran 3
➢ RPP Siklus 3
E. LKPD
F. Soal Evaluasi
G. Pedoman Wawancara
H. Lembar Observasi PTK Siklus 3 komponen Guru
I. Lembar Observasi PTK Siklus 3 komponen Materi
J. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
vi
1
BAB I PENDAHULUAN
1. Identifikasi Masalah
Dari hasil refleksi terdapat beberapa masalah yang menyebabkan ketidak
berhasilan siswa Kelas IV MIN 2 Kota Tangerang Selatan dalam mata pelajaran
IPA pada pokok bahasan Energi Alternatif:
a. Siswa tidak fokus pada pelajaran/ kurangnya perhatian siswa terhadap materi
pelajaran saat KBM.
b. Media/alat peraga yang kurang menarik
c. Model pembelajaran yang dilakukan guru kurang memfasilitasi siswa
d. Semangat/minat belajar siswa rendah
Berdasar hasil pengamatan di kelas, bahwa dari keempat permasalahan
yang timbul dalam pembelajaran di atas, masalah nomor tiga lah yang menjadi
sebab utamanya yaitu “model pembelajaran yang dilakukan guru kurang
memfasilitasi siswa”. Alasan kenapa masalah itu menjadi masalah utamanya adalah
karena tanpa metode yang benar, siswa tidak akan terbiasa menghadapi suatu
masalah dan tidak yang melatih untuk berfikir tingkat tinggi, selain itu tanpa ada
semangat dari siswa dan kemauan yang timbul dari siswa untuk belajar mustahil
pembelajaran akan berhasil.
Atas permasalahan tersebut mendorong guru untuk melakukan PTK
(Penelitian Tindakan Kelas). Hasil identifikasi masalah menunjukkan sebagai
berikut:
1. Apakah siswa tidak mendapat motivasi dari guru untuk belajar?
2. Apakah guru melibatkan aktif siswa dalam Pembelajaran?
3. Apakah Media Pembelajaran yang di gunakan guru sudah tepat?
4. Apakah model pembelajaran yang digunakan guru sudah tepat?
2. Analisis Masalah
Agar PTK yang saya lakukan berhasil dan dapat menjawab permasalahan yang
terjadi di kelas sehingga kemampuan berpikir HOTS siswa bisa maksimal maka
saya di bantu oleh teman sejawat bernama Diah Sugiartini, S.Pd.
4
Dia sebagai sumber masukan dan teman berdiskusi untuk menentukan langkah-
langkah konkrit guna menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam
pembelajaran.
Analisis saya lakukan melalui pengamatan di kelas dan assessment untuk
mengetahui apa yang sebenarnya dirasakan oleh siswa saya. Dari analisis yang saya
lakukan munculah beberapa faktor penyebab munculnya masalah, antara lain:
1. Apakah guru kurang jelas dalam memberi contoh?
2. Apakah penjelasan guru terlalu cepat?
3. Apakah guru sudah menggunakan model mengajar yang tepat?
4. Apakah guru sudah memberi umpan balik atas pekerjaan siswa?
Berdasarkan identifikasi dan analisa masalah tersebut maka penulis akan
melakukan perbaikan pembelajaran melalui PTK.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka peneliti dapat
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : “Apakah penggunaan
modelPembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir
5
tingkat tinggi siswa dalam pembelajaran IPA, pokok bahasan Energi Alternatif di kelas IV
MIN 2 Kota Tangerang Selatan?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini terdiri atas:
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas
proses pembelajaran di kelas.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan
berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPA tentang Energi Alternatif pada kelas
IV MIN 2 Kota Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2019/2020 melalui penerapan
Model Project Based Learning (PJBL).
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian tindakan kelas ini bagi:
1. Guru
Penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam tentang Energi Alternatif,selain dapat meningkatkan
kualitas proses pembelajaran di kelas juga dapat memicu guru melakukan
penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran lain sesuai fungsi guru MIN
sebagai guru kelas. Selain itu, hal ini juga meningkatkan keprofesionalan guru
sebagai agen pembelajaran serta mengembangkan metode pembelajaran yang
variatif dan penilaian yang berbasis kompetensi.
6
2. Siswa
Hasil penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL)
pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat memotivasi belajar siswa
sekaligus meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi baik mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam maupun mata pelajaran lainnya. Jadi siswa
lebih tertarik mengikuti metode pembelajaran yang variatif dari guru sehingga
kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif siswa semakin meningkat.
3. Kepala Madrasah
Kepala Sekolah dapat mensosialisasikan hasil penelitian ini kepada guru-
guru lain melalui rapat rutin serta bentuk kegiatan lain, agar terjadi proses
saling tukar pengalaman (sharing experience) demi meningkatkan mutu
pendidikan di MIN 2 Kota Tangerang Selatan.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik/Konseptual
Kerangka teoritik konseptual dalam penelitian ini, dijelaskan secara
sistematis dengan menggunakan unsur variabel yang terdapat dalam judul, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran IPA di SD
Pembelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan
belajar secara aktif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran” (Hamalik : 1994, hal
69).
3. Energi Alternatif
dirasakan dalam jangka waktu yang sangat panjang. Manfaat energi alternatif
berikut ini.
• Meredam Efek Pemanasan Global
Polusi dan racun kimia yang tercipta akibat pemakaian sumber energi konvensional
selama lebih dari 100 tahun telah menyebabkan pencemaran yang amat parah.
Dampaknya adalah meningkatnya ketinggian air laut, pemanasan global, lapisan
ozon menipis, kekeringan, punahnya flora serta fauna, dan sebagainya. Tentunya,
dengan peralihan ke pemakaian energi terbarukan mampu mengurangi, bahkan
menghentikan sejumlah faktor yang merusak alam karena tidak menimbulkan
emisi berbahaya.
• Menyediakan Sumber Energi Tak Terbatas
Salah satu alasan ilmuwan gencar mencari energi alternatif adalah agar
menemukan sumber energi yang terbarukan dan tanpa batas. Energi yang berasal
dari angin, air, dan matahari terbilang sebagai sumber energi yang tidak akan
pernah bisa habis atau hilang. Pemakaiannya juga bisa menjadi solusi di banyak
negara berkembang yang masih banyak menggunakan energi fosil penyebab
kerusakan lingkungan.
• Tingkatkan Kesehatan dan Kualitas Hidup Masyarakat
Tingginya tingkat polusi yang dihasilkan oleh energi konvensional menjadi
penyebab berbagai masalah kesehatan, khususnya yang tinggal di wilayah
perkotaan. Sebaliknya, energi alternatif adalah jenis sumber energi bersih dan
mampu mencegah terjadinya polusi. Sekadar informasi, pemakaian minyak bumi
dan batu bara sebagai sumber energi secara langsung dan tidak langsung menjadi
pemicu masalah pernapasan, penyakit jantung, kanker, dan sejumlah penyakit berat
lain yang berbahaya.
• Menghemat Dana dan Sumber Daya
Pembangunan sarana dan prasarana energi alternatif memang terbilang cukup
mahal. Namun, bukan berarti lebih boros finansial, penggunaan jenis energi jauh
lebih hemat biaya jika digunakan dalam jangka panjang. Termasuk dalam hal
pemeliharaan, isi ulang, hingga pemakaian bahan bakar. Sebagai contoh, pompa
14
submersible bertenaga surya secara harga terbilang mahal. Namun karena dapat
beroperasi dalam jangka waktu yang panjang, energi yang dihasilkan bisa terus
didapatkan dengan harga yang lebih murah, bahkan gratis.
• Ciptakan Lapangan Pekerjaan
Pemakaian energi alternatif pasti akan membutuhkan kemampuan dari tenaga kerja
dengan spesialisasi sesuai jenis energinya. Di sisi lain, penggunaan energi alternatif
juga bisa membuka peluang pekerjaan dari seluruh dunia untuk 24 juta orang,
khususnya pada sektor tenaga angin dan surya. Umumnya, tenaga kerja akan
ditempatkan di bagian konstruksi, pemasangan, produksi, logistik, konsultasi legal,
transportasi, hingga keuangan.
peserta didik sehingga mudah didapatkan tetapi sudah dapat mencapai sasaran
pembelajaran.
