Anda di halaman 1dari 93

LAPORAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 6 PADA MATA


PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG DAUR AIR
DENGAN PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DI SD NEGERI WARU
BARAT 6 KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN
PELAJARAN 2021/2022

OLEH:
NADIA ROSALINA
NIM. 837444927

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PDGK 4501)
PROGRAM STUDI S1 PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SURABAYA POKJAR PAMEKASAN
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN IPA

Nama : Nadia Rosalina


NIM : 837444927
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN WARU BARAT 6
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 (dua)
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus I, Hari tanggal : Rabu, 20 April 2022
Siklus II, Hari tanggal : Kamis, 12 Mei 2022

Masalah yang Merupakan Fokus Penelitian :


Rendahnya hasil belajar dan respon siswa dalam mengidentifikasi tentang Daur
Air pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Waru Barat 6 Kecamatan Waru
Kabupaten Pamekasan.

Pamekasan, 23 Mei 2022

Menyetujui,
Supervisor I Mahasiswa

TITIK HOTIJAH, S.Pd NADIA ROSALINA


NIP. 19920407 202012 2 001 NIM. 837444927
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya
merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Pamekasan, 23 Mei 2022


Yang membuat pernyataan,

materai 6.000
NADIA ROSALINA
837444927
KATA PENGANTAR

Segala puji atas kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan segala
Rahmat, Taufik, Hidayah, dan Inayah-Nya, sehingga dalam penyusunan Laporan
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) dengan judul “Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas 5 pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Tentang
Daur Air dengan Penerapan Media Audio Visual di SD Negeri Waru Barat 6
Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran 2021/2022” dapat
selesai dengan baik tanpa ada halangan ataupun masalah yang rumit.
Dalam menyelesaikan laporan ini peneliti mendapatkan bantuan dari banyak
pihak, maka dari itu peneliti menyampaikan ucapan banyak terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Nur Fatwikiningsih, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Supervisor I atas segala
bimbingan dan motivasi yang telah diberikan kepada peneliti.
2. Titik Hotijah, S.Pd selaku Supervisor 2 yang telah memberi masukan dan
dorongan dalam pelaksanaan penelitian ini.
3. Asmaitun, S.Pd selaku kepala SDN Waru Barat 6 Kecamatan Waru
Kabupaten Pamekasan.
4. Dewan Guru SDN Waru Barat 6 Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan.
5. Siswa-siswi SDN Waru Barat 6 Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan.
Dalam penelitian laporan ini tentu saja banyak kekurangan-kekurangan, oleh
karna itu saran dan kritik sangat dibutuhkan agar dapat dijadikan pedoman pada
peneliti berikutnya.
Demikian mudah-mudahan laporan hasil penelitian ini bermanfaat bagi
semua pihak dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Pamekasan, 23 April 2022

Peneliti
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT....................................................iii


KATA PENGANTAR..............................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................vi
ABSTRAK................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................3
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................3
D Manfaat Penelitian.................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................5
A. Metode Pembelajaran............................................................................5
B. Metode Pembelajaran Ceramah dan Diskusi......................................5
C. Karakteristik Siswa Kelas 5 SD............................................................7
D. Hasil Belajar Siswa................................................................................7
E. Hasil Belajar IPA...................................................................................10
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN..16
A. Lokasi dan Subjek Penelitian................................................................16
B. Prosedur Penelitian................................................................................16
C. Teknik Analisa Data..............................................................................20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................23


A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran..........................23
1. Siklus I.................................................................................................23
2. Siklus II...............................................................................................28
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran....................35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT.................................39
A. Kesimpulan ............................................................................................39
B. Saran Tinjak Lanjut..............................................................................39
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................41
LAMPIRAN..............................................................................................................50
DAFTAR LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )
SIKLUS I

Sekolah : SDN Waru Barat 6


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester : V/ 2
Materi Pokok : Bumi dan Alam Semesta
Waktu : 2 x 35 menit (1xPertemuan)

I. Standar Kompetensi :
KI.1 Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
KI.3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati,
menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
dirumah, disekolah, dan tempat bermain.
KI.4 Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis dalam karya yang estetis, dalam pergerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.

II. Kompetensi Dasar


3.7 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya.

III. Indikator
III.7.1 Menjelaskan siklus air.
III.7.2 Menyebutkan kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air.
III.7.3 Menyebutkan kegunaan air dan cara menghemat air.

IV. Tujuan Pembelajaran**:


1. Siswa dapat Memahami peta konsep tentang air.
2. Siswa dapat Menyebutkan kegunaan air.
3. Siswa dapat Memahami daur air.
4. Siswa dapat Mengambar skema daur air.

V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


A. Tujuan Perbaikan Bagi Siswa
Dapat memberikan pemahaman serta solusi untuk meningkatkan hasil belajar
siswa untuk mencapai prestasi yang lebih baik.
B. Tujuan Perbaikan Bagi Guru
Menggunakan metode bervariasi diharapkan mempermudah guru dalam
proses belajar mengajar untuk pemahaman siswa terhadap materi yang di
ajarkan, dan mampu mengembangkan keterampilan sehingga dapat
mengembangkan secara maksimal.

VI. Materi Ajar


Daur Air
 Kegunaan Air.
 Daur Air.

VII.Metode Pembelajaran
Metode Bervariasi ( Ceramah, diskusi dan penugasan )

VIII. Langkah-langkah Pembelajaran


1. Kegiatan Awal
Apersepsi dan Motivasi : (5 menit)
a. Guru menyapa dan mengucapkan salam kepada semua
siswa.
b. Guru mengajak siswa untu berdoa.
c. Guru memberikan motivasi agar siswa mau dan
berminat untuk belajar.
d. Guru mengabsen kehadiran siswa.
e. Guru menanyakan kembali tentang materi sebelumnya
yang sudah dipelajari.
f. Guru memberikan apersepsi terhadap materi yang akan
diajarkan yaitu tentang daur air.
g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang daur
air.
2. Kegiatan Inti
A. Eksplorasi (25 menit)
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a) Siswa dapat Memahami peta konsep tentang air.
b) Memahami daur air.
c) Memfasilitasi siswa menggunakan gambar daur air
untuk di diskusikan.
B. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a) Menyebutkan kegunaan air
- Minuman
- Pembersih
- Sarana olahraga
b) Menyebutkan kegiatan manusia yang berkaitan
dengan air.
c) Guru meminta siswa membentuk kelompok dengan
teman sebangkunya.
d) Guru membimbing siswa melakukan diskusi tentang
daur air.
e) Melalui media gambar siswa diminta berdiskusi
tentang terjadinya siklus air dibumi dan berdiskusi
tentang manfaat air bagi manusia dan hewan.
f) Siswa membuat laporan hasil diskusi yang dilakukan
secara berkelomok.
C. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa.
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
3. Kegiatan Akhir
A. Memberikan kesimpulan bahwa: (5 menit)
- Air dibutuhkan manusia untuk minum, mandi,
mencuci, sarana olahraga, dan lain-lain.
- Daur air adalah perubahan yang terjadi pada air
secara berulang dalam suatu pola tertentu.
B. Memberikan evaluasi kepada semua siswa.
C. Menutup pelajaran dan mengajak siswa untuk berdoa.
IX. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
Alat : Proyektor, laptop, dan video pembelajaran.
Sumber Belajar : Buku SAINS SD relevan kelas V

X. Penilaian:
Nilai Budaya Dan Indikator
Teknik Bentuk
Karakter Bangsa Pencapaian Instrumen/ Soal
Penilaian Instrumen
Kompetensi
 Kerja keras :  Menjelaskan Tugas Uraian  Jelaskan
Individu Objektif pentingnya air.
Perilaku yang pentingnya air.
menunjukkan  Menggambarkan  Gambarkan proses
upaya sungguh- proses daur air daur air dengan
sungguh dalam dengan menggunakan
mengatasi menggunakan diagram atau
berbagai diagram atau gambar.
hambatan belajar gambar.
dan tugas,serta
menyelesaikan
tugas dengan
sebaik-baiknya.
 Kreatif : Berpikir
dan melakukan
sesuatu untuk
menghasilkan cara
atau hasil baru
dari sesuatu yang
telah dimiliki
 Mandiri : Sikap
dan perilaku yang
tidak mudah
tergantung pada
orang lain dalam
menyelesaikan
tugas-tugas
 Rasa ingin tahu :
Sikap dan
tindakan yang
selalu berupaya
untuk mengetahui
lebih mendalam
dan meluas dari
sesuatu yang
dipelajarinya,
dilihat, dan
didengar

 Lampiran Bahan Ajar

Daur Air
Air mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan makhluk hidup.
Air termasuk dalam kebutuhan primer manusia. Kegunaan air, yaitu untuk
minum, keperluan sehari-hari (mandi, mencuci, memasak),alat pembersih,
fasilitas olahraga, dan sebagainya.
Berikut adalah ringkasan terjadinya daur air di bumi.
air permukaan menguap → uap berkumpul di udara → membentuk awan →
terjadi pengembunan → titik-titik air → jatuh ke bumi sebagai hujan.
Proses pengembungan dari uap air menjadi butiran es disebut Kondensasi.
Kemudian, butiran es tersebut akan jatuh menjadi air hujan karena pengaruh dari
perubahan suhu.
Air hujan yang jatuh ke bumi sebagian masuk ke dalam tanah. Sebagian ke
selokan, sungai, laut. Air yang masuk ke tanah sebagian diikat oleh akar-akar
tanaman. Air ini berguna sebagai cadangan air. Air cadangan akan muncul
sebagai sumur atau sumber air lainnya. Daur air ini akan terus berputar.

Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Proses Daur Air


Pada perkembangannya manusia semakin banyak. Pertambahan penduduk,
mengakibatkan perlunya perluasan lahan. Salah satunya membuka lahan baru.
Digunakan persawahan atau rumah. Dengan banyaknya pembukaan lahan, hutan
akan gundul. Akibat hutan gundul akan mengakibatkan bencana bagi manusia.
Perkembangan di kota juga sangat berpengaruh. Lahan-lahan kosong
daerah resapan air akan hilang. Pengaruh inilah, yang membuat danau dan sungai
kering. Kekeringan sungai dan danau dapat mempengaruhi penguapan air.
Kurangnya penguapan mempengaruhi curah hujan yang turun. Bagaimanakah
bila air hujan berkurang? Melihat kondisi tersebut kita wajib menghemat air.

Penghematan Air
Bagaimana saat musim kemarau? Pada musim kemarau ketersediaan air
jelas berkurang. Kita dapati banyak daerah yang kekeringan. Orang harus
membeli untuk mendapatkan air. Pertimbangan di atas menuntut kita untuk
berhemat air. Kita harus bijaksana dalam menggunakan air. Apalagi bila air kita
peroleh dari PDAM. Juga air dari sumur pompa air listrik. Tidak berhemat
dengan air bisa berarti pemborosan biaya.
Tindakan penghematan air dapat dilakukan sebagai berikut.
a. Gunakan air seperlunya, jangan berlebihan.
b. Matikan kran air selesai digunakan.
c. Menggunakan air bekas cucian sayuran untuk keperluan lain.
d. Mendukung gerakan menanam pohon.
e. Membuat tandon air hujan.

 Lampiran Soal:
1. Penguapan air yang terdapat di samudera, danau dan sungai karena terkena sinar
matahari disebut……….
2. Sebutkan 3 cara menghemat aiar !
3. Jelaskan proses daur air !
4. Sebutkan 5 manfaat air bagi kehidupan manusia !
5. Air hujan yang jatuh ke bumi dan masuk kedalam tanah disebut……

 Kunci Jawaban:
1. Evaporasi.
2. Menggunakan air sesuai kebutuhan, menggunakan air bekas cucian untuk
menyiram tanaman, mematikan kran air jika selesai menggunakan.
3. Sirkulasi air secara terus menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke
bumi.
4. Untuk perikanan dan pariwisata, sarana olahraga, minum, mencuci, bertani.
5. Infiltrasi.

FORMAT KRITERIA PENILAIAN


 PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep  Semua benar. 4
 Sebagian besar benar. 3
 Sebagian kecil benar. 2
 Semua salah. 1

 PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan  Pengetahuan. 4
 Kadang-kadang Pengetahuan. 2
 Tidak Pengetahuan. 1

2. Praktek 4
 Aktif Praktek. 2
 Kadang-kadang aktif. 1
 Tidak aktif.
3. Sikap 4
 Sikap. 2
 Kadang-kadang Sikap. 1
 Tidak Sikap.

 LEMBAR PENILAIAN
Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan Praktek Sikap Skor
1.
2.
3.
4.
5.

CATATAN :
 Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
 Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
Remedial.

Mengetahui, Pamekasan, April 2022


Kepala SDN Waru Barat 6 Mahasiswa

ASMAITUN, S.Pd NADIA ROSALINA


NIP. 19630112 198504 2 001 NIM. 837444927

Supervisor 2

TITIK HOTIJAH, S.Pd


NIP. 19920407 202012 2 001
LINK YOU TUBE

Alamat : https://youtu.be/u7ckD-HxgI8
Bukti screen shot foto kegiatan awal, inti, akhir.

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir


Foto kegiatan awal Foto kegiatan inti Foto kegiatan penutup

Foto aktifitas diskusi bersama supervisor 2


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS II

Sekolah : SDN Waru Barat 6


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester : V/ 2
Materi Pokok : Bumi dan Alam Semesta
Waktu : 2 x 35 menit (1xPertemuan)

I. Standar Kompetensi :
KI.1 Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
KI.3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati,
menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah,
disekolah, dan tempat bermain.
KI.4 Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis dalam karya yang estetis, dalam pergerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.

II. Kompetensi Dasar


3.7 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya.

III. Indikator
III.7.1 Menjelaskan siklus air.
III.7.2 Menyebutkan kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air.
III.7.3 Menyebutkan kegunaan air dan cara menghemat air.

IV. Tujuan Pembelajaran**:


 Siswa dapat Memahami peta konsep tentang air.
 Siswa dapat Menyebutkan kegunaan air.
 Siswa dapat Memahami daur air.
 Siswa dapat Mengambar skema daur air.
V. Perbaikan Pembelajaran
C. Tujuan Perbaikan Bagi Siswa
Dapat memberikan pemahaman serta solusi untuk meningkatkan hasil belajar
siswa untuk mencapai prestasi yang lebih baik.
D. Tujuan Perbaikan Bagi Guru
Menggunakan metode bervariasi diharapkan mempermudah guru dalam
proses belajar mengajar untuk pemahaman siswa terhadap materi yang di
ajarkan, dan mampu mengembangkan keterampilan sehingga dapat
mengembangkan secara maksimal.

VI. Materi Ajar


Daur Air
 Kegunaan Air.
 Daur Air.

VII. Metode Pembelajaran


Metode Bervariasi ( Ceramah, diskusi dan penugasan )

VIII. Langkah-langkah Pembelajaran


1. Kegiatan Awal
Apersepsi dan Motivasi : (5 menit)
h. Guru menyapa dan mengucapkan salam kepada semua
siswa.
i. Guru mengajak siswa untu berdoa.
j. Guru memberikan motivasi agar siswa mau dan
berminat untuk belajar.
k. Guru mengabsen kehadiran siswa.
l. Guru menanyakan kembali tentang materi sebelumnya
yang sudah dipelajari.
m. Guru memberikan apersepsi terhadap materi yang akan
diajarkan yaitu tentang daur air.
n. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang daur
air.
2. Kegiatan Inti
A. Eksplorasi (25 menit)
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a) Siswa dapat Memahami peta konsep tentang air.
b) Memahami daur air.
c) Memfasilitasi siswa menggunakan video daur air
untuk di diskusikan.
B. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a) Menyebutkan kegunaan air
- Minuman
- Pembersih
- Sarana olahraga
b) Menyebutkan kegiatan manusia yang berkaitan
dengan air.
c) Guru meminta siswa membentuk kelompok dengan
teman sebangkunya.
d) Guru membimbing siswa melakukan diskusi tentang
daur air.
e) Melalui media video siswa diminta berdiskusi tentang
terjadinya siklus air di bumi dan berdiskusi tentang
manfaat air bagi manusia dan hewan.
f) Siswa diminta membuat laporan hasil diskusi yang
dilakukan secara berkelompok.
C. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa.
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
3. Kegiatan Akhir
a. Memberikan kesimpulan bahwa: (5 menit)
- Air dibutuhkan manusia untuk minum, mandi,
mencuci, sarana olahraga, dan lain-lain.
- Daur air adalah perubahan yang terjadi pada air
secara berulang dalam suatu pola tertentu.
b. Memberikan evaluasi kepada semua siswa.
c. Menutup pelajaran dan mengajak siswa untuk berdoa.

IX. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR


Alat : Proyektor, laptop, dan video pembelajaran.
Sumber Belajar : Buku SAINS SD relevan kelas V
X. Penilaian:
Nilai Budaya Dan Indikator
Teknik Bentuk
Karakter Bangsa Pencapaian Instrumen/ Soal
Penilaian Instrumen
Kompetensi
 Kerja keras :  Menjelaskan Tugas Uraian  Jelaskan
Perilaku yang pentingnya air. Individu Objektif pentingnya air.
menunjukkan  Menggambarkan
upaya sungguh- proses daur air  Gambarkan proses
sungguh dalam dengan daur air dengan
mengatasi menggunakan menggunakan
berbagai diagram atau diagram atau
hambatan belajar gambar. gambar.
dan tugas,serta
menyelesaikan
tugas dengan
sebaik-baiknya.
 Kreatif : Berpikir
dan melakukan
sesuatu untuk
menghasilkan cara
atau hasil baru
dari sesuatu yang
telah dimiliki
 Mandiri : Sikap
dan perilaku yang
tidak mudah
tergantung pada
orang lain dalam
menyelesaikan
tugas-tugas
 Rasa ingin tahu :
Sikap dan
tindakan yang
selalu berupaya
untuk mengetahui
lebih mendalam
dan meluas dari
sesuatu yang
dipelajarinya,
dilihat, dan
didengar

 Lampiran Bahan Ajar

Air merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Air termasuk sumber daya
alam yang dapat diperbaharui karena air tidak akan pernah habis meskipun terus
digunakan. Hal ini disebabkan air mengalami proses pendauran (perputaran/siklus).

Daur Air merupakan proses siklus yang terjadi secara terus menerus dan tidak
pernah berhenti mulai dari air yang ada di daratan berubah menjadi awan kemudian
menjadi hujan. Daur air akan terjadi terus menerus selama bumi masih ada. Manusia
sangat memerlukan air yang bersih, sehingga daur air dapat membuat air kotor dapat
dikonsumsi kembali. Daur air bermanfaat untuk mengatur suhu lingkungan,
menciptakan hujan, mengatur perubahan cuaca dan menciptakan keseimbangan
dalam biosfer bumi. Terjadi 7 tahapan proses dalam daur air yang berjalan secara
sistematis dan beraturan yaitu evaporasi, transpirasi, sublimasi, kondensasi,
pengendapan, limpasan (runoff) dan infiltrasi.

Air memiliki peran yang sangat penting untuk kehidupan makhluk hidup di
bumi, apabila air habis atau berkurang maka segala kehidupan akan musnah. Air
adalah senyawa penting yang mendukung adanya kehidupan di alam semesta ini. Di
bumi, air berperan dalam proses fotosintesis dan proses pertumbuhan tanaman. Bagi
hewan dan manusia, air sangat dibutuhkan untuk transportasi zat. Manusia, tumbuhan
dan hewan tidak akan bisa hidup tanpa air. Ketersediaan air di muka bumi ini dapat
terus terjaga karena adanya daur air. Daur air atau daur hidrologi berjalan secara
sistematis melalui beberapa proses interaksi komponen abiotik dalam ekosistem.

1. Evaporasi

Awal mula proses daur air dimulai dari proses evaporasi. Evaporasi yaitu proses
penguapan air yang ada di permukaan akibat adanya energi panas dari sinar matahari
yang terpancar ke bumi. Air dalam bentuk cair yang ada di laut, danau, sungai, tanah
dan lain-lain akan berubah bentuk menjadi uap air dan naik ke atas menuju lapisan
atmosfer. Semakin besar energi panas sinar matahari yang terpancar ke bumi, laju
evaporasi akan semakin besar pula.

2. Transpirasi

Selain berasal dari sumber airnya langsung, proses penguapan dalam daur air di
permukaan bumi juga dapat terjadi pada jaringan tumbuhan, yang disebut dengan
istilah transpirasi. Proses transpirasi ialah akar tanaman akan menyerap air dan
mengedarkannya ke daun untuk proses fotosintesis. Kemudian air hasil proses
fotosintesis dikeluarkan oleh tanaman melalui stomata sebagai uap air.

3. Sublimasi

Yaitu  proses dimana es berubah menjadi uap air tanpa mengalami fase cair.
Sublimasi juga memilki peran dalam pembentukan air uap di udara. Yang menjadi
sumber utama air dalam proses sublimasi yaitu lapisan es dari kutub utara, kutub
selatan dan es di pegunungan. Proses sublimasi lebih lambat dari proses penguapan.

4. Kondensasi

Pada saat air di seluruh permukaan bumi berubah menjadi uap air, ia kemudian
naik ke atas menuju lapisan atas atmosfer. Pada ketinggian tertentu, uap air berubah
menjadi partikel es yang berukuran sangat kecil akibat dari pengaruh suhu udara yang
rendah. Proses inilah yang disebut kondensasi.

5. Pengendapan (Presipitasi)

Awan yang merupakan uap air yang terkondensasi kemudian turun ke


permukaan bumi sebagai hujan karena pengaruh perubahan suhu atau angin panas.
Apabila suhu sangat rendah yaitu dibawah 0 derajat, tetesan air jatuh sebagai hujan
salju atau hujan es. Melalui proses presipitasi ini, air kemudian masuk kembali ke
lapisan litosfer bumi.

6. Limpasan

Limpasan merupakan proses di mana air mengalir dan berpindah tempat di atas
permukaan bumi. Air bergerak dan berpindah dari tempat yang lebih tinggi ke tempat
yang lebih rendah melalui saluran-saluran seperti sungai dan got hingga kemudian
masuk ke danau, laut dan samudera. Pada proses limpasan ini, air masuk kembali ke
lapisan hidrosfer.

7. Infiltrasi

Setelah turun hujan, tidak semua air mengikuti tahap limpasan di atas. Beberapa
diantaranya meresap ke dalam tanah. Air tersebut merembes ke bawah dan menjadi
air tanah. Air yang masuk ke dalam tanah ini disebut air infiltrasi.

Melalui 7 tahapan atau proses itulah daur air berlangsung secara terus-menerus.
Tanpa adanya proses daur air, persebaran air menjadi tidak merata dan keseimbangan
ekosistem akan terganggu.
Perilaku Manusia yang Mempengaruhi Daur Air

Daur air telah terjadi sejak lautan terbentuk, dan selama berjuta-juta tahun
hingga saat ini daur air tidak mengalami perubahan. Apabila manusian pintar
menjaga keseimbangan alam, air akan selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan
semua makhluk hidup. Kelangsungan daur air sangat berpengaruh dengan iklim.
Kelembaban udara, cahaya matahari, udara dan arah angin sangat mempengaruhi
proses daur air. Pada daerah gurun pasir, hujan sangat jarang sekali turun sehingga
jumlah air pun sedikit. Sedangkan di daerah hujan tropis, hujan dapat terjadi
sepanjang tahun.

Banyak sekali kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi proses saur air,
contohnya yaitu penebangan hutan secara liar dan sembarangan. Banyak hutan yang
telah gundul dan berganti menjadi perumahan, pusat perbelanjaan, dan lain-lain.
Tindakan tersebut sebenarnya memiliki dampak yang sangat besar bagi kelangsungan
dan ketersediaan air di sekitar wilayah tersebut. Hal ini dikarenakan hutan merupakan
tempat penyimpanan air yang besar dan untuk menyaring air agar menjadi lebih
bersih.

Hujan dapat menyimpan air, karena akar-akar pohon di hutan mampu


menyimpan air dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu, kita wajib menjaga
kelestarian hutan. Penebangan hutan akan berdampak buruk terhadap kelangsungan
daur air. Salah satu akibat penebangan hutan yakni terjadi banjir. Sekarang kamu lihat
di daerah perkotaan, di daerah perkotaan jarang sekali ditemukan sumber air. Air
hujan yang meresap ke dalam tanah sangat sedikit, kebanyakan air hujan langsung
mengalir ke selokan dan menuju sungai.

Banyaknya bangunan dan jalanan beraspal menyebabkan berkurangnya air yang


dapat mengganggu kelangsungan daur air. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha-
usaha untuk menyeimbangkan daur air. Contohnya pembuatan waduk, pembuatan
bak-bak resapan air, bendungan dan saluran irigasi.

Kita harus memiliki kebiasaan menghemat air, karena ketersediaan air sangat
terbatas apalagi pada musim kemarau. Pada musim kemarau sungai dan air sumur
menjadi kering. Penduduk sulit mendapatkan air bersih. Kebanyakan dari mereka
mengambil sisa-sisa air sungai untuk minum, dengan melalui proses penyaringan
terlebih dahulu.
Jika hutan tidak ada lagi, air yang jumlahnya sangat besar terutama saat musim
hujan tidak akan bisa tertampung dan hilang sia-sia menjadi banjir dan lain-lain yang
kemudian akan berdampak menjadi kekurangan air ketika musim kemarau datang.

Oleh karena itu, seluruh manusia di bumi ini harus bijak dalam mengelola dan
memanfaatkan air untuk memenuhi kebutuhannya. Berikut ini merupakan beberapa
tindakan yang bisa dilakukan untuk menghemat air :

1. Menutup kran dengan rapat setelah selesai digunakan


2. Menggunakan air secukupnya saat mandi dan mencuci pakaian
3. Memanfaatkan air bekas mencuci pakaian untuk menyiram halaman rumah
4. Memanfaatkan air bekas mencuci sayuran untuk menyiram tanaman

 Lampiran Soal:
1. Apa saja manfaat air bagi manusia ?
2. Bagaimana proses kondensasi pada daur air ?
3. Sebutkan tahapan proses dalam daur air yang kalian ketahui !
4. Sebutkan beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk menghemat air?
5. Apa dampak terhadap daur air apabila manusia menebang hutan secara liar
dan sembarangan ?

 Kunci Jawaban:
1. Untuk kebutuhan minum, mandi, mencuci, kegiatan olahraga(renang), dan
lain-lain.
2. Pada saat air di seluruh permukaan bumi berubah menjadi uap air, ia
kemudian naik ke atas menuju lapisan atas atmosfer. Pada ketinggian tertentu,
uap air berubah menjadi partikel es yang berukuran sangat kecil akibat dari
pengaruh suhu udara yang rendah.
3. Evaporasi, transpirasi, sublimasi, kondensasi, presipitasi (pengendapan),
limpasan, dan infiltrasi.
4. - Menutup kran dengan rapat setelah selesai digunakan.
- Menggunakan air secukupnya saat mandi dan mencuci pakaian.
- Memanfaatkan air bekas mencuci pakaian untuk menyiram halaman
rumah.
- Memanfaatkan air bekas mencuci sayuran untuk menyiram tanaman.
5. Tidak ada tempat penyimpanan air yang besar, tingkat kebersihan air akan
berkurang, akan terjadi banjir, dan proses penguapan yang ada di hutan akan
berkurang.
FORMAT KRITERIA PENILAIAN
 PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1

 PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan * Pengetahuan 4
* kadang-kadang Pengetahuan 2
* tidak Pengetahuan 1

2. Praktek * aktif Praktek 4


* kadang-kadang aktif 2
* tidak aktif 1

3. Sikap * Sikap 4
* kadang-kadang Sikap 2
* tidak Sikap 1

 LEMBAR PENILAIAN
Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan Praktek Sikap Skor
1.
2.
3.
4.
5.

CATATAN :
 Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
 Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
Remedial.
Mengetahui Pamekasan, 12 Mei
Kepala SDN Waru Barat 6 2022
Mahasiswa

ASMAITUN, S.Pd
NIP. 19630112 198504 2 001 NADIA ROSALINA
NIM. 837444927

Supervisor 2

TITIK HOTIJAH, S.Pd


NIP. 19920407 202012 2 001
LINK YOU TUBE

Alamat: https://youtu.be/KNEg8DRyhQM

Bukti screen shot foto kegiatan awal, inti, akhir.


Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir
MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG
DAUR AIR DENGAN PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL
DI SD NEGERI WARU BARAT 6 KECAMATAN WARU
PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022

NADIA ROSALINA

NIM. 837444927

nadiarosalina21@gmail.com

Abstrak

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam merupakan muatan pelajaran yang banyak


mengandung pengetahuan langsung dari Alam, oleh karena itu diperlukan media yang
dapat memberikan kesan tidak membosankan, dan menyenangkan. Tujuan penelitian
ini untuk mendeskripsikan Meningkatan hasil belajar dan respon siswa kelas 5 di SD
Negeri Waru Barat 6 Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan melalui media audio
visual. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus dengan materi yang berbeda.
Dari setiap tahapan siklus tindakan yang diambil yaitu perencanaan, tindakan,
pengamatan evaluasi serta refleksi. Dari hasil penelitian yang dilakukan
membuktikan hasil yang meningkat bagi prestasi siswa. Hal ini terlihat dengan
meningkatnya rata-rata nilai dari siklus I 62 menjadi 72,5 pada siklus II. Penggunaan
media ini juga dapat meningkatkan respon siswa, sehingga tidak ada lagi
pembelajaran yang membosankan dan menjenuhkan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar dan respon
siswa dalam kegiatan pembelajaran pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam terutama
mengenai materi tentang daur air.

Kata Kunci : Hasil Belajar, IPA, Dau Air, Dan Media Audio Visual.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1. Identifikasi Masalah
Pendidikan dapat diartikan sebagai upaya meningkatkan harkat dan
martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan kualitas manusia yang
lebih guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan pembangunan.di dalam
kegiatan belajar mengajar professional pendidikan harus memenuhi bebrapa
cara belajar mengajar dengan malakukan peningkatan kualitas pendidik dan
tenaga pendidik yang lebih bermutu lagi. Di rubahnya kurikulum yang dapat
di sesuaikan dengan Pendidikan sekarang ini tanpa melupakan nilai adat
istiadat serta tingkah laku siswa serta adanya fasilitas sarana dan prasarana
yang di sesuaikan ,di karekanakan pendidikan yang akan dilaksanakan dari
mulai sejak kecil dan berlangsung sampai dewasa dan akan di terapkan
seumur hidup di lingkungan masarakat,keluarga,sekolah dan pemerintah.
Dalam meningkatkan kemajuan pendidikan di sekolah perlu adanya
dukungan dan kreatifitas dalam merencanakan prosers belajar mengajar yang
efektif. Dan dalam proses meningkatkan kemajuan pendidikan di sekolah
perlu adanya dukungan dan kreatifitas dalam merencanakan proses belajar
mengajar yang kondusif, sehingga akan tercipta suasana yang menyenangkan,
dinamis serta mengacu pada program pendidikan dari semangat bersaing
untuk menjadi yang terbaik, sehingga dapat menghasilkan prestasi belajar
yang optimal. Pembelajaran yang berhasil ditujukan oleh dikuasainya materi
pelajaran oleh siswa. Kemajuan yang dikuasai diswa biasanya di ukur dari
nilai yang di dapat dalam proses belajar.
Pembelajaran IPA mempunyai tujuan yaitu siswa dapat memahami
dari beberapa konsep secara singkat dan mampu mengetahui metode ilmiah
pembelajaran IPA. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka IPA perlu
diajarkan dengan cara yang tepat dengan menggunakan media Audio Visual.
Pengguanan media Audio Visual diharapkan dapat meningkatkan aktivitas
belajar mengajar, sehingga dalam proses belajar mengajar tersebut
aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, dengan demikian siswa akan
terlibat secara fisik, emosional, dan intelektual yang pada gilirannya
diharapkan konsep gaya yang diajarkan oleh guru mudah dicerna dan dapat
dipahami oleh siswa.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai tugas harian mata pelajaran IPA
dalam 2 kali terakhir kelas V di SDN Waru Barat 6 Kecamatan Waru
Kabupaten Pamekasan sebagai berikut:

