Anda di halaman 1dari 35

Nama : Nadia Rosalina

Nim : 837444927

TUGAS PRAKTIK 1 PKP


Uraian Tugas:
A. Matangkan dan revisi Rancangan RPP Perbaikan Pembelajaran siklus 1 yang
sudah Anda buat sesuai format kemarin
B. Buatlah Kajian Teori dengan contoh format berikut ini:
Bab II Kajian Pustaka
A. Metode Pembelajaran
B. Metode Pembelajaran Jigsaw
1. Pengertian Metode Pembelajaran Jigsaw
2. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Jigsaw
3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Jigsaw
C. Karakteristik Siswa Kelas 3 SD
D. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
3. Ciri-ciri Hasil Belajar
E. Hasil Belajar IPA
1. Hakekat IPA
2. Pengertian Hasil Belajar IPA
3. Tujuan Pembelajaran IPA Kelas 3 SD
C. Jangan lupa isi lembar perencanaan perbaikan pembelajaran ipa/ips/bahasa
indonesia/matematika/tematik* (format terlampir)
D. Lakukan simulasi pembelajaran sesuai RPP Perbaikan Siklus 1 dengan
ketentuan:
1. Gunakan pakaian sopan kemeja berkerah, bawahan celana untuk pria
dan rok untuk wanita. Jangan lupa memakai almamater UT.
2. Siapkan media pembelajaran dan setting pembelajara di kelas
3. Divideokan selama 3-5 menit yang memuat cuplikan kegiatan awal, inti,
dan akhir (penutup).
4. Jangan lupa di video awal sertakan nama, NIM, Kelas/Semester, Mata
kuliah
5. Jangan lupa sertakan lembar refleksi yang sudah tutor buatkan untuk
diberikan ke supervisor 2 beserta lembar APKG1 dan APKG2 ke
supervisor 2 saat Anda melakukan praktik tersebut.
6. Ambil data penilaian pembelajaran tersebut.
7. Upload video pada you tube kelas masing-masing dan juga kirim link
youtube masing-masing di LMS tugas praktik 1 serta lembar penilaian
APKG1, APKG 2, dan lembar observasi supervisor 2.
8. Mohon memberikan link you tube yang sudah diupload tugasnya ke
ketua kelas/PJ dilengkapi bukti screen shot foto kegiatan awal, inti,
akhir.
9. Terakhir H-2 sebelum pertemuan 4.

