Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN PRODUKSI

TEATER/PAGELARAN
Persyaratan Pekerja teater/pagelaran
(kultural, Literer, artistik, teatral)
 pekerja teater memiliki pengetahuan luas tentang kebudayaan dunia
dan bangsa, keterlibatan dalam masalah kebudayaan, memiliki visi
kultural yang baik (keterbukaan, rendah hati, ingin belajar terus, dll) dan
memiliki pengetahuan luas tentang hidup (Sumanto, 2001).
 Pemahaman sejarah bangsa, kebudayaan bangsa, perilaku dan perkembangan
sejarah bangsa menjadi bacaan penting pekerja teater. Buku sejarah tokoh,
pergerakan kebangsaan, penemu, buku filsafat, teologi, politik menjadi
referensi penting (Sugiyati, SA, dkk, 1993).

SECARA KULTURAL
 
 pekerja teater memiliki pengetahuan luas tentang seni pada umumnya,
keterlibatan dalam masalah- masalah kesenian pada umumnya, memiliki
dedikasi dan kecintaan pada seni, mampu mengembangkan kreativitas,
originalitas melalui pengembangan 3 “motor” kreativitas (imajinasi, kemauan,
perasaan) dan memiliki visi artistik yang baik (citarasa, sopistikasi,
kepekaan, keterbukaan, yang dikembangkan melalui penghayatan yang
dalam atas musik, puisi, lukisan, tari, dsb. (Panca Dahana, 2012).

SECARA ARTISTIK
  pekerja teater memiliki pengetahuan yang luas tentang sastra
pada umumnya dan drama pada khususnya, terlibat dalam
masalah-masalah sastra, punya visi sastra yang baik (citarasa,
sophistikasi), daya kritik sastra yang baik, punya pengetahuan
tentang ilmu-ilmu humanitas dan ilmu sosial, agama, filsafat,
dll, dan cinta yang besar pada sastra, memiliki bacaan yang luas
tentang sastra pada umumnya dan drama pada khususnya
(Barnet, 1985).

SECARA LITERER
 
 pekerja teater memiliki pengetahuan luas tentang seni teater dan sejarah teater,
terlibat dalam masalah- masalah teater, memiliki visi teater yang baik.
Penguasaan

keterampilan yang tinggi dalam bidang masing-masing, mempraktikkan etika
teater (dedikasi dan kecintaan; rendah hati, mementingkan kerja kolektif,
sifat kolegial, saling menghargai, berdisiplin, mendahulukan kepentingan
bersama, dll (Sumanto, 2000). Kesetiaan kepada penulis, kepada sesama orang
teater dan kepada penonton (Riantiarno, N., 1993)

SECARA TEATRAL
 Secara umum pimpinan produksi bertugas
merencanakan, memimpin, mengarahkan,
mengkoordinasi, dan membiayai produksi. Pimpinan
produksi berdiskusi dengan sutradara untuk
memikirkan naskah, penonton, dan kemungkinan-
kemungkinan teknis yang terjadi dalam proses
produksi dan pasca produksi.

PIMPINAN PRODUKSI
 Secara khusus sutradara menyiapkan aktor dan crew artistik
untuk mewujudkan pementasan di panggung dengan
berkualitas. Sutradara menyiapkan skedul pelatihan, proses
pelatihan sejak membaca naskah, menghafal naskah,
pengadeganan bagian, pengadeganan keseluruhan, gladi kotor,
gladi bersih, sampai hari pertunjukan.

SUTRADARA
 
 Aktor bertugas mematuhi arahan sutradara terhadap
peran yang dimainkan. Melakukan kreativitas dan
inovasi yang disetujui sutradara. Bekerja dengan para
pemain secara keseluruhan dalam peran yang
dimainkan.

AKTOR
 Tim artistik membantu sutradara dalam mewujudkan
tuntutan artistik seperti yang diinginkan sutradara. Semua tim
artistik bekerjasama untuk mewujudkan tim artistik secara
keseluruhan. Panggung, lighting, dan sound harus bersatu
dalam menghadirkan pertunjukan yang teatrik. Biasanya
 tim artistik berkolaborasi dengan para seniman dalam
mengoptimalkan karya artistiknya.

TIM ARTISTIK
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai