Anda di halaman 1dari 8

Tugas 2.

Pengantar Teknik Belajar Orang Dewasa dan Berpikir Ilmiah 170806

RINGKASAN DIKTAT PENGETAHUAN SKENARIO FILM


Oleh : Saokat / 1.1.49-2006-02119

1. Definisi Skenario
Skenario adalah naskah yang menjadi bahan acuan produksi film, dengan paparan literal
(apa adanya) yang mengacu pada formulasi filmis, yang menyugesti sutradara dan para kru
serta artis sehingga memperoleh gambaran serta penafsiran untuk diwujudkan secara kreatif.

2. Fungsi dan Penggunaan Skenario Dalam Produksi Film.


Fungsi skenario seperti dikatakan sebelumnya adalah menjadi bahan acuan untuk
memproduksi film.

kegunaannya adalah untuk menyatukan persepsi antara produser dan para kru film tentang
film yang akan diproduksi. Sehingga dapat meminimalkan perbedaan penafsiran dan
menjadi dasar perencanaan yang jelas.

Skenario yang lengkap diberikan kepada : Produser, Manager Produksi dan Staf, Sutradara
dan Staf, Penata Artistik dan Staf, Juru kamera, Penata Suara, Aktor dan Aktris, Pengarah
Musik, dan Editor.

3. Prosedur Pembuatan Skenario.


Meliputi beberapa langkah, yaitu :

Basic Idea Sinopsis Treatment Skenario

Ide
Ide yang disebut juga premis adalah konsep sentral yang menjadi jiwa dalam skenario.
Secara keseluruhan menjadi ide dasar (basic idea) skenario sebelum dituangkan ke dalam
jalan cerita.
Ide ini diperlukan oleh penulis untuk tetap menjaga arah agar penataan cerita tetap berada
pada jalurnya dan tidak melenceng jauh.

Pada umumnya, basic idea merupakan tujuan yang baik bahkan luhur. Karena film dibuat
tak lain untuk mempengaruhi orang atau penonton agar berpikir dan berbuat baik.

Dalam perkembangannya, basic idea berproses menjadi paparan yang lebih jelas yang
disebut basic story.

Basic story adalah cerita yang paling mendasar. Masih sederhana dan pendek. Biasanya
hanya satu halaman. Namun, sudah mencakup tokoh, kejadian, permasalahan, dan konflik.

Basic story digunakan oleh penulis skenario untuk berdiskusi dengan produser dan sutradara
juga pihak lain. Dengan kependekannya, Basic story dapat membantu produser dan sutradara
untuk mempelajari isi cerita dengan cepat.

Sinopsis
Setelah membuat basic story, maka langkah selanjutnya adalah menulis sinopsis. Sinopsis
ini adalah pengembangan basic story. Lebih panjang dan mendetail, bisa mencapai beberapa
halaman. Bentuknya masih berupa cerita.

Dalam sinopsis, termuat sejumlah informasi penting, antara lain :

Sokat 1
Tugas 2. Pengantar Teknik Belajar Orang Dewasa dan Berpikir Ilmiah 170806

a. Tokoh utama dan tokoh sampingan.


b. Peristiwa dan waktu kejadian.
c. Jalur cerita utama dan jalur cerita sampingan.
d. Motivasi tokoh dan cita-cita yang ingin diraih.
e. Hambatan yang dihadapi tokoh utama dalam menggapai cita-citanya.

Pada beberapa kasus, dialog penting para tokohnya sudah dimunculkan, meski belum rinci
dan lengkap.

Treatment
Sinopsis yang telah dibuat, pada akhirnya makin jelas urutannya mendekati skenario setelah
berubah bentuk menjadi sebuah treatment. Cerita yang terbentuk sudah terlihat nyata, dari
awal sampai akhir.

Pada treatment, sudah terlihat pergerakan tokohnya dalam cerita dengan deskripsi kejadian
berikut tempatnya.

