Anda di halaman 1dari 25

BAB I

SPESIFIKASI TEKNIS

I. LINGKUP
Lingkup Pekerjaan Pada Kegiatan Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan SD
adalah Pekerjaan Rehabilitasi SDN Pangkemiri 1, Tulangan Kec. Tulangan
Kabupatean Sidoarjo. Kegiatan ini didanai dari APBD Pemerintah Kota Sidoarjo
Tahun Anggaran 2017. Seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai yang
tertuang di dalam RKS, Gambar, dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.

II. PENJELASAN
1. Nama Pekerjaan :
Rehabilitasi SDN Pangkemiri 1, Tulangan
2. Uraian/Jenis Pekerjaan :
1. Pekerjaan Persiapan
Pembersihan Lokasi
Pek. Uitzet/pengukuran dan bowplang
Pembongkaran penutupan atap & plafond
Pembongkaran dinding bata
Pek.pembuangan bekas galian/bongkaran
Papan nama proyek

2. Pekerjaan Tanah
Galian tanah pondasi dan pondasi setempat
Urugan tanah kembali
Urugan Sirtu Peninggian Lantai, t = 15 cm

3. Pekerjaan Pondasi
Pas. Bt Kali 1 PC : 6PP

4. Pekerjaan Beton
Lantai kerja plat setempat t = 5 cm
Pondasi plat setempat 40x40x20, K 175
Pondasi plat setempat 60x60x20, K 175
Sloof 15/20, K 175
Kolom 20/25, K 175
Kolom praktis 12/12, K 175
Kolom praktis 11/11, K 175
Kolom Gewel 12/12, K 175
Ringbalk (RB), Balok latei, Balok teras & Ring Gewel 12/15, K 175
Rabat Beton bawah lantai t = 3 cm, K 100

5. Pekerjaan Pasangan & Plesteran


Pasangan bata peninggian dinding 1 Pc : 5 Ps
Pasangan bata dinding baru 1 Pc : 5 Ps
Pasangan dinding gewel 1 Pc : 5 Ps
Pasangan bata jepit kuda kuda 1 Pc : 5 Ps
Plesteran 1 Pc : 5 Ps, tebal = 1,5 cm
Acian
6. Pekerjaan Kusen Pintu
Pas. Kusen Aluminium 4 Brown
Pas. Daun Pintu Board WPC 82 x 210 cm + Ongkos Pasang
Pas. Jendela Aluminium profil 3/8 Model Casement
Pas.Jalusi alumium hollow 1x 2
Pas. Kaca Bening 5cm
Pas. Engsel pintu
Pas. Kunci pintu 2x putar
Pas. Engsel casement
Pas. Slot robuncis
7. Pekerjaan Atap
Pas. Kuda kuda WF 150.75.5.7
Pas. rangka kuda kuda galvalum uk. C 75, 0.75 jarak 80 cm
Pas. Plat simpul tebal 8 cm
Pas. Plat plendes tebal 10 cm
Pas. Ikatan angin besi beton dia 16 mm
Pas. Jarum keras dia 16 mm
Pas. angker dia 16 mm pjg 40 cm
Pas. gording C 125.50.20.2,3
Pas. Mur baut gording
Pas. Mur baut Trekstang dia. 10 mm
Pas. plat tbl 6 mm penahan gording
Pas. Trekstang dia 12 mm
Pasang usuk Galvalum C 75 + Reng galvalume UK 30
Pasang listplank kalsiplank 0,9/30
Pengelasan

8. Pekerjaan Penutup Atap


Pasang genteng karang pilang KW 1
Pasang genteng bubung karang pilang KW 1
Pasang papan kompres
Pasang seng flasing u/kompres

9. Pekerjaan Plafond
Pasang rangka rangka hollow galvalum modul 60x60 cm
Pasang langit langit gypsumboard uk. 120x240x9 cm
List gypsum profil
10. Pekerjaan Keramik
Pas. Keramik dinding 20x25 cm
lantai keramik 40 x 40 cm
Pas. lantai keramik 40 x 40 cm rock tile
11. Pekerjaan Kamar Mandi
Pas. Keramik dinding dan bak mandi 20x25 cm
Pas. Keramik Lantai 20 x 20 cm
Pas. Pintu kamr mandi PVC
Kran air
Floor drain
Instalasi air bersih dan pembuangan
12. Pekerjaan Pengecataan
Pengecatan dinding lama
Pengecatan dinding baru
Pengecatan lis plang
Pengecatan plafond
Pengecatan lis plafond
Pengecatan rangka atap
13. Pekerjaan Instalasi Listrik
Pas. Instalasi Titik Lampu
Pas. Instalasi Titik Stop Kontak (termasuk pas. Stop Kontak)
Pas Lampu SL Tornado 24 Watt ex Philips
Pas Lampu SL Tornado 15 Watt ex Philips
Saklar Ganda
Saklar Tunggal
Penyambungan Ke Instalasi Lama (Existing)

III. JENIS & MUTU


A. Bahan Alam
1. Batu Merah
Berasal dari pembakaran yang masak dengan maksimum pecah 20% dan
merupakan produksi local yang berukuran sama padat
2. Pasir Pasang
Untuk semua pekerjaan pasangan, plesteran, memakai pasir pasang berbutir
kasar tidak mengandung kadar Lumpur terlalu banyak
3. Pasir (Sirtu)
Untuk semua pekerjaan sirtu alam berasal dari (Porong, Pandaan) atau setara
dan sudah terbukti mempunyai kadar tanah 5%

4. Pasir Cor
Berbutir kasar, tajam dan bersih dari kotoran atau kadar lumpur. Khusus
pasir cor beton lihat syarat teknis (PBI 1971). Pasir pasang tidak
diperkenankan untuk pekerjaan pengecoran.
5. Batu Pecah
Berasal dari batu kali pecah 3/5cm dan 4/6cm yang menggunakan
mesin, yang dipergunakan untuk campuran dalam pengecoran

B. Bahan Pabrikasi
1. Semen (PC)
Hasil Produksi setara dengan (Semen Gresik) dan tidak boleh memakai semen
PC yang sudah mengeras (sweeping). Khusus untuk mengerjakan beton
konstruksi harus memakai mutu yang sejenis dan memenuhi syarat teknis.
2. Besi baja setara dengan Krakatau Steel, ex. Bhirawa
berkualitas baik dengan toleransi 40 mm.

C. Bahan yang Dipakai Dalam Pekerjaan


1. Jenis dan mutu bahan yang dilaksanakan harus diutamakan bahan-bahan
produksi dalam negeri, sesuai dengan keputusan bersama Menteri
Perindutrian dan Menteri Penertiban Aparatur Negara Tgl. 23 Desember
1980, Keppres 80 tahun 2003
2. Bahan-bahan bangunan atau tenaga kerja lokal/setempat yang memenhi
syarat teknis sesuai dengan peraturan yang ada (RKS) dianjurkan untuk
dipergunakan dengan mendapatkan ijin tertulis dari PPKm/Konsultan
Pengawas.
3. Bila bahan-bahan bangunan yang memnuhi spesifikasi teknis terdapat
beberapa/bermacam-macam jenis(merk) diharuskan untuk memakai jenis dan
mutu bahan dipilih satu jenis.
4. Bahan-bahan bangunan yang telah ditetapkan jenisnya, apabila bahan
bangunan tersebut mempunyai beberapa macam mutu, maka harus
ditetapkan untuk dilaksanakan dipergunakan yang mutu/kualitas kelas I (KW
I).
5. Bila Penyedia Barang / Jasa sudah menandatangani untuk dilaksanakan jenis
dan mutu bahan untuk pekerjaan atau bagian pekerjaan tidak sesuai dengan
yang ditetapkan, harus ditolak dan dikeluarkan dari lokasi proyek paling
lambat 24 jam setelah ditolak atas biaya/tanggung jawab Penyedia Barang /
Jasa Pelaksana.
6. Contoh/sampel yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas/Penyedia Barang /
Jasa harus segera disediakan tanpa kelambatan atas baiaya Penyedia Barang /
Jasa dan harus sesuai dengan ketetapan (RKS).
7. Bila dalam uraian dan syarat-syarat disebutkan nama pabrik/produk dari
suatu barang, maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukkan kualitas dan
tipe dari barang-barang yang dikehendaki Pemberi Tugas / Pelaksana
Kegiatan.
8. Penyedia Barang / Jasa Pelaksana harus menwarkan harga-harga
barang/bahan tersebut sesuai RKS dan Berita Acara Rapat Penjelasan
Pekerjaan dan bahan yang ditawarkan dalam harga satuan pekerjaan dan
atau harga satuan bahan/upah adalah mengikat.
9. Penyedia Barang / Jasa harus menyediakan segala yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan secara baik, sempurna dan efisien dengan urutan
yang teratur.

IV. URAIAN
1. Penyedia Barang / Jasa harus menyediakan segala yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan secara baik, sempurna dan efisien dengan urutan yang
teratur.
2. Kuantitas dan Kualitas Pekerjaan :
a. Kuantitas pekerjaan yang berkualitas baik yang termasuk dalam harga
kontrak harus dianggap seperti apa yang tertera dalam Gambar-gambar
Bestek atau diuraikan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat dan Berita
Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan, kecuali yang disebut atas, apa yang tertera
dalam uraian dan syarat-syarat dalam kontrak itu. Bagaimanapun tidak boleh
menolak, merubah atau mempengaruhi penerapan atau interpretasi dari apa
yang tercantum dalam syarat-syarat ini.
b. Kekeliruan/perbedaan dalam uraian pekerjaan dan kuantitas baik
pengurangan maupun penambahan bagian-bagian dari gambar dan uraian
syarat-syarat tidak boleh merusak (membatalkan) Perjanjian / Kontrak ini,
tetapi hendaknya diperbaiki dan dianggap suatu perubahan yang
dikehendaki oleh Pemberi Tugas / Pelaksana kegiatan.
3. Gambar Gambar Pekerjaan:
a. Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar bestek, gambar
detail konstruksi, gambar situasi dan sebagainya yang dilaksanakan oleh
perencana telah disampaikan pada Penyedia Barang / jasa beserta dokumen-
dokumen lain. Penyedia Barang / Jasa tidak boleh mengubah atau
menambah tanpa persetujuan tertulis dari Pelaksana kegiatan /Direksi.
Gambar-gambar tersebut tidak boleh diberikan pada pihak lain yang tidak
ada hubunganya dengan pekerjaan pemborongan ini atau dipergunakan
untuk maksud-maksud lain.
b. Bila Direksi menganggap perlu maka kotraktor harus membuat tambahan
gambar detail (gambar penjelasan) yang diperiksa dan disyahkan oleh Direksi
dan gambar-gambar tersebut menjadi milik Direksi.
c. Untuk semua pekerjaan yang belum terdapat dalam gambar bestek baik
penyimpangan atau perubahan atas perintah Pemberi Tugas atau tidak,
Penyedia Barang / Jasa harus membuat gambar kerja atau gambar penjelasan
(Shop Drawing) untuk mendapatkan prsetujuan dari Pemberi
Tugas/Pelaksana Kegiatan.
d. Penyedia Barang / Jasa Pelaksana harus menyediakan di lokasi pekerjaan 1
(satu) Dokumen Kontrak lengkap termasuk Gambar bestek, Rencana Kerja
dan Syarat-syarat Schedule yang telah disetujui oleh PPBJ/Konsultan
Pengawas dalam masa pelaksanaan pekerjaan.
e. Penyedia Barang / Jasa Pelaksana dianggap sudah mempelajari / memahami
maksud dan tujuan perencana Penyedia Barang /Jasa Pelaksana harus
membuat gambara yang sesuai dengan apa yang dilaksanakan (As Built
Drawing) yang jelas, memperhatikan perbedaan atau perubahan antara
gambar-gambardalam Dokumen Kontrak dan pekerjaan yang dilaksanakan.
Gambar-gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 5 (lima) sebelum
Serah Terima Tahap I (STT I).

V. PERATURAN TEKNIS YANG DIGUNAKAN


a. Pedoman Pelaksanaan APBN / Keppres 80 tahun 2003 yang telah dirubah
ketujuh kalinya dengan Perpres No. 95 tahun 2007.
b. Peraturan Beton Indonesia (PBI) 1971 atau SNI 1991
c. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bnagunan (PUBBNI-3/56).
d. Peraturan Muatan Indonesia (PMI 1983)
e. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1987
f. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI NI-5/1961)
g. Algeme Voorwaarder Voor de uitvoering bij aaneming van open werken (AV)
yang disahkan dengan Surat Keputusan Pemerintah No. 9 tanggal 28 Mei 1994
dan Tambahan lembaran Negara No. 1457
h. Algeme Voorschriften Voor Drinkwater Instalaties 1946
i. Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja) antara
lain tentang larangan mengerjakan anak-anak dibawah umur.
j. Keputuhan Walikota Sidoarjo No. 03 tahun 2001
k. Peraturan-peraturan Pemerintah setempat tentang Bangunan Gedung dan
Peraturan-peraturan lain yang belum tercantum di atas, tetapi berkaitan dengan
pekerjaan ini.

VI. PENJELASAN RKS DAN GAMBAR


a. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dan gambar detail, maka
gambar detail yang dipakai/diikuti.
b. Bila terdapat skala gambar dan ukuran dalam gambar tidak sesuai, maka ukuran
dengan angka dalam gambar yang dipakai/diikuti.
c. Bila ukuran-ukuran jumlah yang diperlukan dan bahan-bahan/barang yang
dipakai dalam RKS tidak sesuai dengan gambar, maka RKS yang dipakai/diikuti.
d. Penyedia Barang/Jasa berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal-
hal tersebut diatas. Setelah Rekanan/ Penyedia Barang/Jasa menerika Dokumen
dari Panitia Pengadaan/Pemberi Tugas dan hal tersebut akan dibahas dalam
rapat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing).
e. Sebelum melaksanakan pekerjaan Penyedia Barang/Jasa diharuskan meneliti
kembali semua dokumen yang ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat
PEnjelasan Pekerjaan.

VII. PERSIAPAN DI LAPANGAN


1. Persiapan
a. Setelah kontraktor Penyedia Barang/Jasa mendapat SKPPBJ dari pelaksana
kegiatan maka segera membuat :
1. Surat Pernyataan Kesanggupan Kerja Mulai Pekerjaan bermaterai 6000
tunggal.
2. Surat Pemberitahuan akan memulai Pekerjaan dengan dilampiri Struktur
Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan lengkap dengan Curiculum Vitae
3. Rencana Kerja / Time Schedule (kurva S).
b. Penyedia Barang/Jasa Pelaksana diwajibkan membuat bouwkeet / Bangunan
Sementara untuk kantor pegawainya dan gudang untuk bahan-bahan yang
diperlukan agar terhindar dari kerusakan atau hujan.
c. Bila dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas / Direksi Lapangan, Penyedia
Barang/Jasa Pelaksana harus membuat los kerja untuk tempat pekerja,
sehingga terhindar dari hujan, matahari dan angin.
d. Jalan masuk ke tempat pekerjaan yang telah ditetapkan harus diadakan oleh
Penyedia Barang/Jasa Pelaksana bilamana diperlukan disesuaikan dengan
kebutuhan dan kepentingan proyek tanpa dimasukkan di dalam anggaran
biaya/kontrak.
e. Kontraktor Penyedia Jasa diwajibkan memsang papan nama Proyek dengan
ukuran 90x120 cm. Biaya pembuatan papan nama proyek sudah termasuk
dalam pekerjaan persiapan.
2. Direksi Keet atau Kantor Direksi
Penyedia Barang/Jasa Pelaksana harus menyediakan ruangan yang cukup untuk
disewa guna Kantor Direksi dengan perlengkapannya meja, kursi, papan tulis.
3. Penyedia Barang/Jasa Pelaksana setelah menerima Surat Keputusan
Penetapan Penyedia Barang dan Jasa (SKPPBJ) segera membuat Time Schedule
berupa Bar Chart yang terinci untuk dapat diikuti lebih awal perkembangan hasil
pelaksanaan pekerjaan di lapangan, dan apabila terdapat/terlihat adanya indikasi
keterlambatan pekerjaan diperlukan koordinasi atau langkah-langkah untuk
menanggulangi hambatan / keterlambatan yang akan terjadi.

VIII. PENJAGAAN KEAMANAN PEKERJAAN


1. Selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia Barang/Jasa diwajibkan mengadakan
segala keperluan untuk keamanan dan kesejahteraan para pekerja dan tamu,
seperti PPPK, sanitasi, air minum, dan fasilitas-fasilitas kesejahteraan. Juga
diwajibkan memenuhi segala peraturan, tata tertib, ordonansi pemerintah atau
Pemerintah Daerah Setempat.
2. Penyedia Barang/Jasa diharuskan membatasi daerah operasinya disekitar lokasi
pekerjaan dan harus mencegah para pekerjanya melanggar wilayah orang lain.
3. Penyedia Barang/Jasa harus menjaga agar jalanan umum, jalan kecil dan hak
pemakai jalan bersih dari bahan-bahan bangunan dan sebagainya dan
memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraan maupun pejalan kaki
selama pekerjaan berlangsung.
4. Selama masa pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab
penuh atas segala kerusakan bangunan yang ada di sekitarnya, utilitas, jalan-
jalan, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya di lokasi dan kerusakan
sejenis yang disebabkan karena pelaksanaan pekerjaan Penyedia Barang/Jasa
dalam arti yang luas. Itu semua diperbaiki Penyedia Barang/Jasa hingga dapat
diterima oleh Pemberi Tugas.
5. Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab atas keamanan dan kerusakan seluruh
pekerjaan termasuk bahan-bahan bangunan dan perlengkapan instalasi, hingga
Kontrak selesai dan diterima baik oleh Direksi.

IX. JAMINAN DAN KESELAMATAN BURUH


1. Air Minum dan Air Kerja
a. Penyedia Barang/Jasa harus senantiasa menyediakan air minum yang cukup
bersih di tempat pekerjaan untuk para pekerjanya.
b. Penyedia Barang/Jasa harus mengadakan air kerja untuk keperluan pekerjaan
selama pelaksanaan dapat mempergunakan atau menyambung pipa air yang
telah ada dengan meteran air sendiri (guna memperhitungkan
pembayarannya) atau air sumur yang bersih / jernih dan tawar, bila hal ini
meragukan harus diperiksa di laboratorium.
2. Kecelakaan Kerja
a. Apabila terjadi kecelakaan pada tenaga kerja pada waktu melaksanakan
pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa harus segera mengambil tindakan yang
perlu untuk keselamatan si korban. Biaya pengobatan dan lain-lain menjadi
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa dan harus segera melaporkan kepada
instansi yang berwenang dan Direksi
b. Di lokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan untuk PPPK yang
selalu tersedia dalam saat dan berada di tempat Direksi Keet/Bouwkeet.

X. ALAT-ALAT PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN


a. Selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan /
menyiapkan alat-alat baik untuk sarana/peralatan pekerjaannya maupun
peralatan-peralatan yang diperlukan untuk memenuhi kualitas hasil pekerjaan
antara lain : mesin pemadatan tanah, pompa air dan alat-alat lainnya yang
berkaitan dengan pekerjaan tersebut.
b. Penentuan titik maupun level (elevasi 0,00) harus ditentukan memakai alat
yang tepat atau alat ukur (waterpass dan theodolite).
c. Penentuan atau batasan pekerjaan sesuai gambar atau menurut instruksi PPKm /
Konsultan Pengawas.
d. Pengukuran Lapangan dituangkan dalam Berita Acara Hasil Pengukuran (BA
Uetzet) dan ditandatangani oleh pihak-pihak yang terkait.
e. Apabila terdapat perbedaan antra gambar dengan kondisi lapangan maka akan
dituangkan dalam bentuk Addendum Perubahan. Dan kontraktor diharuskan
membuat gambar perubahan / gambar yang sesuai dengan kondisi lapangan (As
Build Drawing) yang ditandatangani oleh pihak-pihak yang terkait.
XI. SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN
a. Penyedia Barang/Jasa harus mengerjakan pekerjaan sesuai dengan kontrak dan
mempunyai keahlian sesuai dengan tugas yang diserahkan kepadanya.
b. Penyedia Barang/Jasa menjamin bahwa semua bahan bangunan dan
perlengkapan yang disediakan menurut Dokumen Kontrak dalam keadaan baru
dan semua pekerjaan akan berkualitas baik bebas dari cacat. Semua pekerjaan
yang tidak sesuai dengan standart ini dapat dianggap defectif (rusak).
Dalam pengajuan penawaran harga Penyedia Barang/Jasa harus
memperhitungakan biaya-biaya pengujian/pemeriksaan berbagai bahan yang
dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan.

XII. PEKERJAAN YANG TIDAK BAIK


a. Pemberi Tugas/PPKm dan Konsultan Pengawas berhak mengeluarkan instruksi
agar Penyedia Barang/Jasa membongkar pekerjaan apa saja yang telah ditutup
untuk diperiksa atau mengatur untuk mengadakan pengujian bahan-bahan atau
barang-barang baik yang sudah maupun yang belum dimasukkan dalam
pekerjaan atau yang sudah dilaksanakan. Biaya untuk pekerjaan dan sebagainya
menjadi beban Penyedia Barang/Jasa untuk disempurnakan sesuai dengan
dokumen kontrak.
b. Pemberi Tugas / PPKm dan Konsultan Pengawas berhak mengeluarkan instruksi
untuk menyingkirkan dari tempat pekerjaan, pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan
atau barang apa saja yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak.
c. Pemberi Tugas berhak mengeluarkan perintah ynag dikehendaki pemecatan
siapa saja dari pekerjaan.

XIII. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN


Syarat-Syarat Untuk Bahan yang dipergunakan untuk pekerjaan ini adalah :
a. Semen Pc :
Hasil produksi lokal/dalam negeri jenis I yang belum kadaluarsa/mengeras
(swiping), mutu yang sejenis produksi Semen Gresik, Semen Tiga Roda atau yang
mempunyai SNI dan harus memakai merk pabrik dengan jenis dan kualitas yang
sama.
b. Kerikil :
Berasal dari Batu Pecah Mesin Padat (Stone Crusher) ukuran 1-1, 1-2 cm dan 2-3
cm
c. Air Kerja :
Air bersih / tawar atau air dari saluran PDAM
d. Batu Merah :
Berasal dari produk lokal kualitas I, padat berukuran sama dan dari hasil
pembakaran yang matang serta pecah maximum 20%.
e. Pasir Pasang :
Berasal dari sungai, berbutir agak kasar/keras, tajam, bersih dan tidak
mengandung lumpur
f. Pasir Cor :
Berbutir sangat kasar tajam dan bersih dari lumpur
g. Pasir Urug :
Berasal dari pasir yang halus, padat dan bersih dari kotoran / tanah.
BAB II
SYARAT SYARAT KHUSUS

1. PEKERJAAN PENDAHULUAN
a. 1. Pekerjaan Persiapan
Adalah suatu pekerjaan awal ynag merupakan suatu kesatuan pekerjaan yang tidak
terpisahkan dari pekerjaan utama yang diatur dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) dan Surat Perjanjian / Kontrak, yang meliputi :
- Pembuatan Foto Dokumentasi
- Pengambilan Foto Dokumentasi harus dilakukan pada waktu :
o Permulaan, pertengahan, akhir pekerjaan (0%, 50%, 100%)
o Setiap jenis / item pekerjaan (proses dan finish)
o Setiap pengajuan pembayaran angsuran
o Setelah masa pemeliharaan berakhir.
2. Foto harus berwarna ukuran postcard sebanyak masing-masing 3 (tiga) lembar,
disusun dalam album dan diberi keterangan.
3. Test Material pada saat penurunan material dengan memakai benda uji. Pengujian
bahan dilaksanakan pada laboratorium independen yang telah disetujui Konsultan
Pengawas / Direksi.
4. Biaya pengujian menjadi beban atau tanggung jawab pihak pemborong yang mutlak
harus dilaksanakan.
5. Biaya pengujian terhadap material yang tidak ditawar tersendiri tetapi sudah
termasuk di dalam harga penawaran pekerjaan (pihak pemborong harus sudah
memperhitungkan di dalam penawaran).
b. Pekerjaan Pengukuran / Uitzet
c. Pekerjaan Bongkaran, meliputi bongkaran rangka & penutup atap dan rangka &
penutup plafond. Untuk bongkaran pemborong tidak boleh membawa keluar,
bongkaran tersebut kemudian didata untuk diinventarisir.

2. PEKERJAAN TANAH
a. Galian
1. Pekerjaan galian dilaksanakan untuk pekerjaan pondasi, dengan teknis pelaksanaan
dan letak penempatan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar perencanaan
2. Tinggi dasar 0.00 m peil lantai bangunan drencanakan 15 cm dari tanah existing,
direncanakan sesuai gambar-gambar pelaksanaan
3. Pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas harus dilaksanakan berikut pengerjaannya dan
pengadaan segala macam bahan, alat-alat, pengerahan tenaga kerja, dll. Meskipun
hal tersebut tidak diuraikan secara terperinci dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) ini.
4. Galian tanah yang tidak dipakai harus dibuang di luar proyek dan dibersihkan
sedemikian rupa.
b. Urugan Pasir dan Sirtu
1. Urugan pasir dalam gedung menggunakan pasir urug yang bagus, bebas dari kotoran
dengan ketebalan 5 cm
2. Pengurugan Sirtu setebal 15 cm diatas muka tanah existing. Cara pengurugan lantai
dipakai dari pasir urug yang bagus, pemadatan dilakukan lapis demi lapis.

