Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR


MATERI IMAN KEPADA NABI DAN RASUL
MELALUI MODEL
KOOPERATIVE TIPE STAD PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN MEKAR
SARI KECAMATAN TATAH MAKMUR

OLEH
NURUS SIFA, S.Pd.I
PAI K2 A

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
BANJARMASIN
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Materi Iman kepada Nabi dan Rasul Melalui Model
Kooperatif Tipe STAD Pada Peserta didik kelas IV SDN Mekar Sari Kecamatan Tatah Makmur
Kabupaten Banjar”
Penyusunan profosal penelitian ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas lokakarya
Modul Perangkat dan Media Pembelajaran, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam
jabatan batch 2 tahun 2023, pada Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin.

Dalam penyusunan laporan penelitian ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang
telah sangat membantu sehingga penulisan laporan penelitian ini selesai. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Hamidi Ilham, M. Pd, I Dosen Pembimbing Lokakarya PPG Kelas K2 A
2. Bapak Ahmad Khairi Ramadhan, M. Pd. I, selaku Guru Pamong Lokakarya PPG Kelas K2 A
3. Bapak Sarjono Rifani, S. Pd, selaku Kepala Sekolah SDN Mekar Sari
4. Rekan-rekan Guru dan staf Tata Usaha SDN Mekar Sari yang telah memberikan dukunngannya.
5. Siswa-siswi kelas IV atas kerjasamanya sehingga penelitian ini bisa dilaksanakan dengan baik
6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dudkungan sehingga laporan penelitian ini dapat
diselesai

Penulis menyadari bahwa penyususnan penelitian ini jauh dari sempurna, untuk itu segala kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak sealu penulis harapkan.

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian

BAB II. KERANGKA TEORI

A. Landasan Teori
B. Penelitian Terdahulu
BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
B. Variabel Penelitian
C. Subjek dan Objek Penelitian
D. Jenis, Sumber, Teknik Pengumpulan Data dan skenario tindakan
E. Teknik Analisis Data

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Poses pembelajaran memiliki peran yang krusial dalam membentuk hasil belajar
siswa. Guru, sebagai pengajar dan pendidik, memiliki tanggung jawab besar dalam
mempengaruhi dan membimbing siswa menuju keberhasilan akademik. Hasil belajar yang baik
adalah tujuan akhir dari setiap proses pembelajaran, dan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor,
termasuk kualitas pengajaran dan faktor internal siswa. Proses pembelajaran yang efektif harus
dirancang dengan baik dan mempertimbangkan berbagai kebutuhan dan gaya belajar siswa.
Guru perlu memadukan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran,
memfasilitasi interaksi dan diskusi, serta menciptakan lingkungan yang mendukung motivasi
dan partisipasi aktif siswa.

Dalam konteks ini, pemahaman tentang bahwa hasil belajar yang baik hanya dapat
dicapai melalui proses belajar yang baik sangatlah penting. Guru harus bekerja secara
kolaboratif dengan siswa, memotivasi mereka untuk berpartisipasi aktif, mendorong
keterlibatan dalam diskusi, dan memberikan umpan balik yang konstruktif untuk membantu
mereka memahami konsep-konsep yang diajarkan. Dengan mengoptimalkan proses
pembelajaran, diharapkan setiap siswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal sesuai
dengan potensi dan kemampuannya. Ini adalah suatu tujuan penting dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di
masa depan.

Pendidikan merupakan pilar utama dalam membangun generasi yang berkualitas dan
mampu bersaing di era globalisasi ini. Salah satu tujuan utama pendidikan adalah mencapai
hasil belajar yang optimal. Hasil belajar yang baik menunjukkan bahwa proses pembelajaran
telah efektif dan siswa telah berhasil mencerna materi yang diajarkan.

Nurhayati dalam Abdul majid mengatakan pembelajaran kooperatif adalah strategi


pembelajaran nyang melibatkan partisipasi siswa dalam suatu kelompok kecil untuk
berinteraksi, dalam system belajar yang kooperatif, siswa belajar bekerja sama dengan anggota
lain.1

1
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h.175

4
Dari hasil observasi pada saat kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti khususnya materi “ Iman Kepada Nabi dan Rasul Allah SWT” Di SD
Negeri Mekar sari yaitu rendanya hasil belajar siswa pada materi tersebut. Beberapa faktor
mendasar yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar adalah rendahnya minat dan motivasi
siswa, kurangnya interaksi antar siswa, pembelajaran yang berlangsung cenderung monoton
dan membosankan serta pendekatan pembelajaran yang kurang memadai Salah satu model
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Model ini dikenal efektif
dalam membangun interaksi sosial yang positif, meningkatkan motivasi belajar, dan
memfasilitasi pemahaman siswa terhadap materi.

Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada materi " Iman
Kepada Nabi dan Rasul Allah SWT ", penelitian tindakan kelas (PTK) dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di kelas IV SD Negeri Mekar Sari, Kecamatan Tatah
Makmur, Kabupaten Banjar perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti
empiris mengenai efektivitas model STAD dalam konteks pembelajaran materi ini.

Dengan implementasi model STAD, diharapkan siswa dapat lebih aktif, berinteraksi
dengan sesama, dan memahami serta menginternalisasi nilai Iman Kepada Nabi dan Rasul
Allah. Selain itu, diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat secara signifikan, membawa
dampak positif terhadap kualitas pendidikan di SD Negeri Mekar Sari.

Dalam tinjauan lebih luas, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi pada pengembangan strategi pembelajaran yang lebih baik, terutama dalam
memahamkan siswa akan pentingnya menerapkan Iman Kepada Nabi dan rasul Allah SWT
dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil penelitian yang berjudul


“Meningkatkan Hasil Belajar Materi Iman kepada Nabi dan Rasul Melalui Model Kooperatif
Tipe STAD Pada Peserta didik kelas IV SDN Mekar Sari Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten
Banjar””

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah


1. Pembatasan
Batasan Masalah yang dibahas adalah mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti elemen Akidah materi Iman Kepada Nabi dan Rasul Allah SWT.

5
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: Bagaimana
peningkatan hasil belajar siswa materi Iman Kepada Nabi dan Rasul Allah SWT dengan Model
Kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SD Negeri Mekar Sari Kecamatan Tatah Makmur
Kabupaten Banjar?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang diuraikan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa materi Iman Kepada Nabi dan Rasul Allah dengan
menerapkan Model Kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SD Negeri Mekar Sari
Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan implementasi model pembelajaran
kooperatif tipe STAD yang berhasil dalam penelitian ini dapat diadopsi sebagai salah satu
alternatif model pembelajaran disekolah. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara
keseluruhan.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan membawa manfaat bagi para guru sebagai referensi untuk
pengembangan pendalaman pembelajaran dan peningkatan kualitas pengajaran.
3. Bagi Siswa
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Iman Kepada Nabi dan Rasul Allah SWT.

6
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Landassan Teori
Sebagaimana biasanya, berisikan mengenai landasan-landasan teori yang berhubungan
dengan penelitian ini baik teori yang sifatnya mendukung dengan uraian tentang apa
yang menjadi bahan bahasan pada variable penelitian. Berikut ini adalah pendapat para
ahli dan pernyataan yang dianggap relevan dengan penelitian ini.
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Gagne hasil belajar dapat dilihat dari lima kategori, yaitu
keterampilan intelektual (intellectual skills), informasi verbal (verbal information),
strategi kognitif (cognitive strategies), keterampilan motoric (motor skills) dan
sikap (attitudes).2

Sedangkan menurut Bloom Hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga


domain utama, yaitu kognitif (pengetahuan dan pemahaman), afektif (sikap dan
nilai), dan psikomotor (keterampilan dan tindakan).

Dalam keseluruhan, hasil belajar adalah indikator keberhasilan siswa dalam


mencapai tujuan pembelajaran, yang mencakup perubahan yang terukur dalam
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam proses pembelajaran yang efektif,
hasil belajar mencerminkan penguasaan konsep, pengembangan keterampilan,
perubahan sikap positif, dan pemahaman yang mendalam atas materi yang
dipelajari.

2. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran dilakukuan oleh pendidik agar pembelajaran dapat


berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Untuk embicarakan model- model
perencanaan pengajaran terlebih dahulu harus diawali dengan membicarakan
pengertian model itu sendiri .

2
Prof. Dr. H. Hamzah B. Uno, M. PD, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang kreatif dan efektif (Jakarta; PT Bumi Aksara, 2016), h.210

7
Model pembelajaran dalam perencanaan pengajaran (intruksional) secara
umum diartikan sebagai sebuah kerangka acuan yang dijadikan sebagai pedoman
dalam melakukan suatu kegiatan.3
Syaiful Sagala dalam buku Nunuk Suryani dan LeoAagung menyatakan
bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasiakan pengalaman belajar peserta didik untuk
mencapai tujuan belajar tertentu, berfungsi sebagai pedoaman bagi perencanaan
pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar
mengajar.4

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan para ahli, peneliti


menyimpulkan bahwa model pembelajaran ialah suatu gambaran atau representasi
sistematis yang menggambarkan cara-cara atau rencana langkah-langkah yang
disusun secara terstruktur. Model pembelajaran membimbing proses belajar dengan
tujuan mencapai hasil pembelajaran tertentu. Model ini memadukan prinsip-prinsip
teoritis dan praktik pembelajaran yang membantu dalam perencanaan, implementasi,
dan evaluasi pengalaman belajar siswa.

Model pembelajaran dirancang untuk mengintegrasikan pengalaman belajar,


mendorong pemahaman mendalam, dan memfasilitasi pencapaian tujuan
pembelajaran. Dalam implementasinya, model ini mempertimbangkan langkah-
langkah, strategi, dan interaksi antara guru, siswa, dan konten pembelajaran. Dengan
demikian, model pembelajaran menjadi landasan bagi perancangan proses
pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan yang
diinginkan.

3. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Cooperative Learning merupakan strategi pembelajaran kelompok yang dapat


meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima
kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Cooperative
Learning dapat merealisasikan kebutuhan peserta didik dalam belajar berfikir,
memcahkan masalah, dan mengintegritaskan pengetahuan dengan keterampilan Dari

3
Darwyn Syah, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Gaung persada
Press, 2007), h.68
4
Nunuk Suryani dan Leo Agung, Strategi belajar Mengajar (Yogyakarta: Ombak, 2012), h.8

8
dua alas an tersebut, maka pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran
yang dapat memperbaiki system pembelajaran yang selama ini memiliki banyak
kelemahan.5
Model pembelajaran kooperatif adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
menempatkan siswa sebagai subjek aktif dalam proses belajar, di mana mereka
bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama. Dalam
model ini, siswa saling membantu dan mendukung satu sama lain, membangun
pengetahuan bersama, serta bertanggung jawab atas keberhasilan kelompok dan
individu.

4. Pengertian Model STAD


Robert E. Slavin, seorang pakar pendidikan, mendefinisikan Model STAD
sebagai model pembelajaran kooperatif yang menggunakan kelompok heterogen
kecil membantu siswa belajar satu sama lain melalui tutoran internal. Dalam model
ini, siswa bekerja sama dalam tim dan membantu satu sama lain dalam memahami
materi. Slavina dalam buku Rusman mengemukakan bahwa gagasan utama
dibelakang stad adalah memacu peserta didik agar saling mendorong dan membantu
satu sama lain untuk mengeasai keterampilan yang di ajarkan guru.6
Model STAD bertujuan untuk meningkatkan kinerja individu siswa dan
mempromosikan interaksi sosial yang positif. Dalam model ini, setiap anggota tim
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua anggota tim memahami materi
pelajaran. Setiap siswa memiliki peran penting dalam kesuksesan tim, dan hasil
evaluasi didasarkan pada peningkatan kinerja individu dan kinerja tim.

Penerapan Model STAD melibatkan proses belajar yang terstruktur, dimulai


dengan pemberian materi kepada siswa secara keseluruhan, kemudian membentuk
tim kecil dengan anggota yang memiliki kemampuan berbeda. Setelah itu, siswa
belajar di dalam tim, membantu satu sama lain untuk mencapai pemahaman yang
lebih baik tentang materi. Dalam akhir periode pembelajaran, terdapat evaluasi
individual untuk memastikan setiap siswa memahami materi dengan baik.

5
Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter(cet.III; bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2015), h.62
6
Rusman, Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (Cet; II, Jakarta:
Rajagrafindo Persada, 2011), h.214

9
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan prosedur (1) perencanaan,
(2) pelaksanaan kegiatan, (3) observasi, (4) refleksi dalam setiap siklus. Data
penelitian ini kuantitatif dan kualitatif. Data bersumber dari siswa dan peneliti.

Hasilnya penggunaan Model Pembelajaran Student Teams-Achievement


Divisions (STAD) dalam kegiatan pembelajaran kemampuan menentukan latar
cerpen dapat meningkat, hasil kegiatan pembelajaran kualifikasi sedang yang
merupakan indikator penelitian. Melalui model pembelajaran Student Teams
Achievement Divisions dalam menentukan latar cerpen dapat meningkatkan
kreativitas siswa karena setiap siswa dapat menjelaskan kepada siswa lain dan
dalam mengembangkan ide-ide atau menjawab pertanyaan tidak boleh saling
bantu sehingga memiliki kepercayaan diri dan lebih mandiri dalam mencapai
persoalan pembelajaran yang menyenangkan.

1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan


Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Mekar Sari Materi Iman Kepada Nabi dan
Rasul Allah.
Permasalahan pada penelitian ini ialah rendahnya hasil belajar siswa
kelas IV SDN Mekar Sari Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar pada
materi Iman Kepada Nabi dan Rasul, yang masih dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimal 70 % yang sudah ditentukan. Untuk meningkatkan Hasil belajar siswa
kelas IV SDN Mekar Sari Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar, maka
dari itu peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.Tujuan
penelitain ini ialah untuk meningkatkan kemampuan siswa pada materi Iman
Kepada Nabi dan Rasul siswa kelas IV SDN Mekar Sari Kecamatan Tatah
Makmur Kabupaten Banjar dengan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif tipe STAD.

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement


Division) dalam Pembelajaran MI oleh Innayah Wulandari
Penelitian ini bertujuan mengetahui model pembelajaran kooperatif tipe
STAD yang secara umum,metode penelitian yang digunakan ialah metode
kepustakaan. Pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan dengan
metode yang akan digunakan untuk tinjauan pustaka ini. Data yang diperoleh

10
dikumpulkan, dianalisis dan disimpulkan tentang studi kepustakaan. Penelitian
ini membahas mengenai pemahaman model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

11
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
1) Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah jenis penelitian yang dilakukan di


lingkungan pendidikan, khususnya di kelas-kelas sekolah. Metode ini dirancang untuk
meningkatkan praktek dan hasil pembelajaran dengan melakukan tindakan atau
intervensi tertentu di dalam kelas. PTK melibatkan kolaborasi antara peneliti (guru
atau praktisi pendidikan) dengan tujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran dan
pencapaian siswa. model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian,
yaitu model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart, yang mencakup siklus
spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Model ini membantu untuk memahami dan meningkatkan kualitas pembelajaran di
dalam kelas.

2) Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri Mekar Sari Kecamatan Tatah Makmur
Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan
3) Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2023/2024.


Dilaksanakan dengan 2 siklus sebagai berikut:
a. Siklus I
1) Pertemuan I tanggal ……………. 2023
b. Siklus II
1) Pertemuan II tanggal ……………2023
4) Skenario Tindakan
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut untuk setiap langkah dalam skenario
tindakan:
a. Siklus I
1) Perencanaan:
a) Pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran): RPP adalah
panduan untuk melaksanakan pembelajaran yang mencakup tujuan
pembelajaran, strategi pengajaran, metode evaluasi, dan kegiatan
pembelajaran.