Kejadian demi kejadian diurutkan dengan saling terkait membentuk bangunan dramatik.

Nilai daya tarik cerita sudah tertangkap lewat pola cerita yang terlihat, meski belum terdapat
dialog dari para tokohnya.

Sebagai kerangka cerita, treatment ditulis dengan bahasa yang lugas agar cepat dipahami.
Kerangka inilah nantinya yang akan dimatangkan dengan deskripsi dan dialog membentuk
skenario. Naskah lengkap yang siap digarap menjadi bentuk visual secara kreatif.

4. Unsur-unsur Visual Dalam Pembuatan Film.


Sebagai media komunikasi massa audio-visual, Film lebih banyak menggunakan gambar
dalam menyampaian informasi. Tetapi, apabila gambar tak mampu berbuat banyak, maka
media suara ikut ditampilkan.
Berbeda dengan film, dalam hal ini yang diputar di bioskop, televisi justru sebaliknya.

Televisi dengan sifat khasnya yang terbuka, ditonton secara luas tanpa batasan usia, justru
lebih dominan dalam unsur suara.

Dialog lebih diutamakan oleh televisi untuk menyampaikan informasi. Jadi, penonton dapat
menikmati televisi sambil melakukan aktivitas lain, tanpa harus menatap ke layar televisi.

Informasi visual adalah penggunaan sarana gambar di layar yang terlihat oleh mata untuk
memberikan pesan tertentu. Unsur-unsur informasi visual antara lain :
a. Tokoh
Tokoh adalah watak atau character yang merupakan factor terpenting dalam
cerita.
Cerita berkisah tentang tokoh mengenai kehidupan, kematian, sepak terjang,
perjuangan, dan cita-cita.

Tokoh bisa dari manusia, hewan, benda, atau alam, yang penting terukur dari
kegunaan dan dan peranannya. Tokoh juga merupakan sumber informasi utama,
tentu pemunculannya secara visual tidak terelakkan.

Sokat 2
Tugas 2. Pengantar Teknik Belajar Orang Dewasa dan Berpikir Ilmiah 170806

Tokoh dapat dikenali dan dipahami bukan hanya lewat fisik dan tutur kata saja.
Melainkan juga dari pola pikirnya, perangai, semangat, latar belakang, yang
dideskripsikan. Jika ada unsur yang hilang gerak tokoh menjadi tak teratur.

Sebab, karakter menentukan cerita. Jika tokoh berubah, maka cerita pun ikut
berubah. Melalui motivasi dan aksi, yang dipengaruhi oleh pengolahan cerita,
tokoh mencapai tujuannya.

b. Kostum
Kostum atau busana adalah pakaian yang digunakan oleh tokoh.. Kostum
menjadi sumber informasi bukan saja karena tampak dilayar, melainkan dapat
menerangkan posisi dan kemampuan ekonomi tokoh.
Model, warna, dan bahan pakaian harus sesuai dengan dengan jiwa cerita.

c. Set
Set adalah tempat berlangsungnya kejadian. Set dapat menyampaikan informasi
tentang kegunaan atau keadaan set melalui bentuk, ukuran, bahan, dan warna.
Selain itu, kita juga dituntut dapat memahami set berdasarkan kejadian yang
berlangsung di dalam set, tokoh pemilik atau pengguna set.

d. Properti
Properti dapat dikatakan sebagai semua benda atau peralatan yang menjadi
bagian dari set dan digunakan tokoh dalam kehidupannya.