Tabel 1
Rekapitulasi Nilai Tugas Harian Mata Pelajaran IPA
dalam 1 Bulan Terakhir
Tahun pelajaran
No Ulangan Harian
2021/2022
1 Pertama 63
2 Kedua 72,5
Dokumen Nilai Tugas Harian SDN Waru Barat VI, tiga kali terakhir.
Dari data di atas dapat kita lihat bahwa nilai terendah dari semua mata
pelajaran tersebut adalah Tugas Harian ke-tiga. Hal ini disebabkan guru dalam
mengajar kurang variasi dan berkreasi dalam menerapkan media pembelajaran, serta
tidak memberikan nilai tambah atau penghargaan pada siswa yang bertanya maupun
yang menjawab pertanyaan dari guru, sehingga siswa kurang bergairah dan semangat
untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru, serta siswa merasa bosan
untuk mengikuti pelajaran.
3. Alternatif Prioritas Pemecahan Masalah
Salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah diatas dengan
menggunakan media Audio Visual. Penggunaan Media Audio Visual suapaya
siswa lebih mampu memamahami dan menguasai materi pembelajaran serta
siswa lebih senanag dan semanagat. Media Audio Visual dapat
menggairahkan siswa untuk lebih banyak belajar dan lebih banyak mengingat,
karena dengan media ini secara emosional siswa terpancing untuk mengejar
posisi terbaik yang disimbolkan berupa nilai tambah atau penghargaan
terhadap jawaban benar yang diperoleh siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti melakukan
penelitian tindakan kelas yang dibahas dalam laporan Pemantapan
Kemampuan Profesional(PKP) dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas 5 pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Tentang Daur Air
dengan Penerapan Media Audio Visual di SD Negeri Waru Barat 6
Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran 2021/2022.
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana upaya meningkatan hasil belajar siswa kelas V pada pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam di SDN Waru Barat 6 Kecamatan Waru Kabupaten
Pamekasan melalui media Audio Visual?
2) Bagaimanakah pemahaman siswa kelas V dalam Pembelajaran dengan
menggunakan media Audio Visual pada mata pelajaran IPA di SDN Waru
Barat 6 Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan?
C. Tujuan Penelitian
Sebagaimana permasalahan tersebut di atas, maka Penelitian Tindakan
Kelas ini bertujuan, yaitu:
1. Mendeskripsikan upaya meningkatan hasil belajar siswa kelas V pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN Waru Barat 6 Kecamatan Waru
Kabupaten Pamekasan melalui media Audio Visual.
2. Mendeskripsikan pemahaman siswa kelas V dalam pelajaran IPA materi Daur
air dengan menggunkan media Audio Visual di SDN Waru Barat 6
Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini, yaitu antara lain :
1. Manfaat bagi siswa
a. Dapat meningkatkan pemahaman dan ke aktifan siswa untuk mengikuti
mata pelajaran Ilmu pengetahuan Alam.
b. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
2. Manfaat bagi guru
a. Dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran, khususnya pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas V
b. Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman baru atau keterampilan
dalam menerapkan media Audio Visual.
c. Dapat meningkatkan ketepatan dalam memilih media pembelajaran dalam
proses pembelajaran di kelas.
d. Dapat meningkatkan minat dalam melakukan penelitian, khususnya
Penelitian Tindakan Kelas.
3. Manfaat bagi sekolah
a. Dapat meningkatkan jumlah guru yang mempunyai kompetisi PTK.
b. Dapat meninbgkatkan ke efktifan sekolah dalam memperbaiki proses
belajar mengajar di sekolah Dapat meningkatkan kualitas siswa
senghingga mampu bersaing dan berkompitisi dengan sekolah lain dalam
hal perestasinya.
c. Dapat meningkatkan kualitas danm profesionalitas guru.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Pembelajaran
Pengertian Metode Belajar adalah merupakan cara yang di lakukan oleh
seorang guru dalam bentuk konkret yang berupa langkah-langkah untuk meng
aktifkan suatu pembelajaran dengan tujuan tertentu yaitu perubahan sikap positif
pada peserta didik
B. Metode Pembelajaran Ceramah dan Diskusi
1. Pengertian Metode Pembelajaran Ceramah dan Diskusi.
a. Ceramah : Sebuah bentuk interaksi belajar mengajar dalam bentuk
penerangan atau penuturan lisan seorang guru kepada peserta didik dalam
melaksanakan pembelajaran sedangkan peranan siswa mendengarkan dengan
teliti serta mencatat yang pokok yang di terangkan oleh guru.
b. Diskusi : Metode penyajian dalam proses pembelajaran dimana tugas siswa
dihadapakan pada satu masalah untuk dipecahkan bersama dalam bentuk
kelompok ,dalam sebuah kelompok terlihat dua individu atau lebih saling
tukar menukar pendapat untuk memecahkan suatu masalah.
2. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Ceramah dan Diskusi.
a. Metode Ceramah
1) Persiapan : menciptakan kondusifnya siswa
2) Pelaksanaa :
- Penyampaian tahapan guru dalam mempersiapkan media
pembelajaran (metode ceramah).
- Asosiasi, adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk
membandingkan materi menggunakan metode ceramah melalui
tanya jawab.
- Kesimpulan adalah, mengevaluasi dengan membrikan tugas
kepada siswa untuk membuat kesimpulan materi yang telah di
dapat.
3) Penutup :
Memberikan penilaian kepada siswa terhadap tugas yang telah
dikerjakan oleh siswa.
b. Metode Diskusi
1) Persiapan
- Menetukan topik masalah yang akan di pecahkan secara
diskusi.
- Menyediakan alternative komunikasi kelompok.
2) Siswa dibentuk kelompok.
3) Siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing, sedangkan guru
berkeliling dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain, menjaga
ketertiban, serta memperlihatkan dorongan dan pinjaman semoga
anggota kelompok berpartisipasi aktif dan diskusi sanggup berjalan
lancar. Siswa di harapkan mampu cara berdiskusi dan materi yang
akan di diskusikan.
4) Setiap kelompok harus melaporkan hasil diskusinya. Hasil diskusi
dilaporkan ditanggapi oleh semua siswa, terutama dari kelompok lain.
Guru memperlihatkan ulasan atau klarifikasi terhadap laporan tersebut.
5) Akhirnya siswa mencatat hasil diskusi, sedangkan guru menyimpulkan
laporan hasil diskusi dari setiap kelompok.
3. Kelebihan dan kelemahan Pembelajaran Ceramah dan diskusi
a. Metode Ceramah
Kelebihan :
1) Persingkat waktu seorang guru dalam proses belajar mengajar.
2) Apabila menggunakan sound system siswa banyak yang
mendengarkan.
3) Bahan pelajaran sudah dipilih / dipersiapkan sehingga memudahkan
untuk mengklasifikasi dan mengkaji aspek-aspek bahan pelajaran.
4) Apabila bahan pelajaran belum dikuasai oleh sebagian siswa maka
guru akan merasa mudah untuk menugaskan dan memberikan rambu-
rambu pada siswa yang bersangkutan.
Kekurangan :
1) Sulit bagi yang tidak mempunyai kemampuan menyimak.
2) Menimbulkan verbelasi.
3) Materi cenerung di ingat.
4) Proses belajar otoritas guru.
b. Metode Diskusi
Kelebihan :
1) Merangsang kreativitas siswa dalam bentuk ide, gagasan, dan
terobosan baru dalam memecahkan persoalan.
2) Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain.
3) Memperluas wawasan.
4) Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam
memecahkan suatu masalah.
Kekurangan :
1) Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu
yang panjang.
2) Tidak bisa dipakai pada kelompok besar.
3) Peserta mendapat informasi yang terbatas.
C. Karakterristik Siswa Kelas 5 SD
Siwa memapunyai penampilan yang beragam individual yang banyak dari segi
bidang antara lain keberagman intelegensi, kemampuan kognitif dan bahasa
perkembangan kepribadian fisik anak.
D. Hasil Belajar Siswa
1. Pengertian Hasil Belajar Siswa
Proses Belajar adalah suatu proses yang aktif dalam memahami
tentang pengetahuan ilmu yang di terima. Dalam proses ini terjadi penysuaian
dari ilmu pengathuan yang sudah di terima maupun yang sudah di miliki
sejak yang artinya terjadi beberapa tahapan evaluasi informasi yang tlah di
dapatkan, dari pengetahuan yang kita miliki kita harus memprbaharui ilmu
pengetatuan sesuai dengan perkembangan zaman.
Oemar Hamalik (2002:37), menyatakan bahwa belajar merupakan
proses perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan
latihan. Pengalaman dan latihan terjadi melalui interaksi antar individu dan
lingkungannya, baik lingkungan alamiah maupun lingkungan sosialnya.
Dalam pengertian tersebut belajar dapat berupa perubahan tingkah laku
yang terjadi baik lingkungan alamiah maupun lingkungan sosialnya. Dalam
proses belajar ada beberapa tahapan perubahan prilaku terhadap diri siswa.
Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih
maju dari pada keadaan sebelumnya. Maka dari itu ,proses belajar yang aktif
melalui beberapa cara untuk menuju sebuah perubahan melalui tahapan dari
mengajar guru.
2. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa
Faktor internal, adalah faktor yang berasal dari kita sendiri yaitu faktor yang
berasal dari dalam diri siswa. Adapun faktor internal antara lain:
1) Faktor jasmani, yaitu meliputi :
a) Faktor kesehatan yang artinya keadaan tubuh /fisik dalam keadaan
baik dan bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal
sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya.
Dalam belajar siswa akan mengalami atau terganggu jika
kesehatan terganggu.
b) Cacat tubuh adalah suatu penyebab kurang sempurnanya tubuh
kita.
2) Faktor psikologis, yaitu meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan dan kesiapan.
a) Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu
kecakapan untuk menghadapai dan menyesuaikan kedalam situasi
yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan
konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan
mempelajarinya dengan cepat.
b) Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi,
jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal)
atau sekumpulan objek. Untuk menjamin hasil proses belajar yang
di inginkan ,maka siswa membutuhkan perhatian dalam materi atau
media yang akan di pelajari.
c) Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap
belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai
dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-
baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
d) Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kesuksesan itu akan
terjadi dengan cara belajar dan berlatih. Jadi kemampuan dan
bakan sangat mempengaruhi proses, jika media pembelajaran
harus di sesuaikan dengan bakan yang dimiliki siswa. Jika haris
proses belajar sukses dan siswa mampu dalam belajar pastilah
selanjutnya siswa lebih giat lagi dalam belajarnya itu.
e) Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai.
Dalam menentukan sebuah tujuan kita harus menyadari dan perlu
