Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI MATERI BERIMAN KEPADA


ALLAH DAN RASULNYA DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV
SDN RANCAIYUH II TAHUN PELAJARAN 2022-2023

Oleh:
Nama : ADE NISPIUDIN
NIM : 360362000136

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTAN MAULANA HASANUDDIN
BANTEN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan proposal PTK dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR PAI MATERI BERIMAN KEPADA ALLAH DAN RASULNYA
DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN RANCAIYUH II TAHUN
PELAJARAN 2022-2023”.
Penulisan proposal PTK ini bertujuan untuk memenuhi sebagian pengumpulan tugas
program pendidikan profesi guru dalam jabatan. Proposal PTK ini ini mengkaji tentang
penerapan metode Jigsaw terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.
Saya menyadari sepenuhnya dalam penyusunan Proposal PTK ini masih jauh dari
sifat sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi perbaikan dan kemajuan penulisan Proposal PTK di masa yang akan datang. Terima
kasih untuk semua pihak yang telah membantu secara moril dan materil dalam penyusunan
Proposal PTK ini. Semoga Allah membalasnya dengan imbalan yang tidak ternilai harganya.

Tangerang, 2022

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................................i


KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 2
C. Analisis Masalah ................................................................................................. 3
D. Rumusan Masalah ............................................................................................... 3
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 3
F. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hipotesa Tindakan .............................................................................................. 5
B. Metode Pembelajaran Jigsaw ............................................................................. 5
C. Hasil Belajar ....................................................................................................... 7
BAB III PELAKSAAN PENELITIAN
A. Metode Penelitian .............................................................................................. 12
B. Desain Penelitian ................................................................................................. 13
C. Lokasi Penelitian ................................................................................................. 14
D. Subjek Penelitian................................................................................................. 14
E. Waktu Penelitian ................................................................................................. 14
F. Instrumen Pengungkap Data ................................................................................ 14
1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ......................................................... 15
2. Lembar Observasi Aktivitas Guru .......................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 17

iii
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI
MATERI BERIMAN KEPADA ALLAH DAN RASULNYA DENGAN METODE JIGSAW
PADA SISWA KELAS IV SDN RANCAIYUH II TAHUN PELAJARAN 2022-2023

ADE NISPIUDIN

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI MATERI


BERIMAN KEPADA ALLAH DAN RASULNYA DENGAN METODE JIGSAW PADA
SISWA KELAS IV SDN RANCAIYUH II TAHUN PELAJARAN 2022-2023” ini bertujuan
untuk mendapatkan informasi sejauhmana peningkatan pemahaman siswa dengan metode
Jigsaw. Adapun masalah dalam penelitian ini yakni “adakah peningkatan pemahaman siswa
dengan metode Jigsaw pada materi Beriman Kepada Allah dan RasulNya. Subjek dalam
penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri Rancaiyuh II tahun pelajaran
2022/2023 yang berjumlah 26 siswa, terdiri dari 14 siswa laki- laki dan 12 siswa perempuan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tekhnik observasi yang
dilakukan selama penelitian pada siklus I dan siklus II sedang berlangsung. Tekhnik analisis
data yang dipergunakan adalah tekhnik kuantitatif dan kualitatif. Tekhnik kuantitatif untuk
mengolah data kuantitatif hasil test. Sedangkan tekhnik kualitatif untuk menganalisis data
kualitatif non test. Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa Penerapan metode JIGSAW PADA KELAS 4 SDN RANCAIYUH II
SEMESTER 1 .Peneliti mengharapkan untuk penelitian berikutnya agar memilih metode yang
tepat dan menggunakan alat peraga yang mendukung terhadap materi pembelajaran untuk
meningkatkan pemahaman siswa.

