Anda di halaman 1dari 125

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI


PADA MATA PELAJARAN IPA ENERGI ALTERNATIF KELAS 4
DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 2
KOTA TANGERANG SELATAN

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV MIN 2 Kota Tangerang Selatan)

OLEH :

HUSNIAWATI, S.Pd

MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 2


KOTA TANGERANG SELATAN
2020
LEMBAR PENGESAHAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Dengan Judul :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING


UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
PADA MATA PELAJARAN IPA ENERGI ALTERNATIF KELAS 4
DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 2
KOTA TANGERANG SELATAN

Telah diterima dan disahkan


Di Tangerang, 30 November 2020

Mengetahui Tangerang Selatan, 30 November 2020


Kepala Min 2 Tangerang Selatan, Peneliti

Ratu Feti Fathiyati,S.Ag Husniawati,S.Pd.


NIP. 197403152005012006 NIP. 198808222019032012
ABSTRAKSI

HUSNIAWATI, S.Pd : Penerapan Model Pembelajaran


Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Pada Mata Pelajaran IPA Energi Alternatif Kelas IV
di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2
Kota Tangerang Selatan

Pembelajaran IPA di kelas IV MIN 2 Kota Tangerang Selatan didominasi dengan


menggunakan metode ceramah sehingga siswa merasa bosan, selain itu cara belajar siswa
masih individu sehingga kurang adanya komunikasi yang baik antar siswa dengan siswa,
maupun siswa dengan guru. Hal seperti ini yang menyebabkan kurangnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa terutama kemampuan berpikir kritis.
Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah mengetahui penerapan model
pembelajaran Project Based Learning (PJBL) melalui aktivitas guru dan siswa, selain itu
ingin meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Project Based Learning (PJBL) pada muatan pelajaran IPA terutama materi
Energi Alternatif.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
yang dilakukan dalam tiga siklus dengan menggunakan model pembelajaran Project Based
Learning (PJBL). Dalam setiap siklus terdapat empat langkah kegiatan yaitu perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi dan tes tertulis.
Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan dalam setiap
siklus dan pemaparannya adalah sebagai berikut: penerapan pendekatan model
pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dalam muatan pelajaran IPA terutama materi
Energi Alternatif terdiri dari aktivitas siswa dan guru. Aktivitas siswa mencakup aspek
perhatian selama pembelajaran, aktivitas percobaan dalam kelompok, dan aktivitas
menganalisis suatu masalah. Aktivitas guru mencakup penyampaian tujuan, penyajian
informasi, memonitor keaktifan siswa, mengevaluasi dan memberi penghargaan. Nilai rata-
rata evaluasi dalam siklus I yaitu 66,2 kemudian mengalami peningkatan pada siklus II
menjadi 68,8, kemudian lebih meningkat pada siklus III menjadi 76,25. Dengan
didalamnya terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang dapat dilihat dari
rata-rata persentase siklus I 25 % dan siklus II meningkat menjadi 70% kemudian lebih
meningkat pada siklus III menjadi 90 %.
Berdasarkan data yang diperoleh selama penelitian dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) pada muatan pelajaran IPA dapat
meningkatkan aktivitas siswa dan guru. Hal ini telah terbukti berdasarkan hasil penelitian
yang mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya. Dengan
menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) juga dapat
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa terutama dalam berpikir kritis
siswa.

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan pencipta alam
semesta, pemberi petunjuk ke jalan yang lurus, pemilik ilmu yang telah memberikan
limpahan karunia, nikmat serta hidayahnya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
penelitian ini dengan tepat waktu.
Adapun masalah yang peneliti teliti dalam laporan penelitian ini berjudul
Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Mata Pelajaran IPA Energi Alternatif Kelas IV
di MIN 2 Kota Tangerang Selatan.
Dalam penyusunan laporan penelitian ini, peneliti mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Ibu Ratu Feti Fathiyati, S.Ag., selaku Kepala MIN 2 Kota Tangerang Selatan yang
telah memberi izin tempat, penggunaan sarana dan prasarana dalam melaksanakan
penelitian;
2. Ibu Diah Sugiartini, S.Pd, selaku guru pamong dan sekaligus sebagai observer dalam
penelitian;
3. Dewan Guru MIN 2 Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan inspirasi dan
motivasi;
4. Siswa siswi MIN 2 Kota Tangerang Selatan.
Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekuranagn dan kelemahan dalam
penyusunan laporan penelitian ini dengan tangan terbuka dan lapang dada, untuk itu
peneliti menerima saran dan kritiknya yang mendukung dan membangun demi perbaikan
dimasa yang akan datang. Semoga laporan penelitian ini bermanfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi yang membaca.
Akhirul kalam semoga Allah SWT. Menyertai dan me-Ridhoi setiap perbuatan
kecil yang kita laksanakan dalam mengabdi kepada bangsa dan negara melalui bidang
pendidikan dan pengajaran, Agar dapat mencerdaskan anak didik kita tentunya. Amin.

Tangerang, November 2020


Peneliti

ii
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI ................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... vi
Bab I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
Bab II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................... 7

A. Kajian Teoritik/Konseptual ........................................................................... 7


1. Pembelajaran IPA di SD ........................................................................... 7
2. Model Pembelajaran Project Based Learning .......................................... 8
3. Energi Alternatif ...................................................................................... 12
4. Konsep Berpikir Tingkat Tinggi .............................................................. 16
5. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi sebagai Critical
and Creative Thinking ............................................................................ 19
6. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Sebagai Problem Solving ............ 20
B. Kajian Hasil Penelitian ................................................................................. 21
C. Kerangka Berfikir ......................................................................................... 22
D. Hipotesis Tindakan ....................................................................................... 24

Bab III METODE PENELITIAN .......................................................................... 25

A. Subjek Penelitian .......................................................................................... 25


B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 25
C. Rencana Tindakan ........................................................................................ 25
D. Alat Pengambilan Data................................................................................. 31
E. Teknik Pengambilan Data ............................................................................ 31
F. Indikator Keberhasilan ................................................................................. 32
Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 33
A. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................................ 33
B. Pembahasan hasil Penelitian ........................................................................ 36
C. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran................................. 54
iii
Bab V KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT ......................... 56
A. Simpulan ......................................................................................................... 56
B. Saran Tindak Lanjut ........................................................................................ 57

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Proses Kognitif Sesuai Dengan Level Kognitif Bloom ............................. 17
Tabel 2.2 Ranah Afektif ............................................................................................ 18
Tabel 2.3 Ranah Psikomotor ..................................................................................... 18
Tabel 4.1 Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan MIN 2 Kota Tangsel .............. 35

Tabel 4.2 Nilai Tes Evaluasi Berbasis Hots (Berpikir Tingkat Tinggi)

Mata Pelajaran IPA Silkus 1 ...................................................................... 38

Tabel 4.3 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus I .................................... 39

Tabel 4.4 Persentase observasi guru dan siswa ......................................................... 40


Tabel 4.5 Nilai Tes Evaluasi Berbasis Hots Pelajaran IPA Silkus II ......................... 43
Tabel 4.6 Tabel ketuntasan Hasil Belajar pererta didik pada siklus II ....................... 44
Tabel 4.7 Persentase Observasi Guru dan Siswa ....................................................... 45
Tabel 4.8 Nilai Tes Evaluasi Berbasis Hots Pelajaran IPA Siklus III ......................... 48
Tabel 4.9 Tabel ketuntasan Hasil Belajar pererta didik pada siklus III ...................... 49
Tabel 4.10 Persentase Observasi Guru dan Siswa ..................................................... 50
Tabel 4.11 Perbandingan hasil belajar IPA pada siklus I, siklus II dan siklus III...... 52
Tabel 4.12 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Rekapitulasi Per Siklus .................. 53
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perbedaan Pembelajaran Sebelum dan Saat Pelaksanaan PTK .............. 23

Gambar 4.1 Grafik Hasil Evaluasi Siklus I ............................................................... 39

Gambar 4.2 Diagram Hasil Belajar IPA Sikulus II .................................................... 44

Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus III ......................................... 50

Gambar 4.4 Diagram Perbandingan hasil belajar per siklus ...................................... 54

v
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1
 RPP Siklus 1
 LKPD
 Soal Evaluasi
 Pedoman Wawancara
 Lembar Observasi PTK Siklus 1 komponen Guru
 Lembar Observasi PTK Siklus I komponen Materi
 Lembar Observasi Aktivitas Siswa
2. Lampiran 2
 RPP Siklus 2
➢ LKPD
➢ Soal Evaluasi
 Pedoman Wawancara
 Lembar Observasi PTK Siklus 2 komponen Guru
 Lembar Observasi PTK Siklus 2 komponen Materi
 Lembar Observasi Aktivitas Siswa
3. Lampiran 3

➢ RPP Siklus 3

E. LKPD
F. Soal Evaluasi
G. Pedoman Wawancara
H. Lembar Observasi PTK Siklus 3 komponen Guru
I. Lembar Observasi PTK Siklus 3 komponen Materi
J. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

vi
1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada pembelajaran IPA, pemahaman terhadap konsep-konsep esensial
sangat penting. Pemahaman terhadap konsep-konsep esensial yang baik akan
membuat peserta didik menempatkan konsep-konsep tersebut dalam sistem
memori jangka panjang (long term memory) dan dapat menggunakannya untuk
berpikir pada tingkatan yang lebih tinggi (High Order Thinking Skill) seperti
pemecahan masalah dan berpikir kreatif. Pemahaman konsep-konsep esensial yang
baik semestinya akan melatih mereka dalam berpikir tingkat tinggi serta mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah.
Kenyataan saat ini di kelas IV MIN 2 Kota Tangerang Selatan masih jauh
dari kondisi ideal tersebut. Pemahaman terhadap konsep-konsep esensial pada
mata pelajaran IPA untuk materi Energi Alternatif dalam kehidupan sehari-hari
masih rendah. Selain itu jumlah peserta didik yang berhasil mencapai dan
melampaui KKM kurang dari 50%. KKM mata pelajaran IPA pada Tahun
Pelajaran 2020/2021 yang lalu adalah ≥ 65. Jumlah peserta didik yang berhasil
mencapai dan melampaui KKM yang kurang dari 50% ini menyebabkan guru harus
melakukan pembelajaran remedial secara klasikal. Kemudian, KKM mata
pelajaran IPA pada Tahun Pelajaran 2020/2021 ini telah ditingkatkan menjadi ≥ 66,
hal ini juga berarti bahwa kemungkinan persentase peserta didik yang tidak dapat
mencapai KKM yang dinaikkan tersebut semakin besar.
2

Beberapa kemungkinan penyebab rendahnya pemahaman peserta didik


dan kemampuan berpikir tingkat tinggi tentang materi Energi Alternatif Dalam
Kehidupan Sehari-hari sehingga berakibat pada rendahnya nilai ratarata kelas dan
ketuntasan klasikal yang tidak tercapai adalah: (1) materi Energi Alternatif dalam
kehidupan sehari-hari merupakan materi yang banyak jenisnya dari Sumber Daya
Alam yang Dapat Diperbaharui; (2) model pembelajaran yang digunakan masih
belum cukup untuk memfasilitasi pembelajaran bermakna bagi peserta didik dan
belum melatih peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi.
Kondisi demikian apabila terus dibiarkan akan berdampak buruk terhadap
kualitas pembelajaran mata pelajaran IPA di Kelas IV tersebut khususnya, dan di
MIN 2 Kota Tangerang Selatan secara keseluruhan. Padahal, materi Energi
Alternatif dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu materi esensial dalam
kurikulum. Hal ini tercermin dari termuatnya materi ini dalam Kompetensi Dasar
(KD) Kurikulum 2013.
Salah satu alternatif pemecahan masalah di atas yang mungkin untuk
dilaksanakan oleh guru adalah melaksanakan pembelajaran IPA dengan
menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning (Pembelajaran
berbasis proyek). Pembelajaran yang berpusat pada proyek didasarkan pada
masalah dunia nyata. Proyek ini mengharuskan peserta didik untuk meneliti,
mengusulkan dan memilih solusi, dan membuat desain, setelah itu peserta didik
menguji dan mempresentasikan temuan mereka, dan jika waktu memungkinkan,
mereka mendesain ulang proyek dan melakukan perbaikan. Proyek-proyek ini
harus selaras dengan masalah-masalah yang dihadapi peserta didik.
3

1. Identifikasi Masalah
Dari hasil refleksi terdapat beberapa masalah yang menyebabkan ketidak
berhasilan siswa Kelas IV MIN 2 Kota Tangerang Selatan dalam mata pelajaran
IPA pada pokok bahasan Energi Alternatif:
a. Siswa tidak fokus pada pelajaran/ kurangnya perhatian siswa terhadap materi
pelajaran saat KBM.
b. Media/alat peraga yang kurang menarik
c. Model pembelajaran yang dilakukan guru kurang memfasilitasi siswa
d. Semangat/minat belajar siswa rendah
Berdasar hasil pengamatan di kelas, bahwa dari keempat permasalahan
yang timbul dalam pembelajaran di atas, masalah nomor tiga lah yang menjadi
sebab utamanya yaitu “model pembelajaran yang dilakukan guru kurang
memfasilitasi siswa”. Alasan kenapa masalah itu menjadi masalah utamanya adalah
karena tanpa metode yang benar, siswa tidak akan terbiasa menghadapi suatu
masalah dan tidak yang melatih untuk berfikir tingkat tinggi, selain itu tanpa ada
semangat dari siswa dan kemauan yang timbul dari siswa untuk belajar mustahil
pembelajaran akan berhasil.
Atas permasalahan tersebut mendorong guru untuk melakukan PTK
(Penelitian Tindakan Kelas). Hasil identifikasi masalah menunjukkan sebagai
berikut:
1. Apakah siswa tidak mendapat motivasi dari guru untuk belajar?
2. Apakah guru melibatkan aktif siswa dalam Pembelajaran?
3. Apakah Media Pembelajaran yang di gunakan guru sudah tepat?
4. Apakah model pembelajaran yang digunakan guru sudah tepat?

2. Analisis Masalah
Agar PTK yang saya lakukan berhasil dan dapat menjawab permasalahan yang
terjadi di kelas sehingga kemampuan berpikir HOTS siswa bisa maksimal maka
saya di bantu oleh teman sejawat bernama Diah Sugiartini, S.Pd.
4

Dia sebagai sumber masukan dan teman berdiskusi untuk menentukan langkah-
langkah konkrit guna menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam
pembelajaran.
Analisis saya lakukan melalui pengamatan di kelas dan assessment untuk
mengetahui apa yang sebenarnya dirasakan oleh siswa saya. Dari analisis yang saya
lakukan munculah beberapa faktor penyebab munculnya masalah, antara lain:
1. Apakah guru kurang jelas dalam memberi contoh?
2. Apakah penjelasan guru terlalu cepat?
3. Apakah guru sudah menggunakan model mengajar yang tepat?
4. Apakah guru sudah memberi umpan balik atas pekerjaan siswa?
Berdasarkan identifikasi dan analisa masalah tersebut maka penulis akan
melakukan perbaikan pembelajaran melalui PTK.

1. Membuat lembar kerja pesera didik.


2. Menyediakan berbagai media konkrit, dengan membawa jeruk nipis dan kentang.
3. Penyempurnaan media Project Based Learning, Pembelajaran berbasis proyek.
Ruang lingkup pembahasan pada penelitian ini di lakukan di Kelas IV SD
Negeri Cibadak II, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Mata Pelajaran IPA,
Pokok Bahasan Energi Alternatif, dengan fokus permasalahan Upaya meningkatkan
kemampuan berfikir HOTS melalui penerapan model pembelajaran Project based
Learning (PJBL).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka peneliti dapat
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : “Apakah penggunaan
modelPembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir
5

tingkat tinggi siswa dalam pembelajaran IPA, pokok bahasan Energi Alternatif di kelas IV
MIN 2 Kota Tangerang Selatan?”

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini terdiri atas:

1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas
proses pembelajaran di kelas.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan
berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPA tentang Energi Alternatif pada kelas
IV MIN 2 Kota Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2019/2020 melalui penerapan
Model Project Based Learning (PJBL).

D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian tindakan kelas ini bagi:

1. Guru
Penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam tentang Energi Alternatif,selain dapat meningkatkan
kualitas proses pembelajaran di kelas juga dapat memicu guru melakukan
penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran lain sesuai fungsi guru MIN
sebagai guru kelas. Selain itu, hal ini juga meningkatkan keprofesionalan guru
sebagai agen pembelajaran serta mengembangkan metode pembelajaran yang
variatif dan penilaian yang berbasis kompetensi.
6

2. Siswa
Hasil penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL)
pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat memotivasi belajar siswa
sekaligus meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi baik mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam maupun mata pelajaran lainnya. Jadi siswa
lebih tertarik mengikuti metode pembelajaran yang variatif dari guru sehingga
kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif siswa semakin meningkat.

3. Kepala Madrasah
Kepala Sekolah dapat mensosialisasikan hasil penelitian ini kepada guru-
guru lain melalui rapat rutin serta bentuk kegiatan lain, agar terjadi proses
saling tukar pengalaman (sharing experience) demi meningkatkan mutu
pendidikan di MIN 2 Kota Tangerang Selatan.
7

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik/Konseptual
Kerangka teoritik konseptual dalam penelitian ini, dijelaskan secara
sistematis dengan menggunakan unsur variabel yang terdapat dalam judul, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran IPA di SD
Pembelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan
belajar secara aktif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran” (Hamalik : 1994, hal
69).

Pembelajaran bidang studi IPA di sekolah berfungsi untuk:


a. Meningkatkan rasa ingin tahu dan kesadaran mengenai berbagai jenis
lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam hubungannya dengan
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari bagi manusia.
b. Mengembangkan keterampilan proses siswa agar mampu memecahkan
masalah melalui “doing science”.
c. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan IPA, teknologi dan
keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun
melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
d. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna serta
keterkaitan dengan kemajuan IPTEK, keadaan lingkungan yang
bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dan pelestariannya.

Pembelajaran sains pada tingkat sekolah dasar (SD) dikenal dengan


pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA). Konsep IPA di sekolah dasar merupakan
konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri, seperti mata
pelajaran kimia, biologi dan fisika.
8

Tujuan pembelajaran IPA di SD/MI, yaitu sebagai berikut:


1. Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains,
teknologi dan masyarakat.
2. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
3. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang
akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman dan pemahaman
ke bidang pengajaran lain.
5. Mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman ke bidang
pengajaran lain.
6. Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melaksanakan lingkungan alam,
menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini
untuk dipelajari.
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi.

2. Model Pembelajaran Project Based Learning


a. Pengertian Model Project Based Learning

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa


model pembelajaran adalah pola pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
akhir, proses pembelajaran yang disajikan secara khas oleh guru untuk mencapai
tujuan belajar. Salah satu model pembelajaran adalah model pembelajaran berbasis
proyek (Project-based learning).
Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) merupakan
pembelajaran inovatif yang berpusat pada peserta didik (student centered) dan
menetapkan guru sebagai motivator dan fasilitator, dimana peserta didik diberi
peluang bekerja secara otonom mengkontruksi belajarnya. Model project based
learning (PjBL) merupakan suatu model pembelajaran yang melibatkan suatu
9

proyek dalam proses pembelajaran. “Model pembelajaran berbasis proyek (project


based learning) merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek atau
kegiatan sebagai media”. Model pembelajaran berbasis proyek (project based
learning) merupakan pemberian tugas kepada semua peserta didik untuk dikerjakan
secara individual, peserta didik dituntut untuk mengamati, membaca dan meneliti.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa model
pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah pembelajaran yang
berfokus pada aktivitas peserta didik untuk dapat memahami suatu konsep dan
prinsip dengan melakukan penelitian yang mendalam tentang suatu masalah dan
mencari solusi yang relevan dan peserta didik belajar secara mandiri serta hasil dari
pembelajaran ini adalah produk.

b. Kelebihan dan Kelemahan Model Project Based Learning


1) Kelebihan dari pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) antara
lain:
a) Meningkatkan motivasi, dimana siswa tekun dan berusaha keras
dalam mencapai proyek dan merasa bahwa belajar dalam proyek lebih
menyenangkan dari pada komponen kurikulum lain.
b) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, dari berbagai sumber
yang mendeskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek membuat
siswa menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem
kompleks.
c) Meningkatkan kolaborasi, pentingnya kerja kelompok dalam proyek
memerlukan peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikan
keterampilan komunikasi.
d) Meningkatkan keterampilan mengelola sumber, bila
diimpelementasikan secara baik maka peserta didik akan belajar dan
praktik dalam mengorganisasi proyek, membuat alokasi waktu dan
sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
10

e) Meningkatkan ketrampilan peserta didik dalam mengelola sumber


belajar.
f) Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikan
keterampilan komunikasi.
g) Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik
kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.
h) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta
didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.

2) Kelemahan Model Project Based Learning


Sebagai model pembelajaran tentu saja model pembelajaran berbasis
proyek (Project Based Learning) juga memiliki kelemahan pembelajaran berbasis
proyek (Project Based Learning) adalah:

a) Membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah dan


menghasilkan produk.
b) Membutuhkan biaya yang cukup.
c) Membutuhkan guru yang terampil dan mau belajar.
d) Membutuhkan fasilitas, peralatan, dan bahan yang memadai.
e) Tidak sesuai untuk peserta didik yang mudah menyerah dan tidak memiliki
pengetahuan serta ketrampilan yang dibutuhkan.
f) Kesulitan melibatkan semua peserta didik dalam kerja kelompok.

c. Langkah-Langkah Project Based Learning


Langkah-langkah pembelajaran dalam Project Based Learning sebagaimana yang
dikembangkan oleh The George Lucas Educational
Foundation terdiri dari:
11

1) Dimulai dengan pertanyaan yang esensial


Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan
suatu investigasi mendalam. Pertanyaan esensial diajukan untuk memancing
pengetahuan, tanggapan, kritik dan ide peserta didik mengenai tema proyek
yang akan diangkat.
2) Perencanaan aturan pengerjaan proyek
Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat
mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara
mengintegrasikan berbagai subjek mungkin, serta mengetahui alat dan bahan
yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
3) Membuat jadwal aktifitas
Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek. Jadwal ini disusun untuk mengetahui berapa lama waktu
yang dibutuhkan dalam pengerjaan proyek.
4) Memonitoring perkembangan proyek peserta didik.
Pendidik bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas
peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara
memfasilitasi peserta didik pada setiap proses.
5) Penilaian hasil kerja peserta didik
Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian
standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik,
memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta
didik, membantu pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
6) Evaluasi pengalaman belajar peserta didik
Pada akhir proses pembelajarannya, pendidik dan peserta didik melakukan
refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudh dijalankan. Proses
refleksi dilakukan baik secara individu amupun kelompok. Pada tahap ini
peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya
selama menyelesaikan proyek. Pembelajaran Project Based Leaning memiliki
langkah secara umum yaitu: planning (perencanaan), creating (Impelementasi),
12

Processing (pengolahan) Dalam penelitian ini peneliti menggunakan


langkahlangkah pembelajaran berbasis proyek yang diungkapkan The George
Lucas Educational Foundation yang terdiri dari 6 langkah pembelajaran yaitu
dimulai dengan pertanyaan yang esensial, perencanaan aturan pengerjaan
proyek, membuat jadwal aktivitas, memonitoring perkembangan proyek peseta
didik, penilaian hasil kerja peserta didik, evaluasi pengalaman belajar peserta
didik.

3. Energi Alternatif

a. Pengertian Energi Alternatif


Energi terbarukan atau energi alternatif adalah segala jenis sumber energi
yang digunakan untuk mengganti bahan bakar energi konvensional yang bisa habis
dan tidak ramah lingkungan. Adanya energi alternatif ini ditujukan untuk
mengurangi pemakaian energi hidrokarbon yang menyebabkan polusi dan merusak
lingkungan karena emisi karbon dioksidanya tinggi dan menjadi pemicu
pemanasan global atau global warming. Menurut informasi dari Encyclopaedia
Britannica, di awal abad ke 21, setidaknya 80% energi di dunia merupakan hasil
pengolahan bahan bakar fosil menjadi batu bara, gas, alam, dan minyak bumi.
Ketiga jenis energi tersebut berasal dari fosil makhluk hidup yang telah terkubur
selama jutaan tahun dan tergolong sebagai energi tak terbarukan. Artinya,
kapasitasnya terbatas dan jika terus digunakan, lama kelamaan akan habis. Jika
hanya bergantung pada jenis energi tersebut, sudah pasti manusia akan memasuki
masa krisis hingga energi alternatif berhasil ditemukan dan digunakan secara
merata.
b. Manfaat Energi Alternatif
Pemakaian energi alternatif tidak diragukan lagi mampu
menyediakan sumber daya serta nilai investasi yang tinggi. Manfaatnya pun bisa
13

dirasakan dalam jangka waktu yang sangat panjang. Manfaat energi alternatif
berikut ini.
• Meredam Efek Pemanasan Global
Polusi dan racun kimia yang tercipta akibat pemakaian sumber energi konvensional
selama lebih dari 100 tahun telah menyebabkan pencemaran yang amat parah.
Dampaknya adalah meningkatnya ketinggian air laut, pemanasan global, lapisan
ozon menipis, kekeringan, punahnya flora serta fauna, dan sebagainya. Tentunya,
dengan peralihan ke pemakaian energi terbarukan mampu mengurangi, bahkan
menghentikan sejumlah faktor yang merusak alam karena tidak menimbulkan
emisi berbahaya.
• Menyediakan Sumber Energi Tak Terbatas
Salah satu alasan ilmuwan gencar mencari energi alternatif adalah agar
menemukan sumber energi yang terbarukan dan tanpa batas. Energi yang berasal
dari angin, air, dan matahari terbilang sebagai sumber energi yang tidak akan
pernah bisa habis atau hilang. Pemakaiannya juga bisa menjadi solusi di banyak
negara berkembang yang masih banyak menggunakan energi fosil penyebab
kerusakan lingkungan.
• Tingkatkan Kesehatan dan Kualitas Hidup Masyarakat
Tingginya tingkat polusi yang dihasilkan oleh energi konvensional menjadi
penyebab berbagai masalah kesehatan, khususnya yang tinggal di wilayah
perkotaan. Sebaliknya, energi alternatif adalah jenis sumber energi bersih dan
mampu mencegah terjadinya polusi. Sekadar informasi, pemakaian minyak bumi
dan batu bara sebagai sumber energi secara langsung dan tidak langsung menjadi
pemicu masalah pernapasan, penyakit jantung, kanker, dan sejumlah penyakit berat
lain yang berbahaya.
• Menghemat Dana dan Sumber Daya
Pembangunan sarana dan prasarana energi alternatif memang terbilang cukup
mahal. Namun, bukan berarti lebih boros finansial, penggunaan jenis energi jauh
lebih hemat biaya jika digunakan dalam jangka panjang. Termasuk dalam hal
pemeliharaan, isi ulang, hingga pemakaian bahan bakar. Sebagai contoh, pompa
14

submersible bertenaga surya secara harga terbilang mahal. Namun karena dapat
beroperasi dalam jangka waktu yang panjang, energi yang dihasilkan bisa terus
didapatkan dengan harga yang lebih murah, bahkan gratis.
• Ciptakan Lapangan Pekerjaan
Pemakaian energi alternatif pasti akan membutuhkan kemampuan dari tenaga kerja
dengan spesialisasi sesuai jenis energinya. Di sisi lain, penggunaan energi alternatif
juga bisa membuka peluang pekerjaan dari seluruh dunia untuk 24 juta orang,
khususnya pada sektor tenaga angin dan surya. Umumnya, tenaga kerja akan
ditempatkan di bagian konstruksi, pemasangan, produksi, logistik, konsultasi legal,
transportasi, hingga keuangan.

c. Energi Alternatif Dari Jeruk Nipis


Jeruk nipis merupakan salah satu jenis citrus geruk. Tanaman ini umumnya
menyukai tempat-tempat yang dapat memperoleh sinar matahari langung.
Kandungan dan Manfaat yang terkandung pada jeruk nipis terdapat banyak sekali
kandungan kimia. Unsur-unsur kimia tersebut adalah: Asam sitrat, Asam amino
(triptozan, lisin), Minyak Atsiri, Damar, Glikosida, Asam sitrun, Lemak 0.1 g,
Kalsium 40 mg, Fosfor 22 mg, Besi 0.6 mg, Belerang, Vit B1 0.04 mg, Vit C 27
mg, Protein 0.8 gr, Air 86 gr.
Dari kandungan yang dimiliki jeruk nipis tersebut maka jeruk nipis dipilih
sebagai bahan yang digunakan untuk percobaan dalam membuat energi listrik
alternatif untuk menyalakan lampu. Penerapan percobaan ini untuk membantu
proses belajar-mengajar materi yang berkaitan tentang baterai listrik yang dapat
menghasilkan energi listrik serta dapat membantu memecahkan persoalan atau
materi yang sedang dipelajari, sehingga peserta didik memahami materi yang ia
pelajari dan merasa tertarik karena peserta didik melakukan percobaan secara
langsung untuk mengujicoba dan menemukan meskipun dengan alat dan bahan
sederhana. Penetapan bahan dan alat sederhana ini adalah untuk meminimalisir
biaya dan ketersediaan bahan yang banyak berada di lingkungan
15

peserta didik sehingga mudah didapatkan tetapi sudah dapat mencapai sasaran
pembelajaran.
Pada kegiatan praktikum ini bahan yang dibutuhkan adalah : 6 buah jeruk
nipis, sedangkan alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah : kawat tembaga,
paku seng, kabel, dan lampu LED. Prosedur pelaksanaan praktikum ini adalah : 1)
siapkan semua bahan dan alat untuk melakukan percobaan, 2) setiap jeruk ditusuk
paku seng, yang berfungsi sebagai kutub negatif ( – ) , dan satu lempeng tembaga
yang berfungsi sebagai kutub positif (+) dalam satun belahan yang sama pada
jeruk. 3) lempengan seng pada jeruk yang satu dhubungkan dengan kawat tembaga
dengan lempeng tembaga/ kabel pada jeruk lain.4) hubungkan kabel dari kutub
yang berbeda ke kaki kaki lampu LED 5) amati apakah lampu led bisa menyala
atau tidak.
Dari percobaan yang dilakukan peserta didik, buah jeruk nipis dapat
menyalakan lampu setelah dihubungkan secara seri sehingga setelah semuanya
tersambung akan didapat anoda dan katoda di ujung jeruk pertama dan terakhir.
Kemudian anoda dan katoda tersebut disambungkan pada kaki-kaki LED, dan
ditemukan ditemukan bahwa lampu LED dapat menyala dengan baik meski tidak
semua dapat menyala terang. Hal ini dipengaruhi oleh besar jeruk dan kadar
elektrolit yang ada pada tiap jeruk. Hal ini dibuktikan dengan ketika jumlah jeruk
ditambah maka lampu semakin terang dan bisa digunakan untuk menyalakan LED
lebih banyak. Hal ini terjadi karena adanya larutan elektrolit yang terkandung
dalam air asam jeruk nipis tersebut. Unsur kimia yang terdapat pada jeruk nipis
dapat menghasilkan arus listrik karena mengandung asam sitrat, asam amino,
glikosida, fosfor,dan lain-lain.
16

4. Konsep Berpikir Tingkat Tinggi


Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dalam bahasa umum dikenal sebagai Higher
Order Thinking Skill (HOTS) dipicu oleh empat kondisi:
a. Sebuah situasi belajar tertentu yang memerlukan strategi pembelajaran yang
spesifik dan tidak dapat digunakan di situasi belajar lainnya.
b. Kecerdasan yang tidak lagi dipandang sebagai kemampuan yang tidak dapat
diubah, melainkan kesatuan pengetahuan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor
yang terdiri dari lingkungan belajar, strategi dan kesadaran dalam belajar.
c. Pemahaman pandangan yang telah bergeser dari unidimensi, linier, hirarki atau
spiral menuju pemahaman pandangan ke multidimensi dan interaktif.
d. Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang lebih spesifik seperti penalaran,
kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir kritis dan
kreatif.
Menurut beberapa ahli, definisi keterampilan berpikir tingkat tinggi salah
satunya dari Resnick (1987) adalah proses berpikir kompleks dalam menguraikan
materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis, dan
membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar.
Keterampilan ini juga digunakan untuk menggarisbawahi berbagai proses tingkat
tinggi menurut jenjang taksonomi Bloom. Menurut Bloom, keterampilan dibagi
menjadi dua bagian. Pertama adalah keterampilan tingkat rendah yang penting
dalam proses pembelajaran, yaitu mengingat (remembering), memahami
(understanding), dan menerapkan (applying), dan kedua adalah yang
diklasifikasikan ke dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi berupa
keterampilan menganalisis (analysing), mengevaluasi (evaluating), dan mencipta
(creating).
Keterampilan berpikir tingkat tinggi erat kaitannya dengan keterampilan
berpikir sesuai dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor yang menjadi satu
kesatuan dalam proses belajar dan mengajar.
17

1) Ranah Kognitif
Ranah kognitif meliputi kemampuan dari peserta didik dalam mengulang atau
menyatakan kembali konsep/prinsip yang telah dipelajari dalam proses pembelajaran
yang telah didapatnya. Proses ini berkenaan dengan kemampuan dalam berpikir,
kompetensi dalam mengembangkan pengetahuan, pengenalan, pemahaman,
konseptualisasi, penentuan dan penalaran. Tujuan pembelajaran pada ranah kognitif
menurut Bloom merupakan segala aktivitas pembelajaran menjadi 6 tingkatan sesuai
dengan jenjang terendah sampai tertinggi.

Tabel 2.1. Proses Kognitif Sesuai Dengan Level Kognitif Bloom.


PROSES KOGNITIF DEFINISI

C1 LOTS Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan

C2 Memahami Memahami Membangun arti dari proses


pembelajaran, termasuk komunikasi lisan, tertulis,
dan gambar

C3 Menerapkan/ Melakukan atau menggunakan prosedur di


Mengaplikasikan dalam situasi yang tidak biasa

C4 HOTS Menganalisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan


menentukan bagaimana bagian-bagian itu
terhubungkan antarbagian dan ke struktur atau tujuan
keseluruhan

C5 Menilai/ Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau


standar
Mengevaluasi

C6 Mengkreasi/ Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama


untuk membentuk keseluruhan secara koheren atau
Mencipta
fungsional; menyusun kembali unsur-unsur ke dalam
pola atau struktur baru
18

2) Ranah Afektif
Kartwohl & Bloom juga menjelaskan bahwa selain kognitif, terdapat ranah
afektif yang berhubungan dengan sikap, nilai, perasaan, emosi serta derajat
penerimaan atau penolakan suatu objek dalam kegiatan pembelajaran dan membagi
ranah afektif menjadi 5 kategori, yaitu seperti pada tabel di bawah.

Tabel 2.2 Ranah Afektif

3) Ranah Psikomotor
Keterampilan proses psikomotor merupakan keterampilan dalam melakukan
pekerjaan dengan melibatkan anggota tubuh yang berkaitan dengan gerak fisik
(motorik) yang terdiri dari gerakan refleks, keterampilan pada gerak dasar, perseptual,
ketepatan, keterampilan kompleks, ekspresif dan interperatif. Keterampilan proses
psikomotor dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tabel 2.3 Ranah Psikomotor
Proses Psikomotor Definisi

P1 Imitasi Imitasi berarti meniru tindakan seseorang

P2 Manipulasi Manipulasi Manipulasi berarti melakukan keterampilan atau


menghasilkan produk dengan cara dengan mengikuti petunjuk
umum, bukan berdasarkan observasi. Pada

kategori ini, peserta didik dipandu melalui instruksi untuk


melakukan keterampilan tertentu.

P3 Presisi Presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau


menghasilkan produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan.
Dalam bahasa sehari-hari, kategori ini dinyatakan sebagai
“tingkat mahir”
19

P4 Artikulasi Artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk agar


sesuai dengan situasi baru, atau menggabungkan lebih dari satu
keterampilan dalam urutan harmonis dan konsisten

P5 Naturalisasi Naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih keterampilan


dengan mudah dan membuat keterampilan otomatis dengan
tenaga fisik atau mental yang ada. Pada kategori ini, sifat
aktivitas telah otomatis, sadar penguasaan aktivitas, dan
penguasaan keterampilan terkait sudah pada tingkat strategis
(misalnya dapat
menentukan langkah yang lebih efisien)

5. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi sebagai Critical and Creative


Thinking
John Dewey mengemukakan bahwa berpikir kritis secara esensial sebagai
sebuah proses aktif, dimana seseorang berpikir segala hal secara mendalam,
mengajukan berbagai pertanyaan, menemukan informasi yang relevan daripada
menunggu informasi secara pasif (Fisher, 2009). Berpikir kritis merupakan proses
dimana segala pengetahuan dan keterampilan dikerahkan dalam memecahkan
permasalahan yang muncul, mengambil keputusan, menganalisis semua asumsi yang
muncul dan melakukan investigasi atau penelitian berdasarkan data.

