Anda di halaman 1dari 21

TEATER

TRADISIONAL DI
INDONESIA
Oleh Kelompok 2 :
Anik Maromatul Kamaliyah (222110054)
Novi Savitri (222110056)
Kristin Widiyanti (222110057)
Malichatul Azzah (222110058)
Pengertian Teater Tradisional
Teater Tradisional merupakan hasil dari
kreativitas kolektif suatu masyarakat dari
beragam suku etnis yang ada di Indonesia.
Sumbernya dari tradisi lisan yang berakar dari
tradisi dan budaya yang ada dalam suatu
masyarakat pendukungnya.
JENIS TEATER TRADISIONAL

01. Teater Rakyat 02. Teater Klasik


Adalah jenis teater yang lahir dari Adalah teater tradisional uang
spontanitas kehidupan masyarakat sesuatunya sudah teratur dengan
yang dihayati dan berkembang cerita, pelaku yang terlatih, gedung
sesuai dengan perkembangan pertunjukan yang memadai dan
masyarakatnya. tidak lagi menyatu dengan

03. kehidupan rakyat (penntonnya)


Teater ini lahir dari pusat kerajaan.
Teater Transisi
Adalah jenis teater yang bersumber dari teater
tradisional namun gaya penyajiannya sudah
terpengaruh dengan teater barat.
CIRI-CIRI TEATER TRADISIONAL
>
01. 02. <

Jangkauannya terbatas pada Perkembangannya secara


lingkungan budaya yang perlahan yang diakibatkan oleh
mendukungnya. adanya dinamika yang lamban
dari msyarakat tradisional.

>
03. 04. 05. <

Bukan merupakan hasil


Tidak terspesialisasi. Sifatnya anonim.
kreativitas individu namun hasil
dari karya yang bersifat kolektif
masyarakat yang
mendukungnya.
<
CIRI-CIRI KHUSUS TEATER TRADISIONAL

Sebagai hiburan bagi Sebagai sarana


masyarakat penebal rasa
solidaritas dan
kolektif.

Sebagai alat pendidikan Sebagai alat


bagi masyarakat kontrol dan
kritik sosial
01 SINTREN
(Cirebon)

Merupakan teater tradisional yang masih menujukkan sifat magis dengan


menampiilkan adegan yang ada unsur kesurupan bagi pemainnya. Dipimpin oleh
seorang dukun, terkadang dukunnya masih berusia muda. Pemain sintren biasanya
memakai kaca mata hitam yang digunakan sebagai penutup posisi bola mata saat
melakukan adegan kesurupan.
02 KENTRUNG
(Jawa Timur)

Merupakan teater tradisional yang cara penyampaiannya secara lisan oleh dalang
Kentrung. Pementasannya hanya dilakukan pada saat upacara sunatan, tujuh
bulanan, pernikahan atau, tolak bala.
Cerita yang disajikan berdasarkan maksud upacara yang akan dilakukan.
03 KETOPRAK
(Cirebon)

Merupakan teater tradisional yang paling populer, khususnya di daerah


Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Di daerah tersebut Ketoprak merupakan kesenian rakyat yang menyatu dalam
kehidupan masyarakat. Pada mulanya ketoprak merupakan permainan orang-
orang desa yang sedang menghibur diri dengan menabuh lesung menggunkan alu
pada waktu bulan purnama. Dalam perkembangannya permainan tersebut
menjadi suatu bentuk teater rakyat yang lengkap.
04 GAMBUH
(Bali)

Merupakan teater tradisional yang menggunakan Bahasa Bali kuno. Begitu juga
dengan tariaanya. Sejarah Gambuh dikenal sejak zaman Majapahit (abad ke-14)
kemudian masuk ke Bali pada akhir zaman Majapahit. Hingga saat ini Gambuh
masih dipelihara khususnya di istaana raja-raja di Bali.
LUDRUK
05 (Jawa Timur)
Ludruk merupakan teater tradisional yang bersifat kerakyatan di daerah Jawa
Timur, yaitu Jombang. Ludruk biasanya ditampilkan lebih luwes daripada
Ketoprak . Bahasa yang digunakan yaitu bahasa Jawa dengan dialek Jawa
Timuran. Dalam perkembangannya Ludruk berkembang ke daerah-daerah barat
seperti keresidenan Madiun, Kediri samapi Jawa Tengah.
Peralatan yang digunakan yaitu kendang, cimplung, jidor, dan
gambang.Perrunjukkannya dibuka dengan sebuah tari yang dilakukan sambal
bernyanyi, yaitu tari ngremo.
Ciri khas ludruk : semua pemainnya pria (peran wanita dimainkan pria).
LENONG
06 (Betawi)
Lenong merupakan teater tradisional yang palaing populer diantara jenis teater
tradisional lainnya. Lenong mengedepankan sisi humor atau lawakan.
Lenong dibagi menajdi 2 :
1. Lenong Dines : menggunakan bahasa Melayu tinggi serta menyajikan cerita
berkaitan dengan hikayat lama yang sifatnya sentris.
2. Lenong Preman : menggunakan Bahasa Betawi sehari-hari serta menyajikan
cerita kehidupan rakyat Betawi sehari-hari yang menyajikan cerita kehidupan
rakyat Betawi sehari-hari.
MENDU
07 (Kepulauan Riau)

Mendu merupakan teater tradisional yang biasanya dikombinasikan dengan


drama, seni tari, silat, dan juga pantun Pertunjukan pertama mulai akan
menampilkan tarian zapin atau melemang.
08 MAMANDA
(Kalimantan Selatan)

Mamanda merupakan teater tradisional yang busananya sangat mencolok sehingga


terkesan mewah serta gemerlap. Kebanyakan dari cerita yang diangkat adalah
cerita tema istana sentris yang selalu membicarakan setiap aspek kehidupan
Kerajaan. Hebatnya pemain karena mampu mengimprovisasikan setiap adegan
tanpa naskah.
RANDAI
09 (Minangkabau)

Randai merupakan teater tradisional yang memiliki irama dendang yang pada
umumnya menggunakan gurindam untuk menyampaikan sebuah maksud dan
tujuan.
Alat musiknya menggunakan talempong, batang padi, dan gendang.
LONGSER
10 (Jawa Barat)

Longser sendiri merupakan kependekan dari Melong (melihat) dan Sederet


(tergugah) sehingga memiliki makna siapapun yang melihat pertunjukan ini akan
tergugah hatinya.
Longser merupakan teater tradisional yang pada umumnya kesan yang
disampaikan pada pertunjukkan tersebut sangat sederhana.
11 KONDOBULENG
(Makassar)

Kondobuleng berasal dari kata Kondo (bangau) dan Buleng (putih).


Jika digabungkan berarti bangau putih. Pertunjukan ini berasala dari Bugis,
Makassar.
Adegan yang dimainkan di atas panggung bersifat jenaka dan lucu.
12 MAKYONG
(Melayu)
Makyong adalah bentuk kesenian asal Melayu yang mengandung berbagai elemen
seperti ritual, drama, tari, dan music dengan alat music beragam seperti rebab,
gedombok, talempong, kesi, canang, dsb.Pada umunnya pertunjukan ini sebagai
bentuk ucapan Syukur atas setiap panen yang berhasil, pernikahan, sunatan, dan
kelahiran, hingga kesembuhan dari berbagai macam penyakit.
Semua pemeran teater ini dimainkan oleh perempuan.
13 UBRUG
(Banten)
Ubrug adalah sebuah kesenian yang memadukan komedi, tari,music, dalam satu
pertunjukan yang sama.
Ubrug lebih sering dipentaskan saat pernikahan dan khitanan sebagai hiburan
pada tengah malam hingga dini hari.
Untuk pementasannya dibagi menjadi beberapa babak, yakni babag tatalu,
jaipong, orgen Tunggal, bodoran, dan lalakon.
PERSAMAAN TEATER TRADISIONAL DI
INDONESIA
>
01. 02. <

Tidak mengenal adanya naskah Semua dialog hanya berasal dari


yang digunakan sebagai dasar improvisasi, terkecuali ucapan
penentu. yang dinyanyikan.

>
03. 04. <

Tidak menggunakan Gedung Semua gerakan, bahkan terian


pertunjukan dan tata panggung, juga diimprovisasikan, kecuali
terkecuali untuk teater dari tarian dalam gambuh, topeng
rombongan professional. cirebon, dan gerakan koor
dalam kecak.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai