Anda di halaman 1dari 2

Nama : Naura Aulia Latifah

Kelas : XII AKL 3


Mapel : Bahasa Indonesia

Judul Film : Siluet Sjahrir


Sutradara : Herliana Sinaga
Penulis Naskah : Faisal Syahreza
Pemain Film : - Joko Kurnain
- Rinrin Chandra
Produksi : Yoseph M Ibrahim
Durasi : 31:30 menit

Sinopsis
Sutan Sjahrir merupakan salah seorang dari Tujuh Begawan Revolusi Indonesia, yang keujuhnya
antara seorang tokoh revolusioner kemerdekaan Indonesia, seorang intelektual yang menjadi
Perdana Menteri pertama di Indonesia

Membawa nama Sjahrir, tentu pementasan ini tak lepas dari pemikiran dan peranan Sjahrir pada
latar peristiwa situasi seputar kemerdekaan Indonesia. Belatar waktu tahun 1945, pementasan
dihadirkan dengan mengandalkan satu latar tempat , yaitu di rumah Sjahrir.
Siluet Sjahrir, satu pertujukan yang menyinggung beberapa nilai penting soal penghayatan
makna kemerdekaan. Mengambil salah satu sifat paling terkenal dari Sjahrir, yaitu sisi
rasionalnya

Tergambar melalui tokoh lelaki tua, kegelisahan yang meliputi dirinya, mencipta sebuah baying
tak bisa lepas dari kehidupannya. “Bung Sjahrir” begitu si lelaki selalu menyapa dan menyambut
kehadiran sosok lelaki yang singgah ke rumahnya untuk berdiskusi. Visual mapping yang
semakin memberikan kekuatan pada peristiwa dan adegan-adegan yang ditampilkan, bertambah
kuat dengan munculnya dialog-dialog yang padat dan sarat akan nilai-nilai perjuangan serta
perenungan mengenain makna kemerdekaan bangsa

Ulasan
Film ini bercerita tentang lelaki tua asisten Bung Sjahrir yang memiliki jiwa kebangsaan yang
kuat dan mencoba membujuk “Bung Sjahrir” untuk bangkit mengubah revolusi Indonesia
menjadi lebih baik.

Dan sang istri yang merasa suaminya terlalu sibuk berdiskusi dengan “Bung Sjahrir” hingga
tidak sadar yang ia lakukan tidak akan menghasilkan apa-apa karena “Bung Sjahrir” hanyalah
siluet atau bayangan semata

Kesimpulan

Film ini menjadi rekomendasi tontonan siswa siswi saat hari pahlawan. Melalui film ini, dapat
memberikan motivasi dan semangat dalam membela Negara dan meraih cita-cita tinggi. Penonton juga
dimanjakan oleh pemandangan yang terasa seperti tahun 1945, di film ini juga mengajarkan bahwa
sesuatau yang berlebihan itu tidak baik.

Anda mungkin juga menyukai