12
b) Penyusunan Instrumen: Menyusun instrumen penelitian yang akan
digunakan untuk mengumpulkan data terkait kualitas pembelajaran.
c) Pengumpulan Data: Menyusun rencana pengumpulan data yang mencakup
jenis data yang akan dikumpulkan, kapan, di mana, dan bagaimana data
tersebut akan diambil.
d) Menyiapkan Langkah-langkah, Model, dan Media: Merencanakan
langkahlangkah tindakan yang akan dilaksanakan, model yang digunakan,
dan media yang mendukung perbaikan kualitas pembelajaran.
e) Pengurusan Surat Penelitian: Memastikan surat penelitian dan izin yang
diperlukan telah dikelola dan disiapkan sebelum pelaksanaan penelitian.
2) Pelaksanaan Tindakan:
Melakukan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Memantau proses pembelajaran dan melakukan perbaikan pada pertemuan atau
siklus berikutnya berdasarkan hasil observasi dan evaluasi.
(sesuai Langkah-langkah kegiatan inti pembelajaran)
Menganalisis hasil pengamatan dan data yang terkumpul.
Berdiskusi mengenai hasil pengamatan dan mencermati dampak dari tindakan
yang telah dilakukan.Merefleksikan proses dan dampak dari tindakan
perbaikan yang telah diimplementasikan.Menetapkan kriteria dan
merencanakan tindakan untuk siklus berikutnya, termasuk perbaikan lebih
lanjut.
Langkah-langkah ini membentuk suatu siklus yang akan terus
berulang, memungkinkan peneliti untuk terus memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Proses analisis dan refleksi
adalah inti dari setiap siklus, karena memberikan landasan untuk perbaikan
yang berkelanjutan melalui tindakan yang terinformasi dan terarah.

b. Siklus II

B. Variabel Penelitian
1. Variabel Terikat : Hasil Belajar Siswa Kelas IV Materi Iman kepada Nabi
dan Rasul
2. Variabel Bebas : Penggunaan Model Kooperatif tipe STAD

13
C. Subjek dan Objek Penelitian
1) Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Mekar
Sari Kecamatan Tatah Makmur yang berjumlah 16 orang. Adapun alasan peneliti
memilih kelas IV sebagai subjek penelitian ialah disebabkan di kelas IV pada
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Iman Kepada Nabi
dan Rasul hasil belajar mereka masih rendah
2) Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah upaya peningkatan hasil belajar siswa kelas IV
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Materi Iman
Kepada Nabi dan Rasul model pembelajaran Kooperatif tipe STAD.

Menganalisis hasil pengamatan dan data yang terkumpul.


Berdiskusi mengenai hasil pengamatan dan mencermati dampak dari tindakan
yang telah dilakukan.Merefleksikan proses dan dampak dari tindakan
perbaikan yang telah diimplementasikan.Menetapkan kriteria dan
merencanakan tindakan untuk siklus berikutnya, termasuk perbaikan lebih
lanjut.
Langkah-langkah ini membentuk suatu siklus yang akan terus
berulang, memungkinkan peneliti untuk terus memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Proses analisis dan refleksi
adalah inti dari setiap siklus, karena memberikan landasan untuk perbaikan
yang berkelanjutan melalui tindakan yang terinformasi dan terarah.

c. Siklus II

C. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data


1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Data
kuantitatif didapatkan dari hasil tes awal sebelum pembelajaran dimulai, hasil dari
tes sebelum menggunakan model kooperatif tipe STAD dan sesudah menggunakan
model kooperatif tipe STAD
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti SD Negeri Mekar Sari, angket siswa, dokumentasi

14
kegiatan pembelajaran, hasil wawancara terhadap guru dan siswa, catatan
observasi peneliti serta hasil evaluasi belajar siswa.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui proses sebagai
berikut:
a. Identifikasi masalah yang akan dilakukan melalui orientasi dan juga observasi
awal
b. Pelaksanaan, analisis dan refleksi terhadap tindakan pembelajaran pada siklus
I dan siklus II
c. Observasi aktivitas guru dan partisipasi siswa selama proses tindakan
pembelajaran berlangusng
d. Evaluasi yang dilakukan dengan berdasarkan pada refleksi di akhir setiap siklus
e. Wawancara dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti pada saat sebelum dan sesudah pelaksanan tindakan pembelajaran
dilakukakan.

15

Anda mungkin juga menyukai