Anda di halaman 1dari 24

SPESIFIKASI TEKNIS

1. RUANG LINGKUP 1. Kegiatan yang dilaksanakan adalah :


KEGIATAN DAN Program : Peningkatan Sarana Prasarana Kerja Dan
PEKERJAAN Kualitas Sumber Daya Manusia OPD
Kegiatan : Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran
Pekerjaan : Belanja Modal Gedung Dan Bangunan-
Pengadaan Bangunan Gedung Pembangunan
Gedung BPP Temon (DAK)
Lokasi : Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo
Tahun Anggaran : 2019

2. Dalam melaksanakan pekerjaan tersebut di atas termasuk juga


mendatangkan tenaga kerja dan bahan-bahan Material dalam jumlah
yang cukup serta peralatan yang cukup untuk pelaksanan pekerjaan.

3. Pada akhir kerja, Penyedia Barang/Jasa diharuskan membersihkan


lahan tempat kegiatan dari segala kotoran akibat kegiatan
pembangunan, termasuk sisa-sisa material bangunan serta gundukan
tanah, bekas galian dan lain sebagainya.

2. TEMPAT DAN 1.1 Lingkup Pekerjaan :


URAIAN
PEKERJAAN NO. JENIS PEKERJAAN

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPP TEMON


I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Papan Nama Proyek
2 Pembersihan Lokasi dan perataan
3 Pengukuran dan Bouwplank
4 IMB

II PEKERJAAN TANAH DAN PASIR


1 Galian Tanah
2 Urug Tanah Kembali
3 Urug Tanah Peninggian
4 Pemadatan Tanah Urug
5 Urug Pasir Bawah Lantai
6 Urug Pasir Bawah Pondasi

III PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


1 Pasang Pondasi Batu Belah, 1pc :6ps
2 Pasang Batu Bata 1pc : 4ps
3 Pasang Batu Candi Tempel 10/20
4 Plesteran 1pc : 6ps
5 Plesteran 1pc : 3ps KM/WC
6 Acian
7 Sponengan

IV PEKERJAAN BETON
1 Sloof Beton 15/20, 1pc : 2ps : 3kr
2 Ring Balk Beton 12/20, 1pc : 2ps : 3kr
3 Ring Balk Beton Gantung 15/20, 1pc : 2ps : 3kr
4 Kolom Beton 15/15, 1pc : 2ps : 3kr
5 Kolom praktis 12/12, 1pc : 2ps : 3kr
6 Balok latei 12/12, 1pc : 2ps : 3kr
7 Cor Plat Meja Dapur, 1pc : 2ps : 3kr
8 Cor Plat Penutup Buis Beton Drainase, 1pc : 2ps : 3kr
9 Cor Plat Penutup Sumur Resapan t=12cm, 1pc : 2ps : 3kr
10 Beton Rabat, 1pc : 3ps : 5kr
11 Beton Rabat, 1pc : 3ps : 5kr Tritisan
12 Pasang List Profil beton atas batu tempel

V PEKERJAAN KAYU
1 Kusen Pintu Jendela Uk. 6/12 kayu kruing
2 Kusen Jendela Uk 6/12 kayu kruing
3 Kusen BV Uk. 6/12 kayu kruing
4 Daun Pintu kayu bengkirai
5 Daun Pintu KM kayu bengkirai lapis alumunium
6 Daun Jendela kayu bengkirai
7 Pasang irung-irung pintu kayu bengkirai
8 Pasang Jalusi kayu kruing

VI PEKERJAAN PENUTUP ATAP, TALANG DAN PLAFOND


1 Rangka Atap Baja Ringan merk Indozteel
2 Pasang Atap Genteng Metal Berpasir merk Sakuraroof
3 Pasang Nok Profile U Metal Berpasir merk Sakuraroof
4 Pasang Plafond Gypsum Rangka Hollow 2/4 Dalam Gedung
5 Pasang Plafond GRC Board Rangka Hollow 2/4 Teras & Tritisan
6 Pasang List Corners Gypsum 8/12
7 Pasang Lisplank GRC
8 Pasang Talang

VII PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI


1 Engsel Pintu Mlinjon 140 mm
2 Engsel Jendela
3 Kunci / Slot tanam merk Tanaya
4 Kunci / Slot tanam merk Tanaya
5 Grendel Tanam Pintu
6 Grendel Jendela
7 Kait Angin

VIII PEKERJAAN KERAMIK


1 Pasang Granit 60/60 Krem merk Granito
2 Pasang Granit 60/60 Anti Selip merk Granito
3 Lantai Keramik 20 X 20 untuk KM/WC merk Asiatile
4 Keramik Dinding 20 X 25 untuk KM/WC merk Asiatile
5 Keramik Meja Dapur 20 X 20 merk Asiatile
6 Keramik Dinding 20/25 Meja Dapur merk Asiatile
7 Plint Keramik 10/20 KM/WC merk Asiatile
8 Plint Granit 10/60 merk Granito

IX PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


1 Lampu LED Strip Watt Ruang Pertemuan beserta instalasi
Lampu Downlight/Panel Light 11 watt Ruang Pertemuan beserta
2 instalasi
3 Lampu Downlight LED 8 watt Teras dan Selasar beserta instalasi
4 Stop Kontak beserta instalasi merk Broco
5 Sakelar Double beserta instalasi merk Broco
6 Sakelar Tunggal beserta instalasi merk Broco
7 Box MCB Presto
8 Meteran Listrik 1300 watt PLN dan Penyambungan

X PEKERJAAN SANITASI
1 Kloset Jongkok merk TOTO
2 Floor Drain Stainless merk Onda
3 Washtafel merk INA
4 Porselin Tempat Sabun
5 Bak Air fiber
6 Kran merk Onda
7 Pemasangan Septictank Biofil 650 liter dan perlengkapan
8 Pompa Air merk SHIMITSU
10 Water Torn 520 lt merk PENGUIN
11 Pipa PVC Ø 3/4" merk Rucika & perlengkapan (air bersih)
12 Pipa PVC Ø 3"merk Rucika & perlengkapan ( air kotor )
13 Pipa PVC Ø 4" merk Rucika & perlengkapan (air kotor)

XI PEKERJAAN BESI DAN KACA


1 Kaca Bening 5 mm
2 Angkur
3 Pasang Handrail Steinless 2" Difabel + Asesoris di KM/WC & Wastafel
4 Pasang Railing Steinless 2" + Asesoris di Jalur Disabilitas depan teras

XII PEKERJAAN CAT


1 Cat Tembok merk Catylac
2 Cat Plafond merk Catylac
3 Cat Lisplank merk No Drop
4 Coating Batu Candi
5 Cat Kayu Baru merk Emco

XIII PEKERJAAN HALAMAN


1 Saluran Air Hujan 1/2 buis beton Ø 20 cm
2 Pasang Paving Blok K-200 Holland merk Mutiara
3 Tiang bendera
4 Bak Kontrol Kecil Sudut Sal. Air Hujan

XV PEKERJAAN PEMBUATAN SUMUR RESAPAN


1 Galian tanah
2 Urug tanah kembali
3 Buis beton dia. 80 cm
4 Beton tahu
5 Beton bertulang plat penutup, tebal 12 cm
6 Lapis Ijuk
7 Koral 20 mm sd. 30 mm
8 Pasir pasang
9 Pecahan bata

XV PEKERJAAN PEMBUATAN WATER TOWER


1 Galian tanah
2 Urug tanah kembali
3 Urug Pasir Bawah Pondasi
4 Urug Tanah Peninggian
5 Pasang Pondasi Batu Belah, 1pc :6ps
6 Pasang Bata Bak Tampung, camp. 1pc : 4ps
7 Sloof 12/20 camp. 1pc : 2ps : 3kr
8 Kolom praktis 12/12, 1pc : 2ps : 3kr
9 Ring 12/20 camp. 1pc : 2ps : 3kr
10 Ring 12/12 camp. 1pc : 2ps : 3kr
11 Plat Beton tebal 10 cm camp. 1pc : 2ps : 3kr
12 Plesteran 1pc : 3ps
13 Acian
14 Pasang Penutup Bak Penampung Air (seperti pada gambar)
1.2 Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan ini berlokasi di Kec. Temon, Kab. Kulon Progo

1.3 Tenaga dan Sarana Kerja


Untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa
konstruksi harus menyediakan :

a. Daftar personil inti yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan


:

Penugasan Pendidikan Pengalaman


No.
Personil (minimal) (minimal)
1 Pelaksana SMK-Bangunan 5 tahun
memiliki SKT
Pelaksana Pekerjaan
Bangunan Gedung
yang masih berlaku
2 Logistik SMK Sederajad 3 tahun
3 Administrasi SMK Sederajad 3 tahun

b. Alat-alat bantu kerja seperti :

Jenis Peralatan
No. Jumlah Keterangan
(minimal)
1 Pick up 1 unit Milik Sendiri/Sewa
2 Dump Truck 1 unit Milik Sendiri/Sewa
3 Concrete Mixer/Molen 2 unit Milik Sendiri/Sewa
4 Scafolding 200 set Milik Sendiri/Sewa
5 Pompa Air 1 buah Milik Sendiri/Sewa
6 Stamper 1 unit Milik Sendiri/Sewa
*Dilampiri bukti kepemilikan/sewa

c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap


pekerjaan.

1.4 Cara Pelaksanaan


Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen pengadaan,
Gambar Rencana, serta mengikuti petunjuk Konsultan Pengawas
dan Direksi Teknis.
Pada akhir kerja Penyedia Jasa konstruksi diharuskan
membersihkan area kegiatan dari segala kotoran akibat kegiatan
pembangunan, termasuk sisa-sisa material bangunan serta
gundukan tanah, bekas galian dan lain sebagainya

3. DASAR 1. Menurut Dokumen Pengadaan Barang/jasa antara lain :


PELAKSANAAN 1.1. Rencana Kerja dan Syarat (RKS)/Dokumen Lelang NCB
PEKERJAAN 1.2. Gambar Perencanaan (Bestek) / Gambar Kerja
1.3. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan dan Aanvoulling,

1.4. Perubahan-perubahan dalam pelaksanaan yang telah disyahkan


oleh Pejabat Pembuat Komitmen / Instansi yang berwenang /
unsur terkait.
2. Menurut syarat dan ketentuan sebagai berikut :
2.1. Undang Undang Nomor 28 Tahun 2002, Tentang Bangunan
Gedung.
2.2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor
28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.
2.3. Surat Keputusan Menteri Diskimpraswil Nomor:
332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus 2002, tentang Pedoman
tentang cara penyelenggaraan Pembangunan Gedung Negara.
2.4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2013
tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang
Pekerjaan Umum, Kementrian Pekerjaan Umum.
2.5. SNI 03-2834-2000, Tata cara pembuatan rencana campuran
beton normal
2.6. SNI 03-3976-1995, Tata cara pengadukan pengecoran beton
2.7. SNI 03-2847-2002, Tata cara penghitungan struktur beton
untuk bangunan gedung
2.8. SNI 03-2445-1991, Spesifikasi ukuran kayu untuk bangunan
rumah dan gedung
2.9. SNI 03-2495-1991, Spesifikasi bahan tambahan untuk beton
2.10. SNI 03-6861.1-2002, Spesifikasi bahan bangunan bagian A
(Bahan bangunan bukan logam)
2.11. SNI 03-6861.2-2002, Spesifikasi bahan bangunan bagian B
(Bahan bangunan dari besi/baja)
2.12. SNI 03-6861.3-2002, Spesifikasi bahan bangunan
bagian C (Bahan bangunan dari logam bukan besi)
2.13. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan
Gedung SNI 03-1729-2002
2.14. Tata Cara Perhitungan Harga satuan pekerjaan beton untuk
konstruksi bangunan gedung dan perumahan, SNI 7394:2008
2.15. Standar Tata Cara Perhitungan Struktur Beton SK.SNI T -15-
1993 – 03,
2.16. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan
Gedung SNI 03-1726-2012
2.17. Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SNI
2847:2013,
2.18. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2011) SNI
0225:2011.
2.19. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik SNI 0225:2011
(PUIL 2011), Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral,
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan,
2.20. Persyaratan Umum Instalasi Listrik SNI 0225:2011/ Amd.
1:2013, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral,
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan,
2.21. Tatacara Perencanaan Sistem Plambing SNI 03-7065-2005,
2.22. Permenkes Tentang Standar Kualitas Air Bersih dan Air
Minum, Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990.
2.23. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan.
2.24. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 Tentang Tentang
Pengupahan
2.25. Peraturan Mentri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor
1 Tahun 2017 Tentang Struktur dan Sekala Upah
2.26. Peraturan Perburuan di Indonesia (Tentang penggunaan
Tenaga Kerja harian, Mingguan dan Bulanan / Borongan).
2.27. Peraturan Mentri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006
Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung

2.28. Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat


Teknik Penyehatan Direkturat Jendral Cipta Karya Departemen
Pekerjaan Umum.
2.29. Peraturan dan Standard-standard yang berkaitan dengan
penilaian bahan bangunan di Indonesia.
2.30. Peraturan Pemerintah setingkat yang berhubungan dengan
penyelenggaraan Pembangunan dari Instanasi yang
berwenang.
2.31. Menurut aturan/ petunjuk dan uraian-uraian serta penjelasan-
penjelasan yang mungkin akan diberikan oleh Tim teknis
pelaksana kegiatan.
2.32. Menurut peraturan-peraturan setempat yang berhubungan
dengan penyelenggaraan pembangunan dari instansi yang
berwenang.
2.33. Peraturan lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini.
2.34. Menurut lampiran gambar Kerja pelaksanaan dan gambar
detail yang telah disahkan oleh Penanggung Jawab Kegiatan
dan Instansi yang berwenang/umum yang terkait.
Lahan tersebut diserahkan kepada Penyedia barang/Jasa pada saat
menerima SPPBJ dalam keadaan 0 % (Nol prosen).

4. KUASA Pekerjaan tersebut harus diserahkan kepada Penanggung Jawab


PENYEDIA Kegiatan dalam keadaan selesai 100 % (seratus prosen), sesuai
BARANG/ dengan Dokumen RKS (Rencana kerja dan syarat-syarat), Surat
JASA DAN perjanjian pelaksanaan (Kontrak) dan Berita Acara Perubahan pekerjaan
KEAMANAN DI (bila ada) yang telah disyahkan oleh Penanggung Jawab Kegiatan dan
LAPANGAN Instansi yang berwenang/umum yang terkait.

1. Dilapangan pekerjaan, Penyedia Barang/ Jasa wajib menunjukan


seorang kuasa Penyedia Barang/ Jasa atau bisa disebut Kepala
Pelaksana yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan
dilapangan dan mendapat kuasa penuh dari Penyedia Barang/ Jasa,
minimum :

Penugasan Pendidikan Pengalaman


No.
Personil (minimal) (minimal)
1 Pelaksana SMK-Bangunan 5 tahun
memiliki SKT
Pelaksana Pekerjaan
Bangunan Gedung
yang masih berlaku
2 Logistik SMK Sederajad 3 tahun
3 Administrasi SMK Sederajad 3 tahun

2. Dengan adanya pelaksana dilapangan, tidak berarti bahwa Penyedia


Barang/Jasa lepas tanggung jawab sebagai maupun keseluruhan
terhadap kewajibannya.
3. Bila dikemudian hari, menurut pendapat Pengawas dan Tim teknis
pelaksana kegiatan dan Penanggung Jawab Kegiatan, Pelaksana
kurang mampu atau tidak cukup cakap dalam memimpin pekerjaan,
maka akan diberitahuan kepada kontrkator secara tertulis untuk
disediakan penggantianya.
4. Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menjaga keamanan lapangan
terhadap barang-barang milik Kegiatan , Pengawasan dan milik
Pihak lain yang ada dilapangan.
5. Penyedia Barang/Jasa bertanggungjawab penuh atas penjagaan,
penerangan dan perlindungan terhadap barang yang dianggap
penting selama pelaksanaan kontrak, siang dan malam. Pemberi
tugas tidak bertanggung jawab terhadap Penyedia Barang/Jasa dan
sub Penyedia Barang/Jasa atas kehilangan dan kerusakan bahan-
bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam
pelaksanaan. Penyedia Barang/Jasa wajib mengadakan
pengamanan dan perlindungan yang mungkin diperlukan terhadap
pekerjaan dan Juga membayar upah dan biaya yang resmi untuk
keperluan tersebut.
6. Bila terjadi kehilangan bahan bangunan yang telah disetujui
Pengawas baik yang telah dipasang maupun yang belum dipasang
menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
Apabila terjadi kebakaran. Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab
atas akibatnya, baik yang berupa barang maupun keselamatan jiwa.
5. JAMINAN 1. Penyedia Barang/Jasa diwajibkan melaksanakan K-3 dengan
KESELAMATAN menyediakan peralatan perlindungan kerja (helm proyek, kaos
KERJA tangan, masker, sepatu boot) dan obat-obat menurut syarat-syarat
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam
keadaan siap digunakan dilapangan guna untuk mengatasi segala
kemungkinan musibah bagi petugas dan pekerja lapangan.
2. Penyedia Barang/Jasa wajib menyediakan air minum yang bersih
dan memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi semua petugas dan
pekerja yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para
pekerja wajib diberikan oleh Penyedia Barang/ Jasa sesuai dengan
peraturan perundanga-undangan yang berlaku.

6. TIMBANGAN 1. Timbangan duga (peilthootge) ditentukan sesuai dengan kondisi


DUGA lapangan yang ada.
(PEILTHOOTGE) 2. Penyedia Barang/Jasa harus memeriksa kecocokan semua ukuran di
dalam gambar, bila terjadi ketidak cocokan wajib segera
memberitahukan kepada Konsultan Pengawas dan atau Perencana
untuk meminta pertimbangan dan bila terjadi kekeliruan menjadi
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
3. Penyedia Barang/Jasa diharuskan menggunakan alat-alat (Instrumen)
yang diperlukan (tidak rusak) untuk mendapatkan ukuran, sudut-sudut
dan ukuran tegak secara tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk
itu harus dihindari cara-cara pengukuran dengan perasaan, penglihatan
dan secara kira-kira.

7. UKURAN 1. Ukuran pokok dicantumkan dalam gambar Kerja pelaksanaan,


POKOK DAN ukuran-ukuran di dalam gambar yang belum tercantum dapat
PERBEDAAN ditanyakan pada Pengawas / Perencana sesuai dengan, kondisi
lapangan.
2. Penyedia Barang/Jasa wajib mencocokkan ukuran dalam gambar
sesuai dengan yang lain, jika terjadi selisih atau perbedaan wajib
memberitahukan kepada Pengawas / Perencana sesuai kondisi
lapangan.
3. Bila gambar Kerja pelaksanaan pada Dokumen RKS tertulis tidak
sama dengan gambar, maka gambarlah yang mengikat.
4. Bila dalam gambar Kerja pelaksanaan tertulis pada Dokumen RKS
tertulis tidak sama dengan gambar, maka Dokumen RKS, yang
mengikat.
5. Bila dalam Dokumen RKS tertulis sedangkan di dalam gambar tidak
tertulis maka Dokumen RKS yang mengikat.
6. Jika ada perbedaan antara gambar Kerja pelaksanaan dan gambar
detailnya maka Penyedia Barang/ Jasa wajib memintak
pertimbangan kepada Pengawas / Perencana / Tim Teknis
Pelaksanaan Kegiatan.
7. Batas daerah kerja adalah batas lahan yang ada.
8. Dalam jangka 3 (tiga) hari setelah Penyedia Barang/Jasa diharuskan
mempelajari seluruh dokumen Perencana dan bila terjadi
permasalahan / kejanggalan-kejanggalan perbedaan gambar dan
lainnya, Penyedia Barang/ Jasa diwajibkan konsultasi/ lapor kepada
Perencana / Tim Teknis Pelaksanaan Kegiatan.

8. PEKERJAAN 1. Sebelum memulai suatu pekerjaan yang ada dalam kontrak,


PEMBERSIHAN Penyedia barang/ jasa harus mengunjungi tempat pekerjaan dan
LAPANGAN meninjau kondisi (keadaan) serta bahan-bahan yang akan
didatangkan.
2. Tempat dari pekerjaan yang dimaksud harus bersih dari segala
tumbuh-tumbuhan, rumput dan akar tumbuhan dan kotoran
sebagainya serta rintangan yang terdapat disekitar daerah pekerjaan
tersebut dan siap untuk penggalian.
3. Penyedia Barang/ Jasa tidak diperkenankan menebang atau
merusak pagar hidup kecuali yang ada dalam batas-batas penggalian
atau yang jelas tercantum di dalam gambar kerja, bahwa harus
disingkirkan. Jika ada suatu hal yang mengharuskan Penyedia
Barang/ Jasa untuk melakukan penebangan, maka ia harus
mendapat ijin dari pemberi tugas.
4. Penyedia Barang/ Jasa harus memindahkan barang-barang yang
terdapat di lingkungan pekerjaan dengan berkonsultasi dengan
pengawas dan Tim Teknis Pelaksanaan Kegiatan.

9. PEKERJAAN 1. Pekerjaan Persiapan Meliputi :


PERSIAPAN 1.1. Menyediakan ruang kerja pengawas dan los bahan untuk
menyimpan bahan material yang mudah rusak atau hilang.
1.2. Pekerjaan pengukuran dan bouwplank (uitzet).
1.3. Pembersihan lahan untuk unit bangunan yang akan didirikan.
1.4.Pembongkaran bangunan/material yang dianggap mengganggu
(sebelum pembongkaran perlu adanya koordinasi dengan pihak
terkait).
1.5. Menyiapkan alat kerja ( peralatan pembantu bila dibutuhkan)
1.6. Menyiapkan air kerja.
1.7. Menyiapkan rencana kerja kedepan yang meliputi : Tenaga
kerja, bahan bangunan / material yang dibutuhkan serta
kelengkapan administrasi yang harus dipenuhi ( time schedulle,
surat pemberitahuan kerja dan struktur organisasi di lapangan )
1.8. Papan Nama Kegiatan.
Pelaksanaan pekerjaan
1) Penyedia Jasa diwajibkan memasang papan nama Kegiatan
dengan ukuran 90 x 120 cm di tempat lokasi kegiatan yang
mudah dilihat umum.
2) Pemasangan papan nama Kegiatan dilakukan pada saat
dimulainya pelaksanaan pekerjaan.
3) Warna dasar papan nama Kegiatan adalah putih dan tulisan
isi berwarna hitam. Sebelum dibuat tulisan dikoordinasikan
terlebih dahulu dengan Direksi Teknis.
1.9. Pekerjaan Pengukuran/Bouwplank.
1) Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pengukuran adalah pekerjaan pembuatan papan
dasar pengukuran di lokasi kegiatan meliputi pekerjaan
pengukuran dan pemasangan papan-papan untuk
menentukan tinggi acuan jalan dan letak as-as jalan.
2) Pelaksanaan pekerjaan
Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kaso
tahun/lokal 5/7, tertancap di tanah sehingga tidak bisa
digerak-gerakkan atau diubah-ubah, berjarak maksimal 50 m
antara satu dengan yang lain.

1.10. Papan cetak cor beton dibuat dari kayu lokal yang lurus dan
rata pada sisi-sisinya. Tinggi sisi atas papan cetak harus sama
satu dengan lainnya, kecuali dikehendaki lain oleh Direksi
Teknis dan Konsultan Pengawas.

2. Pekerjaan Urugan pasir meliputi :


a. Pengurugan pasir pada alas pondasi setebal 5 cm.
b. Pengurugan pasir dibawah lantai bangunan setebal
5 cm.
c. Pengurugan pasir pada lubang sisi pondasi bagian dalam
(dibawah pasangan lantai), sedang sisi bagian luar cukup diisi
dengan tanah bersih berasal dari tanah galian.
d. Pasir yang digunakan adalah pasir urug.

3. Teknis Pelaksanaan :
a. Penyedia barang/jasa harus menyediakan Pengawas dan Tim
Teknis Pelaksanaan Kegiatan direksi keet yang dilengkapi
dengan meja kursi dan tempat penyimpanan berkas–berkas
administrasi secukupnya. Untuk gambar pelaksanaan,
gambar perubahan dan time schedulle di tempel pada dinding
ruang kerja pengawas. Unsur pengawas didalam lingkup
pekerjaan ini adalah konsultan pengawas dan tim evaluasi.
b. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari
kontraktor harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan tanah
yang meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat,
jadwal pelaksanaan dan alur pekerjaan untuk mendapat
persetujuan dari konsultan Pengawas atau Asisten Pelaksana
Lapangan (APL) atau Tim Pemeriksa/Penerima Barang dan
Jasa
c. Tanah dimana bangunan yang akan didirikan harus bersih
dari kotoran/sampah tumbuh-tumbuh beserta akar-akarnya.
Sebelum penggalian tanah / perataan dimulai, bouwplank
harus dipasang terlebih dahulu. Patok menggunakan kayu
kalimantan ukuran 5/7 sedangkan untuk papan minimal
menggunakan ukuran 2/15. mutu kayu sesuai SII No. 0458/8
d. Galian tanah harus mencapai tanah keras, sebagai dasar
perhitungan adalah gambar perencanaan ( sesuai petunjuk
konsultan pengawas atau tim teknis.
e. Penempatan tanah urug dan tanah bekas bekas galian /
perataan tidak boleh mengganggu pekerjaan lain
f. Untuk tanah bekas perataan/galian yang akan digunakan
untuk pengurugan kembali harus ditempatkan pada tempat
yang tidak mengganggu pekerjaan.
g. Pekerjaan urugan pasir dan pekerjaan urugan tanah harus
dikerjakan secara berlapis-lapis / bertahap, tiap lapis
maksimal 20 cm. Pemadatan dapat dilakukan menggunakan
alat mekanik atau secara manual sambil disiram air sampai
kenyang, sehingga mencapai kepadatan yang diinginkan.
h. Untuk pekerjaan urug kembali bekas galian harus dipadatkan
menggunakan alat pemadat (stemper) sehingga tanah bekas
galian memenuhi tanah padat yang sempurna.
i. Pekerjaan urug pasir dasar pasangan dan pondasi sebelum
memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari, kontraktor
harus menghitung volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan
alat, serta jadwal pelaksanaan pekerjaan
j. Tanah yang digunakan harus memenuhi yang disyaratkan,
ketebalan harus sesuai dengan yang direncanakan.
k. Tanah yang digunakan menggunakan tanah urug pilihan.
l. Urug tanah bahu jalan harus dipadatkan.
m. Sebelum pengerjaan pasangan/cor beton campuran pada
lapisan bawah dipasang pasir urug setebal 5 cm/ 10 cm
dengan lebar sesuai dengan gambar kerja
n. Pasir yang digunakan adalah pasir urug.
o. Sebelum pemasangan pondasi dimulai, dilakukan peninjauan
bersama dengan konsultan pengawas, perencana, dan
Asisten Pelaksana Lapangan (APL) untuk mengetahui
kebenaran kedalaman galian tanah pondasi dan dinyatakan
benar, maka pekerjaan tahap selanjutnya dapat dilaksanakan.

10. TANAH DAN 1. Pekerjaan tanah meliputi :


URUGAN a. Kondisi Tanah untuk bangunan yang akan didirikan sesuai
PASIR dengan peil gambar rencana.
b. Galian tanah dan pengurugan tanah kembali pada sisi kanan dan
kiri pondasi bangunan dan fasilitas pendukungnya (sesuai
bestek),
c. Urugan tanah peninggian disesuaikan bestek dan pemadatannya
secara bertahap dengan ketebalan minimal per 20 cm
dilaksanakan dengan alat stom walls, dan minimal memakai
stamper.
d. Perataan tanah sekeliling bangunan selebar 3 m dari tembok
setelah pekerjaan selesai, sesuai peil pada gambar rencana
(apabila lahan disekelilingnya memungkinkan).

2. Pekerjaan Urugan pasir meliputi :


a. Pengurugan pasir pada alas pondasi setebal 5 cm.
b. Pengurugan pasir dibawah lantai bangunan setebal 5 cm.
c. Pengurugan pasir pada lubang sisi pondasi bagian dalam
(dibawah pasangan lantai), sedang sisi bagian luar cukup diisi
dengan tanah bersih berasal dari tanah galian.
d. Pasir yang digunakan adalah pasir urug.

3. Teknis Pelaksanaan :
a. Penyedia barang/jasa harus menyediakan Pengawas dan Tim
Teknis Pelaksanaan Kegiatan direksi keet yang dilengkapi
dengan meja kursi dan tempat penyimpanan berkas–berkas
administrasi secukupnya. Untuk gambar pelaksanaan, gambar
perubahan dan time schedulle di tempel pada dinding ruang kerja
pengawas. Unsur pengawas didalam lingkup pekerjaan ini adalah
konsultan pengawas dan tim evaluasi.
b. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari
kontraktor harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan tanah yang
meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal
pelaksanaan dan alur pekerjaan untuk mendapat persetujuan dari
konsultan Pengawas atau Asisten Pelaksana Lapangan (APL)
atau Tim Pemeriksa/Penerima Barang dan Jasa
c. Tanah dimana bangunan yang akan didirikan harus bersih dari
kotoran/sampah tumbuh-tumbuh beserta akar-akarnya. Sebelum
penggalian tanah / perataan dimulai, bouwplank harus dipasang
terlebih dahulu. Patok menggunakan kayu kalimantan ukuran 5/7
sedangkan untuk papan minimal menggunakan ukuran 2/15.
mutu kayu sesuai SII No. 0458/8.
d. Galian tanah harus mencapai tanah keras, sebagai dasar
perhitungan adalah gambar perencanaan ( sesuai petunjuk
konsultan pengawas atau tim teknis.
e. Penempatan tanah urug dan tanah bekas bekas galian / perataan
tidak boleh mengganggu pekerjaan lain.
f. Untuk tanah bekas perataan/galian yang akan digunakan untuk
pengurugan kembali harus ditempatkan pada tempat yang tidak
mengganggu pekerjaan.
g. Pekerjaan urugan pasir dan pekerjaan urugan tanah harus
dikerjakan secara berlapis-lapis / bertahap, tiap lapis maksimal
20 cm. Pemadatan dapat dilakukan menggunakan alat mekanik
atau secara manual sambil disiram air sampai kenyang, sehingga
mencapai kepadatan yang diinginkan.
h. Untuk pekerjaan urug kembali bekas galian harus dipadatkan
menggunakan alat pemadat (stemper) sehingga tanah bekas
galian memenuhi tanah padat yang sempurna.
i. Pekerjaan urug pasir dasar pasangan dan pondasi sebelum
memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari, kontraktor harus
menghitung volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat,
serta jadwal pelaksanaan pekerjaan.
j. Tanah yang digunakan harus memenuhi yang disyaratkan,
ketebalan harus sesuai dengan yang direncanakan.
k. Tanah yang digunakan menggunakan tanah urug pilihan.
l. Sebelum pengerjaan pasangan/cor beton campuran pada lapisan
bawah dipasang pasir urug setebal 5 cm / 10 cm dengan lebar
sesuai dengan gambar kerja.
m. Pasir yang digunakan adalah pasir urug.
n. Sebelum pemasangan pondasi dimulai, dilakukan peninjauan
bersama dengan konsultan pengawas, perencana, dan Asisten
Pelaksana Lapangan (APL) untuk mengetahui kebenaran
kedalaman galian tanah pondasi dan dinyatakan benar, maka
pekerjaan tahap selanjutnya dapat dilaksanakan.
11. PEKERJAAN 1. Pekerjaan Pasangan Batu Belah :
PASANGAN a. Untuk Pekerjaan pasangan batu kali belah dengan campuran 1pc
DAN : 6ps dan diberaben sesuai spesinya.
PLESTERAN b. Semen Portland yang digunakan merk merk Holcim.
c. Celah-celah / rongga yang besar diantara batu-batu di isi dengan
batu belah hitam kecil yang sesuai.
d. Susunan batu yang satu dengan yang lainnya tidak boleh
bersinggungan dan selalu ada perekat diantaranya (mempunyai
sisi).
e. Batu belah hitam yang dimaksud untuk pasangan adalah
berukuran  15/20 cm dan minimal mempunyai tiga bidang
permukaan.
f. Sebelum dipasang, batu-batu harus dibersihkan dari kotoran.
g. Pemasangan batu tidak boleh dijatuhkan langsung dari atas, jadi
harus diatur dengan baik agar tidak berongga.
h. Batu belah yang digunakan adalah batu keras, kasar, yang
tidak boleh dipukul / dipecahkan dengan bodem didekat alur
galian dan diperbolehkan menggunakan Batu Quary setempat.
i. Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir tajam dan
kasar, pasir laut tidak boleh digunakan.
j. Pasir dan batu belah tidak boleh bercampur dengan tanah liat,
Lumpur, debu, bahan organic dan bahan yang lain yang
mempunyai pengaruh buruk terhadap sifat beton,
k. Kotoran yang terkandung dalam batu belah atau pasir maksimal
1%,
2. Pekerjaan Pasangan Batu bata :
1.1 Memenuhi Syarat-syarat SNI 03-6861.1-2002, Spesifikasi bahan
bangunan bagian A (Bahan bangunan bukan logam). Penyedia
Barang/Jasa harus menyerahkan contoh dari batu bata yang
akan dipasangan guna untuk mendapatkan persetujuan dari
Pengawas atau Tim Teknis Pelaksana Kegiatan.
1.2 Pelaksanaan Pekerjaan pasangan batu bata.
Pasangan batu bata yang digunakan adalah dengan campuran
spesi/perekat pada dinding campuran 1pc : 4ps. Pasangan batu
bata harus dikerjakan dengan verband yang baik dan ketinggian
pemasangannya tidak boleh lebih dari 1 (satu) meter per-
harinya.
a. Batu bata yang digunakan berkualitas baik dengan prosentase
pecah max 10 %.
b. Semen Portland yang digunakan merk merk “Holcim”.
c. Batu bata sebelum dipasang harus direndam atau disiram air
sampai buih-buihnya habis dan bersih dari kotoran.
d. Pasangan batu Bata yang telah selesai secara kontinyu harus
dibasai dengan air.
e. Pembuatan perancah tidak boleh menebus tembok.
f. Dimana terdapat angkur tembok seluruh lubangnya harus
ditutup dengan beton tidak bertulang campuran 1 pc : 3 ps : 5
kr.
g. Bahan-bahan untuk semua pasangan sebelum dicampur
harus diayak terlebih dahulu dengan kawat kasa dengan sudut
kemiringan paling kecil 50° dengan tanah.
h. Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir tajam dan
kasar, pasir laut tidak boleh digunakan.
i. Pasir dan batu belah tidak boleh bercampur dengan tanah liat,
Lumpur, debu, bahan organic dan bahan yang lain yang
mempunyai pengaruh buruk terhadap sifat beton,
j. Kotoran yang terkandung dalam batu belah maupun pasir
maksimal 1%,
k. Semua bahan yang digunakan harus mendapat persetujuan
dari Konsultan Pengawas/Tim Teknis Pelaksana Kegiatan.
3. Pekerjaan Plesteran dan Pasangan
a. Untuk pekerjaan plesteran pasangan batako dilaksanakan
dengan campuran 1 pc : 6 ps sedangkan pasangan bata trasram
dan beton dan plesteran lainnya dilaksanakan dengan campuran
1 pc : 3 ps, semua pekerjaan plesteran dikerjakan dengan baik
(rata dan rapi) dan tempat disesuaikan item pekerjaan (sesuai
gambar kerja).
b. Semua pekerjaan plesteran diaci dengan campuran air dan pc
sedangkan pada sudut–sudut yang kelihatan disponeng
melengkung mengikuti pasangan bawahnya bertujuan
memudahkan dalam waktu pembersihan, semua itu dikerjakan
rapi dengan campuran 1 pc : 3 ps.
c. Cara plesteran :
1) Untuk menjaga agar tidak sampai terjadi rembesan-
rembesan maka campuran pada plesteran harus dikerjakan
dengan baik dan betul-betul diperhatikan.
2) Semua permukaan pasangan harus dibersihkan dari semua
kotoran, sehingga setiap pasangan pada sisi sudut supaya
tidak melengkung.
3) Bidang-bidang yang telah selesai diplester harus segera
dikontrol dengan mistar yang panjangnya tidak boleh
kurang 200 cm.
4) Apabila ternyata terdapat gelombang pada plesteran, maka
harus diperbaiki.
Sebelum plesteran pasangan batu belah atau batu bata yang
akan diplester harus dibersihkan terlebih dahulu
permukaannya dan untuk beton dikasarkan dengan
koprotan 1 pc : 2 ps

12. PEKERJAAN 1. Pekerjaan Beton :


BETON a. Pekerjaan Beton dikerjakan atas dasar perhitungan dan gambar
yang dibuat oleh Konsultan Perencana sesuai SNI 03-2847-
2002, (Tata cara penghitungan struktur beton untuk bangunan
gedung) dan dengan mutu beton fc’= 26,40 Mpa (kecuali
pada saat pelaksaan ditentukan lain oleh pengawas dan atau
tim teknis).
b. Penyedia Barang/ Jasa wajib melaksanakan uji pendahuluan
campuran beton (silinder beton ke laboratorium uji bahan
bangunan yang diakui keberadaannya (untuk volume 5 m3 dan
kelipatannya).

c. Besi beton tulangan polos dengan mutu fy = 240 MPa dan untuk
besi beton tulangan diform/ besi ulir dengan mutu fy = 400
MPa.
d. Penyedia Barang/ Jasa wajib melaksanakan uji besi beton untuk
masing diameter besi tulangan yang di datangkan dan akan
dipakai, uji besi beton dari masing-masing diameter yang dipakai
terdiri dari 3 buah berasal dari batang tualanagan yang berbeda
dan diambil secara acak bersama Konsultan Pengawas atau
Direksi Teknis.
e. Pengujian dilakukan dilaboratorium bahan bangunan
independen, dan saat pengujian disaksikan bersama Konsultan
Pengawas atau Direksi Teknis.
f. Bahan / Adukan beton :
1) Pasir harus butir – butiran mineral yang keras dengan
diameter 0,075 mm s/d 5 mm.
2) Krikil beton atau batu pecah harus dari butiran mineral yang
keras dengan diameter 20 mm s/d 35 mm.
3) Pasir dan kerikil sebelum digunakan harus dibersihkan dulu
dari kotoran terutama bahan organik yang merugikan mutu
beton.
4) Semen yang digunakan merk Holcim
5) Besi beton dan bendrat yang digunakan harus baru dengan
standart SII.
6) Air harus bersih/jernih tidak mengandung bahan organic
yang merugikan mutu beton.
7) Semua pekerjaan beton dikerjakan dengan campuran yang
di sesuikan dengan mutu beton yang diminta, (sesuai
dengan gambar kerja),
8) Pengadukan beton harus menggunakan beton mollen
(mesin pengaduk/ ready mix).
9) Ketentuan campuran supaya menyesuaikan FAS (Faktor
Air Semen) yang ada.
10) Waktu dan cara pengadukan campuran beton supaya
diperhatikan dengan baik sehingga campuran beton benar
– benar homogin.
g. Cetakan Beton :
1) Begesting harus cukup kuat menggunakan kayu tahun lokal
yang baik dan tidak bocor (kedap air).
2) Pemasangan begesting dan Kayu steger harus benar dan
kokoh, sehingga dimensi dan peil sesuai dengan gambar
rencana.
h. Pengecoran beton :
1) Sebelum di cor, kebersihan cetakan beton serta ketepatan
pemasangan besi beton harus diperhatikan
2) Pengecoran beton harus padat dan disetujui oleh konsultan
pengawas.
i. Pengerjaan besi beton :
1) Pembesian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar
kerja.
2) Pembengkokan tulangan harus dilaksanakan pada kondisi
dingin, dengan panjang kait dan panjang penyaluran
tegangan sesuai ketentuan. Sambungan lewatan minimal
40D (sesuai dengan SNI 03-2847-2002, Tata cara
penghitungan struktur beton untuk bangunan gedung)
3) Perkuatan antar besi tulangan menggunakan kawat bendrat
dengan ikatan yang kuat dan kokoh.
j. Beton deking :
Beton deking harus dikerjakan dengan ketentuan sebagai
berikut :
1) Beton deking dari campuran 1pc : 3 ps
2) Tiap beton deking diberi kawat beton untuk dapat diikatkan
dengan besi tulangan, sehingga posisi beton deking
terjamin ketepatannya.
3) Beton deking dipasang secukupnya, sehingga menjamin
ketebalan selimut beton.
k. Pembongkaran Bekesting dan pemeliharaan beton :
1) Begesting harus dibongkar setelah memenuhi peraturan
SNI 03-2847-2002, Tata cara penghitungan struktur beton
untuk bangunan gedung.
2) Perawatan beton selama proses pengerasan harus sesuai
dengan SNI 03-2847-2002, Tata cara penghitungan struktur
beton untuk bangunan gedung.`
3) Ukuran dimensi beton untuk semua Pekerjaan konstruksi
atau struktur lainnya diperhitungkan ukuran cetak.
l. Pengujian Beton
1) Kubus/ silinder beton yang akan diujikan sebelumnya harus
harus diberi kode yang jelas serta disimpan oleh Direksi
Lapangan.

2) Pengangkatan harus dilakukan pada tempat-tempat yang


telah ditentukan dan hati-hati guna menghindari terjadinya
lenturan-lenturan maupun kejutan-kejutan yang mungkin
terjadi.
13. PEKERJAAN 1. Pipa PVC Ø 3/4" merk RUCIKA digunakan untuk instalasi air bersih
SANITASI ukuran sesuai dengan gambar bestek.
2. Memasang kloset jongkok pada setiap kamar mandi merk TOTO.
3. Sebelum penyambungan pipa dengan perekat/lem, permukaan
ujung pipa yang akan disambung dibersihkan dari kotoran dengan
amplas, sehingga lem benar-benar merekat rata dengan permukaan
dan tidak lepas,
4. Pemasangan pipa harus hati-hati tidak boleh ada kebocoran dan
dikerjakan dengan arah vertical/tegak lurus terhadap bidang lahan
atau sesuai bestek yang ada.
5. Memasang kran air Ø 3/4” merk merk Onda, Porselin tempat sabun
dan memasang floor drain pada setiap kamar mandi dari steinless
steel dan membuat saluran avuur untuk setiap bak dan memasang
Washtafell merk Toto di dalam KM/WC.
6. Memasang dan membuat instalasi sanitasi dan sanitair pipa PVC
dengan pekerjaan ini sesuai dengan tenaga yang mampu dan cakap
untuk mengerjakan pemipaan (plumbing ).
7. Membuat sumur air bersih dengan memasang buis beton Ø 80
cm beserta tutup plat beton bertulang, sedalam 10 meter.
8. Membuat sumur peresapan dengan bentuk dan ukuran sesuai
gambar bestek.
9. Membuat bak kontrol air kotor tempat dan ukuran mengikuti gambar
bestek.
10. Membuat dan memasang septictank harus kedap air lengkap
dengan saluran air kotor dari pipa PVC Ø 3” dan Ø 4” dengan
pemasangan pipa udara/hawa dari pipa galvanis Ø 1,5” dengan
penutup keni T.
11. Dalam penyambungan pipa dipilih dari bahan dan alat yang sesuai
dengan yang dibutuhkan, jenis dan bahan penyambungan minimal
sama atau satu pabrik dengan bahan pipanya.
12. Semua pemasangan instalasi pipa harus tertanam dalam dinding
tembok/tanah dalam keadaan aman, rapi dengan kedalaman sesuai
kondisi lokasi dan seijin dengan konsultan Pengawas / direksi.

13. Penutupan dan penimbunan belas saluran pipa dan galian pipa
harus dikembalikan sesuai dengan kondisi baik dan sempurna serta
seijin Konsultan Pengawas/direksi.
14. Pekerjaan dilaksanakan dengan ukuran dan spesifikasi sesuai
gambar/bestek dan sebelum dipasang semua bahan dan
asessorisnya harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Pengawas dan Tim Pemeriksa Kegiatan.
15. Penyedia barang/jasa selam menggunakan lahan, bahan dan alat
berat selama melakukan aktifitas dengan lingkungan agar selalu
mohon ijin tetangga, lingkungan, Konsultan/Direksi dengan
persetujuan PPK / Pejabat Pembuat Komitmen.

14. PEKERJAAN 1. Pekerjaan kerangka atap :


ATAP DAN 1. Umum
PLAFOND Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan
pemasangan struktur atap berupa rangka batang yang telah dilapisi
lapisan anti karat. Rangka batang berbentuk segitiga, trapesium dan
persegi panjang yang terdiri dari rangka utama atas (top chord), rangka
utama bawah (bottom chord), dan rangka pengisi (web). Seluruh rangka
tersebut disambung menggunakan baut menakik sendiri (self drilling
screw) dengan jumlah yang cukup. Rangka reng (batten) langsung
dipasang diatas struktur rangka atap utama dengan jarak sesuai dengan
ukuran jarak genteng.