Bab II
Kajian Pustaka

A. Metode Pembelajaran
Pengertian Metode Belajar adalah merupakan cara yang di lakukan oleh
seorang guru dalam bentuk konkret yang berupa langkah-langkah untuk meng
aktifkan suatu pembelajaran dengan tujuan tertentu yaitu perubahan sikap positif
pada peserta didik
B. Metode Pembelajaran Ceramah dan Diskusi
1. Pengertian Metode Pembelajaran Ceramah dan Diskusi.
a. Ceramah : Sebuah bentuk interaksi belajar mengajar dalam bentuk
penerangan atau penuturan lisan seorang guru kepada peserta didik dalam
melaksanakan pembelajaran sedangkan peranan siswa mendengarkan dengan
teliti serta mencatat yang pokok yang di terangkan oleh guru.
b. Diskusi : Metode penyajian dalam proses pembelajaran dimana tugas siswa
dihadapakan pada satu masalah untuk dipecahkan bersama dalam bentuk
kelompok ,dalam sebuah kelompok terlihat dua individu atau lebih saling
tukar menukar pendapat untuk memecahkan suatu masalah.
2. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Ceramah dan Diskusi.
a. Metode Ceramah
1) Persiapan : menciptakan kondusifnya siswa
2) Pelaksanaa :
- Penyajian tahap guru menyampaikan bahan /materi pelajaran
(metode ceramah).
- Asosiasi/komparasi, artinya memberi kesempatan pada siswa
untuk menghubungkan dan membandingkan materi ceramah
yang telah diterimanya, melalui tanya jawab (metode tanya
jawab).
- Generalisasi/kesimpulan, memberikan tugas kepada siswa
untuk membuat kesimpulan melalui hasil ceramah (metode
tugas).
3) Penutup :
Mengadakan penilaian terhadap pemahaman siswa mengenai
bahan yang telah diterimanya, melalui tes lisan dan tulisan atau
tugas lain.
b. Metode Diskusi
1) Persiapan
- Menetukan topik masalah yang akan di pecahkan secara
diskusi.
- Menyediakan alternative komunikasi kelompok
2) Siswa dibentuk kelompok.
3) Siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing, sedangkan guru
berkeliling dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain, menjaga
ketertiban, serta memperlihatkan dorongan dan pinjaman semoga
anggota kelompok berpartisipasi aktif dan diskusi sanggup berjalan
lancar. Setiap siswa hendaknya, mengetahui secara persis apa yang
akan didiskusikan dan bagaimana caranya berdiskusi.
4) Setiap kelompok harus melaporkan hasil diskusinya. Hasil diskusi
dilaporkan ditanggapi oleh semua siswa, terutama dari kelompok lain.
Guru memperlihatkan ulasan atau klarifikasi terhadap laporan tersebut.
5) Akhirnya siswa mencatat hasil diskusi, sedangkan guru menyimpulkan
laporan hasil diskusi dari setiap kelompok.
3. Kelebihan dan kelemahan Pembelajaran Ceramah dan diskusi
a. Metode Ceramah
Kelebihan :
1) Persingkat waktu seorang guru dalam proses belajar mengajar.
2) Apabila menggunakan sound system siswa banyak yang
mendengarkan.
3) Bahan pelajaran sudah dipilih / dipersiapkan sehingga memudahkan
untuk mengklasifikasi dan mengkaji aspek-aspek bahan pelajaran.
4) Apabila bahan pelajaran belum dikuasai oleh sebagian siswa maka
guru akan merasa mudah untuk menugaskan dan memberikan rambu-
rambu pada siswa yang bersangkutan.
Kekurangan :
1) Sulit bagi yang tidak mempunyai kemampuan menyimak.
2) Menimbulkan verbelasi.
3) Materi cenerung di ingat.
4) Proses belajar otoritas guru.
b. Metode Diskusi
Kelebihan :
1) Merangsang kreativitas siswa dalam bentuk ide, gagasan, dan
terobosan baru dalam memecahkan persoalan.
2) Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain.
3) Memperluas wawasan.
4) Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam
memecahkan suatu masalah.
Kekurangan :
1) Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu
yang panjang.
2) Tidak bisa dipakai pada kelompok besar.
3) Peserta mendapat informasi yang terbatas.
C. Karakterristik Siswa Kelas 5 SD
Siwa memapunyai penampilan yang beragam individual yang banyak dari segi
bidang antara lain keberagman intelegensi, kemampuan kognitif dan bahasa
perkembangan kepribadian fisik anak.
D. Hasil Belajar Siswa
1. Pengertian Hasil Belajar Siswa
Belajar merupakan proses yang aktif untuk memahami hal-hal baru
dengan pengetahuan yang kita miliki. Di sini terjadi penyesuaian dari
pengetahuan yang sudah kita miliki dengan pengetahuan baru. Dengan kata
lain, ada tahap evaluasi terhadap informasi yang didapat, apakah pengetahuan
yang kita miliki masih relevan atau kita harus memperbarui pengetahuan kita
sesuai dengan perkembangan zaman.
Sebagaimana dikatakan bahwa belajar pada dasarnya adalah suatu
proses perubahan manusia. Oemar Hamalik (2002:37), menyatakan bahwa
belajar merupakan proses perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat
pengalaman dan latihan. Pengalaman dan latihan terjadi melalui interaksi
antar individu dan lingkungannya, baik lingkungan alamiah maupun
lingkungan sosialnya.
Dalam pengertian tersebut belajar dapat berupa perubahan tingkah laku
yang terjadi baik lingkungan alamiah maupun lingkungan sosialnya. Proses
belajar adalah tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor
yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti
berorientasi ke arah yang lebih maju dari pada keadaan sebelumnya. Dengan
demikian, belajar adalah aktivitas yang berproses menuju pada satu perubahan
dan terjadi melalui tahapantahapan tertentu.
2. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa
Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Yang
termasuk kedalam faktor ini adalah :
1) Faktor jasmani, yaitu meliputi :
b) Faktor Kesehatan. Sehat berarti dalam keadaan baik segenap
badan beserta bagian-bagiannya/bebas dari penyakit. Kesehatan
adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh
terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika
kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah,
kurang bersemangat.
c) Cacat Tubuh. Yaitu sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau
kurang sempurna mengenai tubuh/badan.
2) Faktor psikologis, yaitu meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan dan kesiapan.
a) Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu
kecakapan untuk menghadapai dan menyesuaikan kedalam situasi
yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan
konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan
mempelajarinya dengan cepat.
b) Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi,
jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal)
atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang
baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang
dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa,
maka timbulah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.
c) Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap
belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai
dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-
baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
d) Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan
terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesuai belajar dan
berlatih. Jadi jelaslah bahwa bakat itu mempengaruhi belajar, jika
bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya,
maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan
pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu.
e) Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai.
Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan
tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang
menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya
penggerak/pendorongnya.
f) Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan
seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk
melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak
dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu
diperlukan latihan-latihan dan pelajaran.
g) Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi.
Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga
berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti
kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan itu perlu
diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan
padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih
baik.
3) Faktor kelelahan, yang meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan
rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan
timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan
kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan,
sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
4) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, yang
termasuk kedalam faktor eksternal adalah :
a) Faktor keluarga. Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari
keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
b) Faktor sekolah. Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini
mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah pelajaran dan waktu
sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan
tugas rumah.
c) Faktor Masyarakat. Masyarakat sangat berpengaruh terhadap
belajar siswa karena keberadaannya siswa dalam masyarakat.
Seperti kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media yang juga
berpengaruh terhadap positif dan negatifnya, pengaruh dari teman
bergaul siswa dan kehidupan masyarakat disekitar siswa juga
berpengaruh terhadap belajar siswa.
3. Ciri-ciri Hasil Belajar Siswa
a) Terbentuknya tingkah laku baru berupa kemampuan aktual dan potensial.
b) Kemampuan baru tersebut berlaku dalam waktu yang relatif lama.
c) Kemampuan tersebut diperoleh melalui usaha.
E. Hasil Belajar IPA
1. Hakekat IPA
Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah
sains. Kata sains ini berasal dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti ”saya
tahu”. Dalam bahasa Inggris, kata sains berasal dari kata science yang berarti
pengetahuan. Science kemudian berkembang menjadi social science yang
dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan sosial (IPS) dan
natural science yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu
pengetahuan alam (IPA).
IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena
alam. IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan
fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan
yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan
metode ilmiah. Definisi ini memberi pengertian bahwa IPA merupakan
cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifikasi
data, dan biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat
kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran matematis dan analisis data
terhadap gejala-gejala alam. Dengan demikian, pada hakikatnya IPA
merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa
fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu
rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.
Dalam perkembangan selanjutnya, metode ilmiah tidak hanya
berlaku bagi IPA tetapi juga berlaku untuk bidang ilmu lainnya. Hal yang
membedakan metode ilmiah dalam IPA dengan ilmu lainnya adalah cakupan
dan proses perolehannya. IPA meliputi dua cakupan yaitu IPA sebagai produk
dan IPA sebagai proses. Science is both of knowledge and a process
(Trowbridge and Sund, 1973:2).
Secara umum, kegiatan dalam IPA berhubungan dengan eksperimen.
Namun dalam hal-hal tertentu, konsep IPA adalah hasil tanggapan pikiran
manusia atas gejala yang terjadi di alam Seorang ahli IPA (ilmuwan) dapat
memberikan sumbangan besar kepada IPA tanpa harus melakukan sendiri
suatu percobaan, tanpa membuat suatu alat atau tanpa melakukan observasi.
Pembuktian teori Einstein secara ekperimental tidak dilakukan oleh Einstein.
Planet Neptunus pada awalnya tidak ditemukan berdasarkan hasil observasi
tetapi melalui perhitungan-perhitungan. Dengan demikian, IPA juga
merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan metode khusus
(Nokes, 1941).
Metode khusus yang dimaksud merupakan langkah-langkah seorang
ilmuwan dalam memperoleh pengetahuan. Pengetahuan berupa teori yang
diperoleh melalui hasil perhitungan atau pemikiran tidak akan bertahan kalau
tidak sesuai dengan hasil observasi, sehingga suatu teori tidak dapat berdiri
sendiri. Teori selalu didasari oleh hasil pengamatan. Planet Neptunus tidak
akan dapat ditemukan secara teoritis jika sebelumnya tidak ada pengamatan
yang menyaksikan suatu keanehan dalam lintasan planet lainya. Jika IPA
merupakan suatu jenis pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan cara yang
khusus, maka cara tersebut dapat berupa observasi, eksperimentasi,
pengambilan kesimpulan, pembentukan teori, eksperimentasi, observasi dan
seterusnya. Cara yang demikian ini dikenal dengan metode ilmiah (scientific
method).
Berdasarkan karakteristiknya, IPA berhubungan dengan cara mencari
tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pemahaman
tentang karakteristik IPA ini berdampak pada proses belajar IPA di sekolah.
Sesuai dengan karakteristik IPA, IPA di sekolah diharapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,
serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari. Berdasarkan karakteristik IPA pula, cakupan IPA yang
dipelajari di sekolah tidak hanya berupa kumpulan fakta tetapi juga proses
perolehan fakta yang didasarkan pada kemampuan menggunakan pengetahuan
dasar IPA untuk memprediksi atau menjelaskan berbagai fenomena yang
berbeda.
Cakupan dan proses belajar IPA di sekolah memiliki karakteristik tersendiri.
Uraian karakteristik belajar IPA dapat diuraikan sebagi berikut.
a) Proses belajar IPA melibatkan hampir semua alat indera, seluruh proses
berpikir, dan berbagai macam gerakan otot. Contoh, untuk mempelajari
pemuaian pada benda, kita perlu melakukan serangkaian kegiatan yang
melibatkan indera penglihat untuk mengamati perubahan ukuran benda
(panjang, luas, atau volume), melibatkan gerakan otot untuk melakukan
pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dengan benda
yang diukur dan cara pengukuran yang benar, agar diperoleh data
pengukuran kuantitatif yang akurat. Misalnya data panjang awal benda
sebelum dipanaskan dan data panjang akhir benda setelah dipanaskan
dalam kurun waktu tertentu. Proses ini melibatkan alat indra untuk
mencatat data dan mengolah data agar dihasilkan kesimpulan yang tepat.
b) Belajar IPA dilakukan dengan menggunakan berbagai macam cara
(teknik). Misalnya, observasi, eksplorasi, dan eksperimentasi. Termasuk
teknik manakah yang Anda gunakan ketika Anda belajar fenomena gerak
jatuh bebas? Mengapa demikian?
c) Belajar IPA memerlukan berbagai macam alat, terutama untuk membantu
pengamatan. Hal ini dilakukan karena kemampuan alat indera manusia itu
sangat terbatas. Selain itu, ada hal-hal tertentu bila data yang kita peroleh
hanya berdasarkan pengamatan dengan indera, akan memberikan hasil
yang kurang obyektif, sementara itu IPA mengutamakan obyektivitas.
Misal, pengamatan untuk mengukur suhu benda diperlukan alat bantu
pengukur suhu yaitu termometer. Alat bantu ini membantu ketepatan
pengukuran dan data pengamatannya dapat dinyatakan secara kuantitatif.
Jika pengukuran dilakukan berulang-ulang dengan tingkat ketelitian yang
sama maka data yang diperoleh akan sama. Jika pengukuran dilakukan
dengan panca indera saja, maka data yang diperoleh akan berbeda-beda
dan datanya bersifat kualitatif karena didasarkan pada hal-hal yang
dirasakan orang yang melakukan pengukuran. Data kualitatif ini bersifat
subyektif, karena sangat mungkin keadaan panas benda yang sama,
dirasakan oleh dua orang atau lebih yang berbeda, hasilnya berbeda-beda
pula sehingga data yang diperoleh tidak obyektif.
d) Belajar IPA seringkali melibatkan kegiatan-kegiatan temu ilmiah (misal
seminar, konferensi atau simposium), studi kepustakaan, mengunjungi
suatu objek, penyusunan hipotesis, dan yang lainnya. Kegiatan tersebut
kita lakukan semata-mata dalam rangka untuk memperoleh pengakuan
kebenaran temuan yang benar-benar obyektif. Contoh, sebuah temuan
ilmiah baru untuk memperoleh pengakuan kebenaran, maka temuan
tersebut harus dibawa ke persidangan ilmiah lokal, regional, nasional,
atau bahkan sampai tingkat internasional untuk dikomunikasikan dan
dipertahankan dengan menghadirkan ahlinya.
e) Belajar IPA merupakan proses aktif. Belajar IPA merupakan sesuatu yang
harus siswa lakukan, bukan sesuatu yang dilakukan untuk siswa. Dalam
belajar IPA, siswa mengamati obyek dan peristiwa, mengajukan
pertanyaan, memperoleh pengetahuan, menyusun penjelasan tentang
gejala alam, menguji penjelasan tersebut dengan cara-cara yang berbeda,
dan mengkomunikasikan gagasannya pada pihak lain. Keaktifan dalam
belajar IPA terletak pada dua segi, yaitu aktif bertindak secara fisik atau
hands-on dan aktif berpikir atau minds-on (NRC, 1996:20). Keaktifan
secara fisik saja tidak cukup untuk belajar IPA, siswa juga harus
memperoleh pengalaman berpikir melalui kebiasaan berpikir dalam
belajar IPA.
2. Pengertian Hasil Belajar IPA
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh seseorang
setelahseseorang melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar biasanya diberikan
dalam bentuk nilai atau angka. Untuk mendapatkan hasil belajar bisa
dilakukan dengan cara tes maupun non tes, bisa melalui ulangan, tugas dan
sebagainya. Penelitian ini dibatasi pada hasil belajar ranah kognitif. Hasil
belajar ranah kognitif merupakan salah satu hasil belajar dimana
mengakibatkan suatu perubahan pada diri seseorang setelah mengikuti
prosespembelajaran dalam hal berpikir seperti pengetahuannya bertambah,
pemahamannya meningkat, dan sebagainya. Mengacu pada penjelasan-
penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA adalah
kemampuan kognitif yang diperoleh seseorang setelah seseorang melakukan
kegiatan belajar berupa Materi daur air yang dapat dideskripsikan Kegunaan
air bagi makhluk hidu serta kegiatan yang melibatkan air dalam kehidupan
sehari –hari dan meberikan gambaran tentang skema Daur air.

3. Tujuan Pembelajaran IPA Kelas 5 SD


a) Mendeskripsikan upaya meningkatan hasil belajar siswa kelas V pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN Waru Barat 6 Kecamatan Waru
Kabupaten Pamekasan melalui media Audio Visual.
b) Mendeskripsikan respon siswa kelas V dalam pembelajaran dengan media
Audio Visual pada materi daur air mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
di SDN Waru Barat 6 Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan.
PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN IPA

Fakta/Data Pembelajaran yang terjadi kelas :


Ketika proses pembelajaran tentang Daur Air siswa cenderung diam dan pasif pada
saat pertemuan. Ketika diadakan evaluasi pembelajaran hasil sangat mengecewakan,
yaitu dari 12 siswa yang ada, hanya 4 siswa yang mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Maksimal) yang telah ditentukan, yaitu 70.
Identifikasi masalah :
1) Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
2) Banyaknya siswa yang tidak memahami materi yang disampaikan guru.
3) Kurangnya siswa dalam merespon materi yang disampaikan.
Analisis masalah :
Faktor penyebab dari masalah yang terjadi adalah :
1) Guru dalam mengajar kurang variasi dalam menerapkan metode-metode
mengajar dalam pelajaran IPA.
2) Guru kurang memberikan poin atau reward pada siswa yang bertanya maupun
yang menjawab pertanyaan dari guru, sehingga siswa kurang bergairah untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru.
3) Siswa merasa bosan mengikuti pembelajaran.
Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah :
Alternatif :
1) Menerapkan strategi pembelajaran yang mampu menarik perhatian siswa.
2) Penggunaan media pembelajaran untuk menarik minat belajar siswa.
3) Penerapan media pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa secara
langsung.
4) Membangkitkan minat belajar siswa.
Prioritas :
Menggunakan media pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa,
yaitu media audio visual.
Rumusan masalah :
1) Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 pada pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam di SD Negeri Waru Barat 6 Kecamatan Waru
Kabupaten Pamekasan melalui media gambar ?
2) Bagaimana respon siswa kelas 5 dalam pembelajaran dengan media gambar
pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD Negeri Waru Barat 6
Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan ?
RPP Perbaikan :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )
SIKLUS I

Sekolah : SDN Waru Barat 6


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester : V/ 2
Materi Pokok : Bumi dan Alam Semesta
Waktu : 2 x 35 menit (1xPertemuan)

I. Standar Kompetensi :
KI.1 Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
KI.3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati,
menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
dirumah, disekolah, dan tempat bermain.
KI.4 Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis dalam karya yang estetis, dalam pergerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.

II. Kompetensi Dasar


3.7 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya.
III. Indikator
III.7.1 Menjelaskan siklus air.
III.7.2 Menyebutkan kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air.
III.7.3 Menyebutkan kegunaan air dan cara menghemat air.

IV. Tujuan Pembelajaran**:


1. Siswa dapat Memahami peta konsep tentang air.
2. Siswa dapat Menyebutkan kegunaan air.
3. Siswa dapat Memahami daur air.
4. Siswa dapat Mengambar skema daur air.

V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


A. Tujuan Perbaikan Bagi Siswa
Dapat memberikan pemahaman serta solusi untuk meningkatkan hasil belajar
siswa untuk mencapai prestasi yang lebih baik.
B. Tujuan Perbaikan Bagi Guru
Menggunakan metode bervariasi diharapkan mempermudah guru dalam
proses belajar mengajar untuk pemahaman siswa terhadap materi yang di
ajarkan, dan mampu mengembangkan keterampilan sehingga dapat
mengembangkan secara maksimal.

VI. Materi Ajar


Daur Air
 Kegunaan Air.
 Daur Air.

VII.Metode Pembelajaran
Metode Bervariasi ( Ceramah, diskusi dan penugasan )

VIII. Langkah-langkah Pembelajaran


1. Kegiatan Awal
Apersepsi dan Motivasi : (5 menit)
a. Guru menyapa dan mengucapkan salam kepada semua
siswa.
b. Guru mengajak siswa untu berdoa.
c. Guru memberikan motivasi agar siswa mau dan
berminat untuk belajar.
d. Guru mengabsen kehadiran siswa.
e. Guru menanyakan kembali tentang materi sebelumnya
yang sudah dipelajari.
f. Guru memberikan apersepsi terhadap materi yang akan
diajarkan yaitu tentang daur air.
g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang daur
air.
2. Kegiatan Inti
A. Eksplorasi (25 menit)
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a) Siswa dapat Memahami peta konsep tentang air.
b) Memahami daur air.
c) Memfasilitasi siswa menggunakan gambar daur air
untuk di diskusikan.
B. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a) Menyebutkan kegunaan air
- Minuman
- Pembersih
- Sarana olahraga
b) Menyebutkan kegiatan manusia yang berkaitan
dengan air.
c) Guru meminta siswa membentuk kelompok dengan
teman sebangkunya.
d) Guru membimbing siswa melakukan diskusi tentang
daur air.
e) Melalui media gambar siswa diminta berdiskusi
tentang terjadinya siklus air dibumi dan berdiskusi
tentang manfaat air bagi manusia dan hewan.
f) Siswa membuat laporan hasil diskusi yang dilakukan
secara berkelomok.
C. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa.
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
3. Kegiatan Akhir
A. Memberikan kesimpulan bahwa: (5 menit)
- Air dibutuhkan manusia untuk minum, mandi,
mencuci, sarana olahraga, dan lain-lain.
- Daur air adalah perubahan yang terjadi pada air
secara berulang dalam suatu pola tertentu.
B. Memberikan evaluasi kepada semua siswa.
C. Menutup pelajaran dan mengajak siswa untuk berdoa.

IX. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR


Alat : Proyektor, laptop, dan video pembelajaran.
Sumber Belajar : Buku SAINS SD relevan kelas V

X. Penilaian:
Nilai Budaya Dan Indikator
Teknik Bentuk
Karakter Bangsa Pencapaian Instrumen/ Soal
Penilaian Instrumen
Kompetensi
 Kerja keras :  Menjelaskan Tugas Uraian  Jelaskan
Individu Objektif pentingnya air.
Perilaku yang pentingnya air.
menunjukkan  Menggambarkan  Gambarkan proses
upaya sungguh- proses daur air daur air dengan
sungguh dalam dengan menggunakan
mengatasi menggunakan diagram atau
berbagai diagram atau gambar.
hambatan belajar gambar.
dan tugas,serta
menyelesaikan
tugas dengan
sebaik-baiknya.
 Kreatif : Berpikir
dan melakukan
sesuatu untuk
menghasilkan cara
atau hasil baru
dari sesuatu yang
telah dimiliki
 Mandiri : Sikap
dan perilaku yang
tidak mudah
tergantung pada
orang lain dalam
menyelesaikan
tugas-tugas
 Rasa ingin tahu :
Sikap dan
tindakan yang
selalu berupaya
untuk mengetahui
lebih mendalam
dan meluas dari
sesuatu yang
dipelajarinya,
dilihat, dan
didengar

 Lampiran Bahan Ajar

Daur Air
Air mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan makhluk hidup.
Air termasuk dalam kebutuhan primer manusia. Kegunaan air, yaitu untuk
minum, keperluan sehari-hari (mandi, mencuci, memasak),alat pembersih,
fasilitas olahraga, dan sebagainya.
Berikut adalah ringkasan terjadinya daur air di bumi.
air permukaan menguap → uap berkumpul di udara → membentuk awan →
terjadi pengembunan → titik-titik air → jatuh ke bumi sebagai hujan.
Proses pengembungan dari uap air menjadi butiran es disebut Kondensasi.
Kemudian, butiran es tersebut akan jatuh menjadi air hujan karena pengaruh dari
perubahan suhu.
Air hujan yang jatuh ke bumi sebagian masuk ke dalam tanah. Sebagian ke
selokan, sungai, laut. Air yang masuk ke tanah sebagian diikat oleh akar-akar
tanaman. Air ini berguna sebagai cadangan air. Air cadangan akan muncul
sebagai sumur atau sumber air lainnya. Daur air ini akan terus berputar.

Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Proses Daur Air


Pada perkembangannya manusia semakin banyak. Pertambahan penduduk,
mengakibatkan perlunya perluasan lahan. Salah satunya membuka lahan baru.
Digunakan persawahan atau rumah. Dengan banyaknya pembukaan lahan, hutan
akan gundul. Akibat hutan gundul akan mengakibatkan bencana bagi manusia.
Perkembangan di kota juga sangat berpengaruh. Lahan-lahan kosong
daerah resapan air akan hilang. Pengaruh inilah, yang membuat danau dan sungai
kering. Kekeringan sungai dan danau dapat mempengaruhi penguapan air.
Kurangnya penguapan mempengaruhi curah hujan yang turun. Bagaimanakah
bila air hujan berkurang? Melihat kondisi tersebut kita wajib menghemat air.

Penghematan Air
Bagaimana saat musim kemarau? Pada musim kemarau ketersediaan air
jelas berkurang. Kita dapati banyak daerah yang kekeringan. Orang harus
membeli untuk mendapatkan air. Pertimbangan di atas menuntut kita untuk
berhemat air. Kita harus bijaksana dalam menggunakan air. Apalagi bila air kita
peroleh dari PDAM. Juga air dari sumur pompa air listrik. Tidak berhemat
dengan air bisa berarti pemborosan biaya.
Tindakan penghematan air dapat dilakukan sebagai berikut.
a. Gunakan air seperlunya, jangan berlebihan.
b. Matikan kran air selesai digunakan.
c. Menggunakan air bekas cucian sayuran untuk keperluan lain.
d. Mendukung gerakan menanam pohon.
e. Membuat tandon air hujan.

 Lampiran Soal:
1. Penguapan air yang terdapat di samudera, danau dan sungai karena terkena sinar
matahari disebut……….
2. Sebutkan 3 cara menghemat aiar !
3. Jelaskan proses daur air !
4. Sebutkan 5 manfaat air bagi kehidupan manusia !
5. Air hujan yang jatuh ke bumi dan masuk kedalam tanah disebut……

 Kunci Jawaban:
1. Evaporasi.
2. Menggunakan air sesuai kebutuhan, menggunakan air bekas cucian untuk
menyiram tanaman, mematikan kran air jika selesai menggunakan.
3. Sirkulasi air secara terus menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke
bumi.
4. Untuk perikanan dan pariwisata, sarana olahraga, minum, mencuci, bertani.
5. Infiltrasi.

FORMAT KRITERIA PENILAIAN


 PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep  Semua benar. 4
 Sebagian besar benar. 3
 Sebagian kecil benar. 2
 Semua salah. 1

 PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan  Pengetahuan. 4
 Kadang-kadang Pengetahuan. 2
 Tidak Pengetahuan. 1

2. Praktek  Aktif Praktek. 4


 Kadang-kadang aktif. 2
1
 Tidak aktif.
3. Sikap 4
 Sikap.
2
 Kadang-kadang Sikap. 1
 Tidak Sikap.

 LEMBAR PENILAIAN
Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan Praktek Sikap Skor
1.
2.
3.
4.
5.

CATATAN :
 Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
 Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
Remedial.
Mengetahui, Pamekasan, April 2022
Kepala SDN Waru Barat 6 Mahasiswa

ASMAITUN, S.Pd NADIA ROSALINA


NIP. 19630112 198504 2 001 NIM. 837444927

Supervisor 2

TITIK HOTIJAH, S.Pd


NIP. 19920407 202012 2 001
LINK YOU TUBE

Alamat : https://youtu.be/u7ckD-HxgI8
Bukti screen shot foto kegiatan awal, inti, akhir.

Kegiatan Awal Kegiatan Inti

Kegiatan Akhir
Foto kegiatan awal Foto kegiatan inti

Foto kegiatan penutup Foto aktifitas diskusi bersama supervisor 2

Anda mungkin juga menyukai