Kata Kunci:Metode Jigsaw pada Materi Beriman Kepada Allah SWTG dan RasulNya

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah pelengkap dalam kehidupan yang bersifat wajib untuk anak
bangsa. Dikatakan demikian karena pendidikan adalah suatu pembelajaran yang
berpengaruh sangat tinggi terhadap siswa baik di lingkungan keluarga, sekolah,
ataupun masyarakat luas. Menurut Zakiyah Dradjat pendidikan agama islam adalah
suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat
memahami ajaran islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan yang apada
akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan islam sebagai pandangan hidup.
Dapat disimpulkan bahwa Materi Beriman Kepada Allah dan RasulNya
diharapkan memberikan kesiapan terhadap siswa guna menjadi masyarakat/warga
negara yang memiliki akhlak yang baik, percaya diri , memiliki karakter yang kuat,
dan kecerdasan intelektual yang tinggi.. Dalam mewujudkan kesiapan tersebut, hal
utama yang harus dilakukan oleh pendidik adalah memberikan motivasi untuk minat
siswa pada pembelajaran yang baru, pendidik dituntut untuk memberikan suasana
serta kondisi yang baru agar dapat melaksanakan proses pembelajaran dan pendidik
mampu mengidentifikasi kendala yang dialami siswa agar pendidik dapat memberikan
bimbingan yang tepat untuk kendala yang dialami tiap-tiap siswa. Pembelajaran PAI
dengan materi Beriman kepada Allah dan RasulNya mempunyai tiga tujuan dalam
pembelajaran yaitu tujuan dalam kognitif, tujuan dalam afektif, serta tujuan dalam
psikomotor. Apabila siswa belum memaksimalkan tiga tujuan pembelajaran tersebut
maka guru sebagai pendidik belum sepenuhnya memberikan acuan tujuan
pembelajaran kepada siswa karena faktor atau suatu hal lainnya. Utamanya penerapan
pembelajaran dengan model yang kurang bervariatif, seharusnya pembelajaran
menyesuaikan tingkat progres serta keperluan siswa.
Menurut Facione (2011, hlm.9) penguasaan berpikir kritis mencakup;
Interpretasi, analitis, inferensi atau simpulan, evaluasi, eksplanasi atau interpretasi,
dan regulasi diri (self regulation). Aspek Interpretasi yakni pengelompokkan siswa
terhadap permasalahan sehingga menemukan jawaban tepat. Aspek Analisis, yakni
siswa berupaya untuk mengukur ide-ide serta mengidentifikasi jawaban serta
pertanyaan. Aspek Inferensi/kesimpulan, yakni siswa dapat menyimpulkan untuk
suatu pemecahan suatu masalah. Aspek Evaluasi, yakni siswa dapat menguji
pertanyaan ataupun pendapat yang masuk dari diri sendiri ataupun orang lainnya.
Aspek Eksplanasi/interpretasi, yakni siswa dapat memaparkan pernyataan atau
ungkapan pendapat untuk pendapat yang lebih kuat. Aspek regulasi diri (self-
regulation), yakni siswa mampu mengelola menempatkan dirinya pada suatu
pemecahan masalah.
Berdasar hasil data pengamatan observasi yang dilakukan di kelas IV SD
Negeri Rancaiyuh II, proses KBM dengan mengukur berpikir kritis dalam
pembelajaran PAI materi Beriman Kepada Allah dan RasulNya 4 masih kurang.
Perihal tersebut di lihat dari; Pertama, pada saat guru menunggu untuk kesempatan
siswa dalam mengajukan pertanyaan atau pendapat, 1 sampai 3 orang yang bertanya
mengenai masalah tersebut, sisanya tidak ada yang bertanya dan memilih diam saja.
Kedua, siswa belum bisa menghubungkan keterkaitan masalah yang ada pada
1
masyarakat dengan teori pada buku PAI sehingga sulit untuk melakukan tanya jawab
dalam pertanyaan tersebut. Ketiga, siswa masih terbiasa mengobrol saat pembelajaran
berlangsung hal ini berpengaruh pada tingkat kemampuan berpikir kritis ketika guru
bertanya pada siswa tersebut karena kurang memperhatikan pembelajaran dikelas.
Keempat, ketika guru memberikan pertanyaan pada siswa mengenai
konflik/permasalahan pada lingkungan sekitar, siswa belum bisa untuk memutuskan
kausalitas (sebab- akibat) pada konflik/permasalahan yang diberikan oleh pendidik.
Kurangnya mencermati dan menafsirkan pada diri siswa sehingga tidak dapat
menjawab dengan sempurna.
Dengan demikian, pada pola berpikir kritis pada tiap masing-masing siswa
menjadi peran utama yang wajib ada pada siswa, dengan kapabilitas berpikir siswa
dapat memecahkan masalah, bertanggungjawab, bekerja sama, serta berani
berargumen, berpendapat, berdebat dan bertanya. Permasalahan diatas merupakan
permasalahan yang harus segera diatasi dalam proses pembelajaran PAI materi
Beriman Kepada Allah dan RasulNya menurut Wuryan dan Syaifullah (2008, hlm.39)
bahwa pelajar harus berpartisipasi secara bebas dan dinamis agar pelajar dapat
memecahkan masalah. Maka dari itu, proses belajar dilaksanakan menggunakan
model yang dapat mendukung untuk meningkatkan tingkat berpikir kritis siswa.
Berdasarkan hasil rumusan masalah bahwa (1) siswa belum siap karena
kondisinya dalam proses pembelajaran ribut, ngobrol dengan teman (2) Siswa (laki-
laki) banyak yang tidak serius belajar karena mereka senang keluar kelas dengan
alasan ke toilet padahal mereka ke kantin (3) Belum siap atau tidak berusaha untuk
memahami materi yang akan dipelajari serta malas belajar dan tidur-tiduran dikelas
(4) Siswa (laki-laki) banyak yang bermasalah baik itu kehadiran, tingkah laku
kepribadian maupun dalam pengerjaan tugas. Maka demikian, hal tersebut dapat
menurunkan sifat berpikir dari tiap-tiap siswa, serta hal yang bisa dilakukan peneliti
untuk menumbuhkan rasa keingintahuan siswa di kelas IV dalam penerapan probing-
prompting. Hal yang bisa dilakukan yaitu dengan menampung keluh kesah siswa
ketika pembelajaran, kemudian didapatkan suatu pemecahan masalah untuk siswa
kelas IV tersebut.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan penerapan model saintifik
learning dilakukan pada tiap siklus serta dijabarkan pada tahapan tindakan yakni
perancangan, penerapan, peninjauan serta spekulasi/refleksi. Tahap siklus pertama
berdasar kegiatan/aktivitas belajar ialah 75%. Hal tersebut memberitahukan
bahwasannya 30 siswa yang melaksaakan pembelajaran terdapat 18 siswa saja yang
mencapai ketuntasan KKM. Kemduian untuk siklus kedua, mendapat peningkatan
yang signifikan dengan mencapai 95%, sehingga dapat dilihat bahwa siswa berhasil
dalam pencapaian yang diharapkan.
Model saintifik sehingga terjadi proses berpikir kritis yang dapat mengaitkan
wawasan baru. Kemudian, siswa mengkonstruksi rencana dasar serta peraturan dari
wawasan baru tersebut serta tidak untuk dipaparkan/diberitahukan. Berdasarkan
pendapat tersebut, metode jigsaw dirasa cocok untuk mengingkatkan kemampuan
berpikir kritis siswa dalam proses pembelajaran PAI materi Beriman Kepada Allah
dan RasulNya dengan dibantu media video pembelajaran. Dengan penggunaan media
ini, siswa diharapkan mampu untuk mengaplikasikan proses KBM dengan metode
jigsaw terhadap kemampuan berpikir kritis yang diterapkan dalam pembelajaran PAI
Materi Beriman Kepada Allah dan RasulNya.

2
Berdasarkan pemaparan latar belakang, peneliti sangat tertarik melakukan
penelitian tentang penerapan metode jigsaw untuk menyelesaikan permasalahan yang
terjadi, maka peneliti menuangkannya pada judul “UPAYA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR PAI MATERI BERIMAN KEPADA ALLAH DAN RASULNYA
DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN RANCAIYUH II
TAHUN PELAJARAN 2022-2023”

B. Identifikasi Masalah
1. Kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran PAI Materi Beriman Kepada Allah dan
RasulNya masih kurang.
2. Siswa ketika diberikan pertanyaan memilih diam saja.
3. Siswa belum bisa menghubungkan keterkaitan masalah yang ada pada
masyarakat dengan teori pada buku PAI Materi Beriman Kepada Allah dan
RasulNya
4. Memiliki kesulitan untuk melakukan tanya jawab dalam pertanyaan.
5. Siswa masih terbiasa mengobrol.
6. Siswa belum bisa untuk memutuskan.
7. Kurangnya mencermati dan menafsirkan pada diri siswa.

3
C. Analisis Masalah
Pertama, pada saat guru menunggu untuk kesempatan siswa dalam
mengajukan pertanyaan atau pendapat, 1 sampai 3 orang yang bertanya mengenai
masalah tersebut, sisanya tidak ada yang bertanya dan memilih diam saja.
Kedua, siswa belum bisa menghubungkan keterkaitan masalah yang ada
pada masyarakat dengan teori pada buku PAI Materi Beriman Kepada Allah dan
RasulNya sehingga sulit untuk melakukan tanya jawab dalam pertanyaan tersebut.
Ketiga, siswa masih terbiasa mengobrol saat pembelajaran PAI Materi
Beriman Kepada Allah dan RasulNya berlangsung hal ini berpengaruh pada
tingkat kemampuan berpikir kritis ketika guru bertanya pada siswa tersebut
karena kurang memperhatikan pembelajaran dikelas.
Keempat, ketika guru memberikan pertanyaan pada siswa mengenai
konflik/permasalahan pada lingkungan sekitar, siswa belum bisa untuk
memutuskan kausalitas (sebab- akibat) pada konflik/permasalahan yang
diberikan oleh pendidik. Kurangnya mencermati dan menafsirkan pada diri siswa
sehingga tidak dapat menjawab dengan sempurna.