mengerjakan suatu hal untuk mencapainya .Dari penyebab untuk
menjadi pendorong motif kita sendiri.
f) Keaktifan adalah sebuah fase kemampuan seseorang,perlu adanya
beberapa cara atau latihan dalam proses belajar.
g) Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi.
Kesediaan itu ada dalam diri kita sendiri dan berhubungan dengan
kematangan dalam melaksanakan kesiapan belajar .Kesiapan
belajar perlu untuk proses belajar yang efektif.
3) Faktor kelelahan, yang meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan
rohani. Kelelahan jasmani akan terlihat jika tubuh kita lemah.
Sedangkan kelelahan rohani akan terlihat jika adanya raut wajah
kebosanan dan hilangnya minat dalam belajar.
4) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, yang
termasuk kedalam faktor eksternal adalah :
a) Faktor keluarga.
Dalam proses belajar pasti ada pengaruh dari keluarga antara lain
didikan orang tua, keadaan ekonomi orang tua.
b) Faktor sekolah.
Dalam proses di sekolah yang mempengaruhi adalah metode
mengajar, kurikulum, disiplin, standart, serta penilaian siswa.
c) Faktor Masyarakat.
Di dalam lingkungan masyarakat sangat mempengarui belajar
siswa anatara lain yaitu, media pengaruh positif dan negatif dalam
bergaul siswa dalam lingkungan masyarakat.
3. Ciri-ciri Hasil Belajar Siswa
a) Terbentuknya tingkah laku baru berupa kemampuan aktual dan potensial.
b) Kemampuan baru tersebut berlaku dalam waktu yang relatif lama.
c) Kemampuan tersebut diperoleh melalui usaha.
E. Hasil Belajar IPA
1. Hakekat IPA
Dalam Ilmu Pengtahuan Alam di kenal dengan istilah “sains”. Sains
adalah kata brasal dari bahasa latin scintia yang artinya “saya tahu”. Dalam
bahasa Inggris, kata sains berasal dari kata science yang berarti pengetahuan.
Science kemudian berkembang menjadi social science yang dalam bahasa
Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan sosial (IPS) dan natural science
yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan alam (IPA).
IPA adalah ilmu pengtahuan yang berasal dari fenomena alam yang
di definasikan sebagai kumpulan pengetahuan objk yang di perolh hasil
pemikiran dan penelitan ilmuan yang di lakukan dengan cara eksperimen
menggunakan metod ilmiah. Dari Pengertian ini di jelaskan bahawa IPA
adalah cabang pengetahuan yang di bentuk melalaui pengamatan data, dan
biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat
kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran matematis dan analisis data
terhadap gejala-gejala alam. Dengan demikian, pada hakikatnya IPA
merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa
fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu
rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.
Perkembangan seanjutnya ,metod ilmiah tidak berlaku pada ilmu IPA
tapi ilmu yang lain. Tapi perbedaannya hanyalah proses perolehannya. IPA
meliputi dua cakupan yaitu IPA sebagai produk dan IPA sebagai proses.
Science is both of knowledge and a process (Trowbridge and Sund, 1973:2).
Secara umum, kegiatan dalam IPA berhubungan dengan eksperimen.
Namun dalam hal-hal tertentu, konsep IPA adalah hasil tanggapan pikiran
manusia atas gejala yang terjadi di alam Seorang ahli IPA (ilmuwan) dapat
memberikan sumbangan besar kepada IPA tanpa harus melakukan sendiri
suatu percobaan, tanpa membuat suatu alat atau tanpa melakukan observasi.
Pembuktian teori Einstein secara ekperimental tidak dilakukan oleh Einstein.
Planet Neptunus pada awalnya tidak ditemukan berdasarkan hasil observasi
tetapi melalui perhitungan-perhitungan. Dengan demikian, IPA juga
merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan metode khusus
(Nokes, 1941).
Metode khusus yang dimaksud merupakan langkah-langkah seorang
ilmuwan dalam memperoleh pengetahuan. Pengetahuan berupa teori yang
diperoleh melalui hasil perhitungan atau pemikiran tidak akan bertahan kalau
tidak sesuai dengan hasil observasi, sehingga suatu teori tidak dapat berdiri
sendiri. Teori selalu didasari oleh hasil pengamatan. Planet Neptunus tidak
akan dapat ditemukan secara teoritis jika sebelumnya tidak ada pengamatan
yang menyaksikan suatu keanehan dalam lintasan planet lainya. Jika IPA
merupakan suatu jenis pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan cara yang
khusus, maka cara tersebut dapat berupa observasi, eksperimentasi,
pengambilan kesimpulan, pembentukan teori, eksperimentasi, observasi dan
seterusnya. Cara yang demikian ini dikenal dengan metode ilmiah (scientific
method).
Berdasarkan karakteristiknya, IPA berhubungan dengan cara mencari
tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pemahaman
tentang karakteristik IPA ini berdampak pada proses belajar IPA di sekolah.
Sesuai dengan karakteristik IPA, IPA di sekolah diharapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,
serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari. Berdasarkan karakteristik IPA pula, cakupan IPA yang
dipelajari di sekolah tidak hanya berupa kumpulan fakta tetapi juga proses
perolehan fakta yang didasarkan pada kemampuan menggunakan pengetahuan
dasar IPA untuk memprediksi atau menjelaskan berbagai fenomena yang
berbeda.
Cakupan dan proses belajar IPA di sekolah memiliki karakteristik tersendiri.
Uraian karakteristik belajar IPA dapat diuraikan sebagi berikut.
a) Proses belajar IPA melibatkan hampir semua alat indera, seluruh proses
berpikir, dan berbagai macam gerakan otot. Contoh, untuk mempelajari
pemuaian pada benda, kita perlu melakukan serangkaian kegiatan yang
melibatkan indera penglihat untuk mengamati perubahan ukuran benda
(panjang, luas, atau volume), melibatkan gerakan otot untuk melakukan
pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dengan benda
yang diukur dan cara pengukuran yang benar, agar diperoleh data
pengukuran kuantitatif yang akurat. Misalnya data panjang awal benda
sebelum dipanaskan dan data panjang akhir benda setelah dipanaskan
dalam kurun waktu tertentu. Proses ini melibatkan alat indra untuk
mencatat data dan mengolah data agar dihasilkan kesimpulan yang tepat.
b) Belajar IPA dilakukan dengan menggunakan berbagai macam cara
(teknik). Misalnya, observasi, eksplorasi, dan eksperimentasi. Termasuk
teknik manakah yang Anda gunakan ketika Anda belajar fenomena gerak
jatuh bebas? Mengapa demikian?
c) Belajar IPA memerlukan berbagai macam alat, terutama untuk membantu
pengamatan. Hal ini dilakukan karena kemampuan alat indera manusia itu
sangat terbatas. Selain itu, ada hal-hal tertentu bila data yang kita peroleh
hanya berdasarkan pengamatan dengan indera, akan memberikan hasil
yang kurang obyektif, sementara itu IPA mengutamakan obyektivitas.
Misal, pengamatan untuk mengukur suhu benda diperlukan alat bantu
pengukur suhu yaitu termometer. Alat bantu ini membantu ketepatan
pengukuran dan data pengamatannya dapat dinyatakan secara kuantitatif.
Jika pengukuran dilakukan berulang-ulang dengan tingkat ketelitian yang
sama maka data yang diperoleh akan sama. Jika pengukuran dilakukan
dengan panca indera saja, maka data yang diperoleh akan berbeda-beda
dan datanya bersifat kualitatif karena didasarkan pada hal-hal yang
dirasakan orang yang melakukan pengukuran. Data kualitatif ini bersifat
subyektif, karena sangat mungkin keadaan panas benda yang sama,
dirasakan oleh dua orang atau lebih yang berbeda, hasilnya berbeda-beda
pula sehingga data yang diperoleh tidak obyektif.
d) Belajar IPA seringkali melibatkan kegiatan-kegiatan temu ilmiah (misal
seminar, konferensi atau simposium), studi kepustakaan, mengunjungi
suatu objek, penyusunan hipotesis, dan yang lainnya. Kegiatan tersebut
kita lakukan semata-mata dalam rangka untuk memperoleh pengakuan
kebenaran temuan yang benar-benar obyektif. Contoh, sebuah temuan
ilmiah baru untuk memperoleh pengakuan kebenaran, maka temuan
tersebut harus dibawa ke persidangan ilmiah lokal, regional, nasional,
atau bahkan sampai tingkat internasional untuk dikomunikasikan dan
dipertahankan dengan menghadirkan ahlinya.
e) Belajar IPA merupakan proses aktif. Belajar IPA merupakan sesuatu yang
harus siswa lakukan, bukan sesuatu yang dilakukan untuk siswa. Dalam
belajar IPA, siswa mengamati obyek dan peristiwa, mengajukan
pertanyaan, memperoleh pengetahuan, menyusun penjelasan tentang
gejala alam, menguji penjelasan tersebut dengan cara-cara yang berbeda,
dan mengkomunikasikan gagasannya pada pihak lain. Keaktifan dalam
belajar IPA terletak pada dua segi, yaitu aktif bertindak secara fisik atau
hands-on dan aktif berpikir atau minds-on (NRC, 1996:20). Keaktifan
secara fisik saja tidak cukup untuk belajar IPA, siswa juga harus
memperoleh pengalaman berpikir melalui kebiasaan berpikir dalam
belajar IPA.
2. Pengertian Hasil Belajar IPA
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh seseorang
setelahseseorang melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar biasanya diberikan
dalam bentuk nilai atau angka. Untuk mendapatkan hasil belajar bisa
dilakukan dengan cara tes maupun non tes, bisa melalui ulangan, tugas dan
sebagainya. Penelitian ini dibatasi pada hasil belajar ranah kognitif. Hasil
belajar ranah kognitif merupakan salah satu hasil belajar dimana
mengakibatkan suatu perubahan pada diri seseorang setelah mengikuti
prosespembelajaran dalam hal berpikir seperti pengetahuannya bertambah,
pemahamannya meningkat, dan sebagainya. Mengacu pada penjelasan-
penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA adalah
kemampuan kognitif yang diperoleh seseorang setelah seseorang melakukan
kegiatan belajar berupa Materi daur air yang dapat dideskripsikan Kegunaan
air bagi makhluk hidu serta kegiatan yang melibatkan air dalam kehidupan
sehari –hari dan meberikan gambaran tentang skema Daur air.
3. Tujuan Pembelajaran IPA Kelas 5 SD
a) Mendeskripsikan meningkatan hasil belajar siswa kelas 5 pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN Waru Barat 6 Kecamatan Waru
Kabupaten Pamekasan melalui media Audio Visual.
b) Mendeskripsikan respon siswa kelas 5 dalam pembelajaran dengan media
Audio Visual pada materi daur air mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
di SDN Waru Barat 6 Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Kelas
Kelas yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah kelas 5 SDN
Waru Barat 6 Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan dengan jumlah siswa
sebanyak 12 orang, yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.
2. Lokasi
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan di
SDN Waru Barat 6 Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan. Penelitian
dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2021-2022.
3. Mata Pelajaran

Muatan pelajaran yang peneliti gunakan sebagai penelitian adalah


Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ). Sedangkan materinya ”Daur Air”.
4. Karakteristik Siswa
Siswa kelas V SDN Waru Barat 6 berdasasarkan hasil pembelajaran
sebelumnya, yang termasuk berprestasi adalah 4 siswa ( 33,3 % ) dari 12
siswa yang ada, sedangkan yang berprestasi cukup adalah (41,6 %) yaitu 5
orang, dan yang dikategorikan tidak berprestasi adalah 25 % yaitu 3 orang.
5. Waktu Pelaksanaan
a. Perbaikan Pembelajaran Siklus I : 20 April 2022
b. Perbaikan Pembalajaran Siklus II: 12 Mei 2022
B. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian pada penelitian tindakan kelas harus melalui beberapa
tahapan yang harus dilaluinya. Tahapan-tahapan tersebut akan diterapkan pada setiap
siklus perbaikan pembelajaran, tahapan-tahapan ini akan dijelaskan secara umum
mengenai hal-hal yang akan dilaksanakan pada setiap siklus. Tahapan-tahapan
tersebut dapat digambarkan berikut ini :
1. SIKLUS I
 Perencanaan
Rencana perbaikan pada siklus I dilaksanakan mulai tanggal 20 April
2022. Dalam melakukan penelitian guru menyusun rencana perbaikan
pembelajaran I (siklus I) dengan indikator. Mendeskripsikan proses daur air
dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. Tujuan yang ingin
dicapai adalah siswa dapat memahami peta konsep tentang air, menyebutkan
kegunaan air, memahami daur air, dan mengambar skema daur air.
a) Pelaksanaan dan Pengamatan
Kegiatan pembelajaran menggunakan media gambar ini dilakukan
dengan langkah-langkah pembelajaran dengan susunan sebagai berikut :
 Pertemuan Siklus 1
Mengadakan apersepsi sebagai kegiatan awal selama ± 5
menit, dilanjutkan dengan kegiatan inti selama ± 25 menit untuk
menjelaskan materi dan dilanjutkan dengan kuis/penerapan
metode tanya jawab pola kompetisi dan kegiatan akhir ± 5 menit
yang digunakan untuk menyimpulkan materi dan penguatan, serta
melanjutkan dengan memberikan pekerjaan rumah (PR) berupa
soal (terlampir) yang disampaikan oleh guru.
b) Refleksi
Dalam tahap ini, peneliti menganalisis data yang telah dikumpulkan
untuk diringkas. Jika hasil penelitian menunjukkan target kriteria
keberhasilan KKM 70, respon siswa dalam pembelajaran juga meningkat,
suasana kelas tidak lagi pasif, siswa dapat memahami materi dengan
menjawab soal-soal dengan benar pada setiap pertemuan. Jika penelitian
tidak dapat mencapai kriteria keberhasilan, maka peneliti perlu mengubah
pada siklus berikutnya.
c) Revisi
Tahap revisi adalah tahapan koreksi terhadap kelemahan-kelemahan
serta kekurangan-kekurangan yang terjadi dan dilakukan perbaikan-
perbaikan seperlunya pada siklus berikutnya.
2. SIKLUS II
a. Tahap Perencanaan
Rencana perbaikan pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 12 Mei
2022. Dalam melakukan penelitian, langkah-langkah yang dilakukan oleh
guru, yaitu dengan menyusun rencana perbaikan pembelajaran II (siklus II)
dengan indikator. Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang
dapat mempengaruhinya.
Tujuan yang ingin dicapai adalah siswa dapat memahami peta konsep
tentang air, menyebutkan kegunaan air, memahami daur air, dan menggambar
skema daur air.
b. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran menggunakan media Audio Visual pada siklus
II ini dilakukan dengan langkah-langkah pembelajaran dengan susunan
sebagai berikut :
 Pertemuan Siklus 11
Mengadakan apersepsi sebagai kegiatan awal selama ± 5
menit, dilanjutkan dengan kegiatan inti selama ± 25 menit untuk
menjelaskan materi dan dilanjutkan dengan kuis/penerapan metode
tanya jawab pola kompetisi dan kegiatan akhir ± 5 menit yang
digunakan untuk menyimpulkan materi dan penguatan, serta
melanjutkan dengan memberikan pekerjaan rumah (PR) berupa soal
(terlampir) dan menginformasikan adanya ulangan untuk kompetensi
dasar yang baru saja disampaikan oleh guru.
c. Tahap Refleksi
Dari hasil observasi dan pengumpulan data yang dilakukan dapat
dilihat adanya peningkatan nilai. Rata-rata nilai yang diperoleh pada siklus 1
adalah 63 dan meningkat menjadi 72,5 pada siklus 2. Hal ini menunujukkan
peningkatan yang signifikan, yang artinya melalui pembelajaran dengan
menggunakan media Audio Visual ini dapat mengantarkan siswa ke prestasi
yang lebih baik. Selain itu dapat kita lihat respon siswa dalam pembelajaran
juga meningkat, suasana kelas yang tidak lagi pasif, meskipun tidak
dipungkiri, masih ada beberapa siswa yang masih kurang merespon materi
yang diberikan, tetapi pada umumnya mengalami peningkatan dari
sebelumnya.
C. Teknik Analisis Data
Patton menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan
data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian
dasar. Sedangkan menurut Taylor, mendefinisikan analisis data sebagai proses
yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan
hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan
bantuan dan tema pada hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama
lebih menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih
menekankan maksud dan tujuan analisis data. Dengan demikian definisi tersebut
dapat disintesiskan menjadi, analisis data proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan
oleh data.
Dari uraian tersebut di atas dapatlah kita menarik garis bawah analisis
data bermaksud pertama-tama mengorganisasikanm data. Data yang terkumpul
banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar,
foto, dokumen, berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Pekerjaan
analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,
memberikan kode, dan mengategorikannya.
Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan
tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.
Akirnya perlu dikemukakan bahwa analisis data itu dilakukan dalam suatu
proses. Proses berarti pelaksanaannya sudah mulai dilakukan sejak pengumpulan
data dilakukan dan dikerjakjan secara intensif, yaitu sudah meninggalkan
lapangan. Pekerjaan menganalisis data memerlukan usaha pemusatan perhatian
dan pengerahan tenaga, pikiran peneliti. Selain menganalisis data. Peneliti juga
perlu dan masih perlu mendalami kepustakaan guna mengkonfirmasikan teori
atau untuk menjastifikasikan adanya teori baru yang barangkali ditemukan.
Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa melalui
penggunaan media Audio Visual pada muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
ini, peneliti menggunakan analisis data deskriptif kualitatif, yaitu analisis data
yang sesuai dengan peristiwa yang terjadi melalui gambaran-gambaran nyata
tentang peristiwa tersebut. Adapun beberapa analisis yang digunakan adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui ketuntasan kelas digunakan rumus berikut :
Jumlah .. Siswa. . Yang. .Tuntas
Ketuntasan kelas = Jumlah . .Total. . Siswa x 100%

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan rumus rata-rata.

X=
∑X
∑N
Dengan : X = Nilai rata-rata
∑X = Jumlah semua nilai siswa

∑N = Jumlah siswa

3. Untuk mengetahui respon siswa digunakan rumus :


R=
∑R
∑N

R
Dengan : = Respon rata-rata siswa

∑ R= Jumlah semua respon siswa

∑ N = Jumlah respon.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti
sesuai dengan data yang diperoleh. Adapun data yang diperoleh dari penelitian terdiri
dari beberapa Siklus yang diantaranya Siklus I, dan Siklus II yang dijabarkan pada
setiap tahapan Siklus tindakan yaitu merencanakan (Planning), melakukan tindakan
(action), mengamati (observation), evaluasi dan merefleksi (reflection) dengan
menggunakan siklus belajar untuk mengamati secara langsung.
1.
2.
3.
4.
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Siklus I
Pada Siklus I terdiri dari beberapa tahapan tindakan yang dilakukan.
Tahapan-tahapan tersebut terdiri dari :
a. Rencana Tindakan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan semua perlengkapan yang
diperlukan selama kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media Audio
Visual perlengkapan tersebut terdiri dari :
1) Perangkat pembelajaran seperti silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), buku siswa dan Buku Kerja Siswa (BKS), beserta
perangkat media pembelajaran.
2) Bahan-bahan yang akan digunakan untuk pengamatan.
3) Instrumen penelitian seperti, lembar pengamatan pengelolaan
pembelajaran, lembar penilaian proses atau psikomotor dan lembar
evaluasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pendahuluan
a) Kegiatan ini dilakukan untuk memotivasi siswa dengan cara
menunjukkan sebuah gambar, kemudian guru bertanya “gambar
apakah ini ? dan apa yang kalian katahui tentang gambar berikut
ini ?”. Jawaban siswa bermacam-macam, selanjutkan guru
menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai yang ada di RPP.
2) Kegiatan Inti
a) Guru menayangkan gambar tentang daur air melalui proyektor dan
menjelaskan materi tentang daur air tersebut.
b) Siswa diminta melihat langsung gambar yang telah disediakan di
depan kelas.
c) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang
materi yang belum dimengerti.
d) Guru melakukan tanya jawab kepada seluruh siswa.
3) Penutup
a) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran
yang telah diterimanya.
b) Guru memberikan pekerjaan rumah.
c. Pengamatan dan Evaluasi
Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dilakukan pengamatan
pembelajaran dengan media Audio Visual. Pengamatan ini dilakukan oleh
observer yang sudah berpengalaman. Hasil penilaian lembar pengelolaan
pembelajaran pada putaran pertama dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1
Data Pengamatan Pembelajaran Siklus I
dengan Media Audio Visual
Penilaian
NO Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1 Pendahuluan
Menginformasikan tujuan Pembelajaran √
Memberikan motivasi kepada siswa √
2 Kegiatan Inti
Mempresentasikan materi yang akan dibahas √
Penggunaan media pembelajaran √
Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya √
Penguasaan kelas √
Penguasaan metode pembelajaran √
Memeriksa pemahaman siswa dan memberikan umpan √
balik
Membuat Rangkuman
3
Membimbing siswa membuat rangkuman √
4 Penutup
Mengadakan Analisis/Evaluasi √
Memberikan Penghargaan √
5 Mengelola waktu √
Pengamatan Suasana Kelas
6 Siswa antusias √
Guru antusias √

Berdasarkan tabel diatas, aktivitas guru dalam proses pembelajaran yang


menggunakan media Audio Visual terdapat 1 aspek dengan skor 1 yang
dikategorikan kurang baik, 5 aspek dengan skor 2 dikategorikan cukup baik dan
terdapat 8 aspek dengan skor 3 yang termasuk kategori baik. Namun secara
keseluruhan aktivitas guru dapat dihitung dengan menggunakan rumus
prosentase, yaitu :
Jumlah .. Skor 1 x1+5 x2+8 x 3 34
Pr osentase= ×100 % ×100 % = ×100 %=60 , 7 %
Skor .. Maksimal = 4×14 56
Dengan demikian aktivitas guru dalam pembelajaran yang menggunakan media
Audio Visual pada mata pelajaran IPA hanya 60,7%.

Tabel 4.2
Data Hasil Tes Evaluasi Siklus I
Nilai Ketuntasan
No Nama Siswa
Evaluasi Ya Tidak
1 Agus Tina Risky A 50 √
2 Alief Rizky 60 √
3 Faiqun Najwa 40 √
4 Hengky Kurniawan 60 √
5 Jessika Nur Aini 70 √
6 Moh. Faisol Amin 80 √
7 Mohammad Kholid S 60 √
8 Mohammad Royhan F 60 √
9 Norhafida 50 √
10 Nurul Fauziyah 60 √
11 Qonitatus Sholehah 80 √
12 Zaenal Abidin 70 √
Rata-rata 62

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 12 siswa terdapat 4 siswa
yang tuntas atau mendapat nilai ≥ 65. Dengan dihitung persentasenya (ketuntasan
kelas) sebagai berikut:
4
Ketuntasan kelas = X 100 % = 33,3 %
12
Karena terdapat 33,3 % siswa yang mendapat nilai ≥ 65 dan nilai rata-rata kelas
62 maka dapat dikatakan bahwa pada siklus I ini siswa belum terbiasa dengan
pembelajaran menggunakan media Audio Visual.
Tabel 4.3
Respon Siswa Terhadap penggunaan media Audio Visual pada
Siklus I
Respon Siswa Rata-rata (%)
Tidak senang 42
Senang 33
Sangat Senang 25
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa respon siswa
penggunaan media Audio Visual adalah siswa yang tidak senang sebanyak
42%, siswa yang senang sebanyak 33% sedangkan siswa yang sangat senang
sebanyak 25%. Hal ini disebabkan kebiasaan siswa yang masih belum
terbiasa menanggapi suatu masalah yang ada.
d. Refleksi
Setelah selesai tahap dan pengamatan dilakukan, diperoleh gambaran
tentang kekurangan yang terjadi pada putaran pertama yaitu sebagai berikut :
1) Dalam tahap pendahuluan guru cukup maksimal dalam memberikan
motivasi kepada siswa sehingga siswa kurang antusias dalam mengikuti
proses pembelajaran.
2) Guru kurang maksimal dalam mengelola waktu.
3) Guru masih kurang menguasai kelas sehingga proses belajar mengajar
tidak terlaksana dengan yang direncanakan.
4) Guru sudah maksimal dalam memeriksa memahaman siswa sehingga
siswa memahami terhadap materi yang disampaikannya.
5) Guru cukup maksimal dalam penggunaan media pembelajaran
e. Revisi
Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada putaran kesatu di atas akan
dijadikan masukan untuk memperbaiki/ merevisi pada putaran II :
1) Memberikan motivasi yang lebih menarik dan semangat agar siswa lebih
tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran.
2) Guru lebih memaksimalkan lagi dalam mengelola waktu pembelajaran.
3) Guru lebih memaksimalkan lagi dalam menguasai kelas dengan memberi
nasehat serta arahan kepada siswa.
4) Guru lebih memaksimalkan lagi dalam memeriksa pemahaman siswa
sehingga siswa memahami terhadap materi yang disampaikannya.
5) Guru lebih memaksimalkan lagi dalam penggunaan media pembelajaran
2. Siklus II
Pada Siklus II terdiri dari beberapa tahapan tindakan yang dilakukan.
Tahapan-tahapan tersebut terdiri dari :
a. Rencana Tindakan
Pada Siklus II adalah rancangan yang dilakukan berdasarkan revisi
dari putaran pertama, yang perlu diperbaiki adalah:
1) Kemampuan seorang guru dalam memberikan motivasi.
2) Kemampuan seorang guru dalam mengelola waktu.
3) Kemampuan seorang guru dalam menguasai kelas.
4) Kemampuan seorang guru dalam penggunaan media pembelajaran.
5) Kemampuan seorang guru dalam memeriksa pemahaman siswa.

Sebelum melaksanakan proses belajar mengajar, ada beberapa hal


yang harus dipersiapkan diantaranya :
1) Materi yang akan diajarkan.
2) Perangkat pembelajaran seperti, silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), buku siswa dan Buku Kerja Siswa (BKS), beserta
perangkat media pembelajaran.
3) Bahan-bahan yang akan digunakan untuk mengajar.
4) Instrument penelitian seperti, lembar pengamatan pengelolaan
pembelajaran, lembar penilaian proses atau psikomotor dan lembar
evaluasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pendahuluan
Pada awal pembelajaran guru memotivasi siswa dengan menunjukkan
beberapa gambar, dan mengkondusikan suasana kelas yang menyenangkan,
dapat dilakukan dengan bertepuk tangan bersama atau dengan kata-kata
yang menyemangati siswa untuk mengikuti pelajaran, kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan yang di RPP.
2) Kegiatan Inti
a) Guru menjelaskan tentang daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya.
b) Guru menjelaskan tentang kegiatan manusia yang berkaitan dengan air.
c) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi
yang belum dimengerti.
d) Guru melakukan tanya jawab kepada seluruh siswa.
e) Guru menunjukkan video tentang daur air.
f) Guru memberikan tugas kelompok kepada siswa.
3) Penutup
a) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran yang
telah diterimanya.
b) Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.
c. Pengamatan dan Evaluasi
Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dilakukan pengamatan
pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan media Audio Visual pada
muatan pelajaran IPA. Pengamatan ini dilakukan oleh observer yang sudah
berpengalaman. Hasil penilaian lembar pengelolaan pembelajaran pada putaran
kedua dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini :
Tabel 4.4
Data Pengamatan Pembelajaran dengan Penggunaan Media Audio Visual
Siklus II
Penilaian
NO Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1 Pendahuluan
Menginformasikan tujuan Pembelajaran √
Memberikan motivasi kepada siswa √
2 Kegiatan Inti
Mempresentasikan materi yang akan dibahas √
Penggunaan media pembelajaran √
Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya √
Penguasaan kelas √
Penguasaan metode pembelajaran √
Memeriksa pemahaman siswa dan memberikan umpan

balik
Membuat Rangkuman
3
Membimbing siswa membuat rangkuman √
4 Penutup
Mengadakan Analisis/Evaluasi √
Memberikan Penghargaan √
5 Mengelola waktu √
6 Pengamatan Suasana Kelas
Siswa antusias √
Guru antusias √

Berdasarkan tabel diatas, aktivitas guru dalam proses pembelajaran yang


menggunakan media Audio Visual terdapat 3 aspek dengan skor 3
dikategorikan baik, 11 aspek dengan skor 4 yang termasuk kategori sangat baik.
Namun secara keseluruhan aktivitas guru dapat dihitung dengan menggunakan
rumus prosentase, yaitu :
Jumlah ..Skor 3 x 3+11 x 4 53
Pr osentase= ×100 % ×100 % = ×100 % = 94 , 64
Skor .. Maksimal = 4×14 56
Dengan demikian aktivitas guru dalam pembelajaran yang menggunakan
media Audio Visual pada muatan pelajaran IPA hanya 94,64`%

Tabel 4.5
Data Hasil Tes Evaluasi Siklus II
Nilai Ketuntasan
No Nama Siswa
Evaluasi Ya Tidak
1 Agus Tina Risky A 60 √
2 Alief Rizky 70 √
3 Faiqun Najwa 60 √
4 Hengky Kurniawan 70 √
5 Jessika Nur Aini 80 √
6 Moh Faisol Amin 80 √
7 Mohammad Kholid S 70 √
8 Mohammad Royhan F 70 √
9 NOR Hafida 70 √
10 Nurul Fauziyah 70 √
11 Qonitatus Sholehah 90 √
12 Zaenal Abidin 80 √
Rata-rata 72,5

Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 12 terdapat 10


siswa yang tuntas siswa atau mendapat nilai ≥ 65. Dengan demikian dapat
dihitung persentasenya (ketuntasan kelas) sebagai berikut:
10
ketuntasan kelas = X 100 % = 83 %
12
Karena terdapat 83 % siswa yang tuntas dan mendapat nilai ≥ 65 dengan nilai
rata-rata kelas 72,5, maka dapat dikatakan prestasi siswa meningkat
dibandingkan dengan siklus 1. Meningkatnya ketuntasan ini karena adanya
perbaikan/ refleksi dan revisi dari siklus 1. Hal ini membuktikan bahwa proses
belajar mengajar dengan menggunakan media Audio Visual pada Siklus ini
lebih maksimal.

