Disusun oleh :
HAMDAN
9F
Hampir sama dengan seni lukis, seni patung juga sudah dikenal di
Indonesia sejak zaman prasejarah. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki
tradisi pembuatan karya seni patung seperti suku asmat di papua, terkenal
dengan patung primitive. Pada masa kerajaan Hindu- Budha di Jawa dan Bali,
banyak sekali di temukan hasil karya seni patung terutama di candi Hindu dan
Buddha yang bercorak tradisional. Pada masyarakat tradisional, pembuatan
karya patung seringkali dihubungkan dengan kegiatan religi seperti pemujaan
kepada dewa atau arwah nenek moyang. Pada karya - karya seni patung
modern, pembuatan karya seni patung merupakan ekspresi individu
penciptanya karena lebih bebas dan bervariasi.
Secara umum berdasarkan pembuatannya, seni patung ada 3 macam,
yaitu :
1. Patung sebagai Fungsi Personal.
Karya seni patung diciptakan semata - mata untuk kepentingan
personal (pribadi), sebagai ekspresi perasaan, dan ungkapan pribadi
termasuk tujuan religi (sarana beribadah). Patung pada zaman dahulu
dibuat untuk kepentingan keagamaan, pada zaman Hindu dan Buddha,
patung dibuat untuk menghormati Dewa atau untuk mengenang orang -
orang yang di agungkan, misalnya raja atau pimpinan mereka. Patung juga
dianggap memiliki sejarah tinggi atau bahkan yang menggambarkan
sebagai dewa dan symbol orang - orang yang diteladani, serta dijadikan
sarana sebagai mendekatkan diri kepada tuhan, sehingga patung dijadikan
sebagai media pemujaan.
2. Patung sebagai Fungsi Sosial.
Patung diciptakan untuk memperingati suatu peristiwa yang
bersejarah atau mengenang jasa seorang pahlawan besar dalam sebuah
bangsa atau kelompok. Dalam catatan sejarah, misalnya patung untuk
monument.
3. Patung sebagai Fungsi Fisik.
Patung bernilai estetika, artinya menciptakan dan membuat patung
semata - mata untuk dinikmati keindahannya. Patung - patung yang dibuat
sengaja untuk menghiasi sebuah taman, sebagai dekorasi di sebuah
gedung, dan juga berfungsi memperindah sebuah kontruksi bangunan.
3. Teknik Cor.
Yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan. Kemudian
dituangkan adonan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga
menghasilkan bentuk yang diinginkan. Alat yang digunakan adalah
cetakan.
4. Teknik Cetak.
Yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu.
Misalnya, membuat karya patung kerajinan dengan bahan dasar tanah liat
dan semen.
5. Teknik Assembling (Merakit).
Yaitu membuat sebuah komposisi / sambungan dari material seperti besi,
logam, tembaga, atau berbagai macam material seperti benda /found objek,
kertas, kayu, dan tekstil. Bisa dengan cara las listrik, menyambung dengan
lem untuk membuat karya untuk mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya,
berkarya seni patung kontemporer dengan bahan dasar logam atau besi.