D. Rumusan Masalah
Berdasar pada latar belakang. Rumusan masalahnya pada siswa SDN
Rancaiyuh II dalam Pembelajaran PAI Materi Beriman Kepada Allah dan
RasulNya, yaitu:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran PAI Materi Beriman Kepada
Allah dan RasulNya pada metode jigsawpada kemampuan berpikir
kritis siswa melalui media?.
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAI Materi Beriman Kepada
Allah dan RasulNya melalui penerapan metode jigsaw pada
kemampuan berpikir kritis siswa melalui media?.
3. Bagaimana hasil peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam
penerapan metode jigsaw terhadap kemampuan berpikir kritis siswa
dalam pembelajara PAI Materi Beriman Kepada Allah dan RasulNya
melalui media di kelas IV SDN Rancaiyuh II?.
4. Bagaimana hambatan yang dihadapi oleh siswa maupun guru serta
upaya yang dilakukan dalam penerapan metode jigsaw pada
pembelajaran PAI Materi Beriman Kepada Allah dan RasulNya
melalui media di kelas IV SDN Rancaiyuh II?.

E. Tujuan Penelitian
Berdasar pada latar belakang dan rumusan masalah, penelitian bertujuan untuk
mengetahui hasil peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa melalui metode
jigsaw dalam pembelajaran PAI Materi Beriman Kepada Allah dan RasulNya
melalui media . Khususnya, ttujuan penelitian ini untuk mengetahui:
1. Mendeskripsikan perencanaan penerapan metode jigsaw pada
pembelajaran PAI Materi Beriman Kepada Allah dan RasulNya di
kelas IV SDN Rancaiyuh II.
2. Mengidentifikasi pelaksanaan penerapan model Saintifik learning
pada pembelajaran PAI Materi Beriman Kepada Allah dan RasulNya
di kelas IV SDN Rancaiyuh II.
4
3. Menjelaskan hasil peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa
dalam penerapan metode jigsaw pada pembelajaran PAI Materi
Beriman Kepada Allah dan RasulNya di kelas IV SDN Rancaiyuh II.
4. Menjelaskan hambatan yang dihadapi oleh siswa maupun guru serta
upaya yang dilakukan pada penerapan metode jigsaw dalam
pembelajaran PAI Materi Beriman Kepada Allah dan RasulNya
melalui di kelas IV SDN Rancaiyuh II.

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Dari Segi Teori
 Secara teoritis, penelitian ini menjelaskan secara detail dan
merinci mengenai penerapan metode jigsaw untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa dalm pembelajaran PAI Materi
Beriman Kepada Allah dan RasulNya di kelas IV SDN Rancaiyuh
II melalui media.
 Secara teoritis, manfaat penelitian ini untuk memberikan masukan
serta menambahkan wawasan ilmu pengetahuan yang luas
khususnya pada metode jigsaw dalam pembelajaran PAI Materi
Beriman Kepada Allah dan RasulNya melalui media.

2. Manfaat Dari Segi Praktik


 Bagi Siswa
Melatih siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir
kritis sehingga siswa terbiasa dan mampu untuk memecahkan
masalah serta berpendapat di dalam penerapan metode jigsaw,
serta mampu meingkatkan motivas belajar yang mampu untuk
menghindari rasa jenuh pada kegiatan belajar mengajar.
 Bagi Guru
Guru dapat menjadikan penerapan metode jigsaw sebagai
alternatif guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan
dapat mengingkatkan inovasi belajar.
 Bagi Sekolah
Dapat dijadikan sebagai referensi baru untuk program yang
berkenaan dengan metode jigsaw dalam meningkatkan
kemampuan berpikir kritis melalui media.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hipotesis Tindakan
Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran adalah
penggunaan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan
diajarkan. Berdasarkan kerangka teoritik di atas maka hipotesis penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut: “Jika pembelajaran menjaga keseimbangan serta
melestarikan sumber dalya alam, menggunakan metode jigsaw maka hasil belajar
siswa akan meningkat.

B. Metode Pembelajaran Jigsaw


1. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang


tersusun secara sistematis (urutannya logis). “Pembelajaran merupakan proses
interaksi yang dilakukan oleh guru dan siswa, baik di dalam maupun di luar
kelas dengan menggunakan berbagai sumber belajar sebagai bahan kajian”.
(Poedjiadi, 2005 )
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran, di antaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4)
simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8)
debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Menurut Sudjana (2005), “metode pembelajaran ialah cara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan Sutikno (2009) menyatakan “metode
pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh
pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk
mencapai tujuan”.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. (Arif, 2011). Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu
cara yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa
untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan definisi/pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan
tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan
suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses
belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan. Benny A. Pribadi (2009)
menyatakan, “tujuan proses pembelajaran adalah agar siswa dapat mencapai
kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan proses
pembelajaran perlu dirancang secara sistematik dan sistemik”. Banyak metode
yang digunakan seorang guru dalam pembelajaran passing bawah bolavoli,
6
antara lain dengan menggunakan metode pembelajaran inovatif dan
konvensional.

2. Pengertian Metode Jigsaw

Teknik mengajar jigsaw dikembangkan oleh Aroson et al. sebagai metode


Coopertaive Learning. Lie (2008 : 69) mengemukakan bahwa metode jigsaw
adalah suatu metode kooperatif yang memperhatikan skemata atau latar
belakang pengalaman siswa dan membantu mengaktifkan skemata tersebut agar
bahan pelajaran lebih bermakna. Jigsaw learning atau pembelajaran tipe Jigsaw
merupakan sebuah teknik yang dipakai secara luas yang memiliki kesamaan
dengan teknik pertukaran dari kelompok ke kelompok (group-to-group
exchange) dengan suatu perbedaan penting yaitu setiap peserta didik
mengajarkan sesuatu. Dalam teknik ini peserta didik belajar dengan sebuah
kelompoknya, dimana dalam kelompok tersebut terdapat satu orang ahli yang
membahas materi tertentu (Silberman, 2002: 168)
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menitik beratkan kepada kerja
kelompok dalam bentuk kelompok kecil. Metode atau tipe Jigsaw merupakan
metode belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang
terdiri atas empat sampai dengan enam orang secara heterogen. Siswa bekerja
sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri.
Dalam pembelajaran ini, siswa juga memiliki banyak kesempatan untuk
mengemukakan pendapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Anggota kelompok bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya dan
ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat menyampaikan kepada
kelompoknya (Rusman dalam Shoimin, 2014:90).
Metode jigsaw adalah salah satu tipe pembelajaran aktif yang terdiri dari
tim-tim belajar heterogen beranggotakan 4-5 orang (materi disajikan peserta
didik dalam bentuk teks) dan setiap peserta didik bertanggung jawab atas
penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut
kepada anggota lain. Metode jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh
Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, dan teman-teman di
Universitas John Hopkins pada tahun 1978. Jigsaw merupakan model
pembelajaran kooperatif, dengan siswa belajar dalam kelompok kecil yang
terdiri dari 4-6 orang secara heterogen.
Materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa berupa teks dan setiap
anggota bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus
dipelajari. Teknik ini serupa dengan pertukaran antar kelompok.. Tiap siswa
mempelajari setiap bagian yang bila digabungkan

7
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana


(2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan
tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk
mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini
adalah hasil belajar kognitif IPA yang mencakup tiga tingkatan yaitu pengetahuan
(C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3). Instrumen yang digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah tes.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran di kelas
tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri. Slameto
(2010), menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, sebagai berikut:

1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor
internal meliputi: faktor jasmaniah dan faktor psikologis.
2) Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal meliputi:
faktor keluarga, faktor sekolah, dan factor masyarakat.
3) Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

2. Pengertian PAI

Menurut Ahmad Tafsir, Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan yang diberikan oleh
seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.
Bila disingkat, pendidikan agama Islam adalah bimbingan terhadap seseorang agar menjadi
muslim semaksimal mungkin. Dalam dokumen Kurikulum 2013, PAI mendapatkan tambahan
kalimat “dan Budi Pekerti” sehingga Menjadi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,
sehingga dapat diartikan sebagai pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk
sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam,
yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran pada semua jenjang pendidikan.
Dalam lampiran keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011 tentang Standar
Nasional Pendidikan Agama di Sekolah disebutkan bahwa tujuan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di SD adalah untuk:
a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT dalam diri peserta didik
melalui pengenalan, pemahaman, penghayatan terhadap ayat-ayat Allah yang tercipta
dan tertulisayat kauniyyah dan ayat qauliyyah;
b. Membentuk karakter muslim dalam diri peserta didik melalui pengenalan,
pemahaman, dan pembiasaan norma-norma dan aturan- aturan Islam dalam melakukan
relasi yang harmonis dengan Tuhan, diri sendiri, sesama, dan lingkungannya; dan
8
c. Mengembangkan nalar dan sikap moral yang selaras dengan keyakinan Islam dalam
kehidupan sebagai warga masyarakat, warga negara, dan warga dunia.

3. Karakteristik Pembelajaran PAI


Karakteristik Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut:
a. PAI merupakan rumpuan mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran pokok
(dasar) yang terdapat dalam agama islam.
b. Tujuan PAI adalah untuk terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertaqwa
kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan mengamalkan
ajaran pokok agama Islam dalan kehidupan sehari-hari.
c. PAI, sebagai sebuah program pembelajaran, diarahkan pada menjaga aqidah dan
ketaqwaan peserta didik.
d. Menjadi landasan untuk lebih rajin mempelajari ilmu-ilmu lain yang diajarkan di
sekolah/madrasah.
e. Pembelajaran PAI tidak hanya menekankan penguasaan kompetensi kognitif saja,
tetapi juga afektif dan psikomotoriknya.
f. Isi mata pelajaran PAI didasarkan dan dikembangkan dari dua sumber pokok ajaran
Islam, yaitu Al-Qur‟an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Disamping juga dari
istinbath atau ijtihad para ulama sehingga bersifat umum, rinci dan mendetail.
g. Materi PAI dikembangkan dari tiga kerangka dasar ajaran Islam, yaitu aqidah, syari‟ah
dan akhlak.
h. Out Put program pembelajaran PAI di sekolah/madrasah adalah terbentuknya peserta
didik yang memiliki akhlak mulia yang merupakan misi utama dari diutusnya Nabi
Muhammad SAW di dunia ini.
Untuk itu Pendidikan Agama Islam tidak hanya menitikberatkan pada upaya
dalam memberikan materi ajaran agama Islam secara bertahap dan berjenjang. Maka
seharusnya Pendidikan Agama Islam malahan cenderung ditargetkan dalam muatan dan
waktu yang terbatas.

4. Implikasi Metode Pembelajaran Jigsaw terhadap Hasil Belajar PAI

Jhonson and Jhonson yang dikutip oleh Rusman dalam buku Belajar dan Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan, melakukan penelitian tentang pembelajaran
kooperatif model jigsaw yang hasilnya menunjukkan bahwa interaksi kooperatif memiliki
Berbagai pengaruh positif terhadap perkembangan anak. Pengaruh positif tersebut,
yaitu:
1. Meningkatkan hasil belajar.
2. Meningkatkan daya ingat.
3. Dapat digunakan untuk mecapai taraf penalaran tingkat tinggi.
4. Mendorong tumbuhnya motivasi intrinsik (kesadaran individu).
5. Meningkatkan hubungan antarmanusia yang heterogen.
6. Meningkatkan sikap anak yang positif terhadap sekolah.
7. Meningkatkan sikap positif terhadap guru.
9
8. Meningkatkan harga diri anak.

5. Definisi Operasional
a. Metode Jigsaw adalah salah satu jenis teknik pembelajaran kooperatif di mana siswa, bukan
guru, yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam melaksanakan pembelajaran.
b. Hasil belajar adalah indikator yang menunjukkan kemampuan peserta didik dalam menguasai
materi ajar.
c. Sistem pendidikan yang memberikan kemampuan sseseorang untuk memimpin kehidupannya
sesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak
kepribadiannya, dengan kata lain pendidikan Islam adalah suatu sistem kependidikan yang
mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah sebagaimana Islam
telah menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia baik duniawi maupun ukhrawi

6. Kerangka Berpikir
a. Masalah
1) Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran
2) Media yang digunakan tidak relevan.
3) Sebagian besar hasil belajar PAI pada materi Beriman Kepada Allah dan RasulNya sangat
penting dipelajari untuk mencetak generasi yang berakhlakul karimah.
b. Penyebab munculnya masalah
Rendahnya hasil belajar PAI disebabkan karena penyampaian materi terlalu cepat, guru tidak
menggunakan media pembelajaran, peserta didik bosan dan tidak tertarik dengan penjelasan
guru, dan metode yang digunakan kurang tepat.
c. Tindakan yang dilakukan
Menerapkan metode pembelajaran Jigsaw dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar PAI peserta.
d. Hasil
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode Jigsaw diharapkan:
1) Rencana Pelaksanaan bisa terealisasikan
2) Aktifitas belajar siswa meningkat
3) Hasil belajar PAI peserta didik kelas IV SDN Rancaiyuh II dalam materi Beriman Kepada
Allah dan RasulNya meningkat, sebagian besar mencapai KKM yang ditetapan yaitu 80.

10
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menurut IGAK Wardhani (2011) Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian


yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan
tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa
menjadi meningkat.
Esensi PTK terletak pada adanya tindakan dalam situasi alami untuk
memecahkan masalah-masalah praktis dalam pembelajaran. PTK berangkat dari
persoalan- persoalan praktis yang dihadapi oleh guru/ calon guru di kelas. Prosedur
pelaksanaannya dapat dimulai dengan analisis situasi, perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, perefleksian, dan evaluasi terhadap dampak tindakan. Prosedur
ini dapat diulang sampai diperoleh hasil sesuai dengan kualitas yang diharapkan.
PTK memiliki karakteristik yang berbeda dengan penelitian lainnya. Adapun
karakteristik PTK (Susilo et al, 2008: 5) antara lain sebagai berikut:
 Masalah yang diteliti berupa masalah praktik pembelajaran sehari- hari di
kelas yang dihadapi oleh guru/ calon guru,
 Diperlukan tindakan- tindakan tertenu untuk memecahkan masalah tersebut
dalam rangka memperbaiki/ meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas
 Terdapat perbedaan keadaan sebelum dan sesudah dilakukan PTK, dan
 Guru sendiri yang berperan sebagai peneliti.

PTK memiliki tujuan (Susilo et al, 2008: 8) antara lain sebagai berikut:
 PTK dilaksanakan demi perbaikan/ peningkatan praktik pembelajaran secara
berkesinambungan,
 Pengembangan kemampuan- keterampilan guru untuk menghadapi masalah
aktual pembeajaran di kelas
 Menumbuhkan budaya meneliti dikalangan guru, dan
 Memperbaiki dan meningkatkan mutu pengajaran (pembelajaran) melelui
teknik- teknik pengajaran yang tepat sesuai dengan masalah dan tingkat
perkembangan peserta didik.

PTK memberikan banyak manfaat bagi guru maupun calon guru dalam memecahkan
masalah- masalah pembelajaran di kelas. Adapun manfaat yang diperoleh dari PTK
bagi guru maupun calon (Susilo et al, 2008: 9) diantaranya sebagai berikut.

 Guru dan calon guru dapat langsung memperbaiki praktik-praktik


pembelajaran agar menjadi lebih baik dan lebih efekif
 Guru dan calon guru dapat meneliti sendiri kegiatan praktik pembelajaran
yang ia lakukan di kelas,
 Guru dan calon guru dapat melihat, merasakan, dan menghayati apakah
praktik- pratik pembelajaran yang dilakukan selama ini memiliki keefektifan
yang tinggi,
 Guru dan calon guru dapat mencari cara/ prosedur baru untuk memperbaiki
dan meningkatkan profesionalisme guru dalam pembelajaran di kelas,
11
 Guru dan calon guru dapat meningkatkan mutu pengajaran dan hasil belajar
peserta didik berdasarkan temuan langsung di kelas.

PTK secara garis besar meliputi empat tahapan, yaitu perencanaan (planning),
tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
 Perencanaan (planning)
Perencanaan mencakup rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap yang diinginkan
sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan.
 Tindakan (acting)
Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya
perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada
rencana tindakan.
 Pengamatan (observing)
Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang
dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.
 Refleksi (reflecting)
Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk
memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan
sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Dalam kegiatan ini peneliti
mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari
tindakan. (Sukayati, 2011:17)

Keempat tahapan tersebut merupakan serangkaian langkah yang saling


berhubungan antara satu dengan yang lainnya membentuk sebuah siklus, yaitu satu
putaran kegiatan beruntun, yang kembali ke langkah semula. Jadi satu siklus adalah
mulai dari tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan sampai dengan refleksi.

B. Desain Penelitian
Dalam PTK ini peneliti menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas yang
berbentuk siklus dan spiral. Penelitian akan dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap
siklusnya terdiri atas 4 tindakan. Desain PTK yang peneliti gunakan adalah desain
model Kemmis dan Mc. Taggart.
PTK yang peneliti gunakan adalah desain model Kemmis dan Mc. Taggart.

Gambar 3.1. Desain PTK model Kemmis dan Mc. Taggart


12
C. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Rancaiyuh II
Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Tangerang. Adapun alasan pemilihan SD Negeri
Rancaiyuh II dijadikan sebagai tempat penelitian adalah sebagai berikut:
 Peneliti memperoleh kemudahan perizinan untuk melakukan penelitian dari
Kepala Sekolah SD Negeri Rancaiyuh II.
 Peneliti memperoleh dukungan dari kepala sekolah dan guru-guru SD Negeri
Rancaiyuh II untuk mengadakan penelitian.
 Lokasi penelitian merupakan tempat mengajar peneliti sehingga
mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data.
 Terdapat permasalahan dalam pembelajaran PAI dalam mengenal Allah
melalui alam semesta, mengenal Allah melalui Al-Qur’an , mengenal Allah
melalui Asmaul Husna, dan Makna Beriman Kepada Rasul.

D. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Rancaiyuh
II dengan jumlah 26 siswa terdiri dari 14 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

E. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan dalam kurun waktu tiga bulan dimulai bulan
September

F. Instrumen Pengungkap Data

Instrumen penelitian merupakan alat bantu untuk memperoleh data yang


diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah pengumpulan informasi di
lapangan. Dalam penelitian ini untuk mendapat perbaikan rencana tindakan dalam setiap
kegiatan belajar mengajar, peneliti menggunakan tes tertulis, lembar observasi, lembar
wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi.
 Tes Tertulis
Tes tertulis adalah prosedur sistematik yang dibuat dalam bentuk tugas- tugas
tertulis yang distandardisasikan dan diberikan kepada individu atau kelompok
untuk dikerjakan, dijawab atau direspon. Tes tertulis dalam penelitian ini
meliputi lembar kerja peserta didik (LKPD) dan lembar evaluasi.

13
 Lembar Observasi
 Lembar observasi adalah alat pengumpul data yang digunakan untuk merekam
segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi dan mengukur aktivitas siswa dan
guru pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Secara lebih spesifik, lembar observasi aktivitas siswa yang akan digunakan pada
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2. berikut:

14
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I/TINDAKAN I

Hari/Tanggal : Jum’at , 02 September 2022


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : IV/I
Waktu : 07.15 - 08.25 WIB

Tabel 3.2
Kemunculan
No Aspek yang diamati Ya Tidak Komentar
1 Siswa ikut terlibat dalam pengkondisian
kelas untuk menerima pelajaran
2 Siswa mendengarkan tujuan yang ingin
dicapai dari pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
3 Siswa memperhatikan topik yang
dituliskan guru dipapan tulis.
4 Siswa membentuk kelompok secara
heterogen berdasarkan peringkat.
5 Siswa berdiskusi bersama teman
kelompok dan memanipulasi alat
peraga.
6
Siswa mengerjakan LKPD.
7
Siswa menerima bimbingan dari guru
8 Siswa mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas.
9 Siswa mengerjakan lembar evaluasi
yang
telah disiapkan secara Individual.
10 Siswa mendengarkan dan mencatat
kesimpulan dari guru.
Observer 1, Observer 2,

Ninda Dewi Novia, S.Pd Ismat, S.Pd.I

15
Selanjutnya secara lebih spesifik, lembar observasi untuk kegiatan guru yang
akan digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.3. berikut:

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU


SIKLUS I/TINDAKAN I

Hari/Tanggal : Sabtu, 03 September 2022


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti
Kelas/Semester : IV/I
Waktu : 07.15 - 08.25 WIB

Tabel 3.3
Kemunculan
No Perilaku Guru yang Diobservasi Ada Tdk Komentar
Ada
1. Melaksanakan kegiatan rutin
Memulai pembelajaran secara menarik,
2. memotivasi peserta didik, dan mengadakan
apersepsi.
3. Mengkondisikan kelas
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Bertanya jawab dengan peserta didik tentang
5. materi
Pelajaran
Memberikan kesempatan kepada peserta didik
6. untuk
mengamati gambar
7. Mengelompokkan peserta didik di kelompok awal
Memberikan materi pada tiap peserta didik dalam
8. Kelompok
9. Membentuk kelompok ahli

10. Membimbing peserta didik dalam berdiskusi


11. Mempresentasikan peserta didik tentang hasil
diskusi.
12. Menyimpulkan materi pembelajaran

13. Menilai hasil pembelajaran


14. Memberikan tugas sebagai tindak lanjut
pembelajaran

16
Observer 1, Observer 2,

Ninda Dewi Novia, S.Pd Ismat, S.Pd

 Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat,
dialami dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap
data dalam penelitian. Catatan lapangan sebagai salah satu wujud pengamatan
yang digunakan untuk mencatat data kualitatif, misalnya perilaku atau aktivitas,
kasus istimewa, atau untuk melukiskan suatu proses.

Tabel 3.5.: Contoh Lembar Catatan

Lapangan Catatan Lapangan : Siklus I Tindakan 1


Hari/Tanggal : Senin, 05 September 2022
Waktu : 07.15 s/d 08.25 WIB
Disusun jam :13.30 WIB
Tempat : Kelas IV SDN Rancaiyuh II

Deskripsi
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

17
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
Refleksi
..................................................................................................................................................

Analisis
..................................................................................................................................................
Rekomendasi
..................................................................................................................................................
Rancaiyuh, 05 Senin 2022
Observer,

Ismat, S.Pd.

 Dokumentasi
Dokumentasi adalah alat pengumpul data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-
dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumentasi digunakan untuk
memperoleh informasi secara maksimal, yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi
subjek atau objek yang diteliti dengan benar.

18
DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Jaya.


BNSP (2013). Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/ MI.
Jakarta:Kemendiknas. Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori-Teori Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Tangerang : Pustaka Setia.
Hamdayama, Jumanta. (2014). Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter
Bogor: Ghalia Indonesia.
Huda, Miftahul. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Isjoni. (2011). Cooperative learning: Mengembangkan kemampuan belajar berkelompok.
Tangerang: Alfabeta.
Mulyani Sumantri (2016) Perkembangan Peserta Didik Jakarta Universitas Terbuka
Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Tangerang: PT Remaja
Rosdakarya.
Rusman, (2012). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Raja Grafindo Persada, Jakarta
Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Wacana Sukayati. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta. PPPPTK
Terbuka Wardhani, I. (2011) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Universitas
Terbuka

19

Anda mungkin juga menyukai