Anda di halaman 1dari 23

PENGERTIANSENI PATUNG

Karya seni patung (Sculpture) merupakan


karya seni rupa tiga dimensi yang bisa di lihat dari
segala arah yang sifatnya purt art / seni murni
karena pada dasarnya tidak memiliki kegunaan dan
manfaatnya dalam kehidupan praktis. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), patung
adalah benda tiruan bentuk manusia dan binatang
yang cara pembuatannya dipahat.

JENIS-JENIS PATUNG

Berdasarkan segi bentuknya

 Figuratif

Yaitu merupakan bentuk patung yang dibuat dengan meniru bentuk-bentuk secara
alamiah, seperti : manusia, hewan atau tumbuhan. Bentuk ini dibuatnya secara utuh
sesuai dengan aslinya. Bentuk ini juga bisa dibuat melalui proses fragmentasi atau di
sederhanakan dan stilasi atau di gayakan.

 Non figuratif

Yaitu merupakan patung yang dibuat tidak seperti bentuk figuratif artinya, dibuat
diluar dari bentuk aslinya. Ada yang hanya menampilkan garis-garis melintang atau
memanjang, lubang, lekukan, benda, dll.

Berdasarkan teknik pembuatannya

 Zonde Bosse

Yaitu bentuk patung yang berdiri sendiri dan terlepas di kanan-kirinya. Patung ini
tidak menempel pada salah satu sisinya.

 Relief
Yaitu bentuk patung yang menempel pada permukaan dinding. Relief tersebut
biasanya menggambarkan adegan dari sebuah cerita.

Relief dapat di bedakan menjadi tiga macam, yaitu :


 Relief yang menampilkan bentuk-bentuk yang timbul kurang dari setengah nya,
disebut baserelief.
 Relief yang menampilkan bentuk persis setengah dari bentuknya,
disebut demirelief.
 Relief yang menampilkan bentuk yang sama dengan bentuknya,
disebut hautrelief.

Berdasarkan cara pembuatannya


 Arca, merupakan patung dengan bentuk makhluk hidup seperti manusia dan

binatang

 Relief, adalah karya seni patung yang hanya bisa dinikmati dari arah depan karena

terletak pada dinding.

Berdasarkan fungsinya
 Patung Monumen (Patung Memorial), merupakan patung yang berfungsi sebagai

peringatan terhadap seorang tokoh atau suatu peristiwa sejarah.

 Patung sebagai Lambang Pemujaan (Sakral),merupakan patung yang digunakan

sebagai lambang pemujaan dalam acara keagamaan atau sebagai media

peribadatan.

 Patung Miniatur, merupakan patung tiruan suatu bangunan atau arca dalam

ukuran kecil.

 Patung Dekorasi, merupakan patung yang berfungsi untuk keindahan (menghias)

didalam maupun di luar ruangan.

 Patung religi, sebagai sarana untuk beribadah atau bermakna religius.

 Patung Arsitektur, yaitu patung yangikut aktif berfungsi dalam kontruksi

bangunan.
 Patung dekorasi, yaitu patung untuk menghias bangunan atau memperindah

lingkungan {tanam atau ruangan].

 Patung seni, artinya patung yang diciptakan untuk dinikmati keindahan bentuknya.

 Patung kerajinan, yaitu patung hasil karya kerajinan.

Berdasarkan kelengkapan bagian tubuh patung


 Patung dada, penampilan karya patung sebatas dadan ke atas.
 Patung torso, penampilan patung yang hanya menampilkan bagian badan, dari dada,
pinggang dan panggul.
 Patung lengkap, maksudnya terdiri bagian badan dari bagian atas sampai bagian
bawah.

Berdasarkan bahan yang digunakan


 Patung berbahan tanah liat,memerlukan butsir dan sudip untuk mengambil dan
menambal atau menambahkan bahan serta manghaluskan permukaan yang sulit
dijangkau secara langsung oleh tangan.
 Patung berbahan kayu,dalam pembuatannya memerlukan pisau, kapak, martil,
gergaji, serta ampelas.
 Patung dari bahan batu, alat yang digunakan berupa pahat baja, martil besi, gurinda
(Grenda).
 Patung cetak dari bahan logam, alatyang digunakan adalah kompor pengecor, alat
cetak, dan gurinda
 Patung pahat dari bahan logam (berupa plat), alat yang diperlukan berupa martil,
tatah (patah), dan gurinda (grenda).
 Patung berbahan semen,alat yang diperlukan pisau, martil, dan tang.
CORAK PATUNG MODERN

1. Corak imitatif (realis/representatif)adalah tiruan dari bentuk alam (makhluk hidup).


Perwujudan patung corak ini berdasarkan fisio plastik atau bentuk fisik baik anatomi,
proporsi, maupun gerak.
Tokoh-tokoh yang menggunakan corak ini : Hendra, Trubus, Saptoto, dan Edy
Sunarso.
2. Corak deformatif, bentuknya telah banyak berubah dari tiruan alam, diubah menjadi
bentuk baru berdasarkan imajinasi pematung.
Tokoh-tokoh yang menggunakan corak ini : B. Muchtar
3. Corak nonfiguratif (abstrak), secara umum sudah banyak meninggalkan bentuk-
bentuk alam untuk perwujudannya. Corak abstrak dipengaruhi oleh aliran konstruksi.
Patung dipandang sebagai bentuk konstruksi, yaitu besi, plat, kawat, kayu, plastik dsb.

3.4. MEDIA UNTUK MEMBUAT PATUNG

1. BAHAN

 Lunak (mudah dibentuk)


: Tanah liat, plastisin, dan sabun
 Sedang (tidak lunak dan tidak keras)
: Kayu waru, kayu sengon, ayu randu, dan kayu mahoni
 Keras (batu dan kayu)
: Kayu jati, kayu ulin, batu granit, batu andesit, batu
marmer

Bahan lain : Perunggu, kuningan, semen, emas, pasir.


2. ALAT
 Butsir adalah alat bantu untuk membuat
patung yang terbuat dari bahan kayu dan kawat atau
tanah liat.
 Meja putar adalah meja untuk berkarya patung dan dapat digerakkan dengan
cara memutar yang fungsinya untuk mengontrol dan memudahkan bentuk dari
segala arah.
 Pahat yang jenisnya ada dua yaitu ukir untuk kayu dan pahat untuk batu.
 Palu sebagai pelengkap pahat yang terbuat dari bahan kayu sawo.
 Cetakan yang terbuat dari bahan gips. Kegunaannya untuk mencetak karya
patung dari bahan cair.
 Kakatua yang terbuat dari besi dan berbentuk seperti paruh burung kakatua.
Fungsinya untuk mengencangkan ikatan kawat dan memotong kawat.
 Sendok adonan terbuat dari besi dan kayu. Fungsinya untuk mengambil
adonan dan menempelkannya pada kerangka patung.
TEKNIK MEMBUAT PATUNG

 Teknik membentuk
Membuat patung dengan menyusun atau menempel sedikit demi sedikit bahan yang
digunakan. Bahan yang cocok dengan teknik ini adalah tanah liat, semen, dan gips.
 Teknik merakit
Merakit hampir sama dengan membentuk , namun biasanya terdiri atas bagian – bagian
yang merupakan beberapa potongan atau barang lepasan. Patung disusun atau dibentuk
dengan cara mengelem atau mengelas sesuai dengan bahannya. Bahan yang digunakan
antara lain potongan karton, kayu dan komponen besi.
 Teknik memahat
Mengurangi bagian bahan yang tidak dipakai dengan caramenoreh, melubangi,
menggores, mencungkil, dan sebagainya. Bahan yang cocok dengan teknik ini adalah
bahan keras, seperti kayu, batu, dan gips yang telah mengeras.
 Teknik membutsir
Mengurangi bagian bahan yang tidak dipakai sedikit demi sedikit menggunakan alat
sejenis pisau berukuran kecil. Bahan yang cocock dengan teknik ini adalah bahan lunak
seperti lilin, sabun, dan gips
 Teknik mencetak
Teknik ini diawali dengan membuat model. Model dijadikan alat pembentuk cetakan,
kemudian barulah cetakan diisi dengan bahan pembuat patung. Bahan yang cocock dengan
teknik ini adalah logam, fiberglass, karet, kaca, dan bahan – bahan lain yang dapat
dicairkan dan mengeras kembali.
 Teknik menempa
Membentuk lembaran atau batangan logam dengan cara memukul – mukul bahan tersebut
hingga membentuk objek yang diinginkan. Agar lebih mudah dibentuk, logam dapat
dipanaskan terlebih dahulu.
SENI PATUNG DI INDONESIA
Seni patung di Indonesia adalah seni yang diciptakan dengan fungsinya sendiri -
sendiri. contohnya di Bali patung digunakan untuk beribadah, berbeda dengan daerah lain.
Seni patung juga banyak digunakan sebagai monumen yang mengabadikan peristiwa penting
atau menghormati tokoh, terutama pejuang kemerdekaan.
Kelahiran Seni patung modern Indonesia diawali oleh para seniman (antara lain
Hendra Gunawan, Trubus, Edhi Soenarso, dll) yang membuat karya-karya patung pahatan
dari batu vulkanik di Yogyakarta, pada tahun 50-an. Berbagai patung figuratif itu sebagian
masih ada di halaman gedung DPRD D.I Yogyakarta. Seni patung modern baru
dikembangkan dan dipelajari secara akademik setelah adanya Akademi Seni Rupa Indonesia
(ASRI) di Yogyakarta.

PEMATUNG INDONESIA

 Dolorosa Sinaga
 I Nyoman Alim Mustapha
 Edhi Sunarso
 Gregorius Sidharta
 I Nyoman Nuarta
Pahatan Patung Paling Terkenal Di Dunia

10. Discobolus – Myron.

"The Discus Thrower" atau singkatnya dikenal dengan nama "Discobolous", merupakan
sebuah pahatan patung yang dihasilkan pada tahun 460-450 sebelum masehi.
Menggambarkan seseorang yang sedang ingin melempar cakram.

9. Terracotta Army

"Terra Cotta Warriors and Horse" atau Terracotta Army adalah kumpulan pahatan tanah liat
yang menggambarkan pasukan Qin Shi Huang, kaisar pertama Cina. Pahatan-pahatan ini
ditemukan oleh petani lokal pada thaun 1974 di provinsi Shaanxi, Cina. Tujuan dari pahatan
ini adalah digunakan untuk diletakkan di makam raja setelah ia meninggal.
8. Manneken Pis

Merupakan pahatan patung dari perunggu yang diletakkan di persimpangan jalan Rue de
l'Etuve dengan Rue des Chene, Brussel, Belgia. Hasil dari pemahat Brussel bernama
Hieronimus Duguesnoy. Menggambarkan seorang anak kecil yang sedang buang air kecil ke
kolam air mancur.

7. The Kiss - Auguste Rodin

Merupakan patung marmer buatan pemahat Prancis, Auguste Rodin. Pahatan ini
menggambarkan salah satu kisah ternama pada zaman itu, yaitu syair Dante's Inferno.
Menggambarkan seorang wanita bangsawan yang jatuh cinta dengan suaminya bernama
Giovanni Malatesta. Singkat cerita, diceritakan bahwa pasangan itu pada akhirnya meninggal
karena dibunuh.

6. Hermes with Dionysus - Praxiteles


Pahatan ini dikenal dengan berbagai nama, seperti "Hermes and the infant (bayi) Dionysus",
"Hermes of Parxiteles", "Hermes of Olympus". Merupakan sebuah pahatan Yunani Kuno dari
figur Hermes dan bayi bernama Dionysus.Hermes sendiri adalah Dewa Yunani yang berperan
sebagai utusan dan pembawa pesan dari Dewa-Dewa, sedangkan Dionysus merupakan Dewa
panen anggur.

5. Moses - Michelangelo

Michelangelo Buonarroti benar-benar merupakan seorang seniman ternama, Anda akan dapat
melihat berbagai pahatan patung lain yang dibuatnya di bawah. Oleh karena itu, Pope Julius
II (Kepala Gereja Katolik tahun 1503), meminta Michelangelo untuk membuatkan
makamnya. Pada akhirnya, Michelangelo berhasil menyelesaikan permintaan tersebut dan
membuat beberapa patung dengan The Moses berada di atas. Di hasil akhirnya, Moses
diletakkan di bawah dan diposisikan di tengah.

4. Pieta - Michelangelo
Dibuat oleh Michelangelo. The Pieta menggambarkan figur Virgin Mary merangkul anaknya,
Tuhan Yesus. Jika Anda tidak begitu mengenal nama Virgin Mary, maka mungkin Anda
mengenal nama Maria, Ibu Yesus di Alkitab.

3. The Thinker - Auguste Rodin

Di atas, Anda mungkin telah melihat nama Auguste Rodin sebagai seniman yang memahat
patung The Kiss. Ya, di sini Auguste Rodin berhasil memahat sebuah patung mahakarya
yang lebih terkenal dibandingkan patung sebelumnya, yakni The Thinker.

2. David - Michelangelo
David adala sebuah pahatan patung mahakarya (masterpiece) yang dihasilkan oleh seorang
seniman Itali ternama, yakni Michelangelo. Diperkirakan dibuat di tahun 1501 sampai 1504.
Menggambarkan seorang pria yang berdiri telanjang. Pria ini sendiri menggambarkan tokoh
Alkitab yang bernama David, dimana di Indonesia lebih dikenal dengan nama Daud (Kisah
Goliath dan Daud).

1. Venus de Milo

Pahatan patung tanpa lengan ini menggambarkan Dewi Venus. Dalam mitologi Roma, Venus
adalah seorang Dewi Cinta dan Kecantikan. Dibuat di sekitar 100 sampai 130 tahun sebelum
Masehi. Venus sendiri mungkin lebih kita kenal sebagai Dewi Aphrodite di mitologi Yunani.
Sampai sekarang belum diketahui secara jelas siapa seniman yang memahatnya. Uniknya,
patung ini ditemukan secara tidak sengaja di lahan pertanian.
PENGERTIAN SENI LUKIS
Seni lukis merupakan salah satu
contoh seni rupa murni yang mengutamakan
nilai estetika daripada nilai guna. Pada
umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan
suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari
seorang pelukis. Para seniman dapat secara
bebas mengekspresikan diri dalam lukisan
sehingga dihasilan suatu karya yang memilii
nilai estetika yang tinggi.

4.2. APA ITU MELUKIS?


Melukis adalah kegiatan mengolah
medium dua dimensi atau permukaan dari
objek tiga dimensi untuk mendapat kesan
tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa
saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan
bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap
sebagai media lukisan. Alat yang digunakan
juga bisa bermacam-macam.

1.3. SEJARAH UMUM SENI LUKIS

1. Zaman prasejarah
Secara historis, seni lukis sangat terkait
dengan gambar. Peninggalan-peninggalan
prasejarah memperlihatkan bahwa sejak
ribuan tahun yang lalu, nenek
moyang manusia telah mulai membuat
gambar pada dinding-dinding gua untuk
mencitrakan bagian-bagian penting dari
kehidupan.
Salah satu teknik terkenal gambar
prasejarah yang dilakukan orang-orang gua
adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan
kunyahandedaunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-
warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Objek yang sering
muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan objek-objek alam lain
seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut.
Seni lukis zaman klasik

Seni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan:

 Mistisme (sebagai akibat belum berkembangnya agama)


 Propaganda (sebagai contoh grafiti di reruntuhan kota Pompeii),
Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang
ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya
kesadaran bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam
banyak hal.

2. Seni lukis zaman pertengahan


Sebagai akibat terlalu kuatnya
pengaruh agama pada zaman pertengahan,
seni lukis mengalami penjauhan dari ilmu
pengetahuan. Ilmu pengetahuan dianggap
sebagai sihir yang bisa menjauhkan manusia
dari pengabdian kepada Tuhan. Akibatnya,
seni lukis pun tidak lagi bisa sejalan
dengan realitas.
Kebanyakan lukisan pada zaman ini lebih
berupa simbolisme, bukan realisme.
Sehingga sulit sekali untuk menemukan lukisan yang bisa dikategorikan "bagus". Lukisan
pada masa ini digunakan untuk alat propaganda dan religi.
3. Seni lukis zaman Renaissance
Berawal dari kota Firenze. Setelah kekalahan dari Turki, banyak sekali ilmuwan dan
budayawan (termasuk pelukis) yang menyingkir dari Bizantium menuju daerah
semenanjung Italia sekarang. Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai kota Firenze
terhadap ilmu pengetahuan modern dan seni membuat sinergi keduanya menghasilkan
banyak sumbangan terhadap kebudayaan baru Eropa.
Seni rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di
kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan
yang dirampas oleh Turki. Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze menyebar ke seluruh
Eropa hingga Eropa Timur.
Tokoh yang banyak dikenal dari masa ini adalah:

 Tomassi
 Donatello
 Leonardo da Vinci
 Michaelangelo
 Raphael

4. Art nouveau

Revolusi Industri di Inggris telah


menyebabkan mekanisasi di dalam
banyak hal. Barang-barang dibuat
dengan sistem produksi massal dengan
ketelitian tinggi. Sebagai dampaknya,
keahlian tangan seorang seniman tidak
lagi begitu dihargai karena telah
digantikan kehalusan buatan mesin.
Sebagai jawabannya, seniman beralih ke bentuk-bentuk yang tidak mungkin dicapai oleh
produksi massal (atau jika bisa, biaya pembuatannya akan menjadi sangat mahal). Lukisan,
karya-karya seni rupa, dan kriya diarahkan kepada kurva-kurva halus yang kebanyakan
terinspirasi dari keindahan garis-garis tumbuhan di alam.

SEJARAH SENI LUKIS DI INDONESIA

Seni lukis modern Indonesia dimulai


dengan masuknya penjajahan Belanda di
Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa
Barat pada zaman itu ke
aliran romantisme membuat banyak pelukis
Indonesia ikut mengembangkan aliran ini.
Raden Saleh Syarif Bustaman adalah salah
seorang asisten yang cukup beruntung bisa
mempelajari melukis gaya Eropa yang dipraktekkan pelukis Belanda. Raden Saleh kemudian
melanjutkan belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis
Indonesia yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negera Eropa.
Era revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema
romantisme menjadi cenderung ke arah "kerakyatan". Objek yang berhubungan dengan
keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema yang mengkhianati bangsa, sebab dianggap
menjilat kepada kaum kapitalis yang menjadi musuh ideologi komunisme yang populer pada
masa itu. Selain itu, alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit didapat membuat
lukisan Indonesia cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan
abstraksi.
Gerakan Manifesto Kebudayaan yang
bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi
komunisme membuat pelukis pada masa 1950an
lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari
kepentingan politik tertentu, sehingga era
ekspresionisme dimulai.

ALIRAN SENI LUKIS

1. Surrealisme
Lukisan aliran surrealisme ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering
ditemui di dalam mimpi dan sebenarnya bentuk dari gudang fikiran bawah sadar manusia.
Pelukis berusaha untuk membebaskan fikirannya dari bentuk fikiran logis kemudian
menuangkan setiap bagian dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu, yang bisa
dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.
Tokoh - tokohnya :
 Joan Miro
 Salvador Dali
 Andre Masson
 Sudiardjo
 Amang Rahman

2. Kubisme

Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam
bentuk-bentuk geometri atau bentuk balok-balok untuk mendapatkan sensasi tertentu, serta
gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria.
Tokoh-tokoh:
 Gezanne
 Pablo Picasso
 Metzinger
 Braque
 Albert Giazes
 Fernand Leger
 Rober Delaunay
3. Romantisme

Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan
dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap
objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang
lukisan. Lukisan cenderung menggunakan warna-warna cerah.
Tokoh-tokohnya:
 Raden Saleh
 Eugene Delacroix
 Theodore Gerricault
 Jean Baptiste
4. Plural painting

Adalah sebuah proses beraktivitas seni melalui semacam meditasi atau pengembaraan
intuisi untuk menangkap dan menterjemahkan gerak hidup dari naluri kehidupan ke dalam
bahasa visual. Bahasa visual yang digunakan berpijak pada konsep Plural painting. Artinya,
untuk menampilkan idiom-idiom agar relatif bisa mencapai ketepatan dengan apa yang telah
tertangkap oleh intuisi mempergunakan idiom-idiom yang bersifat: multi-etnis, multi-teknik,
atau multi-style.

5. Badingkut(isme)
Sebuah kecenderungan, penggayaan, atau cara proses kreatif yang dikembangkan oleh
Herry Dim sejak tahun 1970-an. Kegiatan membuat karya dengan menggunakan bahan-bahan
temuan dan bahkan bahan-bahan bekas ini kemudian bisa menjadi karya seni dua dimensi
(lukisan maupun instalasi dinding), karya tiga dimensi (serupa patung), karya ruang (seni
instalasi), atau karya seni tata panggung teater.
6. Realisme

Aliran ini cenderung menghasilkan karya yang mengunkapkan fenomena nyata (sesuai
dengan fakta) yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami objektif. Aliran ini
merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme yang statis dan romantisme yang
berlebihan.
Tokoh - tokohnya :

 Gustove Corbert
 Fransisco de Goya
 Honore Umier

7. Neoklasisme
Aliran ini hampir mirip dengan klasisme dan cenderung melanjutkan ciri khas klasisme.
Aliran ini berkembang seiring dengan hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat
populer di zamannya.
Ciri-ciri aliran ini: Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga. Pewarnaan sering
berkembang. Cenderung tenang dan lembut. Terdapat gerakan pada objek benda.

8. Klasisme
Aliran ini lahir pada zaman Renaisance pada abad ke-14. Masa itu merupakan awal mula
kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa, bangsawan, dan istana kepada seni
klasik Yunani dan Romawi.
Ciri-ciri aliran ini: Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya, menerapkan
teknik dekoratif untuk memperoleh objek, objek lukisan terkesan indah dan sopan.

9. Naturalisme

Aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam. Aliran ini mencoba untuk
memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke atas sebuah kanvas. Lukisan ini mengutamakan
unsur keindahan dan tidak banyak melibatkan ekspresi, melainkan objektif yang nyata.
Tokoh - tokohnya :

 Raden Saleh
 Abdullah Sudrio Subroto
 Basuki Abdullah
 Gambir Anom
 Trubus

10. Art Deco

Pada akhir perang dunia 1, aliran ini sangat populer. Aliran ini merupakan penanda bahwa
zaman dalam bentuk-bentu arsitektur yang anggun. Aliran ini cenderung menerapkan warna-
warna cemerlang dan bentuk yang sederhana.

11. Ekspresionisme
Aliran ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai dasar ungkapan yang
dituangkan dalam sebuah kanvas. Aliran ini cenderung selalu memberikan efek yang bisa
diambil dari kasat mata.
Tokoh - Tokoh :
 Vincent Van Gogh
 Paul Gaugiuin
 Ernast Ludwig
 Affandi
 Zaini
 Popo Iskandar

12. Primitivisme

Aliran ini cenderung berlandaskan pada sebuah objek yang diinginkan. Gambar yang
dilukis biasanya cenderung sangat sederhana, datar dan dua dimensi. Lukisannya terikat
dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung primitiv.
13. Impresionisme

Aliran ini mengungkapkan sebuah lukisan berdasarkan kenyataan alam yaitu murni yang
berasal dari temuan objek alam sekitarnya dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam
yang diinginkan. Objek yang digambar cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas, agar
gambarnya obje menjadi kabur secara alami.
Tokoh - Tokoh :
 Claude Monet
 Aguste Renoir
 Casmile Pissaro
 Sisley
 Edward Degas
 Mary Cassat

14. Abstrak

Aliran ini beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya tidak banyak bentuk yang tidak
menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari sang seniman sendiri. Garis, bentuk,
dan warna ditampilkan tanpa mengindahan bentuk asli di alam.
Tokoh - Tokoh :
 Mark Rothko
 Clyfford Stll
 Adolf Got Lieb
 Robert Montherwell
 BornetNewman

15. Fauvisme

Berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Merupakan sebuah
aliran seni yang sangat mengungkapkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek
lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya. Warna yang dipakai jelas tida lagi disesuaikan
dengan warna di lapangan.
Tokoh - Tokoh :
 Henry Matisse
 Andre Dirrain
 Maurice de Vlamink
 Rauol Dufi
 Kess Van Dongen.

16. Pointilisme

Aliran ini memanfaatkan teknik melukis dengan sebuah titik-titik sebagai ciri khas
lukisannya dan yang mana merupakan kelanjutan dari teknis melukis impresionisme. Dengan
mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis pointilisme menciptakan ilusi bahwa
mereka menggunakan banyak warna serta membuat lukisan menjadi lebih cerah, jika
dibandingkan pelukis yang mencampur warna dalam palet
17. Futurisme

Adalah aliran seni yang menduung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresi dalam
design dan juga futurisme. Aliran ini yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat,
dinamis, dan lebih efisien.
Tokoh - Tokoh :
 Giacomo Balla
 Umberto Boccioni
 Sculptor
 Carlo Carrà,

18. Pos Impresionisme


Merupakan aliran berkelanjutan dari impresionisme yang lebih banyak mengejar pada
cuaca. Cuaca sangat berpengaruh dalam hasil lukisan tersebut, serta lukisan juga sangat
berpengaruh pada lingkungan alam.
19. Dadaisme

Merupakan aliran seni lukis dengan cara menyajikan karya artistik dari bentuk yang seram,
magic, mengerikan, kekanak-kanakan, dan terkadang mengesankan. Lukisan ini cenderung
didominasi oleh warna hitam, merah, putih, hijau, dengan pewarnaan primer.
Tokoh - Tokoh :
 Roull Haussmann
 Duchamp
 Hans Arp

20. Pop Art


Merupakan seni yang menggunakan objek yang populer sebagai subject-matter, dan
berhubungan dengan imajinasi kebendaan di lingkungan sehari-hari. Lukisan ini selalu
menggunakan objek yang dianggap menarik.
Aliran ini muncul sebagai sebuah bentuk reaksi terhadap industrilalisasi dan gaya mesin yang
dianggap dapat menghilangkan sifat manusiawi dalam kehidupan manusia. Aliran ini lebih
menekankan pada ukiran dan ulir flora yang cenderung berlebihan untuk menekankan
keterampilan yang sifatnya sangat emosional.
21. Klasikisme

Aliran ini menampilkan gambar secara klasik, serta memiliki karakter dan ciri tersendiri.
Aliran ini biasanya mengacu pada Yunani dan Romawi..
Ciri - ciri :
 Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
 Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
 Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
 Raut muka tenang dan berkesan agung.
 Berisi cerita lingkungan istana.
 Cenderung dilebih-lebihkan.
Tokoh - Tokoh :
 Bartholome Vignon ( 1762 – 1846 )
 Jaques Lovis David ( 1974 – 1825 )
 Jan Ingles ( 1780 – 1867 )

Anda mungkin juga menyukai