Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ratna Susanti (2139041)

Universitas Pasir Pengaraian


Nb : Opini tentang penyelesaian isu lingkungan

“ GERAKAN ECO-LITERASI UNTUK MEWUJUDKAN


PENGEMBANGAN GREEN CAMPUS “

Green campus adalah sebuah konsep pengembangan kampus di era industri 4.0
yang masih belum sepenuhnya di implementasikan. Konsep pembangunan
berkelanjutan berbasis green ini berkembang mengingat aktivitas manusia dan industri
yang tidak ramah lingkungan mengakibatkan terjadinya ketidakstabilan lingkungan
seperti lapisan ozon akibat rumah kaca, limbah industri, dan pengelolaan alam yang
tidak ramah lingkungan. Kerusakan lingkungan adalah sebuah hal yang harus
diperhatikan karena sangat mempengaruhi kehidupan di sekitarnya. Salah satu faktor
perusak lingkungan adalah limbah B3 dan sampah. Timbunan sampah yang dihasilkan
berbeda-beda jenisnya tergantung pada tempat dan aktivitasnya. Kampus adalah salah
satu tempat yang menghasilkan berbagai jenis sampah, baik sampah rumah tangga
maupun sampah lainnya. Hingga saat ini telah banya upaya-upaya yang dilakukan untuk
memperbaiki kerusakan lingkungan, salah satunya dengan penerapan konsep green
campus. Green campus adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk memperbaiki
lingkungan terutama di area kampus. Mengingat kampus adalah tempat orang-orang
berwawasan dan berpendidikan tinggi, maka pihak kampus harus peduli terhadap
kehidupan di lingkungan sekitar kampus.

Implementasi program green campus di Indonesia tidaklah mudah, manajemen


kampus hingga mahasiswa perlu bekerja sama untuk dapat mewujudkan program
tersebut. Berdasarkan dari beberapa penelitian, diketahui bahwa salah satu penyebab
kurang optimalnya implementasi konsep green campus adalah kurang optimalnya
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak manajemen kampus. Selain itu,
rendahnya tingkat pemahaman terhadap konsep green campus juga dapat meningkatkan
resiko terjadinya masalah dalam penentuan kebijakan yang tepat. Berdasarkan hal
tersebut, diperlukan suatu kebijakan seperti GERAKAN ECO-LITERASI yang dapat
dijadikan acuan dan dorongan untuk pihak kampus dalam mewujudkan pengembangan
konsep green campus.

Eco-literasi adalah sebuah keadaan dimana seseorang sadar dan paham tentang
pentingnya nilai lingkungan. Tujuan eco-literasi yaitu sustainable community, artinya
menciptakan komunitas yang peduli akan pentingnya nilai lingkungan. Dengan adanya
gerakan eco-literasi di kampus diharapkan dapat mendukung terwujudnya green
campus. Mahasiswa yang bergabung di dalam gerakan eco-literasi memiliki beberapa
peranan penting, yaitu :
 Memiliki sikap peduli terhadap lingkungan, menghargai lingkungan dan
memiliki sikap tanggung jawab terhadap masalah lingkungan. Contoh
penerapannya yaitu : mahasiswa harus menjaga kebersihan khususnya di area
fakultas masng-masing, dan rutin mengadakan gotong-royong di area fakultas
minimal sekali seminggu. Bisa juga dengan membuat peraturan yang mampu
menumbuhkan karakter peduli lingkungan.
 Mengidentifikasi dan menganalisis masalah lingkungan. Misalnya : jika terjadi
banjir komunitas gerakan eco-literasi bisa mencari tau penyebab banjir tersebut,
apakah dikarenakan oleh sampah dan lain-lain.
 Berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan dan menjaga lingkungan. Misalnya :
komunitas gerakan eco-literasi akan mensosialisasikan kepada seluruh
mahasiswa kampus untuk mengurangi penggunaan sampah plastik, bisa dengan
cara membawa botol minum sendiri dari rumah.
 Mengembangkan gaya hidup ramah lingkungan. Misalnya : jika area kost
dengan kampus tidak terlalu jauh boleh jalan kaki, atau cukup menggunakan
satu motor saja bersama teman untuk mengurangi polusi.
 Melatih mahasiswa untuk mendaur ulang sampah kampus menjadi benda yang
lebih bermanfaat dengan jargon “Dari Sampah Jadi Rupiah”.

Gerakan eco-literasi ini diharapkan bisa menjadi wadah informasi tentang lingkungan,
sikap positif terhadap lingkungan dan keterampilan dalam menjaga lingkungan,
sehingga dapat memujudkan pengembangan konsep green campus.

Anda mungkin juga menyukai