Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nadia Rosalina

Nim : 837444927

Mata Kuliah : Pendidikan Lingkungan Hidup / PEBI4223

JAWABAN !

1. Sebagai manusia kita harus menjaga dan melestarikan lingkungan hidup agar tidak
mengalami kerusakan. Jika lingkungan rusak, maka akan berimbas buruk pada kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya.
2. – Hukum kekekalan energi satu
“ Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan ”
Contoh : Panas setrika yang merupakan hasil perubahan dari energy listrik.
– Hukum kekekalan energy dua
“ Energi dapat diubah bentuknya, tapi besarnya akan selalu sama ”
Contoh : Energi potensial air kemudian berubah menjadi energi kinetik pada turbin,
sehingga turbin berputar.
3. Hukum konservasi materi adalah massa total di dalam sistem tertutup yang tidak
memungkinkan materi atau energi untuk melarikan diri harus konstan.
Contoh nyatanya : massa gas karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari pembakaran
arang sama dengan massa arang (C) dan oksigen (O2) MASSA AIR (H2O) yang
terbentuk dari reaksi antara gas hidrogen (H2) dan oksigen (O2) sama dengan massa gas
pembentuknya tersebut.
4. Perkembangan PLH di Indonesia mulai dari :
a. Periode 1969-1983
Usaha pengembangan PLH ini tidak bisa dilepaskan dari hasil Konferensi Stockholm
pada tahun 1972, antara lain menghasilkan rekomendasi dan deklarasi seperti tentang
pentingnya kegiatan pendidikan untuk menciptakan kesadaran masyarakat dalam
melestarikan lingkungan hidup. Salah satu kegiatan yang mempelopori
pengembangan PLH di Indonesia dilakukan oleh IKIP Jakarta, yaitu dengan
menyusun Garis-garis Besar Pendidikan dan Pengajaran (GBPP) bidang lingkungan
hidup untuk pendidikan dasar. Pada tahun 1977/1978, GBPP tersebut kemudian di
ujicobakan pada 15 SD di Jakarta. Selain itu, penyusunan GBPP untuk pendidikan
dasar, beberapa perguruan tinggi juga mulai mengembangkan Pusat Studi
Lingkungan (PSL) yang salah satu aktivitas utamanya adalah melaksanakan kursus-
kursus mengenai analisis dampak lingkungan (AMDAL). Program studi lingkungan
dan konservasi sumber daya alam di beberapa perguruan tinggi juga mulai
dikembangkan.
b. Periode 1983-1993
Pada periode ini, kegiatan PLH baik di jalur formal maupun dijalur non formal telah
semakin berkembang. Pada jalur pendidikan formal, khususnya pada jenjang
pendidikan dasar dan menegah, materi pendidikan yang berkaitan dengan lingkungan
hidup dan konservasi Sumber Daya Alam (SDA) telah di integrasikan ke dalam
kurikulum 1984. Selama periode ini, berbagai pusat studi seperti Pusat Studi
Kependudukan (PSK) dan Pusat Studi Lingkungan (PSL) baik di perguruan tinggi
negeri maupun swasta terus bertambah jumlah dan aktivitasnya. Selain itu, program-
program studi pada jenjang S1, S2, dan S3, yang berkaitan dengan pengelolaan
lingkungan hidup dan sumber daya alam juga terus berkembang. Bahkan isu dan
permasalahan lingkungan hidup telah diarahkan sebagai bagian dari Mata Kuliah
Dasar Umum (MKDU) yang harus diterima oleh semua mahasiswa pada semua
program studi atau disiplin ilmu. Perhatian terhadap upaya pengembangan PLH oleh
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan juga harus meningkat, khususnya pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah, yaitu dengan terus dimantapkannya program
dan aktivitasnya melalui pembentukan bagian proyek KLH sebagai salah satu unit
menengah (Dikdasmen). Pada periode ini sosialisasi masalah lingkungan hidup juga
dilakukan terhadap kalangan administratur negara dengan memasukan materi
kependudukan dan lingkungan hidup ke dalam kurikulum perjenjangan tingkat
sepada, sepadya dan sespa pada diklat Lembaga Administrasi Negara (LAN) tahun
1989/1990. Di samping itu, selama periode ini pula banyak LSM serta lembaga
nirlaba lainnya yang didirikan dan ikut mengambil peran dalam mendorong
terbentuknya kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku ramah lingkungan.
Secara keseluruhan, perkembangan kegiatan pendidikan, penyuluhan, dan penyadaran
masyarakat tersebut terjadi di seluruh kawasan Indonesia.
c. Periode 1993-sekarang (tahun 2017)
Salah satu hal yang menonjol dalam periode ini adalah ditetapkannya memorandum
bersama antara departemen pendidikan dan kebudayaan dengan kantor mentri negara
lingkungan hidup No. 0142/U/1996 dan No Kep: 89/MENLH/5/1996 tentang
pembinaan dan pengembangan PLH, tanggal 21 mei 1996. Sejalan dengan itu,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Mengah (Dikdasmen) Dapartemen P dan K
juga terus mendorong pengembangan dan pemantapan pelaksanaan PLH di sekolah-
sekolah antara lain melalui pemantapan guru, penggalakan bulan bakti lingkungan,
penyiapan Buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan
Hidup (PKLH) untuk guru SD, SMP, SMA, dan SMK, program sekolah asri dan lain-
lain. Meskipun perhatian terhadap langkah-langkah pengembangan PLH pada satu
atau dua tahun terakhir ini semakin meningkat, baik untuk pendidikan sekolah dan
pendidikan luar sekolah, namun harus diakui bahwa masih banyak hal yang perlu
terus selalu diperbaiki agar PLH dapat lebih memasyarakat secara konsisten dan
berkelanjutan. Dengan demikian, kegiatan PLH yang dilaksanakan mulai jenjang pra
sekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi melalui
berbagai bentuk kegiatan yang dapat memberikan hasil optimal.
5. Contoh bentuk energi yang ada di alam :
a. Energi panas : panas matahari.
b. Energi bunyi : memukul benda.
c. Energi cahaya : cahaya matahari atau cahaya bintang.
d. Energi kimia : kayu kering yang kita bakar.
e. Energi listrik : gesekan atom muatan positif dan negativ, sehingga terbentuk energi
listrik dan dilepaskan dalam bentuk petir.
f. Energi mekanik : buah jatuh dari pohon.
6. a. Sumber daya alam yang tidak pernah habis adalah sumber daya alam yang kekal
(selamanya yang ada dibumi).
b. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang dapat
dipulihkan atau diadakan kembali.

Anda mungkin juga menyukai