Nama Anggota:
b. Lingkup Proyek
Proyek gerakan indonesia bersih memiliki lingkup yang luas dan ambisius
dengan tujuan utama untuk mengurangi dampak negatif limbah plastik di Indonesia.
Lingkup proyek ini mencakup produksi dan distribusi tote bag ramah lingkungan
yang dapat digunakan berulang kali sebagai pengganti kantong plastik sekali pakai.
Selain itu, proyek ini juga mencakup edukasi masyarakat tentang pentingnya
pengurangan plastik dan dampaknya terhadap lingkungan.
Proyek ini juga berfokus pada pemberdayaan masyarakat setempat dengan
melibatkan pengrajin lokal dalam produksi tote bag. Ini mencakup pelatihan,
penyediaan pekerjaan, dan dukungan ekonomi kepada mereka. Selain itu, proyek ini
bertujuan untuk menciptakan kemitraan dengan bisnis lokal, toko, dan komunitas
guna mempromosikan penggunaan tote bag dan mendukung perubahan perilaku.
Lingkup proyek "Indonesia Bersih dengan Tote Bag" mencakup keberlanjutan
dengan mengelola limbah yang dihasilkan selama produksi tote bag. Hal ini
termasuk penggunaan bahan yang ramah lingkungan, pengelolaan limbah tekstil,
dan siklus hidup produk yang bertanggung jawab. Dengan lingkup yang
komprehensif ini, proyek bertujuan untuk menciptakan perubahan positif dalam hal
pengurangan limbah plastik, pemberdayaan masyarakat, dan kesadaran lingkungan
di seluruh Indonesia.
c. Poin SDG’s Beserta Relevansinya
Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (TPB) merupakan Agenda 2030 yang merupakan kesepakatan
pembangunan berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan. SDGs bertujuan
menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan,
menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan
hidup serta pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu
menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
1. Pada poin ke-7 SDGs, yaitu energi bersih dan terjangkau. Meningkatkan
efisiensi energi di berbagai sektor, termasuk industri, transportasi, dan
bangunan. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi pemborosan energi dan
mengurangi dampak lingkungan.
2. Pada poin ke-12 SDGs, yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Memiliki tujuan untuk mencapai pengelolaan limbah yang lebih berkelanjutan
dengan mengurangi limbah berbahaya, mengurangi pembakaran terbuka, dan
meningkatkan daur ulang.
e. Tujuan Proyek
1. Memberikan edukasi kepada generasi muda mengenai pentingnya pengurangan
pemakaian kantung plastik.
2. Mensukseskan program indonesia bersih dengan meningkatkan kesadaran
generasi muda untuk menjaga lingkungan.
2. Analysis
Analisis adalah suatu kegiatan untuk memeriksa atau menyelidiki suatu
peristiwa melalui data untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Kami
melakukan analisis dalam bentuk kuesioner untuk memaksimalkan jangkauan
yang luas, supaya bisa diisi oleh mahasiswa dengan lebih fleksibel dalam
waktu singkat. Kuesioner tersebut berisi beberapa pertanyaan terkait seberapa
besar mahasiswa menggunakan kantung plastik sebagai media untuk
membawa barang atau makanan, seberapa bahaya dampak dari penggunaan
kantung plastik dan berapa banyak mahasiswa yang sudah tahu adanya
kantung plastik ramah lingkungan.
Dari hasil kuesioner, kami mengetahui alasan mengapa masih banyak
mahasiswa yang sering menggunakan kantung plastik dan belum banyak yang
mengetahui adanya kantung plastik yang ramah lingkungan. Alasannya karena
kantung plastik lebih mudah ditemukan dan harganya relatif murah. Hasil dari
kuesioner juga mengatakan bahwa masih banyak mahasiswa yang sadar akan
pentingnya lingkungan dan menyadari dalam menjaga lingkungan masih
belum maksimal. Hal ini berarti ada harapan dan kemauan untuk mengubah
kebiasaan menjadi lebih baik dengan mengurangi pemakaian kantung plastik.
3. Inference
Meningkatnya penggunaan kantong dan kemasan plastik sekali pakai
selama pandemi telah memperburuk masalah sampah plastik di Indonesia, di
mana hanya 10% dari 6,8 juta ton sampah plastik yang dihasilkan setiap
tahunnya yang didaur ulang.
Survei yang kami lakukan menemukan bahwa sebagian besar sampah
plastik berakhir di tempat pembuangan akhir, dan hanya sebagian kecil yang
didaur ulang. Menggunakan kembali, mendaur ulang, mengurangi, dan
mengganti adalah beberapa solusi untuk masalah sampah plastik. Menurut
survei, mayoritas partisipan survei memahami dampak plastik terhadap
lingkungan dan optimis bahwa penggunaan plastik dapat dikurangi atau
diganti, meskipun tidak untuk semua jenis produk.
Sampah plastik merupakan masalah yang signifikan di Indonesia,
dengan setidaknya 182,7 miliar kantong plastik digunakan setiap tahunnya.
Penggunaan kantong plastik dan barang plastik sekali pakai lainnya dapat
dikurangi dengan membawa tas dan botol yang dapat digunakan kembali,
menghindari kemasan yang tidak perlu, dan memilih produk yang ramah
lingkungan.
Singkatnya, penggunaan plastik dan dampaknya terhadap lingkungan
merupakan masalah yang signifikan di Indonesia. Namun, ada beberapa solusi
untuk mengurangi sampah plastik, seperti menggunakan kembali, mendaur
ulang, mengurangi, dan mengganti barang-barang plastik. Kesadaran
masyarakat akan masalah ini juga semakin meningkat, dan setiap orang dapat
berkontribusi terhadap solusi ini dengan membawa tas dan botol yang dapat
digunakan kembali serta memilih produk yang ramah lingkungan.
4. Creativity
Setelah mencari ide kreatif dari permasalahan yang ada, kami segera
melakukan komunikasi kepada stakeholder atau pihak yang memiliki
kepentingan, berdasarkan target yang kami pilih yaitu remaja asrama
mahasiswi IPB.
Kami menjelaskan terkait teknis, termasuk berapa lama durasi waktu
kegiatan, apa saja yang dilakukan dalam kegiatan dan mengapa kegiatan
tersebut harus dilaksanakan. Remaja asrama terdiri dari 5 orang dan kami
mendapat respon yang positif. Mereka menyetujui dan dengan senang hati ikut
berpartisipasi dalam kegiatan kreasi kami. Kami menjelaskan bahwa kegiatan
tersebut bertujuan untuk mengurangi pemggunaan kantung plastik yang sulit
terurai secara alami dan menimbulkan banyak dampak negatif. Oleh
karenanya, kelompok 4 memutuskan untuk sosialisasi tote bag dengan
memberikan media tote bag canvas, kuas dan cat sebagai alat untuk berkreasi
diatas tote bag.
Waktu yang kami pilih ialah hari setelah UTS berakhir. Hal ini menjadi
sesuatu yang menyenangkan bagi para remaja asrama, karena setelah
mengikuti rangkaian UTS yang panjang mereka bisa melakukan refreshing
sejenak untuk mengeluarkan isi pikiran melalui melukis di atas tote bag.
Komunikasi yang kami lakukan terbilang mudah, karena sasarannya adalah
teman sebaya sehingga penyesuaian antara satu sama lain tidak terlalu jauh dan
berbeda. Kesulitan yang kami dapat hanyalah kesesuaian waktu karena
terbilang mendadak, namun dapat dilewati dengan baik dan kegiatan berakhir
menyenangkan.
5. Communication
Penggunaan Tote Bag Sebagai Upaya Pengurangan Kantung Plastik
1. Identifikasi Permasalahan
Maraknya penggunaan plastik kemasan adalah masalah serius yang
memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan Kesehatan manusia.
2. Ide
Ide yang kami usung adalah menciptakan merk tote bag yang tidak
hanya ramah lingkungan, tetapi juga didesain dengan daya tarik visual yang
tinggi, serta mengusung pesan-pesan kesadaran akan pentingnya menjaga
lingkungan.
3. Pengembangan Konsep
Kami berencana untuk menghias tote bag tersebut sebaik mungkin
agar mampu menarik perhatian dan minat dari berbagai kalangan
masyarakat, dengan tambahan pesan-pesan penyadaran dan bahkan kutipan-
kutipan mutiara yang menginspirasi.
4. Penyusunan Rencana
Rencana kami adalah menyusun strategi yang komprehensif. Pertama,
kami akan melakukan sosialisasi aktif terutama di kalangan anak-anak dan
masyarakat sekitar IPB (Institut Pertanian Bogor) tentang urgensi beralih ke
penggunaan tote bag sebagai alternatif yang ramah lingkungan untuk
menggantikan kantung plastik. Selain itu, kami juga berencana untuk
menjual tote bag kepada masyarakat, sambil terus mengedukasi mereka
tentang pentingnya perubahan perilaku dalam menjaga lingkungan dari
dampak negatif plastik.
5. Linimasa
● Riset
● Perancangan / desain totebag
● Produksi
● Pelucuran merk
● Pemasaran
● Evaluasi dan pengembangan produksi
6. Problem Solving
Tidak dipungkiri bahwa sebuah kegiatan kelompok tidak bisa lepas
dengan tindakan kolektif, yaitu tindakan sukarela yang diambil oleh kelompok
untuk mengejar mencapai tujuan bersama dalam kelembagaan kelompok tani
maupun koperasi. Kami menemukan beberapa kendala yang dimulai dari
persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi.