Tabel 4.6
Respon Siswa Terhadap Penggunaan Media Audio Visual pada
Siklus II
Respon Siswa Rata-rata (%)
Tidak senang 14,5
Senang 32,5
Sangat Senang 53

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa respon siswa terhadap


penggunaan media Audio Visual adalah siswa yang tidak senang sebanyak
14,5%, siswa yang senang sebanyak 32,5% sedangkan siswa yang sangat
senang sebanyak 53%. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan respon
siswa yang senang dan sangat senang dibandingkan pada siklus 1.
d. Refleksi
Setelah tahap kegiatan dan pengamatan dilakukan, maka dapat diperoleh
gambaran mengenai hasil pembelajaran dengan menggunakan media Audio
Visual pada Siklus II ini. Dalam pembelajaran sangat tampak bahwa kelas
menunjukkan suasana tanya-jawab sesuai dengan media yang digunakan,
dimana siswa lebih aktif dibandingkan guru.
e. Revisi
Dalam pertemuan ini kegiatan pelaksanaan pembelajaran sudah baik,
namun guru lebih meningkatkan lagi kegiatan belajar mengajar dalam suasana
kelas lain dengan media yang sama serta permasalahan yang sama sehingga
hasilnya tambah baik.
3. Analisis Skor Perkembangan
Skor perkembangan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa setiap Siklus dapat
dilihat pada diagram di bawah :

Diagram 4.1 Skor Perkembangan Evaluasi Setiap Siklus

Diagram Perkembangan Evaluasi Siswa


100
90 83
80 72,5
70 62
60
50
40 33.3
30
20
10
0
Rata-rata Ketuntasan

Siklus I Siklus II
Dari diagram skor perkembangan evaluasi diatas dapat dilihat bahwa dari
siklus I dan II mengalami peningkatan dari 63 pada siklus I dengan ketuntasan
33,3% menjadi 72,5 dengan ketuntasan 83% pada siklus II.
Tabel 4.13
Prosentase perkembangan respon siswa
Respon Siswa Siklus 1 (%) Siklus 2 (%)
Tidak senang 42 14,5
Senang 33 32,5
Sangat Senang 25 53

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat tentang respon siswa selama KBM
berlangsung, dari Siklus I dan II. Prosentase yang diperoleh dari Siklus pertama
sampai dengan Siklus yang terakhir respon siswa terhadap media Audio Visual
semakin positif pada tiap tahapannya, oleh karenanya dalam proses KBM siswa
semakin aktif dengan menggunakan media Audio Visual.

Diagram 4.3 Skor Perkembangan Respon Siswa


Diagram Perkembangan Respon Siswa
60
53
50
42
40
33 32.5
30
25

20
14.5

10

0
Tidak Senang Senang Sangat Sengat

Siklus I Siklus II

Berdasarkan diagram skor perkembangan diatas dapat dilihat bahwa respon


siswa pada setiap siklus juga semakin baik dan positif.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Proses perbaikan pembelajaran dengan penggunaan media Audio Visual
di SDN Waru Barat 6 Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan dapat dikatakan
berhasil pada siklus I dan II. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
media Audio Visual, hal ini terlihat dari peningkatan aktivitas siswa pada proses
pembelajaran yang berpengaruh pada hasil tes pada pembelajaran.
Dalam hal ini, pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian
pengetahuan, yang dilaksanakan dengan menuangkan pengetahuan kepada siswa
(Oemar Hamalik, 2008: 25). Bila pembelajaran dipandang sebagai suatu proses,
maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka
membuat siswa belajar.
Proses tersebut dimulai dari merencanakan progam pengajaran tahunan,
semester dan penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) berikut persiapan
perangkat kelengkapannya antara lain berupa alat peraga dan alat-alat
evaluasinya (Hisyam Zaini, 2004: 4).
Berdasar beberapa pendapat diatas maka disimpulkan pembelajaran
adalah suatu proses dan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka
membuat siswa belajar, pembelajaran juga merupakan persiapan di masa depan
dan sekolah mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat yang akan
datang. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang
dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang
terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui
serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian
gagasan-gagasan.
IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi,
eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait
mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain (Abdullah, 1998: 18). IPA
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis dan IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau
prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Sri
Sulistyorini, 2007: 39).
Menurut Iskandar IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa
yang terjadi alam (Iskandar, 2001: 2). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata
pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan
dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari
pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan,
penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pada prinsipnya, mempelajari IPA
sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan dan membantu
siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam (Depdiknas dalam
Suyitno, 2002: 7).
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan pembelajaran
IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam
dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori
agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi
tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses
ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. 
Selain itu, banyak sekali perubahan yang terjadi pada siswa, sebelum
diterapkannya media Audio Visual, siswa terlihat jenuh, bosan, dan kurang
termotivasi untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Ini disebabkan karena materi
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebagian besar adalah materi hafalan,
sedangkan metode yang digunakan guru selama ini, hanya metode ceramah dan
tanya jawab klasik saja, sehingga siswa kurang ada motivasi untuk menjadi lebih
baik. Mereka hanya mendengarkan dan tanpa diketahui, apakah mengerti atau
tidak dengan materi yang diberikan oleh guru. Padahal mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam itu sendiri diketahui berperan dalam mengembangkan
pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan sosial agar para siswa menjadi warga
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang baik.
Di antara media pendidikan, gambar/ foto adalah media paling umum
dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan
dinikmati di mana-mana. Oleh karena itu ada pepatah Cina mengatakan bahwa
sebuah gambar berbicara lebih banyak dari pada seribu kata.
Gambar ilustrasi fotografi adalah gambar yang tidak dapat diproyeksikan,
dapat dipergunakan, baik dalam lingkungan anak-anak maupun dalam
lingkungan orang dewasa. Gambar yang berwarna umumnya menarik perhatian.
Semua gambar mempunyai arti, uraian dan tafsiran sendiri. Karena itu gambar
dapat dipergunakan sebagai media pendidikan dan mempunyai nilai-nilai
pendidikan bagi peserta didik yang memungkinkan belajar secara efisien peserta
didik yang berkaitan dengan pemanfaatan media Audio Visual dalam data PBM
Penggunaan Audio Visual secara efektif disesuaikan dengan tingkatan
anak, baik dalam hal besarnya video, warna dan latar belakang untuk penafsiran.
Dijadikan alat untuk pengalaman kreatif, memperkaya fakta, dan memperbaiki
kekurang jelasan.
Audio Visual dapat digunakan untuk suatu tujuan tertentu seperti
pengajaran yang dapat memberikan pengalaman dasar. Mempelajari Audio
Visual sendiri dalam kegiatan pengajaran dapat dilakukan cara, menulis
pertanyaan tentang gambar, menulis cerita, mencari gambar-gambar yang sama,
dan menggunakan gambar untuk mendemonstrasikan suatu obyek.
Pengajaran dalam kelas dengan gambar sedapat mungkin penyajiannya
efektif. Gambar-gambar yang digunakan merupakan gambar yang terpilih, besar,
dapat dilihat oleh semua peserta didik, bisa ditempel, digantung atau
diproyeksikan. Display gambar-gambar dapat ditempel pada papan buletin,
menjadikan ruangan menarik, memotivasi siswa, meningkatkan minat, perhatian,
dan menambah pengetahuan siswa.
Oleh sebab itu penggunaan media Audio Visual pola kompetisi pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sangat berpengaruh pada hasil pembelajaran
yang didapatkan oleh siswa. Sehingga guru dituntut untuk sebisa mungkin
menyesuaikan media yang digunakan pada setiap mata pelajaran yang diajarkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian perbaikan pembelajaran dari siklus I dan

siklus II dengan penggunaan media Audio Visual pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam tentang daur air kelas 5 di SDN Waru Barat 6 Kecamatan

Waru Kabupaten Pamekasan :

1. Penggunaan media Audio Visual dapat meningkatkan prestasi belajar


siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas 5 SDN Waru
Barat 6 Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan, yang ditunjukkan
dengan peningkatan nilai dari siklus I rata-rata 63 menjadi 72,5 pada
siklus II.
2. Penggunaan media Audio Visual dapat meningkatkan respon siswa kelas
5 SDN Waru Barat 6 Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan dalam
pembelajaran, sehingga tidak ada lagi pembelajaran yang membosankan
atau menjenuhkan bagi siswa.
B. Saran dan Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka sebaiknya guru :
1. Menggunakan media Audio Visual pada muatan pelajaran yang lain,
karena dengan media ini dapat meningkatkan prestasi, dan selain itu dapat
terlihat langsung siswa-siswa yang berprestasi dalam pembelajaran
sehingga dapat dipersiapkan untuk lomba-lomba mata pelajaran yang
lain.
2. Memperbaiki kekurangan dan ketidaksesuaian dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
3. Mengingat hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat meningkatkan
hasil belajar siswa, kualitas siswa, guru dan sekolah, maka penting bagi
guru untuk mempelajari dan menerapkan dalam kegiatan pembelajaran
melalui PTK. Selain itu sekolah harus mempunyai komitmen yang kuat
untuk meningkatkan kompetensi para guru, yaitu khususnya kompetensi
dalam pelaksanaan PTK dan pembuatan laporan ilmiahnya.
4. Melalui sarana Program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, guru dapat
meningkatkan profesionalisme dengan mengikuti program perkuliahan.
DAFTAR PUSAKA

Hakim, Thursan. 2000. Belajar Secara Efektif. Sindur Pres.


Semarang. 
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar Mengajar. Sinar Baru
Algensindo. Bandung.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.
Rineka Cipta. Jakarta.
Sardirman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Sudjana, Nana. 2002. Cara Belajar Murid Aktif. Sinar Baru Algenso.
Bandung.
Darmodjo, Hendro dan Jenny R.E Kaligis. (1992/1993). Pendidikan
IPA II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Materi Pelatihan
Guru Implementasi Kurikulum 2013 .Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Mansur, Muslich. 2007. KTSP (kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
pemahaman & pengembangan. Jakarta : Bumi Aksara.
Patta Bundu. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah
dalam Pembelajaran Sains-SD. Jakarta: DEPDIKNAS.
Patta Bundu. 2010. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah
dalam Pembelajaran Sains-SD. Jakarta: DEPDIKNAS.
Rahayu, Nina. 2014. Implementasi Keterampilan Proses Pada
Pembelajaran IPA di Kelas IV C SD Muhammadiyah Condongcatur Sleman.
Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Srini M. Iskandar. 1996/1997. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi.
Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, lampiran 1 Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
untuk SD/MI. Jakarta.
Usman Samatowa. 2006. Bagaimana Pembelajaran IPA di Sekolah
Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Tinggi.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Surabaya: Bumi Aksara
Arief S. Sadiman, dkk. (2006).  Media Pendidikan, Pengertian,
Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekkom. Dikbud. dan PT.
Raja Grafindo Persada.
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (2005).
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ahmad Rohani. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka
Cipta.
Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT Rajagrafindo
Persada: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai