Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

Perbincangan mengenai isu pemanasan global belakangan ini bukan lagi


monopoli para aktivis lingkungan, kepala pemerintahan di berbagai negara, tetapi
juga sudah menjadi perbincangan yang hangat di kalangan masyarakat awam.
Perubahan iklim (climate change) adalah gejala naiknya suhu permukaan bumi
akibat naiknya intensitas efek rumah kaca yang kemudian menyebabkan
terjadinya pemanasan global. Kenaikan suhu udara ini dipicu oleh semakin
tingginya kadar Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer, diantaranya oleh CO2 yang
banyak dihasilkan dari aktivitas manusia seperti kegiatan pembakaran bahan
bakar fosil (minyak, gas, batubara) yang banyak digunakan untuk industri,
transportasi, rumah tangga, pembangkit, dll.1
Kerusakan lingkungan yang

secara ekologis sudah demikian parah,

kini sudah saatnya dipikirkan dengan pendekatan kearah ekologi. Berbagai


bentuk antisipasi sebagai wujud kepedulian telah melahirkan berbagai program
maupun gerakan-gerakan lingkungan dalam upaya memerangi pemanasan
global tersebut, baik berupa program-program lingkungan yang diprakarsai oleh
pemerintah (Kementerian Lingkungan Hidup), gerakan-gerakan lingkungan oleh
Lembaga

Swadaya

Masyarakat

(LSM),

instansi

pendidikan,

kampanye,

penyuluhan, sosialisasi, dan lain-lain. Berbagai upaya harus dilakukan oleh


setiap manusia disegala kegiatannya untuk

menyelamatkan

kualitas

alam

yang akan menjamin kualitas hidup manusia. Salah satu upaya tersebut adalah
program lingkungan yang ditujukan untuk lingkungan Perguruan
disebut

Tinggi

yang

dengan program eco campus (Green Campus). Green Campus

merupakan sebuah sistem manajemen lingkungan yang berkelanjutan untuk


mewujudkan kampus yang berwawasan lingkungan dan bertujuan untuk
mengatasi

permasalahan

lingkungan

yang

terjadi

terutama

akibat

dari

keberlangsungan kampus yang bersangkutan.


Pada dasarnya program eco campus adalah bersifat sukarela (volunteer)
dan merupakan program stimulus, dimana tidak ada unsur paksaan maupun
tekanan dari pemerintah. Yang menjadi latar belakang penggagasan program

eco campus adalah pendapat bahwa lingkungan kampus diharapkan menjadi


tempat yang nyaman, bersih, teduh (hijau), indah dan sehat dalam menimba ilmu
pengetahuan. Lingkungan kampus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
ekosistem perkotaan memiliki peran dalam menurunkan pemanasan global.
Disamping itu, yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana masyarakat
kampus dapat mengimplementasikan IPTEK Bidang Lingkungan Hidup secara
nyata. Oleh karena itu, program eco-campus bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran serta kepedulian masyarakat kampus sebagai kumpulan masyarakat
ilmiah untuk turut serta berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam mengurangi
pemanasan global. 2
Telah banyak kampus di negara lain (Australia, Amerika, Jepang) yang
telah menerapkan konsep kampus berkelanjutan atau eco/green campus dalam
setiap aspek pengelolaannya. Konsep ini merupakan solusi yang tepat dalam
mengatasi permasalahan lingkungan yang terjadi dewasa ini terutama akibat dari
keberlangsungan perguruan tinggi yang bersangkutan.3 Hasil pemeringkatan UIGreen Matrix tahun 2015 yang diikuti oleh 407 universitas dari 65 negara di
dunia, menempatkan Universitas Nottingham (Inggris) di urutan pertama dengan
skor 7.267, diikuti Universitas of Connecticut (Amerika Serikat) di peringkat
kedua (7.156), dan Universitas of California, Davis (California) di urutan ketiga
dengan skor 7.134.Dari hasil tersebut juga Indonesia menempatkan tiga kampus
yang masuk 50 besar kampus hijau terbaik dunia, yakni Universitas Indonesia
(UI) pada peringkat 33 dengan skor 6,157.00, kemudian Institut Pertanian Bogor
(IPB) peringkat 36 dengan skor 6,130.00 dan disusul Universitas Diponegoro
(UNDIP) pada peringkat 44 dengan skor 5,989.00. 4
Secara Nasional UNDIP berhasil menduduki peringkat ketiga kampus
terhijau

