A. PENJELASAN UMUM
Paket Pekerjaan Pembangunan Puskesmas Sukorejo 01 , Dinas
Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun Anggaran 2017, lokasi Kecamatan
Sukorejo Kabupten Kendal.
4) PEKERJAAN TANAH
Persyaratan pelaksanaan pekerjaan :
5) PEKERJAAN BETON
a. Persyaratan Umum :
1) Beton Non Struktural dengan spesi 1Pc : 2Ps : 3Split.
2) Beton Struktural mutu K 225 dengan pembesian bervariasi sesuai
gambar, mutu baja U.32 < 16 mm ulir dan U.24 > 12 mm.
3) Pembuatan cetakan beton dari kayu klas 3 atau bahan lain yang
lebih menjamin.
4) Bekisting tidak boleh berubah bentuk dan posisi.
5) Konstruksi harus menggunakan peraturan peraturan /
normalisasi yang berlaku di Indonesia seperti PBI, PMI, PKKI dll.
6) Peraturan beton :
a) Syarat-syarat bahan untuk pekerjaan beton PBI 1971, NI-2,
bagian Pasal 21 sampai dengan Pasal 39
b) Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton berpedoman pada
PBI 1971, NI-2 bab Pasal 8.1 sampai dengan H.17
c) Perhitungan untuk pekerjaan beton bertulang PBI 1971 (pasal
52 BBV)
d) Kualitas campuran beton bertulang minimum memenuhi syarat
K175.
7) Peraturan dan pedoman lain yang relevan yang berlaku.
b. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan :
1) Adukan beton terdiri dari 2 (dua) jenis antara lain :
a) Adukan beton untuk beton tak bertulang
b) Adukan beton Bertulang untuk struktur dan kolom praktis untuk
rangka seluruh bangunan di atas / di bawah pondasi.
2) Semua perbandingan takaran diatas adalah dalam keadaan kering
dan takaran standart perlu mendapat pengesahan dari Pengawas.
3) Tulangan
a) Membengkok dan meluruskan tulangan untuk beton bertulang
harus diadakan dengan keadaan dingin, batang tulangan harus
dipotong dan dibengkokan sesuai dengan gambar.
b) Tulangan harus bebas dari kotoran dan karat serta bahan-
bahan lain yang mengurangi daya rekat.
c) Jumlah penampang besi beton harus sama seperti tercantum
dalam gambar perhitungan. Bila dipakai besi beton kurus, maka
jumlah batang-batang harus ditambah sehingga luas yang
ditentukan terpenuhi/dalam hal ini harus dimintakan
persetujuan secara tertulis terlebih dahulu.
d) Tulangan harus dipasang dengan sedemikian rupa sebelum
selama pengecoran tidak berubah kedudukannya.
e) Tulang lengkung tidak boleh menempel pada papan cetakan
atau tumpuan lain. Untuk itu harus dibuat beton tahu dengan
tebal 2 cm dan pemasangannya sesuai dengan PBI 1971.
f) Selimut beton minimal 2,5 cm untuk semua pekerjaan beton,
kecuali untuk plat lantai 1,5 cm.
c. Bahan-bahan
1) Semen
Semen yang dipakai harus Portland Cement dari merk sekualitas
Gresik / yang disetujui dan dalam segala hal memenuhi
persyaratan beton tersebut diatas.
Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan, zak
(kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat dan
harus disimpan dalam gudang kering yang cukup ventilasinya
penimbunan semen didalam gudang harus dilakukan diatas balai-
balai balok kayu, sehingga tidak terkena rembesan uap air tanah /
lantai. Penimbunan semen tidak boleh ditumpuk lebih dari 2 meter
dan tiap pengiriman baru harus dipisahkan dan diberi tanda-tanda
dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan
pengirimannya.
2) Agregat
Agregat halus (pasir) harus keras, bebas lumpur, bersih dari / tidak
boleh tercampur tumbuh tumbuhan, biji-bijian, akar-akaran yang
nantinya akan merusak kualitas beton sehingga mempengaruhi
kekuatannya.
Agregat kasar (split), harus keras dan bentuk pipih dengan ukuran
1/3 atau 2/3 atau tidak boleh lebih dari 3/4.
3) Air
Air untuk adukan dan perawatan beton harus bersih dan bebas
dari bahan-bahan yang bersifat merusak beton. Air yang dipakai
untuk mengaduk beton adalah air bersih yang dapat diminum.
d. Persiapan Pengecoran
1) Mulai pengecoran harus sepengetahuan / seijin pengawas dan
Pejabat Pembuat Komitmen.
2) Sebelum mengadakan pengecoran semua cetakan dibersihkan
dari segala kotoran.
3) Cetakan harus datar dan tegak lurus, cetakan tidak ada yang
bocor dan harus kokoh sehingga kedudukan dan bentuknya tetap,
tidak bergetar maupun bergeser pada waktu dan setelah
pengecoran, tetapi mudah dibongkar. Cetakan dibuat dari kayu
lunak tebal 3cm memenuhi syarat sesuai dengan fungsinya.
Sambungan antara papan dan balok harus rapi, rapat dan kuat.
4) Sebelum pengecoran, penulangan diteliti kembali dan disesuaikan
dengan gambar. Kalau ada yang berubah posisinya segera
dibetulkan.
e. Pengecoran
1) Mulai pengecoran harus sepengetahuan dan seijin direksi Bagian
Kegiatan dan Pengawas.
2) Perbandingan adukan harus sesuai dengan ukuran yang diminta.
3) Takaran harus dibuat baik dan kuat, sebelum dipakai harus
dimintakan persetujuan dari pengawas seperti ukuran yang telah
tercantum diatas.
4) Pengadukan minimal 5 menit setelah semua bahan-bahan masuk
kedalam drum pengaduk. Setelah selesai pengadukan, adukan
beton harus memperlihatkan susunan dan warna yang sama.
5) Adukan beton harus sudah dicor sebelum waktu 10 (sepuluh)
menit setelah pengadukan dengan air dimulai.
f. Test Mutu Beton
Test mutu beton harus dilakukan pelaksana dengan diawasi direksi
lapangan. Pelaksana harus menyiapkan segalanya agar semua
proses pengawasan dan pengambilan sample dapat diawasi dengan
baik dan mudah selama periode pelaksanaan pembangunan/proyek
berlangsung. Semua prosedur pengambilan sample harus sesuai dan
mengikut ketentuan-ketentuan dalam PBI 1971.
1.1.1 Maksud
1.1.2 Tujuan
1.3 Pengertian
1) Benda uji berbentuk kubus dengan ukuran sisi 5 cm dibuat dan mortar
campuran semen Portland, pasir kwarsa, dan air suling dengan komposisi
tertentu;
2) Untuk pembuatan 6 benda uji diperlukan bahan sebagai berikut :
4) Radar air optinium mortar yang digunakan untuk membuat benda uji
ditetapkan berdasarkan hasil pengujian meja leleh.
3.2 Peralatan
6) Stop watch;
7) Alat pemadat;
8) Sendok perata;
3.3 Perhitungan
Untuk benda uji kubus dengan panjang sisi 50 mm, maka A = 2500 mm 2
Dimana :
Untuk benda uji kubus dengan panjang sisi 50 mm, maka V-125 ml.
(1) Letakan cincin leleh di atas meja leleh, lalu diisi dengan mortar sampai
penuh; pengisian dilakukan dalam 2 lapis, setiap lapis harus didapatkan 20 kali
dengan alat pemadat;
(2) Ratakan permukaan atas mortar dalam cincin leleh dan bersihkan mortar
yang menempel di bagian luar cincin leleh;
(3) Angkatlah cincin leleh perlahan lahan, sehingga di atas meja leleh
terbentuk mortar berbentuk kerucut terpancung;
(4) Getarkan meja leleh sebanyak 25 kali selama 15 detik, dengan tinggi jatuh
in (12,7 mm)
(5) Ukurlah diameter mortar diatas meja leleh minimal pada 4 tempat yang
berlainan, lain hitung diameter rata rata (d) mortar tersebut;
(3) Ratakan permukaan atas kubus benda uji dengan menggunakan sendok
perata;
(4) Simpan kubus kubus benda uji dalam lemari lembab selama 24 jam;
(5) Setelah itu bukalah cetakan dan redamlah kubus kubus benda uji dalam
air bersih sampai saat pengujian kuat tekan dilakukan;
9) Bila dibuat campuran mortar dulpo untuk benda uji tambahan, percobaan
leleh ditiadakan dan mortar dibiarkan dalam mangkok pengaduk selama 75
detik tanpa ditutup, selanjutnya mortar yang menempel di bibir & bagian atas
mangkok di bersihkan dalam waktu 15 detik; kemudian mortar diaduk kembali
untuk mencetak benda uji, sesuai urutan dalam butir 8;
10) Pada umur yang telah ditentukan, lakukan pengujian kekuatan tekan
terhadap benda uji itu dengan urutan kegiatan sebagai berikut :
(1) Angkatlah benda uji dan tempat peredaman, kemudian permukaannya
dikeringkan dengan cara di lap dan dibiarkan selama 15 menit;
(2) Timbanglah kubus benda uji, lalu cacat berat benda uji itu;
(3) Letakan benda uji pada mesin penekan; tekanlah benda uji itu dengan
penambahan besarnya gaya tetap sampai benda uji itu pecah. Pada saat
pecah, catatlah besarnya gaya tekan maksimum yang bekerja.
11) Hitunglah berat isi benda uji dengan rumus 3.3.2 serta kuat tekan
dengan rumus 3.3.1 selanjutnya hitung nilai rata rata berat isi dan
kekuatan tekan benda uji.
1) Identitas contoh :
3) Hasil pengujian;
Persyaratan Umum :
Setiap jenis baja ringan prefabrikasi yang dihasilkan oleh pabrik baja
ringan dapat dipakai sepanjang pabrik baja ringan tersebut
mempunyai standart mutu dan jenis baja ringan, sesuai dengan
yang berlaku. Bilamana diperlukan Penyedia Jasa wajib menyerahkan
sertifikat prefabrikasi atas baja ringan yang digunakannya telah
memiliki akreditasi, legalitas dan menyerahkan hasilnya kepada
pengawas.
1) Lingkup pekerjaan
Pekerjaan meliputi pengukuran bentang ring balok tumpuan
dilapangan (sebelum fabrikasi kuda-kuda), desain kuda-kuda,
pembuatan kuda-kuda dengan alat sambung steel fix,
pengangkurtan (delivery) kuda-kuda dan kebutuhan bahan
dilapangan dan pemasanganselurug rangka kuda-kuda sampai
siap dipasangi bahan penutup atap yang digunakan.
2) Pra Pelaksanaan
Tukang yang dipekerjakan harus dari tenaga ahli pada bidangnya
dan melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai petunjuk
Pengguna Anggaran.
3) Persyaratan Pelaksanaan
a) Sebelum pekerjaan atap dilakasanaka Pembuatan dan
pemasangan bahan baja ringan yang digunakan untuk rangka
kuda-kuda dan bahan lain terkait harus dilaksanakan sesuai
dengan gambar desain yang sesuai standard an spesifikasi
fabrikasi baja tersebut.
b) Perakitan kudan-kuda dilakukan di workshop dengan mesin
perakit dengan alat sambung self drilling screw.
c) Penanganan, penyimpanan, pengiriman dan pemasangan
kuda-kuda harus dilakuakan dengan cara tertentu untuk
menghindari kerusakan kuda-kuda.
d) Penanganan dan pemasangan kuda-kuda harus sesuai
berdasarkan gambar Layut kuda-kuda, gambar detail bracing,
serta gambar detail pelaksanaan.
e) Penambatan kuda-kuda ke top plate/murplat menggunakan
alat sambung multi grip untuk menahan gaya vertical dan
horizontal, top plate/murplate harus diangkur ke struktur ring
balok tumpuan kuda-kuda dengan Dynabolt.
f) Pemasangan bracing rangka atap harus dipasang secara benar
sesuai desain sehingga system rangka natap dapat bekerja
secara bersama sama (as an integral structure)
g) Semua detail sambungan harus dipasang sesuai dengan
gambar kerja
h) Pemasangan reng sesuai dengan penutup atap yang dipakai
untuk bangunan tersebut
i) Dimensi bahan ketebalan baja ringan minimal 0,75 mm
untuk balok tarik & kaki kuda-kuda dan Cremona/jari-jari
kuda-kuda sesuai perhitungan yang di tentukan oleh
fabrikasi.
b. Persyaratan Bahan/Material
1) Semua material yang disupply dan dipasang oleh Penyedia Jasa
harus baru dan material tersebut harus cocok untuk dipasang di
daerah tropis. Material-material haruslah dari produk dengan
kwalitas baik dari produksi terbaru. Untuk material-material yang
disebut di bawah ini maka pemilik harus menjamin bahwa
barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan
surat pengiriman dari dealier/agen/pabrik.
a) Peralatan Lampu:
Lampu Dounlitgh, TL ( Philips, Osram, Chiyoda )
b) Peralatan Instalasi:
Stoop kontak, sakalar ( Brocco, Clipsall, Berker )
2) Daftar Material
Untuk semua material yang ditawarkan maka Penyedia Jasa
wajib mengisi daftar material yang menyebut merk, type, kelas
lengkap dengan brosur/katalog yang turut dilampirkan pada
waktu tender. Tebal daftar material ini diutamakan untuk
komponen-komponen yang berupa barang-barang produkisi
pabrik.
1. Pekerjaan Kosen
a. Untuk semua pekerjaan kosen menggunakan alumunium silver 4
INDAL, ALCAN, ALEXINDO.
b. Penyetelan dijaga agar permukaan tidak cacat, alumunium penyokong
tidak boleh dipasang pada bidang luar dan dipasang sedemikian rupa
sehingga alumunium penyokong mudah dilepas setelah kosen
dipasang kokoh.
c. Bagian-bagian yang tertanam atau berhubungan langsung dengan
bahan lain seperti misalnya tembok, beton serta bahan lain,
sebelumnya harus dimeni sampai rata.
d. Setiap kosen baru yang berhubungan dengan dinding harus diberi
angkur dari besi sebanyak 6 buah untuk kosen pintu dan 4 buah dicor
dengan spesi 1 Pc : 2 Ps : 3 kerikil. Untuk pintu dipasang nout
campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 kerikil.
e. Kosen-kosen harus dilindungi supaya sudut-sudutnya tidak rusak
selama waktu penyetelan sampai pengecatan.
f. Semua kosen pintu /jendela, bouwvenlight sebelum dan sesudah
terpasang harus waterpass.
g. Semua sambungan kayu dibuat dengan kaidah secara teknis, rapi, kuat
serta pada sambungan harus dilem rakol sampai rata.
h. Semua pekerjaan kayu yang kelihatan harus diketam sampai halus dan
rata.
i. Semua ukuran kayu yang tersebut dalam gambar adalah ukuran kayu
jadi setelah mengalami proses pembuatan.
2. Pekerjaan dan pasangan daun pintu /jendela
a. Untuk rangka daun pintu menggunakan kayu Bengkirai kualitas
baikirai.
b. Pemasangan daun pintu harus tepat pertemuannya dengan kosen.
c.Untuk daun pintu panel menggunakan panil Kayu jati dan Bengkirai,
kualitas baik. Konstruksi pelaksanaan sesuai gambar.
d. Kaca yang dipakai kaca bening, tebal sesuai gambar yaitu 5 mm,
semua kaca harus benar-benar datar dan tidak boleh menggelombang.
e. Semua kunci tanam yang digunakan adalah sekualitas merk kuda
terbang (asli) mengunci 2 kali putar. Kunci harus terpasang sedemikian
rupa sehingga kuat, kokoh dan berfungsi dengan baik.
f. Cacat bahan sebelum dan sesudah pemasangan akan ditolak, semua kaca
harus benar-benar rata dan tidak bergelombang.
a. Semua bahan yang belum tercantum tetapi dalam gambar dilukiskan,
maka harus dilaksanakan menurut ketentuan dan bentuknya.
11) PEKERJAAN PELAPIS LANTAI DAN DINDING
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah
a. Pekerjaan Persiapan
Sebelum didatangkan ke lokasi bahan lantai, Penyedia Jasa harus
menunjukkan terlebih dahulu contoh dari bahan keramik tersebut,
untuk mendapatkan persetujuan dari pengawas lapangan.
c. Adukan
Adukan dengan perbandingan 1pc : 5ps dipakai untuk pemasangan
lantai di atas landasan yang sudah stabil dalam ketebalan adukan
maksimal 5cm.
g. Cara Pelaksanaan
1). Cat Tembok
Bidang bagian dalam yang akan dicat sebelumya digosok
memakai kain yang dibasahi air. Setelah kering didempul pada
tempat yang berlubang sehingga permukaannnya rata dan licin
untuk kemudian dicat paling sedikit 2 (dua) kali dengan roler
minimal 20 cm sampai baik atau dengan cara yang telah
ditentukan oleh pabrik.
13) LAIN-LAIN
Semua bahan-bahan yang akan dipergunakan dan didatangkan harus
sesuai yang diminta dalam bestek ini serta harus mendapatkan ijin
dari Pengawas. Penggunaan bahan-bahan yang tidak sesuai dengan
syarat-syarat yang tercantum dalam RKS ini akan ditolak atau
dikeluarkan dari lokasi atas perintah Pengawas dan semuanya menjadi
resiko Penyedia Jasa. Apabila terjadi keraguan akan mutu bahan-bahan
yang didatangkan maka pengawas minta penyelesaian pemeriksaaan
pada laboratorium bahan bangunan tersebut maka biaya yang timbul
menjadi tanggungan Penyedia Jasa. Perhitungan volume yang tercantum
dalam BQ adalah ancar-ancar dan Penyedia Jasa harus melakukan
perhitungan kembali. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS
ini yang mana masih termasuk lingkup dalam pelaksanaan ini, Penyedia
Jasa harus menyelesaikan sesuai dengan petunjuk, Perintah Direksi, baik
sesudah atau selama berjalannya pekerjaan, serta perubahan-
perubahan didalam Berita Acara Aanwizjing. Hal-hal yang timbul dalam
pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan akan dibicarakan
dan diatur oleh Konsultan Pengawas dengan dibuat Berita Acara yang
disyahkan oleh Pengelola Proyek/Direksi.
GAMBAR
(terlampir)
Konsultan Perencana
CV PRAMBANAN
NGATMIATI, SH
Direktur