Berfikir kreatif merapakan kemampuan yang sebagian besar dari kita yang
terlahir bukan bukan pemikir kreatif alami. Perlu teknik khusus yang diperlukan untuk
membantu menggunakan otak kita dengan cara yang berbeda. Masalah pada
pemikiran kreatif adalah bahwa hampir secara definisi dari setiap ide yang belum
20

diperiksa akan terdengar aneh dan mengada-ngada bahkan terdengar gila. Tetapi
solusi yang baik mungkin akan terdengar aneh pada awalnya. Sayangnya, itu sebabnya
sering tidak akan diungkapkan dan mencoba untuk mengajukannya. Berpikir kreatif
dapat berupa pemikiran imajinatif, menghasilkan banyak kemungkinan solusi,
berbeda, dan bersifat lateral. [19] Keterampilan berpikir kritis dan kreatif berperan
penting dalam mempersiapkan peserta didik agar menjadi pemecah masalah yang baik
dan mampu membuat keputusan maupun kesimpulan yang matang dan mampu
dipertanggungjawabkan secara akademis.

6. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Sebagai Problem Solving


Keterampilan berpikir tingkat tinggi sebagai problem solving diperlukan
dalam proses pembelajaran, karena pembelajaran yang dirancang dengan pendekatan
pembelajaran berorientasi pada keterampilan tingkat tinggi tidak dapat dipisahkan dari
kombinasi keterampilan berpikir dan keterampilan kreativitas untuk pemecahan
masalah. Keterampilan pemecahan masalah merupakan keterampilan para ahli yang
memiliki keinginan kuat untuk dapat memecahkan masalah yang muncul pada
kehidupan seharihari. Peserta didik secara individu akan memiliki keterampilan
pemecahan masalah yang berbeda dan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut
Mourtos, Okamoto dan Rhee [16], ada enam aspek yang dapat digunakan untuk
mengukur sejauh mana keterampilan pemecahan masalah peserta didik, yaitu:
1) Menentukan masalah, dengan mendefinisikan masalah, menjelaskan
permasalahan, menentukan kebutuhan data dan informasi yang harus diketahui
sebelum digunakan untuk mendefinisikan masalah sehingga menjadi lebih detail,
dan mempersiapkan kriteria untuk menentukan hasil pembahasan dari masalah
yang dihadapi.
21

2) Mengeksplorasi masalah, dengan menentukan objek yang berhubungan dengan


masalah, memeriksa masalah yang terkait dengan asumsi dan menyatakan
hipotesis yang terkait dengan masalah.
3) Merencanakan solusi dimana peserta didik mengembangkan rencana untuk
memecahkan masalah, memetakan sub-materi yang terkait dengan masalah,
memilih teori prinsip dan pendekatan yang sesuai dengan masalah, dan
menentukan informasi untuk menemukan solusi.
4) Melaksanakan rencana, pada tahap ini peserta didik menerapkan rencana yang
telah ditetapkan.
5) Memeriksa solusi, mengevaluasi solusi yang digunakan untuk memecahkan
masalah.
6) Mengevaluasi, dalam langkah ini, solusi diperiksa, asumsi yang terkait dengan
solusi dibuat, memperkirakan hasil yang diperoleh ketika mengimplementasikan
solusi dan mengkomunikasikan solusi yang telah dibuat.

Dalam penelitian ini indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang diukur
adalah kemampuan berpikir kritis dalam kegiatan percobaan energi alternatif.

B. Kajian Hasil Penelitian


Peneliti mengkaji hasil penelitian orang lain yang menggunakan Model
pembelajaran Project Based Learning (PJBL). Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh Lismawati Salman, Nita Suleman, Akram La Kilo (2017) dalam
jurnalnya dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) yang Disertai dengan Peta Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI
TPHP SMK Negeri 2 Gorontalo pada Materi Sistem Koloid” dalam penelitiannya
menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran Project Based Learning
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
22

Selain itu ada juga hasil penelitian yang dilakukan oleh Inas Nafisah
(2017) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Model Project Based Learning
(PjBL) Melalui Pembuatan Awetan Bioplastik Terhadap Keterampilan Berpikir
Kreatif Peserta Didik Kelas VII di SMP Negeri 12 Bandar Lampung Pada Materi
Keanekaragaman Makhluk Hidup” yang menyimpulkan bahwa Model
Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) berpengaruh terhadap meningkatnya
keterampilan berpikir kreatif siswa.

Berdasarkan hasil kajian penelitian diatas, maka dapat dijadikan bahan


pertimbangan dan disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Project Based
Learning (PJBL) dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi terutama
kemampuan berpikir kritis siswa.

C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari berbagai sumber didapatkan data yang
menyatakan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPA pada
materi Energi Alternatif masih berada dibawah ratarata, untuk itu penelitian tindakan
kelas memberikan cara untuk membantu kesulitan siswa agar dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPA, yaitu dengan menerapkan
model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) pada materi Energi Alternatif.
23

Gambar 2.1 Perbedaan Pembelajaran Sebelum dan Saat Pelaksanaan PTK

Berdasarkan gambar diatas dijelaskan bahwa pembelajaran sebelum dilaksanakan


PTK yaitu dengan metode klasikal atau konvensional, sangat membatasi keaktifan dan
aktivitas siswa, terutama masih terlihat individual dalam proses belajar, tidak ada
komunikasi dengan siswa lain. Hal ini tentu mempengaruhi hasil belajar siswa, karena
24

siswa yang mempunyai kemampuan diatas rata-rata dapat dengan mudah memahami
materi dan mengerjakan soal, sementara siswa yang mempunyai kemamopuan dibawah
rata-rata justru semakin tertinggal karena kurangnya koordinasi baik dengan guru maupun
dengan temannya. Berbeda dengan pembelajaran kelompok yang mengindikasikan bahwa
siswa belajar secara berkelompok, memungkinkan adanya komunikasi dengan siswa lain
melalui kerjasama, terlihat aktivitas siswa yang meningkat karena semua anggota
kelompok bekerja sesuai tugasnya masing-masing.

D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Dari arti katanya, hipotesis memang berasal dari 2 penggalan kata “hypo” yang artinya
“dibawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”. Jadi hipotesis yang kemudian cara
menulisnya disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang
menjadi hipotesis (Arikunto, 2006:71).
Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Jika
diterapkan model pembelajaran Project Based Learning maka akan meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa dalam materi Energi Alternatif.
25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV MIN 2 Kota Tangerang Selatan.
Dengan jumlah peserta didik 30 orang yang terdiri dari 14 siswa laki – laki dan 16 siswa
perempuan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Penelitian ini di lakukan di kelas IV MIN 2 Kota Tangerang Selatan


2. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan selama 1 bulan, yaitu mulai tanggal 18
Oktober 2020 sampai 19 November 2020.

C. Rencana Tindakan

1. Desain dan Mekanisme Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
difokuskan pada situasi kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar pesera didik jadi
meningkat (Aqib, Zainal:2010). Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan desain
yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (1988). Adapun bagan siklus Penelitian
Tindakan Kelas model Kemmis dan Taggart sebagai berikut:
26

Refleksi Awal

Perencanaan Perlaksanaan Observasi 1 Refleksi /


Tindakan 1 Tindakan 1 Evaluasi 1

Perencanaan Perlaksanaan Observasi 2 Refleksi /


Tindakan 2 Tindakan 2 Evaluasi 2

Hasil
Penelitian
Gambar 3.1 Bagan Siklus PTK Model Kemmis Taggart

Adapun prosedur tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai
berikut:

1. Refleksi Awal
Kegiatan observasi ke sekolah dengan cara melakukan wawancara untuk
mengetahui dan mendapatkan data awal sebelum penelitian.
2. Perencanaan Tindakan (Planning)
Kegiatan perencanaan tindakan dimulai dari mempersiapkan perangkat
pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Selain itu, hal penting yang
harus dipersiapkan adalah penentuan indikator keberhasilan yang dicapai dalam
penelitian tindakan kelas.
3. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada pelaksanaan tindakan, segala sesuatu yang telah direncanakan dicoba untuk
dilaksanakan, yaitu melaksanakan pembelajaran (tindakan reflektif) sesuai
dengan RPP I. Kegiatan pembeląjaran meliputl kegistan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup.
4. Observasi/Pengamatan (Observing)
Observasi dilakukan selama berlangsungnya pelaksanaan tindakan untuk melihat
efektivitas pelaksanaan pembelajaran, dan juga untuk mengamati antusiasme
(perilaku) peserta didik selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
27

5. Evaluasi/Refleksi (Reflecting)
Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis seluruh data yang ada yang
nantinya akan menghasilkan suatu perubahan. Berdasarkan hasil refleksi guru
bersama kolaborator menyimpulkan tindakan yang dilakukan sudah dapat
mencapai keberhasilan dari seluruh indikator yang ditentukan atau belum, Jika
belum, kekurangan-kekurangan yang terjadi selama siklus pertama direncanakan
untuk diperbaiki pada siklus berikutnya.
Dalam penelitian Tindakan Kelas ini (PTK). Di laksanakan sebanyak 3 siklus,
yaitu:

1. Siklus 1

a. Perencanaan Tindakan (planning)


1) Mempersiapkan skenario pembelajaran dengan materi “Selalu
Berhemat Energi”
2) Mempersiapkan media pembelajaran, yang akan di gunakan untuk
pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan (action)
1) Guru mempersiapkan materi pembelajaran
2) Guru menjelaskan materi Energi Alternatif
3) Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan model
pembelajaran PJBL (Project Based Learning).
4) Guru memberikan LKPD untuk di kerjakan siswa
5) Guru membimbing dan mengawasi siswa secara langsung menilai
kinerja dan produk siswa
28

c. Observasi

observasi dilakukan melalui pemantauan langsung pada saat


proses pembelajaran berlangsung dengan mencatat situasi dan kondisi
kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

Hasil dari observasi yang telah dilakukan, data tersebut dianalisis


untuk di tindak lanjuti pada siklus berikutnya.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan (planning)


1) Mempersiapkan skenario pembelajaran dengan materi “ Energi
Alternatif”
2) Mempersiapkan media pembelajaran, yang akan di gunkan untuk
pembelajaran
b. Pelaksanaan Tindakan (action)
1) Guru Guru menjelaskan materi peredaran darah pada manusia
2) Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan model
pembelajaran PJBL (Project Based Learning).
3) Dengan kegiatan mencari tahu dari berbagai sumber belajar dan
menganalisis video siswa mampu mengerjakan soal secara
mandiri
4) Guru memberiksn LKPD untuk di kerjakan siswa
5) Guru membimbing dan mengawasi siswa secara langsung
menilai kinerja dan produk siswa.
29

c. Observasi

Observasi dilakukan melalui pemantauan langsung pada saat proses


pembelajaran berlangsung dengan mencatat situasi dan kondisi kelas
pada saat proses pembelajraan berlangsung.

d. Refleksi

Hasil dari observasi yang telah dilakukan, data tersebut dianalisis


untuk di tindak lanjuti pada siklus berikutnya.

3. Siklus III
a. Perencanaan Tindakan (planning)

1) Mempersiapkan scenario pembelajaran dengan materi Energi


Alternatif”
2) Mempersiapkan media pembelajaran, yang akan di gunkan untuk
pembelajaran
b. Pelaksanaan Tindakan (action )

1) Guru mepersiapkan materi pembelajaran


2) Guru menjelaskan materi Energi Alternatif
3) Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan model
pembelajaran PJBL (Project Based Learning)
4) Dengan kegiatan mencari tahu dari berbagai sumber belajar dan
menganalisis video siswa mampu mengerjakan soal secara mandiri
5) Guru memberikan LKPD untuk di kerjakan siswa
6) Guru membimbing dan mengawasi siswa secara langsung menilai
kinerja dan produk siswa.
30

c. Observasi

Observasi dilakukan melalui pemantauan langsung pada saat proses


pembelajaran berlangsung dengan mencatat situasi dan kondisi kelas
pada saat proses pembelajraan berlangsung.

d. Refleksi

Hasil observasi, data dianalisis dan direvisi sehingga dapat diketahui


secara optimal penerapan model pembelajaran discovery learning dapat
meningkatkan hasil belajar siswa tentang Energi
Alternatif.

Instrumen penelitian yang dirancang dan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
instrumen pembelajaran dan istrumen pengumpulan data. Instrumen pembelajaran terdiri
atas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan LKPD. Sedangkan insrumen
pengumpulan data terdiri atas instrumen beebentuk tes dan non tes. Instrumen tes terdiri
atas tes evaluasi. Tes evaluasi berbentuk pilihan ganda atau uraian atau campuran yang
diberikan setelah akhir siklus,

Instrumen non tes terdiri atas lembar observasi, dan pedoman wawancara. Penjelasan
mengenai instrumen pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Instrumen pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP


merupakan persiapan mengajar untuk setiap pertemuan. RPP dibuat untuk satu
pokok bahasan.
2. Instrumen pengumpulan data
a) Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes evaluasi, Tes evaluasi
/formatif yaitu tes yang dilaksanakan setiap akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk
menganalisis ketercapaian belajar siswa terhadap materi dan untuk merefleksikan
proses pembelajaran yang dilaksanakan guna perbaikan untuk siklus berikutnya.
31

Bentuk tes yang digunakan adalah tipe uraian, sebab dengan soal bentuk uraian siswa
diminta untauk menjawab secara rinci, maka proses berpikir, ketelitian, sistematika
penyusunan dapat di evaluasi.

b) Non Tes
1. Lembar observasi
Observasi merupakan alat pengamatan yang digunakan untuk melihat dan
mengukur aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Observasi dilakukan
dengan menggunakan observer dan lembar observer dan bertujuan untuk melihat
perkembangan proses belajar mengajar, kekurangan yang terjadi pada saat guru
melakukan proses belajar mengajar dikelas dan kendalakendala yang dihadapi
selama proses pembelajaran.
2. Lembar pedoman wawancara

Lembar wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa dan


observer terhadap pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran
PJBL.

D. Alat Pengambilan Data

Alat yang di gunakan peneliti unyuk pengumbulan data adalah sebagai berikut: a) lembar

evaluasi, b) lembar pengamatan guru, c) lembar pengamatan siswa, d) lembar pedoman


wawancara.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan memantau setiap situasi dan kondisi siswa
selama proses pembelajaran. Tes evaluasi dilaksanakan setiap akhir siklus untuk mengukur
sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Lembar observasi
di lakukan oleh kolaborator/observer dengan melihat langsung segala aktifitas yang terjadi
pada saat proses belajar baik guru maupun siswa. Lembar pedoman
32

wawancara dilaksanakan setelah akhir siklus kepada peserta didik, secara acak. Yang di
wakili oleh beberapa peserta didik.

F. Indikator Keberhasilan

Keberhasilan pada penelitian ini, dikatakan berhasil jika persentase ketuntasan diatas
75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran telah mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) sesuai dengan yang ditetapkan kelas IV MIN 2 Kota Tangerang
Selatan dan rata–rata nilai pada pembelajaran IPA di atas 67, dalam materi Energi
Alternatif.
33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga siklus. Pada
siklus 1 dilaksanakan selama 7 hari, siklus II dilaksanakan selama 7 hari dan siklus III pun
dilaksanakan selama 7 hari. Penelitian ini dilaksanakan di MIN 2 Kota Tangerang Selatan
kelas 4 dengan jumlah peserta didik 30 orang, yang terdiri dari 16 peserta didik perempuan
dan 14 peserta didik laki-laki.

Penelitian ini dilaksanakan secara luring tatap muka, dengan memperhatikan standard
protokol kesehatan. Penelitian ini di lakukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis peserta didik pada pembelajaran IPA, materi Energi Alternatif dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning (PJBL). Berikut ini adalah profil sekolah,
tempat peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas.

1. Identitas Sekolah

a) Nama sekolah : MIN 2 Kota Tangerang Selatan


b) Nomor Statistik Sekolah : 111136740002
c) NPSN : 6072159
d) Alamat Sekolah : Jl. WR. Supratman Gg. Mahoni No 58 Kel
Cempaka Putih Kec. Ciputat Timur Kota
Tangerang Selatan
e) Kepala Sekolah : Ratu Feti Fathiyati, S.Ag.
f) Guru Kelas IV : Husniawati, S.Pd

2. Data dan Informasi Sekolah

Data dan informasi sekolah yang berkaitan dengan penelitian Tindakan Kelas
(PTK) semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 adalah sebagai berikut :
34

MIN 2 Kota Tangerang Selatan berlokasi di Jl. WR. Supratman Gg. Mahoni No 58
Kel Cempaka Putih Kec. Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan, Lokasi MIN 2 Kota
Tangerang Selatan ini berada di tengah padat penduduk dan bersebelahan dengan kampus
UIN Syarief Hidayatullah Jakarta. Adapun visi dan misi MIN 2 Kota Tangerang selatan
adalah sebagai berikut:

VISI : ” Generasi sehat, unggul dalam prestasi, santun dalam pekerti, berlandaskan
iman dan budaya bangsa”

MISI :

1. Mewujudkan madrasah bersih, sehat, dan berprilaku hidup sehat


2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien
3. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif bagi seluruh warga
madrasah
4. Meningkatkan serta mengoptimalkan sarana dan prasarana
5. Meningkatkan hubungan yang harmonis antar stakeholder yang terkait
6. Menumbuhkan penghayatan terhadap nilai-nilai ajaran agama Islam dan
budaya bangsa
7. Menghasilkan lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlakul karimah, dan
bertaqwa kepada Allah SWT.

a. Data keadaan Guru

MIN 2 Kota Tangerang Selatan memiliki Kepala Madrasah dan beberapa


pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu sebagai berikut:
35

Tabel 4.1

Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan MIN 2 Kota Tangerang Selatan


No Nama Status keterangan
kepegawaian
1. Ratu Feti Fathiyati, S.Ag. PNS Kepala Madrasah
2. Rumini, S.Pd PNS Guru kelas 1
3. Budiyarsih, S.Pd PNS Guru kelas 3
4. Husniawati, S.Pd PNS Guru kelas 4
5. Halimatu Sadiah, S.Pd PNS Guru Kelas 2
6. Diah Sugiartini, S.Pd PNS Guru Kelas 4
7. Mohamad Nur, S.Pd.I PNS Guru Pai/PABP
8. Kusmaeri, S.Pd PNS Guru PJOK
9. Ida Saidah, S.Pd HONOR Guru Kelas 6
10. Sri Handayani, S.Pd HONOR Guru Kelas 6
11 Muhamad Fatturohman, S.Pd HONOR Guru Kelas 5
12 Nina Rizka, S.Pd HONOR Guru Kelas 5
13 Siti Nurindriyani, S.Pd HONOR Guru Kelas 2
14 Kusriyana Ningsih, S.Pd HONOR Guru Kelas 2
15 Etin Supriatin, S.Pd HONOR Guru Kelas 1
16 Jamaludin HONOR Penjaga Sekolah
Berdasarkan tabel 4.1 Terdapat 8 orang pegawai PNS dan 8 orang pegawai
honor sekolah, dan hampir seluruhnya berpendidikan S1.

b. Data Keadaan Siswa Kelas IV

Siswa kelas IV MIN 2 Kota Tangerang Selatan keseluruhan sebanyak 30


siswa, yang terdiri dari 16 siswa perempuan dan 14 siswa laki – laki. Secara umum
seluruh siswa dalam keadaan baik dan sehat jasmani dan rohani. Siswa kelas IV
berasal dari latar belakang ekonomi yang berbeda – beda, 50% orang tua siswa
kelas IV berprofesi sebagai buruh harian, dan sisanya sebagai karyawan, dan
wiraswasta.
36

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hasil Pengamatan Siklus I

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di MIN 2 Kota Tangerang Selatan,


pada siswa kelas IV pada muatan pelajaran IPA. Pertemuan dilakukan secara luring
tatap muka, dengan alokasi setiap pertemuan 3 x 35 menit. Pelaksaan setiap siklus
melewati empat tahapan, yaitu : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Berikut adalah tahapan pada siklus I:

a) Tahap Perencanaan

Pada tahapaan perencanaan ini peneliti mulai menyiapkan

 Membuat skenario pembelajaran (RPP)


 Menyiapkan bahan ajar
 Menyiapkan LKPD
 Menyiapkan media pembelajaran berupa video pembelajaran tentang
Energi Alternatif
 Menyiapkan instrument evaluasi, dan
 Menyiapkan lembar observasi, untuk kolaborator
b) Tahapan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini sesuai dengan skenario pembelajaran yang
telah di buat (RPP), mulai dari memotivasi peserta didik dengan yel – yel kelas agar
pada saat pembelajaran nanti peserta didik lebih bersemangat lagi, Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari itu, yang dimaksudkan agar peserta
didik mendapat gambaran tentang materi Energi
Alternatif.

Pada kegiatan awal guru mengajak peserta didk untuk berdoa bersama
sebelum memulai pembelajaran, dan memotivasi peserta didik dengan yel- yel kelas.
Lalu guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan
37

pembelajaran pada hari itu. Setelah melakukan apersepsi guru memberikan pertanyaan
terkait hemat listrik untuk menggali sampai sejauh mana pengetahuan peserta dididk
tentang materi tersebut.

Tahap elaborasi guru menayangkan slide tentang keadaan sebuah desa yang
terisolir dan membandingkan dengan gambar seorang anak yang boros energi. Siswa
memperhatikan video pada layar proyektor. Selanjutnya siswa menuliskan informasi
yang terdapat dalam video tersebut. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa guna
menggali dan melatih siswa untuk berpikir kritis.

Secara berkelompok siswa menyusun rancangan proyek membuat


rangkaian energi listrik sederhana dari jeruk nipis dan kentang berdasarkan video cara
membuat energi alternatif dari jeruk nipis dan kentang, kemudian siswa melakukan
percobaan berdasarkan langkah kerja yang terdapat pada Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD). Guru menjelaskan aturan mengerjakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
tersebut, untuk mengetahui sejauhmana hasil pemahaman siswa tentang materi
tersebut, guru meminta siswa unruk mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka
di depan kelas secara bergiliran. Guru melakukan tanya jawab terkait materi yang
sedang dipelajari diantaranya sebagai berikut :

• Apa yang akan terjadi apabila sumber energi listrik didunia ini habis?
• Apa yang bisa kita lakukan dengan sumber energi alternatif yang berasal dari
Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui?
• Apa yang akan terjadi dengan rangkaian energi listrik alternatif apabila jumlah
jeruk nipis yang digunakan diperbanyak?

Kemudian guru memberikan tes kembali yaitu tes evaluasi yang dikerjakan
secara mandiri, dan langsung mendapatkan hasilnya. Setelah melaksanankan tes
38

evaluasi guru dan siswa menarik kesimpulan tentang pembelajaran hari ini, Untuk
mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran
Project Based Learning (PJBL), di dapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.2

NILAI TES EVALUASI

BERBASIS HOTS (BERPIKIR TINGKAT TINGGI)


MATA PELAJARAN IPA SILKUS 1
NO NAMA KKM NILAI KETERANGAN
1. Agis Sahal Alkhumasi 67 75 Tuntas
2 Ahmad Fahrizi 67 64 Belum tuntas
3 Ahmed Nurrodhi 67 65 Belum Tuntas
4 Al Farizka Putri Latizyah 67 65 Belum Tuntas
5 Albi Aulia Candra 67 66 Belum Tuntas
6 Alika Al Kaut Zar 67 63 Belum Tuntas
Alzena Queen Neysha Indahlia
7 67 70 Tuntas
Maharani
8 Amanda Puspita Sari 67 62 Belum Tuntas
9 Aulia Mutrika 67 68 Tuntas
10 Callysta Putri 67 64 Belum Tuntas
11 Delinta Aprilia 67 72 Tuntas
12 Deni Putra Adrianto 67 60 Belum Tuntas
13 Febby Al Zahra Putri 67 64 Belum Tuntas
14 Gusti Priscylia Kusumawardani 67 68 Tuntas
15 Haerudin 67 64 Belum Tuntas
16 Kayla Juan Putri 67 73 Tuntas
17 Kholifah 67 65 Belum Tuntas
18 Melati Ramadani 67 63 Belum Tuntas
19 Muhamad Rifa'i 67 64 Belum Tuntas
20 Muhammad Akbar 67 64 Belum Tuntas
21 Muhammad Ihsyam Al Fattah 67 63 Belum Tuntas
22 Muhammad Nur Azmi 67 77 Tuntas
23 Nicky Adriyansah 67 63 Belum Tuntas
24 Okta Rio Anggara 67 64 Belum Tuntas
39

25 Ramdan Hidayatulloh 67 65 Belum Tuntas


26 Sely Noviyani 67 73 Tuntas
27 Siti Najwa Khoirunnisa 67 74 Tuntas
28 Tiwi Dwi Lestari 67 65 Belum Tuntas
29 Vallent Dica Pradita 67 66 Belum Tuntas
30 Wulan Setianingsih 67 65 Belum Tuntas
Tabel 4.3

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus I


No Ketuntasan Frekuensi Persentase
1. Tuntas 9 30 %
2. Belum Tuntas 21 70 %
JUMLAH 30 100%
Berdasarkan ketuntasan Hasil belajar di atas maka dapat di gambarkan dalam
grafik sebagai berikut :

Diagram Hasil Evaluasi siklus I

30.00% Tuntas
Belum Tuntas

70.00%

Gambar 3.1 Grafik Hasil Evaluasi Siklus I


40

Melihat dari hasil evalusi siswa pada siklus I ada 9 orang siswa yang telah tuntas
atau sekitar 30% dengan nilai rata-rata kelas 66,5 dan masih ada 21 siswa yang belum
tuntas, namun bagi peneliti hasil itu dirasa belum berhasil karena belum mencapai target
80% dan nilai rata- rata kelas belum mencapai angka 75 atau lebih.
Untuk itu peneliti akan melanjutkan penelitian pada siklus selanjutnya

c) Tahap obsevasi
Pada tahap observasi, observer melakukan pengamatan pada proses pembelajaran
yang dilakukan oleh peneliti dan melakukan pengamatan terhadap kegiatan peserta didik
pada saat proses pembelajaran berlangsung, untuk itu peneliti menyiapkan lembar
observasi untuk guru dan untuk siswa.
Tabel 4.4 Persentase observasi guru dan siswa
No Kegiatan Persentase

1. Guru 90%

2. siswa 60%
Data pada tabel tersebut terdapat pada lampiran.

d) Tahap Refleksi

Pada tahapan refleksi ini peneliti dan kolaborator melakukan diskusi terkait proses
pembelajaran pada siklus I dan sejauh mana keberhasilan model PJBL (Project Based
Learning) pada pembelajaran siklus I. Hal – hal yang didiskusikan antara peniliti dan
kolaborator antara lain:

1) Apakah pembelajaran yang dilakukan pada siklus I ini sudah sesuai dengan
tahapan pada RPP?
2) Apakah proses pembelajaran pada materi IPA sudah menerapkan model Project
Based Learning (PJBL) ?
3) Apakah pada saat proses pembelajaran, masih ada siswa yang kurang aktif?
4) Apakah motivasi guru kepada siswa sudah baik atau masih kurang?
41

5) Apakah terdapat perbedaan sebelum dan sesudah menerapkan model Project


Based Learning (PJBL) pada Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi siswa?

2. Hasil pengamatan Siklus II

Karena pada siklus I pencapaian hasil belajar belum sesuai dengan target, maka peneliti
melanjutkan penelitian tindakan kelas ini pada siklus selanjutnya, yaiti siklus II. Penelitian
Tindakan Kelas dilaksanakan di MIN 2 Kota Tangerang Selatan, pada siswa kelas IV pada
muatan pelajaran IPA. Pertemuan dilakukan secara luring tatap muka, dengan alokasi setiap
pertemuan 3 x 35 menit. Pelaksanaan setiap siklus melewati empat tahapan, yaitu :
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut adalah tahapan pada siklus II:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahapan perencanaan ini peneliti mulai menyiapkan

 Membuat skenario pembelajaran (RPP)


 Menyiapkan bahan ajar
 Menyiapkan LKPD
 Menyiapkan media pembelajaran berupa video pembelajaran tetang system
peredaran darah pada manusia dan hewan
 Menyiapkan instrument evaluasi, dan
 Menyiapkan lembar observasi , untuk kolaborator
1) Tahapan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah
di buat (RPP), mulai dari memotivasi peserta didik dengan yel–yel kelas agar pada saat
pembelajaran nanti peserta didik lebih bersemangat lagi. Kemudian guru menyampaikan
tujuan pembelajaran pada hari itu, yang dimaksudkan agar peserta didik mendapat
gambaran tentang materi Energi Alternatif.
42

Pada kegiatan awal guru mengajak peserta didk untuk berdoa bersama sebelum
memulai pembelajaran, dan memotivasi peserta didik dengan yel-yel kelas. Lalu guru
melakukan apersepsi dengan mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran
pada hari itu. Setelah melakukan apresiasi guru memberikan pertanyaan terkait system
peredaran darah pada manusia untuk menggali sampai sejauh mana pengetahuan peserta
dididk tentang materi tersebut.

Guru memberikan stimulus berupa pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan


dengan energi alternatif, guna untuk mencari tahu sejauh mana hasil dari penemuan peserta
didik dalam kegiatan mencari tahu, melanjut dari materi sebelumnya.

Tahap elaborasi guru menayangkan video tentang pembuatan energi alternatif dari
jeruk nipis dan kentang. Siswa memperhatikan video pada layar proyektor. Selanjutnya
siswa melakukan percobaan sesuai dengan langkah kerja dari video yang ditayangkan
tersebut. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa guna menggali dan melatih siswa
untuk berpikir kritis.

• Apa yang bisa kita lakukan dengan sumber energi alternatif yang berasal dari
Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui?
• Apa yang akan terjadi dengan rangkaian energi listrik alternatif apabila jumlah
jeruk nipis yang digunakan diperbanyak?
• Apa yang akan terjadi jika jeruk nipis kita ganti dengan kentang atau apel?

Secara berkelompok siswa mengerjakan tugas dari guru berupa Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD). Guru menjelaskan aturan mengerjakan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) tersebut, untuk mengetahui sejauhmana hasil pemahaman siswa tentang materi
tersebut, guru meminta siswa unruk mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka di
depan kelas secara bergiliran. Guru melakukan Tanya jawab terkait materi yang sedang
dipelajari. Kemudian guru memberikan tes kembali yaitu tes evaluasi yang dikerjakan
secara mandiri, dan langsung mendapatkan hasilnya.
43

Setelah melaksanankan tes evaluasi guru dan siswa menarik kesimpulan tentang
pembelajaran hari ini, Untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa dengan
penerapan model pembelajaran Project Based Learning, di dapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.5
NILAI TES EVALUASI BERBASIS HOTS PELAJARAN IPA
SILKUS II
NO NAMA KKM NILAI KETERANGAN
1. Agis Sahal Alkhumasi 67 88 Tuntas
2 Ahmad Fahrizi 67 68 Tuntas
3 Ahmed Nurrodhi 67 65 Belum Tuntas
4 Al Farizka Putri Latizyah 67 72 Tuntas
5 Albi Aulia Candra 67 66 Belum Tuntas
6 Alika Al Kaut Zar 67 70 Tuntas
Alzena Queen Neysha Indahlia
7 67 76 Tuntas
Maharani
8 Amanda Puspita Sari 67 63 Belum Tuntas
9 Aulia Mutrika 67 74 Tuntas
10 Callysta Putri 67 66 Belum Tuntas
11 Delinta Aprilia 67 80 Tuntas
12 Deni Putra Adrianto 67 62 Belum Tuntas
13 Febby Al Zahra Putri 67 74 Tuntas
14 Gusti Priscylia Kusumawardani 67 72 Tuntas
15 Haerudin 67 64 Belum Tuntas
16 Kayla Juan Putri 67 77 Tuntas
17 Kholifah 67 68 Tuntas
18 Melati Ramadani 67 63 Belum Tuntas
19 Muhamad Rifa'i 67 64 Belum Tuntas
20 Muhammad Akbar 67 72 Tuntas
21 Muhammad Ihsyam Al Fattah 67 68 Tuntas
22 Muhammad Nur Azmi 67 88 Tuntas
23 Nicky Adriyansah 67 63 Belum Tuntas
24 Okta Rio Anggara 67 68 Tuntas
25 Ramdan Hidayatulloh 67 75 Tuntas
44

26 Sely Noviyani 67 77 Tuntas


27 Siti Najwa Khoirunnisa 67 78 Tuntas
28 Tiwi Dwi Lestari 67 70 Tuntas
29 Vallent Dica Pradita 67 70 Tuntas
30 Wulan Setianingsih 67 68 Tuntas

Tabel 4.6 Tabel ketuntasan Hasil Belajar pererta didik pada siklus II
No Ketutasan frekuensi persentase
1. Tuntas 21 70 %
2. Belum Tuntas 9 30%
Jumlah 30 100 %

Berdasarkan tabel 4.6 pesentase ketuntasan hasil belajar peserta didik pada siklus II
diatas, maka dapat digambarkan dalam bentuk grafik berikut ini :

Diagram Hasil Belajar IPA Siklus II

30%
TUNTAS
BELUM TUNTAS

70%

Gambar 4.2 Diagram Hasil Belajar IPA Sikulus II


45

Melihat dari hasil evaluasi siswa pada siklus II sudah ada kenaikan yang signifikan
dari hasil evaluasi pada siklus II, yaitu ada 21 orang siswa yang telah tuntas atau sekitar
70% dengan nilai rata- rata kelas 70,9 dan masih ada 9 siswa yang belum tuntas atau sekitar
30%, sudah ada kemajuan dari hasil sebelumnya, pada penelitian di siklus I yang hanya
mencapai 40 % ketuntasan nya namun bagi peneliti hasil itu dirasa belum berhasil karena
persentasse belum mencapai 80% dan nilai rata- rata kelas belum mencapai angka 75 atau
lebih. Untuk itu peneliti akan melanjutkan penelitian pada siklus selanjutnya, yaitu pada
siklus III.

2) Tahap obsevasi

Pada tahap observasi, observer melakukan pengamatan pada proses pembelajaran


yang dilakukan oleh peneliti dan melakukan pengamatan terhadap kegiatan peserta didik
pada saat proses pembelajaran berlangsung, untuk itu peneliti menyiapkan lembar
observasi untuk guru dan untuk siswa.

Tabel 4.7 Persentase Observasi Guru dan Siswa


No Kegiatan Persentase

1. Guru 95%

2. siswa 70%
Data pada tabel tersebut terdapat pada lampiran.

3) Tahap Refleksi

Pada tahapan refleksi ini peneliiti dan kolaborator melakukan diskusi terkait proses
pembelajaran pada siklus II dan sejauh mana keberhasilan model Project Based Learning
(PJBL) pada pembelajaran siklus II. hal – hal yang di diskusi kan antara peniliti dan
kolaborator antara lain:

1) Apakah pembelajaran yang dilakukan pada siklus II ini sudah sesuai dengan
tahapan pada RPP?
2) Apakah proses pembelajaran pada materi IPA sudah menerapkan model Project
Based Learning (PJBL)?
46

3) Apakah pada saat proses pembelajaran, masih ada siswa yang kurang aktif?
4) Apakah motivasi guru kepada siswa sudah baik atau masih kurang?
5) Apakah terdapat perbedaan sebelum dan sesudah menerapkan model Project Based
Learning (PJBL) pada kemampuan berpikir kritis siswa?

2. Hasil pengamatan Siklus III

Kareana pada siklus II pencapaian hasil belajar belum sesuai dengan target peneliti
maka peneliti melanjutkan penelitian tindakan kelas ini pada siklus selanjutnya, yaitu siklus
III.

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di MIN 2 Kota Tangerang Selatan, pada siswa
kelas IV pada muatan pelajaran IPA. Pertemuan dilakukan secara luring tatap muka, dengan
alokasi setiap pertemuan 3 x 35 menit. Pelaksanaan setiap siklus melewati empat tahapan,
yaitu : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut adalah tahapan pada siklus
III:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahapaan perencanaan ini peneliti mulai menyiapkan

➢ Membuat scenario pembelajaran (RPP)


➢ Menyiapkan bahan ajar
➢ Menyiapkan LKPD
➢ Menyiapkan media pembelajaran berupa video pembelajaran tetang Energi alternatif
listrik dari jeruk nipis dan kentang
➢ Menyiapkan instrument evaluasi, dan
➢ Menyiapkan lembar observasi, untuk kolaborator
47

b. Tahapan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus III ini sesuai dengan skenario pembelajaran yang
telah di buat (RPP), mulai dari memotivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu “Tanah
airku” dan melakukan tepuk PPK agar pada saat pembelajaran nanti peserta didik lebih
bersemangat lagi

Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari itu, yang


dimaksudkan agar peserta didik mendapat gambaran tentang materi Energi Alternatif. Pada
kegiatan awal guru mengajak peserta didk untuk bernaynyi bersama sebelum berdoa, dan
memotivasi peserta didik dengan tepuk PPK. Lalu guru melakukan apersepsi dengan
mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran pada hari itu. Setelah melakukan
apresiasi guru memberikan pertanyaan terkait Hemat Energi untuk menggali sampai sejauh
mana pengetahuan peserta dididk tentang materi tersebut.

