Anda di halaman 1dari 6

ULASAN JURNAL PENELITIAN MATA KULIAH

MENEJEMEN PENYAKIT BERBASIS WILAYAH


1. Judul Satu : PERBANDINGAN DARI BEBERAPA METODE YANG BERBEDA
TERHADAP ANALISIS SPASIAL DATA KANKER DI UTAH (Comparison of Different
Methodes for Spatial Analysis of Cancer Data in Utah)
Penulis: Wayne Ball1, Sam LeFevre1, Lars Jarup2, and Linda Beale2
(1Environmental Epidemiology Program, Utah Department of Health, Salt Lake City,
Utah, USA; 2Small Area Health Statistics Unit,Imperial College London, London, UK)
Ringkasan: Pada jurnal ini membahas tentang perbandingan antara
Standarized Incidence Ratio (SIR) dengan perangkat lunak SaTScan yang
digunakan oleh Environmental Epidemiology Program (EEP) Departemen Kesehatan
Utah untuk menyelidiki atas keprihatinan permasalah kesehatan di Utah (USA).
Namun pendekatan SIR dengan analisis spasial ini dikenal bermasalah. Pemindaian
dilakukan secara statistik dalam perangkat lunak SaTScan yang semakin populer
dalam menyelidiki masalah kesehatan yang berorientasi pada geospasial. Akan
tetapi penggunaan SaTScan memerlukan beberapa manipulasi data diluar
kemampuan perangkat lunak berdasarkan Sistem Informasi Geografis (SIG).
Keuntungan dari metode SaTScan adalah kemampuannya untuk mengungkap lokasi
spasial dan temporal cluster dan menggunakan berbagai model distribusi, tergantung
pada data yang tersedia.
Baru-baru ini Environmental Epidemiology Program (EEP) mengakui bahwa
Rapid Inquiry Facility (RIF) mempunyai kemungkinan dapat mengakses tambahan
ukuran dari data, identitas populasi yang berpotensi terkena, dan menghitung tingkat
paparan penyakit serta menghitung populasi yang berisiko terpapar penyakit dengan
pendekatan gambaran geografis dari bahaya lingkungan. Rapid Inquiry Facility (RIF)
dapat berfungsi apabila disambungkan dengan ArcGIS versi 9. Keunggulan dari RIF
secara

komprehensif

menghubungkan

kesehatan,

populasi,

ronmental

environmental, dan data kovariat dan penggunaan metodologi Bayesian dalam


menghitung statistik tingkat penyakit dan relative risk (RR).
Dalam jurnal ini peneliti menyajikan perbandingan antara Standarized
Incidence Ratio (SIR) dengan perangkat lunak SaTScan dan Rapid Inquiry Facility
(RIF) untuk menyelidiki tingkat kanker pada penduduk yang tinggal pada wilayah
yang air tanahnya terkontaminasi di dekat Hill Air Force Base (HAFB) di Utah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data dari Utah
Cancer Registry untuk kanker paru, ginjal dan limfoma non-Hodgkin. Dalam
penelitian ini hanya menggunakan SIR dan RIF untuk menyelidiki tingkat risiko
gambaran populasi diantara wilayah studi 5-6 tahun secara berturut-turut pada tahun
1975-2004. Peneliti menggunaka SaTScan dan RIF untuk menyelidiki gambaran

wilayah studi. Hasilnya: pada Rapid Inquiry Facility (RIF) dan SIR

sama-sama

digunakan untuk menganalisis risiko secara sistematis. SIR telah diatur dan dihitung
oleh program SAS; sedangkan disisi lain analisis risiko oleh RIF diatur melalui empat
menu yang dijalankan. Program RIF digunakan untuk menggambarkan pola
penyebaran penyakit dengan menerjemahkan hasil dari SaTScan. Dengan metode
ini ditemukan bahwa penyakit ginjal dan kanker paru secara statistik mengalami
peningkatan pada populasi yang berpotensi terkena paparan. Metode RIF ini
dianggap paling mudah digunakan karena mampu melakukan analisis risiko penyakit
serta dapat menafsirkan temuan baru.
2. Judul Dua : GAGASAN DAN PENDEKATAN METODOLOGI EPIDEMIOLOGI
SPASIAL (Methodologic Issues and Approaches to Spatial Epidemiology)
Penulis: Linda Beale1, Juan Jose Abellan1,2, Susan Hodgson3, and Lars Jarup1
1
Small Area Health Statistics Unit, Department of Epidemiology and Public Health,
Imperial College London, London, United Kingdom; 2CIBER Epidemiologa y Salud
Pblica (CIBERESP), Spain; 3Institute of Health and Society, Newcastle University,
Newcastle Upon Tyne, United Kingdom
Ringkasan:
Epidemiologi spasial semakin banyak digunakan untuk menilai risiko yang
berkaitan dengan bahaya lingkungan hidup. Keduanya cenderung memiliki pola
risiko yang berdasarkan waktu dan komponen spasial. Epidemiologi spasial
menggabungkan metode dari epidemiologi, statistik dan Sistem Informasi Geografis
(SIG). Kemajuan statistik terbaru dalam epidemiologi spasial dapat digunakan untuk
memperhalus intepretasi risiko yang dimiliki, memperluas gabungan waktu pada
model spasial dan mengkombinasi informasi dari individu di tingkat daerah.
Epidemiologi spasial ini menghasilkan pemetaan penyakit, studi korelasi geografis,
pengelompokan penyakit, dan survailans. Teknik yang diambil dari SIG sedang
dikembangkan untuk memungkinkan ketimungkinan visualisasi dan memastikan
kesimpulan lebih bermaknayang terbuat dari data. Ketika masalah kesehatan
masyarakat yang berkaitan dengan lingkungan timbul, penting untuk mengatasi
permasalahan tersebut dengan tepat dan pada waktu yang tepat. Alat yang
dirancang

untuk

memudahkan

proses

penyelidikan

sedang

dilakukan

pengembangan, meskipun ketersediaan data kesehatan yang lengkap dan bersih,


dan memaparkan secara tepat dengan data yang memiliki faktor pembatas.
Perbedaan

Jurnal 1 (Perbandingan
dari Beberapa Metode
yang Berbeda Terhadap
Analisis
Spasial
Data
Kanker
di
Utah

Jurnal 2 (Gagasan dan


Pendekatan
Metodologi
Epidemiologi
Spasial
(Methodologic Issues and
Approaches
to
Spatial

1. Inti
Pembahasan

2. Permasalahan

(Comparison of Different
Methodes
for
Spatial
Analysis of Cancer Data
in Utah))

Epidemiology)).

Membandingkan
antara
metode SIR dan RIF
sedangkan
jurnal
2
menggabungkan
metode
dari epidemiologi, statistik,
dan
Sistem
Informasi
Geografis (SIG).

Epidemiologi spasial semakin


banyak
digunakan
untuk
menilai risiko kesehatan yang
berhubungan dengan bahaya
lingkungan
sehingga
perlu
ditinjau beberapa keterbatasan
dari epidemiologi spasial dan
membahas teknik-teknik baru
yang
dapat
membantu
mengatasi beberapa masalah
lingkungan.
Ketersediaan peralatan
perangkat
lunak
dirancang
untuk
memudahkan
proses
penyidikan adalah kunci
yang
efisien
untuk
menangani masalah di
mana
masalah
kesehatan masyarakat
yang berkaitan dengan
lingkungan timbul.
Kemampuan
untuk
metodologi
statistik
spesialis dan GIS tanpa
pengetahuan
yang
terperinci
dari
pendekatan
tersebut
memungkinkan analisis
yang kompleks untuk
dilakukan tanpa tuntutan
tidak masuk akal dalam
hal keahlian dan waktu.
Kemajuan
statistik
terbaru
dalam
epidemiologi
spasial
dapat digunakan untuk
memperhalus intepretasi
risiko
yang
dimiliki,
memperluas gabungan
waktu
pada
model
spasial
dan
mengkombinasi
informasi dari individu di
tingkat daerah.

Environmental
Epidemiology
Program
(EEP)
mengakui
bahwa
Rapid
Inquiry
Facility
(RIF)
mempunyai
kemungkinan dapat
mengakses
tambahan
ukuran
dari data, identitas
populasi
yang
berpotensi terkena,
dan
menghitung
tingkat
paparan
penyakit
serta
menghitung populasi
yang
berisiko
terpapar
penyakit
dengan pendekatan
gambaran geografis
dari
bahaya
lingkungan.

3. Metode
terbaik

yang

Metode
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
menggunakan data
dari Utah Cancer
Registry
untuk
kanker paru, ginjal
dan limfoma nonHodgkin.
Dalam
penelitian ini hanya
menggunakan SIR
dan
RIF
untuk
menyelidiki tingkat
risiko
gambaran
populasi
diantara
wilayah studi 5-6
tahun
secara
berturut-turut pada
tahun 1975-2004.
Rapid
Inquiry
Facility (RIF) dan
SIR
sama-sama
digunakan
untuk
menganalisis risiko
secara
sistematis.
Metode
RIF
ini
dianggap paling baik
digunakan
karena
mampu melakukan
analisis
risiko
penyakit serta dapat
menafsirkan temuan
baru.

Meningkatnya
ketersediaan
data,
metode, dan teknologi
jelas
penting
bagi
keberlanjutan
epidemiologi
spasial,
tetapi dalam metode ini
massih
terdapat
beberapa
tantangan.
Diantaranya
harus
menggunakan
pendekatan
dari
sejumlah disiplin ilmu
yang berbeda, seperti
statistik dan geografis
ilmu informasi, studi
epidemiologi menuntut
pendekatan
yang
beragam dan tuntutan
yang lebih tinggi. Tim
dengan
beberapa
multidisiplin
harus
bekerja sama untuk
memastikan
bahwa
pendekatan
yang
diadopsi
sepenuhnya
dihargai
dan
saling
melengkapi,
bukan
hanya memperkenalkan
atau,
paling
buruk,
mengalikan kesalahan.
Untuk lembaga dan
departemen kesehatan
penanganan
masalah
kesehatan masyarakat
yang berkaitan dengan
lingkungan,
ini
membawa biaya yang
cukup.
Spasial
epidemiologi
adalah
ilmu
untuk
mendeskripsikan
dan
menganalisis
keragaman
geografis
pada penyakit dengan
memperhatikan dimensi
geografis, lingkungan,
prilaku, sosial ekonomi,
genetika
dan
faktor
risiko
penularan.

4. Penerapan
Indonesia

di

Epidemiologi spasial ini


menghasilkan pemetaan
penyakit, studi korelasi
geografis,
pengelompokan
penyakit,
dan
survailans.
Pada penggunakaan alat Pada penggunaan alat analisis
analisis berupa program RIF berupa epidemiologi spasial
dan
SaTScan
dapat yang menggabungkan metode
diterapkan untuk penyakit- dari ilmu epidemiologi, statistik,
penyakit
di
Indonesia. dan informasi geografis dapat
Karena
Indonesia diterapkan
pada
penyakitmerupakan kepulauan dan penyakit yang ada di Indonesia.
setiap daerah mempunyai Seperti
diketahui
metode
karakteristik geografis yang spasial dengan penggabungan
unik dengan penyakit yang tersebut memberikan informasi
khas.
Sehingga yang lebih informatif dan tingkat
memungkinkan
untuk akurasi yang lebih baik untuk
penelitian dengan metode melihat persebaran penyakit
spasial.
suatu wilayah dalam kurun
waktu tertentu.
Metode epidemiologi spasial
dengan
mengggabungkan
beberapa metode dari statistik,
epidemiologi dan SIG dapat
dapat diterapkan di Indonesia
yaitu berfungsi untuk :
1. Menentukan Distribusi
Geografis Penyakit.
2. Analisis trend Spasial
dan Temporal
3. Pemetaan
Populasis
Berisiko
4. Stratifikasi Faktor risiko
5. Penilaian
Distribusi
Sumberdaya.
6. Perencanaan
dan
Penentuan Intervensi.
7. Monitoring Penyakit.

TUGAS MATA KULIAH


MANAJEMEN PENYAKIT BERBASIS WILAYAH

Oleh:
ASTI AWIYATUL B
25010215410006

MAGISTER KESEHATAN LINGKUNGAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

Anda mungkin juga menyukai