di

Indonesia

setelah

UI

dan

IPB

berdasarkanpengelolaanlingkunganhidupkampus, yaitu UI Green Matrix Ranking


of World Universities 2015. Indikator yang dipakai dalam proses pemeringkatan
UI Green Matrix yaitu Penataan & Infrastruktur, Perubahan Energi & Iklim,
Pengelolaan Limbah, Pengelolaan Air, Transportasi Ramah Lingkungan, dan
yang terakhir adalah Pendidikan. 5

Kampus sebagai lembaga/institusi yang berfungsi menyelenggarakan


pendidikan, pengajaran, penelitian serta pengabdian masyarakat mempunyai
pengaruh sangat penting dalam masyarakat sehingga menjadi acuan dalam
menerapkan kajian mengenai lingkungan. Universitas Dipenogoro (UNDIP)
merupakan Perguruan Tinggi Negeri terbaik di Semarang dan Jawa Tengah versi
Webometrix tahun 2014-2015.6UNDIP Eco Campus merupakan program dalam
pengelolaan lingkungan hidup secara nyata. Pengertian istilah UNDIP Eco
Campus/ Green Campus dalam konteks pelestarian lingkungan bukan hanya
suatu lingkungan kampus yang dipenuhi dengan Pepohonan yang Hijau ataupun
kampus yang dipenuhi oleh cat hijau, namun jauh lebih dari itu makna yang
terkandung dalam eco campus adalah sejauh mana warga kampus dapat
memanfaatkan sumberdaya yang ada di lingkungan kampus secara efektif dan
efisien, misalnya dalam pemanfaatan Kertas, alat tulis menulis, penggunaan
Listrik, Air, Lahan, Pengelolaan Sampah, dan pengembangan riset dan IPTEK ke
arah pelestarian sumber daya demi tercapainya keseimbangan ekologi.
Salah satu indikator yang mendukung konsep eco campus adalah
penyediaan lahan terbuka hijau sebesar 30% atau lebih dari total luas
kampus.Error: Reference source not found Kampus UNDIP tembalang memiliki
potensi untuk mecapai indikator tersebut. Jika dilihat secara keseluruhan,
kampus UNDIP Tembalang memiliki lahan terbuka yang lebih luas dibandingkan
dengan lahan yang digunakan untuk pembangunan gedung. Sebagian besar
lahan terbuka tersebut ditanami oleh oleh rumput dan pepohonan, dan beberapa
telah difungsikan sebagai taman terbuka hijau. Kontur tanah rerumputan yang
berbukit menciptakan suasana tropis yang hangat. Harapan dari program UNDIP
eco campus adalah

muncul

dan terbangunnnya kesadaran dan kepedulian

warga kampus sendiri dalam memelihara kelestarian lingkungan. Kampus


sebagai tempat berkumpulnya dan dilahirkannya para intelektual muda sebagai
generasi penerus bangsa diharapkan dapat menjadi model atau contoh bagi
institusi lain dalam pengelolaan lingkungan yang baik. Sebagai langkah awal,
diharapkan UNDIP dapat menjadi pioner dalam program pengelolaan lingkungan
hidup yang konsisten dan berkesinambungan di tingkat regional, nasional
maupun internasional.

ECO CAMPUS
Pengertian istilah eco campus bukan berarti hanya suatu lingkungan
kampus yang dipenuhi dengan pepohonan yang hijau ataupun kampus yang
dipenuhi

oleh

cat

hijau,

ataupun barangkali

karena

kebetulan

jaket

almamater kampus yang bersangkutan berwarna hijau, amun lebih jauh dari
itu makna yang terkandung dalam eco campus adalah sejauh mana warga
kampus dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan kampus
secara efektif dan efisien, isalnya dalam pemanfaatan kertas, alat tulis menulis,
penggunaan listrik, air, lahan, pengelolaan

sampah,

dll. Dimana

semua

kegiatan itu dapat dibuat neraca dan dapat diukur secara kuantitatif baik
dalam jangka waktu bulanan maupun tahunan.
Eco

Campus

adalah

sebuah

komunitas

perguruan

tinggi

untuk

meningkatkan efisiensi energi, melestarikan sumber daya, dan meningkatkan


kualitas lingkungan yang berkelanjutan, serta menciptakan lingkungan belajar
yang sehat.7
Eco Campus adalah salah satu yang mengintegrasikan pengetahuan
lingkungan ke dalam

semua

disiplin

ilmu

yang

relevan,

meningkatkan

pembelajaran lingkungan, memberikan kesempatan bagi pelajar/mahasiswa


untuk belajar kampus dan masalah lingkungan setempat, melakukan audit
lingkungan,

pertanggung

jawaban

institusi

dalam mengeluarkan kebijakan

lingkungan, mengurangi sampah kampus, memaksimalkan efisiensi energi,


membuat kelestarian lingkungan menjadi prioritas utama dalam penggunaan
lahan, transportasi, dan perencanaan pembangunan, membentuk pusat studi
mahasiswa

lingkungan, dan mendukung mahasiswa

yang

karirnya

ingin

bertanggung jawab terhadap lingkungan.


Ada beberapa indikator ataupun parameter yang dapat dijadikan
sebagai

ukuran apakah

kampus

tersebut

benar-benar

telah

mencapai

sebutan Eco Campus. Ukuran keberhasilan tersebut ditentukan oleh beberapa


faktor, antara lain:
1. Efisiensi penggunaan kertas sebagai kebutuhan pokok pengajaran

2. Efisiensi pengelolaan sampah dalam penyelenggaraan pendidikan dan


pengajaran
3. Efisiensi penggunaan lahan sebagai ruang terbuka hijau dan estetika
4.
5.
6.
7.
8.

(landscape)
Efisiensi penggunaan listrik
Efisiensi penggunaan air
Efisiensi pemakaian sumber daya alam
Kawasan bebas asap rokok
Upaya kontribusi pengurangan pemanasan global

RENCANA STRATEGI UNDIP MENUJU ECO CAMPUS


A. VISI
MEWUJUDKAN UNDIP SEBAGAI ECO KAMPUS TAHUN 2025
B. MISI
1. MENINGKATKAN

UPAYA

PEMAHAMAN

DAN

KESADARAN

MENGENAI ECO CAMPUS KE SELURUH CIVITAS AKADEMIK.


2. MENINGKATKAN
KERJASAMA
YANG
SINERGIS
DAN
BERKELANJUTAN BAIK INTERNAL MAUPUN LINTAS SEKTOR.
3. MENINGKATKAN PENGEMBANGAN RISET DAN TEKNOLOGI
BERWAWASAN LINGKUNGAN.
4. MENJADIKAN UNDIP SEBAGAI KAMPUS YANG BERWAWASAN
LINGKUNGAN

DAN

BERKONTRIBUSI

DALAM

UPAYA

PELESTARIAN LINGKUNGAN.
C. ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL
Lingkungan Eksternal yang jauh:
1. Peningkatan daya beli masyarakat dan kemudahan akses terhadap
pembelian kendaraan bermotor.
2. Minimnya riset dan pengembangan teknologi yang ramah lingkungan.
3. Perkembangan sosial budaya yang berimbas terhadap tingkat
komsumsi yang tinggi termasuk persaingan pemakaian kendaraan
bermotor, peralatan elektronik, makanan cepat saji.
4. Perubahan demografi khususnya di Kecamatan Tembalang.
5. Implementasi kebijakan pemerintah terhadap penggunaan produk
ramah lingkungan

6. Krisis keuangan global berpengaruh pada Strategi Kebijakan Kampus


Ramah Lingkungan

Lingkungan Eksternal yang dekat:


1. Arah pengembangan organisasi
Pengembangan konsep ramah lingkungan di masyarakat sekitar
lingkungan undip
2. Keberadaan institusi/ perusahaan yang bekerja sama dengan UNDIP
seperti: PT. PERTAMINA, BRI, BNI, BTN, MANDIRI, DJARUM,dll.
3. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan,
meningkatnya permintaan terhadap produk ramah lingkungan,
kecenderungan trend kembali ke alam, dukungan sosial baik dari
masyarakat, LSM dan pers dan isu pemanasan global, maka kampus
perlu menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan.
4. Meningkatkan daya saing Undip dalam kompetisi antar perguruan
tinggi.

D. ANALISIS FAKTOR INTERNAL


1. SUMBER DAYA MANUSIA
a. UNDIP memiliki sejumlah SDM dari beberapa Fakultas yang fokus
terhadap masalah kesehatan dan lingkungan seperti: Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknik
(Lingkungan, Industri, Mesin dll).
b. UNDIP memiliki pakar-pakar di bidang lingkungan.
c. Kurangnya kesamaan pemahaman terhadap konsep eco campus
didalam civitas akademik Undip.
2. ORGANISASI
a. UNDIP memiliki

berbagai

Unit

Kegiatan

Mahasiswa

yang

berhubungan dengan kepedulian dan kelestarian lingkungan


seperti: BEM UNDIP, CONVIDENT, atmosPHere, KESEMAT, ecare, Peduli Sosial.
b. LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat)
3. SARANA/PRASARANA
a. Sepeda Kampus.

b. TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu).


c. Peralatan Komposter, biopori dan tempat sampah terpisah.
4. DANA
a. UNDIP merupakan PTN BH yang dapat mengelola keuangannya
sendiri.
b. Anggaran penelitian mengenai lingkungan yang kecil.

ANALISIS SWOT
Kekuatan (S)
- UNDIP memiliki sejumlah
SDM
dari
beberapa
Fakultas
yang
fokus
terhadap
masalah
kesehatan dan lingkungan
- UNDIP memiliki pakarpakar
di
bidang
lingkungan.
- UNDIP memiliki berbagai
UKM yang berhubungan
dengan kepedulian dan
kelestarian lingkungan.
- LPPM
- Sepeda Kampus
- TPST
- Peralatan
Komposter,
biopori
dan
tempat
sampah terpisah.

Kelemahan (W)
- Kurangnya
kesamaan
pemahaman
terhadap
konsep
eco
campus
didalam civitas akademik
Undip.
- Anggaran
penelitian
mengenai lingkungan yang
kecil

Peluang (O)
- Keberadaan institusi/
perusahaan yang bekerja
sama dengan UNDIP.
- Meningkatnya kesadaran
masyarakat, permintaan
produk ramah lingkungan,
trend kembali ke alam,
dukungan sosial.
- Implementasi kebijakan
pemerintah terhadap
penggunaan produk ramah
lingkungan
Ancaman (T)
- Peningkatan daya beli
masyarakat.
- Minimnya riset dan
teknologi yang ramah
lingkungan.
- Komsumsi yang tinggi,
termasuk persaingan
pemakaian kendaraan
bermotor, peralatan
elektronik, makanan cepat
saji.
- Perubahan demografi
khususnya di Kecamatan
Tembalang.
- Komitmen pemerintah
dalam implementasi
kebijakan terhadap produk
ramah lingkungan

UNDIP PTN BH

Menciptakan produk dan


teknologi ramah lingkungan

Edukasi lingkungan dan


advokasi kepada seluruh
stakeholder

Kebijakan kampus ramah


lingkungan

Peningkatan,
penggunaan
produk ramah lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

Nasoetion P. Pemanasan Global Dan Upaya-Upaya Sederhana Dalam Mengantisipasinya. Green

Indonesia. 2009.
2

Wasilah, Prijotomo J, Rachmawati M. Green Campus, Where Are You?. Seminar Nasional kota Hijau

Pesisir Tropis. Prosiding Seminar Nasional dan Kongres VII Asosiasi Sekolah Perencanaan
Indonesia. 2013.
3

Salampessy CF, Pranggono B. Kajian Penerapan Green-Campus (Studi Kasus Kampus Unisba Kel,

Taman Sari). Bandung. 2015.


4

Wiro. UI peringkat kampus hijau baik di dunia. Jakarta: Berita Satu. 2016.

Kampus Undip. Undip Kampus ke-3 terhijau di Indonesia. Semarang: UNDIP. 2015.

Anonim. Daftar Universitas Terbaik di Semarang-Jateng. BAN PT UNIVERSITAS. 2016.

Humblet, E. M., Owens, R., Roy, L. P. Roadmap to a Green Campus. Washington D.C : U.S. Green

Building Council. 2010.

Anda mungkin juga menyukai