SEMESTER 1
KD 3.2. & KD 4.2.
0
Seni rupa secara teoritis dilihat dari fungsi atau kegunaanya dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu seni murni (fine art) dan seni rupa terapan (applied art). Seni rupa murni
(fine art) merupakan kelompok karya seni yang bertujuan untuk memenuhi tujuan spiritual,
artinya tersebut terwujud/ lahir atas dasar ungkapan atau ekspresi jiwa, tanpa adanya faktor
pendorong untuk tujuan materiil atau memiliki fungsi praktis bagi masyarakat. Karya ini
hanya mengejar nilai untuk kepentingan estetika semata yang dimanfaatkan dalam
lingkungan itu sendiri atau disebut sebagai seni untuk seni. Yang termasuk karya seni murni
adalah seni lukis dan seni patung.
Seni rupa terapan (applied art) yaitu kelompok karya seni rupa yang bertujuan
memenuhi kebutuhan praktis atau memenuhi kebutuhan sehari-hari secara materiil. Artinya
bahwa karya ini diwujudkan atas dasar kebutuhan manusia atau masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan manusia dan atau masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
secara materiil. Seni terapan dalam produk karyanya biasanya dibuat secara masal, selalu
mempertimbangkan kebutuhan keadaan pasar dan tetap tidak menghilangkan nilai estetika.
Karya seni terapan lebih mengarah pada produk benda pakai masyarakat banyak (mass
product). Aspek komersial menjadi ciri utama dari seni rupa terapan.
Karya seni rupa secara formalitas terbagi atas dua kelompok, karya seni figuratif dan
karya seni non figuratif. Perbedaan secara formalitas akan tampak pada karya-karya seni
lukis, seni patung, seni ilustrasi, seni dekoratif dan lain sebagainya. Karya seni figuratif yaitu
apabila unsur-unsur pendukung karya seni tersebut sebagian atau seluruhnya merupakan
penggambaran alam. Susunan unsur rupa merupakan perwujudan bentuk-bentuk alam
meski sebatas lambang. Karya non figuratif yaitu apabila di dalam penggambarannya
merupakan susunan atau komposisi dari unsur rupa secara elementer, artinya sajian
karyanya tanpa merepresentasikan wujud alam (figur)
a. Karya seni figuratif
Contoh karya figuratif jenis 2 dimensi
http://umar-lukisanrealis.blogspot.co.id http://indonesiafineart.blogspot.co.id
1
Contoh karya figuratif jenis 3 dimensi
http://www.salihara.org https://masdhemas.blogspot.co.id
https://pxhere.com
http://www.wahok.com https://www.bukalapak.com/p/hobi-
koleksi/koleksi/pajangan
2
https://id.aliexpress.com http://abbeart.blogspot.co.id
3
Totem
https://www.pinterest.com/pin/410460953514318068/
Di Indonesia sendiri kerajinan patung sudah ada sejaK dulu dan berkembang
sampai sekarang, jenis dan bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan patung-
pun beragam, baik dari bahan lunak “seperti kayu, tanah liat, semen” maupun bahan
keras “seperti batu dan logam”.
Dalam “Buku Seni Rupa Kita” dikatakan patung adalah karya seni 3 dimensi,
memiliki isi atau volume (panjang, lebar dan tinggi) yang dibentuk menggunakan
bahan kayu, batu, resin, tembaga, tanah liat dan lain-lain. (seni rupa kita, 2015).
Halaman 31
Untuk bentuknya pun sangat beragam seperti bentuk manusia, bentuk hewan
dan tumbuhan atau bentuk lain hasil modifikasi sampai pada bentuk non figuratif
(abstrak). Dalam proses penciptaanya, seniman (pematung) betitik tolak dari ide,
imajinasi, perasaan, ataupun kreativitas dalam mengolah media atau bahan. Bahan
yang digunakan bukan sekedar batu atau kayu, namun dalam perkembangannya
bahan dasar membuat patung kian berkembang mulai dari logam, kaca, hingga
plastik dan aneka material lainnya. Patung dapat dikerjakan dengan berbagai teknik
dasar mulai dari membuat model (modeling), memahat (carving), mengecor
(casting), dan merakit (assembling). Berikut ini beberapa penjelasan teknik dasar
mematung :
Teknik modeling
Bahan yang dipakai umumnya mudah dibentuk, misalnya tanah liat. Dimulai
dengan bentuk dasar, kemudian mengarah ke bentuk detailnya. Setelah model
mencapai bentuk yang diinginkan, maka model itu dicetak (bahan cetakan itu
misalnya bahan gips, silicon rubber, dll.). (Sugiharto, Bambang. 2013)
http://www.berpendidikan.com/2017/04/pengertian-dan-teknik-pembuatan-
patung.html
4
Teknik Pahat (carving)
Teknik ini merupakan proses pencapaian bentuk yang diinginkan dengan
membuang bahan/ mengurangi bahan yang tidak diinginkan. Bahan yang biasa
digunakan untuk teknik ini biasanya menggunakan bahan keras misalnya batu
dan kayu.
http://dimaspedia.blogspot.co.id/2016/01/tips-dan-cara-membuat-seni-
patung.html
Teknik Cor (casting)
Teknik ini merupakan teknik membentuk dengan cara mengisi cetakan
(negative) dengan bahan yang akan mengeras serta menghasilkan volume dan
permukaan yang sama dengan detail cetakan tersebut.
https://logamceper.com/teknik-penuangan-cairan-logam/
https://www.merdeka.com/foto/peristiwa/666216/20160217122849-tangan-ajaib-
pria-68-tahun-ini-ciptakan-patung-buaya-dari-besi-bekas-010-dru.html
5
JENIS-JENIS PATUNG DILIHAT DARI FUNGSINYA
Patung Monumen adalah jenis patung yang fungsinya sebagai alat
untuk memperingati suatu peristiwa sejarah atau tokoh tertentu yang
berjasa besar.
Patung sebagai Lambang Pemujaan atau berhala adalah jenis
patung yang digunakan sebagai lambang pemujaan dan sesembahan
dalam acara keagamaan tertentu atau alat peribadatan.
Patung Miniatur adalah jenis patung yang merupakan tiruan suatu
bangunan atau arca dalam bentuk yang lebih kecil.
Patung Dekorasi adalah jenis patung yang berfungsi menjadi ornamen
atau penghias baik di dalam maupun di luar ruangan.
B. SENI ARSITEKTUR
Seni arsitektur merupakan salah satu jenis karya seni rupa terapan
merancang dan mencipta bangunan. Karya seni jenis ini paling serius dan kompleks
permasalahannya karena untuk membuat karya ini dibutuhkan pemikiran, kehati-
hatian dan perencanaan yang matang.
Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan
membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu
perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level
mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga
merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
(http://www.academia.edu)
6
C. SENI KERAMIK
Kerajinan yang terbuat dari tanah liat biasa dikenal orang dengan sebutan
kerajinan keramik. Kerajinan keramik di Indonesia sudah berkembang cukup lama,
hampir beberapa daerah di indonesia terdapat kerajinan keramik mengingat bahan
dasar kerajinan ini mudah didapat. Kekayaan budaya Indonesia merupakan modal
munculnya keberagaman produk kerajinan Indonesia, salah satunya adalah
kerajinan keramik ini.
https://deweezz.com/kerajinan-tangan-dari-tanah-liat/
7
Beberapa macam teknik dalam membuat kerajinan keramik
Teknik Pijit Tekan
Teknik pijit tekan (pinching) adalah teknik pembentukan badan keramik
secara manual. Caranya tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi
bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan.
Teknik Pilin
Teknik pilin (coiling) adalah teknik pembentukan badan keramik secara
manual caranya tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah.
Teknik Lempengan
Teknik lempengan (slabing) adalah teknik pembentukan badan keramik
secara manual dengan membentuk lempengan menggunakan rol.
Lempengan digunakan untuk membuat karya keramik yang berbentuk
persegi atau silinder.
Teknik Cetak
Teknik pembentukan dengan acuan alat cetak dapat digunakan untuk
memproduksi produk kerajinan keramik dalam jumlah yang banyak, dan
waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Teknik
cetak meliputi: cetak padat dengan teknik press (tekan) dan cetak basah
atau cair dengan teknik cor.
8
Proses cetak basah dengan teknik cor
Teknik Putar
Teknik pembentukan badan keramik dengan menggunakan alat putar kaki
(kickwheel) dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris.
Dharsono. Soni, Kartika. 2005. Seni Rupa Modern. Bandung : Rekayasa Sains Bandung.,
hlm.
Mia Maria dan Belle Bintang Biarezky. 2015. Seni Rupa Kita. Jakarta: Yayasan Jakarta
Biennale
Sugiharto, Bambang. 2013. Untuk Apa Seni?. Bandung : Matahari., hlm.136.
Suryana, Jajang. 2015. Tinjauan Seni Rupa.Yogyakarta: Graha Ilmu. 2015., hlm. 111
http://www.gurupendidikan.co.id/seni-patung-pengertian-jenis-fungsi-bentuk-teknik/
http://www.academia.edu/5817926/Arsitektur_adalah_seni_dan_ilmu_dalam_merancang_ba
ngunan
9
MATERI : ESTETIKA
Dicopy dari buku
“Pengantar Sejarah dan Konsep ESTETIKA” (hal. 1 s.d. 23)
Lingga Agung
Penerbit PT. Kanisius Yogyakarta
2017
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34