Anda di halaman 1dari 15

A P R E S I A S I K A R YA S E N I R U PA T I G A

DIMENSI
PENGERTIAN SENI
RUPA TIGA DIMENSI
Seni rupa 3 dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki tiga ukuran atau sisi
atau memiliki ruang ketiga berupa kedalaman (z), berbeda dengan karya seni rupa
2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar saja (x dan y).

Berbeda dengan karya 2 dimensi yang hanya dapat dilihat dari satu sisi
(permukaan depannya saja), karya seni rupa 3 dimensi dapat dilihat dari berbagai
sisi. Selain menambah sudut pandang yang dapat diambil, hal ini juga tentu
memberikan tambahan ruang gerak kreasi.
JENIS KARYA SENI RUPA
TIGA DIMENSI
Seperti juga karya seni rupa dua dimensi, berdasarkan fungsinya karya seni rupa tiga
dimensi dibedakan menjadi karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan -applied
art) dan karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi ekspresi saja (seni rupa murni-pure
art). Perbedaan fungsi pada sebuah karya seni rupa ditentukan oleh tujuan
pembuatannya. Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat
dengan pertimbangan kegunaanya. Dengan demikian bentuk benda atau karya seni rupa
tersebut akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman digunakan.Karena fungsi
terapan atau fungsi praktis (pakai) sebuah karya seni rupa adalah aspek utama yang
harus diperhatikan, maka dalam pembuatan karya seni rupa ini seorang perupa (desainer)
akan mempertimbangkan aspek tersebut sebelum menambahkan unsur lainnya.
Dalam pembelajaran seni rupa, salah satu pengertian “simbol” adalah makna yang
dikandung dalam karya seni rupa baik pada wujud objeknya maupun pada unsur-unsur
rupanya. Objek-objek tertentu kerap digunakan sebagai simbol sesuatu. Patung katak
sebagai simbol pemanggil hujan. Patung kuda sebagai simbol kegagahan, keledai
melambangkan kebodohan, dan lain sebagainya. Diantara karya seni rupa tiga
dimensiyang dapat memiliki makna dan simbol tertentu. adalah patung, tugu dan
monumen. Kebiasaan untuk membuat patung, tugu dan, monumen yang melambangkan
atau menyimbolkan sesuatu sudah dilakukan orang sejak zaman dahulu.Karya seni
rupa tiga dimensi ini ada yang terbuat dari kayu, batu dan logam. Karya-karya seni rupa
ini dibuat untuk memperingati tokoh, peristiwa penting atau untuk menandai tempat-
tempat bersejarah. Tokoh orang yang berjasa atau yang dihormati oleh masyarakat
sering dibuatkan patungnya. Patung itu menjadi simbol ketokohannya dalam
melambangkan kekuatan, kepahlawanan dan perjuangannya.Banyak tokoh orang yang
berjasa di negara kita. Ketokohan dan perjuangan orang–orang tersebut dikenang
hingga saat ini, dijadikan tauladan bagi masyarakat dan bangsa.
Karya seni rupa tiga dimensi memiliki unsur-unsur rupa seperti warna,
garis, bidang, dan bentuk. Unsur-unsur rupa itu digunakan selain untuk
memperindah bentuknya, unsur rupa pada karya seni rupa tiga dimensi
ini dapat saja memiliki makna simbolik. Garis, bidang, bentuk dan warna
memiliki berbagai makna simbolik. Makna-makna simbolik ini mungkin
saja berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
SENI INSTALASI
Karya yang memanfaatkan
ruang dan tidak membedakan
seni berdasarkan dimensinya,
artinya seni instalasi dapat
terdiri dari beberapa patung,
objek non seni, lukisan, dsb
yang membutuhkan
SENI ARSITEKTUR
Arsitektur adalah seni
membuat bangunan hingga ke
lingkungan sebagai sarana
maupun prasarana kehidupan
manusia dari segala aspek,
baik tempat istirahat dan
berlindung maupun untuk
beraktivitas.
SENI KRIYA
Kriya merupakan seni
kerajinan tangan yang
kebanyakan dibuat sebagai
alat terapan yang membantu
kehidupan sehari-hari.
Misalnya poci dan cangkir
untuk alat rumah tangga,
furnitur seperti meja dan kursi,
hingga ke wayang golek untuk
seni pertunjukan.
SENI PATUNG
Seni patung adalah karya seni
rupa yang diciptakan dengan
membentuk bahan bervolume
yang dapat berupa tanah liat,
kayu, batu, logam dan bahan
lainnya dengan cara substraktif
yang berarti mengurangi bahan
seperti dipahat, dipotong, dicukil
atau dengan cara aditif, yang
berarti menambahkan bahan
seperti mengecor dan mencetak.
J E N I S PAT U N G B E R D A S A R K A N P E R W U J U D A N B E N T U K N YA

Patung figuratif Patung nonfiguratif


(realis/representatif). Berarti  (imajinatif/nonrepresentatif).
patung yang merupakan tiruan Adalah patung yang tidak meniru
dari bentuk alam, seperti alam, terlepas dari wujud-wujud
manusia, binatang dan tumbuhan. tiruan yang ada di alam. Patung
Dapat dikatakan patung ini nyata ini perwujudannya tidak nyata dan
dalam perwujudannya dan tidak bersifat abstrak, seperti: patung
hanya abstrak atau mengawang- abstrak geometris, patung berupa

awang. Contoh: patung pahlawan, bentuk silinder runcing sebagai

patung macan, dsb. simbol bambu runcing, dsb.


Patung Figuratif Patung Non Figuratif
FUNGSI SENI PATUNG

• Patung Dekorasi. Berfungsi untuk memperindah suatu ruangan atau lingkungan


eksterior.
• Patung Monumen, Dibuat untuk mengenang jasa tokoh atau kelompok tertentu,
seperti sosok pahlawan suatu negara atau memperingati peristiwa bersejarah.
• Patung Kerajinan. Merupakan patung yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
pasar, sehingga dapat diminati untuk dibeli berdasarkan berbagai kebutuhan umum
yang tidak spesifik.
• Patung Arsitektur, dibuat untuk menunjang atau melengkapi kontruksi suatu
bangunan sehingga lebih terpadu dan harmonis dengan desain arsitektur yang telah
dirancang.
• Patung Seni (fineart). Patung seni atau seni murni dibuat hanya untuk kepentingan
estetis dan dapat menjadi sangat eskperimental bentuknya (seni tidak selalu indah).
• Patung Religi. Bagi beberapa agama dan kepercayaan patung memiliki unsur dan
makna religius dan digunakan sebagai sarana beribadah
BAHAN SENI PATUNG

• Bahan Lunak. Bahan lunak yang memiliki masa atau volume dapat
digunakan untuk membuat patung, seperti: tanah liat, lilin, clay, hingga
ke bahan khas atau alternatif seperti: sabun, dsb.
• Bahan Sedang. Bahan yang tidak lunak dan tidak keras, misalnya: kayu
randu, kayu mahoni, kayu waru dan kayu yang tidak terlalu keras
lainnya.
• Bahan Keras. Bahan keras dapat berupa batu atau kayu yang lebih
keras, contohnya adalah: batu marmer (pualam), batu granit, batu
andesit, kayu jati, kayu ulin, kayu sonokeling.
• Bahan Cor. Bahan cor adalah bahan yang cair, serbuk atau tidak padat,
namun dapat menjadi keras dalam waktu tertentu atau ketika diproses
lebih lanjut. Bahan cor meliputi: Semen, pasir, gips, logam, emas, timah,
bahan kimia: resin, fiber, dll.
TEHNIK PEMBUATAN PATUNG

1. Teknik Pahat. Merupakan teknik untuk mengurangi bahan menggunakan benturan


benda keras (alat pahat) terhadap bahan patung yang diolah. Selain alat pahat, palu
juga diperlukan untuk membenturkan pahat pada bahan patung.
2. Teknik Butsir. Butsir adalah teknik yang membentuk bahan lunak dengan mengurangi
bahan menggunakan alat butsir dan menambahkan bahan jika diperlukan. Butsir biasa
digunakan untuk mengolah bahan lunak seperti tanah liat, lilin atau modeling clay.
3. Teknik Las. Yaitu membuat karya patung dengan cara menggabungkan bahan ke
bahan yang lain untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan. Teknik las digunakan
untuk menggabungkan bahan logam dan merakitnya menjadi bentuk tertentu.
4. Teknik Cor. Membuat karya seni dengan membuat cetakannya terlebih dahulu, lalu
bahan adonan cor dituangkan kedalam cetakan, sehingga menghasilkan bentuk yang
diinginkan (sesuai dengan bentuk cetakan).
5. Teknik Cetak. Seperti teknik cor, cetakan dibuat terlebih dahulu, namun bahan tidak
harus dicor atau dituangkan, bahan lunak atau sedang dapat langsung dijepit
menggunakan cetakan Bivalve yang memiliki dua sisi simetris seperti kerang.
NILAI ESTETIS KARYA SENI RUPA
TIGA DIMENSI
Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat objektif dan subjektif. Nilai
estetis bersifat objektif jika memkamung keindahan karya seni rupa berada pada wujud
karya seni itu sendiri dan tampaksecara kasat mata. Dalam pandangan objektif ini, nilai
estetis atau keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik,
perpaduan warna yang sesuai, penempatan objek yang membentuk kesatuan dan
sebagainya. Keselarasan dalam menata unsur-unsur visual inilah yang mewujudkan
sebuah karya seni rupa. Berbeda halnya dengan nilai estetis yang bersifat subjektif,
keindahan tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang ditangkap oleh mata secara visual,
tetapi ditentukan oleh selera orang yang melihatnya. Sebagai contoh ketika kamu
melihat sebuah karya seni rupa,kamu mungkin tertarik pada apa yang ditampilkan dalam
karya tersebut dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin
memilikinya,tetapi teman kamu justrukurang tertarik pada karya tersebut dan lebih
tertarik pada karya lainnya. Perbedaan inilah yang menunjukkan bahwa nilai estetis
sebuah karya seni rupa dapat bersifat subjektif.

Anda mungkin juga menyukai