Guru memberikan stimulus berupa pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan


dengan tindakan yang mencerminkan Hemat Energi, guna untuk mencari tahu sejauh mana
hasil dari penemuan peserta didik dalam berpikir kritis, melanjut dari materi sebelumnya.

Tahap elaborasi guru menayangkan video tentang cara kerja melakukan percobaan
Energi Alternatif listrik dari bahan jeruk nipis dan kentang. Siswa memperhatikan video
pada layar proyektor. Selanjutnya siswa menuliskan informasi yang terdapat dalam video
tersebut. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa guna menggali dan melatih siswa
untuk berpikir kritis. Guru memancing siswa dengan pertanyaan tentang penyebab
rangkaian tidak menyala, dan bertanya apa yang akan siswa lakukan jika rangkaian tersebut
gagal?

Secara berkelompok siswa mengerjakan tugas dari guru berupa Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD). Guru menjelaskan aturan mengerjakan Lembar Kerja Peserta
48

Didik (LKPD) tersebut, untuk mengetahui sejauhmana hasil pemahaman siswa tentang
materi tersebut, guru meminta siswa unruk mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka
di depan kelas secara bergiliran. Guru melakukan Tanya jawab terkait materi yang sedang
dipelajari

Kemudian guru memberikan tes kembali yaitu tes evaluasi yang dikerjakan secara
mandiri, dan langsung mendapatkan hasilnya. Setelah melaksanankan tes evaluasi guru dan
siswa menarik kesimpulan tentang pembelajaran hari ini, Untuk mengetahui sejauh mana
hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning
(PJBL), di dapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.8
NILAI TES EVALUASI BERBASIS HOTS PELAJARAN IPA SILKUS III

NO NAMA KKM NILAI KETERANGAN

1. Agis Sahal Alkhumasi 67 88 Tuntas

2 Ahmad Fahrizi 67 75 Tuntas

3 Ahmed Nurrodhi 67 74 Tuntas

4 Al Farizka Putri Latizyah 67 76 Tuntas

5 Albi Aulia Candra 67 74 Tuntas

6 Alika Al Kaut Zar 67 77 Tuntas

7 Alzena Queen Neysha Indahlia Maharani 67 80 Tuntas

8 Amanda Puspita Sari 67 65 Belum Tuntas

9 Aulia Mutrika 67 78 Tuntas

10 Callysta Putri 67 76 Tuntas

11 Delinta Aprilia 67 84 Tuntas

12 Deni Putra Adrianto 67 72 Tuntas

13 Febby Al Zahra Putri 67 76 Tuntas

14 Gusti Priscylia Kusumawardani 67 78 Tuntas

15 Haerudin 67 66 Belum Tuntas

16 Kayla Juan Putri 67 80 Tuntas


49

17 Kholifah 67 73 Tuntas

18 Melati Ramadani 67 65 Belum Tuntas

19 Muhamad Rifa'i 67 70 Tuntas

20 Muhammad Akbar 67 77 Tuntas

21 Muhammad Ihsyam Al Fattah 67 77 Tuntas

22 Muhammad Nur Azmi 67 88 Tuntas

23 Nicky Adriyansah 67 68 Tuntas

24 Okta Rio Anggara 67 74 Tuntas

25 Ramdan Hidayatulloh 67 80 Tuntas

26 Sely Noviyani 67 81 Tuntas

27 Siti Najwa Khoirunnisa 67 82 Tuntas

28 Tiwi Dwi Lestari 67 80 Tuntas

29 Vallent Dica Pradita 67 78 Tuntas

30 Wulan Setianingsih 67 76 Tuntas

Tabel 4.9
Tabel ketuntasan Hasil Belajar pererta didik pada siklus III

no Ketutasan frekuensi persentase


1. Tuntas 27 90 %
2. Belum Tuntas 3 10%
Jumlah 30 100 %
50

Berdasarkan tabel 4.8 persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik pada siklus
III diatas, maka dapat digambarkan dalam bentuk grafik berikut ini :

Diagram ketuntasan Hasil Belajar pada


siklus III Tuntas
belum tuntas

10%

90%

Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus III

Melihat dari hasil evaluasi siswa pada siklus III sudah ada kenaikan yang signifikan
dari hasil evaluasi pada siklus II, yaitu ada 27 orang siswa yang telah tuntas atau sekitar
90% dengan nilai rata- rata kelas 76,23 walaupun masih ada 3 siswa yang belum tuntas atau
sekitar 10%, sudah ada kemajuan yang sangat signifikan, dari hasil yang di peroleh pada
siklus II ini, yaitu persentase ketuntasan sudah 90% artinya sudah diatas 80 % (yang di
targetkan peneliti) dengan nilai rata – rata muatan pelajaran IPA 76,23 sudah melebihi dari
target rata –rata yaitu 75.

Maka dengan ini peneliti mencukupkan penelitian pada siklus III, dan pada siklus
ini penelitian dianggap berhasil karena sudah mencapai target yang diinginkan peneliti.
Baik itu dalam persentase ketuntasan KKM maupun dari hasil nilai rata – rata pada muatan
pelajaran IPA. Jadi dapat disimpulkan Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL)
dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa.
51

c. Tahap obsevasi
Pada tahap observasi, observer melakukan pengamatan pada proses pembelajaran
yang dilakukan oleh peneliti dan melakukan pengamatan terhadap kegiatan peserta didik
pada saat proses pembelajran berlangsung, untuk itu peneliti menyiapkan lembar
observasi untuk guru dan untuk siswa.
Tabel 4.10 Persentase Observasi Guru dan Siswa
No Kegiatan Persentase

1. Guru 100%

2. siswa 85%
Data pada tabel tersebut terdapat pada lampiran.

d. Tahap Refleksi

Pada tahapan refleksi ini peneliti dan kolaborator melakukan diskusi terkait proses
pembelajaran pada siklus III dan sejauh mana keberhasilan model Project Based Learning
(PJBL) pada pembelajaran siklus III. Hal–hal yang di diskusikan antara peniliti dan
kolaborator antara lain:

1) Apakah pembelajaran yang dilakukan pada siklus III ini sudah sesuai dengan
tahapan pada RPP?
2) Apakah proses pembelajaran pada materi IPA sudah menerapkan model Project
Based Learning (PJBL) ?
3) Apakah pada saat proses pembelajaran, masih ada siswa yang kurang aktif?
4) Apakah motivasi guru kepada siswa sudah baik atau masih kurang?
5) Apakah terdapat perbedaan sebelum dan sesudah menerapkan model Project Based
Learning (PJBL) pada kemampuan berfikir kritis siswa?
52

3. Perbandingan siklus I, siklus II dan siklus III


Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam perbaikan pembelajaran mulai dari siklus
I sampai siklus III, maka dapat dilihat hasil belajar yang diperoleh peserta didik dimana
hasil tersebut mengalami peningkatan setiap siklusnya. Hal tersebut dapat dilihat dari
tabel rekapitulasi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan materi Energi
Alternatif dibawah ini :

Tabel 4.11
Perbandingan hasil belajar IPA pada siklus I, siklus II dan siklus III
NO Nama Siswa KKM Siklus I Siklus II Siklus III

1. Agis Sahal Alkhumasi 67 75 88 88


2 Ahmad Fahrizi 67 64 68 75
3 Ahmed Nurrodhi 67 65 65 74
4 Al Farizka Putri Latizyah 67 65 72 76
5 Albi Aulia Candra 67 66 66 74
6 Alika Al Kaut Zar 67 63 70 77
Alzena Queen Neysha Indahlia
7 67 70 76 80
Maharani
8 Amanda Puspita Sari 67 62 63 65
9 Aulia Mutrika 67 68 74 78
10 Callysta Putri 67 64 66 76
11 Delinta Aprilia 67 72 80 84
12 Deni Putra Adrianto 67 60 62 72
13 Febby Al Zahra Putri 67 64 74 76
14 Gusti Priscylia Kusumawardani 67 68 72 78
15 Haerudin 67 64 64 66
16 Kayla Juan Putri 67 73 77 80
17 Kholifah 67 65 68 73
18 Melati Ramadani 67 63 63 65
19 Muhamad Rifa'i 67 64 64 70
53

20 Muhammad Akbar 67 64 72 77
21 Muhammad Ihsyam Al Fattah 67 63 68 77
22 Muhammad Nur Azmi 67 77 88 88
23 Nicky Adriyansah 67 63 63 68
24 Okta Rio Anggara 67 64 68 74
25 Ramdan Hidayatulloh 67 65 75 80
26 Sely Noviyani 67 73 77 81
27 Siti Najwa Khoirunnisa 67 74 78 82
28 Tiwi Dwi Lestari 67 65 70 80
29 Vallent Dica Pradita 67 66 70 78
30 Wulan Setianingsih 67 65 68 76

Tabel 4.12
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Rekapitulasi Per Siklus
No Siklus Frekuensi Persentase
1 Siklus I 9 30 %
2 Siklus II 21 70 %
3. Siklus III 27 90 %
54

Berdasarkan data diatas maka di peroleh hasil perbandingan dalam bentuk diagram
batang, sebagai berikut:

Diagram 4.4 Perbandingan hasil belajar per siklus

90.00%
80.00%
70.00%
Column2
60.00%
Column1
50.00%
ketuntasan hasil belajar
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
siklus I siklus II siklus III

C. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Penelitian perbaikan pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam muatan pembelajaran
IPA dengan materi Energi Alternatif di kelas IV MIN 2 Kota Tangerang Selatan. Adapun
hal yang menjadi pokok dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini yaitu Penggunaan
Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) agar kemampuan berpikir tingkat
tinggi peserta didik lebih meningkat.
Berdasarkan hasil refleksi pada Siklus I, Siklus II dan siklus III perbaikan muatan
pembelajaran IPA mengalami perubahan pada setiap siklusnya. Hal ini dibuktikan dengan
adanya peningkatan persentase dari setiap siklusnya, dimana pada siklus I mencapai 30%,
pada siklus II mengalami peningkatan dan memperoleh persentase hasil belajar sebesar 70
%. Dan pada siklus III persentase ketuntasan belajarnya 90 % .
55

Adanya perubahan dan peningkatan hasil belajar peserta didik pada setiap
siklusnya dikarenakan bertambahnya pemahaman peserta didik terhadap materi yang
dipelajarinya serta meningkatnya kemampuan berpikir kritis para peserta didik, hal ini
dikarenakan mereka dapat belajar secara berkelompok dan bertukar pikiran dengan teman
sekelompoknya serta peserta didik mendapatkan bimbingan dari tutor sebaya teman mereka
sendiri.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penyusunan laporan penelitian perbaikan pembelajaran yang telah


dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning, aktivitas siswa


meningkat, ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar mulai Siklus I,
Siklus II dan siklus III. Pada siklus I dengan nilai rata-rata sebesar 66,2 Siklus II dengan
nilai rata-rata sebesar 68,8 dan pada siklus III dengan nilai rata – rata sebesar 76,25.
2. Dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning dalam proses
pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik
3. Sehingga pembelajaran yang didapat peserta didik dalam pelajaran IPA berjalan dengan
baik dan bermakna. Hal ini dibuktikan dengan persentase hasil belajar yang mengalami
peningkatan setiap siklusnya.
4. Model pembelajaran, media pembelajaran serta strategi pembelajaran yang tepat dan
sesuai dengan materi pembelajaran akan membuat peserta didik lebih aktif dan berpikir
kritis, serta dapat membantu peserta didik lebih memahami materi yang dipelajarinya.
Ini dibuktikan dengan hasil penelitian pada siklus I mencapai 55% , Pada hasil
penelitian pada Siklus II mencapai 70% dan pada siklus III mencapai 90 %.
5. Dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) proses
pembelajaran berjalan lebih aktif, efektif, menarik, dan menyenangkan. Karena siswa
diajak untuk berkegiatan dan mencoba dan berpikir kritis tentang materi pembelajaran.
Sehingga siswa dapat berdiskusi dengan teman sekelompoknya
B. Saran Tindak Lanjut

Dari simpulan diatas, maka hal-hal yang sebaiknya dilakukan dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik adalah sebagai berikut :

1. Pendidik dapat terus berusaha untuk meningkatkan lagi cara mengajar, memperluas
langkah-langkah yang sudah baik dan akan mempertahankan langkah-langkah yang
sudah baik.
2. Pendidik dalam melaksanakan tugasnya hendaknya selalu mengutamakan kualitas
yang akan dihasilkan dari proses pembelajaran dengan selalu berupaya menciptakan
proses pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan bagi peserta didik.
3. Pendidik dapat menjadikan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL)
sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mata
pelajaran lainnya agar dapat meningkatkan hasil belajar serta meningkatkan keaktifan
dan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam belajar.
4. Pendidik harus bisa menggunakan berbagai macam model-model pembelajaran yang
lainnya, baik dalam rangka memecahkan suatu masalah ataupun untuk meningkatkan
mutu dan kualitas pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Anitah W, S. dkk (2009), Strategi Pembelajaran di SD: Pemilihan Metode Mengajar. Jakarta:
Universitas Terbuka.

Arikunto, suhardjono dan supardi.2006. penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi aksara

Hamruni. (2011). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.

Wardani, IG.A.K, Wihardit, K. (2010) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Ridwan Abdullah Sani, (2014 Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, (Jakarta:


PT. Bumi Aksara, 2014) http://repository.radenintan.ac.id/1914/4/BAB_II2_EDIT.pdf

https://www.google.com/search?q=pembelajaran+ipa+di+sd&oq=pembelajaran+IPA+di
+SD&aqs=chrome.0.0i512l7j0i22i30l3.44924j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://lenterakecil.com/pembelajaran-ipa-di-sekolah-dasar-sd/

https://www.cermati.com/artikel/pengertian-manfaat-dan-contoh-energi-alternatif-takterbatas-dan-
aman-bagi-bumi
LAMPIRAN SIKLUS I
RPP SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MIN 2 Kota Tangerang Selatan


Kelas/semester : IV (Empat)/ ganjil
Tema : 2. Selalu Berhemat Energi
Subtema : 3. Energi Alternatif
Pembelajaran : 3 (tiga)
Alokasi waktu : 3 jp x 35 menit / 1 X Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah
dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI IPA


INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI
3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber 3.5.1 Menganalisis manfaat kentang dan jeruk
energi, perubahan bentuk energi dan nipis sebagai sumber energi alternatif
sumber energi alternatif (angin, air, dalam kehidupan seharihari.
matahari, panas bumi bahan bakar
organik, dan nuklir). 3.5.2 Menciptakan rangkaian sederhana energi
listrik alternatif dari kentang dan jeruk
nipis dengan benar
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI
4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan 4.5.1 Menyajikan laporan hasil pengamatan
dan penelusuran informasi tentang tentang perubahan bentuk energi pada
berbagai perubahan bentuk energi. kentang.

Bahasa Indonesia
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI
3.4 Membandingkan teks petunjuk 3.4.1 Mengaitkan teks petunjuk dari sebuah
penggunaan dua alat yang sama dan percobaan (C4)
berbeda

4.4 Menyajikan teks petunjuk 4.4.1 Menyajikan teks petunjuk berdasarkan


penggunaan alat dalam bentuk teks kegiatan percobaan dalam bentuk teks
tulis dan visual menggunakan tulis menggunakan kosakata baku dan
kosakata baku kalimat efektif. (P6)
dan kalimat efektif

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menganalisis manfaat kentang, jeruk nipis
sebagai sumber energi alternatif dengan tepat. (C4)
2. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menciptakan rangkaian sederhana energi
listrik alternatif dari kentang dan jeruk nipis dengan benar. (C6)
3. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menyajikan laporan hasil pengamatan tentang
perubahan bentuk energi dengan sistematis. (P6)
4. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu mengaitkan teks petunjuk dari sebuah
percobaan dengan benar. (C4).
5. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menyajikan teks petunjuk dalam bentuk teks
tulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dengan tepat. (P6)

D. MATERI PEMBELAJARAN

IPA
Energi Alternatif
Bahasa Indonesia
Teks petunjuk membuat sesuatu.
E. METODE PEMBELAJARAN
• Pendekatan pembelajaran : Saintifik-TPACK
• Model Pembelajaran : Project Based Learning (PjBL)
• Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, Penugasan, Tanya jawab, demonstrasi

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media : Gambar powerpoint


2. Alat : Kentang, Jeruk nipis, kabel penjepit, lampu LED kecil, uang logam kuningan, paku,
cutter.
3. Sumber Belajar :
• Buku Guru dan Buku Peserta didik Kelas IV, Tema 2 : Selalu Berhemat Energi. Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

G. LANGKAH–LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU

Pendahuluan • Guru membuka kelas dengan salam. • 15


• Menanyakan kabar untuk menyiapkan kondisi peserta didik menit
dalam menerima pelajaran
• Guru dan Peserta didik memulai kegiatan dengan berdo’a
(Menghargai kedisiplinan peserta didik/PPK Religius)
• Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
• Guru dan peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan
• Indonesia Raya dengan berdiri sikap sempurna
(Nasionalis/PPK)
• Untuk membangun motivasi siswa, guru dan siswa bersama-
sama tepuk Tepuk PPK.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
dan menyampaikan aktivitas yang akan dilaksanakan dan
manfaat pembelajaran Tema 2
Subtema 3 Pembelajaran 3. (Comunication)
• Guru dan peserta didik bertanya jawab tentang
Pembelajaran sebelumnya tentang hemat energi.
(Saintifik-Menanya)
• Peserta didik menyebutkan apa saja yang sudah dilakukan
untuk menghemat energi. (Critical and Creative Thinking)
Kegiatan Inti Guru menyalakan lampu ruangan kelas, peserta didik diminta
mengamati keadaan ruangan yang terang karena lampu
dinyalakan. Guru bertanya kepada peserta didik mengapa ruangan
tidak terlalu terang padahal lampu sudah dinyalakan. (sintaks
PJBL-Pertanyaan mendasar)
1. Peserta didik diminta diskusi untuk memperoleh pengetahuan awal
tentang energi listrik.
2. Guru dan peserta didik tanya jawab apakah siswa mematikan lampu
ketika terlelap tidur (Saintifik-menanya).
3. Guru menampilkan slide powerpoint gambar keadaan sebuah desa
yang gelap dan tidak terdapat listrik di daerah tersebut
(terisolir).
4. Peserta didik mendiskusikan keadaan sekitar ketika terjadi
pemadaman listrik. (Critical Thinking)
5. Guru dan peserta didik berdiskusi hal apa yang di lakukan ketika 75 menit
lampu sedang padam, guru mengarahkan percobaan energi
pengganti listrik atau energi alternatif. (Creative Thinking)
6. Guru menayangkan video pembuatan energi alternatif dari jeruk
nipis. (sintaks PJBL-mendesain perencanaan produk).
7. Guru dan peserta didik berkolaborasi membuat kesepakatan
pengumpulan hasil percobaan energi alternatif. (Sintaks PJBL-
menyusun jadwal pembuatan proyek)
8. Peserta didik melakukan percobaan dengan mengikuti LKPD
aktivitas 1.
9. Setiap kelompok mencatat proses percobaan dan laporan
pengamatan pada LKPD aktivitas 1.
10. Guru mengamati jalannya percobaan dengan rubrik penilaian
keterampilan. (sintaks PJBL-memonitor keaktifan dan
perkembangan proyek).
11. Setelah percobaan selesai, Peserta didik secara kolaborasi
(collaboration) menguji kelayakan produk, apakah percobaannya
berhasil. (sintaks PJBL-menguji hasil)
12. Guru dan peserta didik bersama sama menyanyikan lagu Hemat
Energi sebagai bentuk motivasi. (ice breaking)
13. Dengan berdiskusi peserta didik mencatat langkah-langkah
berbasis teks petunjuk jalannya percobaan energi alternatif pada
LKPD ativitas 2 .
14. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas.
(saintifik-mengkomunikasikan)
15. Guru dan peserta didik saling memberikan tanggapan kepada
kelompok yang presentasi dan bersama sama membuat kesimpulan
(Evaluasi pengalaman belajar)
16. Peserta didik mengerjakan lembar evaluasi secara individu.
Kegiatan 1. Guru dan peserta didik melakukan kegiatan refleksi
Penutup a. Apa yang kalian pelajari dari kegiatan hari ini?
b. Kegiatan apa yang paling kalian sukai? Mengapa?
c. Kesulitan apa yang kalian temui?
d. Hal baik apa yang bisa kamu terapkan dalam kegiatan sehari-
hari? Serta jelaskan mengapa kamu perlu menerapkannya.

15 menit
2. Guru memberikan penguatan berupa motivasi atas pembelajaran
yang telah dipelajari

4. Guru dan peserta didik berdoa bersama-sama (Religius/PPK)

H. PENILAIAN

1. Teknik Penilaian
• Penilaian Sikap : Tanggung jawab, disiplin, bekerja sama
• Penilaian Pengetahuan : Tes tulis
• Penilaian Keterampilan : - Unjuk kerja
- Diskusi
2. Instrumen Penilaian
Penilaian Sikap Sosial
NO Nama Peserta Didik Tanggung jawab Disiplin Kerjasama

Keterangan penilaian sikap


4 3 2 1

Sangat baik Baik Cukup Perlu pendampingan

Penilaian Keterampilan
1. IPA
Laporan Hasil Percobaan Perubahan Bentuk Energi siswa diperiksa menggunakan rubrik.
Perlu
Kriteria Sangat Baik (4) Baik (3) Cukup (2) Pendampingan
(1)
Perubahan bentuk Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Belum
energi dan perubahan bentuk perubahan bentuk perubahan bentuk menjelaskan
manfaatnya energi pada energi pada energi pada perubahan bentuk
percobaan percobaan percobaan energi pada
menggunakan menggunakan menggunakan percobaan
beragam buah dan
beragam buah dan beragam buah dan menggunakan
manfaatnya
manfaatnya manfaatnya beragam buah dan
dengan cukup
dengan tepat. tepat dengan kurang manfaatnya dengan
tepat. tepat.
Laporan hasil Mampu Mampu Mampu Belum mampu
pengamatan menyajikan menyajikan menyajikan menyajikan
tentang perubahan laporan hasil laporan hasil laporan hasil laporan hasil
bentuk energi pengamatan pengamatan pengamatan pengamatan
tentang tentang perubahan tentang perubahan tentang perubahan
perubahan bentuk bentuk energi bentuk energi bentuk energi pada
energi pada pada percobaan pada percobaan percobaan
menggunakan menggunakan menggunakan
percobaan
beragam buah beragam buah beragam buah
menggunakan
dengan cukup dengan kurang dengan tepat
beragam buah
tepat tepat
dengan tepat
Sikap rasa ingin Tampak Tampak cukup Tampak kurang Tidak tampak
tahu antusias dan antusias dan antusias dan antusias dan
mengajukan mengajukan mengajukan mengajukan
banyak ide dan banyak ide dan banyak ide dan banyak ide dan
pertanyaan pertanyaan pertanyaan selama pertanyaan selama
selama kegiatan. selama kegiatan. kegiatan. kegiatan.

2. Bahasa Indonesia
Membuat teks petunjuk berdasarkan kegiatan
Perlu
Kriteria Sangat Baik (4) Baik (3) Cukup (2) Pendampingan
(1)
Penyajian teks Laporan tertulis Laporan tertulis Laporan tertulis Laporan tertulis
petunjuk sangat sesuai cukup sesuai sesuai dengan belum sesuai
dengan teks dengan teks teks petunjuk dengan teks
petunjuk visual petunjuk visual visual membuat petunjuk visual
membuat membuat percobaan membuat percobaan
percobaan percobaan kentang/jeruk kentang/jeruk nipis
kentang/jeruk kentang/jeruk nipis dan jeruk dan jeruk lemon.
nipis dan jeruk nipis dan jeruk lemon.
lemon. lemon.
Kosa kata baku Menggunakan Menggunakan Menggunakan Belum mampu
kosakata baku kosakata baku kosakata baku menggunakan
dalam semua dalam sebagian dalam sebagian kosakata baku
petanyaan besar petanyaan kecil petanyaan dalam petanyaan
Kalimat Efektif Menggunakan Menggunakan Menggunakan Belum mampu
kalimat efektif kalimat efektif kalimat efektif menggunakan
dalam semua dalam sebagian dalam sebagian kalimat efektif
pertanyaan besar pertanyaan kecil dalam semua
pertanyaan pertanyaan
Sikap : Mandiri Tugas Sebagian besar Tugas Belum dapat
diselesaikan tugas diselesikan diselesaikan menyelesaikan tugas
dengan mandiri dengan mandiri dengan motivasi meski telah
dan bimbingan diberikan motivasi
guru dan bimbingan.

I. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Remedial : Bagi peserta didik yang belum terampil menuliskan teks petunjuk, akan diberikan
pendampingan oleh guru.
2. Pengayaan : peserta didik dapat diberikan materi kosa kata baku dankalimat efektif sebagai
bekal dalam menuliskan teks petunjuk.
Mengetahui Tangerang Selatan, 18 Oktober 2020
Kepala Min 2 Tangerang Selatan, Guru Kelas IV

Ratu Feti Fathiyati,S.Ag Husniawati,S.Pd.


NIP. 197403152005012006 NIP. 198808222019032012
TUJUAN PEMBELAJARAN :
AKTIVITAS 1 1. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu
megidentifikasi manfaat kentang, jeruk nipis atau jeruk
lemon sebagai sumber energi alternatif dengan tepat. (C4)
2. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu
menciptakan rangkaian sederhana energi listrik alternatif
dari kentang, jeruk nipis dan jeruk lemon dengan benar.
(C6)

Nama Kelompok
1. Bekerjalah dengan kelompokmu. 1. ………………………………………………..
2. Jaga ketenangan dan ketertiban 2. ………………………………………………...
3. Bicaralah dengan sopan dan percaya diri 3. ………………………………………………...
4. Jika ada yang belum diketahui, tanyakan 4. …………………………………………………
kepada gurumu.

Ayo
Mencoba !
Cara Membuat Listrik dari Kentang atau Jeruk Nipis
Dirumah kita banyak menggunakan energi listrik. Apakah ada energi pengganti energi listrik? Selain
bermanfaat untuk kebutuhan minuman, atau sayuran. Kentang dan jeruk nipis pun dapat digunakan
sebagai sumber energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik yang dapat digunakan untuk
menghidupkan lampu. Alat dan bahan:

1. 4 buah kentang
2. 4 buah jeruk nipis atau lemon
3. 2 buah lampu LED kecil
4. 4 pasang kabel penjepit buaya
5. 4 keping uang logam kunig
6. 4 buah paku kecil
7. Gunting/cutter

Cara kerja :

1. Setiap jeruk atau kentang ditusuk satu uang koin, yang berfungsi sebagai kutub negatif (-) dan
satu paku kecil yang berfungsi sebagai kutub positif (+), dalam satu belahan yang sama pada
jeruk atau kentang.
2. Uang koin pada jeruk atau kentang yang satu dihubungkan dengan paku kecil pada jeruk yang
lain melalui kabel penjepit buaya.
3. Selanjutnya hubungkan kabel penjepit buaya dengan lampu LED.
4. Amati hasil percobaan dan catatlah laporan pengamatannya.
TUJUAN PEMBELAJARAN :

3. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu


menyajikan laporan hasil pengamatan tentang
perubahan bentuk energi dengan sistematis. (P6)

Laporan Kegiatan Percobaan


Bagaimana hasil
percobaanmu? Nama Percobaan :
Apakah berhasil?
Silahkan lengkapi
Laporan kegiatan
percobaan Tujuan Percobaan :
disamping ini ya!

Alat dan bahan :

Hasil Percobaan :

Kesimpulan :
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu membuat teks petunjuk

AKTIVITAS 2 tertulis tentang cara membuat arus listrik sederhana menggunakan


kentang, jeruk nipis dan jeruk lemon dengan tepat. (P6)

Kamu sudah melakukan percobaan tentang energi alternatif bersama teman-


temanmu. Sekarang, buatlah teks petunjuk bagaimana cara melakukan percobaan
yang sudah kamu lakukan dengan melengkapi bagan dibawah ini!
NAMA : ……………………….
SOAL EVALUASI KELAS : 4
Tema : 2 Subtema 3 PB 3

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d didepan jawaban yang dianggap paling benar!

1. Berikut ini yang bukan merupakan sumber energi alternatif adalah …


A. Air, bensin, matahari
B. Angin, bensin, buah
C. Bensin, angin, buah
D. Bensin, solar, fosil
2. Berdasarkan percobaan energi listrik alternatif dari buah jeruk nipis dan kentang. Hal yang dapat
kamu terapkan dalam kehidupan adalah …
A. Boros energi
B. Hemat energi
C. Banyak pengeluaran
D. Mencemari lingkungan
3. Perhatikan kedua gambar dibawah ini!

Bandingkan kedua buah diatas, mengapa mereka dapat menghantarkan arus listrik?

Buah Jeruk Nipis/Lemon Buah kentang


Faktor penyebab
keduanya …………………………………. …………………………………….
memiliki energi …………………………………. ……………………………………
listrik

4. Menurut pendapatmu, mengapa kita membutuhkan energi alternatif ?


………………………………………………………………………………………………………………
………………………
………………………………………………………………………………………………………………
…………….

5. Berdasarkan percobaan, Apa yang terjadi apabila hanya menggunakan 1 jeruk? Dan apa yang terjadi
apabila jeruk diperbanyak?
Pedoman Wawancara
Nama Narasumber : …………………………….
Usia : …………………………….
Status : ……………………………..

Petunjuk
Lakukanlah wawancara berkaitan dengan persoalan-persoalan di bawah ini!

1. Bagaimana kesesuaian metode/media yang saya gunakan tadi dengan


KD/persoalan pembelajaran yang saya tetapkan sebelumnya itu?

2. Bagaimana ketepatan saya dalam menggunakan model pembelajaran selama


pembelajaran saya tadi, terutama dalam hal urutannya?

3. Bagaimana minat atau antusiasme siswa selama saya menerapkan model


pembelajaran tersebut; sudah baikkah atau perlu lebih ditingkatkan?

4. Langkah apa yang perlu saya lakukan agar penggunaan model pembelajaran itu
bisa lebih efektif dalam membantu siswa belajar?
LEMBAR OBSERVASI PTK SIKLUS I
KOMPONEN GURU
Skor
No. Hal yang Diamati
1 2 3 4
ket
1. Penguasaan Materi:

a. Kelancaran menggunakan media ✓


b. Keragaman cara penggunaan media
2. Sistematika penyajian:
a. Ketuntasan penerapan media ✓
b. Penggunaan media mengarah pada tujuan ✓
Urutan penggunaan media sesuai dengan
c. KD/indicator pembelajaran
3. Penerapan Metode:
a. Ketepatan pemilihan media ✓
b. Keseuaian urutan sintaks dengan media yang ✓
Digunakan
4. Penggunaan Media:
a. Ketepatan pemilihan media dengan materi ✓
b. Ketrampilan menggunakan media ✓
c. Media memperjelas terhadap materi
5. Performance:
a. Kejelasan guru menggunakan media b ✓ ✓
Keluwesan guru dalam menggunakan media
6. Pemberian Motivasi: ✓
a Keantusiasan guru dalam menerapkan media ✓
b. Kepedulian guru terhadap respon siswa dalam penggunaan
media ✓
c.
Ketepatan pemberian reward dan punishman kepada
siswa selama penerapan media

Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik

Tangerang, 18 okober 2020

Pengamat

Diah Sugiartini, S.Pd


NIP. 198101292014062002
LEMBAR OBSERVASI PTK SIKLUS I
KOMPONEN MATERI
NO Hal yang Diamati Skor

1 2 3 4

1. Kesesuaian dengan isi kurikulum :

a. Materi sesuai dengan yang tercantum pada silabus ✓


b. Materi sudah sesuai dengan KD yang tercantum pada RPP ✓

c. Materi sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran ✓


2. Sistematika penyampaian Materi :

a. Penyajian materi sesuai urutan ✓


b. Penyajian materi sudah merujuk dari konkrit ke ✓
Abstrak

3. Urgensi :

a. Sangat dibutuhkan peserta didik ✓


b. Dapat diaplikasikan dalam kehidupan ✓
4. Menarik :

a. Materi didukung media yang sesuai ✓


b. Materi dapat direspon secara antusias ✓

Tangerang, 18 okober 2020

Pengamat

Diah Sugiartini, S.Pd


NIP. 198101292014062002
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

Hari / Tanggal : Senin / 18 Oktober 2020


Materi : Energi Alternatif

Petunjuk Pengisian :
1. Melalui Pengamatan,guru memperhatikan keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung.
2. Dengan melihat jumlah siswa yang aktif maka dilihat persentase keaktifan siswa.
3. Skala penilaian ada di bawah lembar pengamatan ini.

PERSEN KETERANGAN
NO AKTIVITAS SISWA YANG DIAMATI (%)
Pendahuluan
1. Siswa yang menanggapi salam dari guru dan berdoa secara 50
Luring Bersama
2. Siswa yang memperhatikan apersepsi dan termotivasi untuk 30
mulai belajar
3. Siswa secara aktif menyanyikan lagu Indonesia Raya 50

4. Siswa yang menanggapi pertanyaan guru 40


5. Siswa yang memperhatikan guru dalam menyampaikan 50
tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
6. Siswa secara aktif memaparkan tentang tentang materi 50
Energi Alternatif dengan tepat
7. Siswa mengamati tanyangan video dari guru 60
8. Siswa yang memperhatikan video dan penjelasan yang 50
diberikan guru
9. Siswa melakukan percobaan tentang materi Energi Alternatif 70

Kegiatan Penutup
10. Siswa yang menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini 50
11. Siswa yang memperhatikan peyampaian guru untuk 50
pertemuan selanjtnya
12. Siswa yang berdoa dan menjawab salam 70

Keterangan skala penilaian: Tangerang, 18 Oktober 2020


(0-20)% = tidak aktif Pengamat
(21-40)% = kurang aktif

(41-60)% = cukup aktif


(61-80)% = aktif Diah Sugiartini, S.Pd
(81-100)% = sangat aktif NIP. 198101292014062002
LAMPIRAN SIKLUS II
RPP SIKLUS II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MIN 2 Kota Tangerang selatan


Kelas/semester : IV (Empat)/ ganjil
Tema : 2. Selalu Berhemat Energi
Subtema : 3. Energi Alternatif
Pembelajaran : 3 (tiga)
Alokasi waktu : 3 jp x 35 menit / 1 X Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI IPA


INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI
3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber 3.5.1 Menganalisis manfaat kentang dan jeruk
energi, perubahan bentuk energi dan nipis sebagai sumber energi alternatif
sumber energi alternatif (angin, air, dalam kehidupan seharihari.
matahari, panas bumi bahan bakar
organik, dan nuklir). 3.5.2 Menciptakan rangkaian sederhana energi
listrik alternatif dari kentang dan jeruk
nipis dengan benar
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI
4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan 4.5.1 Menyajikan laporan hasil pengamatan
dan penelusuran informasi tentang tentang perubahan bentuk energi pada
berbagai perubahan bentuk energi. kentang.

Bahasa Indonesia
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI
3.4 Membandingkan teks petunjuk 3.4.1 Mengaitkan teks petunjuk dari sebuah
penggunaan dua alat yang sama dan percobaan (C4)
berbeda

4.4 Menyajikan teks petunjuk 4.4.1 Menyajikan teks petunjuk berdasarkan


penggunaan alat dalam bentuk teks kegiatan percobaan dalam bentuk teks
tulis dan visual menggunakan tulis menggunakan kosakata baku dan
kosakata baku kalimat efektif. (P6)
dan kalimat efektif

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menganalisis manfaat kentang, jeruk nipis
sebagai sumber energi alternatif dengan tepat. (C4)
2. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menciptakan rangkaian sederhana energi
listrik alternatif dari kentang dan jeruk nipis dengan benar. (C6)
3. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menyajikan laporan hasil pengamatan
tentang perubahan bentuk energi dengan sistematis. (P6)
4. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu mengaitkan teks petunjuk dari sebuah
percobaan dengan benar. (C4).
5. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menyajikan teks petunjuk dalam bentuk teks
tulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dengan tepat. (P6)

D. MATERI PEMBELAJARAN

IPA
Energi Alternatif
Bahasa Indonesia
Teks petunjuk membuat sesuatu.
E. METODE PEMBELAJARAN
• Pendekatan pembelajaran : Saintifik-TPACK
• Model Pembelajaran : Project Based Learning (PjBL)
• Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, Penugasan, Tanya jawab, demonstrasi
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media : Gambar powerpoint


2. Alat : Kentang, Jeruk nipis, kabel penjepit, lampu LED kecil, uang logam kuningan, paku,
cutter.
3. Sumber Belajar :
• Buku Guru dan Buku Peserta didik Kelas IV, Tema 2 : Selalu Berhemat Energi. Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
G. LANGKAH–LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU

Pendahuluan • Guru membuka kelas dengan salam. 15 menit


• Menanyakan kabar untuk menyiapkan kondisi peserta didik
dalam menerima pelajaran
• Guru dan Peserta didik memulai kegiatan dengan berdo’a
(Menghargai kedisiplinan peserta didik/PPK Religius)
• Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
• Guru dan peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan
Indonesia Raya dengan berdiri sikap sempurna
(Nasionalis/PPK)
• Untuk membangun motivasi siswa, guru dan siswa bersama-
sama tepuk Tepuk PPK.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
dan menyampaikan aktivitas yang akan dilaksanakan dan
manfaat pembelajaran Tema 2
• Subtema 3 Pembelajaran 3. (Comunication)
• Guru dan peserta didik bertanya jawab
tentang
• Pembelajaran sebelumnya tentang hemat energi.
(Saintifik-Menanya)
• Peserta didik menyebutkan apa saja yang sudah dilakukan
untuk menghemat energi. (Critical and Creative Thinking)
Kegiatan Inti Guru menyalakan lampu ruangan kelas, peserta didik diminta
mengamati keadaan ruangan yang terang karena lampu
dinyalakan. Guru bertanya kepada peserta didik mengapa ruangan
tidak terlalu terang padahal lampu sudah dinyalakan. (sintaks
PJBL-Pertanyaan mendasar)
1. Peserta didik diminta diskusi untuk memperoleh pengetahuan awal
tentang energi listrik.
2. Guru dan peserta didik tanya jawab apakah siswa mematikan lampu
ketika terlelap tidur (Saintifik-menanya).
3. Guru menampilkan slide powerpoint gambar keadaan sebuah desa
yang gelap dan tidak terdapat listrik di daerah tersebut
(terisolir).
4. Peserta didik mendiskusikan keadaan sekitar ketika terjadi
pemadaman listrik. (Critical Thinking)
5. Guru dan peserta didik berdiskusi hal apa yang di lakukan ketika 75 menit
lampu sedang padam, guru mengarahkan percobaan energi
pengganti listrik atau energi alternatif. (Creative Thinking)
6. Guru menayangkan video pembuatan energi alternatif dari jeruk
nipis. (sintaks PJBL-mendesain perencanaan produk).
7. Guru dan peserta didik berkolaborasi membuat kesepakatan
pengumpulan hasil percobaan energi alternatif. (Sintaks PJBL-
menyusun jadwal pembuatan proyek)
8. Peserta didik melakukan percobaan dengan mengikuti LKPD
aktivitas 1.
9. Setiap kelompok mencatat proses percobaan dan laporan
pengamatan pada LKPD aktivitas 1.
10. Guru mengamati jalannya percobaan dengan rubrik penilaian
keterampilan. (sintaks PJBL-memonitor keaktifan dan
perkembangan proyek).
11. Setelah percobaan selesai, Peserta didik secara kolaborasi
(collaboration) menguji kelayakan produk, apakah percobaannya
berhasil. (sintaks PJBL-menguji hasil)
12. Guru dan peserta didik bersama sama menyanyikan lagu Hemat
Energi sebagai bentuk motivasi. (ice breaking)
13. Dengan berdiskusi peserta didik mencatat langkah-langkah
berbasis teks petunjuk jalannya percobaan energi alternatif pada
LKPD ativitas 2 .
14. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas.
(saintifik-mengkomunikasikan)
15. Guru dan peserta didik saling memberikan tanggapan kepada
kelompok yang presentasi dan bersama sama membuat kesimpulan
(Evaluasi pengalaman belajar)
16. Peserta didik mengerjakan lembar evaluasi secara individu.
Kegiatan 1. Guru dan peserta didik melakukan kegiatan refleksi
Penutup a. Apa yang kalian pelajari dari kegiatan hari ini?
b. Kegiatan apa yang paling kalian sukai? Mengapa?
c. Kesulitan apa yang kalian temui?
d. Hal baik apa yang bisa kamu terapkan dalam kegiatan sehari-
hari? Serta jelaskan mengapa kamu perlu menerapkannya.

15 menit
2. Guru memberikan penguatan berupa motivasi atas pembelajaran
yang telah dipelajari

4. Guru dan peserta didik berdoa bersama-sama (Religius/PPK)

H. PENILAIAN

1. Teknik Penilaian
• Penilaian Sikap : Tanggung jawab, disiplin, bekerja sama
• Penilaian Pengetahuan : Tes tulis
• Penilaian Keterampilan : - Unjuk kerja
- Diskusi
2. Instrumen Penilaian
Penilaian Sikap Sosial
NO Nama Peserta Didik Tanggung jawab Disiplin Kerjasama

Keterangan penilaian sikap


4 3 2 1

Sangat baik Baik Cukup Perlu pendampingan

Penilaian Keterampilan
1. IPA
Laporan Hasil Percobaan Perubahan Bentuk Energi siswa diperiksa menggunakan rubrik.
Perlu
Kriteria Sangat Baik (4) Baik (3) Cukup (2) Pendampingan
(1)
Perubahan bentuk Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Belum
energi dan perubahan bentuk perubahan bentuk perubahan bentuk menjelaskan
manfaatnya energi pada energi pada energi pada perubahan bentuk
percobaan percobaan percobaan energi pada
menggunakan menggunakan menggunakan percobaan
beragam buah dan
beragam buah dan beragam buah dan menggunakan
manfaatnya
manfaatnya manfaatnya beragam buah dan
dengan cukup
dengan tepat. tepat dengan kurang manfaatnya dengan
tepat. tepat.
Laporan hasil Mampu Mampu Mampu Belum mampu
pengamatan menyajikan menyajikan menyajikan menyajikan
tentang perubahan laporan hasil laporan hasil laporan hasil laporan hasil
bentuk energi pengamatan pengamatan pengamatan pengamatan
tentang tentang tentang perubahan tentang perubahan
perubahan bentuk perubahan bentuk bentuk energi bentuk energi pada
energi pada energi pada pada percobaan percobaan
percobaan menggunakan menggunakan
percobaan
menggunakan beragam buah beragam buah
menggunakan
beragam buah dengan kurang
beragam buah dengan tepat
dengan cukup tepat
dengan tepat tepat
Sikap rasa ingin Tampak Tampak cukup Tampak kurang Tidak tampak
tahu antusias dan antusias dan antusias dan antusias dan
mengajukan mengajukan mengajukan mengajukan
banyak ide dan banyak ide dan banyak ide dan banyak ide dan
pertanyaan pertanyaan pertanyaan selama pertanyaan selama
selama kegiatan. selama kegiatan. kegiatan. kegiatan.

2. Bahasa Indonesia
Membuat teks petunjuk berdasarkan kegiatan
Perlu
Kriteria Sangat Baik (4) Baik (3) Cukup (2) Pendampingan
(1)
Penyajian teks Laporan tertulis Laporan tertulis Laporan tertulis Laporan tertulis
petunjuk sangat sesuai cukup sesuai sesuai dengan teks belum sesuai
dengan teks dengan teks petunjuk visual dengan teks
petunjuk visual petunjuk visual membuat percobaan petunjuk visual
membuat percobaan membuat percobaan kentang/jeruk nipis membuat percobaan
kentang/jeruk nipis kentang/jeruk nipis dan jeruk lemon. kentang/jeruk nipis dan
dan jeruk lemon. dan jeruk lemon. jeruk lemon.

Kosa kata Menggunakan Menggunakan Menggunakan Belum mampu


baku kosakata baku kosakata baku kosakata baku dalam menggunakan
dalam semua dalam sebagian sebagian kecil kosakata baku dalam
petanyaan besar petanyaan petanyaan petanyaan
Kalimat Menggunakan Menggunakan Menggunakan Belum mampu
Efektif kalimat efektif kalimat efektif kalimat efektif dalam menggunakan
dalam semua dalam sebagian sebagian kalimat efektif dalam
pertanyaan besar pertanyaan kecil semua pertanyaan
pertanyaan
Sikap : Tugas diselesaikan Sebagian besar Tugas diselesaikan Belum dapat
Mandiri dengan mandiri tugas diselesikan dengan motivasi dan menyelesaikan tugas
dengan mandiri bimbingan guru meski telah diberikan
motivasi dan bimbingan.

I. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Remedial : Bagi peserta didik yang belum terampil menuliskan teks petunjuk, akan diberikan
pendampingan oleh guru.
2. Pengayaan : peserta didik dapat diberikan materi kosa kata baku dankalimat efektif sebagai
bekal dalam menuliskan teks petunjuk.
Mengetahui Tangerang Selatan, 25 Oktober 2020
Kepala Min 2 Tangerang Selatan, Guru Kelas IV

Ratu Feti Fathiyati,S.Ag Husniawati,S.Pd.NIP.


197403152005012006 NIP. 198808222019032012
TUJUAN PEMBELAJARAN :
AKTIVITAS 1 1. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu
megidentifikasi manfaat kentang, jeruk nipis atau jeruk
lemon sebagai sumber energi alternatif dengan tepat. (C4)
2. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu
menciptakan rangkaian sederhana energi listrik alternatif
dari kentang, jeruk nipis dan jeruk lemon dengan benar.
(C6)

Nama Kelompok
1. Bekerjalah dengan kelompokmu. 1. ………………………………………………..
2. Jaga ketenangan dan ketertiban 2. ………………………………………………...
3. Bicaralah dengan sopan dan percaya diri 3. ………………………………………………...
4. Jika ada yang belum diketahui, tanyakan 4. …………………………………………………
kepada gurumu.

Ayo
Mencoba !
Cara Membuat Listrik dari Kentang atau Jeruk Nipis
Dirumah kita banyak menggunakan energi listrik. Apakah ada energi pengganti energi listrik? Selain
bermanfaat untuk kebutuhan minuman, atau sayuran. Kentang dan jeruk nipis pun dapat digunakan
sebagai sumber energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik yang dapat digunakan untuk
menghidupkan lampu. Alat dan bahan:

1. 4 buah kentang
2. 4 buah jeruk nipis atau lemon
3. 2 buah lampu LED kecil
4. 4 pasang kabel penjepit buaya
5. 4 keping uang logam kunig
6. 4 buah paku kecil
7. Gunting/cutter

Cara kerja :

1. Setiap jeruk atau kentang ditusuk satu uang koin, yang berfungsi sebagai kutub negatif (-) dan
satu paku kecil yang berfungsi sebagai kutub positif (+), dalam satu belahan yang sama pada
jeruk atau kentang.
2. Uang koin pada jeruk atau kentang yang satu dihubungkan dengan paku kecil pada jeruk yang
lain melalui kabel penjepit buaya.
3. Selanjutnya hubungkan kabel penjepit buaya dengan lampu LED.
4. Amati hasil percobaan dan catatlah laporan pengamatannya.
TUJUAN PEMBELAJARAN :

3. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu


menyajikan laporan hasil pengamatan tentang
perubahan bentuk energi dengan sistematis. (P6)

Laporan Kegiatan Percobaan


Bagaimana hasil
percobaanmu? Nama Percobaan :
Apakah berhasil?
Silahkan lengkapi
Laporan kegiatan
percobaan Tujuan Percobaan :
disamping ini ya!

Alat dan bahan :

Hasil Percobaan :

Kesimpulan :
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu membuat teks

AKTIVITAS 2 petunjuk tertulis tentang cara membuat arus listrik sederhana


menggunakan kentang, jeruk nipis dan jeruk lemon dengan tepat. (P6)

Kamu sudah melakukan percobaan tentang energi alternatif bersama teman-


temanmu. Sekarang, buatlah teks petunjuk bagaimana cara melakukan
percobaan yang sudah kamu lakukan dengan melengkapi bagan dibawah ini!
NAMA : ……………………….
SOAL EVALUASI KELAS : 4
Tema : 2 Subtema 3 PB 3
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!

1. Apa yang bisa kita lakukan dengan sumber energi alternatif yang berasal dari Sumber Daya Alam
yang dapat diperbaharui?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

2. Apa yang akan terjadi dengan rangkaian energi listrik alternatif apabila jumlah jeruk nipis yang
digunakan diperbanyak?
…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

3. Apa yang akan terjadi jika jeruk nipis kita ganti dengan kentang atau apel?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Pedoman Wawancara
Nama Narasumber : …………………………….
Usia : …………………………….
Status : ……………………………..

Petunjuk
Lakukanlah wawancara berkaitan dengan persoalan-persoalan di bawah ini!

1. Bagaimana kesesuaian metode/media yang saya gunakan tadi dengan


KD/persoalan pembelajaran yang saya tetapkan sebelumnya itu?

2. Bagaimana ketepatan saya dalam menggunakan model pembelajaran selama


pembelajaran saya tadi, terutama dalam hal urutannya?

3. Bagaimana minat atau antusiasme siswa selama saya menerapkan model


pembelajaran tersebut; sudah baikkah atau perlu lebih ditingkatkan?

4. Langkah apa yang perlu saya lakukan agar penggunaan model pembelajaran itu
bisa lebih efektif dalam membantu siswa belajar?
LEMBAR OBSERVASI PTK SIKLUS II

KOMPONEN GURU
NO Hal yang Diamati Skor

1 2 3 4

1. Penguasaan Materi::

a. Kelancaran menggunakan media ✓


b. Keragaman cara penggunaan media ✓
2. Sistematika penyajian:

a. Ketuntasan penerapan media ✓


b. Penggunaan media mengarah pada tujuan ✓

3.
Penerapan Metode:
a. Ketepatan pemilihan media ✓
b. Keseuaian urutan sintaks dengan media yang ✓

4.
Penggunaan Media:
a. Ketepatan pemilihan media dengan materi ✓
b. Keterampilan menggunakan media ✓
c. Media memperjelas terhadap materi

5. Performance :

a. Kejelasan guru menggunakan media ✓


b. Keluwesan guru dalam menggunakan media ✓
6. Pemberian Motivasi :

a. Keantusiasan guru dalam meneraokan media ✓


b. Kepedulian guru terhadap respon siswa dalam penggunaan media ✓

c. Ketepatan pemberian reward dan punishment kepada siswa selama ✓


penerapan media

Keterangan; Tangerang, 25 Oktober 2020


4 : Sangat Baik Pengamat
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik
Diah Sugiartini, S.Pd
NIP. 198101292014062002
LEMBAR OBSERVASI PTK SIKLUS II
KOMPONEN MATERI

NO Hal yang Diamati Skor

1 2 3 4

1. Kesesuaian dengan isi kurikulum :

c. Materi sesuai dengan yang tercantum pada silabus ✓


d. Materi sudah sesuai dengan KD yang tercantum pada RPP ✓

e. Materi sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran ✓


2. Sistematika penyampaian Materi :

c. Penyajian materi sesuai urutan ✓


d. Penyajian materi sudah merujuk dari konkrit ke ✓
Abstrak

3. Urgensi :

c. Sangat dibutuhkan peserta didik ✓


d. Dapat diaplikasikan dalam kehidupan ✓
4. Menarik :

d. Materi didukung media yang sesuai ✓


e. Materi dapat direspon secara antusias ✓

Tangerang, 25 Oktober 2020

Pengamat

Diah Sugiartini, S.Pd


NIP. 198101292014062002
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

Hari / Tanggal : Senin / 25 Oktober 2020


Materi : Energi Alternatif

Petunjuk Pengisian :
1. Melalui Pengamatan,guru memperhatikan keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung.
2. Dengan melihat jumlah siswa yang aktif maka dilihat persentase keaktifan siswa.
3. Skala penilaian ada di bawah lembar pengamatan ini.

PERSEN KETERANGAN
NO AKTIVITAS SISWA YANG DIAMATI (%)
Pendahuluan
1. Siswa yang menanggapi salam dari guru dan berdoa secara 70
Luring Bersama
2. Siswa yang memperhatikan apersepsi dan termotivasi untuk 50
mulai belajar
3. Siswa secara aktif menyanyikan lagu Indonesia Raya 70

4. Siswa yang menanggapi pertanyaan guru 60


5. Siswa yang memperhatikan guru dalam menyampaikan 70
tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
6. Siswa secara aktif memaparkan tentang Energi Alternatif 70
dengan tepat
7. Siswa mengamati tanyangan video dari guru 70
8. Siswa yang memperhatikan video dan penjelasan yang 60
diberikan guru
9. Siswa melakukan percobaan tentang materi Energi Alternatif 80

Kegiatan Penutup
10. Siswa yang menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini 60
11. Siswa yang memperhatikan peyampaian guru untuk 70
pertemuan selanjtnya
12. Siswa yang berdoa dan menjawab salam 80

Keterangan skala Tangerang, 25 Oktober 2020


penilaian: Pengamat
(0-20)% = tidak aktif
(21-40)% = kurang aktif
(41-60)% = cukup aktif
(61-80)% = aktif Diah Sugiartini, S.Pd
(81-100)% = sangat aktif NIP. 198101292014062002
LAMPIRAN SIKLUS III
RPP SIKLUS III

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MIN 2 Kota Tangerang selatan


Kelas/semester : IV (Empat)/ ganjil
Tema : 2. Selalu Berhemat Energi
Subtema : 3. Energi Alternatif
Pembelajaran : 3 (tiga)
Alokasi waktu : 3 jp x 35 menit / 1 X Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


IPA
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI
3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber 3.5.1 Menganalisis manfaat kentang dan jeruk
energi, perubahan bentuk energi dan nipis sebagai sumber energi alternatif
sumber energi alternatif (angin, air, dalam kehidupan seharihari.
matahari, panas bumi bahan bakar
organik, dan nuklir). 3.5.2 Menciptakan rangkaian sederhana energi
listrik alternatif dari kentang dan jeruk
nipis dengan benar

INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI
4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan 4.5.1 Menyajikan laporan hasil pengamatan
dan penelusuran informasi tentang tentang perubahan bentuk energi pada
berbagai perubahan bentuk energi. kentang.

