Bab 16
Kerja Kelompok:
Kelompok 1
KATA PENGHANTAR
Segala puji bagi Allah SWT.berkat rahmat dan hidayah nya sehingga penulis akhirnya
penyelesai kan penulis makalah pembelajaran tik ini adapun judul maklah ini adalah Makalah
bab 16.Sholawat serta salam penulis sampaikan kepada nabi muhammad saw yang telah
membawa pencerahan ilmu pengetahuan dengan ucapan Allahumma sholi ala muhammad wa
ala ali muhammad .
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu
penulis mengharapakan kritik dan saran yang sifat nya membangun demi kesempurnaan nya
makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang berarti pemujaan,persembahan,dan pelayanan.
Kata tersebut berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Menurut
Padmapusphita, kata seni berasal dari bahasa Belanda genie dalam bahasa Latin disebut
genius, artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir. Kata budaya dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat.
Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung
menunjuk pada pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai segala hal yang
berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk pada pola pikir,
perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.
Seni budaya merupakan penjelmaan rasa seni yang sudah membudaya, yang termasuk dalam
aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh orang banyak dalam rentang perjalanan
sejarah peradaban manusia. Seni dapat berupa seni tari, seni musik, seni teater, maupun seni
rupa.
BAB II
PEMBAHASAN
9. Penonton
Kesuksesan sebuah drama biasanya dapat diukur dari banyak sedikitnya penonton.
B.Teknik Pementasan Drama Musikal
Dalam sebuah drama musikal diperlukan beberapa penguasaan teknik yang dilakukan
oleh setiap anggota pementasan drama. Teknik-teknik yang harus dikuasai dalam
sebuah pementasan drama musikal adalah sebagai berikut.
1. Teknik Penyutradaraan
Sutradara menjadi salah satu elemen pokok dalam teater modern. Oleh karena
kedudukannya yang tinggi, maka seorang sutradara harus mengerti dengan baik
hal hal yang berhubungan dengan pementasan. Oleh karena itu, kerja sutradara
dimulai sejak merencanakan sebuah pementasan, yaitu menentukan lakon.
Setelah itu tugas berikutnya adalah menganalisis lakon, menentukan pemain,
menentukan bentuk dan gaya pementasan, memahami dan mengatur blocking
serta melakukan serangkaian latihan dengan para pemain dan seluruh pekerja
artistik hingga karya teater benar-benar siap untuk dipentaskan.
2. Teknik Dialog
Dialog untuk pementasan drama harus dilakukan dengan cara menghafal
naskah. Pemain harus terus-menerus membaca dan mengingat setiap dialognya.
Penghafalan atau pengucapan kata-kata dalam dialog harus disesuaikan dengan
karakter tokoh-tokoh yang diperankan.