Anda di halaman 1dari 7

I.

Study Case 6: Recycling Plastics Bottle, Saving The Planet

a. Pendahuluan

Plastik menawarkan keuntungan dalam hal kemudahan pembuatan,

ringan, dan biaya produksi yang rendah. Kemampuannya untuk dibentuk

menjadi berbagai bentuk membuat plastik sangat fleksibel dan dapat

digunakan dalam berbagai aplikasi. Melihat kepraktisan dan harganya yang

terjangkau, maka terjadi fenomena penggunaan plastik secara masif di dunia,

terutama di Indonesia. Saat ini, plastik secara rutin telah digunakan dalam

berbagai hal, seperti tas belanja, botol air minum, gelas kopi, sedotan,

kemasan makanan, dan masih banyak lagi.

Sebagian besar kemasan plastik hanya digunakan sekali pakai, yang

berarti nilai ekonomi dari limbah palstik hilang begitu telah menjadi limbah.

Limbah plastik melahirkan permasalahan serius karena plastik merupakan zat

yang sulit untuk terurai, butuh ratusan tahun untuk plastik dapat terurai. Maka

dari itu, penumpukan dari limbah plastik terjadi jauh lebih cepat dibandingkan

dengan terurainya limbah.

b. Lingkup masalah

Terdapat sebuah penelitian pada tahun 2015 yang menunjukan bahwa

Indonesia berada di posisi kedua dalam daftar negara yang berkontribusi

terhadap penghasil limbah plastik di laut. Berdasarkan observasi yang

dilakukan oleh World Bank mengenai penumpukan limbah plastik di

Indonesia, pada tahun 2050, jumlah sampah di lautan Indonesia akan lebih

banyak dibandingkan dengan jumlah ikannya (Suhardjono et al., 2021).

Permasalahan penumpukan limbah plastik di Indonesia telah menyebabkan

masalah biosfer yang serius.


Limbah plastik akan menumpuk dan mencemari tanah dan air, yang

semakin lama dapat mengancam keberadaan flora dan fauna disekitarnya.

Selain itu, limbah plastik yang berhasil terurai juga dapat menimbulkan

masalah yang lebih serius karena akan menjadi limbah mikroplastik yang

dapat mengkontaminasi air dan makanan. Hal tersebut berdampak tidak hanya

pada ekosistem, tetapi juga kesehatan manusia karena tercampur pada air dan

makanan yang dikonsumis manusia.

c. Proses daur ulang sampah botol plastik

Salah satu jenis limbah plastik yang banyak dihasilkan adalah botol

plastik. Dalam mengatasi permasalahan penumpukan limbah botol plastik,

salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan daur ulang

limbah. Berdasarkan publikasi yang dilakukan oleh Sahwan (2005), sampah

plastik pertama-tama dikumpulkan oleh pemulung untuk kemudian dibawa ke

lapak pengumpulan sampah. Dari lapak, kemudian sampah plastik akan

dibawa ke pabrik daur ulang plastik melalui bandar/pemasok. Di Indonesia,

sampah plastik diolah dengan teknologi peranjangan plastik, pelelehan plastik,

dan pencetakkan plastik. Proses pengolahan tersebut akan menghasilkan

“flakes” yang kemudian siap dikirim ke pabrik biji plastik.

d. Inovasi dari program daur ulang

Dewasa ini, banyak dari aspek kehidupan yang berkaitan erat dengan

penggunaan teknologi internet. Salah satu pemanfaatan internet yang berkaitan

dengan sampah adalah inovasi program daur ulang “Mallsampah”.

Mallsampah adalah perusahaan yang berdedikasi dalam bidang pengelolaan

sampah, memperkenalkan pendekatan modern dengan memanfaatkan aplikasi

atau platform online. Dengan visi untuk memudahkan masyarakat dalam


berkontribusi pada pengelolaan sampah yang lebih efisien, Mallsampah

membawa inovasi melalui teknologi digital. Melalui aplikasi atau platform

online yang mereka sediakan, masyarakat dapat dengan mudah berpartisipasi

dalam program pengelolaan limbah botol plastik, termasuk pengumpulan,

pemilahan, dan daur ulang (Sakti et al., 2021).

Program tersebut digolongkan ke dalam gerakan yang masif. Apabila

diambil contoh yang lebih sederhana, maka limbah botol plastik dapat diubah

menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai. Penelitian yang dilakukan

oleh Mulyono et al. (2023) menjelaskan bahwa limbah botol plastik dapat

dikreasikan menjadi celengan. Selain dapat mengurangi jumlah dari limbah

botol plastik, program ini juga dapat memberikan pelajaran bagi anak usia dini

untuk gemar menabung.

e. Keuntungan dari program daur ulang

Program daur ulang limbah plastik membawa sejumlah keuntungan

yang signifikan bagi lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan. Pertama,

melalui program ini, kita dapat mengurangi pencemaran lingkungan dengan

mengurangi jumlah limbah plastik yang mencemari lahan pembuangan

sampah dan lingkungan alam. Selain itu, daur ulang limbah plastik juga

mendukung konservasi sumber daya alam dengan mengurangi ketergantungan

pada bahan baku baru, seperti minyak bumi. Proses daur ulang ini juga

memberikan kontribusi positif terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca,

karena memerlukan energi yang lebih sedikit dibandingkan dengan produksi

plastik baru.

Keuntungan ekonomi turut dirasakan melalui penciptaan lapangan

pekerjaan baru dalam industri daur ulang limbah plastik, meningkatkan


aktivitas ekonomi lokal, dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan

baku baru. Program daur ulang juga menjadi alat efektif dalam meningkatkan

kesadaran lingkungan masyarakat, mendorong perubahan perilaku konsumen,

dan merangsang inovasi dalam pengelolaan limbah plastik. Selain itu, melalui

partisipasi masyarakat dalam program ini, terjadi pemberdayaan yang

membuat mereka merasa terlibat langsung dalam upaya pelestarian lingkungan

dan keberlanjutan.

f. Tantangan dalam daur ulang

Namun, di Indonesia proses daur ulang sampah dan pengelolaan

sampah plastik masih sulit untuk diterapkan. Salah satu tantangan utama

adalah rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya daur ulang dan

kurangnya pemahaman mengenai cara memilah sampah dengan benar.

Diperlukan upaya intensif dalam meningkatkan edukasi dan kampanye

kesadaran untuk mengubah perilaku konsumen.

Tantangan lainnya adalah infrastruktur daur ulang yang terbatas dan

teknologi pengolahan limbah yang kurang memadai. Investasi dalam

infrastruktur dan teknologi yang lebih canggih menjadi kunci untuk

meningkatkan efisiensi proses daur ulang. Selain itu, kurangnya penanganan

sampah organik, keterbatasan pembiayaan, dan kurangnya keseragaman

peraturan juga menjadi hambatan utama. Pengelolaan sampah plastik,

terutama plastik campuran, juga masih menjadi tantangan signifikan.

Dibutuhkan inovasi dalam pengelolaan sampah plastik dan keterlibatan aktif

industri serta produsen dalam mendukung desain produk yang ramah

lingkungan.
Selain itu, sistem logistik pengumpulan sampah yang belum efisien

dan kurangnya akses ke layanan pengelolaan sampah di beberapa daerah turut

menjadi kendala dalam pengumpulan dan pemilahan sampah. Perubahan

perilaku konsumen menuju gaya hidup yang lebih berkelanjutan juga perlu

menjadi fokus utama, dengan penyuluhan dan insentif yang mendorong

partisipasi aktif dalam program daur ulang.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, perlu adanya kerjasama erat

antara pemerintah, industri, masyarakat, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Sinergi ini akan menjadi kunci untuk meningkatkan efektivitas program daur

ulang, menciptakan lingkungan yang lebih bersih, dan mendorong perubahan

positif dalam pengelolaan sampah di Indonesia.

g. Kesimpulan

Menggunakan kemasan plastik dan mendaur ulang botol plastik telah

menjadi langkah signifikan dalam menyelamatkan bumi. Melalui tindakan

sederhana seperti memilah sampah dan mendaur ulang botol plastik, kita dapat

mengurangi jumlah limbah plastik yang mencemari lautan dan merusak

ekosistem. Daur ulang membuka pintu untuk mengurangi kebutuhan akan

bahan baku baru, menghemat energi, dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Indonesia telah mengupayakan beberapa solusi dalam mengatasi limbah botol

plastik, seperti adanya inovasi program daur ulang “Mallsampah” dan juga

kreasi mendaur ulang limbah botol plastik menjadi celengan. Dengan setiap

botol plastik yang didaur ulang, kita berkontribusi pada upaya bersama untuk

menjaga keberlanjutan bumi kita, memastikan bahwa generasi mendatang

dapat menikmati alam yang indah dan sehat. Walaupun masih banyak

tantangan yang ditemui dalam melakukan daur ulang di Indonesia, gerakan ini
masih harus digaungkan supaya semakin banyak masyarakat yang peduli akan

permasalahan limbah plastik dan mulai memilah sampah serta mengurangi

penggunaan plastik..

h. Daftar Pustaka

Mulyono, R., Rezkita, S., Sumiyati, S., & Maing, Y. G. M. (2023).

Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Menjadi Celengan untuk

Meningkatkan Minat Menabung dan Menjadi Barang yang

Mempunyai Nilai Jual. Buletin Pengabdian Multidisiplin, 1(1), 09–

18.

Sahwan, F. L. (2005). Sistem pengelolaan limbah plastik di Indonesia. Jurnal

Teknologi Lingkungan, 6(1).

Sakti, R. P., Sulaeman, U., & Gafur, A. (2021). Peran Mallsampah dalam

Efektivitas Pengelolaan Sampah (Studi Kasus di PT. Mallsampah

Indonesia). Window of Public Health Journal, 2(4), 62–76.

Suhardjono, L., Oscario, A., Luzar, L., & Sriherlambang, B. (2021).

Overcoming plastic waste problem in Indonesia: Case study in the art

history class. IOP Conference Series: Earth and Environmental

Science, 729(1), 012106.


(1) Study Case 6 - Recycling Plastics Bottle, Saving The Planet -Bedah satu case yang
ada di Indonesia berdasarkan topic diatas -Tambahkan jurnal Indonesia yang
mendukung dari bedah case tersebut -Tlg buatkan hasilnya dalam bentuk kerangka
untuk slide ppt
(2) Jurnal 9 - Pretty Healthy Food: How and When Aesthetics Enhance Perceived
Healthiness -Bedah satu case yang ada di Indonesia berdasarkan topic diatas -
Tambahkan jurnal Indonesia yang mendukung dari bedah case tersebut -Tlg buatkan
hasilnya dalam bentuk kerangka untuk slide ppt

Anda mungkin juga menyukai