Bahasa Indonesia
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI
3.4 Membandingkan teks petunjuk 3.4.1 Mengaitkan teks petunjuk dari sebuah
penggunaan dua alat yang sama dan percobaan (C4)
berbeda

4.4 Menyajikan teks petunjuk 4.4.1 Menyajikan teks petunjuk berdasarkan


penggunaan alat dalam bentuk teks kegiatan percobaan dalam bentuk teks
tulis dan visual menggunakan tulis menggunakan kosakata baku dan
kosakata baku kalimat efektif. (P6)
dan kalimat efektif

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menganalisis manfaat kentang, jeruk nipis
sebagai sumber energi alternatif dengan tepat. (C4)
2. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menciptakan rangkaian sederhana energi
listrik alternatif dari kentang dan jeruk nipis dengan benar. (C6)
3. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menyajikan laporan hasil pengamatan
tentang perubahan bentuk energi dengan sistematis. (P6)
4. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu mengaitkan teks petunjuk dari sebuah
percobaan dengan benar. (C4).
5. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu menyajikan teks petunjuk dalam bentuk
teks tulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dengan tepat. (P6)

D. MATERI PEMBELAJARAN

IPA
Energi Alternatif
Bahasa Indonesia
Teks petunjuk membuat sesuatu.
E. METODE PEMBELAJARAN
• Pendekatan pembelajaran : Saintifik-TPACK
• Model Pembelajaran : Project Based Learning (PjBL)
• Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, Penugasan, Tanya jawab, demonstrasi

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media : Gambar powerpoint


2. Alat : Kentang, Jeruk nipis, kabel penjepit, lampu LED kecil, uang logam kuningan, paku,
cutter.
3. Sumber Belajar :
• Buku Guru dan Buku Peserta didik Kelas IV, Tema 2 : Selalu Berhemat Energi. Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
G. LANGKAH–LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU

Pendahuluan • Guru membuka kelas dengan salam. 15 menit


• Menanyakan kabar untuk menyiapkan kondisi peserta didik dalam
menerima pelajaran
• Guru dan Peserta didik memulai kegiatan dengan berdo’a
(Menghargai kedisiplinan peserta didik/PPK
Religius)
Guru memeriksa kehadiran peserta didik.

Guru dan peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan

Indonesia Raya dengan berdiri sikap sempurna
(Nasionalis/PPK)
Untuk membangun motivasi siswa, guru dan siswa bersama-sama
• tepuk Tepuk PPK.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, dan
• menyampaikan aktivitas yang akan dilaksanakan dan manfaat
pembelajaran Tema 2
Subtema 3 Pembelajaran 3. (Comunication)
Guru dan peserta didik bertanya jawab tentang


Pembelajaran sebelumnya tentang hemat energi.
(Saintifik-Menanya)
• Peserta didik menyebutkan apa saja yang sudah dilakukan untuk
menghemat energi. (Critical and Creative Thinking)
Kegiatan Inti Guru menyalakan lampu ruangan kelas, peserta didik diminta
mengamati keadaan ruangan yang terang karena lampu
dinyalakan. Guru bertanya kepada peserta didik mengapa ruangan
tidak terlalu terang padahal lampu sudah dinyalakan. (sintaks
PJBL-Pertanyaan mendasar)
1. Peserta didik diminta diskusi untuk memperoleh pengetahuan awal
tentang energi listrik.
2. Guru dan peserta didik tanya jawab apakah siswa mematikan lampu
ketika terlelap tidur (Saintifik-menanya).
3. Guru menampilkan slide powerpoint gambar keadaan sebuah desa
yang gelap dan tidak terdapat listrik di daerah tersebut
(terisolir).
4. Peserta didik mendiskusikan keadaan sekitar ketika terjadi
pemadaman listrik. (Critical Thinking)
5. Guru dan peserta didik berdiskusi hal apa yang di lakukan ketika 75 menit
lampu sedang padam, guru mengarahkan percobaan energi
pengganti listrik atau energi alternatif. (Creative Thinking)
6. Guru menayangkan video pembuatan energi alternatif dari jeruk
nipis. (sintaks PJBL-mendesain perencanaan produk).
7. Guru dan peserta didik berkolaborasi membuat kesepakatan
pengumpulan hasil percobaan energi alternatif. (Sintaks PJBL-
menyusun jadwal pembuatan proyek)
8. Peserta didik melakukan percobaan dengan mengikuti LKPD
aktivitas 1.
9. Setiap kelompok mencatat proses percobaan dan laporan
pengamatan pada LKPD aktivitas 1.
10. Guru mengamati jalannya percobaan dengan rubrik penilaian
keterampilan. (sintaks PJBL-memonitor keaktifan dan
perkembangan proyek).
11. Setelah percobaan selesai, Peserta didik secara kolaborasi
(collaboration) menguji kelayakan produk, apakah percobaannya
berhasil. (sintaks PJBL-menguji hasil)
12. Guru dan peserta didik bersama sama menyanyikan lagu Hemat
Energi sebagai bentuk motivasi. (ice breaking)
13. Dengan berdiskusi peserta didik mencatat langkah-langkah
berbasis teks petunjuk jalannya percobaan energi alternatif pada
LKPD ativitas 2 .
14. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas.
(saintifik-mengkomunikasikan)
15. Guru dan peserta didik saling memberikan tanggapan kepada
kelompok yang presentasi dan bersama sama membuat kesimpulan
(Evaluasi pengalaman belajar)
16. Peserta didik mengerjakan lembar evaluasi secara individu.
Kegiatan 1. Guru dan peserta didik melakukan kegiatan refleksi
Penutup a. Apa yang kalian pelajari dari kegiatan hari ini?
b. Kegiatan apa yang paling kalian sukai? Mengapa?
c. Kesulitan apa yang kalian temui?
d. Hal baik apa yang bisa kamu terapkan dalam kegiatan sehari-
hari? Serta jelaskan mengapa kamu perlu menerapkannya.

15 menit
2. Guru memberikan penguatan berupa motivasi atas pembelajaran
yang telah dipelajari

4. Guru dan peserta didik berdoa bersama-sama (Religius/PPK)

H. PENILAIAN

1. Teknik Penilaian
• Penilaian Sikap : Tanggung jawab, disiplin, bekerja sama
• Penilaian Pengetahuan : Tes tulis
• Penilaian Keterampilan : - Unjuk kerja
- Diskusi
2. Instrumen Penilaian
Penilaian Sikap Sosial
NO Nama Peserta Didik Tanggung jawab Disiplin Kerjasama

Keterangan penilaian sikap


4 3 2 1

Sangat baik Baik Cukup Perlu pendampingan

Penilaian Keterampilan
1. IPA
Laporan Hasil Percobaan Perubahan Bentuk Energi siswa diperiksa menggunakan rubrik.
Perlu
Kriteria Sangat Baik (4) Baik (3) Cukup (2) Pendampingan
(1)
Perubahan bentuk Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Belum
energi dan perubahan bentuk perubahan bentuk perubahan bentuk menjelaskan
manfaatnya energi pada energi pada energi pada perubahan bentuk
percobaan percobaan percobaan energi pada
menggunakan menggunakan menggunakan percobaan
beragam buah dan
beragam buah dan beragam buah dan menggunakan
manfaatnya
manfaatnya manfaatnya beragam buah dan
dengan cukup
dengan tepat. tepat dengan kurang manfaatnya dengan
tepat. tepat.
Laporan hasil Mampu Mampu Mampu Belum mampu
pengamatan menyajikan menyajikan menyajikan menyajikan
tentang perubahan laporan hasil laporan hasil laporan hasil laporan hasil
bentuk energi pengamatan pengamatan pengamatan pengamatan
tentang tentang tentang perubahan tentang perubahan
perubahan bentuk perubahan bentuk bentuk energi bentuk energi pada
energi pada energi pada pada percobaan percobaan
percobaan menggunakan menggunakan
percobaan
menggunakan beragam buah beragam buah
menggunakan
beragam buah dengan kurang
beragam buah dengan tepat
dengan cukup tepat
dengan tepat tepat
Sikap rasa ingin Tampak Tampak cukup Tampak kurang Tidak tampak
tahu antusias dan antusias dan antusias dan antusias dan
mengajukan mengajukan mengajukan mengajukan
banyak ide dan banyak ide dan banyak ide dan banyak ide dan
pertanyaan pertanyaan pertanyaan selama pertanyaan selama
selama kegiatan. selama kegiatan. kegiatan. kegiatan.

2. Bahasa Indonesia
Membuat teks petunjuk berdasarkan kegiatan
Perlu
Kriteria Sangat Baik (4) Baik (3) Cukup (2) Pendampingan
(1)
Penyajian teks Laporan tertulis Laporan tertulis Laporan tertulis Laporan tertulis
petunjuk sangat sesuai cukup sesuai dengan sesuai dengan teks belum sesuai
dengan teks teks petunjuk visual dengan teks
petunjuk visual petunjuk visual membuat percobaan petunjuk visual
membuat percobaan membuat percobaan kentang/jeruk nipis membuat percobaan
kentang/jeruk nipis kentang/jeruk nipis dan jeruk lemon. kentang/jeruk nipis
dan jeruk lemon. dan jeruk lemon. dan jeruk lemon.

Kosa kata baku Menggunakan Menggunakan Menggunakan Belum mampu


kosakata baku dalam kosakata baku dalam kosakata baku dalam menggunakan
semua petanyaan sebagian besar sebagian kecil kosakata baku
petanyaan petanyaan dalam petanyaan
Kalimat Efektif Menggunakan Menggunakan Menggunakan Belum mampu
kalimat efektif kalimat efektif dalam kalimat efektif dalam menggunakan
dalam semua sebagian besar sebagian kalimat efektif dalam
pertanyaan pertanyaan kecil semua pertanyaan
pertanyaan
Sikap : Mandiri Tugas diselesaikan Sebagian besar tugas Tugas diselesaikan Belum dapat
dengan mandiri diselesikan dengan dengan motivasi dan menyelesaikan tugas
mandiri bimbingan guru meski telah diberikan
motivasi dan
bimbingan.

I. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Remedial : Bagi peserta didik yang belum terampil menuliskan teks petunjuk, akan diberikan
pendampingan oleh guru.
2. Pengayaan : peserta didik dapat diberikan materi kosa kata baku dankalimat efektif sebagai
bekal dalam menuliskan teks petunjuk.
Mengetahui Tangerang Selatan, 01 November 2020
Kepala Min 2 Tangerang Selatan, Guru Kelas IV

Ratu Feti Fathiyati,S.Ag Husniawati,S.Pd.NIP.


197403152005012006 NIP. 198808222019032012
TUJUAN PEMBELAJARAN :
AKTIVITAS 1 1. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu
megidentifikasi manfaat kentang, jeruk nipis atau jeruk
lemon sebagai sumber energi alternatif dengan tepat. (C4)
2. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu
menciptakan rangkaian sederhana energi listrik alternatif
dari kentang, jeruk nipis dan jeruk lemon dengan benar.
(C6)

Nama Kelompok
1. Bekerjalah dengan kelompokmu. 1. ………………………………………………..
2. Jaga ketenangan dan ketertiban 2. ………………………………………………...
3. Bicaralah dengan sopan dan percaya diri 3. ………………………………………………...
4. Jika ada yang belum diketahui, tanyakan 4. …………………………………………………
kepada gurumu.

Ayo
Mencoba !
Cara Membuat Listrik dari Kentang atau Jeruk Nipis
Dirumah kita banyak menggunakan energi listrik. Apakah ada energi pengganti energi listrik? Selain
bermanfaat untuk kebutuhan minuman, atau sayuran. Kentang dan jeruk nipis pun dapat digunakan
sebagai sumber energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik yang dapat digunakan untuk
menghidupkan lampu. Alat dan bahan:

1. 4 buah kentang
2. 4 buah jeruk nipis atau lemon
3. 2 buah lampu LED kecil
4. 4 pasang kabel penjepit buaya
5. 4 keping uang logam kunig
6. 4 buah paku kecil
7. Gunting/cutter

Cara kerja :

1. Setiap jeruk atau kentang ditusuk satu uang koin, yang berfungsi sebagai kutub negatif (-) dan
satu paku kecil yang berfungsi sebagai kutub positif (+), dalam satu belahan yang sama pada
jeruk atau kentang.
2. Uang koin pada jeruk atau kentang yang satu dihubungkan dengan paku kecil pada jeruk yang
lain melalui kabel penjepit buaya.
3. Selanjutnya hubungkan kabel penjepit buaya dengan lampu LED.
4. Amati hasil percobaan dan catatlah laporan pengamatannya.
TUJUAN PEMBELAJARAN :

3. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu


menyajikan laporan hasil pengamatan tentang
perubahan bentuk energi dengan sistematis. (P6)

Laporan Kegiatan Percobaan


Bagaimana hasil
percobaanmu? Nama Percobaan :
Apakah berhasil?
Silahkan lengkapi
Laporan kegiatan
percobaan Tujuan Percobaan :
disamping ini ya!

Alat dan bahan :

Hasil Percobaan :

Kesimpulan :
TUJUAN PEMBELAJARAN :

AKTIVITAS 2 Melalui kegiatan percobaan, peserta didik mampu membuat tekspetunjuk

tertulis tentang cara membuat arus listrik sederhana menggunakan


kentang, jeruk nipis dan jeruk lemon dengan tepat. (P6)

Kamu sudah melakukan percobaan tentang energi alternatif bersama teman-


temanmu. Sekarang, buatlah teks petunjuk bagaimana cara melakukan
percobaan yang sudah kamu lakukan dengan melengkapi bagan dibawah ini!
NAMA : ……………………….
SOAL EVALUASI KELAS : 4
Tema : 2 Subtema 3 PB 3
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!

1. Apakah percobaan Energi Alternatif yang kamu lakukan dengan kelompokmu berhasil? Coba
deskripsikan pengalamanmu melakukan percobaan tersebut!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

2. Sebutkan risiko kegagalan-kegagalan percobaan energi alternatif ?


…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

3. Apa yang akan kamu lakukan ketika kegagalan tersebut menghampiri kelompokmu?

…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………
Pedoman Wawancara
Nama Narasumber : …………………………….
Usia : …………………………….
Status : ……………………………..

Petunjuk
Lakukanlah wawancara berkaitan dengan persoalan-persoalan di bawah ini!

1. Bagaimana kesesuaian metode/media yang saya gunakan tadi dengan


KD/persoalan pembelajaran yang saya tetapkan sebelumnya itu?

2. Bagaimana ketepatan saya dalam menggunakan model pembelajaran selama


pembelajaran saya tadi, terutama dalam hal urutannya?

3. Bagaimana minat atau antusiasme siswa selama saya menerapkan model


pembelajaran tersebut; sudah baikkah atau perlu lebih ditingkatkan?

4. Langkah apa yang perlu saya lakukan agar penggunaan model pembelajaran itu
bisa lebih efektif dalam membantu siswa belajar?
LEMBAR OBSERVASI PTK SIKLUS III

KOMPONEN GURU
NO Hal yang Diamati Skor

1 2 3 4

1. Penguasaan Materi::

a. Kelancaran menggunakan media ✓


b. Keragaman cara penggunaan media ✓
2. Sistematika penyajian:

a. Ketuntasan penerapan media ✓


b. Penggunaan media mengarah pada tujuan ✓

3.
Penerapan Metode:
a. Ketepatan pemilihan media ✓
b. Keseuaian urutan sintaks dengan media yang ✓

4.
Penggunaan Media:
a. Ketepatan pemilihan media dengan materi ✓
b. Keterampilan menggunakan media ✓
c. Media memperjelas terhadap materi

5. Performance :

a. Kejelasan guru menggunakan media ✓


b. Keluwesan guru dalam menggunakan media ✓
6. Pemberian Motivasi :

a. Keantusiasan guru dalam meneraokan media ✓


b. Kepedulian guru terhadap respon siswa dalam penggunaan ✓
media

c. Ketepatan pemberian reward dan punishment kepada siswa ✓


selama penerapan media

Keterangan; Tangerang, 1 November 2020


4 : Sangat Baik Pengamat
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik
Diah Sugiartini, S.Pd
NIP. 198101292014062002
LEMBAR OBSERVASI PTK SIKLUS III
KOMPONEN MATERI

NO Hal yang Diamati Skor

1 2 3 4

1. Kesesuaian dengan isi kurikulum :

c. Materi sesuai dengan yang tercantum pada silabus ✓


d. Materi sudah sesuai dengan KD yang tercantum pada RPP ✓

e. Materi sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran ✓


2. Sistematika penyampaian Materi :

c. Penyajian materi sesuai urutan ✓


d. Penyajian materi sudah merujuk dari konkrit ke ✓
Abstrak

3. Urgensi :

c. Sangat dibutuhkan peserta didik ✓


d. Dapat diaplikasikan dalam kehidupan ✓
4. Menarik :

d. Materi didukung media yang sesuai ✓


e. Materi dapat direspon secara antusias ✓

Tangerang, 1 November 2020

Pengamat

Diah Sugiartini, S.Pd


NIP. 198101292014062002
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

Hari / Tanggal : Senin / 1 November 2020


Materi : Energi Alternatif

Petunjuk Pengisian :
1. Melalui Pengamatan,guru memperhatikan keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung.
2. Dengan melihat jumlah siswa yang aktif maka dilihat persentase keaktifan siswa.
3. Skala penilaian ada di bawah lembar pengamatan ini.

PERSEN KETERANGAN
NO AKTIVITAS SISWA YANG DIAMATI (%)
Pendahuluan
1. Siswa yang menanggapi salam dari guru dan berdoa secara 80
Luring Bersama
2. Siswa yang memperhatikan apersepsi dan termotivasi untuk 90
mulai belajar
3. Siswa secara aktif menyanyikan lagu Tanah Airku 100

4. Siswa yang menanggapi pertanyaan guru 70


5. Siswa yang memperhatikan guru dalam menyampaikan 80
tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
6. Siswa secara aktif memaparkan tentang Energi Alternatif 80
dengan tepat
7. Siswa mengamati tanyangan video dari guru 90
8. Siswa yang memperhatikan video dan penjelasan yang 100
diberikan guru
9. Siswa melakukan percobaan tentang materi Energi Alternatif 90

Kegiatan Penutup
10. Siswa yang menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini 80
11. Siswa yang memperhatikan peyampaian guru untuk 80
pertemuan selanjtnya
12. Siswa yang berdoa dan menjawab salam 90

Keterangan skala Tangerang, 25 Oktober 2020


penilaian: Pengamat
(0-20)% = tidak aktif
(21-40)% = kurang aktif
(41-60)% = cukup aktif
(61-80)% = aktif Diah Sugiartini, S.Pd
(81-100)% = sangat aktif NIP. 198101292014062002
LK-11b: Penyusunan Instrumen PTK
No. Alat Jenis Instrumen Contoh Instrumen
Instrumen
1. Angket • Daftar Cocok (Check list) LEMBAR RESPONDEN SISWA
• Skala (Scala) Nama Siswa :
• Inventory (Inventory) Kelas : IV (Empat)
Hari/Tanggal : Selasa 19 September 2020
2. Wawancara • Pedomana Wawacara
• Daftar Cocok (Check list)

3. Pengamatan • Lembar Pengamatan


(Observasi) • Panduan Observasi
• Daftar Cocok (Check list)
4. Tes • Soal Ujian
• Inventory (Inventori)
5. Dokumentasi • Daftar Cocok (Check list) CONTOH FORMAT LAPORAN DOKUMENTASI
LAPORAN
TAJUK PROGRAM:
MIN 2 KOTA TANGERANG SELATAN
Nama-nama peserta didik

Anda mungkin juga menyukai