Meski properti tidak bahas secara khusus dalam skenario, tapi informasi
keberadaan set dapat diketahui melalui set berikut kegunaannya, kejadian, dan
tokoh.

e. Make up
Riasan wajah atau rambut tokoh dapat menjadi informasi untuk mengetahui usia,
selera, karakter, dan latar belakangnya.
Make up juga dapat menggambarkan suasana hati tokoh.

f. Cahaya
Keberadaan cahaya bukan hanya menginformasikan adanya terang dan gelap,
tapi juga suasana atau keadaan tertentu.
Dengan cahaya, kita dapat tahu perbedaan waktu. Ini penting karena dapat
memberi informasi tentang kejadian yang biasanya terjadi pada waktu tersebut,
hingga tak menimbulkan salah aturan.

g. Visual effect
Penakanan gerak atau aktivitas dengan rekayasa tertentu disebut visual efek.
Visual efek dapat menggambarkan orang terbang, berlari secepat angin,
jumpalitan di udara, bahkan memukul dengan menimbulkan ledakan dasyat.
Semua efek buatan itu dapat dihasilkan di lapangan saat shooting atau diolah
dengan komputer, peralatan laboratorium, dan perangkat teknologi lainnya.

5. Unsur-unsur Informasi Audio Dalam Pembuatan Film.


Kemajuan teknologi memungkinkan orang untuk membuat film bersuara. Ini diterapkan
pada tahun 1927 melalui film The Jazz Singer, karya Samson Raphalson.

Sokat 3
Tugas 2. Pengantar Teknik Belajar Orang Dewasa dan Berpikir Ilmiah 170806

Film tersebut merupakan film pertama yang menggunakan suara atau dialog dalam
menyampaikan cerita. Dengan kata lain, sudah menggunakan prinsip skenario dalam
pembuatannya.

Hal itu tidak bertolak belakang dari asas film yang menjadi media komunikasi audio-visual.
Dan unsur suara menjadi penting, di saat gambar tidak lagi mampu memberi informasi pada
penonton.

Unsur suara cukup penting untuk diketahui berikut ciri khas dan kegunaannya. Maksudnya
agar dapat dimanfaatkan secara benar dan optimal dalam menghasilkan film yang baik.

Unsur-unsur suara meliputi :


a) Dialog
Dialog adalah cakapan antar tokoh sebagai sarana menyampaikan informasi.
Dialog menjadi unsur penting, karena dibuat dan disampaikan untuk
menggambarkan :
a.1. Karakterisasi
Dialog seorang tokoh dapat menginformasikan pada penonton tentang
pendidikan, profesi, usia, dan emosionalnya, juga asal-usulnya, termasuk keadaan
pikiran batinnya.
Meski mencerminkan kehidupan sehari-hari, dialog film tetap dipilih dengan
pertimbangan keindahan.

a.2. Membantu mendefinisikan plot


Dialog para tokoh yang mencerminkan perwatakan, akan membantu penonton
mengetahui pada pihak mana tokoh tersebut. Baik atau jahat. Antagonis atau
protagonis.

a.3 Membebaskan dari ketegangan


Dalam adegan gawat/ tegang sebuah dialog humor sangat amat berguna dalam
mencairkan suasana.

b) Sound Effect
Adalah segala suara yang timbul karena aktivitas (bukan merupakan suara
manusia).

c) Atmosfer
Merupakan suara lingkungan, digunakan untuk memberi informasi tentang tempat
kejadian.

d) Musik
Dalam film, musik berguna sebagai :
d.1. Membangun mood (suasana hati) penonton.
d.2. Sebagai sumber informasi.
d.3. Jembatan antar bagian.

6. Karekteristik Penonton Film


Orang menonton film adalah karena ingin mendapat hiburan. Masing-masing personal juga
memiliki karekteristik tersendiri sejalan dengan jenis media film, antara lain :
a. Kemampuan menduga.
Ada dua faktor yang menentukan hal ini :

Sokat 4
Tugas 2. Pengantar Teknik Belajar Orang Dewasa dan Berpikir Ilmiah 170806

a.1. Faktor penentu kecepatan cerita


Kesan cepat-lambatnya cerita berjalan dapat ditangkap oleh pikiran penonton
dengan kemampuannya dalam menduga.

a.2. Faktor yang mengasikkan penonton


Akan terasa mengasikkan bagi penonton film adalah menguji dugaannya tentang
akhir cerita. Dan itulah yang dipermainkan oleh pencerita.

b. Penurut
Penonton akan selalu percaya bahwa urutan informasi yang diberikan oleh
pencerita selalu penting.