3. PEKERJAAN PONDASI
yang dimaksud pondasi adalah pondasi batu kali dengan dimensi atas 30 cm sedangkan
bawah 60 cm
4. PEKERJAAN BETON BERTULANG
a. Pekerjaan beton dilaksanakan sesuai dengan yang diminta dalam Dokumen Kontrak dan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku (PBI, SKSNI/SNI 91).
Adapun pada garis besarnya pekerjaan beton bertulang yang dilaksanakan adalah :
b. Lantai kerja plat setempat t = 5 cm
c. Pondasi plat setempat 40x40x20, K 175
d. Pondasi plat setempat 60x60x20, K 175
e. Sloof 15/20, K 175
f. Kolom 20/25, K 175
g. Kolom praktis 12/12, K 175
h. Kolom praktis 11/11, K 175
i. Kolom Gewel 12/12, K 175
j. Ringbalk (RB), Balok latei, Balok teras & Ring Gewel 12/15, K 175
k. Rabat Beton bawah lantai t = 3 cm, K 100

Besi beton yang dipakai sesuai yang ditunjukkan dalam gambar perencanaan. Semua
pekerjaan beton ; detail, ukuran, dimensi, dan jumlah tulangan disesuaikan dengan
gambar perencanaan.
l. Bahan yang digunakan untuk pekerjaan beton adalah:
1. Semen, dipakai PC (Portland Cement) Jenis I keluaran segala merk yang beredar di
Indonesia (standart SNI) dan harus dipakai satu macam merk semen untuk pekerjaan
ini.
2. Pasir, harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan bahan organis,
Lumpur dan sebagainya harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang harus
memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBI
1971/standart SNI.
3. Agregat, dipakai batu pecah dan pasir butiran kasar yang memenuhi syarat PBI/SNI
91.
4. Air, dapat digunakan dari segala sumber asal memenuhi syarat PBI/SNI.
5. Besi beton, digunakan mutu U-24 polos dan U-39 ulir, besi harus bersih dari lapisan
minyak/lemak bebas dari cacat seperti seprih-serpih dan sebagainya. Penampang besi
adalah bulat dan memenuhi syarat-syarat PBI 1971/SNI. Kontraktor diwajibkan, bila
dipandang perlu untuk memeriksa mutu besi beton ke laboratorium pemeriksaan
bahan yang resmi dan sah atas biaya kontraktor.
6. Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
a. Peraturan-peraturan / standar setempat yang biasa dipakai
b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 ; NI-2
c. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 ; NI-5
d. Peraturan Semen Portland Indonesia 1972 ; NI-8
e. Peraturan Pembangunan Daerah Setempat
f. Ketentuan-ketentuan umum untuk pelaksanaan Kontraktor Pekerjaan Umum
(AV) No. 9 Tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaga Negara No. 14571
g. Petunjuk-petunjuk dan Peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang
diberikan
h. Standar Normalisasi Jerman (D.I.N)
i. American Society for Testing and Material (A.S.T.M)
j. American Concrete Institute (A.C.I)
m. Syarat-syarat Pelaksanaan :
a. Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan adalah : K.175 untuk beton non stuktural dan beton
structural, harus memenuhi ketentuan-ketentuan lain sesuai dengan PBI 1971/SNI.
b. Pembesian
1. Pembuatan tulangan harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum pada PBI
1971/SNI.
2. Pemasangan tulangan beton harus sesuai dengan gambar konstruksi
3. Tulangan beton harus diikat dengan kawat bendrat atau kawat beton dengan
kuat untuk menjamin besi tersebut tidak berubah tempat decking sesuai dengan
ketentuan dalam PBI 1971/SNI.
4. Tulangan beton yang dipakai : U-24 (polos) dan U-39 (ulir).
5. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lapangan
kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis.
6. Cara Pengadukan :
a. Cara pengadukan harus menggunakan beton molen jika kapasitas beton yang
digunakan sedikit, tapi apabila dalam jumlah besar menggunakan ready mix
concrete.
b. Takaran untuk semen Portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih
dahulu dan tercapai mutu pekerjaan seperti yang ditentukan dalam uraian
dan syarat-syarat. Selama pengadukan kekentalan adukan beton harus
diawasi dengan jalan memeriksa slump pada setiap campuran baru.
Pengujian slump minimum 30 mm dan maksimum 75 mm.
c. Pengecoran Beton
1. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan
membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh,
pemeriksaan ukuran-ukuran, ketinggian, pemeriksaan penulangan dan
penempatan penahan jarak.
2. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan.
3. Pengecoran harus dilakukan sebaik mungkin dengan menggunakan alat
penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan
terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan sarang-sarang koral/split
yang dapat memperlemah konstruksi.
4. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan hari
berikutnya maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh
konsultan pengawas.
5. Pelaksanaan adukan beton dengan campuran 1Pc : 3Ps : 5Kr untuk rabat
beton dan lantai kerja 5 cm, untuk beton bertulang campuran 1Pc : 2Ps :
3Kr diaduk dengan mesin pengaduk mixer/molen/ready mix hingga
mencapai mutu sesuai yang diisyaratkan.
6. Pelaksanaan adukan beton dengan campuran 1Pc : 3Ps : 5Kr untuk rabat
beton dan lantai kerja 5 cm, untuk beton bertulang campuran 1Pc : 2Ps :
3Kr diaduk dengan mesin pengaduk mixer/molen hingga mencapai mutu
sesuai dengan yang diisyaratkan. Mutu beton yaitu K-175.

d. Pekerjaan Acuan / Bekisting


1. Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang
telah ditetapkan seperti dalam gambar. Dari papan jenis kayu yang
memenuhi persyaratan dalam Peraturan NI-2 pasal 5.1
2. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan
sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada
kedudukan selama pengecoran.
3. Acuan harus dapat tidak bocor, permukaannya licin, bebas dari kotoran-
kotoran seperti tahi gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan
sebagainya sebelum pengecoran dilakukan serta harus mudah dibongkar
tanpa merusak permukaan beton.
4. Tiang-tiang acuan harus diatas papan atau baja untuk memudahkan
pemindahan perletakan. Tiang-tiang tidak boleh disambung lebih dari
satu. Tiang-tiang yang digunakan dari kayu dolken diameter 80-100 mm
atau kaso 50/70 mm.
5. Tiang acuan satu dengan yang lain harus diikat dengan palang
papan/balok secara cross.
6. Pembukaan acuan baru harus dibuka setelah memenuhi syarat-syarat
yang dicantumkan dalam PBI-1971
7. Kayu yang dipakai adalah papan atau multiplex
8. Penggunaan bekisting (Formwork) harus sesuai dengan
petunjuk/spesifikasi pabrik.
9. Bekisting harus dibuat kuat dan direncanakan begitu rupa sehingga beton
dapat dengan baik ditempatkan dan dipadatkan, tidak terjadi perubahan
bentuk acuan selama pengecoran dilaksanakan maupun selama proses
pengerasan beton. Pada bagian listplank dimiringkan sedemikian rupa
agar air tidak tergenang pada bagian atas.
e. Kawat Pengikat
Kawat pengikat bes beton/rangka dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh
seng, dengan diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat
pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
dalam peraturan NI-2 (PBI-1971).
f. Pekerjaan pembongkaran Acuan/Bekisting hanya boleh dilaksanakan dengan
ijin tertulis. Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan mengadakan perubahan
apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan tertulis dari pemberi
perintah.
g. Pelaksana / Kontraktor bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya
sampai dengan saat-saat penyerahan (selesai).
h. Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian
dan syarat-syarat apapun yang tercantum dalam gambar-gambar atau
peraturan yang berlaku baik dalam negeri maupun luar negeri.
i. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus memberikan contoh-
contoh material : besi, koral, pasir, PC untuk mendapat persetujuan dari
pihak konsultan pengawas.

5. PEKERJAAN PASANGAN
a. Ruang Lingkup
Pekerjaan pasangan dan plesteran dilaksanakan sesuai dengan yang diminta dalam
Dokumen Kontrak dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang
berlaku. Adapun pada garis besarnya pekerjaan pasangan dan plesteran yang
dilaksanakan adalah :
Pasangan bata peninggian dinding 1 Pc : 5 Ps
Pasangan bata dinding baru 1 Pc : 5 Ps
Pasangan dinding gewel 1 Pc : 5 Ps
Pasangan bata jepit kuda kuda 1 Pc : 5 Ps
Plesteran 1 Pc : 5 Ps, tebal = 1,5 cm
b. Bahan / Produk
1. Batu Bata (bata merah), batu bata merah (dari tanah liat) yang dipakai adalah
produksi dalam negeri eks daerah setempat dari kualitas yang baik dengan ukuran 5
x 10,5 x 22 cm atau ukuran standar yang dibakar dengan baik, warna merah merata,
keras dan tidak mudah patah, bersudut runcing dan rata, tanpa cacat atau
mengandung kotoran. Kontraktor harus menunjukkan contoh terlebih dahulu
kepada Pengawas Lapangan. Pengawas Lapangan berhak menolak bata dan
menyuruh bongkar pasangan bata yang tidak memenuhi syarat. Bahan-bahan yang
ditolak harus segera diangkut keluar dari tempat pekerjaan.
2. Adukan, adukan terdiri dari semen, pasir dan air dipakai untuk pemasangan dinding
batu bata. Komposisi adukan adalah 1Pc : 5Pasir untuk dinding biasa, 1Pc : 3Pasir
untuk trasraam. Semen PC yang dipakai adalah produk dalam negeri yang terbaik
setara (Nusantara, Gresik, Tiga Roda). Adukan harus dibuat dalam alat tempat
mencampur, diatas permukaan yang keras, bukan langsung diatas tanah. Bekas
adukan yang sudah mulai mengeras tidak boleh digunakan kembali.
3. Beton Bertulang, beton bertulang dibuat untuk rangka penguat dinding bata, yaitu
sloof, kolom praktis dan ringbalk, komposisi bahan beton rangka penguat dinding
(kolom praktis, ringbalk) adalah 1Pc : 2 Pasir : 3Kerikil. Semen PC yang dipakai
adalah produk dalam negeri yang terbaik (satu merk untuk seluruh pekerjaan). Pasir
beton harus bersih, bebas dari tanah/lumpur dan zat-zat organik lainnya. Kerikil/split
dari pecahan batu keras dengan ukuran 1 2 cm, bebas dari kotoran. Baja tulangan
menurut ketentuan PBI 1971/SNI.

c. Pelaksanaan
Dinding harus dipasang (uitzet dengan peralatan yang memadai) dan didirikan menurut
masing-masing ukuran ketebalan dan ketinggian yang diisyaratkan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
1. Pasangan Dinding Bata
Bata yang akan dipasang harus direndam dalam air terlebih dahulu sampai jenuh,
sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan agar plesteran mudah merekat pada
pasangan bata, tidak diperkenankan memasang batu bata :
Pemasangan tidak lebih 1 (satu) meter tingginya setiap hari di satu bagian
pemasangan
Pada waktu hujan, bata harus terlindung dengan baik
Setiap luas pasangan dinding bata mencapai 10m2 harus dipasang beton praktis
(kolom dan ringbalk)
Bata dipasang tegak lurus dan berada pada garis-garis yang seharusnya bentang
benang yang sipat datar. Kayu penolong harus cukup kuat dan benar-benar
dipasang tegak lurus.
Dinding yang menempel pada kolom beton harus diberi angker besi setiap jarak
40 cm. Permukaan beton harus dibuat kasar.
Pemasangan bata diatas kusen harus dibuat balok lantai 12x20 atau dilengkapi
dengan pasangan balok ring (ringbalk).
Pemasangan harus dijaga kerapihannya, baik dalam arah vertical maupun horizontal,
sela-sela di sekitar kusen-kusen harus diisi dengan aduk.

6. PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN PENGUNCI


a. Ruang Lingkup
Pekerjaan pintu, jendela dan pengunci dilaksanakan sesuai dengan yang diminta dalam
Dokumen Kontrak dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang
berlaku. Adapun pada garis besarnya pekerjaan pintu, jendela dan pengunci yang
dilaksanakan adalah :
Kusen aluminium 4 Brown
Slimar Aluminium 3/8 Brown Model Casement
Aluminium Kotak 1 x 2 cm
Pas. Daun Pintu Board WPC 82 x 210 cm + Ongkos Pasang
Pasang Kunci Pintu
Pasang Engsel Pintu
Pasang Engsel Jendela Casement Uk. 12
Pasang Grendel Rabuncis
Pasang Kaca 5 mm

b. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan
kondisi di lapangan, terutama ukuran dan peil lubang bukan dinding. Kontraktor
diwajibkan membuat contoh jadi (mock-up) untuk semua detail sambungan dan
profil aluminium yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain dan
dimintakan persetujuan dari Konsultan Pengawas / Direksi dan Perencana
2. Semua frame/kusen baik untuk jendela, pintu dan dinding partisi, dikerjakan dengan
teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempatan debu besi pada permukaannnya. Disarankan untuk
mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan
kerusakan pada permukaannya.
4. Engsel untuk jendela yang bisa dibuka diletakkan sejarak dengan jangkauan tangan.

1. Pekerjaan Pasang Daun Pintu dan Jendela


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pekerjaan pembuatan daun jendela dan pintu dipasang di seluruh detail yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.
3. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan (pekerjaan alat penggantung dan
kunci).
b. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-
gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk
mempelajari bentuk, pola, lay-out/penempatan, cara pemasangan/mekanisme
dan detail-detail sesuai gambar.
2. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka pintu/jendela dan
penguat lain serta pemasangan kaca, agar tetap terjamin kekuatannya denga n
memperhatikan/menjaga kerapihan, tidak boleh terjadi noda-noda atau cacat
bekas penyetelan.
3. Bentuk/pola dan ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
4. Untuk daun pintu/jendela kaca setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang,
tidak melincang dan semua peralatan dapat berfungsi dengan baik.
2. Pekerjaan Alat Penggantung dan Pengunci
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan
dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan dari seluruh alat-
alat yang dipasang pada daun pintu dan pada daun jendela serta seluruh detail
yang disebutkan/ditentukan dalam gambar.
b. Persiapan Bahan
1. Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik, seragam
dalam pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan yang telah disetujui.
2. Seluruh kunci pintu yang akan dipasang harus direncanakan dan diatur menurut
sistem penguncian (locking system). Great Grand Master Key, emergency master
dan contraction key dari pabrik yang bersangkutan. Setiap kunci pintu dilengkapi
anak kunci, demikian pula anak kunci Master / Grand Master / Great Grand
Master / Emergency Master Key disediakan.
3. Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finishing lainnya yang
menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang
terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada user untuk mendapatkan
persetujuan. Pengajuan / penyerahan harus disertai brosur/spesifikasi dari pabrik
yang bersangkutan.
2. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah
3. Engsel bawah dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas
4. Engsel tengah dipasang pada jarak 20 cm (as) dibawah engsel atas
5. Penarik pintu (handle) dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai setempat.
6. Engsel sebaiknya terbuat dari bahan yang tahan karat

3. Pekerjaan Kaca
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan
dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna
2. Pekerjaan ini meliputi kaca daun jendela
3. Pekerjaan ini berkaitan dengan Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela
b. Persyaratan Bahan
1. Umum
Kaca adalah benda yang terbuat dri bahan glass yang pipih pada umumnya
mempunyai ketebalan yang sama mempunyai sifat yang tembus cahaya,
diperoleh dari proses pengembangan (Float Glass). Kedua permukaannya rata,
licin dan bening.
2. Khusus
Digunakan lembaran kaca bening 5 mm digunakan pada bagian pintu dan
jendela, pemasangan seperti dinyatakan dalam gambar.
c. Toleransi
1. Panjang-lebar : ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi
seperti yang ditentukan oleh pabrik, yaitu toleransi panjang dan lebar kira-kira 2
mm.
2. Kebersihan, kaca lembaran berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku-
siku serta tepi potongan yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang
diperkenankan adalah 1,5 mm per meter panjang ketebalan : ketebalan kaca
lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi yang ditentukan oleh
pabrik yaitu maksimum 0,3 mm.
3. Kaca harus memenuhi syarat-syarat berikut :
a. Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi
gas yang terdapat pada kaca).
b. Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat
mengganggu pandangan.
c. Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik sebagian
ataupun seluruh tebal kaca).
d. Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar
kea rah luar/masuk).
e. Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave) ; benang adalah
cacat garis timbul yang tembus pandang, sedang gelombang adalah
permukaan kaca yang terobah dan mengganggu pandangan
f. Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan (scratch).
g. Bebas awan (permukaan kaca yang mengalami kelainan kebeningan).
h. Bebas gorengan (luka garis pada permukaan kaca)
i. Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok)
j. Mutu kaca lembaran yang digunakan adalah kaca bermutu baik dan yang
setara.
k. Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat
persetujuan sesuai pengarahan dan saran Pengawas/Perencana.
d. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua gambar dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan
syarat-syarat pekerjaan dalam buku ini, serta ketentuan yang
digariskan/diisyaratkan oleh pabrik bersangkutan
2. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian
3. Semua bahan yang akan dipasang harus disetujui oleh konsultan pengawas
4. Bahan yang terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi
tanda agar mudah diketahui
5. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, serta diharuskan menggunakan alat-alat
pemotong kaca khusus, menjadi lembaran kaca dengan ukuran tertentu (cutting
size)
6. Tepi kaca pada sambungan dan antara kaca dengan kayu diberi sealant untuk
menutupi rongga-rongga yang terjadi. Sealant yang digunakan adalah sesuai
dengan persyaratan pabrik.
7. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan
retak dan pecah pada sealant/tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.
7. PEKERJAAN ATAP
1. Syarat-Syarat Umum
a. Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud pekerjaan Atap adalah semua pekerjaan konstruksi rangka atap,
penutup atap genteng karang pilang dan pekerjaan lainnya yang tercantum dalam
gambar rencana. Tercantum di dalam pekerjaan konstruksi rangka atap ini antara
lain adalah konstruksi rangka lainnya sesuai yang dimaksud gambar rencana,
meliputi :
Pas. Kuda kuda WF 150.75.5.7
Pas. rangka kuda-kuda galvalum C. 75.0.75 jarak 80 cm
Pas. Plat simpul tebal 8 cm
Pas. Plat plendes tebal 10 cm
Pas. Ikatan angin besi beton dia 16 mm
Pas. Jarum keras 5/8
Pas. angker 5/8 50 cm
Pas. gording C 125.50.20.2,3
Pas. Mur baut gording
Pas. Mur baut Trekstang dia. 10 mm
Pas. plat tbl 6 mm penahan gording
Pas. Trekstang dia 12 mm
Pasang usuk Galvalum C 75 + Reng galvalume UK 30
Pasang listplank kalsiplank 0,9/30
Pengelasan
Perakitan
b. Pekerjaan ini meliputi pengadaan dari semua, tenaga, peralatan, perlengkapan serta
pemasangan dari semua pekerjaan baja dan logam termasuk alat-alat atau benda-
benda/material pendukung lainnya.
c. Pekerjaan baja dan logam harus dilaksanakan sesuai dengan keterangan-keterangan
yang tertera pada gambar rencana/detail, lengkap dengan penyangganya, alat untuk
memasang dan menyambungnya, pelat-pelat baja/profil siku dan lain sebagainya
d. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat, sehingga dalam pemasangannya
tidak memerlukan pengisi, kecuali kalau gambar detail menunjuk hal tersebut.
e. Semua detail dan hubungan harus dibuat dengan teliti dan diselesaikan dengan rapi,
dan dalam pelaksanaannya tidak hanya dari gambar-gambar kerja untuk memasang
pada tempatnya tetapi dimungkinkan untuk mengambil ukuran-ukuran
sesungguhnya ditempat pekerjaan terutama bagian-bagian yang terhalang oleh
benda lain.
f. Pekerjaan harus bermutu kelas satu dalam segala hal, setiap bagian pekerjaan yang
buruk akan ditolak dan harus diganti apabila perlu. Pekerjaan yang selesai harus
bebas dari puntiran-puntiran, bengkokan-bengkokan dan sambungan-sambungan
yang mengganggu.
g. Referensi
- Peraturan Perencanaan Bangunan Baja (PPBBI-1983)
- NI 3 1970
- J.I.S dan AISC
- RKS dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
h. Perancangan
1. Penawaran baja dalam berat (kg), sudah termasuk wastage akibat pemotongan
dan lain-lain dan diperhitungkan pada analisa harga satuan.
2. Standar
Kontraktor bertanggung jawab untuk menjamin perancang baja untuk
pengerjaannya agar sesuai dengan persyaratan-persyaratan ini sepenuhnya.
Kontraktor supaya menyiapkan salinan usulan standar yang akan dipakai,
sebagai pedoman bagi Direksi/Pengawas paling lambat 21 hari sebelum fabrikasi.
i. Perencaan dan Pengawasan
1. Gambar Kerja
Sebelum pekerjaan di pabrik dimulai, Kontraktor harus menyiapkan gambar-
gambar kerja (shop drawing) yang menunjukkan detail-detail lengkap dari semua
komponen, panjang serta ukuran las, jumlah, ukuran serta tempat baut-baut
serta detail-detail lain yang lazimnya diperlukan untuk fabrikasi.
2. Ukuran-ukuran
Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua
ukuran yang tercantum pada gambar kerja.
3. Kelurusan
Toleransi dari keseluruhannya tidak lebih dari L/1000 untuk semua komponen
4. Pemeriksaan dan lain-lain
Seluruh pekerjaan di pabrik harus merupakan pekerjaan yang berkualitas tinggi,
seluruh pekerjaan harus dilakukan ketepatan sedemikian rupa sehingga semua
komponen dapat dipasang dengan tepat di lapangan. Direksi mempunyai hak
untuk memeriksa pekerjaan di pabrik pada saat yang dikehendaki dan tidak ada
pekerjaan yang boleh dikirim ke lapangan sebelum diperiksa dan disetujui oleh
Konsultan (Konstruksi) / Direksi. Setiap pekerjaan yang kurang baik atau tidak
sesuai dengan gambar atau spesifikasi ini akan ditolak dan bila terjadi demikian,
harus diperbaiki dengan segera.

2. Persyaratan Bahan
a. Kuda-kuda utama :
Rangka utama menggunakan siku L 60.60.6
Pada rangka diberi plat pengaku dengan di ujung batang yang menumpu pada
kolom diberi irisan WF sebagai penahan lentur.
b. Gording :
Menggunakan Canal C 125.50.20.2,3. Dilas yang kuat di atas bentang induk kuda-
kuda. Pada pekerjaan atap dan gording sebelum disetel harus dimenie baja terlebih
dahulu.
c. Penutup atap yang dipakai, yaitu :
Penutup atap genting model karangpilang, kualitas baik serta bergaransi dari
fabrikan spesifikasi KW I yang dipasang rapat sehingga tidak bocor apabila terkena
hujan. Semua pekerjaan atap, baik bentuk dan ukurannya sesuai gambar rencana.
3. Pelaksanaan dan Sistem Pemasangan
a. Fabrikasi
1. Sebelum memulai dengan pemotongan, penyambungan dan pemasangan,
Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis tentang tempat, system
pengerjaan dan pemasangan kepada Konsultan Pengawas/Direksi untuk
mendapat persetujuannya.
2. Kontraktor harus terlebih dahulu menunjukkan kualitas pengelasan dan
penghalusan untuk dijadikan standart dalam pekerjaan tersebut.
3. Pekerjaan pengelasan konstruksi baja harus sesuai dengan gambar rencana dan
harus mengikuti prosedur yang berlaku seperti AWS atau AISA Spesification.
4. Kecuali ditunjuk sistem lain, maka dalam hal menghubungkan profil-profil, plat-
plat pengaku digunakan las listrik dengan alat pembakar yang standart dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Batang las (bahan untuk las) harus dibuat dari bahan yang campurannya
sama dengan bahan yang akan disambung
b. Kekuatan sambungan dengan las (hasil pengelasan) harus sama kuat
denganbatang yang disambung
c. Pemeriksaan kekuatan las harus dilakukan dengan persetujuan pengawas bila
dianggap perlu dan dapat dilakukan di laboratorium.
d. Kedudukan konstruksi baja yang segera akan di las harus menjamin situasi
yang paling aman bagi pengelas dan kualitas hasil pengelasan yang dilakukan
e. Pada pekerjaan las, maka sebelum mengadakan las ulangan, baik bekas
lapisan pertama, maupun bidang-bidang benda kerja harus dibersihkan dari
keras (siag) dan kotoran lainnya.
f. Pada pekerjaan, dimana akan terjadi banyak lapisan las, mak lapisan yang
terdahulu harus dibersihkan dari keras (slag) dan percikan-percikan logam
sebelum memulai dengan lapisan las yang baru.
g. Tempat pengelasan dan juga bidang konstruksi yang dilas, harus terlindung
dari hujan / angin kencang.
h. Permukaan las terakhir harus digerinda sampai rata dan halus
i. Kesalahan pemotongan maupun lubang yang terlalu besar tidak
diperkenankan ditutup dengan las, karena itu batang yang bersangkutan
harus diganti dengan yang baru.
5. Lubang-lubang Baut
Pembuatan lubang baut harus dilaksanakan di pabrik dan harus dikerjakan
dengan alat bor.
6. Sambungan
Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan
berlaku ketentuan sebagai berikut :
a. Hanya diperkenankan satu sambungan
b. Semua penyambung profil baja harus dilaksanakan dengan las tumpul / full
penetration butue weld
7. Pemasangan Percobaan / Trial Erection
Bila dipandang perlu oleh Direksi/Pengawas, Kontraktor wajib melaksanakan
pemasangan percobaan dari sebagian atau seluruh pekerjaan konstruksi.
Komponen yang tidak cocok atau yang tidak sesuai dengan gambar dan
spesifikasi dapat ditolak oleh Direksi/Pengawas dan pemasangan percobaan tidak
boleh dibongkar tanpa persetujuan Direksi/Pengawas.
a. Pemasangan / Erection
Baja dipasangkan, kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas / Direksi
2 (dua) hari setelah pengecoran
1. Penguat Sementara
- Besi pipa galvanis harus dipasang mati setelah sebgaian besar struktur
pipa galvanis terpasang dan disetujui ketepatan garis, vertical dan
horizontal
- Kontraktor supaya menyediakan penunjang-penunjang sementara
(pembautan-pembautan) bilamana diperlukan sampai pemasangan
mati sesuai keputusan Konsultan.
2. Pembautan
- Ulir harus bebas setidak-tidaknya dua setengah putaran dari muka
mur dalam keadaan terpasang mati
- Kotraktor supaya menggunakan setidak-tidaknya satu cincin pada
setiap mur dan menyiapkan daftar mur, baut dan cincin
- Kontraktor supaya menggunakan cincin baja keras untuk baut
tegangan tinggi (HBS)
3. Adukan Pengisi (Grouting)
Kontraktor supaya memasang adukan pengisi di bawah plat-plat kolom
dll tepat sesuai dengan gambar-gambar. Penawaran harus sudah termasuk
pekerjaan ini, bahan grouting yang digunakan setaraf Tricosal VGI
Superfluid.

b. Pengecatan
1. Semua bahan konstruksi baja/galvanis harus di cat.
2. Cat dasar adalah cat zink chromate atau setara dan pengecatan dilakukan satu
kali di pabrik dan satu kali di lapangan. Baja yang akan ditanam dalam beton
tidak boleh di cat.
3. Untuk lubang maut kekuatan tinggi/high strength bold permukaan baja tidak
boleh di cat.
4. Cat akhir adalah enamel paint atau setaraf dan pengecatan dilakukan 2 (dua) kali
di lapangan, kecuali bila dinyatakan lain dalam gambar atau spesifikasi arsitektur.
5. Dibagian bawah dari base plate dan atau seperti yang tertera pada gambar harus
digrout dengan bahan setara Master Flor 713 Grou, dengan tebal minimum
2,5 cm. Cara pemakaian harus sesuai spesifikasi pabrik.
6. Untuk pemilihan merk cat baja harus mendapatkan persetujuan Konsultan.

c. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan


1. Bahan-bahan baja profil dihindarkan/dilindungi dari hujan dan lain-lain
2. Baja yang sudah terpasang dilindungi dari kemungkinan cacat/rusak yang
diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan lain.
3. Bila terjadi kerusakan, kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan
tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung
jawab kontraktor.
4. Penempatan pipa dan batang baja di workshop maupun di lapangan tidak boleh
langsung diatas tanah atau lantai, tetapi harus diatas balok-balok kayu yang
berjarak maksimum 2m.
5. Tanah atau lantai tersebut harus datar, padat merata dan bebas dari genangan
air.
d. Pemasangan Akhir / Final Erection
1. Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaannya dan harus dalam
keadaan baik. Bila dijumpai bagian-bagian konstruksi yang tidak dapat dipasang
atau ditempatkan sebagaimana mestinya sebagai akibat dari kesalahan pabrikasi
atau perubahan bentuk yang disebabkan penanganan, maka keadaan itu harus
segera dilaporkan kepada Direksi/Pengawas disertai usulan cara perbaikannya.
Cara perbaikan tersebut harus mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas
sebelum dimulainya pekerjaan perbaikan tersebut adalah menjadi tanggungan
Kontraktor.
Meluruskan plat dan besi siku atau bentuk lainnya harus dilaksanakan dengan
persetujuan Direksi. Pekerjaan baja harus kering sebagaimana mestinya, kantong
air pada konstruksi yang tidak terlindung dari cuaca harus diisi dengan bahan
waterproofing yang disetujui. Sabuk pengaman dan tali-tali harus digunakan
oleh para pekerja pada saat bekerja pada tempat yang tinggi, disamping
pengaman yang berupa platform atau jaringan net.
2. Setiap komponen diberi kode/marking sesuai dengan gambar pemasangan,
sedemikian rupa sehingga memudahkan pemasangan.
3. Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan sementara harus
digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan yang melewati tegangan ijin.
Ikatan-ikatan itu dibiarkan sampai konstruksi selesai.
Sambungan-sambungan sementara dari baut harus diberikan kepada bagian
konstruksi untuk menahan beban mati, angin, dan tegangan-tegangan selama
pembangunan.
4. Baut-baut, baut angker, baut hitam, baut kekuatan tinggi dan lain-lain harus
disediakn dan harus dipasang sebagaimana mestinya sesuai dengan gambar
detail. Baut kekuatan tinggi harus dikencangkan dengan kunci momen (torque
wrench).
5. Plat dasar kolom untuk kolom penunjang dan sejenis harus dipasang dengan luas
dapaperletakan penuh setelah bagian pendukung ditempatkan secara baik dan
tegak.
6. Daerah di bawah plat harus diberi adukan lembab/kering yang tidak susut dan
disetujui konsultan.
7. Penyimpangan kolom dari sumbu vertical tidak boleh lebih dari 1/1500 dari
tinggi vertikal kolom.
PEKERJAAN KERAMIK
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik.
b. Pekerjaan ini meliputi :
Pas Keramik dinding 20x25 cm
Pas. Lantai Keramik 40 x 40 cm
Pas. Lantai Keramik 40 x 40 cm Rock tile
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan yang digunakan
Keramik lantai ukuran 20x25 cm dan 40 x 40 cm, dan pasangan keramik rustic
ukuran 40 x 40 cm motif atau sesuai gambar, setara ex. Platinum, setara KW I.
Pemasangan dengan pola sesuai gambar / petunjuk Direksi / User, memakai
perekat 1Pc:4Ps, jarak celah (nat) 2 mm diisi semen cair sedemikian rupa datar,
dengan nat lurus dan siku.
Keramik-keramik tersebut di atas sebelum dipasang harus mendapat persetujuan
dari Konsultan Pengawas / Direksi setelah berkonsultasi dengan perencana dan
pemilik proyek.
b. Warna akan ditentukan kemudian. Masing-masing warna harus seragam, warna
tidak seragam akan ditolak.
c. Tebal minimal 8 mm atau sesuai dengan standar pabrik, dengan kekuatan lentur
250kg/cm2 dan mutu tingkat 1 (grade)
d. Bahan pengisi siar AM 50 atau produk lain yang setara, sewarna dengan keramik.
Untuk daerah basah ditambahkan liquid ground additive AM 54 sebagai pengganti
air, dengan ketentuan sesuai pabrik.
e. Bahan perekat menggunakan perekat AM 40, untuk daerah basah menggunakan AM
30 atau setara dengan persyaratan sesuai dengan standar pabrik.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pemasangan lantai dilakukan setelah alas dari lantai keramik sudah selesai dengan
baik dan sempurna serta disetujui (antara lain lantai screed, kering dari lantai screed
= min 7 hari, waterproofing dan lain-lain) baru pemasangan keramik dilaksanakan.
Kering sempurna dari lantai beton adalah minimum berusia 28 hari.
b. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak
bernoda.
c. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.
d. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar), harus
sama lebar serapat mungkin atau maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm
atau sesuai detail gambar serta sesuai petunjuk. Siar-siar harus membentuk garis-garis
sejajar lurus dan sama lebar dan sama dalamnya untuk siar-siar yang berpotongan
harus membentuk siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
e. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar sesuai ketentuan dalam persyaratan bahan
dengan warna bahan pengisi sesuai dengan warna bahan yang dipasangannya.
f. Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong khusus (mesin
elektrik) sesuai persyaratan dari pabrik bersangkutan.
g. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yang
terjadi pada permukaan hingga betul-betul bersih
h. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasang atau hal-
hal seperti yang ditunjukkan,
i. Pinggulan pasangan bila terjadi, harus dilakukan dengan gurinda, sehingga diperoleh
hasil pengerjaan yang rapi, siku, lurus dengan tepian yang sempurna.
j. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 3 x
24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaan.
k. Rencana pemasangan keramik dengan memperhatikan :
1. Tetapkan data level yang tepat
2. Kontrol level finish lantai melalui beberapa spot level.
3. Untuk menghindari atau mengurangi pemotongan keramik.
4. Untuk memastikan unit keramik yang terpotong menyajikan penampilan yang
seimbang ketika dipasang dan terpasang sebesar mungkin.
5. Untuk memastikan lokasi saat dan pola lantai sesuai dengan persetujuan.
8. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya peralatan dan
alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna. Pekerjaan pengecatan
meliputi :
Cat Dinding Baru
Cat Dinding Lama
Cat Listplank
Cat Rangka Besi
b. Pengecatan dilakukan pada bagian luar dan dalam serta pada seluruh detail yang
disebutkan dalam gambar.
c. Pekerjaan meni besi dilaksanakan pada rangka baja sampai rata. Pekerjaan meni besi
meliputi:
Bidang besi yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan
Bidang-bidang lain yang seharusnya dicat besi di dalam bestek ini tidak
tercantum
d. Pengecatan tembok dilaksanakan setelah pekerjaan plamur tembok dikerjakan.
Pengecatan tembok meliputi :
Semua bidang-bidang dinding yang kelihatan
Semua bidang-bidang kolom yang kelihatan
Bidang-bidang lainnya yang seharusnya di cat tembok tetapi di dalam bestek ini
tidak tercantum.
2. Syarat-syarat Bahan
a. Semua bahan cat yang digunakan bermutu baik atau yang setara dan disetujui oleh
konsultan pengawas
b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuan-ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan pada PUBI 1982 pasal 54 dan
Peraturan NI-4
c. Tipe dan warnanya akan ditentukan kemudian oleh konsultan pengawas.
Meni besi : setara dengan merk patna baru atau emco
Cat tembok : interior setara dengan merk decolth, sedangkan exterior
setara dengan merk Dulux
Plamur tembok : setara dengan merk yang dipakai untuk pekerjaan cat dinding
(pabrikan).
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak, lubang
dan pecah-pecah)
b. Pengecatan tidak dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada bidang
pengecatan.
c. Bidang pengecatan harus dalam keadaan kering serta bebas dari debu, lemak,
minyak dan kotoran-kotoran lain yang dapat merusak atau mengurangi mutu
pengecatan.
d. Seluruh bidang pengecatan diplamur dahulu sebelum dilapis dengan cat dasar, bahan
plamur dari produk yang sama (ICI) dengan cat yang digunakan.
e. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari serta seluruh pekerjaan
instalasi di dalamnya telah selesai dengan sempurna.
f. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, kontraktor harus mnyerahkan /
mengirimkan contoh bahan dari beberapa macam hasil produk kepada Manajemen
Konstruksi. Selanjutnya akan diputuskan jenis bahan dan warna yang akan
digunakan, akan menginstruksikan kepada kontraktor setelah contoh bahan
diserahkan.
g. Contoh bahan yang telah disetujui, akan dipakai sebagai standar untuk
pemeriksaan/penerimaan setiap bahan yang dikirim oleh kontraktor ke tempat
pekerjaan.
h. Sebelum pekerjaan dapat dimulai atap dilakukan, percobaan-percobaan bahan dan
warna harus dilakukan oleh kontraktor untuk mendapatkan persetujuan perencana
dan pengerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diisyaratkan oleh
pabrik yang bersangkutan.
i. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola tekstur merata, tidak terdapat noda-
noda pada permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat
dari pekerjaan-pekerjaan lain.
j. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan,
perawatan dan keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaa n.
k. Bila terjadi ketidaksempurnaan atau kerusakan dalam pengerjaan, kontraktor harus
memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa adanya tambahan
biaya.
l. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil / berpengalaman
dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga dapat tercapainya mutu
pekerjaan yang baik dan sempurna.
9. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
a. Ruang Lingkup
Pekerjaan instalasi listrik dilaksanakan sesuai dengan yang diminta dalam Dokumen
Kontrak dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan pertauran yang berlaku. Adapun
pada garis besarnya pekerjaan pintu, jendela dan pengunci yang dilaksanakan adalah :
Pas. Instalasi Titik Lampu
Pas. Instalasi Titik Stop Kontak (termasuk pas. Stop Kontak)
Pas. Lampu 24 Watt ex philips
Pas. Lampu 15 Watt ex philips
Saklar Ganda
Saklar Tunggal
Penyambungan Ke Instalasi Lama (Existing)
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan,
pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan,
untuk pekerjaan listrik tegangan rendah.
Pekerjaan instalasi listrik dilaksanakan hanya di dalam dan di luar bangunan sampai
menyala.

2. Syarat Bahan
Bahan-bahan yang digunakan untuk keperluan instalasi sebagai berikut :
a. Kabel :
PLN ke MDP : Kabel NYR/F GBW 2x16
MDP ke PLN : Kabel NYY 2,5 x 6 mm
SDP ke lampu-lampu : Kabel NYY 2 x 2,5 mm
Base bar ke grounding : Kabel NYY 3 x 16 mm
Panel induk ke SDP : Kabel SDP NYY 4 x 10 mm
Semua kabel listrik yang digunakan setara dengan ex. supreme
b. Saklar dan Stop Kontak
Menggunakan yang setara dengan merk : Ex Broco, Panasonic atau setara
keadaan baru dan tidak cacat. Letak titik lampu, stop kontak dan saklar
disesuaikan gambar atau dijelaskan dalam berita acara penjelasan pekerjaan.
c. Lampu :
Lampu 24 Watt
Lampu 15 Watt
Semua lampu setara dengan merk Philips dan letak serta penempatan sesuai
dengan gambar. Sebelum pekerjaan instalasi listrik dikerjakan terlebih dahulu
harus mendapatkan persetujuan/pengesahan dari Direksi/Konsultan
Pengawas, yang menyangkut :
Peralatan Instalasi yang akan dipasang
Gambar Instalasi Listrik
10. PEKERJAAN AKHIR
Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan, pemborong harus membersihkan tepat kerja atau
bagian yang telah dilaksanakan sehingga diap diserahterimakan. Bagian-bagian yang terkena
dampak pengerjaan harus dibersihkan dan dikembalikan seperti semula. Kerusakan benda-
benda/barang-barang akibat pelaksanaan pekerjaan menjadi tanggung jawab pemborong.
Apabila pekerjaan telah selesai atau kontrak berakhir, kontrak penyedia jasa harus segera
menyerahkan hasil pekerjaannya dengan baik sesuai dengan kontrak kepada PPKm secara
tertulis dan Konsultan Pengawas berkewajiban :
1. Membuat evaluasi atau cek list tentang hasil seluruh pelaksanaan sesuai dengan kontrak
pemborong.
2. Menyampaikan / melaporkan kepada PPKm tentang hasil pekerjaan yang telah
dilaksanakan tersebut secara tertulis.
PPKm akan meneruskan kepada Tim Pemeriksa Pekerjaan untuk mengadakan rapat
kegiatan mengenai pekerjaan penyerahan tersebut diatas berdasarkan :
1. Surat penyerahan pekerjaan dari pemborong
2. Surat tanggapan dari pengawas lapangan, setelah dapat menerima penyerahan
pekerjaan tersebut.
Terhitung mulai dari tanggal diterimanya penyerahan pekerjaan yang pertama, hingga
masa pemeliharaan berakhir masih menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya,
antara lain :
Keamanan dan penjagaan
Penyempurnaan dan pemeliharaan
Pembersihan
Apabila pemborong telah melaksanakan hal tersebut diatas sesuai dengan kontrak, maka
penyerahan pekerjaan yang kedua dapat dilaksanakan seperti pada tata cara (prosedur)
pada penyerahan pekerjaan yang pertama.

BAB III
PENUTUP

1. Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pekerjaan (RKS) ini untuk mnguraikan
bahan-bahan dan pekerjaan tidak disebutkan perkataan atau kalimat diadakan oleh
kontraktor atau diselenggarakan kontraktor, maka hal ini dianggap seperti betul-betul
disebutkan, jika ternyata uraian tersebut masuk dalam pekerjaan.
2. Guna mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, maka bagian-bagian yang betul-
betul termasuk dalam pekerjaan ini tetapi tidak atau belum disebut dalam Rencana Kerja
dan Syarat-Syarat Pekerjaan (RKS) ini harus diselengggarakan oleh kontraktor seperti
benar-benar tersebut.
3. Segala sesuatu yang tidak disebut secara nyata, tetapi lazim dan mutlak adanya maka
tetap diadakan / dikerjakan kontraktor.

Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh pihak
pemberi tugas, unsur teknis, konsultan pengawas dan konsultan perencana.

Sidoarjo, Maret 2017


Ditetapkan
Konsultan Perencana
Pejabat Pembuat Komitmen CV. AHTI AUDIYA
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Sidoarjo

ARIES EDY NUGROHO, SE REJEKI HAMASTUTI, ST


Penata Tingkat I Direktur
NIP. 19730926 200012 1 003

Anda mungkin juga menyukai