Pekerjaan rangka atap baja ringan meliputi:


1) Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan fabrikasi
2) Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke lokasi proyek
3) Penyediaan tenaga kerja beserta alat/ bahan lain yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan
4) Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi
struktur rangka kuda-kuda (truss), balok tembok (top plate/ murplat),
reng, sekur overhang, ikatan angin dan bracing (ikatan pengaku)
5) Pemasangan jurai dalam (valley gutter)
Pekerjaan rangka atap baja ringan tidak meliputi:
1) Pemasangan penutup atap
2) Pemasangan kap finishing atap
3) Asesoris atap
2. Persyaratan Material Rangka Atap
Material struktur rangka atap
1) Properti makanikal baja (Steel mechanical properties)
 Baja Mutu Tinggi G 550
 Kekuatan Leleh Minimum : 550 Mpa
 Tegangan Maksimum : 550 Mpa
 Modulus Elastisitas : 200.000 Mpa
 Modulus geser : 80.000 Mpa
2) Lapisan anti karat:
Material baja harus dilapisi perlindungan terhadap serangan korosi,
dua jenis lapisan anti karat (coating):

Geometri profil rangka atap


Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah:
Profil C tinggi 75 mm dan tebal 0,75 mm untuk rangka batang pengisi
(web) atau sesuai dengan perhitungan konstruksi.

 Reng
Reng Profil
 Multigrip (MG)
Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top
plate) berfungsi untuk menahan gaya lateral tiga arah.
Standart teknis sebagai berikut:
- Yield Strength : 250 MPa

 Brace System (bracing)


i. BOTTOM CHORD BRACING
Pengaku/ ikatan pada batang tarik bawah (bottom chord) pada
kuda-kuda baja ringan.

ii. LATERAL TIE BRACING


Pengaku/ bracing antara web pada kuda-kuda baja ringan,
sekaligus berfungsi untuk mengurangi tekuk lokal (buckling)
pada batang tekan (web), standar teknis mengacu pada
desain struktur kuda-kuda tersebut.
iii. DIAGONAL WEB BRACING (IKATAN ANGIN)
Pengaku/ bracing diagonal antara web pada kuda-kuda baja
ringan dengan bentuk yang sama dan letak berdampingan.

iV. STRAP BRACE (PITA BAJA)


Yaitu pengaku /ikatan pada top chord dan bottom chord kuda-
kuda baja ringan,
Untuk kebutuhan strap brace berdasarkan perhitungan desain
struktur.

 Alat Sambung (Screw)

Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat


sambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi
dan instalasi, spesifikasi screw sebagai berikut:

3. Persyaratan Pra-Konstruksi
a. Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk sebelum
pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan, sesuai
dengan RKS (Rencana Kerja dan Syarat) seperti pada pasal
diatas. Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat
dukungan dan brosur yang dilampirkan pada dokumen
tender
b. Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap
berserta detail dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran-
ukuran yang tercantum dalam gambar kerja. Dalam hal ini
meliputi dimensi profil, panjang profil dan jumlah alat sambung
pada setiap titik buhul.
c. Perubahan bahan/ detail karena alasan apapun harus diajukan ke
Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) untuk mendapatkan persetujuan
secara tertulis.
d. Eleman utama rangka kuda-kuda (truss) dilakukan fabrikasi
diworkshop,
e. Kontraktor wajib menyediakan surat keterangan keahlian tenaga
dari Fabrikan penyedia jasa Rangka Atap Baja Ringan,
f. Kontraktor wajib menyertakan hasil uji lab dari bahan baja ringan
dari badan akreditasi nasional (instansi yang berwenang sesuai
dengan kompetensinya).
g. Kontraktor wajib menyertakan pengalaman dari penyedia jasa
rangka atap baja ringan
h. Kontraktor wajib menyertakan surat rekomendasi tentang
perhitungan struktur rangka atap baja ringan dari penyedia jasa
rangka atap baja ringan yang mengakomodasi perhitungan
gempa dari instansi independen yang sesuai dengan
kompetensinya,
i. Produk yang digunakan bergaransi minimal 10 (sepuluh) tahun.
j. Perhitungan alat Struktur atau software harus digunakan untuk 1
(satu) produk, itu menunjukkan bahwa software yang digunakan
khusus untuk rangka atap baja ringan tersebut dan harus bisa
mengeluarkan perhitungan struktur secara detail.
4. Persyaratan Pelaksanaan
a. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait,
harus dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang telah
dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan baja ringan sesuai
dengan standar perhitungan mengacu pada standar peraturan
yang berkompeten.
b. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan
gambar kerja.
a. Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok
penopang dengan kondisi rata air (waterpas level) untuk dudukan
kuda-kuda sesuai dengan desain sistem rangka atap.
b. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua
struktur yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan
dengan hal itu, pihak konsultan ataupun tenaga ahli berhak
meminta informasi mengenai reaksi-reaksi perletakan kuda-
kuda.
j. Pihak kontraktor bersedia menyediakan minimal 8 (delapan) buah
genteng yang akan dipakai sebagai penutup atap, agar pihak
penyedia konstruksi baja ringan dapat memasang reng dengan
jarak yang setepat mungkin, dan penyediaan genteng tersebut
sudah harus ada pada saat kuda-kuda tiba dilokasi proyek.
k. Jaminan Struktural
a. Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi
yang melebihi ketentuan maupun keruntuhan yang terjadi
pada struktur rangka atap Baja Ringan, meliputi kuda-kuda,
pengaku-pengaku dan reng.
2. Pekerjaan penutup atap genteng metal berpasir
a. Penutup atap menggunakan genteng metal berpasir merk
Sakuraroof/Suryaroof dengan warna menyesuaikan ketentuan
yang ada,
b. Ukuran genteng metal berpasir menyesuaikan ukuran dari
produsen yaitu dengan merk Sakuraroof
c. Nok genteng metal berpasir dengan kualitas dan merk sama
dengan genteng yang dipasang secara baik dan rapi sesuai
dengan gambar bestek atau petunjuk pemakaian dari produsen
bahan, tapi sebelumnya pekerjaan konstruksi atap harus sudah
lengkap dan kuat terlebih dahulu,
d. Jarak reng baja ringan disesuaikan dengan ukuran genteng metal
berpasir yang dipasang dan dilaksanakan sesuai dengan
gambar bestek,

3. Pekerjaan penutup plafon Gypsum Board:


3.1. Untuk Pekerjaan Pembangunan Gedung :
a. Memasang kerangka plafond menggunakan bahan besi hollow
2x4 cm ketebalan 0,5 mm
b. Memasang kerangka plafon pada setiap ruangan seperti
pada gambar rencana dan membuat lubang kontrol
(man hole) pada sudut ruangan di tempat yang strategis
(jika membutuhkan).
c. Memasang struktur plafond/kerangka besi hollow 2x4 cm
dengan jarak 60 x 120 cm harus kuat dan kokoh hubungannya
yang ditahan oleh kerangka atap dan dinding tembok dengan
kawat pengantung untuk penahan konstruksi langit-langit.
d. Pola dan ukuran penutup plafon harus rapi, rata dan simetris
dalam pemasangannya.
e. Sistem pemasangan menggunakan paku skrup pada tiap
sambungan dan sudut tembok yang ukurannya sesuai dengan
ukuran kerangka besi hollow 2x4 cm.
f. Kerangka plafond harus rata / plat dan tidak bergelombang.
g. Memasang penutup plafond dari bahan sek. GRC Board
dengan ukuran per lembar 1,2 x 2,4 m tebal 3 mm dipasang
pada tiap ruangan yang finishingnya setiap nat di kompon
gypsum dan pemasangannya tepat sesuai dengan gambar
bestek.
h. Memasang list pada tepi tembok dari Gypsum 8/12 cm pada
ruangan dalam dengan finishing cat.
i. Sebelum memasang penutup plafond Gypsum Board
penyedia jasa diwajibkan memeriksakan kondisi kerangka
plafond sudah benar dan sesuai dengan gambar letak, pola
dan ukuran.
j. Pemasangan agar baik dan rapi dipasang dengan pola dan
dibuat simetris setiap ruangan.

