Anda di halaman 1dari 5

Remaja ProAktif (Produktif dan Kreatif) dalam Pengolahan

Sampah Plastik
Alya Putri Rahmadhani, Syifa Aurora Simanjuntak

SMP Negeri 1 Rejang Lebong

BAB I

A. Latar Belakang Masalah


Sampah merupakan sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau
semi padat berupa zat organik maupun anorganik yang bersifat dapat maupun tidak dapat terurai dan
dianggap tidak berguna lagi. Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang memberikan
ancaman serius terhadap lingkungan.Saat ini, Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik ke
laut terbesar kedua didunia setelah Tiongkok.

Setiap hari, penggunaan sampah plastik terus melambung tinggi. Produksi sampah nasional mencapai
175.000 ton perhari. Rata-rata satu orang penduduk Indonesia menyumbang 0.7kg sampah dalam
satu hari. Indonesia mencatat ada sekitar 70 juta ton sampah yang dihasilkan pada tahun 2022.
Angkanya lebih tinggi dari tahun 2021 yang hanya mencapai 68.5 juta ton. Hal ini perlu menjadi
sorotan bagi masyarakat maupun pemerintah Indonesia agar bisa meminimalisir penggunaan sampah
yang teralu tinggi.

Pada masyarakat ada kebiasaan dalam penggunaan sekali pakai terhadap kantong maupun botol
plastik dalam kehidupan sehari hari. Hal ini disebabkan karena adanya pemikiran bahwa “Plastik yang
sudah dipakai itu kotor dan tidak dapat dimanfaatkan dalam hal lain”. Tapi, ada beberapa jenis plastik
yang dalam penggunaannya hanya sekali pakai untuk wadah makan dan minuman. Contohnya seperti
gelas,piring, dan sendok plastik. Namun, kebanyakan masyarakat masih belum menyadari fungsi lain
dari bahan limbah tersebut.

Bahan bahan limbah plastik tersebut dapat dimanfaatkan kembali menjadi suatu produk kerajinan.
Meski tingkat kesadaran masyarakat terhadap penggunaan bahan limbah tersebut masih sangat
minim, Namun kita sebagai remaja, sudah seharusnya bisa untuk berfikir dan bertindak lebih
produktif dan kreatif dalam pengolahan limbah plastik tersebut. Kita sebagai remaja dapat
menunjukan sikap kepedulian kita terhadap lingkungan melalui hal hal kecil. Seperti menerapkan
sistem 3R (Reduce, Reuse , dan Recycle) dalam kehidupan sehari hari, Selalu membawa perlengkapan
sendiri yang lebih ramah lingkungan. Seperti membawa botol minum dan bekal sendiri, mengurangi
penggunaan sedotan plastik, pintar dan bijak dalam pengolahan sampah. Hal ini perlu dibiasakan
dalam kehidupan sehari hari, baik bagi kalangan anak muda maupun orang dewasa, guna membantu
mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah plastik.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah upaya dan tindakan yang dapat dilakukan oleh para kalangan remaja dalam menanggapi
permasalan limbah plastik ini?
2. Seberapa besar dampak sampah plastik terhadap lingkungan maupun kehidupan masyarakat?
3. Apa saja sampah yang bisa didaur ulang dan layak untuk dimanfaatkan kembali?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apa saja hal yang dapat dilakukan dalam mengurangi penggunaan limbah plastik
2. Mengetahui dampak dari sampah plastik
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat Umum :
Memberikan wawasan pengetahuan tentang bagaimana cara meminimalisir jumlah limbah
plastik dengan menggunakan kreatifitas baik dari kalangan remaja maupun dewasa
2. Bagi Pemerintah :
Membantu mendorong angka penghasilan limbah plastik Indonesia agar terus menurun dan
mempermudah untuk meminimalisir bertambahnya limbah sampah di masa yang akan datang

BAB II
Tinjauan Pustaka

A. Landasan Teori
1. Pengertian Sampah Plastik
Sampah plastik adalah salah satu jenis sampah yang berbahaya dan sangat sulit terurai.
Diiringi dengan tingkat penambahan yang tinggi, sampah plastik menjadi salah satu
ancaman serius untuk lingkungan. Tidak sama dengan jenis sampah lainnya, sampah plastik
tidak dapat dikubur begitu saja didalam tanah. Butuh waktu 100 tahun agar plastik dapat
terurai. Hal ini tentu dapat mencemari tanah,udara maupun laut.
2. Sumber sumber sampah plastik
A. Permukiman Penduduk
Biasanya dalam satu keluarga yang tinggal di satu bangunan atau asrama, cenderung
lebih banyak menghasilkan sampah plastik. Sampah tersebut berupa botol plastk dan
kantong plastik.
B. Sampah Sarana Tempat Umum atau Perdagangan
Selain dari faktor permukiman, plastik lebih banyak digunakan untuk transaksi jual beli
suatu barang. Salah satunya adalah pasar. Di Indonesia, kebiasaan berbelanja
menggunakan kantung plastik masih sangat tinggi. Tidak jarang, jika hanya sekali belanja
dapat membawa pulang 5-6 kantong plastik yang berbeda. Hal ini dapat sangat
merugikan lingkungan jika penggunaan plastik ini tidak diminimalisir dan diolah kembali.
3. Tindakan yang akan dilakukan
Lantas, dengan segala hal yang terjadi diatas, bagaimana tindakan kita sebagai generasi
muda untuk merespon keadaan tersebut?
A. Menerapkan sistem Recycling
Hal ini merupakan salah satu hal dasar yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah
limbah plastik. Dengan menerapkan sistem daur ulang, tidak hanya dapat meningkatan
krearifitas seseorang, tetapi juga dapat meningkatkan nilai ekonomis. Hal ini tentu dapat
memberikan banyak manfaat baik bagi remaja maupun kalangan masyarakat luas. Sudah
sangat banyak hasil kerajinan bahan plastik bekas yang dijadikan benda bernilai ekonomis.
B. Menerapkan konsep Zero Waste Lifestyle
Zero Waste Lifestyle atau bebas sampah adalah sebuah konsep yang mengajak kita
untuk menggunakan produk sekali pakai dengan lebih bijak untuk mengurangi jumlah
dan dampak buruk dari sampah. Tujuannya adalah agar sampah tidak berakhir di
TPA, menjaga sumber daya dan melestarikan alam. Istilah ini sedang populer
dikalangan remaja, karena banyaknya masyarakat mengkampanyekan hal ini melalui
media sosial platform TikTok, Instagram,dan Twitter tentang penerapan Zero Waste
Lifestyle ini. Hal ini banyak mengundang ketertarikan dari kalangan masyarakat
remaja maupun dewasa untuk mencoba gaya hidup seperti ini. Metode dari Zero
Waste Lifestyle ini adalah menggunakan konsep 5R( Reduce, reuse, recycle,
refuse,dan rot).

Hal ini adalah beberapa manfaat pelaksanaan gaya hidup Zero Waste Lifestyle :

- Lingkungan menjadi bersih


- Terbebas dari penyakit
- Hemat

Selain kedua hal tersebut, pengurangan penggunaan sampah plastik dapat dilakukan dengan hal
yang sangat mudah dilakukan seperti:

- Membawa tas belanja sendiri


- Tidak menggunakan sedotan plastik
- Think Before You buy it
- Mengurangi penggunaan kantong plastik ketika berbelanja
- Menggunakan botol minum sendiri

Adapun, pengurangan penggunaan sampah plastik dapat menumbuhkan tingkat kreativitas


dalam diri seseorang. Pada saat ini, tidak hanya dalam lingkungan masyarakat, dalam lingkup materi
pembelajaran disekolah juga banyak diterapkan. Terlebih dalam bidang studi Prakarya dan IPA. Hal
ini tentu dapat membantu untuk mengembangkan potensi anak anak muda untuk lebih kreatif
dalam memillah sampah dan dapat menghasilkan produk bernilai jual tinggi.

C. Membentuk Youth Activist Group


Youth Activist Group , merupakan kegiatan organisasi yang dapat dibentuk oleh para remaja
untuk menjadi aktivis dan pemerhati lingkungan. Meski tingkat organisasi seperti itu masih
sangat minim di Indonesia, khususnya dikalangan pelajar, Organisasi seperti iini sebenarnya
sangat dibutuhkan untuk membantu mendorong tingkat penghasilan limbah plastik yang
berlebihan di Indonesia.
Disisi lain, hal ini mulai banyak diperkenalkan oleh beberapa anak muda melalui platform media
sosial mereka. Salah satunya adalah Pandawara Group.
Pandawara Group adalah kumpulan 5 anak muda yang gemar membagikan aktivitas mereka
melalui platform Instagram dan TikTok, untuk membersihkan suatu kawasan yang tertimbun
oleh sampah. Salah satunya dibagian pesisir pantai, gorong-gorong, sungai kecil, dan kolong
jembatan yang didominasi oleh sampah plastik. Hal ini tentu mendapat respon positif oleh
netizen dan kalangan pelajar di Indonesia.
Sudah mulai terbukti, aksi dari Pandawara Group ini memberikan dampak positif bagi
kalangan anak muda di Indonesia. Tak sedikit dari mereka mengikuti jejak dari Pandawara Group
ini, salah satunya di daerah Bengkulu juga. Dengan ini, para anak muda dapat meenyadari
bahwa sampah plastik merupakan ancaman besar bagi lingkungan dan bumi. Kelompok aktivis
muda juga dapat memberi arahan tentang bagaimana cara mengolah sampah plastik dan dapat
menghasilkan nilai jual yang ekonomis. Dengan ini juga, memperbesar peluang untuk
menghasilkan remaja remaja yang lebih kreatif dan optimis.

BAB III
Metode Penelitian

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di 2 tempat yakni di lingkungan tempat tinggal dan lingkungan
kelas & sekolah SMPN I Rejang Lebong untuk proses menganalisis bagaimana peran
seseorang dalam mengolah sampah plastik.

B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yakni, metode wawancara terhadap subyek yang
akan diteliti dan mengumpulkan informasi dari berbagai platform media di ligkungan sekitar.
Subyek yang dijadikan adalah para remaja atau teman sebaya. Prosedur awal penelitian ini
adalah dengan menanyakan bagaimana cara subyek dalam mengolah dan
mempertimbangkan penggunaan plastik dalam kehidupannya sehari hari.
C. Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan sistem pengumpulan
data(collecting data) dari pihak yang menjadi obyek penelitian. Sistem ini digunakan untuk
dapat membandingkan kegiatan sehari hari dan apa tanggapan obyek tentang pengelolaan
sampah dalam kehidupannya sehari hari. Dengan ini, dapat membantu untuk bisa
menyimpulkan bagaimana upaya yang efektif dalam membantu mengurangi penambahan
limbah plastik.

Anda mungkin juga menyukai