Anda di halaman 1dari 50

PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN IPA SD

DAN METODE DALAM PEMBELAJARAN IPA SD

KELOMPOK 2 :
1. PRASETYO (856579442)
2. RESKY APRIYANI SIMAMORA (856583291)
3. ROTUA ADRIANI MARPAUNG (856581109)
4. RICSI ADIDARA (856579127)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS TERBUKA JAMBI
2021
MODUL 2

KEGIATAN BELAJAR 1

KEGIATAN BELAJAR 2
KEGIATAN BELAJAR 1

Pendekatan dalam Pembelajaran IPA

Pengertian

Prinsip

Peranan Pendekatan

Tujuan Pendekatan

Jenis Pendekatan
KEGIATAN BELAJAR 2
Penerapan Pendekatan dalam Pembelajaran IPA

Pendekatan lingkungan

Pendekatan Sain-Lingkungan-Teknologi-Masyarakat

Pendekatan Faktual Pendekatan Sejarah

Pendekatan Konseptual

Pendekatan Pemecahan Masalah

Pendekatan Nilai

Pendekatan Inkuiri

Pendekatan Keterampilan Proses


PENGERTIAN PENDEKATAN

 Menurut Raka Joni (1993), pendekatan adalah cara


umum dalam memandang permasalahan atau objek
kajian, sehingga berdampak ibarat seseorang
memakai kaca mata dengan warna tertentu pada saat
memandang alam sekitar.

 Herawati Susilo (1998) mengemukakan bahwa


pendekatan bersifat aksiomatis yang menyatakan
pendirian, filosofi, dan keyakinan yang berkaitan
dengan serangkaian asumsi.
Prinsip pemilihan pendekatan

 Pertimbangan pendekatan yang dipilih dengan


faktor-faktor terkaitnya, antara lain seperti tujuan
pendidikan dan pembelajaran, kurikulum,
kemampuan siswa, psikologi belajar, dan sumber
daya.
Peranan pendekatan pembelajaran

 Menyesuaikan komponen input, output, produk, dan outcomes


pendidikan dengan bahan kajian yang akan disajikan, sehingga
pembelajaran menjadi menarik, menyenangkan,
menumbuhkan rasa ingin tahu, memberikan penghargaan,
serta bermakna bagi hidup dan kehidupan sekarang dan yang
akan datang.
Tujuan pendekatan

 Menggiring cara pandang/ persepsi dan atau


proses pengkajian terhadap materi
pembelajaran dengan suatu terminologi
sehingga akan diperoleh suatu pemahaman
dan pembentukan perilaku siswa yang
diharapkan.
B. JENIS PENDEKATAN

1. Pendekatan Lingkungan
2. Pendekatan Sains-Lingkungan-Teknologi-masyarakat
3. Pendekatan Faktual
4. Pendekatan Konseptual
5. Pendekatan Pemecahan Masalah
6. Pendekatan Nilai
7. Pendekatan Inkuiri
8. Pendekatan Keterampilan Proses
9. Pendekatan Sejarah
1. Pendekatan Lingkungan
 Pendekatan lingkungan merupakan suatu pendekatan
pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan
siswa melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar.
 Ada beberapa cara teknik atau cara mengajar dengan
pendekatan lingkungan alam sekitar, yaitu: Survey, Camping /
berkemah, Field Trip / karya wisata.

 Pendekatan lingkungan adalah pendekatan yang berorientasi


pada alam bebas dan nyata.

 Misalnya; Praktik Lapangan, Mengundang nara sumber, Proyek


Pelayanan, dan Pengabdian kepada masyarakat.
2. Pendekatan Sains-Lingkungan-Teknologi-masyarakat

 Pendekatan Sains-Lingkungan-Teknologi-Masyarakat
dipusatkan pada siswa dengan memperhatikan
keragaman siswa dan bertujuan agar siswa memiliki
pemahaman sains, teknologi, lingkungan, dan
masyarakat yang mendukung pengembangan kognitif;
mempunyai sikap bahwa sains, tekonologi, dan
lingkungan menarik dan bermanfaat; menggunakan
pemahaman sains dan teknologi untuk diterapkan di
lingkungan alamdan sosialnya (masyarakatnya).
2. Pendekatan Sains-Lingkungan-Teknologi-masyarakat

Langkah dasar yang dapat diterapkan:


1. Curah pendapat tentang suatu isu/topik
2. Mendefinisikan pertanyaan
3. Curah pendapat tentang sumber informasi
4. Menggunakan sumber untuk mendapat informasi
5. Melakukan analisis, sintesis, evaluasi, dan
menciptakan sesuatu
6. Melakukan Tindakan nyata
3. Pendekatan Faktual

 Pendekatan Faktual dilakukan dengan


menyampaikan fakta-fakta hasil penemuan
IPA dengan harapan siswa dapat memperoleh
informasi tersebut. Metodenya antara lain
adalah dengan membaca, menyampaikan
pendapat ahli dari buku, demonstrasi, latihan
( drill), dan memberikan test.
4. Pendekatan Konseptual
 Pendekatan Konseptual pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep
tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep
itu diperoleh.

 Konsep merupakan buah pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang


dinyatakan dalam definisi sehingga menjadi pengetahuan yang meliputi prinsip-
prinsip, hukum, dan teori.

 Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman melalui generalisasi, dan


berpikir abstrak.

 Konsep dapat mengalami perubahan disesuaikan dengan fakta atau pengetahuan


baru, sedangkan kegunaan konsep adalah menjelaskan dan meramalkan.

 Konsep dimulai dengan memperkenalkan benda konkret, berkembang menjadi


simbol sehingga menjadi abstrak yang berupa ucapan atau tulisan yang
mengandung konsep yang lebih kompleks.
5. Pendekatan Pemecahan Masalah

 Pendekatan Pemecahan Masalah bertolak dari


suatu permasalahan di mana guru dapat
merumuskan dan mendemostrasikan
penyelesaian suatu masalah kemudian meminta
siswa memecahkan permasalahan yang serupa
atau guru membimbing siswa merumuskan dan
memecahkan permasalahan yang diajukan atau
guru mengombinasikan kedua cara tersebut.
6. Pendekatan Nilai

 Pendekatan Nilai adalah cara mengajarkan IPA


dengan menggunakan pandangan suatu nilai dan
pada akhirnya siswa diharapkan dapat memahami
dan menerapkan nilai tersebut dalam
keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan
kesepurnaan kehidupa, lingkungan, dan alam
semesta.
7. Pendekatan Inkuiri

 Pendekatan Inkuiri di tandai dengan adanya pencarian


jawaban melalui serangkaian kegiatan intelektual.
Pendekatan ini dimaksudkan untuk mengembangkan sifat
ingin tahu, imajinasi, kemampuan berpikir, sikap dan
keterampilan proses. Secara umum urutan kegiatan yang
dilakukan adalah merencanakan, mendiskusikan, membuat
hipotesis, menganalisis (secara rasional,
penggalian/penemuan/discover, eksperimen),
menafsirkan hasil untuk mendapatkan konsep umum.
8. Pendekatan Keterampilan
Proses

 Pendekatan keterampilan proses pada


hakikatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan
belajar-mengajar yang berfokus pada
pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam
proses pemerolehan hasil belajar
9. Pendekatan Sejarah
 Pendekatan sejarah adalah pembelajaran
dengan menyajikan berbagai penemuan yang
dihasilkan oleh para ilmuwan atau ahli IPA
tentang perkembangan temuan-temuan
tersebut dikaikan dengan ilmu IPA sendiri.
Metode yang umum digunakan adalah metode
membaca buku teks atau menjelaskan.
TERIMA KASIH
Model – Model Belajar

1. Belajar kolaboratif

2. Belajar kuantum

3. Belajar kooperatif

4. Belajar tematik
1. Hakikat belajar kolaboratif ( collaborative learning )

UNSUR-UNSUR BELAJAR Belajar kolaboratif adalah suatu cara


KOLABORATIF belajar antara 2 orang atau lebih
1. TUJUAN YANG SAMA dengan tujuan yang sama dan adanya
2.KETERGANTUNGAN ketergantungan satu sama lain dalam
YANG POSITIF memecahkan masalah bersama untuk
mencapai tujuan tertentu.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam dalam menerapkan
belajar kolaboratif

a) Mengajarkan keterampilan kerja sama, mempraktikkan dan balikan


diberikan dalam hal seberapa baik keterampalin keterampilan
digunakan.

b) Kegiatan kelas ditingkatkan untuk melaksanakan kelompok yang kohesif.

c) Individu- individu diberi tanggung jawab untuk kegiatan belajar dan


perilaku masing masing.
Manfaat belajar kolaboratf

1. Meningkatkan pengetahuan anggota


kelompok karena interksi dalam kelompok.
2. Pebelajar belajar memecahkan masalah
bersama dalam kelompok.
3. Memupuk rasa kebersamaan antarsiswa.
4. Meningkatkan keberanian memunculkan
ide/pendapat utuk pemecahan masalah bagi
setiap individu
5. Memupuk rasa tanggung jawab individu
dalam mencapai suatu tujuan bersama.
6. Sebagai anggota melihat dirinya sebagai milik
kelompok yang merasa memilik tanggung
jawab.
B.Belajar Kuantum
(Quantum Learning)

Pembelajaran kuantum
mengedepankan unsur-
unsur kebebasan,
santai, menakjubkan,
menyenangkan, dan
menggairahkan.