Kenyataannya itu tanpa sadar mengarahkan penonton pada :

b.1. Menuntun ke arah yang salah.


Akibatnya, mereka menjadi salah pengertian, dan salah menduga. Hasilnya,
mereka menjadi surprise saat diungkapkan informasi yang benar.

b.2. Salah tuntun.


Penonton akan setia mengikuti satu informasi yang dianggapnya penting, sampai
akhir cerita untuk membuktikan dugaannya. Meski tanpa hasil.

c. Identifikasi
Penonton akan selalu mengidentifikasikan dirinya pada tokoh cerita. Untuk itu ada
faktor pendukungnya, yaitu :
c.1. Harus cukup jelas.
Penonton akan bersimpati atau tidak jika tokoh itu sudah cukup jelas.

c.2. Ikut merasakan suka-duka tokoh.


Dengan mengidentifikasikan dirinya pada tokoh, maka penonton terlibat secara
emosional.

c.3. Menjengkelkan.
Tokoh yang membuat simpati penonton berubah-ubah, akan membuat penonton
jengkel. Sebab, identifikasi yang mereka yang harus dipasang-copotkan.

d. Kalkulasi
Penonton akan membuat kalkulasi berat dan ringannya problem cerita film, dan
menyiapkan tenaga untuk melihat pemecahannya, sambil menduga cara yang
dipakai oleh pencerita.

Hasilnya ada dua kemungkinan :

d.1. Rasa tidak puas.


Jika pemecahan masalah jauh lebih ringan dari kalkulasi mereka, penonton akan
merasa tak puas.

d.2. Meletihkan.

Sokat 5
Tugas 2. Pengantar Teknik Belajar Orang Dewasa dan Berpikir Ilmiah 170806

Jika pemecahan problem cerita jauh lebih berat, penonton akan kehabisan tenaga
karena salah kalkulasi.

e. Kemampuan mata dan telinga.


Kemampuan mata lebih tinggi dari telinga dalam menampung informasi. Maka,
penonton akan mudah letih kalau menerima suara daripada gambar.

7. Penyemaian Informasi
Penyemaian informasi adalah hasil dari planting of information atau penanaman informasi.

Penanaman informasi biasanya dengan menyuguhkan gambar dan suara atau kejadian yang
terasa sambil lalu serta tidak menarik perhatian. Tapi, pada saat kemudian, adegan itu akan
mengungkap informasi yang lebih luas.
Sehingga penonton yang mengingat informasi di awal, akan terkejut melihat informasi yang
lebih lengkap nantinya.

Penyemaian informasi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu yang terpenting
adalah dengan menggunakan gambar dan suara. Prosesnya pun terus berjalan sampai akhir
cerita.

Proses penanaman informasi bisa dengan lagu yang sering dinyanyikan, kebiasaan tertentu
yang dilakukan tokoh, dengan benda yang dimiliki tokoh, atau hewan peliharaan tokoh.

8. Kontruksi Dramatik
Adalah susunan bangunan kejadian demi kejadian sehingga membentuk sebuah cerita yang
menyentuh hati dengan pengungkapan yang indah.

Pembuat film Hollywood biasanya menggunakan pola drama tiga babak dalam bercerita.
Sebab, sangat jelas dan tuntas susunannya, yaitu :

Pembukaan/ pengenalan Perumitan Klimak, penyelesaian, dan penutup.


Babak pembuka Babak kedua Babak ketiga

9. Genre Film
Ciri khas Film ditandai dengan genre, atau pola cerita. Genre adalah formula bercerita untuk
mendekatkan penonton lebih mendalam.

Hubungan Genre dan Penonton


Impian dan mimpi buruk adalah dasar emosional untuk bercerita dengan pendekatan genre.
 Dunia mimpi buruk adalah sentral untuk film horror dan noir film.
 Dunia impian menjadi sentral untuk film petualangan, musical.
 Situasi dan tingkah laku merupakan basis genre film realistik, macam dokumenter,
melodrama, dan sitkom.

10. Istilah-istilah Dalam Sinematografi.

a. AD LIB
Luar teks, teks bebas. Dialog aktor-aktris yang bukan berdasarkan skenario,
kerena penulis skenario kesulitan untuk menuliskannya. Sehingga lebih baik
mengandalkan dialog spontan.

Sokat 6
Tugas 2. Pengantar Teknik Belajar Orang Dewasa dan Berpikir Ilmiah 170806

b. CUT TO
Perpindahan dari scene satu ke scene berikutnya dengan cepat, tanpa transisi.
Untuk menggambarkan kejadian yang bersamaan dengan tempat yang berbeda,
atau kelanjutan adegan, tapi masih di hari yang sama.

c. DIALOG
Kalimat di dalam skenario yang diucapkan oleh seorang/ antar aktor. Dialog harus
mewakili peran, karakter, dan perasaan tokoh.

d. DISSOLVE
Transisi yang menunjukkan gambar menjadi kabur, kemudian masuk ke gambar
adegan berikutnya.
Dipakai untuk menggambarkan mimpi, mengenang masa lalu, atau flash back,
membayangkan sesuatu yang akan terjadi.

e. EXT.
Singkatan dari EXTERIOR, dalam skenario ditulis dalam deretan scene heading,
untuk menunjukkan tempat di luar ruangan.

f. ESTABLISHING SHOT
Biasa disingkat ESTABLISH saja. Artinya pengambilan gambar secara penuh,
terlihat secara keseluruhan. Diambil dari jarak jauh, sehingga gambar terlihat
kecil.
Contoh: jika kita ingin memakai setting sebuah kamar di sebuah rumah, biasanya
kita beri dulu ESTABLISH bangunan rumah secara keseluruhan. ESTABLISH
tak perlu dilakukan berulang-ulang.

g. FADE OUT
Transsisi gambar dari terang ke gelap dengan cara lambat. Di akhir film atau akhir
sebuah scene.

h. FADE IN
Transisi gambar dari dari gelap ke terang dengan cara lambat. Di awal film atau
awal sebuah scene.

Dalam skenario, penulisan FADE OUT/ FADE IN biasanya bersamaan untuk


transisi yang menunjukkan perubahan waktu ; dari malam ke pagi, dalam hitungan
hari, minggu, bulan, bahkan tahun.
Selain itu, juga menggambarkan perubahan keadaan dan perubahan lokasi.

i. FLASH BACK
Kilas balik. Cerita yang kembali pada waktu sebelum kejadian yang terjadi.

j. FREEZE
Menghentikan aksi atau bertahan pada posisi akhir adegan. Biasa digunakan untuk
akhir sebuah episode, dimana gambar berhenti mengakhiri sebuah cerita.

k. INT.
Singkatan dari INTERIOR, penulisannya sama dengan EXT., tapi ini untuk
menunjukkan keterangan tempat di dalam ruangan.

Sokat 7
Tugas 2. Pengantar Teknik Belajar Orang Dewasa dan Berpikir Ilmiah 170806

l. JUMP CUT
Cut dalam sebuah scene, bukan di antara dua scene.
Efektif untuk memadatkan shot, untuk menghindari kelambanan action.

m. O.S.
Off Sound digunakan oleh kalangan film. Dan Off Screen oleh kalangan
pertelevisian.

Artinya, hanya terdengar suaranya saja (dialog) tanpa terlihat subyek pembicara.
Disertakan dalam heading scene.

n. POV (Point Of View)


Sugesti untuk sutradara dan kru serta artis mengenai titik pandang tokoh (tertentu).

o. SCENE
Kata lain dari adegan, bagian terkecil dari sebuah cerita.

Sokat 8

Anda mungkin juga menyukai