Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM SBD (3 DIMENSI)

(Membuat hiasan dinding dari kaset dan tusuk sate)

Nama Kelompok :
1. Ansita Hafid
2. Kiki Fauzannah
3. M. Naufal Farhan

1. Judul Praktikum : Kerajinan 3 Dimensi

2. Waktu :
I. Hari / tanggal : Rabu/ 24 Agustus 2022
II. Tempat : Kelas XII IPA
III. Pukul : 14.10 WITA

3. Dasar Teori
Tiga dimensi adalah karya seni yang memiliki sisi panjang, lebar, tinggi, dan volume agar
bisa dinikmati dari segala arah. Jadi, karya seni rupa tiga dimensi adalah karya seni yang
memiliki ruang. Seperti halnya karya dua dimensi, seni rupa tiga dimensi juga mengandung unsur
garis, bentuk, bidang, warna. Unsur-unsur tersebut disusun sedemikian rupa sehingga membentuk
objek tertentu. Meski begitu, hasil karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi sangat berbeda.
Hal itu karena karya dua dimensi hanya mempunyai dua sisi, yakni panjang dan lebar.
Untuk mengetahui dan memahami lebih dalam tentang karya seni rupa tiga dimensi, bisa
membaca unsur, prinsip, jenis hingga contohnya.
Unsur-Unsur Seni Rupa Tiga Dimensi
Unsur-unsur yang ada di dalam seni rupa tiga dimensi meliputi:
1. Bentuk
 Bentuk Formal

Bentuk formal berarti bentuk tersebut mempunyai ukuran sesuai namanya,


seperti kubus, kotak memanjang (persegi panjang), bulat, bulat memanjang, kerucut,
silindris, piramid, dan lain sebagainya.

 Bentuk Non Formal

Bentuk non formal berarti bentuknya tidak beraturan dan tidak memerlukan
ukuran ketepatan. Ukurannya berupa volume, yaitu susunan benda atau barang apa saja
yang arahnya menjadi bentuk, namun tidak memerlukan ukuran garis.
2. Ruang
Unsur ruang tidak berdiri sendiri melainkan mempunyai dua golongan, yaitu:

 Ruang yang nyata

Ruang nyata merupakan ruangan yang dapat terlihat dalam keadaan benar-benar
ada, misalnya ruang teras, ruang tamu, ruang kamar tidur, dan lain-lain.

 Ruang ilusi atau imajinasi

Ruang ilusi merupakan ruangan yang dapat dirasakan melalui khayalan atau


imajinasi, misalnya ruangan yang ada hanya pada gambar yang seolah-olah benar adanya.
3. Tekstur
Tekstur merupakan kondisi permukaan atau dasar lapisan atas benda yang ada dalam
karya seni rupa, misalnya tekstur yang halus, kasar, bergelombang, berongga, dan lain-lain.
4. Warna
Unsur warna menjadi penyebab utama terciptanya keindahan dan kemegahan dari hasil
akhir sebuah karya seni rupa. Bayangkan jika sebuah tembikar tidak berwarna, keindahannya
terlihat kurang maksimal. Ada pula pemaknaan warna sebagai simbolik yang berbeda-beda,
misalnya warna hitam yang sering digunakan sebagai lambang dukacita, merah bermakna
keberanian, dan lain-lain.

Prinsip Karya Tiga Dimensi

Satu di antara pembeda antara karya seni rupa dua dimensi dengan tiga dimensi adalah
unsur ruang. Objek seni rupa dua dimensi bisa dilihat dari satu sisi, sementara karya tiga dimensi
dapat dilihat lebih dari dua sisi.
Berikut ini prinsip lain dari seni rupa tiga dimensi:
1. Kesatuan (unity)
Kesatuan atau unity adalah prinsip yang menunjang adanya hubungan serta keterkaitan
unsur-unsur dalam seni rupa yang saling berpadu satu sama lain untuk menciptakan komposisi
seni rupa yang indah.
2. Keselarasan/harmoni
Agar sebuah karya seni rupa memiliki nilai estetis dan keindahan, diperlukan unsur
keselarasan. Adapun yang dimaksud keselarasan ialah adanya kedekatan antara satu unsur dengan
lainnya yang notabene berbeda satu sama lain, baik itu dalam pencahayaan, bentuk, hingga
pemilihan warna.

3. Penekanan (contrast)
Penekanan merupakan prinsip yang menjadi dasar perbedaan antara dua buah unsur yang
memiliki sifat saling berlawanan dan berdekatan. Dengan adanya prinsip penekanan, akan
memberikan tampilan yang jauh lebih menarik, serta tidak monoton dan membosankan.
4. Irama (rythm)
Irama merupakan sebuah prinsip yang mengambil tempat sebagai dasar atas pengulangan
satu atau mungkin lebih unsur dengan cara yang teratur. Jenis pengulangan unsur seni rupa yang
diatur itu bisa beraneka macam, baik itu sekadar variasi warna, perbedaan garis maupun variasi
bentuk. Pengulangannya yang dilakukan dengan variasi yang bagus, akan memberikan nilai
estetik yang lebih tinggi dan irama harmonis yang kuat.
5. Proporsi
Proporsi yaitu unsur perbandingan ideal yang dapat diserap oleh persepsi pengamat
sehingga terjadi keseimbangan harmonis objek seni. Pengaturan dan penempatan ukuran yang
tepat dan harmonis akan menciptakan suatu karya seni yang serasi dan sempurna.

Jenis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

Berikut ini jenis-jenis karya seni rupa tiga dimensi:

 Seni rupa murni tiga dimensi

Seni rupa murni merupakan karya seni yang tercipta bebas dengan fungsi yang
lebih mengutamakan ekspresi dan keindahan daripada fungsi, sebagai kepuasan
pandangan mata saja dan biasanya sering digunakan hanya sebagai pajangan.

 Seni rupa terapan tiga dimensi

Seni rupa terapan merupakan karya seni yang tidak hanya sebagai pajangan
rumah saja, tetapi juga berfungsi untuk membantu kehidupan manusia. Seni rupa terapan
lebih mengutamakan kegunaan dibandingkan keindahannya.

Contoh Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

1. Seni Patung
Seni patung merupakan karya seni rupa yang diciptakan dari bahan bervolume seperti
batu, tanah liat, semen/gypsum, kemudian dapat dipahat atau dicetak untuk membentuk karya
yang diinginkan.
2. Seni Kriya
Kriya merupakan seni kerajinan tangan yang kebanyakan dibuat sebagai alat terapan
yang membantu kehidupan sehari-hari. Misalnya poci dan cangkir untuk alat rumah tangga,
furnitur seperti meja dan kursi, hingga ke wayang golek untuk seni pertunjukan.
3. Arsitektur
Arsitektur adalah seni membuat bangunan sebagai sarana maupun prasarana kehidupan
manusia dari segala aspek, baik tempat istirahat dan berlindung maupun untuk beraktivitas.
4. Seni Instalasi
Karya yang memanfaatkan ruang dan tidak membedakan seni berdasarkan dimensinya,
artinya seni instalasi dapat terdiri dari beberapa patung, objek non seni, lukisan, dan lain
sebagainya, yang membutuhkan pemasangan atau penyusunan untuk menjadi kesatuan yang utuh.

4. Alat dan bahan :


1. Alat : 2. Bahan :
a) Pisau a) Kaset
b) Gunting b) Tusuk Sate
c) Lem tembak c) Pilok warna gold

5. Prosedur kerja:

a) Siapkan alat dan bahan.


b) Kemudian potong tusuk sate menjadi 3 bagian yaitu 22cm sebanyak 8 biji,
16 cm sebanyak 8 biji, dan 11cm sebanyak 16 biji menggunaka gunting
atau pisau.
c) Lalu tempel tusuk sate yang sudah dipotong ke area pinggir kaset satu per
satu menggunakan lem tembak.
d) Jika sudah ditempel secara sempurna, maka kerajinan tersebut siap untuk
di pilok.
e) Kemudian jemur dibawah terik matahari, tunggu sampai kerajinan tersebut
kering dan siap untuk digunakan menjadi hiasan dinding.

6. Hasil Pengamatan
Dalam kerajinan yang kami buat terdapat nilai kerajinan, nilai tersebut adalah :
1. Nilai estetika kerap kita kenal dengan istilah keindahan. Keindahan merupakan nilai-
nilai estetis yang menyertai suatu karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai
pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mengamati obyek.
2. Nilai fungsi ialah kerajinan yang dibuat dengan lebih mengutamakan fungsi derta
kebergunaan suatu kerajinan, seperti produk yang kami buat memiliki fungsi yaitu
sebagai hiasan dinding dengan menggunakan bahan kaset yang sudah tidak terpakai.
7. Lampiran :

Anda mungkin juga menyukai