Quantum learning berakar dari


upaya lozanov dengan
eksperimenya tentang
suggestopedia, prinsip nya
bahwa suggesti bisa
mempengaruhi hasil belajar .
1.Segala nya 2.Segalanya
berbicara bertujuan

Prinsip-
prinsip utama
pembelajaran
kuantum

4.Rayakan setiap 3.Hargai setiap


keberhasilan usaha belajar
1.Suasana kelas
menjadi menyenangkan

Manfaat 2. Siswa dapat memanfaatkan


4. Apa pun yang
dilakukan oleh siswa
belajar segala sesuatu yang ada
disekelilingnya sebagai
sepatutnya dihargai kuantu pendorong belajar
m

3. Siswa belajar sesuai dengan


gaya belajar masing –masing
C. Belajar Kooperatif

Kooperasi berarti
bekerja sama dalam
menyelesaikan
suatu tujuan.

Belajar kooperatif adalah pembelajaran


yang menggunakan kelompok kecil
sehingga siswa bekerja sama untuk
menghasilkan /memaksimalkan kegiatan
belajarnya sendiri dan juga anggota
lainnya.
PRINSIP UTAMA
BELAJAR
KOOPERATIF

1.Kesamaan Tujuan
Tujuan yang sama pada anak-anak dalam
kelompok membuat kegiatan belajar lebih
kooperatif

2.Ketergantungan positif
beberapa anak direkrut sebagai anggota
kelompok karena kegiatan hanya dapat
berhasil jika anggota dapat bekerja sama
MANFAAT BELAJAR KOOPORATIF
2. Meningkatkan
1. Meningkatkan hasil
hubungan antar
pebelajar
kelompok

3. Meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi


4. Menumbuhkan realisasi kebutuhan pebelajar untuk
belajar berpikir

5. Memadukan dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan

6. Meningkatkan perilaku 7. Relatif murah karena


dan kehadiran dikelas tidak memerlukan biaya
1.Memerlukan waktu
yang cukup bagi setiap
siswa untuk bekerja
dalam tim

5.Memerlukan kemampuan 2.Memerlukan


khusus bagi guru untuk latihan siswa
mengkaji berbagai tekhnik terbiasa belajar
pelaksanakan belajar dalam tim
kooporatif KETERBATASAN
PEMBELAJARAN
KOOPORATIF

3.Harus
4. Memerlukan sesuai
format nilai dengan
yang berbeda materi ajar
1.HAKIKAT BELAJAR
Belajar tematik pada hakikatnya
merupakan suatu jenis
pembelajaran yang memadukan
beberapa bidang study
berdasarkan suatu tema (payung )
kerangka isi
BELAJAR
TEMATIK
Pembelajaran tematik
mengkombinasikan struktur
urutan dan strategi yang
diorganisasikan dengan baik.
Kegiatan –kegiatan, bacaan dan
bahan-bahan digunakan untuk
mengembangkan konsep –
konsep tertentu( Meinbach
1995)
Karakteristik Pembelajaran Tematik

1.Memberikan pengalaman langsung dengan objek –objek yang nyata


bagi pebelajar untuk menilai dan memanipulasinya

2.Menciptakan kegiatan dimana anak menggunakan semua


pemikirannya

3.Membangun kegiatan sekitar minat-minat umum pelajar

4.Membantu pebelajar mengembangkan pengetahuan dan


keterampilan baru
Rumpun Model Mengajar

Model Sosial

Rumpun model sosial


1. Partner dalam belajar
2. Investigasi kelompok
Model ini 3. Bermain peran
dirancang untuk 4. Inkuiri yurisprudensi
5. Kepribadian dan gaya
membentuk belajar
masyarakat 6. Inkuiri sosial

belajar
Model ini berguna untuk mempelajari kemampuan diri
maupun masyarakat untuk menilai tujuan pendidikan
pribadi maupun sosial

Model Pemrosesan Informasi

Model pemrosesan informasi


1. Berpikir induktif
2. Pencapaian konsep
3. Inkuiri ilmiah
4. Latihan inkuiri
5. Mnemonic
6. Sinektik
7. Pengorganisasi awal
8. Penyesuaian dengan pebelajar
Model yang memiliki pandangan
tentang harga diri dari seseorang,
individu agar meraih kehidupan
yang berkualitas tinggi

Model Personal

c
c Rumpun model personal
c 1. Pengajaran nondirektif
2. Peningkatan harga diri
Dasar teori model ini yaitu teori
belajar sosial. Secara bertahap,
perilaku berubah sampai ada
kemajuan

Model Sistem Perilaku

c
model sistem perilaku
c
1. Belajar tuntas dan pembelajaran terprogram
c
2. Pembelajaran langsung
3. Belajar melalui simulasi: latihan dan latihan
mandiri
Prosedur Pembelajaran

KEGIATAN PRA DAN AWAL PEMBELAJARAN

Kegiatan awal pembelajaran yaitu kegiatan


menyiapkan siswa yang langsung berkaitan
dengan materi yang akan dibahas

Kegiatan pra-pembelajaran yaitu kegiatan


yang tidak langsung berkaitan dengan materi
atau kompetensi yang akan dibahas
Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Menciptakan Sikap dan Suasana Kelas yang Menarik
kondisi belajar dapat dipengaruhi oleh sikap guru didepan kelas
Guru harus memperhatikan sikap yang menyenangkan supaya
siswa tidak merasa tegang, kaku, bahkan takut mengikuti
pelajaran.

