Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 5

TUGAS MODUL 2 KEGIATAN BELAJAR 1

PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN

Nama Kelompok : 1. Gina Almira ( 856749662)

2. Rima Selviani ( 856746477)

3. Dwi Rahma Auliani (856750144)

4. Nopi Prianti (856753118)

5. Rizki Septiani ( 856754055)

Mata Kuliah : Pembelajaran IPA di SD

Nama Tutor : Dr. Wulandari Saputri, M.Pd

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN S1 PGSD - BI
PALEMBANG

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan. Atas karunia-Nya berupa nikmat iman
dan kesehatan ini akhirnya kelompok V bisa menyelesaikan Makalah Pendekatan dalam Pembelajaran
IPA SD. Tidak lupa shawalat serta salam tercurahkan bagi Baginda Agung Rasulullah SAW yang
syafaatnya akan kita nantikan kelak.
Adapun penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas perkuliahan Mata Kuliah Pembelajaran
IPA di SD yang disampaikan oleh Ibu Dr. Wulandari Saputri, M.Pd. Dengan selesainya makalah ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung selesainya makalah ini.
Demikian, kelompok V terbuka pada kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Palembang, 23 April 2021

Kelompok V
A. RINGKASAN MATERI

KB 1. PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN IPA SD

Pengertian Dan Prinsip Pemilihan Pendekatan

Menurut Raka Joni (1993) pendekatan adalah cara umum dalam memandang permasalahan atau
objek kajian, sehingga berdampak ibarat seseorang memakai kacamata dengan warna tertentu pada saat
memandang alam sekitar. Herawati Susilo (1998) mengemukakan bahwa pendekatan bersifat
aksiomatis yang menyatakan pendirian, filosofi, dan keyakinan yang berkaitan dengan serangkaian
asumsi. Pendekatan berdasarkan garis besar dari rencana pembelajaran penjabaran dari suatu
pendekatan berupa metode-metode bersifat procedural dari pada pendekatan merupakan rencana
menyeluruh secara teratur, tidak saling bertentangan dan mengacu pada pendekatan dari suatu
pembelajaran.
Peranan pendekatan pembelajaran adalah menyesuaikan antara tujuan pembelajaran, siswa,
latar belakang sosial dan buday, sumber dan daya dukung, dan lain-lain yang tercakup dalam unsur
input, output, produk, dan outcomes pendidikan dengan bahan kajian yang akan disajikan sehingga
pembelajaran menjadi menarik, menyenangkann, menumbuhkan rasa ingin tahu, memberikan
penghargaan, serta bermakna bagi hidup dan kehidupan sekarang dan yang akan datang. Tujuan
menggunkan pendekatan adalah mengiring cara pandang atau proses pengkajian terhadap mateir
pembelajaran dengan suatu terminology sehingga akan diperoleh suatu pemahaman dan pembentukan
prilaku siswa yang diharapkan.
Prinsip pemilihan pendekatan pembelajaran pertimbangan pendekatan yang dipilih dengan
faktor-faktor terkaitnya antara lain seperti tujuan pendidikan dan pembelajaran, kurikulum, kemampuan
siswa, psikologi belajar, dan sumber daya. Kurikulum IPA lebih menekankan siswa untuk menjadi
pembelajar yang aktif dan luwes. Kurikulumnya menyediakan beberapa pengalaman belajar untuk
memahami konsep dan proses IPA. Pemahaman ini bermanfaat bagi peserta didik agar dapat :
a) Menanggapi isu local, nasional, kawasan, dunia sosial, budaya, ekonomi, lingkungan dan etika
b) Menilai secara kritis perkembangan dalam bidang IPA dan teknologi serta dampaknya.
c) Memberi sumbangan terhadap kelangsungan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
d) Memilih karier yang tepat
Ruang lingkup kurikulum IPA SD mencakup karya ilmiah dan pemahaman konsep IPA dan
penerapanya ( terdiri atas mahluk hidup dan proses kehidupan : benda / materi, sifat-sifat dan
kegunaanya bumi dan alam semesta serta sain, lingkungan teknologi dan masyarakat )

JENIS PENDEKATAN
1. Pendekatan Lingkungan
Pendekatan Lingkungan adalah mengajarkan IPA dengan cara pandang bahwa mengebangkan
kebiasaan siswa menggunakan dan memperlakukan lingkungan secara bijaksana dengan
memahami faktor seperti
 Politis
 Ekonomi
 Sosial dan budaya
 Ekologis
Yang mempengaruhi manusia dalam dan memperlakukan lingkungan tersebut. Pada
pendekatan ini pembelajaran dikembangakan dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber
belajar, untuk mengembangkan siap dan prilaku peduli dan mencintai lingkungan dan untuk
mengembangkan keterampilan meneliti lingkungan.

2. Pendekatan Sain – Lingkungan – teknologi – masyarakat


Pendekatan sain-lingkunga-teknologi-masyarakat merupakan cara pandang bahwa siswa
belajar menyusun melalui interaksi pribadi antara pengalaman dengan skemata pengetahuan.
Dalam pendekatan ini pembelajaran dipusatkan pada siswa dengan memperhatikan keragaman
siswa. Langkah dasar yang diterapkan adalah :
1) Curah pendapat tentang suatu isu
2) Mendefinisikan pertanyaan tertentu
3) Curah pendapat tentang sumber informasi
4) Menggunakan sumber untuk mendapat informasi
5) Melakukan analisis, sintesis, dan menciptakan sesuatu
6) Melakukan tindakan nyata

3. Pendekatan Faktual
Menurut Funk (1979). Pendekatan Faktual adalah merupakan suatu cara mengajarkan IPA
dengan menyampaikan hasil-hasil penemuan IPA kepada siswa dimana pada akhir intruksional
siswa akan memperoleh informasi tentang hal-hal penting tentang IPA. Metode yang paling
efisien untuk menindaklanjuti pendekatan ini adalah dengan membaca, menyampaikan
pendapat ahli dari buku, demontrasi, latihan dan memberikan tes

4. Pendekatan Konseptual
Menurut Funk apabila menyodorkan fakta memberikan pandangan terhadap IPA agak
sempit dan hasil pembelajaranya tidak dapat diingat terlalu lama, mungkin mengajarkan konsep
diharapkan akan memberikan hasil yang lebih baik. Konsep adalah suatu pendapat yang
merupakan rakaian fakta-fakta . seorang siswa melakukan observasivasi secara berulang kali
kemudian diterima sebagai fakta. Begitu siswa memanipulasi dan menggeneralisasi berdasarkan
pengamatan dan fakta maka konseptualisasi yang lebih rumit akan terjadi padanya.

5. Pendekatan Pemecahan Masalah


Herawati Susilo mengutip pendapat meyer bahwa pendekatan pemecahan masalah
merupakan suatu pendekatan yang penting. Menurut buku Unesco dalam penggunaan
pemecahan masalah dapat diterapkan berbagai metode yang bertolak dari suatu permasalahan.
Guru dapat merumusakan dan mendemontrasikan penyelesaian suatu masalah, kemudian
meminta siswa menerapkan prinsip pemecahan masalah tersebut untuk memecahkan
permasalahan yang serupa. Alternative lainnya adalah guru hanya dapat membimbing siswa
merumuskan dan memecahkan permasalahan yang diajukan kepadanya.

6. Pendekatan Nilai
Pendekatan nilai adalah cara mengajarkan IPA dengan menggunakan pandangan suatu
nilai, misalkan terkait moral/ etika, yang bersifat universal, nilai yang terkait dengan
kepercayaan/ agama, atau nilai yang berkaitan dengan politik, sosial, budaya, suatu Negara atau
daerah. Pendekatan ini menekankan penyampaian produk atau hasil IPA dan penjelasan tentang
proses IPA serta prilaku yang diharapkan yang terkait produk dan proses tersebut namun tidak
mengajarkan secara langsung tentang proses bagaimana produk tersebut dihasilakan.

7. Pendekatan Inkuiri
Pendekatan ini dimaksud untuk mengembangkan sifat ingin tahu, imajinasi, kemampuan
berfikir, sikap, dan keterampilan proses. Esler dan Esler menggambarkan bahwa suatu
pembelajaran bahwa suatu pembelajaran dapat dikatagorikan menggunakan pendapat inkuiri
apabila siswa perlu mengggali lebih dalam tentang informasi yang disampaikan guru untuk
mendapatkan pemahaman baru dan pemecahan masalah dimaksudkan untuk mencari jawaban
atau generalisasi yangn original bagi siswa.
Alasan menggunakan pendekatan inkuiri adalah membangkitkan rasa ingin tahu siswa
melibatkan siswa dalam kegiatan yang memerlukan keterampilan kognitif tingkat tinggi.,
memberikan pengalaman konkret bagi siswa. Membantu siswa mengembangkan keterampilan
proses. Tidak semua guru menggunakan pendekatan inkuiri tersebut dapat berhasil baik dalam
melaksanakan pembelajran oleh sebab itu pendekatan ini tidak benar-benar diterima secara
umum namun sebenarnya ketidaksuksesan itu dapat dihindari apabila memperhatikan hal
berikut :
 Guru harus benar-benar memahami materi
 Guru dapat menerima peran baru dari pemimpin tidak langsung dan terintegrasi
 Guru harus menguasai keterampilan baru dan sukar (guru harus rajin membuat
pertanyaan yang baik dan secara selektif memberi penguatan terhadap jawaban siswa )
 Guru harus memahami dan mengatasi permasalahan siswa yang tidak tahu harus
memahami dan mengatasi permasalahan siswa yang tidak tahu harus berbuat apa
terhadap lingkungan inkuirri baru dan asing
Inkuiri secara eksperimen dapat dijelaskan sebagai suatu prosedur membuat pernyataan yang
dianggap benar dan menemukan suatu cara untuk menguji pernyataan tersebut. Pekerjaan yang
paling sulit bagi guru adalah membuat permasalahan yang dipecahkan melalui eksperimen.
Prosedur yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Memilih permasalahan
2) Merumuskan suatu permasalahan
3) Merumuskan hipotesis
4) Membuat struktur tes hipotesis
5) Mengendalikan hipotesis
6) Membuat definisi oprasional
7) Melakukan eksperimen

8. Pendekatan Keterampilan Proses


Menurut Funk (1979). Pendekatan Keterampilan Proses adalah cara mengajarkan IPA dengan
mengajarkan beberapa keterampilan proses yang biasa digunakan para ilmuan dalam
mendapatkan atau memformulasikan hasil IPA. Pendekatan ini lebih melibatkan siswa dengan
materi konkret dan bekerja Ilmiah. Keterampilan proses yang umumnya diajarkan adalah
mengobservasi, mengukur, menentukan variable mengformulasikan hipotesis, mengamati,
menyampaikan hasil pengamatan, dan menyimpulkan serta melakukan percobaan.

9. Pendekatan Sejarah
Pendekatan Sejarah adalah cara mengajarkan IPA dengan menyajikan berbagai penemuan yang
dihasilkan ilmuwan / ahli IPA dan tentang perkembangan temuan-temuan tersebut dikaitkan
dengan ilmu IPA sendiri. Metode yang digunakan untuk pendekatan ini adalah dengan
membaca buku teks atau menjelaskan.
B. MIND MAPING
C. DAFTAR PUSTAKA

Carin, A.A. (1993). Teaching Science through discovery. New York: macmillan Publishing
Company

Gagne, R. M., Briggs, L,J.,Wager, W.W (1992). Pricipples Of instructional design. New York:
Harcourt Brace Jovanovich College Publisher.

Harlen_W. (1992). The teaching of Science London : David Fulton Publisher Ltd

Heinich, R. Molenda, M. & Russell, J.D (1989). Intrucional Media and technologi for learning. New
jersey: Prentice Hall ne

Anda mungkin juga menyukai