Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SENI BUDAYA KELAS IX

MANAJEMEN ARTISTIK SENI TEATER

Disusun oleh kelompok 2:


1.Adventha dwi cristia putri 11.Marcha dwika rafli
2.Shafa salsabila 12.M. Defito al huda
3.Nafiza fadhila hasanah 13.M. Assa laksandra putra
4.Anzum huzaimah 14.M. Ariel diansyah
5.Nadila putri maharani 15.Ade candra fachrudin
6.Dinda eldysa moudika moury 16.M tyas ikhsan kamil
7.Hellen virna nadira
8.Jenny puspita anggraini
9.Made yuda saputra
10.Rheal iftiqar rozak

KELAS XI MIPA 2
BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah tulisan ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan naskah yang berjudal “Menulis
Makalah, Rangkuman, dan Buku serta Membaca Untuk Menulis Akademik” ini
dalam rangka pengembangan salah satu tri darma perguruan tinggi, yaitu bidang
penelitian.
Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangankekurangan. Hal ini disebabkan
oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca akan penulis
terima dengan senang hati demi perbaikan naskah penelitian lebih lanjut.
Tulisan ini dapat penuhs selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama rekanrekan dosen
Jurusan Sastra Indonesia yang telah memberikan masukan demi
kelancaran dan kelengkapan naskah tulisan ini. Akhimya, semoga tulisan yang
jauh dari sempuma ini ada manfaatnya.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Menurut Riantiarno (2011:1), seni drama atau teater, merupakan salah satu
cabang seni yang berkembang cukup pesat saat ini. Teater dapat mencakup
gedung, pekerja (pemain dan kru panggung), sekaligus kegiatannya (isi
pentasperistiwanya). Sementara itu, ada juga yang mengartikan teater sebagai semua
jenis dan bentuk tontonan (seni pertunjukan tradisional-rakyat-kontemporer), baik
di panggung tertutup maupun di arena terbuka. Jika peristiwa tontonan mencakup
“Tiga Kekuatan” (pekerja-tempat-penikmat), atau mencakup “Tiga Unsur”
(bersama-saat-tempat), maka peristiwa tersebut dinamakan teater
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................4
1.1Latar Belakang...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................5
2.1 Sutradara....................................................................................................................5
2.2 Pimpinan artistik.......................................................................................................7
BAB III...........................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................10
BAB II

PEMBAHASAN

Tugas dan tanggung jawab kelompok kerja manajemen artistik seni pertunjukan adalah sebagai
berikut:

2.1 Sutradara
Pengertian : Sutradara atau pembuat film / teater adalah orang yang bertugas
mengarahkan sebuah film atau teater sesuai dengan manuskrip, pembuat film atau teater
juga digunakan untuk merujuk pada produser.
Fungsi : Menurut Oscar Brockett (1964:363) terdapat lima fungsi sutradara, yaitu:
1. melakukan penafsiran terhadap naskah lakon,
2. memilih para pemeran (casting),
3. melakukan kerja sama dengan penulis naskah, penata pentas, dan lain-lain dalam
merencanakan pementasan,
4. melatih (memimpin latihan) para pemeran, dan
5. menjadi koordinator dalam menyelesaikan tugas-tugas terakhir.
Tugas :
 Membuat konsep pertunjukan
 Mengatur laku atau jalannya pertunjukan
 Memilih lakon yang akan dipentaskan
 Memilih pemain dan melatih pemain sesuai dengan konsep pertunjukan
 Membuat konsep artistik dan berdiskusi dengan penata artistik

1. Pemeran
Pengertian : Pemeran (atau sering disebut sebagai aktor (pria) dan aktris (wanita)) adalah
orang yang memainkan peran tertentu dalam suatu aksi panggung, acara televisi, teater,
atau film.
Fungsi :
1. Mewujudkan konsep peran yang digariskan sutradara berdasar penafsiran terhadap
naskah.
2. Mengembangkan ke dalam kenyataan teater.

Tugas :
 Membuat konsep pemeranan dengan sutradara.
 Menganalisa naskah lakon dengan sutradara sebagai persiapan pementasan.
 Merancang pemeranan dan dikoordinasikan dengan sutradara
 Melaksanakan observasi pada peran yang akan dimainkan
 Melaksanakan interpretasi hasil observasi agar peran yang diobservasi itu menjadi bagian
diri pemeran
 Melaksanakan latihan dengan sutradara.
 Bermain peran dalam dalam pementasan sesuai dengan hasil pelatihan dengan sutradara.

2.2 Pimpinan artistik


Pengertian : Pimpinan artistik merupakan kreator yang berusaha mewujudkan fantasi dan
kreasi dalam setiap setting yang sesuai dengan kebutuhan film atu sebuah pertunjukan
teater
Fungsi : Menentukan dan membuat list art, apa saja yang digunakan selama shooting
berlangsung seperti property, studio, wardrobe, make up, dan lain lain
Tugas :
 Bertanggungjawab pada segala artistik karya dan
 tata urut pementasan agar menjadi pementasan yang harmonis.
 Bertanggungjawab pada masalah teknis tata letak setting, tata pencahayaan, penataan
kostum pemain.
 penataan rias pemain, penataan musik dan penataan suara.
 Mengevaluasi hasil tata setting atau panggung, tata cahaya, tata kostum atau busana
pemain, tata rias pemain, tata bunyi dan suara.
 Dalam bekerja, pimpinan artistik dibantu oleh:
a. Stage manager
Pengertian : Stage manager atau manajer panggung adalah orang yang bertugas
mengelola dan mengoordinasi segala hal di panggung
Fungsi :
1. Mengecek kondisi panggung pertunjukan, baik dari segi keselamatan dan keamanan
pemain serta kru panggung, serta menjaga kenyamanan penonton.
2. Mencukupi kebutuhan pemain serta kru panggung sewaktu menginjakkan kaki di
tempat pertunjukan.
3. Terakhir mengecek dan kroscek kesiapan semua tim yang terlibat dalam pertunjukan
sebelum pertunjukan dimulai.
Tugas :
 Mengkoordinasi seluruh bagian yang ada dipanggung
 Mengatur urutan pementasan berdasarkan arah- an pimpinan artistik
 Merumuskan dan menetapkan secara detail tata urutan pelaksanaan pementasan,
terutama pada konsep penampilan dan pengisi acara.
 Menyusun secara detail peserta yang terlibat dalam pementasan dan peralatan yang
dibutuh- kan pada pementasan.
 Berkoordinasi dengan pimpinan artistik tentang pelaksanaan kerja.

b. Penata panggung
Pengertian : Penata panggung adalah orang yang bertugas melaporkan kejadian dan
layanan pemesanan yang diminta penyaji karya seni dan prasarana penata artistik
berdasarkan pada saat kebutuhan alat diminta oleh kedua belah pihak
Fungsi : Mengatur tata pencahayaan, menata letak sound system dan ornamen-ornamen
atau alat-alat lain yang dibutuhkan dalam pertunujan seni sehingga dapat dimengerti dan
menarik dilihat penonton meskipun dari jarak jauh.
Tugas :
 Merancang tata panggung yang diperlukan dalam pementasan karya
 Menyusun kebutuhan peralatan dan properti yang digunakan pada pementasan
karya
 Melaksanakan penataan panggung sesuai dengan rancangan dan persetujuan
pimpinan artistik
 Dalam melaksanakan kerja tata panggung. penata panggung dibantu oleh
beberapa kru tata panggung
 Berkoordinasi dengan pimpinan artistik bila mengalami kendala kerja
 Membuat laporan kerja pada pimpinan artistik

c. Penata kostum atau busana


Pengertian : Dalam produksi film atau sebuah pementasan teater, penata busana
mempunyai wewenang besar untuk memberi sentuhan kreatif pada kostum yang dipakai
aktor maupun aktris. Dengan pemilihan busana yang tepat tentu akan dapat memperkuat
karakter tokoh dalam film atau pementasan. Busana merupakan pakaian serta
perlengkapan (aksesoris) yang digunakan oleh tokoh di atas pentas
Fungsi : ungsi busana adalah membantu menghidupkan pelaku, yaitu agar busana yang
dikenakan sanggup menunjukkan siapa tokoh itu sesungguhnya. Oleh sebab itu,
hendaknya busana yang dikenakan oleh seorang tokoh mampu menampilkan
kepribadiannya, status sosialnya, maupun usianya
Tugas :
 Menganalisis naskah lakon sebagai persiapan perancangan penataan kostum atau
busana
 Merancang tata kostum atau busana pemeran sesuai dengan hasil analisis naskah
lakon
 Konsultasi dengan sutradara tentang hasil rancangan tata kostum atau busana
pemeran
 Mendata kebutuhan alat dan bahan tata kostum atau busana yang akan digunakan
 Menyiapkan alat dan bahan tata kostum atau busana
 Menyiapkan dan menata kostum atau busana pemeran sesuai dengan hasil
rancangan yang telah dibuat dan dibantu oleh kru tata rias
 Membuat laporan kerja pada pimpinan artistik tentang hasil kerja penataan
kostum atau busana

d. Penata rias
Pengertian : Tata rias adalah seni menggunakan alat dan bahan-bahan kosmetik untuk
mewujudkan karakter wajah tokoh.
Fungsi : Fungsi tugas perias menurut Harymawan (1988, halaman 134), adalah
memberikan bantuan dengan jalan memberikan dandanan atau perubahan-perubahan
pada para pemain hingga terbentuk dunia panggung dengan suasana yang kena dan wajar
Tugas :
 Menganalisis naskah lakon sebagai persiapan perancangan penataan ria
 Merancang tata rias pemeran sesuai dengan hasil analisis naskah lakon
 Konsultasi dengan sutradara tentang yang akan digunakan
 Menyiapkan alat dan bahan tata rias
 Merias pemeran sesuai dengan hasil rancangan hasil rancangan tata rias pemeran
 Mendata kebutuhan alat dan bahan tata rias yang telah dibuat dan dibantu oleh kru
tata rias
 Membuat laporan kerja pada pimpinan artistik tentang hasil kerja penataan rias

e. Penata cahaya
Pengertian : Penata cahaya adalah yang bertugas mengatur tampilan cahaya dalam suatu
pertunjukan
Fungsi : Fungsi penataan cahaya dalam sebuah pertunjukan adalah untuk memunculkan
efek dramatik, estetik, dan artistik
Tugas :
 Merancang tata cahaya sesuai dengan hasil analisis naskah lakon
 Mendata kebutuhan sumber cahaya sebagai pe laksanaan penataan cahaya
 Bertanggungjawab pada gelap terangnya penataan cahaya
 Konsultasi dengan pimpinan artistik tentang penataan cahaya pada panggung
 Konsultasi dengan sutradara tentang bloking dan penataan pemain
 Dalam melaksanakan tata cahaya, penata cahaya dibantu oleh kru atau asisten
dalam menata cahaya.
 Membuat laporan kerja tentang penataan cahaya setelah pelaksanaan pementasan.
f. Penata bunyi dan suara
Pengertian : Orang yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menciptakan suara
yang berkualitas baik sesuai dengan konsep kreatif dan pengalaman yang dimilikinya.
Fungsi : mengatur dan mengawasi berbagai peralatan rekaman dan memastikan suara
yang diambil berkualitas baik
Tugas :
 Menganalisis naskah lakon sebagai persiapan penataan bunyi dan suara
 Merancang tata bunyi dan suara sesuai hasil
 analisis naskah lakon
 Konsultasi dengan sutradara atau konseptor ten- tang penataan bunyi dan suara
 Menyiapkan alat tata bunyi dan suara menjelang pementasan
 Melaksanakan penataan bunyi dan suara pada waktu pementasan dengan
berpedoman pada kualitas bunyi dan suara tersebut terdengar jelas, wajar, indah
dan menarik sera memenuhi standar level minimal dan terhindar dari noise.
distorsi dan balance.
 Dalam melaksanakan tata bunyi dan suara, penata dibantu oleh kru atau asisten.
 Membuat laporan kerja pada pimpinan artistik dan sutradara setelah
melaksanakan penataan bunyi dan suara.

g. Penata Musik dan Sound


Pengertian : Penata musik atau disebut juga dengan music arranger merupakan sebutan
bagi seseorang yang berprofesi mengatur dan/atau mengaransemen musik baik untuk
single, album, film, sinetron, seni pertunjukan (teater), iklan, atau lainnya.
Fungsi : Menata musik, memberi penafsiran yang dituangkan dalam bentuk nada dan
bebunyian
Tugas :
 Menganalisis naskah lakon sebagai persiapan penataan musik dan sound
 Merancang musik dan sound sesuai hasil analisis naskah lakon
 Konsultasi dengan sutradara atau konseptor tentang penataan musik dan sound
 Menyiapkan alat musik dan sound menjelang pementasan
 Melaksanakan penataan sound dan musik pada waktu pementasan
 Dalam melaksanakan tata sound dan musik, penata dibantu oleh kru atau asisten
 Membuat laporan kerja pada pimpinan artistik dan sutradara setelah
melaksanakan penataan bunyi dan suara.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan makalah yang telah kami susun , dapat disimpulkan bahwa tugas dalam
menjalnkan sebuah pertunjukan khususnya dalam pertun jukan drama atau seni teater lebih
berat dari yang diperkirakan

Anda mungkin juga menyukai