Anda di halaman 1dari 8

BAB II

SENI RUPA TIGA DIMENSI

DARI : KELOMPOK 4 KELAS XII MIPA-2

DISUSUN OLEH:
1. Fatimah Azzahra
2. Kaysa Adzkia Khaira
3. Nurlayalia Ramadhini

SENI BUDAYA ll SEMESTER 1


MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 HULU SUNGAI SELATAN
1. Pengertian Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
Karya seni rupa tiga dimensi merupakan karya seni rupa yang memiliki dimensi
panjang, lebar. dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang.
Contoh karya seni rupa tiga dimensi, antara lain seni patung, seni kriya, seni keramik,
seni arsitektur, dan berbagai desain produk. Selain sebagai benda hias, karya seni rupa
tiga dimensi juga dapat berupa benda pakai yang memiliki nilai praktis sekaligus nilai
keindahan. Sebagai contoh pada sebuah kursi yang berfungsi sebagai tempat duduk
sekaligus sebagai keindahan dengan ukiran yang ada pada kursi tersebut.

2. Jenis dan Fungsi Karya Seni Rupa Tiga Dimensi


Jenis karya seni rupa tiga dimensi dapat dilihat dari fungsi karya seni tersebut.
Dilihat dari fungsinya, karya seni rupa tiga dimensi dibedakan menjadi karya yang
memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan/applied art) dan karya seni rupa yang hanya
memiliki fungsi ekspresi (seni rupa muri/pure art). Karya seni rupa sebagai benda pakai
yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya.
1) Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Murni
Karya seni ini tidak memperhatikan unsur praktis atau unsur kegunaannya, tetapi
hanya memperhatikan kreativitas dan ekspresi. Karya seni rupa murni sebagai
keindahan karya manusia yang dibuat dengan tujuan dinikmati keindahannya saja.
Contoh karya seni rupa tiga dimensi murni adalah sebagai berikut
1. Seni patung merupakan cabang seni rupa murni yang karyanya berbentuk tiga
dimensi. Bahan yang digunakan untuk membuat patung antara lain kayu, batu,
atau logam.

2. Benda hias yaitu seni kriya yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan.
Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi
fungsinya. Sebagai contoh hiasan dinding dan benda-benda kerajinan untuk
penghias ruangan, Karya seni ini dibuat untuk tujuan fungsional atau untuk
memenuhi kebutuhan seperti topeng dan vas bunga.

2) Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Terapan


Karya seni ini dibuat untuk tujuan fungsional atau untuk memenuhi kebutuhan fisik dan
psikis. Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan
pertimbangan kegunaannya dan juga keindahannya. Dengan demikian, bentuk benda
atau karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman
digunakan Sebagai contoh perabotan rumah tangga, seperti meja, kursi, dan lemari.

Terdapat banyak sekali karya seni rupa tiga dimensi di sekitar kita, antara lain
sebagai berikut.
1) Kerajinan keramik, menggunakan bahan dasar tanah liat. Produk yang
dihasilkan misalnya vas bunga, guci, teko, kendi, dan peralatan rumah tangga.
2) Kerajinan logam, menggunakan bahan jenis logam, seperti emas, perak,
perunggu, besi, tembaga, aluminium, dan kuningan. Produk yang dihasilkan
misalnya perhiasan emas dan perak, patung perunggu, senjata tajam,
peralatan rumah tangga, serta alat musik gamelan. Sekarang kerajinan logam
dibuat dengan berbagai variasi bentuk.
3) Kerajinan kulit, seperti wayang kulit, tas, sepatu, jaket, dan alat musik rebana.
4) Kerajinan kayu, kayu banyak menghasilkan berbagai benda kerajinan, seperti
topeng. wayang golek, furnitur, patung, dan hiasan ukir-ukiran.
5) Kerajinan anyaman, biasanya menggunakan bahan dasar seperti bambu, daun
mendong, dan tali plastik untuk membuat tempayan, topi, tutup nasi, tikar, dan
gantungan pot tanaman.
6) Kerajinan lainnya, masih banyak jenis kerajinan lain yang dapat kita jumpai di
berbagai daerah, antara lain kerajinan rotan, kerajinan payung, dan kerajinan
lampu hias.

3. Tema Karya Seni Rupa Tiga Dimensi


Tema adalah gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah karya
seni, baik dalam bentuk karya seni rupa dua dimensi maupun tiga dimensi. Memahami
tema yang ada pada sebuah karya seni rupa, berarti kita dapat memahami tujuan
penciptaan karya seni rupa tersebut. Tema-tema dalam pembuatan karya seni rupa
murni antara lain sebagai berikut.
a. Hubungan antara manusia dan dirinya.
b. Hubungan antara manusia dan manusia lain.
c. Hubungan antara manusia dan alam sekitarnya.
d. Hubungan antara manusia dan benda.
e. Hubungan antara manusia dan aktivitasnya.
f. Hubungan antara manusia dan alam khayal.

4. Media dan Teknik Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi


a. Media Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi
Ketika membuat karya seni harus menggunakan media (bahan dan alat) yang
tepat. Hal ini supaya karya yang dihasilkan terlihat bagus dan menarik. Berikut tiga
jenis bahan yang dapat digunakan untuk membuat karya seni rupa tiga dimensi.
1) Bahan keras, yakni bahan yang berasal dari batu-batuan atau dari kayu yang
sifatnya keras, misalnya kayu jati, kayu sonokeling, dan kayu ulin. Bahan batu
batuan, misalnya batu andesit, batu granit, dan batu pualam (batu marmer).
2) Bahan sedang, yakni bahan yang tidak terlalu lunak dan juga tidak terlalu keras.
Contoh bahan sedang, antara lain kayu waru, kayu sengon, kayu randu, dan kayu
mahoni.
3) Bahan lunak, yakni bahan yang empuk dan mudah dibentuk, misalnya tanah liat,
plastisin, lilin, dan sabun. Lilin dan tanah liat mempunyai sifat elastis dan plastis.
b. Teknik Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi
Ketepatan penggunaan teknik dalam membuat karya seni rupa tiga dimensi bisa
menghasilkan karya yang baik. Berikut teknik dalam pembuatan karya seni rupa tiga
dimensi.
1) Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggabungkan bahan satu
dengan bahan lain untuk mendapatkan bentuk tertentu. Teknik ini digunakan
ketika membuat patung kontemporer dengan bahan dasar logam.
2) Teknik sambung/merakit, yaitu teknik pembuatan seni kriya dengan cara
menyambung bahan satu dengan bahan lainnya. Bahan dan alat yang
dibutuhkan dalam teknik ini berupa kayu, bambu, logam, lem, las, paku, tali, dan
ijuk.
3) Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih
dahulu sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Teknik ini digunakan
ketika membuat keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dan semen.
4) Teknik plester/menempel, yaitu teknik pembuatan seni kriya dengan cara
menempelkan bahan satu konstruksi dengan bahan yang lainnya. Bahan dan
alat yang digunakan, antara lain pasir, bubur kertas, besi, kawat, semen, dan
plastisin.
5) Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah
bahan. Teknik ini digunakan ketika membuat keramik dengan bahan dasar tanah
liat.
6) Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Teknik ini
digunakan ketika membuat patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu.

5. Nilai Estetis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi


Pembicaraan tentang estetika tidak lagi semata-mata merujuk pada keindahan yang
indah dipandang mata. Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat objektif
dan subjektif.
a. Nilai estetis objektif, memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud
karya seni itu sendiri, artinya keindahan tampak kasat mata. Sesungguhnya
keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan
warna yang sesuai, penempatan objek yang membentuk kesatuan, dan sebagainya.
Keselarasan dalam menata unsur-unsur visual inilah yang mewujudkan sebuah
karya seni rupa.
b. Nilai estetis subjektif, keindahan seni rupa tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang
di serap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan juga oleh selera penikmatnya
atau orang yang melihatnya. Ketika melihat sebuah karya seni lukis atau seni
patung abstrak, Anda dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada
karya tersebut. Anda merasa tertarik pada sesuatu yang ditampilkan dalam karya
tersebut dan merasa senang untuk terus melihatnya, bahkan ingin memilikinya.
6. Membuat Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
Saat ini, berbagai seniman menciptakan karya seni rupa tiga dimensi dengan
beragam tema dan karakter. Salah satu contoh karya seni rupa tiga dimensi adalah
wayang.Beragam karya seni vas bunga bisa dibuat dengan berbagai bahan, seperti .
Berikut bahan dan alat yang digunakan untuk membuat wayang kulit
1. Tanah liat
2. Minyak goreng
3. Cat dan kuas
4. Air
5. Triplek

Berikut tahapan membuat vas bunga dari tanah liat

1. Menyisihkan Bongkahan Tanah Liat


Pisahkan bongkahan tanah liat itu menjadi dua bagian. Nantinya
bongkahan yang tidak digunakan bisa dipakai untuk membuat hiasan
tambahan pada vas tanaman

2. Bulatkan bongkahan tanah liat


Setelah memisahkan bongkahan tanah liat, langkah selanjutnya adalah
membuat satu bongkahan menjadi bulat menyerupai bola. Kamu bisa
memutar-mutar bongkahan tersebut menggunakan tangan hingga
menyerupai bentuk bulat. Jika tidak, kamu bisa memutar-mutarnya di atas
alas tripleks.
3. Melubangi Vas Bunga
Kemudian, menggunakan jempol, lubangilah bagian tengah tanah liat
secara perlahan. Caranya, buatlah lubang kecil terlebih dulu
menggunakan jempol. Lalu, menggunakan satu tangan lainnya sebagai
alas, putarlah tanah liat hingga lubang jadi membesar.Jika tanah liat
terasa keras, oleskanlah air atau sedikit minyak sebagai pelumas.

4. Membuat Leher Vas Bunga


Selanjutnya, ambil secuil tanah liat dari bongkahan yang belum terpakai.
Kemudian buatlah secuil potongan tanah liat tersebut menjadi berbentuk
lonjong. Lalu, rekatkanlah potongan yang telah pipih tersebut di atas vas
bunga yang telah dilubangi bagian tengahnya.
Lakukanlah hal yang sama untuk kedua kalinya, agar leher vas bunga
menjadi terlihat tinggi. Supaya terlihat lebih rapi, ratakanlah bagian luar
vas bunga menggunakan tangan.

5. Membentuk vas bunga


Agar bentuk vas bunga lebih menarik ,bentuk bagian leher vas bunga
menggunakan tangan .
Lumurilah permukaan vas bunga menggunakan sedikit air bersih atau
minyak agar lebih mudah dibentuk.
6. Membuat hiasan
Setelah itu, ambillah secuil dari bongkahan tanah liat yang belum
digunakan untuk membuat hiasan. Kamu bisa membentuk potongan
tanah liat itu menjadi bentuk daun, bunga, atau bentuk lainnya sesuai
kreativitas kamu.

7. Mengecat Vas Bunga


Langkah terakhir, tinggal mengecat vas bunga yang telah kita buat.
Caranya, coleklah cat menggunakan kuas yang telah kita siapkan.
Catlah seluruh permukaan vas bunga secara rapi.
Setelah itu, jemurlah vas bunga sampai mengering sebelum meletakkan
tanaman bunga di dalam vas tersebut

Anda mungkin juga menyukai