Pada kegiatan praktikum ini bahan yang dibutuhkan adalah : 6 buah jeruk
nipis, sedangkan alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah : kawat tembaga,
paku seng, kabel, dan lampu LED. Prosedur pelaksanaan praktikum ini adalah : 1)
siapkan semua bahan dan alat untuk melakukan percobaan, 2) setiap jeruk ditusuk
paku seng, yang berfungsi sebagai kutub negatif ( – ) , dan satu lempeng tembaga
yang berfungsi sebagai kutub positif (+) dalam satun belahan yang sama pada
jeruk. 3) lempengan seng pada jeruk yang satu dhubungkan dengan kawat tembaga
dengan lempeng tembaga/ kabel pada jeruk lain.4) hubungkan kabel dari kutub
yang berbeda ke kaki kaki lampu LED 5) amati apakah lampu led bisa menyala
atau tidak.
Dari percobaan yang dilakukan peserta didik, buah jeruk nipis dapat
menyalakan lampu setelah dihubungkan secara seri sehingga setelah semuanya
tersambung akan didapat anoda dan katoda di ujung jeruk pertama dan terakhir.
Kemudian anoda dan katoda tersebut disambungkan pada kaki-kaki LED, dan
ditemukan ditemukan bahwa lampu LED dapat menyala dengan baik meski tidak
semua dapat menyala terang. Hal ini dipengaruhi oleh besar jeruk dan kadar
elektrolit yang ada pada tiap jeruk. Hal ini dibuktikan dengan ketika jumlah jeruk
ditambah maka lampu semakin terang dan bisa digunakan untuk menyalakan LED
lebih banyak. Hal ini terjadi karena adanya larutan elektrolit yang terkandung
dalam air asam jeruk nipis tersebut. Unsur kimia yang terdapat pada jeruk nipis
dapat menghasilkan arus listrik karena mengandung asam sitrat, asam amino,
glikosida, fosfor,dan lain-lain.
16
1) Ranah Kognitif
Ranah kognitif meliputi kemampuan dari peserta didik dalam mengulang atau
menyatakan kembali konsep/prinsip yang telah dipelajari dalam proses pembelajaran
yang telah didapatnya. Proses ini berkenaan dengan kemampuan dalam berpikir,
kompetensi dalam mengembangkan pengetahuan, pengenalan, pemahaman,
konseptualisasi, penentuan dan penalaran. Tujuan pembelajaran pada ranah kognitif
menurut Bloom merupakan segala aktivitas pembelajaran menjadi 6 tingkatan sesuai
dengan jenjang terendah sampai tertinggi.
2) Ranah Afektif
Kartwohl & Bloom juga menjelaskan bahwa selain kognitif, terdapat ranah
afektif yang berhubungan dengan sikap, nilai, perasaan, emosi serta derajat
penerimaan atau penolakan suatu objek dalam kegiatan pembelajaran dan membagi
ranah afektif menjadi 5 kategori, yaitu seperti pada tabel di bawah.
3) Ranah Psikomotor
Keterampilan proses psikomotor merupakan keterampilan dalam melakukan
pekerjaan dengan melibatkan anggota tubuh yang berkaitan dengan gerak fisik
(motorik) yang terdiri dari gerakan refleks, keterampilan pada gerak dasar, perseptual,
ketepatan, keterampilan kompleks, ekspresif dan interperatif. Keterampilan proses
psikomotor dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tabel 2.3 Ranah Psikomotor
Proses Psikomotor Definisi
Berfikir kreatif merapakan kemampuan yang sebagian besar dari kita yang
terlahir bukan bukan pemikir kreatif alami. Perlu teknik khusus yang diperlukan untuk
membantu menggunakan otak kita dengan cara yang berbeda. Masalah pada
pemikiran kreatif adalah bahwa hampir secara definisi dari setiap ide yang belum
20
diperiksa akan terdengar aneh dan mengada-ngada bahkan terdengar gila. Tetapi
solusi yang baik mungkin akan terdengar aneh pada awalnya. Sayangnya, itu sebabnya
sering tidak akan diungkapkan dan mencoba untuk mengajukannya. Berpikir kreatif
dapat berupa pemikiran imajinatif, menghasilkan banyak kemungkinan solusi,
berbeda, dan bersifat lateral. [19] Keterampilan berpikir kritis dan kreatif berperan
penting dalam mempersiapkan peserta didik agar menjadi pemecah masalah yang baik
dan mampu membuat keputusan maupun kesimpulan yang matang dan mampu
dipertanggungjawabkan secara akademis.
Dalam penelitian ini indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang diukur
adalah kemampuan berpikir kritis dalam kegiatan percobaan energi alternatif.
Selain itu ada juga hasil penelitian yang dilakukan oleh Inas Nafisah
(2017) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Model Project Based Learning
(PjBL) Melalui Pembuatan Awetan Bioplastik Terhadap Keterampilan Berpikir
Kreatif Peserta Didik Kelas VII di SMP Negeri 12 Bandar Lampung Pada Materi
Keanekaragaman Makhluk Hidup” yang menyimpulkan bahwa Model
Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) berpengaruh terhadap meningkatnya
keterampilan berpikir kreatif siswa.
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari berbagai sumber didapatkan data yang
menyatakan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPA pada
materi Energi Alternatif masih berada dibawah ratarata, untuk itu penelitian tindakan
kelas memberikan cara untuk membantu kesulitan siswa agar dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPA, yaitu dengan menerapkan
model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) pada materi Energi Alternatif.
23
siswa yang mempunyai kemampuan diatas rata-rata dapat dengan mudah memahami
materi dan mengerjakan soal, sementara siswa yang mempunyai kemamopuan dibawah
rata-rata justru semakin tertinggal karena kurangnya koordinasi baik dengan guru maupun
dengan temannya. Berbeda dengan pembelajaran kelompok yang mengindikasikan bahwa
siswa belajar secara berkelompok, memungkinkan adanya komunikasi dengan siswa lain
melalui kerjasama, terlihat aktivitas siswa yang meningkat karena semua anggota
kelompok bekerja sesuai tugasnya masing-masing.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Dari arti katanya, hipotesis memang berasal dari 2 penggalan kata “hypo” yang artinya
“dibawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”. Jadi hipotesis yang kemudian cara
menulisnya disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang
menjadi hipotesis (Arikunto, 2006:71).
Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Jika
diterapkan model pembelajaran Project Based Learning maka akan meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa dalam materi Energi Alternatif.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV MIN 2 Kota Tangerang Selatan.
Dengan jumlah peserta didik 30 orang yang terdiri dari 14 siswa laki – laki dan 16 siswa
perempuan.
C. Rencana Tindakan
Refleksi Awal
Hasil
Penelitian
Gambar 3.1 Bagan Siklus PTK Model Kemmis Taggart
Adapun prosedur tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai
berikut:
1. Refleksi Awal
Kegiatan observasi ke sekolah dengan cara melakukan wawancara untuk
mengetahui dan mendapatkan data awal sebelum penelitian.
2. Perencanaan Tindakan (Planning)
Kegiatan perencanaan tindakan dimulai dari mempersiapkan perangkat
pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Selain itu, hal penting yang
harus dipersiapkan adalah penentuan indikator keberhasilan yang dicapai dalam
penelitian tindakan kelas.
3. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada pelaksanaan tindakan, segala sesuatu yang telah direncanakan dicoba untuk
dilaksanakan, yaitu melaksanakan pembelajaran (tindakan reflektif) sesuai
dengan RPP I. Kegiatan pembeląjaran meliputl kegistan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup.
4. Observasi/Pengamatan (Observing)
Observasi dilakukan selama berlangsungnya pelaksanaan tindakan untuk melihat
efektivitas pelaksanaan pembelajaran, dan juga untuk mengamati antusiasme
(perilaku) peserta didik selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
27
5. Evaluasi/Refleksi (Reflecting)
Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis seluruh data yang ada yang
nantinya akan menghasilkan suatu perubahan. Berdasarkan hasil refleksi guru
bersama kolaborator menyimpulkan tindakan yang dilakukan sudah dapat
mencapai keberhasilan dari seluruh indikator yang ditentukan atau belum, Jika
belum, kekurangan-kekurangan yang terjadi selama siklus pertama direncanakan
untuk diperbaiki pada siklus berikutnya.
Dalam penelitian Tindakan Kelas ini (PTK). Di laksanakan sebanyak 3 siklus,
yaitu:
1. Siklus 1
c. Observasi
d. Refleksi
2. Siklus II
c. Observasi
d. Refleksi
3. Siklus III
a. Perencanaan Tindakan (planning)
c. Observasi
d. Refleksi
Instrumen penelitian yang dirancang dan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
instrumen pembelajaran dan istrumen pengumpulan data. Instrumen pembelajaran terdiri
atas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan LKPD. Sedangkan insrumen
pengumpulan data terdiri atas instrumen beebentuk tes dan non tes. Instrumen tes terdiri
atas tes evaluasi. Tes evaluasi berbentuk pilihan ganda atau uraian atau campuran yang
diberikan setelah akhir siklus,
Instrumen non tes terdiri atas lembar observasi, dan pedoman wawancara. Penjelasan
mengenai instrumen pengumpulan data adalah sebagai berikut :
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes evaluasi, Tes evaluasi
/formatif yaitu tes yang dilaksanakan setiap akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk
menganalisis ketercapaian belajar siswa terhadap materi dan untuk merefleksikan
proses pembelajaran yang dilaksanakan guna perbaikan untuk siklus berikutnya.
31
Bentuk tes yang digunakan adalah tipe uraian, sebab dengan soal bentuk uraian siswa
diminta untauk menjawab secara rinci, maka proses berpikir, ketelitian, sistematika
penyusunan dapat di evaluasi.
b) Non Tes
1. Lembar observasi
Observasi merupakan alat pengamatan yang digunakan untuk melihat dan
mengukur aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Observasi dilakukan
dengan menggunakan observer dan lembar observer dan bertujuan untuk melihat
perkembangan proses belajar mengajar, kekurangan yang terjadi pada saat guru
melakukan proses belajar mengajar dikelas dan kendalakendala yang dihadapi
selama proses pembelajaran.
2. Lembar pedoman wawancara
Alat yang di gunakan peneliti unyuk pengumbulan data adalah sebagai berikut: a) lembar
Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan memantau setiap situasi dan kondisi siswa
selama proses pembelajaran. Tes evaluasi dilaksanakan setiap akhir siklus untuk mengukur
sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Lembar observasi
di lakukan oleh kolaborator/observer dengan melihat langsung segala aktifitas yang terjadi
pada saat proses belajar baik guru maupun siswa. Lembar pedoman
32
wawancara dilaksanakan setelah akhir siklus kepada peserta didik, secara acak. Yang di
wakili oleh beberapa peserta didik.
F. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan pada penelitian ini, dikatakan berhasil jika persentase ketuntasan diatas
75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran telah mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) sesuai dengan yang ditetapkan kelas IV MIN 2 Kota Tangerang
Selatan dan rata–rata nilai pada pembelajaran IPA di atas 67, dalam materi Energi
Alternatif.
33
BAB IV
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga siklus. Pada
siklus 1 dilaksanakan selama 7 hari, siklus II dilaksanakan selama 7 hari dan siklus III pun
dilaksanakan selama 7 hari. Penelitian ini dilaksanakan di MIN 2 Kota Tangerang Selatan
kelas 4 dengan jumlah peserta didik 30 orang, yang terdiri dari 16 peserta didik perempuan
dan 14 peserta didik laki-laki.
Penelitian ini dilaksanakan secara luring tatap muka, dengan memperhatikan standard
protokol kesehatan. Penelitian ini di lakukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis peserta didik pada pembelajaran IPA, materi Energi Alternatif dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning (PJBL). Berikut ini adalah profil sekolah,
tempat peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas.
1. Identitas Sekolah
Data dan informasi sekolah yang berkaitan dengan penelitian Tindakan Kelas
(PTK) semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 adalah sebagai berikut :
34
MIN 2 Kota Tangerang Selatan berlokasi di Jl. WR. Supratman Gg. Mahoni No 58
Kel Cempaka Putih Kec. Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan, Lokasi MIN 2 Kota
Tangerang Selatan ini berada di tengah padat penduduk dan bersebelahan dengan kampus
UIN Syarief Hidayatullah Jakarta. Adapun visi dan misi MIN 2 Kota Tangerang selatan
adalah sebagai berikut:
VISI : ” Generasi sehat, unggul dalam prestasi, santun dalam pekerti, berlandaskan
iman dan budaya bangsa”
MISI :
Tabel 4.1
a) Tahap Perencanaan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini sesuai dengan skenario pembelajaran yang
telah di buat (RPP), mulai dari memotivasi peserta didik dengan yel – yel kelas agar
pada saat pembelajaran nanti peserta didik lebih bersemangat lagi, Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari itu, yang dimaksudkan agar peserta
didik mendapat gambaran tentang materi Energi
Alternatif.
Pada kegiatan awal guru mengajak peserta didk untuk berdoa bersama
sebelum memulai pembelajaran, dan memotivasi peserta didik dengan yel- yel kelas.
Lalu guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan
37
pembelajaran pada hari itu. Setelah melakukan apersepsi guru memberikan pertanyaan
terkait hemat listrik untuk menggali sampai sejauh mana pengetahuan peserta dididk
tentang materi tersebut.
Tahap elaborasi guru menayangkan slide tentang keadaan sebuah desa yang
terisolir dan membandingkan dengan gambar seorang anak yang boros energi. Siswa
memperhatikan video pada layar proyektor. Selanjutnya siswa menuliskan informasi
yang terdapat dalam video tersebut. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa guna
menggali dan melatih siswa untuk berpikir kritis.
• Apa yang akan terjadi apabila sumber energi listrik didunia ini habis?
• Apa yang bisa kita lakukan dengan sumber energi alternatif yang berasal dari
Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui?
• Apa yang akan terjadi dengan rangkaian energi listrik alternatif apabila jumlah
jeruk nipis yang digunakan diperbanyak?
Kemudian guru memberikan tes kembali yaitu tes evaluasi yang dikerjakan
secara mandiri, dan langsung mendapatkan hasilnya. Setelah melaksanankan tes
38
evaluasi guru dan siswa menarik kesimpulan tentang pembelajaran hari ini, Untuk
mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran
Project Based Learning (PJBL), di dapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.2
30.00% Tuntas
Belum Tuntas
70.00%
Melihat dari hasil evalusi siswa pada siklus I ada 9 orang siswa yang telah tuntas
atau sekitar 30% dengan nilai rata-rata kelas 66,5 dan masih ada 21 siswa yang belum
tuntas, namun bagi peneliti hasil itu dirasa belum berhasil karena belum mencapai target
80% dan nilai rata- rata kelas belum mencapai angka 75 atau lebih.
Untuk itu peneliti akan melanjutkan penelitian pada siklus selanjutnya
c) Tahap obsevasi
Pada tahap observasi, observer melakukan pengamatan pada proses pembelajaran
yang dilakukan oleh peneliti dan melakukan pengamatan terhadap kegiatan peserta didik
pada saat proses pembelajaran berlangsung, untuk itu peneliti menyiapkan lembar
observasi untuk guru dan untuk siswa.
Tabel 4.4 Persentase observasi guru dan siswa
No Kegiatan Persentase
1. Guru 90%
2. siswa 60%
Data pada tabel tersebut terdapat pada lampiran.
d) Tahap Refleksi
Pada tahapan refleksi ini peneliti dan kolaborator melakukan diskusi terkait proses
pembelajaran pada siklus I dan sejauh mana keberhasilan model PJBL (Project Based
Learning) pada pembelajaran siklus I. Hal – hal yang didiskusikan antara peniliti dan
kolaborator antara lain:
1) Apakah pembelajaran yang dilakukan pada siklus I ini sudah sesuai dengan
tahapan pada RPP?
2) Apakah proses pembelajaran pada materi IPA sudah menerapkan model Project
Based Learning (PJBL) ?
3) Apakah pada saat proses pembelajaran, masih ada siswa yang kurang aktif?
4) Apakah motivasi guru kepada siswa sudah baik atau masih kurang?
41
Karena pada siklus I pencapaian hasil belajar belum sesuai dengan target, maka peneliti
melanjutkan penelitian tindakan kelas ini pada siklus selanjutnya, yaiti siklus II. Penelitian
Tindakan Kelas dilaksanakan di MIN 2 Kota Tangerang Selatan, pada siswa kelas IV pada
muatan pelajaran IPA. Pertemuan dilakukan secara luring tatap muka, dengan alokasi setiap
pertemuan 3 x 35 menit. Pelaksanaan setiap siklus melewati empat tahapan, yaitu :
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut adalah tahapan pada siklus II:
a. Tahap Perencanaan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah
di buat (RPP), mulai dari memotivasi peserta didik dengan yel–yel kelas agar pada saat
pembelajaran nanti peserta didik lebih bersemangat lagi. Kemudian guru menyampaikan
tujuan pembelajaran pada hari itu, yang dimaksudkan agar peserta didik mendapat
gambaran tentang materi Energi Alternatif.
42
Pada kegiatan awal guru mengajak peserta didk untuk berdoa bersama sebelum
memulai pembelajaran, dan memotivasi peserta didik dengan yel-yel kelas. Lalu guru
melakukan apersepsi dengan mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran
pada hari itu. Setelah melakukan apresiasi guru memberikan pertanyaan terkait system
peredaran darah pada manusia untuk menggali sampai sejauh mana pengetahuan peserta
dididk tentang materi tersebut.
Tahap elaborasi guru menayangkan video tentang pembuatan energi alternatif dari
jeruk nipis dan kentang. Siswa memperhatikan video pada layar proyektor. Selanjutnya
siswa melakukan percobaan sesuai dengan langkah kerja dari video yang ditayangkan
tersebut. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa guna menggali dan melatih siswa
untuk berpikir kritis.
• Apa yang bisa kita lakukan dengan sumber energi alternatif yang berasal dari
Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui?
• Apa yang akan terjadi dengan rangkaian energi listrik alternatif apabila jumlah
jeruk nipis yang digunakan diperbanyak?
• Apa yang akan terjadi jika jeruk nipis kita ganti dengan kentang atau apel?
Secara berkelompok siswa mengerjakan tugas dari guru berupa Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD). Guru menjelaskan aturan mengerjakan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) tersebut, untuk mengetahui sejauhmana hasil pemahaman siswa tentang materi
tersebut, guru meminta siswa unruk mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka di
depan kelas secara bergiliran. Guru melakukan Tanya jawab terkait materi yang sedang
dipelajari. Kemudian guru memberikan tes kembali yaitu tes evaluasi yang dikerjakan
secara mandiri, dan langsung mendapatkan hasilnya.
43
Setelah melaksanankan tes evaluasi guru dan siswa menarik kesimpulan tentang
pembelajaran hari ini, Untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa dengan
penerapan model pembelajaran Project Based Learning, di dapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.5
NILAI TES EVALUASI BERBASIS HOTS PELAJARAN IPA
SILKUS II
NO NAMA KKM NILAI KETERANGAN
1. Agis Sahal Alkhumasi 67 88 Tuntas
2 Ahmad Fahrizi 67 68 Tuntas
3 Ahmed Nurrodhi 67 65 Belum Tuntas
4 Al Farizka Putri Latizyah 67 72 Tuntas
5 Albi Aulia Candra 67 66 Belum Tuntas
6 Alika Al Kaut Zar 67 70 Tuntas
Alzena Queen Neysha Indahlia
7 67 76 Tuntas
Maharani
8 Amanda Puspita Sari 67 63 Belum Tuntas
9 Aulia Mutrika 67 74 Tuntas
10 Callysta Putri 67 66 Belum Tuntas
11 Delinta Aprilia 67 80 Tuntas
12 Deni Putra Adrianto 67 62 Belum Tuntas
13 Febby Al Zahra Putri 67 74 Tuntas
14 Gusti Priscylia Kusumawardani 67 72 Tuntas
15 Haerudin 67 64 Belum Tuntas
16 Kayla Juan Putri 67 77 Tuntas
17 Kholifah 67 68 Tuntas
18 Melati Ramadani 67 63 Belum Tuntas
19 Muhamad Rifa'i 67 64 Belum Tuntas
20 Muhammad Akbar 67 72 Tuntas
21 Muhammad Ihsyam Al Fattah 67 68 Tuntas
22 Muhammad Nur Azmi 67 88 Tuntas
23 Nicky Adriyansah 67 63 Belum Tuntas
24 Okta Rio Anggara 67 68 Tuntas
25 Ramdan Hidayatulloh 67 75 Tuntas
44
Tabel 4.6 Tabel ketuntasan Hasil Belajar pererta didik pada siklus II
No Ketutasan frekuensi persentase
1. Tuntas 21 70 %
2. Belum Tuntas 9 30%
Jumlah 30 100 %
Berdasarkan tabel 4.6 pesentase ketuntasan hasil belajar peserta didik pada siklus II
diatas, maka dapat digambarkan dalam bentuk grafik berikut ini :
30%
TUNTAS
BELUM TUNTAS
70%
Melihat dari hasil evaluasi siswa pada siklus II sudah ada kenaikan yang signifikan
dari hasil evaluasi pada siklus II, yaitu ada 21 orang siswa yang telah tuntas atau sekitar
70% dengan nilai rata- rata kelas 70,9 dan masih ada 9 siswa yang belum tuntas atau sekitar
30%, sudah ada kemajuan dari hasil sebelumnya, pada penelitian di siklus I yang hanya
mencapai 40 % ketuntasan nya namun bagi peneliti hasil itu dirasa belum berhasil karena
persentasse belum mencapai 80% dan nilai rata- rata kelas belum mencapai angka 75 atau
lebih. Untuk itu peneliti akan melanjutkan penelitian pada siklus selanjutnya, yaitu pada
siklus III.
2) Tahap obsevasi
1. Guru 95%
2. siswa 70%
Data pada tabel tersebut terdapat pada lampiran.
3) Tahap Refleksi
Pada tahapan refleksi ini peneliiti dan kolaborator melakukan diskusi terkait proses
pembelajaran pada siklus II dan sejauh mana keberhasilan model Project Based Learning
(PJBL) pada pembelajaran siklus II. hal – hal yang di diskusi kan antara peniliti dan
kolaborator antara lain:
1) Apakah pembelajaran yang dilakukan pada siklus II ini sudah sesuai dengan
tahapan pada RPP?
2) Apakah proses pembelajaran pada materi IPA sudah menerapkan model Project
Based Learning (PJBL)?
46
3) Apakah pada saat proses pembelajaran, masih ada siswa yang kurang aktif?
4) Apakah motivasi guru kepada siswa sudah baik atau masih kurang?
5) Apakah terdapat perbedaan sebelum dan sesudah menerapkan model Project Based
Learning (PJBL) pada kemampuan berpikir kritis siswa?
Kareana pada siklus II pencapaian hasil belajar belum sesuai dengan target peneliti
maka peneliti melanjutkan penelitian tindakan kelas ini pada siklus selanjutnya, yaitu siklus
III.
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di MIN 2 Kota Tangerang Selatan, pada siswa
kelas IV pada muatan pelajaran IPA. Pertemuan dilakukan secara luring tatap muka, dengan
alokasi setiap pertemuan 3 x 35 menit. Pelaksanaan setiap siklus melewati empat tahapan,
yaitu : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut adalah tahapan pada siklus
III:
a. Tahap Perencanaan
b. Tahapan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus III ini sesuai dengan skenario pembelajaran yang
telah di buat (RPP), mulai dari memotivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu “Tanah
airku” dan melakukan tepuk PPK agar pada saat pembelajaran nanti peserta didik lebih
bersemangat lagi
Tahap elaborasi guru menayangkan video tentang cara kerja melakukan percobaan
Energi Alternatif listrik dari bahan jeruk nipis dan kentang. Siswa memperhatikan video
pada layar proyektor. Selanjutnya siswa menuliskan informasi yang terdapat dalam video
tersebut. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa guna menggali dan melatih siswa
untuk berpikir kritis. Guru memancing siswa dengan pertanyaan tentang penyebab
rangkaian tidak menyala, dan bertanya apa yang akan siswa lakukan jika rangkaian tersebut
gagal?
Secara berkelompok siswa mengerjakan tugas dari guru berupa Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD). Guru menjelaskan aturan mengerjakan Lembar Kerja Peserta
48
Didik (LKPD) tersebut, untuk mengetahui sejauhmana hasil pemahaman siswa tentang
materi tersebut, guru meminta siswa unruk mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka
di depan kelas secara bergiliran. Guru melakukan Tanya jawab terkait materi yang sedang
dipelajari
Kemudian guru memberikan tes kembali yaitu tes evaluasi yang dikerjakan secara
mandiri, dan langsung mendapatkan hasilnya. Setelah melaksanankan tes evaluasi guru dan
siswa menarik kesimpulan tentang pembelajaran hari ini, Untuk mengetahui sejauh mana
hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning
(PJBL), di dapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.8
NILAI TES EVALUASI BERBASIS HOTS PELAJARAN IPA SILKUS III
17 Kholifah 67 73 Tuntas
Tabel 4.9
Tabel ketuntasan Hasil Belajar pererta didik pada siklus III
Berdasarkan tabel 4.8 persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik pada siklus
III diatas, maka dapat digambarkan dalam bentuk grafik berikut ini :
10%
90%
Melihat dari hasil evaluasi siswa pada siklus III sudah ada kenaikan yang signifikan
dari hasil evaluasi pada siklus II, yaitu ada 27 orang siswa yang telah tuntas atau sekitar
90% dengan nilai rata- rata kelas 76,23 walaupun masih ada 3 siswa yang belum tuntas atau
sekitar 10%, sudah ada kemajuan yang sangat signifikan, dari hasil yang di peroleh pada
siklus II ini, yaitu persentase ketuntasan sudah 90% artinya sudah diatas 80 % (yang di
targetkan peneliti) dengan nilai rata – rata muatan pelajaran IPA 76,23 sudah melebihi dari
target rata –rata yaitu 75.
Maka dengan ini peneliti mencukupkan penelitian pada siklus III, dan pada siklus
ini penelitian dianggap berhasil karena sudah mencapai target yang diinginkan peneliti.
Baik itu dalam persentase ketuntasan KKM maupun dari hasil nilai rata – rata pada muatan
pelajaran IPA. Jadi dapat disimpulkan Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL)
dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa.
51
c. Tahap obsevasi
Pada tahap observasi, observer melakukan pengamatan pada proses pembelajaran
yang dilakukan oleh peneliti dan melakukan pengamatan terhadap kegiatan peserta didik
pada saat proses pembelajran berlangsung, untuk itu peneliti menyiapkan lembar
observasi untuk guru dan untuk siswa.
Tabel 4.10 Persentase Observasi Guru dan Siswa
No Kegiatan Persentase
1. Guru 100%
2. siswa 85%
Data pada tabel tersebut terdapat pada lampiran.
d. Tahap Refleksi
Pada tahapan refleksi ini peneliti dan kolaborator melakukan diskusi terkait proses
pembelajaran pada siklus III dan sejauh mana keberhasilan model Project Based Learning
(PJBL) pada pembelajaran siklus III. Hal–hal yang di diskusikan antara peniliti dan
kolaborator antara lain:
1) Apakah pembelajaran yang dilakukan pada siklus III ini sudah sesuai dengan
tahapan pada RPP?
2) Apakah proses pembelajaran pada materi IPA sudah menerapkan model Project
Based Learning (PJBL) ?
3) Apakah pada saat proses pembelajaran, masih ada siswa yang kurang aktif?
4) Apakah motivasi guru kepada siswa sudah baik atau masih kurang?
5) Apakah terdapat perbedaan sebelum dan sesudah menerapkan model Project Based
Learning (PJBL) pada kemampuan berfikir kritis siswa?
52
Tabel 4.11
Perbandingan hasil belajar IPA pada siklus I, siklus II dan siklus III
NO Nama Siswa KKM Siklus I Siklus II Siklus III
20 Muhammad Akbar 67 64 72 77
21 Muhammad Ihsyam Al Fattah 67 63 68 77
22 Muhammad Nur Azmi 67 77 88 88
23 Nicky Adriyansah 67 63 63 68
24 Okta Rio Anggara 67 64 68 74
25 Ramdan Hidayatulloh 67 65 75 80
26 Sely Noviyani 67 73 77 81
27 Siti Najwa Khoirunnisa 67 74 78 82
28 Tiwi Dwi Lestari 67 65 70 80
29 Vallent Dica Pradita 67 66 70 78
30 Wulan Setianingsih 67 65 68 76
Tabel 4.12
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Rekapitulasi Per Siklus
No Siklus Frekuensi Persentase
1 Siklus I 9 30 %
2 Siklus II 21 70 %
3. Siklus III 27 90 %
54
Berdasarkan data diatas maka di peroleh hasil perbandingan dalam bentuk diagram
batang, sebagai berikut:
90.00%
80.00%
70.00%
Column2
60.00%
Column1
50.00%
ketuntasan hasil belajar
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
siklus I siklus II siklus III
Adanya perubahan dan peningkatan hasil belajar peserta didik pada setiap
siklusnya dikarenakan bertambahnya pemahaman peserta didik terhadap materi yang
dipelajarinya serta meningkatnya kemampuan berpikir kritis para peserta didik, hal ini
dikarenakan mereka dapat belajar secara berkelompok dan bertukar pikiran dengan teman
sekelompoknya serta peserta didik mendapatkan bimbingan dari tutor sebaya teman mereka
sendiri.
BAB V
A. Simpulan
Dari simpulan diatas, maka hal-hal yang sebaiknya dilakukan dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik adalah sebagai berikut :
1. Pendidik dapat terus berusaha untuk meningkatkan lagi cara mengajar, memperluas
langkah-langkah yang sudah baik dan akan mempertahankan langkah-langkah yang
sudah baik.
2. Pendidik dalam melaksanakan tugasnya hendaknya selalu mengutamakan kualitas
yang akan dihasilkan dari proses pembelajaran dengan selalu berupaya menciptakan
proses pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan bagi peserta didik.
3. Pendidik dapat menjadikan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL)
sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mata
pelajaran lainnya agar dapat meningkatkan hasil belajar serta meningkatkan keaktifan
dan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam belajar.
4. Pendidik harus bisa menggunakan berbagai macam model-model pembelajaran yang
lainnya, baik dalam rangka memecahkan suatu masalah ataupun untuk meningkatkan
mutu dan kualitas pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah W, S. dkk (2009), Strategi Pembelajaran di SD: Pemilihan Metode Mengajar. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Arikunto, suhardjono dan supardi.2006. penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi aksara
Wardani, IG.A.K, Wihardit, K. (2010) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
https://www.google.com/search?q=pembelajaran+ipa+di+sd&oq=pembelajaran+IPA+di
+SD&aqs=chrome.0.0i512l7j0i22i30l3.44924j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://lenterakecil.com/pembelajaran-ipa-di-sekolah-dasar-sd/
https://www.cermati.com/artikel/pengertian-manfaat-dan-contoh-energi-alternatif-takterbatas-dan-
aman-bagi-bumi
LAMPIRAN SIKLUS I
RPP SIKLUS I
(RPP)
Bahasa Indonesia
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI
3.4 Membandingkan teks petunjuk 3.4.1 Mengaitkan teks petunjuk dari sebuah
penggunaan dua alat yang sama dan percobaan (C4)
berbeda
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menganalisis manfaat kentang, jeruk nipis
sebagai sumber energi alternatif dengan tepat. (C4)
2. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menciptakan rangkaian sederhana energi
listrik alternatif dari kentang dan jeruk nipis dengan benar. (C6)
3. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menyajikan laporan hasil pengamatan tentang
perubahan bentuk energi dengan sistematis. (P6)
4. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu mengaitkan teks petunjuk dari sebuah
percobaan dengan benar. (C4).
5. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menyajikan teks petunjuk dalam bentuk teks
tulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dengan tepat. (P6)
D. MATERI PEMBELAJARAN
IPA
Energi Alternatif
Bahasa Indonesia
Teks petunjuk membuat sesuatu.
E. METODE PEMBELAJARAN
• Pendekatan pembelajaran : Saintifik-TPACK
• Model Pembelajaran : Project Based Learning (PjBL)
• Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, Penugasan, Tanya jawab, demonstrasi
15 menit
2. Guru memberikan penguatan berupa motivasi atas pembelajaran
yang telah dipelajari
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
• Penilaian Sikap : Tanggung jawab, disiplin, bekerja sama
• Penilaian Pengetahuan : Tes tulis
• Penilaian Keterampilan : - Unjuk kerja
- Diskusi
2. Instrumen Penilaian
Penilaian Sikap Sosial
NO Nama Peserta Didik Tanggung jawab Disiplin Kerjasama
Penilaian Keterampilan
1. IPA
Laporan Hasil Percobaan Perubahan Bentuk Energi siswa diperiksa menggunakan rubrik.
Perlu
Kriteria Sangat Baik (4) Baik (3) Cukup (2) Pendampingan
(1)
Perubahan bentuk Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Belum
energi dan perubahan bentuk perubahan bentuk perubahan bentuk menjelaskan
manfaatnya energi pada energi pada energi pada perubahan bentuk
percobaan percobaan percobaan energi pada
menggunakan menggunakan menggunakan percobaan
beragam buah dan
beragam buah dan beragam buah dan menggunakan
manfaatnya
manfaatnya manfaatnya beragam buah dan
dengan cukup
dengan tepat. tepat dengan kurang manfaatnya dengan
tepat. tepat.
Laporan hasil Mampu Mampu Mampu Belum mampu
pengamatan menyajikan menyajikan menyajikan menyajikan
tentang perubahan laporan hasil laporan hasil laporan hasil laporan hasil
bentuk energi pengamatan pengamatan pengamatan pengamatan
tentang tentang perubahan tentang perubahan tentang perubahan
perubahan bentuk bentuk energi bentuk energi bentuk energi pada
energi pada pada percobaan pada percobaan percobaan
menggunakan menggunakan menggunakan
percobaan
beragam buah beragam buah beragam buah
menggunakan
dengan cukup dengan kurang dengan tepat
beragam buah
tepat tepat
dengan tepat
Sikap rasa ingin Tampak Tampak cukup Tampak kurang Tidak tampak
tahu antusias dan antusias dan antusias dan antusias dan
mengajukan mengajukan mengajukan mengajukan
banyak ide dan banyak ide dan banyak ide dan banyak ide dan
pertanyaan pertanyaan pertanyaan selama pertanyaan selama
selama kegiatan. selama kegiatan. kegiatan. kegiatan.
2. Bahasa Indonesia
Membuat teks petunjuk berdasarkan kegiatan
Perlu
Kriteria Sangat Baik (4) Baik (3) Cukup (2) Pendampingan
(1)
Penyajian teks Laporan tertulis Laporan tertulis Laporan tertulis Laporan tertulis
petunjuk sangat sesuai cukup sesuai sesuai dengan belum sesuai
dengan teks dengan teks teks petunjuk dengan teks
petunjuk visual petunjuk visual visual membuat petunjuk visual
membuat membuat percobaan membuat percobaan
percobaan percobaan kentang/jeruk kentang/jeruk nipis
kentang/jeruk kentang/jeruk nipis dan jeruk dan jeruk lemon.
nipis dan jeruk nipis dan jeruk lemon.
lemon. lemon.
Kosa kata baku Menggunakan Menggunakan Menggunakan Belum mampu
kosakata baku kosakata baku kosakata baku menggunakan
dalam semua dalam sebagian dalam sebagian kosakata baku
petanyaan besar petanyaan kecil petanyaan dalam petanyaan
Kalimat Efektif Menggunakan Menggunakan Menggunakan Belum mampu
kalimat efektif kalimat efektif kalimat efektif menggunakan
dalam semua dalam sebagian dalam sebagian kalimat efektif
pertanyaan besar pertanyaan kecil dalam semua
pertanyaan pertanyaan
Sikap : Mandiri Tugas Sebagian besar Tugas Belum dapat
diselesaikan tugas diselesikan diselesaikan menyelesaikan tugas
dengan mandiri dengan mandiri dengan motivasi meski telah
dan bimbingan diberikan motivasi
guru dan bimbingan.
Nama Kelompok
1. Bekerjalah dengan kelompokmu. 1. ………………………………………………..
2. Jaga ketenangan dan ketertiban 2. ………………………………………………...
3. Bicaralah dengan sopan dan percaya diri 3. ………………………………………………...
4. Jika ada yang belum diketahui, tanyakan 4. …………………………………………………
kepada gurumu.
Ayo
Mencoba !
Cara Membuat Listrik dari Kentang atau Jeruk Nipis
Dirumah kita banyak menggunakan energi listrik. Apakah ada energi pengganti energi listrik? Selain
bermanfaat untuk kebutuhan minuman, atau sayuran. Kentang dan jeruk nipis pun dapat digunakan
sebagai sumber energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik yang dapat digunakan untuk
menghidupkan lampu. Alat dan bahan:
1. 4 buah kentang
2. 4 buah jeruk nipis atau lemon
3. 2 buah lampu LED kecil
4. 4 pasang kabel penjepit buaya
5. 4 keping uang logam kunig
6. 4 buah paku kecil
7. Gunting/cutter
Cara kerja :
1. Setiap jeruk atau kentang ditusuk satu uang koin, yang berfungsi sebagai kutub negatif (-) dan
satu paku kecil yang berfungsi sebagai kutub positif (+), dalam satu belahan yang sama pada
jeruk atau kentang.
2. Uang koin pada jeruk atau kentang yang satu dihubungkan dengan paku kecil pada jeruk yang
lain melalui kabel penjepit buaya.
3. Selanjutnya hubungkan kabel penjepit buaya dengan lampu LED.
4. Amati hasil percobaan dan catatlah laporan pengamatannya.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Hasil Percobaan :
Kesimpulan :
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu membuat teks petunjuk
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d didepan jawaban yang dianggap paling benar!
Bandingkan kedua buah diatas, mengapa mereka dapat menghantarkan arus listrik?
5. Berdasarkan percobaan, Apa yang terjadi apabila hanya menggunakan 1 jeruk? Dan apa yang terjadi
apabila jeruk diperbanyak?
Pedoman Wawancara
Nama Narasumber : …………………………….
Usia : …………………………….
Status : ……………………………..
Petunjuk
Lakukanlah wawancara berkaitan dengan persoalan-persoalan di bawah ini!
4. Langkah apa yang perlu saya lakukan agar penggunaan model pembelajaran itu
bisa lebih efektif dalam membantu siswa belajar?
LEMBAR OBSERVASI PTK SIKLUS I
KOMPONEN GURU
Skor
No. Hal yang Diamati
1 2 3 4
ket
1. Penguasaan Materi:
✓
Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik
Pengamat
1 2 3 4
3. Urgensi :
Pengamat
Petunjuk Pengisian :
1. Melalui Pengamatan,guru memperhatikan keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung.
2. Dengan melihat jumlah siswa yang aktif maka dilihat persentase keaktifan siswa.
3. Skala penilaian ada di bawah lembar pengamatan ini.
PERSEN KETERANGAN
NO AKTIVITAS SISWA YANG DIAMATI (%)
Pendahuluan
1. Siswa yang menanggapi salam dari guru dan berdoa secara 50
Luring Bersama
2. Siswa yang memperhatikan apersepsi dan termotivasi untuk 30
mulai belajar
3. Siswa secara aktif menyanyikan lagu Indonesia Raya 50
Kegiatan Penutup
10. Siswa yang menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini 50
11. Siswa yang memperhatikan peyampaian guru untuk 50
pertemuan selanjtnya
12. Siswa yang berdoa dan menjawab salam 70
(RPP)
Bahasa Indonesia
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI
3.4 Membandingkan teks petunjuk 3.4.1 Mengaitkan teks petunjuk dari sebuah
penggunaan dua alat yang sama dan percobaan (C4)
berbeda
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menganalisis manfaat kentang, jeruk nipis
sebagai sumber energi alternatif dengan tepat. (C4)
2. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menciptakan rangkaian sederhana energi
listrik alternatif dari kentang dan jeruk nipis dengan benar. (C6)
3. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menyajikan laporan hasil pengamatan
tentang perubahan bentuk energi dengan sistematis. (P6)
4. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu mengaitkan teks petunjuk dari sebuah
percobaan dengan benar. (C4).
5. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menyajikan teks petunjuk dalam bentuk teks
tulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dengan tepat. (P6)
D. MATERI PEMBELAJARAN
IPA
Energi Alternatif
Bahasa Indonesia
Teks petunjuk membuat sesuatu.
E. METODE PEMBELAJARAN
• Pendekatan pembelajaran : Saintifik-TPACK
• Model Pembelajaran : Project Based Learning (PjBL)
• Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, Penugasan, Tanya jawab, demonstrasi
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
15 menit
2. Guru memberikan penguatan berupa motivasi atas pembelajaran
yang telah dipelajari
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
• Penilaian Sikap : Tanggung jawab, disiplin, bekerja sama
• Penilaian Pengetahuan : Tes tulis
• Penilaian Keterampilan : - Unjuk kerja
- Diskusi
2. Instrumen Penilaian
Penilaian Sikap Sosial
NO Nama Peserta Didik Tanggung jawab Disiplin Kerjasama
Penilaian Keterampilan
1. IPA
Laporan Hasil Percobaan Perubahan Bentuk Energi siswa diperiksa menggunakan rubrik.
Perlu
Kriteria Sangat Baik (4) Baik (3) Cukup (2) Pendampingan
(1)
Perubahan bentuk Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Belum
energi dan perubahan bentuk perubahan bentuk perubahan bentuk menjelaskan
manfaatnya energi pada energi pada energi pada perubahan bentuk
percobaan percobaan percobaan energi pada
menggunakan menggunakan menggunakan percobaan
beragam buah dan
beragam buah dan beragam buah dan menggunakan
manfaatnya
manfaatnya manfaatnya beragam buah dan
dengan cukup
dengan tepat. tepat dengan kurang manfaatnya dengan
tepat. tepat.
Laporan hasil Mampu Mampu Mampu Belum mampu
pengamatan menyajikan menyajikan menyajikan menyajikan
tentang perubahan laporan hasil laporan hasil laporan hasil laporan hasil
bentuk energi pengamatan pengamatan pengamatan pengamatan
tentang tentang tentang perubahan tentang perubahan
perubahan bentuk perubahan bentuk bentuk energi bentuk energi pada
energi pada energi pada pada percobaan percobaan
percobaan menggunakan menggunakan
percobaan
menggunakan beragam buah beragam buah
menggunakan
beragam buah dengan kurang
beragam buah dengan tepat
dengan cukup tepat
dengan tepat tepat
Sikap rasa ingin Tampak Tampak cukup Tampak kurang Tidak tampak
tahu antusias dan antusias dan antusias dan antusias dan
mengajukan mengajukan mengajukan mengajukan
banyak ide dan banyak ide dan banyak ide dan banyak ide dan
pertanyaan pertanyaan pertanyaan selama pertanyaan selama
selama kegiatan. selama kegiatan. kegiatan. kegiatan.
2. Bahasa Indonesia
Membuat teks petunjuk berdasarkan kegiatan
Perlu
Kriteria Sangat Baik (4) Baik (3) Cukup (2) Pendampingan
(1)
Penyajian teks Laporan tertulis Laporan tertulis Laporan tertulis Laporan tertulis
petunjuk sangat sesuai cukup sesuai sesuai dengan teks belum sesuai
dengan teks dengan teks petunjuk visual dengan teks
petunjuk visual petunjuk visual membuat percobaan petunjuk visual
membuat percobaan membuat percobaan kentang/jeruk nipis membuat percobaan
kentang/jeruk nipis kentang/jeruk nipis dan jeruk lemon. kentang/jeruk nipis dan
dan jeruk lemon. dan jeruk lemon. jeruk lemon.
Nama Kelompok
1. Bekerjalah dengan kelompokmu. 1. ………………………………………………..
2. Jaga ketenangan dan ketertiban 2. ………………………………………………...
3. Bicaralah dengan sopan dan percaya diri 3. ………………………………………………...
4. Jika ada yang belum diketahui, tanyakan 4. …………………………………………………
kepada gurumu.
Ayo
Mencoba !
Cara Membuat Listrik dari Kentang atau Jeruk Nipis
Dirumah kita banyak menggunakan energi listrik. Apakah ada energi pengganti energi listrik? Selain
bermanfaat untuk kebutuhan minuman, atau sayuran. Kentang dan jeruk nipis pun dapat digunakan
sebagai sumber energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik yang dapat digunakan untuk
menghidupkan lampu. Alat dan bahan:
1. 4 buah kentang
2. 4 buah jeruk nipis atau lemon
3. 2 buah lampu LED kecil
4. 4 pasang kabel penjepit buaya
5. 4 keping uang logam kunig
6. 4 buah paku kecil
7. Gunting/cutter
Cara kerja :
1. Setiap jeruk atau kentang ditusuk satu uang koin, yang berfungsi sebagai kutub negatif (-) dan
satu paku kecil yang berfungsi sebagai kutub positif (+), dalam satu belahan yang sama pada
jeruk atau kentang.
2. Uang koin pada jeruk atau kentang yang satu dihubungkan dengan paku kecil pada jeruk yang
lain melalui kabel penjepit buaya.
3. Selanjutnya hubungkan kabel penjepit buaya dengan lampu LED.
4. Amati hasil percobaan dan catatlah laporan pengamatannya.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Hasil Percobaan :
Kesimpulan :
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu membuat teks
1. Apa yang bisa kita lakukan dengan sumber energi alternatif yang berasal dari Sumber Daya Alam
yang dapat diperbaharui?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Apa yang akan terjadi dengan rangkaian energi listrik alternatif apabila jumlah jeruk nipis yang
digunakan diperbanyak?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
3. Apa yang akan terjadi jika jeruk nipis kita ganti dengan kentang atau apel?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Pedoman Wawancara
Nama Narasumber : …………………………….
Usia : …………………………….
Status : ……………………………..
Petunjuk
Lakukanlah wawancara berkaitan dengan persoalan-persoalan di bawah ini!
4. Langkah apa yang perlu saya lakukan agar penggunaan model pembelajaran itu
bisa lebih efektif dalam membantu siswa belajar?
LEMBAR OBSERVASI PTK SIKLUS II
KOMPONEN GURU
NO Hal yang Diamati Skor
1 2 3 4
1. Penguasaan Materi::
3.
Penerapan Metode:
a. Ketepatan pemilihan media ✓
b. Keseuaian urutan sintaks dengan media yang ✓
4.
Penggunaan Media:
a. Ketepatan pemilihan media dengan materi ✓
b. Keterampilan menggunakan media ✓
c. Media memperjelas terhadap materi
5. Performance :
1 2 3 4
3. Urgensi :
Pengamat
Petunjuk Pengisian :
1. Melalui Pengamatan,guru memperhatikan keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung.
2. Dengan melihat jumlah siswa yang aktif maka dilihat persentase keaktifan siswa.
3. Skala penilaian ada di bawah lembar pengamatan ini.
PERSEN KETERANGAN
NO AKTIVITAS SISWA YANG DIAMATI (%)
Pendahuluan
1. Siswa yang menanggapi salam dari guru dan berdoa secara 70
Luring Bersama
2. Siswa yang memperhatikan apersepsi dan termotivasi untuk 50
mulai belajar
3. Siswa secara aktif menyanyikan lagu Indonesia Raya 70
Kegiatan Penutup
10. Siswa yang menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini 60
11. Siswa yang memperhatikan peyampaian guru untuk 70
pertemuan selanjtnya
12. Siswa yang berdoa dan menjawab salam 80
(RPP)
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI
4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan 4.5.1 Menyajikan laporan hasil pengamatan
dan penelusuran informasi tentang tentang perubahan bentuk energi pada
berbagai perubahan bentuk energi. kentang.
Bahasa Indonesia
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI
3.4 Membandingkan teks petunjuk 3.4.1 Mengaitkan teks petunjuk dari sebuah
penggunaan dua alat yang sama dan percobaan (C4)
berbeda
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menganalisis manfaat kentang, jeruk nipis
sebagai sumber energi alternatif dengan tepat. (C4)
2. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menciptakan rangkaian sederhana energi
listrik alternatif dari kentang dan jeruk nipis dengan benar. (C6)
3. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menyajikan laporan hasil pengamatan
tentang perubahan bentuk energi dengan sistematis. (P6)
4. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu mengaitkan teks petunjuk dari sebuah
percobaan dengan benar. (C4).
5. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menyajikan teks petunjuk dalam bentuk
teks tulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dengan tepat. (P6)
D. MATERI PEMBELAJARAN
IPA
Energi Alternatif
Bahasa Indonesia
Teks petunjuk membuat sesuatu.
E. METODE PEMBELAJARAN
• Pendekatan pembelajaran : Saintifik-TPACK
• Model Pembelajaran : Project Based Learning (PjBL)
• Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, Penugasan, Tanya jawab, demonstrasi
•
Pembelajaran sebelumnya tentang hemat energi.
(Saintifik-Menanya)
• Peserta didik menyebutkan apa saja yang sudah dilakukan untuk
menghemat energi. (Critical and Creative Thinking)
Kegiatan Inti Guru menyalakan lampu ruangan kelas, peserta didik diminta
mengamati keadaan ruangan yang terang karena lampu
dinyalakan. Guru bertanya kepada peserta didik mengapa ruangan
tidak terlalu terang padahal lampu sudah dinyalakan. (sintaks
PJBL-Pertanyaan mendasar)
1. Peserta didik diminta diskusi untuk memperoleh pengetahuan awal
tentang energi listrik.
2. Guru dan peserta didik tanya jawab apakah siswa mematikan lampu
ketika terlelap tidur (Saintifik-menanya).
3. Guru menampilkan slide powerpoint gambar keadaan sebuah desa
yang gelap dan tidak terdapat listrik di daerah tersebut
(terisolir).
4. Peserta didik mendiskusikan keadaan sekitar ketika terjadi
pemadaman listrik. (Critical Thinking)
5. Guru dan peserta didik berdiskusi hal apa yang di lakukan ketika 75 menit
lampu sedang padam, guru mengarahkan percobaan energi
pengganti listrik atau energi alternatif. (Creative Thinking)
6. Guru menayangkan video pembuatan energi alternatif dari jeruk
nipis. (sintaks PJBL-mendesain perencanaan produk).
7. Guru dan peserta didik berkolaborasi membuat kesepakatan
pengumpulan hasil percobaan energi alternatif. (Sintaks PJBL-
menyusun jadwal pembuatan proyek)
8. Peserta didik melakukan percobaan dengan mengikuti LKPD
aktivitas 1.
9. Setiap kelompok mencatat proses percobaan dan laporan
pengamatan pada LKPD aktivitas 1.
10. Guru mengamati jalannya percobaan dengan rubrik penilaian
keterampilan. (sintaks PJBL-memonitor keaktifan dan
perkembangan proyek).
11. Setelah percobaan selesai, Peserta didik secara kolaborasi
(collaboration) menguji kelayakan produk, apakah percobaannya
berhasil. (sintaks PJBL-menguji hasil)
12. Guru dan peserta didik bersama sama menyanyikan lagu Hemat
Energi sebagai bentuk motivasi. (ice breaking)
13. Dengan berdiskusi peserta didik mencatat langkah-langkah
berbasis teks petunjuk jalannya percobaan energi alternatif pada
LKPD ativitas 2 .
14. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas.
(saintifik-mengkomunikasikan)
15. Guru dan peserta didik saling memberikan tanggapan kepada
kelompok yang presentasi dan bersama sama membuat kesimpulan
(Evaluasi pengalaman belajar)
16. Peserta didik mengerjakan lembar evaluasi secara individu.
Kegiatan 1. Guru dan peserta didik melakukan kegiatan refleksi
Penutup a. Apa yang kalian pelajari dari kegiatan hari ini?
b. Kegiatan apa yang paling kalian sukai? Mengapa?
c. Kesulitan apa yang kalian temui?
d. Hal baik apa yang bisa kamu terapkan dalam kegiatan sehari-
hari? Serta jelaskan mengapa kamu perlu menerapkannya.
15 menit
2. Guru memberikan penguatan berupa motivasi atas pembelajaran
yang telah dipelajari
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
• Penilaian Sikap : Tanggung jawab, disiplin, bekerja sama
• Penilaian Pengetahuan : Tes tulis
• Penilaian Keterampilan : - Unjuk kerja
- Diskusi
2. Instrumen Penilaian
Penilaian Sikap Sosial
NO Nama Peserta Didik Tanggung jawab Disiplin Kerjasama
Penilaian Keterampilan
1. IPA
Laporan Hasil Percobaan Perubahan Bentuk Energi siswa diperiksa menggunakan rubrik.
Perlu
Kriteria Sangat Baik (4) Baik (3) Cukup (2) Pendampingan
(1)
Perubahan bentuk Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Belum
energi dan perubahan bentuk perubahan bentuk perubahan bentuk menjelaskan
manfaatnya energi pada energi pada energi pada perubahan bentuk
percobaan percobaan percobaan energi pada
menggunakan menggunakan menggunakan percobaan
beragam buah dan
beragam buah dan beragam buah dan menggunakan
manfaatnya
manfaatnya manfaatnya beragam buah dan
dengan cukup
dengan tepat. tepat dengan kurang manfaatnya dengan
tepat. tepat.
Laporan hasil Mampu Mampu Mampu Belum mampu
pengamatan menyajikan menyajikan menyajikan menyajikan
tentang perubahan laporan hasil laporan hasil laporan hasil laporan hasil
bentuk energi pengamatan pengamatan pengamatan pengamatan
tentang tentang tentang perubahan tentang perubahan
perubahan bentuk perubahan bentuk bentuk energi bentuk energi pada
energi pada energi pada pada percobaan percobaan
percobaan menggunakan menggunakan
percobaan
menggunakan beragam buah beragam buah
menggunakan
beragam buah dengan kurang
beragam buah dengan tepat
dengan cukup tepat
dengan tepat tepat
Sikap rasa ingin Tampak Tampak cukup Tampak kurang Tidak tampak
tahu antusias dan antusias dan antusias dan antusias dan
mengajukan mengajukan mengajukan mengajukan
banyak ide dan banyak ide dan banyak ide dan banyak ide dan
pertanyaan pertanyaan pertanyaan selama pertanyaan selama
selama kegiatan. selama kegiatan. kegiatan. kegiatan.
2. Bahasa Indonesia
Membuat teks petunjuk berdasarkan kegiatan
Perlu
Kriteria Sangat Baik (4) Baik (3) Cukup (2) Pendampingan
(1)
Penyajian teks Laporan tertulis Laporan tertulis Laporan tertulis Laporan tertulis
petunjuk sangat sesuai cukup sesuai dengan sesuai dengan teks belum sesuai
dengan teks teks petunjuk visual dengan teks
petunjuk visual petunjuk visual membuat percobaan petunjuk visual
membuat percobaan membuat percobaan kentang/jeruk nipis membuat percobaan
kentang/jeruk nipis kentang/jeruk nipis dan jeruk lemon. kentang/jeruk nipis
dan jeruk lemon. dan jeruk lemon. dan jeruk lemon.
Nama Kelompok
1. Bekerjalah dengan kelompokmu. 1. ………………………………………………..
2. Jaga ketenangan dan ketertiban 2. ………………………………………………...
3. Bicaralah dengan sopan dan percaya diri 3. ………………………………………………...
4. Jika ada yang belum diketahui, tanyakan 4. …………………………………………………
kepada gurumu.
Ayo
Mencoba !
Cara Membuat Listrik dari Kentang atau Jeruk Nipis
Dirumah kita banyak menggunakan energi listrik. Apakah ada energi pengganti energi listrik? Selain
bermanfaat untuk kebutuhan minuman, atau sayuran. Kentang dan jeruk nipis pun dapat digunakan
sebagai sumber energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik yang dapat digunakan untuk
menghidupkan lampu. Alat dan bahan:
1. 4 buah kentang
2. 4 buah jeruk nipis atau lemon
3. 2 buah lampu LED kecil
4. 4 pasang kabel penjepit buaya
5. 4 keping uang logam kunig
6. 4 buah paku kecil
7. Gunting/cutter
Cara kerja :
1. Setiap jeruk atau kentang ditusuk satu uang koin, yang berfungsi sebagai kutub negatif (-) dan
satu paku kecil yang berfungsi sebagai kutub positif (+), dalam satu belahan yang sama pada
jeruk atau kentang.
2. Uang koin pada jeruk atau kentang yang satu dihubungkan dengan paku kecil pada jeruk yang
lain melalui kabel penjepit buaya.
3. Selanjutnya hubungkan kabel penjepit buaya dengan lampu LED.
4. Amati hasil percobaan dan catatlah laporan pengamatannya.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Hasil Percobaan :
Kesimpulan :
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Apakah percobaan Energi Alternatif yang kamu lakukan dengan kelompokmu berhasil? Coba
deskripsikan pengalamanmu melakukan percobaan tersebut!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
3. Apa yang akan kamu lakukan ketika kegagalan tersebut menghampiri kelompokmu?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Pedoman Wawancara
Nama Narasumber : …………………………….
Usia : …………………………….
Status : ……………………………..
Petunjuk
Lakukanlah wawancara berkaitan dengan persoalan-persoalan di bawah ini!
4. Langkah apa yang perlu saya lakukan agar penggunaan model pembelajaran itu
bisa lebih efektif dalam membantu siswa belajar?
LEMBAR OBSERVASI PTK SIKLUS III
KOMPONEN GURU
NO Hal yang Diamati Skor
1 2 3 4
1. Penguasaan Materi::
3.
Penerapan Metode:
a. Ketepatan pemilihan media ✓
b. Keseuaian urutan sintaks dengan media yang ✓
4.
Penggunaan Media:
a. Ketepatan pemilihan media dengan materi ✓
b. Keterampilan menggunakan media ✓
c. Media memperjelas terhadap materi
5. Performance :
1 2 3 4
3. Urgensi :
Pengamat
Petunjuk Pengisian :
1. Melalui Pengamatan,guru memperhatikan keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung.
2. Dengan melihat jumlah siswa yang aktif maka dilihat persentase keaktifan siswa.
3. Skala penilaian ada di bawah lembar pengamatan ini.
PERSEN KETERANGAN
NO AKTIVITAS SISWA YANG DIAMATI (%)
Pendahuluan
1. Siswa yang menanggapi salam dari guru dan berdoa secara 80
Luring Bersama
2. Siswa yang memperhatikan apersepsi dan termotivasi untuk 90
mulai belajar
3. Siswa secara aktif menyanyikan lagu Tanah Airku 100
Kegiatan Penutup
10. Siswa yang menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini 80
11. Siswa yang memperhatikan peyampaian guru untuk 80
pertemuan selanjtnya
12. Siswa yang berdoa dan menjawab salam 90