Pada tahan pelaksanaan, ide yang dimunculkan cukup sulit untuk
dikembangkan. Kami melakukan beberapa riset dan survey, hingga
menemukan judul "Sosialisasi Kreasi Tote Bag pada Remaja sebagai Upaya
Pengurangan Kantung Plastik". Persiapan yang kami lakukan sangat
sederhana, dimulai dari membeli tote bag dan cat melalui online shop. Kami
segera menemukan toko yang dekat dengan lokasi dan harga yang cocok,
barang pun sampai dalam waktu 3 hari. Bagian sulit ialah menyesuaikan
jadwal antar anggota kelompok, sehingga kami putuskan bahwa kegiatan
dilaksanakan setelah UTS dan berlokasi di lobby asrama A1. Keputusan ini
cukup mendadak, namun bisa dilaksanakan dengan baik.
Setelah melakukan persiapan dan pelaksanaan, kami dapat menarik
kesimpulan untuk dijadikan evaluasi. Pertama, adanya kesulitan dan
keterbatasan dalam berdiskusi antar anggota karena sulit menyesuaikan
kesibukan satu sama lain. Hal tersebut menjadi penghambat dan penundaan
yang terus terjadi. Untuk kedepannya, diharapkan masing-masing individu
dalam kelompok lebih responsif dan lebih bersiap untuk segala hal yang
mungkin terjadi, karena dalam berjalannya proyek dibutuhkan kerja sama tim
dan banyak ide dari buah pemikiran masing-masing anggota.
7. Sustainability
Sustainability atau pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses
pembangunan yang mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam serta
sumber daya manusia, dengan menyerasikan sumber alam dengan manusia
dalam pembangunan. Oleh karenanya, tahapan sustainability sangat penting
dalam setiap program untuk melihat peluang yang ada kedepannya.
Terdapat beberapa hal yang perlu dievaluasi dari program yang telah
dilaksanakan. Pertama, kurangnya komunikasi antar anggota kelompok yang
berdampak sering terjadinya miss komunikasi. Terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan sulitnya komunikasi, seperti adanya kesibukan antar anggota.
Hal tersebut menjadi penghambat dan penundaan yang terus terjadi. Kedua,
kurangnya kesiapan dan waktu yang diputuskan relatif mendadak, sehingga
hasil yang didapat kurang maksimal karena persiapan yang kami lakukan
sebagian besar mendekati tenggat pengumpulan. Dalam hal ini, saling berbagi
informasi dan mendiskusikan ide secara terbuka dapat mengatasi kendala-
kendala tersebut.
Untuk kedepannya, sikap responsibilitas, kesadaran diri dan rasa
tanggung jawab antar anggota perlu ditingkatkan lagi. Pentingnya rasa ingin
tahu akan pengetahuan program melalui teori SDGs, yaitu pembangunan dunia
yang bertujuan untuk kesejahteraan manusia dan planet bumi. Hal tersebut
tidak bisa dianggap kecil dan perlu keseriusan untuk mencapai tujuan bersama.
Buah ide yang berasal dari pemikiran masing-masing individu sangatlah
diperlukan untuk melengkapi kekurangan yang ada. Dengan demikian, upaya
menuju pembangunan yang berkelanjutan yang lebih efektif dan efisien dapat
terwujud.
b. Hasil Proyek
Dari rangkaian kegiatan proyek sinergi “Sosialisasi Kreasi Tote Bag pada
Remaja sebagai Upaya Pengurangan Kantung Plastik" yang dilakukan pada 12
Oktober 2023, kami berhasil mensosialisasikan proyek kami kepada 5 orang
remaja berumur kisaran 18-19 tahun di Asrama Putri IPB University. Sosialisasi
ini berlangsung kurang lebih 2 jam dengan suasana yang interaktif. Teknis
pelaksanaan sosialisasi yang kami lakukan adalah mahasiswi duduk melingkar.
Dilakukan interaksi mengenai seberapa sering menggunakan kantung plastik.
Nyatanya, penggunaan kantung plastik masih sering digunakan karena mudah
didapat dan harga relatif murah. Namun tidak sedikit juga mahasiswi yang sudah
terbiasa menggunakan tote bag sebagai kebutuhan sehari hari. Setiap mahasiswa
diberikan satu tote bag dan seperangkat alat lukis. Masing-masing mahasiswi
melakukan kreasi pada tote bag yang sudah diberikan. Harapannya, langkah kecil
yang kami lakukan dapat mengurangi penggunaan kantung plastik secara bertahap.
c. Penutup
1. Evaluasi
Terdapat beberapa hal yang perlu dievaluasi dari program yang telah
dilaksanakan. Pertama, kurangnya komunikasi antar anggota kelompok yang
berdampak sering terjadinya miss komunikasi. Terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan sulitnya komunikasi, seperti adanya kesibukan antar anggota. Hal
tersebut menjadi penghambat dan penundaan yang terus terjadi. Kedua, kurangnya
kesiapan dan waktu yang diputuskan relatif mendadak, sehingga hasil yang
didapat kurang maksimal.
Oleh karena itu, perlunya meningkatkan time management oleh setiap anggota
agar jadwal yang disepakati bisa dilaksanakan.
2. Dokumentasi