2. Memeriksa Kehadiran Siswa


Dengan selalu mengecek kehadiran, secara tidak langsung
guru telah memberikan motivasi terhadap siswa, dan
membiasakan memberitahukan ketidakhadirannya kepada guru.

3. Menciptakan Kesiapan Belajar Siswa


Kesiapan belajar siswa merupakan salah satu prinsip belajar yang
sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa.

4. Menciptakan Suasana Belajar yang Demokratis


Untuk menciptakan suasana belajar yang demokratis, guru harus
membimbing siswa agar berani berbicara mengeluarkan ide-ide
dan performance.
Kegiatan Awal Pembelajaran

1. • Siswa perlu difokuskan perhatiannya pada materi yang akan dibahas, untuk itu guru hendaknya
1.Menimbulka melakukan kegiatan yang dapat menarik perhatian siswa
n Motivas dan
Perhatian
Siswa

• Memberitahukan tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau garis besar materi yang akan
dipelajari
2. Memberi • Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa
Acuan

• Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya


• Menunjukkan manfaat materi yang dipelajari
3. Membuat • Meminta siswa mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas
Kaitan

• Tes awal dilakukan apabila materi yang akan dibahas merupakan materi baru dan guru ingin
4. Melaksanakan
mengetahui seberapa banyak siswa yang menguasai materi yang akan dibahas tersebut
Tes Awal
suatu proses pembentukan
pengalaman dan kemampuan siswa
secara terprogram yang dilaksanakan
dalam durasi waktu tertentu.

Kegiatan Inti
Dalam
Pembelajaran
A. Pembahasan Materi Pelajaran Dalam Pembelajaran Klasikal

Kegiatan pembelajaran klasikal


cenderung digunakan apabila dalam
proses pembelajarannya guru lebih
banyak menyajikan materi
(eksploratif). Alternatif metode yang
digunakan adalah metode cermah dan
tanya jawab bervariasi atau metode
lain yang dianggap sesuai dengan
karakteristik materi pelajaran .
1. Prinsip – prinsip pembelajaran
klasikal
a. Sistematis
b. Perhatian dan aktivitas
c. Media pembelajaran
d. Latihan atau penugasan
Kegiatan inti dalam pembelajaran klasikal
a. Menyajikan (persentasi) bahan pelajaran
dengan ceramah bervariasi
b. Melakukan asosiasi dan memberikan ilustrasi
untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap bahan pelajaran.
B. Pembahasan Materi Pelajaran Dalam Pembelajaran Kelompok

Pembelajaran kelompok merupakan


suatu proses pembelajaran yang
didesain dalam bentuk kelompok
dengan jumlah siswa antara 4 sampai
6 orang sesuai dengan kebutuhan dan 1. Prinsip- prinsip
tujuan belajar. pembelajaran
kelompok
a. Adanya topik dan
permasalahan
b. Pembentukan
kelompok
c. Kerja sama
d. Perhatian
e. Motivasi
f. Sumber belajar
dan fasilitas
g. Latihan dan tugas
KEGIATAN AKHIR dan TINDAK LANJUT PEMBELAJARAN

Kegiatan yang dilakukan


guru untuk mengetahui Upaya pemantapan
kompetensi yang sudah penguasaan kompetensi
atau belum dikuasai yang diharapkan
siswa
1. Meninjau kembali
penguasaan siswa

2. Melakukan penilaian

3. Kegiatan akhir
pembelajaran
1. Meninjau Kembali Penguasaan Siswa

1. Menyimpulkan materi
pelajaran
2. Membuat ringkasan
materi pelajaran
2. Melaksanakan Penilian

Post test (tes akhir) untuk


mengetahui tingkat pemahaman
materi pada siswa
Melaksanakan Kegiatan Tindak Lanjut
pembelajaran

1. Memberikan tugas atau latihan yang harus


dikerjakan di rumah

2. Membahas kembali bahan pelajaran yang belum


di kuasai siswa

3. Membaca materi pelajaran tertentu

4. Memberi motivasi atau bimbingan belajar

5. Mengemukakan tentang topik yang akan dibahas


pada waktu yang akan datang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai