OLEH
MUHAMMAD KHOLIK, S.Pd.I
Kiranya tiada kalimat yang pantas diucapkan selain Alhamdulillâh, yang merupakan kalimat
terindah yang dapat penulis sampaikan. Segala puji hanya bagi Allah, merupakan manifestasi rasa
syukur terhadap kehadirat Ilâhi Rabbi dengan rahmat dan hidâyah-Nya telah menghadiahkan
anugerah yang begitu mahal nilainya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Şalawat dan
salâm semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw, orang yang begitu
mencintai kita sehingga di akhir hayatnya yang beliau sebut dan kenang hanyalah kita umatnya.
Penelitian ini penulis susun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar profesi
Guru (Gr.) pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Ali
karena usaha penulis sendiri, melainkan tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik bantuan moril
ataupun materil. Oleh karena itu sudah menjadi kepatutan untuk penulis sampaikan penghargaan yang
1. Orang tua penulis, yaitu: Bapak. Mara Togu Siregar dan Ibunda Mukini yang telah merawat,
mendidik putra-putrinya dengan tulus ikhlas, dan mencukupi kebutuhan moril dan materil serta
membimbing, memotivasi dan mendo’akan penulis dalam menempuh langkah hidup di dunia
2. Istri tercinta penulis, yaitu Zuhra Yanti, S.Pd.I yang senantiasa terus menerus memotivasi
suaminya dan memberikan segala nasehat, saran, serta kritik yang membangun sehingga penulis
3. Anak-nak penulis tersayang dan tercinta Raisah Aisy Razani Siregar, Kaysa Qisthi Khalishah
Siregar dan Raihana Adzra Kamilah Siregar yang menjadi salah satu pendorong dan
penyemangat penulis dalam menuntaskan skripsi ini dengan penuh perjuangan.
4. Dr. H. Muhammad Darwis Dasopang, M.Ag selaku rektor Universitas Islam Negeri
5. Dr. Lelya Hilda, M.Si selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).
6. Dr. Hamka, M.Hum selaku Ketua Jurusan Program Profesi Guru (PPG). Semoga kebijakan yang
7. Safril Halim Pohan, S.Pd.I selaku guru pamong yang telah memberikan perhatian, bimbingan,
nasehat, kritik dan saran, serta motivasi yang besar dalam proses penulisan skripsi ini.
8. Sahat Parulian, S.Pd.I.,SH selaku kepala MAN 2 Padang Lawas yang telah membimbing dan
9. Seluruh rekan-rekan mahasiswa PPG Daljab Batch 1 Mapel Akidah Akhlak UIN Syekh Ali
Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan yang tetap kompak dan saling mendukung dan berbagai
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Perubahan besar yang terjadi pada bangsa Indonesia khususnya serta masyarakat dan
bangsa-bangsa di dunia pada umumnya tidak terlepas dari adanya penyesuaian tertentu dalam
bidang pendidikan. Pendidikan tidak cukup diselenggarakan secara tradisioanal, berjalan apa
adanya tanpa target yang jelas dan tidak adanya prosedur pencapaian target yang terbukti efektif
dan efisien.
sebagai berikut :
tersedia
Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan di lapangan untuk
Kurikulum Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Negeri 2 Padang Lawas yang dikembangkan
bekerja dan bersikap ilmiah sekaligus menjamin pengembangan kepribadian bangsa yang kuat
Pendidikan Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Negeri 2 Padang Lawas sebagai bagian
yang integral dari Pendidikan Agama Islam, memang bukan satu-satunya faktor yang
menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian peserta didik, tetapi secara subtansial
mata pelajaran Akidah Akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta
didik untuk mempraktekkan nilai-nilai agama sebagaimana terkandung dalam Al Qur’an dan
Mata Pelajaran Akidah Akhlak bertujuan agar peserta didik termotivasi membaca Al
Qur'an dan Hadis dengan baik dan benar. Serta mempelajari, memahami, meyakini kebenarannya
dan mengamalkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai petunjuk
Dengan semikian, penulis sebagai peneliti tertarik untuk mengangkat judul Penelitian
Tindakan Kelas, dengan judul ”Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Think Pair
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah
1. Guru Akidah Akhlak masih menggunakan metode yang sederhana dalam melaksanakan
2. Rendahnya minat, perhatian dan partisipasi siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak.
berpikir
4. Model pembelajaran serta penggunaan metode pembelajaran yang monoton yaitu model
pembelajaran ekspositori.
C. Batasan Masalah
Karena cakupan materi pada mata pelajaran Akidah Akhlak sangat luas ditambah lagi
rombel yang sangat banyak peneliti merasa perlu untuk membatasi masalahnya dan objek
penelitiannya. Adapun yang menjadi batasan masalahnya adalah:
1. Fokus pada materi tentang sifat-sifat wajib bagi Allah Swt (nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan
ma’nawiyah)
3. Veriable x yang dijadikan sebagai variabel independen adalah model pembelajaraan berbasis
projek dengan menggunakan metode Think Pair Share. Sedangkan Varabel y atau dependen
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan masalahnya
adalah: Apakah penerapan metode Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui
penerapan metode Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
F. Manfaat Penelitian
pembelajaran.
2. Secara praktis, sebagai bahan masukan agar lebih menggunakan media dengan metode yang
KERANGKA TEORI
A. Landasan Teori
memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa bekerja kelompok dengan cara
dan share berarti berbagi. Oleh karena itu, Think Pair Share merupakan jenis
pada tahun 1981. Think Pair Share adalah metode pembelajaran kolaboratif,
seluruh pasangan kelas. Fase ini disebut sharing atau berbagi dalam fase ini siswa
Dengan melakukan diskusi atau bertukar pendapat secara berpasangan hal ini dapat
menyelesaikan materi yang di anggap sulit (Trianto Ibnu Badar : 2015). Think-Pair-
kesempatan untuk bekerja sendiri atau dengan orang lain (kelompok). Siswa juga
Metode ini dapat menumbuhkan semangat siswa, dan dengan menerapkan metode
Think-Pair-Share ini diharapkan hasil belajar lebih baik dari siswa yang belajar
sendiri.
mempengaruhi pola interaksi siswa dengan cara berpikir, berpasangan dan berbagi.
1) Berpikir (thinking)
2) Berpasangan (pairing)
3) Berbagi (sharing)
kelompok.
dibagikan.
sebagai berikut:
diajukan guru di awal pertemuan, sehingga siswa akan mampu belajar jauh
kehadiran. Tugas yang diberikan oleh guru pada setiap pertemuan selain untuk
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran juga dimaksudkan agar
siswa dapat selalu berusaha hadir setiap pertemuan. Sebab bagi siswa yang sekali
tidak hadir maka siswa tersebut tidak mengerjakan tugas dan hal ini akan
diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar, sehingga hasil belajar siswa
adalah siswa tertentu yang benar-benar dan antusias menyerap materi yang
ini dapat dapat membuat semua siswa terlibat dalam masalah yang ditetapkan oleh
guru.
5) Kemudian ada pun hasil belajar yang lebih dalam. Tolak ukur dalam
proses belajar mengajar adalah hasil yang dicapai siswa. Dengan metode
secara bertahap. Sehingga guru dapat mengoptimalkan apa yang telah dicapai
perbedaan pendapat, sehingga siswa mampu bekerja sama dengan baik seperti
2. Hasil Belajar
Dalam dunia pendidikan, hasil belajar mencakup tiga aspek yaitu kognitif
Aspek afektif berhubungan dengan sikap dan terdiri dari lima aspek: penerimaan,
berlangsung, maka hasil belajar (kompetensi, keterampilan, dan sikap) yang dapat
terwujud. (Arifin Z. : 2015)
memahami dua kata yang membentuk hasil belajar yaitu hasil dan pembelajaran.
Istilah hasil mengacu pada produk atau keuntungan yang merupakan hasil dari
Hasil belajar siswa yang baik merupakan tujuan utama dari semua proses
pembelajaran dan ada pun upaya yang dilakukan untuk mencapai hasil belajar
tujuan, kerjasama yang baik dari bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, metode dan
alat yang diperlukan, sumber informasi dan penilaian. (Saiful Bahri Djamarah : 2006)
Belajar adalah suatu sistem dari faktor-faktor yang saling terkait yang
mengarah pada perubahan perilaku. Item yang dimaksud adalah siswa, stimulus,
memori, dan respon siswa. Kegiatan belajar akan lebih efektif bila kerjasama guru
dan siswa dimaksimalkan. Kemudian terjadi interaksi yang baik antara guru dan
yang nyaman.
pembelajaran. Selain itu, guru dapat menggunakan informasi ini untuk mengatur dan
mendorong kegiatan lain, baik secara keseluruhan kelas maupun secara
menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah pengetahuan yang dimiliki setiap siswa
selama proses pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai hasil belajar yang
tepat dan sesuai serta untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Hasil belajar digunakan sebagai ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu
tujuan pendidikan. Ukuran hasil belajar dapat diperoleh dari aktivitas pengukuran.
dengan alat ukurnya dan kemudian menerapkan angka menurut sistem aturan tertentu
menurut Zaenal Arifin dalam Purwanto. Hopkins dan Antes dalam Purwanto
mendefinisikan bahwa pengukuran sebagai pemberian angka pada atribut dari obyek,
orang atau kejadian yang dilakukan untuk menunjukan perbedaan dalam jumlah.
Untuk menetapkan angka dalam pengukuran, perlu sebuah alat ukur yang disebut
dengan instrumen. Dalam dunia pendidikan instrumen yang sering digunakan untuk
peserta didik digunakan instrumen penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar
dapat diukur melalui teknik tes dan non tes. Tes menurut Nana Sudjana yaitu: Tes
kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan),
dalam bentuk tulisan (tes tulisan) atau dalam bentuk perbuatan (tes
tindakan). (Nana Sudjana : 2013)
1) Tes Lisan
penyelenggaraan tes yang baku, karena itu, hasil dari tes lisan biasanya tidak
menjadi informasi pokok tetapi pelengkap dari instrument asesmen yang lain.
2) Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang dilakukan secara tertulis baik dalam hal soal
3) Tes Tindakan
Pada tes ini siswa diminta untuk melakukan sesuatu sebagai indikator
kerja.
Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar
pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran, namun demikian dalam
batas tertentu tes dapat pula digunakan untuk mengukur atau menilai hasil belajar
bahwa tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan
bahwa alat penilaian yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik
perbuatan.
Non tes adalah pertanyaan maupun pernyataan yang tidak memiliki jawaban
benar atau salah. Teknik non tes sangat penting dalam mengukur kemampuan peserta
didik pada ranah afektif dan psikomotor, berbeda dengan teknik tes yang lebih
menekankan pada aspek kognitif. Kemudian, ada beberapa macam teknik non tes
1) Observasi
Observasi terkait dengan kegiatan evaluasi proses dan hasil belajar dapat
sengaja dirancang untuk mengamati untuk kerja dan kemajuan belajar peserta
didik, maupun observasi informal yang dapat dilakukan oleh pendidik tanpa
menggunakan instrumen.
2) Wawancara
3) Angket
diketahui melalui teknik atau cara pengukuran yang sistematis dengan alat
sampel ada tiga macam, yaitu faktor individu, sosial dan faktor struktural. Faktor
individual adalah faktor internal siswa, seperti kondisi rohani dan jasmaninya.
Faktor sosial adalah faktor eksternal siswa, seperti kondisi lingkungan. Faktor
struktural adalah pendekatan belajar yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan siswa dan guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran. (Mahmud : 2012)
digolongkan menjadi dua golongan yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.
Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu. (Slameto : 2011)
menjadi tiga macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan
belajar.
1) Faktor-faktor Internal
3) Faktor-Eksternal
a) Lingkungan Sosial
banyak mempengaruhi kegiatan belajar yaitu orang tua dan keluarga siswa itu
sendiri.
sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-
alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-
proses belajar tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah
2015)
yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Dalam hal ini aspek
pengalaman belajarnya.
4) Hasil belajar tahan lama diingat dan dapat digunakan sebagai dasar dalam
menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah efektif dan ranah psikomotorik.
1) Ranah kognitif berkaitan dengan hasil intelektual yang terdiri dari enam aspek
2) Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang meliputi lima jenjang
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar terdiri dari
tiga ranah yaitu ranah kognitf adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).
Sedangkan ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai pada
ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemapuan bertindak setelah
Akidah merupakan akar atau pokok agama. Syariah/Fikih (ibadah, muamalah) dan
akhlak bertitik tolak dari akidah, yakni sebagai manifestasi dan konsekuensi dari
keimanan dan keyakinan hidup. Akhlak merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian
hidup manusia, yang mengatur hubungan manusia dengan Allah Swt dan hubungan
manusia dengan manusia yang lainnya. (Kementerian Agma RI : 2014)
keimanan dan keyakinan Islam sehingga memiliki keyakinan yang kokoh dan mampu
menghiasi diri akhlak terpuji (mahmudah) dan menjauhi serta menghindari diri dari
a. Pengertian Akidah
Yang dimaksud dengan aqidah dalam bahasa arab (dalam bahasa Indonesia
karena ia mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Dalam
pengertian teknis artinya adalah iman atau keyakinan. (Mohammad Daud Ali : 2011)
Setelah terbentuk menjadi kata, akidah berarti perjanjian yang teguh dan kuat,
terpatri dan tertanam didalam lubuk hati yang paling dalam. Secara terminologis
berarti credo, creed, keyakinan hidup iman dalam arti khas yakni pengikraran yang
bahasa) adalah menghubungkan dua sudut sehingga bertemu dan bersambung secara
kokoh. Ikatan tersebut berbeda dengan terjemahan kata ribath yang berarti juga
ikatan, tetapi ikatan yang mudah dibuka, karena akan mengandung unsur yang
antara dua perkara atau lebih yang harus dipatuhi bersama. . (Muhammad Alim :
2011)
sesuatu yang diyakini dan dipegang teguh, sukar sekali untuk diubah. Ia beriman
berdasarkan dalil-dalil yang sesuai dengan kenyataan, seperti beriman kepada Allah,
kitab-kitab Allah, dan Rasul-rasul Allah, adanyakadar baik dan buruk, dan adanya
yang meresap ke dalam hati, dengan penuh keyakinan, tidak bercampur dengan
keraguan, serta memberi pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah laku dan
perbuatan sehari-hari.
perantara. Akidah demikian yang akan melahirkan bentuk pengabdian hanya pada
Allah, berjiwa bebas, merdeka dan tidak tundukpada manusia dan makhluk Tuhan
yang lainnya. Akidah dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah
sebagai Tuhan yang wajibdisembah; ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimah
rukun iman yang enam, yaitu: iman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya,
kepada kitab-kitab-Nya, kepada hari akhirat dan kepada Qada dan Qadar. Akidah
b. Pengertian Akhlak
Akhlak dalam Islam mulai dari akhlak yang berkaitan dengan diri pribadi,
keluarga, sanak famili, tetangga, masyarakat, lalu akhlak yang berkaitan dengan flora
dan fauna hingga akhlak yang berkaitan dengan alam yang luas ini. Akhlak
merupakan salah satu khazanah intelektual muslim yang kehadirannya hingga saat
ini semakin dirasakan. Secara historis dan teologis akhlak tampil mengawal dan
Secara bahasa pengertian akhlak diambil dari bahasa arab yang berarti:(a)
perangai, tabiat, adat, (diambil dari kata dasar khuluqun), (b) kejadian, buatan,
ciptaan, (diambil dari kata dasar khalqun). Adapun pengertian akhlak secara
dalam bukunya Tahdzib al- Akhlaq, beliau mendefinisikan akhlak adalah keadaan
kitabnya Ihya‟ Ulum al-Din menyatakan bahwa akhlak adalah gambaran tingkah
Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu perbuatan atau sikap
Pertama, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam
adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran. Ini tidak berarti
bahwa pada saat melakukan suatu perbuatan yang bersangkutan dalam keadaan tidak
sadar, hilang ingatan, tidur, mabuk, atau gila. Ketiga, perbuatan akhlak adalah
perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan
dan tekanan dari luar. Keempat, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan
perbuatan manusia terhadap Tuhan dan manusia, diri sendiri dan makhluk lain sesuai
dengan suruhan dan larangan serta petunjuk al-Qur’an dan Hadis. (Aminuddin :
2006)
perkataan akhlak sering juga disamakan dengan kesusilaan atau sopan santun.
Bahkan supaya kedengarannya lebih „modern‟ dan „mendunia‟,perkataan akhlak
kini sering diganti dengan kata moral dan etika. Pergantianitu sah-sah saja dilakukan,
asal orang mengetahui dan memahami perbedaan arti kata-kata yang dimaksud.
laku yang terpuji serta berbagai persoalan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari
dan bagaimana seharusnya seorang siswa bertingkah laku. (Muhammad Abdul Qadir
Ahmad : 2008)
Pendidikan akhlak didasarkan pada ayat-ayat Al-Qur‟an dan hadist Rasul, serta
memberikan contoh-contoh yang baik yang harus diikuti. Jika diteliti isi Al-Qur‟an
akan kita jumpai ajaran yang mengajak berbuat baik dan mencegah perbuatan yang
Allah tidak akan memerintah manusia kecuali hal-hal yang baik bagi mereka
dan tidak akan melarang sesuatu kecuali ada hal-hal yang jelek bagi mereka. Firman
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
segala rasa, pusat yang melahirkan berbagai karsa, dari sana kepribadian terwujud,
disana iman tertanam. Dengan demikian tidak salah jika pada sekolah kedua bidang
pembahasan ini dijadikan satu bidang studi yang dinamakan bidang studi Akidah
Akhlak.
membicarakan tentang keyakinan dari suatu kepercayaan dan nilai suatu perbuatan
baik atau buruk, yang dengannya diharapkan tumbuh suatu keyakinan yang tidak
1) Menuntun dan mengemban dasar ketuhanan yang dimiliki manusia sejak lahir.
terhadap Tuhan.
Keyakinan terhadap Tuhan memberikan arahan dan pedoman yang pasti sebab akidah
pengetahuan asal dan tujuan hidup manusia sehingga kehidupan manusia akan lebih
Ruang lingkup pembelajaran aqidah akhlak adalah sama dengan ruang lingkup
ajaran Islam itu sendiri, khususnya yang berkaitan dengan polahubungan. Aqidah
Akhlak dalam ajaran Islam mencakup berbagai aspek, dimulai terhadap Allah,
sebagai khalik. Sikap atau perbuatan tersebut memiliki ciri- ciri perbuatan
mengapa manusia perlu berakhlak kepada Allah, yaitu: pertama, karena Allah
anggota badan yang kokoh dan sempurna. Perlengkapan itu diberikan kepada
Ketiga, karena Allah yang menyediakan berbagai bahan dan sarana yang
sebagainya.
Bagi Allah dihormati atau tidak, tidak akan mengurangi kemuliaan- Nya.
harkat dan martabatnya. Tanpa memandang jenis kelamin, ras dan suku
bangsa.
manusia itu adalah baik, karena diciptakan Allah dan dilahirkan atas fitrah.
j) Perwira (‘iffah atau ta’affuf), yaitu sikap penuh harga diri namun tidak
sombong, tetap rendah hati, dan tidak mudah menunjukkan sikap memelas
atau iba.
k) Hemat (qawamiyah), yaitu sikap tidak boros (israf) dan tidak pulakikir
keduanya.
B. Penelitian Terdahulu
Adapun beberapa hasil penelitian terdahulu yang menjadi pembanding bagi peneliti
antara lain:
1. Skripsi dari saudara Nailah Alfiani tahun 2018 pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Kooperatif Tipe Think Pair Share Dalam Meningkatkan Minat Belajar Pendidikan
Agama Islam Siswa Kelas VIII SMP N 2 Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan, menunjukan bahwa peningkatan miat belajar peserta
didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui pendekatan kooperatif tipe
Think (Berfikir), Pair (Berpasangan), Share (Berbagi) dapat meningkatkan hasil uji soal
dengan nilai diatas KKM yaitu 7,5 dengan minat belajar peserta didik yang tergolong
2. Skripsi dari saudara Marwan Fahrozi tahun 2018 pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Raden Intan Lampung tentang Penerapan Metode Think Pair Share (TPS) dalam
ditingkatkan dengan menggunakan metode think pair share (TPS) pada siswa kelas VI
MI Al-Khairiyah Bandar Lampung, hal ini dapat dilihat dari sebelum penerapan nilai
tes hasil belajar peserta didik yang mencapai KKM adalah 43,8% kemudian yang tidak
mencapai KKM adalah 56,2%. Kemudian setelah menggunakan metode think pair
share (TPS) dapat diketahui hasil belajar mengalami peningkatan. Pada siklus pertama
hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan hanya 62.5%. Kemudian pada siklus
kedua tes hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan mencapai 86.7%.Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan Hasil belajar siswa kelas VIMI Al-Khairiyah
Bandar lampung.
3. Skripsi dari saudara Nurislahul Jannah pada tahun 2023 pada Fakultas Agama Islam
Pair-Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Agama Islam materi “Meneladani Sifatsifat Mulia dari Rasul Allah Swt” pada kelas
VIII C SMP Negeri 1 Barombong, berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini
ditunjukkan pada rata-rata hasil belajar siswa sebelum diterapkannya metode Think-
Pair-Share pada pelaksanaan pretest yaitu sebesar 50,93 dan rata-rata hasil belajar siswa
sebesar 81,06. Kemudian, hasil uji hipotesis dengan bantuan SPSS versi 25.0 for
Windows menggunakan statistik uji Paired Sample t-test yang menunjukkan nilai
signifikansi 0,000 atau kurang dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
belajar siswa karena terjadi peningkatan hasil belajar siswa sesudah diterapkannya
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Peneltian
Sesuai dengan tujuan penelitian, dalam penelitian ini digunakan metode Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini sangat cocok bagi guru untuk
Istilah Penelitian Tindakan berasal dari kata Action Research dalam bahasa Inggris.
Penilitian tidakan adalah riset aksi, kaji tindak, dan riset tindakan. penelitian tindakan ini di kenal
dengan istilah penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam beberapa literatur berbahsa inggris, PTK
memiliki beberapa nama yang berbeda meskipun konsepnya sama. Nama-nama tersebut antara
lain classroom research dan action research adalah PTK. Dengan kata lain, Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Clasroom Action Researchyaitu suatu Action Research
tindakan befokus pada bagaimana bisa memenuhi kebutuhan siswa untuk reformulasi program
Oleh karena itu, PTK bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
di sekolah. Pada sisi lain, PTK akan mendorong para guru untuk memikirkan apa yang mereka
lakukan sehari-hari dalam menjalankan tugasnya. Mereka akan kritis terhadap apa yang mereka
lakukan tanpa tergantung pada teori-teori yang muluk-muluk dan bersifat universal yang di
temukan oleh para pakar peneliti yang seringkali tidak cocok dengan situasi dan kondisi kelas.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Sehingga diperoleh informasi hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya. (Sugiyono : 2009) Dengan kata lain, variabel adalah segala sesuatu yang
Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas atau independen dan variabel
1. Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbuknya variabel lain.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan metode Think Pair Share (x).
2. Variabel terikat adalah variabel yang timbul sebagau akibat langsung dari manipulasi dan
pengaruh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar Akidah
Dari semua jumlah kelas X di MAN 2 Padang Lawas hanya akan dipilih satu kelas yang
memiliki kendala dalam proses pembelajaran yang akan dijadikan subjek penelitian. Oleh karena
itu, subjek penelitian tindakan ini adalah seluruh siswa kelas X-1 MAN 2 Padang Lawas yang
berjumlah 32 orang terdiri dari putri dan putra. Observer yang terlibat dalam penelitian ini yaitu
guru mata pelajaran Akidah Akhlak Kelas X-1 MAN 2 Padang Lawas.
1. Jenis Data
Berdasarkan jenisnya, secara umum data statistik dapat dikategorikan menjadi 2 macam,
yaitu data kualitatif adalah data yang digunakan untuk bahan analisis yang dinyatakan tidak
dalam bentuk angka dan data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka.
(Slameto :
2. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah Pendidik dan Peserta Didik Kelas X-1 di
penerapan metode Think Pair Share (TPS) dalam meningkatkan hasil belajar
Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting diperoleh dalam metode
berikut :
a. Kuesioner (Angket)
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia
ketahui. Angket adalah pertanyaan untuk mendapatkan data dengan membagikan daftar
2012)
kepada peserta didik kelas X-MAN 2 Padang Lawas yang menggunakan soal pilihan
ganda dengan 4 alternatif jawaban yaitu A , B, C dan D untuk memperoleh data tentang
hasil belajar Akidah Akhlak dengan menggunakan metode Think Pair Share.
b. Dokumentasi
Dokumen adalah kumpulan fakta dan data yang tersimpan dalam bentuk teks atau
artefak. Teknik dokumentasi ini sering digunakan menjadi teknik utama dalam
sekolah, tokoh pendiri, serta jumlah murid dan guru. (Musfiqon : 2012)
memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian misalnya untuk mengumpulkan data
tentang sejarah sekolah, letak geografis, visi dan misi sekolah, jumlah peserta didik,
Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, maka dilanjutkan dengan analisis data. Ini
dimaksudkan untuk menginterprestasikan data dari hasil penelitian. Analisis data adalah proses
penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Adapun
analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus chi
kuadrat :
Keterangan :
χ2 = Chi Kuadrat
Setelah data diolah dan dianalisa dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat tersebut
diatas, maka langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan hasil perhitungan atau Chi Kuadrat
Selanjutnya untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel
Keterangan:
C = Koefisen Kontingensi
X2= Chi Square hasil perhitunganN = Total banyaknya observasi. (Andi Supangat : 2010)
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Muhammad Abdul Qadir. Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: PT Rineka Cipta,
2008
Ali, Mohammad Daud. Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011
Alim, Muhammad. Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011
Aminuddin. Membangun Karakter dan Kepribadian melalui Pendidikan Agama Islam, Jakarta:
Graha Ilmu, 2006
Badar, Trianto Ibnu. Mendesain Metode Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual, Jakarta:
Prenadamedia Grup, 2015
Bahrun. Hasan. Penerapan Pembelajaran Active Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
di Madrasah. Probolinggo: 2015
Barkley, E.E., Cross, K.P., Major, C.H. Collaborative Learning Techniques. Alih Bahasa: Narulita
Yus-ron. Bandung: Nusa Indah, 2012
Blom, Benyamin. Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2014
Djamarah, Saiful Bahri. Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006
Fatih, Hidayah dan Rizal Faishol. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think
Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Madrasah Ibtidaiyyah
Firdaus, Taman. Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Elmatera, 2012
Hamdayama, J. Model dan metode pembelajaran kreatif dan berkarakter, Bogor: Ghalia Indonesia,
2014
Hayati, M. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) pada Siswa Kelas IV SD Negeri 014
Simpang Ttetap Darul Ihsan Dumai Tahun 2016/2017, Dumai: Jurnal Ilmu Pendidikan,
2017
https://www.scribd.com/documen/Makalah-Agama
Huda, Miftahul. Cooperative Learning, Metode, Teknik, Struktur dan Model
Penerapan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011
Huda, Miftahul. Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik, Yogyakarta : PT Pustaka Pelajar, 2015
Kementerian Agama Republik Indonesia, Buku Guru Akidah Akhlak Pendekatan Saintifik
Kurikulum, Jakarta: 2014
Mahmud, Psikologi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2012
Miftahul, Huda. Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013
Musfiqon, Metedologi Pendidikan Penelitian, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012
Poerwanti, Endang dkk. Asesmen Pembelajaran SD Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Depertemen Pendidikan Nasional, 2012
Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2012
Slameto, Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2011
Sudjana, Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo 2013
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta,2010
Supangat, Andi. Statistika dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik, Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup, 2010
Suprijono, Agus. Cooperative Learning, Surabaya: Pustaka Pelajar, 2015
Suyanto. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share. Jurnal Online. Sumatera,
2016
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2015
Trianto. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share. Jurnal Pendidikan.
Sumatera, 2016
Triyanto. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik: Konsep, Landasan,
Teristik-Praktis dan Implementasinya, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2015
Widiantono, Penerapan Model Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Aktifitas dan Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD. 2017
Z, Arifin. Evaluasi Instruksional, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2015
Angket
Mata Pelajaran Akidah Akhlak
A. Identitas Responden
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :
B. Petunjuk
1. Isilah biodata anda dengan lengkap!
2. Bacalah pernyataan dibawah ini dengan teliti!
3. Jawablah setiap pernyataan tersebut dengan memberikan tanda ceklist (√) pada kolom
jawaban sesuai dengan jawaban anda.
Keterangan :
SL : Selalu
SR : Sering
KK : Kadang – Kadang
TP : Tidak Pernah
C. Pernyataan
No Pernyataan Jawaban
SL SR KK TP
1. Ketika ditanya oleh guru atau seseorang saya berkata dengan
jujur
2. Apabila meminjam buku di perpustakaan saya
mengembalikan tepat pada waktunya
3. Saya menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh guru
4. Apabila guru memberikan tugas saya menyampaikan kepada
teman–teman yang lain
Saya mengucapkan rasa syukur atas segala kenikmatan yang
5. Allah Swt berikan
Saya merasa percaya diri ketika ingin mengungkapkan
6. pendapat didepan kelas
Ketika teman berbuat salah saya menegur dan memberikan
7. saran yang baik
Ketika bertemu teman atau seseorang saya menyapa dengan
8. mengucapkan salam
Memberikan bantuan kepada teman disekolah dengan ikhlas
9. dan tidak mengharapkan pujian dari teman
Ketika teman sedang membawa barang yang cukup berat,
10. saya membantunya.
Saya senang ketika melihat teman mendapatkan nilai yang
11. memuaskan
Saya menyembunyikan buku teman ketika tau buku saya
12. disembunyikan
Ketika teman sebangku tidak masuk sekolah saya berbicara
13. tentang kejelekannya pada orang lain
Ketika teman kehilangan uang saya menuduh orang lain yang
14. mengambilnya
Pedoman Wawancara Dengan Guru PAI (Akidah Akhlak)
Terkait Masalah Proses Pembelajaran di Kelas