15. PEKERJAAN Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan keramik dan batu
KERAMIK DAN candi pada lantai maupun dinding sesuai dengan gambar rencana.
BATU CANDI 1. Lantai ruangan dalam dan teras dipasang granit polos ukuran
60 x 60 cm, sedangkan 10 x 60 cm untuk keramik plin dengan
perekat 1 pc : 2 ps, dan dikolot dengan pc warna sesuai dengan
gambar bestek.
2. Dinding di sekeliling bangunan dipasang batu candi, di sesuaikan
dengan gambar rencana, material Homogenous Tile merk Niro
Granit, warna di tentukan kemudian, type polis.
3. Lantai KM/WC dipasang keramik motif ukuran 20 x 20 dengan
perekat 1 pc : 2 ps, dan dinding dipasang keramik motif ukuran
20 x 25 dikolot dengan pc warna.
4. Granit dan Keramik yang di pasang merk Granito dengan satu
ukuran, satu produk dan standar KW-1.
5. Sebelum memasang keramik maka tanah dasar harus dalam
keadaan padat dan diberi lapisan pasir urug setebal 5 cm di bawah
rabat beton setebal 5 cm dengan campuran 1 pc : 3ps : 5 kr.
6. Teknis pelaksanaan / pemasangan :
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan pemborong wajib
mengajukan contoh keramik yang akan dipasang kepada
Konsultan Pengawas atau Pengguna Jasa minimal 3 merk
(produk) yang berbeda.
b. Semua pasangan keramik harus rata, lurus dan baik (bidang
vertikal maupun horisontal) sedang besar nut agar
dikonsultasikan kepada Konsultan Pengawas atau Pengguna
Jasa (minimal 1,5 mm).
c. Campuran perekat maupun kolotan harus penuh dan padat
(tidak berongga).
d. Sebelum dipasang keramik harus direndam dalam air sampai
jenuh.
e. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus,
sesuai petunjuk pabrik.
f. Pemasangan plin keramik harus lurus pada bidang tegak / siku-
siku dengan spesi 1pc:3ps

16. PEKERJAAN 1. Persyaratan umum :


INSTALASI 1.1. Lingkup pekerjaan :
LISTRIK a. Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi pemasangan meteran
listrik 1300 watt dan instalasi, titik lampu dan stop kontak.
Instalasi listrik dalam semua gedung ini harus dapat dimatikan
atau dinyalakan dari saklar masing-masing. Menyediakan
peralatan serta material yang diperlukan baik yang tercantum
dalam gambar atau tidak, yang secara umum perlu untuk
instalasi listrik yang baik dan memenuhi persyaratan instalasi
listrik.
b. Pemasangan lampu ruangan Downlight LED Plilips 11 Watt,
KM/WC dan lampu luar bangunan Downlight LED Plilips 8
Watt lengkap dengan instalasi, stop kontak, instalasi dan Box
MCB, letak dan jumlah sesuai gambar bestek atau
menyesuaikan di lokasi.
c. Pekerjaan ini dilakukan sampai listrik menyala dengan
penyambungan pada jaringan PLN.
1.2. Standar
a. Pemborong harus menggunakan surat tugas kepada intalasi
yang telah mempunyai Surat Izin Kerja ( SIKA ) dan Surat
Pengesahan Instalasi Listrik ( SPIL), serta telah mendapat
persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen dengan menunjukkan
surat tugas. Instalasi wajib membuat Gambar Rencana
rangkap 3 (tiga) dan diajukan kepada konsultan pengawas
terlebih dahulu.
b. Pelaksanaan instalasi listrik yang memnuhi peraturan-
peraturan yang berlaku seperti ; Peraturan Umum Instalasi
Listrik.
1.3. Gambar dan Label
a. Gambar kerja dilaksanakan oleh instalir. Sebelum
melaksanakan pekerjaan harus sudah mendapat persetujuan
dari Pejabat Pembuat Komitmen
b. Pemborong harus membuat gambar revisi atau gambar
instalasi yang sesuai dengan instalasi yang sebenarnya.
c. Tiap panel dan papan pembagi harus diberi label yang jelas
mengenai fungsi tiap-tiap bagiannya.
1.4. Material
a. Pemborong wajib memberikan contoh material yang akan
digunakan untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan
pengawas.
b. Material yang digunkan harus baru dan berkualitas baik
menurut standart yang berlaku.
1.5. Sistem Pemasangan
a. Pemasangan instalasi listrik dan lampunya didasarkan atas
tegangan 220 Volt
b. Semua sistem dipasang sampai nyala.
c. Pengujian pemasangan instalasi listrik diterima 100 % selesai
jika mendapat pemeriksaan baik dari instalatir.

2. Kabel, pipa dan peralatan


2.1. Kabel dan bus bar
a. Kabel cabang dari panel (Branch Sircuit) untuk lampu-lampu
adalah type NYA
b. Bus bar adalah dari bahan tembaga
c. Kabel antara zekering dari type NYY (untuk dalam tanah)
d. Kabel yang dipasang harus memenuhi PUIL (LMK)
e. Kabel untuk Lin (Phase, Netral, Arde) menggunakan minimall
2,5 mm2
2.2. Pemipaan :
a. Saluran kabel yang berupa pipa berukuran minimal 5/8” dan
jumlah kabel di dalamnya disesuaikan dengan peraturan dari
PUIL.
b. Lekukan/belokan dengan radius besar 3 x diameter pipa dan
harus rata.
c. Pipa dari bahan “Clipsal” termasuk pipa yang dipasang di luar
bangunan
d. Pemasangan pipa harus dilakukan sebelum tembok diplester
2.3. Pemasangan dan kabel
a. Kabel PLN buatan Eterna, Kitani atau SPLN
b. Radius kelengkungan kabel utama harus sesuai dengan
rekomendasi pabrik/pembuatnya
c. Setiap feeder bila menembus tembok harus diberi selubung
d. Kabel (feeder) yang ditanam dalam tanah/lantai harus diberi
pelindung, letak dan kedalaman sesuai dengan standar yang
berlaku.
e. Setiap penyambungan kabel harus menggunakan sepatu
kabel (cable plugs) sesuai dengan ukuran kabel yang akan
disambung kemudian dipatri atau dipres, sambungan dan taps
diberi isolasi dengan baik.
2.4. Pertanahan (grounding)
a. Kawat pertanahan tidak boleh dengan sambungan kecuali
keadaan memaksa dan harus menggunakan klem-klem BC
b. Semua panel pembagi harus ditanam
c. Pertanahan dihubungkan dengan elektrode harus sampai air
tanah atau kedalaman minimal 3 m
2.5. Peralatan dan material
a. Saklar (swicth)
- Saklar lampu penerangan dipasang 1,5 m di atas muka
lantai sekurang-kurangnya dengan rating 6A – 250 V
- Semua saklar dipasang rata dengan tembok
- Zekering yang digunakan otomatis merk merk “Broco”
b. Stop kontak (Receptackles)
- Stop kontak harus dengan pertanahan
- Pemasangan stop kontak disesuaikan dengan gambar dan
semua stop kontak dipasang rata dengan tembok.
- Stop kontak yang digunakan merk “Broco”
c. Fitting
- Fitting yang dipasang merk “Broco” warna putih.
- Semua bahan tersebut sebelum dipasang dimintakan
persetujuan Konsultan pengawas
d. Zekering (Fuse box)
- Zekering induk dipasang pada bagian yang mudah
dijangkau
- Menggunakan zekering merk merk “ Broco” dengan type
otomatis
- Kotak zekering (Fuse box) menggunakan jenis outbow
(menempel) merk merk Broco 25 A – 250 V
2.6. Penyerahan dan uji instalasi
Instalasi listrik dapat diterima 100% jika telah mendapat
pemeriksaan baik dari PLN, bukti Surat Pemeriksaan (Keuring
Brief) dilampiri gambar instalasi dan diserahkan Pemborong pada
saat penyerahan pekerjaan yang pertama.

17. PEKERJAAN 1. Untuk Pekerjaan Pengembangan Pasar Hewan Pengasih, Kayu


KAYU PINTU yang digunakan untuk kusen 6/12 memakai kayu Bengkirai.
DAN JENDELA 2. Golongan mutu kayu yang dipakai adalah kayu kalimantan kualitas A
dan memenuhi syarat yang ditentukan dalam PPKI tahun 1961
(NI-5)
3. Ukuran kusen pintu 6/12 dengan toleransi 5,5/11,5 cm dan ukuran
rangka daun pintu 3/12,
4. Semua pekerjaan kayu yang kelihatan harus diketam halus dan dicat
dengan cat merk EMCO atau menurut ketentuan yang ada,
5. Jalusi kayu di finishing pengecatan sebelum dipasang, sedangkan
kusen, pintu, jendela dilakukan finising pengecatan setelah
dipasang,
6. Tiap daun pintu dipasang 3 (tiga) engsel H ukuran 140 mm,
7. Daun pintunya dipasang kunci/slot besar merk TANAYA type 2 kali
putar,
8. Daun kaca jendela, bovenlight kamar mandi yang digunakan adalah
kaca bening tebal 5 mm,
9. Boven yang digunakan yaitu kayu bengkirai dan berjalusi kayu
kruing
10. Memasang angkur pada setiap kusen pintu dipasang sesuai gambar
dengan besi Ø 12 mm,
11. Semua kayu baik kualitas maupun ukuran diperiksa dan
mendapatkan

18. PEKERJAAN 1. Cat tembok dikerjakan untuk semua bidang tembok luar dan dalam
CAT beserta bidang acian lainnya :
a. Pada permukaan tembok yang akan dicat terlebih dahulu harus
dilakukan penghalusan permukaan dengan amplas dan plamir
tembok kemudian dihaluskan lagi dengan merk yang sama
dengan merk cat temboknya, sehingga mendapatkan permukaan
yang rata dan halus serta siap dilakukan pengecatan.
b. Pengecatan dilakukan sedemikian rupa sehingga sampai
mendapatkan warna yang ditentukan.
c. Cat tembok yang digunakan pada tembok bagian dalam dan luar
ruangan merk merk “Catylac“.

2. Cat plafond dikerjakan terlebih dahulu sebelum pekerjaan cat tembok


yang meliputi semua bidang plafond yang terpasang :
a. Terlebih dahulu permukaan plafond yang akan dicat dibersihkan
dahulu dari kotoran-kotoran yang melekat dan harus tetap dalam
keadaaan kering pada permukaannya,
b. Bila perlu dibersihkan dengan lap basah dan ditunggu sampai
permukaan benar-benar bersih dan kering sebelum siap dicat.
c. Pengecatan dilakukan sedemikian rupa, sampai mendapatkan
warna yang ditentukan.
d. Cat plafon yang digunakan pada seluruh bagian plafon adalah
merk merk “Catylac“.
e. Cat lisplang yang digunakan pada bagian luar ruangan adalah
merk merk No drop.
3. Cat kayu dikerjakan untuk kusen pintu, jendela dan bovenlight
a. Pada permukaan Kusen yang akan dicat terlebih dahulu harus
dimeni, diplamir kayu lalu dilakukan penghalusan permukaan
dengan amplas yang sesuai sehingga mendapatkan permukaan
yang rata dan halus serta siap dilakukan pengecatan.
b. Pengecatan dilakukan sedemikian rupa, sampai mendapatkan
warna yang ditentukan.
c. Merk cat kayu yang digunakan adalah merk merk
d. Bahan pengencer cat minyak / cat kayu menggunakan Thineer,
minyak terpentin atau sama dengan bahan yang diencerkan (satu
pabrik dengan bahan cat yang digunakan)
4. Pengecatan minimal dilakukan 2 (dua) lapis, sedemikian rupa
sehingga sampai mendapatkan warna yang ditentukan atau dengan
cara yang telah ditentukan oleh pabrik.
5. Penyedia barang/jasa selama menggunakan lahan, bahan dan alat
selama melakukan aktifitas dengan lingkungan agar selalu mohon ijin
tetangga, lingkungan, Konsultan/Direksi dengan persetujuan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK).

19. PEKERJAAN 1. Lingkup Pekerjaan :


ALUMINIUM, Pasangan pipa stanles steel Ø 2" baru dengan cara di baut fisher 4
KACA, titik setiap ujung pipa stanles steel untuk pegangan tangan/handrail
STAINLESS untuk disabelitas yang menyusuikan gambar rencana.
STEEL,
2. Material
a. Material-material lainnya dan material pendukung seperti baut
dan lain-lain.
b. Ukuran, ketebalan, dan dimensi menyesuaikan dengan gambar
sesuai dengan jenis pekerjaannya.

3. Pelaksanaan pekerjaan
a. Penyedia Jasa konstruksi harus menyediakan sempel material
yang harus disetujui oleh Direksi Teknis dan Konsultan
Pengawas, sekurang-kurangnya 2 hari sebelum pekerjaan
dilaksanakan.
b. Penyekrupan harus tidak terlihat dari luar dengan sekrup kepala
tanam galvanized sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap
sambungan harus kedap air.
c. Pekerjaan Kaca
i. Kaca merk Asahimas, berupa kaca bening dengan bentuk
dan ukuran sesuai bestek/gambar kerja, Pada pasangan
yang ada celah harus tertutup dengan sealing dan atau karet
penjepit kaca, merk silicons sealant warna menyesuaikan
dengan warna kaca.
ii. Kaca berupa kaca bening dengan bentuk dan ukuran sesuai
bestek/gambar kerja. Pada pasangan yang ada celah harus
tertutup dengan sealing dan atau karet penjepit kaca, merk
silicons sealant warna menyesuaikan dengan warna kaca.
iii. Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih pada
umumnya mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai
sifat tembus cahaya,dapat diperoleh dari proses-proses tarik,
gilas dan pengembangan (Float glass).
iv. Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus
mempunyai sudut serta tepi potongan yang rata dan lurus,
toleransi kesikuan maximum yang diperkenankan adalah 1,5
mm per meter. Kaca yang digunakan harus bebas dari
gelembung (ruang-ruang yang berisi gas yang terdapat pada
kaca).
v. Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada
kaca baik sebagian atau seluruh tebal kaca).
vi. Dalam keadaan ditutup atau dibuka kaca-kaca tidak boleh
bergetar yang menandakan kurang sempurnanya
pemasangan.

d. Apabila pekerjaan ini di sub-kontrakkan maka penyedia jasa


konstruksi harus memberitahukan pada Konsultan Pengawas dan
Direksi Teknis serta harus mendapat persetujuan terlebih dahulu,
dan harus memberikan garansi tertulis yang meliputi
kesempurnaan, pemasangan, pengoperasian dan kondisi semua
pintu, jendela dan partisi sampai dengan masa pemeliharaan
berakhir.

20. PEKERJAAN 1. Membuat dan memasang saluran air hujan dari buis beton
HALAMAN U Ø20 cm, dengan speci 1pc : 4ps dan dikuas dengan pasta semen
pada bagian dalam saluran yang terkena dan dilewati air dan
dengan memasang batu bata merah 1pc : 6ps sebagai dasar
sambungan, penjepit/kansteen ukuran sesuai dengan gambar
perencanaan,
2. Pasang bak kontrol saluran air hujan pada tiap titik dan sudut
tertentu sesuai dengan gambar perencanaan yang ditentukan,
3. Penyedia jasa / kontraktor harus bertanggung jawab atas semua
kerusakan lingkungan/lahan yang diakibatkan selama pelaksanaan
pekerjaan berlangsung sampai bersih dari sisa bahan material
bangunan baru hingga keadaan nyaman dan rapi.

18. STANDAR Dalam penggunaan bahan-bahan bangunan SNI 03-6861.1-2002 dan


BAHAN standar yang dipakai di Indonesia seperti terurai di bawah ini :
1. Semen
Semen yang digunakan adalah semen jenis I dengan standar mutu
SII 0013-81, maka dari itu dapat digunakan semen merk merk
Holcim.
2. Air
Air yang digunakan harus bersih tidak mengandung lumpur, minyak,
benda terapung, yang bisa dilihat secara visual dan asam – asam zat
organik dan sebagainya.
3. Tanah Urug
Tanah Urug kualitas baik harus bersih dari humus, kotoran maupun
bekas bongkaran bahan bangunan akar tanaman, rumput dan lain-
lain.
4. Pasir Pasang
Pasir Pasang harus bersih, kadar air maksimum 5% tidak
mengandung zat organik, dan angka kehalusan yang lolos ayakan
0,3 mm minimal 20%.
5. Pasir Urug
Pasir Urug berbutir halus, bersih, kadar lumpur maksimum 10% tidak
mengandung zat organik dan angka kehalusan yang lolos syarat 0,5
mm minimal 20%.
6. Kerikil Beton
Kerikil Beton yang digunakan adalah kerikil alam atau pecah yang
berukuran 5-25 mm. Persyaratan kerikil beton berdasarkan syarat
fisik dan syarat kimia SNI 03-6861.1-2002 dan SNI 03-2847-2002
7. Batu Bata Merah
Ukuran standar dengan toleransi ukuran sesuai SNI 03-6861.1-2002
dan 27-2 PUBI 1992. Bagian yang pecah dari bata merah tidak boleh
dari 10 %. Persyaratan kuat tekan harus memenuhi ketentuan pada
tabel SNI 03-6861.1-2002.

8. Batu Kali Belah


Ukuran standar 15/20 cm, keras, tidak berpori, bersudut minimal 3
sisi, bersih dari kotoran/tanah
9. Besi Beton
Besi Beton yang digunakan adalah besi beton BJTD 40 dan BJTP 24
yang memenuhi standar SNI 03-6861.2-2002 dan SNI 03-2847-2002.
10. Semua bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini dapat bersifat
pabrikasi yang dengan syarat memiliki kualitas yang homogen :
semua bahan yang bersifat pabrikasi (besi/baja) dimensi yang
dipakai harus sesuai yang ada dan beredar di perdagangan umum
dengan toleransi sesuai SNI (Standar Nasional Indonesia).

19. JASA Sesuai Peraturan Menteri PUPR RI Nomor 22/PRT/M/2018 :


KONSTRUKSI
1. Pasal 39
Memuat ketentuan tentang Kewajiban Penyedia Jasa dan/ atau
Pengguna jasa atas Kegagalan Bangunan dan jangka
waktu pertanggungjawaban Kegagalan Bangunan
Kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa
ditentukan terhitung sejak penyerahan akhir perjaan kontruksi dan
paling lama 10 (sepuluh) tahun.

2. Pasal 38
Ketentuan mengenai jangka waktu dan penilai ahli, tanggung jawab
perencana kontruksi, pelaksanaan kontruksi dan pengawasan serta
tanggung jawab pengguna jasa diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Pemerintah.
20. PENUTUP Apabila dalam instruksi kepada peserta lelang, syarat-syarat kontrak dan
syarat-syarat teknis masih terdapat kekurang lengkap maka akan
digunakan ketentuan yang berlaku atau disempurnakan dalam berita
acara penjelasan pekerjaan (Aanvoelling) sebagaimana mestinya.

Kulon Progo, Januari 2019

Anda mungkin juga menyukai