2. Elisabeth Lake 8. Pririri H. Selak 3. Helena M.B Bessie 9. Rosayunda F. Yasin 4. Herki R. Taemenas 10.Veronika R.K Regi 5. Lidwina Y. Milo 11.Viktorial R. Tanggela 6. Margareta D. Menge 12.Yenia V. Manu
PRODI ANALIS KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES KUPANG
2019 I. Dasar Teori
A. Pengertian Sampah.
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak
disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya( Chandra, 2006).
Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya harus menjadi perhatian
dalam penanaman pada masyarakat yang terus beregenarasi agarmencintai kebersihan lingkungannya dan terlepas dari masalah – masalah yang disebabkan oleh Sampah seperti banjir, penyakit gangguan pencernaan yang disebabkan oleh kuman dan berbagai macam penyakit kulit.
Membereskan dan membuang sampah pada tempatnya harus ditanamkan
sebagai suatu hal yang dibiasakan, dicintai serta menjadi kesadaran bukan suatu hal yang menyebalkan atau menjadikan hal yg malas bagi diri kita. Kebiasaan untuk menahan diri membuang sampah saat belum menemukan tempat sampah harus juga dicontohkan, saling menegur dan dijadikan budaya dalam kehidupan sehari – hari.
B. Penyebab Perilaku Membuang Sampah Sembarangan.
Penyebab utama bagaimana perilaku membuang sampah sembarangan ini
bisa terbentuk dan bertahan kuat di dalam perilaku kita adalah:
Sistem kepercayaan masyarakat terhadap perilaku membuang sampah.
Kemungkinan di dalam pikiran alam bawah sadar, masyarakat menganggap bahwa membuang sampah sembarangan ini bukan sesuatu hal yang salah dan wajar untuk dilakukan. Sangatlah mungkin masyarakat merasa bahwa perilaku membuang sampah sembarangan ini bukan suatu hal yang salah dan tidak berdosa. Norma dari lingkungan sekitar seperti keluarga, tetangga, sekolah, lingkungan kampus, atau bahkan di tempat-tempat pekerjaan. Pengaruh lingkungan merupakan suatu faktor besar di dalam munculnya suatu perilaku. Perilaku membuang sampah sembarangan ini tentu tidak akan pernah lepas dari pengaruh lingkungan sekitar. Saat ini, dalam menangggapi masalah pembuangan sampah sembarangan sudah menjadi pola perilaku di masyarakat yang “biasa” atau legal karena semua orang melakukannya. Secara tidak sadar maka perilaku membuang sampah sembarangan akan menjadi suatu bentukan perilaku yang terinternalisasi di dalam pikiran bahwa membuang sampah sembarangan bukanlah hal yang salah. Perlu diingat, cara seseorang manusia belajar yang paling mudah adalah dengan imitasi dan sebagain besar masyarakat belajar suatu perilaku adalah dengan imitasi. Perceived behavior control Seseorang akan melakukan suatu tindakan yang dirasa lebih mudah untuk dilakukannya karena tersedianya sumber daya. Jadi, orang tidak akan membuang sampah sembarangan bila tersedia banyak tempat sampah di pinggir jalan.
C. Solusi Untuk Mengurangi Jumlah Sampah
Ada beberapa hal yang bisa kita dilakukan oleh masyarakat untuk meminimalkan timbunan sampah yang dihasilkan, yaitu:
Kurangi pola konsumsi / belanja yang berlebihan.
Usahakan untuk tidak membungkus makanan dan membawa pulang kerumah. Menggunakan produk dengan sistem sewa/pinjam. Menggunakan produk dengan sistem refill. Melakukan pemilahan sampah. Sediakan tempat khusus untuk sampah plastik/kertas/kaca/kaleng yang mungkin masih bernilai ekonomis yang nantinya bisa anda jual. Memanfaatkan kembali barang bekas. Misal, botol kaca bekas syrup bisa digunakan untuk tempat air atau mungkin anda bisa melakukan hal-hal kreatif terhadap barang tersebut. Sebisa mungkin melakukan komposting terhadap sampah kebun dan sampah basah sehingga bisa digunakan sebagai pupuk untuk kebun/taman sendiri atau dijual. Jangan pernah bosan mengingatkan diri sendiri, teman, dan keluarga untuk melakukan hal-hal diatas. Jangan pernah merasa bahwa apa yang anda lakukan ini sia-sia. Memang dampak bagi anda mungkin kecil, tapi jika setiap orang melakukan hal ini, maka bisa jadi apa yang kita lakukan diatas dapat mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke TPA. Tanpa mengubah persepsi tentang sampah maka peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah sampah akan terbatas. Sebab masalah sampah hanya mampu diatasi lewat sinergi antara kebijakan pemerintah bersama kepedulian masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan terdekat dan terkecil.Namun, untuk merubah hal luar biasa ini harus dengan cara yang luar biasa pula. Dimulai dengan penambahan sarana kebersihan dengan penambahan tempat sampah di tempat-tempat yang strategis dan memberikan Pendidikan sejak usia dini, karena akan lebih mudah untuk membentuk karakter cinta lingkungan. Penyuluhan akan pentingnya menjaga kebersihan, disertai dampak negatif yang dihasilkan karena membuang sampah sembarangan, sampai dengan penetapan sanksi walaupun hal ini terasa berat namun hal ini penting untuk dilaksanakan untuk kebaikan bersama
II. Hasil Pengamatan
Pada wawancara kami di masyarakat kelurahan lasiana Rt 04/ Rw 02,
mereka sudah membudidayakan membuang sampah pada tempatnya. Ada masyarakat yang membuangnya di tempat pembuangan umum dan adapula yang langsung membakar. Budidaya membuang sampah pada tempatnya ditetapkan dalam peraturan di Rt setempat agar masyarakat menjaga kebersihan di lingkungan setempat.
III. Kesimpulan
Dari hasil wawancara di Rt 04/Rw 02, masyarakat setempat sudah
menerapkan budidaya membuang sampah pada tempatnya.
“Lindung Bumi Dengan Membuang Sampah Pada Tempatnya”