KELAS XI MIPA 2
BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah tulisan ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan naskah yang berjudal “Menulis
Makalah, Rangkuman, dan Buku serta Membaca Untuk Menulis Akademik” ini
dalam rangka pengembangan salah satu tri darma perguruan tinggi, yaitu bidang
penelitian.
Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangankekurangan. Hal ini disebabkan
oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca akan penulis
terima dengan senang hati demi perbaikan naskah penelitian lebih lanjut.
Tulisan ini dapat penuhs selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama rekanrekan dosen
Jurusan Sastra Indonesia yang telah memberikan masukan demi
kelancaran dan kelengkapan naskah tulisan ini. Akhimya, semoga tulisan yang
jauh dari sempuma ini ada manfaatnya.
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Tugas dan tanggung jawab kelompok kerja manajemen artistik seni pertunjukan adalah sebagai
berikut:
2.1 Sutradara
Pengertian : Sutradara atau pembuat film / teater adalah orang yang bertugas
mengarahkan sebuah film atau teater sesuai dengan manuskrip, pembuat film atau teater
juga digunakan untuk merujuk pada produser.
Fungsi : Menurut Oscar Brockett (1964:363) terdapat lima fungsi sutradara, yaitu:
1. melakukan penafsiran terhadap naskah lakon,
2. memilih para pemeran (casting),
3. melakukan kerja sama dengan penulis naskah, penata pentas, dan lain-lain dalam
merencanakan pementasan,
4. melatih (memimpin latihan) para pemeran, dan
5. menjadi koordinator dalam menyelesaikan tugas-tugas terakhir.
Tugas :
Membuat konsep pertunjukan
Mengatur laku atau jalannya pertunjukan
Memilih lakon yang akan dipentaskan
Memilih pemain dan melatih pemain sesuai dengan konsep pertunjukan
Membuat konsep artistik dan berdiskusi dengan penata artistik
1. Pemeran
Pengertian : Pemeran (atau sering disebut sebagai aktor (pria) dan aktris (wanita)) adalah
orang yang memainkan peran tertentu dalam suatu aksi panggung, acara televisi, teater,
atau film.
Fungsi :
1. Mewujudkan konsep peran yang digariskan sutradara berdasar penafsiran terhadap
naskah.
2. Mengembangkan ke dalam kenyataan teater.
Tugas :
Membuat konsep pemeranan dengan sutradara.
Menganalisa naskah lakon dengan sutradara sebagai persiapan pementasan.
Merancang pemeranan dan dikoordinasikan dengan sutradara
Melaksanakan observasi pada peran yang akan dimainkan
Melaksanakan interpretasi hasil observasi agar peran yang diobservasi itu menjadi bagian
diri pemeran
Melaksanakan latihan dengan sutradara.
Bermain peran dalam dalam pementasan sesuai dengan hasil pelatihan dengan sutradara.
b. Penata panggung
Pengertian : Penata panggung adalah orang yang bertugas melaporkan kejadian dan
layanan pemesanan yang diminta penyaji karya seni dan prasarana penata artistik
berdasarkan pada saat kebutuhan alat diminta oleh kedua belah pihak
Fungsi : Mengatur tata pencahayaan, menata letak sound system dan ornamen-ornamen
atau alat-alat lain yang dibutuhkan dalam pertunujan seni sehingga dapat dimengerti dan
menarik dilihat penonton meskipun dari jarak jauh.
Tugas :
Merancang tata panggung yang diperlukan dalam pementasan karya
Menyusun kebutuhan peralatan dan properti yang digunakan pada pementasan
karya
Melaksanakan penataan panggung sesuai dengan rancangan dan persetujuan
pimpinan artistik
Dalam melaksanakan kerja tata panggung. penata panggung dibantu oleh
beberapa kru tata panggung
Berkoordinasi dengan pimpinan artistik bila mengalami kendala kerja
Membuat laporan kerja pada pimpinan artistik
d. Penata rias
Pengertian : Tata rias adalah seni menggunakan alat dan bahan-bahan kosmetik untuk
mewujudkan karakter wajah tokoh.
Fungsi : Fungsi tugas perias menurut Harymawan (1988, halaman 134), adalah
memberikan bantuan dengan jalan memberikan dandanan atau perubahan-perubahan
pada para pemain hingga terbentuk dunia panggung dengan suasana yang kena dan wajar
Tugas :
Menganalisis naskah lakon sebagai persiapan perancangan penataan ria
Merancang tata rias pemeran sesuai dengan hasil analisis naskah lakon
Konsultasi dengan sutradara tentang yang akan digunakan
Menyiapkan alat dan bahan tata rias
Merias pemeran sesuai dengan hasil rancangan hasil rancangan tata rias pemeran
Mendata kebutuhan alat dan bahan tata rias yang telah dibuat dan dibantu oleh kru
tata rias
Membuat laporan kerja pada pimpinan artistik tentang hasil kerja penataan rias
e. Penata cahaya
Pengertian : Penata cahaya adalah yang bertugas mengatur tampilan cahaya dalam suatu
pertunjukan
Fungsi : Fungsi penataan cahaya dalam sebuah pertunjukan adalah untuk memunculkan
efek dramatik, estetik, dan artistik
Tugas :
Merancang tata cahaya sesuai dengan hasil analisis naskah lakon
Mendata kebutuhan sumber cahaya sebagai pe laksanaan penataan cahaya
Bertanggungjawab pada gelap terangnya penataan cahaya
Konsultasi dengan pimpinan artistik tentang penataan cahaya pada panggung
Konsultasi dengan sutradara tentang bloking dan penataan pemain
Dalam melaksanakan tata cahaya, penata cahaya dibantu oleh kru atau asisten
dalam menata cahaya.
Membuat laporan kerja tentang penataan cahaya setelah pelaksanaan pementasan.
f. Penata bunyi dan suara
Pengertian : Orang yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menciptakan suara
yang berkualitas baik sesuai dengan konsep kreatif dan pengalaman yang dimilikinya.
Fungsi : mengatur dan mengawasi berbagai peralatan rekaman dan memastikan suara
yang diambil berkualitas baik
Tugas :
Menganalisis naskah lakon sebagai persiapan penataan bunyi dan suara
Merancang tata bunyi dan suara sesuai hasil
analisis naskah lakon
Konsultasi dengan sutradara atau konseptor ten- tang penataan bunyi dan suara
Menyiapkan alat tata bunyi dan suara menjelang pementasan
Melaksanakan penataan bunyi dan suara pada waktu pementasan dengan
berpedoman pada kualitas bunyi dan suara tersebut terdengar jelas, wajar, indah
dan menarik sera memenuhi standar level minimal dan terhindar dari noise.
distorsi dan balance.
Dalam melaksanakan tata bunyi dan suara, penata dibantu oleh kru atau asisten.
Membuat laporan kerja pada pimpinan artistik dan sutradara setelah
melaksanakan penataan bunyi dan suara.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan makalah yang telah kami susun , dapat disimpulkan bahwa tugas dalam
menjalnkan sebuah pertunjukan khususnya dalam pertun jukan drama atau seni teater lebih
berat dari yang diperkirakan