Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional (PDGK 4501)
Disusun Oleh:
Nama : Fitri Anisah
NIM : 857700443
Program Studi : 119/PGSD – S1 (BI)
Pokjar : Dukuhseti
Masa Registrasi : 2020.2
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UT SEMARANG
PROGRAM S1 PGSD
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan lapooran PKP yang saya kutip
yang saya kutip dari hasil karya orang lain,telah dalam sumbernya secara jelas
sesusai norma,kaidah,dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau bagian PKP ini bukan hasil
karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya beredia
menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai
perundang-undangan yang berlaku.
Fitri Anisah
NIM. 857700443
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan karunia-Nya sehingga penyusunan laporan Pemantapan Kemampuan
Profrsional (PKP) berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Sifat-sifat
cahaya Dengan Model PembelajaranProblem Based LearnigSiswa Kelas IV
SDNMedani 02 Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021.” dapat selesai sesuai yang
diharapkan.
Penulisan laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini
dimaksud untuk memenuhi tugas mata kuliah PKP (PDGK 4501) program S1
PGSD pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka UPBJJ
Semarang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan karya tulis ini dapat
terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, baik berupa dorongan semangat,
bantuan pemikiran, gagasan maupun bimbingan akademik. Untuk itu patutlah
kiranya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Suparti, M.Pd,selaku kepala UPBJJ-UT Semarang
2. Drs. Dwi Yulianto, M.Pd. selaku supervisor I yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam penulisan laporan ini.
3. Kapiyarsono, S.Pd selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Medani 02
Cluwakyang telah memberikan ijin dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran.
4. Sugito, S.Pd.,selaku supervisor II yang banyak memberikan masukan
kepada penulis.
5. Weni Puspito Sari, S.IP.,selaku teman sejawat
6. Rekan-rekan guru SDN Medani 02 yang telah mendukung penulis dalam
penyusunan PKP ini.
7. Kedua orang tua tercinta yang selalu mendoakan agar apa yang menjadi
tujuan penulis bisa tercapai.
8. Suami tercinta yang senantiasa mendukung setiap langkah penulis untuk
menyelesaikan tugas PKP ini.
iv
9. Teman-teman S1 PGSD Pokjar Dukuhseti yang selalu memberikan
dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari betul bahwa laporan ini belum dapat dikatakan sebagai
laporan yang sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi perbaikan tulisan ini agar berguna bagi
peningkatan mutu pendidikan.
Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca laporan ini. Semoga
bermanfaat bagi kita dalam menambah pengetahuan dan wawasan dibidang
pendidikan.
Fitri Anisah
NIM. 857700443
v
ABSTRAK
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.............................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
ABSTRAK........................................................................................................ vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
1. Identifikasi Masalah.............................................................................. 3
2. Analisis Masalah................................................................................... 3
3. Alternatif dan Pemecahan Masalah...................................................... 3
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran................................................ 4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran.............................................. 5
vii
3. Penerapan Sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari.................. 18
E. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning).......... 18
1. Pengertian Model Pembelajaran........................................................... 18
2. Model Pembelajaran Problem Based Learning.................................... 19
3. Karakteristik Model Problem Based Learning..................................... 20
4. Strategi Penerapan Model Problem Based Learning............................ 21
5. Langkah-langkah Pelaksanaan Model Problem Based Learning......... 22
6. Kelebihan dan kekurangan model Problem Based Learning................ 23
F. Kerangka Berpikir....................................................................................... 24
G. Hipotesis Tindakan..................................................................................... 26
viii
3. Deskripsi Siklus II................................................................................. 57
B. Pembahasan Hasil ..................................................................................... 64
1. Pra Siklus.............................................................................................. 64
2. Siklus I.................................................................................................. 67
3. Siklus II................................................................................................. 69
BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan............................................................................................... 74
B. Saran dan Tindak Lanjut....................................................................... 74
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran
pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang
sekolah dasar (Susanto, 2013: 165). Tarigan (2010: 138-140) berpendapat
bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam IPA adalah nilai praktis, intelektual,
sosial-budaya-ekonomi-politik, kependidikan, dan keagamaan.Adapun
pendapat Wahyana yang mengatakan bahwa Ilmu pengetahuan alam adalah
suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, dan dalam
penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. (Trianto: 2012:
136)
Pembelajaran IPA pada jenjang pendidikan dasar harus mampu
membekali siswa dengan seperangkat kompetensi dan keterampilan serta nilai
yang dibutuhkan oleh mereka untuk mengenal diri, lingkungan, dan tantangan
masa depan yang akan dihadapi. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tapi juga
merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta
didikuntuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-
hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami
alam sekitar secara ilmiah. Pendidkan IPA diarahkan untuk inkuiri dan
berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang
lebih mendalam tentang alam sekitar.
Berdasarkan hasil observasi di kelas IV SDN Medani 02, diketahui
bahwa pencapaian kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik belum
sepenuhnya tercapai dan pemahaman konsep yang dimiliki masih tergolong
1
2
rendah, salah satunya dalam materi sifat-sifat cahaya. Rendahnya nilai siswa
pada materi sifat-sifat cahaya dapat dilihat pada nilai ulangan harian yang
belum mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah. Berdasarkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 65, pada ulangan harian siswa dengan
jumlah 13 siswa ditemukan hanya 4 siswa yang mengalami ketuntasan belajar
dengan presentas 30.76%, dan yang tidak memenuhi kriteria standar ada
9siswa dengan presentase 61.53%.Kondisi ini jauh dari harapan yang
diinginkan.
Rendahnya nilai siswa disebabkan dalam kegiatan pembelajan IPA
materi sifat-sifat cahaya masih dilakukan dengan metode ceramah.Guru lebih
banyak menerangkan materi pembelajaran, siswa kurang aktif karena hanya
berperan sebagai penyimak sehingga keterlibatan siswa dalam proses belajar
mengajar kurang. Selain itu dalam penjelasan konsep materi sifat-sifat cahaya
guru tidak menggunakan media nyata atau alat peraga dalam pembelajaran.
Akibatnya siswapun merasa bosan dengan pembelajaran yang ada.
Pembelajaran yang demikian belum memberi kesempatan maksimal
kepada siswa untuk mengembangkan kreatiftasnya. Dimana siswa
mempelajari sifat-sifat cahaya tanpa mengetahui maknanya, siswa hanya
melihat buku atau gambar saja. Selain itu pembelajaran masih bersifat abstrak
karena ketika menjelaskan guru kurang menggunakan media nyata,
pembelajaran IPA yang abstrak ini mudah dilupakan siswa, sehingga guru
harus mengulang kembali apa yang sudah dipelajari siswa sebelumnya.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, perlu diadakaan perbaikan
pembelajaran agar aktivitas hasil belajar siswa dapat meningkat. Upaya
perbaikan model pembelajaran sebaiknya dapat diwujudkan melalui
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Salah satu model
pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan di SD adalah model pembelajaran
berbasis masalah atau Problem Based Learning. MenurutKomang Okayana
(2016: 27) Problem Based Learning adalah sebuah model pembelajaran yang
menyajikan berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa
(bersifat kontekstual) sehingga menarik siswa untuk belajar.
3
BerdasarkanulasandiatasdenganmenerapkanmodelProblem Based
Learning,maka dapat menciptakan proses pembelajaran yang aktif,
menyenangkan bagipeserta didik dan meningkatkan hasil belajar sifat-sifat
cahaya dalampembelajaran IPA di SDN Medani 02 dapat tercapai. Hal ini
mendorongpenulisuntuk melakukanpenelitian tindakan kelas tentang :
“Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya Dengan
ModelProblem Based Learning Siswa Kelas IV SDN Medani 02 Cluwak
Tahun Pelajaran 2020/2021”.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut :
a. Kurangnya guru dalam memvariasikan model pembelajaran
b. Proses belajar mengajar yang dilakukan masih berpusat pada guru
c. Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung
d. Pemahan konsep siswa tentang sifat-sifat cahaya masih tergolong rendah
2. Analisis Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam proses
pembelajaran, penulis memberikan nalisis sebagai berikut:
a. Model pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang bervariasi
b. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar
c. Kurangnya ketertarikan siswa dalam mempelajari sifat-sifat cahaya
d. Kurangnya guru menggunakan media nyata atau alat peraga dalam
pembelajaran
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
suatu permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah dengan model pembelajaran Problem Based Learningdapat
meningkatkan keaktifan belajar IPA materi sifat-sifat cahaya siswa kelas
IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021?
2. Apakah dengan model pembelajaran Problem Based Learningdapat
meningkatkan penguasaan materi sifat-sifat cahaya siswa kelas IV SDN
Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021?
3. Apakah dengan model pembelajaran Problem Based Learningdapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi sifat-sifat cahaya siswa kelas IV
SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021?
C. Tujuan Perbaikan
Penelitian bertujuan untuk :
1. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dengan model pembelajaran
Problem Based Learningmateri sifat-sifat cahaya pada siswa kelas IV
SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021.
2. Untuk meningkatkan penguasaan materi materi sifat-sifat cahaya dengan
model pembelajaran Problem Based Learningpada siswa kelas IV SDN
Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021.
3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran
Problem Based Learningmateri sifat-sifat cahaya pada siswa kelas IV
SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
a. Dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pelajaran IPA
materi sifat-sifat cahaya.
b. Dapat meningkatkan penguasaan materi sifat-sifat cahaya.
c. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA materi
sifat-sifat cahaya.
2. Bagi Guru
a. Dapat memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan keprofesionalan.
b. Sebagai masukan agar mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang lebih bermakna.
c. Menambah pengetahuan bagi guru-guru di SDN Medani 02 Cluwak
tentang penggunaan model problem based learning sebagai salah satu
model inovatif, efektif, dan efisien dalam pembelajaran dikelas.
3. Bagi Sekolah
a. Dapat memberikan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan mutu
pembelajaran yang lebih baik.
b. Sebagai contoh bentuk peningkatan dalam upaya meningkatkan hasil
belajar IPA materi sifat-sifat cahaya.
c. Dapat meningkatkan citra positif sekolah sehingga mampu
meningkatkan kualitas kelulusan sekolah yang lebih baik di setiap
tahunnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KarakteristikSiswaSekolahDasar
SiswaSekolahDasarmerupakananakyangpalingbanyakmengalamipe
rubahansangatdrastisbaikmentalmaupunfisik.Gerakan-
gerakanorgantubuhanakjugamenjadilincahdanterarahseiringdenganmuncul
nyakeberanianmentalnya.Keberaniandankemampuanini,disamping karena
perkembangan kapasitas mental, juga disebabkan
olehadanyakeseimbangandankeselarasangerakanorgan-organtubuhanak.
MenurutNasution(1993:44)dalam(Syaiful,2008:123)masausiasekola
hdasarsebagaimasakanak-
kanakakhiryangberlangsungdariusiaenamtahunhinggakira-
kirasebelasatauduabelastahun.Usiainiditandai dengan mulainya anak
masuk sekolah dasar dan
dimulainyasejarahbarudalamkehidupannyayangkelakakanmengubahsikap-
sikapdan tingkah lakunya. Guru mengenal masa ini sebagai “masa
sekolah”,oleh karena itu pada usia inilah anak untuk pertama kalinya
menerimapendidikanformal.
MasausiasekolahdianggapolehSuryobrotodalam(Syaiful,2008: 124)
sebagai masa intelektual atau masa keserasian
bersekolah.NamunSuryosubrototidakberanimengatakanpadaumurberapatep
atnyaanakmatanguntukmasukkesekolahdasar.Haltersebutditentukanoleh
kematangan anak tersebut bukan ditentukan oleh umur semata, namunpada
umur antara 6 atau 7 tahun biasanya anak memang telah matanguntuk
masuk sekolah dasar.Sifat-sifat khas anak dapat di lihat sebagaiberikut:
1) Masakelas-kelasrendahsekolahdasar
Beberapasifatkhasanak-
anakpadamasainiantaralainadalahsepertiyangdisebutkandibawahini:
a. Adanyakorelasipositifyangtinggiantarakeadaankesehatanpertumbu
hanjasmanidenganprestasisekolah
6
7
b. Adanyasikapyangcenderunguntukmematuhiperaturan-
peraturanpermainanyangtradisional
c. Adanyakecenderunganmemujisendiri
d. Sukamembanding-
bandingkandirinyadenganoranglainkalauhalitudirasanyamenguntun
gkanuntukmeremehkananaklain.
e. Kalautidakdapatmenyelesaikansesuatusoal,makasoalitu
dianggapnya tidak penting
f. Pada masa ini (terutama pada umur 6-8) anak menghendaki
nilai(angkarapor)yangbaik,tanpamengingatapakahprestasinyamema
ngpantasdiberinilaibaikatautidak
2) Masakelas-kelastinggisekolahdasar
Beberapasifatkhasanak-anakpadamasainiadalahsebagaiberikut:
a. Adanyaminatterhadapkehidupanpraktissehari-hariyangkonkret,hal
ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk
membandingkanpekerjaan-pekerjaanyangpraktis
b. Amatrealistik,ingintahu,daninginbelajar
c. Menjelangmasaakhirinitelahadaminatterhadaphal-
haldanmatapelajaran khusus, yang oleh para ahli ditafsirkan
sebagai mulaimenonjolnyafaktor-faktor
d. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru
atauorang-orangdewasalainnya
e. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok
sebaya,biasanyauntukdapatbermainbersama-sama.
Berdasarkanpengertian-
pengertiandiatasdapatpenelitisimpulkanbahwakarakteristiksiswasekola
hdasarmerupakansemua watak yang nyata dan timbul dalam suatu
tindakan pesertadidik dalam kehidupannya setiap saat. Sehingga
dengan demikian,watak dan perbuatan manusia tidak akan lepas dari
kodrat dan sifatsertabentuknyayangberbeda-
8
beda,makatidakheranjikabentukdankarakterpesertadidikjugaberbeda-
beda.
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar
sebagaimana diuraikan di atas, dipertegas lagi oleh Nawawi (dalam.
Brahim, 2007:39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di
sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Sudjanah (2005:5)
berpendapat bahwa hasil belajar siswa hakikatnya adalah perubahan
tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses
belajar mengajar.
Menurut Gagne (dalam Dimyati, 1999:10-12) memaparkan bahwa
hasil belajar terdiri dari informasi verbal yang berupa pengetahuan,
keterampilan, intelek, keterampilan motorik, sikap dan siasat kognitif.
Untuk mengetahui seberapa penyampaian hasil belajar yang diperoleh
individu (siswa) harus dilakukan suatu penilaian. Penilaian adalah suatu
proses untuk mengambil keputusan degan menggunakan informasi yang
diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan
instrumen tes maupun non tes.
Menurut Bloom (dalam Rifa’i dan Anni, 2009:85-89) terdapat tiga
ranah yang merupakan hasil belajar yaitu :
1) Ranah Kognitif
Ranah ini berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan
dan kemahiran intelektual yang mencakup kategori:
pengetahuan/ingatan, pemahaman, penerapan/aplikasi, analisis,
evaluasi dan kreasi.
9
2) Ranah Afektif
Berhubungan dengan sikap, minat dan nilai merupakan hasil belajar
yang paling sukar diukur. Instrumen biasanya berupa non tes misal
wawancara, angket, dan lembar observasi sikap.
3) Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor menunjukkan adanya kemampuan fisik seperti
keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi
syaraf. Penjabaran ranah psikomotor ini sangat sukar karena seringkali
tumpang tindih dengan ranah kognitif dan afektif. Instrumen penilaian
yang dikembangkan biasanya menggunakan lembar observasi unjuk
kerja.
Berdasarkan paparan di atas hasil belajar dapat diartikan sebagai
tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah
yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai
sejumlah mapel tertentu. Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri
merupakan suatu proses dari seseorang yangberusaha untuk memperoleh
suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004:138) mengemukakan
beberapa hal yang mempengaruhi hasil belajar atau prestasi belajar
termasuk pada pembelajaran IPA yaitu:
a. Faktor Internal (dari dalam) meliputi:
1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.
2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh terdiri atas:
10
Masukan Instrumental:
Kurikulum, Guru, Metode,
Media, Sarana/Prasarana
Keluaran Peserta
Masukan Proses: Pembelajaran IPA Didik yang
Peserta Didik berhasil
Gambar 2.1
Model Sistem Pembelajaran IPA
3) Lup Lup merupakan alat optik yang sangat sederhana. Alat ini berupa
lensa cembung. Lup berfungsi membantu mata untuk melihat benda-
benda kecil agar tampak besar dan jelas.
F. Kerangka Berpikir
Pada keadaan awal yang terjadi di kelas IV SDN Medani 02 sebelum
diadakan penelitian tindakan kelas (PTK), terlihat bahwa guru masih belum
bisa membuat suatu pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan senang
dalam belajar IPA. Metode pembelajaran yang digunakan belum bervariasi
dan masih menggunakan metode ceramah. Metode yang kurang bervariasi
tersebut menyebabkan keaktifan siswa kurang dan hasil belajar siswa belum
optimal.
Permasalahan tersebut memberikan dampak yang lebih serius lagi bagi
siswa, dimana hasil belajar siswa yang rendah atau dengan kata lain masih di
bawah Kriteria Ketuntasan 65 Minimim (KKM). Padahal apabila guru mau
mencoba untuk melakukan inovasi pembelajaran dengan menggunakan suatu
model tertentu maka berdasarkan teori-teori yang telah dikaji di dalam kajian
teori akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Terkait dengan hal tersebut, perlu adanya suatu tindakan yang dapat
membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Tindakan yang cocok adalah
diterapkannya model pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung.
Hal itu dapat dilakukan dengan menerapkan model Problem Based Learning,
karena dalam model tersebut siswa dapat terlibat untuk aktif berpikir,
menemukan konsep baru dalam memecahkan permasalahan pembelajaran
yang dikaitkan dengan masalah dunia nyata.
Pada proses pembelajaran dengan penerapan model ini diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tetapi, apabila antara input dan
proses pembelajaran tidak saling mendukung, maka tidak akan terjadi
peningkatan hasil belajar siswa.Berdasarkan uraian di atas akan diperjelas
pada skema di bawah ini:
26
Kondisi
Awal
Guru belum menggunakan model Problem
Keaktifan Based
siswa Learning
kurang dan hasil belajar siswa masih rendah
G. Hipotesis Tindakan
Dari Uraian yang telah dibahas diatas, maka peneliti melakukan
dugaan sementara bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learningpada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun
Pelajaran 2020/2021.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
JENIS KELAMIN
NO NAMA SISWA LAKI-LAKI PEREMPUAN
(L) (P)
1 Ahmad Refansyah √
2 Aswa Riyan Wahyu Ramandani √
3 Asyifa Ratna Dewi √
4 Bima Frananda Raditya Zafri √
5 Dara Ika Emyta √
6 Faza Khoridatun Nikmah √
7 Ifdatul Khusna √
8 Ika Arifatul Oktavia √
9 Maritza Dihan Huwaida √
10 Meliza Sania Anggraini √
11 Muhammad Muhaimin √
12 Redtha Husna Echasanti √
13 Zahra Dwi Yuanita √
Jumlah 4 9
27
28
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan kepada peserta didik kelas IV SD Negeri
Medani 02 Cluwak yang beralamat di Desa Medani Kecamatan Cluwak
Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2020/2021.
3. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dalam waktu yang cukup singkat
dikarenakan kondisi negara saat ini sedang dalam masa pandemi Covid 19.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk mata pelajaran IPA kelas IV
materi sifat-sifat cahaya dilaksanakan melalui 3 tahap yaitu pra siklus,
siklus I, dan siklus II. Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung dan
setiap siklusnya dilaksanakan selama 70 menit (2x35) menit. Pelaksanaan
penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan pada bulan April Tahun
Pelajaran 2018/2019. Adapun pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah
sebagai berikut:
a. Pra siklus dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 05April 2021 saat
pelajaran IPA pukul 07.00-08.10 WIB
b. Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 12April2021 saat
pelajaran IPA pukul 07.00-08.10 WIB
c. Siklus II dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 19April saat pelajaran
IPA pukul 07.00-08.10 WIB
4. Pihak Yang Membantu
Dalam pelaksanaan penelitia perbaikan pembelajaran pada siswa
kelas IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021 ini, peneliti
dibantu oleh pihak-pihak antara lain :
a. Drs. Dwi Yulianto, M.Pd selaku supervisor 1 yang telah senantiasa
membimbing dan mengarahkan peneliti dalam melakukan perbaikan
pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya SDN Medani 02 Cluwak
Tahun Pelajaran 2020/2021.
b. Kapiyarsono, S.Pd selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Medani 02
Cluwak yang telah memberikan dukungan pada peneliti.
29
PENGAMATAN
PERENCANAAN
PENGAMATAN
Bagan 3.1
Bagan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas
30
c. Pengamatan
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan
pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah disusun. Lembar
pengamatan terdiri dari dua aspek yaitu:
1) Melakukan pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran IPA materi
sifat-sifat cahaya.
2) Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA
materi sifat-sifat cahaya.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian pada pra siklus dan sesuai dengan
rencana penelitian tindakan kelas, maka pada akhir pembelajaran pra
siklus diadakan refleksi dari pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Adapun hal-hal yang harus dilakukan guru yaitu:
1) Menganalisis data hasil observasi terhadap aktivitas guru dan sisiwa
pada pra siklus.
2) Menganalisis penilaian proses dan hasil pembelajaran pra siklus.
3) Mengkaji ulang pelaksanaan pembelajaran IPA pada pra siklus dan
efek tindakan yang ditimbulkan pada pra siklus.
4) Membuat daftar permasalahan serta kekurangan yang terjadi pada pra
siklus.
5) Merencanakan tindak lanjut untuk perbaikan pada pra siklus
2. Siklus 1
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan pada Siklus I yaitu diperoleh informasi
pada tahap observasi. Tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
1) Peneliti dan guru menetapkan waktu pelaksanaan tindakan kelas.
2) Menyiapkan materi pelajaran yang akan disampaikan dan absensi.
3) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4) Menyiapkan lembar-lembar observasi yang memuat aspek-aspek
pembelajaran yang menggunakan metode Problem Based
Learning.
33
4. Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu model pembelajaran dalam
kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitaian ini
mengggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif, yaitu metode
penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai
dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi
belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap
kegiata serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase
keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya
dilakukan dengan memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis padas
setiap akhir putaran.
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana
yaitu:
a) Menilai Tes formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa,
yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada dikelas
tersebut.
b) Ketuntasan belajar
Ketuntasan belajar berdasarkan kurikulum K13.Siswa
dinyatakan tuntas belajar bila telah mencapai hasil atau nilai sesuai
KKM 65 untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Hasil ketuntasan dikonsultasikan dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) belajar yang dikelompokkan kedalam 2 kategori yaitu
tuntas dan tidak tuntas sebagai berikut.
Table 3.2
44
45
Keterangan:
Skor Nilai Kategori total kinerja guru
3 = Baik 50 - 63 = Baik
2 2 = Cukup 36 – 49 = Sedang
1 = Kurang 22 – 35 = Kurang
Keterangan:
Skor Nilai Kategori total kinerja guru
3 = Baik 50 - 63 = Baik
56
2 2 = Cukup 36 – 49 = Sedang
1 = Kurang 22 – 35 = Kurang
3) Kegiatan Penutup
a) Guru meminta siswa mengumpulkan LKPD untuk di
portofoliokan melalui WAG
b) Guru melakukan penilaian dengan memberi soal melalui WAG
60
Keterangan:
Skor Nilai Kategori total kinerja guru
3 = Baik 50 - 63 = Baik
2 2 = Cukup 36 – 49 = Sedang
1 = Kurang 22 – 35 = Kurang
Tabel 4.7
Nilai Hasil Tes Formatif (KKM 65)
Pra Siklus
Ketuntasan
NO Nama Nilai
Tuntas Belum
1 Ahmad Refansyah 60 √
2 Aswa Riyan Wahyu Ramandani 55 √
3 Asyifa Ratna Dewi 65 √
4 Bima Frananda Raditya Zafri 60 √
65
Grafik prolehan nilai hasil belajar tes formatif pra siklus materi
sifat-sifat cahaya kelas IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran
2020/2021, Sebagai berikut:
Grafik 4.1
Persentase Ketuntasan Belajar Tes Formatif Pra Siklus
66
Ketuntasan Belajar
Tuntas Tidak Tuntas
Tuntas
31%
Tidak Tuntas
69%
1 Rendah ≤ 65 6 53,84
2 Sedang 65 – 74 4 30,76
3 Tinggi ≥ 75 3 23,07
Jumlah 13 100%
Grafik prolehan nilai hasil belajar tes formatif Siklus I materi sifat-
sifat cahaya kelas IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran
2020/2021, Sebagai berikut:
Grafik 4.2
Persentase Ketuntasan Belajar Tes Formatif Siklus I
Ketuntasan Belajar
Tuntas Tidak Tuntas
Rata-rata 78,84
Persentase Ketuntasan 92,30
Ketuntasan Belajar
Tuntas Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
8%
Tuntas
92%
Tabel 4.13
N T BT N T BT N T BT
1 Ahmad Refansyah 60 √ 65 √ 80 √
2 Aswa Riyan Wahyu 55 √ 60 √ √
70
Ramandani
3 Asyifa Ratna Dewi 65 √ 70 √ 90 √
4 Bima Frananda Raditya Zafri 60 √ 65 √ 85 √
5 Dara Ika Emyta 75 √ 85 √ √
100
6 Faza Khoridatun Nikmah 50 √ 60 √ 70 √
7 Ifdatul Khusna 55 √ 60 √ 75 √
8 Ika Arifatul Oktavia 60 √ 70 √ 80 √
9 Maritza Dihan Huwaida 50 √ 50 √ 60 √
10 Meliza Sania Anggraini 65 √ 70 √ 85 √
11 Muhammad Muhaimin 45 √ 55 √ 70 √
12 Redtha Husna Echasanti 70 √ 80 √ 90 √
13 Zahra Dwi Yuanita 50 √ 60 √ 70 √
Jumlah 760 850 1025
Grafik 4.4
Rekapitulasi Hasil Belajar Tes Formatif Pra Siklus, Silklus I dan Siklus II
73
100%
90%
80%
70%
60%
50% Tuntas
Tidak Tuntas
40%
30%
20%
10%
0%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
BAB V
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat ditarik
beberapa simpulan penting sebagai jawaban atas masalah-masalah penelitian
yang telah dikemukakan di awal penelitian/tulisan, sebagai berikut :
1. Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan media benda
konkret pada materi Sifat-Sifat Cahaya dapat meningkatkan keaktifan
belajar siswa kelas kelas IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran
2020/2021.
2. Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan media benda
konkret pada materi Sifat-Sifat Cahaya dapat meningkatkan penguasaan
belajar siswa kelas kelas IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran
2020/2021.
3. Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan media benda
konkret pada materi Sifat-Sifat Cahaya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas kelas IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran 2020/2021.
B. Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberi beberapa saran yang
sebaiknya dilaksanakan oleh guru, siswa, maupun sekolah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran agar memperoleh hasil yang memuaskan,
yaitu:
a. Bagi Siswa
1. Dengan model pembelajaran Problem Based Learning ini hendaknya
siswa lebih semangat dan berusaha untuk meningkatkan keaktifan
siswa, sehingga mampu mencapai hasil yang diharapkan secara
optimal.
74
75
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Rifa’i dan Catharina Tri Anni. (2009). Psikologi Pendidikan. Semarang:
Universitas Neeri Semarang Press.
Putra, Sitiatava Rizema. (2013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains.
Yogyakarta: Diva Press.
Putra, Sitiatava Rizema. (2013). Desain Belajar Mengajar Reativ Berbasis Sains.
Yogyakarta: Diva Press.
Supriyono, Widodo dan Abu Ahmadi. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
79
Lampiran 1
Kepada
Kepala UPBJJ-UT Semarang
Di Semarang
Lampiran 2
pembelajaran
h. Guru harus menggunakan media nyata atau alat peraga dalam
pembelajaran agar siswa lebih mudah dalam memahami
konsep sifat-sifat cahaya
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di kelas, maka dapat
dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:
4. Apakah dengan model pembelajaran Problem Based
Learningdapat meningkatkan keaktifan belajar IPA materi
sifat-sifat cahaya siswa kelas IV SDN Medani 02 Cluwak
Tahun Pelajaran 2020/2021?
5. Apakah dengan model pembelajaran Problem Based
Learningdapat meningkatkan penguasaan materi sifat-sifat
cahaya siswa kelas IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun
Pelajaran 2020/2021?
6. Apakah dengan model pembelajaran Problem Based Learning
dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi sifat-sifat cahaya
siswa kelas IV SDN Medani 02 Cluwak Tahun Pelajaran
2020/2021?
82
Lampiran 3
Tema : Pahlawanku
Subtema 1 : Perjuangan Para Pahlawan
KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Penguatan
Materi Alokasi Sumber
Mapel Kompetensi Dasar Indikator Pendikdian Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
karakter
IPA 3.7 menerapkan 3.7.1 Mengidentifikasi Cahaya Dan Religius Jenis penilaian: 1 pertemuan Alat
Nasionali Peraga,
(Ilmu sifat-sifat cahaya sifatsifat cahaya dan Sifat-Sifatnya Tugas Individu
s Buku
Pengetah dan keterkaitannya dengan a. Sifat Mandiri dan Kelompok Tematik
Gotong kelas IV
uan keteraitannya indera penglihatan cahaya
83
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
C. TUJUAN
1. Setelah mengikuti serangkaian pembelajaran, siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat
cahaya dan keterkaitannya dengan indera penglihatan dalam kehidupan sehari-hari
dengan tepat.
2. Setelah mengikuti serangkaian pembelajaran, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat
cahaya dan keterkaitannya dengan indera penglihatan dalam kehidupan sehari-hari
dengan tepat.
3. Setelah mengikuti serangkaian pembelajaran, siswa dapat menyimpulkan sifat-sifat
cahaya dan hubungannya dengan penglihatan dengan benar.
D. MATERI
Cahaya memiliki sifat – sifat diantaranya :
1. Cahaya dapat merambat lurus
Lintasan cahaya dapat disebut sinar atau berkas cahaya. Contohnya sebagai berikut:
a. Cahaya yang masuk melalui celah-celah jendela merambat lurus.
b. Pergantian siang dan malam. Matahari memancarkan cahaya ke segala arah.
Sebagian matahari terpancar lurus menuju bumi. Belahan bumi yang terkena
cahaya matahari akan terjadi siang. Adapun belahan bumi yang tidak terkena
cahaya matahari akan terjadi malam.
2. Cahaya menembus benda bening
Benda-benda yang dapat ditembus cahaya disebut benda bening. Contohnya air
bening, kaca, gelas bening, plastik bening, dan botol bening. Benda – benda yang
tidak dapat ditembus cahaya desebut benda gelap. Contohnya kertas, air susu dan air
kopi.
3. Cahaya dapat dibiaskan
Pembiasan cahaya adalah pembelokan atau perubahan arah rambat cahaya ketika
melalui dua medium yang berbeda keraptannya. Medium cahaya adalah zat perantara
yang dilalui cahaya. Medium zat padat lebih rapat daripada medium air. Medium air
lebih rapat daripada medim udara. Contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam
kehidupan sehari-hari yaitu:
a. Pensil yang diamsukkan kedalam gelas yang terisi air akan tampak patah.
b. Dasar kolam renang terlihat lebih dangkal dari kedalaman sesungguhnya jika
airnya tenang.
86
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
G. PENILAIAN
Penilaian kognitif
1. Bentuk Penilaian : tes formatif
2. Instrumen Penilaian : soal tes tertulis (terlampir)
Apabila masih tersisa waktu, guru membahas kembali materi hari ini untuk
menambah wawasan dan pemahaman siswa.
Mengetahui, Pati,
Kepala SDN Medani 02 Guru Kelas IV
No. Absen :
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang tepat !
1. Peristiwa berikut yang membuktikan bahwa cahaya merambat lurus yaitu...
a. cahaya menembus benda bening
89
KUNCI JAWABAN
1. D
2. A
3. C
4. A
5. C
6. C
7. C
8. C
9. C
10. C
Total penskoran
No. Absen :
KUNCI JAWABAN
1. Karena adanya cahaya yang mengnai benda tersebut kemudian dipantulkan mengenai
mata
2. Sumber cahaya
3. Matahari, bintang, lampu, api
4. Cahaya mengenai suatu benda, kemudian oleh benda tersebut dipantulkan dan
diteruskan masuk ke mata
5. Cahaya dapat merambat lurus, cahaya dapat menembus benda bening, cahaya dapat
dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan dan cahaya putih terdiri dari beberapa warna
Total penskoran
Jika benar = skor 5
Jika salah = skor 0
Nilai = Jumlah skor x 100
Skor masimal
Nama :
No. Absen :
KUNCI JAWABAN
1. Cahaya dapat menembus benda bening, cahaya merambat lurus, cahaya dapat
dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan.
2. Pada kaca jendela cahaya dapat menembus benda bening, pada gelas cahaya
dapat menembus benda bening, pada kaca mobil cahaya lampu dapat menembus
kaca mobil yang didepannya.
3. Pensil dalam gelas berisi air terlihat seperti patah , dasar kolam terlihat lebih
dangkal daripada kedalaman sebenarnya.
4. Kamera, periskop, teleskop, lup dan mikroskop.
5. Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.
Total penskoran
Jika benar = skor 5
Jika salah = skor 0
Nilai = Jumlah skor x 100
Skor masimal
96
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
C. TUJUAN
1. Setelah mengikuti serangaian pembelajaran, siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat
cahaya dan keterkaitannya dengan indera penglihatan dalam kehidupan sehari-hari
dengan tepat.
2. Setelah mengikuti serangaian pembelajaran, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat
cahaya dan keterkaitannya dengan indera penglihatan dalam kehidupan sehari-hari
dengan tepat.
3. Setelah mengikuti serangaian pembelajaran, siswa dapat menyimpulkan sifat-sifat
cahaya dan hubungannya dengan penglihatan dengan benar.Setelah melakukan
percobaan tentang cahaya , siswa mampu mengidentifikasi sifat-sifat cahaya dan
keterkaitannya dengan indera penglihatan dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
D. MATERI
Cahaya memiliki sifat – sifat diantaranya :
1. Cahaya dapat merambat lurus
Lintasan cahaya dapat disebut sinar atau berkas cahaya. Contohnya sebagai berikut:
a. Cahaya yang masuk melalui celah-celah jendela merambat lurus.
b. Pergantian siang dan malam. Matahari memancarkan cahaya ke segala arah.
Sebagian matahari terpancar lurus menuju bumi. Belahan bumi yang terkena
cahaya matahari akan terjadi siang. Adapun belahan bumi yang tidak terkena
cahaya matahari akan terjadi malam.
2. Cahaya menembus benda bening
Benda-benda yang dapat ditembus cahaya disebut benda bening. Contohnya air
bening, kaca, gelas bening, plastik bening, dan botol bening. Benda – benda yang
tidak dapat ditembus cahaya desebut benda gelap. Contohnya kertas, air susu dan air
kopi.
3. Cahaya dapat dibiaskan
Pembiasan cahaya adalah pembelokan atau perubahan arah rambat cahaya ketika
melalui dua medium yang berbeda keraptannya. Medium cahaya adalah zat perantara
yang dilalui cahaya. Medium zat padat lebih rapat daripada medium air. Medium air
lebih rapat daripada medim udara. Contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam
kehidupan sehari-hari yaitu:
a. Pensil yang diamsukkan kedalam gelas yang terisi air akan tampak patah.
98
b. Dasar kolam renang terlihat lebih dangkal dari kedalaman sesungguhnya jika
airnya tenang.
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Scientific
Model : ProblemBased Learning
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Eksperimen, dan Penugasan.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah-
Langkah Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Waktu
pebelajaran
Problem Based
Learning
Pendahuluan 1. Guru menyapa salam kepada siswa/wali murid 10 menit
untuk mengkondisikan siswa bersiap-siap
mengikuti pembelajaran lewat WAG sebelum
jam belajar dimulai.
2. Setelah masuk jam belajar guru meminta siswa
untuk absen diri dengan cara mengetik
“NAMA-HADIR” untuk memastikan siswa
sudah siap mengikuti kegiatan PJJ lewat WAG.
3. Guru memimpin doa bersama.
4. Guru tanya jawab dengan peserta didik tentang
kabardan mengingatkan untuk selalu menjaga
kesehatan dengan melakukan protokol
kesehatan
5. Guru melakukan apersepsi dengan
mengingatkan siswa tentang pelajaran
sebelumnya dan mengaitkan dengan pelajaran
yang akan disampaikan.
6. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang
materi yang telah dipelajari melalui WAG
7. Guru menyampaikan materi dan tujuan
pembelajaran tentang “Sifat-sifat Cahaya”
melalui WAG
Inti Orientasi Peserta 1. Guru membagikan link video youtube tentang 50 menit
Didik Pada penjelasan materi sifat-sifat cahaya melalui
Masalah link https://youtu.be/NykNpHxFH0s
2. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang
video yang dikirimkan melalui WAG
3. Guru memberikan peguatan jawaban kepada
siswa melalui WAG
4. Guru membagikan LKPD tentang percobaan
sifat-sifat cahaya dalam bentuk format words
Mengorganisasi 1. Guru membagi kelompok siswa yang masing-
Peserta Didik masing kelompok beranggotakan 5 orang
99
G. PENILAIAN
Penilaian kognitif
1. Bentuk Penilaian : tes formatif
2. Instrumen Penilaian : soal tes tertulis (terlampir)
Mengetahui, Pati,
Kepala SDN Medani 02 Guru Kelas IV
Nama :
No. Absen :
101
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang tepat !
1. Peristiwa berikut yang membuktikan bahwa cahaya merambat lurus yaitu...
a. cahaya menembus benda bening
b. terbentuknya pelangi saat hujan
c. memantulnya cahaya pada cermin
d. rambatan cahaya matahari yang lurus ketika melewati genting kaca
2. Dasar kolam yang jernih tampak dangkal. Hal ini disebabkan oleh peristiwa...
a. pembiasan cahaya
b. perambatan cahaya
c. pemantulan cahaya
d. cahaya menembus benda bening
3. Kelompok benda yang dapat ditembus cahaya adalah...
a. triplek dan kertas karton
b. uang logam dan kertas
c. gelas bening dan air jernih
d. penggaris mika dan balok kayu
4. Jika cahaya datang dari zat yang rapat menuju zat yang kurang rapat maka cahaya
akan...
a. dibiaskan mendekati garis normal
b. dibiaskan menjauhi garis normal
c. dipantulkan kembali
d. merambat lurus
5. Di tikungan jalan biasanya dipasang sebuah cermin besar, dengan tujuan agar tingkat
kecelakaan dapat dikurangi karena para pengguna jalan dapat melihat kendaraan
102
yang akan lewat. Bayangan yang ada pada cermin itu menjadi lebih kecil, karena
yang digunakan adalah...
a. lensa cekung
b. lensa cembung
c. cermin cembung
d. cermin cekung
6. Bayangan yang dihasilkan sama dengan bendanya. Pemantulan ini terjadi pada
cermin...
a. Cekung
b. Cembung
c. Datar
d. Ganda
7. Jika benda dekat dengan cermin cekung maka bayangan yang terbentuk yaitu...
a. maya, tegak, dan diperbesar
b. maya, tegak, dan diperkecil
c. nyata, tegak, dan diperbesar
d. nyata, tegak, dan diperkecil
8. Jika mengenai cermin cahaya akan...
a. Diteruskan
b. Dibiaskan
c. Dipantulkan
d. Diuraikan
9. Ada saat cahaya mengenai permukaan benda yang sangat kasar atau tidak rata, maka
jenis pemantulan yang terjadi adalah...
a. teratur
b. normal
c. baur
d. sejajar
10. Amir melihat dirinya ada di dalam cermin, yang Amir lihat sebenarnya....
a. refleksi cahaya
b. bayangan dirinya
c. pantulan dirinya
d. kembaran dirinya
103
KUNCI JAWABAN
1. D
2. A
3. C
4. A
5. C
6. C
7. C
8. C
9. C
10. C
Total penskoran
Nama :
No. Absen :
1. Lihatlah semua benda dengan berbagai warna yang ada disekitarmu, menurutmu
mengapa benda-benda itu berwarna demikian?
2. Darimana cahaya itu berasal?
3. Apa yang termasuk kedalam sumber cahaya?
4. Bagaimana proses terlihatnya suatu benda oleh mata kita?
5. Jelaskan sifat-sifat cahaya!
105
KUNCI JAWABAN
1. Karena adanya cahaya yang mengnai benda tersebut kemudian dipantulkan mengenai
mata
2. Sumber cahaya
3. Matahari, bintang, lampu, api
4. Cahaya mengenai suatu benda, kemudian oleh benda tersebut dipantulkan dan
diteruskan masuk ke mata
5. Cahaya dapat merambat lurus, cahaya dapat menembus benda bening, cahaya dapat
dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan dan cahaya putih terdiri dari beberapa warna
Total penskoran
Jika benar = skor 5
Jika salah = skor 0
Nilai = Jumlah skor x 100
Skor masimal
Nama :
No. Absen :
KUNCI JAWABAN
1. Cahaya dapat menembus benda bening, cahaya merambat lurus, cahaya dapat
dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan.
2. Pada kaca jendela cahaya dapat menembus benda bening, pada gelas cahaya
dapat menembus benda bening, pada kaca mobil cahaya lampu dapat menembus
kaca mobil yang didepannya.
3. Pensil dalam gelas berisi air terlihat seperti patah , dasar kolam terlihat lebih
dangkal daripada kedalaman sebenarnya.
4. Kamera, periskop, teleskop, lup dan mikroskop.
5. Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.
Total penskoran
Jika benar = skor 5
Jika salah = skor 0
Nilai = Jumlah skor x 100
Skor masimal
108
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
C. TUJUAN
1. Setelah mengikuti serangaian pembelajaran, siswa dapat mengidentifikasi
sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya dengan indera penglihatan dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat.
2. Setelah mengikuti serangaian pembelajaran, siswa dapat menyebutkan
sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya dengan indera penglihatan dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat.
3. Setelah mengikuti serangaian pembelajaran, siswa dapat menyimpulkan
sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan penglihatan dengan benar.
D. MATERI
Cahaya memiliki sifat – sifat diantaranya :
1. Cahaya dapat merambat lurus
Lintasan cahaya dapat disebut sinar atau berkas cahaya. Contohnya
sebagai berikut:
a. Cahaya yang masuk melalui celah-celah jendela merambat lurus.
b. Pergantian siang dan malam. Matahari memancarkan cahaya ke segala
arah. Sebagian matahari terpancar lurus menuju bumi. Belahan bumi
yang terkena cahaya matahari akan terjadi siang. Adapun belahan bumi
yang tidak terkena cahaya matahari akan terjadi malam.
2. Cahaya menembus benda bening
Benda-benda yang dapat ditembus cahaya disebut benda bening.
Contohnya air bening, kaca, gelas bening, plastik bening, dan botol
bening. Benda – benda yang tidak dapat ditembus cahaya desebut benda
gelap. Contohnya kertas, air susu dan air kopi.
3. Cahaya dapat dibiaskan
Pembiasan cahaya adalah pembelokan atau perubahan arah rambat cahaya
ketika melalui dua medium yang berbeda keraptannya. Medium cahaya
adalah zat perantara yang dilalui cahaya. Medium zat padat lebih rapat
110
daripada medium air. Medium air lebih rapat daripada medim udara.
Contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
a. Pensil yang diamsukkan kedalam gelas yang terisi air akan tampak
patah.
b. Dasar kolam renang terlihat lebih dangkal dari kedalaman
sesungguhnya jika airnya tenang.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah-
Langkah Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Waktu
pebelajaran
Problem Based
Learning
Pendahuluan 1. Guru menyapa salam kepada siswa/wali murid 10 menit
untuk mengkondisikan siswa bersiap-siap
mengikuti pembelajaran lewat WAG sebelum
jam belajar dimulai.
2. Setelah masuk jam belajar guru meminta siswa
untuk absen diri dengan cara mengetik “NAMA-
HADIR” untuk memastikan siswa sudah siap
mengikuti kegiatan PJJ lewat WAG.
3. Guru memimpin doa bersama.
4. Guru tanya jawab dengan peserta didik tentang
kabardan mengingatkan untuk selalu menjaga
kesehatan dengan melakukan protokol kesehatan
5. Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan
siswa tentang pelajaran sebelumnya dan
mengaitkan dengan pelajaran yang akan
disampaikan.
6. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang
materi yang telah dipelajari melalui WAG
7. Guru menyampaikan materi dan tujuan
pembelajaran tentang “Sifat-sifat Cahaya”
melalui WAG
111
G. PENILAIAN
Penilaian kognitif
1. Bentuk Penilaian : tes formatif
2. Instrumen Penilaian : soal tes tertulis (terlampir)
Mengetahui, Pati,
Kepala SDN Medani 02 Guru
Kelas IV
Nama :
No. Absen :
4. Jika cahaya datang dari zat yang rapat menuju zat yang kurang rapat maka
cahaya akan...
a. dibiaskan mendekati garis normal
b. dibiaskan menjauhi garis normal
c. dipantulkan kembali
d. merambat lurus
5. Di tikungan jalan biasanya dipasang sebuah cermin besar, dengan tujuan
agar tingkat kecelakaan dapat dikurangi karena para pengguna jalan dapat
melihat kendaraan yang akan lewat. Bayangan yang ada pada cermin itu
menjadi lebih kecil, karena yang digunakan adalah...
a. lensa cekung
b. lensa cembung
c. cermin cembung
d. cermin cekung
6. Bayangan yang dihasilkan sama dengan bendanya. Pemantulan ini terjadi
pada cermin...
a. Cekung
b. Cembung
c. Datar
d. Ganda
7. Jika benda dekat dengan cermin cekung maka bayangan yang terbentuk
yaitu...
a. maya, tegak, dan diperbesar
b. maya, tegak, dan diperkecil
c. nyata, tegak, dan diperbesar
d. nyata, tegak, dan diperkecil
8. Jika mengenai cermin cahaya akan...
a. Diteruskan
b. Dibiaskan
c. Dipantulkan
d. Diuraikan
116
9. Ada saat cahaya mengenai permukaan benda yang sangat kasar atau tidak
rata, maka jenis pemantulan yang terjadi adalah...
a. teratur
b. normal
c. baur
d. sejajar
10. Amir melihat dirinya ada di dalam cermin, yang Amir lihat sebenarnya....
a. refleksi cahaya
b. bayangan dirinya
c. pantulan dirinya
d. kembaran dirinya
117
KUNCI JAWABAN
1. D
2. A
3. C
4. A
5. C
6. C
7. C
8. C
9. C
10. C
Total penskoran
Nama :
No. Absen :
KUNCI JAWABAN
Total penskoran
Jika benar = skor 5
Jika salah = skor 0
Nilai = Jumlah skor x 100
Skor masimal
Nama :
No. Absen :
KUNCI JAWABAN
Total penskoran
Jika benar = skor 5
Jika salah = skor 0
Nilai = Jumlah skor x 100
Skor masimal
122
Lampiran 4
Keterangan:
Skor Nilai Kategori total kinerja guru
3 = Baik 50 - 63 = Baik
2 2 = Cukup 36 – 49 = Sedang
1 = Kurang 22 – 35 = Kurang
124
menjawab pertanyaan
Memberikan kesimpulan kegiatan
21 √
pembelajaran
Jumlah 48 10
Total 58
Kategori Baik
Keterangan:
Skor Nilai Kategori total kinerja guru
3 = Baik 50 - 63 = Baik
2 2 = Cukup 36 – 49 = Sedang
1 = Kurang 22 – 35 = Kurang
126
menjawab pertanyaan
Memberikan kesimpulan kegiatan
21 √
pembelajaran
Jumlah 54 6
Total 60
Kategori Baik
Keterangan:
Skor Nilai Kategori total kinerja guru
3 = Baik 50 - 63 = Baik
2 2 = Cukup 36 – 49 = Sedang
1 = Kurang 22 – 35 = Kurang
128
Lampiran 5
Hari/ Paraf
No Kegiatan Hasil/Komentar Tindak Lanjut
Tanggal Mahasiswa Sup.2
1 Senin, 05 Melaksanakan Model Pembelajaran
April 2021 pembelajaran pembelajaran yang berikutnya harus
pra siklus digunakan tidak menggunakan
bervariasi model
pembelajaran
yang bervariasi
2 Senin, 12 Melaksanakan Model Buatlah model
April 2021 pembelajaran pembelajaran yang pembelajaran
Siklus I digunakan sudah yang menarik
bervariasi dan minat siswa
mmbuat siswa untuk belajar dan
termotivasi untuk meningatan hasil
belajar tetapi hasil belajar siswa
belajar siswa masih
kurang
3 Senin, 19 Melaksanakan Model Buatlah model
April 2021 pembelajaran pembelajaran yang pembelajaran
Siklus II digunakan sudah lain yang
bervariasi dan menarik minat
mmbuat siswa siswa untuk
termotivasi untuk belajar dan
belajar dan hasil meningatan hasil
belajar siswa sudah belajar siswa
meningkat
Lampiran 6
Pra siklus
Siklus I
Nilai Terendah Nilai Tertinggi
130
Siklus II
Nilai Terendah Nilai Tertinggi
131