Anda di halaman 1dari 17

PERTUNJUKAN MUSIK

Dalam setiap pertunjukkan seni harus didahului dengan persiapan. Hal tersebut juga berlaku
untuk pertunjukan musik. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pertunjukan
artinya tontonan atau sesuatu yang dipertunjukkan (bioskop, wayang, dan sebagainya) serta
bersifat permanen.

Dalam buku Musik dan Kosmos: Sebuah Pengantar Etnomusikologi (2000) oleh Shin
Nakagawa, pertunjukan merupakan kegiatan kesenian, baik pertunjukan musik, drama, atau
pertunjukan lainnya. Sedangkan musik yaitu nada atau suara yang disusun sehingga
mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terutama menggunakan alat-alat yang dapat
menghasilkan bunyi itu). Pertunjukan musik adalah suatu penyajian fenomena bunyi yang
disajikan dalam bentuk musik dengan kualitas. DI mana pertunjukan tersebut dapat
didengar dan dinikmati oleh manusia.

Bentuk kelompok pertunjukan music :

- Penyajian Musik Vokal (Solo, Duet, Trio, Kwartet, Vocal Group, Paduan Suara).

- Penyajian Musik Instrumental (Solo, Duet, Trio, Kwartet, Orkestra, Band).

- Penyajian Musik Campuran (Band, Orkestra, Ansambel).

Penyajian musik tunggal

Penyajian musik tunggal, adalah bentuk penyajian musik dimana menampilkan seorang
pemusik dalam memainkan alat musik tertentu.

Contoh penampilan piano tunggal, penampilan gitar tunggal, penampilan organ tunggal,
penampilan biola tunggal, dan sebagainya

Penyajian musik Kelompok

Penampilan langsung dari gabungan beberapa kelompok jenis alat musik, paduan suara
yang di tampilkan dalam satu tempat penampilan atau panggung yang sama, ataupun
secara virtual, musik Ansambel,VG,PS

Penyajian kelompok musik terbatas

Penyajian musik terbatas adalah penyajian kelompok musik dalam beberapa gabungan
alat musik tetapi terbatas seperti bentuk duet alat musik, bentuk-bentuk trio, kuartet, alat
musik sampai dengan bentuk ansambel terbatas.
Contohnya bentuk duet alat musik, bentuk-bentuk trio, kuartet, alat musik sampai
dengan bentuk ansambel terbatas.

Penyajian kelompok musik Orkestra

Orkestra adalah kelompok musisi yang memainkan alat musik bersama. Mereka biasanya
memainkan musik klasik. Orkestra yang besar kadang-kadang disebut sebagai "orkestra
simfoni". Orkestra simfoni memiliki sekitar 100 pemain, sementara orkestra yang kecil hanya
memiliki 30 atau 40 pemain.

Dikutip dari buku Pertunjukan Musik Pop (2020) karya Drs. Djito, M.Pd, dan kawan-kawan,
penyajian kelompok musik terbatas merupakan penyajian kelompok musik dalam beberapa
gabungan alat musik tetapi terbatas. Contohnya bentuk duet alat musik, bentuk-bentuk trio,
kuartet, alat musik sampai dengan bentuk ansambel terbatas. Sifat penyajian musik seperti
ini kesannya formal dan penonton harus benar-benar disiplin. Penyajian musik elektrik
Penyajian musik elektrik merupakan penyajian kelompok musik dengan menggunakan alat-
alat musik yang menggunakan listrik berkekuatan tinggi. Pada penyajian musik elektrik biasa
dilakukan di luar gedung atau di alam terbuka. Sehingga bisa disaksikan oleh ribuan
penonton.

Persiapan Pertunjukan Musik

- Pertunjukan musik merupakan suatu penyajian musik yang dapat didengar, dilihat, dan
dinikmati oleh masyarakat.

- Pemain musik berusaha untuk dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dalam
pertunjukan. Sehingga membuat orang yang menonton akan hanyut dalam alunan suara
musik yang dimainkan.

Tujuan Persiapan:

Untuk menggelar sebuah pertunjukan musik, pastinya harus ada persiapan yang matang.
Karena proses pertunjukan musik harus melalui rangkaian kegiatan yang terorganisir.
Sehingga proses tersebut membuat pertunjukan musik bisa berlangsung baik dan
terarah. Bahkan berjalan lancar dan bisa membuat penonton menikmati.

Dikutip dari buku Pertunjukan Musik Pop (2020) karya Drs. Djito, M.Pd, dan kawan-kawan,

Ada beberapa kegiatan yang harus dipersiapkan sebelum menggelar pertunjukan musik.
Bahkan persiapan-persiapan tersebut membutuhkan waktu yang hingga beberapa hari.
Berikut kegiatan yang harus dipersiapan:

Mempersiapkan instrumen musik dan pendukungnya seperti sound system dan lampu.

Pemilihan dan penyusunan karya musik yang akan ditampilkan.

Menetapkan penyanyi yang akan menyanyikan.

Latihan-latihan memainkan muisk secara bersama.

Melaksanakan pertunjukan musik.

Evaluasi kegiatan pertunjukan.

Selain itu semua, seorang pemain musik atau penyanyi harus bisa berkomunikasi dengan
penonton. Karena kondisi itu bisa membuat penonton merasa senang dan puas pada
pertunjukan musik yang digelar.

DRAMA

A. Pengertian Teks Drama


Menurut etimologi, istilah drama berangkat dari bahasa Yunani yaitu “draomai”, yang
mana memiliki arti sebagai yang berbuat, berlaku, bertindak, dan beraksi. Berdasarkan
sejarah kata tersebut, teks drama dapat dipahami sebagai suatu perbuatan atau tindakan
yang ditulis dan selanjutnya digunakan dalam pementasan di sebuah panggung.

Seiring perkembangan zaman, drama tidak hanya terbatas dipentaskan antar panggung.
Sekarang ini, drama dapat didefinisikan sebagai suatu cerita yang dipentaskan di atas
panggung atau tidak dipentaskan di atas panggung, misalnya seperti film, televisi, drama
radio, dan lain sebagainya.

Dalam arti yang luas, teks drama pada dasarnya merupakan bagian dari bentuk karya
sastra berisi cerita tentang kehidupan yang dipamerkan atau ditunjukkan dalam bentuk
tindakan atau perbuatan. Sementara itu, drama sendiri biasanya diperankan oleh
seseorang yang disebut aktor atau aktris. Dalam melakukan pementasan drama, aktor dan
aktris ini akan membuat gerakan dan dialog sesuai dengan teks drama untuk
dipertontonkan kepada banyak orang.
B. Ciri-Ciri Teks Drama
Setelah mengetahui pengertian tentang teks, selanjutnya akan dijelaskan mengenai ciri-ciri
teks drama. Ciri-ciri pada teks drama dapat digunakan untuk menandai atau membedakan
teks ini dengan teks lainnya. Selain itu, ciri-ciri drama juga menjadi tanda khusu pembeda
dengan karya sastra lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari teks drama yang perlu
diperhatikan, diantaranya yaitu:

1. Teks drama memiliki cerita yang berbentuk dialog, baik yang dituturkan oleh narator
maupun tokoh.

2. Seluruh dialog pada teks drama tidak menggunakan tanda petik.

3. Teks drama memiliki beberapa petunjuk khusus yang harus dilakukan oleh aktor atau
aktris yang memerankan tokoh-tokoh di dalam teks tersebut.

4. Teks drama terletak di atas dialog atau di samping kiri dialog.

5. Teks drama memuat banyak konflik dan aksi.

6. Teks drama harus dilakonkan atau dipentaskan.

7. Teks drama biasanya dapat dipentaskan dengan durasi kurang dari tiga jam.

8. Teks drama tidak dapat diulang dalam satu masa tertentu.

C. Unsur-Unsur Teks Drama


Setelah mengetahui pengertian dan ciri dari teks drama, selanjutnya akan dijelaskan
tentang unsur-unsur dari teks drama. Unsur dalam teks drama hampir sama dengan genre
sastra yang lain. Dalam teks drama, ada dua jenis unsur yaitu, unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik.

1. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik, berarti unsur yang berada di dalam sebuah teks drama. Unsur-unsur
intrinsik ini adalah sebagai berikut:
a. Tokoh dan Penokohan
Tokoh dalam teks drama memiliki arti sebagai karakter rekaan yang ada dalam sebuah
cerita drama. Sementara itu, penokohan atau karakterisasi dalam teks drama merupakan
sebuah gambaran yang menceritakan karakter tokoh tersebut.

b. Latar (Setting)
Latar atau setting dalam teks drama yaitu sebuah aspek ruang atau tempat, waktu, hingga
suasana terjadinya peristiwa dalam sebuah teks drama.

c. Alur
Alur dalam teks drama adalah sebuah rangkaian peristiwa yang terjalin pada sebuah teks
sastra, dengan berlandaskan hukum sebab dan akibat. Alur sendiri dapat dipahami sebagai
pola dan keterkaitan peristiwa untuk menggerakkan cerita ke arah pd. Tema
Tema dalam teks drama adalah suatu gagasan pokok yang didukung oleh jalinan unsur
lainnya, misalnya seperti tokoh, alur, dan latar cerita dengan wujud sebuah dialog.

d. Tema
Tema dalam teks drama adalah suatu gagasan pokok yang didukung oleh jalinan unsur
lainnya, misalnya seperti tokoh, alur, dan latar cerita dengan wujud sebuah dialog.

e. Amanat
Amanat dalam teks drama yaitu suatu pesan yang disampaikan oleh pengarang kepada
pembaca teks drama atau penonton pementasan drama.

ertikaian dan penyelesaian cerita tersebut.

2. Unsur Ekstrinsik
Selanjutnya, unsur ekstrinsik teks drama dapat diartikan semua unsur yang berada di luar
teks drama, tetapi memiliki peran dalam keberadaan teks drama tersebut. Unsur-unsur
ekstrinsik ini adalah sebagai berikut:

. Biografi atau riwayat hidup pengarang teks drama

b. Falsafah hidup pengarang teks drama


c. Unsur sosial budaya masyarakat yang menjadi inspirasi dalam pembuatan naskah atau
teks drama

C. Struktur Teks Drama


Setelah mengetahui pengertian, ciri, dan unsur dari teks drama, selanjutnya akan
dipaparkan penjelasan tentang struktur teks drama. Sebagai bagian yang menjadi
kerangka dari sebuah teks, struktur teks drama terdiri dari tiga bagian, meliputi prolog,
dialog, dan epilog. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Prolog
Bagian pertama dari struktur teks drama adalah prolog. Prolog dapat dipahami sebagai
kata pendahuluan atau kata-kata pembuka yang memiliki peran sebagai pengantar.
Prolog sendiri biasanya berisi penjelasan gambaran umum tentang tokoh, konflik, latar
belakang cerita, atau berbagai hal yang terjadi dalam drama. Dalam pementasan drama,
prolog sering kali disampaikan oleh narator atau bisa disebut juga dengan dalang,
terkadang juga prolog secara khusus disampaikan oleh tokoh tertentu dalam drama.

2. Dialog
Bagian kedua dari struktur teks drama yaitu dialog. Dialog dapat didefinisikan sebagai
sebuah percakapan atau pembicaraan antara dua orang atau lebih. Dalam struktur teks
drama, dialog menjadi unsur yang memiliki peran yang sangat penting. Hal itu
dikarenakan sebuah pementasan drama dibangun dengan menggunakan setiap dialog
antar tokohnya.

Dalam teks drama, dialog juga dapat menyampaikan gambaran tentang perasaan dari
para tokoh. Hal ini yang menjadikan pementasan drama perlu diperankan oleh aktor atau
aktris yang dapat menjiwai karakter dan perasaan dari tokoh yang diperankan. Selain itu,
aktor dan aktris juga harus mampu mengucapkan dialog dari tokoh yang diperankan,
misalnya dengan menggunakan suara yang sesuai dengan perasaan dan watak dari
karakternya.

3. Epilog
Bagian ketiga dari struktur teks drama yaitu epilog. Epilog pada dasarnya adalah kata
penutup dalam sebuah teks drama, yang mana fungsi dari epilog untuk mengakhiri
sebuah pementasan drama. Dalam pementasan drama, epilog biasanya memuat simpulan
atau amanat atau isi pokok dari teks drama. Sama seperti prolog, epilog umumnya
disampaikan oleh narator atau dalang. Namun, bisa jadi karena kebutuhan pementasan
epilog disampaikan oleh tokoh dalam drama tersebut.

Selain penjelasan tentang bagian di atas, pada bagian dialog dari struktur teks drama
sendiri memiliki tiga bagian, meliputi orientasi, komplikasi, dan resolusi (denouement). Tiga
bagian dialog tersebut kemudian dibagi lagi dalam beberapa babak dan adegan tertentu.
Satu babak dalam sebuah teks drama biasanya mengandung cerita tentang sebuah
peristiwa besar dalam dialog. Hal itu dapat dilihat dengan munculnya beberapa perubahan
atau perkembangan dari peristiwa yang dialami oleh tokoh utama. Sedangkan, adegan
dalam sebuah teks drama hanya mencakup satu pilihan-pilihan dialog dari setiap tokoh.

E. Kaidah Kebahasaan Drama


1. Teks drama berisi dialog.

2. Banyak menggunakan tanda petik pada dialog

3. Pada bagian prolog dan epilog, teks drama banyak menggunakan kata ganti orang
ketiga, yaitu seperti dia, beliau, ia, -nya, dan lain sebagainya.

4. Pada bagian dialog, teks drama banyak menggunakan kata ganti orang pertama dan
kedua, misalnya yaitu aku, saya, kami, kita, dan kamu.

5. Teks drama banyak memakai konjungsi temporal atau keterangan waktu, misalnya yaitu
sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian, dan lain sebagainya.

6. Teks drama banyak memakai kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa, misalnya
seperti menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat, dan lain
sebagainya.

7. Teks drama banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan
atau dirasakan oleh tokoh, misalnya seperti merasakan, menginginkan, mengharapkan,
mendambakan, mengalami, dan lain sebagainya.

8. Teks drama banyak menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat,
atau suasana, misalnya yaitu ramai, bersih, baik, gagah, kuat, dan lain sebagainya.
F. Jenis-Jenis Teks Drama
Nah, setelah Kamu mengetahui pengertian, ciri, unsur, struktur, hingga kaidah kebahasaan,
berikut ini adalah penjelasan tentang berbagai jenis teks drama. Jenis teks drama sendiri
dibagi menjadi tujuh, diantaranya yaitu:

1. Berdasarkan Ada Tidaknya Naskah


a. Drama tradisional, adalah jenis drama yang sering kali tidak memakai teks atau naskah
drama.

b. Drama modern, adalah jenis drama yang banyak memakai teks atau naskah drama.

2. Berdasarkan Bentuk Sastra Percakapannya


a. Drama puisi, adalah jenis drama yang percakapannya dibuat berupa puisi atau
mengandung banyak unsur dari puisi.

b. Drama prosa, adalah jenis drama yang percakapannya dibuat berupa prosa.

3. Berdasarkan Sajian Isinya


a. Drama tragedi, adalah jenis drama yang menyajikan tokohnya dalam keadaan sedih atau
muram. Drama ini biasanya terjadi karena tokoh tersebut sedang berada suatu situasi yang
gawat. Dalam situasi yang merugikan tersebut, bisa jadi dapat mengantarkan tokoh ke
dalam keputusasaan dan kehancuran. Drama tragedi sering juga disebut dengan drama
serius. Drama serius biasa dipahami sebagai drama yang menggambarkan pertikaian antar
tokoh dan kekuatan yang luar biasa. Akhir dari drama serius umumnya akan terjadi
malapetaka atau kesedihan yang ditimpa tokoh utama.

b. Drama komedi, adalah jenis drama ringan yang menghibur. Meskipun penuh dengan
lelucon atau humor, drama ini sering kali memuat tentang sindiran. Berbeda dengan
drama tragedi, drama komedi biasanya memiliki akhir yang bahagia.

c. Drama tragedi komedi, adalah jenis drama yang menggunakan alur sedih atau duka cita,
akan tetapi akhir dari drama ini memberikan kebahagiaan kepada tokoh utamanya.

4. Berdasarkan Kuantitas Percakapannya


a. Drama pantomim, adalah jenis drama yang dipentaskan dengan tidak banyak memakai
kata-kata. Drama ini lebih memaksimal penggunaan gerakan tubuh dari para tokohnya.
b. Drama mini kata, adalah jenis drama yang dipentaskan hanya dengan menggunakan
sedikit kata-kata. Drama ini biasanya memaksimal penggunaan gerakan tubuh dari para
tokoh dan banyak bunyi dari mulut para tokoh, tetapi bunyi yang dihasilkan tidak berupa
kata-kata.

c. Drama monolog, adalah jenis drama yang menampilkan drama dengan hanya satu
tokoh utama yang bermonolog atau berbincang sendiri sepanjang pementasan.

d. Drama dialog, adalah jenis drama yang mementaskan para tokohnya untuk berdialog
dengan menggunakan kata-kata.

5. Berdasarkan Besarnya Pengaruh Unsur Seni Lainnya


a. Drama opera, adalah jenis pementasan drama yang mengutamakan seni suara dan
musik.

b. Drama sendratari, adalah jenis pementasan drama yang mengutamakan seni tari.

c. Drama tablo, adalah jenis pementasan drama yang tidak banyak tindakan atau dialog.

6. Berdasarkan Bentuk-Bentuk Lainnya


a. Drama absurd, adalah jenis pementasan drama yang secara sadar mengabaikan atau
melanggar konvensi alur, penokohan, dan tematik.

b. Drama baca, adalah jenis teks drama yang hanya cocok untuk dibaca dan tidak cocok
untuk dipentaskan.

c. Drama borjuis, adalah jenis pementasan drama yang memiliki tema tentang kehidupan
kaum bangsawan.

d. Drama domestik, adalah jenis pementasan drama yang memiliki tema tentang
kehidupan rakyat biasa.

e. Drama liturgis, adalah jenis teks drama yang dipentaskan bersamaan dengan upacara
kebaktian gereja.
f. Drama satu babak, adalah jenis pementasan drama yang hanya memiliki satu babak dan
satu tema dengan jumlah aktor atau aktris yang sedikit, dan memiliki alur yang ringkas.

g. Drama rakyat, adalah jenis pementasan drama yang muncul dan berkembang dalam
festival rakyat. Drama ini biasanya banyak dipentaskan di wilayah pedesaan.

7. Berdasarkan Sarana Penyajiannya


a. Drama panggung, adalah jenis drama yang diperankan oleh aktor dan aktris di atas
panggung.

b. Drama radio, adalah jenis drama yang disiarkan di radio. Drama ini hanya bisa
didengarkan oleh para pendengarnya.

c. Drama televisi, adalah jenis drama yang hampir sama dengan drama panggung. Namun,
drama ini ditampilkan melalui media televisi.

d. Drama film, adalah jenis drama yang ditampilkan pada sebuah layar lebar seperti
bioskop.

e. Drama wayang, adalah jenis drama yang diiringi pagelaran wayang.

f. Drama boneka, adalah jenis drama yang memakai boneka dalam pementasannya.

Drama Musikal Adalah Seni Pertunjukan dengan Musik, Peran dan Tari

Ada sederet jenis drama yang begitu populer. Salah satunya drama musikal yang sering
ditampilkan di panggung-panggung bahkan ada tayangan film mengangkat genre drama
musikal menyajikan unsur peran digabungkan dengan musik.
Pengertian drama musikal adalah seni pertunjukan yang menampilkan lagu, akting serta tari.
Tidak heran mengapa, seorang pemain drama musikal perlu memiliki kemampuan dengan
tiga unsur tersebut untuk membawakan cerita tertentu.

ementara itu, ada beberapa istilah yang sering dianggap punya kesamaan dengan drama
musikal. Seperti operet, opera dan kabaret, ternyata punya perbedaan arti dengan drama
musikal. Selengkapnya cek di sini tentang drama musikal dan berbagai penjelasannya.

1. Pengertian Drama Musikal

(credit: unsplash.com)
Mendengar istilah drama musikal tentunya sudah sangat familiar. Apalagi, ada beragam
tayangan berupa film yang biasanya mengangkat genre musikal dengan memadukan antara
peran, musik, bahkan tari. Namun, apa sebenarnya pengertian drama musikal?

Melansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) untuk arti musikal adalah berkaitan
dengan musik, mempunyai kesan musik, memiliki rasa peka terhadap musik. Musikal juga
diartikan dengan cerita untuk pentas yang seringkali jenaka dan sentimental, memakai
nyanyian, tari serta dialog.

Lalu bagaimana dengan pengertian drama musikal? Drama musikal adalah pertunjukan
teater yang terdapat unsur musik, peran, dialog, dan tarian. Biasanya, pertunjukan ini
memiliki alur cerita tertentu yang mana menggabungkan ketiga unsur tersebut. Sehingga
pemainnya harus bisa berakting, bernyanyi bahkan menari.

Melansir dari tfr.news, berdasarkan sejarahnya, drama musikal adalah pertunjukan yang
dulunya dikenal dengan sebutan musikal. Perkembangannya di mulai di Athena, Yunani
sekitar abad ke-5 SM. Musikal ini ditampilkan sebagai bentuk penghormatan kepada para
Dewa yakni Dionisos melalui kisah mitologis yang digabungkan dengan paduan suara.

Sejalan dengan itu, berkembang pula teater yang menampilkan musik serta tari dengan
genre tertentu. Berbagai negara juga mulai menggunakan musik dan tari sebagai salah satu
bagian dari seni pertunjukan. Kemudian berkembang teater musikal modern sekitar abad
ke-19 hingga awal abad ke-20. Itulah pengertian drama musikal yang memiliki tiga unsur
musik, tari, dan peran. Sementara itu drama musikal terkenal di sejumlah negara Eropa
seperti Broadway di New York atau Teater West End di London.
2. Ciri-Ciri Drama Musikal

(credit: unsplash.com)

Drama musikal biasanya ditampilkan di panggung-panggung. Namun kini, drama musikal


juga hadir dalam bentuk film salah satu yang populer seperti drama musikal besutan Disney
yang begitu populer dan hits. Tidak sedikit film produksi Disney menampilkan drama musikal
yang disukai oleh penontonnya terutama anak-anak.

Setelah mengetahui pengertian drama Musikal, ada beberapa ciri-ciri dari drama musikal.
Adapun ciri-ciri drama musikal adalah memiliki unsur musik, tari, dan peran. Unsur musik
bisa dalam bentuk nyanyian ataupun gerakan. Sedangkan untuk dialog dapat diucapkan
dalam bentuk ucapan, melalui lagu/nyanyian, ataupun gerakan tari.
Advertisement

3. Perbedaan Drama Musikal, Kabaret, Operet

(credit: unsplash.com)

Tidak sedikit beranggapan bahwa drama musikal memiliki kesamaan dengan Kabaret dan
Operet. Meski sama-sama mengandung unsur musik dan peran, tapi ada perbedaan yang
di antara ketiganya. Karenanya, cek apa saja perbedaan antara drama musikal, kabaret dan
operet.

1. Drama Musikal

Drama musikal adalah drama yang ditampilkan dengan pertunjukan musik, tari, dan akting.
Di mana, dibandingkan dengan pertunjukan lainnya yang serupa, drama musikal punya alur
cerita yang ketiga unsur tersebut sama-sama dominan tidak hanya dialognya saja atau
tariannya atau musiknya saja. Selain itu, drama musikal juga punya alur cerita yang
mengandung pesan tertentu. Dari segi lagu, biasanya drama musikal memilih musik yang
bisa menunjukkan suasana hati sang tokoh.

2. Operet

Operet adalah sebuah pertunjukan yang ditampilkan dengan unsur musik atau teater
dengan genre seperti opera namun dikemas ringan. Dalam operet ini biasanya lebih
berfokus pada segi dialog dibandingkan dengan musik atau nyanyiannya. Selain itu musik
operet juga ditampilkan dengan suara opera.

3. Kabaret

Kabaret adalah pertunjukan yang menampilkan unsur musik, tarian, bahkan ada sandiwara
di dalamnya. Berbeda dari drama musikal yang ditampilkan di panggung dengan ketentuan
tertentu saat menontonnya, kabaret lebih memudahkan penonton untuk bisa melihat
pertunjukan secara santai sambil makan atau minum. Dalam kabaret, cenderung berfokus
pada hiburan bahkan terkadang ada penampilan semacam aksi dari pemainnya.
4. Contoh Film Drama Musikal di Indonesia

(credit: unsplash.com)

Setelah memahami drama musikal adalah seni pertunjukan dengan musik, tari dan akting,
ada beberapa contoh film bergenre drama musikal di Indonesia. Adapun beberapa contoh
film drama musikal adalah sebagai berikut.

1. PETUALANGAN SHERINA

Contoh film drama musikal di Indonesia yang cukup populer adalah PETUALANGAN
SHERINA. Film ini menampilkan akting menawan Sherina Munaf dan Derby Romero yang
sukses menarik perhatian penonton sejak dirilis pertama tahun 2000-an silam.

Sementara itu, film PETUALANGAN SHERINA menceritakan petualangan Sherina untuk


menyelamatkan Saddam dari kawanan penculik. Di sejumlah scene juga menampilkan
adegan ketiga pemain utamanya menyanyi dan menari hingga lagu-lagunya sampai
benar0benar hits.

2. NAURA & GENG JUARA

Contoh film drama musikal di Indonesia berikutnya adalah NAURA & GENG JUARA. Film ini
rilis pada 2017 silam menampilkan kisah seru petualangan Naura dan teman-temannya.
Penonton akan diajak mengikuti petualangan Naura yang berhadapan dengan Trio Licik.
Ada banyak pesan dalam film ini yang bisa jadi hikmah terbaik. Sementara itu, film NAURA
& GENG JUARA juga menampilkan 9 judul lagu di setiap scene yang dijamin nggak bikin
bosan nonton.

3. LOVE IS U

Masih ingat girl group Cherybelle? Ada film drama musikal yang juga pernah dimainkan
para member Cherybelle. Film ini berjudul LOVE IS U yang menyajikan beberapa lagu hits
dari Cherybelle. Sementara itu, sinopsis LOVE IS U mengisahkan tentang perjuangan para
tokohnya berkarir di dunia musik. Suka duka para membernya mencapai impian mereka
bakalan memberimu semangat menggapai cita-cita.

Itulah pembahasan mengenai drama musikal adalah mencakup tiga unsur baik musik, tari,
dan akting. Semoga bisa menjadi tambahan informasi tentang pengertian drama musikal
dan perbedaan dengan pertunjukan seni serupa.

Anda mungkin juga menyukai