Anda di halaman 1dari 11

PROSES PRODUKSI TEATER DAN MANAGEMEN

TEATER

Nama kelompok
-Antonia fase
-Audrey Kabes
-Dince ida Yembise
-Lufita Rindi
-Yohana Baransano
DRAMA SEBAGAI TEATER

 Drama sebagai teater adalah pengolahan naskah drama


oleh sutradara untuk dipentaskan. Arahan sutradara
dipelajari dan ditafsirkan oleh aktor ke sejumlah
penonton. Dalam hubungannya dengan penonton, ia
memiliki tafsir sendiri terhadap apa yang dilakukan oleh
aktor. Dengan demikian, ketika sebuah naskah
dipentaskan ke sejumlah penonton dengan tafsir
sutradara, aktor, dan tim artistik, naskah tersebut sudah
menjelma sebabagai karya teater.
A. PROSES PRODUKSI PERTUNJUKAN TEATER

 Dalam struktur organisasi teater orang yang sangat berperan penting dalam
mewujudkan pementasan teater adalah pimpinan produksi atau lebih dikenal dengan
producer. Ia adalah orang yang merencanakan, mengatur orang temasuk memilih
sutradara, dan seluruh crew atau awak produksi.
Pimpinan produksi bertugas untuk memilih sutradara, menentukan naskah, mengestimasi
keperluan penonton. Sedangkan sutradara secara khusus menyiapkan aktor dan tim
artistik pada suatu pementasan.
1. ANALISISIS NASKAH DAN KELAIKAN PEMENTASAN TEATER

 Naskah drama memiliki tingkat kesulitan yang berbeda ketika dipentaskan. Oleh karena itu
seorang sutradara harus mampu memilih naskah berdasarkan tema yang akan disampaikan,
siapa yang akan menonton, dan tingkat kesulitan aktor mementaskan naskah drama tersebut.
o Unsur-unsur teatrikal yang kemungkinan besar bisa disajikan di panggung. Dialog-dialog
disesuaikan dengan tuntutan lakon dan diusahakan sehidup mungkin. Bahkan sutradara dapat
mengkreasikan dialog yang ditulis pengarang untuk mewujudkan aspek tetrikal di panggung.
Oleh karena itu, drama yang pantas dipentaskan di panggung adalah drama yang banyak
memiliki unsur teatrikal yang memberi kesempatan sutradara untuk melakukan inovasi di
panggung dengan para aktor.

a. Kriteria Kekuatan Kelayakan Naskah Drama


Naskah yang dapat dipentaskan di panggung adalah naskah yang durasinya tidak terlalu panjang
dan tidak terlalu pendek.Untuk para pemula yang mementaskan naskah drama durasi antara 60-90
menit adalah ideal dalam sebuah pementasan. Namun, jika durasinya lebih dari 120 menit perlu
penggarapan lebih serius agar penonton tidak merasa bosan. Naskah drama yang pantas
dipentaskan adalah naskah drama yang tidak hanya memperhatikan dialog saat pementasan,
namun juga memperhatikan dialog-dialog yang kontekstual sesuai tuntutan zaman yang diubah
dari naskah tanpa menyimpang dari maksud penulis.
B. PENONTON (TINGKAT PENDIDIKAN, TEMPAT DAN LINGKUNGAN
PERTUNJUKAN)

 Tingkat pendidikan penonton merupakan variabel yang harus diperhitungkan dalam


pementasan drama. Naskah drama yang akan dipentaskan untuk remaja harus memiliki nilai
edukasi dan dapat memberikan motivasi. Naskah drama yang dipentaskan untuk mahasiswa
dan penonton terdidik harus mampu memberi pencerahan dan kritik atas apa yang terjadi di
masyarakat.

 Contohnya drama Proklamasi, yang ceritanya tentang


C. FAKTOR PENDUKUNG PEMENTASAN (SPONSORSHIP, PERALATAN
PENTAS)

 Faktor pendukung dalam pementasan drama adalah penonton.


Penonton yang membayar tiket sebagai variabel yang harus diperhitungkan. Makin bermutu
sebuah pementasan makin banyak penonton yang dihadirkan.
2. STRUKTUR ORGANISASI TEATER

Sekretaris humas

keuangan produser Pubdok

Pembantu
usher
umum
Sutradara

Crew Crew rias &


aktor Crew lighting Crew music/
panggung busana sound

pertunjukan

penonton
MANAJEMEN PRODUKSI TEATER

a. Persyaratan Pekerja teater (kultural, Literer, artistik, teatral)


Secara Kultural, pekerja teater memiliki pengetahuan luas tentang kebudayaan dunia dan
bangsa, keterlibatan dalam masalah kebudayaan, memiliki visi kultural yang baik (keterbukaan,
rendah hati, ingin belajar terus, dll) dan memiliki pengetahuan luas tentang hidup.

Secara artistik, pekerja teater memiliki pengetahuan luas tentang seni pada umumnya,
keterlibatan dalam masalahmasalah kesenian pada umumnya, memiliki dedikasi dan kecintaan
pada seni, mampu mengembangkan kreativitas, originalitas melalui pengembangan 3 “motor”
kreativitas (imajinasi, kemauan, perasaan) dan memiliki visi artistik yang baik (citarasa,
sopistikasi, kepekaan, keterbukaan, yang dikembangkan melalui penghayatan yang dalam atas
musik, puisi, lukisan, tari, dsb.

Secara literer, pekerja teater memiliki pengetahuan yang luas tentang sastra pada umumnya
dan drama pada khususnya, terlibat dalam masalah-masalah sastra, punya visi sastra yang baik
(citarasa, sophistikasi), daya kritik sastra yang baik, punya pengetahuan tentang ilmu-ilmu
humanitas dan ilmu sosial, agama, filsafat, dll, dan cinta yang besar pada sastra, memiliki bacaan
yang luas tentang sastra pada umumnya dan drama pada khususnya
SECARA TEATRAL, PEKERJA TEATER MEMILIKI PENGETAHUAN LUAS
TENTANG SENI TEATER DAN SEJARAH TEATER, TERLIBAT DALAM
MASALAHMASALAH TEATER, MEMILIKI VISI TEATER YANG BAIK.

 b. Pimpinan Produksi
Secara umum pimpinan produksi bertugas merencanakan, memimpin, mengarahkan,
mengkoordinasi, dan membiayai produksi. Pimpinan produksi berdiskusi dengan sutradara untuk
memikirkan naskah, penonton, dan kemungkinankemungkinan teknis yang terjadi dalam proses
produksi dan pasca produksi.
 c. Sutradara
Secara khusus sutradara menyiapkan aktor dan crew artistik untuk mewujudkan pementasan
di panggung dengan berkualitas. Sutradara menyiapkan skedul pelatihan, proses pelatihan sejak
membaca naskah, menghafal naskah, pengadeganan bagian, pengadeganan keseluruhan, gladi
kotor, gladi bersih, sampai hari pertunjukan

d. Aktor
Aktor bertugas mematuhi arahan sutradara terhadap peran yang dimainkan. Melakukan
kreativitas dan inovasi yang disetujui sutradara. Bekerja dengan para pemain secara keseluruhan
dalam peran yang dimainkan.
 d. Tim Artistik Tim artistik membantu sutradara dalam mewujudkan tuntutan artistik
seperti yang diinginkan sutradara. Semua tim artistik bekerjasama untuk mewujudkan
tim artistik secara keseluruhan. Panggung, lighting, dan sound harus bersatu dalam
menghadirkan pertunjukan yang teatrik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai