Anda di halaman 1dari 28

PROGRAM

RUMAH
SAMPAH
BERBASIS
SEKOLAH DAN
MASYARAKAT

MARI KITA
DISKUSIKAN
BERSAMA
TUJUAN
Tujuan untuk anak-anak agar mereka terbiasa
dalam membuang sampah tidak di sembarang
tempat.
Bagi orang tua dan penduduk sekitar program
ini sebagai alat pengingat/peringatan agar
masyarakat terbiasa buang sampah di
tempatnya, lebih jauh lagi mereka mampu
mengelola sampah ini secara professional yang
bernilai manfaat.
SEJARAH RUMAH
SAMPAH

Sebuah Kreasi Inovatif yang dilakukan


masyarakat dalam memanfaatkan nilai
ekonomi yang terkandung dalam
sampah, dan secara tidak langsung
dapat mengurangi sampah yang
dibuang. Program Rumah Sampah ini
telah banyak dikembangkan baik oleh
komunitas warga maupun sekolah.
Maka hal ini pula yang melatarbelakangi
tercetusnya ide untuk mendirikan sebuah
Komunitas yang bergerak dalam hal
lingkungan yang kemudian diberi nama
Komunitas Rumah Sampah Berbasis Sekolah
(Komunitas RSBS)
Pengertian Sampah

Sampah
adalah
buangan yang
dihasilkan dari
suatu proses
produksi baik
industri maupun
domestik
(rumah
tangga).
JENIS- JENIS SAMPAH
Sampahorganik - dapat diurai
(degradable)

Sampah Organik, yaitu sampah yang


mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan
sebagainya. Sampah ini dapat diolah
lebih lanjut menjadi kompos;
- Sampah anorganik - tidak terurai
(undegradable)
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak
mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik
mainan, botol dan gelas minuman, kaleng,
kayu, dan sebagainya.
Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil
atau sampah yang laku dijual untuk
dijadikan produk laiannya.
Beberapa sampah anorganik yang dapat
dijual adalah plastik wadah pembungkus
makanan, botol dan gelas bekas minuman,
kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran,
HVS, maupun karton;
Dampak terhadap kesehatan

Lokasi
dan pengelolaan sampah
yang kurang memadai
(pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang
cocok bagi beberapa organisme
dan menarik bagi berbagai
binatang seperti, lalat dan anjing
yang dapat menjangkitkan
penyakit. Potensi bahaya kesehatan
yang dapat ditimbulkan adalah
sebagai berikut :
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat
karena virus yang berasal dari sampah dengan
pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air
minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic
fever) dapat juga meningkat dengan cepat di
daerah yang pengelolaan sampahnya kurang
memadai.

Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya


jamur kulit).

Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai


makanan. Salahsatu contohnya adalah suatu
penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita(taenia).
Cacing ini sebelumnya masuk kedalam pencernakan
binatang ternak melalui makanannya yang berupa
sisa makanan/sampah.
PENGGERAK RUMAH
SAMPAH

Salah satu komunitas yang fokus ke


permasalahan lingkungan khususnya sampah,
menggelar aksi sosialisasi.

Aksi ini merupakaian salah satu perwujudan


program kerja komunitas RSBS yakni RSBS Goes to
Market. Dalam aksinya, para relawan komunitas
RSBS yang diberi nama Relawan Nyakar "Nya'ah
Ka Runtah/The Trash Lover"menyosialisasikan
mengenai pentingnya 3R (Reduce, Recycle,
Reuse).
MANUSIA DAN OKSIGEN

Tanpa oksigen tidak akan ada kehidupan


di bumi ini, hal ini karena kegunaan oksigen
sangat vital. Manfaat oksigen kita ketahui
sebagai gas yang berguna dalam sistem
pernafasan, metabolisme dan peredaran
darah. Namun tidak hanya itu, oksigen
memiliki banyak manfaat untuk kehidupan
sehari-hari secara luas.
UNTUK DI INGAT

UMUR SAMPAH
Sampah kertas kisaran 3-6 bulan
Sampah kain mencapai 6 bulan hingga 1
tahun
Filter rokok dan permen karet 5 tahun
sedangkan karet ban tak terhingga umurnya
Nilon sampai 30 tahun sedangkan plastik
aqua, logam/kaleng bisa mencapai 100
tahun
Gelas dan bahan kaca lainnya bisa bertahan
hingga 1 juta tahun
Cara Pengelolaan sampah
Sampaisaat ini paradigma pengelolaan
sampah yang digunakan adalah:
KUMPUL ,ANGKUT dan BUANG, dan
andalan utama sebuah kota dalam
menyelesaikan masalah sampahnya
adalah pemusnahan dengan landfilling
pada sebuah TPA.
PENGELOLAAN SAMPAH DAPAT
DILAKUKAN DENGAN PENDEKATAN
3R+1
1. REDUCE yaitu mengurangi volume sampah

2. REUSE yaitu menggunakan kembali sampah


yang ada sesuai fungsinya

3. RECYCLE (daur ulang) yaitu memanfaatkan


sampah menjadi produk

4. RESALE yaitu menjual sampah ke


pengumpul sehingga bernilai ekonomis
PERLU DI KETAHUI
RUMAH SAMPAH &
PEMERINTAH
Program rumah sampah dimulai dari pemerintah desa.
Masyarakat mengumpulkan sampah, lalu di masukan ke dalam
karung dan di taruh di balai desa. Pemerintah menjadikan
konsep rumah sampah ini menjadi kebijakan dari pemegang
kebijakan di dunia pendidikan yakni tataran sekolah formal dan
nonformal pada tingkat dasar bisa menerapkan konsep rumah
sampah.

PENGURUS RUMAH SAMPAH


Pengurus Rumah Sampah itu sendiri adalah steak
holder sekolah, pengurus sekolah, maupun tokoh
masyarakat sekitar.
PENGURUS RUMAH SAMPAH
Pengelola Rumah Sampah itu
sendiri adalah steak holder
sekolah, pengurus sekolah,
maupun tokoh masyarakat
sekitar
PENGURUS RUMAH SAMPAH
semuahal harus terorganisasi dengan baik
dan rapi maka dari itu perlu disusun struktur
kepengurusan seperti dibawah ini :
Dewan Pembina :
Ketua :
Dewan Penanggung jawab Program :
Dewan Pelaksana Harian :
Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
Humas :
TUJUAN

PROGRAM RUMAH SAMPAH


BERBASIS SEKOLAH
Salah satu langkah efektif dari program ini adalah
dengan mengkolaborasikan rumah sampah
dengan lembaga pendididkan tujuannya untuk
anak-anak terbiasa dalam membuang sampah
tidak di sembarang tempat. Sedangkan bagi orang
tua dan penduduk sekitar program ini sebagai alat
pengingat /peringatan agar masyarakat terbiasa
buang sampah pada tempatnya, lebih jauh lagi
mereka mampu mengelola sampah ini secara
profesional yang bernilai manfaat.
MANFAAT

Adapun manfaat dari pengelolaan sampah berbasis


sekolah ini antara lain :

1. Membiasakan pola hidup bersih.


2. Mendidik Siswa dan memberikan pemahaman pada semua
pihak
di sekolah untuk sadar dengan lingkungan.
3. Sampah dapat dimanfaatkan kembali menjadi bahan yang
ramah
lingkungan menjadi pupuk organik .
4. Dapat dijadikan pendidikan berbasis lingkungan.
5. Dapat menunjang program TOGA (tanaman obat keluarga)
yang
sudah berjalan di sekolah terutama digunakan untuk
pemupukan.
Sampah merupakan masalah dan tanggung jawab kita bersama
khususnya di lingkungan sekolah, sampah dapat di minimalisir
dengan adanya daur ulang agar menjadi bahan yang dapat
dimanfaatkan kembali dan tidak berdampak negatif pada
lingkungan sekolah.
BENTUKNYA KECIL DAN
SEDERHANA NAMUN
MEMPUNYAI PERAN
YANG MULIA
AKTIFITAS SISWA
DI RUMAH SAMPAH
Gerakan ini berawal dari anak-anak PAUD atau
pendidikan Anak Usia Dini.
Mereka membawa sampah dari rumah mereka masing-
masing.
Sampah-sampah yang kebanyakan berbahan plastik itu
mereka bawa dan mereka kumpulkan di sebuah saung
dekat sekolah mereka, saung itu mereka namakan rumah
sampah.
Sampah yang sudah terkumpul itu, selanjutnya dipilah dan
dikumpulkan, sampah bukan organik yang tidak dapat
didaur ulang seperti plastik rusak maka dibakar, sementara
sampah organik dikumpulkan untuk dijadikan kompos.

Kegiatan tersebut adalah pendidikan aplikatif untuk anak


agar mereka sadar akan bahaya sampah yang dibuang
sembarangan.
SETOR DAN MULUNG SAMPAH

Pengumumpulan berbagai jenis sampah dari


bak penampungan pertama ke penampungan
pusat setiap 1/2 minggu sekali yang melibatkan
para siswa, sampah yang di setorkan dari
lingkungan sekolah diantaranya sebagai berikut :
No Jenis Sampah organik dan Minggu ke Hasil
anorganik
1 2 3 4

1 Dedaunan

2 Sampah dapur

3 Bahan Plastik

4 Sampah kering

5 Kertas

6 Bahan Kaca
TANAM POHON SETOR SAMPAH
SAMPAH DAN PENGHIJAUAN
Program ini diharapkan akan menjadi generasi anak-anak yang
agraris dan herbalis. Dengan mencintai tanaman dan
mendayagunakan tanaman. Maka perlu adanya program edukasi
penghijauan sejak dini pada anak-anak Tentu saja hal itu diiringi
dengan keilmuan, sarana prasarana yang memadai.
Sampah dapat didaur ulang

Anda mungkin juga menyukai