Anda di halaman 1dari 143

UNIVERSITAS TERBUKA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA


MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
SISWA KELAS IV SD NEGERI MEDANI 02 CLUWAK
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional (PDGK 4501)

Disusun Oleh:
Nama : Fitri Anisah
NIM : 857700443
Program Studi : 119/PGSD – S1 (BI)
Pokjar : Dukuhseti
Masa Registrasi : 2020.2

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UT SEMARANG
PROGRAM S1 PGSD
2021

i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN

Nama Mahasiswa : Fitri Anisah


NIM : 857700443
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN Medani 02
Jumlah Siklus Pembelajaran :2
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1, Hari Senin, 05 April 2021
Siklus 2, Hari Senin, 12 April 2021

Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan :


1. Meningkatkan keaktifan siswa dengan model pembelajaran Problem Based
Learningmateri sifat-sifat cahaya pada siswa kelas IV SDN Medani 02
Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021.
2. Meningkatkan penguasaan materi materi sifat-sifat cahaya dengan model
pembelajaran Problem Based Learningpada siswa kelas IV SDN Medani 02
Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021.
3. Meningkatkan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Problem Based
Learningmateri sifat-sifat cahaya pada siswa kelas IV SDN Medani 02
Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021.

Menyetujui Pati, 01 Juni 2021


Supervisor I, Mahasiswa,

Drs. Dwi Yulianto, M.Pd Fitri Anisah


NIP. 19660703 199412 1 001 NIM. 857700443

ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP pada program studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT)
seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan lapooran PKP yang saya kutip
yang saya kutip dari hasil karya orang lain,telah dalam sumbernya secara jelas
sesusai norma,kaidah,dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau bagian PKP ini bukan hasil
karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya beredia
menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai
perundang-undangan yang berlaku.

Pati, 01 Juni 2021


Yang membuat pernyataan

Fitri Anisah
NIM. 857700443

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan karunia-Nya sehingga penyusunan laporan Pemantapan Kemampuan
Profrsional (PKP) berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Sifat-sifat
cahaya Dengan Model PembelajaranProblem Based LearnigSiswa Kelas IV
SDNMedani 02 Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021.” dapat selesai sesuai yang
diharapkan.
Penulisan laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini
dimaksud untuk memenuhi tugas mata kuliah PKP (PDGK 4501) program S1
PGSD pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka UPBJJ
Semarang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan karya tulis ini dapat
terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, baik berupa dorongan semangat,
bantuan pemikiran, gagasan maupun bimbingan akademik. Untuk itu patutlah
kiranya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Suparti, M.Pd,selaku kepala UPBJJ-UT Semarang
2. Drs. Dwi Yulianto, M.Pd. selaku supervisor I yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam penulisan laporan ini.
3. Kapiyarsono, S.Pd selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Medani 02
Cluwakyang telah memberikan ijin dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran.
4. Sugito, S.Pd.,selaku supervisor II yang banyak memberikan masukan
kepada penulis.
5. Weni Puspito Sari, S.IP.,selaku teman sejawat
6. Rekan-rekan guru SDN Medani 02 yang telah mendukung penulis dalam
penyusunan PKP ini.
7. Kedua orang tua tercinta yang selalu mendoakan agar apa yang menjadi
tujuan penulis bisa tercapai.
8. Suami tercinta yang senantiasa mendukung setiap langkah penulis untuk
menyelesaikan tugas PKP ini.

iv
9. Teman-teman S1 PGSD Pokjar Dukuhseti yang selalu memberikan
dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari betul bahwa laporan ini belum dapat dikatakan sebagai
laporan yang sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi perbaikan tulisan ini agar berguna bagi
peningkatan mutu pendidikan.
Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca laporan ini. Semoga
bermanfaat bagi kita dalam menambah pengetahuan dan wawasan dibidang
pendidikan.

Pati, 01 Juni 2021


Penulis,

Fitri Anisah
NIM. 857700443

v
ABSTRAK

Fitri Anisah. 857700443. Program S1 PGSD FKIP Universias Terbuka


UPBJJ Semarang. Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya
Dengan Model Problem Based Learning Siswa Kelas IV SDN Medani 02 Cluwak
Tahun Pelajaran 2020/2021.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang belum optimal. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan
keaktifan, penguasaan materi dan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran
Problem Based Learning materi sifat-sifat cahaya pada siswa kelas IV SDN
Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021. Pelaksanaan perbaikan dilakukan
dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 12 April 2021, Siklus II
dilaksanakan pada tanggal 19 April 2021.
Pada studi awal hasil belajar siswa masih rendah, setelah dilakukan
Penelitian Tindakan Kelas, yaitu pada pra siklus siswa yang tuntas KKM
sebanyak 4 siswa dan yang tidak tuntas 9 siswa, dengan nilai rata-rata kelas 58,4
dan persentase ketuntasan siswa 30,76%, dan pada siklus I yaitu siswa yang tuntas
KKM sebanyak 7 siswa dan yang tidak tuntas 6 siswa, dengan nilai rata-rata kelas
65,38 dan persentase ketuntasan siswa 53,84%, selanjutnya pada siklus II siswa
mampu menunjukkan peningkatan hasil belajar yang baik yaitu siswa yang
memperoleh nilai di atas KKM sebanyak 12 siswa dan yang tidak tuntas 1 siswa,
dengan nilai rata-rata 78,84 dan persentase ketuntasan siswa 92,30%.
Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Problem Based Learning
dapat meningkatkan hasil belajar IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya Dengan Model
Problem Based Learning Siswa Kelas IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun
Pelajaran 2020/2021.

Kata Kunci:Problem Based Learning, hasil belajar, sifat-sifat cahaya.

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.............................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
ABSTRAK........................................................................................................ vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
1. Identifikasi Masalah.............................................................................. 3
2. Analisis Masalah................................................................................... 3
3. Alternatif dan Pemecahan Masalah...................................................... 3
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran................................................ 4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran.............................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Karakteristik Siswa SD .............................................................................. 6
B. Hasil Belajar .............................................................................................. 8
1. Pengertian Hasil Belajar....................................................................... 8
2. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar........................................... 8
C. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam..................................................... 10
1. Pengertian Mata Pelajaran IPA............................................................. 10
2. Pembelajaran IPA Sekolah Dasar......................................................... 11
D. Materi Sifat-sifat Cahaya............................................................................ 13
1. Pengertian Cahaya................................................................................ 13
2. Sifat-sifat Cahaya.................................................................................. 14

vii
3. Penerapan Sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari.................. 18
E. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning).......... 18
1. Pengertian Model Pembelajaran........................................................... 18
2. Model Pembelajaran Problem Based Learning.................................... 19
3. Karakteristik Model Problem Based Learning..................................... 20
4. Strategi Penerapan Model Problem Based Learning............................ 21
5. Langkah-langkah Pelaksanaan Model Problem Based Learning......... 22
6. Kelebihan dan kekurangan model Problem Based Learning................ 23
F. Kerangka Berpikir....................................................................................... 24
G. Hipotesis Tindakan..................................................................................... 26

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


A. Subyek, Tempat, Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu............... 27
1. Subyek Penelitian.................................................................................. 27
2. Tempat Pelaksanaan Penelitian............................................................. 28
3. Waktu Pelaksanaan Penelitian.............................................................. 28
4. Pihak Yang Membatu........................................................................... 28
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran.................................................. 29
1. Pra Siklus.............................................................................................. 30
2. Siklus I.................................................................................................. 32
3. Siklus II................................................................................................. 36
C. Teknik Analisis Data................................................................................... 40
D. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................... 40
1. Instrumen Hasil Penelitian.................................................................... 41
2. Alat Pengumpulan Data........................................................................ 41
3. Analisis Data......................................................................................... 42
4. Indikator Keberhasilan.......................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran................................... 44
1. Deskripsi Pra Siklus.............................................................................. 44
2. Deskripsi Siklus I.................................................................................. 49

viii
3. Deskripsi Siklus II................................................................................. 57
B. Pembahasan Hasil ..................................................................................... 64
1. Pra Siklus.............................................................................................. 64
2. Siklus I.................................................................................................. 67
3. Siklus II................................................................................................. 69
BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan............................................................................................... 74
B. Saran dan Tindak Lanjut....................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................


...........................................................................................................................
76LAMPIRAN- LAMPIRAN ......................................................................... 78

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Data Siswa Kelas IV SDNMedani 02.............................................. 27


Tabel 3.2: Kriteria Ketentuan Minimal Belajar................................................ 42
Tabel 4.1 : Data Hasil Observasi Ativitas Siswa Pra Siklus............................. 46
Tabel 4.2 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus................................... 47
Tabel 4.3 : Data Hasil Observasi Ativitas Siswa Siklus I................................. 53
Tabel 4.4 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I....................................... 54
Tabel 4.5 : Data Hasil Observasi Ativitas Siswa Siklus II............................... 60
Tabel 4.6 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II...................................... 61
Tabel 4.7 : Hasil Tes Formatif Pra Siklus......................................................... 65
Tabel 4.8 : Analisis Hasil Belajar Pra Siklus.................................................... 65
Tabel 4.9 : Hasil Tes Formatif Siklus I............................................................. 67
Tabel 4.10 : Analisis Hasil Belajar Siklus I...................................................... 68
Tabel 4.11 : Hasil Tes Formatif Siklus II......................................................... 70
Tabel 4.12 : Analisis Hasil Belajar Siklus II..................................................... 70
Tabel 4.13 : Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus I, Siklus II. 72

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Model Sistem Pembelajaran........................................................ 12


Gambar 2.1: Kerangka Berpikir........................................................................ 25
Gambar 3.1 : Bagan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.......................... 29

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Ketersediaan Supervisor 2 sebagai pembimbing PKP........ 79


Lampiran 2: Perencanaan PTK......................................................................... 81
Lampiran 3: Berkas RPP Prasiklus, RPP Perbaikan Siklus I, RPP Perbaikan
SiklusII ............................................................................................................. 83
Lampiran 4: Lembar Observasi........................................................................ 123
Lampiran 5: Jurnal Bimbingan dengan Supervisor.......................................... 129
Lampiran 6: Hasil Pekerjaan Siswa yang terbaik dan terburuk per Siklus....... 130

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran
pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang
sekolah dasar (Susanto, 2013: 165). Tarigan (2010: 138-140) berpendapat
bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam IPA adalah nilai praktis, intelektual,
sosial-budaya-ekonomi-politik, kependidikan, dan keagamaan.Adapun
pendapat Wahyana yang mengatakan bahwa Ilmu pengetahuan alam adalah
suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, dan dalam
penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. (Trianto: 2012:
136)
Pembelajaran IPA pada jenjang pendidikan dasar harus mampu
membekali siswa dengan seperangkat kompetensi dan keterampilan serta nilai
yang dibutuhkan oleh mereka untuk mengenal diri, lingkungan, dan tantangan
masa depan yang akan dihadapi. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tapi juga
merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta
didikuntuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-
hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami
alam sekitar secara ilmiah. Pendidkan IPA diarahkan untuk inkuiri dan
berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang
lebih mendalam tentang alam sekitar.
Berdasarkan hasil observasi di kelas IV SDN Medani 02, diketahui
bahwa pencapaian kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik belum
sepenuhnya tercapai dan pemahaman konsep yang dimiliki masih tergolong

1
2

rendah, salah satunya dalam materi sifat-sifat cahaya. Rendahnya nilai siswa
pada materi sifat-sifat cahaya dapat dilihat pada nilai ulangan harian yang
belum mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah. Berdasarkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 65, pada ulangan harian siswa dengan
jumlah 13 siswa ditemukan hanya 4 siswa yang mengalami ketuntasan belajar
dengan presentas 30.76%, dan yang tidak memenuhi kriteria standar ada
9siswa dengan presentase 61.53%.Kondisi ini jauh dari harapan yang
diinginkan.
Rendahnya nilai siswa disebabkan dalam kegiatan pembelajan IPA
materi sifat-sifat cahaya masih dilakukan dengan metode ceramah.Guru lebih
banyak menerangkan materi pembelajaran, siswa kurang aktif karena hanya
berperan sebagai penyimak sehingga keterlibatan siswa dalam proses belajar
mengajar kurang. Selain itu dalam penjelasan konsep materi sifat-sifat cahaya
guru tidak menggunakan media nyata atau alat peraga dalam pembelajaran.
Akibatnya siswapun merasa bosan dengan pembelajaran yang ada.
Pembelajaran yang demikian belum memberi kesempatan maksimal
kepada siswa untuk mengembangkan kreatiftasnya. Dimana siswa
mempelajari sifat-sifat cahaya tanpa mengetahui maknanya, siswa hanya
melihat buku atau gambar saja. Selain itu pembelajaran masih bersifat abstrak
karena ketika menjelaskan guru kurang menggunakan media nyata,
pembelajaran IPA yang abstrak ini mudah dilupakan siswa, sehingga guru
harus mengulang kembali apa yang sudah dipelajari siswa sebelumnya.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, perlu diadakaan perbaikan
pembelajaran agar aktivitas hasil belajar siswa dapat meningkat. Upaya
perbaikan model pembelajaran sebaiknya dapat diwujudkan melalui
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Salah satu model
pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan di SD adalah model pembelajaran
berbasis masalah atau Problem Based Learning. MenurutKomang Okayana
(2016: 27) Problem Based Learning adalah sebuah model pembelajaran yang
menyajikan berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa
(bersifat kontekstual) sehingga menarik siswa untuk belajar.
3

BerdasarkanulasandiatasdenganmenerapkanmodelProblem Based
Learning,maka dapat menciptakan proses pembelajaran yang aktif,
menyenangkan bagipeserta didik dan meningkatkan hasil belajar sifat-sifat
cahaya dalampembelajaran IPA di SDN Medani 02 dapat tercapai. Hal ini
mendorongpenulisuntuk melakukanpenelitian tindakan kelas tentang :
“Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya Dengan
ModelProblem Based Learning Siswa Kelas IV SDN Medani 02 Cluwak
Tahun Pelajaran 2020/2021”.

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut :
a. Kurangnya guru dalam memvariasikan model pembelajaran
b. Proses belajar mengajar yang dilakukan masih berpusat pada guru
c. Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung
d. Pemahan konsep siswa tentang sifat-sifat cahaya masih tergolong rendah

2. Analisis Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam proses
pembelajaran, penulis memberikan nalisis sebagai berikut:
a. Model pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang bervariasi
b. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar
c. Kurangnya ketertarikan siswa dalam mempelajari sifat-sifat cahaya
d. Kurangnya guru menggunakan media nyata atau alat peraga dalam
pembelajaran

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Berdasarkan analisis di atas, peneliti berhasil memecahkan masalah
dengan alternatif sebagai berikut:
a. Model pembelajaran yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran
harus bervariasi agar siswa tidak bosan
4

b. Siswa harus lebih sering melibatkan siswa dalam pembelajaran


c. Siswa harus lebih sering di motivasi agar aktif dalam pembelajaran
d. Guru harus menggunakan media nyata atau alat peraga dalam
pembelajaran agar siswa lebih mudah dalam memahami konsep sifat-sifat
cahaya

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
suatu permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah dengan model pembelajaran Problem Based Learningdapat
meningkatkan keaktifan belajar IPA materi sifat-sifat cahaya siswa kelas
IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021?
2. Apakah dengan model pembelajaran Problem Based Learningdapat
meningkatkan penguasaan materi sifat-sifat cahaya siswa kelas IV SDN
Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021?
3. Apakah dengan model pembelajaran Problem Based Learningdapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi sifat-sifat cahaya siswa kelas IV
SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021?

C. Tujuan Perbaikan
Penelitian bertujuan untuk :
1. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dengan model pembelajaran
Problem Based Learningmateri sifat-sifat cahaya pada siswa kelas IV
SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021.
2. Untuk meningkatkan penguasaan materi materi sifat-sifat cahaya dengan
model pembelajaran Problem Based Learningpada siswa kelas IV SDN
Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021.
3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran
Problem Based Learningmateri sifat-sifat cahaya pada siswa kelas IV
SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021.
5

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
a. Dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pelajaran IPA
materi sifat-sifat cahaya.
b. Dapat meningkatkan penguasaan materi sifat-sifat cahaya.
c. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA materi
sifat-sifat cahaya.
2. Bagi Guru
a. Dapat memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan keprofesionalan.
b. Sebagai masukan agar mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang lebih bermakna.
c. Menambah pengetahuan bagi guru-guru di SDN Medani 02 Cluwak
tentang penggunaan model problem based learning sebagai salah satu
model inovatif, efektif, dan efisien dalam pembelajaran dikelas.
3. Bagi Sekolah
a. Dapat memberikan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan mutu
pembelajaran yang lebih baik.
b. Sebagai contoh bentuk peningkatan dalam upaya meningkatkan hasil
belajar IPA materi sifat-sifat cahaya.
c. Dapat meningkatkan citra positif sekolah sehingga mampu
meningkatkan kualitas kelulusan sekolah yang lebih baik di setiap
tahunnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. KarakteristikSiswaSekolahDasar
SiswaSekolahDasarmerupakananakyangpalingbanyakmengalamipe
rubahansangatdrastisbaikmentalmaupunfisik.Gerakan-
gerakanorgantubuhanakjugamenjadilincahdanterarahseiringdenganmuncul
nyakeberanianmentalnya.Keberaniandankemampuanini,disamping karena
perkembangan kapasitas mental, juga disebabkan
olehadanyakeseimbangandankeselarasangerakanorgan-organtubuhanak.
MenurutNasution(1993:44)dalam(Syaiful,2008:123)masausiasekola
hdasarsebagaimasakanak-
kanakakhiryangberlangsungdariusiaenamtahunhinggakira-
kirasebelasatauduabelastahun.Usiainiditandai dengan mulainya anak
masuk sekolah dasar dan
dimulainyasejarahbarudalamkehidupannyayangkelakakanmengubahsikap-
sikapdan tingkah lakunya. Guru mengenal masa ini sebagai “masa
sekolah”,oleh karena itu pada usia inilah anak untuk pertama kalinya
menerimapendidikanformal.
MasausiasekolahdianggapolehSuryobrotodalam(Syaiful,2008: 124)
sebagai masa intelektual atau masa keserasian
bersekolah.NamunSuryosubrototidakberanimengatakanpadaumurberapatep
atnyaanakmatanguntukmasukkesekolahdasar.Haltersebutditentukanoleh
kematangan anak tersebut bukan ditentukan oleh umur semata, namunpada
umur antara 6 atau 7 tahun biasanya anak memang telah matanguntuk
masuk sekolah dasar.Sifat-sifat khas anak dapat di lihat sebagaiberikut:
1) Masakelas-kelasrendahsekolahdasar
Beberapasifatkhasanak-
anakpadamasainiantaralainadalahsepertiyangdisebutkandibawahini:
a. Adanyakorelasipositifyangtinggiantarakeadaankesehatanpertumbu
hanjasmanidenganprestasisekolah

6
7

b. Adanyasikapyangcenderunguntukmematuhiperaturan-
peraturanpermainanyangtradisional
c. Adanyakecenderunganmemujisendiri
d. Sukamembanding-
bandingkandirinyadenganoranglainkalauhalitudirasanyamenguntun
gkanuntukmeremehkananaklain.
e. Kalautidakdapatmenyelesaikansesuatusoal,makasoalitu
dianggapnya tidak penting
f. Pada masa ini (terutama pada umur 6-8) anak menghendaki
nilai(angkarapor)yangbaik,tanpamengingatapakahprestasinyamema
ngpantasdiberinilaibaikatautidak
2) Masakelas-kelastinggisekolahdasar
Beberapasifatkhasanak-anakpadamasainiadalahsebagaiberikut:
a. Adanyaminatterhadapkehidupanpraktissehari-hariyangkonkret,hal
ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk
membandingkanpekerjaan-pekerjaanyangpraktis
b. Amatrealistik,ingintahu,daninginbelajar
c. Menjelangmasaakhirinitelahadaminatterhadaphal-
haldanmatapelajaran khusus, yang oleh para ahli ditafsirkan
sebagai mulaimenonjolnyafaktor-faktor
d. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru
atauorang-orangdewasalainnya
e. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok
sebaya,biasanyauntukdapatbermainbersama-sama.
Berdasarkanpengertian-
pengertiandiatasdapatpenelitisimpulkanbahwakarakteristiksiswasekola
hdasarmerupakansemua watak yang nyata dan timbul dalam suatu
tindakan pesertadidik dalam kehidupannya setiap saat. Sehingga
dengan demikian,watak dan perbuatan manusia tidak akan lepas dari
kodrat dan sifatsertabentuknyayangberbeda-
8

beda,makatidakheranjikabentukdankarakterpesertadidikjugaberbeda-
beda.
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar
sebagaimana diuraikan di atas, dipertegas lagi oleh Nawawi (dalam.
Brahim, 2007:39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di
sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Sudjanah (2005:5)
berpendapat bahwa hasil belajar siswa hakikatnya adalah perubahan
tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses
belajar mengajar.
Menurut Gagne (dalam Dimyati, 1999:10-12) memaparkan bahwa
hasil belajar terdiri dari informasi verbal yang berupa pengetahuan,
keterampilan, intelek, keterampilan motorik, sikap dan siasat kognitif.
Untuk mengetahui seberapa penyampaian hasil belajar yang diperoleh
individu (siswa) harus dilakukan suatu penilaian. Penilaian adalah suatu
proses untuk mengambil keputusan degan menggunakan informasi yang
diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan
instrumen tes maupun non tes.
Menurut Bloom (dalam Rifa’i dan Anni, 2009:85-89) terdapat tiga
ranah yang merupakan hasil belajar yaitu :
1) Ranah Kognitif
Ranah ini berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan
dan kemahiran intelektual yang mencakup kategori:
pengetahuan/ingatan, pemahaman, penerapan/aplikasi, analisis,
evaluasi dan kreasi.
9

2) Ranah Afektif
Berhubungan dengan sikap, minat dan nilai merupakan hasil belajar
yang paling sukar diukur. Instrumen biasanya berupa non tes misal
wawancara, angket, dan lembar observasi sikap.
3) Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor menunjukkan adanya kemampuan fisik seperti
keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi
syaraf. Penjabaran ranah psikomotor ini sangat sukar karena seringkali
tumpang tindih dengan ranah kognitif dan afektif. Instrumen penilaian
yang dikembangkan biasanya menggunakan lembar observasi unjuk
kerja.
Berdasarkan paparan di atas hasil belajar dapat diartikan sebagai
tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah
yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai
sejumlah mapel tertentu. Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri
merupakan suatu proses dari seseorang yangberusaha untuk memperoleh
suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004:138) mengemukakan
beberapa hal yang mempengaruhi hasil belajar atau prestasi belajar
termasuk pada pembelajaran IPA yaitu:
a. Faktor Internal (dari dalam) meliputi:
1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.
2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh terdiri atas:
10

a) Faktor intelektif yang meliputi:Faktor potensial yaitu


kecerdasan dan bakat dan Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi
yang telah dimiliki.
b) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu
seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi
penyesuaian diri.
3) Faktor kematangan fisik maupun psikis.
4) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.
b. Faktor Eksternal (dari luar) yang meliputi:
1) Faktor sosial yang terdiri atas : Lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok.
2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,
kesenian.
3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar,
iklim.

C. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam


1. Pengertian Mata Pelajaran IPA
Trianto (:136) meyatakan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan atau Sains yang semula berasal
dari bahasa inggris “science”. Kata “science” sendiri berasal dari kata
dalam Bahasa Latin “scientia” yang berarti saya tahu. Menurut Sumanto
dkk., (dalam Sitiatava Rizema Putra 2013:40) sains merupakan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai
pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses
penemuan dan memiliki sikap ilmiah. Sedangkan menurut Hungerford,
Volk & Ramsey (dalam. Siti Fatonah dan Zuhdan K. Prasetyo 2014:7)
sains adalah:
a. Proses memperoleh informasi melalui metode empiris
b. Informasi yang diperoleh melalui penyelidikan yang telah ditata secara
logis dan sistematis
11

c. Suatu kombinasi proses berpikir kritis yang menghasilkan informasi


yang dapat dipercaya dan valid.
Asih Widi Wisudawati (2014:22) menyatakan ada dua hal
berkaitan yang tidak terpisahkan dengan IPA, yaitu IPA sebagai produk,
pengetahuan IPA yang berupa pengetahuan faktual konseptual, prosedural,
dan metakognitif, dan IPA sebagai proses, yaitu kerja ilmiah.
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan
Alam adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam
melalui metode ilmiah dan proses berpikir kritis untuk mewujudkan suatu
produk ilmiah berupa teori, prinsip dan konsep yang nantinya berlaku
secara universal. Ilmu Pengetahuan Alam juga merupakan suatu kesatuan
ilmu dengan karakteristik khusus, yaitu fenomena alam yang faktual dan
hubungan sebab-akibatnya. Hingga saat ini, kajian IPA meliputi konsep,
proses, nilai, sikap ilmiah serta aplikasi IPA dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam materi mata pelajaran IPA memiliki dimensi pengetahuan
faktual, prosedural, konseptual dan metakognitif. Dalam penelitian ini,
memfokuskan pada dimensi konseptual. Konsep-konsep tersebut memiliki
karakteristik yang berbeda sehingga dalam proses pembelajaran tidak
hanya menyandarkan pada karakteristik peserta didik saja melainkan juga
pada materi yang diajarkan, sehingga peserta didik dapat memahami
konsep dan tidak terjadi miskonsepsi.
2. Pembelajaran IPA Sekolah Dasar
Asih Widi Wisudawati (2014:26) menyatakanIPA sebagai mata
pelajaran pokok yang dibelajarkan kepada peserta didik. Sebagai mata
pelajaran pokok IPA dikemas dalam proses pembelajaran. Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam adalah interaksi antara komponen-komponen
pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
yang berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan. Komponen yang saling
berkaitan digambarkan sebagai sistem yang terdiri atas input, proses dan
output pembelajaran, terdapat pada Gambar 2.1.
12

Masukan Instrumental:
Kurikulum, Guru, Metode,
Media, Sarana/Prasarana

Keluaran Peserta
Masukan Proses: Pembelajaran IPA Didik yang
Peserta Didik berhasil

Masukan Lingkungan: Sosial


dan Alamiah Lulusan yang
berhasil

Gambar 2.1
Model Sistem Pembelajaran IPA

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006


Kompetensi dalam Pembelajaran Sains Sekolah Dasar, dapat dipilahkan
menjadi 5 yaitu:
1) Menguasai pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai
lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitan dengan
pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.
2) Mengembangkan keterampilan proses sains.
3) Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai-nilai yang berguna bagi
peserta didik untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.
4) Mengembangkan kesadaran tentang keterkaitan yang saling
mempengaruhi antara kemampuan sains dan teknologi dengan keadaan
lingkungan serta pemanfaatannya bagi kehidupan nyata sehari-hari
13

5) Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menerapkan iptek


serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun
untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi.
Hal tersebut selaras dengan pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
juga pernyataan Yager bahwa pembelajaran sains memiliki lima
domain utama yaitu domain konsep, proses, kreativitas, sikap dan
aplikasi.

D. Materi Sifat-sifat Cahaya


1. Pengertian Cahaya
Cahaya adalah nama yang diberikan manusia pada radiasi yang
dapat dilihat oleh mata manusia. Cahaya merupakan gelombang
eloktromagnetik, yaitu gelombang yang getarannya adalah medan listrik
dan medan magnet.
Berdasarkan jenisnya, cahaya dibedakan menjadi cahaya yang
tampak dan cahaya yang tidak tampak. Cahaya tampak adalah cahaya yang
jika mengenai benda maka benda tersebut akan dapat dilihat oleh manusia,
contoh cahaya matahari. Cahaya tak tampak adalah cahaya yang bila
mengenai benda tidak akan tampak lebih terang atau masih sama sebelum
terkena cahaya. Contoh cahaya tak tampak adalah sinar inframerah dan
sinar x. Cahaya tampak dibagi menjadi 2 yaitu monokromatik dan
polikromatik. Monokromatik adalah satu cahaya yang terdiri dari satu
warna, contohnya merah. Sedangkan polikromatik adalah satu cahaya
yang terdiri dari beberapa warna, contohnya ungu, merupakan kombinasi
antara merah dan biru. Sebuah benda dapat dilihat karena adanya cahaya,
yang memancar atau dipantulkan dari benda tersebut, yang sampai ke
mata.
Berdasarkan sumbernya cahaya dibedakan menjadi dua macam,
yaitu: Cahaya yang berasal dari benda itu sendiri, seperti matahari, senter,
lilin, dan lampu. Cahaya yang memancar dari benda akibat memantulnya
cahaya pada permukaan benda tersebut dari sumber cahaya. Misalnya, jika
14

kamu melihat benda berwarna biru, artinya benda tersebut memantulkan


cahaya berwarna biru.
Berdasarkan dapat tidaknya memancarkan cahaya, benda
dikelompokkan menjadi benda sumber cahaya dan benda gelap. Benda
sumber cahaya dapat memancarkan cahaya. Kita memerlukan cahaya
untuk dapat melihat. Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat kita lihat
apabila ada cahaya yang mengenai benda tersebut, dan cahaya yang
mengenai benda tersebut dipantulkan oleh benda ke mata. Walaupun
benda terkena cahaya, jika pantulannya terhalang dari mata kita, kita tidak
dapat melihat benda tersebut, misalnya suatu benda yang berada di balik
tirai atau tembok. Sebuah benda dapat dilihat karena adanya cahaya, yang
memancar atau dipantulkan dari benda tersebut, yang sampai ke mata.
Berdasarkan sumbernya cahaya dibedakan menjadi dua macam,
yaitu: Cahaya yang berasal dari benda itu sendiri, seperti matahari, senter,
lilin, dan lampu. Dan cahaya yang memancar dari benda akibat
memantulnya cahaya pada permukaan benda tersebut dari sumber cahaya.
Misalnya, jika kamu melihat benda berwarna biru, artinya benda tersebut
memantulkan cahaya berwarna biru.
Berdasarkan dapat tidaknya memancarkan cahaya, benda
dikelompokkan menjadi benda sumber cahaya dan benda gelap. Benda
sumber cahaya dapat memancarkan cahaya. Contoh benda sumber cahaya
yaitu matahari, lampu, dan nyala api. Sementara itu, benda gelap tidak
dapat memancarkan cahaya. Contoh benda gelap yaitu batu, kayu, dan
kertas.
2. Sifat-Sifat Cahaya
Cahaya mempunyai sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat cahaya banyak
manfaatnya bagi kehidupan.
1) Cahaya Merambat Lurus
Saat berjalan di kegelapan, kita memerlukan senter. Cahaya
dari lampu senter arah rambatannya menurut garis lurus. Atau ketika
kita melihat cahaya matahari yang menerobos masuk melalui genting.
15

Kedua hal tersebut membuktikan bahwa cahaya merambat lurus.


Kegiatan yang dapat untuk membuktikan bahwa cahaya merambat
lurus adalah dengan menggunakan karton yang diberi lubang seperti
gambar di samping. Ketika lobang karton disusun lurus kita dapat
melihat cahaya lilin, namun ketika salah satu lobang digeser kita tidak
bisa lagi melihat cahaya tersebut. Sifat cahaya yang selalu merambat
lurus ini dimanfaatkan manusia pada pembuatan lampu senter dan
lampu kendaraan bermotor.
2) Cahaya Dapat Menembus Benda Bening
Amatilah ketika kamu berjalan di bawah cahaya matahari. Ke
mana pun kamu berjalan, selalu diikuti oleh bayanganmu sendiri.
Bayang-bayang tubuhmu akan hilang ketika kamu masuk ke dalam
rumah atau berlindung di balik pohon yang besar. Bayangan terbentuk
karena cahaya tidak dapat menembus suatu benda. Ketika cahaya
mengenai tubuhmu, cahaya tidak dapat menembus tubuhmu sehingga
terbentuklah bayangan. Begitu pula ketika cahaya mengenai rumahmu
dan pohon yang besar. Bayangan adalah daerah gelap yang terbentuk
akibat cahaya tidak dapat menembus suatu benda. Bayangan dibedakan
menjadi dua, yakni bayangan nyata dan bayangan maya. Bayangan
maya (semu) adalah bayangan yang dapat dilihat mata, tapi tidak dapat
ditangkap pada layar, sedangkan bayangan nyata adalah bayangan
yang dapat ditangkap layar.
Berdasarkan dapat atau tidaknya di tembus cahaya, benda-
benda digolongkan menjadi 3:
a. Opaque atau benda tidak tembus cahaya, Adalah benda gelap yang
tidak dapat ditembus oleh cahaya sama sekali. Benda semacam ini
contohnya adalah buku, kayu, tembok, dan air keruh.
b. Benda Bening, yakni benda-benda yang dapat ditembus cahaya.
Contohnya kaca yang bening dan air jernih
c. Benda Transluent. Benda transluent adalah benda-benda yang
dapat meneruskan sebagian cahaya yang datang dan menyebarkan
16

sebagian cahaya yang lainnya. Contohnya adalah kain gorden tipis,


dan beberapa jenis plastik.
3) Cahaya dapat dipantulkan
Pemantulan (refleksi) atau pencerminan adalah proses
terpancarnya kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena
cahaya. Contoh peristiwa pemantulan cahaya adalah saat kita
bercermin. Bayangan tubuh kita akan terlihat di cermin, karena cahaya
yang dipantulkan tubuh kita, saat mengenai permukaan cermin,
dipantulkan, atau dipancarkan kembali hingga masuk ke mata kita.
Pemantulan pada cermin, termasuk pemantulan teratur. Pemantulan
teratur terjadi pada benda yang permukaannya rata dan
mengkilap/licin. Pada benda semacam ini, cahaya dipantulkan dengan
arah yang sejajar, sehingga dapat membentuk bayangan benda dengan
sangat baik. Pada benda yang permukaannya tidak rata, cahaya yang
datang dipantulkan dengan arah yang tidak beraturan. Pemantulan
semacam ini disebut pemantulan baur, atau pemantulan difus.
Cermin merupakan salah satu benda yang memantulkan
cahaya. Berdasarkan bentuk permukaannya ada cermin datar dan
cermin lengkung. Cermin lengkung ada dua macam, yaitu cermin
cembung dan cermin cekung.
a. Cermin Datar, yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya
datar dan tidak melengkung. Cermin datar biasa kamu gunakan
untuk bercermin. Pada saat bercermin, kamu akan melihat
bayanganmu di dalam cermin. Bayangan pada cermin datar
mempunyai sifat-sifat berikut.
1) Ukuran (besar dan tinggi) bayangan sama dengan ukuran
benda.
2) Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
Kenampakan bayangan berlawanan dengan benda. Misalnya
tangan kirimu akan menjadi tangan kanan bayanganmu.
3) Bayangan tegak seperti bendanya.
17

4) Bayangan bersifat semu atau maya. Artinya, bayangan dapat


dilihat dalam cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar.
b. Cermin Cembung (positif), yaitu cermin yang permukaan bidang
pantulnya melengkung ke arah luar. Cermin cembung biasa
digunakan untuk spion pada kendaraan bermotor. Bayangan pada
cermin cembung bersifat maya, tegak, dan lebih kecil (diperkecil)
daripada benda yang sesungguhnya.
c. Cermin Cekung (negatif), yaitu cermin yang bidang pantulnya
melengkung ke arah dalam. Cermin cekung biasanya digunakan
sebagai reflektor pada lampu mobil dan lampu senter. Sifat
bayangan benda yang dibentuk oleh cermin cekung sangat
bergantung pada letak benda terhadap cermin. Jika benda dekat
dengan cermin cekung, bayangan benda bersifat tegak, lebih besar,
dan semu (maya). Jika benda jauh dari cermin cekung, bayangan
benda bersifat nyata (sejati) dan terbalik.
4) Cahaya Dapat Dibiaskan
Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya, saat
melewati dua medium yang berbeda kerapatannya. Pembiasan cahaya
dimanfaatkan manusia dalam pembuatan berbagai alat optik. Apabila
cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat,
cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya
merambat dari udara ke air. Sebaliknya, apabila cahaya merambat dari
zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan
menjauhi garis normal. Misalnya cahaya merambat dari air ke udara.
Pembiasan cahaya sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya dasar kolam terlihat lebih dangkal daripada kedalaman
sebenarnya. Gejala pembiasan juga dapat dilihat pada pensil yang
dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air. Pensil tersebut akan
tampak patah
5) Cahaya Dapat Diuraikan
18

Cahaya putih seperti cahaya matahari termasuk jenis cahaya


polikromatik. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang tersusun atas
beberapa komponen warna. Cahaya putih tersusun atas spektrum-
spektrum cahaya yang berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila, dan ungu. Spektrum warna yang tidak dapat diuraikan lagi disebut
cahaya monokromatik. Cahaya putih dapat diuraikan. Saat melewati
prisma, cahaya putih akan mengalami dispersi (penguraian). Contoh
peristiwa dispersi cahaya yang terjadi secara alami adalah peristiwa
terbentuknya pelangi. Pelangi terbentuk dari cahaya matahari yang
diuraikan oleh titik-titik air hujan di langit. Cahaya matahari yang kita
lihat berwarna putih. Namun, sebenarnya cahaya matahari tersusun
atas banyak cahaya berwarna. Kita juga dapat mengamati peristiwa
dispersi cahaya pada balon air. Kita dapat menggunakan air sabun
untuk membuat balon air. Jika air sabun ditiup di bawah sinar
matahari, kamu akan melihat berbagai macam warna berkilauan pada
permukaan balon air tersebut.
3. Penerapan Sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari
Sifat-sifat cahaya dapat dimanfaatkan dalam pembuatan berbagai
macam alat, diantaramya periskop, teleskop, kaleidoskop, dan lup.
1) Periskop Awak kapal selam yang berada di kedalaman laut dapat
mengamati permukaan laut menggunakan periskop. Periskop
menerapkan sifat cahaya yang berupa pemantulan. Cahaya dari atas
permukaan laut ditangkap oleh suatu cermin, kemudian dipantulkan
menuju mata pengamat di dalam kapal selam.
2) Kaleidoskop adalah mainan yang dibuat menggunakan cermin. Dengan
alat ini, kamu dapat membuat aneka macam pola yang mengagumkan.
Pola-pola ini diperoleh karena bayangan benda-benda dalam
kaleidoskop mengalami pemantulan berkali-kali. Dengan demikian,
jumlah benda terlihat lebih banyak daripada benda aslinya.
19

3) Lup Lup merupakan alat optik yang sangat sederhana. Alat ini berupa
lensa cembung. Lup berfungsi membantu mata untuk melihat benda-
benda kecil agar tampak besar dan jelas.

E. Model Pembelajaran Problem Based Learning


1. Pengertian Model Pembelajaran
Agus Suprijono (2009: 45-46) menyatakan model adalah bentuk
representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang
atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu. Model
pembelajaran merupakan pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.
Model pembelajaran dapat digunakan untuk menyusun kurikulum,
merancang bahan pembelajaran, dan menuntun pelajaran di dalam kelas
atau pada kondisi lainnya.
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Duch (dalam. Shoimin, 2014:130) menyatakan pembelajaran
Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang bercirikan
adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik
belajar berpikir kritis dan keterampilanmemecahkan masalah serta
memperoleh pengetahuan.
Model Problem Based Learning meliputi pengajuan pertanyaan
atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antarmata pelajaran,
penyelidikan autentik kerja sama dan menghasilkan karya serta peragaan
(Hosnan, 2014:295). Oleh karena itu, dengan adanya Problem Based
Learning dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir
dan keterampilan pemecahan masalah (Ibrahim dalam Hosnan, 2014:295).
Ward (dalam. Ngalimun, 2014:89) menyatakan pembelajaran
Problem Based Learning merupakan suatu model pembelajaran yang
melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap
metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang
20

berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki


keterampilan untuk memecahkan masalah
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Problem
Based Learning merupakan merupakan suatu model pembelajaran yang
bercirikan adanya permasalahan nyata dimana melibatkan siswa untuk
dapat menemukan sebuah permasalahan yang akan dikaji dalam
pembelajaran serta mampu memecahkan masalah yang dihadapinya
melalui tahap-tahap berpikir ilmiah.

3. Karakteristik Model Problem Based Learning


Model pembelajaran Problem Based learning mempunyai ciri-ciri
khusus atau sifat khas yang membedakaannnya dengan model
pembelajaran yang lain. Menurut Savoie Hughes (dalam Made Wena
2009:91) bahwa model pembelajaran Problem Based learning memiliki
beberapa karakteristik antara lain sebagai berikut :
a. Belajar dimulai dengan suatu permasalahan.
b. Permasalahan yang diberikan harus berhubungan dengan dunia nyata
siswa.
c. Mengorganisasikan pembelajaran diseputar permasalahan,bukan
seperti disiplin ilmu.
d. Memberikan tanggung jawab yang besar dalm membentuk dan
menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri.
e. Menggunakan kelompok kecil.
f. Menuntut siswa untuk mendemostrasikan apa yang telah dipelajarinya
dalam bentuk produk dan kinerja.
Sedangkan karakteristik model pembelajaranProblem Based
Learning menurut Rusman (2014: 232) adalah sebagai berikut:
a. Permasalahan menjadi starting point dalam belajar.
b. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia
nyata yang tidak terstruktur.
21

c. Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple perspective).


d. Permasalahan menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap,
dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan
belajar dan bidang baru dalam belajar.
e. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan
evaluasi sumber informasi merupakan proses yang esensial dalam
Problem Based Learning.
f. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif.
g. Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama
pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi
dari sebuah permasalahan.
h. Problem Based Learning melibatkan evaluasi dan review pengalaman
siswa dan proses belajar.
Berdasarkan karekteristik tersebut, pembelajaran berdasarkan
masalah memiliki beberapa tujuan. Menurut Rusman (2014:238) tujuan
model Problem Based Learning adalah penguasaan isi belajar dari disiplin
heuristik dan pengembangan keterampilan pemecahan masalah. Problem
Based Learning juga berhubungan dengan belajar tentang kehidupan yang
lebih luas, keterampilan memaknai informasi, kolaboratif, dan belajar tim,
serta kemampuan berpikir reflektif dan evaluatif.
Sedangkan menurut Ibrahim dan Nur dalam Rusman (2014:242)
tujuan model Problem Based Learning secara lebih rinci yaitu:
a. Membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir dan
memecahkan masalah
b. Belajar berbagai peran orang dewasa melalui keterlibatan mereka
dalam pengalaman nyata
c. Menjadi para siswa yang otonom atau mandiri.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik
model Problem Based Learning yaitu suatu rangkaian aktivitas
pembelajaran yang menitikberatkan masalah sebagai bahan pembelajaran
yang akan dicari penyelesaiannya menggunakan metode ilmiah. Tetapi
22

masalah tersebut harus sesuai dengan materi pembelajaran yang dikaitkan


dengan dunia nyata. Pelaksanaan model tersebut siswa dituntut untuk aktif
berpikir dan kreatif dalam pemecahan masalah.
4. Strategi Penerapan Model Problem Based Learning
Wina Sanjaya(2009: 215) menyatakan tidak semua materi
pembelajaran dapat diterapkan dengan model Problem Based Learning,
karena tidak semua materi cocok untuk digunakan dalam penerapan model
tersebut. Adapun strategi dalam penerapan model ini adalah:
a. Apabila guru menginginkan agar siswa tidak hanya sekedar dapat
mengingat materi pelajaran, akan tetapi menguasai dan memahaminya
secara penuh.
b. Apabila guru bermaksud untuk mengembangkan keterampilan berpikir
rasional siswa.
c. Apabila guru menginginkan kemampuan siswa untuk memecahkan
masalah.
d. Apabila guru ingin mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab
dalam belajarnya.
e. Apabila guru ingin siswa memahami hubungan antara apa yang
dipelajari dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari.
Materi pelajaran yang digunakan dalam penerapan model ini tidak
terbatas pada materi pelajaran yang bersumber dari buku saja, akan tetapi
juga dapat bersumber dari peristiwa tertentu sesuai dengan kurikulum
yang berlaku dan berdasar kriteria tertentu. Kriteria pemilihan bahan
pelajaran dengan model Problem Based Learning yaitu:
a. Bahan pelajaran harus mengandung isu-isu yang mengandung konflik
yang bisa bersumber dari berita, rekaman video dan lain-lain.
b. Bahan yang dipilih adalah bahan yang bersifat familiar dengan siswa,
sehingga setiap siswa dapat mengikutinnya dengan baik.
c. Bahan yang dipilih merupakan bahan yang berhubungan dengan
kepentingan orang banyak sehingga terasa manfaatnya.
23

d. Bahan yang dipilih merupakan bahan yang mendukung kompetensi


yang harus dicapai.
e. Bahan yang dipilih sesuai dengan minat siswa sehingga setiap siswa
merasa perlu untuk mempelajarinya (Wina Sanjaya, 2009: 216-217).
5. Langkah-langkah Pelaksanaan Model Problem Based Learning
Model Problem Based Learning memiliki beberapa langkah pada
implementasinya dalam proses pembelajaran. Menurut Ibrahim dan Nur
dalam Rusman (2014:243) mengemukakan bahwa langkah-langkah
Problem Based Learning adalah sebagai berikut:
1) Orientasi siswa pada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang
diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan
masalah.
2) Mengorganisasi siswa untuk belajar.
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
3) Membimbing pengalaman individual/kelompok.
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah.
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas
dengan temannya.
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan.
6. Kelebihan dan kekurangan model Problem Based Learning
Menurut Wina Sanjaya (2009: 220-221) model Problem Based
Learning mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan
model problem based learning yaitu:
24

1) Pemecahan masalah merupakan teknik yang baik untuk lebih


memahami isi pelajaran.
2) Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta
memberi kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru.
3) Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas peserta didik.
4) Pemecahan masalah membantu bagaimana mentransfer pengetahuan
mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
5) Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan
pengetahuan barunya dan bertanggungjawab terhadap pembelajaran
yang mereka lakukan.
6) Melalui pemecahan masalah bahwa belajar tidak hanya dari guru dan
buku.
7) Pemecahan masalah dianggap pembelajaran yang lebih
menyenangkan.
8) Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk
berfikir kritis dan mengembangkan pengetahuan mereka untuk
menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
9) Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia
nyata.
10) Pemecahan masalah dapat membangun minat siswa untuk secara terus
menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikaan formal berakhir.
Sedangkan kelemahan model problem based learning yaitu :
1) Jika minat siswa kurang atau masalah kurang menarik siswa, maka
siswa akan merasa enggan untuk mencoba.
2) Keberhasilan strategi pembelajaran berbasis masalah membutuhkan
cukup waktu untuk persiapan.
3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha memecahkan masalah
yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin
mereka pelajari.
25

F. Kerangka Berpikir
Pada keadaan awal yang terjadi di kelas IV SDN Medani 02 sebelum
diadakan penelitian tindakan kelas (PTK), terlihat bahwa guru masih belum
bisa membuat suatu pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan senang
dalam belajar IPA. Metode pembelajaran yang digunakan belum bervariasi
dan masih menggunakan metode ceramah. Metode yang kurang bervariasi
tersebut menyebabkan keaktifan siswa kurang dan hasil belajar siswa belum
optimal.
Permasalahan tersebut memberikan dampak yang lebih serius lagi bagi
siswa, dimana hasil belajar siswa yang rendah atau dengan kata lain masih di
bawah Kriteria Ketuntasan 65 Minimim (KKM). Padahal apabila guru mau
mencoba untuk melakukan inovasi pembelajaran dengan menggunakan suatu
model tertentu maka berdasarkan teori-teori yang telah dikaji di dalam kajian
teori akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Terkait dengan hal tersebut, perlu adanya suatu tindakan yang dapat
membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Tindakan yang cocok adalah
diterapkannya model pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung.
Hal itu dapat dilakukan dengan menerapkan model Problem Based Learning,
karena dalam model tersebut siswa dapat terlibat untuk aktif berpikir,
menemukan konsep baru dalam memecahkan permasalahan pembelajaran
yang dikaitkan dengan masalah dunia nyata.
Pada proses pembelajaran dengan penerapan model ini diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tetapi, apabila antara input dan
proses pembelajaran tidak saling mendukung, maka tidak akan terjadi
peningkatan hasil belajar siswa.Berdasarkan uraian di atas akan diperjelas
pada skema di bawah ini:
26

Kondisi
Awal
Guru belum menggunakan model Problem
Keaktifan Based
siswa Learning
kurang dan hasil belajar siswa masih rendah

TindakanGuru menggunakan model Problem


Siklus I : Based Learning
Guru menggunakan model Problem Based Learnin

Siklus 2 : Guru menggunakan model Problem Based Learnin


Kondisi Hasil belajar siswa meningkat
Akhir
Gambar 2.2
Alur Kerangka Berpikir

G. Hipotesis Tindakan
Dari Uraian yang telah dibahas diatas, maka peneliti melakukan
dugaan sementara bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learningpada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun
Pelajaran 2020/2021.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, dan Pihak Yang Membantu


1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah individu atau sekelompok orang yang
dapat memberikan informasi secara jelas dan tepat terkait penelitian yang
dilakukan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Medani
02 Cluwak yang berjumlah 13 siswa, terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Tabel 3.1
Data Siswa Kelas IV SDN Medani 02 Cluwak

JENIS KELAMIN
NO NAMA SISWA LAKI-LAKI PEREMPUAN
(L) (P)
1 Ahmad Refansyah √
2 Aswa Riyan Wahyu Ramandani √
3 Asyifa Ratna Dewi √
4 Bima Frananda Raditya Zafri √
5 Dara Ika Emyta √
6 Faza Khoridatun Nikmah √
7 Ifdatul Khusna √
8 Ika Arifatul Oktavia √
9 Maritza Dihan Huwaida √
10 Meliza Sania Anggraini √
11 Muhammad Muhaimin √
12 Redtha Husna Echasanti √
13 Zahra Dwi Yuanita √
Jumlah 4 9

27
28

2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan kepada peserta didik kelas IV SD Negeri
Medani 02 Cluwak yang beralamat di Desa Medani Kecamatan Cluwak
Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2020/2021.
3. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dalam waktu yang cukup singkat
dikarenakan kondisi negara saat ini sedang dalam masa pandemi Covid 19.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk mata pelajaran IPA kelas IV
materi sifat-sifat cahaya dilaksanakan melalui 3 tahap yaitu pra siklus,
siklus I, dan siklus II. Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung dan
setiap siklusnya dilaksanakan selama 70 menit (2x35) menit. Pelaksanaan
penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan pada bulan April Tahun
Pelajaran 2018/2019. Adapun pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah
sebagai berikut:
a. Pra siklus dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 05April 2021 saat
pelajaran IPA pukul 07.00-08.10 WIB
b. Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 12April2021 saat
pelajaran IPA pukul 07.00-08.10 WIB
c. Siklus II dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 19April saat pelajaran
IPA pukul 07.00-08.10 WIB
4. Pihak Yang Membantu
Dalam pelaksanaan penelitia perbaikan pembelajaran pada siswa
kelas IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021 ini, peneliti
dibantu oleh pihak-pihak antara lain :
a. Drs. Dwi Yulianto, M.Pd selaku supervisor 1 yang telah senantiasa
membimbing dan mengarahkan peneliti dalam melakukan perbaikan
pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya SDN Medani 02 Cluwak
Tahun Pelajaran 2020/2021.
b. Kapiyarsono, S.Pd selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Medani 02
Cluwak yang telah memberikan dukungan pada peneliti.
29

c. Sugito, S.Pd., selaku supervesior 2 sekaligus penilai 1 yang membantu


dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
d. Weni Puspito Sari, S.IP., selaku teman sejawat sebagai pengamat /
kolaborator dan sekaligus penilai 2.
e. Semua siswa kelas IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran
2018/2019.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Rancangan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas. Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian
tindakan kelas ini berbentuk siklus. Tiap siklus terdiri dari empat langkah,
yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (acting), (3) observasi
(observing), (4) refleksi (reflecting). Dalam melaksanakan penelitian tindakan
kelas, peneliti merancang untuk mengadakan siklus sebanyak dua kali. Berikut
ini adalah gambar keempat langkah dalam PTK yang dikemukakan oleh
Arikunto ( 2008:16) :

REFLEKSI SIKLUS I SIKLUS I

PENGAMATAN

PERENCANAAN

REFLEKSI SIKLUS II PELAKSANAAN

PENGAMATAN

Bagan 3.1
Bagan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas
30

Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus yaitu prasiklus,


siklus I dan siklus II. Masing-masing siklus terdiri dari satu pertemuan.
Sedangkan untuk penjelasan proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas
disetiap siklusnya adalah sebagai berikut :
1. Pra Siklus
a. Perencanaan
Perencanaan dilakukan dengan menyiapkan hal-hal yang
dibutuhkandalam melaksanakan tindakan pada proses pembelajaran
diantaranya:

1) Peneliti dan guru menetapkan waktu pelaksanaan tindakan kelas.


2) Menyiapkan materi pelajaran yang akan disampaikan dan absensi.
3) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4) Menyiapkan lembar observasi yang digunakan untuk mengamati
aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.
5) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), dan soal evaluasi yang
akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan Pra Siklus berlangsung selama satu kali pertemuan
(2x35) menit. Langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai
berikut:
1) Kegiatan awal
a) Guru menyapa salam kepada siswa/wali murid untuk
mengkondisikan siswa bersiap-siap mengikuti pembelajaran
lewat WAG sebelum jam belajar dimulai.
b) Setelah masuk jam belajar guru meminta siswa untuk absen diri
dengan cara mengetik “NAMA-HADIR” untuk memastikan
siswa sudah siap mengikuti kegiatan PJJ lewat WAG.
c) Guru memimpin doa bersama.
d) Guru tanya jawab dengan peserta didik tentang kabar dan
mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan dengan
melakukan protokol kesehatan.
31

e) Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran tentang


“Sifat-sifat Cahaya” melalui WAG
2) Kegiatan inti
a) Guru membagikan link video youtube tentang penjelasan sifat-
sifat cahaya melalui link https://youtu.be/HLVr90ZVvPk
b) Siswa memperhatikan penjelasan guru isi tayangan video
c) Guru memberikan tugas tentang sifat-sifat cahaya
d) Guru menerima pertanyaan murid bila belum jelas via chat WA
dan guru memberikan kesempatan pada murid untuk
memberikan jawaban via chat WA.
e) Guru memberikan jawaban pertanyaan murid yang belum
terselesaikan via chat WA dan penjelasan ulang via tayangan
vidio.
f) Guru memberikan kuis sesuai materi dan memantau murid
yang sudah mampu menyelesaikan kuis.
g) Guru memberikan tugas sesuai materi untuk dikerjakan setelah
pembelajaran daring selesai via chat WA
h) Murid mengerjakan tugas setelah pembelajaran daring
i) Orangtua/murid mengirimkan photo hasil pekerjaan via japri
chat WA
3) Kegiatan Penutup
a) Guru memberi reward kepada murid yang sudah mengirim
tugas (lewat WA)
b) Guru dan murid menyimpulkan materi sajian hasil
pembelajaran daring
c) Guru menutup pembelajaran
d) Guru melakukan dokumentasi kegiatan pembelajaran daring
Pelajaran ditutup dengan doa bersama.
32

c. Pengamatan
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan
pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah disusun. Lembar
pengamatan terdiri dari dua aspek yaitu:
1) Melakukan pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran IPA materi
sifat-sifat cahaya.
2) Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA
materi sifat-sifat cahaya.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian pada pra siklus dan sesuai dengan
rencana penelitian tindakan kelas, maka pada akhir pembelajaran pra
siklus diadakan refleksi dari pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Adapun hal-hal yang harus dilakukan guru yaitu:
1) Menganalisis data hasil observasi terhadap aktivitas guru dan sisiwa
pada pra siklus.
2) Menganalisis penilaian proses dan hasil pembelajaran pra siklus.
3) Mengkaji ulang pelaksanaan pembelajaran IPA pada pra siklus dan
efek tindakan yang ditimbulkan pada pra siklus.
4) Membuat daftar permasalahan serta kekurangan yang terjadi pada pra
siklus.
5) Merencanakan tindak lanjut untuk perbaikan pada pra siklus
2. Siklus 1
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan pada Siklus I yaitu diperoleh informasi
pada tahap observasi. Tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
1) Peneliti dan guru menetapkan waktu pelaksanaan tindakan kelas.
2) Menyiapkan materi pelajaran yang akan disampaikan dan absensi.
3) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4) Menyiapkan lembar-lembar observasi yang memuat aspek-aspek
pembelajaran yang menggunakan metode Problem Based
Learning.
33

5) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan untuk


mendukung kegiatan pembelajaran dengan metode Problem Based
Learning.
6) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), dan soal evaluasi yang
akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pada Siklus I berlangsung selama satu kali
pertemuan (2x35) menit. Langkah-langkah pelaksanaannya adalah
sebagai berikut:
1) Kegiatan awal
a) Guru menyapa salam kepada siswa/wali murid untuk
mengkondisikan siswa bersiap-siap mengikuti pembelajaran
lewat WAG sebelum jam belajar dimulai.
b) Setelah masuk jam belajar guru meminta siswa untuk absen diri
dengan cara mengetik “NAMA-HADIR” untuk memastikan
siswa sudah siap mengikuti kegiatan PJJ lewat WAG.
c) Guru memimpin doa bersama.
d) Guru tanya jawab dengan peserta didik tentang kabar dan
mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan dengan
melakukan protokokesehatan.
e) Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan siswa tentang
pelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan pelajaran yang
akan disampaikan.
f) Guru bertanya jawab dengan siswatentang materi yang telah
dipelajari melalui WAG
g) Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran tentang
“Sifat-sifat Cahaya” melalui WAG
2) Kegiatan inti
Langkah- Langkah pembelajaran Problem Based Learning:
a) Orientasi Peserta Didik Pada Masalah
34

(1) Guru membagikan link video youtube tentang penjelasan


materi sifat-sifat cahaya melalui link
https://youtu.be/NykNpHxFH0s
(2) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang video yang
dikirimkan melalui WAG
(3) Guru memberikan peguatan jawaban kepada siswa melalui
WAG
(4) Guru membagikan LKPD tentang percobaan sifat-sifat
cahaya dalam bentuk format words.
b) Mengorganisasi Peserta Didik untuk Belajar
(1) Guru membagi siswa menjadi kelompok yang masing-
masing beranggotakan lima orang.
(2) Guru meminta siswa mengakses video tentang sifat-sifat
cahaya yang terdapat di youtube untuk didownload
(3) Guru meminta siswa mengunduh LKPD untuk mencatat
hasil percobaan tentang sifat-sifat cahaya yang telah dishare
di WAG dalambentuk format words
(4) Guru meminta siswa untuk berdiskusi secara berkelompok
terkait soal LKPD
c) Membimbing pengalaman Individual
(1) Guru meminta siswa mengamati video tentang sifat-sifat
cahaya yang telah didownload offline dari laman Youtube
melalui link video yang dishare guru di WAG
(2) Guru membimbing diskusi secara online dengan menjawab
pertanyaan siswa melalui WAG
d) Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
(1) Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
untuk melakukan percobaan tentang sifat-sifat cahaya
(2) Siswa melakukan percobaan tentang sifat-sifat cahaya
dengan anggota kelompok.
35

(3) Siswa menuliskan hasil percobaan tentang sifat-sifat cahaya


pada LKPD yang telah di unduh di WAG
(4) Siswa menuliskan pertanyaan tentang hal-hal yang belum
dipahami atau kesulitan yang ditemui saat melakukan
percobaan tentang sifat-sifat cahaya.
e) Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan
Masalah
(1) Siswa menyimpulkan sifat-sifat cahaya
(2) Siswa melakukan refleksi/evaluasi terhadap proses yang
telah dikerjakan bersama teman kelompoknya.
(3) Siswa menanyakan mengenai hal-hal yang kurang
dimengerti terkait penyelidikan yang dilakukan melalui
WAG
3) Kegiatan Penutup
a) Guru meminta siswa mengumpulkan LKPD untuk di
portofoliokan melalui WAG
b) Guru melakukan penilaian dengan memberi soal melalui WAG
c) Guru dan Siswa melakukan kegiatan refleksi pembelajaran
melaui WAG:
 Apa yang sudah kamu pelajari hari ini?
 Apa yang paling kamu sukai dari kegiatan hari ini?
d) Siswa diajak untuk selalu mensyukuri nikmat yang diberikan
Tuhan.
e) Pelajaran ditutup dengan doa bersama.
c. Pengamatan
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan
pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah disusun. Lembar
pengamatan terdiri dari dua aspek yaitu:
1) Melakukan pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran IPA
melalui model Problem Based learning materi sifat-sifat cahaya.
36

2) Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA


melalui model Problem Based learning materi sifat-sifat cahaya.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan sesuai dengan
rencana penelitian tindakan kelas, maka pada akhir pembelajaran siklus I
diadakan refleksi dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Adapun hal-
hal yang harus dilakukan guru yaitu:
1) Menganalisis data hasil observasi terhadap aktivitas guru dan sisiwa
pada siklus pertama.
2) Menganalisis penilaian proses dan hasil pembelajaran siklus pertama.
3) Mengkaji ualang pelaksanaan pembelajaran IPA pada siklus pertama
dan efek tindakan yang ditimbulkan pada siklus pertama.
4) Membuat daftar permasalahan serta kekurangan yang terjadi pada
siklus pertama
5) Merencanakan tindak lanjut untuk perbaikan pada siklus kedua.
3. Siklus II
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan pada Siklus II yaitu diperoleh informasi
pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas IV
mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Tahap
ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
1) Peneliti dan guru menetapkan waktu pelaksanaan tindakan kelas.
2) Menyiapkan materi pelajaran yang akan disampaikan dan absensi.
3) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4) Menyiapkan lembar-lembar observasi yang memuat aspek-aspek
pembelajaran yang menggunakan modelProblem Based Learning.
5) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan untuk
mendukung kegiatan pembelajaran dengan modelProblem Based
Learning.
37

6) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), dan soal evaluasi yang


akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pada Siklus II berlangsung selama satu kali
pertemuan (2x35) menit. Langkah-langkah pelaksanaannya adalah
sebagai berikut:
1) Kegiatan awal
a) Guru menyapa salam kepada siswa/wali murid untuk
mengkondisikan siswa bersiap-siap mengikuti pembelajaran
lewat WAG sebelum jam belajar dimulai.
b) Setelah masuk jam belajar guru meminta siswa untuk absen diri
dengan cara mengetik “NAMA-HADIR” untuk memastikan
siswa sudah siap mengikuti kegiatan PJJ lewat WAG.
c) Guru memimpin doa bersama.
d) Guru tanya jawab dengan peserta didik tentang kabar dan
mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan dengan
melakukan protokokesehatan
e) Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan siswa tentang
pelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan pelajaran yang
akan disampaikan.
f) Guru bertanya jawab dengan siswatentang materi yang telah
dipelajari melalui WAG
g) Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran tentang
“Sifat-sifat Cahaya” melalui WAG
h) Guru menyampaikan pentingnya menguasai materi yang akan
diajarkan melalui WAG
2) Kegiatan inti
Langkah- Langkah pembelajaran Problem Based Learning:
a) Orientasi Peserta Didik Pada Masalah
38

(1) Guru membagikan link video youtube tentang penjelasan


materi sifat-sifat cahaya dan cara membuat percobaan sifat-
sifat cahaya melalui link https://youtu.be/2t7Z6RynZ9g
(2) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang video yang
dikirimkan melalui WAG
(3) Guru memberikan peguatan jawaban kepada siswa melalui
WAG
(4) Guru membagikan LKPD tentang percobaan sifat-sifat
cahaya dalam bentuk format words
b) Mengorganisasi Peserta Didik untuk Belajar
(1) Guru membagi siswa menjadi kelompok yang masing-
masing beranggotakan 3 orang siswa.
(2) Guru meminta siswa mengakses video tentang sifat-sifat
cahaya yang terdapat di youtube untuk didownload
(3) Guru meminta siswa mengunduh LKPD untuk mencatat
hasil percobaan tentang sifat-sifat cahaya yang telah dishare
di WAG dalam bentuk format words
(4) Guru meminta siswa untuk berdiskusi secara berkelompok
terkait soal LKPD
c) Membimbing pengalaman Individual
(1) Guru meminta siswa mengamati video tentang sifat-sifat
cahaya yang telah didownload offline dari laman Youtube
melalui link video yang dishare guru di WAG
(2) Guru membimbing diskusi secara online dengan menjawab
pertanyaan siswa melalui WAG
d) Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
(1) Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
untuk melakukan percobaan tentang sifat-sifat cahaya
(2) Siswa melakukan percobaan tentang sifat-sifat cahaya
dengan anggota kelompok.
39

(3) Siswa menuliskan hasil percobaan tentang sifat-sifat cahaya


pada LKPD yang telah di unduh di WAG
(4) Siswa menuliskan pertanyaan tentang hal-hal yang belum
dipahami atau kesulitan yang ditemui saat melakukan
percobaan tentang sifat-sifat cahaya
e) Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan
Masalah
(1) Siswa menyimpulkan sifat-sifat cahaya
(2) Siswa melakukan refleksi/evaluasi terhadap proses yang
telah dikerjakan bersama teman kelompoknya.
(3) Siswa menanyakan mengenai hal-hal yang kurang
dimengerti terkait penyelidikan yang dilakukan melalui
WAG
3) Kegiatan Penutup
a) Guru meminta siswa mengumpulkan LKPD untuk di
portofoliokan melalui WAG
b) Guru melakukan penilaian dengan memberi soal melalui WAG
c) Guru dan Siswa melakukan kegiatan refleksi pembelajaran
melaui WAG:
 Apa yang sudah kamu pelajari hari ini?
 Apa yang paling kamu sukai dari kegiatan hari ini?
d) Siswa diajak untuk selalu mensyukuri nikmat yang diberikan
Tuhan
e) Pelajaran ditutup dengan doa bersama.
c. Pengamatan
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan
pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah disusun. Lembar
pengamatan terdiri dari dua aspek yaitu:
1) Melakukan pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran IPA
melalui model Problem Based learning materi sifat-sifat cahaya.
40

2) Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA


melalui model Problem Based learning materi sifat-sifat cahaya.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II dan sesuai dengan
rencana penelitian tindakan kelas, maka pada akhir pembelajaran siklus II
diadakan refleksi dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Adapun hal-
hal yang harus dilakukan guru yaitu:
1) Menganalisis data hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siswa
siklus kedua
2) Menganalisis penilaian proses dan hasil pembelajaraan siklus kedua.
3) Mengkaji ulang pelaksanaan pembelajaran IPA dan efek tindakan yang
terjadi pada siklus kedua.

C. Teknik Analisis Data


1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data kualitatif diambil melalui dokumentasi
dan tes. Sedangkan Pengumpulan data kuantitatif diambil melalui tes.
a) Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu
(Sugiyono, 2013: 329). Dokumen dapat berupa tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental dari seseorang. Dokumentasi yang digunakan
dalam penelitian ini berupa foto-foto yang menunjukkan gambaran
mengenai kegiatan guru dan siswa dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Dokumentasi ini bertujuan untuk memperkuat data yang
diperoleh dalam proses pembelajaran.
b) Tes
Tes adalah seperangkat rangsangan (stimulasi) yang diberikan
kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-
jawaban yang dijadikan penetapan skor angka (Hamzah B. Uno dkk,
2011: 104). Jenis tes yang digunakan pada penelitian ini adalah pretest
dan posttest. Pretest dilakukan sebelum tindakan untuk mengetahui
41

kemampuan awal siswa. Sementara posttest dilakukan sesudah


tindakan (setiap satu siklus berakhir) untuk mengetahui peningkatan
kemampuan siswa. Tes dipergunakan untuk memperoleh data tentang
hasil belajar kognitif siswa. Instrumen yang digunakan berupa butir
soal pilihan ganda.
c) Observasi
Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara
pengamatan langsung dan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal
yang akan diteliti (Wina Sanjaya, 2011: 86). Observasi dilakukan
dengan cara mengamati dan mencatat data yang relevan selama
pelaksanaan pembelajaran di kelas. Observasi dilakukan oleh peneliti
dan seorang teman sejawat. Observasi dipergunakan untuk
mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dan guru selama proses
pembelajaran. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi
2. Instrumen Hasil Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian (suparno: 2010). Dalam penelitian ini ada tiga macam
instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu:
a. Instrumen untuk metode tes adalah tes atau soal
b. Instrumen untuk metode observasi adalah chek-list
c. Instrumen untuk metode angket atau kuesioner adalah angkat atau
kuesioner
3. Alat Pengumpulan Data
Peneliti mengumpulkan data dengan teknik tes dan teknik non tes.
Untuk teknik tes, peneliti menyusun butir soal uraian singkat dan
dilengkapi dengan kunci jawaban, pedoman penskoran, dan pedoman
penilaian. Sedangkan alat pengumpul data non tes, peneliti menyusun
lembar observasi siswa dan video untuk mendokumentasikan kegiatan
perbaikan pembelajaran.
42

4. Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu model pembelajaran dalam
kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitaian ini
mengggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif, yaitu metode
penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai
dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi
belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap
kegiata serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase
keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya
dilakukan dengan memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis padas
setiap akhir putaran.
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana
yaitu:
a) Menilai Tes formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa,
yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada dikelas
tersebut.
b) Ketuntasan belajar
Ketuntasan belajar berdasarkan kurikulum K13.Siswa
dinyatakan tuntas belajar bila telah mencapai hasil atau nilai sesuai
KKM 65 untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Hasil ketuntasan dikonsultasikan dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) belajar yang dikelompokkan kedalam 2 kategori yaitu
tuntas dan tidak tuntas sebagai berikut.
Table 3.2

Kriteria Ketentuan Minimal Belajar

Kriteria Ketuntasan Kualifikasi


≥ 65 Tuntas
< 65 Tidak Tuntas
43

Data kualitatif, dianalisis dengan dilakukan proses koding


untuk mengorganisir data. Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan
table kriteria penilaian kualitatif yang dikelompokkan dalam empat
kategori, yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang, kurang sekali.
5. Indikator Keberhasilan
Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat
cahaya dikatakan tuntas apabila nilai siswa lebih besar atau sama dengan
nilai KKM yaitu 65. Sedangkan hasil belajar siswa dikatakan belum tuntas
apabila nilai dibawah KKM yaitu nilai kurang dari 65.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Deskripsi Pra Siklus
a. Perencanaan
Sebagai tahap awal maka perencanaan pada pra siklus meliputi
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1) Pemilihan materi.
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan 2 hari
sebelumnya pada hari Sabtu, 3 April 2022
3) Menyiapkan media ajar berupa buku IPA
4) Metode pembelajaran menggunakan metode ceramah.
5) Mempersiapkan alat evaluasi yang berupa lembar penilaian tes
formatif untuk mengetahui respond keberhasilan dari pra siklus.
6) Membuat lembar observasi untuk mengetahui sejauh mana situasi
belajar mengajar ketika metode ceramah diaplikasikan
b. Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan pembelajaran pra siklus dengan tahapan
pelaksanaan sebagai berikut:
1) Kegiatan awal
a) Guru menyapa salam kepada siswa/wali murid untuk
mengkondisikan siswa bersiap-siap mengikuti pembelajaran
lewat WAG sebelum jam belajar dimulai.
b) Setelah masuk jam belajar guru meminta siswa untuk absen diri
dengan cara mengetik “NAMA-HADIR” untuk memastikan
siswa sudah siap mengikuti kegiatan PJJ lewat WAG.
c) Guru memimpin doa bersama.
d) Guru tanya jawab dengan peserta didik tentang kabar dan
mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan dengan
melakukan protoko kesehatan.

44
45

e) Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran tentang


“Sifat-sifat Cahaya” melalui WAG
2) Kegiatan inti
a) Guru membagikan link video youtube tentang penjelasan sifat-
sifat cahaya melalui linkhttps://youtu.be/HLVr90ZVvPk
b) Siswa memperhatikan penjelasan guru isi tayangan video
c) Guru memberikan tugas tentang sifat-sifat cahaya
d) Guru menerima pertanyaan murid bila belum jelas via chat WA
dan guru memberikan kesempatan pada murid untuk
memberikan jawaban via chat WA.
e) Guru memberikan jawaban pertanyaan murid yang belum
terselesaikan via chat WA dan penjelasan ulang via tayangan
vidio.
f) Guru memberikan kuis sesuai materi dan memantau murid
yang sudah mampu menyelesaikan kuis.
g) Guru memberikan tugas sesuai materi untuk dikerjakan setelah
pembelajaran daring selesai via chat WA
h) Murid mengerjakan tugas setelah pembelajaran daring
i) Orangtua/murid mengirimkan photo hasil pekerjaan via japri
chat WA
3) Kegiatan Penutup
a) Guru memberi reward kepada murid yang sudah mengirim
tugas (lewat WA)
b) Guru dan murid menyimpulkan materi sajian hasil
pembelajaran daring
c) Guru menutup pembelajaran
d) Guru melakukan dokumentasi kegiatan pembelajaran daring
Pelajaran ditutup dengan doa bersama.
c. Pengamatan
Ketika pembelajaran pra siklus sedang berlangsung, peneliti
mengamati jalannya pembelajaran dengan mengisi lembar obsevasi
46

yang telah disediakan. Proses pembelajaran yang diobservasi meliputi


aktivitas belajar siswa dan performansi guru. Aktivitas belajar siswa
dinilai menggunakan instrumen lembar penilaian aktivitas belajar
siswa. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran secara klasikal
dapat dilihat pada tabel data aktivitas siswa dalam pembelajaran
berikut ini.
Tabel 4.1
Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus
No Aktivitas Belajar Total Presentase
1 Keantusiasan siswa mengikuti pembelajaran 35 67,30%
2 keaktifan siswa bertanya kepada guru 32 61,53%
Keaktifan siswa Menjawab/menanggapi
3 30 57,69%
pertanyaan dari teman/guru
4 Partisipasi siswa dalam kelompok 34 65,38%
5 Mengumpulkan/menyetor pekerjaan rumah 52 100%

Dari data tabel diatasmenunjukkan bahwa ada empat aspek


aktivitas belajar yang belum memenuhi indikator keberhasilan yaitu
>75%. Keempat aspek tersebut yaitu: (1) Keantusiasan siswa
mengikuti pembelajaran, (2) keaktifan siswa bertanya kepada guru, (3)
Keaktifan siswa menjawab/menanggapi pertanyaan dari teman/guru,
dan (4) Partisipasi siswa dalam kelompok.
Hal ini terjadi karena guru belum maksimal dalam
melaksanakan pembelajaran pada pra siklus. Pertama Pertama
keantusiasan siswa belum maksimal karena dari hasil pengamatan guru
ada sebagian siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru pada
saat kegiatan pembelajaran. Kedua siswa belum aktif bertanya kepada
guru. Dari hasil pengamatan guru kebanyakan siswa masih diam ketika
mengikuti pembelajaran, siswa yang aktif bertanya kepada guru hanya
sebagian kecil saja. Ketiga Keaktifan siswa Menjawab/menanggapi
pertanyaan dari teman/guru masih kurang karena dari hasil
pengamatan guru kebanyakan siswa masih diam ketika mengikuti
pembelajaran, siswa yang aktif mejawab pertanyaan guru/teman hanya
47

sebagian kecil saja. Keempat partisipasi siswa dalam kelompok masih


kurang. Dari hasil pengamatan guru setiap kelompok belum saling
membantu ketika melakukan percobaan. Untuk aktivitas siswa
mengumpulkan/menyetor pekerjaan rumah sudah baik dan memenuhi
indikator keberhasilan. Dari hasil pengamatan guru setiap siswa sudah
mengumpulkan/menyetor pekerjaan rumah.
Proses pembelajaran yang dilaksanakan juga dilakukan
observasi kinerja guru. Aktivitas kinerja guru dinilai menggunakan
instrumen lembar observasi kinerja guru. Lembar observasi tersebut
digunakan untuk mengetahui keterampilan guru dalam melakukan
pembelajaran. Hasil pengamatan akan di tulis di lembar pengamatan
lapangan. Aspek-aspek yang diamati pada lembar observasi sebagai
berikut:
Table 4.2
Lembar observasi Kinerja Guru pra siklus
Skor
Aspek yang diamati
No 3 2 1
Kemampuan guru membuka pelajaran
1 Memeriksa kesiapan siswa √
2 Memberikan motivasi awal √
3 Memberikan apersepsi √
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran √
Sikap guru dalam proses pembelajaran
5 Kejelasan artikulasi suara √
6 Antusiasme dalam penampilan √
7 Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan bahan belajar
Bahan belajar disajikan sesuai dengan
8
langkah-langkah yang dibuat dalam RPP
Kejelasan dalam menyampaikan materi
9 √
ajar
Memiliki wawasan yang luas dalam
10 √
menyampaikan bahan ajar
Kegiatan pembelajaran
Penyajian bahan pelajaran sesuai sesuai
11 dengan tujuan atau indikator yang telah √
ditetapkan
12 Penerapan model pembelajaran √
48

Memiliki keterampilan dalam merespon


13 √
dan menanggapi pertanyaan siswa
Ketepatan dalam penggunaan alokasi
14 √
waktu
Pemanfaatan sumber belajar/ media
pembelajaran
Menggunakan media secara efektif dan
15 √
efisien
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
16 √
media
Evaluasi pembelajaran
Penilaian relevan dengan tujuan yang
17 √
telah ditetapkan
Penilaian yang diberikan sesuai dengan
18 √
RPP
Kemampuan menutup kegiatan
pembelajaran
Meninjau kembali materi yang telah
19 √
diberikan
Memberikan kesempatan bertanya dan
20 √
menjawab pertanyaan
Memberikan kesimpulan kegiatan
21 √
pembelajaran
Jumlah 30 20 1
Total 51
Kategori Baik

Keterangan:
Skor Nilai Kategori total kinerja guru
3 = Baik 50 - 63 = Baik
2 2 = Cukup 36 – 49 = Sedang
1 = Kurang 22 – 35 = Kurang

Dari data tabel diatasmenunjukkan pada pra siklus nilai


kemampuan guru mencapai 51 dengan kriteria Baik. Nilai ini
menunjukkan bahwa performansi guru sudah mencapai standar
indikator yang ditetapkan yaitu minimal Baik atau ≥ 50. Hasil
observasi aktivitas belajar siswa dan performansi guru pada pra siklus
menunjukkan bahwa pembelajaran belum berhasil. Sebab meskipun
49

performansi guru sudah memenuhi indikator keberhasilan namun


aktivitas siswa pada pra siklus ini belum memenuhi indikator
keberhasilan.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian pada pra siklus dan sesuai dengan
rencana penelitian tindakan kelas, maka pada akhir pembelajaran
siklus pertama diadakan refleksi dari pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Adapun hal-hal yang menghambat pelaksanaan
pembelajaran dan perlu adanya perbaikan adalah:
1) Adanya siswa yang kurang memperhatikan guru
2) Siswa tidak aktif bertanya dalam pembelajaran
3) Siswa belum berani mengemukakan pendapat dan harus ditunjuk
guru
4) Siswa kurang berpartisipasi dalam kelompok
5) Guru kurang mengikuti kegiatan pembelajaran yang sudah di tulis
di RPP
6) Guru tidak menggunakan model pembelajaran yang sesuai, guru
cenderung menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan
materi.
7) Guru yang kurang menguasai kelas terbukti masih banyak siswa
yang kurang bersemangat dalam pembelajaran
Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengambil keputusan untuk
melakukan perbaikan pembelajaran siklus I. Tujuan dari siklus I adalah
meningkatkan hasil belajar dari pra siklus dan agar semua siswa dapat
memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan.
2. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan
Sebagai tahap awal maka perencanaan pada Siklus I meliputi
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
50

1) Peneliti mencari dan menentukan model serta media pembelajaran


media pembelajaran yang akan digunakan untuk mendukung
kegiatan pembelajaran dengan metode Problem Based Learning.
2) Mencari indicator yang belum dikuasai siswa.
3) Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I.
4) Menyiapkan materi bahan ajara yang dipakai pada tindakan Siklus
I.
5) Menyusun sekenario pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning.
6) Mempersiapkan alat evaluasi yang berupa lembar penilaian tes
formatif untuk mengetahui respon dan keberhasilan dari Siklus I.
7) Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui sejauh mana
situasi belajar mengajar ketika model pebelajaran Problem Based
Learning diaplikasikan.
b. Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan pembelajaran Siklus I dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, dengan
tahapan pelaksanaan sebagai berikut:
1) Kegiatan awal
a) Guru menyapa salam kepada siswa/wali murid untuk
mengkondisikan siswa bersiap-siap mengikuti pembelajaran
lewat WAG sebelum jam belajar dimulai.
b) Setelah masuk jam belajar guru meminta siswa untuk absen diri
dengan cara mengetik “NAMA-HADIR” untuk memastikan
siswa sudah siap mengikuti kegiatan PJJ lewat WAG.
c) Guru memimpin doa bersama.
d) Guru tanya jawab dengan peserta didik tentang kabar dan
mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan dengan
melakukan protokokesehatan.
51

e) Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan siswa tentang


pelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan pelajaran yang
akan disampaikan.
f) Guru bertanya jawab dengan siswatentang materi yang telah
dipelajari melalui WAG
g) Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran tentang
“Sifat-sifat Cahaya” melalui WAG
2) Kegiatan inti
Langkah- Langkah pembelajaran Problem Based Learning:
a) Orientasi Peserta Didik Pada Masalah
(1) Guru membagikan link video youtube tentang penjelasan
materi sifat-sifat cahaya melalui link
https://youtu.be/NykNpHxFH0s
(2) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang video yang
dikirimkan melalui WAG
(3) Guru memberikan peguatan jawaban kepada siswa melalui
WAG
(4) Guru membagikan LKPD tentang percobaan sifat-sifat
cahaya dalam bentuk format words.
b) Mengorganisasi Peserta Didik untuk Belajar
(1) Guru membagi siswa menjadi kelompok yang masing-
masing beranggotakan lima orang.
(2) Guru meminta siswa mengakses video tentang sifat-sifat
cahaya yang terdapat di youtube untuk didownload
(3) Guru meminta siswa mengunduh LKPD untuk mencatat
hasil percobaan tentang sifat-sifat cahaya yang telah dishare
di WAG dalambentuk format words
(4) Guru meminta siswa untuk berdiskusi secara berkelompok
terkait soal LKPD
52

c) Membimbing pengalaman Individual


(1) Guru meminta siswa mengamati video tentang sifat-sifat
cahaya yang telah didownload offline dari laman Youtube
melalui link video yang dishare guru di WAG
(2) Guru membimbing diskusi secara online dengan menjawab
pertanyaan siswa melalui WAG
d) Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
(1) Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
untuk melakukan percobaan tentang sifat-sifat cahaya
(2) Siswa melakukan percobaan tentang sifat-sifat cahaya
dengan anggota kelompok.
(3) Siswa menuliskan hasil percobaan tentang sifat-sifat cahaya
pada LKPD yang telah di unduh di WAG
(4) Siswa menuliskan pertanyaan tentang hal-hal yang belum
dipahami atau kesulitan yang ditemui saat melakukan
percobaan tentang sifat-sifat cahaya.
e) Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan
Masalah
(1) Siswa menyimpulkan sifat-sifat cahaya
(2) Siswa melakukan refleksi/evaluasi terhadap proses yang
telah dikerjakan bersama teman kelompoknya.
(3) Siswa menanyakan mengenai hal-hal yang kurang
dimengerti terkait penyelidikan yang dilakukan melalui
WAG
3) Kegiatan Penutup
a) Guru meminta siswa mengumpulkan LKPD untuk di
portofoliokan melalui WAG
b) Guru melakukan penilaian dengan memberi soal melalui WAG
c) Guru dan Siswa melakukan kegiatan refleksi pembelajaran
melaui WAG:
 Apa yang sudah kamu pelajari hari ini?
53

 Apa yang paling kamu sukai dari kegiatan hari ini?


d) Siswa diajak untuk selalu mensyukuri nikmat yang diberikan
Tuhan.
e) Pelajaran ditutup dengan doa bersama
c. Pengamatan
Ketika pembelajaran Siklus I sedang berlangsung, peneliti
mengamati jalannya pembelajaran dengan mengisi lembar obsevasi
yang telah disediakan. Proses pembelajaran yang diobservasi meliputi
aktivitas belajar siswa dan performansi guru. Aktivitas belajar siswa
dinilai menggunakan instrumen lembar penilaian aktivitas belajar
siswa. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran secara klasikal
dapat dilihat pada tabel data aktivitas siswa dalam pembelajaran
berikut ini.
Tabel 4.3
Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
No Aktivitas Belajar Total Presentase
1 Keantusiasan siswa mengikuti pembelajaran 41 78,84%
2 keaktifan siswa bertanya kepada guru 38 73,07%
Keaktifan siswa Menjawab/menanggapi
3 35 67,30%
pertanyaan dari teman/guru
4 Partisipasi siswa dalam kelompok 40 76,92%
5 Mengumpulkan/menyetor pekerjaan rumah 52 100%

Dari data tabel diatasmenunjukkan bahwa ada dua aspek


aktivitas belajar yang belum memenuhi indikator keberhasilan yaitu
>75%. Kedua aspek tersebut yaitu: (1) keaktifan siswa bertanya
kepada guru, dan (2) Keaktifan siswa menjawab/menanggapi
pertanyaan dari teman/guru, dan
Hal ini terjadi karena guru belum maksimal dalam
melaksanakan pembelajaran pada Siklus I. Pertama siswa belum aktif
bertanya kepada guru. Dari hasil pengamatan guru kebanyakan siswa
masih diam ketika mengikuti pembelajaran, siswa yang aktif bertanya
kepada guru hanya sebagian kecil saja. Kedua Keaktifan siswa
54

Menjawab/menanggapi pertanyaan dari teman/guru masih kurang


karena dari hasil pengamatan guru kebanyakan siswa masih diam
ketika mengikuti pembelajaran, siswa yang aktif menjawab pertanyaan
guru/teman hanya sebagian kecil saja.
Keantusiasan siswa mengikuti pembelajaran sudah ada
penigkatan dan memenuhi indikator keberhasilan. Dari hasil
pengamatan guru siswa yang sudah memperhatikan penjelasan guru
pada saat kegiatan pembelajaran. Partisipasi siswa dalam kelompok
sudah ada penigkatan dan memenuhi indikator keberhasilan sudah ada
penigkatan dan memenuhi indikator keberhasilan. Dari hasil
pengamatan guru setiap kelompok sudah saling membantu ketika
melakukan percobaan. Untuk aktivitas siswa mengumpulkan/menyetor
pekerjaan rumah sudah baik dan memenuhi indikator keberhasilan.
Dari hasil pengamatan guru setiap siswa sudah
mengumpulkan/menyetor pekerjaan rumah.
Proses pembelajaran yang dilaksanakan juga dilakukan
observasi kinerja guru. Aktivitas kinerja guru dinilai menggunakan
instrumen lembar observasi kinerja guru. Lembar observasi tersebut
digunakan untuk mengetahui keterampilan guru dalam melakukan
pembelajaran. Hasil pengamatan akan di tulis di lembar pengamatan
lapangan. Aspek-aspek yang diamati pada lembar observasi sebagai
berikut:
Table 4.4
Lembar observasi Kinerja Guru Siklus I
Skor
Aspek yang diamati
No 3 2 1
Kemampuan guru membuka pelajaran
1 Memeriksa kesiapan siswa √
2 Memberikan motivasi awal √
3 Memberikan apersepsi √
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran √
Sikap guru dalam proses pembelajaran
5 Kejelasan artikulasi suara √
6 Antusiasme dalam penampilan √
55

7 Mobilitas posisi mengajar √


Penguasaan bahan belajar
Bahan belajar disajikan sesuai dengan
8
langkah-langkah yang dibuat dalam RPP
Kejelasan dalam menyampaikan materi
9 √
ajar
Memiliki wawasan yang luas dalam
10 √
menyampaikan bahan ajar
Kegiatan pembelajaran
Penyajian bahan pelajaran sesuai sesuai
11 dengan tujuan atau indikator yang telah √
ditetapkan
Penerapan model pembelajaran Problem
12 √
Based Learning
Memiliki keterampilan dalam merespon
13 √
dan menanggapi pertanyaan siswa
Ketepatan dalam penggunaan alokasi
14 √
waktu
Pemanfaatan sumber belajar/ media
pembelajaran
Menggunakan media secara efektif dan
15 √
efisien
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
16 √
media
Evaluasi pembelajaran
Penilaian relevan dengan tujuan yang
17 √
telah ditetapkan
Penilaian yang diberikan sesuai dengan
18 √
RPP
Kemampuan menutup kegiatan
pembelajaran
Meninjau kembali materi yang telah
19 √
diberikan
Memberikan kesempatan bertanya dan
20 √
menjawab pertanyaan
Memberikan kesimpulan kegiatan
21 √
pembelajaran
Jumlah 48 10
Total 58
Kategori Baik

Keterangan:
Skor Nilai Kategori total kinerja guru
3 = Baik 50 - 63 = Baik
56

2 2 = Cukup 36 – 49 = Sedang
1 = Kurang 22 – 35 = Kurang

Dari data tabel diatasmenunjukkan pada Siklus I nilai


kemampuan guru mencapai 58 dengan kriteria Baik. Nilai ini
menunjukkan bahwa performansi guru sudah mencapai standar
indikator yang ditetapkan yaitu minimal B atau ≥ 50. Hasil observasi
aktivitas belajar siswa dan performansi guru pada Siklus I
menunjukkan bahwa pembelajaran belum berhasil. Sebab meskipun
performansi guru sudah memenuhi indikator keberhasilan namun
aktivitas siswa pada Siklus I ini belum semuanya memenuhi indikator
keberhasilan.
e. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian pada Siklus I dan sesuai dengan
rencana penelitian tindakan kelas, maka pada akhir pembelajaran
siklus pertama diadakan refleksi dari pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Adapun hal-hal yang menghambat pelaksanaan
pembelajaran dan perlu adanya perbaikan adalah:
1) Siswa tidak aktif bertanya dalam pembelajaran
2) Siswa belum berani mengemukakan pendapat dan harus ditunjuk
guru
3) Model Problem Based Learning belum terbiasa dilaksanakan
dalam kegiatan pembelajaran
4) Guru yang kurang menguasai kelas terbukti masih banyak siswa
yang kurang bersemangat dalam pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti mengambil keputusan
untuk melakukan perbaikan pembelajaran siklus II.. Tujuan dari siklus
II adalah meningkatkan hasil belajar dari Siklus I dan agar semua
siswa dapat memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan.
3. Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan
57

Sebagai tahap awal maka perencanaan pada Siklus II meliputi


kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1) Peneliti mencari dan menentukan model serta media pembelajaran
media pembelajaran yang akan digunakan untuk mendukung
kegiatan pembelajaran dengan metode Problem Based Learning.
2) Mencari indicator yang belum dikuasai siswa.
3) Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II.
4) Menyiapkan materi bahan ajara yang dipakai pada tindakan Siklus
II
5) Menyusun sekenario pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning.
6) Mempersiapkan alat evaluasi yang berupa lembar penilaian tes
formatif untuk mengetahui respon dan keberhasilan dari Siklus II.
7) Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui sejauh mana
situasi belajar mengajar ketika model pebelajaran Problem Based
Learning diaplikasikan.
b. Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan pembelajaran Siklus II dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, dengan
tahapan pelaksanaan sebagai berikut:
1) Kegiatan awal
a) Guru menyapa salam kepada siswa/wali murid untuk
mengkondisikan siswa bersiap-siap mengikuti pembelajaran
lewat WAG sebelum jam belajar dimulai.
b) Setelah masuk jam belajar guru meminta siswa untuk absen diri
dengan cara mengetik “NAMA-HADIR” untuk memastikan
siswa sudah siap mengikuti kegiatan PJJ lewat WAG.
c) Guru memimpin doa bersama.
d) Guru tanya jawab dengan peserta didik tentang kabar dan
mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan dengan
melakukan protokokesehatan
58

e) Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan siswa tentang


pelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan pelajaran yang
akan disampaikan.
f) Guru bertanya jawab dengan siswatentang materi yang telah
dipelajari melalui WAG
g) Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran tentang
“Sifat-sifat Cahaya” melalui WAG
h) Guru menyampaikan pentingnya menguasai materi yang akan
diajarkan melalui WAG
2) Kegiatan inti
Langkah- Langkah pembelajaran Problem Based Learning:
a) Orientasi Peserta Didik Pada Masalah
(1) Guru membagikan link video youtube tentang penjelasan
materi sifat-sifat cahaya dan cara membuat percobaan sifat-
sifat cahaya melalui link https://youtu.be/2t7Z6RynZ9g
(2) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang video yang
dikirimkan melalui WAG
(3) Guru memberikan peguatan jawaban kepada siswa melalui
WAG
(4) Guru membagikan LKPD tentang percobaan sifat-sifat
cahaya dalam bentuk format words
b) Mengorganisasi Peserta Didik untuk Belajar
(1) Guru membagi siswa menjadi kelompok yang masing-
masing beranggotakan 3 orang siswa.
(2) Guru meminta siswa mengakses video tentang sifat-sifat
cahaya yang terdapat di youtube untuk didownload
(3) Guru meminta siswa mengunduh LKPD untuk mencatat
hasil percobaan tentang sifat-sifat cahaya yang telah dishare
di WAG dalam bentuk format words
(4) Guru meminta siswa untuk berdiskusi secara berkelompok
terkait soal LKPD
59

c) Membimbing pengalaman Individual


(1) Guru meminta siswa mengamati video tentang sifat-sifat
cahaya yang telah didownload offline dari laman Youtube
melalui link video yang dishare guru di WAG
(2) Guru membimbing diskusi secara online dengan menjawab
pertanyaan siswa melalui WAG
d) Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
(1) Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
untuk melakukan percobaan tentang sifat-sifat cahaya
(2) Siswa melakukan percobaan tentang sifat-sifat cahaya
dengan anggota kelompok.
(3) Siswa menuliskan hasil percobaan tentang sifat-sifat cahaya
pada LKPD yang telah di unduh di WAG
(4) Siswa menuliskan pertanyaan tentang hal-hal yang belum
dipahami atau kesulitan yang ditemui saat melakukan
percobaan tentang sifat-sifat cahaya
e) Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan
Masalah
(1) Siswa menyimpulkan sifat-sifat cahaya
(2) Siswa melakukan refleksi/evaluasi terhadap proses yang
telah dikerjakan bersama teman kelompoknya.
(3) Siswa menanyakan mengenai hal-hal yang kurang
dimengerti terkait penyelidikan yang dilakukan melalui
WAG

3) Kegiatan Penutup
a) Guru meminta siswa mengumpulkan LKPD untuk di
portofoliokan melalui WAG
b) Guru melakukan penilaian dengan memberi soal melalui WAG
60

c) Guru dan Siswa melakukan kegiatan refleksi pembelajaran


melaui WAG:
 Apa yang sudah kamu pelajari hari ini?
 Apa yang paling kamu sukai dari kegiatan hari ini?
d) Siswa diajak untuk selalu mensyukuri nikmat yang diberikan
Tuhan
e) Pelajaran ditutup dengan doa bersama.
c. Pengamatan
Ketika pembelajaran Siklus II sedang berlangsung, peneliti
mengamati jalannya pembelajaran dengan mengisi lembar obsevasi
yang telah disediakan. Proses pembelajaran yang diobservasi meliputi
aktivitas belajar siswa dan performansi guru. Aktivitas belajar siswa
dinilai menggunakan instrumen lembar penilaian aktivitas belajar
siswa. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran secara klasikal
dapat dilihat pada tabel data aktivitas siswa dalam pembelajaran
berikut ini.
Tabel 4.5
Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
No Aktivitas Belajar Total Presentase
1 Keantusiasan siswa mengikuti pembelajaran 48 92,30%
2 keaktifan siswa bertanya kepada guru 46 88,467%
Keaktifan siswa Menjawab/menanggapi
3 45 86,53%
pertanyaan dari teman/guru
4 Partisipasi siswa dalam kelompok 50 96,15%
5 Mengumpulkan/menyetor pekerjaan rumah 52 100%

Dari data tabel diatasmenunjukkan bahwa kelima aspek


aktivitas belajar sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu >75%.
Keantusiasan siswa mengikuti pembelajaran sudah baik, dari
pengamatan guru sebagian besar siswa sudah antusias dan
memperhatikan penjelasan materi yang diberikan oleh guru. Keaktifan
siswa bertanya kepada guru sudah baik, sebab siswa sudah berani
mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi yang belum jelas.
61

Keaktifan siswa menjawab/menanggapi pertanyaan dari teman/guru


sudah bertambah karena dari hasil pengamatan guru kebanyakan siswa
aktif mejawab pertanyaan guru/teman.Partisipasi siswa dalam
kelompok lebih meningkat dan memenuhi indikator keberhasilan. Dari
hasil pengamatan guru setiap kelompok sudah saling membantu ketika
melakukan percobaan. Untuk aktivitas siswa mengumpulkan/menyetor
pekerjaan rumah sudah baik dan memenuhi indikator keberhasilan.
Dari hasil pengamatan guru setiap siswa sudah mengumpulkan atau
menyetor pekerjaan rumah.
Proses pembelajaran yang dilaksanakan juga dilakukan
observasi kinerja guru. Aktivitas kinerja guru dinilai menggunakan
instrumen lembar observasi kinerja guru. Lembar observasi tersebut
digunakan untuk mengetahui keterampilan guru dalam melakukan
pembelajaran. Hasil pengamatan akan di tulis di lembar pengamatan
lapangan. Aspek-aspek yang diamati pada lembar observasi sebagai
berikut:
Table 4.6
Lembar observasi Kinerja Guru Siklus II
Skor
Aspek yang diamati
No 3 2 1
Kemampuan guru membuka pelajaran
1 Memeriksa kesiapan siswa √
2 Memberikan motivasi awal √
3 Memberikan apersepsi √
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran √
Sikap guru dalam proses pembelajaran
5 Kejelasan artikulasi suara √
6 Antusiasme dalam penampilan √
7 Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan bahan belajar
Bahan belajar disajikan sesuai dengan
8
langkah-langkah yang dibuat dalam RPP
Kejelasan dalam menyampaikan materi
9 √
ajar
Memiliki wawasan yang luas dalam
10 √
menyampaikan bahan ajar
Kegiatan pembelajaran
62

Penyajian bahan pelajaran sesuai sesuai


11 dengan tujuan atau indikator yang telah √
ditetapkan
Penerapan model pembelajaran Problem
12 √
Based Learning
Memiliki keterampilan dalam merespon
13 √
dan menanggapi pertanyaan siswa
Ketepatan dalam penggunaan alokasi
14 √
waktu
Pemanfaatan sumber belajar/ media
pembelajaran
Menggunakan media secara efektif dan
15 √
efisien
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
16 √
media
Evaluasi pembelajaran
Penilaian relevan dengan tujuan yang
17 √
telah ditetapkan
Penilaian yang diberikan sesuai dengan
18 √
RPP
Kemampuan menutup kegiatan
pembelajaran
Meninjau kembali materi yang telah
19 √
diberikan
Memberikan kesempatan bertanya dan
20 √
menjawab pertanyaan
Memberikan kesimpulan kegiatan
21 √
pembelajaran
Jumlah 54 6
Total 60
Kategori Baik

Keterangan:
Skor Nilai Kategori total kinerja guru
3 = Baik 50 - 63 = Baik
2 2 = Cukup 36 – 49 = Sedang
1 = Kurang 22 – 35 = Kurang

Dari data tabel diatasmenunjukkan pada Siklus II nilai


kemampuan guru mencapai 60 dengan kriteria Baik. Nilai ini
menunjukkan bahwa performansi guru sudah mencapai standar
63

indikator yang ditetapkan yaitu minimal ≥ 50. Perolehan nilai


kemampuan guru pada Siklus II sebesar 60 dengan kriteria Baik. Nilai
kemampuan guru pada siklus II sudah memenuhi indikator
keberhasilan. Nilai kemampuan guru pada siklus II mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan perolehan nilai kemampuan
guru Siklus I sebesar 58.
d. Refleksi
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada
Siklus II ini sudah menunjukkan hasil yang maksimal. Hal ini dapat
ditunjukkan dari peningkatan aktivitas, dan nilai kemampuan guru
yang diperoleh pada Siklus II ini.
Hal yang telah dilakukan guru untuk meningkatkan aktivitas
belajar siswa pada Siklus II ini yaitu: (1) guru memberikan penekanan
khusus dan intonasi yang beragam pada saat menjelaskan materi dan
tujuan pembelajaran agar siswa dapat lebih antusias mengikuti
pembelajaran, (2) guru perlu memberikan motivasi dan pancingan
kepada siswa untuk aktif bertanya agar siswa dapat aktif bertanya pada
saat mengikuti pembelajaran. Motivasi dan pancingan dapat berupa
tanya jawab dalam kegiatan pembelajaran, dan (3) guru perlu
memberikan penguatan kepada kelompok yang melakukan percobaan
dengan baik dan benar agar siswa termotivasi dan bersemangat.
Penguatan yang diberikan guru dapat berupa acungan jempol, tepuk
tangan, dan ucapan “bagus” kepada siswa.
Selain itu performansi guru pada Siklus II diperoleh nilai
performansi guru sebesar 60 dengan kriteria Bagus. Perolehan tersebut
menunjukkan adanya peningkatan dari perolehan performansi guru
pada siklus 1 sebesar 58 dengan kriteria Bagus.
Berdasarkan nilai yang diperoleh pada Siklus II peneliti merasa
puas karena sebagian besar siswa menunjukkan kemampuan akhir
yang lebih baik dibandingkan dengan kemampuan awal sebelum
tindakan. Pada proses kegiatan belajar mengajar sebagian siswa
64

tertarik dan termotifasi untuk memperhatikan dan mengikuti


pembelajaran secara seksama. Berdasarkan refleksi yang telah
dilakukan, maka peneliti memutuskan untuk tidak melanjutkan
perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya.

B. Pembahasan hasil penelitian perbaikan pembelajaran


Pada pembahasan ini peneliti akan menyajikan data hasil perbaikan
pembelajaran dari kegiatan perbaikan pembelajaran prasiklus, siklus I dan
siklus II. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SDN Medani 02, Tahun
pelajaran 2020/2021 dengan jumlah siswa 13 anak pada siswa-siswi kelas IV.
Penelitian ini berlangsung selama 3 siklus yaitu tahap pra siklus, siklus I da
siklus II. Berikut akan disajikan data masing-masing perolehan skor siswa
pada tiap-tiap siklusnya.
1. Pra Siklus
Keberhasilan pembelajaran IPA dalam pokok bahasan sifat-sifat
cahaya dari pra siklus dapat diketahui dengan menggunakan lembar tes
formatif. Hasil belajar siswa pada pra siklus seperti disajikan pada table
berikut ini:

Tabel 4.7
Nilai Hasil Tes Formatif (KKM 65)
Pra Siklus
Ketuntasan
NO Nama Nilai
Tuntas Belum
1 Ahmad Refansyah 60 √
2 Aswa Riyan Wahyu Ramandani 55 √
3 Asyifa Ratna Dewi 65 √
4 Bima Frananda Raditya Zafri 60 √
65

5 Dara Ika Emyta 75 √


6 Faza Khoridatun Nikmah 50 √
7 Ifdatul Khusna 55 √
8 Ika Arifatul Oktavia 60 √
9 Maritza Dihan Huwaida 50 √
10 Meliza Sania Anggraini 65 √
11 Muhammad Muhaimin 45 √
12 Redtha Husna Echasanti 70 √
13 Zahra Dwi Yuanita 50 √
Jumlah 760
Rata-rata 58,46
Persentase Ketuntasan 30,76

Untuk mengukur keberhasilan siswa materi sifat-sifat cahaya pada


pra siklus, maka disajikan pada tabel analisis sebagai berikut:
Tabel 4.8
Analisis Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Kategori Hasil Jumlah Persentase
No Skor Tes
Belajar Siswa Siswa (%)
1 Rendah ≤ 65 9 69,23
2 Sedang 65 – 74 3 23,07
3 Tinggi ≥ 75 1 7,69
Jumlah 13 100%

Grafik prolehan nilai hasil belajar tes formatif pra siklus materi
sifat-sifat cahaya kelas IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran
2020/2021, Sebagai berikut:

Grafik 4.1
Persentase Ketuntasan Belajar Tes Formatif Pra Siklus
66

Ketuntasan Belajar
Tuntas Tidak Tuntas

Tuntas
31%

Tidak Tuntas
69%

Dalam proses pembelajaran pra siklus guru masih dominan


menggunakan metode ceramah.Melalui metode ceramah, Tidak seluruh
materi dapat ditangkap 100% oleh siswa, dan belum memberi kesempatan
maksimal kepada siswa untuk mengembangkan kreatiftasnya. Dimana
siswa mempelajari sifat-sifat cahaya tanpa mengetahui maknanya, siswa
hanya melihat buku atau gambar saja. Selain itu pembelajaran masih
bersifat abstrak karena ketika menjelaskan guru kurang menggunakan
media nyata, pembelajaran IPA yang abstrak ini mudah dilupakan siswa,
sehingga guru harus mengulang kembali apa yang sudah dipelajari siswa
sebelumnya.
Peneliti memperoleh hasil belajar pembelajaran pra siklus dari 13
siswa ada 4 siswa atau 31% siswa yang tuntas belajar sedangkan 9 siswa
atau 69% siswa belum tuntas belajar. Nilai rata-rata yang diperoleh pada
pembelajaran pra siklus adalah 58. Dengan masih adanya siswa yang
kurang berhasil dalam pembelajaran pra siklus, maka peneliti
melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I.
2. Siklus I
67

Dari hasil Pelaksanaan perbaikan pembelajaraan siklus 1 diperoleh


hasil belajar sebagai berikut.
Tabel 4.9
Nilai Hasil Tes Formatif (KKM 65)
Siklus I
Ketuntasan
NO Nama Nilai
Tuntas Belum
1 Ahmad Refansyah 65 √
2 Aswa Riyan Wahyu Ramandani 60 √
3 Asyifa Ratna Dewi 70 √
4 Bima Frananda Raditya Zafri 65 √
5 Dara Ika Emyta 85 √
6 Faza Khoridatun Nikmah 60 √
7 Ifdatul Khusna 60 √
8 Ika Arifatul Oktavia 70 √
9 Maritza Dihan Huwaida 50 √
10 Meliza Sania Anggraini 70 √
11 Muhammad Muhaimin 55 √
12 Redtha Husna Echasanti 80 √
13 Zahra Dwi Yuanita 60 √
Jumlah 850
Rata-rata 65,38
Persentase Ketuntasan 53,84

Untuk mengukur keberhasilan siswa materi sifat-sifat cahaya pada


Siklus I, maka disajikan pada tabel analisis sebagai berikut:
Tabel 4.10
Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus I
Kategori Hasil Jumlah Persentase
No Skor Tes
Belajar Siswa Siswa (%)
68

1 Rendah ≤ 65 6 53,84
2 Sedang 65 – 74 4 30,76
3 Tinggi ≥ 75 3 23,07
Jumlah 13 100%

Grafik prolehan nilai hasil belajar tes formatif Siklus I materi sifat-
sifat cahaya kelas IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran
2020/2021, Sebagai berikut:
Grafik 4.2
Persentase Ketuntasan Belajar Tes Formatif Siklus I

Ketuntasan Belajar
Tuntas Tidak Tuntas

Tidak Tuntas Tuntas


46% 54%

Dalam proses perbaikan pembelajaran siklus I guru menggunakan


model pembelajaran Problem Based Learning untuk mengatasi
permasalahan dalam pembelajaran pra siklus. Dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning ini diharapkan agar siswa
dapat menciptakan proses pembelajaran yang aktif, menyenangkan
bagipeserta didik dan meningkatkan hasil belajar sifat-sifat cahaya
dalam pembelajaran IPA di SDN Medani 02 dapat tercapai.
69

Peneliti memperoleh hasil belajar pebaikan pembelajaran siklus I


dari 13 siswa, 7 atau 54% siswa tuntas belajar dan 6 siswa atau 46% yang
tidak tuntas belajar. Hasil belajar yang diperoleh pada perbaikan
pembelajaran siklus I setelah menerapkan model Problem Based
Learningmengalami peningkatan. Tetapi karena masih adanya beberapa
siswa yang kurang berhasil dalam perbaikan pembelajran siklus I, maka
peneliti perlu melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II.Hal ini
dilakukan agar siswa lebih dapat memahami materi sifat-sifat cahaya.
3. Siklus II
Dari hasil Pelaksanaan perbaikan pembelajaraan siklus II diperoleh
hasil belajar sebagai berikut.
Tabel 4.11
Nilai Hasil Tes Formatif (KKM 65)
Siklus II
Ketuntasan
NO Nama Nilai
Tuntas Belum
1 Ahmad Refansyah 80 √
2 Aswa Riyan Wahyu Ramandani 70 √
3 Asyifa Ratna Dewi 90 √
4 Bima Frananda Raditya Zafri 85 √
5 Dara Ika Emyta 100 √
6 Faza Khoridatun Nikmah 70 √
7 Ifdatul Khusna 75 √
8 Ika Arifatul Oktavia 80 √
9 Maritza Dihan Huwaida 60 √
10 Meliza Sania Anggraini 85 √
11 Muhammad Muhaimin 70 √
12 Redtha Husna Echasanti 90 √
13 Zahra Dwi Yuanita 70 √
Jumlah 1025
70

Rata-rata 78,84
Persentase Ketuntasan 92,30

Untuk mengukur keberhasilan siswa materi sifat-sifat cahaya pada


Siklus II, maka disajikan pada tabel analisis sebagai berikut:
Tabel 4.12
Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II
Kategori Hasil Jumlah Persentase
No Skor Tes
Belajar Siswa Siswa (%)
1 Rendah ≤ 65 1 7,69
2 Sedang 65 – 74 4 30,76
3 Tinggi ≥ 75 8 61,53
Jumlah 13 100%

Grafik prolehan nilai hasil belajar tes formatif Siklus II materi


sifat-sifat cahaya kelas IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran
2020/2021, Sebagai berikut:
Grafik 4.3
Persentase Ketuntasan Belajar Tes Formatif Siklus II
71

Ketuntasan Belajar
Tuntas Tidak Tuntas

Tidak Tuntas
8%

Tuntas
92%

Pada perbaikan pembelajaran siklus II guru masih menggunakan


model pembelajaraan Problem Based Learning. Namun dalam kegiatan
kelompok, guru memperkecil kelompok degan hanya setiap kelompok
beranggotakan 3 siswa. Setiap kelompok melakukan percobaan sehingga
siswa dapat terlibat secara langsung dengan media pembelajaran yang
memberikan kemungkinan besar bagi siswa memperoleh pengalaman dan
pengetahuan IPA materi sifat-sifat cahaya. Dengan cara tersebut, siswa
menjadi lebih antusias mengikuti pembelajran dan guru lebih mudah
membimbing siswa dalam kegiatan kelompok.
Peneliti memperoleh hasil belajar pebaikan pembelajaran siklus II
dari 13 siswa, 12 siswa tuntas belajar dan hanya 1 siswa yang tidak tuntas
belajar. Nilai rata- rata yang diperoleh dari hasil evaluasi 77 atau 92%
sudah memperoleh nilai diatas 65, sehingga peneliti tidak perlu melakukan
perbaikan pembelajaran pada siklus selanjutnya.

Berdasarkan analisis pengumpulan data maka diperoleh kesimpulan


tentang data hasil belajar siswa. Rekapitulasi hasil belajar siswa dapat dilihat tabel
berikut:
72

Tabel 4.13

Perbandingan Ketuntasan Pembelajaran Pra Siklus, Siklus I sdan Siklus II

Pra Siklus Siklus I Siklus II


No Nama Siswa

N T BT N T BT N T BT
1 Ahmad Refansyah 60 √ 65 √ 80 √
2 Aswa Riyan Wahyu 55 √ 60 √ √
70
Ramandani
3 Asyifa Ratna Dewi 65 √ 70 √ 90 √
4 Bima Frananda Raditya Zafri 60 √ 65 √ 85 √
5 Dara Ika Emyta 75 √ 85 √ √
100
6 Faza Khoridatun Nikmah 50 √ 60 √ 70 √
7 Ifdatul Khusna 55 √ 60 √ 75 √
8 Ika Arifatul Oktavia 60 √ 70 √ 80 √
9 Maritza Dihan Huwaida 50 √ 50 √ 60 √
10 Meliza Sania Anggraini 65 √ 70 √ 85 √
11 Muhammad Muhaimin 45 √ 55 √ 70 √
12 Redtha Husna Echasanti 70 √ 80 √ 90 √
13 Zahra Dwi Yuanita 50 √ 60 √ 70 √
Jumlah 760 850 1025

Persentase Tuntas (%) 30,76 53,84 92,30

Grafik 4.4

Rekapitulasi Hasil Belajar Tes Formatif Pra Siklus, Silklus I dan Siklus II
73

100%
90%
80%
70%
60%
50% Tuntas
Tidak Tuntas
40%
30%
20%
10%
0%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat ditarik
beberapa simpulan penting sebagai jawaban atas masalah-masalah penelitian
yang telah dikemukakan di awal penelitian/tulisan, sebagai berikut :
1. Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan media benda
konkret pada materi Sifat-Sifat Cahaya dapat meningkatkan keaktifan
belajar siswa kelas kelas IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran
2020/2021.
2. Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan media benda
konkret pada materi Sifat-Sifat Cahaya dapat meningkatkan penguasaan
belajar siswa kelas kelas IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran
2020/2021.
3. Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan media benda
konkret pada materi Sifat-Sifat Cahaya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas kelas IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021.
B. Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberi beberapa saran yang
sebaiknya dilaksanakan oleh guru, siswa, maupun sekolah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran agar memperoleh hasil yang memuaskan,
yaitu:
a. Bagi Siswa
1. Dengan model pembelajaran Problem Based Learning ini hendaknya
siswa lebih semangat dan berusaha untuk meningkatkan keaktifan
siswa, sehingga mampu mencapai hasil yang diharapkan secara
optimal.

74
75

2. Dengan model pembelajaran Problem Based Learning ini hendaknya


siswa lebih sungguh-sungguhdalam mengikuti pembelajaran, karena
model pembelajaran ini mampu membantu siswa untuk meningkatkan
penguasaan materi oleh siswa.
3. Dengan model pembelajaran Problem Based Learning ini hendaknya
siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, karena model
pembelajaran ini mampu membantu siswa untuk meningkatkan hasil
belajar siswa yang optimal.
b. Bagi Guru
1. Guru hendaknya lebih meningkatkan kemampuan dalam kegiatan
pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran yang
sesuai dengan materi meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Guru hendaknya melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran.
3. Guru dapat menggunakan alat peraga semaksimal mungkin sesuai
dengan materi pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
1. Sekolah supaya memfasilitasi segala kebutuhan yang diperlukan guru
untuk memperlancar proses pembelajaran.
2. Sekolah hendaknya selalu memberikan dukungan kepada guru untuk
melaksanakan inovasi pembelajaran.
3. Sekolah hendaknya memberi kesempatan kepada guru untuk
mengembangkan provesinya penelitian, penataran ataupun mengikuti
KKG.
76

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Rifa’i dan Catharina Tri Anni. (2009). Psikologi Pendidikan. Semarang:
Universitas Neeri Semarang Press.

Ahmad, Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.


Jakarta: Kencana Media Group.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Bahri Djamarah, Syaiful. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka


Cipta.

Fatonah, Siti dan Zuhdan K Pasetyo. (2014). Pembelajaran Sains. Yogyakarta:


Ombak.

Hamzah B. Uno. (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang


Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad


21: Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, https://kbbi.web.id/dokumentasi, diakses pada 29


April 2021.

Nana, Sudjana. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sina


Baru Algesindo.

Ngalimun. (2014). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja.

Prasetyo, Zuhdan K dan Siti Fatonah. (2014). Pembelajaran Sains. Yogyakarta:


Penerbit Ombak.

Putra, Sitiatava Rizema. (2013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains.
Yogyakarta: Diva Press.

Putra, Sitiatava Rizema. (2013). Desain Belajar Mengajar Reativ Berbasis Sains.
Yogyakarta: Diva Press.

Rusman. (2014). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme


Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
77

Sanjaya, Wina. (2007). Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media

Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Shoimin, Aris. (2014). Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan


Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sulistyowati , Eka dan Asih Widi Wisudawati. (2014). Metodologi Pembelajaran


IPA. Jakarta: Bumi Aksara.

Suparno. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Universitas Negeri


Malang

Suprijono , Agus. (2009). Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Supriyono, Widodo dan Abu Ahmadi. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.

Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Wena, Made. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta :


Bumi Aksara

Wisudawati, Asih Widi dan Eka Sulistyowati. (2014). Metodologi Pembelajaran


IPA. Jakarta: Bumi Aksara.
78

LAMPIRAN-LAMPIRAN
79

Lampiran 1

Kesediaan sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan


Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

Kepada
Kepala UPBJJ-UT Semarang
Di Semarang

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Sugito, S.Pd
NIP. : 19621101 198608 1001
Tempat Mengajar : SDN Medani 02
Alamat Sekolah : Ds. Medani Kec. Cluwak Kab. Pati
Telephon : 081327980534
Menyatakan bersedia sebagai Supervisor 2 untuk membimbing mahasiswa dalam
perencanaan dan pelaksanaan PKP (PDGK4501) atas :
Nama : Fitri Anisah
NIM : 857700443
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN Medani 02
Alamat : Ds. Medani Kec. Cluwak Kab. Pati
Telephon : 082332440020
Demikian agar surat pernyataan ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui, Cluwak, 01 Juni 2021


Kepala Supervisor 2
SDN Medani 02

Kapiyarsono, S.Pd Sugito, S.Pd


NIP. 19660501 199102 2 002 NIM. 19621101 198608 1001
No. Telp/HP.081325394339 No. Tlp/HP. 085103914789
80

Lampiran 2

Perencanaan Peneitian Tindakan Kelas

Fakta/Data Penguasaan terhadap materi yang diajarkan masih kurang, dilihat


Pembelajaran dari hasil tes belajar IPA materi sifat-sifat cahaya yang masih
Yang Terjadi Di rendah, dari 13 siswa hanya 4 siswa (69%) tuntas dan 9 siswa
Kelas (31%) masih belum tuntas pada data awal pra siklus.
Identifikasi Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi di kelas, dapat
Masalah diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :
e. Kurangnya guru dalam memvariasikan model pembelajaran
f. Proses belajar mengajar yang dilakukan masih berpusat pada
guru
g. Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung
h. Pemahan konsep siswa tentang sifat-sifat cahaya masih
tergolong rendah
Analisis Masalah Hasil belajar siswa yang rendah di SDN Medani 02 Cluwak Tahun
pelajaran 2020/2021 terjadi karena:
e. Model pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang
bervariasi
f. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar
g. Kurangnya ketertarikan siswa dalam mempelajari sifat-sifat
cahaya
h. Kurangnya guru menggunakan media nyata atau alat peraga
dalam pembelajaran
Alternatif dan Peneliti berhasil memecahkan masalah dengan alternatif sebagai
Prioritas
berikut:
Pemecahan
Masalah e. Model pembelajaran yang dilakukan guru dalam proses
pembelajaran harus bervariasi agar siswa tidak bosan. Yaitu
dengan model Problem Based Learning.
f. Siswa harus lebih sering melibatkan siswa dalam pembelajaran
g. Siswa harus lebih sering di motivasi agar aktif dalam
81

pembelajaran
h. Guru harus menggunakan media nyata atau alat peraga dalam
pembelajaran agar siswa lebih mudah dalam memahami
konsep sifat-sifat cahaya
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di kelas, maka dapat
dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:
4. Apakah dengan model pembelajaran Problem Based
Learningdapat meningkatkan keaktifan belajar IPA materi
sifat-sifat cahaya siswa kelas IV SDN Medani 02 Cluwak
Tahun Pelajaran 2020/2021?
5. Apakah dengan model pembelajaran Problem Based
Learningdapat meningkatkan penguasaan materi sifat-sifat
cahaya siswa kelas IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun
Pelajaran 2020/2021?
6. Apakah dengan model pembelajaran Problem Based Learning
dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi sifat-sifat cahaya
siswa kelas IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran
2020/2021?
82

Lampiran 3
Tema : Pahlawanku
Subtema 1 : Perjuangan Para Pahlawan

KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Penguatan
Materi Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Indikator Pendikdian Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
karakter
IPA 3.7 menerapkan 3.7.1 Mengidentifikasi Cahaya Dan  Religius Jenis penilaian: 1 pertemuan Alat
 Nasionali Peraga,
(Ilmu sifat-sifat cahaya sifatsifat cahaya dan Sifat-Sifatnya Tugas Individu
s Buku
Pengetah dan keterkaitannya dengan a. Sifat  Mandiri dan Kelompok Tematik
 Gotong kelas IV
uan keteraitannya indera penglihatan cahaya
83

Alam) dengan indra dalam kehidupan (Hlm.141) Royong Bentuk


 Integritas
penglihatan sehari- hari. b. Antara instrumen
3.7.2 Menganalisis cahaya dan penilaian:
sifat-sifat cahaya dan penglihatan Laporan dan tes
keterkaitannya dengan saling Objektif
indera penglihatan berhubunga
dalam kehidupan n.
sehari- hari. (Hlm.150)
3.7.3 Menyebutkan
sifat-sifat cahaya
danketerkaitannya
dengan indera
penglihatan dalam
kehidupan seharihari.
84

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


PRA-SIKLUS

Satuan Pendidikan : SDN Medani 02


Materi Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : IV / 2
Alokasi Waktu : 2x35 menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


NO Kompetensi Dasar Indikator

3.7 Menerapkan sifat-sifat cahaya 3.7.1 Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya dan


dan keterkaitannya dengan keterkaitannya dengan indera
indera penglihatan penglihatan dalam kehidupan sehari-
hari.
3.7.2 Menganalisis sifat-sifat cahaya dan
keterkaitannya dengan indera
penglihatan dalam kehidupan sehari-
hari
3.7.3 Menyebutkan sifat-sifat cahaya
danketerkaitannya dengan indera
penglihatan dalam kehidupan sehari-
hari.
85

C. TUJUAN
1. Setelah mengikuti serangkaian pembelajaran, siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat
cahaya dan keterkaitannya dengan indera penglihatan dalam kehidupan sehari-hari
dengan tepat.
2. Setelah mengikuti serangkaian pembelajaran, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat
cahaya dan keterkaitannya dengan indera penglihatan dalam kehidupan sehari-hari
dengan tepat.
3. Setelah mengikuti serangkaian pembelajaran, siswa dapat menyimpulkan sifat-sifat
cahaya dan hubungannya dengan penglihatan dengan benar.

D. MATERI
Cahaya memiliki sifat – sifat diantaranya :
1. Cahaya dapat merambat lurus
Lintasan cahaya dapat disebut sinar atau berkas cahaya. Contohnya sebagai berikut:
a. Cahaya yang masuk melalui celah-celah jendela merambat lurus.
b. Pergantian siang dan malam. Matahari memancarkan cahaya ke segala arah.
Sebagian matahari terpancar lurus menuju bumi. Belahan bumi yang terkena
cahaya matahari akan terjadi siang. Adapun belahan bumi yang tidak terkena
cahaya matahari akan terjadi malam.
2. Cahaya menembus benda bening
Benda-benda yang dapat ditembus cahaya disebut benda bening. Contohnya air
bening, kaca, gelas bening, plastik bening, dan botol bening. Benda – benda yang
tidak dapat ditembus cahaya desebut benda gelap. Contohnya kertas, air susu dan air
kopi.
3. Cahaya dapat dibiaskan
Pembiasan cahaya adalah pembelokan atau perubahan arah rambat cahaya ketika
melalui dua medium yang berbeda keraptannya. Medium cahaya adalah zat perantara
yang dilalui cahaya. Medium zat padat lebih rapat daripada medium air. Medium air
lebih rapat daripada medim udara. Contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam
kehidupan sehari-hari yaitu:
a. Pensil yang diamsukkan kedalam gelas yang terisi air akan tampak patah.
b. Dasar kolam renang terlihat lebih dangkal dari kedalaman sesungguhnya jika
airnya tenang.
86

E. PENDEKATAN & METODE


Metode : Penugasan, Tanya Jawab, dan Ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pembelajaran Waktu

Pendahuluan 1. Guru menyapa salam kepada siswa/wali murid 10 menit


untuk mengkondisikan siswa bersiap-siap
mengikuti pembelajaran lewat WAG sebelum jam
belajar dimulai.
2. Setelah masuk jam belajar guru meminta siswa
untuk absen diri dengan cara mengetik “NAMA-
HADIR” untuk memastikan siswa sudah siap
mengikuti kegiatan PJJ lewat WAG.
3. Guru memimpin doa bersama. (Religiusitas)
4. Guru tanya jawab dengan peserta didik tentang
kabar dan mengingatkan untuk selalu menjaga
kesehatan dengan melakukan protokol kesehatan
(Colaboration)
5. Guru menyampaikan materi dan tujuan
pembelajaran tentang “Sifat-sifat Cahaya” melalui
WAG
Inti 1. Guru membagikan link video youtube tentang 50 menit
penjelasan sifat-sifat cahaya melalui link
https://youtu.be/HLVr90ZVvPk
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru isi tayangan
video
3. Guru memberikan tugas tentang sifat-sifat cahaya
4. Guru menerima pertanyaan murid bila belum jelas
via chat WA dan guru memberikan kesempatan
pada murid untuk memberikan jawaban via chat
WA.
5. Guru memberikan jawaban pertanyaan murid yang
87

belum terselesaikan via chat WA dan penjelasan


ulang via tayangan vidio.
6. Guru memberikan kuis sesuai materi dan
memantau murid yang sudah mampu
menyelesaikan kuis.
7. Guru memberikan tugas sesuai materi untuk
dikerjakan setelah pembelajaran daring selesai via
chat WA
8. Murid mengerjakan tugas setelah pembelajaran
daring
9. Orangtua/murid mengirimkan photo hasil pekerjaan
via japri chat WA
Penutup 1. Guru memberi reward kepada murid yang sudah 10 menit
mengirim tugas (lewat WA)
2. Guru dan murid menyimpulkan materi sajian hasil
pembelajaran daring
3. Guru menutup pembelajaran
4. Guru melakukan dokumentasi kegiatan
pembelajaran daring Pelajaran ditutup dengan doa
bersama.(Religiusitas)

G. PENILAIAN
Penilaian kognitif
1. Bentuk Penilaian : tes formatif
2. Instrumen Penilaian : soal tes tertulis (terlampir)

H. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Dari hasil evaluasi kegiatan penilaian harian, bagi siswa yang belum memahami
materi secara baik diberikan proses ulasan dan pengulangan sehingga memiliki
ketrampilan dan pemahaman yang sesuai.
2. Pengayaan
88

Apabila masih tersisa waktu, guru membahas kembali materi hari ini untuk
menambah wawasan dan pemahaman siswa.

I. SUMBER DAN MEDIA


1. Kemendikbud. 2017. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas 4 Tema 5.
Pahlawanku (Buku Siswa – Revisi Tahun 2017).
2. Percobaan IPA : setiap kelompok membutuhkan 3 karton teba, 1 lilin, 1 senter, 1
gelas, 1 lampu senter, 2 cermin datar, 1 pensil - 1 isolasi untuk seluruh kelas untuk
menempel karton sehingga bisa berdiri tegak.
3. Laptop, Projektor, Smartphone, Wa, Aplikasi youtube

Mengetahui, Pati,
Kepala SDN Medani 02 Guru Kelas IV

Kapiyarsono, S.Pd Fitri Anisah


NIP:196404101991031008 NIP: -
Nama :

No. Absen :

TES HASIL BELAJAR

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Materi Pokok : Sifat-sifat cahaya
Kelas / Semester : IV / 2
Hari, tanggal : Senin, 5 April 2021
Waktu : 15 menit

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang tepat !
1. Peristiwa berikut yang membuktikan bahwa cahaya merambat lurus yaitu...
a. cahaya menembus benda bening
89

b. terbentuknya pelangi saat hujan


c. memantulnya cahaya pada cermin
d. rambatan cahaya matahari yang lurus ketika melewati genting kaca
2. Dasar kolam yang jernih tampak dangkal. Hal ini disebabkan oleh peristiwa...
a. pembiasan cahaya
b. perambatan cahaya
c. pemantulan cahaya
d. cahaya menembus benda bening
3. Kelompok benda yang dapat ditembus cahaya adalah...
a. triplek dan kertas karton
b. uang logam dan kertas
c. gelas bening dan air jernih
d. penggaris mika dan balok kayu
4. Jika cahaya datang dari zat yang rapat menuju zat yang kurang rapat maka cahaya
akan...
a. dibiaskan mendekati garis normal
b. dibiaskan menjauhi garis normal
c. dipantulkan kembali
d. merambat lurus
5. Di tikungan jalan biasanya dipasang sebuah cermin besar, dengan tujuan agar tingkat
kecelakaan dapat dikurangi karena para pengguna jalan dapat melihat kendaraan
yang akan lewat. Bayangan yang ada pada cermin itu menjadi lebih kecil, karena
yang digunakan adalah...
a. lensa cekung
b. lensa cembung
c. cermin cembung
d. cermin cekung
6. Bayangan yang dihasilkan sama dengan bendanya. Pemantulan ini terjadi pada
cermin...
a. Cekung
b. Cembung
c. Datar
d. Ganda
7. Jika benda dekat dengan cermin cekung maka bayangan yang terbentuk yaitu...
90

a. maya, tegak, dan diperbesar


b. maya, tegak, dan diperkecil
c. nyata, tegak, dan diperbesar
d. nyata, tegak, dan diperkecil
8. Jika mengenai cermin cahaya akan...
a. Diteruskan
b. Dibiaskan
c. Dipantulkan
d. Diuraikan
9. Ada saat cahaya mengenai permukaan benda yang sangat kasar atau tidak rata, maka
jenis pemantulan yang terjadi adalah...
a. teratur
b. normal
c. baur
d. sejajar
10. Amir melihat dirinya ada di dalam cermin, yang Amir lihat sebenarnya....
a. refleksi cahaya
b. bayangan dirinya
c. pantulan dirinya
d. kembaran dirinya

KUNCI JAWABAN

1. D
2. A
3. C
4. A
5. C
6. C
7. C
8. C
9. C
10. C

KRITERIA PENILAIAN TES FORMATIF


91

Total penskoran

Jika benar = skor 1

Jika salah = skor 0

Nilai = Jumlah skor x 100


Skor masimal
Nama : 92

No. Absen :

LEMBAR SOAL REMIDIAL

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Materi Pokok : Sifat-sifat cahaya
Kelas / Semester : IV / 2
Hari, tanggal : Senin, 5 April 2021
Waktu : 15 menit

Isilah soal - soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat !


1. Lihatlah semua benda dengan berbagai warna yang ada disekitarmu, menurutmu
mengapa benda-benda itu berwarna demikian?
2. Darimana cahaya itu berasal?
3. Apa yang termasuk kedalam sumber cahaya?
4. Bagaimana proses terlihatnya suatu benda oleh mata kita?
5. Jelaskan sifat-sifat cahaya!
93

KUNCI JAWABAN

1. Karena adanya cahaya yang mengnai benda tersebut kemudian dipantulkan mengenai
mata
2. Sumber cahaya
3. Matahari, bintang, lampu, api
4. Cahaya mengenai suatu benda, kemudian oleh benda tersebut dipantulkan dan
diteruskan masuk ke mata
5. Cahaya dapat merambat lurus, cahaya dapat menembus benda bening, cahaya dapat
dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan dan cahaya putih terdiri dari beberapa warna

KRITERIA PENILAIAN REMIDIAL

Total penskoran
Jika benar = skor 5
Jika salah = skor 0
Nilai = Jumlah skor x 100
Skor masimal

Nama :

No. Absen :

LEMBAR SOAL PENGAYAAN

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Materi Pokok : Sifat-sifat cahaya
Kelas / Semester : IV / 2
Hari, tanggal : Senin, 5 April 2021
Waktu : 15 menit

Isilah soal - soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat !


1. Sebutkan 4 sifat-sifat cahaya yang kamu ketahui!
2. Sebutkan 3 penerapan sifat cahaya yang dapat menembus benda bening!
3. Berikan 2 contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari!
94

4. Sebutkan 5 macam alat-alat optik!


5. Cahaya matahari yang kita lihat berwarna putih. Namun, cahaya matahari tersusun
atas banyak cahaya berwarna (spektrum). Sebutkan warna apa saja!

KUNCI JAWABAN

1. Cahaya dapat menembus benda bening, cahaya merambat lurus, cahaya dapat
dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan.
2. Pada kaca jendela cahaya dapat menembus benda bening, pada gelas cahaya
dapat menembus benda bening, pada kaca mobil cahaya lampu dapat menembus
kaca mobil yang didepannya.
3. Pensil dalam gelas berisi air terlihat seperti patah , dasar kolam terlihat lebih
dangkal daripada kedalaman sebenarnya.
4. Kamera, periskop, teleskop, lup dan mikroskop.
5. Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.

KRITERIA PENILAIAN SOAL PENGAYAAN


95

Total penskoran
Jika benar = skor 5
Jika salah = skor 0
Nilai = Jumlah skor x 100
Skor masimal
96

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


SIKLUS 1

Satuan Pendidikan : SDN Medani 02


Materi Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : IV / 2
Alokasi Waktu : 2x35 menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


NO Kompetensi Dasar Indikator

3.7 Menerapkan sifatsifat cahaya 3.7.1 Mengidentifikasi sifatsifat cahaya dan


dan keterkaitannya dengan keterkaitannya dengan indera
indera penglihatan penglihatan dalam kehidupan sehari-
hari
3.7.2 Menganalisis sifat-sifat cahaya dan
keterkaitannya dengan indera
penglihatan dalam kehidupan sehari-
hari
3.7.3 Menyebutkan sifat-sifat cahaya
danketerkaitannya dengan indera
penglihatan dalam kehidupan
seharihari.
97

C. TUJUAN
1. Setelah mengikuti serangaian pembelajaran, siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat
cahaya dan keterkaitannya dengan indera penglihatan dalam kehidupan sehari-hari
dengan tepat.
2. Setelah mengikuti serangaian pembelajaran, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat
cahaya dan keterkaitannya dengan indera penglihatan dalam kehidupan sehari-hari
dengan tepat.
3. Setelah mengikuti serangaian pembelajaran, siswa dapat menyimpulkan sifat-sifat
cahaya dan hubungannya dengan penglihatan dengan benar.Setelah melakukan
percobaan tentang cahaya , siswa mampu mengidentifikasi sifat-sifat cahaya dan
keterkaitannya dengan indera penglihatan dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.

D. MATERI
Cahaya memiliki sifat – sifat diantaranya :
1. Cahaya dapat merambat lurus
Lintasan cahaya dapat disebut sinar atau berkas cahaya. Contohnya sebagai berikut:
a. Cahaya yang masuk melalui celah-celah jendela merambat lurus.
b. Pergantian siang dan malam. Matahari memancarkan cahaya ke segala arah.
Sebagian matahari terpancar lurus menuju bumi. Belahan bumi yang terkena
cahaya matahari akan terjadi siang. Adapun belahan bumi yang tidak terkena
cahaya matahari akan terjadi malam.
2. Cahaya menembus benda bening
Benda-benda yang dapat ditembus cahaya disebut benda bening. Contohnya air
bening, kaca, gelas bening, plastik bening, dan botol bening. Benda – benda yang
tidak dapat ditembus cahaya desebut benda gelap. Contohnya kertas, air susu dan air
kopi.
3. Cahaya dapat dibiaskan
Pembiasan cahaya adalah pembelokan atau perubahan arah rambat cahaya ketika
melalui dua medium yang berbeda keraptannya. Medium cahaya adalah zat perantara
yang dilalui cahaya. Medium zat padat lebih rapat daripada medium air. Medium air
lebih rapat daripada medim udara. Contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam
kehidupan sehari-hari yaitu:
a. Pensil yang diamsukkan kedalam gelas yang terisi air akan tampak patah.
98

b. Dasar kolam renang terlihat lebih dangkal dari kedalaman sesungguhnya jika
airnya tenang.
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Scientific
Model : ProblemBased Learning
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Eksperimen, dan Penugasan.

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah-
Langkah Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Waktu
pebelajaran
Problem Based
Learning
Pendahuluan 1. Guru menyapa salam kepada siswa/wali murid 10 menit
untuk mengkondisikan siswa bersiap-siap
mengikuti pembelajaran lewat WAG sebelum
jam belajar dimulai.
2. Setelah masuk jam belajar guru meminta siswa
untuk absen diri dengan cara mengetik
“NAMA-HADIR” untuk memastikan siswa
sudah siap mengikuti kegiatan PJJ lewat WAG.
3. Guru memimpin doa bersama.
4. Guru tanya jawab dengan peserta didik tentang
kabardan mengingatkan untuk selalu menjaga
kesehatan dengan melakukan protokol
kesehatan
5. Guru melakukan apersepsi dengan
mengingatkan siswa tentang pelajaran
sebelumnya dan mengaitkan dengan pelajaran
yang akan disampaikan.
6. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang
materi yang telah dipelajari melalui WAG
7. Guru menyampaikan materi dan tujuan
pembelajaran tentang “Sifat-sifat Cahaya”
melalui WAG
Inti Orientasi Peserta 1. Guru membagikan link video youtube tentang 50 menit
Didik Pada penjelasan materi sifat-sifat cahaya melalui
Masalah link https://youtu.be/NykNpHxFH0s
2. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang
video yang dikirimkan melalui WAG
3. Guru memberikan peguatan jawaban kepada
siswa melalui WAG
4. Guru membagikan LKPD tentang percobaan
sifat-sifat cahaya dalam bentuk format words
Mengorganisasi 1. Guru membagi kelompok siswa yang masing-
Peserta Didik masing kelompok beranggotakan 5 orang
99

untuk Belajar 2. Guru meminta siswa mengakses video tentang


sifat-sifat cahaya yang terdapat di youtube
untuk didownload
3. Guru meminta siswa mengunduh LKPD untuk
mencatat hasil percobaan tentang sifat-sifat
cahaya yang telah dishare di WAG dalam
bentuk format words
4. Guru meminta siswa untuk berdiskusi secara
berkelompok terkait soal LKPD
Membimbing 1. Guru meminta siswa mengamati video tentang
pengalaman sifat-sifat cahaya yang telah didownload offline
Individual dari laman Youtube melalui link video yang
dishare guru di WAG
2. Guru membimbing diskusi secara online
dengan menjawab pertanyaan siswa melalui
WAG
Mengembangkan 1. Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan
dan Menyajikan digunakan untuk melakukan percobaan tentang
Hasil Karya sifat-sifat cahaya
2. Siswa melakukan percobaan tentang sifat-sifat
cahaya dengan anggota kelompok.
3. Siswa menuliskan hasil percobaan tentang
sifat-sifat cahaya pada LKPD yang telah di
unduh di WAG
4. Siswa menuliskan pertanyaan tentang hal-hal
yang belum dipahami atau kesulitan yang
ditemui saat melakukan percobaan tentang
sifat-sifat cahaya

Menganalisis 1. Siswa menyimpulkan sifat-sifat cahaya


dan (communication)
Mengevaluasi 2. Siswa melakukan refleksi/evaluasi terhadap
Proses proses yang telah dikerjakan bersama teman
Pemecahan kelompoknya.
Masalah 3. Siswa menanyakan mengenai hal-hal yang
kurang dimengerti terkait penyelidikan yang
dilakukan melalui WAG
Penutup 1. Guru meminta siswa mengumpulkan LKPD 10 menit
untuk di portofoliokan melalui WAG
2. Guru melakukan penilaian dengan memberi
soal melalui WAG
3. Guru melakukan kegiatan refleksi
pembelajaran melaui WAG:
a. Apa yang sudah kamu pelajari hari ini?
b. Apa yang paling kamu sukai dari kegiatan
hari ini?
4. Siswa diajak untuk selalu mensyukuri nikmat
yang diberikan Tuhan
5. Pelajaran ditutup dengan doa bersama.
100

G. PENILAIAN
Penilaian kognitif
1. Bentuk Penilaian : tes formatif
2. Instrumen Penilaian : soal tes tertulis (terlampir)

H. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Dari hasil evaluasi kegiatan penilaian harian, bagi siswa yang belum memahami
materi secara baik diberikan proses ulasan dan pengulangan sehingga memiliki
ketrampilan dan pemahaman yang sesuai.
2. Pengayaan
Apabila masih tersisa waktu, guru membahas kembali materi hari ini untuk
menambah wawasan dan pemahaman siswa.

I. SUMBER DAN MEDIA


1. Kemendikbud. 2017. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas 4 Tema 5.
Pahlawanku (Buku Siswa – Revisi Tahun 2017).
2. Percobaan IPA : setiap kelompok membutuhkan 3 karton teba, 1 lilin, 1 senter, 1
gelas, 1 lampu senter, 2 cermin datar, 1 pensil - 1 isolasi untuk seluruh kelas untuk
menempel karton sehingga bisa berdiri tegak.
3. Laptop, Projektor, Smartphone, Wa, Aplikasi youtube

Mengetahui, Pati,
Kepala SDN Medani 02 Guru Kelas IV

Kapiyarsono, S.Pd Fitri Anisah


NIP:196404101991031008 NIP: -

Nama :

No. Absen :
101

TES HASIL BELAJAR

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Materi Pokok : Sifat-sifat cahaya
Kelas / Semester : IV / 2
Hari, tanggal : Senin, 12 April 2021
Waktu : 15 menit

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang tepat !
1. Peristiwa berikut yang membuktikan bahwa cahaya merambat lurus yaitu...
a. cahaya menembus benda bening
b. terbentuknya pelangi saat hujan
c. memantulnya cahaya pada cermin
d. rambatan cahaya matahari yang lurus ketika melewati genting kaca
2. Dasar kolam yang jernih tampak dangkal. Hal ini disebabkan oleh peristiwa...
a. pembiasan cahaya
b. perambatan cahaya
c. pemantulan cahaya
d. cahaya menembus benda bening
3. Kelompok benda yang dapat ditembus cahaya adalah...
a. triplek dan kertas karton
b. uang logam dan kertas
c. gelas bening dan air jernih
d. penggaris mika dan balok kayu
4. Jika cahaya datang dari zat yang rapat menuju zat yang kurang rapat maka cahaya
akan...
a. dibiaskan mendekati garis normal
b. dibiaskan menjauhi garis normal
c. dipantulkan kembali
d. merambat lurus
5. Di tikungan jalan biasanya dipasang sebuah cermin besar, dengan tujuan agar tingkat
kecelakaan dapat dikurangi karena para pengguna jalan dapat melihat kendaraan
102

yang akan lewat. Bayangan yang ada pada cermin itu menjadi lebih kecil, karena
yang digunakan adalah...
a. lensa cekung
b. lensa cembung
c. cermin cembung
d. cermin cekung
6. Bayangan yang dihasilkan sama dengan bendanya. Pemantulan ini terjadi pada
cermin...
a. Cekung
b. Cembung
c. Datar
d. Ganda
7. Jika benda dekat dengan cermin cekung maka bayangan yang terbentuk yaitu...
a. maya, tegak, dan diperbesar
b. maya, tegak, dan diperkecil
c. nyata, tegak, dan diperbesar
d. nyata, tegak, dan diperkecil
8. Jika mengenai cermin cahaya akan...
a. Diteruskan
b. Dibiaskan
c. Dipantulkan
d. Diuraikan
9. Ada saat cahaya mengenai permukaan benda yang sangat kasar atau tidak rata, maka
jenis pemantulan yang terjadi adalah...
a. teratur
b. normal
c. baur
d. sejajar
10. Amir melihat dirinya ada di dalam cermin, yang Amir lihat sebenarnya....
a. refleksi cahaya
b. bayangan dirinya
c. pantulan dirinya
d. kembaran dirinya
103

KUNCI JAWABAN

1. D
2. A
3. C
4. A
5. C
6. C
7. C
8. C
9. C
10. C

KRITERIA PENILAIAN TES FORMATIF

Total penskoran

Jika benar = skor 1

Jika salah = skor 0

Nilai = Jumlah skor x 100


Skor masimal

Nama :

No. Absen :

LEMBAR SOAL REMIDIAL

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Materi Pokok : Sifat-sifat cahaya
Kelas / Semester : IV / 2
Hari, tanggal : Senin, 12 April 2021
Waktu : 15 menit

Isilah soal - soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat !


104

1. Lihatlah semua benda dengan berbagai warna yang ada disekitarmu, menurutmu
mengapa benda-benda itu berwarna demikian?
2. Darimana cahaya itu berasal?
3. Apa yang termasuk kedalam sumber cahaya?
4. Bagaimana proses terlihatnya suatu benda oleh mata kita?
5. Jelaskan sifat-sifat cahaya!
105

KUNCI JAWABAN

1. Karena adanya cahaya yang mengnai benda tersebut kemudian dipantulkan mengenai
mata
2. Sumber cahaya
3. Matahari, bintang, lampu, api
4. Cahaya mengenai suatu benda, kemudian oleh benda tersebut dipantulkan dan
diteruskan masuk ke mata
5. Cahaya dapat merambat lurus, cahaya dapat menembus benda bening, cahaya dapat
dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan dan cahaya putih terdiri dari beberapa warna

KRITERIA PENILAIAN REMIDIAL

Total penskoran
Jika benar = skor 5
Jika salah = skor 0
Nilai = Jumlah skor x 100
Skor masimal

Nama :

No. Absen :

LEMBAR SOAL PENGAYAAN

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Materi Pokok : Sifat-sifat cahaya
Kelas / Semester : IV / 2
Hari, tanggal : Senin, 12 April 2021
Waktu : 15 menit

Isilah soal - soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat !

1. Sebutkan 4 sifat-sifat cahaya yang kamu ketahui!


106

2. Sebutkan 3 penerapan sifat cahaya yang dapat menembus benda bening!


3. Berikan 2 contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari!
4. Sebutkan 5 macam alat-alat optik!
5. Cahaya matahari yang kita lihat berwarna putih. Namun, cahaya matahari tersusun
atas banyak cahaya berwarna (spektrum). Sebutkan warna apa saja!
107

KUNCI JAWABAN

1. Cahaya dapat menembus benda bening, cahaya merambat lurus, cahaya dapat
dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan.
2. Pada kaca jendela cahaya dapat menembus benda bening, pada gelas cahaya
dapat menembus benda bening, pada kaca mobil cahaya lampu dapat menembus
kaca mobil yang didepannya.
3. Pensil dalam gelas berisi air terlihat seperti patah , dasar kolam terlihat lebih
dangkal daripada kedalaman sebenarnya.
4. Kamera, periskop, teleskop, lup dan mikroskop.
5. Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.

KRITERIA PENILAIAN SOAL PENGAYAAN

Total penskoran
Jika benar = skor 5
Jika salah = skor 0
Nilai = Jumlah skor x 100
Skor masimal
108

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


SIKLUS 2

Satuan Pendidikan : SDN Medani 02


Materi Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : IV / 2
Alokasi Waktu : 2x35 menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


NO Kompetensi Dasar Indikator

3.7 Menerapkan sifatsifat cahaya 3.7.1 Mengidentifikasi sifatsifat cahaya dan


dan keterkaitannya dengan keterkaitannya dengan indera
indera penglihatan penglihatan dalam kehidupan sehari-
hari.
3.7.2 Menganalisis sifat-sifat cahaya dan
keterkaitannya dengan indera
penglihatan dalam kehidupan sehari-
hari
3.7.3 Menyebutkan sifat-sifat cahaya
danketerkaitannya dengan indera
109

penglihatan dalam kehidupan


seharihari.

C. TUJUAN
1. Setelah mengikuti serangaian pembelajaran, siswa dapat mengidentifikasi
sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya dengan indera penglihatan dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat.
2. Setelah mengikuti serangaian pembelajaran, siswa dapat menyebutkan
sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya dengan indera penglihatan dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat.
3. Setelah mengikuti serangaian pembelajaran, siswa dapat menyimpulkan
sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan penglihatan dengan benar.

D. MATERI
Cahaya memiliki sifat – sifat diantaranya :
1. Cahaya dapat merambat lurus
Lintasan cahaya dapat disebut sinar atau berkas cahaya. Contohnya
sebagai berikut:
a. Cahaya yang masuk melalui celah-celah jendela merambat lurus.
b. Pergantian siang dan malam. Matahari memancarkan cahaya ke segala
arah. Sebagian matahari terpancar lurus menuju bumi. Belahan bumi
yang terkena cahaya matahari akan terjadi siang. Adapun belahan bumi
yang tidak terkena cahaya matahari akan terjadi malam.
2. Cahaya menembus benda bening
Benda-benda yang dapat ditembus cahaya disebut benda bening.
Contohnya air bening, kaca, gelas bening, plastik bening, dan botol
bening. Benda – benda yang tidak dapat ditembus cahaya desebut benda
gelap. Contohnya kertas, air susu dan air kopi.
3. Cahaya dapat dibiaskan
Pembiasan cahaya adalah pembelokan atau perubahan arah rambat cahaya
ketika melalui dua medium yang berbeda keraptannya. Medium cahaya
adalah zat perantara yang dilalui cahaya. Medium zat padat lebih rapat
110

daripada medium air. Medium air lebih rapat daripada medim udara.
Contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
a. Pensil yang diamsukkan kedalam gelas yang terisi air akan tampak
patah.
b. Dasar kolam renang terlihat lebih dangkal dari kedalaman
sesungguhnya jika airnya tenang.

E. PENDEKATAN & METODE


Pendekatan : Scientific
Model : ProblemBased Learning
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Eksperimen, dan Penugasan.

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah-
Langkah Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Waktu
pebelajaran
Problem Based
Learning
Pendahuluan 1. Guru menyapa salam kepada siswa/wali murid 10 menit
untuk mengkondisikan siswa bersiap-siap
mengikuti pembelajaran lewat WAG sebelum
jam belajar dimulai.
2. Setelah masuk jam belajar guru meminta siswa
untuk absen diri dengan cara mengetik “NAMA-
HADIR” untuk memastikan siswa sudah siap
mengikuti kegiatan PJJ lewat WAG.
3. Guru memimpin doa bersama.
4. Guru tanya jawab dengan peserta didik tentang
kabardan mengingatkan untuk selalu menjaga
kesehatan dengan melakukan protokol kesehatan
5. Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan
siswa tentang pelajaran sebelumnya dan
mengaitkan dengan pelajaran yang akan
disampaikan.
6. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang
materi yang telah dipelajari melalui WAG
7. Guru menyampaikan materi dan tujuan
pembelajaran tentang “Sifat-sifat Cahaya”
melalui WAG
111

Inti Orientasi 1. Guru membagikan link video youtube tentang 50 menit


Peserta Didik penjelasan materi sifat-sifat cahaya dan cara
Pada Masalah membuat percobaan sifat-sifat cahaya melalui
linkhttps://youtu.be/2t7Z6RynZ9g
2. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang
video yang dikirimkan melalui WAG
3. Guru memberikan peguatan jawaban kepada
siswa melalui WAG
4. Guru membagikan LKPD tentang percobaan
sifat-sifat cahaya dalam bentuk format words
Mengorganisas 1. Guru membagi kelompok siswa yang masing-
i Peserta Didik masing kelompok beranggotakan 3 orang
untuk Belajar 2. Guru meminta siswa mengakses video tentang
sifat-sifat cahaya yang terdapat di youtube untuk
didownload
3. Guru meminta siswa mengunduh LKPD untuk
mencatat hasil percobaan tentang sifat-sifat
cahaya yang telah dishare di WAG dalam bentuk
format words
4. Guru meminta siswa untuk berdiskusi secara
berkelompok terkait soal LKPD
Membimbing 1. Guru meminta siswa mengamati video tentang
pengalaman sifat-sifat cahaya yang telah didownload offline
Individual dari laman Youtube melalui link video yang
dishare guru di WAG
2. Guru membimbing diskusi secara online dengan
menjawab pertanyaan siswa melalui WAG
Mengembangk 1. Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan
an dan digunakan untuk melakukan percobaan tentang
Menyajikan sifat-sifat cahaya
Hasil Karya 2. Siswa melakukan percobaan tentang sifat-sifat
cahaya dengan anggota kelompok.
3. Siswa menuliskan hasil percobaan tentang sifat-
sifat cahaya pada LKPD yang telah di unduh di
WAG
4. Siswa menuliskan pertanyaan tentang hal-hal
yang belum dipahami atau kesulitan yang
ditemui saat melakukan percobaan tentang sifat-
sifat cahaya

Menganalisis 1. Siswa menyimpulkan sifat-sifat cahaya


dan (communication)
Mengevaluasi 2. Siswa melakukan refleksi/evaluasi terhadap
Proses proses yang telah dikerjakan bersama teman
Pemecahan kelompoknya.
Masalah 3. Siswa menanyakan mengenai hal-hal yang
112

kurang dimengerti terkait penyelidikan yang


dilakukan melalui WAG
Penutup 1. Guru meminta siswa mengumpulkan LKPD 10 menit
untuk di portofoliokan melalui WAG
2. Guru melakukan penilaian dengan memberi soal
melalui WAG
3. Guru melakukan kegiatan refleksi pembelajaran
melaui WAG:
c. Apa yang sudah kamu pelajari hari ini?
d. Apa yang paling kamu sukai dari kegiatan
hari ini?
4. Siswa diajak untuk selalu mensyukuri nikmat
yang diberikan Tuhan
5. Pelajaran ditutup dengan doa bersama.

G. PENILAIAN
Penilaian kognitif
1. Bentuk Penilaian : tes formatif
2. Instrumen Penilaian : soal tes tertulis (terlampir)

H. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Dari hasil evaluasi kegiatan penilaian harian, bagi siswa yang belum
memahami materi secara baik diberikan proses ulasan dan pengulangan
sehingga memiliki ketrampilan dan pemahaman yang sesuai.
2. Pengayaan
Apabila masih tersisa waktu, guru membahas kembali materi hari ini
untuk menambah wawasan dan pemahaman siswa

I. SUMBER DAN MEDIA


1. Kemendikbud. 2017. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas 4
Tema 5. Pahlawanku (Buku Siswa – Revisi Tahun 2017).
2. Percobaan IPA : setiap kelompok membutuhkan 3 karton teba, 1 lilin, 1
senter, 1 gelas, 1 lampu senter, 2 cermin datar, 1 pensil - 1 isolasi untuk
seluruh kelas untuk menempel karton sehingga bisa berdiri tegak.
3. Laptop, Projektor, Smartphone, Wa, Aplikasi youtube
113

Mengetahui, Pati,
Kepala SDN Medani 02 Guru
Kelas IV

Kapiyarsono, S.Pd Fitri


Anisah
NIP:196404101991031008 NIP: -
114

Nama :

No. Absen :

TES HASIL BELAJAR

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Materi Pokok : Sifat-sifat cahaya
Kelas / Semester : IV / 2
Hari, tanggal : Senin , 19 April 2021
Waktu : 15 menit

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban


yang tepat !
1. Peristiwa berikut yang membuktikan bahwa cahaya merambat lurus
yaitu...
a. cahaya menembus benda bening
b. terbentuknya pelangi saat hujan
c. memantulnya cahaya pada cermin
d. rambatan cahaya matahari yang lurus ketika melewati genting kaca
2. Dasar kolam yang jernih tampak dangkal. Hal ini disebabkan oleh
peristiwa...
a. pembiasan cahaya
b. perambatan cahaya
c. pemantulan cahaya
d. cahaya menembus benda bening
3. Kelompok benda yang dapat ditembus cahaya adalah...
a. triplek dan kertas karton
b. uang logam dan kertas
c. gelas bening dan air jernih
d. penggaris mika dan balok kayu
115

4. Jika cahaya datang dari zat yang rapat menuju zat yang kurang rapat maka
cahaya akan...
a. dibiaskan mendekati garis normal
b. dibiaskan menjauhi garis normal
c. dipantulkan kembali
d. merambat lurus
5. Di tikungan jalan biasanya dipasang sebuah cermin besar, dengan tujuan
agar tingkat kecelakaan dapat dikurangi karena para pengguna jalan dapat
melihat kendaraan yang akan lewat. Bayangan yang ada pada cermin itu
menjadi lebih kecil, karena yang digunakan adalah...
a. lensa cekung
b. lensa cembung
c. cermin cembung
d. cermin cekung
6. Bayangan yang dihasilkan sama dengan bendanya. Pemantulan ini terjadi
pada cermin...
a. Cekung
b. Cembung
c. Datar
d. Ganda
7. Jika benda dekat dengan cermin cekung maka bayangan yang terbentuk
yaitu...
a. maya, tegak, dan diperbesar
b. maya, tegak, dan diperkecil
c. nyata, tegak, dan diperbesar
d. nyata, tegak, dan diperkecil
8. Jika mengenai cermin cahaya akan...
a. Diteruskan
b. Dibiaskan
c. Dipantulkan
d. Diuraikan
116

9. Ada saat cahaya mengenai permukaan benda yang sangat kasar atau tidak
rata, maka jenis pemantulan yang terjadi adalah...
a. teratur
b. normal
c. baur
d. sejajar
10. Amir melihat dirinya ada di dalam cermin, yang Amir lihat sebenarnya....
a. refleksi cahaya
b. bayangan dirinya
c. pantulan dirinya
d. kembaran dirinya
117

KUNCI JAWABAN

1. D
2. A
3. C
4. A
5. C
6. C
7. C
8. C
9. C
10. C

KRITERIA PENILAIAN TES FORMATIF

Total penskoran

Jika benar = skor 1

Jika salah = skor 0

Nilai = Jumlah skor x 100


Skor masimal
118

Nama :

No. Absen :

LEMBAR SOAL REMIDIAL

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Materi Pokok : Sifat-sifat cahaya
Kelas / Semester : IV / 2
Hari, tanggal : Senin, 19 April 2021
Waktu : 15 menit

Isilah soal - soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat !

1. Lihatlah semua benda dengan berbagai warna yang ada disekitarmu,


menurutmu mengapa benda-benda itu berwarna demikian?
2. Darimana cahaya itu berasal?
3. Apa yang termasuk kedalam sumber cahaya?
4. Bagaimana proses terlihatnya suatu benda oleh mata kita?
5. Jelaskan sifat-sifat cahaya!
119

KUNCI JAWABAN

1. Karena adanya cahaya yang mengnai benda tersebut kemudian


dipantulkan mengenai mata
2. Sumber cahaya
3. Matahari, bintang, lampu, api
4. Cahaya mengenai suatu benda, kemudian oleh benda tersebut dipantulkan
dan diteruskan masuk ke mata
5. Cahaya dapat merambat lurus, cahaya dapat menembus benda bening,
cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan dan cahaya putih terdiri
dari beberapa warna

KRITERIA PENILAIAN REMIDIAL

Total penskoran
Jika benar = skor 5
Jika salah = skor 0
Nilai = Jumlah skor x 100
Skor masimal

Nama :

No. Absen :

LEMBAR SOAL PENGAYAAN

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


120

Materi Pokok : Sifat-sifat cahaya


Kelas / Semester : IV / 2
Hari, tanggal : Senin, 19 April 2021
Waktu : 15 menit

Isilah soal - soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat !

1. Sebutkan 4 sifat-sifat cahaya yang kamu ketahui!


2. Sebutkan 3 penerapan sifat cahaya yang dapat menembus benda
bening!
3. Berikan 2 contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-
hari!
4. Sebutkan 5 macam alat-alat optik!
5. Cahaya matahari yang kita lihat berwarna putih. Namun, cahaya
matahari tersusun atas banyak cahaya berwarna (spektrum). Sebutkan
warna apa saja!
121

KUNCI JAWABAN

1. Cahaya dapat menembus benda bening, cahaya merambat lurus,


cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan.
2. Pada kaca jendela cahaya dapat menembus benda bening, pada gelas
cahaya dapat menembus benda bening, pada kaca mobil cahaya lampu
dapat menembus kaca mobil yang didepannya.
3. Pensil dalam gelas berisi air terlihat seperti patah , dasar kolam
terlihat lebih dangkal daripada kedalaman sebenarnya.
4. Kamera, periskop, teleskop, lup dan mikroskop.
5. Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.

KRITERIA PENILAIAN SOAL PENGAYAAN

Total penskoran
Jika benar = skor 5
Jika salah = skor 0
Nilai = Jumlah skor x 100
Skor masimal
122

Lampiran 4

Lembar observasi Kinerja Guru pra siklus


Skor
Aspek yang diamati
No 3 2 1
Kemampuan guru membuka pelajaran
1 Memeriksa kesiapan siswa √
2 Memberikan motivasi awal √
3 Memberikan apersepsi √
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran √
Sikap guru dalam proses pembelajaran
5 Kejelasan artikulasi suara √
6 Antusiasme dalam penampilan √
7 Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan bahan belajar
Bahan belajar disajikan sesuai dengan
8
langkah-langkah yang dibuat dalam RPP
Kejelasan dalam menyampaikan materi
9 √
ajar
Memiliki wawasan yang luas dalam
10 √
menyampaikan bahan ajar
Kegiatan pembelajaran
Penyajian bahan pelajaran sesuai sesuai
11 dengan tujuan atau indikator yang telah √
ditetapkan
12 Penerapan model pembelajaran √
Memiliki keterampilan dalam merespon
13 √
dan menanggapi pertanyaan siswa
Ketepatan dalam penggunaan alokasi
14 √
waktu
Pemanfaatan sumber belajar/ media
pembelajaran
Menggunakan media secara efektif dan
15 √
efisien
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
16 √
media
Evaluasi pembelajaran
Penilaian relevan dengan tujuan yang
17 √
telah ditetapkan
Penilaian yang diberikan sesuai dengan
18 √
RPP
Kemampuan menutup kegiatan
pembelajaran
Meninjau kembali materi yang telah
19 √
diberikan
123

Memberikan kesempatan bertanya dan


20 √
menjawab pertanyaan
Memberikan kesimpulan kegiatan
21 √
pembelajaran
Jumlah 30 20 1
Total 51
Kategori Baik

Keterangan:
Skor Nilai Kategori total kinerja guru
3 = Baik 50 - 63 = Baik
2 2 = Cukup 36 – 49 = Sedang
1 = Kurang 22 – 35 = Kurang
124

Lembar observasi Kinerja Guru Siklus I


Skor
Aspek yang diamati
No 3 2 1
Kemampuan guru membuka pelajaran
1 Memeriksa kesiapan siswa √
2 Memberikan motivasi awal √
3 Memberikan apersepsi √
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran √
Sikap guru dalam proses pembelajaran
5 Kejelasan artikulasi suara √
6 Antusiasme dalam penampilan √
7 Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan bahan belajar
Bahan belajar disajikan sesuai dengan
8
langkah-langkah yang dibuat dalam RPP
Kejelasan dalam menyampaikan materi
9 √
ajar
Memiliki wawasan yang luas dalam
10 √
menyampaikan bahan ajar
Kegiatan pembelajaran
Penyajian bahan pelajaran sesuai sesuai
11 dengan tujuan atau indikator yang telah √
ditetapkan
Penerapan model pembelajaran Problem
12 √
Based Learning
Memiliki keterampilan dalam merespon
13 √
dan menanggapi pertanyaan siswa
Ketepatan dalam penggunaan alokasi
14 √
waktu
Pemanfaatan sumber belajar/ media
pembelajaran
Menggunakan media secara efektif dan
15 √
efisien
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
16 √
media
Evaluasi pembelajaran
Penilaian relevan dengan tujuan yang
17 √
telah ditetapkan
Penilaian yang diberikan sesuai dengan
18 √
RPP
Kemampuan menutup kegiatan
pembelajaran
Meninjau kembali materi yang telah
19 √
diberikan
20 Memberikan kesempatan bertanya dan √
125

menjawab pertanyaan
Memberikan kesimpulan kegiatan
21 √
pembelajaran
Jumlah 48 10
Total 58
Kategori Baik

Keterangan:
Skor Nilai Kategori total kinerja guru
3 = Baik 50 - 63 = Baik
2 2 = Cukup 36 – 49 = Sedang
1 = Kurang 22 – 35 = Kurang
126

Lembar observasi Kinerja Guru Siklus II


Skor
Aspek yang diamati
No 3 2 1
Kemampuan guru membuka pelajaran
1 Memeriksa kesiapan siswa √
2 Memberikan motivasi awal √
3 Memberikan apersepsi √
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran √
Sikap guru dalam proses pembelajaran
5 Kejelasan artikulasi suara √
6 Antusiasme dalam penampilan √
7 Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan bahan belajar
Bahan belajar disajikan sesuai dengan
8
langkah-langkah yang dibuat dalam RPP
Kejelasan dalam menyampaikan materi
9 √
ajar
Memiliki wawasan yang luas dalam
10 √
menyampaikan bahan ajar
Kegiatan pembelajaran
Penyajian bahan pelajaran sesuai sesuai
11 dengan tujuan atau indikator yang telah √
ditetapkan
Penerapan model pembelajaran Problem
12 √
Based Learning
Memiliki keterampilan dalam merespon
13 √
dan menanggapi pertanyaan siswa
Ketepatan dalam penggunaan alokasi
14 √
waktu
Pemanfaatan sumber belajar/ media
pembelajaran
Menggunakan media secara efektif dan
15 √
efisien
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
16 √
media
Evaluasi pembelajaran
Penilaian relevan dengan tujuan yang
17 √
telah ditetapkan
Penilaian yang diberikan sesuai dengan
18 √
RPP
Kemampuan menutup kegiatan
pembelajaran
Meninjau kembali materi yang telah
19 √
diberikan
20 Memberikan kesempatan bertanya dan √
127

menjawab pertanyaan
Memberikan kesimpulan kegiatan
21 √
pembelajaran
Jumlah 54 6
Total 60
Kategori Baik

Keterangan:
Skor Nilai Kategori total kinerja guru
3 = Baik 50 - 63 = Baik
2 2 = Cukup 36 – 49 = Sedang
1 = Kurang 22 – 35 = Kurang
128

Lampiran 5

JURNAL PEMBIMBINGAN SUPRVISOR 2

Nama/Nim : Fitri Anisah / 857700443

Mengajar di Kelas : IV (Empat)

Sekolah : SDN Medani 02

Hari/ Paraf
No Kegiatan Hasil/Komentar Tindak Lanjut
Tanggal Mahasiswa Sup.2
1 Senin, 05 Melaksanakan Model Pembelajaran
April 2021 pembelajaran pembelajaran yang berikutnya harus
pra siklus digunakan tidak menggunakan
bervariasi model
pembelajaran
yang bervariasi
2 Senin, 12 Melaksanakan Model Buatlah model
April 2021 pembelajaran pembelajaran yang pembelajaran
Siklus I digunakan sudah yang menarik
bervariasi dan minat siswa
mmbuat siswa untuk belajar dan
termotivasi untuk meningatan hasil
belajar tetapi hasil belajar siswa
belajar siswa masih
kurang
3 Senin, 19 Melaksanakan Model Buatlah model
April 2021 pembelajaran pembelajaran yang pembelajaran
Siklus II digunakan sudah lain yang
bervariasi dan menarik minat
mmbuat siswa siswa untuk
termotivasi untuk belajar dan
belajar dan hasil meningatan hasil
belajar siswa sudah belajar siswa
meningkat

Mengetahui Pati, 08 Juni 2021


Supervisor 1 Supervisor 2

Drs. Dwi Yulianto, M.Pd Sugito, S.Pd


NIP. 19660703 199412 1 001 NIP. 19621101 198608 1001
129

Lampiran 6

HASIL PEKERJAAN SISWA

YANG TERBAIK DAN TERBURUK PER SIKLUS (KKM 65)

Pra siklus

Nilai Terendah Nilai Tertinggi

Siklus I
Nilai Terendah Nilai Tertinggi
130

Siklus II
Nilai Terendah Nilai Tertinggi
131

Anda mungkin juga menyukai